pengembangan model pembelajaran matematika...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEBSITE Skripsi diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
RISMANINGSIH
(102017023955)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH
Skripsi berjudul: “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Website” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada 26 Agustus 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.
Jakarta, Desember 2010
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan Maifalinda Fatra, M.Pd ………….. ……………… NIP. : 19700528 1996 03 2002 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Otong Suhyanto, M.Si ……..….. ……………… NIP. : 19681104 1999 03 1 001 Penguji I Dra. Afidah Mas’ud, M.Pd ………….. ……………… NIP. : 19610926 1986 03 2004 Penguji II Drs. Dindin Sobiruddin ………….. ………………. NIDN. : 0322026506
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. Dede Rosyada, M. A. NIP. 19571005 198703 1 003
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul: “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika
Berbasis Website”, yang disusun oleh Rismaningsih, Nomor Induk Mahasiswa
102017023955, Jurusan Pendidikan Matematika telah melalui bimbingan dan
dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasyah sesuai yang ditetapkan oleh Fakultas.
Jakarta, Juli 2010
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Tita Khalis Maryati, M. Kom Muhlisrarini, M. Pd NIP. 19690924 199903 2 003 NIP. 19680712 199903 2 001
ABSTRAK
Rismaningsih, "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Website". Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan Mendesain media pembelajaran berbasis website
dengan menggunakan PHP, MySQL, Dreamweaver dan Moodle agar terciptanya sebuah media pembelajaran matematika berbasis website. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi siswa dan guru untuk melakukan kegiatan dalam matematika pembelajaran berbasis website sebagai media alternatif belajar.
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan
Mulia (YPM) Jakarta Selatan. Sasaran dalam penelitian ini adalah dua unit kelas VII dan sebanyak 100 siswa. sedangkan waktu yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pada bulan April semester genap tahun 2008. Pembuatan dan pengembangan model disain media pembelajaran matematika berbasis website telah dilakukan sejak bulan Februari - April 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kesesuaian gambar dengan
materi pelajaran yang disampaikan membantu siswa dalam memahami pelajaran, hal ini ditandai dengan 84 siswa menyatakan bahwa gambar yang ada pada website yang dibuat mendukung materi segiempat. Dan siswa memiliki respon yang positif terhadap website pembelajaran matematika dengan 95 dari 100 siswa menyatakan bahwa website perlu digunakan dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa termotivasi dalam mempelajari matematika. Kata kunci : pembelajaran matematika, pembelajaran berbasis website.
ABSTRACT
Rismaningsih, : “Development Model of Learning Mathematical Website Based". The thesis, Mathematic Department, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta.
This research aims Designing web-based instructional media using PHP,
MySQL, Dreamweaver and Moodle to create a web-based mathematics instructional media. This script can be used as a reference for students and teachers to engage in mathematics learning as an alternative media website based learning.
Research conducted at the Junior High School Yayasan Pendidikan Mulia
(YPM), South Jakarta. The target in this research is two units of class VII and as many as 100 students. while the time used for this study is the second semester in April in the year 2008. Creation and development of model-based mathematics instructional media design website has been made since the months February to April 2008. The research method is a method of research and development.
From this research it is known that image compatibility with the subject
matter presented to help students understand the lesson, it is marked with 84 students stated that the existing images on the website created to support the material square. And students have a positive response to the website of mathematics with 95 out of 100 students claimed that the website should be used in mathematics, so students are motivated in learning mathematics.
Key words: learning mathematics, learning-based website
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT tuhan semesta alam
karena hanya berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat berjalan
dengan lancar.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami oleh penulis. Namun, berkat kerja
keras, do’a, dan kesungguhan hati serta dukungan posistif dari berbagai pihak
untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
2. Ibu Maifalinda Fatra M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si., sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ibu Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom selaku Dosen pembimbing I yang
penuh kesabaran dan keikhlasan dalam mengarahkan penulis selama ini.
5. Ibu Muhlisrarini M.Pd (alm.) sebagai Dosen pembimbing II yang penuh
kesabaran dan keikhlasan membimbing penyusunan skripsi ini. Semoga
amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, Amin.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan
Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, Amin.
7. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman
literature yang dibutuhkan.
ii
8. Kepala SMP Yayasan Pendidikan Mulia, Bapak Sam Ele Yasin, yang telah
membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teristimewa untuk orangtuaku, Mama tercinta Emma, Ayah tersayang
Mendias dan Kakak yang baik Junevris, yang tanpa henti memberi
dukungan dan do’anya dengan penuh cinta dan kasih sayang kepada diriku.
