pengembangan media word square bergambar untuk … · wibawa, feeling wulandini, rizky heryanto,...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERGAMBAR
UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INDONESIA
BAGI PEMBELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER
DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun Oleh:
Egy Mauliani Harahap
NIM: 141224048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERGAMBAR
UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INDONESIA
BAGI PEMBELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER
DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun Oleh:
Egy Mauliani Harahap
NIM: 141224048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Karya ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai setiap langkah saya
Kedua orang tua saya, Damai Soaloon Harahap dan Riza Mayanthi Siregar.
Nenek dan adik saya tercinta, Kartini dan Endah Mayza Harahap yang selalu
mendukung saya sehingga saya merasa yakin atas segala sesuatu yang saya
jalani.
Teman Teristimewa, Aryo Gerbang Samudra Lasakar. Sahabat tercinta, Hani
Pertiwi yang selalu berusaha memahami saya, membantu, dan mendukung saya
dalam meyelesaikan karya ini.
Teman-teman terbaik di PBSI 2014.
Teman-teman di kelas A PBSI 2014 dan Keluarga Besar PBSI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Be proud of yourself for how hard you’re trying.
(Unknown)
When Monday is your favorite day, you know you’re winning.
(Bossbabe)
If flowers can grow through blankets of melting snow, there is hope for me.
(Unknown)
Your mental health is more important than the test, the interview, the lunch date,
the meeting, the family dinner, the soccer game, the recital, and te groccery-run,
take care of yourself.
(Unknown)
Take it day by day, don’t stress too much about tomorrow.
(Unknown)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Harahap, Egy Mauliani. 2019. Pengembangan Media Word Square Bergambar
untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia bagi Pemelajar BIPA
Tigkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta:
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media pembelajaran merupakan salah satu cara pemelajar BIPA tingkat
beginner mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang merupakan
bahasa asing bagi pemelajar BIPA akan sulit dimengerti oleh pemelajar BIPA
tingkat beginner. Penelitian ini bertujuan untuk menghasikan media yang dapat
memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta agar mampu bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, (1) Apa sajakah
kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta? (2) Bagaimana pengembangan media pembelajaran “Word Square
Bergambar” untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
Kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta berdasarkan hasil wawancara dengan instruktur BIPA
mengungkapkan bahwa selain buku pegangan 1A dan 1B, dibutuhkan media
khusus untuk melatih kosakata bahasa Indonesia. Hasil analisis kebutuhan media
pembelajaran BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta
mengungkapkan bahwa media yang dapat membantu memperkaya dan mengingat
kosakata bahasa Indonesia. Sebanyak 60% memilih Word Square sebagai media
memperkaya kosakata dan 60% memilih mencari kata dengan bantuan gambar
sebagai salah satu cara untuk memperkaya kosakta bahasa Indonesia.
Penelitian pengembangan (R&D) yang dilakukan oleh peneliti, yaitu
pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi dilakukan dengan cara
mewawancari instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta, angket analisis
kebutuhan yang ditujukan pada pemelajar BIPA tingkat beginner, dan analisis
buku pegangan 1A dan 1B. Kedua, pengembangan produk Word Square
Bergambar berdasarkan hasil wawancara, analisis kebutuhan dan buku pegangan
1A dan 1B. Ketiga, uji validasi oleh dosen ahli dan Instruktur BIPA Wisma
Bahasa Yogyakarta dengan hasil 3,8 dengan kategori baik dan 4,4 dengan
kategori “sangat baik”. Keempat, revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji
validasi oleh dosen ahli dan instruktur BIPA. Kelima, uji coba lapangan,
dilakukan pada tiga pemelajar BIPA tingkat beginner dengan hasil perhitungan
sebesar 3 dengan kategori “baik”.
Kata kunci: Media pembelajaran, Word Square Bergambar, Pengembangan Media
Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Harahap, Egy Mauliani. 2019. The Development of Word Square Pictorial Media
in Enriching Vocabulary for Beginner level of BIPA students in Wisma
Bahasa Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literatur
Education Studies Program, Faculty of Teachers Training and Education,
Sanata Dharma University.
Learning media is one of some ways for beginner level of BIPA students to
learn bahasa Indonesia. Beginner level of BIPA students will not easily
understand Bahasa Indonesia, which is a foreign language for them. This
research is aims to invent a media which could enrich their Indonesian
vocabulary in order to be able to survive and to fulfill their daily needs. Problems
discussed in this research are, (1) What were media needed in beginner level of
BIPA learning process? (2) How does the development of Word Square ilustrated
learning media in improvement of Indonesian vocabulary of beginner level of
BIPA students in Wisma Bahasa Yogyakarta?
The interview result with BIPA instructor explained that beside handbook
1A and 1B, a special media for bahasa Indonesia exercise is needed. The result of
beginner BIPA learning media needs in Wisma Bahasa Yogyakarta shows that
media subject which can help them to enrich and memorize Indonesian
vocabulary. Up to 60% choose Word Square as a media to improve vocabulary,
and 60% choose to find words with a support picture as one of ways to enhance
Indonesian vocabulary.
This research uses research and develop (R&D) method which has been
adjusted to field circumstance. Steps of research are, first, demand analysis and
information collection which are collected by interviewing BIPA instructor,
demand analysis questionnaire which aimed to beginner level of BIPA students,
and handbook 1A and 1B analysis. Second, product development based on the
interview result, deman and handbook 1A and 1B analysis. Third, validity test
done by expert with score 3.8 which categorized as ‘good’ and BIPA instructor
with score 4.4 which categorized as ‘very good’. Fourth, product revision done
based on validity test by expert and BIPA instructure. Fifth, field test is done to
three beginner level of BIPA students and the result is 3 which categorized as
‘good’. Field test participants were not give any note, critique, or advice, thus
there is no product revision needed.
Keywords: Learning Media, Ilustrated Word Square, Learning Media
Development.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Word Square
Bergambar Untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia Bagi Pembelajar
BIPA Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta”. Skripsi ini disusun oleh k
penulis sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Unibersitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan
dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih-Nya kepada saya.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si,. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing dan
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan
sabar dan bijaksana dalam membimbing dan memberikan berbagai
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., dan Dr. B. Widharyanto, selaku dosen
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesi yang telah bersedia
menjadi validator dalam penelitian ini.
6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang
telah mendidik, membimbing, dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Agus Soehardjono, S.S., M.M, selaku Direktur Wisma Bahasa
Yogyakarta, terima kasih atas ijin yang telah diberikan peneliti untuk
mengadakan penelitian di Wisma Bahasa Yogyakarta.
8. Agung Siswanto, S.Pd, selaku instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta
yang telah membantu saya dalam menguji coba produk dan telah bersedia
menjadi validator produk.
9. Keluarga besar Wisma Bahasa Yogyakarta yang selalu memberikan
semangat positif bagi peneliti.
10. Pemelajar BIPA tingkat beginner Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah
memberikan waktu dan penilaian terhadap produk media.
11. Keluarga penulis tercinta, Bapak Damai Soaloon Harahap dan Ibu Riza
Mayanthi Siregar, adik tercinta Endah Mayza Harahap, terima kasih atas
cinta dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada peneliti.
12. Theresia Rusmiyati, selaku staff sekretariat, terima kasih atas bantuannya.
13. Teman-teman PBSI kelas A angkatan 2014 atas semangat dan
dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Teman-teman kampus, Yohana Eliana, Sirilia Mariani, Ribkha Yuni,
Yenny Silvia, Dania Kusumawati, Patrisia Arum, C. Dianing Putri
Wibawa, Feeling Wulandini, Rizky Heryanto, dan Daniel Bramantyo yang
telah memberikan dukungan.
15. Teman-teman UKM Taekwondo Sanata Dharma, Dewangga Bagaskoro,
A. Hesti Ningrum, A. Andriana Ayu. M, Antonius Elga, Farida Umri, dan
Stephani Onelan yang selalu memberi semangat dan meluangkan waktu
untuk canda tawa bersama.
Yogyakarta, 17 Januari 2019
Egy Mauliani Harahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
HALAMAN PUBLIKASI ................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... viiix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ................................................................................................. 7
1. Word Square ................................................................................................ 7
2. Keping huruf (tile) ....................................................................................... 7
3. Media pembelajaran ..................................................................................... 7
4. Kosakata....................................................................................................... 7
5. Pemelajar BIPA ........................................................................................... 7
6. Pemelajar BIPA tingkat beginner ................................................................ 7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ........................................................ 8
G. Sistematika Penyajian ..................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 11
A. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Landasan Teori ............................................................................................. 14
1. Media Pembelajaran .................................................................................. 14
2. Media Permainan Bahasa........................................................................... 20
3. Kosakata Bahasa Indonesia ....................................................................... 22
4. Word Square Bergambar ........................................................................... 23
5. Pemelajar BIPA Tingkat Beginner ............................................................ 26
6. Pemerolehan Bahasa .................................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 32
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................... 32
C. Setting Penelitian .......................................................................................... 38
1. Subjek Penelitian ....................................................................................... 38
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39
D. Uji Validasi Produk ...................................................................................... 39
1. Uji Validasi Produk oleh Validator ........................................................... 39
2. Uji Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan ...................................... 40
3. Jenis Data ................................................................................................... 40
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 40
1. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 41
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 49
1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi ............................................ 50
B. Deskripsi Wawancara Instruktur BIPA Terkait Pengembangan Media Word
Square Bergambar ......................................................................................... 51
C. Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 54
D. Perancangan Media Word Square Bergambar ............................................. 65
1. Sampul ....................................................................................................... 66
2. Halaman Judul ........................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Identitas Penulis, Editor, dan Ilustrator Media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia ........................................................................................ 68
4. Kata pengantar ........................................................................................... 69
5. Daftar Topik ............................................................................................... 70
6. Pendahuluan ............................................................................................... 71
7. Isi latihan.................................................................................................... 72
8. Glosarium................................................................................................... 74
E. Data Validasi dan Revisi Produk .................................................................. 74
1. Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli .......................................................... 75
2. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli ...................................... 76
3. Deskripsi Data Validasi Instruktur BIPA .................................................. 77
4. Revisi Produk Berdasarkan Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta 78
5. Deskripsi Hasil Uji Coba Produk............................................................... 81
F. Kajian Produk Akhir ..................................................................................... 87
1. Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia ................................... 88
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 97
A. Kesimpulan ................................................................................................... 97
B. Implikasi ....................................................................................................... 99
C. Saran-Saran ................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen wawancara (Guru) ................................................. 42
Tabel 3.2 Kisi-kisi analisis kebutuhan Pemelajar Asing ....................................... 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Produk Media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia bagi Pemelajar BIPA untuk Ahli Media dan Praktisi
BIPA ..................................................................................................... 45
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Lapangan ............................................... 46
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat ..................... 48
Tabel 3.6 Tabel Konversi Skala Empat................................................................. 48
Tabel 4.1 Analisis Tujuan Pemelajar BIPA tingkat Beginner .............................. 55
Tabel 4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Word Square
Bergambar Pemelajar BIPA Tingkat Beginner .................................... 56
Tabel 4.3 Topik-topik Pilihan ............................................................................... 58
Tabel 4.4 Metodologi Pembelajaran ..................................................................... 60
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kebutuhan Media .......................................................... 62
Tabel 4.6 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat ..................... 75
Tabel 4.7 Tabel Konversi Skala Empat................................................................. 75
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Coba Produk Pemelajar BIPA tingkat Beginner 82
Tabel 4.9 Kualitas Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia Berdasarkan
Pemelajar BIPA tingkat beginner ......................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Word Square ...................................................................................... 25
Gambar 3.1 langkah-langkah pengembangan metode R&D ................................. 35
Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................... 36
Gambar 4.1 Draf Sampul Depan ........................................................................... 67
Gambar 4.2 Draf Sampul Belakang ...................................................................... 67
Gambar 4.3 Draf Halaman Judul .......................................................................... 68
Gambar 4.4 Draf Identitas Penulis dan Editor ...................................................... 69
Gambar 4.5 Draft Kata Pengantar ......................................................................... 70
Gambar 4.6 Draf Daftar Topik .............................................................................. 71
Gambar 4.7 Draf Pendahuluan .............................................................................. 72
Gambar 4.8 Draf Isi Latihan ................................................................................. 73
Gambar 4.9 Draf Glosarium .................................................................................. 74
Gambar 4.10a Topik pada teks belum diubah ....................................................... 76
Gambar 4.10b Perubahan nama topik ................................................................... 76
Gambar 4.11a Jenis huruf belum diubah............................................................... 77
Gambar 4.11b Perubahan pada jenis huruf ........................................................... 77
Gambar 4.12a Word Square belum diubah ........................................................... 79
Gambar 4.12b Perubahan Word Square ................................................................ 79
Gambar 4.13a Contoh mengerjakan belum diubah ............................................... 80
Gambar 4.13b Perubahan pada contoh mengerjakan ............................................ 81
Gambar 4.14 Tampilan Sampul Depan ................................................................. 89
Gambar 4.15 Tampilan Sampul Belakang ............................................................ 89
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Judul ................................................................ 90
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Identitas ........................................................... 91
Gambar 4.18 Tampilan Kata Pengantar ................................................................ 91
Gambar 4.19 Tampilan Daftar Topik .................................................................... 92
Gambar 4.20 Pelajaran .......................................................................................... 93
Gambar 4.21 Pendahuluan .................................................................................... 94
Gambar 4.22 Salah Satu Tampilan Latihan .......................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran BIPA memiliki peranan penting dalam kaitannya dengan
posisi Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi salah satu sasaran kunjungan
orang-orang asing. Mereka berupaya mempelajari bahasa Indonesia agar
dapat berkomunikasi lebih baik dengan lingkungan kerja dan lingkungan
tempat mereka tinggal (Sammeng, 1995). Suyitno mengatakan, “Pelajar
BIPA adalah pelajar asing yang memiliki latar belakang budaya yang
berbeda dengan budaya bahasa yang dipelajarinya” dari pernyataan itu
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur
asing tentunya tidak dimulai sejak kecil sehingga akan sulit untuk
menyerap kata-kata baru baik melalui pendengaran maupun penglihatan.
Maka dari itu seorang pembelajar BIPA harus melalui beberapa tingkatan
atau level untuk menguasai bahasa Indonesia. Salah satu tingkatan dalam
BIPA, yakni beginner atau pemula.
Menurut Soedjito (1989: 10), kosakata merupakan kekayaan kata yang
dimiliki oleh seseorang pembicara atau penulis. Keraf (1985: 80),
mengatakan kosakata adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan
seseorang, yang akan segera menimbulkan reaksi bila didengar atau
dibaca. Berdasarkan pernyataan ahli dapat disimpulkan kosakata adalah
kekayaan kata yang dimiliki dan berada dalam ingatan seseorang untuk
berbicara atau menulis. Oleh karena itu, perbendaharaan kata sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penting agar pembelajar BIPA tingkat beginner mampu untuk
berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbeda dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, Bahasa
Indonesia Penutur Asing (BIPA) belum mempunyai kurikulum dan silabus
yang baku. Materi dan media pembelajarannya juga masih terbatas. Materi
dan media ajar dibuat sendiri oleh setiap lembaga yang disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajar BIPA. Kebutuhan pembelajar BIPA tingkat
beginner masih terbatas pada kemampuan menggunakan kosakata dan
frasa untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-
hari.
Berdasarkan CEFR (Common Europian Framework of Reference) dikutip
dari TRACKTEST (2012)
"CEFR (Common Europian Framework of Reference), A1
(Beginner), can understand and use familiar everyday
expressions and very basic phrases aimed at the
satisfaction of needs of a concrete type. Can introduce
him/herself and others and can ask and answer questions
about personal details such as where he/she lives, peopl e
he/she knows and things he/she has. Can interact in a
simple way provided the other person talks slowly and
clearly and is prepared to help”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dapat diartikan bahwa menurut CEFR pemelajar level A1
(beginner) mampu mengerti dan menggunakan ekspresi sehari-hari
dan frasa-frasa sederhana untuk memenuhi kebutuhan konkret,
mampu memperkenalkan diri dan orang lain serta mampu menjawab
pertanyaan mengenai diri sendiri, dan mampu berinteraksi secara
sederhana, jelas, dan dapat membantu lawan bicara.CEFR sendiri
adalah standar yang diakui secara internasional untuk menggambarkan
kecakapan berbahasa. CEFR diakui secara luas di seluruh Eropa, dan
semakin umum di seluruh dunia (EFSET, 2018).
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, yaitu penguasaan
bahasa Indonesia pada pemelajar BIPA tingkat beginner, dibutuhkan
media dan latihan yang dapat membantu mereka memperkaya kosakata
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, seorang guru atau instruktur BIPA
dituntut profesional dan kreatif dalam menyajikan media dan latihan agar
mempermudah pembelajar BIPA tingkat beginner dalam memperkaya
kosakata bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA tingkat beginner perlu
memperkaya kosakata bahasa Indonesia agar dapat berkomunikasi untuk
bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Salah satu media permainan untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia adalah media permainan “Word Square Bergambar”. Menurut
Urdang (1968) dalam Safrizal (2010), Word Square adalah sejumlah kata
yang disusun dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menurun. Word Square menurut Hornby (1994) dalam Safrizal (2010),
adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat
dibaca ke depan dan ke belakang. Peneliti berpendapat bahwa Word
Square merupakan permainan yang memadukan kemampuan menjawab
pertanyaan dengan ketelitian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-
kotak jawaban. Huruf-huruf pada Word Square disusun secara acak
sehingga dapat dibaca secara vertikal ataupun horizontal namun ditambah
huruf-huruf yang lain sebagai pengecoh. Permainan ini menuntut
pembelajar untuk aktif dan dan mandiri dalam mencari jawaban berupa
kosakata dengan cermat dan teliti, sehingga diharapkan dapat memperkaya
kosakata bahasa Indonesia. Pertanyaan yang diajukan dalam permainan ini
bertujuan untuk merangsang kejelian pemelajar BIPA tingkat beginner,
sedangkan fungsi gambar adalah untuk mempermudah proses
perangsangan ingatan pemelajar BIPA dengan level beginner untuk
mencari jawaban yang berupa kosakata pada Word Square.
Wisma Bahasa merupakan salah satu lembaga yang memfasilitasi
orang-orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia baik untuk
kepentingan akademis atau untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, peneliti
ingin membantu meningkatkan perbendaharaan kata bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner. Berdasarkan hasil observasi buku ajar tingkat beginner
di Wisma Bahasa Yogyakarta, gambar menjadi hal utama untuk membantu
pemelajar BIPA tingkat beginner memperkaya kosakata, namun belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
ada media dan latihan yang menggunakan Word Square untuk membantu
siswa menghapal dan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Word Square
Bergambar untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia bagi Pemelajar
BIPA Tingkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dikaji, sebagai
berikut ini.
1. Apa sajakah kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran “Word Square
Bergambar” untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia
pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Mengetahui kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
2. Mengembangkan media pembelajaran ”Word Square Bergambar”
sebagai media untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia bagi
Indonesia bagi pembelajar BIPA tingkat pemula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
bahasa Indonesia yang secara khusus memperdalam peningkatan
kosakata bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemelajar BIPA
Membantu dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia
melalui media Word Square Bergambar.
b. Bagi Instruktur BIPA
Menambah referensi media pembelajran yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Lembaga BIPA
Menambah referensi penelitian pengembangan media
pembelajaran untuk pemelajar BIPA tingkat beginner.
d. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman baru dalam membuat media
pembelajaran berupa permainan “Word Square Bergambar”
sebagai upaya untuk mengingkatkan kosakata bahasa
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Batasan Istilah
Adapun beberapa batasan istilah yang ada dalam skripsi ini sebagai
berikut.
1. Word Square adalah jenis permainan yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan ketelitian dalam
mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban.
2. Keping huruf (tile) adalah huruf yang dibentuk menjadi kepingan
berbentuk kotak.
3. Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat dilihat, didengar,
dan diraba oleh panca indera manusia. Alat tersebut digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
4. Kosakata adalah komponen bahasa yang memuat semua informasi
tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa.
5. Pemelajar BIPA adalah pelajar asing yang berasal dari berbagai
negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dan belajar
bahasa Indonesia berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu.
6. Pemelajar BIPA tingkat beginner adalah pelajar asing yang berasal
dari berbagai negara dengan latar belakang budaya yang berbeda
dan memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang masih sangat
terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Berikut pemaparan tentang spesifikasi produk yang dikembangkan, yaitu
Word Square Bergambar.
1. Komponen Word Square Bergambar bahasa Indonesia dirancang secara
lengkap, yaitu buku permainan Word Square Bergambar, gambar topik,
petunjuk pengisian.
2. Word Square Bergambar dirancang dengan aplikasi berbasis komputer,
yaitu Corel Draw X47.
3. Word Square Bergambar dirancang dengan memperhatikan materi atau
topik pada pemelajar BIPA tingkat beginner yang dibuat secara konkret
dan menarik. Media Word Square Bergambar konkret, artinya media
berbentuk konkret, riil, dan dapat digunakan secara langsung. Media
Word Square Bergambar menarik, artinya media ini didesain
menggunakan warna-warna yang menarik, berupa permainan mencari
kata dengan bantuan gambar.
4. Buku permainan Word Square Bergambar dirancang dengan ukuran A4
(210 x 297 mm).
5. Word Square Bergambar termasuk media pembelajaran yang digunakan
untuk membantu pemelajar BIPA tingkat beginner dalam memperkaya
kosakata bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Sistematika Penyajian
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
istilah, dan sistematika penyajian. Latar belakang belakang berisi dasar
penelitian yang diangkat oleh peneliti. Rumusan masalah berisi
permasalahan yang ditanyakan dan diteliti oleh peneliti. Tujuan penelitian
berisi jawaban dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Manfaat
penelitian berisi kegunaan hasil penelitian bagi kepentingan ilmu
pengetahuan. Batasan istilah berisi penjelasan tentang istilah-istilah yang
terdapat pada judul penelitian. Sistematikan penyajian berisi penjabaran
secara deskriptif hal-hal yang akan ditulis.
Bab II berisi landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang
relevan, kajian teori dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi
tentang penelitian – penelitian yang sejenis dengan topik ini. Kajian teori
berisi uraian tentang media pembelajaran, Word Square, kosakata bahasa
Indonesia, pemelajar BIPA, dan pemelajar tingkat beginner.
Bab III berisi tentang metode penelitian. Bab ini menguraikan jenis
penelitian, proses pengembangan, setting penelitian, validasi produk, jenis
data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memaparkan hasil data
dari penilaian validator atau expert judgement yang berasal dari Universitas
Sanata Dharma dan Wisma Bahasa Yogyakarta. Terakhir adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menjelaskan tentang deskripsi dan analisis data dari hasil uji coba yang
dilakukan oleh peneliti terhadap subjek penelitian. Hasil uji coba yang
dilakukan berasal dari angket umpan balik terhadap media pembelajaran
berupa Word Square.
Bab V berisi penutup. Bab ini menguraikan simpulan, implikasi, dan
saran. Simpulan berisi pendapat yang ditulis oleh peneliti mengenai
penelitian ini. Implikasi berisi hasil akhir dari penelitian ini. Saran berisi
manfaat bagi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini dan juga
merupakan simpulan hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian tentang pengembangan media banyak dilakukan
oleh para peneliti terdahulu. Namun, penelitian pengembangan media
untuk pemelajar BIPA, yaitu tingkat beginner masih terbatas. Sudah
banyak peneliti yang menggunakan Word Square sebagai media
pembelajaran namun sangat jarang yang memadukannya dengan gambar.
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:
Pertama, Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar
terhadap Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan
Mata Pelajaran IPA pada Kelas IV Semester I MI Muhammadiyah Pare
Tahun Ajaran 2015/2016 diteliti oleh Fachrudin Indra Bachtiyar
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Kediri
(2016). Kedua, Efektivitas Media Permainan Word Square dalam
Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis pada Keterampilan Membaca
Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok diteliti oleh Nur Sugistriani Fidia
Ningsih mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis, Universitas Negeri
Yogyakarta (2015).
Penelitian pertama, Fachrudin Indra Bachtiyar (2016) yang berjudul
Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar terhadap
Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Mata
Pelajaran IPA pada Kelas IV Semester I MI Muhammadiyah Pare Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan siswa kelas IV semester 1 MI
Muhammadiyah 1 Pare dapat menyerap informasi dan pengetahuan secara
efisien dengan menggunakan Word Square yang didukung oleh gambar
dalam pelajaran IPA. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi jenis makanan hewan
mata pelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh model
Word Square didukung media gambar di MI Muhammadiyah 1 Pare pada
siswa kelas IV semester 1 telah layak dan efektif terhadap kemampuasn
siswa dalam mengidentifikasi jenis makanan hewan mata pelajaran IPA.
Relevansi penelitian pertama dengan penelitian “Pengembangan
Media Word Square Bergambar untuk Memperkaya Kosakata Bahasa
Indonesia bagi Pemelajar BIPA Tingkat Beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta” adalah pada topik penelitian. Penelitian tersebut
menggunakan media Word Square yang dipadukan dengan gambar
sebagai media pembelajaran. Perbedaannya terletak pada objek penelitian,
penelitian pertama objek penelitiannya adalah siswa kelas IV semester 1
MI Muhammadiyah Pare pada pelajaran IPA sedangkan penelitian ini,
objek penelitiannya adalah pembelajar BIPA tingkat beginner.
Penelitian kedua, Hanifah (2015) berjudul Efektivitas Media
Permainan Word Square dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis
pada Keterampilan Membaca Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kosakata
bahasa Prancis dalam pembelajaran di sekolah. Permasalahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
diangkat adalah bagaimana menggunakan media pembelajaran Word
Square untuk materi bahasa Prancis dan mengevaluasi hasil
pengembangan media tersebut. Hasil penelitian dan keefektivitasan
menunjukkan bahwa media Word Square di kelas XII IPS SMA N 1
Depok yang dihasilkan telah layak dan efektif untuk digunakan sebagai
media pembelajaran kosakata bahasa Prancis.
Relevansi penelitian kedua dengan penelitian “Pengembangan Media
Word Square Bergambar untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia
bagi Pemelajar BIPA Tingkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta”
adalah pada topik penelitian. Penelitian tersebut mengembangkan media
untuk memperkaya kosakata. Perbedaannya terletak pada pengembangan
media penelitian, penelitian kedua hanya menggunakan Word Square
tanpa dipadukan dengan gambar untuk memperkaya kosakata sedangkan
penelitian ini, memadukan gambar visual untuk mempermudah pembelajar
BIPA dalam menemukan kata.
Peneliti kesulitan menemukan penelitian yang sama-sama memadukan
Word Square dan gambar sebagai media pembelajaran karena masih
sedikit peneliti yang mengembangkan media pembelajaran tersebut.
Berbeda dengan media Word Square dan flashcard yang sudah sering
digunakan sebagai media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
B. Landasan Teori
Paparan subbab ini adalah tentang teori-teori media pembelajaran,
Word Square Bergambar, kosakata bahasa Indonesia, pembelajar BIPA,
beginner level.
1. Media Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena
adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Proses
pembelajaran era sekarang dan era dulu sangat jauh berbeda terutama
dalam hal sumber belajar. Sumber belajar era dulu masih berpusat
pada guru sedangkan sumber belajar era sekarang mencakup berbagai
aspek. Edgar Dale (1969 dalam Dewi, 2012) berpendapat bahwa
sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
memfasilitasi belajar seseorang.
Keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh media
yang menarik dan efektif oleh karena itu pendidik dalam memilih
media harus selektif. Marshall McLuhan dalam Hamalik (2005: 201)
berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang
memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengan dia. Association Educational Communication
and Technology (AECT) (1977) dalam Arsyad (2011: 3), memberi
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Heinich, dan kawan-kawan dalam bukunya Intructional Media and
Technologies for Learning (1996: 8) mengemukakan istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan
penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Pernyataan di atas menunjukkan gaya belajar era dulu sudah tidak
relevan lagi digunakan sebagai gaya belajar di era sekarang.
Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga
ide, gagasan atau pendapat yang dikemukkan itu sampai kepada
penerima yang dituju.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Kustandi (2011:9), media pembelajaran adalah alat yang
dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Gagne dan Briggs
(1975 dalam Arsyad, 2014: 4) secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran, meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran seperti buku,
tape recorder, kaset video, film, slide, foto, gambar, televisi, dan
komputer untuk menyampaikan materi dari pendidik kepada peserta
didik. Penyampaian bahan ajar melalui alat-alat bantu tersebut disebut
media pembelajaran.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
c. Media Pembelajaran Berfungsi untuk Pembelajaran Bahasa Asing
Erdmenger (1997: 8) menyatakan bahwa fungsi media untuk
pengajaran bahasa asing antara lain:
1) Motivasi, yaitu memberikan motivasi untuk keikutsertaan dan
kerjasama pada pelajaran dan untuk belajar.
2) Perantara pengetahuan, sebagai perantara informasi dan untuk
pengetahuan atau prosedural pengetahuan.
3) Petunjuk kerja, misalnya pada latihan dan pemecahan tugas.
4) Rangsangan untuk berbicara, dimana untuk membicarakan fakta,
pikiran dan perasaan.
5) Pengawasan dan identifikasi hasil pengajaran.
Pernyataan Erdmenger (1997: 8) ini mengindikasikan bahwa media
pembelajaran harus mampu memotivasi siswa serta menciptakan
pembelajaran yang lebih baik daripada tanpa menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat menarik perhatian peserta
didik. Maka dari itu, media pembelajaran menjadi tanda bahwa gaya
belajar di kelas seiring berjalannya waktu berubah ke arah yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran
pada pembelajar BIPA tingkat beginner adalah hirarki media menurut
Duncan dan taksonomi Briggs. Hirarki media menurut Duncan (dalam
Sadiman 2008: 20) menjelaskan bahwa semakin rumit jenis perangkat
media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah
pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya, dan
semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana
perangkat media yang digunakan biayanya akan lebih murah,
pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan
lingkup sasarannya lebih terbatas.
Taksonomi Briggs mengarah pada karakteristik menurut stimulus
atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu
kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan, dan transmisinya (Sadiman, 2008: 23). Briggs
mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses
belajar mengajar, yaitu objek, model, suara langsung, rekaman audio,
media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi,
film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar (Sadiman, 2008:
23).
Jika hirarki Duncan dikaitkan dengan media pembelajaran Word
Square Bergambar, media tersebut masuk pada media yang sifat
penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya lebih terbatas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yakni pada pemelajar BIPA tingkat beginner. Media ini juga bisa
dikaitkan dengan taksonomi Briggs karena media tersebut masuk pada
karakteristik model, media cetak, dan gambar.
Berdasarkan taksonomi Briggs, media Word Square Bergambar
termasuk media yang memiliki beberapa karakteristik. Pertama, Word
Square Bergambar merupakan benda nyata. Benda nyata berupa
gambar memiliki kesesuaian dengan pembelajar BIPA yang masih
terbatas dalam perbendaharaan kata. Kedua, Word Square Bergambar
termasuk model permainan yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
Ketiga, Word Square Bergambar merupakan gambar. Sadiman
(2008: 29-31) menjabarkan beberapa kelebihan media gambar sebagai
berikut.
1) Sifatnya konkret; Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai
beberapa kelemahan, yaitu:
1) Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Sadiman, 2008:
31).
Penjelasan di atas memberikan gambaran jelas tentang media Word
Square Bergambar berdasarkan hirarki Duncan dan taknosomi Briggs.
Hirarki Duncan dan taksonomi Briggs menjadi tolok ukur dalam
pengembangan media Word Square Bergambar sehingga media ini
dapat digunakan secara baik dan tepat guna
2. Media Permainan Bahasa
Media sangat berpengaruh untuk keberhasilan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Media permainan bahasa akan cenderung
membuat peserta didik tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran.
Menurut Erdmenger dalam bukunya Medien im
Fremdsprachunterricht Hardware, Software un Methodik (1977: 51)
mengatakan permainan memiliki kelebihan, bahwa perhatian pemain
berpusat pada pelaksanaan permainan dan ikut bertanggungjawab atas
hasil permainan di mana ia terlibat, di samping itu bahasa asing
digunakan dan dipraktikan.
Menurut Soeparno (1988: 60), media permainan bahasa
merupakan suatu keterampilan atau aktivitas dengan cara yang
menggembirakan. Apabila keterampilan yang diperoleh dalam
permainan itu berupa keterampilan bahasa tertentu, maka permainan
tersebut dinamakan permainan bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Hughes (1999 dalam Ismail, 2006: 14) berpendapat bahwa bermain
merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu
kegiatan yang disebut bermain harus ada lima unsur di dalamnya,
yaitu:
1. mempunyai tujuan,
2. memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri,
3. menyenangkan dan dapat menikmati,
4. mengkhayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas
5. melakukan secara aktif.
Macam-macam permainan bahasa menurut Soeparno (1988: 65), yaitu
bisik berantai, Simon Say, sambung suku, kategori bingo, silang datar,
teka-teki silang, scrabble, scramble, 20 pertanyaan, spelling bee,
piramid kata, berburu kata, mengarang bersama, ambil-ambilan.
Jika dikaitkan dengan media Word Square Bergambar, media
tersebut merupakan media pembelajaran dalam bentuk permainan yang
dapat memusatkan perhatian pembelajar BIPA tingkat beginner
berpusat pada pelaksanaan permainan dan ikut bertanggungjawab atas
hasil permainan di mana ia terlibat, di samping itu bahasa Indonesia
sebagai bahasa asing akan digunakan dan dipraktikan dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Media pembelajaran bahasa Word Square
Bergambar juga tidak terbatas pada umur. Word Square Bergambar
dapat mempermudah pembelajar BIPA tingkat beginner yang
kebanyakan orang dewasa untuk mengetahui kosakata yang dimaksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dibandingkan dengan media verbal semata. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan permainan bahasa adalah suatu permainan yang
mengandung unsur kebahasaan dan di dalamnya terjadi proses
pembelajaran, sehingga tidak hanya semata-mata permainan saja tetapi
bermanfaat dalam proses belajar mengajar.
3. Kosakata Bahasa Indonesia
a. Pengertian Kosakata
Menurut KBBI, kosakata adalah perbendaharaan kata, atau kata
saja, leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa.
Nurgiyantoro (2001: 216) mengemukakan bahwa ada dua macam
kosakata yaitu kosakata pasif dan kosakata aktif. Kosakata pasif adalah
kosakata untuk penguasaan reseptif, kosakata yang hanya untuk
dipahami dan tidak untuk dipergunakan. Kosakata aktif adalah
kosakata untuk penguasaan produktif, kosakata yang dipergunakan
untuk menghasilkan bahasa dalam kegiatan berkomunikasi.
Menurut Keraf (1996: 80), kosakata adalah keseluruhan kata yang
berada dalam ingatan seseorang yang segera akan menimbulkan reaksi
bila didengar atau dibaca. Nurgiyantoro (1985: 210), mengatakan
kemampuan memahami kosakata terlihat dalam kegiatan membaca dan
menyimak, sedang kemampuan mempergunakan kosakata tampak
dalam kegiatan menulis dan berbicara. Oleh karena itu, untuk
mengetahui penguasaan kosakata dilakukan tes kosakata. Tes tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap kosakata
dalam bahasa tertentu baik yang bersifat reseptif maupun produktif.
Ridell dalam bukunya Teaching English as A Foreign/ Second
Language (2001: 62) menambahkan beberapa cara untuk mengajarkan
kosakata, yaitu (1) Menggunakan gambar, misalnya untuk
menerangkan mobil digunakan gambar mobil, (2) Menunjukkan benda
nyata, misalnya untuk menerangkan kartu kredit ditunjukkan langsung
sebuah kartu kredit. (3) Mengekspresikan mimik wajah, misalnya
diekspresikan wajah lelah untuk menjelaskan perasaan dan (4) Berikan
hal yang kontras, cara-cara tersebut dapat membantu peserta didik
untuk lebih mengingat makna kata-kata yang sudah diterangkan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kosakata adalah kata-kata yang mempunyai arti atau maksud tertentu.
Dengan menguasai banyak kosakata, semakin mudah untuk dapat
mengungkapkan pikiran dan gagasan.
4. Word Square Bergambar
Salah satu teknik permaninan untuk melatih kosakata adalah
permainan Word Square. Menurut Urdang dalam Wurianingrum
(2007: 16) Word square is a set of word such that when arranged one
beneath another in the form of a square the read a like horizontally,
artinya Word Square adalah sejumlah kata yang disusun satu di bawah
yang lain dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan
menurun.
Langkah 4
Instrumen
Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Hornby dalam Wurianingrum (2007: 16), berpendapat
bahwa Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga
kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Dari
pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Word Square adalah
kata-kata yang diatur dalam persegi yang dibaca secara vertikal
maupun horizontal. Dapat juga dengan akrostik karena kata-kata yang
dibaca secara horizontal biasanya terbentuk dari kata-kata vertikal
atau sebaliknya.
Taniredja, dkk (2012: 115) menjelaskan langkah-langkah membuat
permainan Word Square adalah sebagai beikut:
a. Membuat kotak sesuai kebutuhan.
Kotak yang dimaksudkan adalah kotak-kotak dalam tabel yang tiap
kotaknya berisikan huruf-huruf yang digunakan, huruf-huruf
tersebut letaknya berdekatan sehingga sebagian membentuk kata
yang merupakan jawaban dari suatu soal tersebut. Sedang huruf
lain berfungsi sebagai pengecoh.
b. Membuat soal sesuai tujuan pembelajaran khusus.
Soal-soal yang dibuat harus sesuai tujuan pembelajaran khusus
agar tidak melenceng dari materi yang sedang dilaksanakan,
seseuai dengan kemampuan peserta didik dan dapat tercapai
dengan maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berikut ini adalah contoh Word Square sebagai media untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia diambil dari buku PPSDK
Sahabatku Indonesia tingkat A1 (2016: 57)
1. Tempat untuk menonton film.
2. Tempat untuk penumpang turun, menunggu, dan naik kereta api.
3. Tempat untuk penumpang turun, menunggu, dan naik pesawat
udara.
T A K L A P Y P N D W S X T T
E S A X P A Z L L T A M A N A
R V N L O S H W J R L D I C K
M H T O T A C D A X S K E V A
I V I V E R X I U S M F D S W
N T N J K G O Z M Z L D N W D
A U Y S T A S I U N U Z C A P
L T G B I O S K O P R Q M L Z
P E R P U S T A K A A N A A N
V P E T X L Z T U I I L L Y H
O L A H A B K A M P U S M A J
M G Z E M M B A N D A R A N V
Z R C T C V C G I F Q F O K O
I Q L B T B E M N H Y C N T M
B Q O U J U U O E T R O O J J
Gambar 2.1 Word Square
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian media Word Square mencari padanan kata dalam kotak
secara horizontal maupun vertikal. Permainan ini berguna untuk olah
pikir dalam memahami sebuah istilah, dengan melacak kata demi kata
yang sesuai dengan ungkapan dalam perintah Word Square. Word
Square Bergambar adalah suatu media permainan bahasa yang
digunakan untuk kegiatan belajar mengajar agar pemelajar BIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tingkat beginner lebih mudah menyerap informasi, karena media
Word Square Bergambar dilengkapi dengan gambar-gambar.
