pengembangan kawasan sibolangit …pwd.usu.ac.id/images/penelitianmhs/kelompok-5.pdfsumber: badan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN KAWASAN SIBOLANGIT SEBAGAI TITIK PERTUMBUHAN
BARU BERBASIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA, PERTANIAN DAN JASA
LINGKUNGAN
LAPORAN FIELD TRIP
SIBOLANGIT, 1-2 DESEMBER 2018
OLEH :
KELOMPOK V
1. KURNIAWAN HAREFA (NIM: 187003004)
2. AGUSTINUS DUHA (NIM: 187003020)
3. BINTANG HARTINI NATARIA (NIM: 187003016)
4. SOLINARTI PANJAITAN
5. RUTH OLDRINA MARGARETH TOBING
MATA KULIAH : PERENCANAAN WILAYAH
SEMESTER : I (SATU)
DOSEN PENGASUH: Dr. AGUS PURWOKO, S.Hut, M.Si
PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN PERDESAAN
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2018
i
DAFTAR ISI
Hal.
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Penyusunan 1
1.3. Metode Penyusunan 2
1.4. Sistematika Penyusunan 2
Bab 2 Gambaran Umum dan Potensi Kewilayahan Kawasan
Sibolangit dan Sekitarnya
3
2.1. Gambaran Umum 3
2.1.1. Kewilayahan 3
2.1.2. Demografi 4
2.1.3. Perekonomian 5
2.1.4. Pendidikan 6
2.1.5. Kesehatan 8
2.1.6. Sosial 8
2.1.7. Infrastruktur 9
2.2. Potensi Kewilayahan 10
2.2.1 Pariwisata 10
2.2.2 Pertanian 11
2.2.3 Perkebunan 15
2.2.4 Peternakan 16
2.2.5 Perikanan 17
Bab 3 Arahan Konseptual Pengembangan Kawasan Sibolangit dan
Sekitarnya Sebagai Titik Pertumbuhan
18
3.1. Tinjauan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Deli Serdang
18
3.2. Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Deli Serdang
19
3.2.1. Rencana Pola 19
ii
3.2.2. Rencana Kawasan Strategis 20
3.3. Analisis SWOT 20
3.4. Strategi Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik
Pertumbuhan
23
Bab 4 Kesimpulan dan Saran 24
4.1. Kesimpulan 24
4.2. Saran 24
1
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perencanaan merupakan cara berpikir yang berorientasi pada masa depan secara
metodologis, sistematis dan rasional. Perencanaan disusun dalam dokumen perencanaan
sesuai kebutuhan. Salah satu dimensi perencanaan adalah pengembangan wilayah.
Pengembangan wilayah merupakan upaya pembangunan yang dilakukan terus menerus
dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam suatu wilayah
untuk mencapai kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidupnya .
Sibolangit merupakan salah satu dari antara 36 kecamatan di Kabupaten Deli
Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sibolangit selama ini lebih dikenal sebagai kawasan
transit antara Medan sebagai kutub pertumbuhan di Sumatera Utara dan Berastagi
sebagai kawasan pariwisata yang sudah lama ternama. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, posisi sebagai kawasan transit memberi keuntungan bagi Sibolangit,
selain karena jarak yang tidak terlalu jauh dari Kota Medan dan potensi kawasan yang
tidak kalah menarik dengan daerah lain termasuk Berastagi. Sibolangit bertumbuh
sebagai titik pertumbuhan baru yang memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Hal ini
terlihat dari perkembangan signifikan akhir-akhir ini di bidang pariwisata, pertanian dan
jasa lingkungan. Perkembangan ini sangat disayangkan bila dibiarkan berjalan begitu
saja secara alami tanpa intervensi perencanaan secara terpadu. Perlu intervensi
pemangku kebijakan untuk mengarahkan agar pengembangan wilayah Sibolangit dapat
berkelanjutan. Perumusan kebijakan didasarkan pada pendekatan ilmiah berdasarkan
data dan secara metodologis.
Laporan field trip ini disusun untuk memberikan rumusan pemikiran tentang
“Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik Pertumbuhan Baru Berbasis Potensi
Sektor Pariwisata, Pertanian dan Jasa Lingkungan”.
2.2. Tujuan Penyusunan
Tujuan penyusunan laporan ini adalah:
a. Tujuan Umum
1. Menganalisis potensi pengembangan kawasan Sibolangit sebagai titik
pertumbuhan baru berbasis potensi pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan.
2
2. Merumuskan strategi pengembangan kawasan Sibolangit sebagai titik
pertumbuhan baru berbasis potensi pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan.
b. Tujuan Khusus
1. Memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Wilayah Semester I Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (PWD) Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara Tahun 2018.
2. Sebagai laporan field trip Semester I Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Perdesaan (PWD) Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Tahun
2018 di Sibolangit pada tanggal 1 s.d. 2 Desember 2018.
2.3. Metode Penyusunan
Laporan ini disusun dengan metode:
1. Pengamatan atau observasi lingkungan sekitar Sibolangit.
2. Studi kepustakaan dengan menggunakan data literatur terkait.
3. Menggunakan metode analisis SWOT (Streght, Weakness, Opportunity dan Threat)
dalam memetakan kondisi potensi serta merumuskan strategi pengembangan
kawasan Sibolangit.
2.4. Sistematika Penyusunan
Laporan ini disusun dengan sistematika:
1. Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penyusunan, metode penyusunan dan
sistematika penyusunan.
