pengembangan desain instruksional
DESCRIPTION
PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL. Oleh : Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd. PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN DESAINDESAININSTRUKSIONALINSTRUKSIONAL
Oleh:Oleh:Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd.Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd.
Dalam suatu siklus lengkap kegiatan instruksional, letak pengembangan instruksional berada pada tahap pertama. Selanjutnya, menyusul pelaksanaan kegiatan instruksional sebagai tahap kedua dan evaluasi instruksional sebagai tahap ketiga.
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN DESAINDESAININSTRUKSIONALINSTRUKSIONAL
Siklus Lengkap Kegiatan Instruksional
Tahap I Tahap II Tahap III
Pengembangan Instruksional
Pelaksanaan Kegiatan
Instruksional
Evaluasi Instruksional
Desain Pengembangan Instruksional
Penggunaan Pendekatan Sistem dalam Pengembangan Instruksional telah menghasilkan berbagai desain. Tidak semua desain itu serupa. Sebagian sesuai untuk digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih luas, sebagian lagi sesuai untuk pemecahan masalah yang lebih sempit, yaitu di suatu lembaga yang mempunyai kondisi khusus. Berikut ini disampaikan lima desain pendekatan sistem yang telah digunakan, baik oleh pengarangnya sendiri maupun oleh orang lain. Perbandingan kelima desain ini diturunkan dari karya Twelkel, Urbach dan Buck (1971). Judul dan pengarang kelima desain yang tergolong sebagai pendahulu tersebut tampak dalam daftar berikut ini:
Daftar Lima Desain Pendekatan Sistem dalam Pendidikan
No Judul Pengarang Tahun
1 Teaching Research System Hamreus 1968
2 Michigan State University Instructional System Development Model
Barson 1967
3 System Aproach for Educational (SAFE)
Corrigan 1966
4 Project MINERVA Instructional Systems Design
Tracey 1967
5 Banathy Instructional Development System
Banathy 1968
Desain Teaching Research System
Tahap Pengidentifikasian dan PengelolaanSistem
Mengidentifikasi Masalah Instruksional
(1)
Menentukan dan memilih stafpendukung
(2)
Menentukan KontrolPengelolaan
(3)
Mengumpulkanbahanpengajaran
(5)
Mengidentifikasi Populasi Siswa
(4)
Menganalisa “Context”Instruksional
(6)
Mengidentifikasi Tujuan Perilaku
(7)
MenyusunPengukurPenampilan
(8)
Tahap Analisis Desain
MenentukanTujuan-tujuanKhusus
(9)
MenyusunPengukurPenampilan Khusus
(10)
MengidentifikasiTipeBelajar
(11) MenentukanKondisi Belajar
(12)
Menentukan Penyesuaian Thd Perbedaan Individual
(13)
MenentukanBentuk KegiatanInstruksional
(14)
MengembangkanPrototipe Instruksional
(15) Uji Coba Prototipe
(17) Menganalisa Hasil Uji Coba
(19) Memodifikasi SistemInstruksional
(21)
Tahap Pengembangandan Penilaian
Review Teknisdan Komunikasi
(16) Menyelenggarakan Tes Penampilan
(18) Menganalisa Tes
(20)
MengulangKembali
(22)
INSTRUCTIONAL SYSTEM DEVELOPMENT MODELMenentukan Tujuan Pendidikan Umum
Perguruan Tinggi, Fakultas, Jurusan, Matakuliah
Mulai
Mengumpulkan Data Masukan
Menentukan Seluruh Data Masukan
Mengkombinasikan Seluruh Data Masukan
Mengembangkan Rasional UntukUjian Awal dan Akhir
Mengembangkan Contoh Pengajaran Untuk Isi Pelajaran Tertentu
Merencanakan Strategi
Memilih Bentuk Informasi yg Representatif
Menentukan Alat Transmisi
Mengumpulkan, Mendesain, MemproduksiMedia yg Telah Ditentukan