5. Pemelajar BIPA Tingkat Beginner
Pemelajar BIPA di Indonesia untuk tingkatan pemelajar
dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu kelas pemula
(elementary), menengah atau madya (intermediate), dan atas
(advanced). Subjek pada penelitian ini adalah pemelajar BIPA tingkat
beginner (pemula) di Wisma Bahasa Yogyakarta. Mengutip dari
CEFR (TRACKTEST, 2012) menyebutkan bahwa pemelajar BIPA
level A1 (beginner) mampu mengerti dan menggunakan ekspresi
sehari-hari dan frasa-frasa sederhana untuk memenuhi kebutuhan
konkeret, mampu memperkenalkan diiri sendiri, dan mampu
berinteraksi secara sederhana.
Pemelajar BIPA tingkat beginner ditandai oleh kemampuan
berkomunikasi secara minimal tentang materi yang dipelajari. Bahan
ajar untuk pemelajar BIPA tingkat dasar adalah masih bersifat
sederhana. termasuk bagian perkenalan. Bahan ajar yang sebaiknya
diberikan pada pemelajar tingkat dasar yaitu meliputi beberapa pokok
materi sebagai berikut, yaitu pengucapan huruf, mengucapkan salam,
memperkenalkan diri sendiri dan orang lain, angka, warna, kosakata,
buah-buahan, transportasi, bagian tubuh, hobi, dan nama-nama
tempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Materi yang biasanya diberikan untuk pemelajar BIPA tingkat
beginner adalah materi yang bertujuan untuk memahami kalimat dan
sering menggunakan ekspresi yang terkait dengan peristiwa yang
relevan (misalnya informasi pribadi yang sangat dasar dan informasi
tentang keluarga, belanja, lokasi, pekerjaan). Dapat berkomunikasi
dengan sederhana dan mengerjakan tugas rutin yang sederhana dan
bertukar informasi secara langsung tentang kebiasaan dan hal-hal
rutin. Dapat menjelaskan latar belakang secara sederhana dalam aspek
lingkungan terdekat dan kebutuhan mendesak.
Bantuan media pengajaran dapat membuat penyampaian materi
pengajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Salah satu
program media yang bisa digunakan dalam pembelajaran selain flash
dan Power Point adalah Word Square Bergambar. Media ini mampu
memberikan materi pengajaran yang menarik karena bentuk dari
program media ini berupa permainan bahasa disertai dengan gambar
sehingga mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner memahami
petunjuk permaian. Selain media permainan bahasa ini dapat
meningkatkan perbendaharaan pemelajar BIPA tingkat beginner.
6. Pemerolehan Bahasa
Dardjowidjojo (2010: 225) menjelaskan bahwa istilah pemerolehan
dipakai untuk padanan istilah Inggris acquisition, yakni proses
penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada
waktu dia belajar bahasa ibunya (native language). Dalam pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
ini proses itu dilakukan dalam tatanan yang formal, yakni belajar di
kelas dan diajar oleh seorang guru. Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan pemerolehan bahasa terjadi melalui pemerolehan secara
natural dan pembelajaran. Kedua proses pemerolehan ini memiliki
peran yang berbeda pada perkembangan bahasa. Proses pemerolehan
bertujuan untuk menguasai suatu bahasa, penguasaan bahasa yang
sering terjadi adalah penguasaan bahasa pertama (B1) dan penguasaan
bahasa kedua (B2).
Bahasa Indonesia menjadi bahasa asing bagi mereka yang bukan
orang Indonesia asli. Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua (B2)
setelah bahasa asli mereka. Maka dalam mempelajarinya dibagi
menjadi beberapa tingkatan untuk mempermudah pengajaran.
a. Perbedaan Pemerolehan B1 dan B2
Pemerolehan B1 dan B2 itu tidak sepenuhnya sama. Perbedaannya
digambarkan oleh Titone (Purwo, 1989: 247).
1. Pemerolehan B1 bersifat spontan dan jarang dirancang, sedangkan
pemerolehan B2 pada umumnya diniatkan dan dirancang;
2. Pemerolehan B1 dikondisikan dengan pemerkokoh primer seperti
kebutuhan untuk mengomunikasikan keinginan, kebutuhan untuk
membina hubungan afektif dengan orang tua. Sebaliknya,
pemerolehan B2 sering dikondisikan pemerkokoh yang lebih
lemah, misalnya angka di sekolah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Tidak seperti bayi yang bergerak dari tanpa pengetahuan melalui
tahapan yang teridentifikasikan dan pasti, pembelajar B2 telah
mengetahui bahasa ibunya. B1 ini dapat merupakan aset yang dapat
ditransferkan pada waktu belajar B2. Namun apabila B1 dan B2
berbeda, maka dapat lahir interferensi;
4. Pemelajar B2 telah mempunyai kemampuan untuk
mendiskriminasikan bunyi dan struktur sedangkan bayi mulai dari
nol;
5. Pemelajar B2 telah mempunyai persepsi tertentu dan juga sikap
terhadap budaya asing yang dapat mempengaruhi proses
belajarnya.
C. Kerangka Berpikir
Paparan subbab tentang kerangka pikir yang digunakan dalam
mengembangkan produk media pembelajaran Word Square Bergambar
sebagai media untuk menguasai kosakata bahasa Indonesia bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Media merupakan
perantara yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu. Media
pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan untuk
menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik. Berdasarkan wawancara
dengan guru bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta, pemelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BIPA sudah menggunakan bantuan media pembelajaran dan mendapat
sumber belajar baik dari buku maupun dari internet.
Pemelajar BIPA memiliki keterbatasan dalam menguasai kosakata
dan masih menggunakan acuan pembelajaran dari buku paket yang
belum tentu bisa dimengerti dengan baik oleh pemelajar BIPA khusunya
pemelajar BIPA tingkat beginner. Maka dari itu, pengembangan media
pembelajaran yang menggunakan gambar akan memudahkan pemmelajar
BIPA untuk belajar dan guru/ instruktur untuk mengajar. Pengembangan
media pembelajaran, yaitu Word Square Bergambar sebagai media
pembelajaran akan membantu pemelajar BIPA tingkat beginner dalam
menguasai kosakata bahasa Indonesia. Media tersebut dapat mengasah
otak pemelajar BIPA dalam meningkatkan kosakata bahasa Indonesia.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti melakukan
pengembangan media yaitu Word Square Bergambar berdasarkan
analisis kebutuhan dan analisis bahan ajar bahasa Indonesia pemelajar
BIPA tingkat. Uji coba produk dilakukan dengan dua tahap: pertama,
penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma
dan pengajar di Wisma Bahasa Yogyakarta dan kedua, uji lapangan.
Terakhir revisi produk, dilakukan berdasarkan hasil uji coba.
Peneliti melakukan penelitian dengan subjek peneliti adalah
pemelajar BIPA tingkat beginner. Teori yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini adalah (a) media pembelajaran, (b) kosakata bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Indonesia, (c) Word Square Bergambar, (d) Pemelajar BIPA tingkat
beginner, dan (e) pemerolehan bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Research and Development
(R&D). Sukmadinata (2011: 164) menjelaskan bahwa penelitian dan
pengembangan (Research and Development) adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk
tertentu dan menguji validitas produk yang dihasilkan (Dewi, 2015: 1301).
Berdasarkan pernyataan dari ahli di atas, produk yang akan dikembangkan
adalah permainan Word Square Bergambar. Permainan ini merupakan
permaninan lintas usia yang biasanya digunakan untuk mengasah kemampuan
otak. Melalui metode research and development akan dikembangkan produk
Word Square Bergambar sebagai media untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia. Produk yang dihasilkan berupa hardware yang bersifat
gambar/visual.
B. Prosedur Pengembangan
Pengembangan yang akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
pengembangan menurut Borg and Gall. Penelitian ini mengikuti langkah-
langkah secara siklus. Produk yang dikembangkan, yaitu Word Square
Bergambar yang harus sesuai dengan hasil analisis kebutuhan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
produk tersebut tepat sasaran dan tepat guna. Model pengembangan diadaptasi
dari langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall (1989). Ada
sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan sebagai
berikut (Sukmadinata, 2011: 169-170).
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information
collecting) adalah pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian
dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
2. Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi
kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan
tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau
langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup
terbatas.
3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan
instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan (main field testing). Uji coba di lapangan pada 1
sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru).
Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran
angket.
5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau
menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih
luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah
menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil
pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan
kelompok pembanding.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product
revision). Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan
pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200
subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan
observasi, serta analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan
didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan impelementasi (dissemination and implementation).
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.
Bekerja sama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor
penyebaran untuk pengontrolan kualitas.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall di atas
ditunjukan pada gambar berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.1 langkah-langkah pengembangan metode Research and Development
Berkaitan dengan judul penelitian dan disesuaikan dengan kondisi
lapangan, yaitu jangkauan waktu dan biaya, peneliti mengadaptasi beberapa
langkah sesuai kebutuhan yang ada. Hal ini sejalan dengan pernyataan Gall,
yaitu jika proyek R&D digunakan untuk tesis, cara yang paling baik adalah
melaksanakan dalam skala kecil dengan jumlah terbatas dari instruksi desain
yang asli. Langkah penelitian dengan skala kecil adalah membatasi
pengembangan hanya menggunakan beberapa langkah dari langkah siklus
R&D (Gall, 2007: 593). Model penelitian dan pengembangan yang digunakan
dalam penelitian pengembangan ini adalah (1) analisis kebutuhan dan
pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi
produk, (5) uji coba lapangan dan revisi produk . Langkah-langkah penelitian
dan pengembangan yang dilakukan secara sistematika digambarkan sebagai
berikut.
1. Penelitian
dan
Pengumpulan
Data
2. Perencanaan 3. Pengembangan
Produk
4. Uji
Coba
Awal
5. Revisi
Hasil Uji
Coba
6. Uji Coba
Lapangan 7. Penyempurnaan
Produk
8. Uji Pelaksanaan
Lapangan
9. Penyempurnaan
Produk Akhir 10. Diseminasi dan Implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah upaya untuk
mengembangkan produk media Word Square Bergambar sebagai media untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Upaya pengembangan tersebut terdiri
dari lima tahap yang telah diadaptasi.
Langkah 3
Uji Validasi
Langkah 1
Analisi Kebutuhan dan pengumpulan informasi
Pengukuran
Kebutuhan Analisis
Kebutuhan
Data
Analisis
Kebutuhan Wawancara
Langkah 2
Pengembangan Produk
Rencana Pengembangan
Produk
Rancangan
Produk
Proses
Pengembangan
Expert Judgement
Langkah 4
Revisi Produk
Langkah 5
Uji Coba
Kelompok
Terbatas
Revisi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Langkah pertama adalah analisi kebutuhan dan pengumpulan informasi.
Langkah pertama tersebut melaksanakan analisis kebutuhan dengan
menggunakan teknik wawancara dan angket. Wawancara ditujukan kepada
guru atau instruktur Wisma Bahasa. Angket ditujukan untuk pemelajar BIPA
tingkat beginnerI. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan
kebutuhan pemelajar BIPA dalam pengembangan media pembelajaran yang
menunjang proses belajar bahasa Indonesia di kelas. Pengumpulan informasi,
yaitu data hasil wawancara dan angket sebagai data analisis kebutuhan dan
Data analisis kebutuhan tersebut menjadi acuan dan sebagai bahan
pertimbangan dalam perencanaan pengembangan produk yang berupa media
Word Square Bergambar. Peneliti juga menganalisis kurikulum, buku
pengangan dan buku latihan. bahasa Indonesia. Analisis tersebut bertujuan
untuk mengetahui kosakata Bahasa Indonesia yang akan dipelajari oleh
pemelajar BIPA tingkat beginner sehingga pengembangan media Word
Square Bergambar bahasa Indonesia dapat disesuaikan dengan materi
pembelajaran tersebut.
Langkah kedua adalah pengembangan produk. Pada langkah tersebut akan
dijelaskan berkaitan dengan rancangan produk yang berupa rancang media
Word Square Bergambar bahasa Indonesia dan proses pengembangan produk.
Proses pengembangan menjelaskan tentang langkah-langkah pengembangan
media Word Square Bergambar bahasa Indonesia.
Langkah ketiga adalah uji validasi produk. Uji validasi dilakukan oleh
expert judgement. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kualitas produk yang dikembangkan. Instrumen evaluasi berupa angket
penilaian yang ditujukan kepada expert judgement memvalidasi dengan
memberi skor dan saran yang menjadi acuan pada revisi produk. Evaluasi
(judgement) bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas produk yang
dikembangkan.
Langkah keempat adalah revisi produk. Revisi dilakukan sesuai saran yang
diberikan oleh dosen ahli dan instruktur BIPA. Revisi dilakukan agar produk
layak digunakan. Langkah kelima adalah uji coba terbatas. Uji coba terbatas
dilaksanakan pada kelompok terbatas. Pada langkah ini dilaksanakan uji coba
media pada kelompok terbatas, kemudian subjek penelitian mengisi angket
umpan balik. Angket tersebut bertujuan untuk menilai produk yang telah
dikembangkan. Kemudian, dilaksanakan revisi produk. Setelah mendapat
penilaian pada kelompok terbatas, kemudian produk direvisi sesuai dengan
masukan, kritikan, dan saran. Revisi dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan dari produk.
C. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pemelajar BIPA tingkat beginner (1A) di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Pemelajar BIPA tingkat beginner sebagai sumber data
dapat memberikan data berupa subjek analisis kebutuhan dan penggunaan
media pembelajaran oleh pemelajar BIPA. Sumber data tersebut bertujuan
untuk mengetahui siklus pengembangan media pembelajaran, dan kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pemelajar untuk menggunakan media pembelajaran pada poses pembelajaran.
Sumber data yang digunakan berupa penyebaran angket. Angket digunakan
untuk melakukan analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner,
validasi penelitian produk, dan uji coba lapangan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitan dilaksanakan di Wisma Bahasa Yogyakarta pada bulan Agustus
2018-Desember 2018. Peneliti melakukan analisis kebutuhan, expert
judgement, dan uji coba produk yang melibatkan pakar pendidikan Universitas
Sanata Dharma, guru BIPA, dan pembelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa.
D. Uji Validasi Produk
1. Uji Validasi Produk oleh Validator
Uji validasi produk dilakukan oleh validator, yaitu satu ahli media dan satu
instrukrt BIPA. Validasi oleh ahli merupakan tindak lanjut untuk mengetahui
kelayakan produk yang telah dibuat. Sebelum tahap uji coba, produk perlu
disimulasikan dihadapan validator. Pada tahap inilah peneliti memberikan
penjelasan tentang pengembangan produk kepada validator sebelum produk
mendapat penilaian. Melalui simulasi, produk akan dinilai, dikritik, dan diberi
saran. Kemudian produk akan direvisi sesuai dengan penilaian dari validator.
Setelah disimulasikan, produk dapat diujicobakan pada kelompok terbatas
(Sugiyono, 2011: 302). Kisi-kisi instrumen penilaian didasarkan pada teori-
teori yang terdapat pada kajian pustaka (lih. Bab 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Uji Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan
Penelitian pengembangan menggunakan metode evaluatif sebagai metode
untuk mengevaluasi suatu produk. Sukmadinata (2011: 167) menjelaskan
bahwa metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba
pengembangan suatu produk. Produk yang telah mendapat validasi dari para
validator kemudian diujicobakan kepada lima pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Kegiatan uji coba produk sangat
penting untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas produk yang
dikembangkan.
3. Jenis Data
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan jenis data kuantitatif dan
kualitatif. Jenis data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran lembar angket,
yaitu angket validasi media yang ditunjukkan kepada validator dan angket
umpan balik siswa. Jenis data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara
instruktur BIPA, hasil observasi di kelas, dan saran yang diberikan oleh para
validator.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian
berupa wawancara dan angket. Wawancara dilaksanakan sebagai langkah
untuk menganalisis kebutuhan terhadap media Word Square Bergambar
bahasa Indonesia. Angket disusun untuk mengevaluasi dan menilai kelayakan
media Word Square Bergambar bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
angket. Sugiyono (2011: 137) menjelaskan bahwa instrumen yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid
dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
sumber primer. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011: 137). Berikut ini
beberapa deskripsi tentang teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini.
a. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang
banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif. Wawancara merupakan cara yang umum dan ampuh untuk
memahami suatu keinginan/kebutuhan (Sedarmayanti, 2011: 80). Oleh karena
itu, teknik ini ditujukan kepada instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui informasi tentang penggunaan
media pembelajaran, kesulitan mengajar, materi, dan informasi yang berkaitan
dengan kebutuhan pengembangan media pembelajaran.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang merujuk pada
situasi dimana seorang pewawancara mengajukan pertanyaan yang sudah
ditetapkan sebelumnya dengan kategori jawaban terbatas pada tiap responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(Sedarmayanti, 2011: 81). Wawancara ini menjadi cara untuk menganalisis
kebutuhan baik siswa maupun guru. Analisis kebutuhan pemelajar BIPA
didasarkan pada wawancara dengan guru karena keterbatasan pemelajar BIPA
tingkat beginner untuk bisa mengungkapkan dengan baik mengenai
kebutuhannya terhadap pengembangan media.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Innstrumen Wawancara (Instruktur BIPA) No Butir Pertanyaan Butir Soal Jumlah
1 Tingkatan pemelajar BIPA di WismaBahasa 1 1
2 Proses pembelajaran 2a, 2b 2
3 Metode Pembelajaran 3 1
4 Hambatan dalam proses pembelajaran 4a, 4b 2
5 Gaya belajar 5a, 5b 2
6 Ketersediaan sumber bahan ajar dan media
pembelajaran
6a, 6b 2
7 Media pembelajaran yang digunakan ketika proses
pembelajaran bahasa Indonesia
7 1
8 Media pembelajaran kosakata bahasa Indonesia 8a, 8b 2
9 Media Word Square Bergambar 9a, 9b 2
10 Harapan tentang media pembelajaran baru 10 1
Jumlah 16
b. Angket
Sukmadinata (2011: 219) menjelaskan bahwa angket atau kuesioner
(questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Angket ditujukan kepada validator dan responden, yaitu dosen ahli dan
instruktur BIPA sebagai validator dan pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta sebagai responden. Angket tersebut berisi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
instrumen penilaian terhadap produk yang telah dikembangkan dan pernyataan
pengembangan media pembelajaran di kelas.
Penelitian ini menggunakan angket terstruktur. Menurut Sukmadinata
(2011: 219), pertanyaan atau pernyataan sudah disusun secara bersturuktur di
samping ada pertanyaan pokok atau pertanyaan utama, juga ada anak
pertanyaan atau subpertanyaan. Pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket
sudah terstruktur sehingga validator dan responden memberikan tanggapan
sesuai dengan pernyataan yang sudah tersedia di dalam angket. Angket
bertujuan untuk mendapatkan penilaian dari para validator dan tanggapan dari
pemelajar BIPA tingkat beginner sebagai responden.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Pemelajar Asing
No Aspek Butir Soal Jumlah
Identitas pribadi pemelajar BIPA tingkat beginner
1 Nama Lengkap 1 1
2 Umur 2 1
3 Asal/ Kebangsaan 3 1
4 Level 4 1
5 Sejaran belajar bahasa 5 1
6 Tujuan belajar bahasa 6 1
7 Dengan siapa akan berkomunikasi 7 1
8 Latar belakang pendidikan 8 1
9 Bahasa lain yang dikuasai 9 1
10 Dimana bahasa Indonesia akan digunakan 10 1
Kebutuhan kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner
1 Peralatan di kelas 1 1
2 Kata sifat (warna, ukuran dsb) 2 1
3 Arah 3 1
4 Angka dan ukuran 4 1
5 Nama makanan 5 1
6 Posisi 6 1
7 Keluarga 7 1
8 Transportasi umum 8 1
9 Aktivitas sehari-hari 9 1
10 Hobi 10 1
11 Pekerjaan dan profesi 11 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kebutuhan metodologi pembelajaran pemelajar BIPA tingkat beginner
1 Pembelajaran di dalam kelas 1 1
2 Cara belajar 2 1
3 Media pembelajaran 3 1
4 Teknik belajar 4 1
Kebutuhan media pembelajar BIPA tingkat beginner
1 Ukuran dan tampilan huruf yang diinginkan pemelajar
BIPA
1, 2 2
2 Media gambar yang diinginkan dalam media Word
Square Bergambar
3 1
3 Jenis media gambar yang disukai pemelajar BIPA. 4 1
4 Warna gambar yang disukai pemelajar BIPA 5 1
Jumlah 31
Tabel 3.2 berisi kisi-kisi angket analisis kebutuhan pemelajar BIPA tinkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Analisis kebutuan tersebut meliputi
kosakata, metodologi, dan media yang dibutuhkan oleh pemelajar BIPA
tingkat beginner. Peneliti akan menggunakan tabel di atas sebagai acuan
untuk menganalisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Angket ini bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari
pemelajar BIPA tingkat beginner. Angket ini disusun secara terstruktur
sehingga responden memberikan tanggapan sesuai dengan pernyataan yang
sudah tersedia di dalam angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Produk Media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia bagi Pemelajar BIPA untuk Ahli Media dan
Praktisi BIPA
No Aspek yang dinilai Indikator Butir
Soal
1 Bentuk media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
Kesesuain bentuk dan ukuran media
Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia
1
2 Tampilan media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
Kemenarikan sampul media Word
Square Bergambar Bahasa
Indonesia
2
Jenis dan ukuran huruf 3
Warna dan kejelasan gambar 4
3 Isi media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia
Kesesuaian kosakata dengan
kebutuhan pemelajar BIPA tingkat
beginner.