Ridho dan kasih sayang Allah SWT adalah balasan terindah untuk kalian.
10. Khusus untuk Suamiku Juli Saputra beserta keluarga besar Bapak Kasim
dan Ibu Taryani yang tidak bosan-bosan memberikan semangat dan do’a
dengan penuh cinta dan kasih sayang kepada penulis.
11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan ’02,
terimakasih kebersamaannya semoga persahabatan kita tetap abadi.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-
mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa yang telah
diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di
dunia dan akhirta. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi wawasan ilmu pengetahuan umumnya.
Jakarta, Agustus 2010
Penulis,
Rismaningsih
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …...……………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………………. 5
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………… 6
D. Perumusan Masalah ……………………………………...……….. 6
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian …..…………………...….. 7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik
1. Hakikat Belajar ……………………………………………….. 8
2. Hakikat Matematika ………………………………………....... 10
3. Pembelajaran Matematika ………………………..................... 11
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi ………………………... 12
a. Internet ……………………………...……………………. 13
b. World Wide Website ……………………………………… 14
c. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ……………………… 15
d. Browser ……………………………………………………. 15
e. SQL (Structured Query Language) dan MySQL ................. 15
f. PHP ………………………………………………………... 16
iv
5. Pendidikan Jarak Jauh (e-learning)
a. Pengertian Pendidikan Jarak Jauh …………………….… 17
b. Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Website ……………….. 20
6. Moodle ………………………………………………………… 21
B. Langkah-langkah Pembuatan Website
1. Menentukan Tema ……………………………………………. 22
2. Mengumpulkan Bahan ............................................................... 23
3. Perancangan Desain ................................................................... 23
4. Pembuatan Desain Website …………………………………… 24
5. Testing (uji coba) Website ……………………………………. 24
6. Evaluasi ………………………………………………………. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...………………………………….. 25
B. Metode Penelitian .....…………………………………………….. 25
C. Sasaran Klien (target Client) …………………………………… 25
D. Perencanaan dan Penyusunan Model
1. Menentukan Tema …………………………………………... 26
2. Mengumpulkan Bahan ……………………………………… 27
3. Perancangan Desain …………………………………………. 27
4. Pembuatan Desain Website …………………………………. 29
5. Testing (uji coba) Website …………………………………… 29
6. Evaluasi ………………………………………………………. 30
E. Teknik Pengumpulan Data ……………..………..……………… 30
F. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji Coba (Field Testing) dengan Revisi Model
1. Halaman Depan Website ............................................................. 31
2. Penggunaan Aplikasi Untuk Admin ........................................... 33
3. Penggunaan Aplikasi Untuk Guru atau Pengajar ........................ 43
v
4. Penggunaan Aplikasi Untuk Siswa ……………………………. 51
B. Hasil Tes Siswa ……………………………………………………. 56
C. Pengujian Keefektifan Model Pada Target ……………………….. 58
D. Keterbatasan Penelitian …………………………………………… 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………... 66
B. Saran ………………………………………………………………. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Persentase Pemakaian Internet ............................................. 4
Gambar 2.1 Struktur Navigasi Umum ...................................................... 23
Gambar 2.2 Layout Dasar ......................................................................... 24
Gambar 3.1 Tampilan Awal Website (Homepage) .................................. 28
Gambar 3.2 Tampilan Login ..................................................................... 28
Gambar 3.3 Tampilan Login Admin Situs ................................................ 28
Gambar 3.4 Tampilan Login Pengajar ...................................................... 29
Gambar 3.5 Tampilan Login Siswa .......................................................... 29
Gambar 4.1 Halaman Depan Website ....................................................... 31
Gambar 4.2 Halaman Login ...................................................................... 32
Gambar 4.3 Halaman Home Admin ......................................................... 34
Gambar 4.4 Halaman Administrasi .......................................................... 36
Gambar 4.5 Halaman Pendaftaran Anggota ............................................. 39
Gambar 4.6 Halaman Daftar Anggota ..................................................... 40
Gambar 4.7 Halaman Konfirmasi Penghapusan Anggota ........................ 41
Gambar 4.8 Halaman Kategori Kursus .................................................... 41
Gambar 4.9 Halaman Hapus Kursus ........................................................ 42
Gambar 4.10 Halaman Tambah Siswa kedalam Kursus ............................ 42
Gambar 4.11 Halaman Home Guru ............................................................ 43