Merampungkan
Tes Lapangan dengan Kelompok Siswa
Mengidentifikasi dan Memperbaiki Kesalahan
Peneraan Kepada Mata Kuliah
Evaluasi dan Mengulang KembaliUntuk Memperbaiki Sebagaimana
Diperlukan
Mengembangkan instrumen evaluasidengan menggunakan data
mahasiswa dan informasi media
SYSTEM APPROACH FOR EDUCATION (SAFE)
Mengidentifikasi Strategi Perencanaan Masalah
Mendesain Pengelolaan/Rencana Pelaksanaan Untuk Setiap Alternatif
Menganalisa Alternatif dan Segi Keefektifan dan Keuntungan Biaya
Memilih Rencana Pengelolaan dan Pelaksanaan yang Mempunyai Keefektifan Biaya yang Optimal
Menyusun Rencana Validasi atau Tes Lapangan (Metode/Alat/Media) seperti Diperlukan
Implementasi/Pengelolaan PemantauanRencana Pelaksanaan
Mengevaluasi Penampilan (Proses dan Produk)
Merevisi untuk Mencapai Prestasi yang Dipersyaratkan
S.1
S.2
S.3
S.4
S.5
S.6
S.7
S.8
A.6
A.7
A.8
Melakukan Analisis Tugas
Melakukan Analisis Metode dan Alat
Membuat Keputusan Final (Terus/Berhenti)
APA
BAGAIMANA
Analisis Sistem
SistemAnalisis
A.1
A.2
A.3
A.4
A.5
Menentukan Tujuan Misi
MenilaiKebutuhan
Menentukan Persyaratan Penampilan Missi
Menentukan Hambatan
Menentukan Profil Missi
Melakukan Analisis Fungsioner
Project MINERVA Instructional System Design
MengumpulkanData
Pekerjaan
Mengidentifikasi Persyaratan
Latihan
Merumuskan Tujuan
Penampilan
Merumuskan Tujuan
Penampilan
MemproduksiBahan
Instruksional
Memilih Strategi
Instruksional
Memilih Isi
Mata Pelajaran
MelaksanakanKegiatan
Instruksional
Tindak Lanjut
Lulusan
Melaksanakandan Menganalisa
Tes
MengevaluasiKegiatan
Instruksional
THE BANATHY MODEL
Analisis danPerumusan Tujuan
Maksud Sistem
Spesifikasi Tujuan
Analisis dan Perumusan Tugas-Tugas Belajar
MenemukanTugas-tugas
Belajar
Menilai Kompetensi
Masukan
Mengidentifikasidan karakterisasi
tugas belajar
Tes Masukan
Desain dan sistem Tersebut
Analisis FungsiAnalisis
Komponen
Distribusi
Penjadwalan
Implementasi dan Kontrol Kualitas
Latihan Sistem Tes Sistem
Pelaksanaan
Mengevaluasi
Mengubah untuk Meningkatkan
Tes AcuanPatokan
Kelima desain pendekatan sistem tersebut dapat dibandingkan dari segi penetapan prosesnya. Tiga tahap yang akan digunakan sebagai dasar perbandingan adalah:
1. TAHAP PERTAMA Definisi Masalah dan Organisasi yang meliputi: a. Identifikasi Masalah b. Analisis Setting c. Organisasi Pengelolaan
2. TAHAP KEDUA Analisis dan Pengembangan Sistem, meliputi: a. Identifikasi Tujuan b. Penentuan Metode c. Penentuan Prototipe
3. TAHAP KETIGA Evaluasi, meliputi: a. Melaksanakan tes atau uji coba prototipe b. Menganalisis hasil uji coba c. Implementasi atau uji coba ulang
1. TAHAP PERTAMA,
Definisi Masalah dan Organisasi yang meliputi:
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan proses membandingkan keadaan sekarang dengan keadaan yang seharusnya. Hasilnya akan menunjukkan kesenjangan antara kedua keadaan tersebut. Kesenjangan itu disebut kebutuhan (needs). Bila kesenjangan kedua keadaan tersebut besar, kebutuhan itu perlu diperhatikan atau diselesaikan. Kebutuhan yang besar dan ditetapkan untuk diatasi itu disebut masalah, sedangkan kebutuhan yang lebih kecil mungkin untuk sementara atau seterusnya diabaikan. Ia merupakan kebutuhan yang tidak dianggap sebagai masalah. Hasil akhir dari identifikasi masalah adalah perumusan tujuan umum.