5
Pemilihan gambar sesuai dan tepat
untuk membantu pemelajar BIPA
tingkat beginner menemukan
kosakata.
6
4 Kemudahan media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
Kemudahan memahami petunjuk
pengisian media Word Suquare
Bergambar Bahasa Indonesia
7
Kemudahan menemukan kosakata
dengan adanya gambar pada setiap
perintah.
8
5 Bahasa dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
Bahasa yang digunakan dalam
kalimat
9
6 Manfaat Manfaat kosakata bahasa Indonesia
dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia.
10
Potensi keberhasilan memperkaya
kosakata bahasa Indonesia
11
Jumlah 11
Tabel 3.3 berisi kisi-kisi penilaian produk media Word Square Bergambar
yang ditujukan pada dosen ahli dan instruktur BIPA Wisma Bahasa
Yogyakarta. Penilaian produk tersebut yaitu, (1) bentuk media, (2) tampilan
media, (3) Isi media, (4) kemudahan media, (5) bahasa dalam media, dan (6)
manfaat media. Peneliti akan menggunakan tabel di atas sebagai acuan untuk
penilaian produk media Word Square Bergambar oleh dosen ahli dan
instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta. Kuesioner penilaian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
bertujuan untuk mendapatkan penilaian dari para validator. Kuesioner
penilaian ini disusun secara terstruktur sehingga validator memberikan
tanggapan sesuai dengan pernyataan yang sudah tersedia di dalam kuesioner.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Lapangan
No Aspek yang Dinilai Indikator Butir
Soal
1
Tampilan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
Ketertarikan pada bentuk media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
1
Ketertarikan pada desain sampul dan warna media
Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
2
2 Isi media Word
Square Bergambar
Bahasa Indonesia
Kesesuaian huruf. 3
Topik dalam media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia.
4
Perintah dalam media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia.
5
Gambar dalam media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia.
6
Kesesuaian gambar dan topik yang disajikan. 7
Kesesuain kosakata dan topik yang disajikan. 8
3 Bahasa dalam media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia.
Bahasa dalam perintah pengisian media Word
Square Bergambar Bahasa Indonesia.
9
Bahasa pada setiap topik media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia.
10
4 Kemudahan dalam
menggunakan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia.
Perintah pengisian mudah dipahami. 11
Gambar membantu menemukan kosakata. 12
Kemudahan menemukan kosakata dalam Word
Square.
13
5 Kulitas dan
kelayakan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia.
Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
dapat digunakan secara mandiri.
14
Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
dapat memperkaya kosakata Bahasa Indonesia.
15
JUMLAH 15
Tabel 3.4 berisi kisi-kisi uji coba lapangan media Word Square Bergambar
yang ditujukan pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta. Aspek-aspek yang dinilai yaitu, (1) tampilan media, (2) Isi
media, (3) bahasa dalam media, dan (4) kemudahan menggunakan media, dan
(5) kualitas dan kelayakan media. Peneliti akan menggunakan tabel di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sebagai acuan untuk penilaian uji coba produk media Word Square
Bergambar yang ditujukan pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Kuesioner uji coba lapangan ini bertujuan untuk
mendapatkan penilaian dari pemelajar tingkat beginner. Kuesioner penilaian
ini disusun secara terstruktur sehingga responden memberikan tanggapan
sesuai dengan pernyataan yang sudah tersedia di dalam kuesioner.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian dan pengembangan ini akan memperoleh data berupa data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi yang didapat dari
validasi oleh expert judgement, observasi kegiatan pemelajar BIPA di kelas,
kegiatan wawancara dengan guru bahasa Indonesia, dan angket yang ditujukan
kepada pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil validasi merupakan data yang
digunakan sebagai pedomana untuk merevisi produk dan mengetahui
kelayakan produk yang akan diujicobakan.
Data kuantitatif berupa skor dari hasil kuesioner analisis kebutuhan dengan
cara mencari jawaban. Rumus yang digunakan sebagai berikut
∑ = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 x Skor Jawaban
�̅� = ∑
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 x 100%
Sementara itu, penilaian produk pengembangan media Word Square Bergambar
berupa skor atau skala penilaian. Skala penilaian tersebut dikembangkan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(5) sangat baik, (4) baik, (2) kurang baik, (1) sangat kurang baik. Skala 3 kategori
cukup dihilangkan supaya responden tidak bersikap netral/cukup/ragu-ragu
sehingga memaksa responden menentukan nilai terhadap pernyataan dalam
instrumen (Widoyoko, 2014:104). Pilihan respon skala empat mempunyai
variabilitas respon lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala tiga dan skala
lima. Penyusunan tabel klasifikasi menggunakan aturan yang sama dengan dasar
jumlah responden, yaitu mencari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas, dan
jarak interval.
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat
Bobot Kategori
5 Sangat Baik
4 Baik
2 Tidak Baik
1 Sangat tidak baik
Keterangan:
Skor tertinggi = 5
Skor terendah 1
Jumlah responden = 5
Jarak interval = (5-1)/5 = 0,8
Tabel 3.6 Tabel Konversi Skala Empat
Kategori Interval skor Interval hasil perhitungan
Sangat baik X > Xi + 1,80 SBi X > 4,21
Baik Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi+ 1,80 SBi 3,40 < X ≤ 4,20
Tidak baik Xi - 1,80 SBi < X ≤ Xi - 0,60 SBi 1,79 < X ≤ 2,59
Sangat tidak baik X ≤ Xi - 1,80 SBi X ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan mengkaji dua subbab, yaitu (1) hasil penelitian dan (2)
pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian berisi jabaran lima tahap penelitian
yang peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian berisi (1) deskripsi produk, (2)
deskripsi hasil validasi, dan (3) analisis kualitas produk.
A. Hasil Penelitian
Penelitian dan pembangan atau Research and Development (R&D)
yang peneliti lakukan mengacu pada prosedur pengembangan Borg dan
Gall dalam Sugiyono (2015: 298) yang disederhanakan hanya pada batas
uji validasi ahli, revisi produk, dan uji coba produk. Produk yang
dikembangkan berupa media untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat beginner. Penelitian ini
menggunakan lima langkah pelaksanaan teknik penelitian dan
pengembangan. Kelima langkah tersebut adalah (1) analisis kebutuhan dan
pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4)
revisi produk, dan (5) uji coba produk. Berikut ini adalah deskripsi hasil
penelitian yang dilakukan berdasarkan kelima prosedur pengembangan
media tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan informasi
terkait produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Sumber data dalam
penelitian ini berasal dari pemelajar BIPA dan instruktur bahasa Indonesia
di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pengumpulan informasi bersumber dari
hasil wawancara, angket/kuesioner analisi kebutuhan pemelajar BIPA.
Seluruh data tersebut berguna untuk memberi masukkan dalam
penyusunan media untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Sebelum mengumpulkan informasi, peneliti merumuskan kisi-kisi dari
tiap instrumen penelitian. Kisi-kisi tersebut berguna untuk memberikan
arahan dan fokus terhadap butir-butir instrumen yang nantinya akan
dikembangakan oleh peneliti. Kisi-kisi tersebut lalu dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing dan instruktur BIPA. Setelah mendapatkan
revisi dari dosen pembimbing, peneliti mulai merumuskan instrumen
penelitian. Seluruh instrumen pengumpulan informasi tersebut sebelumnya
sudah divalidasi oleh dosen ahli untuk diketahui apakah instrumen
wawancara dan angket/kuesioner analisis kebutuhan tersebut sudah valid
dan layak digunakan.
Setelah melewati tahap validasi instrumen oleh dosen ahi, peneliti
langsung melakukan penelitian dan pengumpulan informasi. Wawancara
kepada Instruktur BIPA dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
proses pembelajaran, media pembelajaran, dan kebutuhan media untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Selain itu, instrumen berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
angket/kuesioner dibagikan kepada pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta yang berjumlah 5 responden. Angekt/kuesioner
yang disebarkan kepada pemelajar BIPA tingket beginner ini berguna
untuk mengetahui kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner.
B. Deskripsi Wawancara Instruktur BIPA Terkait Pengembangan Media
Word Square Bergambar
Wawancara dilakukan kepada tiga narasumber yaitu instruktur BIPA di
Wisma Bahasa Yogyakarta, Ibu Christina Rinawati. S. S., Ibu Yuliana Sri
Maharani. S. Pd., dan Bapak Arief Harmoko, S. S. Dari hasil wawancara
peneliti dengan narasumber, ada beberapa poin penting yang harus
diperhatikan dalam pengembangan media Word Square Bergambar, yaitu
(1) metode pembelajaran, (2) hambatan dan cara mengatasinya, (3) gaya
belajar pemelajar BIPA tingkat beginner dan pengaruhnya terhadap media,
(4) media pembelajaran untuk memperkaya kosakata, (5) Teknik
pembelajaran kosakata bahasa Indonesia, dan (6) potensi media Word
Square Bergambar untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Metode pembelajaran yang Instruktur lakukan di dalam kelas beginner
adalah tanya jawab, menghafal kosakata, bermain peran, dan menebak
gambar atau realia yang ada di Wisma Bahasa. Metode ceramah jarang
digunakan di kelas beginner karena kosakata dan pemahaman kalimat
yang masih sangat terbatas. Untuk menambah kosakata biasanya Instruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
melakukan drilling yang dibantu dengan papan tulis, benda, gambar, dan
realia.
Bertolak dari proses dan metode pembelajarannya, instruktur BIPA juga
menghadapi beberapa hambatan di dalam kelas. Hambatan tersebut
biasanya muncul dari pemelajar BIPA yang sudah mulai jenuh dan merasa
dirinya tidak bisa mengikuti pelajaran. Pemelajar BIPA terkadang sama
sekali tidak mengerti yang Instruktur maksud sehingga Instruktur terpaksa
harus menerjemahkan ke bahasa Ibu. Pemelajar BIPA yg memiliki target
33 sesi terkadang mengeluh karena belum selesai dan masih merasa belum
bisa. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, Wisma Bahasa
memiliki cara khusus, yakni menetapkan satu instruktur sebagai
koordinator. Koordinator akan berdiskusi dengan pemelajar BIPA jika ada
masalah terkait pembelajaran untuk menemukan masalah dan kesulitan
murid, lalu Koordinator akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Jadi
komunikasi antar instruktur dan Koordinator sangat penting ketika ada
hambatan. Hambatan lainnya, yakni pemelajar BIPA khususnya tingkat
beginner yang kesulitan dalam mengingat kosakata. Untuk mengatasi
hambatan ini biasanya instruktur menggunakan benda, gambar, dan realia
untuk membantu pemelajar BIPA mengerti kata yang dimaksud oleh
instruktur. Instruktur juga melakukan review sebelum memulai pelajaran
dan drilling di kelas.
Gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa bermacam-macam,
yakni audio, visual, audiovisual, dan kinestetik. Hampir semua gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
belajar ada dalam setiap pemelajar BIPA. Tapi untuk tingkat beginner
gaya belajar yang paling banyak adalah visual dan audiovisual. Gaya
belajar tersebut tentu saja berpengaruh terhadap media yang instruktur
gunakan di kelas. Instruktur BIPA memfasilitasi buku 1A, gambar-
gambar, realia, benda, flashcard, dan power point. Sedangkan untuk
pemelajar BIPA dengan gaya belajar audiovisual, Instruktur menggunakan
media berupa buku 1A, gambar, realia, video, dan rekaman.
Namun, dari media-media tersebut, Wisma Bahasa belum mempunyai
media atau buku latihan khusus untuk kosakata. Instruktur BIPA
menggunakan flashcard, gambar, realia, dan benda yang sesuai dengan
topik pelajaran dengan menggunakan teknik tertentu untuk membantu
pemelajar BIPA tingkat beginner mengerti suatu kata. Instruktur BIPA
menggunakan teknik gambar/realia/benda, roleplay, situasi, dan drilling.
Teknik menerjemahkan kadang dilakukan jika pemelajar BIPA tingkat
beginner sudah benar-benar kesulitan dan tidak bisa mengerti apa yang
dimaksud oleh instruktur BIPA. Dari beberapa teknik tersebut, yang paling
sering instruktur gunakan dalam kelas beginner adalah teknik
gambar/realia/benda dan drilling. Instruktur juga terkadang memberikan
pekerjaan rumah agar pemelajar BIPA tingkat beginner dapat belajar
secara mandiri.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, Word
Square sendiri terdapat pada buku 1A, tetapi hanya merupakan bentuk
latihan yang berisi perintah dan kotak kata. Belum menggunakan gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sebagai alat untuk membantu mempermudah pemelajar BIPA mengingat
dan mencari kata. Masih jarang instruktur BIPA yang pernah
menggunakan Word Square Bergambar. Meski begitu, salah satu
Instruktur mengaku pernah menggunakan Word Square Bergambar pada
kelas besar. Ketiga narasumber berpendapat bahwa Word Square sendiri
sebenarnya sudah mempunyai potensi untuk menambah kosakata
pemelajar BIPA tingkat beginner. Namun, jika ditambah gambar akan
lebih menarik dan lebih berpotensi untuk membantu pemelajar tingkat
beginner menambah dan mengingat kosakata.
C. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan peneliti untuk mengetahui kesulitan
pemelajar BIPA tingkat beginner pada saat mempelajari bahasa Indonesia.
Sebelum melakukan analisis kebutuhan, sebenarnya peneliti telah
menemukan salah satu permasalahan yang dihadapi pemelajar BIPA
tingkat beginner saat mempelajari bahasa Indonesia, yaitu masalah
pemahaman kosakata. Permasalahan ini diketahui peneliti melalui
pengalaman pribadi ketika berbicara dengan salah satu pemelajar BIPA
tingkat beginner.
Analisis kebutuhan ini dilakukan dalam rangka mengonfirmasi
permasalahan pemahaman kosakata yang dihadapi oleh pemelajar BIPA
dan karakteristik produk yang akan dikembangkan dalam rangka
menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti melakukan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kebutuhan terhadap beberapa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Berikut identitas pemelajar BIPA di Wisma Bahasa
Yogyakarta
Tabel 4.1 Analisis Tujuan Pemelajar BIPA Tingkat Beginner
Data
Pemelajar
Jawaban Pemelajar
1 2 3 4 5
Nama Ama Elliot Mann Laura Henry Nicole
Rumert
Ryan
Usia 21 tahun 20 tahun 41 tahun 35 tahun 25 tahun
Asal/kebangsa
an
Australia Australia Australia German Australia
Level 1A 1A 2 1A 1A
Sejarah belajar
bahasa
Belajar di
Indonesia
selama enam
bulan.
Belajar bahasa
Indonesia
sebagai bahasa
kedua.
- Semester dua
jurusan
Bahasa
Indonesia di
Universitas
Freiburg.
Belajar
bahasa
Spanyol.
Tujuan belajar Mendapatkan
pekerjaan
magang di
Jakarta.
Untuk bekerja. Deplu AU Untuk
wisata.
Melengkapi
pertukaran
pelajar di
Indonesia.
Dengan siapa
belajar
Instruktur
Wisma
Bahasa
Instruktur
Wisma Bahasa
Instruktur di
Canberra dan
Wisma
Bahasa
Sendiri Instruktur
Wisma
Bahasa
Latar belakang
pendidikan
BA Law - BSC
University
Bahasa
Indonesia di
UniversitasFr
eiburg.
Belajar
jurusan
Hukum.
Bahasa lain Bahasa
Inggris
Bahasa Inggris - Itali,
Jerman,
Inggris,
Spanyol
Di mana
bahasa akan
digunakan
Di mana
saja.
Kehidupan
sehari-hari dan
tempat kerja.
Konsulat
Jendral
Austarila di
Bali
- Dalam
percakapan
Peneliti menggunakan kuesioner pada saat melakukan analisis
kebutuhan terhadap pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta. Pemelajar BIPA tingkat beginner harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa Indonesia yang dibantu bahasa
Inggris dengan memilih jawaban yang telah disediakan, namun harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sesuai dengan yang mereka butuhkan. Kuesioner ini memungkinkan
responden memberikan jawaban yang diharapkan dapat menggali
kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Kuesioner ini berisi beberapa
pertanyaan dengan tujuan mengonfirmasi kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Selain
itu, di dalam kuesioner tersebut juga berisi beberapa pertanyaan yang
mengarah pada model media yang sesuai dengan kebutuhan pemelajar
BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil kuesioner
yang diisi oleh 5 pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat
dilihat dari uraian berikut.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Word Square Bergambar
Pemelajar BIPA Tingkat Beginner
No Materi ∑ X % Kategori
1 Peralatan di kelas 6 1,2 40% Tidak berguna
2 Adjektif (sifat, warna, ukuran,
dsb)
9 1,8 60% Berguna
3 Arah 12 2,4 80% Berguna
4 Angka dan ukuran 9 1,8 60% Berguna
5 Nama-nama makanan 6 1,2 40% Tidak berguna
6 Keluarga 6 1,2 40% Tidak berguna
7 Transportasi umum 8 1,6 80% Berguna
8 Aktivitas sehari-hari 9 1,8 60% Berguna
9 Hobi 8 1,6 80% Berguna
10 Pekerjaan dan profesi 9 1,8 60% Berguna
Rata-rata 8,2 1,64 60% Berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan data pada tabel di atas, skor rata-rata dari seluruh aspek
adalah 1,64 dengan kategori “Berguna”. Artinya, pemelajar BIPA tingkat
beginner membutuhkan hampir semua materi dala angket analisis
kebutuhan tersebut. Aspek kebutuhan kosakata yang memiliki skor rata-
rata tertinggi yaitu pada aspek arah, transportasi umum, dan hobi dengan
masing-masing memperoleh rata-rata 2,4 dan 1,8 atau 80%. Hal ini
memandakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner membutuhkan
kosakata tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Aspek penilaian
yang memiliki rata-rata terendah yaitu nama-nama makanan dan keluarga
dengan masing-masing memperoleh rata-rata 1,2 atau 40%. Rendahnya
rata-rata pada aspek tersebut karena faktor tujuan dan kebutuhan pemelajar
BIPA tingkat beginner.
