pengembangan media flash pada …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · pembelajaran merupakan...

34
PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA PEMBELAJARAN IPA SMP TEMA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA oleh Aulia Azizah 4001409071 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: lamminh

Post on 18-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA

PEMBELAJARAN IPA SMP TEMA SISTEM

PENCERNAAN MANUSIA

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

oleh

Aulia Azizah

4001409071

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

ii

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika

kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.”

(QS. Al-Isra’: 7)

“Memburu berkah amatlah berat, tapi justru di dalamnyalah ada banyak rasa

nikmat.”

PERSEMBAHAN

Untuk Ayah, Ibu, Para Murobby, Guru,

Kakak, Adik, dan Sahabat

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

vi

PRAKATA

Puji syukur senantiasa terucap ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, serta sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW. Pada kesempatan ini, penulis dengan penuh syukur mempersembahkan skripsi

dengan judul ”Pengembangan Media Flash pada Pembelajaran IPA SMP Tema

Sistem Pencernaan Manusia”.

Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan banyak

pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes yang telah memberikan kemudahan

administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dra. Sri Nurhayati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan motivasi, bimbingan, arahan serta saran-saran dalam

menyusun skripsi ini.

4. Arif Widiyatmoko, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan motivasi, bimbingan, arahan serta saran-saran kepada

penulis.

5. Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd., Dosen Penguji sekaligus Dosen Wali yang

telah memberikan motivasi, arahan serta masukan untuk kebaikan skripsi ini.

6. Muhamad Bisri, sebagai TU jurusan IPA Terpadu yang telah membantu

kelancaran administrasi.

7. Kepala Sekolah, Guru IPA, dan siswa-siswi kelas VIII SMP Islam Al-Madina

Semarang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

8. Kedua orang tua dan kakak-kakak yang senantiasa memanjatkan doa,

memberikan dukungan dan kepercayaan kepada penulis.

9. Para Murobby dan mutarobby yang senantiasa mendoakan, memberikan

semangat dan bantuan kepada penulis.

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

vii

10. Rumah Tilawah Ihwah Rosul khususnya IR 16 dan para penghuninya yang telah

membersamai penulis dalam berproses hingga menjadi sosok yang lebih baik

dan bermanfaat

11. Sahabat dan rekan-rekan di lembaga FMI, BEM FMIPA, JODY!, HIMA IPA,

BPH IPA, BEM KM Unnes, MORSE serta kerabat di rumah, terimakasih atas

kebersamaan dan semangatnya.

12. Berbagai pihak yang telah membantu penulis menyusun skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.

Terima kasih.

Semarang, Agustus 2016

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

viii

ABSTRAK

Azizah, Aulia. 2016. Pengembangan Media Flash Pada Pembelajaran IPA SMP

Tema Sistem Pencernaan Manusia. Skripsi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu FMIPA Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Sri

Nurhayati, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Arif Widiyatmoko, M.Pd.

Kata Kunci : Flash, Pembelajaran IPA, Sistem Pencernaan Manusia

Salah satu tema yang diajarkan di SMP adalah Sistem Pencernaan Manusia. Tema

tersebut tentunya memerlukan media yang dapat menggambarkan atau

memvisualisasikan dikarenakan objek yang akan dipelajari cukup rumit yaitu berada

di dalam tubuh manusia atau siswa itu sendiri. Menurut hasil observasi di SMP Islam

Al-Madina Semarang, adanya media yang terdapat disekolah belum sepenuhnya

mewakili setiap materi yang diberikan serta ketuntasan hasil belajar siswa masih

banyak yang belum mencapai KKM khususnya pada materi sistem pencernaan

manusia. Oleh karena itu media pembelajaran IPA berupa Media Flash

dikembangkan. Penelitian ini dirancang dengan desain penelitian Research and

Development (R&D) yang telah dimodifikasi dengan tahapan proses pengembangan

dan uji efektivitas. Kelayakan media Flash diukur berdasarkan penilaian validator.

Sedangkan efektivitas diukur dengan indikator siswa yang memiliki nilai hasil

belajar ≥ 75 mencapai 75% dari total siswa. Terdapat tiga validator pada penelitian

ini yaitu validator media, materi dan bahasa dimana ketiga validator menilai media

flash layak digunakan. Pada uji coba pemakaian diketahui bahwa kriteria kelayakan

dan efektif dapat terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat

disimpulkan bahwa media flash sangat layak digunakan dan efektif diterapkan pada

pembelajaran IPA tema sistem pencernaan manusia di SMP.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

ix

ABSTRACT

Azizah, Aulia. 2016. Development of Flash Media On Science Learning SMP

Human Digestive System Theme. Final Project, Program of Natural Sciences

Education Studies, Semarang State University. Main tutors Dra. Sri Nurhayati, M.Pd.

and Tutors Companion Arif Widiyatmoko, M.Pd.

Keywords : Flash Media, Science Learning, Human Digestive System

One theme taught in junior high school is human digestive system. The theme is

certainly need media could describe or visualize because the object to be learned are

in the human body or students itself. According to observations at SMP Islam Al-

Madina Semarang, the presence of the media that was found at the school has not

been fully represent each the subjects given mastery as well as learning outcomes

students still have not reached KKM especially on any material human digestive

system. Hence the media in the form of science learning flash media developed.

