pengembangan e-diagnosticfourtiertest ... - e-jurnal uin

10
151 Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA Volume 6 (No 2) Tahun2020 (Hal 151 s.d 160) ISSN: 2715-470X (Online) / 2477-6181 (cetak) PENGEMBANGAN E- DIAGNOSTIC FOUR TIER TEST UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK Raudhatul Jannah *) Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia E-mail:[email protected] Indriati Rahmi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia E-mail: [email protected] *) Corresponding Author Abstract : Research has been conducted on the development of the e-diagnostic four-tier test to identify misconceptions of students from SMAN 9 Sijunjung. The research method used is Research and Development (R&D) using the ADDIE model. The research was conducted at SMAN 9 Sijunjung in class XI MIPA 2. The validity test of the E-Diagnostic Four Tier physics test was given to 5 expert validators assessed from the aspect of material, construction, misconception and language, practicality test was given to 1 physics educator and 20 people students and effectiveness tests were tested on 20 students. The results of the validity test analysis by the expert validator showed that the E- diagnostic test in the form of Four-tier test developed was very valid with an average of 82.4%, the results of the practicality analysis by educators and students were very practical with an average of 81.65%, while the results of the effectiveness analysis for the product obtained a question validity of 70% with a valid category. reliability of the question 0.88 with a reliable category, the level of difficulty and different power of a good question each item, while the analysis of misconceptions obtained a percentage of 63% in the material of thermodynamics and 55.5% in the material of optical devices. This shows that the E-Diagnostic Four Tier Test physics test is categorized as very valid and very practical to use in learning physics. Abstrak: Telah dilakukan penelitian pengembangan e-diagnostic four-tier test untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa SMAN 9 Sijunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE. Penelitian dilaksanakan di SMAN 9 Sijunjung kelas XI MIPA 2. Uji validitas tes fisika E-Diagnostic Four Tier diberikan kepada 5 orang validator ahli yang dinilai dari aspek materi, konstruksi, miskonsepsi dan bahasa, uji kepraktisan diberikan kepada 1 orang pendidik fisika dan 20 orang siswa dan tes keefektifan diujikan pada 20 siswa. Hasil analisis uji validitas oleh validator ahli menunjukkan bahwa uji E-diagnostik berupa uji Four tier yang dikembangkan sangat valid dengan rata-rata 82,4%, hasil analisis kepraktisan oleh pendidik dan peserta didik sangat praktis. dengan rata-rata 81,65%, sedangkan hasil analisis keefektifan produk diperoleh pertanyaan validitas 70% dengan kategori valid. Reliabilitas soal 0,88 dengan kategori reliabel, tingkat kesukaran dan daya beda soal baik tiap soal, sedangkan analisis miskonsepsi diperoleh persentase 63% pada materi termodinamika dan 55,5% pada materi alat optik. Hal ini menunjukkan bahwa Tes Fisika E-Diagnostic Four Tier Test dikategorikan sangat valid dan sangat praktis digunakan dalam pembelajaran fisika. Keywords: E-Diagnostic, Four Tier Test, Misconception, Thermodynamics, Optical Devices

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

151

Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPAVolume 6 (No 2) Tahun2020 (Hal 151 s.d 160) ISSN: 2715-470X (Online) / 2477-6181 (cetak)

PENGEMBANGAN E- DIAGNOSTIC FOUR TIER TEST UNTUKMENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK

Raudhatul Jannah *)Universitas Islam NegeriImam Bonjol Padang, IndonesiaE-mail:[email protected]

Indriati RahmiUniversitas Islam NegeriImam Bonjol Padang, IndonesiaE-mail: [email protected]

*) Corresponding Author

Abstract : Research has been conducted on the development ofthe e-diagnostic four-tier test to identify misconceptions ofstudents from SMAN 9 Sijunjung. The research method used isResearch and Development (R&D) using the ADDIE model. Theresearch was conducted at SMAN 9 Sijunjung in class XI MIPA2. The validity test of the E-Diagnostic Four Tier physics test wasgiven to 5 expert validators assessed from the aspect of material,construction, misconception and language, practicality test wasgiven to 1 physics educator and 20 people students andeffectiveness tests were tested on 20 students. The results of thevalidity test analysis by the expert validator showed that the E-diagnostic test in the form of Four-tier test developed was veryvalid with an average of 82.4%, the results of the practicalityanalysis by educators and students were very practical with anaverage of 81.65%, while the results of the effectiveness analysisfor the product obtained a question validity of 70% with a validcategory. reliability of the question 0.88 with a reliable category,the level of difficulty and different power of a good question eachitem, while the analysis of misconceptions obtained a percentageof 63% in the material of thermodynamics and 55.5% in thematerial of optical devices. This shows that the E-DiagnosticFour Tier Test physics test is categorized as very valid and verypractical to use in learning physics.