Selain data tentang kebutuhan kosakata pemelajar BIPA tingkat
beginner, peneliti merangkum topik-topik pilihan terkait kebutuhan
kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner. Pemelajar BIPA tingkat
beginner dapat memberikan lima topik pilihan dari angket kebutuhan
kosakata. Pemilihan topik ini bertujuan agar topik di dalam media sesuai
dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Berikut topik-topik
yang telah dipilih oleh pemelajar BIPA tingkat beginner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.3 Topik-topik Pilihan
Pemelajar Topik-topik Pilihan
A Aktivitas
sehari-hari
Nama-nama
makanan
Angka dan
ukuran
Adjektif
(sifat, warna,
ukuran, dsb)
Pekerjaan
dan profesi
B Pekerjaan
dan profesi
Adjektif
(sifat, warna,
ukuran, dsb)
Nama-
nama
makanan
Angka dan
ukuran
Keluarga
C Pekerjaan
dan profesi
Arah Angka dan
ukuran
Adjektif
(sifat, warna,
ukuran, dsb)
Peralatan di
kelas
D Pekerjaan
dan profesi
Keluarga Nama-
nama
makanan
Angka dan
ukuran
Arah
E Arah Pekerjaan
dan profesi
Kegiatan
sehari-hari
Hobi Adjektif
(sifat, warna,
ukuran, dsb)
Keterangan:
A. Ama D. Nicole Rumert
B. Elliot Mann E. Ryan
C. Laura Henry
Berdasarkan hasil analisis dan data-data yang telah disajikan di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa topik-topik yang ditawarkan dibutuhkan
oleh para pemelajar BIPA tingkat beginner. Hal ini terbukti dari hasil rata-
rata kebergunaan topik-topik yang tinggi dengan kategori dibutuhkan dan
tidak dibutuhkan. Peneliti memahami bahwa pemelajar sangat
mengharapkan dapat menguasai kosakata dari topik-topik tersebut karena
sangat penting untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, dari
semua kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner terhadap kosakata
bahasa Indonesia, sangat baik apabila topik-topik tersebut dijadikan variasi
dalam pembuatan produk berupa media Word Square Bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tanpa mengurangi esensi dan substansi dari topik yang telah dipilih
pemelajar BIPA tingkat beginner melalui kuesioner di atas, ada 5 topik
yang akan dikembangkan oleh peneliti, yakni (1) arah, (3) hobi, (4)
pekerjaan dan profesi, dan (5) adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb). Topik
kegiatan sehari-hari ditambahkan berdasarkan permintaan instruktur BIPA
di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pemilihan tersebut didasarkan atas
kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Berdasarkan penjelasan
topik-topik yang dikembangkan peneliti di atas, peneliti mengharapkan
agar pemelajar BIPA tingkat beginner tidak hanya mampu memperkaya
dan mengingat kosakata bahasa Indonesia, tetapi juga mampu
menggunakan kosakata-kosakata yang dipelajari dalam kehidupan dan
komunikasi sehari-hari. Kuesioner analisis kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner ini tidak hanya berisi analisis kebutuhan topik kosakata,
tetapi juga analisis metodologi pembelajaran dan kebutuhan media
pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil kuesioner yang diisi oleh lima
pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat
dilihat dari uraian berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.4 Metodologi Pembelajaran No Butir Pertanyaan Responden Persentase
1 Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda
sukai?
a. Individual
b. Dalam kelompok besar
5
0
100%
0%
2 Anda senang belajar dengan cara?
a. Memecahkan masalah
b. Mengingat
c. Mencari informasi secara mandiri
4
3
0
80%
60%
0%
3 Media seperti apa yang Anda sukai untuk
memperkaya kosakata?
a. Word Square
b. Cross Word
c. Gambar/poster
d. Buku latihan kosakata dengan gambar.
3
0
3
3
60%
20%
60%
60%
4 Teknik belajar seperti apa yang Anda sukai
untuk memperkaya kosakata?
a. Menyusun huruf
b. Mencari kata dengan bantuan gambar
c. Mencari kata sinonim atau antonim.
1
3
3
20%
60%
60%
Berdasarkan tabel 4.4, pada aspek pendapat pemelajar BIPA tingkat
beginner tentang pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas, diperoleh
data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai kelas
individual. Hasil kuesioner diyatakan bahwa semua responden dengan
persentase 100% memilih individual. Pernyataan tersebut menyebutkan
bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta
beranggapan kelas privat lebih efektif dan intens. Hal ini dapat dilihat dari
responden dan persentase di atas.
Pada aspek bagaimana cara pemelajar BIPA tingkat beginner belajar,
diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner menyukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pemecahan masalah (problem solving) dan mengingat (memorizing). Hasil
kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 80% memilih pemecahan masalah
dan 60% memilih mengingat. Hasil tersebut karena 2 pemelajar memilih
dua pilihan, yakni pemecahan masalah dan mengingat. Pernyataan tersebut
menyebutkan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner menyukai cara
belajar dengan menggunakan pemecahan masalah dan mengingat. Dengan
demikian, instruktur BIPA dapat menggunakan media yang sesuai dengan
cara belajar pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pengunaan media
di Wisma Bahasa Yogyakarta akan sesuai dengan kebutuhan pemelajar
BIPA tingkat beginner.
Pada aspek media untuk memperkaya kosakata, diperoleh data bahwa
pemelajar BIPA tingkat beginner lebih suka belajar kosakata dengan
bantuan gambar. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 3 orang atau
60% memilih Word Square, 3 orang atau 60% memilih gambar/poster, 3
orang atau 60% memilih buku latihan kosakata dengan gambar. Hasil
tersebut diperoleh karena 4 orang memilih dua jawaban. Pernyataan
tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih
menyukai belajar kosakata dengan bantuan gambar. Gambar dapat
mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner mengingat kosakata
bahasa Indonesia. Penggunaan gambar juga memerlukan kreatifitas
Instruktur agar dapat menarik perhatian dan minat pemelajar BIPA tingkat
beginner untuk menambah kosakata. Peneliti berusaha membuat media
untuk menambah kosakata dengan memadukan gambar dan permainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Word Square dengan tujuan agar pemelajar BIPA tingkat beginner tertatik
dan mudah mengigat kosakata bahasa Indonesia.
Pada aspek teknik belajar kosakata bahasa Indonesia, diperoleh data
bahwa bahwa 3 orang atau 60% memilih mencari kata sinonim atau
antonim, 3 orang atau 60% memilih mencari kata dengan bantuan gambar,
dan 1 orang atau 20% memilih menyusun huruf. Hasil tersebut didapatkan
karena 2 orang memilih dua pilihan. Pernyataan tersebut menyatakan
bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta
lebih menyukai belajar kosakata dengan mencari sinonim atau antonim
dan mencari kata dengan bantuan gambar. Hal ini dapat dilihat dari pilihan
pemelajar BIPA tingkat beginner di atas.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kebutuhan Media
No Butir Pertanyaan Responden Persentase
1 Mengacu pada Microsoft Word, ukuran huruf
berapa yang Anda inginkan?
a. Kelas
b. Perpustakaan
c. Transportasi
d. Borobudur
0
0
3
2
0%
0%
60%
40%
2 Mengacu pada Microsoft Word, tampilan huruf
seperti apa yang Anda suka?
a. Times New Roman
b. Comic San MS
c. Calibri
4
1
0
80%
20%
0%
3 Apa jenis media gambar yang Anda sukai?
a. Gambar asli/foto
4
80%
zonamapel.blogspot.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Gambar buatan/animasi
1 20%
4 Jenis media gambar seperti apa yang Anda
sukai
a. Gambar tunggal
b. Gambar berseri
4
1
80%
20%
5 Bagaimana tampilan warna pada gambar yang
lebih Anda sukai?
a. Hitam Putih
b. Berwarna
1
4
20%
80%
http://www.divertone.com
http://www.pixabay.com
bellakrisnawati.blogspot.com
http://www.waroenggaul212.wordpress.com
http://www.divertone.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan tabel 4.5, pada aspek ukuran huruf yang mengacu pada
microsoft word, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner
lebih menyukai huruf dengan ukuran 11. Hasil kuesioner dinyatakan
bahwa sebanyak 3 orang atau 60% memilih ukuran 11, dan 2 orang atau
40% memilih ukuran 12. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih ukuran huruf yang tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ukuran huruf yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan media tentu saja sangat penting bagi keterbacaan
pemelajar BIPA tingkat beginner.Pada aspek tampilan huruf yang
mengacu pada microsoft word, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA
tingkat beginner lebih menyukai tampilan huruf Times New Roman. Hasil
kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih Times
New Roman, 1 orang atau 20% memilih Comic San MS, dan 0 orang atau
0% memilih Calibri. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar
BIPA tingkat beginner lebih memilih tampilan huruf Times New Roman
yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang.
Pada aspek jenis media gambar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA
tingkat beginner lebih menyukai gambar asli/foto dan gambar tunggal.
Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih
gambar asli/foto dan gambar tunggal. Sedangkan 1 orang atau 20%
memilih gambar animasi dan gambar berseri. Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih
gambar asli/foto dan gambar tunggal pada media yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Oleh karena itu, peneliti harus memilih gambar yang sesuai dengan
kosakata yang akan dipelajari oleh pemelajar BIPA tingkat beginner.
Alhasil, pembelajar BIPA tingkat beginner lebih mudah dalam mengingat
dan menemukan kata bahasa Indonesia pada media Word Square
Bergambar.
Pada aspek warna gambar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA
tingkat beginner lebih menyukai gambar berwarna dibanding gambar
hitam putih. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80%
memilih gambar berwarna. Sedangkan 1 orang atau 20% memilih gambar
hitam putih. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA
tingkat beginner lebih memilih gambar berwarna pada media yang akan
digunakan. Oleh karena itu, peneliti harus memilih warna gambar yang
sesuai dengan gambar perintah untuk kosakata yang akan dipelajari oleh
pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pembelajar BIPA tingkat
beginner lebih mudah dalam mengingat dan menemukan kata bahasa
Indonesia pada media Word Square Bergambar.
D. Perancangan Media Word Square Bergambar
Perancangan media Word Square Bergambar bahasa Indonesi bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner didasarkan pada hasil analisis kebutuhan
yang telah dilakukan. Sebelumnya, peneliti telah menunjukkan contoh
Word Square yang belum memakai bantuan gambar kepada instruktur
BIPA. Instruktur BIPA diminta untuk memberikan pendapat mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
potensi Word Square jika ditambah bantuan gambar untuk memperkaya
dan mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner menghapal kata
bahasa Indonesia. Hasilnya, instruktur berpendapat bahwa media Word
Square Bergambar berpotensi untuk membantu pemelajar BIPA tingkat
beginner memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Gambar dibutuhkan
karena dapat memudahkan pemelajar BIPA tingkat beginner mencari kata
bahasa Indonesia, gambar juga memudahkan pemelajar BIPA tingkat
beginner mengingat kosakata bahasa Indonesia. Selain itu dalam
mengembangkan model media Word Square Bergambar, peneliti juga
melihat berbagai buku permainan kosakta dan buku latihan 1A dan 1B
yang digunakan oleh Wisma Bahasa Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan pencermatan sistematika buku
permainan kosakata dan buku latihan pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta, peneliti membuat rancangan draf media Word
Square Bergambar yang terdiri dari (1) sampul; (2) Halamn Judul; (3)
identitas penulis, pendesain sampul, dan editor; (4) kata pengantar, (5)
daftar topik; (6) pendahuluan; (7) Isi latihan; (8) glosarium
1. Sampul
Draf sampul yang dibuat oleh peneliti harus terlihat semenarik mungkin
dan mewakili isi media Word Square Bergambar. Di dalam sampul media
Word Square Bergambar bahasa Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat
beginner, peneliti memilih background berwarna merah serta gambar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
gambar yang mewakili isi serta pengguna media. Draf awal sampul yang
dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut.
Gambar 4.1 Draf Sampul Depan Gambar 4.2 Draf Sampul Belakang
2. Halaman Judul
Draf halaman judul dalam media Word Square Bergambar bahasa
Indonesi bagi pemelajar BIPA tingkat beginner ini dibuat sama dengan
kebanyakan buku permainan kosakata pada umumnya. Pada bagian atas
dituliskan judul media Word Square Bergambar, kemudian pda bagian
bawahnya dituliskan nama peneliti dan gambar instansi Universitas Sanata
Dharma. Secara terperinci, draf halaman judul yang dibuat oleh peneliti
dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.3 Draf Halaman Judul
3. Identitas Penulis, Editor, dan Ilustrator Media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia
Identitas penulis, pengedit Word Square Bergambar, dan ilustrator
Word Square Bergambar dibuat hampir sama dengan kebanyakan buku
latihan pada umunya. Pada bagian tersebut dituliskan nama peneliti yang
dalam konteks ini merupakan pembuat media Word Square Bergambar
bahasa Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta. Serta nama pengedit dan ilustrator Word Square Bergambar
yang membantu peneliti membuat produk dalam Corel Draw X4. Editor
tersebut adalah seorang mahasiswa UMB (Universitas Mercu Buana) yang
bernama Aryo Gerbang Samudra Lasakar. Ia adalah mahasiswa semester
akhir yang sedang belajar di Program S1 Teknik Elektro. Istrutator
tersebut adalah seorang mahasiswa CBI (Citra Buana Indonesia) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
bernama Firmansyah Lonawijaya. Ia adalah mahasiswa semester tiga yang
sedang belajar di Program D3 Manjemen Perhotelan. Secara terperinci,
draf identitas penulis, pendesai sampul, dan editor yang dibuat oleh
peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4 Draf Identitas Penulis dan Editor
4. Kata pengantar
Bagian kata pengantar dalam media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia hampir sama dengan kebanyakan buku permainan pada
umumnya. Pada bagian tersebut berisi uraian pengantar dan harapan
penulis tentang kebermanfaatan produk. Secara terperinci, draf kata
pengantar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.5 Draf Kata Pengantar
5. Daftar Topik
Pada bagian daftar topik dibuat hampir sama dengan daftar topik pada
buku pegangan dan buku latihan 1A dan 1B Wisma Bahasa Yogyakarta.
Pada bagian ini berisi daftar topik-topik kosakata Word Square
Bergambar. Secara terperinci, draf daftar isi yang dibuat oleh peneliti
dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.6 Draf Daftar Topik
6. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, peneliti memaparkan mengenai spesifikasi
produk media Word Square Bergambar yang dihasilkan, uraian yang berisi
pentingnya media Word Square Bergambar bahasa Indonesia bagi
kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner dan topik yang ada di dalam
kamus. Secara terperinci, draf pendahuluan yang dibuat oleh peneliti dapat
dilihat pada Gambar 4.7 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 4.7 Draf Pendahuluan
7. Isi latihan
Bagian isi latihan Word Square Bergambar berisi petunjuk pengisian,
petunjuk perintah, dan petunjuk gambar yang harus diperhatikan oleh
pemelajar BIPA tingkat beginner. Petunjuk pengisian ini dibuat untuk
memudahkan penggunaan media Word Square Bergambar bagi pemelajar
BIPA tingkat beginner. Secara terperinci, draf petunjuk penggunaan media
Word Square Bergambar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada
Gambar 4.8 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
8. Glosarium
Pada bagian ini, peneliti menyajikan glosarium atau daftar kosakata.
Bagian glosarium berisi daftar kosakata yang harus dicari oleh pemelajar
BIPA tingkat beginner pada halaman sebelumnya. Secara terperinci, draf
inti glosarium yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.9
berikut.
Gambar 4.9 Draf Glosarium
E. Data Validasi dan Revisi Produk
Produk yang sudah dikembangkan kemudian diberikan kepada ahli
pembelajaran bahasa, ahli media, dan instruktur Bahasa Indonesia Wisma
Bahasa Yogyakarta untuk divalidasi. Validasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa baik dan layak produk yang dikembangkan untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Validasi dilakukan menggunakan pedoman penyekoran skala empat Likert
(Widoyoko, 2014:104)
Tabel 4.6 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat
Bobot Kategori
5 Sangat Baik
4 Baik
2 Tidak Baik
1 Sangat tidak baik
Tabel 4.7 Tabel Konversi Skala Empat
Kategori Interval skor Interval hasil perhitungan
Sangat baik X > Xi + 1,80 SBi X > 4,21
Baik Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi+ 1,80 SBi 3,40 < X ≤ 4,20
Tidak baik Xi - 1,80 SBi < X ≤ Xi - 0,60 SBi 1,79 < X ≤ 2,59
Sangat tidak baik X ≤ Xi - 1,80 SBi X ≤ 1,79
1. Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli
Penilaian dilakukan pada 05 November 2018 dilakukan oleh Bapak
Dr. B. Widharyanto., M.Pd. selaku dosen ahli. Penlaian ini dilakukan
secara validasi untuk menilai produk pengembangan. Aspek yang dinilai
dari media adalah (1) bentuk dan desain media Word Square Bergambar
bahasa Indonesia, (2) kemenarikan sampul media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia, (3) jenis dan ukuran huruf yang digunakan
dalam media Word Square Bergambar bahasa Indonesia, (4) warna dan
kejelasan gambar dalam media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia, (5) kesesuain kosakata dengan kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner pada setiap topik yang disajikan dalam media Word
Square Bergambar bahasa Indonesia, (6) kesesuain gambar dan kosakata
yang dicari untuk membantu pemelajar BIPA tingkat beginner
menemukan kosakata, (7) kemudahan memahami petunjuk pengisian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (8) kemudahan
menemukan kosakata yang sedang dicari dengan adanya gambar pada
setiap perintah, (9) Bahasa yang digunakan dalam kalimat sederhana dan
mudah dimengerti, (10) Manfaat kosakata dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia, dan (11) Media Word Square Bergambar
memiliki potensi keberhasilan untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia. Berdasarkan hasil validasi, kualitas media memperoleh skor
rata-rata 3,8 dengan kategori “baik” karena satu judul topik yang kurang
tepat dan jenis huruf yang harus diubah.
2. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli
Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran dari dosen
ahli. Peneliti melakukan perbaikan sesuai saran atau komentar dosen ahli
dengan (1) memperbaiki jenis huruf, dan (2) perubahan judul pada salah
satu topik.
Perubahan nama topik pada daftar topik
Gambar 4.10a Gambar 4.10b
Topik pada teks belum diubah Perubahan nama topik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Perubahan jenis huruf
Gambar 4.11a Gambar 4.11b
Jenis huruf belum diubah Perubahan pada jenis huruf
3. Deskripsi Data Validasi Instruktur BIPA
Produk media ini dinilai oleh Agung Siswanto, S.Pd. selaku instruktur
BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta sebagai validator. Produk dilakukan
penilaian pada Jumat, 9 November 2018. Aspek yang dinilai dari media
adalah (1) bentuk dan desain media Word Square Bergambar bahasa
Indonesia, (2) kemenarikan sampul media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia, (3) jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam media
Word Square Bergambar bahasa Indonesia, (4) warna dan kejelasan
gambar dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (5)
kesesuain kosakata dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner
pada setiap topik yang disajikan dalam media Word Square Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bahasa Indonesia, (6) kesesuain gambar dan kosakata yang dicari untuk
membantu pemelajar BIPA tingkat beginner menemukan kosakata, (7)
kemudahan memahami petunjuk pengisian media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia, (8) kemudahan menemukan kosakata yang sedang
dicari dengan adanya gambar pada setiap perintah, (9) Bahasa yang
digunakan dalam kalimat sederhana dan mudah dimengerti, (10) Manfaat
kosakata dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, dan
(11) Media Word Square Bergambar memiliki potensi keberhasilan untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil validasi,
kualitas media memperoleh skor rata-rata 4,4 dengan kategori “sangat
baik” karena satu judul topik yang kurang tepat dan jenis huruf yang harus
diubah.