Gambar 4.12 Halaman Kursus dan Edit Langsung .................................... 44
Gambar 4.13 Pilihan Aktifitas .................................................................... 45
Gambar 4.14 Pengaturan Kuis ................................................................... 45
Gambar 4.15 Memasukkan Pertanyaan Kuis ............................................ 47
Gambar 4.16 Halaman Soal Jenis Pilihan Ganda ...................................... 48
Gambar 4.17 Halaman Soal Jenis Benar-Salah .......................................... 49
viii
Gambar 4.18 Halaman Soal Isian ............................................................... 49
Gambar 4.19 Halaman Pembuatan Forum Diskusi .................................... 50
Gambar 4.20 Halaman Pembuatan Chat ..................................................... 51
Gambar 4.21 Halaman Home Siswa .......................................................... 52
Gambar 4.22 Halaman Kursus Siswa ......................................................... 52
Gambar 4.23 Halaman Pre-Test ................................................................. 53
Gambar 4.24 Halaman Soal Pre-Test ......................................................... 53
Gambar 4.25 Halaman Memulai Chat ........................................................ 54
Gambar 4.26 Halaman Chat ....................................................................... 54
Gambar 4.27 Halaman Materi .................................................................... 55
Gambar 4.28 Halaman Simulasi Materi ..................................................... 55
Gambar 4.29 Halaman Nilai ....................................................................... 56
Gambar 4.30 Histogram Frekuensi Hasil Tes Siswa .................................. 57
Gambar 4.31 Diagram persentase keterbacaan teks oleh siswa………….. 60
Gambar 4.32 Diagram persentase kejelasan gambar oleh siswa ................ 61
Gambar 4.33 Diagram persentase kesesuaian gambar dengan materi
pelajaran ………………………………………………….. 61
Gambar 4.34 Diagram persentase kelengkapan materi pilihan pada
Website ................................................................................. 62
Gambar 4.35 Diagram persentase kemudahan mengakses materi
pelajaran …………………………………………………... 62
Gambar 4.36 Diagram persentase penilaian user terhadap tampilan
website ................................................................................... 63
Gambar 4.37 Diagram persentase penilaian user terhadap paduan
warna ………………………………………………………. 63
Gambar 4.38 Diagram persentase penilaian user terhadap penempatan
objek ………………………………………………………. 64
Gambar 4.39 Diagram persentase penilaian user terhadap penggunaan
website …………………………………………………….. 64
Gambar 4.40 Diagram persentase tempat penggunaan website …………. 65
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instalasi Xampp …................................................................ 70
Lampiran 2 Instalasi Moodle …. ……………………………………..... 76
Lampiran 3 Angket Pembelajaran Matematika Berbasis Website …….. 80
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siswa ……………………... 57
Tabel 4.2 Hasil uji coba kelayakan multimedia oleh siswa ………….. 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar disadari atau tidak merupakan kebutuhan manusia, kemajuan-
kemajuan yang telah diraih pada masa ini merupakan hasil proses belajar yang
telah dilakukan manusia berabad-abad yang lalu. Manusia pada dasarnya
mempunyai sifat selalu ingin tahu yang mendorong manusia untuk terus
belajar, bahkan pada hakikatnya kita akan terus belajar sampai akhir hayat
kita. Belajar pada dasarnya dibedakan kedalam dua ketegori yaitu belajar
secara mandiri (autodidak) dan belajar yang dilakukan secara formal disekolah
atau pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh suatu instansi atau
lembaga pendidikan.
Dalam usaha meningkatkan kualitas masyarakat, pemerintah telah
menyediakan berbagai sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun
nonformal dan mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, yakni
memperoleh pendidikan minimal sampai tingkat SMP. Sebagaimana tertuang
dalam tujuan pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
1 UU RI no.12 tahun 2003, Sistem pendidikan Nasional, (Jakarta. CV. Mini Jaya Abadi,
2003), h.9
2
Untuk pencapaian tersebut, guru berperan penting terutama dalam
proses belajar mengajar. Guru menempati posisi sentral sehingga ia harus
mampu menterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum, kemudian menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada siswa melalui
proses pengajaran di sekolah. Begitu pula dengan sarana dan prasarana. Bila
guru, siswa dan kurikulum sudah baik, maka sarana dan prasarana juga harus
menunjang demi terciptanya pendidikan yang berjalan dengan lancar tanpa
hambatan apapun. Sarana dalam proses pembelajaran (dalam hal ini media
pembelajaran) sangatlah penting, karena melalui media inilah ilmu yang
diberikan oleh guru bisa diterima dengan baik ataupun tidak oleh siswa.