Abstrak: Telah dilakukan penelitian pengembangan e-diagnosticfour-tier test untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswaSMAN 9 Sijunjung. Metode penelitian yang digunakan adalahResearch and Development (R&D) dengan menggunakan modelADDIE. Penelitian dilaksanakan di SMAN 9 Sijunjung kelas XIMIPA 2. Uji validitas tes fisika E-Diagnostic Four Tier diberikankepada 5 orang validator ahli yang dinilai dari aspek materi,konstruksi, miskonsepsi dan bahasa, uji kepraktisan diberikankepada 1 orang pendidik fisika dan 20 orang siswa dan teskeefektifan diujikan pada 20 siswa. Hasil analisis uji validitasoleh validator ahli menunjukkan bahwa uji E-diagnostik berupauji Four tier yang dikembangkan sangat valid dengan rata-rata82,4%, hasil analisis kepraktisan oleh pendidik dan peserta didiksangat praktis. dengan rata-rata 81,65%, sedangkan hasil analisiskeefektifan produk diperoleh pertanyaan validitas 70% dengankategori valid. Reliabilitas soal 0,88 dengan kategori reliabel,tingkat kesukaran dan daya beda soal baik tiap soal, sedangkananalisis miskonsepsi diperoleh persentase 63% pada materitermodinamika dan 55,5% pada materi alat optik. Hal inimenunjukkan bahwa Tes Fisika E-Diagnostic Four Tier Testdikategorikan sangat valid dan sangat praktis digunakan dalampembelajaran fisika.

Keywords: E-Diagnostic, Four Tier Test, Misconception, Thermodynamics, Optical Devices

Page 2: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g … | 152

PENDAHULUAN:

Konsep menjadi salah satu aspekpenting bagi peserta didik. Peserta didikmembangun konsep dalam pikiran merekadari pengalaman mereka dalam pendidikansekolah atau kegiatan sehari-hari. Karenapeserta didik memiliki pengalaman yangberbeda, mereka mungkin memiliki konsepbenar atau salah dari konsepsi ilmiah(Kaniawati dkk, 2019). Peserta didikmenyampaikan konsep-konsep merekaindependen dari konsep yang diakui secarailmiah yang berkaitan dengan pelajaranilmu mereka (Unal dkk, 2010). Perbedaanantara konsep pesrta didik dan konsepilmiah disebut sebagai miskonsepsi.

Miskonsepsi peserta didik memilikipengaruh yang cukup besar padapembelajaran peserta didik tentang konsepsains dasar dan konsep yang lebih majuberikutnya (Kirbulut & Geban,2014).Peserta didik membangun konsepdalam pikiran mereka dengan mengakuipengamatan mereka sendiri sebagaikebenaran ilmiah dengan cara yangbermakna dan koheren. Selama proses ini,mereka dapat menunjukkan konsepalternatif yang bertentangan dengan faktailmiah (A.R. Sekerci, 2015). Fisika sebagaidisiplin yang secara konseptual dominan dialam dan konsep abstrak digunakan secaraluas dan dalam mata pelajaran fisikabanyak terdapat materi-materi yang abstrakdan banyaknya rumus-rumus, sehinggapeserta didik sering kali memilikikesalapahaman konsep tentang materiabstrak dalam pembelajaran fisika (Urey,2018).

Pada kenyataannya tidak semuapeserta didik dapat mencapai kemajuanmaksimal dalam proses belajarnya. Pesertadidik sering menghadapi masalah ataukesulitan dan membutuhkan bantuan sertadukungan dari lingkungan sekitarnya untukmenyelesaikan kesulitan atau masalahtersebut. Permasalahan pendidikan yangmendasar sering berkaitan denganpenanaman pemahaman konsep yangkadang-kadang keliru. Sehingga banyakpeserta didik yang mengalami kesulitan

dalam memahami konsep-konsep fisikakarena dalam mata pelajaran fisika banyakterdapat materi-materi yang abstrak danbanyaknya rumus-rumus.

Salahsatu cara untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik dapatdilakukan E-diagnostic test menggunakanKomputer. E-diagnostic test untuk mengetahui kelemahan pemahaman konseppeserta didik dengan memanfaatkanteknologi komputer. E-diagnostictestmenunjukkan bahwa tes bekerja denganbaik dan membantu para guru dalammengidentifikasi kesalapahaman darisetiap peserta didik (oman dkk, 2010). Tesdiagnostik yang digunakan pilihan gandaberformat four-tier test.Struktur tes empat-tingkat terdiri dari tier-1 dalam bentukpertanyaan, tier-2 tingkat kepercayaandalam bentuk jawaban (tier-1), tier-3alasan terkait dalam bentuk jawaban (tier-1)dan tier-4 membentuk tingkat kepercayaanpada alasan (tingkat 3) (McDermott dkk,2017).

Tujuan dari penelitian ini untukMenghasilkan soal E-Diagnostic Test FourTier untuk megidentifikasi miskonsepsipeserta didik pada pokok bahasantermodinamika dan alat-alat optik diSMAN 9 Sijunjungyang valid, praktis danefektif.

METODE:Jenis penelitian ini adalah pene-

litian pengembangan (research anddevelopment).Sampel pada penelitian iniadalah peserta didik kelas XI MIPASMAN 9 Sijunjung. Penelitian ini untukuntuk mengetahui kelayakan E-DiagnosticTest Four Tier sesuai kriteria penilaiannyadan untuk mengetahui tingkat miskonsepsipeserta didik. Model yang digunakandalam penelitian ini adalahmodel ADDIE.Langkah pertama yaitu Analisis (Analyze),Perancangan (Design), Tahap pengem-bangan (developmet), implementasi (Im-plementation) dan Evaluasi (Evaluation).

Page 3: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

153 | R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g …

Gambar 1. (Drljaca dkk, 2017)model prosedurpengembangan ADDIE

Tabel 1. Instrumen Pengumpulan Data

No Kriteria Instrumen

1 Valid a. Lembar penilaian instrumenvalidasi

b. Lembar penilaian instrumenpraktikalitas

2 Praktis a. Angket praktikalitas olehpendidik

b. Angketpraktikalitas olehpeserta didik

3 Efektif a. Soal tes E-diagnostic

Teknik pengumpulan data untukmengetahui validitas produk adalah denganmenyebarkan angket pada 5 pakar sebagaivalidator, yaitu 2 orang dosen pendidikfisika, 2 orang dosen fisika, 1 orang dosenBahasa, dan kemudian direkapitulasi.Angket validasi digunakan untukmengetahui kelayakan materi, konstruksi,dan kesesuaian dengan syarat teknisterhadap produk yang dirancang sebagaiimplementasi soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test untuk melihatmiskonsepsi peserta didik.

Jenis data yang dikumpulkan padapenelitian ini ada dua yaitu data kuantitatifdan data kualitatif. Data kuantitatifdiperoleh dari hasil penilaian data angket,sedangkan data kualitatif diperoleh darisaran atau komentar validator dan praktisi.Pengolahan data kualitatif diolah denganmenggunakan teknik deskriptif kualitatif.Data yang di analisis kuantitatif adalah

data analisis angket penilaian/tanggapandari validasi dan ujicoba produk.

Penilaian miskonsepsi dianalisisberdasarkan tabel kombinasi jawabanFour-tier testpemahaman peserta didikuntuk menentukan peserta didikpahamkonsep, paham sebagian, tidak pahamkonsep, dan miskonsepsi dapat dilihat padaTabel 2.

Tabel 2. Kombinasi Jawaban Four-tier test

Sumber : (Gurel, Eryılmaz, & McDermott, 2015)

Analisis yang dilakukan untukmentukan siswa yang paham, pahamsebagian, tidak paham, miskonsepsimenggunakan teknik persentase berikut:

� ��պ�thh�

Keterangan:P = persentase jumlah peserta didik pada

paham konsep, tidak paham konsep,danmiskonsepsi

S = banyaknya peserta didik pada pahamkonsep, paham sebagian tidak pahamkonsep, dan miskonsepsi

Js = jumlah seluruh peserta didik pesertates

No

Kombinasi Jawaban

KategoriJawaban

ConfidenceRatingjawaban Alasan

ConfidenceRatingalasan

1234

BenarBenarSalahBenar

YakinTidakYakinTidak

SalahSalahSalahSalah

YakinYakinYakinYakin

Miskonsepsi

5678910111213

BenarBenarBenarBenarBenarSalahSalahSalahSalah

YakinYakinTidakTidakTidakYakinYakinTidakTidak

BenarSalahBenarBenarSalahBenarSalahBenarSalah

TidakTidakYakinTidakTidakTidakTidakTidakTidak

Pahamsebagian

1415

SalahSalah

YakinTidak

BenarBenar

YakinYakin

Tidakpahamkonsep

16 Benar Yakin Benar Yakin Paham

Page 4: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g … | 154

HASIL DAN PEMBAHASAN:

Data nilai kevalidan, praktis, efektifdan miskonsepsi dapat dilihat pada uraianberikut:

Pengembangan E-diagnostic Four-tiertest

Hasil dari produk yang dikem-bangkan secara garis besar dapat dilihatpada tabel 3.

Tabel 3. Garis Besar Produk Four-Tier DiagnosticTest

Produk yangDikembangkan Isi

Kisi-kisi soalfour-tierdiagnostic test

Sub pokok bahasan,indikator soal, kategoritingkatan soal, jumlahsoal

Petunjukpengerjaan soal

Petunjuk bagi pesertadidik dalammengerjakan soal Judul,mata pelajaran,kelas,pokok bahasan, waktu

Soal four-tierdiagnostic test

pengerjaan, soal-soaltes, pilihan jawaban,tingkatkeyakinanmemilih jawaban,pilihan alasan,tingkatkeyakinanmemilih alas an

Kunci jawabanNomor soal, pilihanjawaban dan pilihanalasan yang benar

PendomanPenskoran

Pedoman dalammemberikan skor danmenentukan hasil tes

PedomanInterpretasi Hasil

Pedoman untukmengklasifikasikanjawaban yang diberikansiswa

(Fariyani dkk, 2015)

penelitian yang dilakukan (Chu,Treagust, & A.L. Chandrasegaran, 2009);Noor dkk, 2014), berhasil mengembangkantes diagnostik pilihan ganda berformatTwo-tier testdengan struktur tes dua-tingkat terdiri dari tier-1 dalam bentukpertanyaan, tier-2 tingkat kepercayaan,

penelitian yang dilakukan (Prodjosantoso,2019; Nurrohmah, Susilaningsih, &Nuswowati, 2018);(Cetin-Dindar & Geban,2011);(Gurel dkk., 2015), berhasilmengembangkan instrument tes diagnostikpilihan ganda berformat Three-tier testdengan struktur tes tiga-tingkat terdiri daritier-1 dalam bentuk pertanyaan, tier-2tingkat kepercayaan dalam bentuk jawaban(tier-1), tier-3 alasan terkait dalam bentukjawaban (tier-1).

Sedangkan yang peneliti kembang-kan yaitu tes E-diagnostic berformat Four-tier test dengan Struktur tes empat-tingkatterdiri dari tier-1 dalam bentuk pertanyaan,tier-2 tingkat kepercayaan dalam bentukjawaban (tier-1), tier-3 alasan terkaitdalam bentuk jawaban (tier-1) dan tier-4membentuk tingkat kepercayaan padaalasan.

Four Tier Test adalah pengem-bangan tes pilihan ganda empat tingkatyang menghasilkan empat tingkat materiyang terdiri dari tingkat pertama (satutingkat) terdiri dari pertanyaan utama,tingkat kedua (dua tingkat) adalah tingkatkepercayaan diri peserta didik dalammemilih jawaban di tingkat pertama,tingkat ketiga (tiga tingkat) adalah berisialasan peserta didik menjawab pertanyaanutama, sedangkan pada tingkatan keempat(empat tingkat) berisi tingkat kepercayaandiri dalam memilih jawaban di tingkatketiga.(Sukaria dkk, 2018).

Soal tes E-diagnostic Four-tier testyang digunakan sebanyak 20 soal terdiridari 10 soal pokok bahasan termodinamikadan 10 soal pokok bahasan alat-alat optik.

Hasil Uji ValiditasUntuk mengetahui tingkat

kelayakan soal tes E-diagnostic berformatfour-tier testfisika maka diperlukanvalidasi baik dari ahli materi, konstruksi,miskonsepsi dan bahasa guna memperbaikisoal tes E-diagnostic berformat four-tiertest fisika sebelum soal tes E-diagnosticberformat four-tier testfisika tersebut di ujicobakan ke peserta didik. Hasil penelitiandidapat melalui validasi ahli materi,

Page 5: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

155 | R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g …

konstruksi, psikologi dan bahasa yangterdiri dari 5 orang dosen Universitas IslamNegeri Imam Bonjol Padang.

Nilai rata-rata validitas soal Tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisikakeempat variabel validitas dapat dilihatpada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Analisis Validitas Soal Tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisika

Gambar 2 menyatakan bahwavaliditas soal Tes E-diagnostic berformatFour-tier test Fisikaadalah 82,4 %.Menurut tabel validitas yang pada(Riduwan, 2012) nilai rentang 82,4termasuk kategori sangat valid.

Kevaliditan Soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test Fisika berkaitandengan penilaian umum mengenai soal tesE-diagnostic berformat Four-tier test fisikapada materi termodinamika dan alat-alatoptik yaitu dari aspek materi, aspekkontruksi, dan aspek bahasa (Zaleha dkk,2017);(Gurel dkk., 2015);(Wilantika, dkk,2018);(Diyanahesa dkk, 2017). Dari hasilpenelitian diperoleh nilai rata-rata validitasSoal tes E-diagnostic berformat Four-tiertest Fisikayaitu 82,4% dengan kategorisangat valid. Hal ini menunjukanDiperoleh nilai rata-rata validitas Soal tesE-diagnostic berformat Four-tier testFisikapada materi termodinamika dan alat-alat optik sudah memenuhi syarat sebagaiinstrument penilaian yang baik.

Ditinjau dari aspek variabel materi,soal tes E-diagnostic berformat Four-tiertest Fisika menghasilkan validasi materitermodinamika dan alat-alat optik dengannilai rata-rata 87,3% dengan kategorisangat valid. Hal ini menunjukkan bahwamateri yang terdapat dalam soal tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisikayang dikembangkan sudah memenuhi KI,KD, indikator pembelajaran, dan tujuanpembelajaran (Zaleha dkk, 2017);(Salma,2015);(Cetin-Dindar & Geban, 2011).Dilihat dari aspek variabel konstruksidiperoleh nilai rata-rata 88,3% dengankategori sangat valid. Hal ini berarti soaltes E-diagnostic berformat Four-tier testFisika yang dikembangkan sudahmemenuhi dari kriteria kontruksi/ susunanevaluasi pembelajaran. Dilihat dari aspekvariabel bahasa diperoleh nilai rata-rata88% dengan kategori sangat valid. Hal inimenunjukkan bahwa berhubungan denganpemakaian bahasa yang sesuai denganejaan Yang disempurnakan (EYD)(Setyosari, 2016). Sedangkan aspekVariabel miskonsepsi diperoleh nilai rata-rata 66% dengan kategori valid. Hal iniberarti Soal tes E-diagnostic berformatFour-tier test Fisika yang dikembangkansudah memenuhi dari kriteria (Sukaria dkk,2018).

Sedangkan penelitian oleh(Kirbulut& Geban, 2014), mengatakan bahwainstrument diagnostik valid untukdigunakan mengidentifikasi kesalapahampeserta didik.

Hasil Uji PraktikalitasUji praktikalitas terdiri dari dua

yaitu uji praktikalitas oleh pendidik fisikadan uji praktikalitas oleh peserta didik.

Page 6: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g … | 156

Gambar 3. Hasil Uji Praktikalitas oleh Pendidik

Gambar 4. Data Kuantitatif Uji Praktikalitas Oleh Peserta Didik

Uji Praktikalitas Oleh Pendidik FisikaNilai untuk setiap pernyataan

angket praktikalitas oleh pendidik terdapatpada gambar 3 diatas. Nilai rata-rata untuk9 pernyataan oleh 1 orang pendidikdiperoleh nilai 80% dengan kategoripraktis.

Uji Praktikalitas Oleh Peserta DidikNilai untuk setiap pernyataan

angket praktikalitas oleh peserta didikterdapat pada gambar 4 diatas. Nilai rata-ratauntuk 7 pernyataan oleh 20 orang pesertadidik diperoleh nilai 83,3 dengan kategorisangat praktis.

Nilai rata-rata uji praktikalitas soalTes E-diagnostic berformat Four-tier testFisika kedua variabel praktikalitas terdapatpada gambar 5 berikut.

Gambar 5. Analisis Praktikalitas Soal Tes E-diagnostic berformat Four-tier test

Berdasarkan gambar 5 diatasmenyatakan bahwa hasil praktikalitas soaltes E-diagnostic berformat Four-tier testFisika didapatkan dari kedua uji coba soaltes E-diagnostic berformat Four-tier testFisika diperoleh nilai 81,65 dengankategori sangat praktis.

Page 7: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

157 | R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g …

Instrumen Praktikalitas Soal tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisikadilihat melalui angket yang diisi olehpendidik dan peserta didik sebagaipengguna dari Soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test Fisika yangdikembangkan.Hasil yang didapatkan dariangket praktikalitas yang diisi oleh 1 orangpendidik diperoleh nilai rata- rata 80%dengan kategori praktis, hasil yangdidapatkan dari angket praktikalitas yangdiisi oleh 20 orang peserta didik diperolehnilai rata-rata praktikalitas 83,3% dengankategori sangat praktis dan hasil rata-ratadari pendidik dan peserta didik diperoleh81,65% dengan kategori sangat praktis.Haltersebut menunjukkan bahwa Soal tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisikasudah praktis digunakan dari segikemudahan penggunaan tes dalam evaluasipembelajaran(Fariyani dkk, 2015);(Lestari,Suyana, & Jauhari, 2018);(Wilantika, dkk,2018). Soal tes E-diagnostic berformatFour-tier test Fisika juga merupakanasesmen yang berbasis situasi nyata dalamkehidupan sehari-hari, dimana pesertadidik diharapkan dapat menerapkankonsep-konsep pembelajaran di kelasuntuk menyelesaikan masalah.

Dalam pengertian tersebut termasukpula bagaimana keterampilan peserta didikuntuk menghubungkan (relate),menginterpretasikan (interprete),menerapkan (apply) dan mengintegrasikan(integrate) ilmu pengetahuan dalampembelajaran di kelas untukmenyelesaikan permasalahan dalamkonteks nyata (Widana, 2017).

Hasil Uji EfektifitasUji efektifitas ini dilakukan untuk

mengetahui kualitas butir-butir soal Tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisikadalam mengidentifikasi miskonsepsidilihat dari validitas, reliabilitas, tingkatkesukaran, dan daya pembeda.Instrumenyang digunakan berupa 20 soal yangdiujikan kepada 20 peserta didik kelas XIMIPA 2 SMAN 9 Sijunjung.

Hasil uji efektifitas soal tes E-diagnostic berformat Four-tier test Fisikaberupa hasil analisis soal terhadap soalyang telah diujikan didapat hasil validasisoal 70%, Reabilitas 0,88, TingkatKesukaran sedang dan Daya beda soal 95% dapat diterima (Fariyani dkk,2015);(Lestari dkk., 2018); (Wilantika, dkk,2018).Uji Coba Soal Tes E-Diagnostic BerformatFour-Tier Test Fisika pada Materi HukumTermodinamika dan Alat-alat Optik

Uji coba soal E-diagnostic berformatFour-tier test Fisika ini dilakukan untukmengetahui level konsepsi peserta didik,paham, pahan sebagian, tidak paham danmiskonsepsinya peserta didik. Instrumenyang digunakan berupa 20 soal yangdiujikan kepada 20 peserta didik kelas XIMIPA 2.a. Uji coba soal tes E-diagnostic

berformat Four-tier test Fisika padamateri Hukum Termodinamika

Analisis data hasil uji coba soal tesE-diagnostic berformat Four-tier testFisika dilakukan untuk mengetahuilevel konsepsi peserta didik, paham,pahan sebagian, tidak paham danmiskonsepsinya peserta didik padamateri termodinamika terdapat padatabel 4 berikut.

Tabel 4.Hasil analisis uji coba soal pada materihukum termodinamika

NomorPresentase %

P PS M TPK12345678910

035255005000

5202025251525201510

75353555708060608080

201020155510201510

Total 70 180 630 120Rata-rata

7 18 63 12

Page 8: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g … | 158

Berdasarkan tabel diatas adalahhasil Uji coba soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test Fisika padamateri Hukum Termodinamika yangpeneliti lakukanyaitu Paham sebesar7%, Paham Sebagaian 18%,Miskonsepsi 63%, dan Tidak PahamKonsep 12%.Jadi dapat dilihat bahwapresentase miskonsepsi peserta didik dikelas XI MIPA 2 sebesar 63%.

Sedangkan penelitian yangdilakukan (Hermita dkk, 2017);(Marhadi dkk, 2018); (Afif, Nugraha, &Samsudin, 2017)` dengan hasil uji cobayang dilakukan didapat miskonsepsi38% dengan kategori sedang. Danmenurut penelitian (Sheftyawan dkk,2018) menyimpulkan peserta didik yangmengalami miskonsepsi sebesar 38.84%dikategorikan miskonsepsi tingkatsedang.

b. Uji coba soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test Fisika padamateri Alat-alat Optik

Analisis data hasil uji coba soal tesE-diagnostic berformat Four-tier testFisika dilakukan untuk mengetahuilevel konsepsi peserta didik, paham,pahan sebagian, tidak paham danmiskonsepsinya peserta didik padamateri alat-alat optik terdapat padatabel 5 berikut.

Tabel 5. Hasil analisis uji coba soal padapada materi alat-alat optik

NomorPresentase %

P PS M TPK11121314151617181920

0525550001535

1015151510515101015

60455075156080657530

30351057035525020

Total 90 120 555 235Rata-rata

9 12 55.5 23.5

Berdasarkan tabel diatas adalahhasil Uji coba soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test Fisika pada materiAlat-alat Optik yang peneliti lakukan yaituPaham sebesar 9%, Paham Sebagaian 12%,Miskonsepsi 55,5%, dan Tidak PahamKonsep 23.5%.Jadi dapat dilihat bahwapresentase miskonsepsi peserta didik dikelas XI MIPA 2 sebesar 55,5%.

Sedangkan penelitian yangdilakukan (Hermita dkk, 2017);(Marhadidkk, 2018);(Afif, Nugraha, & Samsudin,2017)` dengan hasil uji coba yangdilakukan didapat miskonsepsi 38%dengan kategori sedang. Dan menurutpenelitian (Sheftyawan dkk, 2018)menyimpulkan peserta didik yangmengalami miskonsepsi sebesar 38.84%dikategorikan miskonsepsi tingkat sedang.

KESIMPULAN DAN SARAN:

Hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa,telah dihasilkan soal E-diagnosticberformat Four-tier test pada materihukum termodinamika dan alat-alat optikpada pembelajaran fisika kelas XI MIPA 2SMAN 9 Sijunjung layak digunakan sesuaidengan kriteria sangat valid dan sangatpraktis. Hasil analisis uji validitas olehvalidator ahli menunjukan soal tes E-diagnostic berformat Four-tier test yangdikembangkan sangat valid dengan rata-rata 82,4%, hasil analisis praktikalitas olehpendidik dan peserta didik sangat praktisdengan rata- rata 81,65%, sedangkan hasilanalisis efektifitas untuk produk diperolehvaliditas soal sebesar 70% dengan kategorivalid. reliabilitas soal 0,88 dengan kategorireliable, tingkat kesukaran dan daya bedasoal yang baik setiap butir soalnya, Telahdidapat hasil analisis tingkat miskonsepsipeserta didikdidapat persentase sebesar63% pada materi hukum termodinamikadan sebesar 55,5% pada materi alat-alatoptik.

Berdasarkan hasil penelitian danpengembangan soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test yang telahdilakukan, maka dapat dikemukakanbeberapa saran berikut ini:

Page 9: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

159 | R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g …

1. Pengembangan soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test untuk materihokum termodinamika dan alat-alatoptic dapat digunakan untukmengidentifikasi kesulitan pesertadidik berupa miskonsepsi.

2. Pemahaman terhadap tahap-tahappenyusunan soal tes E-diagnosticberformat Four-tier test fisika sangatdiperlukan untuk mendeteksimiskonsepsi peserta didik.

3. Pada peneliti selanjutnya yangberminat melanjutkan soal tes E-diagnostic berformat Four-tier testdiharapkan menguji cobakan padabenyak kelas atau sekolah.

4. Mengingat manfaat soal tes E-diagnostic berformat Four-tier testperlu diadakan penelitian tindak lanjutpada KD materi fisika selanjtnya.

UCAPAN TERIMA KASIH:

Terimakasih disampaikan kepada IbuDr.Hj. Prima Aswirna, S.Si, M.Sc selakupembimbing dalam pembuatan skripsi dansemua pihak yang telah membantupenelitian ini. Terima kasih disampaikankepada Tim Natural Science yang telahmeluangkan waktu untuk membuat revisitemplate ini.REFERENSI

Afif, N. F., Nugraha, M. G., & Samsudin,A. (2017). Developing energy andmomentum conceptual survey (EMCS)with four-tier diagnostic test items. AIPConference Proceedings, 1848, 050010.AIP Publishing.

A.R. Sekerci. (2015). Develpment fFDiagnostic Branched Tree Test For HighSchool Chemistry Concepts. 2015, 38,1060–1067.

Cetin-Dindar, A., & Geban, O. (2011).Development of a three-Tier Test to AssessHigh School Students Understanding ofAcids and Bases. 15, 600–604.

Chu, H.-E., Treagust, D. F., & A.L.Chandrasegaran. (2009). As Sratified StudyOf Students’ Understanding Of BasicOptics Concepts in Different ContextsUsing Two-tier Multiple-choice Items.27(3).

Diyanahesa dkk, N. E.-H. (2017).Development of Misconception DiagnosticTest in Momentum and Implus UsingIsomorphic Problem. 1(2), 145–156.

Fariyani dkk, Q. (2015).PENGEMBANGAN FOUR-TIERDIAGNOSTIC TEST UNTUKMENGUNGKAP MISKONSEPSI FISIKASISWA SMA KELAS X. Journal ofInnovative Science Education, 4(2).

Gurel, D. K., Eryılmaz, A., & McDermott,L. C. (2015). A Review and Comparison ofDiagnostic Instruments to IdentifyStudents’ Misconceptions in Science.Eurasia Journal of Mathematics, Science& Technology Education, 11(5).

Hermita dkk, N. (2017). Constructing andImplementing a Four Tier Test AboutStatic electricitiy to Diagnose Pre-serviceElemtary School Teacher Misconceptions.

Kirbulut, Z. D., & Geban, O. (2014). Usingthree-tier diagnostic test to assess students’misconceptions of states of matter. EurasiaJournal of Mathematics, Science &Technology Education, 10(5), 509–521.

Lestari, I. N. M., Suyana, I., & Jauhari, A.(2018). Pengembangan Electricity ConceptTest Berformat Four-Tier Test. WaPFi(Wahana Pendidikan Fisika), 3(1), 69–73.

Marhadi dkk, H. (2018). Implementasi aFour-Tier Diagnostic Test to Assesselementary School Students on ElectricityConcept. 299–302.

McDermott dkk, L. C. (2017).Development and application of a four-tiertest to assess pre-service physics teachers’misconceptions about geometrical optics.2017.

Page 10: PENGEMBANGAN E-DIAGNOSTICFOURTIERTEST ... - e-jurnal UIN

R a u d h a t u l J a n n a h , I n d r i a t i R a h m i , P e n g e m b a n g a n E - D i a g … | 160

Noor dkk. (2014). Identifikasi MiskonsepsiSiswa Pada Konsep archaebacteria danEubacteri Menggunakan Two-TierMultipple Choice. 6(2), 192–200.

Nurrohmah dkk, F. (2018). PengembanganMedia Pembelajaran Berbantuan SparkolVideo Scribe. Jurnal Ilmiah PendidikanMIPA, 8(3), 233–250.

Nurrohmah, E. S., Susilaningsih, E., &Nuswowati, M. (2018). Instrument DesignDiagnostic Test Three-Tier MultipleChoice Redox Material with RedoxDiagnostic Test Software (RDT). Journalof Innovative Science Education, 7(2),190–199.

oman dkk. (2010). On the development ofa computer based diagnostic assessmenttool to help in teaching and learningprocess. 6, 76–87.

Riduwan. (2012). Skala PengukuranVariabel-Variabel Penelitian. Bandung:ALFABETA.

Salma, V. M. (2015). Pengembangan E-Diagnostic Test Untuk Mengidentifikasi

Pemahaman Konsep Fisika SiswaSma Pada Pokok Bahasan Fluida Statis.Jurnal Fisika, 05.

Setyosari, P. (2016). Metode PenelitianPendidikan dan Pengembangan (Keempat).Prenadamedia.

Sheftyawan dkk, W. B. (2018). IdentifikasiMiskonsepsi Siswa Menggunakan Four-Tier Diagnostic Test Pada Materi OptikGeometri.Jurnal Pembelajaran Fisika,7(2), 147–153.

Sukaria dkk, M. (2018). TheTransformation Of Two-Tier Test IntoFour-Tier On Atom And MoleculeConcepts.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi&Perubahan Konsep Dalam PendidikanFisika. Jakarta: PT Grasindo.

Urey, M. (2018). Defining the Relationshipbetween the Perceptions and theMisconceptions about PhotosynthesisTopic of the Preservice Science Teachers.European Journal of EducationalResearch, 7(4), 813–826.

Widana, W. (2017). Modul PenyusunanSoal Higher Order Thiking Skill (HOTS).Jakarta: Direktorat Pembinaan SMADirektorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah Dapartemen Pendidikan danKebudayaan.

Wilantika, dkk, N. (2018). Pengembanganpenyusunan instrumen four-tier diagnostictest untuk mengungkap miskonsepsi materisistem ekskresi di SMA Negeri 1 MayongJepara. Phenomenon: Jurnal PendidikanMIPA, 8(2), 200–214.

Zaleha dkk. (2017). PengembanganInstrumen Tes Diagnostik VCCI BentukFour-Tier Test pada Konsep Getaran.Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan(JPFK), 3(1), 36–42.