4. Revisi Produk Berdasarkan Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta
Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran dari dosen
ahli. Peneliti melakukan perbaikan sesuai saran atau komentar instruktur
BIPA dengan (1) memperbaiki Word Square pada topik arah, dan (2)
mengurangi jumlah contoh mengerjakan menjadi satu, yaitu hanya di
latihan pertama saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Perubahan Word Square pada topik “arah”
Gambar 4.12a Gambar 4.12b
Word Square belum diubah Perubahan Word Square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Perubahan pada contoh mengerjakan
Gambar 4.13a Contoh mengerjakan belum diubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.13b Perubahan pada contoh mengerjakan
5. Deskripsi Hasil Uji Coba Produk
Setelah melalui proses validasi oleh dosen ahli dan instruktur BIPA,
produk yang telah direvisi lalu diuji cobakan kepada pemelajar BIPA tingkat
beginner. Uji coba produk dilakukan kepada empat pemelajar BIPA tingkat
beginner. Empat pemelajar tersebut terdiri dari empat pemelajar BIPA tingkat
beginner 1A dan 1B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pada penilaian uji coba produk, pemelajar BIPA tingkat beginner
akan memilih jawaban YA atau TIDAK serta memberikan kritik dan/atau
saran terhadap produk Word Square Bergambar Bahasa Indonesia. Pada
penilaian ini terdapat lima aspek yang dinilai, yaitu: (1) aspek tampilan
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (2) aspek kelayakan isi
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (3) aspek kebahasaan,
(4) aspek kemudahan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia,
dan (5) aspek kualitas media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Coba Produk Pemelajar BIPA Tingkat
Beginner
No. Aspek yang dinilai Pilihan
Jawaban
Jumlah
YA TIDAK
Tampilan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
1 Ketertarikan pada bentuk dan desan media Word
Square Bergmbar Bahasa Indonesia
3 0 3
2 Ketertarikan pada desain sampul dan warna media
Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
2 1 3
Isi media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
3 Kejelasa huruf dan kata dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
3 0 3
4 Topik dalam media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia sesuai dengan kebutuhan.
3 0 3
5 Perintah dalam setiap latihan media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia dapat dimengerti
3 0 3
6 Kejelasan gambar-gambar pada setiap topik dalam
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
3 0 3
7 Kesesuaian gambar dengan topik yang disajikan. 3 0 3
8 Kesesuain kosakata dengan gambar pada topik yang
disajikan
3 0 3
Bahasa dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
9 Bahasa pada perintah pengisian media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia dapat dipahami
3 0 3
10 Bahasa pada setiap topik dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia dapat dipahami
3 0 3
Kemudahan menggunakan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
11 Kemudahan dalam memahami perintah pengisian
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
3 0 3
12 Gambar mempermudah menemukan kosakata 3 0 3
13 Kemudahan dalam menemukan kosakata dalam 3 0 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Word Square.
Kualitas media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
14 Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
dapat digunakan secara mandiri
3 0 3
15 Kualitas media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia dalam memperkaya kosakata Bahasa
Indonesia
3 0 3
Jumlah 3
Kriteria Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui pada indikator pertama di
aspek pertama, semua pemelajar BIPA tingkat beginner menyatakan
bahwa tertarik pada bentuk dan desain media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia. Pada indikator pertama dalam aspek pertama, semua
pemelajar BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik,
dan/atau saran.
Pada indikator kedua di aspek pertama, terdapat tiga pemelajar BIPA
tingkat beginner yang menyatakan bahwa desain sampul dan warna
disajikan dengan menarik. Akan tetapi, terdapat satu mahasiswa yang
memilih TIDAK dengan komentar bahwa sebaiknya sampul tanpa gambar
pemelajar BIPA. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba pada tabel di atas
dapat dibuktikan bahwa desain sampul dan warna sudah menarik.
Pada indikator ketiga di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner menyatakan bahwa huruf dan kata dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia dapat dilihat dan terbaca dengan jelas. Pada
indikator ketiga, semua pemelajar BIPA tingkat beginner juga tidak
memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pada indikator keempat di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner menyatakan bahwa topik dalam media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia sudah sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat
beginner. Pada indikator keempat, semua pemelajar BIPA tingkat beginner
tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word
Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator kelima di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner menyatakan bahwa perintah/ petunjuk pengerjaan dalam setiap
latihan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dapat
dimengerti. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat beginner
tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word
Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator keenam di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner menyatakan bahwa gambar-gambar pada setiap topik dapat
dilihat dengan jelas. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator ketujuh di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner menyatakan bahwa gambar-gambar yang ada sudah sesuai
dengan setiap topik yang disajikan dalam media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Pada indikator kedelapan di aspek kedua, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa kosakata dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia sudah sesuai dengan gambar dan topik yang
disajikan. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat beginner tidak
memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator kesembilan di aspek ketiga, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa bahasa dalam perintah/ petunjuk
pengerjaan mudah dipahami. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran
terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator kesepuluh di aspek ketiga, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa bahasa pada setiap topik yang
disajikan mudah dipahami. Pada indikator kesepuluh, semua pemelajar
BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran
terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator kesebelas di aspek keempat, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa perintah pengisian pada setiap topik
mudah dimengerti dan dipahami. Pada indikator ini, semua pemelajar
BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran
terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator kedua belas di aspek keempat, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa gambar mempermudah pemelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BIPA tingkat beginner mengingat dan mencari kosakata. Pada indikator
ini, semua pemelajar BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar,
kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia.
Pada indikator ketiga belas di aspek keempat, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa kosakata dalam Word Square dapat
ditemukan dengan mudah. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran
terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
Pada indikator keempat belas di aspek kelima, semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia dapat digunakan secara mandiri. Pada indikator ini,
semua pemelajar BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar,
kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia.
Pada indikator kelima belas di aspek kelima, , semua pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia layak dan dapat membantu memperkaya kosakata
bahasa Indonesia. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat
beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.9 Kualitas Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
Berdasarkan Pemelajar BIPA tingkat beginner
Pemelajar Kesimpulan
Sangat Membantu Cukup Membantu Tidak Membantu
A 1 - -
B - 1 -
C 1 - -
Jumlah 2 1 -
Kesimpulan Sangat Membantu
Keterangan:
A. Emmelie Friedman B. Christian Amayas
C. Rebecca
Kesimpulan pada angket uji coba lapangan bertujuan agar peneliti
mengetahui lebih jelas kualitas media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan
tabel di atas tiga pemelajar BIPA tingkat beginner menyatakan bahwa
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia sangat membantu dalam
memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Sedangkan satu pemelajar BIPA
tingkat beginner menyatakan bahwa media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia cukup membantu dalam memperkaya kosakata bahasa
Indonesia. Berdasarkan pernyataan tersebut terbukti bahwa media Word
Square Bergambar Bahasa Indonesia dapat memperkaya kosakata bahasa
Indonesia bagi pemelajar tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
F. Kajian Produk Akhir
Produk akhir diperoleh berdasarkan penilaian, saran dan komentar dari
validator. Validator tersebut antara lain dosen ahli dan instruktur BIPA
Wisma Bahasa Yogyakarta, dan 3 pemelajar BIPA tingkat beginner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Wisma Bahasa Yogyakarta. Terdapat beberapa bagian produk awal
pembuatan yang dilakukan revisi untuk menghasilkan produk akhir yang
lebih baik dari produk awal pembuatan dan layak digunakan dalam proses
memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner.
1. Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dikembangkan
dengan program CorelDraw X7, kemudian diubah ke format Portable
Document Format (PDF) agar memudahkan pada saat proses mencetak.
Produk akhir dicetak menggunakan kertas Hvs 80gr dan Ivory 190gr
dengan ukuran kertas A4 kemudian dijilid steples. Program CorelDraw X7
merupakan program aplikasi khusus untuk desain grafis. Proses desain
media dilakukan dengan mengkombinasikan warna merah sebagai
backgorund serta mengatur pada sampul dan isi, serta tata letak teks dan
gambar. Media ini terdiri dari 43 halaman.
Berikut penjelasan komponen-komponen yang terdapat pada media
Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.
a. Sampul Depan dan Belakang
Sampul depan menggunakan gambar huruf, Word Square, dan
pemelajar BIPA. Terdapat keterangan yang akan dipelajari yaitu
kosakata Bahasa Indonesia yang dikemas dengan Word Square dengan
bantuan gambar. Selain itu, terdapat pula sasaran yang dituju yakni
untuk pemelajar BIPA tingkat pemula (beginner) dan nama penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Sampul belakang menggunakan gambar Garuda Indonesia dan Peta
Indonesia.
Gambar 4.14 Gambar 4.15
Tampilan Sampul Depan Tampilan Sampul Belakang
b. Halaman Judul
Pada halaman judul bagian atas dituliskan judul media Word
Square Bergambar, kemudian pada bagian bawahnya dituliskan nama
peneliti, gambar instansi Universitas Sanata Dharma, dan kolom nama
untuk pemilik media. Secara terperinci, draf halaman judul yang dibuat
oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Judul
c. Identitas Penulis, Editor, dan Ilustrator media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
Pada bagian Identitas penulis, editor, dan ilustrator Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia dituliskan nama peneliti yang dalam
konteks ini merupakan pembuat media Word Square Bergambar
bahasa Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Serta nama pengedit dan ilustrator Word Square
Bergambar yang membantu peneliti membuat produk dalam Corel
Draw X7. Secara terperinci, draf identitas penulis, pendesai sampul,
dan editor yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.4
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Identitas
d. Kata Pengantar
Pada bagian kata pengantar berisi uraian pengantar dan harapan
penulis tentang kebermanfaatan produk. Secara terperinci, kata
pengantar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.16
berikut.
Gambar 4.18 Tampilan Kata Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
e. Daftar Topik
Daftar topik berisi daftar topik-topik kosakata Word Square
Bergambar yang dibuat secara urut sesuai kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner. Topik dan kosakata hampir sama dengan buku 1A
dan 1B. Secara terperinci, daftar topik yang dibuat oleh peneliti dapat
dilihat pada Gambar 4.17 berikut.
Gambar 4.19 Tampilan Daftar Topik
f. Pelajaran
Pada bagian pelajaran berisi topik-topik, konten, dan tugas pada
media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia. Peneliti
memaparkan apa saja yang akaan dipelajari oleh pemelajar BIPA
tingkat beginner dan apa saja yang ditugaskan kepada pemelajar BIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
tingkat beginner. Secara terperinci, draf pelajaran yang dibuat oleh
peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.18 berikut.
Gambar 4.20 Pelajaran
g. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, peneliti memaparkan mengenai
spesifikasi produk media Word Square Bergambar yang dihasilkan,
uraian yang berisi pentingnya media Word Square Bergambar bahasa
Indonesia bagi kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner dan topik
yang ada di dalam kamus. Secara terperinci, draf pendahuluan yang
dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.21 Pendahuluan
h. Isi Media Word Square Bergambar
Bagian isi terdiri dari 43 halamn yang terdiri dari struktur kalimat
dan latihan-latihan berupa Word Square Bergambar. Pada lembar awal
terdapat struktur kalimat. Setelah itu, dilanjutkan dengan latihan
menemukan kosakata menggunakan gambar dan Word Square.
Gambar 4.22 Salah Satu Tampilan Latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
i. Glosarium
Bagian glosarium berisi daftar kosakata yang harus dicari oleh
pemelajar BIPA tingkat beginner pada halaman sebelumnya. Secara
terperinci, draf inti glosarium yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada
Gambar 4.20 berikut.
Gambar 4.23 Tampilan Glosarium
j. Kelebihan Produk
Peneliti memaparkan beberapa kelebihan produk yaitu:
a) Produk yang dikembangkan tidak membutuhakan jaringan internet
saat menggunakannya.
b) Produk yang dihasilkan menggabungkan topik, gambar, Word
Square, dan kosakata yang dibutuhkan pemelajar BIPA tingkat
beginner.
c) Produk yang dikembangkan dapat menjadi buku latihan kosakata
sebagai pendamping buku 1A dan 1B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
d) Produk yang dikembangkan dapat digunakan secara mandiri untuk
latihan kosakata.
e) Di dalam produk terdapat variasi latihan yakni jawaban singkat,
teks rumpang, dan percakapan.
k. Kekurangan Produk
Adapun beberapa kekurangan dari produk yaitu:
a) Gambar pada setiap latihan media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia kebanyakan mengambil dari internet karena keterbatasan
waktu dan kemampuan peneliti dan ilustrator.
b) Latihan pada media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
masih diskirt
c) Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia belum dapat
dijadikan aplikasi di laptop atau ponsel karena keterbatasan ilmu
teknologi peneliti.
d) Situasi menggunakan produk media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia perlu diperhatikan. Kondisi yang ramai perlu
dihindari karena menurunkan fokus dan konsentrasi pemelajar
dalam mencari kosakata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini diuraikan beberapa hal, yaitu (1) kesimpulan, (2)
implikasi, dan (3) saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dengan instruktur BIPA, dapat disimpulkan
bahwa pemelajar BIPA masih kesulitan mengingat dan menghapal kosakata
Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, selain buku pegangan 1A dan 1B,
dibutuhkan media khusus untuk melatih kosakata bahasa Indonesia agar
pemelajar BIPA dapat memperkaya dan mengingat dengan baik kosakata
bahasa Indonesia. Berdasarkan angket analisis kebutuhan yang ditujukan
pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, dapat
disimpulkan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta membutuhkan media khusus untuk berlatih kosakata. Selain
menggunakan buku pengangan 1A dan 1B, pemelajar BIPA tingkat beginner
juga membutuhkan media yang menunjang kemampuan mereka untuk
memperkaya kosakata. Sebanyak 60% memilih Word Square sebagai media
memperkaya kosakata dan 60% memilih mencari kata dengan bantuan
gambar sebagai salah satu cara untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia.
Pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
mengacu pada teori Borg and Gall yang telah dimodifikasi dan disesuaikan
dengaan kondisi lapangan. Penelitian pengembangan yang dilakukan peneliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
meliputi pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi, kegiatan
ini berupa wawancara dengan tiga instruktur BIPA, angket yang ditujukan
kepada pemelajar BIPA tingkat beginner, dan analisis buku pengangan 1A
dan 1B. Wawancara dengan instruktur BIPA dilakukan pada 20 Agustus 2018
dan 27-28 Agustus 2018. Angket analisis kebutuhan dilakukan pada lima
pemelajar BIPA tingkat beginner pada 27-31 Agustus 2018. Analisis buku
pengangan 1A dan 1B dilakukan pada 15 September 2018. Kedua,
Pengembangan produk, kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara,
angket analisis kebutuhan, dan analisis buku pegangan 1A dan 1B. Ketiga,
Uji validasi produk, kegiatan ini dilakukan oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd
selaku dosen ahli pada tanggal 5 November 2018 dan Agung Siswanto, S.Pd
selaku instruktur BIPA pada tanggal 9 November 2018. Dosen ahli
memberikan skor 3,8 dengan kategori “baik” dan instruktur BIPA
memberikan skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Keempat, revisi produk,
kegiatan ini dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh dosen ahli dan
instruktur BIPA. Kelima, uji coba lapangan dan revisi produk, kegiatan ini
dilakukan pada 5 Desember 2018 dengan dua orang pemelajar BIPA tingkat
beginner dan 13 Desember 2018 dengan satu orang pemelajar BIPA tingkat
beginner dengan hasil perhitungan 3 kategori “baik”. Peserta uji coba tidak
menambahkan catatan, kritikan, atau saran apapun sehingga revisi produk
tidak dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Implikasi
Pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia bagi pemelajar
BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, karena pengembangan
dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahas Yogyakarta. Selain itu peneliti membuat media
berdasarkan buku pegangan 1A dan 1B sebagai materi ajar.
Jika media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia akan digunakan di
lembaga bahasa lain, pengguna media harus memperhatikan beberapa hal
berikut.
1. Pengguna harus memperhatikan kesesuaian topik media dengan
buku pegangan yang digunakan.
2. Pengguna harus memastikan kesesuaian media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia dengan tingkat pemelajar.
3. Pengguna harus memperhatikan metode pembelajaran yang akan
diterapakan di lembaga.
C. Saran-Saran
Saran-saran peneliti dalam pengembangan media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia, yakni.
1) Pengguna media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
mempelajari dahulu cara meggunakan media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
2) Lingkungan yang dimaksud peneliti adalah kondisi sekitar kelas.
Penggunaan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
secara efektif memperhatikan situasi skitar tempat belajar. Kondisi
yang terlalu ramai perlu dihindari karena menurunkan fokus dan
konsentrasi pemelajar dalam mengerjakan latihan yang disajikan.
3) Peneliti megembangan media Word Square Bergambar untuk
pemelajar tingkat beginner. Peneliti lain tidak menutup
kemungkinan untuk mengembangkan media ini dengan bahasa dan
topik lainnya.
4) Gambar pada media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
sebagian besar diambil dari internet. Peneliti lain diharapkan bisa
menggunakan gambar yang diambil atau dibuat oleh peneliti sendiri.
5) Dalam pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia, diharapkan peneliti lain menggunakan program Corel
DRAW versi terbaru agar lebih menarik.
6) Tidak menutup kemungkinan peneliti lain bisa membuat media
Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dalam bentuk aplikasi
pada laptop atau smartphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2014. Meda Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2014. Meda Pembelajaran edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Andang, Ismail. 2006. Optimalisasi Media Pembelajaran Mempengaruhi
Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Obor.
Dewi, Rishe Purnama. 2012. Penetuan Cakupan, Urutan Materi, dan Penentuan
Materi Pembelajaran. Disajikan pada mata kuliah bahan ajar dan media
pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Fachrudin. 2016. Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar
Terhadap Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Janis Makanan Hewan
Mata Pelajaran IPA Pada Kelas IV Semester 1 MI Muhammadiyah 1
Pare Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi S1. FKIP UN PGRI Kediri.
Gall, Meredith D, Joyce P. Gall, Walter R, Borg. 2007. Educational Research: An
Introduction 8th Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Keraf, Gorys. (1996). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Kustandi, Cecep; Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Latuheru. M.P. (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Masa Kini. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiyantoro, Burhan. Edisi Ketiga. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra. Yogyakarta; BPFE Fakultas Ekonomi UGM.
Nursugistriani. 2015. Efektivitas Media Permainan Word Square Dalam
Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis Pada Keterampilan Membaca
Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok. Skripsi S1. FBS UNY.
Rishe Purnama Dewi, Apri Damai Sagita Krissandi. 2015. Pengembangan Media
Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013. Prosiding
Seminar Nasional PIBSI XXXVII Optimalisasi Fungsi Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sebagai Wahana Pembentukan Mental dan Karakter Bangsa di Eropa
Globalisasi Menuju Indonesia Emas 2015. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. PELLBA 2 Pertemuan Linguistik Lembaga
Bahasa Atma Jaya: Kedua. Yogyakarta: Kanisius.
Ridell, David. 2003. Teaching English as A Foreign/ Second Language. Chicago:
Teach Yourself.
Sadiman, Arief. 2008. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sammeng, Andi Mappi. 1995. Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Asing serta Peranannya, Makalah Kongres BIPA 1995 di Fakultas Sastra,
Universitas Indonesia Jakarta.
Sedarmayanti. Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung:
Mandar Maju.
Soedjito. 2011. Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media.
Soeparno. 1988. Media Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT. Intan Pariwara
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta.
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wurianingrum, Tri. 2007. Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa.
Bandung: Angkasa.
Situs Internet
TrackTest English Certificate. Diakses dari situs https://tracktest.eu/english-
certification-online/. Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2018. Jam 13.52
WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 4
Penilaian Validasi Instrumen Penelitian
No
Nomor Butir dalam
Lembar Validasi
Instrumen
Penelitian
Deskripsi Skor
1 2 4 5
A. Rubrik Penilaian Instrument Analisis Kebutuhan
A.1
Angket
Analisis
Kebutuhan
untuk
Pemelajar
BIPA Tingkat
Beginner
a. Petunjuk pengisisan angket
analisis kebutuhan tidak
membantu dan bahasa yang
digunakan
membingungkan sehingga
tidak jelas.
