pengembangan keprofesian berkelanjutan d.pdf · kegiatan pembelajaran 14 kriteria pemilihan model...
TRANSCRIPT
i
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI D Penulis: Drs. Supandi, M.Pd., Drs. H. Haryono Adipurnomo Rahma Tri Wulandari, S.Pd. Magfirotun Nur Insani, S.Pd. Gatot Malady, S.IP., M.Si. Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. Dr. Rasyid Al Atok, M.H., M.Pd. Siti Awaliyah, S.Pd., S.H., M.Hum Murthofiatis Zahrok, S. Pd, M.Pd Hj. Elita, M.Pd. Muthomimah, S.Pd., M.Pd
Penyunting: Magfirotun Nur Insani Desain Grafis dan Ilustrasi: Tim Desain Grafis Copyright © 2017 Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
PPKn SMP KK D
iii
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah
daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi
guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam
upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan
kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk
kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil
UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan
pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut
dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut
pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada
tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar
utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda
Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap
muka dengan daring).
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
iv
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan
perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.
Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka
dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan
modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.
Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk
mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
Jakarta, April 2017
Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,
Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP. 195908011985031002
PPKn SMP KK D
v
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah
Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak
lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan
kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran
yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan
review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas,
serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta
selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah
Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para
peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi
pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.
vi
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan
PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika,
PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya
dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah
Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para
widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan
tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.
Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat
meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi
pendidikan anak didik kita.
Jakarta, April 2017
Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar
Poppy Dewi Puspitawati NIP. 196305211988032001
PPKn SMP KK D
vii
Daftar Isi
Hal. Kata Sambutan .................................................................................................... iii Kata Pengantar ..................................................................................................... v Daftar Isi ................................................................................................................ v Daftar Gambar .................................................................................................... xii Daftar Tabel ......................................................................................................... xii
Pendahuluan ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Tujuan .......................................................................................................... 5 C. Peta Kompetensi ......................................................................................... 6 D. Ruang Lingkup ............................................................................................ 7 E. Cara Penggunaan Modul ............................................................................ 8
Bagian I Kompetensi Profesional ......................................................... 19
Kegiatan Pembelajaran 1 Aspek Nilai-Nilai Pancasila dalam PPKn ............. 21 A. Tujuan ........................................................................................................ 21 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 21 C. Uraian Materi ............................................................................................. 21 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 24 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 27 F. Rangkuman ............................................................................................... 32 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 33
Kegiatan Pembelajaran 2 Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa ................................................................................. 35
A. Tujuan ........................................................................................................ 35 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 35 C. Uraian Materi ............................................................................................. 35 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 38 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................... 40 F. Rangkuman ............................................................................................... 46 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 46
Kegiatan Pembelajaran 3 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa ............................................................ 49
A. Tujuan ........................................................................................................ 49 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 49 C. Uraian Materi ............................................................................................. 50 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 53 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 55
viii
F. Rangkuman ................................................................................................ 60 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 60
Kegiatan Pembelajaran 4 Dinamika Pelaksanaan ........................................... 61 A. Tujuan ........................................................................................................ 61 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 61 C. Uraian Materi ............................................................................................. 61 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 65 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 67 F. Rangkuman ................................................................................................ 72 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 73
Kegiatan Pembelajaran 5 Penerapan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 . 75 A. Tujuan ........................................................................................................ 75 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 75 C. Uraian Materi ............................................................................................. 75 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 80 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................... 83 F. Rangkuman ................................................................................................ 88 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 88
Kegiatan Pembelajaran 6 Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan Uud Negara RI Tahun 1945 ..................................................... 89
A. Tujuan ........................................................................................................ 89 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 89 C. Uraian Materi ............................................................................................. 89 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 93 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 95 F. Rangkuman .............................................................................................. 103 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 104
Kegiatan Pembelajaran 7 Lembaga Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia ....................................................................................... 105
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................... 105 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 105 C. Uraian Materi ........................................................................................... 105 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 108 E. Latihan ..................................................................................................... 110 F. Rangkuman .............................................................................................. 115 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 116
Kegiatan Pembelajaran 8 Pelanggaran Terhadap Norma ............................ 117 A. Tujuan ...................................................................................................... 117 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 117 C. Uraian Materi ........................................................................................... 117 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 120 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 123
PPKn SMP KK D
ix
F. Rangkuman ............................................................................................. 130 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 130
Kegiatan Pembelajaran 9 Peradilan Bebas ................................................... 131 A. Tujuan ...................................................................................................... 131 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 131 C. UraianMateri ............................................................................................ 131 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 136 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 139 F. Rangkuman ............................................................................................. 145 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 146
Kegiatan Pembelajaran 10 Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam . 147 A. Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 147 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 147 C. Uraian Materi Pembelajaran.................................................................... 147 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 151 E. Latihan/Tugas/Kasus ............................................................................... 153 F. Rangkuman ............................................................................................. 159 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 160
Kegiatan Pembelajaran 11 Arti Penting Kesatuan dan Persatuan Bangsa 161 A. Tujuan ...................................................................................................... 161 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 161 C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran .................................................... 161 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 163 E. Latihan/ Kasus/ Tugas ............................................................................. 166 F. Rangkuman ............................................................................................. 170 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 170
Kegiatan Pembelajaran 12 Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia .......................................................................................... 173
A. Tujuan ...................................................................................................... 173 B. Indikator Pencapain Kompetensi ............................................................ 173 C. Uraian Materi ........................................................................................... 173 D. AktivitasPembelajaran ............................................................................. 176 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 178 F. Rangkuman ............................................................................................. 183 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 183
Bagian II Kompetensi Pedagogik ........................................................ 185
Kegiatan Pembelajaran 13 Penyusunan Model Pendekatan Saintifik PPKn SMP .................................................................................................................... 187
A. Tujuan ...................................................................................................... 187 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 187 C. Uraian Materi Pembelajaran.................................................................... 187
x
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 207 E. Latihan/Tugas/Kasus ............................................................................... 209 F. Rangkuman .............................................................................................. 213 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 213
Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model Pembelajaran PPKn SMP .................................................................................................................... 215
A. Tujuan ...................................................................................................... 215 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 215 C. Uraian Materi Pembelajaran .................................................................... 215 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 217 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 219 F. Rangkuman .............................................................................................. 222 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 222
Kegiatan Pembelajaran 15 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP .......................................................................................................... 223
A. Tujuan ...................................................................................................... 223 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 223 C. Uraian Materi ........................................................................................... 224 D. Aktifitas Pembelajaran ............................................................................. 237 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 239 F. Rangkuman .............................................................................................. 243 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 244
Kegiatan Pembelajaran 16 Penyusunan RPP PPKn SMP ............................ 245 A. Tujuan ...................................................................................................... 245 B. IndikatorPencapaianKompetensi ............................................................. 245 C. UraianMateriPembelajaran ...................................................................... 245 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 247 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 249 F. Rangkuman .............................................................................................. 251 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 252
Kegiatan Pembelajaran 17 Kebutuhan Media Pembelajaran PPKn Smp .... 253 A. Tujuan ...................................................................................................... 253 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 253 C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1 .................................................. 253 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 258 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 261 F. Rangkuman .............................................................................................. 264 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 265
PPKn SMP KK D
xi
Kegiatan Pembelajaran 18 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................................................................................................. 267
A. Tujuan ...................................................................................................... 267 B. IndikatorPencapaianKompetensi ............................................................ 267 C. UraianMateri ............................................................................................ 268 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 272 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................. 274 F. Rangkuman ............................................................................................. 277 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 278
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ............................................................ 279 Evaluasi ............................................................................................................. 283 Penutup ............................................................................................................. 293 Daftar Pustaka .................................................................................................. 295 Glosarium .......................................................................................................... 303
xii
Daftar Gambar
Hal. Gambar 1. Ruang Lingkup PPKn SMP .................................................................. 7
Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ................................................. 8
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ................................................ 9
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ................................. 11
Gambar 5. Tiga ranah pembelajaran .................................................................. 190
Gambar 6. Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik .......................... 190
Gambar 7. ranah penilaian ................................................................................. 234
Daftar Tabel
Hal Tabel 1. Peta Kompetensi PPKn SMP .................................................................... 6
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul ..................................................................... 13
Tabel 3. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2006 .................................................. 16
Tabel 4. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2013 .................................................. 17
Tabel 5. Deskripsi Langkah Pembelajaran .......................................................... 191
Tabel 6. Tingkatan Kognitif .................................................................................. 195
Tabel 7. Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada
Pembelajaran ....................................................................................................... 201
Tabel 8. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Paire And Share .............. 202
Tabel 9. Prosedur Pendekatan Scientific ............................................................ 203
Tabel 10. Kriteria Peringkat ................................................................................. 206
Tabel 11. Pedoman Mata Pelajaran PPKN SMP ................................................ 216
Tabel 12. Pengelompokan Kompetensi Dasar .................................................... 224
Tabel 13. Pengelompokan Kompetensi Dasar .................................................... 226
Tabel 14. Analisis keterkaitan KI - KD dengan IPK & Materi Pembelajaran ...... 232
Tabel 15. Format Kisi-Kisi Penulisan Soal .......................................................... 235
Tabel 16. Format Kisi-kisi .................................................................................... 237
PPKn SMP KK D
1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi
penguatan pendidikan karakter dan soal USBN secara berkelanjutan agar dapat
melaksanakan tugas profesionalnya.Program pengembangan keprofesian
berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN adalah
pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan
sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan
karakter dan soal USBN sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga
kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu
secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi PPK dan soal USBN akan
mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga
kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan pengembangan keprofesian
berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN baik
secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk pengembangan keprofesian
berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBNdalam
bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan
kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat pengembangan keprofesian
berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN
dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat
lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu
Pendahuluan
2
sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang
untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan
menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
tingkat kompleksitasnya.
Pedoman penyusunan modul diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan
terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN bagi guru dan tenaga
kependidikan ini merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan
dalam mengembangkan modul pelatihan yang diperlukan guru dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi
penguatan pendidikan karakter dan soal USBN.
Dasar Hukum penulisan Modul PKB untuk Guru PPKn SMP adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka
Kreditnya
PPKn SMP KK D
3
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan
Angka Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2007 tentang Standar Pengawas Sekolah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13
tahun2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 tahun
2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 26
tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboran
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 27
tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2009 tentang Standar Penguji pada Kursus dan Pelatihan
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2009 tentang Standar Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2009 tentang Standar Pengelola Kursus
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 tahun 2009
tentang Standar Tenaga Administrasi Pendidikan pada Program Paket A,
Paket B, dan Paket C.
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 44 tahun 2009
tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan
Paket C.
Pendahuluan
4
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2009 tentang Standar Teknisi Sumber Belajar pada Kursus dan Pelatihan
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
26. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan
Angka Kreditnya.
27. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1
tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41
tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
30. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penilik dan Angka
Kreditnya.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2013 Tentang Juknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka
Kreditnya.
32. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 72 tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152 Tahun 2014
Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Pamong Belajar.
34. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka
Kreditnya.
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
143 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengawas dan Angka Kreditnya.
PPKn SMP KK D
5
37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16
tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
B. Tujuan
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi penguatan
pendidikan karakter dan soal USBNsebagai panduan belajar bagi guru PPKn SMP
dalam memahami materi PPKn Sekolah Menengah Pertama melalui pendekatan
pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat sesuai
dengan potensi lingkungan dan kearifan lokal yang ada. Modul ini bertujuan dalam
upaya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional materi PPKn SMP
sebagai tindak lanjut dari UKG tahun 2015.
Kita akan mengajak Anda, mengkaji terkait materi yang terdiri atas materi
pedagogik dan profesional. Materi pedagogik berhubungan dengan materi yang
mendukung proses pembelajaran seperti Menjabarkan penyusunan model
pendekatan saintifik PPKn SMP, kriteria pemilihan model pembelajaran PPKn
SMP, prosedur penyusunan penilaian hasil belajar PPKn SMP, penyusunan RPP
PPKn SMP, kebutuhan media pembelajaran PPKn SMP, perencanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Materi profesional terkait dengan materi PPKn, yaitu
mencakupAspek-aspek PPKn, Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa, Dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa, Dinamika pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945,
Penerapan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun 1945, Sikap positif terhadap lembaga-
lembaga negara sesuai dengan UUDNRI Tahun 1945, Lembaga perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia di Indonesia, Pelanggaran terhadap norma,
Peradilan bebas, Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam, Arti Penting
Kesatuan dan Persatuan Bangsa, Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pendahuluan
6
C. Peta Kompetensi
Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini
adalah:
Tabel 1. Peta Kompetensi PPKn SMP
Pembelajaran ke - Kompetensi yang dicapai
1. Menguraikan aspek-aspek PPKn 2. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar Negara
dan pandangan hidup bangsa 3. Menguraikan Dinamika perwujudan Pancasila sebagai
dasar Negara dan pandangan hidup bangsa 4. Menguraikan Dinamika pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 5. Menguraikan menerapkan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun
1945 6. Menguraikan sikap positif terhadap lembaga-lembaga
negara sesuai dengan UUDNRI Tahun 1945 dalam berbagai lingkungan
7. Menguraikan lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia
8. Menguraikan pelanggaran terhadap norma 9. Menjabarkan peradilan bebas 10. Menjabarkan kerjasama dalam masyarakat yang beragam 11. Menjabarkan arti penting kesatuan dan persatuan bangsa 12. Menjabarkan pentingnya kesadaran bernegara kesatuan
Republik Indonesia 13. Menjabarkan penyusunan model pendekatan saintifik PPKn
SMP 14. Menjabarkan kriteria pemilihan model pembelajaran PPKn
SMP 15. Menguraikan prosedur penyusunan penilaian hasil belajar
PPKn SMP 16. Menjabarkan penyusunan RPP PPKn SMP 17. Menjabarkan kebutuhan media pembelajaran PPKn SMP 18. Menguraikan perencanaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
PPKn SMP KK D
7
D. Ruang Lingkup
Gambar 1. Ruang Lingkup PPKn SMP
Mat
eri P
PK
n S
MP
Profesional
Ruang lingkup PPKn.
Persamaan dan Perbedaan usulan dasar negara
Perbedaan Baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap.
Perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Hubungan antar-Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia
Persamaan dan Perbedaan Norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Lembaga-lembaga Peradilan
Norma antardaerah di Indonesia
Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda
Semangat Kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI
Pedagogik
Pendekatan Saintifik PPKn SMP
Model pembelajaran PPKn SMP
Penilaian hasil belajar
Penyusunan RPP PPKn SMP
Sumber dan Media Pembelajaran PPKn SMP
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pendahuluan
8
E. Cara Penggunaan Modul
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran
disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka
dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model
pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.
Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka
1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan
oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat
lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu
waktu yang di pandu oleh fasilitator.
PPKn SMP KK D
9
Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat
dilihat pada alur dibawah.
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul
b. Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn SMP,
fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi
Pendahuluan
10
secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi
permasalahan kepada fasilitator.
c. Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan
menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan
kasus.
Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana
menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
d. Presentasi dan Konfirmasi Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama.
e. Refleksi pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi
berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh
panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta
yang dinyatakan layak tes akhir.
2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2
(In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In
tergambar pada alur berikut ini.
PPKn SMP KK D
11
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut,
a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan
In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat
untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul
b. In Service Learning 1 (IN-1) Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn
SMP, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk
Pendahuluan
12
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi
secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi
permasalahan kepada fasilitator.
Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu
oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini
akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung
berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode
berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang
kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai
dengan kegiatan pada IN1.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran
pada on the job learning.
c. On the Job Learning (ON) Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn
SMP, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan
pada in service learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka
dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-
tugas yang ditagihkan kepada peserta.
Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah
maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun
pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera
pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi,
implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di
sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja
yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif
menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan
PPKn SMP KK D
13
melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job
learning.
d. In Service Learning 2 (IN-2) Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON
yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama.
e. Refleksi pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi
berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh
panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta
yang dinyatakan layak tes akhir.
3. Lembar Kerja
Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi D PPKn SMP, terdiri dari
beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang
dipelajari.
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul
No Kode LK Nama LK Keterangan
1. LK 1 Pengembangan Soal TM, ON 2. LK 1.1 Konsep moral, sikap moral dan
perilaku moral dikaitkan dengan nilai kedisplinan
TM, IN 1
3. LK 1.2 Nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
ON
4. LK 2 Pengembangan Soal TM, ON 5. LK 2.1 Pentingnya Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa TM, IN 1
6. LK 2.2 Perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
ON
7. LK 3 Pengembangan Soal TM, ON
Pendahuluan
14
No Kode LK Nama LK Keterangan
8. LK 3.1 Kendala dan solusi perwujudan Pancasila
TM, IN 1
9. LK 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia
ON
10. LK 4 Pengembangan Soal TM, ON 11. LK 4.1 Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 TM, IN 1 12. LK 4.2 Perbedaan pelaksanaan UUDNRI
Tahun 1945 di empat masa pemerintahan
ON
13. LK 5 Pengembangan Soal TM, ON 14. LK 5.1 Penerapan isi pembukaan UUDNRI
Tahun 1945 TM, IN 1
15. LK 5.2 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea
ON
16. LK 6 Pengembangan Soal TM, ON 17. LK 6.1 Studi kasus tentang sikap positif
terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945
TM, IN 1
18. LK 6.2 Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara
ON
19. LK 7 Pengembangan Soal TM, ON 20. LK 7.1 Lembaga-lembaga perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya
TM, IN 1
21. LK 7.2 Perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia
ON
22. LK 8 Pengembangan Soal TM, ON 23. LK 8.1 Studi kasus pelanggaran norma TM, IN 1 24. LK 8.2 Kasus-kasus pelanggaran norma dan
sanksi yang dijatuhkan di lingkungan sekitar
ON
25. LK 9 Pengembangan Soal TM, ON 26. LK 9.1 Studi kasus peradilan bebas TM, IN 1 27. LK 9.2 Lembaga peradilan beserta tugas,
fungsi dan wewenangnya ON
28. LK 10 Pengembangan Soal TM, ON 29. LK 10.1 Bentuk-bentuk kerjasama dalam
masyarakat yang beragam TM, IN 1
PPKn SMP KK D
15
No Kode LK Nama LK Keterangan
30. LK 10.2 Studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam
ON
31. LK 11 Pengembangan Soal TM, ON 32. LK 11.1 Arti Penting Kesatuan Dan Persatuan
Bangsa TM, IN 1
33. LK 11.2 Pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
ON
34. LK 12 Pengembangan Soal TM, ON 35. LK 12.1 Komitmen Para Pendiri Negara dalam
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
TM, IN 1
36. LK 12.2 Contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
ON
37. LK 13.1 Langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru didalamnya
TM, IN 1
38. LK 13.2 Model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn
ON
39. LK 14.1 Pengembangan model pembelajaran sesuai ranah/aspek yang dikembangkan
TM, IN 1
40. LK 14.2 Model Pembelajaran PPKn SMP ON 41. LK 15.1 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil
Belajar PPKn SMP TM, IN 1
42. LK 15.2 Prosedur Penyusunan Soal ON 43. LK 16.1 Langkah-langkah menyusun RPP
PPKn SMP TM, IN 1
44. LK 16.2 Model RPP PPKn SMP ON 45. LK 17.1 Analisis kebutuhan media TM, IN 1 46. LK 17.2 Langkah-langkah
pembuatan/pemilihan media pembelajaran
ON
47. LK 18.1 Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
TM, IN 1
48. LK 18.2 Perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
ON
Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning
Pendahuluan
16
4. Kisi-kisi Ujian sekolah SMP/MTs – PPKn KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Tabel 3. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2006
LEVEL KOGNITIF
LINGKUP MATERI
ATURAN DAN
IDEOLOGI
HAK dan KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
KEDAULATAN RAKYAT
GLOBALISASI DAN
PRESTASI DIRI
Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Norma • Konstitusi
dan Proklamasi
• Bahaya Korupsi
• Pancasila
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Hak Asasi
Manusia • Usaha Bela
Negara
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Demokrasi dan
Kedaulatan • Kemerdekaan
mengemukakan pendapat
• Otonomi daerah
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Globalisasi • Prestasi diri
Aplikasi • Memberi
contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Norma • Konstitusi
dan Proklamasi
• Bahaya Korupsi
• Pancasila
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Hak Asasi
Manusia • Usaha Bela
Negara
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Demokrasi dan
Kedaulatan • Kemerdekaan
mengemukakan pendapat
• Otonomi daerah
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang: • Globalisasi • Prestasi diri
Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan
Siswa dapat menganalisis: • Norma • Konstitusi
dan Proklamasi
• Bahaya Korupsi
• Pancasila
Siswa dapat menganalisis: • Hak Asasi
Manusia • Usaha Bela
Negara
Siswa dapat menganalisis: • Demokrasi dan
Kedaulatan • Kemerdekaan
mengemukakan pendapat
• Otonomi daerah
Siswa dapat menganalisis • Globalisasi • Prestasi diri
PPKn SMP KK D
17
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Tabel 4. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2013
LEVEL KOGNITIF
LINGKUP MATERI
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA NORMA DAN KONSTITUSI
KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN
NKRI Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan
Pancasila • Nilai-nilai dan moral
dalam Pancasila
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses
perumusan UUDNRI Tahun 1945
• Penerapan Norma
• Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945
• Hak Asasi Manusia
Siswa dapat memahami dan menguasai : • Aspek-aspek
pengokohan NKRI
• Keberagaman dalam masyarakat
• Semangat persatuan dan kesatuan
Aplikasi • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan
Pancasila • Nilai-nilai dan moral
dalam Pancasila
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses
perumusan UUDNRI Tahun 1945
• Penerapan Norma
• Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945
• Hak Asasi Manusia
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Aspek-aspek
pengokohan NKRI
• Keberagaman dalam masyarakat
• Semangat persatuan dan kesatuan
Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan
Siswa dapat menganalisis : • Proses perumusan
Pancasila • Nilai-nilai dan moral
dalam Pancasila
Siswa dapat menganalisis : • Proses
perumusan UUDNRI Tahun 1945
• Penerapan Norma
• Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945
• Hak Asasi Manusia
Siswa dapat menganalisis : • Aspek-aspek
pengokohan NKRI
• Keberagaman dalam masyarakat
• Semangat persatuan dan kesatuan.
Pendahuluan
18
Bagian I Kompetensi Profesional
PPKn SMP KK D
21
Kegiatan Pembelajaran 1 Aspek Nilai-Nilai Pancasila dalam PPKn
A. Tujuan
1. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan konsep
moral secara benar
2. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan sikap moral
secara benar
3. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan perilaku
moral secara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguraikan konsep moral
2. Menguraikan sikap moral
3. Menguraikan perilaku moral
C. Uraian Materi
1. Konsep Moral Istilah moral mengandung makna integritas pribadi manusia, yaitu harkat dan
martabat seseorang. Derajat kepribadian seseorang amat ditentukan oleh
moralnya. Moral pribadi seperti predikat atau atribut kemanusiaan seseorang.
Moral adalah inti dan nilai kepribadian. Bahkan moral bermakna integritas dan
identitas manusia. Secara praktis sehari-hari, istilah moral adalah kepribadian
seseorang, citra pribadi manusia.
Moral sebagai kata benda mengandung makna prinsip-prinsip benar salah
mengenai tingkah laku dan karakter, dan pendidikan tentang ukuran tingkah laku
yang baik. Moral berarti sikap mental seperti keberanian mengemukakan
pendapat, kepatuhan terhadap atasan, disiplin tinggi. Moralis berarti pribadi yang
Kegiatan Pembelajaran 1
22
mencerminkan tingkahlaku dan kepribadian yang selalu baik (ideal). Moral sebagai
kata sifat berarti berhubungan dengan karakter, tentang benar salah, tingkah laku
yang baik, mulia dan benar. Makna moral adalah berkenaan dengan sikap dan
kepribadian manusia, tingkahlaku yang baik dan benar, sikap semangat, mental
atau batin yang memancar dalam kepribadian (Dardji Darmodihardjo:1986).
Moral merupakan ukuran nilai dan norma dalam kehidupan pribadi dan sosial
manusia. Moral juga merupakan perwujudan kesetiaan dan kepatuhan manusia
dalam mengemban nilai dan norma. Oleh sebab itu tujuan dan fungsi moral adalah
pengamalan nilai dan norma, sekaligus perwujudan harkat-martabat kepribadian
manusia.
Orang yang berusaha hidup baik secara tekun dapat mencapai keunggulan moral
yang biasa disebut keutamaan moral. Keutamaan moral adalah kemampuan yang
dicapai seseorang untuk bersikap baik maupun berbuat secara benar. Misalnya:
kerendahan hati, kepercayaan kepada orang lain, keterbukaan, kebijaksanaan,
ketekunan kerja, kejujuran, keadilan, keberanian, penuh harap, penuh kasih dan
sebagainya (Al Purwa Hdiwardoyo:1990).
2. Sikap Moral Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang
dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga
terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud
dalam panduan ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang
dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Sikap mempunyai karakteristik yang mengandung tiga aspek utama yaitu kegiatan
berpikir, bertindak, dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda. Berpikir dan
bertindak termasuk karakteristik ranah kognitif, sedangkan konsep perasaan
merupakan karakteristik ranah afektif. Perasaan akan memperlihatkan mutu
penampilan seseorang yang khas dengan menggunakan cara tertentu untuk
menyatakan perasaan atau pernyataan emosinya. Perasaan itu sendiri memiliki
ciri-ciri atau tanda-tanda mengikat, terarah, dan mempunyai sasaran. Tanda terikat
PPKn SMP KK D
23
menunjuk kepada derajat kekuatan perasaan. Misalnya, seorang peserta didik
merasa senang guru PPKn mengemukakan cerita rakyat tentang kejujuran,
sedang peserta didik yang lain kurang tertarik dan kurang memperhatikannya.
Tanda terarah mencerminkan tiga arah sikap yaitu arah senang terhadap sasaran
atau obyek, merasa biasa (tidak memihak), dan rasa tidak senang. Tanda sasaran
menunjukkan perasaan yang ditujukan kepada obyek, perilaku atau gagasan.
Karakteristik ranah afektif memiliki pola yang berbeda-beda yang meliputi sikap,
harga diri, minat dan nilai-nilai. Sikap diartikan sebagai kesiapan mental seseorang
berdasarkan pengalamannya yang digunakan untuk menetapkan arah untuk
menanggapi obyek atau situasi yang dihadapinya. Obyek dan situasi dapat berupa
orang, benda, binatang, atau obyek lainnya. Di samping karakteristik senang dan
tidak senang, setuju dan tidak setuju, sikap secara operasional akan melibatkan
tiga ranah perilaku yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif
mengandung gagasan yang mengarah kepada obyek (orang, binatang, atau
benda), ranah afektif memperkuat gagasan itu dengan perasaan (senang atau
tidak senang), dan akhirnya ranah psikomotor menampakkan perilaku terbuka
terhadap obyek (berupa kegiatan atau tindakan).
Harga diri seseorang terkandung dalam pemahaman atas dirinya sendiri.
Seseorang yang secara berkesinambungan mampu menilai diri-sendiri dan
memelihara atau menjaga kebiasaan bagi penentuan sikap setuju atau tidak
setuju, senang atau tidak senang, maka dikatakanlah orang itu mengembangkan
keyakinan dirinya memiliki kemampuan, keberartian, keberhasilan, dan
kemanfaatan diri. Keadaan inilah yang menimbulkan rasa percaya diri bahwa
dirinya memiliki sikap untuk mampu mengambil keputusan yang tercermin baik
dalam ucapan maupun tindakan. Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan
percaya diri itu itu adalah mampu mengatur diri, memandang lingkungan terdiri
dari bermacam-macam aspek kehidupan, memahami hal penting dan tidak
penting secara berjenjang (tidak sekedar hitam dan putih), stabil dalam berpikir
dan bertindak, berkehendak terus menerus mengembangkan diri, dapat menilai
obyek yang dihadapi, dan dapat membedakan hal yang baik dan buruk, layak dan
tidak layak dan sebagainya.
Kegiatan Pembelajaran 1
24
3. Perilaku Moral Sikap seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang diartikan sebagai tindakan
seseorang dalam situasi tertentu. Sikap dan perilaku seseorang berkaitan erat
karena sikap merupakan penyuluh atau pengarah perilaku, sehingga perilaku
seseorang didasarkan atas sikap yang diyakininya. Sebagai penyuluh sikap
merupakan keutuhan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan bertindak
seseorang terhadap obyek tertentu. Perbedaan sikap orang yang satu dengan
yang lainnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan senang atau tidak senang,
setuju atau tidak setuju, dan positif atau negatif.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas bahwa setiap nilai-nilai Pancasila yang
menjadi butir-butir materi pembelajaran mengandung perilaku moral. Misalnya,
nilai kejujuran dapat dirinci menjadi butir-butir materi perilaku moral sebagai
berikut:
a. Kemampuan bersikap dan berlaku jujur
b. Kemauan untuk senantiasa berusaha jujur
c. Kebiasaan untuk selalu bersikap dan berbuat jujur
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Aspek nilai-nilai
Pancasila dalam PPKn”, maka peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek nilai-nilai Pancasila
dalam PPKn”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
PPKn SMP KK D
25
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil
kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK.1.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Aspek nilai-nilai
Pancasila dalam PPKn”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek nilai-nilai Pancasila
dalam PPKn”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
Kegiatan Pembelajaran 1
26
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK.1.1) yang telah disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK.1.2) secara individu sebagaimana
yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan
berani mengemukakan pendapat, bekerja keras (Mandiri) dalam mengerjakan LK
yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
PPKn SMP KK D
27
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas, kini tiba saatnya anda
meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat
mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda. Lakukan
kegiatan sebagai berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 1 Menyusun Soal USBN/penilaian berbasis kelas
Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
Kegiatan Pembelajaran 1
28
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : Kompetensi : Level : Pengetahuan dan Pemahaman Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
PPKn SMP KK D
29
AKTIVITAS : Membuat rincian konsep moral, sikap moral dan perilaku moral berkaitan dengan nilai kedisplinan LK.1.1. Konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dikaitkan dengan nilai kedisplinan
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi konsep moral, sikap moral dan perilaku
moral
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang konsep moral,
sikap moral dan perilaku moral
3. Buatlah minimal 5 rincian konsep moral, sikap moral dan perilaku moral yang
berkaitan dengan nilai kedisplinan ke dalam tabel 1.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok
NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN RINCIAN
1. Konsep Moral
1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
2. Sikap Moral
1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
3. Perilaku Moral
1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
Kegiatan Pembelajaran 1
30
AKTIVITAS : Mengidentifikasi nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat LK.1.2. Nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi konsep moral, sikap moral dan perilaku
moral
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang konsep moral,
sikap moral dan perilaku moral
3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)
4. Identifikasilah nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral apa saja
yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ke
dalam tabel 1.2.
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN
1. Konsep Moral
a. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
b. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
c. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................
2. Sikap Moral
a. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
b. Lingkungan Sekolah
PPKn SMP KK D
31
NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN
• ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
c. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................
3. Perilaku Moral
a. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
b. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
c. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Istilah moral mengandung makna integritas pribadi manusia, yaitu ...
a. Harkat dan martabat seseorang
b. Perasaan dan ekspresi seseorang
c. Sikap dan tindakan seseorang
d. Kepercayaan diri seseorang
2. Sikap mempunyai tiga aspek utama, yaitu ...
a. Berpikir, bersikap dan berkepribadian yang selalu baik
b. Berpikir, bertindak dan bersikap baik dalam situasi apapun
c. Berpikir, bertindak dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda
d. Berpikir, bersemangat dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda
Kegiatan Pembelajaran 1
32
3. Sikap seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang diartikan sebagai ...
a. Tindakan seseorang dalam situasi tertentu
b. Kesiapan mental seseorang
c. Kepribadian seseorang
d. Kepatuhan seseorang
2. Yang merupakan ukuran dari suatu nilai dan norma dalam kehidupan pribadi
dan sosial manusia adalah ...
a. Moral
b. Nilai Moral
c. Sikap Moral
d. Perilaku Moral
3. Nilai kedisplinan dapat dirinci menjadi butir-butir materi perilaku moral, yaitu ...
a. Kesadaran perlunya disiplin
b. Kemampuan bersikap dan berlaku disiplin
c. Penilaian diri sendiri mengenai kedisiplinan
d. Rasa percaya diri untuk senantiasa berlaku disiplin
F. Rangkuman
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat
rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan
rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
1. Setiap nilai Pancasila yang telah dirumuskan sebagai butir materi Pendidikan
Kewarganegaraan pada dasarnya harus memiliki aspek konsep moral, sikap
moral, dan perilaku moral.
2. Moral merupakan ukuran nilai dan norma dalam kehidupan pribadi dan sosial
manusia, juga merupakan perwujudan kesetiaan dan kepatuhan manusia
dalam mengemban nilai dan norma.
3. Sikap mempunyai karakteristik yang mengandung kegiatan berpikir, bertindak,
dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda.
4. Rasa percaya diri menunjukkan bahwa dirinya memiliki sikap untuk mampu
mengambil keputusan yang tercermin baik dalam ucapan maupun tindakan.
PPKn SMP KK D
33
5. Nilai merupakan keyakinan seseorang yang bersifat mengikat sebagai
landasan menetapkan hal-hal yang baik dan buruk untuk menentukan pilihan
perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan keyakinan itu.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Kemudian cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Pembelajaran 1.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 2, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
Kegiatan Pembelajaran 1
34
PPKn SMP KK D
35
Kegiatan Pembelajaran 2 Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
A. Tujuan
Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menguraikan
tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bagi
bangsa Indonesia dengan benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara bagi bangsa
Indonesia
2. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia
C. Uraian Materi
1. Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara Bagi Bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dari segala
hukum yang ada di Indonesia dapat diartikan bahwa setiap perundang-
undangan yang ada di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila dan dijadikan dasar dalam mengatur penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa
negara Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa
negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam
seluruh peraturan perundang-undangan seperti yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang
Kegiatan Pembelajaran 2
36
saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak
dapat dipisah-pisahkan.
Pancasila sebagai dasar negara bermakna:
(1) Sebagai sumber kaidah hukum konstitusional yang mengatur negara
Repunlik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya, yaitu rakyat, wilayah
dan pemerintah
(2) Mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Maksudnya seluruh tatanan
hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai kaidah
hukum konstitusional, pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut.
Sebagai dasar negara, Pancasila telah terkait dengan struktur kekuasaan
secara formal
(3) Meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum
dasar negara, baik hukum dasar tertulis yang berwujud Undang-Undang
Dasar maupun hukum dasar tidak tertulis yang tumbuh dalam praktik
penyelenggaraan negara
Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai sumber dari segala sumber
tertib hukum, maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi Pembukaan
UUD 1945, yang kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam
pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang
pada akhirnya dikonkritkan atau dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945,
serta hukum positif lainnya.
2. Pentingnya Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Pancasila sebagai pandangan hidup mampu memberikan arah pada perilaku
masyarakat Indonesia yag sesuai dengan nilai luhur yang diyakini
kebenarannya. Manfaat pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai
berikut :
1. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dapat berdiri kokoh sebagai bangsa
merdeka dan berdaulat.
2. Sebagai pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi.
3. Sebagai pedoman membangun dirinya sendiri dan hubungan
denganbangsa lain.
4. Kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun
dalaminteraksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya
PPKn SMP KK D
37
5. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semuakegiatan
dan aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang.
Bangsa Indonesia mewarisi nilai budaya yang melandasi tata kehidupannya.
Pandangan hidup yang tertuang pada nilai Pancasila yang menjadi keyakinan
dan pandangan hidup bangsa Indonesia terutama :
1. Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta Semesta,
pengayom alam semesta. Kepada-Nya manusia menaruh kepercayaan dan
harapan bagi hidup di dunia dan sesudah mati. Inilah asas kehidupan
ketuhanan dan keagamaan
2. Asas kekeluargaan, cinta kebersamaan sebagi satu keluarga, ayah, ibu,
anak-anak. Cinta dan kekeluargaan ini menjadi dasar terbentuknya
masyarakat, kesatuan dan kerukunan.
3. Asas musyawarah mufakat : kebersamaan adalah kumpulan banyak pribadi,
warga, dan keluarga. Keinginan dan kemampuan warga masyarakat
berbeda-beda. Supaya mereka tetap rukun bersatu, keputusan ditetapkan
atas dasar musyawarah mufakat.
4. Asas gotong royong : kebersamaan memikul beban tanggung jawab demi
kepentingan bersama. Keputusan yang ditetapkan atas asas musyawarah
mufakat untuk kebersamaan adalah tanggung jawab bersama. Jadi
dilaksanakan bersama, secara gotong royong oleh dan untuk kedudukan
bersama.
5. Asas tenggang rasa atau “tepo silero” : saling menghayati keadaan dan
perasaan antar warga, antar pribadi, asas saling menghargai dan
menghormati dalam keragaman dan perbedaan. Saling menghormati hak,
pendapat, keyakinan dan agama masing-masing demi terpeliharanya
kesatuan dan keharmonisan hidup bersama.
Keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat dilihat
secara nyata pada semangat gotong royong dan asas kekeluargaan yang ada
dalam kehidupan masyarakat. Negara Indonesia tidak mempersatukan diri
dengan golongan yang terbesar atau bagian yang terkuat dalam masyarakat,
baik politik, ekonomis, maupun sosio-kultural. Negara menempatkan diri di atas
semua golongan dan semua bagian masyarakat, dan mempersatukan diri
Kegiatan Pembelajaran 2
38
dengan seluruh lapisan masyarakat. Rakyat tidak untuk negara, tetapi negara
adalah untuk rakyat, sebab pengambilan keputusan selalu digunakan asas
musyawarah untuk mufakat.
Selanjutnya, struktur kejiwaan bangsa Indonesia mengakui, menghormati, serta
menjunjung tinggi hak dan kewajiban tiap manusia, tiap golongan dan tiap
bagian masyarakat. Sebaliknya, setiap anggota masyarakat, setiap golongan
dan setiap bagian sadar akan kedudukannya sebagai bagian organik dari
masyarakat seluruhnya, dan oleh karena itu wajib meneguhkan kehidupan yang
harmonis antara semua bagian.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 2 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Pancasila
sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka peserta perlu
mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pentingnya Pancasila
sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
PPKn SMP KK D
39
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 2.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Pancasila
sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka Peserta perlu
mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pentingnya Pancasila
sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
Kegiatan Pembelajaran 2
40
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK (2.1) yang telah disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 2.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,
saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/ Kasus /Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 2 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
PPKn SMP KK D
41
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompeten
si Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk
Soal
1 VIII
Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII
Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII
Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII
Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII
Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII
Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
5. dipelajari pada modul ini.
Kegiatan Pembelajaran 2
42
6. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
7. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
8. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa LK 2.1 Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
3. Buatlah uraian pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa ke dalam tabel 2.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
PPKn SMP KK D
43
No Aspek Informasi Uraian 1. Pengertian dasar
Negara
...........................................................
2. Pentingnya Pancasila
sebagai dasar Negara
...........................................................
...........................................................
3. Akibat tidak memiliki
dasar Negara
..........................................................
..........................................................
4. Pengertian
pandangan hidup
..........................................................
5. Pentingnya Pancasila
sebagai pandangan
hidup
..........................................................
..........................................................
6. Akibat tidak memiliki
pandangan hidup
..........................................................
..........................................................
AKTIVITAS : Mengidentifikasi perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat LK 2.2 Perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)
4. Identifikasilah contoh perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
ke dalam tabel 2.2
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
Kegiatan Pembelajaran 2
44
NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN
1. Konsep Moral
d. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
e. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
f. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................
2. Sikap Moral
d. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
e. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
f. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................
3. Perilaku Moral
d. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
e. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................
f. Lingkungan Masyarakat
PPKn SMP KK D
45
NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN
• ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Pancasila sebagai sebuah dasar negara memuat sebuah nilai dasar, yakni ...
a. nilai yang terwujud dalam kehidupan sosial masyarakat
b. nilai yang terwujud dalam kehidupan hukum pemerintahan
c. nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia
d. nilai yang tercermin dalam setiap kehidupan nyata rakyat Indonesia
2. Yang bukan termasuk makna Pancasila sebagai dasar negara dalam
kehidupan bernegara adalah ...
a. Sebagai sumber kaidah hukum konstitusional
b. Mempunyai kekuatan mengikat secara hukum
c. Meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum
d. Sebagai pemberi arah pada perilaku masyarakat Indonesia
3. Manfaat Pancasila sebagai pandangan hidup adalah ...
a. Sebagai pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi
b. Sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan
c. Sebagai hukum dasar tidak tertulis yang tumbuh dalam praktik
penyelenggaraan negara
d. Negara tunduk kepadanya, membela serta melaksanakannya dalam
seluruh peraturan perundangan-undangan
4. Keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat dilihat
secara nyata pada ...
a. Semangat gotong royong dan asas kekeluargaan
b. Asas tenggang rasa dan semangat gotong royong
c. Musyawarah mufakat dan asas kekeluargaan
d. Asas tenggang rasa dan musyawarah mufakat
Kegiatan Pembelajaran 2
46
5. Saling menghargai keadaan dan perasaan antar warga termasuk kedalam
asas ...
a. Kekeluargaan
b. Gotong royong
c. Tenggang rasa
Musyawarah mufakat
F. Rangkuman
1. Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dari segala hukum yang ada di
Indonesia dapat diartikan bahwa setiap perundang-undangan yang ada di
bawahnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis-
konstitusional dalam Pembukaan UUD 1945. Bahkan nilai-nilai filosofis dan
ideologis Pancasila ini menjelma di dalam Batang Tubuh (pasal-pasal).
3. Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya danmenimbulkan
tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 2.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
47
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 3, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 2, terutama yang belum dikuasai.
Kegiatan Pembelajaran 3
48
PPKn SMP KK D
49
Kegiatan Pembelajaran 3 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
A. Tujuan
1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
pelaksanaan Pancasila pada awal kemerdekaan sampai dengan 17 Agustus
1950 secara benar.
2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
pelaksanaan Pancasila dalam kurun waktu 17 Agustus 1950 sampai dengan 5
Juli 1959 secara benar
3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
pelaksanaan Pancasila sejak dekrit presiden 5 Juli 1959 sampai dengan 11
Maret 1966 secara benar
4. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
perwujudan Pancasila di Era Soeharto secara benar
5. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
pelaksanaan Pancasila sejak awal reformasi sampai sekarang secara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila pada awal
kemerdekaan sampai dengan 17 Agustus 1950
2. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila dalam kurun waktu
17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959
3. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila sejak dekrit
presiden 5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret 1966
4. Peserta diklat mampu menjelaskan perwujudan Pancasila di Era Soeharto
5. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila sejak awal
reformasi sampai sekarang
Kegiatan Pembelajaran 3
50
C. Uraian Materi
1. Dinamika Perwujudan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada
hakekatnya merupakan suatu konsensus nasional para pendiri negara.
Menurut Winarno (2010) Pancasila merupakan janji ksatria (Gentlement
Agreement) sebagai kontral sosial yang mengikat warga bangsa. Dengan
demikian harus dipatuhi dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten
.Dinamika perkembangan penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut:
a. Perwujudan Pancasila Di Era Kemerdekaan Secara singkat penerapan Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pada Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1949) Pancasila memang telah menjadi dasar negara namun dalam penerapannya
masih banyak kendala. Kendala dapat berasal dari luar negeri yakni agresi
militer. Pada masa itulah perwujudan nilai persatuan Indonesia sedemikian
menonjol dan berarti bagi perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Upaya mempertahankan kemerdekaan dengan sifat rela bekorban
merupakan wujud pelaksanaan Pancasila. Pada tanggal 15 September 1945
tentara sekutu di bawah pimpinan WR Petterson berlabuh di Tanjung priok
Jakarta yang diboncengi oleh tentara NICA pimpinan Van der Plas. Pada
tanggal 29 September 1945 berdatangan Allied Forces Netherland Eat
Indies (AFNEI) yang langsung menduduki kota kota besar. Pada masa itulah
patriotisme berkobar, TKR yang baru dibentuk belum memiliki persenjataan
yang memadai untuk melawan musuh menunjukkan jiwa cinta tanah air.
Berbagai peristiwa perlawanan untuk mengusir Sekutu dan Belanda terjadi
antaralain sebagai berikut:
(a) Peristiwa Heroik di Surabaya
(b) Bandung Lautan Api
(c) Medan Area
Namun demikian nilai persatuan dinodai oleh adanya pemberontakan yang
bertujuan menggulingkan Pancasila antara lain:
a) Pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun
b) Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
PPKn SMP KK D
51
2) Pada Masa Era Pemerintahan Soekarno (1950-1959) Pada awal tahun 1950 perwujudan pelaksanaan Pancasila mulai ada
perubahan, pada masa itu terdapat dua perspektif pemikiran : pertama, Pada
masa itu beberapa tokoh berusaha menampatkan Pancasila lebih dari
sekedar kompromi politik dan kontrak sosial.Mereka berpendapat bahwa
Pancasila bukan hanya kompromi politik melainkan sebuah filsafat sosial
atau weltanschuung bangsa. Kedua, tokoh-tokoh yang memandang
Pancasila sebagai kompromi politik, dengan alasan fakta yang muncul
dalam sidang BPUPKI dan PPKI.(Mendikbud, 2013).
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah perwujudan Pancasila mengalami
pasang surut, perwujudannya dalam bentuk Dekrit yang isinya tetap
mempertahankan adanya pancasila
3) Pada masa Pemerintahan Soekarno pada 1959-1966 Sekembalinya menggunakan UUD 1945, ternyata penyelenggaraan
pemerintah juga jauh dari penerapan Pancasila. Pancasila hanya simbol
karena realitanya penyelenggaraan negara menggunakan demokrasi
terpimpin, dimana keputusan politik penting tidak diputuskan atas
persetujuan rakyat, namun ditentukan oleh pemimpin. Dengan dalih untuk
penerapan sila ke 4 Pancasila, justru menjerumuskan presiden Soekarno
pada penyelenggaraan pemerintah yang otoriter, pengangkatan Soekarno
sebagai presiden seumur hidup, ajaran NASAKOM merupakan contoh
belum diterapkannya Pancasila.
b. Perwujudan Pancasila Di Era Soeharto Pada awal Orde Baru (sejak Agustus 1982) tercipta situasi kondusif bagi
pengamalan Pancasila, namun beberapa tahun kemudian kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan ternyata berbeda dengan jiwa Pancasila. Realita
menunjukkan telah terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat dan
penghormatan dari dunia internasional, Namun dikarenakan pemerintah sangat
sentralistik dan otoriter, kondisi politik dan keamanan dalam negeri tetap rentan
Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah dan tertutup
bagi tafsiran lain. Pada bulan Agustus 1982, demokratisasi akhirnya tidak
berjalan, dan terjadi pelanggaran Pemerintahaan Orde Baru dalam
Kegiatan Pembelajaran 3
52
menjalankan azas tunggal yakni pengakuan terhadap Pancasila sebagai satu-
satunya asas, maka setiap partai politik harus mengakui posisi Pancasila
sebagai pemersatu bangsa.
Pelanggaran HAM terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah
atau negara. Pancasila seringkali digunakan sebagai legimitasi tindakan yang
menyimpang. Ia dikeramatkan sebagai alasan untuk stabilitas nasional
daripada sebagai ideologi yang memberikan ruang kebebasan untuk berkreasi.
Kesimpulan, Pancasila selama Orde Baru diarahkan menjadi ideologi yang
hanya menguntungkan satu golongan, loyalitas tunggal pada pemerintah dan
demi persatuan dan kesatuan sementara hak-hak demokrasi dikekang.
c. Perwujudan Pancasila di era Reformasi Selama Orde Reformasi telah dipimpin 6 Presiden yakni Habibie, Abdurrahman
Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, dan Joko
Widodo menempatkan Pancasila secara formal tetap sebagai dasar dan
ideologi negara, namun masih sebatas pada retorika pernyataan politik. Gegap
gempitanya bangsa ini dalam kehidupan yang dinamis akibat globalisasi dan
demokratisasi, justru menempatkan Pancasila pada “ lorong-lorong gelap “
demikian bapak bangsa BJ Habibie mengatakan dalam pidatonya. aktivis-
aktivis prodemokrasi, tidak menggubris ajakan dari siapapun yang berusaha
menempatkan kembali Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
Berbagai keputusan politik diambil dengan ketetapan MPR antara lain1)
Undang Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
pemerintah yang dalam pasal 2 menyatakan bahwa penempatan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan
Pembukaan Undang Undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945.
PPKn SMP KK D
53
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 3 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Perwujudan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka peserta
perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai
berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Perwujudan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 3.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
Kegiatan Pembelajaran 3
54
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Inti a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Perwujudan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka Peserta
perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai
berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Perwujudan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil
kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 3.1) yang telah disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 3.2) secara individu sebagaimana
yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat
dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras (Mandiri) dalam
mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,
saran dan komentar.
PPKn SMP KK D
55
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 3 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-Kisi Penulisan Soal 2006
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
Kegiatan Pembelajaran 3
56
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-Kisi Penulisan Soal 2013
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 IX
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan
Hidup Bangsa
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 IX
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan
Hidup Bangsa
PG dan Essay Level Aplikasi
3 IX
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan
Hidup Bangsa
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini. 5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal 7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
Tabel Kartu Soal Pilihan Ganda/Essay
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : Kompetensi : Level : Pengetahuan dan Pemahaman Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
PPKn SMP KK D
57
AKTIVITAS : Menguraikan pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila LK 3.1 Pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi dinamika perwujudan pancasila
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang dinamika
perwujudan pancasila
3. Uraikanlah pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila ke dalam
tabel 3.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Tabel 3.1. Perbandingan kendala dan solusi perwujudan Pancasila
NO. MASA PEMERINTAHAN PELAKSANAAN PENYIMPANGAN
1. Perwujudan Pancasila di era Kemerdekaan
2. Perwujudan Pancasila di era Soeharto
3. Perwujudan Pancasila di era Reformasi
AKTIVITAS : Menguraikan proses perwujudan Pancasila di Indonesia LK 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi dinamika perwujudan pancasila
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang dinamika
perwujudan pancasila
Kegiatan Pembelajaran 3
58
3. Berdasarkan bahan bacaan tersebut, analisislah proses perwujudan Pancasila
ke dalam tabel 3.2
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
Tabel 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia
No. Masa Pemerintahan Proses Perwujudan Pancasila
1. Era Kemerdekaan
2. Era Soeharto
3. Era Reformasi
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Soal Tes Formatif 1. Reposisi Pancasila pada era Reformasi perlu dilakukan agar Pancasila
menjadi ideologi yang terbuka, maka dalam masyarakat perlu
dikembangkan….
a. dogmatisme nilai-nilai Pancasila
b. waspada terhadap ideologi dari luar
c. sikap fanatik yang tinggi pada Pancasila
d. persepsi dan sikap yang wajar terhadap Pancasila
2. Maraknya konflik yang bernuansa agama, tawuran pelajar, tawuran
mahasiswa, kekerasan, korupsi, kemiskinan menunjukkan telah memudarnya
Pancasila sebagai kepribadian nasional Indonesia yakni terwujud dalam...
A. sifat ramah tamah bangsa
B. sifat keluhuran budi bangsa
C. sifat merendahkan diri bangsa
PPKn SMP KK D
59
D. sikap dan tingkah laku bangsa
3. Pelaksanaan Pancasila pada Era Orde Baru pada masyarakat didasarkan
pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10/1979 yakni dengan
pembentukan BP7. BP7 merupakan singkatan dari ....
a. Badan Pelaksana Pembinaan Pendidikan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
b. Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
c. Badan Pembinaan Pelaksanaan Pengamalan Pendidikan Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
d. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
4. Madiun affair merupakan wujud nyata pengkhinatan sekelompok orang yang
ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi…
A. komunis
B. sosialis
C. liberalis
D. kapitalis
5. Pada era orde lama Pancasila sebagai dasar negara yang secara yuridis
konstitusional diakui, namun dalam pelaksanaannya sebagai …
A. alat pemersatu bangsa
B. kepribadian bangsa
C. identitas nasional
D. cita-cita bangsa
Kegiatan Pembelajaran 3
60
F. Rangkuman
Masa Orde lama merupakan masa-masa perjuangan sehingga perwujudaln
Pancasila pada masa ini belum dapat dilaksanakan, bahkan dalam Konferensi
Intern Indonesia saat mempersiapkan negara serikat belum menyebutkan
Pancasila sebagai dasar negara
Selama Orde Reformasi telah dipimpin 6 Presiden yakni Habibie, Abdurrahman
Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, dan Joko
Widodo menempatkan Pancasila secara formal tetap sebagai dasar dan
ideologi negara, namun masih sebatas pada retorika pernyataan politik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 3.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 4, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 3, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
61
Kegiatan Pembelajaran 4 Dinamika Pelaksanaan
A. Tujuan
1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
pelaksanaan UUDNRI pada Tahun 1945 dengan benar
2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan
benar
3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru dengan benar
4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi dengan benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI pada periode
1945-1959
2. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
pada masa Orde Baru
4. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
pada masa Reformasi
C. Uraian Materi
1. Pelaksanaan UUDNRI pada Tahun 1945 (Periode 1945-1959) Pada masa awal kemerdekaan UUD 1945 belum dapat dijalankan
sebagaimana mestinya mengingat kondisi lembaga negara yang masih
belum tertata dengan baik. Faktor lainnya adalah UUD 1945 masih sangat
Kegiatan Pembelajaran 4
62
sederhana karena dibuat dalam waktu yang sangat singkat kurang lebih 49
hari oleh BPUPKI pada 29 Mei-16 Juli 1945 dan PPKI tanggal 18 Agustus
1945. Pada tahun ini di bentuklah DPA sementara, sedangkan DPR dan MPR
belum dapat dibentuk karena harus melalui pemilu. Waktu itu masih
diberlakukan pasal aturan peralihan pasal IV yang menyatakan, “Sebelum
Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar, segala
kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional.”
Pada saat itu terjadilah suatu perkembangan ketatanegaraan Indonesia
yaitu: berubahnya fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu
presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. Hal ini berdasarkan maklumat
wakil presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945. Selain itu dikeluarkan juga
maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945. Yang isinya perubahan
sistem pemerintahan negara dari sistem Kabinet Presidensial menjadi
sistem Kabinet Parlementer, berdasarkan usul Badan Pekerja Komite
Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP). Akibat perubahan tersebut pemerintah
menjadi tidak stabil, Perdana Menteri hanya bertahan beberapa bulan serta
berulang kali terjadi pergantian.
Pada bulan September 1955 dan Desember 1955 diadakan pemilihan
umum,yang masing-masing untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan anggota konstituante.
Tugas konstituante adalah untuk membentuk dan menyusun Undang-Undang
Dasar yang tetap sebagai pengganti UUDS 1950. Untuk mengambil putusan
mengenai Undang-Undang dasar yang baru ditentukan pada pasal 137 UUDS
1950 sebagai berikut :
a. Untuk mengambil putusan tentang rancangan Undang-Undang Dasar
baru sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota konstituante harus hadir.
b. Rancangan tersebut diterima jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota yang hadir.
PPKn SMP KK D
63
c. Rancangan yang telah diterima oleh konstituante dikirimkan kepada
Presiden untuk disahkan oleh pemerintah.
d. Pemerintah harus mengesahkan rancangan itu dengan segera serta
mengumumkan Undang-Undang Dasar itu dengan keluhuran.
Dalam kenyataannya konstituante selama dua tahun dalam bersidang
belum mampu menghasilkan suatu keputusan tentang Undang-Undang
Dasar yang baru. Hal ini dikarenakan dalam sidang konstituante , muncullah
suatu usul untuk mengembalikan Piagam Jakarta dalam pembukaan UUD
baru. Oleh karena itu Presiden pada tanggal 22 April 1959 memberikan
pidatonya didepan sidang Konstituante untuk kembali kepada UUD 1945. Hal
ini diperkuat dengan suatu alasan bahwa sidang Konstituante telah
mengalami jalan buntu. Terutama setelah lebih dari separuh anggota
Konstituante menyatakan untuk tidak akan menghadiri sidang lagi.
Atas dasar kenyataan tersebut maka Presiden mengeluarkan suatu dekrit
yang didasarkan pada suatu hukum darurat negara (Staatsnoodrecht). Hal ini
menginggat keadaan ketata negaraan yang membahayakan kesatuan,
persatuan, keselamatan serta keutuhan bangsa dan negara
Repubik Indonesia.
2. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959 (Periode 1959-1966) Kondisi yang membahayakan NRI mendorong Presiden Soekarno
mengeluarkan dekrit, Dekrit presiden 5 juli 1959 :
1) Menetapkan pembubaran dewan konstituante.
2) Menetapkan Undang-Undang dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap
bangsa Indonesia serta tumpah darah Indonesia, terhitung mulai
hari tanggal penetapan dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang-
Undang Dasar 1950.
3) Pembentukan majelis permusyawaratan rakyat sementara yang terdiri
atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan
utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta Dewan
Pertimbangan Agung Sementara, akan diselenggarakan dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
Kegiatan Pembelajaran 4
64
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu maka UUD 1945 berlaku
kembali di Negara Republik Indonesia. Sekalipun UUD 1945 secara yuridis
formal sebagai hukum dasar tertulis telah berlaku di Indonesia namun realisasi
ketatanegaraan Indonesia tidak melaksanakan makna dari UUD 1945 itu
sendiri. Sejak itu mulai berkuasa kekuasaan Orde Lama yang secara ideologis
banyak dipengaruhi oleh paham komunisme. Hal ini nampak adanya berbagai
macam penyimpangan ideologis yang dituangkan dalam berbagai bidang
kebijaksanaan dalam negara.
3. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru (Periode 1967-1998) Dalam masa orde baru ini (1967-1997) pelaksanaan UUD 1945 belum
dilaksanakan secara murni dan konsekuen, karena pada masa ini terjadi
penyelewengan pada UUD 1945. Hal ini dibuktikan dengan adanya
kekuasaan presiden yang melebihi kekuasaan lembaga negara lain, dan hal
itu dituangkan dalam mekanisme peraturan antara lain :
a. UU no.16/1969 dan UU no.5/1975 tentang kedudukan DPR, MPR, DPRD.
b. UU no.3/1975 dan UU no.3/1985 tentang parpol dan golkar.
c. UU no.15/969 dan UU no.4/1975 tentang pemilu.
Pada masa awal kekuasaan Orde Baru berupaya untuk memperbaiki nasib
bangsa dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya maupun keamanan. Di bidang politik dilaksanakanlah pemilu
yang dituangkan dalam Undang-Undang No.15 tahun 1969 tentang pemilihan
umum, Undang-Undang No.16 tentang susunan dan kedudukan majelis
permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan
rakyat daerah. Atas dasar ketentuan undang-undang tersebut kemudian
pemerintah Orde Baru berhasil mengadakan pemilu pertama.
4. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi (Periode 1998 – sekarang) Reformasi baru dimulai ditandai dengan turunnya presiden Soeharto dari
jabatannya sebagai presiden dan diganti oleh Prof. B.J Habibie pada tanggal
21 mei 1998. Kemudian bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD 1945 yang
PPKn SMP KK D
65
berlaku pada zaman orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga
perlu diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan
perundang-undangan yang dihasilkan dalam reformasi hukum antara lain UU.
Politik Tahun 1999, yaitu UU. No.2 tahun 1999, tentang partai politik, UU. No.3
tahun 1999, tentang pemilihan umum dan UU. No. 4 tahun 1999 tentang
susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD; UU otonomi daerah, yaitu
meliputi UU. No.22 tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah, UU. No.25 tahun 1999 direvisi menjadi UU
no.33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antar pemerintahan pusat
dan daerah dan UU. No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dari KKN. Berdasarkan reformasi tersebut bangsa
Indonesia sudah mampu melaksanakan pemilu pada tahun 1999 dan
menghasilkan MPR, DPR dan DPRD hasil aspirasi rakyat secara demokratis.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 4 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika
PelaksanaanUUDNRI Tahun 1945”, maka peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Pelaksanaan
UUDNRI Tahun 1945”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
Kegiatan Pembelajaran 4
66
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 4.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Pelaksanaan
UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang
dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Pelaksanaan
UUDNRI Tahun 1945”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil
kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul yang dikerjakan secara individual
PPKn SMP KK D
67
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 4.1) yang telah disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 4.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,
saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya dan
menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 4 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas
Prosedur Kerja :
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
Kegiatan Pembelajaran 4
68
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK
a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
PPKn SMP KK D
69
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Menguraikan pelaksanaan UUDNRI tahun 1945 LK 4.1 Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun
1945
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Dinamika
Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
3. Buatlah uraian pelaksanaan UUDNRI ke dalam tabel 4.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Kegiatan Pembelajaran 4
70
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
AKTIVITAS : Mengidentifikasi perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 di empat masa pemerintahan
LK 4.2 Perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 di empat masa pemerintahan
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun
1945
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Dinamika
Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
PPKn SMP KK D
71
3. Bandingkanlah perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 194 di empat masa
pemerintahan ke dalam tabel 4.2
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
No. Masa Pemerintahan Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945
1. Periode 1945 – 1949
2. Pasca dekrit Presiden (periode 1959 – 1966)
3. Orde Baru (periode 1967 – 1998)
4. Masa Reformasi (1998 - sekarang
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Kendala dalam menerapkan Pancasila di masa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan (1945-1959) adalah ...
a. Agresi militer
b. Pemerintah yang otoriter
c. Terjadinya pelanggaran HAM
d. Pancasila hanya sebatas retorika pernyataan politik
2. Pada masa pemerintahan Soekarno (1959-1966), Pancasila hanya simbol
karena pada saat itu negara menggunakan sistem demokrasi ...
a. liberal
b. komunis
c. terpimpin
Kegiatan Pembelajaran 4
72
d. Pancasila
3. NASAKOM muncul pada masa pemerintahan soekarno tahun ...
a. 1945 - 1949
b. 1950 - 1955
c. 1955 - 1959
d. 1959 - 1966
4. Pelaksanaan UUDNRI pada masa orde baru belum dilaksanakan secara murni
dan konsekuen, hal ini disebabkan karena ...
a. Pemerintah dicemari oleh KKN
b. Terjadi penyelewengan pada UUD 1945
c. Kondisi lembaga negara belum tertata dengan baik
d. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun keamanan
5. Pada orde reformasi pelaksanaan perwujudan pancasila mengalami
hambatan disebabkan oleh ...
a. Adanya arus globalisasi
b. Pancasila sebagai asas tunggal
c. Pancasila hanya sebatas retorika politik saja
d. Pancasila diarahkan menjadi ideologi yang hanya menguntungkan satu
golongan
F. Rangkuman
UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam negara
dan merupakan hukum dasar negara tertulis, yang mengikat berisi aturan yang
harus ditaati. Bangsa Indonesia mengakui bahwa UUD 1945 merupakan hukum
dasar yang cocok dengan kondisi bangsa Indonesia, namun UUD 1945 itu sendiri
mengalami dinamika dalam perjalanan pelaksanaannya mulai dari :
1. Pelaksanaan UUDNRI 1945 pada periode 1945-1959
2. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru
4. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi
PPKn SMP KK D
73
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 4 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 4.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 5, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 4, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
Kegiatan Pembelajaran 4
74
PPKn SMP KK D
75
Kegiatan Pembelajaran 5 Penerapan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun 1945
A. Tujuan
1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
Penerapan Isi alinea pertamaPembukaan UUDNRI Tahun 1945 secara benar
2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
Penerapan Isi alinea kedua Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 secara benar
3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
Penerapan Isi alinea ketiga PembukaanUUDNRI Tahun 1945 secara benar
4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
Penerapan Isi alinea keempat Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 secara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea pertama Pembukaan
UUDNRI Tahun 1945.
2. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea kedua Pembukaan
UUDNRI Tahun 1945.
3. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea ketiga Pembukaan
UUDNRI Tahun 1945.
4. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea keempat Pembukaan
UUDNRI Tahun 1945.
C. Uraian Materi
1. Penerapan Isi alinea pertama Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
menunjukkan keteguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan
kemerdekaan dan menentang penjajahan. Pernyataan ini tidak hanya tekad bangsa
untuk merdeka, tetapi juga berdiri di barisan paling depan untuk menghapus
Kegiatan Pembelajaran 5
76
penjajahan dimuka bumi. Alinea ini memuat dalil objektif,yaitu bahwa penjajahan di
atas dunia tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan dan kemerdekaan
merupakan hak asasi semua bangsa di dunia.Dalil inimenjadi alasan bangsa
Indonesia untuk berjuang memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan. Juga
membantu perjuangan bangsa lain yang masih terjajah untuk memperoleh
kemerdekaan. Penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan, karena
memandang manusia tidak memiliki derajat yang sama. Penjajah bertindak
sewenang-wenang terhadap bangsa dan manusia lain.
Sejarah bangsa Indonesia selama penjajahan memperkuat keyakinan bahwa
penjajahan harus dihapuskan. Juga tidak sesuai peri keadilan,karena penjajahan
memperlakukan manusia secara diskriminatif. Manusia diperlakukan secara tidak
adil,seperti perampasan kekayaanalam, penyiksaan, perbedaan hak dan kewajiban.
Pernyataan ini obyektif karena diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab didunia.
Alinea pertama juga mengandung dalil subjektif, yaitu aspirasi bangsa Indonesia
untuk melepaskan diri dari penjajahan.Bangsa Indonesia telah rela berkorban
berjuang selama ratusan tahun untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan ini didorong oleh penderitaan rakyat Indonesia selama penjajahan, dan
kesadaran akan hak sebagai bangsa untuk merdeka. Perjuangan juga didorong
keinginan supaya berkehidupan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakaan
kemerdekaan Indonesia. Seperti ditegaskan dalam alinea III PembukaanUUD
Negara Republik IndonesiaTahun1945.
Kedua makna dalam alinea pertama meletakkan tugas dan tanggung jawab kepada
bangsa dan negara serta warga negara Indonesia untuk rela berkorban dan cinta
tanah air sehingga senantiasa melawan penjajahan dalam segala bentuknya. Juga
menjadi landasan hubungan dan kerjasama dengan Negara lain. Bangsa dan
negara,termasuk warga negara harus menentang setiap bentuk yang memiliki sifat
penjajahan dalam berbagai kehidupan. Tidak hanya penjajahan antara bangsa
terhadap bangsa, tetapi juga antar manusia,karena sifat penjajahan dapat dimiliki
dalam diri manusia.
PPKn SMP KK D
77
2. Penerapan Isi alinea kedua Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea kedua menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian bangsa Indonesia
a. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai tingkat yang
menentukan.
b. Bahwa momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan.
c. Kemerdekaan harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang
merdeka,bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan bangsa
Indonesia selama merebut kemerdekaan. Ini berarti berarti kesadaran bahwa
kemerdekaan dan keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari keadaan
sebelumnya. Kemerdekaan yang diraih merupakan perjuangan para pendahulu
bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang dengan mengorbankan jiwa raga demi
kemerdekaan bangsa dan negara.
Juga kesadaran bahwa kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan bangsa.
Kemerdekaaan yang diraih harus mampu mengantarkan rakyat Indonesia menuju
cita-citan nasional yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Negara yang“merdeka” berarti Negara yang terbebas dari penjajahan
bangsa lain.“Bersatu” menghendaki bangsa Indonesia bersatu dalam negara
kesatuan bukan bentuk negara lain. Bukan bangsa yang terpisah-pisah secara
geografis maupun sosial. Kita semua adalah satu keluarga besar
Indonesia.“Berdaulat” mengandung makna sebagai negara, maka Indonesia
sederajat dengan negara lain, yang bebas menentukan arah dan kebijakan bangsa,
tanpa campur tangan negara lain.“Adil” mengandung makna bahwa Negara
Indonesia menegakkan keadilan bagi warga negaranya.Keadilan berarti adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara. Hubungan antara Negara
dengan warga negara,warga Negara dengan warga negara,warga Negara dengan
warga masyarakat dilandasi pada prinsip keadilan.Negara Indonesia hendak
mewujudkan keadilan dalam berbagai kehidupan secara politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
Kegiatan Pembelajaran 5
78
Makna “makmur” menghendaki negara mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi warga negara negaranya.Kemakmuran tidak saja secara
materiil, tetapi juga mencakup kemakmuran secara spiritual atau batin atau
kebahagiaan.Kemakmuran yang diwujudkan bukan kemakmuran untuk
perorangan atau kelompok,namun kemakmuran bagi seluruh masyarakat dan
lapisan masyarakat. Sehingga prinsip keadilan, kekeluargaan dan persatuan
melandasi perwujudan kemakmuran warga negara. Inilah cita-cita nasional yang
ingin dicapai oleh bangsa Indonesia dengan membentuk negara. Kemerdekaaan
bukanlah akhir dari perjuangan bangsa, namun harus diisi dengan perjuangan
mengisi kemerdekaan dengan mewujudkan cita-cita nasional.
3. Penerapan Isi alinea ketiga Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea ketiga memuat bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi spiritual yaitu
kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan atas berkas rahmat
Allah Yang Maha Kuasa. Ini merupakan perwujudan sikap dan keyakinan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Alinea ketiga secara tegas menyatakan
kembali kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal17Agustus
1945.Melalui alinea ini bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa rahmat Tuhan
Yang Maha Kuasa, maka bangsa Indonesia tidakakan merdeka. Kemerdekaaan
yang dicapai tidak semata-mata hasil jerih payah perjuangan bangsa Indonesia
tetapi juga atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Juga memuat motivasi riil dan material
yaitu keinginan luhur bangsa supaya berkehidupan yang bebas. Kemerdekaan
merupakan keinginan dan tekad seluruh bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa
yang bebas merdeka. Bebas dari segala bentuk penjajahan,bebas dari penindasan,
bebas menentukan nasib sendiri. Niat yang luhur ini menjadi pendorong bangsa
Indonesia untuk terus berjuang melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan.
Keyakinan dan tekad yang kuat untuk memperoleh kemerdekaan dan keyakinan
akan kekuasaaan Tuhan, menjadi kekuatan yang menggerakkan bangsa Indonesia.
Persenjataan yang sederhana dan tradisional tidak menjadi halangan untuk berani
melawan penjajah yang memiliki senjata lebih modern. Para pejuang bangsa yakin
bahwa Tuhan akan memberikan bantuan kepada umatnya yang berjuang melawan
kebenaran.
PPKn SMP KK D
79
Banyak peristiwa sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah,
memperoleh kemenangan walaupun dengan segala keterbatasan senjata,
organisasi dan sumber daya manusia.Hal ini menunjukkan bahwa tekad yang kuat
dan keyakinan pada kekuasaaan Tuhan, dapat menjadi faktor pendorong dan
penentu keberhasilan sesuatu.
Alinea ketiga mempertegas pengakuan dan kepercayaan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan mahluk Tuhan yang terdiri
atas jasmani dan rohani. Manusia bukanlah mesin yang tidak memiliki jiwa. Berbeda
dengan pandangan yang beranggapan bahwa manusia hanya bersifat fisik belaka.
Ini menegaskan prinsip keseimbangan dalam kehidupan secara material dan
spiritual, kehidupan dunia dan akhirat,jasmani dan rohani.
4. Penerapan Isi alinea keempatPembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaTahun1945 memuat
prinsip-prinsip Negara Indonesia,yaitu:
a. Tujuan Negara yang akan diwujudkan oleh pemerintah negara
b. Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar,
c. Bentuk negara,yaitu bentuk republik yang berkedaulatan rakyat
d. d.Dasar Negara yaitu Pancasila
Negara Indonesia yang dibentuk memiliki tujuan Negara yang hendak diwujudkan,
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Keempat tujuan negara tersebut merupakan arah perjuangan
bangsa Indonesia setelah merdeka. Kemerdekaan yang telah dicapai harus diisi
dengan pembangunan di segala bidang untuk mewujudkan tujuan negara.
Sehingga secara bertahap terwujud cita-cita nasional yaitu Negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menghendaki
diadakannya Undang-Undang Dasar dalam hal ini adalah batang tubuh atau pasal
- pasal. Kehendak ini menegaskan prinsip Indonesia sebagai negara
Kegiatan Pembelajaran 5
80
hukum.Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan konstitusi atau peraturan
perundang-undangan, tidak atas dasar kekuasaan belaka. Segala sesuatu harus
berdasarkan hukum yang berlaku. Setiap warga negara wajib menjunjung tinggi
hukum, artinya wajib mentaati hukum
Prinsip bentuk negara yaitu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat, Republik merupakan bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh
rakyat, Berbeda dengan bentuk kerajaan di mana pemerintah sebagian bersifat
turun temurun. Bentuk ini sejalan dengan kedaulatan rakyat yang bermakna
kekuasaan tertinggi dalam Negara dipegang oleh rakyat. Rakyat yang memiliki
kekuasaan untuk menyelenggarakan pemerintahan, baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui lembaga perwakilan rakyat.
Alinea keempat memuat dasar negara Pancasila yaitu “…dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kelima sila Pancasila merupakan satu kebulatan
utuh,satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Rumusan Pancasila dimuat dalam
Pembukaan maka secara yuridis-konstitusional adalah sah, berlaku, dan mengikat
seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warganegara.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 5 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penerapan Isi
Pembukaan UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan
PPKn SMP KK D
81
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penerapan Isi Pembukaan
UUDNRI Tahun 1945”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 5.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penerapan Isi
Pembukaan UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
Kegiatan Pembelajaran 5
82
1) Kegiatan In 1
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penerapan Isi Pembukaan
UUDNRI Tahun 1945”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil
kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 5.1) yang telah disediakan
2) Kegiatan On
Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 5.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2
a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,
saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
PPKn SMP KK D
83
E. Latihan/ Kasus /Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 5 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas
Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda) KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK
a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-kisi penyusunan soal USBN kurikulum 2006
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-kisi penyusunan soal USBN kurikulum 2013 No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 IX Penerapan Isi
Pembukaan UUDNRI Tahun 1945
PG dan Essay Level Pengetahuan dan
Kegiatan Pembelajaran 5
84
Pemahaman
2 IX Penerapan Isi
Pembukaan UUDNRI Tahun 1945
PG dan Essay Level Aplikasi
3 IX Penerapan Isi
Pembukaan UUDNRI Tahun 1945
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
8. Tabel Penyusunan soal Pilihan Ganda/Essay
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Menguraikan penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 LK 5.1 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penerapan isi pembukaan UUDNRI
Tahun 1945
PPKn SMP KK D
85
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penerapan isi
pembukaan UUDNRI Tahun 1945
3. Buatlah uraian penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 ke dalam tabel
5.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Tabel 5.1. Uraian penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
AKTIVITAS : Mengidentifikasi contoh penerapan isi pembukaan UUDNRI
Tahun 1945 tiap alinea LK 5.2 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penerapan isi pembukaan UUDNRI
Tahun 1945
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penerapan isi
pembukaan UUDNRI Tahun 1945
3. Identifikasilah contoh penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap
alinea ke dalam tabel 5.2
Kegiatan Pembelajaran 5
86
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
Tabel 5.2 Hasil identifikasi contoh penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea
No. Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Contoh penerapan
1. Alinea pertama 1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
2. Alinea kedua 1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
3. Alinea ketiga 1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
4. Alinea keempat 1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Susunan/ sistem pemerintahan menurut UUD 1945 dalam Pembukaan
alenea 4 adalah...
a. Republik
b. Demokrasi Pancasila
c. Republik berkedaulatan Rakyat
PPKn SMP KK D
87
d. Negara Hukum
2. Makna alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ingin menghapuskan
penjajahan dengan segala bentuknya karena tidak sesuai dengan...
a. Peri Kebangsaan dan PeriKemanusiaan
b. Peri KeTuhanan dan Peri Kemanusiaan
c. Peri Keadilan dan Peri kebangsaan
d. Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan
3. Makna alinea kedua Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945...
a. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai tingkat yang menentukan.
b. perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan
c. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai kemerdekaan.
d. perjuangan bangsa Indonesia telah mendapatkan ijin Jepang
4. Alinea ketiga Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuat motivasi riil dan material, yaitu ..
a. Aspirasi bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
b. Keinginan luhur bangsa Indonesia supaya berkehidupan yang bebas
c. Mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesa
d. Kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan bangsa Indonesia dalam
merebut kemerdekaan
5. Prinsip-prinsip Negara Indonesia termuat dalam ...
a. Alinea pertama
b. Alinea kedua
c. Alinea ketiga
d. Alinea keempat
Kegiatan Pembelajaran 5
88
F. Rangkuman
Alinea pertama mengandung makna dalil objektif dan dalil subjektif.
AlineakeduamengandungmaknaperjuanganbangsaIndonesiatelah mencapai
tingkat yang menentukan.
Alineaketigamengandungmaknapengukuhanmaknadariproklamasi
yangluhur.Maknatersebutdidorongdarimotivasispiritualyangluhur.
AlineakeempatmengandungtujuanNegara,bentuknegara,dandasar negara.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 5 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 5.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 6, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 5, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
89
Kegiatan Pembelajaran 6
Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan Uud Negara RI Tahun 1945
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat dapat menguraikan sikap positif
terhadap lembaga-lembaga negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945dengan
baik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguraikan sikap positif terhadap lembaganegara dalam lingkungan sekolah
2. Menguraikan sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan
masyarakat
3. Menguraikan sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan bangsa
dan negara.
C. Uraian Materi
Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan dan Lembaga Negara Dalam sistem pemerintahan Indonesia, pemegang kekuasaan tertinggi dalam
negara Indonesia adalah rakyat. Pelaksanaannya berlandaskan idiil: Pancasila
(khususnya sila ke empat) dan landasan konstitusional UUD Negara RI Tahun 1945
Pasal 1 ayat (2), bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar. Untuk itu dapat juga diartikan bahwa sistem
pemerintahan Indonesia adalah pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan
rakyat. sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang Dasar 1945.Untuk
melaksanakan kedaulatannya, rakyat terlibat secara langsung dalam kegiatan
kenegaraan, yaitu:
Kegiatan Pembelajaran 6
90
1) Mengisi keanggotaan MPR, karena anggota MPR yang terdiri atas anggota
DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum (Pasal 2 ayat (1)
UUD Negara RI Tahun 1945).
2) Mengisi keanggotaan DPR melalui pemilihan umum (Pasal 19 ayat (1) UUD
Negara RI Tahun 1945).
3) Mengisi keanggotaan DPD melalui pemilihan umum (Pasal 22C ayat (1) UUD
Negara RI Tahun 1945).
4) Memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung
(Pasal 6A ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945).
Rakyat dalam menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa lembaga negara
dilakukan melalui pemilihan secara langsung. Untuk mengakomodasi keinginan
rakyat tersebut, Pemerintah menetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai
penanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia.
Rakyat Indonesia yang memenuhi persyaratan telah menunjukkan sikap positif
terhadap pelaksanaan kedaulatannya dalam bentuk penyaluran aspirasi atau
hak-hak politiknya melalui pemilu yang “langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil” sebagai media untuk memilih para wakil/penguasa kelembagaan
negara, baik di tingkat pusat maupun daerah, yaitu DPR, DPD, Presiden dan
Wakil Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, dan DPRD.
Sikap positif yang ditunjukkan rakyat Indonesia dalam rangka pemilu, antara lain:
rakyat Indonesia telah berpartisipasi untuk mendaftarkan diri atau didaftar oleh
petugas panitia pemungutan suara, rakyat ikut berpartisipasi untuk mengetahui
berbagai program yang ditawarkan oleh masing-masing peserta pemilu (partai
politik) untuk menarik simpatinya, mendatangi tempat-tempat pemungutan suara
yang telah disediakan untuk memberikan suara atau menyalurkan aspirasi sesuai
kehendaknya secara bebas dan bertanggung jawab.
Sementara itu, para wakil rakyat dan pejabat negara yang telah terpilih dalam
menjalankan tugas-tugas kenegaraan akan membuat peraturan perundang-
undangan sekaligus sebagai pedoman melaksanakan tugas dan fungsinya. Para
pejabat lembaga negara dalam proses pembuatan peraturan perundang-
PPKn SMP KK D
91
undangan dilakukan secara demokratis dan terbuka dengan sebanyak mungkin
memperhatikan kepentingan rakyat.
Sikap positif terhadap kedaulatan rakyat yang ditunjukkan oleh rakyat Indonesia
ketika wakilnya sedang menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan
adalah ikut berpartisipasi melalui pemberian usulan pendapat atau kritikan.
Usulan pendapat atau ide-ide terkait materi peraturan perundang-undangan yang
sedang dibuat agar sebanyak mungkin mengakomodasi kepentingan rakyat.
Kritikan disampaikan oleh rakyat secara langsung atau melalui organisasi politik
dan media masa ketika isi rancangan peraturan perundang-undangan yang
sedang dibuat dipandang kurang mencerminkan kehendak rakyat.
Sikap positif rakyat Indonesia, mulai para pejabat negara sampai rakyat jelata
hendaknya mentaati peraturan perundang-undangan sebagai penjelmaan
kedaulatannya demi kepentingan hidup bernegara. Inilah bukti kesadaran rakyat
Indonesia akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Di samping itu,
rakyat perlu terus melakukan kontrol agar para wakilnya dalam menjalankan
tugas-tugas kenegaraan selalu menegakkan peraturan perundang-undangan.
Kontrol kekuasaan bisa dilakukan dengan memberikan usulan pendapat atau
gagasan sebagai solusi dalam pelaksanaan tugas, atau memberikan kritikan
bahkan unjuk rasa, jika dipandang wakilnya belum melaksanakan tugas sesuai
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
Kelompok-kelompok organisasi politik dan kemasyarakatan hendaknya juga
berfungsi secara obyektif sebagai penghubung atau penyalur aspirasi rakyat
dalam mengontrol jalannya kekuasaan negara.
Sikap positif rakyat Indonesia yang selalu mentaati berbagai peraturan
perundang-undangan yang berlaku merupakan kunci segera terwujudnya cita-cita
hidup bernegara Indonesia, masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur –
masyarakat yang sejahtera dan adil dalam kemakmuran serta makmur dalam
kesejahteran dan keadilan. Keterwujudan tujuan ini menjadi bukti telah
berfungsinya pemerintah NKRI dalam melindungi seluruh rakyat/bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah daran Indonesia (fungsi pertahanan dan
Kegiatan Pembelajaran 6
92
keamanan), memajukan kesejahteraan umum/seluruh rakyat (fungsi ekonomi),
mencerdaskan kehidupan bangsa/seluruh rakyat(fungsi sosial budaya), dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial (politik).
Pentingnya peran rakyat itu dapat dilihat antara lain, sebagai berikut:
1) Menjaga tetaptegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
2) Rakyat menentukan pilihan kepada orang orang yang akan duduk di DPR,
DPD, DPRD Provinsi, Dan DPRD Kabupaten/kota.
3) Rakyat menentukan pilihanya terhadap Presiden dan Wakil Presiden,
sehingga Presiden dan Wakil Presiden terpilih memiliki legitimasi
(kepercayaan rakyat) yang tinggi. Presiden sebagai lembaga eksekutif dapat
menjalankan pemerintahan secara mantap.
4) Rakyat tetap melakukan pengawasan terhadap pengelolaan negara oleh
lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Untuk itu, beberapa sikap positif yang perlu kita kembangkan, antara lain sebagai
berikut.
1) Mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara yang baik dan menyeluruh.
2) Cinta tanah air dan bangsa.
3) Giat belajar.
4) Mengembangkan etos kerja yang tinggi.
5) Saling membantu sesama.
6) mengembangkan sikap toleransi antara sesama manusia.
7) Menghilangkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
8) Musyawarah untuk mufakat
9) Berusaha menegakan aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
10) Membina persatuan dan kesatuan melalui gotong royong.
PPKn SMP KK D
93
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 6 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada
point 1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan
aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Sikap Positif
Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI Tahun 1945”,
maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Sikap
Positif Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI
Tahun 1945”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 6.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
Kegiatan Pembelajaran 6
94
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Sikap Positif Terhadap
Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta
perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai
berikut.
1) Kegiatan In 1
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Sikap Positif Terhadap
Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI Tahun 1945”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 6.1) yang telah disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 6.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
PPKn SMP KK D
95
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja
AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 6 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas
Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
Kegiatan Pembelajaran 6
96
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006
Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-Kisi Penyusunan Soal USBN Kurikulum 2006
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII
Lembaga
Negara
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII
Lembaga
Negara
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII
Lembaga
Negara
PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-Kisi Penyusunan Soal USBN Kurikulum 2013 No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII
Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga
Negara Sesuai Dengan UUD
NEGARA RI Tahun 1945
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII
Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga
Negara Sesuai Dengan UUD
NEGARA RI Tahun 1945
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII
Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga
Negara Sesuai Dengan UUD
NEGARA RI Tahun 1945
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
PPKn SMP KK D
97
Tabel Penyusunan Soal Pilihan Ganda/Essay
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang sikap positif terhadap
lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945 LK 6.1 Studi kasus tentang sikap positif terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945 Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi sikap positif terhadap lembaga-lembaga
negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang sikap positif
terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945
3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Pilpres, Antusiasme Warga
di Jakarta Sangat Tinggi”
4. Setelah membaca wacana dengan cermat, jawablah pertanyaan yang telah
disediakan di tempat yang telah disediakan.
5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Kegiatan Pembelajaran 6
98
Hasil analisis studi kasus tentang sikap positif terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945
Pilpres, Antusiasme Warga di Jakarta Sangat Tinggi
TEMPO.CO, Jakarta - Pesta demokrasi pemilihan presiden 2014 diwarnai tingginya
antusiasme warga di berbagai sudut Jakarta. Tua-muda, sehat-sakit, bebas-terhukum,
semua ingin terlibat dan memberikan suara mereka, Rabu, 9 Juli 2014.
Pemandangan seperti ini terlihat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Pusat. Sebanyak 1.400 pemilih terdaftar di dua tempat pemungutan suara di sana. Itu di
luar mereka yang ingin memilih tanpa formulir A5. Mereka terus datang hingga panitia
setempat akhirnya kehabisan surat suara.“Antusiasme pemilih terlihat sangat tinggi,"
ujar Toto Rusito, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Senen saat ditemui di RSCM.
"Luar biasa antusias pemilih untuk pilpres kali ini."
Kehabisan surat suara juga tejadi di penjara Cipinang, Jakarta Timur. Ketua
Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan mereka kekurangan surat
suara karena ada tambahan warga lembaga pemasyarakatan dalam sebulan terakhir. Dia
meminta Ketua KPU Jakarta Timur dapat membantu mengatasi kekurangan surat suara
tersebut jika memang ada kelebihan surat suara di TPS tertentu di Jakarta Timur."Ada
sekitar 80 orang penambahan warga binaan," ujarnya. Jika memang tidak ada kelebihan
PPKn SMP KK D
99
surat suara, mereka kehilangan hak pilih.
Usia renta juga tidak menghalangi Setiyono (78), Indri Siswoyo (84), Siti
Samsiah (82), dan Suhartati (81) untuk bergabung dalam antusiasme warga yang tinggi.
Keempatnya ditemui Tempoketika memilih di sebuah TPS di Kelurahan Bendungan
Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Alhamdulillah, masih diberi kesehatan.
Saya ikut karena ingin presiden terpilih nanti memberikan yang terbaik buat negeri ini,"
kata Setiyono.
Adapun Indri mengaku bersemangat karena pengaruh media. "Saya jadi semangat mau
ikut pemilu kalau lihat berita televisi," ujarnya.Andrew, warga Jalan Kemurnian,
Glodok, Jakarta Barat, malah menyisihkan rasa waswas akan adanya kerusuhan untuk
ikut berpartisipasi. Dia dan banyak warga setempat lain antre menuju bilik suara. “Kita
kan tetap harus menjalankan kewajiban warga negara untuk mencoblos," ujarnya.
(Sumber: www.tempo.co, 9 Juli 2014)
1. Menurut pendapat Anda, faktor apa yang mendorong warga negara
berpartispasi aktif dalam Pemilihan Presiden? Mengapa?
Jawab: …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Di sisi lain, menurut pendapat Anda, faktor apa yang menyebabkan warga
negara tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu?Mengapa?
Jawab: …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Kegiatan Pembelajaran 6
100
AKTIVITAS : Memberikan contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara
LK 6.2 Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi sikap positif terhadap lembaga-lembaga
negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang sikap positif
terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945
3. Berikanlah contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan
sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara ke dalam tabel 6.2
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Tabel 6.2. Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara
1. Sikap positif di lingkungan sekolah
a) .................................................................................................................
b) .................................................................................................................
c) .................................................................................................................
d) .................................................................................................................
e) .................................................................................................................
f) …………………………………………………………………………………
g) …………………………………………………………………………………
2. Sikap positif di lingkungan masyarakat
a) .................................................................................................................
b) .................................................................................................................
c) .................................................................................................................
d) .................................................................................................................
e) .................................................................................................................
f) …………………………………………………………………………………
g) …………………………………………………………………………………
3. Sikap positif di lingkungan bangsa dan negara
a) .................................................................................................................
b) .................................................................................................................
c) .................................................................................................................
PPKn SMP KK D
101
d) .................................................................................................................
e) .................................................................................................................
f) …………………………………………………………………………………
g) …………………………………………………………………………………
2. Tes Formatif
AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Yang bukan termasuk sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan
sekolah adalah ...
a. memberikan kesempatan pada teman yang menyampaikan pendapat pada
rapat OSIS
b. membeda-bedakan teman pergaulan
c. giat mengikuti organisasi sekolah
d. Tertib mematuhi aturan sekolah
2. Menjadi pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum merupakan sikap
positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan ...
a. Sekolah
b. Keluarga
c. Masyarakat
d. Bangsa dan negara
3. Yang bukan merupakan peran rakyat dalam keberhasilan pengelolaan negara
yaitu ...
a. Melakukan demontrasi kepada senua lembaga negara
b. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan negara
c. Menentukan pilihan saat pemilihan presiden dan wakil presiden
d. Menentukan pilihan kepada oran g-orang yang akan duduk di lembaga
legislatif
4. Memiliki SIM bagi pengemudi kendaraan bermotor merupakan sikap positif
dalam bidang ...
a. Politik
b. Hukum
c. Sosial budaya
d. keamanan
Kegiatan Pembelajaran 6
102
5. Ikut berpartisipasi memberikan suara pada saat pemilihan umum merupakan
sikap positif dalam bidang ...
a. Politik
b. Hukum
c. Sosial budaya
d. Pertahanan keamanan
PPKn SMP KK D
103
F. Rangkuman
1. Sikap positif di lingkungan sekolah
a. Menghormati guru dan kepala sekolah serta civitas akademika lainNya
b. Ikut berperan sebagai pengurus osis
c. Mensukseskan program ektrakurikuler
d. Bekerjasama dengan sesama pengurus dan siswa lain dalam menjalankan
kegiatan OSIS.
2. Sikap positif di lingkungan masyarakat
a. Menjadi pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum
b. Rakyat terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan uang dimaksudkan
untuk memperjuangkan kepentingan bersama.
c. Memberikan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun
terhadapkebijakan pemerintahan yang kurang berorientasi banyak pada
rakyat.
d. Berupaya sekuat tenaga untuk menjadi warga negara yang baik, dengan
jalan memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri
3. Sikap positif di lingkungan bangsa dan negara
a. menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
b. menentukan pilihan kepada orang orang yang akan duduk di DPR, DPD,
DPRD Provinsi, Dan DPRD Kabupaten/kota.
c. menentukan pilihanya terhadap Presiden dan Wakil Presiden, sehingga
Presiden dan Wakil Presiden terpilih memiliki legitimasi (kepercayaan rakyat)
yang tinggi. Presiden sebagai lembaga eksekutif dapat menjalankan
pemerintahan secara mantap.
d. Berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Kegiatan Pembelajaran 6
104
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 6 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 6.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 7, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 6, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
105
Kegiatan Pembelajaran 7
Lembaga Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat menguraikanlembaga
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia sesuai kaidah.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguraikan lembaga perlindungan hak asasi manusia
2. Menguraikan lembaga penegakan hak asasi manusia
C. Uraian Materi
1. Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia Di Indonesia pelaksanaan upaya pelindungan HAM dilakukan oleh lembaga milik
pemerintah dan lembaga milik swasta lain yang berwenang, antara lain :
1) Kementerian Hukum dan Hak asasi manusia (Kemenkumham) RI
2) Kepolisian
3) Kejaksaan
4) Komnas HAM
Selain itu Komnas HAM mempunyai subkomisi-subkomisi. subkomisi
adalah kelengkapan Komnas HAM yang bertugas melaksanakan fungsi
Komnas HAM. Subkomisi tersebut adalah:
a. Subkomisi Hak Sipil dan Politik
b. Subkomisi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya
c. Subkomisi Perlindungan Kelompok Khusus
5) Pengadilan HAM di Indonesia
6) Mahkamah Agung
7) Lembaga Bantuan Hukum
Kegiatan Pembelajaran 7
106
8) LSM
9) Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
10) Komnas Anak
11) Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
12) Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
2. Lembaga Penegakan Hak Asasi Manusia Perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia mencapai kemajuan
ketika pada tanggal 6 November tahun 2000 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
mengesahkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia dan kemudian diundangkan tanggal 23 November 2000. Undang-
Undang ini merupakan undang-undang yang secara tegas menyatakan sebagai
undang-undang yang mendasari adanya pengadilan hak asasi manusia di
Indonesia yang berwenang mengadili para pelaku pelanggaran hak asasi manusia
berat.
Istilah pengadilan HAM sering dipertentangkan dengan istilah peradilan pidana,
karena memang pada hakekatnya kejahatan yang merupakan kewenangan
pengadilan HAM juga merupakan perbuatan pidana. UU No. 26 Tahun 2000 yang
menjadi landasan berdirinya pengadilan HAM mengatur tentang beberapa
kekhususan atau pengaturan yang berbeda dengan pengaturan dalam hukum
acara pidana. Pengaturan yang berbeda atau khusus ini mulai sejak tahap
penyelidikan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai
lembaga yang berwenang menyelidiki terjadinya pelanggaran HAM berat, sampai
pengaturan tentang majelis hakim yang komposisinya berbeda dengan pengadilan
pidana biasa.
Komnas HAM didirikan berdasarkan Keppres No. 50 Tahun 1993 dengan tujuan
untuk membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM
serta meningkatkan perlindungan HAM. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
Komnas HAM melakukan sejumlah kegiatan yang pada intinya meliputi tiga hal,
yaitu : penyebarluasan wawasan HAM kepada masyarakat Indonesia dan
Internasional, pengkajian berbagai instrumen HAM PBB dalam rangka
asksesi/ratifikasi, pemantauan dan penyelidikan pelaksanaan HAM.
PPKn SMP KK D
107
Sedangkan pengadilan memiliki tanggung jawab mendasar terhadap kepentingan
pencari keadilan, sejauh mana tindakan atau putusan yang dikeluarkan pengadilan
bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Oleh karena itu, berkaitan
dengan lembaga pengadilan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Menempatkan aparatur hukum pada posisi netral dan tidak dibebani dengan
komitmen politik
b. Dibutuhkan kontrol internal dan eksternal terhadap lembaga pengadilan
c. Mendorong responsibilitas dan akuntabilitas pengadilan dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik yang lebih manusiawi, bermartabat dan
berkeadilan
Pengadilan hak asasi manusia merupakan pengadilan khusus yang berada dalam
ruang lingkup atau lingkungan peradilan umum yang diberi wewenang memeriksa
dan memutus pelanggaran HAM berat. Pengertian memeriksan dan memutus
mempunyai makna yang luas, didalamnya termasuk mengenai penyelesaian
perkara yang menyangkut kompensasi, restitusi dan rehabilitasi.Selain itu
pengadilan hak asasi manusia juga berwenang mengadili pelanggaran HAM berat
yang dilakukan diluar batas teritorial Indonesia oleh warga negara Indonesia.
Sedangkan kewenangan untuk melakukan penangkapan di tingkat penyidikan
dalam pengadilan HAM ini adalah Jaksa Agung, terhadap seseorang yang diduga
keras melakukan pelanggaran HAM berat berdasarkan bukti permulaan yang
cukup. Selama proses penyidikan dan penuntutan, penahanan atau penahanan
lanjutan dapat dilakukan oleh Jaksa Agung, sedangkan untuk kepentingan
pemeriksaan di sidang pengadilan yang berwenang melakukan penahanan adalah
hakim dengan mengeluarkan penetapan.
Kewenangan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM berat dilakukan oleh
Komnas HAM dan dapat membentuk tim adhoc yang keanggotaannya terdiri dari
unsur Komnas HAM dan unsur masyarakat. Pemberian kewenangan kepada
komisi ini membentuk tim adhoc dimaksudkan untuk menjaga objektivitas hasil
penyelidikan karena lembaga ini merupakan lembaga yang independen. Jadi
dalam hal ini baik Komnasham maupun tim adhoc yang dibentuk tersebut
memerankan fungsi Kepolisian untuk melakukan penyelidikan.
Kegiatan Pembelajaran 7
108
Berdasarkan penjabaran diatas, menyangkut penegakan hukum HAM di
Indonesia, secara kelembagaan ada dua institusi yang mempunyai peran yang
sangat penting, yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Pengadilan HAM.
Kedua institusi ini dikatakan sangat penting terutama jika dikaitkan dengan
masalah pelanggaran berat HAM. Dalam kaitannya dengan hak asasi manusia,
prosedur dalam memproses sebuah kasus HAM harus didasarkan kepada
keadilan, tidak diskriminasi dan tidak menggunakan kekerasan. Karena baik
pelaku pelanggaran HAM maupun korban HAM memiliki hak azasi yang harus
sama-sama saling dihargai oleh para penegak keadilan HAM.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 7 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Lembaga
Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”, maka
Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur
sebagai berikut. 1) Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Lembaga
Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
PPKn SMP KK D
109
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 7.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Lembaga
Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”, maka
Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur
sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Lembaga
Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
Kegiatan Pembelajaran 7
110
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 7.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On
Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 7.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2
a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 7 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
PPKn SMP KK D
111
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VII Hak Asasi Manusia
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VII Hak Asasi Manusia PG dan Essay
Level Aplikasi
3 VII Hak Asasi Manusia
PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII Persamaan Derajat
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII Persamaan Derajat PG dan Essay
Level Aplikasi
3 VIII Persamaan Derajat PG dan Essay
Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
Kegiatan Pembelajaran 7
112
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Mengidentifikasi lembaga-lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya
LK 7.1 Lembaga-lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi lembaga perlindungan dan penegakan
hak asasi manusia di Indonesia
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang lembaga
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia
3. Identifikasilah lembaga-lembaga negara yang termasuk kedalam lembaga
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya ke dalam
tabel 7.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
PPKn SMP KK D
113
No. Lembaga Perlindungan dan
penegakan HAM Fungsi
1. .................................................... ......................................................
2. ......................................................
......................................................
3. ...................................................... ......................................................
4. ...................................................... .....................................................:
5. ...................................................... ......................................................
6. ...................................................... ......................................................
7. ...................................................... ......................................................
8. ...................................................... ......................................................
9. ...................................................... ......................................................
10. .......................................................
......................................................
AKTIVITAS : Menguraikan perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia
LK 7.2 Perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi lembaga perlindungan dan penegakan
hak asasi manusia di Indonesia
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang lembaga
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia
3. Uraikanlah perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga
penegakan hak asasi manusia ke dalam tabel 7.2
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
Kegiatan Pembelajaran 7
114
No. Lembaga Hak Asasi
Manusia Perbedaan
1. Lembaga perlindungan
HAM
1. ........................................................
2. ........................................................
3. ........................................................
4. ........................................................
5. ........................................................
2. Lembaga penegakan HAM 1. ........................................................
2. ........................................................
3. ........................................................
4. ........................................................
5. ........................................................
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap setiap berkas perkara
pelanggaran HAM yang masuk merupakan tugas dari lembaga perlindungan
HAM, yaitu ...
a. Kepolisian
b. Kejaksaan
c. Komnas HAM
d. Pengadilan HAM
2. Di bawah ini yang bukan merupakan lembaga pelindungan HAM adalah .....
a. Pengadilan
b. POLRI
c. LBH
d. KPK
3. Yang termasuk lembaga penegakan Hak Asasi Manusia adalah ...
a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
b. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum
c. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
PPKn SMP KK D
115
d. Lembaga Swadaya Masyarakat
4. Lembaga independen yang memberi bantuan dan pelayanan hukum kepada
masyarakat yaitu ...
a. Lembaga Swadaya Masyarakat
b. Lembaga Bantuan Hukum
c. Mahkamah Agung
d. Kejaksaan
5. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas yaitu ...
a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di
bidang perlindungan HAM
b. Melaksanakan fungsi pengkajian dan penelitian, penyuluhan, pemantauan
dan mediasi
c. Melakukan pengembangan kehidupan demokratis dan pengembangan
HAM
d. Memberi pertimbangan dalam bidang hukum
F. Rangkuman
Di Indonesia lembaga-lembaga yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia terbagi
dua, yaitu :
1. Lembaga Perlindungan HAM
a. Kementerian Hukum dan Hak asasi manusia (Kemenkumham) RI
b. Kepolisian
c. Kejaksaan
d. Komnas HAM
e. Pengadilan HAM
f. Mahkamah Agung
g. Lembaga Bantuan Hukum
h. LSM
i. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
j. Komnas Anak
k. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
l. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Kegiatan Pembelajaran 7
116
2. Lembaga Penegakan HAM
a. Komnas HAM
b. Pengadilan HAM
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 7 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 7.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 8, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 7, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
117
Kegiatan Pembelajaran 8
Pelanggaran Terhadap Norma
A. Tujuan
1. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menguraikanberbagai
macam pelanggaran dan sanksi norma secara benar
2. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menguraikanketaatan
terhadap normasecara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguraikan berbagai macam pelanggaran dan sanksi norma
2. Menguraikan ketaatan terhadap norma
C. Uraian Materi
1. Berbagai macam pelanggaran dan sanksi norma
Norma Agama merupakan peraturan hidup yang harus diterima manusia
sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang berasal
dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma agama bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa. Sumber norma agama adalah kitab suci masing-masing agama.
Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat hukuman dari Tuhan
Yang Maha Esa. Sehingga sanksi norma agama berasal dari Tuhan Yang
Maha Esa yang dapat mendatangkan dosa atau hukuman dari Tuhan.
Meskipun ajaran agama hanya diyakini oleh masing-masing pemeluknya,
namun dalam berhubungan dengan antar sesama manusia dan
lingkungannya, agama-agama tersebut mengajarkan hal-hal yang pada
umum nya sama. Misalnya:
a. Larangan membunuh;
b. Larangan mencuri;
c. Berbakti/patuh kepada kedua orang tua;
Kegiatan Pembelajaran 8
118
d. Beribadah sesuai agamanya;
e. Larangan menipu;
f. Mencintai sesama manusia
Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari
atau hati nurani manusia. Norma kesusilaan bersifat umum, universal artinya
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Sebagai contoh, pelecehan seksual
merupakan perbuatan yang melanggar norma kesusilaan yang bertentangan
dengan hati nurani, maka di manapun dan kapanpunhal itu terjadi tetap
merupakan pelanggaran terhadap norma kesusilaan, dan akan berimplikasi
terhadap sanksi sosial dan sanksi hukum.
Sanksi norma kesusilaan adalah pelanggaran perasaan yang berakibat
penyesalan. Contoh norma ini diantaranya adalah
a. Setiap orang harus berlaku dan berbuat jujur;
b. Setiap orang harus berbuat baik terhadap sesama manusia;
c. Dilarang membunuh sesama manusia.
Norma kesopanan peraturan hidup yang timbul dan diadakan oleh masyarakat
itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota
masyarakat saling hormat menghormati. Perilaku sopan santun dalam
pergaulan hidup manusia dapat dilihat bagaimana cara bersikap pada saat-
saat tertentu, bagaimana seharusnya anak muda berhadapan dengan orang
tua, bagaimana berhadapan dengan guru, bagaimana tata cara menerima
tamu, dan bagaimana tata cara berteman.
Akibat pelanggaran terhadap norma kesopanan ini dicela sesamanya. Norma
kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat yang
merupakan tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola
perikelakuan masyarakat dan kekuatan mengikatnya dapat meningkat,
misalnya gotong royong. Sumber norma kesopanan adalah keyakinan
masyarakat yang bersangkutan itu sendiri dapat berupa hal-hal yang bersifat
dari kepantasan, kepatutan, kebiasaan.
PPKn SMP KK D
119
Sanksi norma kesopanan adalah mendapat cemooh atau celaan dari anggota
masyarakat . Contoh dari norma ini adalah :
a. Memberi tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus
dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi;
b. Tidak makan sambil berbicara;
c. Tidak meludah di lantai atau di sembarang tempat;
d. Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.
Norma hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga
kekuasaan negara. Sanksi norma hukum adalah ancaman hukuman.
Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum
bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu
kekuasaan negara. Contoh norma hukum di antaranya ialah :
a. Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain,
dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun
b. Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan
mengganti kerugian”, misalnya jual beli;
c. Dilarang mengganggu ketertiban umum;
d. Setiap orang yang malakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman
kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan atau denda paling
banyak Rp. 72.000.000.00 (tujuh puluh juta rupiah).
Disamping norma tersebut diatas, ada norma tata kelakuan (mores),
norma adat istiadat (custom), norma kebiasaan (folkways), mode atau fashion
dan cara (usage).
2. Ketaatan terhadap norma
Setiap orang harus selalu bersikap positif dalam melaksanakan norma. Sikap
positif dimaknai sebagai individu, anggota masyarakat dan warga negara
mengerti dan mau mentaati norma karena keyakinan dalam hatinya bahwa
dengan mentaati norma akan menciptakan kebaikan bagi dirinya dan semua
orang. Sikap positif seseorang yang senantiasa berusaha untuk melaksanakan
norma yang berlaku, bukan semata-mata karena adanya sanksi.
Kegiatan Pembelajaran 8
120
Ketaatannya pada norma bukan karena takut mendapat sanksi, namun karena
dorongan untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat dan
negara. Sebagai hasil pertimbangan yang baik. rasa percaya diri ini
diwujudkan juga dalam perilaku yang mantap dalam melaksanakan norma-
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Seseorang dikatakan mempunyai kesadaran terhadap norma yang berlaku,
apabila seseorang itu:
a. memiliki pengetahuan tentang norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. memiliki pengetahuan tentang isi norma yang berlaku, artinya bukan hanya
sekedar mengetahui norma tentang sesuatu, melainkan dia juga
mengetahui isi norma tersebut.
d. memiliki sikap positif terhadap norma yang berlaku.
e. menunjukkan perilaku yang sesuai dengan apa yang diharuskan oleh
norma yang berlaku. Orang yang mempunyai kesadaran terhadap
berbagai norma akan mematuhi apa yang menjadi tuntutan norma
tersebut.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 8 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pelanggaran Terhadap
Norma”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
PPKn SMP KK D
121
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Pelanggaran Terhadap Norma”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 8.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
Kegiatan Pembelajaran 8
122
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pelanggaran Terhadap
Norma”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Pelanggaran Terhadap Norma”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 8.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 8.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
PPKn SMP KK D
123
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 8 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas
Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat
PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII Dispilin itu Indah
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII Dispilin itu Indah PG dan Essay
Level Aplikasi
3 VIII Dispilin itu Indah PG dan Essay
Level Penalaran
Kegiatan Pembelajaran 8
124
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang pelanggaran norma LK 8.1 Studi kasus pelanggaran norma Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pelanggaran norma
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pelanggaran
norma
3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Kasus Akil Malapetaka
Besar Bagi Bangsa Indonesia”
PPKn SMP KK D
125
4. Setelah membaca wacana dengan cermat, analisislah kasus tersebut dikaitkan
dengan materi pelanggaran norma.
5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Kasus Akil Malapetaka Besar Bagi Bangsa Indonesia
WONOGIRI, Kasus penangkapan Ketua Makamah Konstitusi (MK), Akil Mukhtar,
dinilai sebagai sebuah malapetaka besar bagi bangsa Indonesia. ''Karena menyangkut
lembaga negara yang menggawangi konstitusi di negeri ini,'' tegas Wakil Ketua MPR-
RI, Drs Hajriyanto Y Thohari MA.
Penegasannya ini, saat membuka sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara di gedung pertemuan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten
Wonogiri. Acara yang diikuti 200 tokoh pendidik dan komite sekolah ini,
diselenggarakan atas kerjasama dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Wonogiri.
''Saya katakan sebagai sebuah malapetaka besar bagi bangsa Indonesia, karena ini
menyeret Ketua MK terkait dengan kasus korupsi sengketa pilkada,'' kata Hajriyanto.
Terlebih lagi, institusi yang dipimpinnya memiliki kewenangan sangat besar dalam
menguji undang-undang dan pendapat DPR maupun dalam kewenangannya menilai
bahwa presiden melanggar hukum.
Menyikapi penangkapan Akil yang kemudian oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)
ditetapkan menjadi tersangka tindak pidana korupsi (tipikor), Hajriyanto, mendesak
harus segara ada langkah dratis untuk melakukan percepatan penyikapannya. Yakni
dengan segera mengambil keputusan penggantian Ketua MK, tanpa harus menunggu
keluarnya vonis hakim sebagai keputusan yang memiliki kekuatan hukum tetap.
Dengan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah, Hajriyanto, menyambut baik
langkah cepat yang dilakukan dalam satu kali 24 jam untuk membentuk majelis
kehormatan, yang melibatkan unsur dari luar struktur MK. Apalagi, bila kemudian
ditindaklanjuti dengan langkah cepat pula, dalam menentukan Ketua MK yang baru
sebagai pengganti Akil.
Kegiatan Pembelajaran 8
126
''Langkah percepatan perlu dilakukan sesegera mungkin, dan jangan sampai membiarkan
masalah ini mencapai titik nadir, atau menjadi langkah yang 'mbulet' seperti pada
penanganan anggota DPR atau pengurus Parpol yang menjadi tersangka korupsi,'' ujar
Hajriyanto. Sebab, ketika melakukan pembiaran kasus ini dengan alasan menunggu
sampai keluarnya keputusan hukum yang tetap, sama halnya itu membiarkan proses ini
sebagai 'demeging'.
Penanganan kasus Akil, tandas Hajriyanto, jangan sampai lamban dan 'mbulet'. ''Jangan
ulangi kelambatan penanganan seperti yang terjadi di DPR maupun di parpol,'' tegasnya.
Soal Akil yang dulu garang berstatemen akan memenjarakan koruptor dengan hukuman
yang berat dan memiskinkannya, serta tambahan hukuman memotong jari agar menjadi
jera, ditanggapi dingin oleh Hajriyanto. ''Kita tidak boleh terkesima dengan orasi pidato
dan statemen pejabat yang bernada garang. Sebab yang biasanya garang dan lantang anti
korupsi, ternyata malah lantan pula dan berani melakukan korupsi,'' ujarnya Hajriyanto.
Sumber : Suara Merdeka, 05 Oktober 2013
Hasil Analisis :
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
PPKn SMP KK D
127
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
AKTIVITAS : Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran norma dan sanksi
yang dijatuhkan di lingkungan sekitar LK 8.2 Kasus-kasus pelanggaran norma dan sanksi yang dijatuhkan di lingkungan sekitar Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pelanggaran norma
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pelanggaran
norma
3. Amatilah lingkungan sekitar tempat tinggal saudara
4. Identifikasilah kasus-kasus pelanggaran yang terjadi di lingkungan Saudara
serta sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggaran tersebut ke dalam tabel 8.2
5. Presentasikan hasil diskusi tiap Saudara.
No. Kasus Pelanggaran Norma Sanksi yang dijatuhkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan Pembelajaran 8
128
8.
9.
10
PPKn SMP KK D
129
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Tidak makan sambil berbicara merupakan contoh dari norma ...
a. Kesopanan
b. Kesusilaan
c. Agama
d. Hukum
2. Sanksi yang didapat akibat melanggar norma kesopanan adalah ...
a. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat
b. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan
c. Dikucilkan oleh masyarakat adat
d. Mendapat ancaman hukuman
3. Sanksi yang didapat akibat melanggar norma kesusilaan adalah ...
a. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat
b. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan
c. Dikucilkan oleh masyarakat adat
d. Mendapat ancaman hukuman
4. Ketaatan terhadap norma muncul dalam diri setiap individu disebabkan oleh ...
a. Keyakinan dalam hati
b. Karena adanya sanksi
c. Mengikuti kehendak orang lain
d. Menaati kehendak pemerintah
5. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang isi norma yang berlaku artinya
seseorang tersebut mempunyai ...
a. Ketaatan terhadap norma
b. Kesadaran terhadap norma
c. Keyakinan terhadap norma
d. Keingintahuan terhadap norma
Kegiatan Pembelajaran 8
130
F. Rangkuman
Norma Agama merupakan peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai
perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan
Yang Maha Esa.Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat hukuman
dari Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan sanksi norma kesusilaan adalah
pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.
Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat.Sanksi norma kesopanan adalah mendapat cemooh
atau celaan dari anggota masyarakat. Sedangkan norma hukum bertujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
agat tercipta ketertiban, keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Sanksi norma
hukum adalah sesuai dengan yang diatur oleh hukum atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 8 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 8.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 9, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 8, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
131
Kegiatan Pembelajaran 9
Peradilan Bebas
A. Tujuan
Setelah mengikuti diklat dan membaca modul secara seksama, diharapkan
peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian peradilan dengan benar
2. Menguraikan lembaga peradilan dengan benar
3. Menjelaskan fungsi peradilan dengan benar
4. Mengidentifikasi unsur-unsur adanya suatu peradilan dengan benar
5. Mendeskripsikan peradilan yang bebas dan tidak memihak dengan benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi setelah mempelajari modul berikut adalah :
1. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian peradilan
2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi lembaga peradilan
3. Peserta diklat mampu menjelaskan fungsi peradilan
4. Peserta diklat mampu mengidentifikasi unsur-unsur adanya suatu peradilan
5. Peserta diklat mampu mendeskrpsikan peradilan yang bebas dan tidak memihak.
C. UraianMateri
1. Pengertian Peradilan
Peradilan berasal dari kata adil yang berarti tidak memihak atau tidak berat
sebelah. Peradilan adalah proses mengadili atau suatu upaya untuk mencari
keadilan atau penyelesaian sengketa hukum di hadapan badan peradilan
menurut peraturan yang berlaku. Peradilan adalah suatu proses yang berakhir
dengan memberi keadilan dalam suatu keputusan.
Kegiatan Pembelajaran 9
132
2. Lembaga Peradilan
Lembaga peradilan adalah institusi-institusi yang memiliki kewenangan untuk
melakukan proses yudisial, yaitu memeriksa, mengadili, dan memutuskan
suatu perkara. Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman adalah Mahkamah
Konstitusi dan Mahkamah Agung. Kedua lembaga ini memilik tugas dan
wewenang yang berbeda walaupun sama-sama sebagai pemegang
kekuasaan kehakiman.
3. Fungsi Peradilan
Peradilan secara umum memiliki beberapa fungsi yang sama dalam semua
lembaga, baik Mahkamah Agung maupun pengadilan-pengadilan dibawahnya.
Fungsi tersebut adalah: (1) fungsi peradilan, (2) fungsi pengawasan, (3) fungsi
mengatur, (4) fungsi nasehat, (5) fungsi administratif, dan (6) fungsi lainnya
(Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2010). Perbedaannya adalah pada
batas ruang lingkup kewenangannya, masing-masing lembaga peradilan (MA,
Pengadilan Tinggi, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, dan Pengadilan
Militer).
a. Mahkamah Agung Fungsi Peradilan, sebagai pengadilan negara tertinggi MA merupakan
pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan
hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali serta menjaga agar
semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah negara Indonesia
diterapkan secara adil, tepat, dan benar. Selain itu MA juga memiliki
kewenangan untuk memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan
terakhir perkara:
Sengketa kewenangan mengadili,
Peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap,
Sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya
oleh kapal perang Republik Indonesia.
PPKn SMP KK D
133
menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah
Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya
(materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih
tinggi.
Fungsi Pengawasan, Mahkamah Agung melakukan pengawasan
tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan
dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan
diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada
azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi
kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara.Mahkamah
Agung juga melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pengadilan dan
tingkah laku para hakim dan perbuatan Pejabat Pengadilan dalam
menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok
kekuasaan kehakiman, yaitu dalam hal menerima, memeriksa, mengadili,
dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan meminta
keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan
serta memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang diperlukan tanpa
mengurangi kebebasan hakim. Mahkamah Agung juga mengawasi
penasehat hukum dan notaris sepanjang berkaitan dengan peradilan.
Fungsi Mengatur, Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal
yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila
terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang
Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekuranagn atau
kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan
peradilan. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri
bilamana dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur
Undang-undang.
Fungsi Nasehat, Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau
pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi
Negara lain, Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau
penolakan grasi, memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku
Kegiatan Pembelajaran 9
134
Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun demikian, dalam
memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini
belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur
pelaksanaannya.Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari
dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua lingkungan peradilan.
Fungsi Administratif, Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas
serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan
Pengadilan. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama,
Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana
dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara
organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada
dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1)
Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah
kekuasaan Mahkamah Agung.
Fungsi Lainnya, Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya,
berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 serta
Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat
diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
b. Pengadilan Agama Fungsi pengadilan agama diantaranya adalah: fungsi mengadili, fungsi
pengawasan,
Fungsi Mengadili, yaitu memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang
menjadi kewenangannya di wilayah hukum masig-masing.
Fungsi Pengawasan, pengadilan agama berfungsi mengadakan
pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim,
panitera/sekretaris, dan seluruh jajarannya serta terhadap pelaksanaan
administrasi umum. Pengawasan dilakukan oleh hakim pengawas bidang.
PPKn SMP KK D
135
Fungsi Pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan, dan
petunjuk kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial,
administrasi peradilan maupun administrasi umum.
Fungsi Administratif, yaitu memberikan layanan administrasi
kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi,
perkara banding, kasasi, dan peninjauan kembali serta administrasi
peradilan lainnya. Pengadilan agama juga memberikan pelayanan
administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama.
Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan, dan
nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di wilayah
hukumnya apabila diminta.
Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan
penelitian serta lain sebagainya, seperti diatur dalam Keputusan Ketua
Mahkamah Agung.
4. Unsur-Unsur Peradilan
Unsur-unsur dari peradilan adalah:
(1) Adanya suatu aturan hukum yang abstrak, mengikat umum, dan dapat
diterapkan pada suatu persoalan,
(2) Adanya suatu perselisihan hukum yang konkrit,
(3) Sekurang-kurangnya ada 2 (dua) pihak,
(4) Adanya suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan,
(5) Adanya hukum formal dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum
untuk menjamin ditaatinya hukum materiil.
5. Peradilan yang Bebas dan Tidak Memihak
Dalam melaksanakan tugas peradilan, memeriksa, mengadili, dan memutus,
hakim memiliki kebebasan. Bebas di sini maksudnya bebas dari campur tangan
pihak manapun, baik legislatif maupun eksekutif. Kebebasan hakim dalam
memutuskan suatu perkara merupakan salahsatu ciri dari negara hukum. Ciri
Kegiatan Pembelajaran 9
136
negara hukum yang memberikan kebebasan kepada hakim dapat dilihat pada ciri
negara hukum berikut ini.
a. Pengakuan dan perlindungan serta penghormatan hak asasi manusia yang
mengandung kesamaan dalam bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, kultural,
pendidikan dan agama.
b. Peradilan bebas yang tidak memihak, tidak dipengaruhi oleh suatu
kekuasaan/kekuatan apapun.
c. Legalitas arti hukum dalam segala hal.
Hakim memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan, bahkan ketua
pengadilanpun juga tidak berhak ikut campur dalam pengambilan keputusan
seorang hakim.
Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara tersebut secara jelas
dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan
Kehakiman. Bunyi pasal tersebut adalah:
“Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia”.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 9 ini, peserta yang mengikuti
moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Peradilan Bebas”,
maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Peradilan
Bebas”.
PPKn SMP KK D
137
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 9.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Peradilan Bebas”,
maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
Kegiatan Pembelajaran 9
138
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Peradilan
Bebas”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 9.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 9.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
PPKn SMP KK D
139
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 9 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas
Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda) KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VII
Norma-norma yang berlaku di masyarakat
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat
PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 IX Hukum yang berlaku di Indonesia
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 IX Hukum yang berlaku di Indonesia
PG dan Essay Level Aplikasi
3 IX Hukum yang berlaku di Indonesia
PG dan Essay Level Penalaran
Kegiatan Pembelajaran 9
140
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang peradilan bebas LK 9.1 Studi kasus peradilan bebas Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi peradilan bebas
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang peradilan bebas
3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Kasus Akil Malapetaka
Besar Bagi Bangsa Indonesia”
4. Setelah membaca wacana dengan cermat, analisislah kasus tersebut dikaitkan
dengan materi peradilan bebas.
5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
PPKn SMP KK D
141
Ketua PN Bengkulu Diperiksa Soal "Raja Vonis Bebas" Janner Purba
Solopos.com, JAKARTA — KPK juga terus mendalami dugaan suap penyalahgunaan honor dewan pembina RSUD M. Yunus. Kemarin, penyidik KPK memeriksa Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu Encep Yuliadi dan hakim PN Bengkuku Siti Inshiroh.
Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Edi Santroni, bekas Wadir Keuangan RSUD, M Yunus. Encep tak berkomentar soal pemeriksaannya itu. Dia langsung melenggang masuk setibanya di Gedung KPK.
Ketua KPK Agus Rahardjo memaparkan hakim PN Bengkulu Siti Inshiroh ada kemungkinan terlibat kasus tersebut. Namun, pihaknya masih memerlukan waktu untuk mendalami kasus tersebut. “Kemungkinan ada, tapi kan sekali lagi ini dilakukan pendalaman, kemudian mudah-mudahan fakta persidangan nanti ada petunjuk,” jelas dia.
Adapun kasus tersebut bermula saat KPK menangkap tangan Ketua PN Kepahiang Janner Purba. Dia ditangkap oleh penyidik lembaga antikorupsi saat berada di rumah dinasnya. Saat ditangkap, dia baru saja menerima uang untuk mengamankan kasus yang menimpa Wakil Direktur Keuangan RSUD M. Yunus Edi Santroni. Saat penangkapan tersebut, KPK juga menyita uang senilai Rp150 juta. Total nilai suapnya senilai Rp650 juta.
Selain mengamankan Janner, penyidik lembaga antirasuah juga menangkap hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bengkulu Toton dan Penitera PN Bengkulu Badaruddin Anshor Bachsin. Setelah ditetapkan sebagai tersangka mereka diberhentikan sementara oleh Mahkamah Agung. Tersangka lain dalam kasus ini adalah Edi Santroni dan Syafri Syafii.
Sumber : http://www.solopos.com
Hasil Analisis :
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
Kegiatan Pembelajaran 9
142
...............
...............................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............
AKTIVITAS : Mengidentifikasi lembaga peradilan beserta tugas, fungsi dan
wewenangnya LK 9.2. Lembaga peradilan beserta tugas, fungsi dan wewenangnya Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi konsep moral, sikap moral dan perilaku
moral
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang konsep moral,
sikap moral dan perilaku moral
3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)
4. Identifikasilah nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral apa saja
yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ke
dalam tabel 9.2.
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
No. Lembaga Peradilan
Tugas Fungsi Wewenang
PPKn SMP KK D
143
Kegiatan Pembelajaran 9
144
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1) Fungsi mengadili
2) Fungsi pengawasan
3) Fungsi pembinaan
4) Fungsi administratif
5) Fungsi nasehat
Dari pernyataan diatas, lembaga peradilan yang memiliki kelima fungsi
tersebut adalah ...
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan Agama
c. Mahkamah Agung
d. Mahkamah Militer
2. Yang berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan
terakhir perkara adalah ...
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan Agama
c. Mahkamah Agung
d. Mahkamah Militer
3. Perhatikan pernyataan berikut ini :
(1) Adanya suatu aturan hukum yang abstrak, mengikat umum, dan dapat
diterapkan pada suatu persoalan,
(2) Adanya suatu perselisihan hukum yang konkrit,
(3) Sekurang-kurangnya ada 2 (dua) pihak,
(4) Adanya suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan,
(5) Adanya hukum formal dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum
untuk menjamin ditaatinya hukum materiil.
Pernyataan diatas merupakan ...
a. Ciri-ciri peradilan
b. Unsur-unsur peradilan
c. Prinsip-prinsip peradilan
d. Faktor-faktor penyebab terjadinya suatu peradilan
PPKn SMP KK D
145
4. Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara merupakan salah satu
ciri negara ...
a. Hukum
b. Liberal
c. Komunis
d. Kapitalis
5. Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara dinyatakan dalam ...
a. Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004
b. Pasal 2 Undang-Undang No.4 Tahun 2004
c. Pasal 3 Undang-Undang No.4 Tahun 2004
d. Pasal 4 Undang-Undang No.4 Tahun 2004
F. Rangkuman
Peradilan adalah proses mengadili atau suatu upaya untuk mencari keadilan atau
penyelesaian sengketa hukum di hadapan badan peradilan menurut peraturan
yang berlaku. Peradilan adalah suatu proses yang berakhir dengan memberi
keadilan dalam suatu keputusan. Lembaga peradilan adalah institusi-institusi yang
memiliki kewenangan untuk melakukan proses yudisial, yaitu memeriksa,
mengadili, dan memutuskan suatu perkara. Menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman
adalah Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi.
Peradilan secara umum memiliki beberapa fungsi yaitu (1) fungsi peradilan, (2)
fungsi pengawasan, (3) fungsi mengatur, (4) fungsi nasehat, (5) fungsi
administratif, dan (6) fungsi lainnya.
Unsur-unsur dari peradilan adalah adanya suatu aturan hukum yang abstrak,
mengikat umum, dan dapat diterapkan pada suatu persoalan; adanya suatu
perselisihan hukum yang konkrit; sekurang-kurangnya ada 2 (dua) pihak; adanya
suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan; adanya hukum formal
dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum untuk menjamin ditaatinya
hukum materiil.
Kegiatan Pembelajaran 9
146
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 9 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah
mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 9.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 10, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 9, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
147
Kegiatan Pembelajaran 10
Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam
A. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
pengertian kerjasama dengan benar.
b. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
pentingnya kerjasana dalam masyarakat yang beragam dengan benar.
c. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam dengan benar.
d. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memberi contoh
perilaku kebersamaan untuk memperkuat masyarakat yang beragam dengan
benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian kerjasama.
b. Peserta diklat mampu menjelaskan pentingnya kerjasama dalam masyarakat
yang beragam.
c. Peserta diklat mampu mendeskripsikan bentuk kerjasama dalam masyarakat
yang beragam.
d. Peserta diklat mampu memberi contoh perilaku kebersamaan untuk
memperkuat masyarakat yang beragam.
C. Uraian Materi Pembelajaran
1. Arti Kerjasama
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
Kegiatan Pembelajaran 10
148
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia. Untuk dapat mempertahankan hidupnya manusia harus
bekerjasama dengan manusia lain.
Kerjasama adalah sebuah sistem penyelesaian pekerjaan yang kerjakan oleh dua
orang atau lebih untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan bersama.
Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama. Kerjasama
(cooperation) adalah suatu usaha atau bekerja untuk mencapai suatu hasil. Dalam
kerjasama terdapat adanya keterlibatan secara pribadi diantara kedua belah pihak
demi tercapainya penyelesaian masalah yang dihadapi secara optimal.
2. Perlunya Kerjasama
Dalam kehidupannya, setiap manusia baik secara individu maupun kelompok,
mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda-beda, bahkan terkadang
bertentangan. Jika setiap manusia atau kelompok manusia hanya mementingkan
kepentingan dirinya sendiri atau kepentingan kelompoknya sendiri tanpa
memperdulikan kepentingan orang lain atau kelompok lain, maka akan timbul
perselisihan, pertengkaran bahkan perkelahian. Karena itu untuk mengindari
perselisihan dan pertengkaran tersebut maka ditentukan suatu kepentingan
bersama. Kepentingan bersama ini dijadikan kepentingan semua orang atau
semua kelompok atau kepentingan umum. Kepentingan umum ini harus
didahulukan atas kepentingan pribadi. Dengan demikian perselisihan,
pertengkaran dan perkelahian dapat dihindarkan.
a. Kerjasama Antar Umat Beragama
Kita bangsa Indonesia harus tetap dapat menjaga dan melestarikan sikap
toleransi dan kerja sama. Usaha melestarikan kerukunan itu meliputi 3
macam, yang lebih dikenal dengan Tri Kerukunan umat beragama, yaitu :
a) Kerukunan intern antar umat seagama;
b) Kerukunan antar umat beragama yang berbeda;
c) Kerukunan umat beragama dengan pemerintah;
Kerukunan yang menumbuhkan semangat kerja sama yang positif dan
PPKn SMP KK D
149
produktif sangat diperlukan dalam masa pembangunan sekarang. Agama
menuntun agar para pemeluknya hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan itu,
maka diperlukan kerja sama dengan orang lain termasuk yang berlainan
agamanya.
b. Kerjasama Antar Suku
Pada prinsipnya setiap suku bangsa mempunyai ciri khas dan kepentingan
yang berbeda dengan suku bangsa lain. Namun di samping itu setiap suku
juga mempunyai potensi sendiri-sendiri. Dua suku bangsa yang berbeda
dapat bekerja sama dibidang sosial ekonomi karena masing-masing
mempunyai potensi yang berbeda-beda sehinggga perlu saling melengkapi.
Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menjadi potensi kerjasama yang
harmonis jika kedua suku bangsa menanggapi setiap perbedaan dari segi
positif. Secara sosial ekonomi, perbedaan merupakan potensi untuk terjadinya
kerjasama karena adanya saling ketergantungan antar suku bangsa untuk
memenuhi kebutuhan ekonominya.
Keberagaman masyarakat Indonesia dari berbagai aspek tersebut menuntut
adanya sikap saling bekerjasama antar golongan, penganut agama, dan suku
yang berbeda. Untuk itu, para guru PPKn perlu mendapatkan bekal
pengetahuan dan sikap guna mengenal dan memahami keberagaman yang
terdapat di dalam masyarakat Indonesia. Dari pemahaman dan pengenalan
tersebut diharapkan akan menumbuhkan sikap dan perilaku yang dapat
menerima, memahami, menghargai, dan menghormati berbagai perbedaan
yang ada. Salah satu diantaranya adalah mengembangkan sikap toleransi
demi untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Jika tidak ada kesadaran akan persatuan dan kesatuan pada tiap-
tiap individu, maka masa depan Indonesia sebagai bangsa yang satu dalam
naungan NKRI akan terancam terpecah-belah.
3. Bentuk-bentuk Kerjasama
Ada beberapa bentuk kerjasama dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau
pekerjaan, yaitu antara lain:
Kegiatan Pembelajaran 10
150
1) Kerukunan
Kerukunan adalah hidup berdampingan secara damai dan melakukan
kerjasama secara bersama-sama. Kerukunan dapat ditunjukkan dari
kegiatan kerja bakti yang dilakukan warga atau secara bergiliran
melakukan ronda untuk menjaga keamanan kampung. Kerukunan pada
intinya mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
2) Tawar-menawar (bargaining)
Tawar-menawar adalah bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang
dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi
Kooptasi adalah kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau
ide orang atau kelompok lain. Hal itu diperlukan agar kerjasama dapat
berlanjut dengan baik.
4) Koalisi
Koalisi adalah bentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai kesamaan tujuan. Koalisi dilakukan agar memperoleh hasil
yang lebih besar.
5) Joint venture
Joint venture adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa
perusahaan. Dengan joint venture diharapkan hasil atau keuntungan yang
diperoleh dari sebuah usaha akan lebih besar.
4. Manfaat Kerjasama
Kerja sama mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah:
1) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong persaingan di dalam
pencapaian tujuan dan peningkatan produktivitas.
2) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong berbagai upaya individu agar
dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien.
3) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong terciptanya sinergi sehingga
biaya operasionalisasi akan menjadi semakin rendah yang menyebabkan
kemampuan bersaing meningkat.
4) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong terciptanya hubungan yang
harmonis antarpihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.
5) Kerja sama bermanfaat untuk menciptakan praktek yang sehat serta
PPKn SMP KK D
151
meningkatkan semangat kelompok.
6) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong ikut serta memiliki situasi dan
keadaan yang terjadi dilingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut
menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi yang telah baik.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 10 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kerjasama Dalam
Masyarakat Yang Beragam”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Kerjasama Dalam Masyarakat Yang Beragam”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 10.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
Kegiatan Pembelajaran 10
152
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti
a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kerjasama Dalam
Masyarakat Yang Beragam”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Kerjasama Dalam Masyarakat Yang Beragam”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 10.1) yang telah
disediakan
PPKn SMP KK D
153
2) Kegiatan On
Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 10.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Tugas/Kasus
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 10 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D
Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format
berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
Kegiatan Pembelajaran 10
154
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 IX Harmoni dalam keberagaman
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 IX Harmoni dalam keberagaman PG dan Essay
Level Aplikasi
3 IX Harmoni dalam keberagaman
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : Kompetensi : Level : Pengetahuan dan Pemahaman Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
PPKn SMP KK D
155
AKTIVITAS : Memberikan contoh konkrit bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam
LK 10.1. Bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi kerjasama dalam masyarakat yang
beragam
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kerjasama dalam
masyarakat yang beragam
3. Berikanlah contoh bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam
ke dalam tabel 10.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok
No. Bentuk kerjasama Contoh Konkrit
1. Kerukunan 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
2. Tawar Menawar (bargaining) 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
3. Kooptasi 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
4. Koalisi 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
5. Joint Venture 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................
Kegiatan Pembelajaran 10
156
AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam
LK 10.2 Studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi kerjasama dalam masyarakat yang
beragam
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kerjasama dalam
masyarakat yang beragam
3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Lima Konflik SARA Paling
Mengerikan Ini Pernah Terjadi di Indonesia”
4. Setelah membaca wacana dengan cermat, analisislah kasus tersebut dikaitkan
dengan materi kerjasama dalam masyarakat yang beragam. Hal-hal apa yang
memicu konflik dan bagaimana solusi atas konflik tersebut
5. Presentasikan hasil kerja Saudara.
Lima Konflik SARA Paling Mengerikan Ini Pernah Terjadi di Indonesia
Sebagai negara majemuk dengan beragam suku, ras, agama dan golongan, Indonesia menjadi negara paling rawan terhadap konflik SARA. Perbedaan pandangan antar kelompok masyarakat di suatu wilayah kerap menjadi pemicu pecahnya bentrok antar mereka. Namun, di tengah konflik itu ada saja orang yang memanfaatkan situasi itu sehingga menjadi konflik berkepanjangan. Berikut konflik SARA paling mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia seperti dihimpun Okezone. Sentimen Etnis Berujung Penjarahan Peristiwa penembakan yang menewaskan empat mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 ternyata berbuntut panjang dan menyulut emosi warga. Akibatnya, keesokan harinya Jakarta menjadi lautan aksi massa yang terjadi di beberapa titik. Penjarahan dan pembakaran pun tak dapat dihindarkan. Krisis moneter berkepanjangan di tahun 1998 berujung pada aksi kerusuhan hebat pada penghujung rezim Orde Baru pimpinan almarhum Soeharto. Saat itu, Indonesia dilanda krisisi ekonomi parah sehingga melumpuhkan seluruh persendian ekonomi dalam negeri. Kerusuhan yang terjadi malah menular pada konflik antar etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Saat itu, banyak aset milik etnis Tionghoa dijarah dan juga dibakar oleh massa yang kalap. Massa pribumi juga melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap para wanita dari etnis Tionghoa kala itu. Konflik antar etnis itu menjadi catatan kelam di penghujung pemerintahan rezim Soeharto. Konflik Agama di Ambon Konflik berbau agama paling tragis meletup pada tahun 1999 silam. Konflik dan
PPKn SMP KK D
157
pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-Lease sejak Januari 1999, telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan semua tatanan kehidupan bermasyarakat. Konflik tersebut kemudian meluas dan menjadi kerusuhan hebat antara umat Islam dan Kristen yang berujung pada banyaknya orang meregang nyawa. Kedua kubu berbeda agama ini saling serang dan bakar membakar bangunan serta sarana ibadah. Saat itu, ABRI dianggap gagal menangani konflik dan merebak isu bahwa situasi itu sengaja dibiarkan berlanjut untuk mengalihkan isu-isu besar lainnya. Kerusuhan yang merusak tatanan kerukunan antar umat beragama di Ambon itu berlangsung cukup lama sehingga menjadi isu sensitif hingga saat ini. Tragedi Sampit, Suku Dayak vs Madura Tragedi Sampit adalah konflik berdarah antar suku yang paling membekas dan bikin geger bangsa Indonesia pada tahun 2001 silam. Konflik yang melibatkan suku Dayak dengan orang Madura ini dipicu banyak faktor, di antaranya kasus orang Dayak yang didiuga tewas dibunuh warga Madura hingga kasus pemerkosaan gadis Dayak. Warga Madura sebagai pendatang di sana dianggap gagal beradaptasi dengan orang Dayak selaku tuan rumah. Akibat bentrok dua suku ini ratusan orang dikabarkan meninggal dunia. Bahkan banyak di antaranya mengalami pemenggalan kepala oleh suku Dayak yang kalap dengan ulah warga Madura saat itu. Pemenggalan kepala itu terpaksa dilakukan oleh suku Dayak demi memertahankan wilayah mereka yang waktu itu mulai dikuasai warga Madura. Pemerintah vs Kelompok Separatis Pemerintah RI pernah disibukkan dengan konflik melawan beberapa kelompok separatis. Sebut saja konflik melawan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dipicu keinginan mereka yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Pemerintah yang enggan melepas Aceh, mau tidak mau mempertahankannya mati-matian hingga pecahlah peperangan di tanah rencong. Konflik dengan GAM berakhir menyusul kesepakatan yang diteken kedua belah pihak, di mana salah satunya menyepakati agar Aceh menjadi daerah otonomi khusus (otsus) dengan penegakan hukum syari'ahnya. Di bumi Indonesia bagian timur juga terjadi konflik separatis yang tak kalah sengit. Adalah kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) dan Operasi Papua Merdeka (OPM) yang berjibaku melawan pemerintah demi lepas dari wilayah Indonesia. Aksi pemberontakan pun terjadi namun berhasil dipadamkan oleh aparat TNI-Polri sebagai garda terdepan pemerintah Indonesia memertahankan keutuhan wilayahnya. Penyerangan Kelompok Syi'ah di Sampang Aksi penyerangan terhadap pengikut Syi'ah terjadi di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur pada Agustus 2012 silam. Sebanyak dua orang warga Syi'ah tewas dan enam orang lainnya mengalami luka berat serta puluhan warga mengalami luka ringan. Kasus ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2004. Klimaksnya adalah aksi pembakaran rumah ketua Ikatan Jamaah Ahl al-Bait (IJABI), Tajul Muluk, beserta dua rumah jamaah Syi'ah lainnya serta sebuah musala yang digunakan
Kegiatan Pembelajaran 10
158
sebagai sarana peribadatan. Aksi tersebut dilakukan oleh sekira 500 orang yang mengklaim diri sebagai pengikut ahlus sunnah wal jama'ah. Sumber : http://news.okezone.com Hasil Analisis : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif
1. Sebuah sistem penyelesaian pekerjaan yang dikerjakan oleh dua orang
atau lebih untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan bersama
disebut ...
a. Koperasi
b. Kerjasama
c. Kerukunan
PPKn SMP KK D
159
d. Gotong royong
2. Untuk menghindari terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam suatu
kerjasama, maka perlu ditentukan suatu kepentingan, yaitu ...
a. Kepentingan individu
b. Kepentingan bersama
c. Kepentingan kelompok
d. Kepentingan golongan
3. Kerjasama yang mengharapkan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari
sebuah usaha akan lebih besar adalah ...
a. Koalisi
b. Kooptasi
c. Joint venture
d. Tawar menawar
4. Menjaga ketertiban saat uamt agama lain melaksanakan ibadah adalah
salah satu contoh perilaku ...
a. Kerukunan internal umat beragama
b. Kerukunan intern antar umat seagama
c. Kerukunan antar umat beragama yang berbeda
d. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah
5. Kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan
tujuan disebut ...
a. Tawar menawar b. Joint Venture c. Kooptasi d. Koalisi
F. Rangkuman
Kerjasama adalah sebuah sistem penyelesaian pekerjaan yang kerjakan oleh dua
orang atau lebih untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan bersama.
Keberagaman masyarakat Indonesia dari berbagai aspek menuntut adanya sikap
saling bekerjasama antar golongan, penganut agama, dan suku yang berbeda.
Untuk itu, para guru PPKn perlu mendapatkan bekal pengetahuan dan sikap guna
mengenal dan memahami keberagaman yang terdapat di dalam masyarakat
Indonesia. Dari pemahaman dan pengenalan tersebut diharapkan akan
Kegiatan Pembelajaran 10
160
menumbuhkan sikap dan perilaku yang dapat menerima, memahami, menghargai,
dan menghormati berbagai perbedaan yang ada. Salah satu diantaranya adalah
mengembangkan sikap toleransi demi untuk mewujudkan semangat persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia. Jika tidak ada kesadaran akan persatuan dan
kesatuan pada tiap-tiap individu, maka masa depan Indonesia sebagai bangsa
yang satu dalam naungan NKRI akan terancam terpecah-belah
Ada beberapa bentuk kerjasama dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau
pekerjaan, yaitu antara lain: kerukunan, tawar menawar, kooptasi, koalisi dan joint
venture
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 10 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 10.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 11, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 10, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
161
Kegiatan Pembelajaran 11 Arti Penting Kesatuan dan Persatuan Bangsa
A. Tujuan
1. Dengan mencermati materi modul, peserta diklat mampu menjelaskan makna
kesatuan dan persatuan dengan benar.
2. Dengan berdiskusi, kelompok peserta diklat mampu memberikan penjelasan
mengenai arti penting kesatuan dan persatuan dengan benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menjelaskan makna kesatuan dan persatuan.
2. Peserta diklat mampu menjelaskan arti penting kesatuan dan persatuan.
C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran
1. Makna Kesatuan dan Persatuan Persatuan berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi
satu. Sedangkan Kesatuan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu
dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Persatuan dan
kesatuan sendiri berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan dan kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” (Rahmawati,
2015).
Persatuan Indonesia dibentuk dalam proses sejarah yang panjang. Dalam
Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Persatuan Republik yang
berkedaulatan rakyat. Selain itu juga dipertegas kembali dalam Pokok Pikiran
Pertama, “ … bahwa negara Indonesia adalah negara persatuan yang melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.” Berdasarkan bahasa
‘persatuan’ juga berarti bahwa menggabung menjadi satu dan mutlak tidak dapat
Kegiatan Pembelajaran 11
162
dipisahkan, (Arsyi, 2013). Hakekat negara persatuan dalam pengertian ini adalah
negara yang merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya,
yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis suku bangsa, golongan,
kebudayaan, serta agama.
Negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan
tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu Pemerintahan, satu tertib
hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.
Negara persatuan adalah negara yang mengatasi segala paham golongan dan
paham perseorangan. Jadi, negara persatuan bukanlah negara yang berdasarkan
individualisme sebagaimana diterapkan di negara liberal di mana negara hanya
merupakan suatu ikatan individu saja. Negara persatuan memiliki sifat persatuan
bersama, negara yang berdasarkan kekeluargaan, tolong menolong atas dasar
keadilan sosial.(Kaelan, 2010).
Selain persatuan, kata kesatuan juga menjadi hal yang penting untuk dipahami
untuk mewujudkan tujuan negara Indonesia. Kesatuan berarti bahwa terdapat
hubungan yang erat antara semua bagian atau unsur. Dalam konteks negara
kesatuan Indonesia maksudnya adalah negara merupakan suatu susunan
masyarakat yang integral. (Kaelan, 2010). Kesatuan berarti bahwa semua
golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan yang
lainnya dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. Yang terpenting
dalam negara kesatuan adalah dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan
bangsa seluruhnya. Dalam hal ini negara tidak memihak kepada sesuatu golongan
atau perseorangan. Dan yang paling penting kepentingan seseorang tidak
dianggap sebagai pusat.
2. Arti Penting Kesatuan dan Persatuan Sebagai negara yang besar dan luas, Indonesia sangat membutuhkan persatuan
dan kesatuan agar negara yang penuh dengan perbedaan ini bisa dijalankan
dengan baik dan mencapai tujuan nasional yang dicita-citakan. Kesatuan bangsa
Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan
berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang
PPKn SMP KK D
163
ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.Tahap-tahap pembinaan
persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah: 1) Perasaan Senasib,
2) Kebangkitan Nasional, 3) Sumpah Pemuda, dan 4) Proklamasi Kemerdekaan.
Apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip kesatuan dan persatan bangsa
Indonesia yang perlu kita pahami dan amalkan, antara lain: 1) Prinsip Bhinneka
Tunggal Ika, 2) Prinsip Nasionalisme Indonesia, 3) Prinsip Kebangsaan yang
bertanggungjawab, 4) Prinsip wawasan nusantara, 5) Prinsip persatuan
pembangunn untuk mewujudkan cita-cita reformasi. (Mulyana , 2013).
Nilai-nilai kesatuan dan persatuan perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
agar tetap bisa bertahan. Bentuk pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan
antara lain mempertahankan kesatuan dan persatuan wilayah Indonesia, antara
lain dengan cara: 1) meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong royong dan
musyawarah; 2) meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai
aspek kehidupan; 3) pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia; 4) memberikan otonomi daerah; 5) memperkuat sendi-
sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum , perlindungan, jaminan serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia; 6) memperkuat sistem pertahanan dan
keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi; 7) meningkatkan semangat
Bhinneka Tunggal Ika; 8) mengembangkan semangat kekeluargaan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 11 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Arti Penting
Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
Kegiatan Pembelajaran 11
164
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Arti
Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 11.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
PPKn SMP KK D
165
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Arti Penting
Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Arti
Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK 11.1 yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 11.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
Kegiatan Pembelajaran 11
166
E. Latihan/ Kasus/ Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 11 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja:
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VII Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VII Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VII Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
PG dan Essay Level Penalaran
PPKn SMP KK D
167
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal 7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
AKTIVITAS : Membuat rincian konsep arti penting kesatuan dan persatuan
bangsa LK 11.1. Arti Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi arti penting kesatuan dan persatuan
bangsa
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang arti penting
kesatuan dan persatuan bangsa
3. Buatlah rincian konsep arti penting kesatuan dan persatuan bangsa ke dalam
tabel 11.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok
Kegiatan Pembelajaran 11
168
NO. ASPEK INFORMASI KONSEP
1. Makna kesatuan dan persatuan
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
2. Arti penting kesatuan dan persatuan bangsa
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
AKTIVITAS : Mengidentifikasi pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
LK 11.2. Pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi arti penting kesatuan dan persatuan
bangsa
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang arti penting
kesatuan dan persatuan bangsa
3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)
4. Identifikasilah pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat ke dalam tabel 11.2.
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
NO. Pengamalan Nilai-Nilai Kesatuan dan Persatuan
1. Lingkungan Keluarga
a. .......................................................................... b. .......................................................................... c. .......................................................................... d. .......................................................................... e. ..........................................................................
PPKn SMP KK D
169
NO. Pengamalan Nilai-Nilai Kesatuan dan Persatuan
2. Lingkungan Sekolah
a. .......................................................................... b. .......................................................................... c. .......................................................................... d. .......................................................................... e. ..........................................................................
3. Lingkungan Masyarakat
a. ........................................................................... b. ........................................................................... c. ........................................................................... d. ........................................................................... e. ...........................................................................
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif
1. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
dua unsur sosial budaya masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu ...
a. Perasaan senasib sepenanggungan
b. Musyawarah mufakat
c. Sifat Kekeluargaan
d. Tenggang rasa
2. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk ....
a. kerajaan
b. presidensil
c. republik
d. parlemen
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara demokrasi, artinya ....
a. rakyat yang memegang kedaulatan dan kekuasaan
b. pemerintah yang memegang kedaulatan
c. DPR yang memegang kedaulatan
d. Penguasa yang memegang kedaulatan
Kegiatan Pembelajaran 11
170
4. Pernyataan yang benar tentang negara persatuan adalah ....
a. berpusat pada negara lain
b. negara yang merdeka dan berdaulat
c. mempunyai dua pemerintahan
d. terdiri dari beberapa pemerintahan daerah
5. Di bawah ini, yang bukan merupakan pengamalan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan wilayah
Indonesia adalah ....
a. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika
b. membanggakan budaya daerahnya sendiri
c. mengembangkan semangat kekeluargaan
d. memberikan otonomi daerah
F. Rangkuman
Kesatuan dan persatuan bangsa berarti bahwa bersatunya macam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Hakekat
negara persatuan dalam pengertian ini adalah negara yang merupakan suatu
kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri atas
berbagai macam etnis suku bangsa, golongan, kebudayaan, serta agama.
Kesatuan Indonesia maksudnya adalah negara merupakan suatu susunan
masyarakat yang integral. Ini berarti bahwa semua golongan bagian, bagian dan
anggotanya berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan merupakan
persatuan masyarakat yang organis. Sedangkan dalam kehidupan bersama
adalah perhimpunan bangsa seluruhnya dan tidak memihak kepada sesuatu
golongan atau perseorangan.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 11 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
PPKn SMP KK D
171
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 11.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 12, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 11, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
Kegiatan Pembelajaran 11
172
PPKn SMP KK D
173
Kegiatan Pembelajaran 12 Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan
makna kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia dengan benar,
2. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu
menunjukkan komitmen diri bernegara kesatuan Republik Indonesia dengan
benar
3. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu
menampilkan sikap dan perilaku dalam kesadaran bernegara kesatuan
Republik Indonesia dengan benar
B. Indikator Pencapain Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menjelaskan makna kesadaran bernegara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Peserta diklat mampu menunjukkan komitmen diri bernegara kesatuan
Republik Indonesia.
3. Peserta diklat mampu menampilkan sikap dan perilaku dalam kesadaran
bernegara kesatuan Republik Indonesia.
C. Uraian Materi
1. Makna kesadaran bernegara Kesatuan Republik Indonesia Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang
tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa
tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan
kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya. Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu yang
Kegiatan Pembelajaran 12
174
hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang
dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara
Indonesia.
2. Komitmen diri bernegara kesatuan Republik Indonesia Sejak Sumpah Pemuda tahun 1928, keinginan dan komitmen untuk bernegara
kesatuan Republik Indonesia secara jelas dan tegas Nampak. Dilanjutkan ketika
para founding fther merumuskan dasar negara dan rancangan Undang-Undang
Dasar sangatlah jelas.
Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai
keinginan atau hasrat tertentu. Para pendiri negara merupakan contoh yang baik
dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan,
yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan sejajar
dengan negara-negara lain di dunia.
Semangat kebangsaan harus tumbuh dan dipupuk dalam diri warga negara
Indonesia. Semangat kebangsaan merupakan semangat yang tumbuh dalam diri
warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara. Seseorang yang memiliki rasa kebangsaan Indonesia akan memiliki rasa
bangga sebagai warga negara Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa dapat kita
rasakan, misalnya ketika bendera Merah Putih berkibar dalam kejuaraan olahraga
antarnegara.
Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan
perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita
dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa
adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.Para pendiri negara dalam perumusan
Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut.
PPKn SMP KK D
175
a) Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.
Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang
tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
Pendiri negara dalam merumuskan Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki
terhadap bangsa Indonesia.
c) Selalu bersemangat dalam berjuang
Para pendiri negara selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan
mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan
tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-
kali dipenjara oleh Belanda.
d) Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
e) Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan
negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta
mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun
keputusan tersebut tidak disenangi.
3. Sikap dan perilaku dalam kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia.
Nilai-nilai kesadaranbernegara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:
a) Cinta Tanah Air
b) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
c) Pancasila
d) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
e) Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kegiatan Pembelajaran 12
176
D. AktivitasPembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 12 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Kesadaran
Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 12.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
PPKn SMP KK D
177
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Kesadaran
Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 12.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 12.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
Kegiatan Pembelajaran 12
178
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 12 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level Aplikasi
3 PG dan Essay Level Penalaran
b. Kurikulum 2013
PPKn SMP KK D
179
Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn
No. Urut Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1 VIII Semangat dan komitmen
kebangsaan untuk memperkuat NKRI
PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman
2 VIII Semangat dan komitmen
kebangsaan untuk memperkuat NKRI
PG dan Essay Level Aplikasi
3 VIII Semangat dan komitmen
kebangsaan untuk memperkuat NKRI
PG dan Essay Level Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini. 5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal 7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
Kegiatan Pembelajaran 12
180
AKTIVITAS : Menguraikan Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
LK 12.1 Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya kesadaran bernegara
kesatuan Republik Indonesia
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya
kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia
3. Buatlah uraian komitmen para pendiri negara dalam perumusan Pancasila
sebagai dasar negara ke dalam tabel 12.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
PPKn SMP KK D
181
AKTIVITAS : Memberikan contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
LK 12.2. Contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya kesadaran bernegara
kesatuan Republik Indonesia
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya
kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia
3. Berikanlah contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ke dalam tabel 12.2
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
No. Nilai-Nilai Kesadaran Bernegara Penerapan
1. Cinta Tanah Air 1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara 1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
3. Pancasila 1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara 1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
Kegiatan Pembelajaran 12
182
No. Nilai-Nilai Kesadaran Bernegara Penerapan
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara 1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
5. ........................
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Cinta tanah air 2) Rela berkorban 3) Toleransi 4) Perasaan senasib sepenanggungan
Dari pernyataan diatas, yang termasuk nilai-nilai kesadaran bernegara adalah nomor ... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 4 dan 1
2. Komitmen para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar
negara tercermin dengan adanya ...
a. Mendahulukan kepentingan golongan
b. Rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
c. Rasa bangga terhadap daerahnya masing-masing
d. Mendukung keputusan yang menguntungkan pribadi
3. Yang bukan merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang diperjuangkan para
pendiri negara dalam merumuskan pancasila, yaitu ...
a. Merdeka
b. Bersatu
c. Makmur
d. Bebas
4. Semangat kebangsaan yang tumbuh dalam diri warga negara Indonesia,
ditandai dengan adanya sikap ...
a. Toleransi
b. Rela berkorban
PPKn SMP KK D
183
c. Gotong royong
d. Musyawarah mufakat
5. Seseorang yang memiliki rasa cinta tanah air maka akan diwujudkan dengan
sikap mendahulukan ...
a. Kepentingan partai
b. Kepentingan pribadi
c. Kepentingan golongan
d. Kepentingan bangsa dan negara
F. Rangkuman
Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang
menunjukkan seseorang individu terikat dan atau menjadi bagian dari suatu
bangsa dan negara tertentu. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan
naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak
demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.
Berkomitmen Kesadaran Bernegara Kesatuan Repbulik Inodonesia adalah sikap
dan perilaku yang ditampilkan selalu berpedoman pada nilai-nilai, semangat dari
Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 12 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 12.
Kegiatan Pembelajaran 12
184
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 13, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 12, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
Bagian II Kompetensi Pedagogik
PPKn SMP KK D
187
Kegiatan Pembelajaran 13 Penyusunan Model Pendekatan Saintifik PPKn SMP
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul dan berbagai sumber relevan dan berdiskusi peserta
diklat mampu menguraikan langkah-langkah model pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PPKn SMP dengan benar.
2. Dengan membaca modul dan berbagai sumber relevan dan berdiskusi peserta
diklat mampu menjelaskan format penyusunan model pendekatan saintifik
dalam pembelajaran PPKn SMP dengan benar.
3. Dengan membaca modul dan berbagai sumber relevan dan berdiskusi peserta
diklat mampu menyusun model pendekatan saintifik dalam pembelajaran
PPKn SMP dengan tepat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menguraikan langkah-langkah model pendekatan
saintifik dalam pembelajaran PPKn SMP.
2. Peserta diklat mampu menjelaskan format penyusunan model pendekatan
saintifik dalam pembelajaran PPKn SMP.
3. Peserta diklat mampu menyusun model pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PPKn SMP.
C. Uraian Materi Pembelajaran
1. Langkah-langkah Penyusunan Model Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 13
188
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning,
problem-based learning, inquiry learning dan lain-lain.
Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional)
dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah
pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam
pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional
effect).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring
(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini
berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai
dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,
dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013,
semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan
moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.
Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Strategi
pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik dan sistemik yang
digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
PPKn SMP KK D
189
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang
ditentukan. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh pendidik
untuk menangani suatu kegiatan pembelajaran yang mencakup antara lain
ceramah, tanya-jawab, diskusi.
Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran berbasis
pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi peserta
didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Berbasis pada
konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan
Langkah-langkah pembelajaran:
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah
pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kegiatan Pembelajaran 13
190
Gambar 5. Tiga ranah pembelajaran
Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan
merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi
proses pembelajaran melaui:
a. Mengamati;
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi/mencoba;
d. Menalar/mengasosiasi; dan
e. Mengomunikasikan
Gambar 6. Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan
penalaran deduktif (deductivereasoning).
PPKn SMP KK D
191
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. 2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah (pendekatan
saintifik)
Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajarsebagaimana tercantum
dalam tabel berikut.
Tabel 5. Deskripsi Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar
Mengamati Mengamati dengan indra
(membaca, mendengar,
menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya)
dengan atau tanpa alat.
Perhatian pada waktu
mengamati
suatuObjek/membaca
suatu tulisan/mendengar
suatu penjelasan,
catatan yang dibuat
tentang yang diamati,
kesabaran, waktu (on
task) yang digunakan
untuk mengamati.
Menanya
(questioning)
Membuat dan
mengajukanpertanyaan,
tanya jawab, berdiskusi
tentang informasi yang belum
dipahami, informasi
tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.
Jenis, kualitas, dan
jumlah pertanyaan yang
diajukan peserta didik
(pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural,
dan hipotetik).
Mengumpulkan
informasi/mencoba
(experimenting)
Mengeksplorasi, mencoba,
berdiskusi,mendemonstrasik
an, meniru bentuk/gerak,
melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain
buku teks, mengumpulkan
Jumlah dan kualitas
sumber yang
dikaji/digunakan,
kelengkapan informasi,
validitas informasi yang
dikumpulkan, dan
Kegiatan Pembelajaran 13
192
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar
data dari nara sumber melalui
angket, wawancara, dan
memodifikasi/ menambahi/
mengembangkan.
instrumen/alat yang
digunakan untuk
mengumpulkan data.
Menalar/Mengasosias
i
(associating)
Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan,
menganalisis data dalam
bentuk membuat kategori,
mengasosiasi atau
menghubungkan
fenomena/informasi yang
terkait dalam rangka
menemukan suatu pola, dan
menyimpulkan.
Mengembangkan
interpretasi, argumentasi
dan kesimpulan
mengenai keterkaitan
informasi dari dua
fakta/konsep,
interpretasi argumentasi
dan kesimpulan
mengenai keterkaitan
lebih dari dua
fakta/konsep/teori.
Menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori/
pendapat;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi, dan
kesimpulan yang
menunjukkan hubungan
fakta/onsep/teori dari
dua sumber atau lebih
yang tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi dan
kesimpulan dari konsep/
teori/ yang berbeda dari
berbagai jenis sumber.
PPKn SMP KK D
193
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar
Mengomunikasikan
(communicating)
Menyajikan laporan dalam
bentuk bagan,diagram, atau
grafik; menyusun laporan
tertulis; dan menyajikan
laporan meliputi proses, hasil,
dan kesimpulan secara lisan.
Menyajikan hasil kajian
(dari mengamatisampai
menalar) dalam bentuk
tulisan, grafis, media
elektronik, multi media
dan lain-lain.
Dengan penjelasan sbb:
a. Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan
rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan
fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut:
1. Menentukan objek apa yang akan diobservasi.
2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi.
3. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer
maupun sekunder.
4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.
5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-
alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan
anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical
device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek,
objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk
Kegiatan Pembelajaran 13
194
mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.
b. Menanya Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari peserta
didik.Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Menanya dapat
juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk
memancing keberanian peserta didik mengungkapkannya guru harus memberi
kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh
guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang
suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan
ancangan untuk mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas
substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat
atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial
dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam
merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
PPKn SMP KK D
195
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban,
memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan,
memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan
tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses interaksi.
Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas
pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan
disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan
yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi
disajikan berikut ini.
Tabel 6. Tingkatan Kognitif
Tingkatan Sub Tingkatan Kata-Kata Kunci Pertanyaan
Kognitif
yang lebih
rendah
Pengetahuan
(knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan...
pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Pemahaman
(comprehension)
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah
interpretasi...
Penerapan
(application
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah
hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif
yang lebih
tinggi
Analisis
(analysis)
Analisislah...
Kemukakan bukti-
bukti…
Tunjukkanlah
sebabnya…
Kegiatan Pembelajaran 13
196
Tingkatan Sub Tingkatan Kata-Kata Kunci Pertanyaan
Mengapa…
Identifikasikan…
Berilah alasan-
alasan…
Sintesis
(synthesis)
Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita
dapat
memecahkan…
Apa yang terjadi
seaindainya…
Bagaimana kita
dapat
memperbaiki…
Kembangkan…
Evaluasi
(evaluation)
Berilah pendapat…
Alternatif mana yang
lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah...
c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba) Kegiatan pembelajaran dalam mengumpulkan informasi/ eksperimen antara lain:
1) Melakukan eksperimen.
2) Membaca sumber lain selain buku teks.
3) Mengamati objek/ kejadian/aktivitas.
4) Wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang
sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan
metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya sehari-hari.
PPKn SMP KK D
197
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan peserta didik; (2) Guru
bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan; (3) Perlu
memperhitungkan tempat dan waktu; (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk
pengarahan kegiatan peserta didik; (5) Guru membicarakan masalah yang akan
dijadikan eksperimen; (6) Membagi kertas kerja kepada peserta didik; (7) Peserta
didik melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru; dan (8) Guru
mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
d. Mengasosiasi/Mengolah informasi Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan
peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis
dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah
tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari
associating; bukan merupakan terjemahan dari reasoning, meski istilah ini juga
bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam
konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi
penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan
aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat
dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
2. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas
utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-
contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
Kegiatan Pembelajaran 13
198
3. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari
yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks
(persyaratan tinggi).
4. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
5. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
6. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan
memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
e. Mengomunikasikan Mengomunikasikan merupakan ilmu dan praktik menyampaikan atau
mentransmisikan informasi atau aneka jenis pesan. Selama proses pembelajaran,
guru secara konsisten mengomunikasikan atau mentransmisikan pengetahuan,
informasi, atau aneka baru kepada peserta didiknya. Kegiatan mengomunikasikan
merupakan proses yang kompleks. Proses transmisi atau penyampaian pesan
yang salah menyebabkan komunikasi tidak berjalan efektif.
Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mengomunikasikan
mengandung beberapa makna, antara lain: (1) mengkomunikasikan informasi, ide,
pemikiran, atau pendapat; (2) berbagi informasi; (3) memperagakan sesuatu; (4)
menampilkan hasil karya; dan (5) membangun jejaring.
Mengomunikasikan juga mengandung makna: (1) melatih keberanian; (2)melatih
keterampilan berkomunikasi;(3) memasarkan ide;(4) mengembangkan sikap
saling memberi-menerima informasi; (5) menghayati atau memaknai fenomena;
(6) menghargai pendapat/karya sendiri dan orang lain; dan (7) berinteraksi
antarsejawat atau dengan pihak lain.
PPKn SMP KK D
199
Seperti dijelaskan di atas, salah satu esensi mengomunikasikan adalah
membangun jejaring. Selama proses pembelajaran, kegiatan mengomunikasikan
ini antara lain dapat dilakukan melalui model pembelajaran kolaboratif.
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar
teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan
filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja
sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja
sedemikian rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan
bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi guru lebih bersifat direktif
atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Peserta
didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan
atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa
aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan
tuntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat berkenaan dengan
perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan
pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat
keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dengan
pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan
membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi
dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi
sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak
sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi dan
mengawasi secara rijid. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi
tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu.
Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka
sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendorong
tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta
memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan
bermakna.
Kegiatan Pembelajaran 13
200
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau
mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia
menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti
berikut:
1) Peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau lebih katagori.
2) Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang
memiliki kartu dengan katagori yang sama.
3) Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri
kepada rekannya.
4) Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah
catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan
penting.
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas
kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran
dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet
telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta
didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.Penggunaan internet
dirasakan makin mendesak sejalan dengan perkembangan pengetahuan terjadi
secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses
hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan
informasi diterima secepat mungkin.
a. Format penyusunan model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn
SMP
Langkah Kegiatan: 1) Pelajari contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran pada
modul pelatihan.
2) Siapkan dokumen kurikulum dan hasil kegiatan analisis kurikulum ( LK no 1.4
yang sudah dikerjakan pada kegiatan 1.4 ).
3) Isilah Lembar Kerja perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik yang
tersedia secara diskusi kelompok .
4) Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda.
PPKn SMP KK D
201
5) Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain.
Tabel 7. Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
:
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
:
Topik /Tema :
Sub
Topik/Tema
:
Alokasi Waktu :
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
b. Latihan menyusun model pendekatan saintifik dalam pemebalajaran PPKn
SMP
Kegiatan Pembelajaran 13
202
Contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. (Pembelajaran kooperatif berpikir berpasang-pasangan dan curah pendapat)
Tabel 8. Model PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIRE AND SHARE
Kompetensi Dasar : 3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.3 Menyaji hasil telaah tentang aturan hukum yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
Topik /Tema : Aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Sub Topik/Tema : Kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan
berlalu lintas.
Indikator
pencapaian
kompetensi
: 1. Mendeskripsikan pengertian, macam, dan tujuan
hukum.
2. Memberikan contoh macam-macam aturan hukum di
masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan dibentuknya aturan hukum.
4. Menjelaskan pentingnya aturan hukum bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
5. Menggambarkan contoh kondisi di masyarakat apabila
warganya tidak mentaati ketentuan aturan hokum.
6. Menunjukkan contoh manfaat perilaku seseorang yang
patuh terhadap aturan hukum yang berlaku termasuk
aturan berlalu lintas.
7. Menunjukkan contoh perilaku peserta didik yang patuh
terhadap aturan yang berlaku di sekolah.
8. Menelaah aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (6 JP @ 40 menit)
PPKn SMP KK D
203
Tabel 9. Prosedur Pendekatan Scientific
No. Prosedur
Pendekatan Scientific
Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran
A.
Mengamati (Observing)
Peserta didik di pasang-pasangkan (paire)
secara acak.
Guru menayang video pelanggaran berlalu
lintas dan video kecelakaan berlalu lintas dan
peserta didik diminta untuk mencermati baik-
baik.
Setelah itu dilanjutkan peserta didik diminta
untuk membaca, mengamati atau menelaah
grafik kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
Indonesia dari tahun ke tahun (terlampir
melalui power point).
Peserta didik diminta untuk mengamati
tayangan gambar/video. Dan mencatat hal
yang menarik untuk dibahas.
B. Menanya (Questioning)
Secara pasangan peserta didik diminta untuk
membuat pertanyaan dari hasil tayangan
video, power point tentanng grafik angka
kecelakaan lalu lintas tersebut sebanyak-
banyaknya..
Misalnya hasil eksplorasi belajar
berpasangan-pasangan peserta didik
mampu merumuskan pertanyaan-pertanyaan
sbb:
o Mengapa terjadi kecelakaan
o Apa faktor penyebab kecelakaan?
o Apakah penting mentaati aturan hukum
yang berlaku termasuk peraturan lalu
lintas? Dan apa alasannya.
o Apa akibat bila tidak mentaati rambu-
rambu lalu lintas?
Kegiatan Pembelajaran 13
204
No. Prosedur
Pendekatan Scientific
Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran
o Kerugian apa yang ditrima bila
kecelakaan itu meninpa diri kalian?
o Siapa yang paling susah selain kalian
ketika kecelakaan itu menimpa dirimu?
o Apa dirasakan ketika kecelakaan itu
hingga menimbulkan kematian?.
o Apakah kecelakaan bisa dihindari
sebelum menimpa diri kalian? Dan
bagaimana caranya?
o Apa yang harus kalian lakukan agar
kecelakaan lalu lintas tidak menimpah diri
kalian?
o Bagaimana sikap dan perilaku dalam
berlalu lintas di jalan raya?
o Setujukah kalian dengan pernyataan ini
bahwa kecelakaan lalu lintas di awali dari
kecerobohnan para pengguna jalan?
Berikan alasannya!.
o Aksi-aksi nyata apa yang dapat dilakukan
di lingkungan sekolah terkait dengan
kesadaran berlalu lintas?
• Hasil rumusan pertanyaan tersebut
disepakati untuk dijadikan bahan
pembahasan yang bermakna bagi peserta
didik.
PPKn SMP KK D
205
No. Prosedur
Pendekatan Scientific
Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran
C. Mengumpulkan informasi/data
Guru membimbing peserta didik yang
berpasang-pasangan untuk menemukan
sumber-sumber belajar yang dapat
digunakan rujukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa
sendiri.
Dari sumber belajar selanjutkan peserta
didik memilih informasi-informasi yang
dapat dijadikan rujukan untuk memecahkan
pertanyaan tersebut.
D. Menalar (Associating)
Peserta didik secara berpasangandiminta
untuk merumuskan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan oleh peserta
didik.
Bila sudah selesai dirumuskan jawaban
secara berpasangan, guru meminta kepada
peserta didik, agar setiap pasangan memilih
pasangan lain bergabung menjadi kelompok
kecil terdiri dari 4 orang siswa.
Guru menugaskan setiap kelompok belajar
(4 orang) untuk share , berbagi pendapat
dari rumusan jawaban yang telah dihasilkan
dan setiap anggota kelompok diberi
kebebasan untuk berpendapat.
E. Mengomunikasi-kan dan membuat jejaring
Setiap kelompok belajar kecil (terdiri 4
orang) untuk menyajikan hasil kerjanya di
depan kelas, mulai dari perumusan
pertanyaan hingga perumusan jawabannya.
Kegiatan Pembelajaran 13
206
No. Prosedur
Pendekatan Scientific
Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran
Kelompok belajar yang lain bebas
menanggapi hasil hasil sajian kelompok
penayang
Kelompok belajar penayang menanggapi
balik.
F. Menyimpulkan Peserta didik dan guru menyimpulkan
materi pembelajaran.
Kesadaran menaati terhadap norma yang
berlaku, harus tumbuh dari diri seseorang
sehingga akan timbul keteraturan/ketertiban
masyarakat.
G. Praktik kewarganegaraan
Guru menugaskan kepada peserta didik
untuk membuat gerakan di kelasnya yaitu “
Gerakan disiplin dalam berlalu lintas” yang
dilaksanakan oleh masing-masing peserta
didik.
Rubrik Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik Pembelajaran PPKn Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan
dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis: 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -2.2a.
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan peserta.
Tabel 10. Kriteria Peringkat
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik
(AB)
90 < AB
≤ 100 Identitas: topik, sub topik, KD dan indikator pencapaian kompetensi
dan alokasi waktu lengkap dan benar.
PPKn SMP KK D
207
Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan sesuai dengan topik/sub
topik, KD, indikator dan alokasi waktu.
Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis dan
logis atau benar secara konsep .
Baik (B) 80 < B ≤
90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai.
Cukup (C) 70 < C ≤
80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai.
Kurang (K) ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 13 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan Model
Pendekatan Saintifik PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Penyusunan Model Pendekatan Saintifik PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta
tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta
dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara
individual atau kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
Kegiatan Pembelajaran 13
208
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 13.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan
di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan Model
Pendekatan Saintifik PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penyusunan Model
Pendekatan Saintifik PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
PPKn SMP KK D
209
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 13.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 13.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Tugas/Kasus
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja
AKTIVITAS : Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran saintifik serta
peran guru didalamnya LK 13.1. Langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru didalamnya
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penyusunan model pendekatan saintifik
PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penyusunan
model pendekatan saintifik PPKn SMP
Kegiatan Pembelajaran 13
210
3. Jelaskanlah langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru
didalamnya ke dalam tabel 13.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok
No. Langkah-langkah
Pembelajaran Saintifik Peran Guru
1.
2.
3.
4.
5.
AKTIVITAS : Membuat suatu model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn
LK 13.2. Model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penyusunan model pendekatan saintifik
PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penyusunan
model pendekatan saintifik PPKn SMP
3. Pilihlah salah Kompetensi Dasar PPKn SMP yang ada di kelas 7/8/9
4. Buatlah satu model pendekatan saintifik (kecuali model pendekatan yang sudah
ada di modul) dalam pembelajaran PPKn ke dalam tabel 13.2.
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
PPKn SMP KK D
211
Kompetensi
Dasar
:
Topik
/Tema
:
Sub
Topik/Tema
:
Indikator
pencapaian
kompetensi
:
Alokasi
Waktu
:
No. Prosedur
Pendekatan Scientific
Kegiatan Dalam Pembelajaran
A.
B.
C.
D.
E.
F.
2. Tes Formatif AKTVITAS : Mengerjakan Tes Formatif
1. Peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan dalam
proses pembelajaran ...
a. Induktif
b. Deduktif
c. Langsung
d. Tidak langsung
Kegiatan Pembelajaran 13
212
2. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Guru membimbing peserta didik yang berpasang-pasangan untuk
menemukan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan rujukan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa sendiri.
2) Dari sumber belajar selanjutkan peserta didik memilih informasi-informasi
yang dapat dijadikan rujukan untuk memecahkan pertanyaan tersebut.
Dari pernyataan diatas menunjukkan langkah-langkah pembelajaran yaitu ...
a. Menanya
b. Mengamati
c. Mengkomunikasikan
d. Mengumpulkan informasi
3. Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai
keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep merupakan bentuk hasil belajar
dari langkah pembelajaran ...
e. Menalar
f. Menanya
g. Mengamati
h. Mengumpulkan informasi
4. Yang termasuk kegiatan pembelajaran pada langkah pendekatan saintifik
mengkomunikasikan yaitu ...
a. Peserta didik di pasang-pasangkan (paire) secara acak.
b. peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan dari hasil tayangan video
c. Setiap kelompok belajar kecil (terdiri 4 orang) untuk menyajikan hasil
kerjanya di depan kelas
d. Peserta didik secara berpasangan diminta untuk merumuskan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik
5. Metode yang sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi
adalah ...
a. Menyimpulkan
b. Mengamati
c. Menanya
d. Menalar
PPKn SMP KK D
213
F. Rangkuman
Model penerapan pendekatan saintifik minimal meliputi kegiatan mengamati –
menanya – mengumpulkan informasi – mengasosiasi – mengkomunikasikan.
Mengingat karakteristik mata pelajaran di satuan pendidikan berbeda-beda, maka
bisa dikembangkan seperi eksperimen, mengimpulkan dan sebagainya.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 13 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 13.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 14, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 13, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
Kegiatan Pembelajaran 14
214
PPKn SMP KK D
215
Kegiatan Pembelajaran 14
Kriteria Pemilihan Model Pembelajaran PPKn SMP
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
kriteria pemilihan model pembelajaran dengan benar.
2. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
karakteristik pengembangan model pembelajaran secara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menjelaskan kriteria pemilihan model pembelajaran.
2. Peserta diklat mampu menjelaskan karakteristik pengembngan model
pembelajaran
C. Uraian Materi Pembelajaran
1. Kriteria Pemilihan Model Pembelajaran
Menurut Permendikbud nomor 058 Tahun 2014 lampiran III dinyatakan bahwa
pemilihan model pembelajaran harus mempertimbangkan hal-hal serbagai berikut
a. Tujuan pembelajaran dan sifat materi pelajaran
b. Karakteristik kemampuan peserta didik Alokasi waktu yang tersedia
c. Sumber belajar dan media pembelajaran yang tersedia.
d. Ketersediaan fasilitas/ sarana dan prasarana seperti kondisi ruang kelas,
fasilitas perpustakaan, akses internet.
Sedangkan Bang Girsang yang dimuat dalam wordpress.com menyebutkan
bahwa kriteria pemilihan model pembelajaranyaitu : a. Sifat (karakter) guru.
b. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
c. Fasilitas sekolah yang tersedia.
d. Tingkat Kemampuan Guru.
Kegiatan Pembelajaran 14
216
e. Sifat dan tujuan materi pelajaran.
f. Waktu pembelajaran.
g. Suasana kelas.
h. Konteks domain tujuan pembelajaran.
2. Karakteristik Pengembangan Model Pembelajaran
Karakteristik pengembangan model pembelajaran, dapat di dasarkan pada
ranah/aspek yang dikembangkan, yaitu ranah sikap, pengetahuan dan
ketrampilan atau gabungan keiga ranah tersebut.
Di dalam permendikbud nomor 058 Tahun 2014 lampiran III khususnya Pedoman
Mata Pelajaran PPKN SMP dinyatakan sebagai berikut:
Tabel 11. Pedoman Mata Pelajaran PPKN SMP
No Ranah Model Pembelajaran 1 Sikap a. Pembiasaan
b. Keteladanan c. Berlatih empati d. Refleksi nilai-nilai luhur e. Mengklarifikasi Nilai f. Membangun koalisi g. Mengelola konflik h. Pengabdian Kepada masyarakat i. Projek belajar kewarganegaraan j. Bermain / simulasi k. Pembelajaran berbasisi budaya l. Kajian karakter ketokohan m. Kajian kearifan local n. Berlatih demonstrasi damai
2 Pengetahuan a. Mendengar dengan penuh perhatian b. Berdiskusi peristiwa public\ c. Pelacakan isu media masa d. Meneliti isu public e. Melaksanakan pemilihan f. Dialog mendalam dan berpikir kritis g. Penyajian atau presentasi gagasan h. Menuliskan kajian dokumen historis i. Dsb.
3 ketrampilan a. Bekerja dalam kelompok
b. Bertanya mendalam/dialektis c. Partisipasi dalam asosiasi d. Membangun koalisi. e. Mewancarai narasumber f. Debat pro dan kotra g. Mengelola konflik
PPKn SMP KK D
217
Secara umum karakteristik pengembangan/pemilihan model pembelajaran, juga
tidak lepas dari beberapa aspek antara lain:
1. Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejulah indicator,
2. materi pembelajaran,
3. karakteristitik peserta didik,
4. tingkat kemampuan guru untuk mengaplikasikan model,
5. saran dan prasarana,
6. pendekatan pembelajaran, dan sebagainya
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 14 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kriteria Pemilihan
Model Pembelajaran PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Kriteria
Pemilihan Model Pembelajaran PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
Kegiatan Pembelajaran 14
218
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 14.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kriteria Pemilihan
Model Pembelajaran PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek
nilai-nilai Pancasila dalam PPKn”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 14.1) yang telah
disediakan
PPKn SMP KK D
219
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 14.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan
ranah/aspek yang dikembangkan untuk setiap kompetensi dasar
LK 14.1. Pengembangan model pembelajaran sesuai ranah/aspek yang dikembangkan Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi kriteria pemilihan model pembelajaran
PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kriteria
pemilihan model pembelajaran PPKn SMP
3. Pilih kompetensi dasar sesuai kelas yang Saudara pegang di sekolah masing-
masing (kelas 7, 8 atau 9), masukkan kompetensi dasar dari kompetensi inti
3 dan 4
Kegiatan Pembelajaran 14
220
4. Tentukan model pembelajaran yang sesuai dengan ranah/aspek yang
dikembangkan ke dalam tabel 14.1
5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok
AKTIVITAS : Membuat model pembelajaran PPKn SMP LK 14.2. Model Pembelajaran PPKn SMP Prosedur Kerja :
1. Bacalah dengan cermat uraian materi kriteria pemilihan model pembelajaran
PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kriteria
pemilihan model pembelajaran PPKn SMP
3. Pilih kompetensi dasar sesuai kelas yang Saudara pegang di sekolah
masing-masing (kelas 7, 8 atau 9), masukkan kompetensi dasar dari semua
kompetensi inti 3 dan 4
4. Tentukan salah satu topik/ atau tema atau materi
5. Buatlah model pembelajaran yang sesuai dengan topik atau tema atau materi
tersebut
6. Presentasikan hasil kerja saudara
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Pemilihan model pembelajaran menurut Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014
harus mempertimbangkan ...
a. Suasana kelas
b. Sifat/karakter guru
c. Tingkat kemampuan guru
d. Karakteristik kemampuan peserta didik
No. Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar IPK Ranah Model
Pembelajaran 1. KI 3 3.1
3.2 dst...
2. KI 4 4.1 4.2 dst...
PPKn SMP KK D
221
2. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Partisipasi dalam asosiasi
2) Dialog mendalam dan berpikir kritis
3) Pengabdian kepada masyarakat
4) Kajian karakter ketokohan
Dari pernyataan diatas, yang termasuk model pembelajaran yang didasarkan
pada ranah sikap ditunjukkan nomor ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
3. Model Pembelajaran yang didasarkan pada ranah pengetahuan yaitu ...
a. Mengelola konflik
b. Pelacakan isu media massa
c. Mewawancarai narasumber
d. Membangun koalisi
4. Model pembelajaran yang didasarkan pada ranah keterampilan yaitu ...
a. Debat pro dan kontra
b. Melaksanakan pemilihan
c. Berdiskusi peristiwa publik
d. Projek belajar kewarganegaraan
5. Aspek yang menentukan karakteristik pengembangan/pemilihan model
pembelajaran antara lain ...
a. Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejumlah indikator
b. Waktu pembelajaran
c. Sifat/karakter guru
d. Suasana kelas
Kegiatan Pembelajaran 14
222
F. Rangkuman
Kriteria pemilihan model sangat dipengaruhi olehbeberapa aspek antara lain: (1)
Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejumlah indikator, (2) materi
pembelajaran, (3) karakteristitik peserta didik, (4) tingkat kemampuan guru untuk
mengaplikasikan model, (5) saran dan prasarana, (7) pendekatan pembelajaran,
dan sebagainya. Juga dari domain atau sepek yang ingin dicapai, sikap
pengetahuan dan atau ketrampilan atau gabungan semua domain seperti yang
dituntut dalam Kurikulum 2013.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 14 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 14.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 15, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 14, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
223
Kegiatan Pembelajaran 15
Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP
A. Tujuan
1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisis KD dan
materi pembelajaran dengan benar
2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memahami lingkup
penilaian hasil belajar dengan benar
3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
karakteristik kompetensi yang akan dicapai dengan benar
4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi
materi esensial sesuai KD dan IPKnya.
5. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
komponen kisi-kisi secara benar
6. Dengan membaca dan berdiskusi kerja kelompok peserta diklat mampu
menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi dengan benar.
7. Dengan tugas mandiri dan kelompok peserta diklat mampu menyusun kisi-
kisi dengan benar
8. Dengan tugas mandiri dan kelompok peserta diklat mampu menyusun soal
sesuai dengan IPK yang dikembangkan dalam indikator soal dengan benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu menganalisis KD dan materi pembelajaran
2. Peserta diklat mampu memahami lingkup penilaian hasil belajar.
3. Peserta diklat mampu mendeskripsikan karakteristik kompetensi yang akan
dicapai.
4. Peserta diklat mampu mengidentifikasi materi esensial sesuai KD dan IPKnya.
5. Peserta diklat mampu menjelaskan komponen penyusunan kisi-kisi soal.
6. Peserta diklat mampu menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal.
Kegiatan Pembelajaran 15
224
7. Peserta diklat mampu menyusun kisi-kisi soal.
8. Peserta diklat mampu menyusun soal sesuai dengan IPK yang dikembangkan
dalam indikator soal.
C. Uraian Materi
1. Analisis KD dan Materi Pembelajaran a. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kometensi Inti
sebagai berikut:
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3;
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar ketrampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Pengelompokan Kompetensi Dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai
berikut.
Kelas VII
Tabel 12. Pengelompokan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
2.1. Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
PPKn SMP KK D
225
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
2.2. Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar.
2.3. Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.
2.4. Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI).
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
3.1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.
3.2.Memahami sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.5.Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.
3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.
3.7 Memahami pengertian dan makna Bhinneka Tunggal Ika.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
4.1 Menyaji hasil telaah tentang “sejarah dan semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara”.
4.2.Menyaji hasil telaah tentang sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kegiatan Pembelajaran 15
226
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
4.5.Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI.
4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.
4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika.
4.8 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencer-minkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
Kelas VIII
Tabel 13. Pengelompokan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
2.2 Menghargai semangat kebangsaan dan kebernegaraan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional negara kebangsaan.
2.3 Menghargai sikap kebersamaan dalam keberagaman masyarakat sekitar.
2.4 Menghargai semangat dan komitmen sumpah pemuda dalam kehidupan bermasyarakat sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pemuda pada saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun
PPKn SMP KK D
227
1928.
2.5 Menghargai semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa untuk memperkuat/memperkokoh NKRI.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3.1 Memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
3.2 Memahami fungsi lembaga-lembaga negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.3 Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan nasional.
3.4 Memahami norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.
3.5 Memahami Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.6 Memahami makna keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3.7 Memahami unsur-unsur NKRI.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, danmengarang) sesuai
dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber
4.1 Menalar nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyaji hasil telaah fungsi lembaga-lembaga negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil telaah tata urutan peraturan perundang-undangan nasional.
4.4 Menalar hasil telaah norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.
4.5 Menyaji pelaksanaan kewajiban asasi manusia sebagaimana diatur Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kegiatan Pembelajaran 15
228
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
4.6 Menyaji hasil telaah tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.7 Menyaji hasil telaah unsur-unsur NKRI sebagai satu kesatuan yang utuh.
4.8 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.
4.9. Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
Kelas IX
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargaidan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam Berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2.1 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa sesuai engan dinamika perkembangan jaman.
2.2 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
2.3 Menghargai hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian.
2.4 Menghargai sikap toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
2.5 Menghargai semangat dan komitmen sumpah pemuda sebagai perekat kebangsaan sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pemuda pada saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928.
2.6 Menghayati semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam
PPKn SMP KK D
229
mengisi dan mempertahankan NKRI.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3.1 Memahami dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
3.2 Memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.4 Memahami perbedaan baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3.5 Memahami masalah-masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat dan cara pemecahannya.
3.6 Memahami konteks kesejarahan NKRI.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa sesuai dinamika perkembangan jaman.
4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.4 Menyaji sikap, tutur kata, dan perilaku yang baik, sesuai dengan nilai dan moral Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat, bangsa dan Negara.
4.5 Menalar penyelesaian masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat.
4.6 Menyaji hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI dalam konteks kesejarahan.
Kegiatan Pembelajaran 15
230
a. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan :
1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam KD;
2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan
indikator, yaitu:
1) Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator yang terdapat
dalam RPP.
2) Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal
yang di kenal sebagai indikator soal.
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan
pencapaian kompetensi dasar. Indikator berfungsi sebagai berikut :
1) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
2) Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan
arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah,
serta lingkungan.
3) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
4) Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indikator
yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang
menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar
kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan
lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.
5) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.
PPKn SMP KK D
231
6) Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian
kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai
tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
secara maksimal.
7) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
8) Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian.
9) Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum
dalam KD.Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup
dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian
kompetensi.
b. Analisis Materi Pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. Seperti yang telah dijelaskan di atas mengenai fungsi indikator dan
mekanisme pengembangan indikator, maka dalam prosedur penyusunan
penilaian hasil belajar materi pembelajaran harus dianalisis terkait KI dan KD
dengan IPK .
Perumusan indikator pada Kurikulum 2013 Indikator untuk KD yang diturunkan
dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai
dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada
KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan
dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING 1) Urgensi: KD/indikator/materi yang secara teoritis, mutlak harus dikuasai oleh
siswa.
2) Kontinuitas: KD/indikator/materi lanjutan yang merupakan pendalaman materi
sebelumnya.
3) Relevansi: yang diperlukan untuk mempelajari dalam bidang studi lain.
4) Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan Pembelajaran 15
232
Contoh Analisis keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran:
Tabel 14. Analisis keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran
D. Kompetensi Inti
E. Kompetensi Dasar
F. Indikator Pencapaian Komptensi
G. Materi Pembelajaran
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa
.1.1.1 Mensyukuri keberadaan aturan hukum yang berlaku untuk menjamin perwujudan keadilan dan kedamaian sebagai insan yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.3 Menghargai hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian
2.3.1 Menghargai terhadap keberadaan aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian.
2.3.2 Menunjukkan perilaku santun dalam berkendaraan bermotor di jalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.3.1 Menjelaskan pengertin aturan hukum
3.3.2.Mengidentifikasi macam-macam aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
3.3.1 Pengertin aturan hukum
3.3.2. Macam-macam aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
PPKn SMP KK D
233
D. Kompetensi Inti
E. Kompetensi Dasar
F. Indikator Pencapaian Komptensi
G. Materi Pembelajaran
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
dan bernegara. 3.3.3. Menjelaskan arti
pentingnya aturah hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.3.4 Menunjukkan contoh perilaku ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku.
3.3.5. Menampilkan perilaku disiplin terhadap aturan hukum yang berlaku di lingkungan sekolah, masyarakat.
3.3.6. Menunjukkan contoh akibat ketidakpatuhan warga masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku.
3.3.3. Arti pentingnya aturah hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.3.4 Contoh perilaku ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku.
3.3.5. Tampilan perilaku disiplin terhadap aturan hukum yang berlaku di lingkungan sekolah, masyarakat.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
4.3 Menyaji hasil telaah tentang aturan hukumyang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.3.1. Merancang sistematikan laporan hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.3.2. Merancang bahan tayang hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.3.1. Sistematika laporan hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.3.2 Bahan tayangan hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Kegiatan Pembelajaran 15
234
D. Kompetensi Inti
E. Kompetensi Dasar
F. Indikator Pencapaian Komptensi
G. Materi Pembelajaran
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
1. Lingkup penilaian hasil belajar Pada kurikulum 2013, penilaian hasil peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relatif peserta didik terhadap standar yang
telah ditentukan. Untuk melengkapi perangkat pembelajaran PPKn dengan suatu
model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Berikut penjelasan ranah
penilaian:
Gambar 7. ranah penilaian
2. PENGEMBANGAN KISI-KISI
2.1. Fungsi kisi-kisi
1) Pedm. penulisan soal
2) Pedm. perakitan soal
2.2. Syarat kisi-kisi a. Mewakili isi kurikulum
b. Singkat dan jelas
c. Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal.
PPKn SMP KK D
235
3. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : Jumlah Soal :
Tabel 15. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
No. Urut
Kompetensi Dasar/ Indikator
Bahan Kelas/ smt.
Materi Indikator Soal
Bentuk Tes
No. Soal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Indikator Soal
a. Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi
b. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur
c. Indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi
5. Prinsip-prinsip penilaian adalah sebagai berikut:
a. Obyektif: penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subyektivitas penilai
b. Terpadu: penilaian dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, dan berkesinambungan
c. Ekonomis: penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya
d. Transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak
e. Akuntabel: penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya
f. Edukatif: mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru
Kegiatan Pembelajaran 15
236
6. KAIDAH PENULISAN SOAL PG 1. Soal harus sesuai dengan indikator
2. Pengecoh harus berfungsi
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
7. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban
di atas salah/benar”.
10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.
11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi.
12. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang
bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.
13. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
14. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
15. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya
mudah dimengerti warga belajar/siswa.
16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional.
17. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.
7. Perencanaan Penilaian Menyusun kisi-kisi untuk setiap semester
a. Mengidetifikasi KD KI-3 dengan KD KI-4
b. Menyusun/mengidentifikasi IPK
c. Menentukan teknik penilaian sesuai KD/indikator
d. Menyusun tugas-tugas penilaian sesuai KD/indikator
Menyusun rubrik penilaian
PPKn SMP KK D
237
a. Menentukan aspek-aspek penilaian sesuai KD
b. Menyusun rubrik sesuai aspek penilaian
Contoh Format Kisi-kisi
Mata Pelajaran : Kelas : Semester :
Tabel 16. Format Kisi-kisi
No KD Indikator Teknik Penilaian
Tugas
Penilaian
1 KD KI-3 KD KI-4
2 KD KI-3 KD KI-4
3
Dst
D. Aktifitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 15 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Prosedur Penyusunan
Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Prosedur Penyusunan
Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
Kegiatan Pembelajaran 15
238
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 15.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Prosedur Penyusunan
Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Prosedur
Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
PPKn SMP KK D
239
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 15.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 15.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Menguraikan Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar
PPKn SMP LK 15.1 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP
Kegiatan Pembelajaran 15
240
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil
Belajar PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Prosedur
Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP
3. Buatlah uraian dari pertanyaan yang telah disediakan mengenai Prosedur
Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP ke dalam tabel 17.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
1. Deskripsikan karakteristik kompetensi yang akan dicapai dalam penilaian !
2. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisisoal !
3. Deskripsikan karakteristik kompetensi yang akan dicapai dalam penilaian !
Uraian Jawaban :
1. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
2. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
3. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
4. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
PPKn SMP KK D
241
AKTIVITAS : Menguraikan Prosedur Penyusunan Soal LK 15.2 Prosedur Penyusunan Soal Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil
Belajar PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Prosedur
Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP
3. Buatlah uraian dari pertanyaan yang telah disediakan mengenai Prosedur
Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP ke dalam tabel 15.2
4. Presentasikan hasil kerja saudara
1. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal !
2. Buatlah kerangka kisi-kisi soal !
3. Buatlah rumusan soal sesuai dengan IPK yang dikembangkan
dalam indikator soal!
Uraian Jawaban :
1. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
2. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
3. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................
Kegiatan Pembelajaran 15
242
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perhatikan pernyataan berikut :
1. tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam KD;
2. karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
3. potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Pernyataan diatas adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
mengembangkan ...
a. Indikator
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar
d. Materi Pembelajaran
2. Indikator pada KD berbunyi dapat menjelaskan pengertian HAM, maka
instrumen penilaian yang tepat adalah ...
a. Tes
b. Portofolio
c. Skala sikap
d. Lembar pengamatan
3. Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan
pencapaian kompetensi dasar. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi dari
indikator adalah ...
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
d. Pedoman dalam mengembangkan soal
4. Penilaian dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran dan berkesinambungan merupakan salah satu prinsip penilaian,
yaitu ...
a. Terpadu
b. Ekonomis
c. Transparan
d. Edukatif
PPKn SMP KK D
243
5. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Mengidentifikasi KD KI-3 dengan KD KI-4;
2. Menyusun/mengidentifikasi IPK;
3. Menentukan teknik penilaian sesuai KD/Indikator;
4. Menyusun tugas-tugas penilaian sesuai KD/Indikator
Pernyataan diatas adalah hal-hal yang dilakukan dalam menyusun...
a. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
b. Mater pembelajaran secara sistematis
c. Kisi-kisi untuk setiap semester
d. Rubrik penilaian
F. Rangkuman
1. Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan
peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran 2. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
3. Fungsi indikator sebagai:
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
4. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum
dalam KD. Rumusan indikator dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata
kerja operasional
5. Materi pembelajaran dikembangkan sesuai indikator pencapaian kompetensi
yang terkait dengan KI dan KD
6. Penilaian hasil belajar peserta didik dengan menerapkan penilaian autentik yang
meliputi Kompetensi sikap, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Ketrampilan. Prinsip-prinsip penilaian adalah sebagai berikut:
a. Obyektif: penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subyektivitas penilai
Kegiatan Pembelajaran 15
244
b. Terpadu: penilaian dilakukan secara terencana, menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
c. Ekonomis: penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya
d. Transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak
e. Akuntabel: penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur,
dan hasilnya
f. Edukatif: mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 15 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 15.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 16, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 15, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
245
Kegiatan Pembelajaran 16
Penyusunan RPP PPKn SMP
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan
langkah-langka menyusun RPP dengan benar.
2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi
format penyusunan RPP secara benar
3. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menyusun RPP
secara benar
B. IndikatorPencapaianKompetensi
1. Peserta diklat mampu menjelaskan langkah-langka menyusun RPP.
2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi format penyusunan RPP.
3. Peserta diklat mampu menyusun RPP.
C. UraianMateriPembelajaran
1. Langkah-langkah menyusun RPP a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan
(6) sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
Kegiatan Pembelajaran 16
246
kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
h. Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran 2. Format Penyusunan RPP
Berdasarkan Permendikbud Nomor 022 Tahun 2016, komponen RPP terdiri
atas :
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
PPKn SMP KK D
247
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 16 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan RPP PPKn
SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Penyusunan RPP PPKn SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 16.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
Kegiatan Pembelajaran 16
248
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan RPP PPKn
SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penyusunan RPP PPKn
SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan
kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 16.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 16.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
PPKn SMP KK D
249
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Memahami langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP LK 16.1 Langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP
Prosedur Kerja :
1. Bacalah dengan cermat uraian materi Penyusunan RPP PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Penyusunan
RPP PPKn SMP
3. Buatlah langkah-langkah penyusunan RPP PPKn SMP ke dalam tabel 16.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok
Langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Kegiatan Pembelajaran 16
250
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
AKTIVITAS : Membuat model RPP PPKn SMP LK 16.2 Model RPP PPKn SMP Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Penyusunan RPP PPKn SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Penyusunan
RPP PPKn SMP
3. Pilihlah Kompetensi Dasar sesuai dengan peserta diklat mengajar saat ini.
4. Susunlah model RPP PPKn SMP
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perumusan indikator dalam menyusun RPP harus menunjukkan rumusan
yang spesifik, artinya indikator tersebut dapat ...
a. Diukur dan diubah
b. Diukur dan diamati
c. Diamati dan diidentifikasi
d. Diubah dan diidentifikasi
2. Materi yang dikembangkan dalam RPP harus merujuk pada ...
a. Indikator
PPKn SMP KK D
251
b. Kompetensi inti
c. Kompetensi dasar
d. Tujuan pembelajaran
3. Kegiatan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus harus mengandung 5
M, yaitu ...
a. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan
b. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan
c. Mengamati, mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan
d. Mengamati, mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan
4. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu
pada silabus, selanjutnya dibagi kedalam kegiatan ...
a. Pengayaan dan remedial
b. Pendahuluan, inti dan remedial
c. Pendahuluan, inti, dan penutup
d. Pendahuluan, pengayaan, remedial
5. Strategi pembelajaran remedial dilakukan setelah guru melakukan ...
a. Penilaian
b. Pengkajian silabus
c. Perumusan indikator
d. Penentuan alokasi waktu
F. Rangkuman
RPP disusun berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Format
penyusunan RPP sesuati permendikbud nomor 103 Tahun 20014 merupakan
ketentuan minimal, sehingga masih dapat dikembangkan asal pengembangan
tidak bertentangan dengan komponen yang sudah ada atau menghilangkan
makna RPP itu sendiri.
Kegiatan Pembelajaran 16
252
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu
pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1)
identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu;
(3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 16 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 16.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 17, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 16, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
253
Kegiatan Pembelajaran 17 Kebutuhan Media Pembelajaran PPKn Smp
A. Tujuan
1. Dengan mencermati Rumusan Kompetensi Dasar (KD) peserta diklat mampu
menjelaskan karakteristik tuntutan pesan yang harus disampaikan dalam
pembelajaran PPKn SMP dengan tepat.
2. Dengan tugas kelompok mencermati karakteristik KD, peserta diklat dapat
melakukan organisasi materi Pembelajaran PPKn dengan tepat.
3. Dengan tugas kelompok mencermati organisasi materi tuntutan KD, peserta
diklat dapat mengidentifikasi pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh
siswa dalam pembelajaran PPKn SMP dengan benar.
4. Dengan berdiskusi tentang materi dan pengalaman belajar peserta diklat
mampu memberikan alternatif media pembelajaran PPKn SMP dengan tepat.
5. Dengan berdiskusi menguji keunggulan alternatif media PPKn SMP, peserta
diklat dapat memilih media yang dipandang cocok untuk pembelajaran PPKn
SMP dengan tepat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan tuntutan pesan kompetensi dasar (KD) PPKn SMP PPKn
2. Mengorganisasi materi pembelajaran PPKn
3. Mengidentifikasi pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran PPKn
4. Menentukan alternatif media pembelajaran PPKn SMP
5. Menentukan pilihan media pembelajaran PPKn SMP
C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1
1. Analisis Kompetensi Dasar (KD) PPKn SMP Media pembelajaran harus dikembangkan berdasarkan pada tuntutan
Komptensi Dasar (KD) memiliki tuntutan pesan materi tersendiri yang berbeda
Kegiatan Pembelajaran 17
254
dengan tuntutan (KD) yang lain dalam lingkup kurikulum mata pelajaran yang
sama. Itulah sebabnya, mengkaji Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran
PPKn dengan memperhatikan dan mengajukan pertanyaan tentang hal-hal
berikut (Al-Hakim, 2010):
a. Perhatikan karakteristik kompetensi dasar termasuk ranah apa? Apakah
termasuk sikap religius, sikap sosial, pengetahuan, atau pengetahuan?
b. Perhatikan kata kunci substansi yang terkandung dalam Komptensi Dasar
(KD), misalnya kata kunci substansi tentang Pancasila, UUDNRI Tahun
1945, Bhinneka Tunggal Ika atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Analisis materi pembelajaran PPKn SMP Pengembagan media harus memperhatikan karakteristik sekaligus cakupan
pesan dalam materi pembelajaran (Al-Hakim, 2010). Di samping itu, konsep
dan lingkup media dalam arti sempit juga mencakup bahan atau materi
pembelajaran. Bahan pembelajaran ibarat ‘menu' yang harus disajikan oleh
guru kepada siswa dalam komunikasi belajar mengajar. Akurasi bahan
pembelajaran dapat digunakan menditeksi, apakah tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan diperkirakan telah tercapai atau belum. Dengan kata lain,
bahan pembelajaran mengandung segala pesan yang digunakan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
Ada beberapa strategi yang ditempuh oleh guru dalam penguasaan bahan
pembelajaran, antara lain: (1) melakukan observasi dan identifikasi buku ajar
dan bahan cetak lainnya yang dipandang mendukung pencapaian tujuan; (2)
menganalisis buku ajar dan bahan cetak lainnya, yang disesuaikan dengan
karaktenstik tujuan pembelajaran; (3) mengorganisasikan bahan pembelajaran
dengan pendekatan sistematis, komprehensif (menyeluruh) dan integral
(menyatu); (4) mengeksplorasimateri pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan empirik dan kontekstual, baik yang mempertimbangkan latar
geografis (tempat, daerah) maupun latar sosial-kulturalnya (sosial-budaya).
3. Analisis pengalaman belajar PPKn SMP Pengalaman belajar merupakan penanda indikator pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
PPKn SMP KK D
255
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengalaman dikembangkan
sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah. Yang lebih lagi, indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian (Al-Hakim, 2010).
Analisis pengalaman harus menggambarkan bagaimana siswa melakukan
kinerja pembelajarannya sesuai dengan tuntutan belajar yang mereka alami.
Dalam kaitan ini, pengembangan media menjadi satu hal yang penting,
terutama digunakan sabagai ”saluran” tranformasi pesan dan terjabar dengan
jelas dalam perilaku belajar siswa.
Dalam konteks ini pula, setiap (KD) dijabarkan menjadi beberapa indikator
(lebih dari dua). Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur dan/atau diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah
atau setara dengan kata kerja dalam (KD) maupun (SK).
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi),
kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi) dan kontekstual.
Keseluruhan indikator dalam satu (KD) merupakan tanda-tanda, perilaku, dan
lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan
bersikap,berpikir, dan bertindak secara konsisten.
4. Alternatif media pembelajaran PPKn SMP 1. Apabila tujuan pembelajaran PKn diarahkan pada aspek pengetahuan,
yaitu menggali definisi sebuah konsep dan hakekat warga negara; kita
dapat menggunakan media, antara lain:
a. Buku teks, dokumen konstitusi, undang-undang dan media cetak
lainnya;
b. Media grafis, seperti gambar, bagan, sketsa dan sebagainya;
c. Media audio dan visual, serta gabungan keduanya;
d. Media display (papan tulis, flanel, majalah dinding), dan sebagainya.
e. Media sumber, misalnya berkunjung ke dinas, pemerintah
desa/kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, nasional; dan
lembaga-lembaga pemerintahan lainnya;
Kegiatan Pembelajaran 17
256
2. Apabila tujuan pembelajaran PKn diarahkan dalam melatih keterampilan
siswa untuk memposisikan diri dan bersikap dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam serta mampu menghormati keragaman
budaya, suku dan agama, kita bisa menggunakan media, antara lain:
a. Peta kepulauan Nusantara;
b. Gambar aneka budaya yang berada di wilayah nusantara;
c. Simulasi tentang dialog antar Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan
(SARA);
d. Berkunjung ke daerah-daerah dengan mengenal potensi budayanya;
e. Ceritera Fiktif, misalnya “Pak Blando Yang Egois” (Buku PKn Suparlan
Al Hakim, dkk).
f. Model menggalang ‘dompet amal’, untuk musibah Bencana Alam;
g. Lagu Bhinneka Tunggal Ika (Syair: Thalib);
h. Budaya Tembang Macapat, (untuk daerah Jawa, dan daerah lain
menyesuaikan energi budaya lokal daerahnya);
i. Klipping koran, majalah tentang pertentangan SARA; bentrok remaja,
perkelaihan pelajara, dan sebagainya.
3. Apabila tujuan pembelajaran diarahkan kemampuan siswa untuk
menganalisis pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
(konstitusi, pemerintah, parlemen, dan peradilan), maka kita dapat
menggunakan media pembelajaran, antara lain:
a. Buku teks dan dokumen Konstitusi (UUD 1945 hasil Amandemen);
b. Foto/gambar Presiden, wakil Presiden dan Menteri Kabinet;
c. Lagu “Susan Punya Cita-Cita” (Syair: Ria Enes);
d. Undang-undang Pemilihan Umum;
e. Lagu/Mars “Pemilihan Umum” (Syair: Mochtar Embut);
f. Berkunjung ke DPRD II, I atau DPR Pusat;
g. Bagan susunan peradilan di Indonesia;
h. Puisi, misalnya “Aku dan Hukum” (oleh Suparlan Al Hakim);
i. Media sumber : Kunjungan Praktik Peradilan;
j. Klipping, tentang kasus Hakim Suap; Terdakwa Bernyanyi di Peradilan,
dan kasus Masyarakat Menyuap Hakim; kasus main hakim sendiri, dan
sebagainya;
k. Observasi ketaatan dan pelanggaraan terhadap peraturan lalu-lintas;
PPKn SMP KK D
257
l. Mengundang tokoh untuk bercerita tentang pengalaman
ketokohannya.
4. Apabila tujuan pembelajaran diarahkan dalam memberikan kemampuan
siswa untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Pancasila, UUDNRI
Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara serta mencintai tanah airnya, kita bisa
menggunakan media antara lain adalah:
a. Materi tentang pengamalan nilai-nilai dasar Pancasila, misalnya bisa
menggunakan media:
• Ceritera tentang keagungan Tuhan Yang Maha Esa sebagai “Causa
Prima” (penyebab pertama dari segala sesuatu yang ada);
• Ceritera tentang kebiadaban dan keberadaban manusia;
• Lagu Dari Sabang Sampai Merauke; Satu Nusa-Satu Bangsa, Lagu
Wawasan Nusantara, dan sebagainya;
• Ceritera fiktif “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Jatuh”, “Falsafah
Sapu Lidi”, dan “Warisan Sang Pahlawan”; dan sebagainya;
• Ceritera pewayangan tentang “Keangkara Murkaan” dan “Kebaikan”;
• Media Tembang Macapat “Dhandhanggula” suatu alternatif teknik
pembudayaan nilai-nilai Pancasila (oleh Suparlan Al Hakim, Lab PKn
UM Malang).
• Puisi, misalnya “Rahasia Tangan Kanan” (Suparlan Al-Hakim), dan
bisa digali puisi lain yang bernuansa nilai-nilai etika Pancasila dan
Budi Pekerti; atau Bapak/Ibu bisa membuat sendiri atau bersama
anak-anak membuat puisi!
b. Materi UUD Republik Indonesia, misalnya bisa menggunakan media:
• Buku teks, tentang sejarah perumusan UUD 1945;
• Bagan tentang unsur-unsur konstitusi Indonesia (UUD 1945);
• Dokumen UUD 1945 (hasil Amandemen); dan sebagainya.
c. Materi Negara Repubik Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan
rakyat, bisa menggunakan media, antara lain:
• Teks Proklamasi 17 Agustus 1945;
• Gambar Lambang Negara “Garuda Pancasila”;
• Lagu Gebyar-gebyar (Syair: Gombloh);
Kegiatan Pembelajaran 17
258
• Undang-undang Pemilihan Umum;
• Lagu/Mars “Pemilihan Umum” (Syair: Mochtar Embut);
• Badan penyalur aspirasi, misalnya OSIS, Dewan Sekolah, RT, RW,
BPD/LPMK, DPRD, DPR Pusat dan MPR;
• Berkunjung dan mengamati sidang-sidang yang dilaksanakan di
DPRD II, I atau DPR Pusat; dan sebagainya.
5. Media Terpilih untuk digunakan dalam pembelajaran PPKn Untuk menentukan media pembelajaran terpilih dalam pembelajaran PPKn,
seorang guru harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, mempersandingkan ragam media yang dimungkinkan sebagai
alternatif, sebagaimana diidentifikasi pada uraian materi (4) Alternatif media
pembelajaran PPKn.
Kedua, menangkap keakurasian pesan yang terkandung pada masing-masing
alternative media yang ada.
Ketiga, menguji keunggulan dan kekurangan pesan yang terdeskripsikan dari
media alternatif.
Keempat, terakhir menetapkan dan menggunakan media pemelajaran terpilih
dalam pembelajaran PPKn, sesuai dengan kronologis penggunaan media
dalam proses (scenario) yang ditetapkan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 17 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kebutuhan Media
Pembelajaran PPKN SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
PPKn SMP KK D
259
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta
tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta
dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara
individual atau kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 17.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan
di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
Kegiatan Pembelajaran 17
260
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kebutuhan Media
Pembelajaran PPKN SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN SMP”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 17.1) yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 17.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
PPKn SMP KK D
261
E. Latihan/Kasus/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Melakukan analisis kebutuhan media LK 17.1 Analisis kebutuhan media Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN
SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Kebutuhan
Media Pembelajaran PPKN SMP
3. Buatlah analisis kebutuhan media ke dalam tabel 17.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Diskusikan bersama Kelompok Anda (4-5) orang teman diklat, beberapa persoalan berikut!
KD: Kelas IX SMP: 2.2. “Menghargai Hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian”. Berdasarkan rumusan KD tersebut, diskusikan dengan teman sekelompok Anda berapa persoalan berikut!
1. Identifikasi, tuntutan pesan apa yang dapat ditangkap dari KD itu?
2. Alternatif kebutuhan media apa saja untuk menyampaian pesan dari KD tersebut!
Hasil analisis :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kegiatan Pembelajaran 17
262
AKTIVITAS : Membuat media pembelajaran sesuai kebutuhan LK 17.2 Langkah-langkah pembuatan/pemilihan media pembelajaran Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN
SMP
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Kebutuhan
Media Pembelajaran PPKN SMP
3. Pilihlah salah satu topik materi kelas 7
4. Buatlah/pilihlah media yang sesuai dengan topik materi yang Saudara lalu
tuangkan langkah-langkah pembuatan/pemilihan media tersebut ke dalam tabel
17.2
5. Presentasikan hasil kerja Saudara
Kompetensi Dasar :
Indikator Pencapaian Kompetensi :
Topik/Sub Topik :
Langkah-langkah pembuatan/pemilihan media pembelajaran
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
PPKn SMP KK D
263
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif
1. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan pada tuntutan ...
a. Indikator
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar
d. Tujuan Pembelajaran
2. Apabila tujuan pembelajaran PKn diarahkan dalam melatih keterampilan
siswa untuk memposisikan diri dan bersikap dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam serta mampu menghormati keragaman
budaya, suku dan agama, maka media yang cocok digunakan adalah ...
a. Dokumen konstitusi
b. Peta kepulauan Nusantara
c. Undang-Undang Pemilihan Umum
d. Bagan tentang unsur-unsur konstitusi Indonesia
3. Klipping, tentang kasus Hakim Suap; Terdakwa Bernyanyi di Peradilan,
dan kasus Masyarakat Menyuap Hakim; kasus main hakim sendiri adalah
contoh media yang digunakan bila tujuan pembelajaran diarahkan dalam
memberikan kemampuan siswa untuk ...
a. menggali definisi sebuah konsep dan hakekat warga negara
b. menganalisis pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
c. memposisikan diri dan bersikap dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam
d. berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Pancasila, UUDNRI Tahun
1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara
4. Untuk materi Negara Repubik Indonesia sebagai negara yang
berkedaulatan rakyat, maka media yang cocok digunakan adalah ...
a. Gambar Lambang Negara “Garuda Pancasila”;
b. Ceritera pewayangan tentang “Keangkara Murkaan” dan “Kebaikan”;
c. Lagu “Susan Punya Cita-Cita”
d. majalah tentang pertentangan SARA
5. Yang bukan termasuk kedalam hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru
dalam menentukan media terpilih adalah ...
Kegiatan Pembelajaran 17
264
a. Memilih media yang memiliki teknologi canggih
b. mempersandingkan ragam media yang dimungkinkan sebagai
alternatif
c. menguji keunggulan dan kekurangan pesan yang terdeskripsikan dari
media alternatif
d. menangkap keakurasian pesan yang terkandung pada masing-masing
alternative media yang ada
F. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi, dapat dikristalkan dalam rangkuman sebagai berikut.
1. Analisis Kompetensi Dasar (KD) PPKn SMP.
Media pembelajaran harus dikembangkan berdasarkan pada tuntutan
Komptensi Dasar (KD) memiliki tuntutan pesan materi tersendiri yang berbeda
dengan tuntutan (KD) yang lain dalam lingkup kurikulum mata pelajaran yang
sama.
2. Analisis materi pembelajaran PPKn SMP.
Pengembangan media harus memperhatikan karakteristik sekaligus cakupan
pesan dalam materi pembelajaran.
3. Analisis pengalaman belajar PPKn SMP
Pengalaman belajar merupakan penanda indikator pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Analisis Alternatif media pembelajaran PPKn SMP
Alternatif pemilihan media, harus disesuai dengan karakteristik KD, materi
pembelajaran dan tuntutan tujuan pembelajaran.
5. Media Terpilih untuk digunakan dalam pembelajaran PPKn
Untuk menentukan media pembelajaran terpilih dalam pembelajaran PPKn,
seorang guru harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.Pertama,
mempersandingkan ragam media yang dimungkinkan sebagai alternative;
Kedua, menangkap keakurasian pesan yang terkandung pada masing-masing
alternative media yang ada; Ketiga, menguji keunggulan dan kekurangan pesan
yang terdeskripsikan dari media alternative; Keempat, terakhir menetapkan dan
menggunakan media pemelajaran terpilih dalam pembelajaran PPKn
PPKn SMP KK D
265
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 17 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 17.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 18, jika masih di bawah 80% Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 17, terutama yang belum
dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
Kegiatan Pembelajaran 17
266
PPKn SMP KK D
267
Kegiatan Pembelajaran 18
Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu merumuskan
masalah dalam penelitian tindakan kelas dengan benar.
2. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menemukan
alternatif pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas secara benar
3. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu merumuskan
hipotesis tindakan dalam peneltian tindakan kelas (PTK( secara benar
4. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menyusun
indikator pencapaian hasil pada penlitian tindakan kelas dengan benar
5. Dengan membaca modul diklat dan diskusi serta kerja kelompok peserta didik
mampu menyusun instrumen pengumpulan data dalam penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan benar.
B. IndikatorPencapaianKompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang dicapai oeh peserta diklat adalah:
1. Peserta diklat mampu merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas.
2. Peserta diklat mampu menemukan alternatif pemecahan masalah dalam
penelitian tindakan kelas.
3. Peserta diklat mampu merumuskan hipotesis tindakan dalam peneltian
tindakan kelas (PTK).
4. Peserta diklat mampu menyusun indikator pencapaian hasil pada penlitian
tindakan kelas.
5. Peserta didik mampu menyusun instrumen pengumpulan data dalam
penelitian tindakan kelas (PTK).
Kegiatan Pembelajaran 18
268
C. UraianMateri
Pembelajaran : Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian
tindakan kelas PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan
tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran,
pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas, dan
lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan.
Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam
rangka perbaikan masalah Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan
kelas sebagai berikut:
a. Penetapan fokus permasalahan PTK diawali dari munculnya suatu masalah dalam pembelajaran. Masalah
adalah kesenjangan antara teori dan realitas atau kesenjarangan antara idealisme
dan realitas. Masalah ini kemudian dikaji, diamati, dan dicermati yang dikenal
dengan identifikasi masalah. Dari sejumlah masalah, kemudian dipilih dan dipilah
yang menjadi masalah utama pembelajaran atau fokus masalah.
Permasalahnnya bagaimana merumuskan masalah. Menurut Sukarnyana, 2002,
sebagai berikut:
1. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak memiliki makna
ganda.
2. Masalah penelitian dapat dituangkan dalam kalimat tanya
3. Rumusan masalah umumnya hanya menunjukan dua variabel atau lebih;
4. Rumusan masalah telah menunjukkan secara eksplisit subyek dan atau lokasi
penelitian.
Contoh rumusan masalah “ Apakah penerapan kooperatif learning tteknik think
paire and share berbantun kartu Talking Chip mampu meningkatkan hasil belajar
memahami aturan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi
siswa kelas VII-F SMP Negeri 1 Kencakapura Kab. Alengka Tahun 2015?
Masalah ibarat penyakit yang harus disembuhkan. Obat penyembuhnya harus
betul-betul tepat. Oleh karena hasil analisis masalah sangat menentukan
keberhasilan tindakan. Obat penyembuh dimaksud adalah “tindakan”. Misalnya
fokus masalahnya hasil belajar terhadap materi memahami aturan hukum
PPKn SMP KK D
269
menurun, maka dikaji dahulu penyebabnya menurunnya hasil belajar. Mungkin
metode guru kurang tepat, guru mengajar terlalu mendominasi, sajian kurang
menarik dsb. Setelah ditemukan faktor utama penyebab menurun hasil belajar
karena sajian kurang menarik, karena guru ceramah, guru mendominasi kegiatan
pembelajaran, maka tindakan guru adalah “ penggunaan media pembelajaran “
dan proses pembelajaran lebih terpusat pada peserta didik, seperti pembelajaran
kooperatif dengan segala modelnya, pembelajaran konstektual, sehingga
rumusan masalah bisa “ Apakah penerapan pembelajaran kooperatif model think
paire and share berbantuan media kartu talking chip mampu meningkatkan hasil
belajar memahami aturan hukum bagi peserta didik kelas VII–B SMP Negeri 1
Kencakapura Kab Alengka Tahun 2015? .. Judul penelitian tindakan kelas bisa “
Upaya meningkatkan hasil belajar memahami aturan hukum yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui penerapan pembelajaran
kooperatif teknik Think Paire Share berbantuan media kartu Talking Chip Bagi
Peserta Didik Kelas VII-B SMP Negeri I Banjararum Kab. Alengka Tahun 2015.
b. Alternatif Tindakan. Alternatif tindakan, adalah alternatifk pemecahan masalah yang dihadapi. Banyak
alternatif tindakan yang bisa digunakan. Namun bila dari beberapa alternatif
tindakan tidak tepat, maka akan berdampak kegagalan tindakan. Oleh karena itu
hasil penentuan masalah menjadi faktor utama. Berdasarkan contoh di atas,
alternatif tindakan yang paling tepat adalah “penerapan pembelajaran kooperatif
model think paire and share berbantun media kartu talking chip”.
c. Hipotesis Tindakan. Secara umum kata “hipotesis” adalah dugaan yang beralasan atau jawaban
sementara atas masalah yang hendak dipecahkan (Sukarnyata, 2002). Dalam
kegiatan inilah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang hendak
dipecahkan haruslah mempergunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar
argumentasi dalam mengkaji persoalan agar diperoleh jawaban yang dapat
diandalkan. Oleh karena itu sebelum mengajukan hipotesis tindakan, peneliti
harus mengkaji dahulu teori-teori , hasil-hasil penelitian, dan pendapat para ahli
yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian hipotesis tidak boleh
dirumuskan secara asal-asalan.
Kegiatan Pembelajaran 18
270
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang
diperoleh dari pengkajian-pengkajian dari berbagai sumber. Hipotesis merupakan
jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun demikian tetap
merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo = di bawah; tesis = kebenaran)
atau jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan, karena belum
diuji secara empirik.
Berdasarkan contoh di atas, maka hipotesis tindakan adalah “ Penerapan
pembelajaran kooperatif model think paire and share berbantuan media kartu
talking chip dapat meningkatkan hasil belajar memahami aturan hukum bagi
peserta didik kelas VII-B SMP Negeri I Kecakapura Kab. Alengka Tahun 2015.
d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Hasil PTK Indikator pencapaian kompetensi PTK atau indikator kinerja, pada bagian ini
tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga
memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui penelitian tindakan
kelas yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu
ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari
implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud. Kriteria indikator pencapaian
kompetensi hasil tindakan, bisa berupa kriteria ketuntasan minimal (KKM) kalau
itu data kuantitatif, dengan dengan katagori, sangat baik, baik, cukup dan kurang,
atau sangat meningkat, meningkat, cukup meningkat, kurang meningkat, sangat
aktif, aktif, cuku aktif, kurang aktif, dan sebagainya. Setiap penentuan karagori ini
harus ada deskriptor/rubrik yang memberikan ciri-ciri dari masing-masing katagori
tersebut. Dari contoh di atas, maka indikator pencapaian kompetensi apabila
mencapai KKM pemahaman terhadap aturan hukum yang ditetapkan peneliti
setelah melalui tes.
e. Penyusunan Instrumen Pengumpulan data tindakan. Pengertian Instrumen Penelitian Tindakan Kelas Instrumen penelitian adalah
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dan disebut juga
dengan teknik penelitian. Karena instrumen atau alat tersebut mencerminkan cara
pelaksanaannya.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah
PPKn SMP KK D
271
pembelajaran yang memerlukan sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat
untuk menghasilkan suatu data yang diharapkan. Karena sebuah penelitian
memerlukan data-data empiris
Ciri khas dari Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pengamatan yang
melibatkan peran serta seorang guru, dimana seorang guru selain mengajar juga
melakukan penelitian. Guru sebagai penentu skenario penelitian, bertindak
sebagai instrumen pokok atau kunci dalam Penelitian Tindakan Kelas dan
berpartisipasi penuh dalam pengumpulan data. Sehingga instrumen lain hanya
menjadi instrumen penunjang.
Teknik pengumpulan data dilaksanakan guru ketika proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung, namun tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran,
karena guru dalam konteks PTK berperan ganda sebagai pengajar dan peneliti.
Dengan demikian instrumen yang mungkin digunakan adalah pengamatan dan
observasi terstruktur
Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang
berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar,
yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan.
Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
Data hasil tindakan dikumpulkan dengan suatu alat yang disebut instrumen.
Instrumun akan menentukan peroleh data yang dikumpulkan oleh karena dalam
pemilihan instrumen penllitian tindakan kelas harus tepat. Menurut jenis bisa tes
dan non tes atau data kuantitatif dan kualitatif. Jenis instrumen tes meliputi pilihan
ganda, tes uraian, tes kemapuan lainnya. Sedangkan non tes berupa
observasi/pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan tidak langsung,
pengamatan yang dilakukan melalui pihak lain, bukan peneliti itu sendiri. Tentu
walaupun pengamatan, harus ada instrument pengamatan.
Data yang masuk lewat insttrumen pengumpulan data kemudian dianalisis,
dikelompok-kelompok berdasarkan tes dan non tes. Langkah selanjutnya data di
oleh, maka dihasilkan hasil pengolahan data, untuk diinterpretasikan
Kegiatan Pembelajaran 18
272
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 18 ini, peserta yang
mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point
1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas
pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Perencanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
terhadap materi modul
e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan
keperluan);
f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihan/kasus/tugas (LK 18.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat
yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
b. Penyampaian hasil diskusi;
PPKn SMP KK D
273
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Perencanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul
“Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan
tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas
dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK 18.1 yang telah
disediakan
2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 18.2) secara individu
sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan
peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras
(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.
3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan
pertanyaan, saran dan komentar.
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
Kegiatan Pembelajaran 18
274
pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan/ Kasus /Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas
diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Menguraikan langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan
kelas (PTK) LK 18.1 Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi perencanaan penelitian tindakan
kelas(PTK)
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang perencanaan
penelitian tindakan kelas (PTK)
3. Buatlah uraian langkah-langkah dalam proses perencanaan penelitian
tindakan kelas ke dalam tabel 18.1
4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
No. Langkah-langkah perencanaan PTK Penjelasan
1.
2.
3.
4.
5.
PPKn SMP KK D
275
AKTIVITAS : Membuat perencanaan penelitian tindakan kelas LK 18.2 Perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK) Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi perencanaan penelitian tindakan kelas
(PTK)
2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang perencanaan
penelitian tindakan kelas (PTK)
3. Jawablah pertanyaan yang disediakan dalam tabel 18.2
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
1. Buatlah rumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas dengan benar.
2. Tentukan alternatif pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas secara benar
3. Rumuskanlah hipotesis tindakan dalam peneltian tindakan kelas (PTK) secara benar
4. Susunlah indikator pencapaian hasil pada penlitian tindakan kelas 5. Susunlah instrumen pengumpulan data dalam penelitian tindakan
kelas (PTK).
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Kegiatan Pembelajaran 18
276
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif
1. Perumusan masalah dalam perencanaan PTK yang baik adalah ... a. rumusan masalah memiliki makna ganda b. masalah penelitian dirumuskan secara jelas c. rumusan masalah memuat satu variabel d. masalah penelitian dirumuskan dari teori
2. Alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian disebut ...
a. Metode penelitian b. Skenario penelitian c. Hipotesis penelitian d. Instrumen penelitian
3. Suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah pembelajaran yang
memerlukan sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat untuk menghasilkan suatu data yang diharapkan disebut ... a. Penelitian Tindakan Kelas b. Karya Tulis Ilmiah c. Jurnal Ilmiah d. Simposium
4. Dugaan yang beralasan atau jawaban sementara atas masalah yang
hendak dipecahkan disebut ... a. Rumusan masalah b. Hipotesis penelitian c. Instrumen penelitian d. Alternatif tindakan
5. Instrumen yang mungkin digunakan pada penelitian tindakan kelas oleh
guru adalah ... a. Pengamatan b. Wawancara c. Survey d. Tes
PPKn SMP KK D
277
F. Rangkuman
Rumusan masalah dalam PTK harus benar-benar fokus terhadap masalah
tertentu yang spesifik. Artinya masalah tersebut dapat dipecahkan dan dapat
diukur pemecahan masalah.
Tindakan pemecahan masalah yang dilakukan harus benar-benar pilihan tindakan
yang paling tepat. Seumpama tindakan adalah “obat” maka obat tersebut harus
benar-benar tepat, sehingga dapat menyembuhkan sakit (masalah) yang timbul.
Untuk meyakinkan tindakan yang dilakukan, harus ada jawaban sementara untuk
memecahkan masalah yang disebut hipotesis tindakan.Indikator pencapaian
kompetensi harus ditunjukan oleh kriteria pencapaian kompetensi. Indikator
dikumpulkan melalui instrumen penelitian.
Kegiatan Pembelajaran 18
278
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 18 ini, Bapak/Ibu secara otomatis
telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi
dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 18.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat telah
menyelesaikan modul ini, jika masih di bawah 80% Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Pembelajaran 18, terutama yang belum dikuasai.
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏
𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%
PPKn SMP KK D
279
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas
• Kegiatan Pembelajaran 1 Tes Formatif : 1. A. Harkat dan martabat seseorang
2. C. Berpikir, bertindak dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda
3. A. Tindakan seseorang dalam situasi tertentu
4. A. Moral
5. B. Kemampuan bersikap dan berlaku disiplin
• Kegiatan Pembelajaran 2 Tes Formatif : 1. C. Nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia
2. D. Sebagai pemberi arah pada perilaku masyarakat Indonesia
3. A. Sebagai pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi
4. A. Semangat gotong royong dan asas kekeluargaan
5. C. Tenggang rasa
• Kegiatan Pembelajaran 3 Tes Formatif : 1. D. Persepsi dan sikap yang wajar terhadap Pancasila
2. D. Sikap dan tingkah laku bangsa
3. D. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
4. A. Komunis
5. A. Alat pemersatu bangsa
• Kegiatan Pembelajaran 4 Tes Formatif : 1. A. Agresi militer
2. C. Terpimpin
3. D. 1959 - 1966
4. D. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun keamanan
5. C. Pancasila hanya sebatas retorika politik saja
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas
280
• Kegiatan Pembelajaran 5 Tes Formatif : 1. C. Republik berkedaulatan Rakyat
2. D. Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan
3. A. Perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai tingkat yang menentukan
4. B. Keinginan luhur bangsa Indonesia supaya berkehidupan yang bebas
5. D. Alinea keempat
• Kegiatan Pembelajaran 6 Tes Formatif : 1. B. membeda-bedakan teman pergaulan
2. C. Masyarakat
3. A. Melakukan demontrasi kepada senua lembaga negara
4. B. Hukum
5. A. Politik
• Kegiatan Pembelajaran 7 Tes Formatif : 1. A. Kepolisian
2. D. KPK
3. A. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
4. B. Lembaga Bantuan Hukum
5. A. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di
bidang perlindungan HAM
• Kegiatan Pembelajaran 8 Tes Formatif : 1. A. Kesopanan
2. A. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat
3. B. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan
4. A. Keyakinan dalam hati
5. B. Kesadaran terhadap norma
• Kegiatan Pembelajaran 9 Tes Formatif : 1. B. Pengadilan Agama
2. C. Mahkamah Agung
3. B. Unsur-unsur peradilan
PPKn SMP KK D
281
4. A. Hukum
5. A. Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004
• Kegiatan Pembelajaran 10 Tes Formatif : 1. B. Kerjasama
2. B. Kepentingan bersama
3. C. Joint venture
4. C. Kerukunan antar umat beragama yang berbeda
5. D. Koalisi
• Kegiatan Pembelajaran 11 Tes Formatif : 1. A. Perasaan senasib dan sepenanggungan
2. C. Republik
3. A. Rakyat yang memegang kedaulatan dan kekuasaan
4. B. Negara yang merdeka dan berdaulat
5. B. Membanggakan budaya daerahnya sendiri
• Kegiatan Pembelajaran 12 Tes Formatif : 1. A. 1 dan 2
2. B. Rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
3. D. Bebas
4. B. Rela berkorban
5. D. Kepentingan bangsa dan negara
• Kegiatan Pembelajaran 13 Tes Formatif : 1. C. Langsung
2. D. Mengumpulkan informasi
3. A. Menalar
4. C. Setiap kelompok belajar kecil (terdiri 4 orang) untuk menyajikan hasil
kerjanya di depan kelas
5. B. Mengamati
• Kegiatan Pembelajaran 14 Tes Formatif : 1. D. Karakteristik kemampuan peserta didik
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas
282
2. D. 3 dan 4
3. B. Pelacakan isu media massa
4. A. Debat pro dan kontra
5. A. Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejumlah indikator
• Kegiatan Pembelajaran 15 Tes Formatif : 1. A. Indikator
2. A. Tes
3. D. Pedoman dalam mengembangkan soal
4. A. Terpadu
5. C. Kisi-kisi untuk setiap semester
• Kegiatan Pembelajaran 16 Tes Formatif : 1. B. Diukur dan diamati
2. A. Indikator
3. A. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan
4. C. Pendahuluan, inti, dan penutup
5. A. Penilaian
• Kegiatan Pembelajaran 17 Tes Formatif : 1. C. Kompetensi Dasar
2. B. Peta kepulauan Nusantara
3. B. menganalisis pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
4. A. Gambar Lambang Negara “Garuda Pancasila”;
5. A Memilih media yang memiliki teknologi canggih
• Kegiatan Pembelajaran 18 Tes Formatif : 1. B. masalah penelitian dirumuskan secara jelas
2. D. Instrumen Penelitian
3. A. Penelitian Tindakan Kelas
4. B. Hipotesis Penelitian
5. A. Pengamatan
PPKn SMP KK D
283
Evaluasi
Petunjuk Umum:
a. Periksa dan bacalah setiap butir tes dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan. Apabila dijumpai tulisan yang kurang jelas, rusak, atau jumlah butir tes yang tidak lengkap, segera laporkanlah kepada pengawas.
b. Tes terdiri atas 30 butir pilihan ganda, dengan rincian 20 butir soal Kompetensi Profesional.
dan 10 butir soal Kompetensi Pedagogik Jawablah butir-butir pertanyaan di
lembar jawaban yang disediakan. Tidak diperkenankan untuk mencoret,
mengotori, atau merusak lembar soal.
c. Apabila hendak memperbaiki atau mengganti jawaban, bersihkan atau coretlah huruf yang telah diberi tanda silang.
d. Periksalah kembali seluruh pekerjaan sebelum lembar jawaban dan lembar soal diserahkan kepada pengawas.
e. Bekerjalah dengan baik, serius, mandiri, dan tidak mencontek.
Petunjuk Pengerjaan:
a. Setiap butir pertanyaan mendapat nilai 1 (untuk jawaban betul) dan 0 (untuk jawaban salah).
b. Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf (A), (B), (C), atau (D) di lembar jawaban.
Evaluasi
284
1. Yang merupakan ukuran dari suatu nilai dan norma dalam kehidupan
pribadi dan sosial manusia adalah ...
a. Moral
b. Nilai Moral
c. Sikap Moral
d. PerilakuMoral
2. Pancasila sebagai sebuah dasar negara memuat sebuah nilai dasar,
yakni ...
a. nilai yang terwujud dalam kehidupan sosial masyarakat
b. nilai yang terwujud dalam kehidupan hukum pemerintahan
c. nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia
d. nilai yang tercermin dalam setiap kehidupan nyata rakyat Indonesia
3. Maraknya konflik yang bernuansa agama, tawuran pelajar, tawuran
mahasiswa, kekerasan, korupsi, kemiskinan menunjukkan telah
memudarnya Pancasila sebagai kepribadian nasional Indonesia yakni
terwujud dalam...
a. sifat keluhuran budi bangsa
b. sikap dan tingkah laku bangsa
c. sifat ramah tamah bangsa
d. sifat-sifat utama bangsa
4. Pada era orde lama Pancasila sebagai dasar negara yang secara yuridis
konstitusional diakui, namun dalam pelaksanaannya sebagai …
a. alat pemersatu bangsa
b. kepribadian bangsa
c. identitas nasional
d. sumber hukum
5. Pelaksanaan UUD NRI pada masa orde baru belum dilaksanakan secara
murni dan konsekuen, hal ini disebabkan karena ...
a. Pemerintahan dicemari oleh KKN
b. Terjadi penyelewengan pada UUD 1945
c. Kondisi lembaga negara belum tertata dengan baik
d. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun
keamanan
PPKn SMP KK D
285
6. Ikut berpartisipasi memberikan suara pada saat pemilihan umum
merupakan sikap positif dalam bidang ...
a. Politik
b. Hukum
c. Sosial budaya
d. Pertahanan keamanan
7. Melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap setiap berkas
perkara pelanggaran HAM yang masuk merupakan tugas dari lembaga
perlindungan HAM, yaitu ...
a. Kepolisian
b. Kejaksaan
c. Komnas HAM
d. Pengadilan HAM
8. Sanksi yang didapat akibat melanggar norma kesusilaan adalah ...
a. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat
b. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan
c. Dikucilkan oleh masyarakat adat
d. Mendapat ancaman hukuman
9. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1) Fungsi mengadili
2) Fungsi pengawasan
3) Fungsi pembinaan
4) Fungsi administratif
5) Fungsi nasehat
Dari pernyataan diatas, lembaga peradilan yang memiliki kelima fungsi
tersebut adalah ...
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan Agama
c. Mahkamah Agung
d. Mahkamah Militer
Evaluasi
286
10. Kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan
tujuan disebut ...
a. Tawar menawar
b. Joint Venture
c. Kooptasi
d. Koalisi
11. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
dua unsur sosial budaya masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu ...
a. Perasaan senasib sepenanggungan
b. Musyawarah mufakat
c. Sifat Kekeluargaan
d. Tenggang rasa
12. Dibawah ini sistematika :
(1) Pembukaan, terdiri dari 4 alinea
(2) Batang Tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan,
2 ayat aturan tambahan
(3) Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan
peralihan, 2 pasal aturan tambahan
(4) Penjelasan, terdiri dari penjelasan umum dan pasal demi pasal
Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang lama
adalah...
a. 1,2,3
b. 2,3,4,
c. 1,2,4
d. 1,3,4
13. Dibawah ini sistematika :
(1) Pembukaan, terdiri dari 4 alinea
(2) Batang Tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan,
2 ayat aturan tambahan
(3) Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan
peralihan, 2 pasal aturan tambahan
(4) Penjelasan, terdiri dari penjelasan umum dan pasal demi pasal
Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hasil
amandemen/ perubahan adalah...
PPKn SMP KK D
287
a. 2,3
b. 1,4,
c. 2,4
d. 1,3
14. Makna alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ingin
menghapuskan penjajahan dengan segala bentuknya karena tidak
sesuai dengan...
a. Peri Kebangsaan dan PeriKemanusiaan
b. Peri KeTuhanan dan Peri Kemanusiaan
c. Peri Keadilan dan Peri kebangsaan
d. Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan
15. Makna alinea kedua Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945...
a. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai tingkat yang
menentukan.
b. perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan
c. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai kemerdekaan.
d. perjuangan bangsa Indonesia telah mendapatkan ijin Jepang
16. Susunan/ sistem pemerintahan menurut UUD 1945 dalam Pembukaan
alinea 4 adalah...
a. Republik
b. Demokrasi Pancasila
c. Republik berkedaulatan Rakyat
d. Negara Hukum
17. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan
nilai-nilai luhur yang tidak hanya diterima oleh bangsa Indonesia, tetapi
juga oleh bangsa-bangsa lain di dunia oleh karenanya disebut ...
a. Universal
b. Lestari
c. Singkat
d. Elastis
Evaluasi
288
18. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban
3. Toleransi
4. Perasaan senasib sepenanggungan
Dari pernyataan diatas, yang termasuk nilai-nilai kesadaran bernegara
adalah nomor ...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 1
19. Pernyataan yang benar tentang negara persatuan adalah ....
a. berpusat pada negara lain
b. negara yang merdeka dan berdaulat
c. mempunyai dua pemerintahan
d. terdiri dari beberapa pemerintahan daerah
20. Semangat kebangsaan yang tumbuh dalam diri warga negara Indonesia,
ditandai dengan adanya sikap ...
a. Toleransi
b. Rela berkorban
c. Gotong royong
d. Musyawarah mufakat
21. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Guru membimbing peserta didik yang berpasang-pasangan untuk
menemukan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan rujukan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa sendiri.
2) Dari sumber belajar selanjutkan peserta didik memilih informasi-
informasi yang dapat dijadikan rujukan untuk memecahkan
pertanyaan tersebut.
Dari pernyataan diatas menunjukkan langkah-langkah pembelajaran
yaitu ...
a. Menanya
b. Mengamati
c. Mengkomunikasikan
PPKn SMP KK D
289
d. Mengumpulkan informasi
22. Pemilihan model pembelajaran menurut Permendikbud Nomor 58 Tahun
2014 harus mempertimbangkan ...
a. Suasana kelas
b. Sifat/karakter guru
c. Tingkat kemampuan guru
d. Karakteristik kemampuan peserta didik
23. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Partisipasi dalam asosiasi
2. Dialog mendalam dan berpikir kritis
3. Pengabdian kepada masyarakat
4. Kajian karakter ketokohan
Dari pernyataan diatas, yang termasuk model pembelajaran yang
didasarkan pada ranah sikap ditunjukkan nomor ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
24. Perhatikan pernyataan berikut :
1. tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang
digunakan dalam KD;
2. karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
3. potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/
daerah.
Pernyataan diatas adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
mengembangkan ...
a. Indikator
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar
d. Materi Pembelajaran
25. Indikator pada KD berbunyi dapat menjelaskan pengertian HAM, maka
instrumen penilaian yang tepat adalah ...
a. Tes
b. Portofolio
Evaluasi
290
c. Skala sikap
d. Lembar pengamatan
26. RPP sebagai rancangan pembelajaran yang mendidik dapat dilihat pada
komponen …
a. materi ajar dan sumber belajar
b. penilaian proses dan hasil belajar
c. indikator kompetensi dan tujuan pembelajaran
d. metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
27. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan pada tuntutan ...
a. Indikator
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar
d. Tujuan Pembelajaran
28. Penggunaan media memiliki kelebihan pada kemampuan distributif
artinya mampu ...
a. menampilkan kembali objek sesuai dengan berbagai keperluan
pembelajaran
b. menjelaskan materi yang luas dengan waktu yang relatif singkat
c. mempercepat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa
d. menjangkau audien yang besar dengan satu kali penyajian
29. Perumusan masalah dalam perencanaan PTK yang baik adalah ...
a. rumusan masalah memiliki makna ganda
b. masalah penelitian dirumuskan secara jelas
c. rumusan masalah memuat satu variabel
d. masalah penelitian dirumuskan dari teori
30. Dugaan yang beralasan atau jawaban sementara atas masalah yang
hendak dipecahkan disebut ...
a. Rumusan masalah
b. Hipotesis penelitian
c. Instrumen penelitian
d. Alternatif tindakan
PPKn SMP KK D
291
Kunci Jawaban Evaluasi 1. A. Moral
2. C. Nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia
3. B. Sikap dan tingkah laku bangsa
4. A. Alat pemersatu bangsa
5. D. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun
keamanan
6. A. Politik
7. A. Kepolisian
8. A. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat
9. B. Pengadilan agama
10. B. Joint venture
11. A. Perasaan senasib sepenanggungan
12. C. 1, 2, 4
13. D. 1, 3
14. D. Peri kemanusiaan dan peri keadilan
15. B. Perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan
16. C. Republik berkedaulatan rakyat
17. A. universal
18. A. 1 dan 2
19. B. Negara yang merdeka dan berdaulat
20. B. Rela berkorban
21. D. Mengumpulkan informasi
22. D. Karakteristik kemampuan peserta didik
23. D. 3 dan 4
24. A. Indikator
25. A. Tes
26. D. Metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
27. A. Indikator
28. D. Menjangkau audien yang besar dengan satu kali penyajian
29. B. Masalah penelitian dirumuskan secara jelas
30. B. Hipotesis Penelitian
Penutup
292
PPKn SMP KK D
293
Penutup
Demikianlah modul guru pembelajar kelompok kompetensi D bagi guru Mata
Pelajaran PPKn SMP.
Mudah-mudahan anda dapat memahami secara menyeluruh apa yang diuraikan
dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut akan menjadi bekal dalam
menyusun materi PPKn, pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu yaitu
kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi dan produktivitas pembelajaran serta
bermakna bagi para peserta didik.
Kemampuan-kemampuan yang anda kuasai setelah mempelajari modul ini akan
berguna bagi anda dalam membimbing teman sejawat dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi kinerja Anda tidak saja pada saat
pendidikan latihan tetapi pada saat Anda melaksanakan tugas di daerah masing-
masing
Modul ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun berharap saran dan
kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul.
Penutup
294
PPKn SMP KK D
295
Daftar Pustaka
Purwa Hadiwardoyo, Drs.,MSF, 1990, Moral dan Permasalahannya,Yogyakarta:
Kanisius
Darji Darmodiharjo, Prof, S.H.; 1986; Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi
Nasional; Malang: Laboratorium IKIP Malang
Darji Darmodiharjo, Prof, S.H.; 1986; Nilai, Norma, dan Moral; Jakarta: Aries Lima
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta :
Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013.Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kemdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013. Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs. Jakarta : Kemdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013. Tentang
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta :
2014
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) turunan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Notonagoro, Prof.,Dr., h.c.Mr. Drs, 1980, Pancasila Secara Ilmiah Populer,
Djakarta: Pantjuran Tudjuh
Juliardi, Budi. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Daftar Pustaka
296
Kaelan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma
Kansil, C.S.T, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs. Jakarta: Bumi
Nusantara
Pranarka. A.M.W. 1985. Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila. Jakarta: Yayasan
Proklamasi
Saksono, Ign. Gatut . 2007. Pancaila Soekarno. Yogyakarta: Rumah Belajar
Tabinkas
Suteng, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Taniredja, Tukiran, dkk. 2014. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Bangsa dan
Negara Indonesia. Bandung: Alfabeta
Wahidin, Samsul. 2015. Dasar-dasar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
-------------------------------. 2009. Buku Pintar Politik Sejarah, Pemerintahan dan
Ketatanegaraan. Yogyakarta: Great Publisher
--------------------------------. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
--------------------------------. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
--------------------------------. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
http://www.pusakaindonesia.org/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-
pandangan-hidup-bangsa/
MPR RI.2006. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan Bab, Pasal dan Ayat.
Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI
_____.2006. Bahan Tayangan Materi Sosialisasi Undang-Undang dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR
PPKn SMP KK D
297
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas 9
Republik Indonesia.2002. Undang-Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika
Tim Penyusun 30 Tahun Indonesia Merdeka. 1997. 30 Tahun Indonesia
Merdeka. Jakarta: Balai Pustaka.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan
Kawarganegaraan SMP/MTS Kelas VII
Majelis Permusyawaratan Rakyat,2012 Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Sekretariat Jenderal MPR RI
Akbar, Patrialis. 2013. Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara RI Tahun
1945. Jakarta: Sinar Grafika.
Asshiddiqie, Jimly, 2012. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika.
Budiarjo, Miriam. 2003. Dasar- Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Gaffar, Afan. 2000. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta :
Pusataka Pelajar.
Mas’oed, Mochtar dan MacAndrews, Colin, Editor. 2001. Perbandingan Sistem
Politik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Republik Indonesia. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Yuda AR, Hanta. 2010. Presidensialisme Setengah Hati: Dari Dilema Ke
Kompromi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Zoelva, Hamdan. 2002. Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara Setelah
Perubahan UUD 1945. Makalah. Jakarta : Sekretaris Negara RI.
_____. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas
VIII.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
El-Muhtaj, Majda. 2007. Hak Asasi Indonesia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta:
Kencana
Malian, Sobirin dan Marzuki, Suparman. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan dan
Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press
Nasution, DR. Bahder Johan. 2014. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Bandung: CV. Mandar Maju
Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Daftar Pustaka
298
Utama
Saraswati, LG. 2006. Hak Asasi Manusia (Teori, Hukum, Kasus).Jakarta: Filsafat
UI Press
Sujatmoko, Andrey. 2015. Hukum HAM dan Hukum Humaniter. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Tim Dosen PKn UPI. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: CV Maulana
Media Grafika.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
Darji Darmodiharjo, Prof, S.H.; 1986; Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi
Nasional; Malang: Laboratorium IKIP Malang
Darji Darmodiharjo, et al.1986; Nilai, Norma dan MoralJakarta: Aries Lima.
Hartanti, Evi. 2007. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika
Rahardjo, Satjipto. 2002. Sosiologi Hukum, Perkembangan, Metode dan Pilihan
Masalah Surakarta: UII
Soekanto, Soerjono, Dr., S.H., MA., 1982, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan
Hukum; Jakarta: CV Rajawali
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak.
Ali, Mohammad Daud. 1990. Hukum Islam. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Fadjar, Abdul Mukthie. 2006. Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi.
Konstitusi Press dan Media Press. Jakarta/Yogyakarta
Mertokusumo, Sudikno. 2008. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Liberty.
Yogyakarta.
Pengadilan Militer II-08 Jakarta. Struktur Organisasi. Online. http://www.dilmil-
jakarta.go.id/rnews.php?nid=114. Diakses tanggal 1 Desember 2015.
Rahardjo, Satjipto. 1996. Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Ali, M. 2003. Teologi Pluralis-Multikultural: Menghargai Kemajemukan Menjalin
Kebersamaan. Jakarta. PT Kompas Media Nusantara.
https://jenjitpuriningtias.wordpress.com/2014/02/01/membangun-hubungan-
kerjasama/
PPKn SMP KK D
299
http://www.slideshare.net/rhynaSB/bentuk-bentuk-interaksi-sosial-
15960496?next_slideshow=1
https://riskanoviyants.wordpress.com/2014/02/10/membangun-hubungan
kerjasama/
Al-Hakim. S. 2007. Pendidikan Multikultural: Strategi Inovatif Pembelajaran
Masyarakat Indonesia yang Pluralis-Multikultural. Malang. Inka Print.
___. 2012. Tatangan dan Permasalahan dalam Upaya Memeliihara Persatuan dan
Kesatuan Bangsa. (Online),
(https://ghearoktoni.wordpress.com/2012/06/17/tantangan-dan-
permasalahan-dalam-upaya-memelihara-persatuan-dan-kesatuan-
bangsa), diakses tanggal 1 Desember 2015
____. 2014. Bagaimana Menjaga Komitmen Persatuan!. (Online), (http://ppkn-
smp.blogspot.co.id/2014/12/semangat-dan-komitmen-sumpah-
pemuda.html), diakses tanggal 1 Desember 2015
Arsy. 2013. Analisis Pancasila Sila Ke-3 “persatuan Indonesia”, (Online),
(http://arsy22.blogspot.co.id/2013/09/analisis-pancasila-sila-ke-3-
persatuan_10.html), diakses tanggal 1 Desember 2015
Azra, Azyumardi. 2015. Kemerdekaan dan Persatuan. (Online), (Http:
http://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/15000011/Kemerdekaan.da
n.Persatuan?page=all), diakses tanggal 1 Desember 2015
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogjakarta: Paradigma
Mulyana, Dedi. 2013. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dalam
Multikulturalisme. Makalah Mata Kuliah Sosioantropoloogi Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Rahmawati, Nia. 2013. Memahami Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia.
(Online), (Http: //obrolanpolitik.blogspot.co.id/2013/03/memahami-makna-
persatuan-dan-kesatuan_14.html), diakses tanggal 1 Desember 2015
Sofyan, Syafran. 2012. Implementasi Nilai-nilai Konstitusi dalam Meningkatkan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Jurnal Lemhannas edisi Januari 2012
Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang
Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University.
idayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam.
Daftar Pustaka
300
Surabaya:Usaha Nasional.Hal 85-86.
Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka
Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta:Kuaternitaf 179-180.
Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Hal 12-17.
PPKn, 2014 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII, Jakarta:
Kemdikbud)
(sbr:: http://balitbangdiklat.kemenag.go.id, http://rachmat-didi.blogspot.com)
Supandi, 2014. Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PPKn SMP,
Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,
Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun
2014. Jakarta: Kemendikbud.
Supandi, 2015, Materi Pelatihan Kurikulum Tahun 2013 , Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,. Jakarta:
Kemendikbud
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembalajaran pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah
Tsanawiyah .
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 62 Tahun 2014
PPKn SMP KK D
301
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2014
tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013
Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat
Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah
Tsanawiyah .
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2014
tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013
Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat
Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,
Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun
2014. Jakarta: Kemendikbud.
Supandi, 2015, Materi Pelatihan Kurikulum Tahun 2013 , Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,. Jakarta:
Daftar Pustaka
302
Kemendikbud
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembalajaran pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik
AECT, (1977), The Definition of Educational Technology. Association For
Educational Communication and Technology.
Al-Hakim, S. 1985. Media Pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila. Malang:
Proyek OPF IKIP Malang.
Al-Hakim, S. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Pembudayaan Nilai-Nilai
Pancasila. Malang. UM Press.
Al-Hakim, S. 2011. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar. Makalah Disajikan
pada Workshop Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila (PNP) Berbasis
Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Guru Sekolah Dasar Di Jawa Timur.
Batu, Tanggal 14 s/d 16 Nopember 2011
Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta.
Prestasi Pustaka.
Pudjantoro, P. 2012. Media Pembelajaran PPKn. Malang. Panitia Sertifikasi Guru
115.
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta, Penerbit Kecana.
Sukarnyawa, 2002 Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Proyek Peningkatan
Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP Malang,
Moleong, Lexy. J, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rajawali
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-
part-ii/)
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-penelitian-tindakan-
kelas.html
PPKn SMP KK D
303
Glosarium
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yg saling bertemu dan saling mempengaruhi; Proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dl suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu
BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, badan yang mempersiapkan terbentuknya NKRI
Indikator perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran
Kegiatan inti proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran terdiri atas pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup
Kegiatan pendahuluan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
Kegiatan penutup kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut
Kompetensi kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara
Merefleksi adalah mencerminkan: kata atau ucapan seseorang
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya, baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Pluralisme adalah keadaan masyarakat yg majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya); beraneka macam kebudayaan
Sosio-politis adalah berhubungan dengan masyarakat yang bersifat politik.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar tertulis (basic law) konstitusi pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini
Glosarium
304