2. Gambaran Umum dan Potensi Kewilayahan Sibolangit dan Sekitarnya.
3. Arahan Konseptual Pengembangan Kawasan Sibolangit dan Sekitarnya Sebagai Kota
(Titik Pertumbuhan) Baru.
4. Kesimpulan dan Saran.
3
Bab II
Gambaran Umum dan Potensi Kewilayahan Kawasan Sibolangit dan Sekitarnya
2.1. Gambaran Umum
2.1.1. Kewilayahan
Sibolangit merupakan salah satu kecamatan di antara 22 kecamatan di Kabupaten
Deli Serdang, dengan luas 179,96 km2 atau 7,2% dari total luas wilayah Kabupaten Deli
Serdang yang seluas 2.497,72 km2. Perbandingan luas wilayah Kecamatan Sibolangit
dengan kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.1. Perbandingan Luas Wilayah Antar Kecamatan di Kabupaten
Deli Serdang (%)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
Secara astronomi, Kecamatan Sibolangit terletak di 3024’- 3037’ Lintang Utara dan
90856’-90860’ Bujur Timur; terletak di ketinggian 350-700 m di atas permukaan laut;
berbatasan dengan:
- Sebelah utara : Kecamatan Pancur Batu
- Sebelah selatan : Kabupaten Karo
- Sebelah timur : Kecamatan Namo Rambe, Kecamatan Biru-Biru dan
Kecamatan STM Hilir
- Sebelah barat : Kecamatan Kutalimbaru
Sibolangit
4
Ibu kota Kecamatan Sibolangit adalah Bandar Baru dengan jarak 61 km dari Ibu
kota Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam. Sibolangit terdiri dari 30 desa dan 87 dusun.
Peta Kecamatan Sibolangit sebagaimana gambar berikut:
Gambar 1. Peta Kecamatan Sibolangit
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
2.1.2. Demografi
Jumlah penduduk Sibolangit pada tahun 2017 adalah sebanyak 23.532 jiwa atau
kurang lebih 1,11% dari total jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang, dengan
kepadatan penduduk 136/km2 dan laju pertumbuhan penduduk 2015-2017 sebesar 2,61%.
Jumlah penduduk Sibolangit mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan
jumlah penduduk memberi dampak peningkatan Sumber Daya Manusia dari sisi kuantitas,
seiring dengan bertambahnya permasalahan sosial yang harus diatasi seperti permasalahan
lapangan kerja, pangan, pendidikan, kesehatan dan perumahan. Gambaran jumlah
penduduk Sibolangit tahun 2010 s.d. 2017 sebagaimana grafik berikut:
5
Grafik 2.2. Jumlah Penduduk Kecamatan Sibolangit
Tahun 2010 s.d. 2017 (Orang)
Sumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
2.1.3. Perekonomian
Perkembangan investasi di wilayah Sibolangit dapat dilihat dari jumlah perusahaan
yang eksis, yaitu sebanyak 7 perusahaan, terdiri dari 5 perusahaan kecil dan 2 perusahaan
besar, dengan 354 tenaga kerja terdaftar. Kondisi ini masih lebih baik dari pada
Kecamatan Gunung Meriah yang tidak memiliki sama sekali, Keamatan STM Hulu
dengan 1 perusahaan terdaftar, Kecamatan Pagar Merbau dan Kecamatan Kutalimbaru
dengan 2 perusahaan terdaftar, Kecamatan Biru-Biru dengan 3 perusahaan terdaftar, dan
Kecamatan Bangun Purba dengan 4 perusahaan terdaftar. Kondisi Sibolangit dalam hal
investasi masih jauh di bawah kondisi Kecamatan Percut Sei Tuan yang memiliki 268
perusahaan terdaftar dengan 19.708 jiwa tenaga kerja terdaftar, Kecamatan Tanjung
Morawa dengan 247 perusahaan terdaftar dan 32.912 tenaga kerja terdaftar dan
Kecamatan Sunggal dengan 179 perusahaan terdaftar dan 13.074 tenaga kerja terdaftar.
Kondisi ini menunjukkan bahwa investasi di Kecamatan Sibolangit sebagai titik
pertumbuhan baru sudah mulai bergeliat dan menampung tenaga kerja, namun masih perlu
ditingkatkan.
Dari aspek perdagangan, pada tahun 2016, di Kecamatan Sibolangit terdapat 2 pasar,
20 kios, 234 los, 116 dan kios terbuka. Kondisi ini menunjukkan bahwa perdagangan
sudah menggeliat di Kecamatan Sibolangit dan mempengaruhi perekonomian wilayah.