Petunjuk pengisisan
angket analisis kebutuhan
kurang membantu tetapi
bahasa yang digunakan
cukup singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisisan
angket analisis kebutuhan
sudah membantu tetapi
bahasa yang digunakan
cukup singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisian analisis
kebutuhan sangat membantu
dan bahasa yang digunakan
singkat , padat dan jelas.
b. Pernyataan yang dipilih
sangat tidak sesuai dengan
indikator yang dicapai.
Pernyataan yang dipilih
kurang sesuai dengan
indikator yang dicapai.
Pernyataan yang dipilih
cukup sesuai dengan
indikator yang dicapai
Pernyataan yang dipilih
sangat sesuai dengan
indikator yang dicapai
c. Lembar Validasi instrumen
yang diberikan tidak
menggunakan format yang
sesuai dengan kebutuhan.
Tidak lengkapanya poin
analisis kebutuhan yang
Lembar Validasi
instrumen yang diberikan
kurang menggunakan
format yang sesuai
dengan kebutuhan.
Poin analisis kebutuhan
Lembar Validasi
instrumen yang diberikan
menggunakan format
yang cukup sesuai dengan
kebutuhan (terdapat
beberapa format masih
Lembar Validasi instrumen
yang diberikan
menggunakan format yang
sangat sesuai dengan
kebutuhan.
Poin analisis kebutuhan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai sarana
pengambilan data.
yang dituju kurang
lengkap.
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarana pengambilan data.
tertukar satu sama lain)
Poin analisis kebutuhan
yang dituju sudah
lengkap.
Angket yang diajukan
sudah layak sebagai
sarana pengambilan data.
dituju sangat lengkap.
Angket yang diajukan sangat
layak sebagai sarana
pengambilan data.
d. Bahasa yang digunakan
berbelit-belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
tidak sesuai dengan
penulisan yang baik dan
benar (masih banyak
kesalahan penulisan).
Bahasa yang digunakan
cukup sederhana namun
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
kurang sesuai dengan
penulisan yang baik dan
benar (kesalahan
penulisan sedikit).
Bahasa yang digunakan
cukup sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa cukup
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar (
kesalahan penulisan
sedikit).
Bahasa yang digunakan
sederhana dan sangat mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar.
e. Penggunaan kalimat tidak
sesuai dengan kaidahnya.
Penggunaan kalimat
kurang sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat
sudah sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat sangat
sesuai dengan kaidahnya.
A.2
Pedoman
Wawancara
terstuktur
dengan
Instruktur
BIPA
a. Pertanyaan yang dipilih
tidak sesuai dengan
indikator yang dicapai.
Pertanyaan yang dipilih
kurang sesuai dengan
indikator yang dicapai.
Pertanyaan yang dipilih
cukup sesuai dengan
indikator yang dicapai
Pertanyaan yang dipilih
sangat sesuai dengan
indikator yang dicapai
b. Tidak lengkapanya poin
analisis kebutuhan yang
dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai sarana
Poin analisis kebutuhan
yang dituju kurang
lengkap.
Angket yang diajukan
kurang layak sebagai
Poin analisis kebutuhan
yang dituju cukup
lengkap.
Kelengkapan poin analisis
kebutuhan yang dituju.
Poin analisis kebutuhan yang
dituju sangat lengkap.
Kelengkapan poin analisis
kebutuhan yang dituju.
Angket yang diajukan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pengambilan data. sarana pengambilan data. Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarana pengambilan data.
layak sebagai sarana
pengambilan data.
c. Bahasa yang digunakan
berbelit-belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
tidak sesuai dengan
penulisan yang baik dan
benar (masih banyak
kesalahan penulisan).
Bahasa yang digunakan
kurang sederhana namun
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
kurang sesuai dengan
penulisan yang baik dan
benar (kesalahan
penulisan sedikit).
Bahasa yang digunakan
cukup sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa cukup
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar (
kesalahan penulisan
sedikit).
Bahasa yang digunakan
sederhana dan sangat mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar.
d. Penggunaan kalimat tidak
sesuai dengan kaidahnya.
Penggunaan kalimat
kurang sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat
cukup sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat sangat
sesuai dengan kaidahnya.
B. Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Produk
B.1
Lembar
Validasi
Produk oleh
Dosen Ahli
dan Instruktur
BIPA
a. Petunjuk pengisisan lembar
validasi produk tidak
membantu dan bahasa yang
digunakan
membingungkan sehingga
tidak jelas.
Petunjuk pengisisan
lembar validasi produk
kurang membantu tetapi
bahasa yang digunakan
cukup singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisisan
lembar validasi produk
kebutuhan cukup
membantu tetapi bahasa
yang digunakan cukup
singkat, padat dan jelas.
Petunjuk pengisian lembar
validasi produk sangat
membantu dan bahasa yang
digunakan singkat , padat
dan jelas.
b. Pernyataan yang dipilih
tidak sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai.
Pernyataan yang dipilih
kurang sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai.
Pernyataan yang dipilih
cukup sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai
Pernyataan yang dipilih
sangat sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
c. Lembar Validasi instrumen
yang diberikan tidak
menggunakan format yang
sesuai dengan kebutuhan.
Tidak lengkapanya poin
penilaian produk yang
dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai sarana
penilaian produk.
Lembar Validasi
instrumen yang diberikan
menggunakan format
yang kurang sesuai
dengan kebutuhan.
Poin penilaian yang
dituju kurang lengkap.
Angket yang diajukan
kurang layak sebagai
sarana penilaian produk.
Lembar Validasi
instrument yang diberikan
menggunakan format
yang cukup sesuai dengan
kebutuhan (terdapat
beberapa format masih
tertukar satu sama lain)
Poin penilaian yang dituju
cukup lengkap.
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarana penilaian produk.
Lembar Validasi instrument
yang diberikan
menggunakan format yang
sangat sesuai dengan
kebutuhan.
Poin penilaian yang dituju
sangat lengkap.
Angket yang diajukan sangat
layak sebagai sarana
penilaian produk.
d. Bahasa yang digunakan
berbelit-belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
tidak sesuai dengan
penulisan yang baik dan
benar (masih banyak
kesalahan penulisan).
Bahasa yang digunakan
kurang sederhana dan
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
kurang sesuai dengan
penulisan yang baik dan
benar (kesalahan
penulisan sedikit).
Bahasa yang digunakan
cukup sederhana dan
cukup mudah dipahami.
Penggunaan bahasa cukup
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar (
kesalahan penulisan
sedikit).
Bahasa yang digunakan
sangat sederhana dan mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar.
e. Penggunaan kalimat tidak
sesuai dengan kaidahnya.
Penggunaan kalimat
kurang sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat
cukup sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat sangat
sesuai dengan kaidahnya.
B.2
Lembar
Penilaian
Produk oleh
a. Petunjuk pengisisan lembar
validasi produk tidak
membantu dan bahasa yang
Petunjuk pengisisan
lembar validasi produk
kurang membantu dan
Petunjuk pengisisan
lembar validasi produk
kebutuhan sudah
Petunjuk pengisian lembar
validasi produk sangat
membantu dan bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Pemelajar
BIPA
digunakan
membingungkan sehingga
tidak jelas.
bahasa yang digunakan
kurang singkat, padat dan
jelas.
membantu dan bahasa
yang digunakan cukup
singkat, padat dan jelas.
digunakan singkat , padat
dan jelas.
b. Pernyataan yang dipilih
tidak sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai.
Pernyataan yang dipilih
kurang sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai.
Pernyataan yang dipilih
cukup sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai
Pernyataan yang dipilih
sangat sesuai dengan
kebetuhan penilaian yang
dicapai
c. Lembar Validasi instrumen
yang diberikan
menggunakan format yang
tidak sesuai dengan
kebutuhan.
Tidak lengkapanya poin
penilaian produk yang
dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai sarana
penilaian produk.
Lembar Validasi
instrumen yang diberikan
menggunakan format
yang kurang sesuai
dengan kebutuhan.
Poin penilaian produk
yang dituju kurang
lengkap.
Angket yang diajukan
kurang layak sebagai
sarana penilaian produk.
Lembar Validasi
instrumen yang diberikan
menggunakan format
yang cukup sesuai dengan
kebutuhan (terdapat
beberapa format masih
tertukar satu sama lain)
Poin penilaian produk
yang dituju cukup
lengkap
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarana penilaian produk.
Lembar Validasi instrument
yang diberikan
menggunakan format yang
sangat sesuai dengan
kebutuhan.
Poin penilaian produk yang
dituju sangat lengkap.
Angket yang diajukan sangat
layak sebagai sarana
penilaian produk.
d. Bahasa yang digunakan
berbelit-belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa tidak
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar (masih
Bahasa yang digunakan
kurang sederhana dan
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
kurang sesuai dengan
penulisan yang baik dan
Bahasa yang digunakan
cukup sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa cukup
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar (
Bahasa yang digunakan
sangat sederhana dan mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa sangat
sesuai dengan penulisan
yang baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
banyak kesalahan
penulisan).
benar (kesalahan
penulisan sedikit).
kesalahan penulisan
sedikit).
e. Penggunaan kalimat tidak
sesuai dengan kaidahnya.
Penggunaan kalimat
kurang sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat
cukup sesuai dengan
kaidahnya.
Penggunaan kalimat sangat
sesuai dengan kaidahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 5
Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Pnelitian
A. Penilaian Instrumen Analisis Kebutuhan
No Teknik Pengumpulan Data Komponen yang dinilai Skor
Pernyataan
1
Angket Analisis Kebutuhan
untuk Pemelajar BIPA Tingkat
Beginner
a. Petunjuk pengisian dalam lembar
angket analisis kebutuhan
pengembangan buku permainan
Word Square Bergambar dapat
membantu pemelajar dalam
pengisiannya.
4
b. Pernyataan yang dibuat dalam
angket analisis kebutuhan sesuai
dengan kurikulumnya.
2
c. Pernyataan-pernyataan dalam
angket analisis kebutuhan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
4
d. Kelayakan Instrumen untuk
pengambilan data di lapangan.
4
e. Bahasa sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar.
4
f. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
2
Pedoman Wawancara terstuktur
dengan Instruktur BIPA
Pernyataan
a. Pernyataan yang dibuat dalam
pedoman wawancara sesuai
dengan kurikulum.
2
b. Pertanyaan-pertanyaan dalam
pedoman wawancara sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai
4
c. Kelayakan Instrumen untuk
pengambilan data di lapangan.
4
d. Bahasa sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar.
4
e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
Rata-rata Skor 3,7
Keterangan “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Penilaian Instrumen Penilaian Produk
No Teknik Pengumpulan Data Komponen yang dinilai Skor
Pernyataan
1
Lembar Validasi Produk oleh
Dosen Ahli dan Instuktur BIPA
a. Petunjuk pengisian dalam lembar
validasi produk oleh ahli pada
pengembangan buku permainan
Word Square Bergambar dapat
membantu dalam pengisiannya.
4
b. Pernyataan yang dibuat dalam
lembar validasi produk oleh ahli
sesuai dengan kebutuhan
penilaiannya
4
c. Kelayakan Instrumen untuk
penilaian produk.
4
d. Penggunaan bahasa sesuai
dengan kaidah penulisan yang
baik dan benar.
4
e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
2
Lembar Uji Coba Lapangan oleh
Pemelajar BIPA
Pernyataan
a. Petunjuk pengisian dalam lembar
penilaian produk oleh pemelajar
BIPA pada pengembangan buku
permainan Word Square
Bergambar dapat membantu
dalam pengisiannya.
4
b. Pernyataan yang dibuat dalam
lembar penilaian produk oleh
pemelajar BIPA sesuai dengan
kebutuhan penilaiannya
4
c. Kelayakan Instrumen untuk
penilaian produk.
4
d. Penggunaan bahasa sesuai
dengan kaidah penulisan yang
baik dan benar.
4
e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
Rata-rata Skor 4
Keterangan “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 6
Lembar Wawancara Instruktur BIPA
1. Tingkatan Pemelajar BIPA
Dalam pemilihan tingkat pemelajar, apakah Wisma Bahasa menggunakan
tingkatan dari CEFR?
2. Proses Pembelajaran
a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakarta?
b. Berapa lama durasi waktu mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakarta?
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran apa yang paling sering Anda gunakan ketika mengajar
bahasa Indonesia?
4. Hambatan dalam proses pembelajaran
a. Selama proses pembelajaran, masalah apa yang sering Anda temukan di
dalam kelas?
b. Apakah hambatan tersebut sudah teratasi dengan baik? Jelaskan.
5. Gaya Belajar
a. Dalam proses pembelajarannya, pemelajar BIPA di Wisma Bahasa
memiliki gaya belajar apa saja?
b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa mempengaruhi
penggunaan media dalam pembelajarannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
6. Ketersediaan sumber bahan ajar dan media pembelajaran
a. Apa sajakah sumber belajar yang selama ini anda gunakan untuk mengajar
bahasa Indonesia untuk kelas beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
b. Apa saja media pembelajaran yang sering anda gunakan untuk mengajar
bahasa Indonesia untuk kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?
7. Media Pembelajaran yang digunakan untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia.
a. Apa media pembelajaran yang sering digunakan untuk memperkaya
kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?
8. Teknik pembelajaran kosakata bahasa Indonesia
a. Teknik apa yang sering digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?
b. Bagaimana cara mengembangkan kosakata bahasa Indonesia untuk
pemelajar BIPA tingkat beginner?
9. Media Word Square
a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah menggunakan media berupa Word
Square Bergambar?
b. Apakah Word Square Bergambar berpotensi untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?
10. Harapan tentang media pembelajaran baru
Apakah harapan anda berkaitan dengan media pembelajaran khusus untuk
pembelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahagas Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 7
TRANSKRIP WAWANCARA INSTRUKTUR BIPA
Narasumber : Christina Rinawati, S. S
Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta
No Pertanyaan Jawaban
Tingkatan Pemelajar BIPA
1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar,
apakah Wisma Bahasa menggunakan
tingkatan CEFR?
Wisma Bahasa memiliki cara dan
pemeringkatan sendiri. Misalnya di
UGM pemelajar sudah masuk di
pemeringkatan tertentu. Wisma Bahasa
tidak menggunakan pemeringkatan
pemelajar di UGM tetapi melakukan tes
pemeringkatan lagi dan disesuaikan
dengan buku yang digunakan di Wisma
Bahasa.
Proses Pembelajaran
2 a. Bagaimana proses pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakrta?
Setelah dilakukan tes penjajakan,
pemelajar memulai dengan buku 1A.
Saya terkadang melakukan tanya jawab
di kelas untuk melihat sejauh mana
kemampuan pemelajar. Nanti pada
pemelajar bisa melakukan tes atau tidak
karena itu bersifat pilihan.
b. Berapa lama durasi waktu mengajar
bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakarta?
Wisma Bahasa memiliki dua buku
untuk kelas beginner dan post-beginner,
yaitu buku 1A dan 1B. Setiap buku
berisi 30 pelajaran. Target Wisma
Bahasa itu bisa selesai dalam waktu 33
sesi tetapi itu tergantung kemampuan
murid untuk bisa mengikuti pelajaran.
Ada yang bisa kurang dari 33 sesi tapi
ada juga yang lebih. Untuk setiap
sesinya 1 jam 45 menit. Jumlah sesi
perhari tergantung permintaan murid.
Biasanya jika hanya shortterm akan
lebih memaksimalkan. Satu hari bisa
dua atau tiga sesi. Jika longterm bisa
satu atau dua sesi dalam satu hari.
Metode Pembelajaran
3 Metode pembelajaran apa yang paling Di kelas beginner biasanya ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
sering Ibu gunakan ketika mengajar
Bahasa Indonesia?
masuk kelas saya langsung bertanya
jawab dengan murid. Saya menulis di
papan tulisa dan murid menebak
maksud dari yang saya tulis. Saya juga
sering bermain peran (role play). Lalu
pemberian PR agar ada waktu untuk
mengulang di rumah.
Hambatan dalam Proses Pembelajaran
4 a. Selama proses pembelajaran masalah
apa yang sering Ibu temukan di dalama
kelas?
Banyak hambatan yang dialami. Murid
terkadang sama sekali tidak mengerti
sehingga saya harus menggunakan
teknik menerjemahkan. Murid memiliki
target 33 sesi tetapi mengeluh kenapa
murid belum selesai dan masih tidak
bisa. Menurut saya ini tergantung
tingkat kemampuan murid. Terkadang
ada murid word collector, hampir setiap
kata mereka tanyakan
b. Apakah hambatan tersebut sudah
teratasi?
Sudah teratasi. Jika murid sudah merasa
sangat kesulitan biasanya Instruktur
berdiskusi dengan murid untuk mencari
di mana permasalahannya. Untuk word
collector kami mengatasinya dengan
membatasi 20 kata dalam setiap sesi.
Gaya Belajar
5 a. Dalam proses pembelajarannya,
pemelajar BIPA tingkat beginner
memiliki gaya belajar apa saja?
Audio, visual, dan audio visual. Jika
mereka tidak melihat dan malas menulis
mereka akan mudah lupa.
b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA
mempengaruhi penggunaan media?
Tentu saja mempengaruhi. Khususnya
ketika mereka visual, instruktur
memfasilitasi untuk memberikan kata,
gambar-gambar, dan membawa ke luar
untuk mengalami langsung.
Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
6 a. Apa sajakah sumber belajar yang
selama ini Ibu gunakan untuk mengajar
bahasa Indonesia di kelas beginner?
Buku Wisma Bahasa, realia yang sudah
dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan
di buku beginner dan post-beginner.
Lalu menambah sumber dari buku lain
atau internet.
b. Apa media pembelajaran yang sering
Ibu gunakan di kelas beginner?
Buku Wisma Bahasa, realia, dan
praktek ke luar.
Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata
7 Apa media pembelajaran yang sering Buku, realia yang menyesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
digunakan untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner? Apakah sudah ada
buku khusus untuk menambah kosakata
mereka?
kebutuhan mereka. Sedangkan buku
latihan khusus untuk menambah
kosakata belum ada.
Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia
8 a. Teknik apa yang sering digunakan
untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia pemelajar BIPA tingkat
beginner?
Saya menggunakan campuran dari
beberapa teknik. Kami juga dimudahkan
dengan adanya realia dan gambar.
Terkadang Saya menggunakan teknik
menerjemahkan ketika murid sudah
benar-benar tidak bisa mengerti yg saya
maksudkan. Role Play atau situasi juga
saya gunakan di dalam kelas. Untuk
daya ingat mereka saya menggunakan
kartu kata dan kartu kata dengan
gambar.
b. Bagaimana cara menambah kosakata
bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner?
Untuk menambah kosakata dan agar
mereka ingat biasanya saya
menggunakan drilling.
Media Word Square Bergambar
9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah
menggunakan media Word Square
Bergambar untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner?
Untuk review saya pernah
menggunakan Word Square. Tetapi
Word Square Bergambar belum pernah
saya gunakan.
b. Menurut Ibu, apakah Word Square
Bergambar berpotensi untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia
pemelajar BIPA tingkt beginner?
Pasti mempunyai potensi karena itu
mempermudah. Jika tanpa gambar
menurut saya lebih sulit karena hanya
memberikan topik tanpa petunjuk
apapun. Jika menggunakan gambar akan
mempermudah.
Harapan Terhadap Media Word Square Bergambar
10 Apa harapan Ibu terhadap media Word
Square Bergambar untuk memperkaya
kosakata bahasa Indonesia pemelajar
BIPA tingkat beginner?
Harapan saya media ini dapat
dikembangkan dan disosialisasikan agar
tahu manfaatnya. Jika bisa lebih bagus
diaplikasikan ke dalam aplikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Narasumber : Arief Harmoko, S. S
Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta
No Pertanyaan Jawaban
Tingkatan Pemelajar BIPA
1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar,
apakah Wisma Bahasa menggunakan
tingkatan CEFR?