Research is designed by research design Research and Development (R & D) that

has been modified with stage of the proceeding development and effectiveness

testing. The worthinnes of the flash media measured based on the assessment of

validators. While the effectiveness of measured by indicators of students who achieve

a grade ≥ 75 reached 75% of total students. There are three validator to research is

media validator, material and language where third validator assess flash media

being used. On trial discharging be seen that all effective criteria could be met.

Based on results of the study and discussion, it can be concluded that the flash media

feasible to use and effective applied to an integrated learning theme of human

digestive system in junior high school.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN ............................................................................................ iii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................................ v

PRAKATA .................................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB

1. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah .................................................................... 4

1. 3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

1. 4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4

1. 5 Penegasan Istilah ..................................................................... 5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Pembelajaran IPA ..................................................................... 9

2. 2 Multimedia Interaktif ................................................................ 10

2. 3 Flash.......................................................................................... 14

2. 4 Karakteristik Tema Sistem Pencernaan .................................... 15

2. 5 Landasan Empiris ..................................................................... 16

2. 6 Kerangka Berpikir .................................................................... 16

3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................... 18

3.2 Rancangan Penelitian .............................................................. 18

3.3 Prosedur Penelitian ................................................................... 19

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

xi

3.4 Data dan Cara Pengambilan Data ............................................. 21

3.5 Metode Analisis Data ............................................................... 22

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 24

4.2 Pembahasan ............................................................................. 31

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................... 37

5.2 Saran ......................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 38

LAMPIRAN .................................................................................................. 40

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Data dan Cara Pengambilan Data .............................................................. 22

3.2 Kriteria Kelayakan Produk ........................................................................ 22

4.1 Data Kelayakan Media Flash oleh Ahli Media .......................................... 30

4.2 Data Kelayakan Media Flash oleh Ahli Materi ......................................... 30

4.3 Data Kelayakan Media Flash oleh Ahli Bahasa ........................................ 30

4.5 Hasil Belajar Siswa .................................................................................... 31

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Media Flash ....................................... 17

3.1 Tahapan Penelitian R & D ......................................................................... 18

4.1 Halaman Tampilan Awal Media ................................................................ 25

4.2 Halaman Judul Tampilan Cover Media ..................................................... 25

4.3 Halaman Menu Utama dan Beranda .......................................................... 26

4.4 Halaman Kompetensi Media ..................................................................... 27

4.5 Halaman Pilihan Menu Awal Materi ......................................................... 28

4.6 Halaman Evaluasi dan Penskoran Media ................................................... 28

4.7 Halaman Bantuan Media ........................................................................... 29

4.8 Halaman Profil Media ................................................................................ 29

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus .......................................................................................................... 40

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................. 42

3. Garis Besar Isi Media .................................................................................. 98

4. Lembar Validasi/Penilaian Oleh Ahli Media ............................................... 99

5. Lembar Validasi/Penilaian Oleh Ahli Materi .............................................. 105

6. Lembar Validasi/Penilaian Oleh Ahli Bahasa ............................................. 111

7. Data Perhitungan Validasi ........................................................................... 117

8. Soal Evaluasi ................................................................................................ 119

9. Lembar Jawaban Evaluasi Post Test ............................................................ 127

10. Kunci Jawaban Soal Evaluasi .................................................................... 128

11. Soal Evaluasi pada Media Flash ................................................................ 129

12. Data Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 136

13. Data Perhitungan Hasil Belajar Siswa ....................................................... 137

14. Daftar Kode Siswa ..................................................................................... 138

15. Story Board Media Flash ........................................................................... 139

16. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 153

17. Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................................... 154

18. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ........................................................ 155

19. Dokumentasi .............................................................................................. 156

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas,

kreatifitas, dan kearifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan

peserta didik sesuai rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan

menyenangkan (Mulyasa, 2006). Penerapan konsep kurikulum 2013 pada

tahap awal pelaksanaan sudah selesai. Hampir seluruh pendidik telah

terdampak oleh program pelatihan dan bergegas untuk menguasai konsep

pembelajaran saintifik dan penilaian autentik. Namun demikian, untuk dapat

mendorong percepatan mengubah konsep ke dalam aksi yang nyata dalam

pembelajaran di dalam kelas, masih memerlukan perbaikan proses dan waktu

yang lebih banyak. Diakui oleh para guru mengubah paradigma mengajar dari

ceramah ke memfasilitasi siswa beraktivitas dan berkarya memerlukan proses

yang lebih lama dari yang diharapkan.

Dalam proses pembelajaran, guru harus kreatif dan inovatif dalam

menciptakan kondisi yang sesuai dengan prinsip-prinsip KBM. Peran guru

sangat penting karena di tangan merekalah suasana kelas akan hidup,

diminati, dan diperhatikan. Hal ini antara lain dapat didukung dengan inovasi

penggunaan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Buku paket yang merupakan sarana penting bagi siswa dan guru, namun

buku paket masih memiliki tingkat kesulitan tinggi, banyak istilah yang

kurang jelas, dan belum bisa memvisualisasikan materi dengan baik, hal ini

yang membuat siswa kurang berminat dan motivasi siswa menurun dalam

mengikuti pembelajaran. Media diperlukan dalam proses pembelajaran

karena mempunyai kelebihan, yaitu dapat mengatasi kekurangan-kekurangan

dalam penyampaian informasi oleh guru kepada siswa yang disebabkan oleh

keterbatasan-keterbatasan yang ditemui dalam sumber belajar lain.

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

2

Salah satu tema yang diajarkan di SMP adalah Sistem Pencernaan

Manusia. Sistem Pencernaan Manusia adalah materi yang berhubungan

dengan bagaimana proses percernaan dalam tubuh manusia. Materi ini

membahas tentang organ-organ pencernaan dalam tubuh manusia dari yang

mikroskopis sampai dengan makroskopis beserta fungsi dan alur kinerjanya.

Bagi anak SMP untuk mempelajari materi ini ternyata masih banyak

mengalami kesulitan ketika tidak melihat objeknya secara langsung atau

minimal melihat gambarnya. Maka dari itu, diperlukan media yang dapat

menggambarkan atau memvisualisasikannya dikarenakan objek tersebut

berada di dalam tubuh manusia atau siswa itu sendiri. Media tersebut

dimaksudkan agar mempermudah siswa SMP untuk memahami materi

Sistem Pencernaan Manusia.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya di SMP Islam

Al Madina Semarang, diperoleh beberapa fakta yaitu adanya media yang

terdapat disekolah belum mewakili setiap materi yang diberikan kepada

siswa, waktu yang tersedia belum cukup untuk menyampaikan semua materi,

serta ketuntasan hasil belajar siswa masih banyak yang belum mencapai

KKM khususnya pada materi sistem pencernaan manusia. Meskipun secara

garis besar kegiatan pembelajaran telah dipusatkan ke siswa, namun itu

semua belum diimbangi dengan media yang dapat memvisualisasikan materi

yang dipelajari. Pada materi Sistem Pencernaan khususnya, media yang

digunakan belum begitu optimal. Siswa hanya mendengarkan penjelasan

guru, melihat macam-macam organ dari buku, bahkan diminta untuk mencari

gambarnya sendiri sebagai bentuk penugasan atau PR. Hal tersebut

menunjukkan belum adanya optimalisasi peran multimedia sebagai solusi

atas permasalahan yang muncul, padahal fasilitas di sekolah tersebut pun

cukup memadai untuk dikembangkannya multimedia.

Materi sistem pencernaan manusia yang diberikan kepada siswa SMP

tidak sekedar memberikan pengetahuan tentang apa sajakah organ-organ

yang berperan di dalamnya. Pada materi ini juga mengkaji kandungan-

kandungan makanan yang kita butuhkan serta kelainan-kelainan yang

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

3

berkaitan dengan sistem pencernaan. Bahkan output dari pemberian materi

tersebut adalah agar siswa mampu menjaga kesehatan dirinya dari berbagai

makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Semakin majunya perkembangan

zaman, ternyata tidak menjamin tingkat keamanan dan kehigienisan

makanan. Banyak cara untuk mendapatkan keuntungan melalui pengolahan

makanan termasuk juga cara yang kriminal. Jajanan-jajanan yang terdapat di

sekolah-sekolah contohnya. Aneka jajanan dijual murah dengan seluk beluk

yang tidak begitu jelas kandungan serta pengolahannya. Para siswa yang

mengkonsumsi makanan-makanan tersebut pun tidak pikir panjang, karena

mereka membeli apa yang mereka sukai. Padahal banyak efek jangka panjang

yang perlu diperhitungkan ketika mereka telah mengetahui ilmunya. Adanya

sikap-sikap selektif tersebut tentunya membutuhkan banyak dorongan selain

dari diri siswa itu sendiri. Salah satu cara yang efektif dalam penanaman

karakter siswa selain di keluarga adalah di sekolah. Melalui pemberian

materi, nasehat-nasehat guru, serta pesan-pesan yang disampaikan oleh

berbagai media yang digunakan diharapkan mampu membantu siswa

memiliki karakter-karakter dalam mengaplikasikan pengetahuan yang

diperolehnya.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dikembangkan media yang dapat

mengatasi kekurangan-kekurangan dari media sebelumnya. Salah satu

alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

dikembangkannya media flash dengan tema Sistem Pencernaan Manusia.

Media flash yang dikembangkan diharapkan dapat mengatasi permasalahan

yang ada yaitu membantu guru dalam menyampaikan materi dan

mempermudah siswa untuk memahami materi. Sehingga pengembangan

media flash pada pembelajaran IPA SMP tema sistem pencernaan manusia

perlu diteliti kelayakan dan keefektifannya.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kelayakan media flash pada pembelajaran IPA SMP tema

sistem pencernaan manusia?

2. Apakah media flash yang dikembangkan efektif diterapkan pada

pembelajaran IPA Terpadu tema sistem pencernaan manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kelayakan media flash dalam pembelajaran IPA pada tema

sistem pencernaan manusia yaitu melalui penilaian validator.

2. Mengetahui efektifitas media flash dalam pembelajaran IPA pada tema

sistem pencernaan manusia dilihat dari hasil belajar siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah :

1. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

pengembangan media pembelajaran berupa media flash pada mata pelajaran

IPA SMP;

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola,

pengembang lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin

mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang

pengembangan media flash pada mata pelarajan IPA.

Hasil dari penelitian dan pengembangan ini diharapkan juga mampu

memberikan manfaat praktis bagi peneliti, siswa, guru dan lembaga

pendidikan sebagai berikut:

1. Peneliti

Penelitian dan pengembangan ini akan menjadikan diri peneliti semakin

termotivasi untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik, efektif

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

5

dan efisien guna membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman

terhadap materi pelajaran khususnya materi penelitian ini yaitu sistem

pencernaan manusia.

2. Siswa

Siswa lebih mudah memahami materi dan menjadi lebih termotivasi

untuk belajar.

3. Guru

Guru menjadi terbantu dengan adanya media pembelajaran interaktif yang

baru untuk digunakan sebagai media sekaligus bahan ajar yang sifatnya

membantu guru dalam menjelaskan materi yang rumit, abstrak dan sulit

untuk dihadirkan secara nyata dalam pembelajaran langsung.

4. Lembaga pendidikan

Manfaat yang didapat untuk lembaga pendidikan dengan adanya media

pembelajaran baru ini tentunya dapat menambah motivasi untuk

menambah media ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran. Media

pembelajaran ini dapat memotivasi guru-guru untuk membuat media ajar

yang interaktif, efisien dan menyenangkan.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah merupakan penegasan dari konsep yang kemudian

dioperasionalkan. Adanya penegasan istilah diharapkan dapat memberi

gambaran tentang variabel yang jelas dan terukur, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Pengembangan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengembangan merupakan

proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan adalah perbuatan

menjadikan bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan

sebagainya) (Sukiman, 2007:53). Pengembangan adalah proses pembuatan,

pengujian kelayakan sampai dengan revisi. Pengembangan dalam konteks

penelitian ini yaitu mengembangkan sebuah produk media flash pada mata

pelajaran IPA SMP tema sistem pencernaan manusia.

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

6

1.5.2 Multimedia interaktif

Multimedia merupakan gabungan dari berbagai media yang terintegrasi,

berurutan dan simultan dalam menyajikan informasi (Anitah, 2008).

Multimedia interaktif menggunakan komputer untuk menyusun informasi

yang disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk teks, grafis, suara, video,

dan animasi (Eristi, 2006). Multimedia interaktif merupakan suatu

multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan

oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih yang dikehendaki

(Daryanto, 2010). Multimedia Interaktif dalam penelitian ini merupakan

gabungan dari beberapa media teks, grafis, suara, video dan animasi pada

materi Sistem pencernaan manusia. Gabungan berbagai media ini

dikombinasikan dalam suatu program komputer yang terintegrasi dan

harmonis, dilengkapi dengan alat pengontrol, sehingga pengguna dapat

memilih apa yang dikehendaki. Pengembangan multimedia interaktif dalam

penelitian ini secara operasional didefinisikan sebagai tingkat ketersediaan

dan tingkat pemakaian multimedia interaktif materi sistem pencernaan

manusia.

1.5.3 Flash

Flash merupakan software yang memiliki kemampuan menggambar

sekaligus menganimasikannya, serta mudah dipelajari (M. Amarullah Akbar

et al, 2008). Flash tidak hanya digunakan dalam pembuatan animasi, tetapi

pada zaman sekarang ini flash juga banyak digunakan untuk keperluan

lainnya seperti dalam pembuatan game, presentasi, membangun web, animasi

pembelajaran, bahkan juga dalam pembuatan film. Animasi yang dihasilkan

flash adalah animasi berupa file movie. Movie yang dihasilkan dapat berupa

grafik atau teks. Grafik yang dimaksud disini adalah grafik yang berbasis

vektor, sehingga saat diakses melalui internet, animasi akan ditampilkan lebih

cepat dan terlihat halus. Selain itu flash juga memiliki kemampuan untuk

mengimpor file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain.

Pembuatan media yang dikembangkan oleh peneliti disini menggunakan

aplikasi Adobe Flash CS5.

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

7

1.5.4 Pembelajaran IPA Terpadu

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20/2003, tentang

system pendidikan nasional). Pembelajaran IPA Terpadu merupakan kegiatan

pembelajaran IPA yang menghubungkan atau menyatu-padukan berbagai

bidang kejian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Dalam pembelajaran IPA

Terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian

dalam bidang kajian IPA (BSNP, 2007). Mengacu pada model pembelajaran

Fogarty, model pembelajaran IPA Terpadu yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model connected (keterhubungan) dikarenakan sesuai dengan

karakteristiknya yaitu model ini menghubungkan satu konsep dengan konsep

lainnya, topik satu dengan topik lain tetapi masih dalam lingkup satu bidang

studi yaitu bidang studi IPA.

1.5.5 Kelayakan

Kelayakan dalam penelitian ini adalah keberhasilan dalam

pengembangan media flash yang telah dinilai oleh validator. Validator yang

akan memberikan penilaian terdiri dari validator media, validator materi serta

validator bahasa. Ketiga validator tersebut akan menilai sesuai dengan aspek-

aspek yang telah tersedia sesuai dengan panduan. Media flash tema sistem

pencernaan manusia yang dikembangkan dikatakan layak jika persentase skor

sekurang-kurangnya adalah 63%.

1.5.6 Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang bermakna keberhasilan.

Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan dalam pengembangan

media flash terhadap hasil belajar siswa. Media flash tema sistem pencernaan

manusia yang dikembangkan dikatakan efektif jika siswa yang memiliki nilai

≥75 sekurang-kurangnya 75% dari total siswa yang terlibat dalam penelitian.

Hal ini dikarenakan KKM untuk mata pelajaran IPA di SMP adalah 75.

1.5.7 Tema Sistem Pencernaan Manusia

Tema sistem pencernaan merupakan salah satu tema dalam mata

pelajaran IPA kelas VIII yang diajarkan pada semester ganjil dengan

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

8

Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan. Pokok-pokok sub materi yang dikaji

adalah macam-macam organ penyusun sistem pencernaan, zat-zat yang

terkandung dalam makanan, proses berlangsungnya pencernaan, pencernaan

mekanik dan kimiawi, serta kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan

sistem pencernaan manusia pada manusia.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran IPA

Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi menyebutkan

bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Hal senada juga diungkapkan oleh Trianto (2012),

IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupafakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Untuk itu dapat ditarik poin utama

bahwasanya pembelajaran IPA tidak hanya sebagai proses transfer ilmu

pengetahuan dari pada ilmuwan terdahulu, namun lebih dari itu siswa

diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya dalam mencari ilmu

pengetahuan melalui proses ilmiah sehingga dengan kegiatan tersebut dapat

mengembangkan keterampilan hidup.

Keunggulan dari pembelajaran terpadu menurut Trianto (2012) antara

lain:

a. siswa dapat melihat hubungan yang bermakna antar konsep IPA

b. meningkatkan taraf kecakapan berpikir siswa

c. menyajikan pererapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam

kehidupan sehari-hari

d. meningkatkan motivasi belajar siswa

e. menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara

pengetahuan awal siswa dengan pengalaman belajar yang terkait

f. terjalinnya kerjasama antar guru dengan bidang kajian yang terkait, guru

dengan siswa maupun siswa yang satu dengan siswa yang lain.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

10

Di samping keunggulan yang dikemukaan di atas, menurut Trianto (2012)

pembelajaran IPA Terpadu juga memiliki kelemahan sebagai berikut:

a. Aspek guru

Guru dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, kreativitas yang tinggi ,

keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan

berani mengemas serta mengembangkan materi. Tanpa kompetensi ini, maka

pembelajaran terpadu sangat sulit untuk dilaksanakan.

b. Aspek siswa

Siswa dituntut untuk memiliki kemampuan belajar yang baik, baik dalam

segi akademik maupun segi kreatifitasnya. Jika kemampuan ini tak dimiliki

oleh siswa, pembelajaran terpadu tak akan berjalan optimal.

c. Aspek sarana dan sumber belajar

Pembelajaran terpadu memerlukan referensi maupun sumber informasi

yang cukup banyak dan bervariasi.

d. Aspek kurikulum

Kurikulum harus fleksibel, berorientasi pada pencapaian ketuntasan

pemahaman siswa. Guru diberi wewenang untuk mengemas serta

mengembangkan materi, metode, dan penilaian keberhasilan pembelajaran

siswa.

e. Aspek penilaian

Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu menetapkan keberhasilan

belajar siswa dari berbagai bidang kajian terkait yang dipadukan.

f. Suasana pembelajaran

Pembelajaran terpadu memiliki kecenderungan mengutamakan salah satu

bidang kajian sehingga bidang kajian yang lain terkesan “tenggelam”.

2.2 Multimedia Interaktif

Multimedia, berasal dari kata multi yang berarti banyak, dan media

yang berarti penghubung (Anitah, 2008). Media pembelajaran merupakan

manusia, benda, ataupun peristiwa yang membuat kondisi peserta didik

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Sutrisno, 2006). Media

adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

11

tujuan pengajaran (Djamarah, 2002). Media pembelajaran merupakan segala

sesuatu yang dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa

yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai perantara pesan atau

informasi antara guru dan siswa, agar tujuan pembelajaran tercapai (Anitah,

2008).

Media pembelajaran ada banyak jenisnya dan tidak ada satupun yang

paling baik dibandingkan dengan media yang lain. Setiap media memiliki

karakteristik sendiri dengan berbagai keunggulan dan kelemahannya.Oleh

karena itu guru dapat memilih dan menggunakan media sesuai dengan

kompetensi dasar, pengalaman belajar, kondisi, materi, serta strategi

pembelajaran yang dirancang (Sutjiono, 2005). Menurut Hardjito dalam

Sutrisno et al. (2005), pemanfaatan media dalam pembelajaran banyak

tergantung pada persepsi pendidik. Pendidik yang mempunyai persepsi positif

terhadap peran media, akan memanfaatkan dalam pembelajaran.

Media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa

dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

(Sudjana, 2009). Fungsi media pembelajaran antara lain: memperjelas

penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang,

waktu dan daya indera, mendorong motivasi belajar, dan mengatasi sikap

pasif siswa (Sadiman et al. 2007). Media pembelajaran dalam bentuk

software pembelajaran mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat

membangun sikap, perbuatan dan membangkitkan emosi (Rohani, 1997).

Model perencanaan penggunaan media yang efektif menurut Heinich et

al. (1982) yang dikenal dengan istilah ASSURE (Analiyze learner

characteristics, State objective, or modify media, Utilize, Require learner

response, and Evaluate). Kegiatan utama dalam perencanaan media

pembelajaran meliputi menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran,

merumuskan tujuan pembelajaran, memilih, memodifikasi, atau merancang

dan mengembangkan materi dan media yang tepat, menggunakan materi dan

media, meminta tanggapan dari siswa, serta mengevaluasi proses belajar.

Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya,

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

12

tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu

mengoptimalkan proses pembelajaran. Kriteria pemilihan media dalam

pembelajaran meliputi: ketepatan dengan tujuan pembelajaran, dukungan

terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan

guru dalam menggunakan tersedia waktu untuk menggunakan, dan sesuai

dengan taraf berpikir siswa (Sudjana dan Rivai 2009).

Multimedia merupakan gabungan dari berbagai media yang terintegrasi,

berurutan dan simultan dalam menyajikan informasi (Anitah, 2008).

Multimedia merupakan kombinasi lebih dari satu media yang terintegrasi

untuk membentuk program yang informative dan instruksional (Heinich et al.

1993). Dalam sistem multimedia terdiri dari kombinasi media tradisional

yang dihubungkan dengan komputer untuk menyajikan teks, grafis, gambar,

suara dan video (Oetomo, 2006). Multimedia melibatkan lebih dari sekedar

pengintegrasian bentuk-bentuk tersebut kedalam suatu program terstruktur,

yang terdiri dari unsur-unsur yang saling melengkapi satu sama lain.

Penggunaan multimedia tidak terlepas dari penggunaan komputer sebagai

media.Sehingga dibutuhkan pengadaan dan kemampuan pengoperasian

komputer (Nandi, 2006). Pembelajaran menggunakan komputer memiliki

tingkat motivasional yang tinggi dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional (Smith, 1991).

Prinsip-prinsip desain multimedia berdasarkan riset meliputi: prinsip

multimedia, keterdekatan ruang, keterdekatan waktu, koherensi, modalitas,

redundansi dan perbedaan individual. Pesan-pesan multimedia harus

dirancang untuk menfasilitasi tata cara otak manusia bekerja sehingga bisa

mengarah ke pembelajaran yang penuh makna (Mayer, 2009). Desain

pembelajaran merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu

pengembangan media pembelajaran (Samodra, 2008). Multimedia interaktif

merupakan suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang

dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih

apayang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2010). Multimedia

interaktif menggunakan komputer untuk menyusun penggunaan informasi

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

13

yang disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk teks, grafis, suara, video,

dan animasi (Eristi, 2006). Interaktivitas melibatkan fisik dan mental dari

pengguna saat mencoba program multimedia (Pramono, 2010). Interaktif

mempunyai arti bahwa antara pengguna (user) dan media (program) ada

hubungan timbal balik, user memberikan respon terhadap

permintaan/tampilan media (program), kemudian dilanjutkan dengan

penyajian informasi/konsep berikutnya yang disajikan oleh media (program)

tersebut. User harus berperan aktif dalam pembelajaran berbantuan komputer

ini, sehingga pembelajaran menjadi student oriented (Kristiningrum, 2007).

Penggunaan multimedia interaktif yang efektif membutuhkan tingkat

interaksi yang tinggi, yang berarti memiliki kualitas dan frekuensi interaksi

yang tinggi, mendukung lingkungan pembelajaran, meningkatkan kualitas

pengajaran yang memungkinkan pengguna mendapatkan pendekatan

individualistik terhadap materi, memotivasi siswa untuk partisipasi aktif

terhadap pembelajaran dan sarana diskusi siswa (Eristi, 2006). Siswa akan

mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai sains dan akan lebih

tertarik terhadap sains jika dilibatkan secara aktif dalam melakukan sains

(Sutrisno, 2008). Metode inquiry yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa

terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap sains

dan matematika (Haury, 1993). Pembelajaran melalui pengamatan

memberikan pengalaman pada siswa. Siswa membangun pengetahuannya

sendiri. Siswa dapat mengembangkan pemahamannya terhadap konsep-

konsep materi sistem pencernaan makanan sehingga antara perolehan

pengetahuan dan prosesnya dapat terintegrasi dengan baik dan

memungkinkan siswa untuk menangkap makna secara fleksibel (Saptono,

2003).

Menurut Sadiman et al. (2007), langkah-langkah yang ditempuh dalam

menyusun naskah multimedia antara lain:

a. Sinopsis, merupakan proses penyusunan secara ringkas dan padat tentang

tema atau pokok materi yang akan dibuat.

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

14

b. Treatment, merupakan uraian ringkas secara deskriptif (bukan skematis)

tentang bagian mana dari suatu rangkaian peristiwa akan digarap

illustrator.

c. Naskah Program

Format naskah multimedia dibuat sebagai peta atau bahan pedoman bagi

sutradara dalam mengendalikan penggarapan substansi materi ke dalam

suatu program.

2.3 Flash

Flash merupakan software yang memiliki kemampuan menggambar

sekaligus menganimasikannya, serta mudah dipelajari (M. Amarullah Akbar

et al, 2008). Flash tidak hanya digunakan dalam pembuatan animasi, tetapi

pada zaman sekarang ini flash juga banyak digunakan untuk keperluan

lainnya seperti dalam pembuatan game, presentasi, membangun web, animasi

pembelajaran, bahkan juga dalam pembuatan film. Animasi yang dihasilkan

flash adalah animasi berupa file movie. Movie yang dihasilkan dapat berupa

grafik atau teks. Grafik yang dimaksud disini adalah grafik yang berbasis

vektor, sehingga saat diakses melalui internet, animasi akan ditampilkan lebih

cepat dan terlihat halus. Selain itu flash juga memiliki kemampuan untuk

mengimpor file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain.

Pembuatan media yang dikembangkan oleh peneliti disini menggunakan

aplikasi Adobe Flash CS5.

Adobe Flash CS5 adalah salah satu aplikasi pembuat animasi yang

cukup dikenal saat ini. Berbagai fitur dan kemudahan yang dimiliki

menyebabkan Adobe Flash CS5 menjadi program animasi favorit dan cukup

populer. Tampilan, fungsi dan pilihan palet yang beragam, serta kumpulan

tool yang sangat lengkap sangat membantu dalam pembuatan karya animasi

yang menarik. Flash seperti software gado-gado dimana didalamnya terdapat

semua kelengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari fitur menggambar, ilustrasi,

mewarnai, animasi, dan programming. Kita dapat mendesain gambar atau

objek yang akan kita animasikan langsung pada Flash.

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

15

Fitur programming pada Flash menggunakan bahasa ActionScript.

ActionScript dibutuhkan untuk memberi efek gerak dalam animasi.

ActionScript di flash pada awalnya memang sulit dimengerti jika seseorang

tidak mempunyai dasar atau mengenal flash. Tetapi jika sudah mengenalnya,

kita tidak bisa lepas dari ActionScript karena sangat menyenangkan dan dapat

membuat pekerjaan jauh lebih cepat dan mudah.

2.4 Karakteristik Tema Sistem Pencernaan

Tema sistem pencernaan merupakan salah satu tema dalam mata

pelajaran IPA kelas VIII yang diajarkan pada semester ganjil dengan

Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan. Pokok-pokok sub materi yang dikaji

adalah macam-macam organ penyusun sistem pencernaan, zat-zat yang

terkandung dalam makanan, proses berlangsungnya pencernaan, pencernaan

mekanik dan kimiawi, serta kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan

sistem pencernaan makanan pada manusia.

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dipilih

untuk tema Sistem Pencernaan Makanan maka dikembangkan lima indikator

pembelajaran IPA sebagai berikut:

1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek

fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia

dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu memiliki rasa ingin tahu dan jujur

dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam

melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.

3. Menunjukkan perilaku disiplin dan mandiri dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih makanan dan minuman

yang menyehatkan dan tidak merusak tubuh.

4. Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi penghargaan pada orang yang menjual

makanan sehat tanpa campuran zat aditif yang berbahaya.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

16

5. Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan

kesehatan.

2.5 Landasan Empiris

Menurut Irianto (2009), pembelajaran IPA menggunakan multimedia

interaktif mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar karena siswa

tertarik akan penggunaan multimedia tersebut. Penelitian Wahyudin (2010)

menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri terbimbing dengan berbantuan

multimedia dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-1

semester 2 SMAN 14 Semarang. Menurut Saputra (2012), media

pembelajaran interaktif untuk mempelajari organisasi komputer dapat

membantu pengguna dalam pembelajaran yang mandiri. Tampilan yang

menarik dan fasilitas suara yang ada membuat pengguna lebih tertarik untuk

belajar. Penggunaan multimedia interaktif pada materi vertebrata

berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa, sehingga efektif

digunakan sebagai suplemen pembelajaran (Novana, 2012).

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Safitri, dkk. (2013) untuk

menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash

pada pokok bahasan segitiga di kelas VII SMP. Media pembelajaran tersebut

diujicobakan kepada siswa untuk melihat efek potensialnya terhadap

pemahaman konsep siswa. Dari hasil penelitiannya diperoleh bahwa efek

potensial media pembelajaran menggunakan macromedia flash terhadap

pemahaman konsep siswa berada dalam kategori baik. Penggunaan flash

berbasis guided discovery mendapatkan tanggapan positif dimana tanggapan

siswa mencapai 45 yang termasuk dalam interval skor dengan kriteria baik,

sedangkan ketiga guru kimia juga memberikan tanggapan yang baik dengan

skor 65 (Listantia, 2015).

2.6 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan pokok dalam penelitian ini.Produk yang

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran IPA untuk

siswa SMP/MTs. Pengembangan media flash ini menggunakan kerangka

berpikir sebagaimana digambarkan pada gambar 2.1

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

17

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Media Flash pada

Pembelajaran IPA SMP Tema Sistem Pencernaan Manusia.

Dibutuhkan variasi media

yang tepat untuk penanaman

karakter pada materi Sistem

Pencernaan Manusia

Pembelajaran IPA

kurang memanfaatkan

sarana prasarana secara

optimal

Media Flash IPA tema Sistem Pencernaan

Manusia yang layak dan efektif digunakan

untuk siswa SMP/MTs

Materi Sistem Pencernaan

Manusia sangat banyak

dan beberapa penjelasan

bersifat abstrak

Pengembangan Media Flash pada Pembelajaran

IPA SMP Tema Sistem Pencernaan Manusia

Memenuhi kriteria kelayakan

multimedia interaktif menurut

BSNP

Pembelajaran IPA yang efektif

dilihat dari hasil belajar yang

mencapai KKM

Siswa kurang aktif, kurang tertarik, bosan

dalam pembelajaran, hasil belajar tidak optimal

Fakta

Dampaknya

Sehingga diperlukan inovasi

Indikator Keberhasilan

Produk Akhir

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

37

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Produk media flash tema sistem pencernaan manusia yang dikembangkan

sangat layak digunakan pada pembelajaran IPA SMP tema sistem

pencernaan manusia. Validasi yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media

dan ahli bahasa menunjukkan media flash sangat layak.

2. Media flash tema sistem pencernaan manusia yang dikembangkan efektif

diterapkan pada pembelajaran IPA SMP tema sistem pencernaan manusia

kelas VIII. Hasil uji efektivitas diketahui bahwa kriteria efektivitas pada

pengembangan media flash dapat terpenuhi yaitu >75% dari total siswa

mendapatkan nilai ≥ 75.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan untuk

penelitian serupa tentang pengembangan bahan ajar berupa media

pembelajaran jenis media flash yaitu:

1. Sebaiknya menggunakan sekolah yang memiliki fasilitas laboratorium

komputer yang lengkap dan memadai agar penerapan pembelajaran

menggunakan media flash berjalan dengan efektif dan optimal.

2. Sebisa mungkin setiap siswa benar-benar menggunakan satu

komputer/laptop atau tidak berkelompok sehingga dalam penggunaan

media flash siswa dapat langsung berinteraksi dengan media tersebut, tidak

menunggu giliran ataupun melewatkan beberapa bagiannya.

3. Sebaiknya pengembangan media flash digunakan juga pada materi

pembelajaran IPA yang lainnya.

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

38

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2009. Pengembangan media pembelajaran interaktif mata kuliah Medan

Elektromagnetik. Jurnal Edukasi @Elektro 5(1): 11-18

Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Solo: USM Press.

BSNP. 2006. Instrumen Penelitian Tahap II Buku Teks. www.bsnp-indonesia-org

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai

Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Madia

Djamarah SB dan Zain A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Eristi S. 2006. The Effectiveness of Interactive Instruction CD Desained Throught

The Pre School Student. Journal of Theoretical and Applied Information

Technology.

Haury DL. 1993. Teaching science through Inquiry. Columbus OH. ERIC

Clearinghouse for science, Mathematics, and Environment Education.

(ED359048).

Heinich R, Molenda M, dan Russel JD. 1993. Instructional Media and The New

Technologies of Instruction. New York: John Wiley & Sons.

Kristiningrum.2007. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Dengan

Macromedia Authorware 7.0 Pada Materi Fisika Sekolah Menengah Atas

(SMA) Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus (Skripsi). Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Mayer RE. 2009. Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT. Rosdakarya Offset

Nandi. 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi di

Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi 6(1), April 2006.

Oetomo BSD. 2006. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA …lib.unnes.ac.id/28792/1/4001409071.pdf · Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam

39

Pramono G. 2010. Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran.Modul disampaikan pada

Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas. Pusat

Informasi dan Komunikasi Pendidikan. 2010.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Diva Press

Rohani A. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman AS, Raharjo, Haryono dan Rahardjito. 2007. Media Pendidikan,

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: UNNES.

Smith KA, Johnson DW dan Johnson RT. 1991. Active Learning:Cooperative in the

College Classroom. Edina MN: Interactive Book Company.

Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana N dan Rivai A. 2009.Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

Sudjana N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosda.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Suharsimi, 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutjiono T. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran.Jurnal Pendidikan Penabur

No.04 Th.IV/Jul2005:76-84.

Sutrisno, Dermawan T, dan Ardjoko S. 2006. Profil Pemanfaatan Media

Pembelajaran dalam Menciptakan Perkuliahan yang Kondusif di Universitas

Negeri Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 13(1), April 2006: 54-

62.

Tri N. 2011. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbahasa Inggris Pada Materi

Vertebrata Sebagai Suplemen Pembelajaran Materi Vertebrata Di SMA.

(skripsi). Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasi

dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.