Salah satu ilmu yang selalu diajarkan di sekolah dan disetiap jenjang
pendidikan adalah matematika. Banyak peserta didik yang memandang
matematika sebagai bidang studi yang sulit sehingga tidak sedikit dari mereka
yang tidak menyukai matematika. Ketidaksukaan para peserta didik timbul
dari kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam menyelesaikan soal-soal
yang diberikan, kondisi belajar yang kurang baik secara fisik, sosial dan
emosional juga sarana dan prasarana yang kurang memadai menjadi salah satu
faktor kesulitan siswa dalam memahami matematika. Banyaknya pokok
bahasan dan rumus yang harus diterima peserta didik juga merupakan salah
satu penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika. Meskipun demikian,
semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
metode belajar terus berkembang baik metode belajar untuk personal maupun
metode yang lebih pada proses belajar secara keseluruhan atau proses belajar
mengajar (PBM), kurikulum sebagai penunjang Proses Belajar Mengajar pun
terus mengalami perubahan dengan tujuan mencari kurikulum yang terbaik.
Pada proses belajar mengajar biasanya tatap muka menjadi sesuatu yang harus
terjadi, karena bisa dipastikan tanpa ada tatap muka proses belajar mengajar
akan sulit dilakukan. Perkembangan Teknologi yang pesat perlahan namun
pasti mulai bisa mengubah paradigma tersebut, dimana proses belajar
3
mengajar tidak harus lagi dibatasi oleh ruangan kelas, belajar bisa dilakukan
tanpa harus bertatap muka secara langsung dan bisa berlangsung dimana saja
yang kita kenal sebagai e-learning.
Negara Indonesia telah berkomitmen untuk memasuki dan
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
pendidikan. Sejak tahun 90-an telah dilakukan berbagai macam uji coba
pendidikan berbasis TIK terutama pada jenjang pendidikan tinggi (dikti) dan
sekolah menengah kejuruan (SMK). Targetnya adalah menjangkau seluruh
jenjang dan jalur pendidikan. ”Tahun ini kita sudah memberikan akses ke
lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA DAN SMK, bahkan SD dan
SMP pun sudah mulai online”, kata Menteri Pendidikan Nasional, Bambang
Sudibyo usai membuka Simposium International Open, Distance, and E-
Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza, Bali.2
Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi di
Indonesia sedang mengalami perkembangan yang besar dapat dilihat dari
banyaknya orang yang menggunakan teknologi informasi tersebut khususnya
internet. Internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan
internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh
dunia dengan cepat dan mudah.
Situs Internet kini telah menjadi salah satu media terpercaya selaku
media informatif karena kemampuan dan aksesnya yang luas dan hampir tak
berbatas. Kini semakin banyak perusahaan, badan, organisasi maupun
kelompok yang telah memanfaatkan media situs Internet sebagai sarana
mereka dalam berbagi dan menyebarkan informasi. Penggunaan Internet
terbukti sangat efisien baik dari segi waktu dan pembiayaan karena kecepatan
dan keluasan akses dari Internet itu sendiri. Kebutuhan internet yang sangat
penting, sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang
selalu meningkat di seluruh dunia.
2 Pers Depdiknas, http://www.depdiknas.go.id/content.php?content=file_detailberita&
back =1&IDNYA=144, pada tanggal 2 Juni 2010
4
Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan
peningkatan yang cukup besar. Berikut ini data diagram tentang tingkat
persentase penggunaan internet di kalangan pelajar.
Gambar 1.1 Persentase Pemakaian Internet
Berdasarkan gambar diatas, dapat kita ketahui bahwa tingkat
persentase penggunaan internet kalangan SMU sebesar 39%, kalangan
Universitas sebesar 19%, kalangan SMP sebesar 16%, kalangan Akademi
sebesar 14%, kalangan SD sebesar 8%, kalangan Belum lulus sebesar 2%, dan
kalangan tdak berpendidikan sebesar 2%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tingkat persentase dalam penggunaan internet di kalangan pelajar yang paling
banyak adalah kalangan SMU sebesar 39%, sedangkan yang paling sedikit
adalah kalangan Belum lulus dan Tidak berpendidikan sebesar 2%.3
Untuk pencapaian tersebut, guru berperan penting terutama dalam
proses belajar mengajar. Guru menempati posisi sentral sehingga ia harus
mampu menterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum, kemudian menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada siswa melalui
proses pengajaran di sekolah. Begitu pula dengan sarana dan prasarana. Bila
guru, siswa dan kurikulum sudah baik, maka sarana dan prasarana juga harus
menunjang demi terciptanya pendidikan yang berjalan dengan lancar tanpa
3 Daus, http://www.kadin-indonesia.or.id, pada tanggal 2 Agustus 2010
5
hambatan apapun. Sarana dalam proses pembelajaran (dalam hal ini media
pembelajaran) sangatlah penting, karena melalui media inilah ilmu yang
diberikan oleh guru bisa diterima dengan baik ataupun tidak oleh siswa.
Salah satu ilmu yang selalu diajarkan di sekolah dan disetiap jenjang
pendidikan adalah matematika. Matematika adalah sesuatu yang abstrak dan
memerlukan kegiatan berfikir yang tinggi. Meskipun demikian, semua orang
harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Belajar matematika juga membutuhkan media pembelajaran
yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar matematika.
Dengan media, siswa diberikan kemudahan visualisasi materi yang disajikan
diantaranya geometri, aritmatika dan hal-hal yang diperlukan dalam
pembelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis tertarik untuk membuat
website sebagai media pembelajaran yang dapat dipakai baik guru dan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, maupun masyarakat sebagai sumber informasi.
Penulis mengambil objek penelitian tentang pengembangan website (web)
matematika dimana sebagai alat pengendalinya adalah sebuah PC (Pesonal
Computer) yang terhubung pada jaringan internet dan menggunakan software
(perangkat lunak) moodle, Dreamweaver, PHP dan MySQL. Selain dapat
digunakan untuk hasil output data, software di atas juga digunakan sebagai
input data sehingga data dan informasi yang disajikan dapat diubah dan
ditampilkan secara menarik sesuai kebutuhan.
Untuk itulah peneliti memilih judul “PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEBSITE”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Faktor apakah yang menyebabkan rendahnya aktifitas belajar matematika
siswa ?
6
2. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan aktifitas belajar
matematika siswa pada pokok bahasan bangun datar segiempat?
3. Media pembelajaran apakah yang efektif dalam pembelajaran matematika
siswa pada pokok bahasan bangun ruang segiempat?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa yang dimaksud adalah siswa SMP Yayasan Pendidikan Mulia
Jakarta.
2. Pokok bahasan yang dijadikan penelitian adalah pokok bahasan Bangun
Datar Segiempat yang meliputi persegi, persegi panjang, jajargenjang,
belah ketupat, layang-layang dan trapesium.
3. Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun website adalah
perangkat lunak “Moodle”.
4. Website yang digunakan merupakan media dalam penyampaian materi dan
pembuatannya dibatasi untuk keperluan lokal atau penggunaannya hanya
dapat dilakukan dalam lingkungan sekolah saja dengan model jaringan
LAN (Local Area Network).
D. Perumusan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, maka
permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan
website yang telah dibuat ?
2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran mateamtika
dengan menggunakan website ?
3. Bagimanakah respon siswa terhadap kelayakan website pembelajaran
matematika yang dibuat?
7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
ektifitas belajar matematika siswa dengan menggunakan website pada pokok
bahasan bangun datar segiempat pada siswa kelas VII.
Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu :
1. Terciptanya sebuah media pembelajaran matematika berbasis website
2. Menghasilkan suatu media pembelajaran yang lebih menarik, atraktif dan
akurat bagi pengguna.
3. Bisa digunakan sebagai pilihan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
4. Memberi inspirasi kepada lembaga pendidikan atau guru untuk
menggunakan media website dalam proses belajar mengajar.
5. Siswa dapat belajar dimanapun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik
1. Hakikat Belajar
Sebagian orang berpendapat bahwa belajar adalah mengumpulkan
atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau
materi pelajaran. Disamping itu ada pula sebagian orang yang memandang
belajar sebagai latihan seperti yang terlihat pada latihan membaca dan
menulis. Kegiatan belajar tidak hanya terbatas pada usaha untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mencakup segala usaha yang
dapat menyebabkan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan
pengalaman, sebagaimana diungkapkan oleh Slameto : “Belajar adalah
suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri, dalam interaksinya dengan lingkungan”1.