Wisma Bahasa mempunyai sistem
tingkatan sendiri tetapi sistem itu dibuat
mengacu pada sistem Eropa.
Proses Pembelajaran
2 a. Bagaimana proses pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakrta?
Proses pembelajarannya dilakukan
secara privat, jadi satu guru dan satu
murid. Sistem pembelajarannya masih
mengacu pada keterampilan,
mendengar, membaca, berbicara dan
menulis.
b. Berapa lama durasi waktu mengajar
bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakarta?
Satu sesi di Wisma Bahasa itu 1 jam 45
menit. Untuk beginner tidak bisa
dipastikan butuh berapa sesi karena
kemampuan murid berbeda-beda,
tingkat pemahaman murid juga berbeda.
Tetapi rata-rata beginner itu 23 sesi.
Sesi itu bisa ditambah atau berkurang
sesuai kemampuan muridnya.
Metode Pembelajaran
3 Metode pembelajaran apa yang paling
sering Bapak gunakan ketika mengajar
Bahasa Indonesia?
Untuk beginner masih banyak
menggunakan drill karena kosakata dan
struktur bahasa Indonesia masih baru
untuk mereka. Jadi lebih banyak drill
untuk melatih mereka menghafal
kosakata dan terbiasa dengan struktur
kalimatnya.
Hambatan dalam Proses Pembelajaran
4 a. Selama proses pembelajaran masalah
apa yang sering Bapak temukan di
dalama kelas?
Kosnsentrasi murid kadang kurang
fokus karena banyak pekerjaan. Bisa
juga karakter antara guru dan murid
tidak cocok.
b. Apakah hambatan tersebut sudah
teratasi? Jika sudah bagaimana cara
mengatasinya?
Kami mempunyai sistem koordinator
jadi satu guru sebagai koordinator. Guru
itu yang akan segera berkomunikasi
dengan murid jika ada masalah terkait
dengan pengajaran dan guru itu akan
mencoba mencari solusi yang terbaik.
Jadi komunikasi antar guru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
koordinator itu sangat penting sekali
ketika ada hambatan, masalah harus
segera dikomunikasikan agar bisa
segera teratasi. Koordinator akan
berkomunikasi dengan murid untuk
menemukan masalah dan kesulitan
murid.
Gaya Belajar
5 a. Dalam proses pembelajarannya,
pemelajar BIPA tingkat beginner
memiliki gaya belajar apa saja?
Semua gaya belajar ada. Tetapi
pembelajaran dari Wisma Bahasa
banyak yang audio visual.
b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA
mempengaruhi penggunaan media?
Tentu saja mempengaruhi. Murid
dengan gaya belajar Visual biasanya
menggunakan gambar, realia, flashcard,
power point, dan papan tulis. Untuk
kosakata gambar sangat membantu
sekali.
Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
6 a. Apa sajakah sumber belajar yang
selama ini Bapak gunakan untuk
mengajar bahasa Indonesia di kelas
beginner?
Untuk kelas beginner menggunakan
buku Wisma Bahasa, yaitu buku 1A.
Jika kemajuan murid cepat dan
membutuhkan materi khusus, guru bisa
menambahkan sumber ajar yang lain.
b. Apa media pembelajaran yang sering
Bapak gunakan di kelas beginner?
Saya paling sering menggunakan buku
1A.
Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata
7 Apa media pembelajaran yang sering
digunakan untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner? Apakah sudah ada
buku khusus untuk menambah kosakata
mereka?
Flashcard, menulis di papan, dan realia.
Karena tidak semua pelajaran di buku
1A memiliki realia. Sedangkan buku
latihan khusus untuk menambah
kosakata belum ada.
Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia
8 a. Teknik apa yang sering digunakan
untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia pemelajar BIPA tingkat
beginner?
Ada banyak teknik untuk menambah
kosakata di Wisma Bahasa, semuanya
tergantung gurunya bagaimana
mengembangkan kreatifitas untuk
mengajarkan kosakata kepada murid.
Saya sendiri sering menggunakan
flashcard dan bahasa ibu.
b. Bagaimana cara menambah kosakata
bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner?
Cara untuk menambah kosakata dengan
banyak drill, banyak PR, latihan di
rumah. Lalu diajak percakapan di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tidak ada buku khusus kosakata tetapi
di buku 1A ada daftar kosakata yang
bisa dipakai untuk review.
Media Word Square Bergambar
9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah
menggunakan media Word Square
Bergambar untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner?
Pernah menggunakan Word Square
tetapi tidak bergambar. Hanya ada
perintah dan kotak-kotak yang berisi
huruf-huruf. Lalu mereka mencoba
mencari sendiri kata-kata yang
ditanyakan.
b. Menurut Ibu, apakah Word Square
Bergambar berpotensi untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia
pemelajar BIPA tingkat beginner?
Itu bagus dan khususnya untuk beginner
itu masih menarik bagi mereka. Itu bisa
untuk mereview kosakata. Setidaknya
mereka bisa mengingat kosakata yang
diberikan pada setiap sesi. Batasannya
adalah kosakata dalam setiap pelajaran.
Harapan Terhadap Media Word Square Bergambar
10 Apa harapan Bapak terhadap media
Word Square Bergambar untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia
pemelajar BIPA tingkat beginner?
Harapan saya secara visual medianya
harus menarik dan memperhatikan
tingkat kemampuan muridnya. Serta
lebih banyak memakai kata-kata yang
sudah diketahui.
Narasumber : Yuliana Sri Maharani, S. Pd.
Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta
No Pertanyaan Jawaban
Tingkatan Pemelajar BIPA
1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar,
apakah Wisma Bahasa menggunakan
tingkatan CEFR?
Wisma Bahasa sediri memiliki
tingkatan sendiri, yaitu beginner, post-
beginner, pre-intermediate, post-
intermediate, pre-advance, post-
advance.
Proses Pembelajaran
2 a. Bagaimana proses pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas beginner
Wisma Bahasa Yogyakrta?
Setelah dilakukan tes penjajakan,
pemelajar memulai dengan buku 1A.
Karena kelas privat, saya biasanya
melakukan tanya jawab di kelas untuk
melihat sejauh mana kemampuan
pemelajar.
b. Berapa lama durasi waktu mengajar
bahasa Indonesia di kelas beginner
Beginner ada dua buku, yaitu 1A dan
1B. Ada 25 mater pembelajaran jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Wisma Bahasa Yogyakarta? paling tidak 25 pertemuan. Tapi itu
tergantung kemampuan murid jadi bisa
berkurang atau bertambah sesinya. Tapi
target kami setiap satu sesi setiap
pelajaran. Setiap sesi berlangsung
selama 1 jam 45 menit.
Metode Pembelajaran
3 Metode pembelajaran apa yang paling
sering Ibu gunakan ketika mengajar
Bahasa Indonesia?
Untuk beginner saya jarang
menggunakan ceramah. Saya
menggunakan role play atau gambar.
Ceramah jika sudah tingkat post-
intermediate .
Hambatan dalam Proses Pembelajaran
4 a. Selama proses pembelajaran masalah
apa yang sering Ibu temukan di dalama
kelas?
Untuk kelas beginner, mereka masih
sulit mengingat kata. Ada beberapa
murid yang kesulitan mengingat kata.
b. Apakah hambatan tersebut sudah
teratasi?
Itu sangat tergantung siswanya. Untuk
kemajuan murid kami hanya bisa
membantu di kelas. Tapi kesadaran dia
sendiri untuk belajar sendiri setelah
kelas.
Gaya Belajar
5 a. Dalam proses pembelajarannya,
pemelajar BIPA tingkat beginner
memiliki gaya belajar apa saja?
Kebanyakan visual dan audiovisual
b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA
mempengaruhi penggunaan media?
Tentu saja mempengaruhi karena
beginner lebih ke audiovisual jadi kami
harus menyediakan gambar, realia,
harus sering menulis di papan tulis,
sering berbicara, dan ada juga rekaman.
Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
6 a. Apa sajakah sumber belajar yang
selama ini Ibu gunakan untuk mengajar
bahasa Indonesia di kelas beginner?
Sumber belajar dari buku Wisma
Bahasa tetapi juga bias ditambah dari
internet dan kami juga punya worksheet
sendiri. Sumber belajar ditambah sesuai
kemampuan siswa.
b. Apa media pembelajaran yang sering
Ibu gunakan di kelas beginner?
Saya sering menggunakan papan tulis
dan gambar.
Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata
7 Apa media pembelajaran yang sering
digunakan untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner? Apakah sudah ada
Tidak ada media khusus untuk
memperkaya kosakata. Kosakata yang
kami berikan dari materi yang dia
pelajari jadi kami berusaha untuk tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
buku khusus untuk menambah kosakata
mereka?
keluar topik.
Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia
8 a. Teknik apa yang sering digunakan
untuk memperkaya kosakata bahasa
Indonesia pemelajar BIPA tingkat
beginner?
Saya menggunakan gambar, benda atau
flashcard.
b. Bagaimana cara menambah kosakata
bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner?
Untuk menambah kosakata dan agar
mereka ingat biasanya saya
menggunakan drilling.
Media Word Square Bergambar
9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah
menggunakan media Word Square
Bergambar untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia pemelajar BIPA
tingkat beginner?
Saya pernah menggunakan itu tapi
untuk kelas besar, belum pernah dengan
kelas privat. Mereka senang karena
kelas besar mereka sangat suka
persaingan. Berebutan siapa yang bias
mengumpulkan kosakata paling banyak.
Menurut saya lebih cocok untuk buku
latihan di rumah.
b. Menurut Ibu, apakah Word Square
Bergambar berpotensi untuk
memperkaya kosakata bahasa Indonesia
pemelajar BIPA tingkt beginner?
Menurut saya berpotensi.
Harapan Terhadap Media Word Square Bergambar
10 Apa harapan Ibu terhadap media Word
Square Bergambar untuk memperkaya
kosakata bahasa Indonesia pemelajar
BIPA tingkat beginner?
Saya berharap itu bias membantu
mereka memperkaya kosakata dan
membuat mereka lebih senang belajar
bahasa Indonesia. Lebih meningkatkan
minat mereka untuk belajar bahasa
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 8
Form Kebutuhan Pemelajar BIPA Tingkat Beginner
( Beginner’s Needs Analysis Form )
A. Identitas Pribadi (Identity)
Isilah identitas pribadi Anda pada kotak yang disediakan ( Please fill in
the box beside each ).
1 Nama Lengkap ( Name )
2 Umur ( Age )
3 Asal/ Kebangsaan ( Nationality )
4 Level
5 Sejarah belajar bahasa ( Language learning story
)
6 Tujuan belajar bahasa ( Purpose of study )
7 Dengan siapa akan berkomunikasi ( With whom
did you learn )
8 Latar belakang pendidikan ( Educational
background )
9 Bahasa lain yang dikuasai ( Other language )
10 Dimana bahasa Indonesia akan digunakan (
Where would the language be used )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
B. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kebutuhan berbahasa
anda dengan cara memberikan tanda ceklis (√) pada kolom dibawah ini!
( We would like you to tell us which of the following uses of language are
important for you. Please put (√) in the box beside each if you think it is
Very Useful, Useful, Not Useful )
No
Pernyataan materi yang
sangat dibutuhkan
( Which language topics
would you like have better
understanding? )
Sangat
Berguna
( Very Useful )
Berguna
( Useful )
Tidak
Berguna
( Not Useful
)
1 Peralatan di kelas
Class equpment
2 Adjektif (sifat, warna,
ukuran dsb)
Adjective (color, size, ect)
3 Arah
Direction
4 Angka dan ukuran
Number and size
5 Nama-nama makanan
Food
7 Keluarga
Family
8 Transportasi umum
Public Transportation
9 Aktivitas sehari-hari
Daily activity
10 Hobi
Hobby
11 Pekerjaan dan profesi
Job and profession
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Berdasakan daftar di atas, sebutkan 5 materi yang sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia! ( From the list above, choose 5 main subject
which you want to learn the most )
a. ……….
b. ……….
c. ……….
d. ……….
e. ……….
C. Bagaimana Anda belajar? Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan
kebutuhan Anda! ( How would you like to learn? Please circle the answer
below )
1. Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda sukai? ( How would you like to
study in class )
a. Individual ( Individually )
b. Dalam kelompok besar ( In a big group )
2. Anda senang belajar dengan cara? ( How do you prefer to situdy )
a. Memecahkan masalah ( By problem solving )
b. Mengingat ( By memorizing )
c. Mencari informasi secara mandiri ( By getting the information on your
own )
3. Media seperti apa yang Anda sukai untuk memperkaya kosakata saat? (
Which media do you prefer to use in learning vocabulary )
a. Word Square
b. Cross Word
c. Gambar/ Poster ( Image/ poster )
d. Buku latihan kosakata dengan gambar (vocabulary exercise book with
pictures)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4. Teknik belajar seperti apa yang Anda sukai untuk memperkaya kosakata? (
Do you find these actvities useful in learning vocabulary )
a. Menyusun huruf ( arranging letter)
b. Mencari kata dengan bantuan gambar (finding word by picture)
c. Mencari kata sinonim atau antonim (finding synonym or antonym)
D. Analisis Kebutuhan Media ( Media Need Analysis )
Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban di bawah ini!
Please cross (x) the answer below (x)
1. Mengacu pada microsoft word, ukuran huruf berapa yang Anda inginkan?
(Refer to Micrsoft Word, which one letter size do you prefer?)
a. Kelas
b. Perpustakaan
c. Transportasi
d. Borobudur
2. Mengacu pada microsoft word, tampilan huruf seperti apa yang Anda suka?
(Refer to Micrsoft Word, what kind of letter display do you prefer)
a. Times New Roman
b. Comic San MS
c. Calibri
3. Apa jenis media gambar yang Anda sukai? (What kind of image do you prefer)
a. Gambar asli/ foto ( Original image/ photo )
b. Gambar buatan/ animasi ( Made-up image/ animation )
http://www.divertone.com
http://www.pixabay.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
4. Jenis media gambar seperti apa yang Anda sukai? ( What kind of image media
do you prefer )
a. Gambar tunggal ( Single image )
b. Gambar berseri ( Series image )
5. Bagaimana tampilan warna pada gambar yang lebih Anda suka? ( What kind
of image color do you prefer )
a. Hitam putih ( Black and white )
b. Berwarna ( Colorful )
bellakrisnawati.blogspot.com
zonamapel.blogspot.com
http://www.waroenggaul212.wordpress.com
http://www.divertone.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 12
Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli
No Aspek yang dinilai Butir
permyataam
Indikator Skor
1 Bentuk media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
1 Bentuk dan desain media Word
Square Bergambar bahasa
Indonesia bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner yang dicetak.
4
2 \
Tampilan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
2 Kemenarikan sampul media
Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia.
4
3 Jenis dan ukuran huruf yang
digunakan dalam media Word
Square Bergambar bahasa
Indonesia bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
2
4 Warna dan kejelasan gambar
dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
bagi pemelajar BIPA tingkat
beginner.
4
3
Isi media Word
Square Bergambar
Bahasa Indonesia
5 Kesesuain kosakata dengan
kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner pada setiap
topik yang disajikan dalam
media Word Square Bergambar
bahasa Indonesia.
4
6 Kesesuain gambar dan kosakata
yang dicari untuk membantu
pemelajar BIPA tingkat
beginner menemukan kosakata.
4
4 Kemudahan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
7 Kemudahan memahami
petunjuk pengisian media Word
Square Bergambar Bahasa
Indonesia.
4
8 Kemudahan menemukan
kosakata yang sedang dicari
dengan adanya gambar pada
setiap perintah.
4
5 Bahasa dalam
media Word
Square Bergambar
9 Bahasa yang digunakan dalam
kalimat sederhana dan mudah
dimengerti
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Bahasa Indonesia
6
Manfaat media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
10 Manfaat kosakata dalam media
Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia bagi
pemelajar BIPA tingkat
beginner.
4
11 Media Word Square Bergambar
memiliki potensi keberhasilan
untuk memperkaya kosakata
bahasa Indonesia.
4
Rata-rata skor 3,8
Keterangan “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Validasi Instruktur BIPA
No Aspek yang dinilai Butir
permyataam
Indikator Skor
1 Bentuk media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
1 Bentuk dan desain media Word
Square Bergambar bahasa
Indonesia bagi pemelajar
BIPA tingkat beginner yang
dicetak.
5
2 \
Tampilan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
2 Kemenarikan sampul media
Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia.
4
3 Jenis dan ukuran huruf yang
digunakan dalam media Word
Square Bergambar bahasa
Indonesia bagi pemelajar
BIPA tingkat beginner.
5
4 Warna dan kejelasan gambar
dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
bagi pemelajar BIPA tingkat
beginner.
4
3
Isi media Word
Square Bergambar
Bahasa Indonesia
5 Kesesuain kosakata dengan
kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner pada setiap
topik yang disajikan dalam
media Word Square
Bergambar bahasa Indonesia.
4
6 Kesesuain gambar dan
kosakata yang dicari untuk
membantu pemelajar BIPA
tingkat beginner menemukan
kosakata.
4
4 Kemudahan media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
7 Kemudahan memahami
petunjuk pengisian media
Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia.
4
8 Kemudahan menemukan
kosakata yang sedang dicari
dengan adanya gambar pada
setiap perintah.
5
5 Bahasa dalam 9 Bahasa yang digunakan dalam 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
media Word
Square Bergambar
Bahasa Indonesia
kalimat sederhana dan mudah
dimengerti
6
Manfaat media
Word Square
Bergambar Bahasa
Indonesia
10 Manfaat kosakata dalam media
Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia bagi
pemelajar BIPA tingkat
beginner.
4
11 Media Word Square
Bergambar memiliki potensi
keberhasilan untuk
memperkaya kosakata bahasa
Indonesia.
4
Rata-rata skor 4,4
Keterangan “Sangat
baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 16
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan
No. Aspek yang dinilai Pilihan Jawaban Jumlah
YA TIDAK
Tampilan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
1 Ketertarikan pada bentuk dan desan
media Word Square Bergmbar Bahasa
Indonesia
3 0 3
2 Ketertarikan pada desain sampul dan
warna media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia
2 1 3
Isi media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
3 Kejelasa huruf dan kata dalam media
Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia
3 0 3
4 Topik dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia sesuai
dengan kebutuhan.
3 0 3
5 Perintah dalam setiap latihan media Word
Square Bergambar Bahasa Indonesia
dapat dimengerti
3 0 3
6 Kejelasan gambar-gambar pada setiap
topik dalam media Word Square
Bergambar Bahasa Indonesia
3 0 3
7 Kesesuaian gambar dengan topik yang
disajikan.
3 0 3
8 Kesesuain kosakata dengan gambar pada
topik yang disajikan
3 0 3
Bahasa dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
9 Bahasa pada perintah pengisian media
Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia dapat dipahami
3 0 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
10 Bahasa pada setiap topik dalam media
Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia dapat dipahami
3 0 3
Kemudahan menggunakan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
11 Kemudahan dalam memahami perintah
pengisian media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia
3 0 3
12 Gambar mempermudah menemukan
kosakata
3 0 3
13 Kemudahan dalam menemukan kosakata
dalam Word Square.
3 0 3
Kualitas media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia
14 Media Word Square Bergambar Bahasa
Indonesia dapat digunakan secara mandiri
3 0 3
15 Kualitas media Word Square Bergambar
Bahasa Indonesia dalam memperkaya
kosakata Bahasa Indonesia
3 0 3
Jumlah 3
Kriteria Baik
Pemelajar Kesimpulan
Sangat Membantu Cukup Membantu Tidak Membantu
A 1 - -
B - 1 -
C 1 - -
Jumlah 2 1 -
Kesimpulan Sangat Membantu
Keterangan:
A. Emmelie Friedman B. Christian Amayas
C. Rebecca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI