pengembangan media macromedia flash pada mata pelajaran bahasa inggris materi pokok descriptive text...
DESCRIPTION
Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : AGUS SUSILO ROMADHONTRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI POKOK DESCRIPTIVE TEXT
KELAS VIII SEMESTER 1 DI SMP MUHAMMADIYAH 6 SURABAYA
Agus Susilo Romadhon
Drs. Sutrisno Widodo, M.Pd
Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
Kampus Lidah Wetan
Abstrak : Perkembangan dibidang IPTEK menjadi sebuah tantangan disemua lembaga
pendidikan, termasuk SMP Muhammadiyah 6 Surabaya. Materi pelajaran disampaikan
secara lisan berdasarkan LKS, gambar-gambar relevan dan tidak ada media yang
digunakan untuk menarik minat siawa dalam proses pembelajaran di kelas. SMP
Muhammadiyah 6 memiliki 2 ruang laboratorium komputer dan 6 LCD Projektor, tetapi
fasilitas sekolah tersebut tidak dimanfatkan secara maksimal. Hasil observasi di sekolah
menunjukkan bahwa 60% siswa kelas VIII A tidak memahami materi yang disampaikan
oleh guru dan nilai siswa kurang dari SKM yang ditentukan yaitu 75. Sehingga ditarik
rumusan masalah bahwa “diperlukan pengembangan media macromedia flash pada
mata pelajaran Bahasa Inggris materi pokok Descriptive Text kelas VIII semester I di
SMP Muhammadiyah 6 Surabaya”.
Langkah-langkah pengembangan menggunakan model Research and
Development (R&D) dari model Sugiyono. Subjek uji coba meliputi ahli materi, ahli
media, dan siswa kelas VIII A. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket
tertutup, wawancara terstruktur dan pre-test post-test. Teknik analisis data
menggunakan analisis perhitungan, yaitu modifikasi dari rumus analisis deskriptif. Data
yang diperoleh dari hasil uji coba seluruh subjek, pengembangan media macromedia
flash memperoleh nilai 79.71 (baik) dan materi yang disajikan didalam media
memperoleh nilai 85.41 (sangat baik).
Kajian produk yang dihasilkan pada BAB V menunjukkan bahwa
pengembangan media macromedia flash sudah layak dan efektif dimanfaatkan guru
sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan materi di dalam kelas.
Kata Kunci : Media, Media Macromedia Flash
Abstract : Development in Science and Technology becomes a challenge in all
educational institutions including SMP Muhammdiyah 6 Surabaya. Subject material
was delivered orally by LKS, relevant pictures, and no media was used to attract the
students in the learning process in the classroom. SMP Muhammadiyah 6 Surabaya has
two computer labs and 6 LCD projectors, nut those facilities were not used maximally.
Observation showed that 60% of students of VIII a grade did not understand the
material presented by the teacher. Students’ score was less than Minimum Standard
Score of 75. Then, the writer conclude that teacher need development of macromedia
flash media on descriptive text of English subject in the first semester of eight grade in
SMP Muhammadiyah 6 Surabaya.
The development used a model of Research and Development (R&D) by
Sugiyono. There were three testers, they were media experts, material experts, and
students of VIII A grade. The data collection instruments were closed questionnaire,
structured interviews, and pre test post test. The analysis used analytical calculation,
namely the modification of descriptive analysis formula. Data obtained from the test
result are macromedia flash development scored 79.71 (good) and the material
presented in the media scored 85.41 (very good).
The study of the product in chapter V shows that the development of
macromedia flash media is already feasibly and effectively used by the teachers as a
mean to deliver the material in the classroom.
Keywords: Media, Macromedia Flash Media
1. PENDAHULUAN
Dalam suatu proses belajar
mengajar, ada dua unsur yang sangat
penting dan saling berkaitan yaitu
metode mengajar dan media
pembelajaran. Jika media yang akan
diterapkan atau digunakan jauh dari
perkiraan (kurang memadai)
maka kemungkinan besar metode
pembelajaran juga akan jauh dari
perkiraan (proses belajar mengajar
terhambat). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, pemilihan
metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi media yang
diajarkan.
Kurangnya pengembangan
media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat menjadi
penyebab tidak optimalnya proses
pembelajaran di sekolah. Observasi
awal terhadap siswa kelas VIIIA
menunjukkan bahwa siswa
cenderung bergurau dan tidak
memperhatikan guru saat
menyampaiakan materi pelajaran
dikarenakan metode yang digunakan
adalah metode ceramah berdasarkan
buku LKS, buku panduan belajar,
gambar-gambar yang relevan dan
tidak ada media yang lebih menarik
yang dapat mendukung minat dan
respon peserta didik untuk proses
belajar mengajar didalam kelas.
Hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran Bahasa Inggris dapat
diketahui bahwa, SMP
Muhammadiyah 6 Surabaya
memiliki fasilitas 2 ruangan
laboratorium komputer, 6 LCD
projektor yang dapat dimanfaatkan
untuk penyampaian materi disetiap
kelas.
Dari fenomena diatas
menimbulkan dampak, antara lain:
(1) proses kegiatan belajar jadi
terhambat, (2) siswa cenderung pasif
dan membuat suasana kelas menjadi
gaduh yang melebihi batas yang
berdampak pada nilai dibawah SKM
yaitu 75. (3) Banyaknya nilai siswa
yang dibawah SKM sebesar 60%
dari jumlah 31 siswa yaitu 19 siswa.
Dari uraian dan hasil
wawancara diatas terdapat satu
masalah yang dihadapi guru mata
pelajaran Bahasa Inggris yaitu murid
kurang bisa memahami materi yang
telah dijelaskan oleh guru pada
kompetensi dasar: Merespon makna
yang terdapat dalam monolog pendek
sederhana secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar dalam teks
berbentuk descriptive text. Materi ini
memiliki kesulitan dalam
pemahaman kosakata dan dibutuhkan
gambar yang disertai monolog
pendek sederhana secara akurat
dengan menggunakan animasi,
sehingga perlu adanya suatu media
pembelajaran yang tepat untuk
proses pembelajaran di kelas.
Kata media berasal dari
bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau
pengantar. Medoe adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan (Sadiman;
2007:6). Association of Education
and Communication Technology
(AECT) memberi batasan bahwa
media adalah segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi. Dari
pendapat diatas media pembelajaran
merupakan sebuah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan
pesan pembelajaran dari pengirim ke
penerima pesan.
Sesuai dengan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa di
SMP Muhammadiyah 6 Surabaya
secara teknis sarana dan prasarana
pada sekolah memang sudah
memadai, tetapi ketersediaan media
pembelajaran yang inovatif masih
sangat kurang. Hal inilah yang
mengakibatkan timbulnya masalah-
masalah dalam proses pembelajaran
berdampak pada nilai peserta didik
yang dibawah SKM yaitu 75. Dari
permasalahan-permasalahan diatas
maka pengembang akan
mengembangkan Media Macromedia
flash pada mata pelajaran Bahasa
Inggris materi pokok descriptive text.
2. LANDASAN TEORI
Teknologi pendidikan adalah proses
kompleks yang terintegrasi meliputi
orang, prosedur, gagasan, sarana dan
organisasi untuk menganalisis
masalah dan merancang,
melaksanakan, menilai, dan
mengelola pemecahan masalah
dalam segala aspek belajar pada
manusia (AECT, 1986:1).
Dalam kawasan atau domain
pemngembangan teknologi
pembelajaran, pengembangan
memiliki 4 kategori, yaitu:
a. Teknologi Cetak
b. Teknologi Audio Visual
c. Teknologi Berbasis Komputer
d. Teknologi Terpadu
Dari keempat kategori diatas, Jika
Penelitian ini dihubungkan dengan
kawasan teknologi pendidikan maka
penelitian ini termasuk kedalam
domain pengembangan dengan sub
domain teknologi berbasis komputer.
Macromedia flash itu sendiri
merupakan sebuah program aplikasi
standar authoring tool profesional
yang digunakan untuk membuat
animasi vektor, bitmap, animasi
logo, movie, game, pembuatan
navigasi pada situs web, banner,
tombol animasi, menu interaktif,
interaktif form isian, dan screen
saver agar lebih menarik, interaktif
dan dinamis (Andreas Andi, 2003:1).
Sedangkan menurut Salemba
Infotek dalam bukunya Pembuatan
Animasi dengan Macromedia Flash
(2002:2) menyebutkan bahwa
Macromedia Flash merupakan suatu
program aplikasi yang digunakan
untuk mengolah gambar vector dan
animasi. Kemampuannya dalam
mengolah berbagai jenis objek,
kemudahan dalam proses pembuatan
animasi serta kecilnya ukuran file
animasi membuat para animator
untuk beralih ke program ini.
Dari sisi lain dijelaskan
bahwa Macromedia flash merupakan
software pembuatan animasi yang
berfungsi sebagai media
pembelajaran, presentasi, pendukung
desain web dan sebagainya, sehingga
tampilan akan lebih menarik.
(http://mz-
pendidikan.blogspot.com/2010/09/an
imasi-makromedia-flash-sebagai-
media.html diakses pada 14:30,
05.06.2013).
Dari beberapa penjelasan
diatas maka dapat disimpulkan
bahwa media macromedia flash
adalah segala bentuk atau saluran
atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan/informasi yang
dikemas dalam bentuk media
pembelajaran interaktif dengan
menggabungkan antara grafis
(vector,bitmap), animasi, objek suara
(sound) dan objek AVI (video) untuk
keperluan atau tujuan tertentu.
Dalam pengembangan media
macromedia flash model
pengembangan Research and
Development (R&D) adalah model
pengembangan yang dipilih untuk
digunakan dalam penelitian. Model
R&D dipilih karena ada beberapa
alasan yang mendasari, yaitu :
a. Langkah-langkah
pengembangannya sederhana dan
mudah dilaksanakan dalam
penelitian dilapangan, yang
dimulai dari adanya potensi dan
masalah sampai dengan hasil
produksi pengembangan yang
telah teruji.
b. Urutan langkah yang tersusun
secara sistematis sesuai dengan
rencana penelitian dan dalam
setiap tahapan proses diikuti
dengan revisi, sehingga
pelaksanaan dalam setiap
langkahnya lebih terkontrol
dengan baik.
3. METODE PENGEMBANGAN
Prosedur pengembangan
media macromedia flash berdasarkan
model pengembangan Research and
Development (R&D) adalah sebagai
berikut :
a. Potensi dan Masalah
b. Pengumpulan data
c. Desain Produk
d. Validasi Desain
e. Revisi Desain
f. Uji coba produk
g. Revisi Produk
h. Uji coba pemakaian
i. Revisi Produk
j. Produksi Masal
Namun untuk penelitian
dalam hal ini hanya berhenti pada
tahap ke sembilan, karena dalam
penelitian pengembangan tidak
diwajibkan melakukan tahap
produksi masal.
Teknik analisis data
menggunakan Analisis isi dan
analisis perhitungan PSA (Penilaian
Setiap Aspek) dan PSP (Penilaian
Semua Program) (Arikunto,
2005:80) dengan menggunakan skala
ukur menggunakan skla Likert.
Sedangkan untuk analisis
efektifitas media macromedia flash
menggunakan analisis t-tes . yang
digunakan untuk membandingkan
data pre-tes dan data post-test untuk
dijadikan sebagai bahan
perbandingan.
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pre
test dengan post test
(post test - pretest)
Xd = deviasi masing-masing
subjek (d-Md)
= jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d.b = ditentukan dengan N-1
Berdasarkan rumus diatas
dengan taraf signifikan 5% maka
db = jumlah siswa -1=X kemudian
diperoleh t table = Y. Jika ternyata t
hitung lebih besar dari t table maka
hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa mengalami
peningkatan dan media macromedia
flash sangat efektif untuk dijadikan
guru atau pengajar sebagai alat
bantu penyampaian pesan didalam
kelas, terutama di SMP
Muhammadiyah 6 Surabaya. Dan
jika t hitung lebih kecil dari t table
maka hasil belajar siswa mengalami
penurunan dan media macromedia
flash tidak efektif untuk
dimanfaatkan.
4. HASIL PENGEMBANGAN
Produk yang dihasilkan
pengembangan ini adalah berupa
media macromedia flash yang
diburning dalam kepingan CD dan
dalam format .exe . pengembangan
media berdasarkan pada model
R&D dengan langkah-langkah yang
telah dijelaskan pada BAB III.
Media yang telah
dikembangkan ini kemudian
diujicobakan ahli materi, ahli
media dan siswa. Uji coba
bertujuan untuk mengetahui tingkat
kelayakan media. semua data yang
diperoleh dari uji coba akan
dijelaskan lebih rinci pada
keterangan berikut :
Hasil penilaian oleh ahli materi,
jika dirata-rata berdasarkan sub
variabel comprehention, age
appropriatness, appropriatness of
design, dan message relevancy,
memoriability maka produk
pengembangan media macromedia
flash dilihat dari aspek materi
mendapat nilai sebesar 85.41
(Sangat baik). Hasil penilaian oleh
ahli media, jika dirata-rata
berdasarkan sub variabel daya tarik
dan standar technis maka produk
pengembangan media macromedia
flash dilihat dari aspek teknis
mendapat nilai sebesar 79.71
(Baik). Hasil uji coba produk yang
dilakukan untuk siswa yang
meliputi Uji coba Satu-satu, Uji
coba kelompok kecil, dan Uji coba
kelompok besar. Hasil penilaian
oleh siswa yang didapatkan dari uji
coba satu-satu, jika dirata-rata
berdasarkan sub variabel daya tarik
dan standar technis maka produk
pengembangan media macromedia
flash dilihat dari aspek teknis
mendapat nilai sebesar 83.32
(Sangat baik). Sedangkan untuk
materi media macromedia flash
yaitu Comprehention,
Appropriatness of Design, Message
Relevancy, Memoriability maka
materi yang disajikan dalam media
macromedia flash mendapat nilai
86.45 (Sangat baik). Hasil penilaian
oleh siswa yang didapatkan dari uji
coba kelompok kecil jika dirata-rata
berdasarkan sub variabel daya tarik
dan standar technis maka produk
pengembangan media macromedia
flash dilihat dari aspek teknis
mendapat nilai sebesar 81.76
(Sangat baik). Sedangkan untuk
materi media macromedia flash
yaitu Comprehention,
Appropriatness of Design, Message
Relevancy, Memoriability maka
materi yang disajikan dalam media
macromedia flash mendapat nilai
84.36 (Sangat baik). Hasil penilaian
oleh siswa yang didapatkan dari uji
coba kelompok besar jika dirata-
rata berdasarkan sub variabel daya
tarik dan standar technis maka
produk pengembangan media
macromedia flash dilihat dari aspek
teknis mendapat nilai sebesar 88.48
(Sangat baik). Sedangkan untuk
materi media macromedia flash
yaitu Comprehention,
Appropriatness of Design, Message
Relevancy, Memoriability maka
materi yang disajikan dalam media
macromedia flash mendapat nilai
86.66 (Sangat baik).
Berdasarkan perhitungan
dengan taraf signifikan 5%, d.b =
31 – 1 = 30 sehingga diperoleh t
tabel 2.04, jadi t hitung lebih besar
dari t tabel yaitu 14.79>2.04.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa media macromedia flash
sangat efektif untuk diterapkan
dalam proses belajar mengajar pada
mata pelajaran Bahasa Inggris kelas
VIII A di SMP Muhammadiyah 6
Surabaya dan dengan
memanfaatkan media macromedia
flash tersebut maka hasil belajar
siswa mengalami peningkatan.
5. PENUTUP
A. Kajian Produk yang
dihasilkan
1. Kajian Teoritik
Berdasarkan kajian
pustaka yang digunakan
oleh pengembang bahwa
keterkaitan semua teori
yang digunakan merujuk
pada pengembangan media
macromedia flash yang
dikembangkan oleh
pengembang. Dan media
macromedia flash mampu
mengatasi masalah atau
problem proses belajar
mengajar di SMP
Muhammadiyah6 Surabaya.
2. Kajian Empirik
Hasil uji t
menunjukkan nilai sebelum
menggunakan media 2145
dan setelah menggunakan
media 2760. Sehingga
berdasarkan perhitungan
dengan taraf signifikansi
5%, d.b = 31 – 1 = 30
sehingga diperoleh t tabel
2.04. jadi t hitung lebih
besar dari t tabel yaitu
14.79>2.04. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa
media macromedia flash
sangat efektif untuk
diterapkan dalam proses
pembelajaran didalam kelas
pada mata pelajaran Bahasa
Inggris kelas VIIIA di SMP
Muhammadiyah 6 Surabaya
dan dengan memanfaatkan
media macromedia flash
tersebut maka hasil belajar
siswa mengalami
peningkatan.
B. Saran
Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan yang hasil
penelitian ini adalah suatu
produk yang dapat
dimanfaatkan. Pada penelitian
pengembangan yang dilakukan
oleh peneliti ini adalah
pengembangan yang
menghasilkan media
macromedia flash untuk mata
pelajaran Bahasa Inggris yang
dikhususkan untuk siswa kelas
VIII di SMP Muhammadiyah 6
Surabaya. Oleh karena itu
peneliti memberikan saran
berkaitan dengan produk yang
dihasilkan.
1. Sran Pemanfaatan
Pengembangan media
pembelajaran interaktif
dalam bentuk media
macromedia flash
merupakan upaya untuk
membantu dan
mempermudah siswa dalam
memahami materi
descriptive text khususnya di
SMP Muhammadiyah 6
Surabaya. Bagi pengguna
produk ini diharapkan dapat
memperhatikan beberapa hal
penting yang dapat dijadikan
masukan untuk
memanfaatkan media secara
optimal, antara lain :
a. Guru atau pengajar
Dengan adanya media
macromedia flash ini
dapat digunakan sebagai
alat atau sarana untuk
menyampaikan materi
kepada peserta didik
sehingga peserta didik
akan lebih mudah dalam
memahami materi yang
disampaikan oleh guru
atau pengajar dan tujuan
pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan
harapan.
b. Siswa
Siswa dapat
melakukan review
pembelajaran saat diluar
jam sekolah untuk
melatih kemampuan
siswa lebih dalam lagi.
Dengan menggandakan
CD media macromedia
flash ke dalam CD
kepingan yang baru
maka media dapat
dipelajari dimanapun dan
kapanpun sesuai dengan
kebutuhan peserta didik
dengan memanfaatkan
laptop atau komputer.
2. Saran penyebaran produk
(Diseminasi)
Produk media
pembelajaran yang telah
dikembangkan dapat
dioptimalkan
pemanfaatannya,
dikarenakan produk media
macromedia flash ini telah
dikemas dalam format CD
yang disertakan juga dengan
buku panduan pemakaian
untuk mempermudah dalam
penggunaan media. Sehingga
keberadaan media ini tidak
hanya digunakan dalam
lingkungan belajar SMP
Muhammadiyah 6 Surabaya,
tetapi juga dapat digunakan
bagi lembaga pendidikan
sederajat lainnya.
Agar keberadaan
media ini dapat diketahui
oleh lembaga pendidikan
sederajat yang lainnya maka
harus disosialisasikan
kesekolah-sekolah yang
mengalami kesulitan dalam
proses pembelajarannya,
khususnya pada mata
pelajaran bahasa inggris
materi pokok descriptive text
sehingga peran media
macromedia flash dapat
berfungsi sebagaimana
mestinya dengan baik.
3. Saran Pengembangan
Produk Lanjutan
Pengembangan media
macromedia flash ini dapat
dikembangkan lagi dengan
cakupan yang lebih luas dan
beragam. Pengembangan
media macromedia flash ini
dapat dijadikan salah satu
alat atau bahan ajar yang
dapat dikembangkan kepada
sekolah atau lembaga
pendidikan yang belum
memanfaatkan fasilitas
sekolahan secara maksimal
sehingga proses belajar
mengajar menjadi terbatas.
Dengan adanya media
macromedia flash ini
menjadi solusi atau inovasi
baru dalam ranah lingkup
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1986. Definisi Teknologi
Pendidikan ; Seri Pustaka
Teknologi Pendidikan
No.7. Jakarta : CV.
Rajawali
Andi S, Andreas. 2003.
Menguasai Pembuatan
Animasi dengan
Macromedia Flash MX.
Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo
(http://mz-
pendidikan.blogspot.com/2
010/09/animasi-
makromedia-flash-
sebagai-media.html
diakses pada tanggal 05-
06-2013 Pukul 14:30)
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Prosedur Penelitian :
Suatu Pendekatan Praktik
; Edisi Revisi VI. Jakarta.
PT. Rineka Cipta
Arthana, I Ketut dan Damajanti
Kusuma Dewi. 2005.
Evaluasi Media
Pembelajaran. Buku tidak
diterbitkan. Surabaya :
Prodi Teknologi
Pendidikan – UNESA
(http://tpers.net/2009/04/m
odel-desain-pembelajaran-
pelatihan-
addie_nurhadijah1215076
090/, diakses tanggal 24-
06-2013 Pukul 15:25)
Sadiman, Arif S. 1990. Media
Pendidikan :
Pengertian,Pengembangan
, dan Pemanfaatan ; Seri
Pustaka Teknologi
Pendidikan No.6. Jakarta :
CV. Rajawali
Sadiman, Arif S.(dkk). 2007.
Media Pendidikan :
Pengertian,Pengembangan
, dan Pemanfaatannya ;
Seri Pustaka Teknologi
Pendidikan No.6. Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada
Seels, Barbara B & Richey, Rita
C. 1994. Teknologi
Pembelajaran : Definisi
dan Kawasannya ;Seri
Pustaka Teknologi
Pendidikan No.12. Jakarta
: Unit Percetakan UNJ
Sudjana, Nana. 2007. Media
Pengajaran. Bandung :
Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
(id.wikipedia.org/wiki/Psi
kologi_kognitif diakses
tanggal 07-06-2013 Pukul
09:20)
(http://aristwn.staff.stainsa
latiga.ac.id/wp-
content/uploads/sites/3/20
13/01/Standar-isi-
BInggris-SMP.pdf diakses
tanggal 06-06-2013 Pukul
17:47)
Wahana Komputer, TIM
Penelitian dan
Pengembangan. 2002.
Pembuatan Animasi
Dengan Macromedia
Flash 5; Edisi Pertama.
Jakarta : Salemba Infotek