Gambaran jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdaftar antar kecamatan di Kabupaten
Deli Serdang sebagaimana tabel berikut:
6
Tabel 2.1. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Terdaftar Antar
Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
(Orang)
No. Kecamatan Jumlah
Perusahaan
Tenaga Kerja
Terdaftar
1. Gunung Meriah - -
2. STM Hulu 1 170
3. Sibolangit 7 354
4. Kutalimbaru 2 40
5. Pancur Batu 13 669
6. Namo Rambe 18 1.089
7. Biru-Biru 3 272
8. STM Hilir 11 727
9. Bangun Purba 4 397
10. Galang 15 2.678
11. Tanjung Morawa 247 32.912
12. Patumbak 26 3.148
13. Deli Tua 18 962
14. Sunggal 179 13.074
15. Hamparan Perak 33 2.146
16. Labuhan Deli 12 345
17. Percut Sei Tuan 268 19.708
18. Batang Kuis 8 271
19. Pantai Labu 7 124
20. Beringin 31 2.027
21. Lubuk Pakam 68 3.432
22. Pagar Merbau 2 43
Deli Serdang 2016 973 84.588
Deli Serdang 2015 818 49.004
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
2.1.4. Pendidikan
Untuk melihat perkembangan pendidikan di Kecamatan Sibolangit, laporan ini
merujuk pada Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Kabupaten Deli Serdang. APM Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2016 yakni: SD/MI
98,54%, SMP/MTs 69,17% dan SMA/MA/SMK 70,27%. Sementara APK tahun 2016
yakni: SD/MI 113,28%, SMP/MTs 74,88% dan SMA/MA/SMK 103,11%. Data
menunjukkan bahwa tingkat partisipasi di tingkat SD sederajat dan SMA sederajat cukup
tinggi, namun di tingkat SMP sederajat tidak terlalu tinggi. APM dan APK Kabupaten
Deli Serdang tahun 2016 sebagaimana tabel berikut:
7
Tabel 2.2. APM dan APK Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 (%)
Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi
Murni
Angka Partisipasi
Kasar
SD/MI 98,45 113,28
SMP/MTs 69,17 74,88
SMA/SMK/MA 70,27 103,11
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
Data BPS menunjukkan bahwa jumlah sekolah di Kecamatan Sibolangit yakni:
PAUD sebanyak 9 unit dengan 267siswa dan 24 guru, SD/RA sebanyak 3 unit dengan
2.600 siswa dan 232 guru, SMP/MTs sebanyak 7 unit dengan 1.219 siswa dan 154 guru,
SMA sebanyak 4 unit dengan 949 siswa dan 69 guru; dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia sekolah di Kecamatan Sibolangit cukup besar, yakni usia 0-4 tahun
sebanyak 2.329 jiwa, usia 5-9 tahun sebanyak 2.233 jiwa, usia 10-14 tahun sebanyak
2.206 jiwa dan usia 15-19 tahun sebanyak 1.939 jiwa.
Data di atas menunjukkan bahwa, jumlah penduduk usia sekolah yang cukup banyak
tidak sebanding dengan jumlah siswa yang bersekolah. Kondisi ini secara sederhana
menunjukkan bahwa tingkat partisipasi sekolah di wilayah Kecamatan Sibolangit masih
perlu ditingkatkan. Taraf pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan sebuah
wilayah karena berdampak terhadap berbagai permasalahan sosial. Jumlah penduduk
menurut kelompok usia dibandingkan dengan jumlah siswa di Kecamatan Sibolangit tahun
2016 sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia dibandingkan dengan
Jumlah Siswa Kecamatan Sibolangit Tahun 2016 (Orang)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
8
2.1.5. Kesehatan
Dari aspek kesehatan, fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan
Sibolangit terdiri dari Puskesmas sebanyak 2 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 6 unit,
Posyandu sebanyak 58 unit, klinik kesehatan sebanyak 1 unit, Polindes sebanyak 3 unit,
Poskesdes sebanyak 10 unit, praktek dokter sebanyak 3 unit, praktek bidan sebanyak 5
unit.
Tenaga kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan Sibolangit terdiri dari: dokter
sebanyak 9 orang (6 dokter umum dan 3 dokter gigi), perawat sebanyak 17 orang, bidan
sebanyak 64 orang, tenaga kefarmasian sebanyak 3 orang, ahli gizi sebanyak 3 orang,
teknisi medis sebanyak 2 orang, tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 2 orang. Jumlah
fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 2.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan
Sibolangit, Tahun 2016
NO FASILITAS
KESEHATAN
JUMLAH
(Unit)
NO TENAGA
KESEHATAN
JUMLAH
(Orang)
1. Puskesmas 2 1. Dokter umum 6
2. Pustu 6 2. Dokter gigi 3
3. Posyandu 58 3. Perawat 17
4. Klinik 1 4. Bidan 64
5. Polindes 3 5. Tenaga kefarmasian 3
6. Poskesdes 10 6. Ahli gizi 3
7. Praktek dokter 3 7. Teknisi medis 3
8. Praktek bidan 5 8. Tenaga kesmas 2
Jumlah 88 Jumlah 100
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
2.1.6. Sosial
Jumlah Keluarga Sangat Miskin (KSM) di Kecamatan Sibolangit sebanyak 1.087
keluarga di antara 5.211 total jumlah keluarga atau 20,85%. Tingkat kemiskinan ini cukup
tinggi, bila dibandingkan dengan Kecamatan Gunung Meriah yang sejumlah 220 keluarga
dan Kecamatan STM Hulu yang sejumlah 679 keluarga, tetapi lebih baik dari pada
Kecamatan Hamparan Perak yang sejumlah 11.169 keluarga, Kecamatan Percut Sei Tuan
yang sejumlah 8.133 keluarga, Kecamatan Tanjung Morawa yang sejumlah 6.108 keluarga
dan beberapa kecamatan lain.
Tingginya tingkat kemiskinan di Kecamatan Sibolangit (20,85%) memerlukan
upaya kerja keras, dengan membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengeluaran
penduduk miskin, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan, serta pemenuhan
9
infrastruktur dasar bagi penduduk miskin. Perbandingan jumlah keluarga sangat miskin
antar kecamatan di Kabupaten Deli Serdang tahun 2016 sebagaimaan grafik berikut:
Grafik 2.4. Jumlah Keluarga Sangat Miskin Kecamatan Sibolangit
Dibandingkan Dengan Kecamatan Lain di Kabupaten Deli Serdang,
Tahun 2016 (Keluarga)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
2.1.7. Infrastruktur
Panjang jalan di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2017 sepanjang 240,97 Km,
terdiri dari jalan dalam kondisi baik sepanjang 90,23 Km, kondisi sedang sepanjang 56,59
Km, kondisi rusak sepanjang 57,10 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 37,55 Km.
Jembatan sebanyak 68 buah dengan panjang 308,60 M. Gambaran kondisi infrastruktur
jalan Kecamatan Sibolangit menurut kondisi tahun 2017 sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.5. Kondisi Infrastruktur Jalan Kecamatan Sibolangit Tahun 2017 (Km)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
10
2.2. Potensi Kewilayahan
2.2.1. Pariwisata
Jumlah destinasi wisata di Kecamatan Sibolangit sebanyak 40 destinasi. Jumlah
destinasi wisata ini yang terbanyak di antara kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Deli
Serdang, disusul Kecamatan Namo Rambe sebanyak 11 destinasi, Kecamatan Pancur Batu
sebanyak 9 destinasi dan Kecamatan Kutalimbaru sebanyak 6 destinasi. Banyaknya
jumlah destinasi wisata di Kecamatan Sibolangit menunjukkan potensi dan pengembangan
Sibolangit sebagai daerah kunjungan wisata lebih siap dibandingkan kecamatan lain se-
Kabupaten Deli Serdang. Jumlah destinasi wisata Kecamatan Sibolangit tahun 2016
dibandingkan dengan kecamatan lain se-Kabupaten Deli Serdang sebagaimana grafik
berikut:
Grafik 2.6. Jumlah Destinasi Wisata Di Kecamatan Sibolangit Dibandingkan
Dengan Kecamatan Lain se-Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
(Destinasi)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
Jumlah hotel di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016 sebanyak 31 hotel, jumlah ini
meningkat dibandingkan kondisi tahun 2012 dengan 27 hotel. Jumlah hotel di Kecamatan
Sibolangit merupakan yang terbanyak di antara kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten
Deli Serdang, disusul Kecamatan Pancur Batu sebanyak 25 hotel. Kondisi ini
menunjukkan sektor pariwisata di Sibolangit termasuk cukup memadai dari sisi perhotelan
11
dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini menjadi nilai plus bagi
Kecamatan Sibolangit. Perbandingan jumlah hotel di Kecamatan Sibolangit dengan
kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang tahun 2016 sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.7. Jumlah Hotel Di Kecamatan Sibolangit Dibandingkan Dengan
Kecamatan Lain se-Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 (Hotel)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
Sarana pendukung pariwisata lainnya yang tidak kalah penting adalah tempat
penyediaan makanan dan minuman. Tempat penyediaan makanan dan minuman di
Kecamatan Sibolangit terdiri dari restoran/ rumah makan sebanyak 16 tempat, warung/
kedai makan sebanyak 77 tempat, kafe 2 tempat dan warung kopi 245 tempat. Jumlah
tempat penyediaan makanan dan minuman di Sibolangit menurut jenis tahun 2017
sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.8. Jumlah Tempat Penyediaan Makanan dan Minuman Di Kecamatan
Sibolangit Menurut Jenis Tahun 2017 (Tempat)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
2.2.2. Pertanian
Lahan sawah di Kecamatan Sibolangit seluas 650 Ha yang merupakan sawah irigasi.
Luasan ini lebih luas dibandingkan dengan Kecamatan Pancur Batu yang memiliki luasan
sawah 584 Ha, Kecamatan Gunung Meriah dengan luas 484 Ha, Kecamatan Patumak
12
dengan luas 460 Ha dan beberapa kecamatan lain. Namun beberapa kecamatan lain
memiliki sawah lebih luas dari pada Kecamatan Sibolangit, antara lain Kecamatan Percut
Sei Tuan yang seluas 5.361 Ha, Kecamatan Pantai Labu yang seluas 4.364 Ha dan
beberapa kecamatan lain. Perbandingan luasan sawah Kecamatan Sibolangit dibandingkan
kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.9. Luas Sawah Kecamatan Sibolangit Dibandingkan Dengan
Kecamatan Lain di Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2016 (Ha)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2016 (Data Diolah)
Luas lahan tanam padi sawah dalam setahun di Kecamatan Sibolangit tahun 2016
adalah 1.058,10 Ha, luas panen 1.012,10 Ha, dan produksi 6.048,31 Ton. Sementara luas
padi ladang tidak signifikan, hanya 10 Ha. Perbandingan luas tanam, luas panen dan
produksi padi sawah Kecamatan Sibolangit dengan kecamatan lain di Kabupaten Deli
Serdang sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.4. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Kecamatan
Sibolangit Dibandingkan Dengan Kecamatan Lain di Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2016
No. Kecamatan Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Perkiraan
Produksi
(Ton)
1. Gunung Meriah 907,40 864,90 5.168,64
2. STM Hulu 816,90 735,10 4.392,96
3. Sibolangit 1.058,10 1.012,10 6.048,31
4. Kutalimbaru 2.622,80 2.392,20 14.259,79
5. Pancur Batu 1.371,50 1.193,80 7.134,15
6. Namo Rambe 1.339,60 1.226,20 7.327,77
7. Biru-Biru 2.239,30 2.021,20 12.078,69
8. STM Hilir 2.275,90 1.879,00 11.228,90
13
9. Bangun Purba 124,90 173,00 1.033,85
10. Galang 2.006,80 2.687,20 16.058,71
11. Tanjung Morawa 4.817,00 4.904,50 29.309,29
12. Patumbak 1.073,60 1.055,30 6.306,47
13. Deli Tua 33,50 20,10 120,12
14. Sunggal 4.894,90 4.936,00 29.497,54
15. Hamparan Perak 12.422,10 12.104,10 72.334,10
16. Labuhan Deli 6.804,50 6.789,10 40.571,66
17. Percut Sei Tuan 12.813,30 12.739,20 76.129,46
18. Batang Kuis 2.031,80 1.935,70 11.567,74
19. Pantai Labu 7.698,60 7.773,60 46.455,03
20. Beringin 5.512,00 5.925,10 35.408,40
21. Lubuk Pakam 3.144,70 4.281,80 25.588,04
22. Pagar Merbau 4.383,30 5.036,30 31.710,45
Deli Serdang 2016 80.847,50 81.955,50 489.766,07
Deli Serdang 2015 72.296,00 75.105,00 425.588,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
Di sektor perkebunan, lahan di Kecamatan Sibolangit dapat dikelompokkan menjadi
lahan tegal/kebun (lahan kering) seluas 8.599 Ha, ladang/huma seluas 1.013 Ha, dan lahan
yang sementara tidak diusahakan seluas 30 Ha. Perbandingan luas lahan perkebunan di
Kecamatan Sibolangit tahun 2016 sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.10. Luas Lahan Perkebunan Kecamatan Sibolangit, Tahun 2016 (Ha)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
Di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016, luas tanam jagung seluas 306 Ha, luas
panen seluas 166 Ha dan produksi sebesar 1.022,73 Ton; kacang tanah memiliki 4 Ha luas
tanam, 6 Ha luas panen, dan 6,38 Ton produksi; dan ubi kayu terdiri dari 5 Ha luas tanam,
5 Ha luas panen dan 160,56 Ton produksi. Gambaran luas tanam, luas panen dan produksi
jagung, kacang tanah dan ubi kayu di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016
sebagaimana grafik berikut:
14
Grafik 2.11. Luas Tanam (Ha), Luas Panen (Ha) dan Produksi (Ton)
Jagung, Kacang Tanah dan Ubi Kayu Kecamatan Sibolangit
Tahun 2016
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang (Data Diolah)
Untuk tanaman hortikultura, Kecamatan Sibolangit memiliki potensi cabai besar
dengan luas panen 32 Ha dan produksi 4.050 Ton, cabai rawit dengan luas panen 23 Ha
dan produksi 3.110 Ton, kacang panjang dengan luas panen 22 Ha dan produksi 2.135
Ton, sawi dengan luas panen 8 Ha dan produksi 970 Ton, tomat dengan luas panen 14 Ha
dan produksi 4.600 Ton, timun dengan luas panen 8 Ha dan produksi 1.780 Ton, terong
dengan luas panen 14 Ha dan produksi 3.080 Ton dan buncis dengan luas panen 6 Ha dan
produksi 1.010 Ton. Luas panen dan hasil produksi tanaman hortikultura Kecamatan
Sibolangit tahun 2016 sebagaiman grafik berikut:
Grafik 2.12. Luas Panen (Ha) dan Produksi (Ton) Tanaman Hortikultura
Kecamatan Sibolangit Tahun 2016
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
Kecamatan Sibolangit menghasilkan buah-buahan, antara lain buah alpukat,
duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, pisang, manggis, dan belimbing. Luas panen,
15
produksi dan rata-rata produksi buah-buahan di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2017
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.5. Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) dan Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
Buah-Buahan di Kecamatan Sibolangit Tahun 2017
NO. JENIS
BUAH
LUAS
PANEN (Ha)
PRODUKSI
(TON)
RATA-RATA
PRODUKSI
(TON/Ha)
1. Alpukat 0,01 2 200
2. Duku/ langsat 40,20 402 10
3. Durian 10 50 5
4. Jambu biji 0,50 0,50 1
5. Jambu air 2,50 2,50 1
6. Pisang 15 22.500 1.500
7. Manggis 28 280 10
8. Belimbing 0,01 1 100
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2018
2.2.3. Perkebunan
Pada tahun 2016, luasan tanam karet di Kecamatan Sibolangit seluas 355 Ha dengan
produksi sebesar 753,20 ton, kelapa seluas 40 Ha dengan produksi sebesar 68,18 ton,
kelapa sawit seluas 30 Ha dengan produksi sebesar 88,24 ton, kopi seluas 214 Ha dengan
produksi sebesar 145,08 ton, kakao seluas 223 Ha dengan produksi sebesar 185,83 ton,
kulit manis seluas 43,50 Ha dengan produksi sebesar 12,50 ton, pinang seluas 237 Ha
dengan produksi sebesar 135,43 ton, kemiri seluas 168 Ha dengan produksi sebesar 89,12
ton, gambir seluas 1,5 Ha dengan produksi sebesar 1,50 ton, dan aren seluas 157 Ha
dengan produksi sebesar 68,26 ton. Gambaran luasan tanam dan produksi hasil
perkebunan di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016 sebaimana grafik berikut:
Grafik 2.13. Luasan Tanam (Ha) dan Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan
Kecamatan Sibolangit, Tahun 2016
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017(Data Diolah)
16
2.2.4. Peternakan
Potensi peternakan terdapat di Kecamatan Sibolangit. Pada tahun 2016, di Kecamatan
Sibolangit terdapat sapi perah sebanyak 26 ekor, sapi potong sebanyak 774 ekor, kerbau