Bila diperhatikan, bahasa yang digunakan kelima desain di atas berbeda, tetapi maksudnya sama. Perbandingan istilah yang diguna- kan oleh kelima desain tersebut tampak sebagai berikut:
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System Mendefinisikan masalah instruksional
Michigan State University Instructional System Development Model
Menentukan tujuan pendidikan umum: Perguruan Tinggi, Fakultas, Jurusan, Mata Kuliah
SAFE 1. Menilai kebutuhan
2. Menentukan tujuan misi
3. Menentukan persyaratan, penampilan
(performance) misi
4. Menetukan hambatan
5. Menentukan profil misi
6. Melakukan analisis fungsional
7. Melakukan analisis tugas
8. Melakukan analisis metode dan alat
9. Membuat keputusan kelayakan final
(terus atau berhenti)
Project MINERVA Mengumpulkan data pekerjaan
Banathy Maksud sistem
b. Analisis SettingAnalisis setting meliputi kegiatan menentukan karakteristik siswa dan sumber belajar yang tersedia untuk digunakan dalam pemecahan masalah. Apa bahasa yang dipergunakan oleh kelima desain di atas?
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System 1. Mengidentifikasi populasi siswa
2. Mengumulkan bahan pelajaran
3. Menganalisis context instruksional
Michigan State University Instructional System Development Model
Mengumpulkan data masukan
SAFE Mengidentifikasi stategi alternatif pemecahan masalah
Project MINERVA Mengidentifikasi keperluan training
Banathy 1. Menilai kompetensi masukan
2. Tes masukan
c. Organisasi Pengelola
Kegiatan yang termasuk Organisasi Pengelolaan cukup luas yaitu meliputi:
1. Pendefinisian tugas dan tanggung jawab yang diperlukan
2. Pembentukan jaringan berkomunikasi untuk mengorganisasikan pengumpulan dan pendistribusi- an informasi kepada tim pengembangan.
3. Pembentukan rencana proyek dan prosedur kontrol
Kegiatan pengembangan instruksional untuk skala luas seperti skala nasional, regional, perguruan tinggi atau lembaga, biasanya dilaksanakan oleh suatu tim. Untuk itu, perlu dibentuk suatu organisasi formal yang membagi tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim dengan jelas agar kegiatan pengembangan instruksional itu sejauh mungkin terhindar dari hambatan atau kegagalan.
Selanjutnya lihat kembali kelima desain yang kemudian bandingkan masing-masing dan terminologi apa yang mereka gunakan untuk menjelaskan pengertian organisasi pengelolaan ini.
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System 1. Menentukan dan memilih sifat
pendukung
2. Menentukan kontrol pengelolaan
Michigan State University Instructional System Development Model
Tidak ada
SAFE Mendesain pengelolaan atau rencana pelaksanaan setiap alternatif
Project MINERVA Tidak ada
Banathy Tidak ada
2. TAHAP KEDUA, Analisis, dan Pengembangan Sistem
Hasil kegiatan tahap pertama, yaitu Definisi Masalah dan organisasi memberikan arah kepada tim atau mengembangkan instruksional untuk memulai kegiatan tahap kedua, yaitu tahap Analisis dan Pengembangan Sistem. Tahap ini meliputi tiga langkah, yaitu: identifikasi tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe.
a. Identifikasi Tujuan
Tujuan adalah apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan proses belajar. Tujuan ini harus bermanfaat bagi peserta didik. Ia berbentuk perilaku yang dapat diukur. Tujuan ini kemudian diuraikan menjadi tujuan-tujuan khusus, yaitu tujuan yang lebih rinci dan spesifik.
Selanjutnya tujuan khusus ini disusun dalam urutan yang logis. Atas dasar tujuan inilah isi pelajaran dipilih dan disajikan kepada peserta didik kelak.
Kelima desain yang dibandingkan menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkan pengertian tujuan tersebut.
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
1. Mengidentifikasi tujuan perilaku
2. Menentukan tujuan-tujuan khusus
Michigan State University Instructional System Development Model
Menentukan secara spesifik perilaku awal dan akhir
SAFE Menentukan tujuan misi
Project MINERVA Merumuskan tujuan penampilan
Banathy Spesifikasi tujuan
b. Penentuan Metode
Penentuan metode dan media instruksional sangat penting untuk memungkinkan peserta didik mencapai tujuan instruksional.
Metode yang diidentifikasi dapat lebih dari satu atau beberapa alternatif metode, karena dalam uji coba ada kemungkinan metode yang digunakan tidak efektif sehingga perlu diganti dengan metode lain.
Istilah yang digunakan para ahli bervariasi. Ada yang menggunakan istilah metode instruksional untuk pengertian cara dan alat–alat yang digunakan dalam kegiatan instruksional, ada pula yang memisahkan pengertian metode dan media sebagai cara dan alat transmisi. Sebagian lagi menggunakan istilah strategi instruksional untuk menggantikan kedua kata metode dan media tersebut.
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
1. Mengidentifikasi tipe belajar
2. Menentukan kondisi belajar
3. Menentukan penyesuaian terhadap perbedaan individual
4. Mengidentifikasi bentuk; kegiatan instruksional
MODEL KEGIATAN
Michigan State University Instructional System Development Model
1. Merencanakan strategi
2. Mengembangkan contoh pengajaran untuk isi pelajaran tertentu
3. Memilih bentuk informasi yang representatif
4. Menentukan alat transmisi
MODEL KEGIATAN
SAFE 1. Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan yang mempunyai keefektifan biaya optimal.
2. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan biaya optimal
3. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan keuntungan biaya
4. Memilih pengelolaan atau rencana pelaksanaan yang mempunyai efektifitas biaya yang paling optimal
MODEL KEGIATAN
Project MINERVA 1. Memilih isi mata pelajaran
2. Memilih strategi instruksional
MODEL KEGIATAN
Banathy 1. Menemukan tugas-tugas belajar
2. Mengidentifikasi dan karakterisasi tugas-tugas belajar yang aktual
3. Menganalisis fungsi
4. Menganalisis komponen
5. Pendistribusian
6. Penjadwalan
c. Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe merupakan permulaan produksi untuk menghasilkan barang yang sesungguhnya.
Di samping itu, pada materi ini pula dimulai pengembangan desain evaluasi dan permulaan review teknis terhadap sistem tersebut oleh para ahli serta penyusunan tes yang akan digunakan untuk mengukur perilaku siswa, baik sebelum maupun setelah uji coba.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelima desain yang dibandingkan tampak dalam tabel di bawah ini:
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
1. Mengembangkan prototipe instruksional
2. Menyusun alat pengukur penampilan
3. Menyusun alat pengukur penampilan khsus
4. Review teknis dan komunikasi
MODEL KEGIATAN
Michigan State University Instructional System Development Model
1. Mengumpulkan, mendesain, dan memproduksi media yang telah ditentukan.
2. Mengembangkan rasional untuk tes awal dan akhir
3. Mengembangkan instrumen evaluasi dengan informasi tentang mahasiwa dan media
MODEL KEGIATAN
SAFE Tidak spesifik
Project MINERVA 1. Memproduksi bahan instruksional
2. Menyusun tes penampilan
Banathy 1. Tes Acuan Patokan
3. TAHAP KETIGA, Evaluasi3. TAHAP KETIGA, Evaluasi
Tahap akhir dari suatu proses Tahap akhir dari suatu proses pengembangan instruksional adalah pengembangan instruksional adalah evaluasi. Hasilnya akan menjadi dasar evaluasi. Hasilnya akan menjadi dasar pengambilan keputusan tentang dua hal, pengambilan keputusan tentang dua hal, yatitu: seberapa baik prototipe yatitu: seberapa baik prototipe instruksional dalam mencapai tujuan, instruksional dalam mencapai tujuan, dan bagian mana yang masih lemah dan bagian mana yang masih lemah sehingga perlu direvisi serta bagaimana sehingga perlu direvisi serta bagaimana merevisinya. merevisinya.
Banyak ahli pengembangan instruksional Banyak ahli pengembangan instruksional berpendapat bahwa evaluasi merupakan berpendapat bahwa evaluasi merupakan dasar dalam pendekatan sistem, sehingga dasar dalam pendekatan sistem, sehingga tanpa evaluasi yang memadai seluruh tanpa evaluasi yang memadai seluruh proses pengembangan instruksional itu proses pengembangan instruksional itu kehilangan maknanya.kehilangan maknanya.
Tahap evaluasi meliputi tiga langkah, yaitu: Tahap evaluasi meliputi tiga langkah, yaitu: pelaksanaan uji coba prototipe, analisis pelaksanaan uji coba prototipe, analisis hasil dan implementasi/penggunaannya hasil dan implementasi/penggunaannya kembalikembali
a. Uji Coba Prototipe Instruksional
Uji coba prototipe biasanya mengambil bentuk-bentuk di bawah ini:
1. Uji coba pengembangan untuk melihat komponen yang perlu direvisi
2. Uji coba validasi untuk melihat seberapa jauh peserta didik mencapai tujuan instruksional.
3. Uji coba lapangan untuk menentukan apakah pengajar dan peserta didik lain dapat menggunakan bahan-bahan tersebut.
Berbagai istilah dan langkah digunakan oleh pengembangan instruksional untuk melaksanakan uji coba prototipe ini.