sebanyak 192 ekor, kambing sebanyak 1.543 ekor, domba sebanyak 6.742 ekor, babi
sebanyak 4.427 ekor. Sedangkan populasi unggas terdiri dari ayam kampung sebanyak
16.438 ekor. Jumlah hewan ternak di Kecamatan Sibolangit pada tahun 2016 sebagaimana
grafik berikut:
Grafik 2.14. Jumlah Hewan Ternak Kecamatan Sibolangit Tahun 2016 (Ekor)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017 (Data Diolah)
Pada tahun 2016, populasi unggas di Kecamatan Sibolangit sebanyak 5.300 ekor,
mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2017 menjadi 29.301 ekor. Populasi unggas
terbanyak terdapat di Desa Rumah Pilpil sebanyak 3.260 ekor, disusul Desa Sayum Sabah
sebanyak 2.810 ekor dan Desa Sikeben dan Desa Rambung Baru masing-masing sebanyak
2.180 ekor. Jumlah unggas di Kecamatan Sibolangit menurut desa/kelurahan tahun 2017
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.6. Jumlah Unggas Di Kecamatan Sibolangit Menurut Desa/ Kelurahan
Tahun 2017
NO. Desa/ Kelurahan di
Kecamatan Sibolangit
Ayam
Kampung
Ayam
Pedaging Itik
1. Bandar Baru 2.140 - -
2. Sikeben 2.180 - -
3. Martelu 461 - -
4. Bukum 980 - -
5. Negeri Gugung 361 - -
6. Cinta Rakyat 568 - -
7. Ketangkuhen 480 - -
8. Suka Maju 681 - -
9. Buluh Anwar 1.210 - -
10. Batu Layang 316 - -
17
NO. Desa/ Kelurahan di
Kecamatan Sibolangit
Ayam
Kampung
Ayam
Pedaging Itik
11. Rumah Pilpil 3.260 - -
12. Suka Makmur 2.181 - -
13. Durin Serugun 1.210 - -
14. Ujung Deleng 330 - -
15. Tanjung Beringin 410 - -
16. Tambunen 320 - -
17. Puang Aja 281 - -
18. Betimbus Mbaru 321 - -
19. Rumah Sumbul 481 - -
20. Rumah Kinangkung 310 - -
21. Sala Bulan 210 - -
22. Bengkurung 1.320 - -
23. Kuala 561 - -
24. Batu Mbelin 258 - -
25. Sibolangit 1.261 - -
26. Sembahe 1.380 - -
27. Buah Nabar 458 - -
28. Bingkawan 382 - -
29. Sayum Sabah 2.810 - -
30. Rambung Baru 2.180 - -
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2018
2.2.5. Perikanan
Potensi perikanan di Kecamatan Sibolangit merupakan perikanan air tawar. Pada
tahun 2015 produksi perikanan perairan umum di Kecamatan Sibolangit sebesar 8,27 ton
dan pada tahun 2016 sebesar 8,30 ton dengan jumlah rumah tangga yang mengusahkan
perikanan sebanyak 79 rumah tangga. Sedangkan perikanan tangkap bersumber dari kolam
dengan jumlah produksi sebesar 1.418,79 ton. Jumlah nelayan perairan umum sebanyak 6
orang dan petani ikan sebanyak 79 orang. Luas area budi daya ikan seluas 45,88 Ha.
Rangkuman informasi potensi perikanan di Kecamatan Sibolangit sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 2.7. Informasi Potensi Perikanan Kecamatan Sibolangit Tahun 2016
NO INFORMASI KUANTITAS
1. Produksi perikanan air umum 8,30 ton
2. Jumlah rumah tangga pengelola perikanan 79 RT
3. Produksi perikanan tangkap (kolam) 1.418,79 ton
4. Jumlah nelayan perairan umum 6 orang
5. Jumlah petani ikan 79 orang
6. Luas area budi daya perikanan 45,88 Ha
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2017
18
Bab III
Arahan Konseptual Pengembangan Kawasan Sibolangit dan Sekitarnya
Sebagai Titik Pertumbuhan
Untuk memberikan arahan konseptual pengembangan kawasan Sibolangit dan sekitarnya
sebagai titik pertumbuhan baru berbasis potensi pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan pada
bagian ini disajikan dengan meninjau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang sebagai landasan
pemikiran, pemaparan isu-isu strategis, analisis permasalahan dan rumusan strategis dengan
menggunakan analisis SWOT.
3.1. Tinjauan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Deli Serdang tahun 2014-2019, misi dan arah
kebijakan pembangunan daerah yang relevan mendukung pengembangan kawasan
Sibolangit adalah Misi ke-3, yakni membangun perekonomian yang kokoh dan
berkeadilan. Pada sektor pariwisata sebagai salah satu sumber penerimaan daerah dan
pendapatan masyarakat setempat langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
daya tarik dan promosi wisata daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat setempat. Hal ini perlu didukung dengan penataan dan pemiliharaan objek
wisata serta mengembangkan pola kerjasama dengan pihak swasta/investor dalam
pengelolaan objek wisata. Pada sektor pertanian (perkebunan, peternakan, perikanan dan
kelautan), dilakukan melalui pembinaan, penerapan teknologi, fasilitasi pengelolaan dan
pemasaran usaha sehingga meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatnya
ketahanan pangan, pada sektor tersebut. Disamping itu, sektor pertanian masih menjadi
sektor dengan daya serap tenaga kerja yang sangat besar (padat karya) maka, optimalisasi
dan revitalisasi pada sektor pertanian diarahkan menuju pengembangan potensi agribisnis
daerah yang berdaya saing.
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kawasan Strategis Naional (KSN)
Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo) dimana sebagai salah satu Kawasan
Strategis menjadi perhatian Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi dalam
pengembangan dan pembangunannya. Bahwsanya Kawasan Sibolangit berada di
Kabupaten Deli Serdang dan melalui SK Bupati Deli Serdang Nomor 1735 Tahun 2014
sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) memiliki isu – isu strategis. Isu – isu
strategis dalam RPJMD Deli Serdang Tahun 2014 – 2019 merupakan kondisi atau hal
yang diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan selama lima tahun
19
periode pemerintahan Kepala Daerah terpilih mengingat dampaknya yang signifikan bagi
masyarakat Kabupaten Deli Serdang di masa depan. Isu-isu strategis tersebut apabila tidak
diantisipasi dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar, demikian juga jika tidak
dimanfaatkan dapat menghilangkan peluang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dalam jangka panjang.
3.2. Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang
Tinjauan terhadap RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2030 dilakukan
dalam konteks kawasan Sibolangit sebagai bagian integratif dari Kabupaten Deli Serdang
yang terikat secara hukum dan administratif pemerintahan. Tinjauan dilakukan dengan
melihat dimensi RTRW yang relevan memberikan gambaran arahan konseptual
pengembangan kawasan Sibolangit, yakni rencana pola ruang dan rencana kawasan
strategis RTRW Kabupaten Deli Serdang yang terkait mendukung pengembangan
kawasan Sibolangit.
3.2.1. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang adalah rencana distribusi ruang wilayah yang dapat memberikan
gambaran pemanfaatan ruang suatu wilayah. Rencana pola ruang terdiri dari kawasan budi
daya dan kawasan lindung. Rencana pola ruang kawasan lindung bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Rencana pola ruang kawasan budi daya
bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung lingkungan menciptakan pertumbuhan dan
pengembangan wilayah. Berdasarkan tinjauan RTRW Kabupaten Deli Serdang, rencana
pola ruang yang signifikan relevan memberikan arahan konseptual pengembangan
kawasan Sibolangit dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Sibolangit Sebagai Kawasan Lindung
Dari aspek rencana pola ruang kawasan lindung, Sibolangit mempunyai fungsi
sebagai:
1. Kawasan resapan air, berfungsi memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya.
2. Kawasan suaka/ cagar alam, dengan luas sekitar 3.612,77 Ha.
3. Taman wisata alam. Dalam hal ini pengembangan wisata alam Kabupaten Deli
Serdang diarahkan ke kawasan Sibolangit
b. Sibolangit Sebagai Kawasan Budi Daya
Dari aspek rencana pola ruang kawasan budi daya, Sibolangit mempunyai fungsi
sebagai:
20
1. Kawasan peruntukkan hutan rakyat.
2. Kawasan peruntukkan peternakan.
3. Kawasan peruntukkan pariwisata, terdiri dari:
- Wisata alam
- Wisata buatan
3.2.2. Rencana Kawasan Strategis
Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting terhadap suatu wilayah. Dari sisi kawasan strategis,
Sibolangit memiliki posisi sebagai:
a. Kawasan strategis untuk kepentingan sosial dan budaya
Sibolangit diprioritaskan penataannya sebagai tempat pelestarian alam dan
pengembangan adat istiadat, tempat perlindungan peninggalan budaya dan
keanekaragaman budaya.
b. Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Sibolangit diprioritaskan penataannya sebagai tempat perlindungan keanekaragaman
hayati, memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air dan memberikan
perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro.
c. Kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi
Sibolangit sebagai kawasan agropolitan diprioritaskan penataannya sebagai kawasan
ekonomi cepat tumbuh, menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah,
mempertahankan tingkat produksi pangan kabupaten, mempertahankan tingkat
produksi sumber energi dan mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
3.3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths ), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats ) dalam suatu kegiatan pembangunan atau suatu bisnis. Keempat factor
itulah yang membentuk akronim SWOT ( streng, weakness, opportunities, dan threats).
Secara teknis, analisis SWOT dapat dilakukan dengan dua metode yaitu Mode Kuantitatif
dan Kualitatif, namun untuk penulisan ini penulis memakai Model Kualitatif dalam
menganalisis pengembangan kawasan Sibolangit.
Hasil dari analisa berupa arahan ataupun rekomendasi sebagai strategi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,
sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Dari pemahaman ini,
21
analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi.
Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
suatu organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Secara kualitatif, penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui dan
menganalisis secara deskriptif kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang ada.
Unsur-unsur SWOT meliputi: S (strength) yang berarti mengacu kepada keunggulan
kompetitif dan kompetensi lainnya, W (weakness) yaitu kelemahan yang membatasi
pilihan-pilihan pada pengembangan. strategi, O (opportunity) yakni meyediakan kondisi
yang menguntungkan atau peluang yang membatasi penghalang, T(threats) yang
berhubungan denga kondisi yang dapat menghalangi atau ancaman dalam mencapai
tujuan. Analisis SWOT memberikan output berupa matriks SWOT yang dapat
menghasilkan empat sel atau tipe. Kemungkinan alternative strategi, yaitu strategi S-O,
strategi W-O, strategi W-T dan strategi S-T.
Berdasarkan penelaahan terhadap data dan informasi tersedia serta pengamatan
lapangan, penulis merumuskan analisis SWOT pengembangan kawasan sibolangit
berbasis pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan sebagai berikut:
22
Tabel 3.1. : Analisis SWOT Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik
Pertumbuhan Baru Berbasis Pariwisata, Pertanian dan Jasa
Lingkungan
Internal
STRENGTH (S)
1. Sumber Daya Alam yang potensial.
2. Posisi geografis yang strategis
(dekat dengan kutub pertumbuhan).
3. Sibolangit sebagai kawasan
strategis.
4. Partisipasi masyarakat yang tinggi
dalam pertanian.
WEAKNESS (W)
1. Kapasitas sarana dan
prasarana yang belum
memadai.
2. Kapasitas SDM yang
berkualitas tidak merata.
Eksternal
OPPORTUNITY (O)
1. Intervensi pemerintah daerah
melalui pembangunan.
2. Investasi pihak swasta.
3. Tersedianya dokumen perencanaan
yang mendukung.
THREATS (T)
1. Kerawanan bencana alam.
23
3.4. Strategi Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik Pertumbuhan
Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, secara kualitatif, penulis merumuskan
strategi pengembangan kawasan Sibolangit sebagai titik pertumbuhan baru berbasis
pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan sebagai berikut:
Tabel 3.2. : Rumusan Strategi Pengembangan Kawasan Sibolangit Sebagai Titik
Pertumbuhan Baru Berbasis Pariwisata, Pertanian dan Jasa
Lingkungan
Internal
STRENGTH (S)
1. Sumber Daya Alam
yang potensial.
2. Posisi geografis yang
strategis (dekat dengan
kutub pertumbuhan).
3. Sibolangit sebagai
kawasan strategis.
4. Partisipasi masyarakat
yang tinggi dalam
pertanian.
WEAKNESS (W)
1. Kapasitas sarana dan
prasarana yang belum
memadai.
2. Kapasitas SDM yang
berkualitas tidak merata.
Eksternal
OPPORTUNITY (O)
1. Intervensi pemerintah
daerah melalui
pembangunan.
2. Investasi pihak swasta.
3. Tersedianya dokumen
perencanaan yang
mendukung.
STRATEGI S-O
1. Optimalisasi intervensi
pemerintah
mengembangkan potensi
alam, dengan
mendorong investasi
swasta, dan konsisten
pada penataan ruang.
2. Meningkatkan dan
menjaga kelangsungan
produksi.
3. Memelihara dan
meningkatkan
partisipasi masyarakat.
STRATEGI W-O
1. Intervensi pemerintah
dalam membenahi
infrastruktur pariwisata
dan pertanian.
2. Sinergitas pemerintah
dan swasta membenahi
sarana dan prasarana.
3. Sinergitas pemerintah
dan swasta dalam
pengembangan tenaga
kerja bidang pariwisata.
THREATS (T)
Kerawanan bencana alam.
STRATEGI S-T
Peningkatan mitigasi
bencana di tempat-tempat
wisata.
STRATEGI W-T
Pembangunan bangunan
pendukung mitigasi bencana
di kawasan rawan bencana.
24
Bab IV
Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelaahan data, informasi, hasil pengamatan lapangan dan hasil analisis
SWOT, penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut:
a. Kawasan Sibolangit memiliki potensi alam yang cukup besar untuk dikembangkan
sebagai daerah pariwisata dan pertanian.
b. Berdasarkan perencanaan pembangunan makro Kabupaten Deli Serdang, Sibolangit
memiliki posisi sebagai kawasan cagar alam, budaya dan pariwisata.
4.2. Saran/ Rekomendasi
Saran/ rekomendasi yang disampaikan berdasarkan hasil analisis SWOT yakni strategi
pengembangan kawasan sibolangit berbasis pariwisata, pertanian dan jasa lingkungan
sebagai berikut:
a. Optimalisasi intervensi pemerintah mengembangkan potensi alam Sibolangit dengan
mendorong investasi swasta dan konsisten pada rencana penataan ruang.
b. Meningkatkan dan menjaga kelangsungan produksi hasil pertanian.
c. Memelihara dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
sektor pariwisata dan pertanian.
d. Pembenahan infrastruktur pendukung pariwisata dan pertanian.
e. Sinergitas pemerintah dengan pihak swasta dalam membangun sarana dan prasarana
pendukung.
f. Sinergitas pemerintah dengan pihak swasta dalam pengembangan pengelola dan tenaga
kerja bidang pariwisata.
g. Peningkatan mitigasi bencana di tempat-tempa wisata.
h. Pembangunan bangunan mitigasi bencana di kawasan rawan bencana.
Daftar Pustaka
Rahmaniyah Ayu. “Kesiapan Pengembangan Infrastruktur Untuk Mewujudkan Pengembangan
Wilayah Terpadu Kota Pasuruan Yang Berkelanjutan”.
https://www.academia.edu/36644054/KESIAPAN_PENGEMBANGAN_INFRASTRUK
TUR_UNTUK_MEWUJUDKAN_PENGEMBANGAN_WILAYAH_TERPADU_KOTA
_PASURUAN_YANG_BERKELANJUTAN. (3 Desember 2006).
Wikipedia. (2013). “Kecamatan Di Kabupaten Deli Serdang”.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Kecamatan_di_Kabupaten_Deli_Serdang. (3
Desember 2018).
Wikipedia. “Sibolangit, Deli Serdang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Sibolangit,_Deli_Serdang.
(3 Desember 2018).
Kabupaten Deli Serdang Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka
2017. BPS Deli Serdang, Deli Serdang.
Kabupaten Deli Serdang Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sibolangit Dalam Angka 2018.
BPS Deli Serdang, Deli Serdang.
Matondang M. Farouq Gazhali. 2017. Analisis Pengembangan Kecamatan Sibolangit Sebagai
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma. ( 4 Desember 2018).
Referensi Gambar:
Kabupaten Deli Serdang Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sibolangit Dalam Angka 2018.
BPS Deli Serdang, Deli Serdang.