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
1. Uji coba prototipe
2. Menyelenggarakan tes penampilan
MODEL KEGIATAN
Michigan State University Instructional System Development Model
Tes lapangan dengan kelompok peserta didik
MODEL KEGIATAN
SAFE 1. Menyusun Rencana validasi atau Tes Lapangan (metode/alat/media) seperti yang diperlukan
2. Implementasi/memantau pengelolaan dan rencana pelaksanaan
3. Mengevaluasi penampilan
MODEL KEGIATAN
Project MINERVA
1. Melaksanakan kegiatan instruksional
2. Melaksanakan dan menganalisis tes
Banathy 1. Latihan sistem
2. Tes sistem
TUGAS :
• BUAT RANCANGAN UJI COBA DARI MASING-MASING MODEL/DESAIN
YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
EKONOMI.
• PILIH SALAH SATU DARI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN, BAIK DI SMP,
SMA MAUPUN SMK
b. Analisis Hasil
Analisis hasil melibatkan tiga jenis kegiatan, yaitu: pertama, tabulasi dan memproses data evaluasi. Kedua, menentukan hubungan antara metode yang digunakan, hasil yang dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, menafsirkan data. Kualitas revisi yang akan dibuat tergantung kepada interpretasi ini.
Kelima desain yang diperbandingkan menggunakan istilah yang berbeda seperti tampak dalam tabel berikut:
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
1. Menganalisis hasil uji coba
2. Menganalisis tesMichigan State University Instructional System Development Model
Tidak spesifik artinya dapat menggunakan berbagai cara tes
MODEL KEGIATAN
SAFE Evaluasi penampilan (proses dan produk)
Project MINERVA
Mengevaluasi kegiatan instruksional
Banathy Mengevaluasi
c. Implementasi/Uji Coba Ulang
Berdasarkan interpretasi data hasil uji coba, revisi dilakukan dari revisi kecil sampai revisi total.
Akhirnya, keputusan harus diambil untuk mengakhiri uji coba ulang dan kemudian mengimplementasikan ke dalam pembelajaran.
Kelima desain yang diperbandingkan menggunakan beraneka ragam istilah untuk menyatakan revisi tersebut.
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Memodifikasi Sistem Instruksional
MODEL KEGIATAN
Michigan State University Instructional System Development Model
1. Mengidentifikasi letak dan mengoreksi kelemahan
2. Mengevaluasi dan mengulang kembali untuk memperbaiki sebagaimana diperlukan.
MODEL KEGIATAN
SAFE Merevisi untuk mencapai prestasi yang diinginkan
Project MINERVA
Tertuang dalam bentuk garis umpan balik
Banathy Mengubah untuk memperbaiki
Bila anda perhatikan perbandingan kelima desain di atas, ternyata di samping istilah-istilah yang mereka gunakan tidak sama, urutan langkah-langkah yang mereka tempuh juga tidak selalu sama.
Ini menunjukkan bahwa proses pengembangan instruksional itu tidak terdiri atas urutan langkah-langkah yang baku, atau yang tidak dapat ditawar lagi.
Yang ada dan sudah baku adalah desain dasar untuk pengembangan instruksional, yaitu: mengidentifikasi mengembangkan, dan meng- evaluasi atau merevisi
C. DESAIN YANG TERBAIK ?
Mengikuti perbandingan kelima desain pendekatan sistem yang diterapkan dalam desain instruksional mungkin ada orang yang ingin memilih salah satu yang terbaik dan menganggapnya sebagai desain standar untuk semua macam kegiatan instruksional.
Keinginan seperti itu sebaiknya dibatalkan, sebab setiap model itu baik dan sesuai untuk kondisi tertentu. Kondisi yang dimaksud adalah besar-kecilnya atau kompleks tidaknya suatu lembaga pendidikan, ruang lingkup tugas lembaga pendidikan, serta kemampuan pengelola.
Setiap desain itu dimaksudkan untuk Setiap desain itu dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem instruksional. menghasilkan suatu sistem instruksional. Prosedur yang mirip digunakan antara satu Prosedur yang mirip digunakan antara satu dengan yang lain, tetapi mereka menggunakan dengan yang lain, tetapi mereka menggunakan penjelasan urutan dan bahasa yang tidak penjelasan urutan dan bahasa yang tidak selalu sama. Seorang pengembang selalu sama. Seorang pengembang instruksional dapat memilih salah satu instruksional dapat memilih salah satu diantaranya yang dianggapnya sesuai, atau diantaranya yang dianggapnya sesuai, atau mungkin pula mengkombinasikan beberapa mungkin pula mengkombinasikan beberapa diantaranya untuk menyusun suatu model diantaranya untuk menyusun suatu model baru. baru.
Pertanyaan yang lebih mendasar adalah: Pertanyaan yang lebih mendasar adalah: seberapa jauh desain itu dapat digunakan seberapa jauh desain itu dapat digunakan secara efektif dan efisien?secara efektif dan efisien?
KESIMPULANDi dunia pendidikan masih banyak lagi desain pengembangan instruksional lain di luar yang telah diperbandingkan di atas. Lima diantaranya adalah:
1. Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (1975)
2. Systems Approach Model for Designing Instruction karangan Dick and Carey (1985)
3. Instructional Sistem Design, karangan Gagne (1979)
4. AT & T Instructional Development Model (1985)
5. Desain pengembangan instruksional yang digunakan dalam materi ini ( Atwi Suparman :1987)
1. Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
I. PERUMUSAN TUJUAN
1. Menggunakan sistem yang operasional
2. Berbentuk hasil belajar3. Berbentuk tingkah laku4. Hanya ada satu tingkah laku
III. KEGIATAN BELAJAR1. Merumuskan semua kemungkinan
kegiatan belajar 2. Menetapkan kegiatan belajar tidak
tidak perlu ditempuh3. Menetapkan kegiatan yang akan
ditempuh
II. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI
1. Menentukan jenis tes untuk menilai tercapainya tujuan
2. Menyusun tes untuk menilai masing-masing tujuan
IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN
1. Merumuskan materi pelajaran2. Menetapkan metode yang dipakai3. Memilih alat pelajaran dan sumber
yang dipakai4. Menyusun jadwal
V. PELAKSANAAN1. Mengadakan tes awal2. Menyampaikan materi pelajaran3. Mengadakan tes akhir4. Perbaikan
2. System Approach Model for Designing Instruction (Dick and Carey 1985)
IdentityInstruction
Goals
ConductInstructional
Analysis
Identify Entry Bahevior
Characteristic
Write Performance
Objective
Develop Criterion
Relarenced Test Items
Develop Instructional
Strategy
Develop and Select
Instruction Material
Design and Conduct
Formative Evolution
Design and Conduct
Summative Evaluation
Revise Instruction
3. Instructional System Design (Gagne, 1979)
a. Tingkat Sistem 1. Analisis Kebutuhan, Tujuan Umum, dan
Prioritas2. Analisis Sumber, Hambatan, dan Alternatif
Sistem Peluncuran3. Penentuan Lingkup dan Urutan Kurikulum
dan Mata Pelajaran; Desain Sistem Peluncuran
b. Tingkat Mata Pelajaran 1. Menentukan Struktur Mata Pelajaran dan
Urutan2. Analisis Tujuan Mata Pelajaran
c. Tingkat Mata Sajian
1. Pendefinisian Tujuan Penampilan 2. Mempersiapkan Rencana Matasajian (atau
Modul)3. Mengembangkan, Memilih Bahan, Media; 4. Menilai Penampilan Siswa (mengukur
Penampilan)
d. Tingkat Sistem
1. Persiapan Pengajaran2. Evaluasi Formatif3. Tes Lapangan, Revisi 4. Evaluasi Sumatif5. Pelaksanaan dan Difusi
TUGAS :
Perhatikan dengan seksama kelima desain tersebut, kemudian banding- kan dua buah di antaranya dengan menggunakan tiga tahap, yaitu:
4. AT & T Instructional Development Model (1985)
Analisis Kebutuhan
Analisis Pekerjaan
Keterampilan
Menulis Tujuan
Desain Instruksional
Pengembangan Bahan
Pelaksanaan Evaluasi
1. TAHAP PERTAMA Definisi Masalah dan Organisasi: a. Identifikasi Masalah b. Analisis Setting c. Organisasi Pengelolaan
2. TAHAP KEDUA Analisis dan Pengembangan Sistem : a. Identifikasi Tujuan b. Penentuan Metode c. Penentuan Prototipe
3. TAHAP KETIGA Evaluasi, meliputi: a. Melaksanakan tes atau uji coba prototipe b. Menganalisis hasil uji coba c. Implementasi atau uji coba ulang
Daftar buku acuan
• - Filbeck, Robert. 1974. System in Teaching and Learning. Lincoln : Professional Educators Publications.
• -