McGeoch memberikan definisi mengenai belajar “Learning is a
change ini performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar
membawa perubahan dalam performance dan perubahan itu sebagai akibat
dari latihan (practice). Disamping itu Morgan dkk, memberikan definisi
mengenai belajar “Learning can be defined as any relative permanent
change in behaviour which occurs as result of practice or experience”.
Hal yang muncul dalam definisi ini ialah bahwa perubahan tingkah laku
atau performance itu relatif permanent.2
1 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Bumi aksara,
1998), h.2 2 Drs. MSi. Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung : Pustaka Setia, 2003), h. 167
9
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha
untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan.3 Biggs dalam
pendahuluan Teaching for Learning mendefinisikan belajar dalam tiga
macam rumusan, yaitu rumusan kuantitatif; rumusan instusional, dan
rumusan kualitatif4.
Secara kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau
pengembangan kemampuan kognitif denga fakta sebanyak-banyaknya.
Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses ”validasi’ atau
pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia
pelajari. Dan pengertian belajar secara kualitatif ialah proses memperoleh
arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di
sekeliling siswa.
Bertolak dari hal-hal tersebut diatas, dapat dikemukakan beberapa
hal mengenai belajar sebagai berikut :
a. Belajar merupakan suatu proses, yang mengakibatkan adanya
perubahan tingkah laku.
b. Perubahan perilaku itu dapat aktual, yaitu yang menampak, tetapi juga
dapat bersifat potensial, yang tidak menampak pada saat itu, tetapi
akan nampak di lain kesempatan.
c. Perubahan yang disebabkan karena belajar relatif permanen, yang
berarti perubahan itu akan bertahan dalam waktu yang relatif lama.
d. Perubahan perilaku baik aktual maupun yang potensial merupakan
perubahan yang melalui pengalaman atau latihan.
Tetapi pada dasarnya banyak kecerdasan yang lebih tinggi atau
“cara-cara mengetahui” yang telah teridentifikasi, diantaranya : linguistic,
matematika, visual, perasa, musical, interpersonal, intrapersonal, dan
intuisi.5
3 W. J. S. Poerdaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002),
Cet.Ke-17, h. 22. 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. Ke- 8, h. 91 5 Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning, (Bandung : Penerbit Kaifa,
2002), Cet. Ke-12, h. 31.
10
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman atau latihan.
2. Hakikat Matematika
Seperti kata Abraham S Lunchins dan Edith N Lunchins : ”Apakah
matematika itu ?” pertanyaan tersebut dapat dijawab secara berbeda-beda
tergantung pada bilamana pertanyaan itu dijawab, dimana dijawab, siapa
yang menjawab dan apa sajakah yang dipandang termasuk dalam
matematika.”6 Dengan demikian, tidaklah mudah menjawab dan
merumuskan apa yang dimaksud dengan matematika.
Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika tersebut.
James dan James dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran
dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu : aljabar,
analisis dan geometri. Reys dkk dalam bukunya mengatakan bahwa
matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola
berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.7 Menurut Johnson dan
Myklebust matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan
sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Dalam
Kamus lengkap bahasa Indonesia, matematika adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur yang digunakan
di penyelesaian masalah mengenai bilangan8.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang didalamnya
terdapat ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, serta
terdapat konsep-konsep yang saling berhubungan dan dipresentasikan
dengan bahasa symbol.
6 H. Erman Suherman,et.al., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,(Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), h. 15 7 H. Erman Suherman , et. al., Strategi..., h. 15 8 Drs. Dani K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Putra Harsa), h.335
11
3. Pembelajaran Matematika
Menurut Suherman, pembelajaran pada hakikatnya merupakan
proses komunikasi antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap9.
Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Menurut Usman,
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Wragg, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti
fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan
seksama, atau suatu hasil belajar yang diinginkan.10
Objek pembelajaran matematika adalah abstrak, oleh karena itu,
pembelajaran matematika di sekolah tidak bisa lepas dari sifat-sifat
matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang
kita ajar. Berikut beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran
matematika di sekolah.
a. Pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap)
Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau
bertahap, yaitu dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang
abstrak atau dari konsep yang mudah menuju konsep yang lebih sukar.
b. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Dalam setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru
perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari
sebelumnya.
c. Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah ilmu deduktif, namun demikian kita harus
dapat memilih pendekatan yang cocok dengan kondisi anak didik yang
9 Drs. Asep Jihad et. al., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Pressindo, 2009),
h. 11 10 Drs. Asep Jihad et. al., Evaluasi……..., h. 12
12
kita ajar. Misalnya sesuai dengan perkembangan intelektual siswa di
SLTP, maka dalam pembelajaran matematika belum seluruhnya
menggunakan pendkatan deduktif, tetapi masih dicampur dengan
induktif.
d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya
merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara
kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan
dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan terdahulu
telah diterima kebenarannya.11
Dari pengertian sebelumnya didapat bahwa matematika merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan yang didalamnya terdapat ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran, serta terdapat konsep-konsep
yang saling berhubungan dan dipresentasikan dengan bahasa symbol.
Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah proses yang harus
lebih dulu dirancang oleh guru bahasa dan simbol matematika dapat
dipresentasikan secara optimal kepada siswa.
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan teknologi selalu mempunyai peran yang sangat
tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan. Dalam
sejarah perkembangan pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada orang
banyak, mulai dari teknologi percetakan beberapa abad yang lalu, seperti
buku yang dicetak, hingga media telekomunikasi seperti, suara yang
direkam pada kaset, video, televisi, dan CD.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah subjek yang luas yang
berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana melakukan
manajemen dan pemrosesan informasi, umumnya pada perusahaan
11 Erman Suherman,et.al., Strategi.........., h.67-69
13
besar.12Teknologi informasi saat ini yang salah satunya adalah internet,
mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Layanan
online dalam pendidikan baik bergelar maupun tidak bergelar pada
dasarnya adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi pengguna (siswa)
dengan menggunakan internet sebagai media. Layanan online ini dapat
terdiri dari berbagai tahapan dari proses program pendidikan seperti:
pendaftaran, test, pembelajaran, penugasan, pembahasan, ujian, penilaian,
diskusi, pengumuman, dll. Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan
teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan efektifitas dalam
hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
a. Internet
Internet merupakan jaringan global yang berisi berbagai macam
ukuran jaringan komputer di seluruh dunia, mulai dari sebuah Personal
Computer, jaringan lokal berskala kecil, menengah hingga jaringan-
jaringan utama yang membentuk tulang punggung internet seperti
ARPANET (Advanced Research Projects Agency), NSFnet (The US
National Science Foundation), NEARnet,SURAnet dan lain-lain13.
Jaringan-jaringan itu saling berhubungan dan berkomunikasi dalam
bahasa atau protokol yang sama, disebut dengan IP atau Internet
Protocol pada network layernya dan TCP (Transmission Control
Protocol) atau UDP (User Datagram Protocol) pada transport
layernya. Dengan adanya protokol tersebut, maka pemakai pada setiap
jaringan yang terhubung pada jaringan internet dapat mengakses
semua service atau layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut internetwork.
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin
berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga
mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia.
Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di
12 Ali Akbar, Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Semarang: PT. Gava Media, 2006), h.7.
13 Joko Salim, Step by Step Internet, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009), h.2.
14
seluruh dunia mempunyai akses yang mudah atas bermacam-macam
informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet
melambangkan penyebaran informasi dan data secara
ekstrim.14Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi
perkembangan dunia pendidikan. Berbagai materi pelajaran yang
sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka, kini sangat
mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Pendidikan melalui
Internet ini dikenal dengan nama e-learning.
b. World Wide Website
World Wide Website atau lebih sering dikenal sebagai Website
adalah layanan internet yang paling banyak memiliki tampilan grafis
dan kemampuan link yang sangat bagus. Website merupakan suatu
kumpulan informasi pada beberapa server komputer yang terhubung
satu sama lain dalam jaringan internet. Website mengizinkan
pemberian highlight (penyorotan/penggaris bawahan) pada kata-kata
atau gambar dalam sebuah dokumen untuk menghubungkan atau
menunjuk ke media lain seperti dokumen, frase, movie clip, atau file
suara. Website dapat menghubungkan dari sebarang tempat dalam
sebuah dokumen atau gambar ke sebarang tempat di dokumen lain.
Dengan sebuah browser, link-link dapat dihubungkan ke tujuannya
dengan menunjuk link tersebut dengan mouse dan menekannya.Ada
dua cakupan penting pada website yaitu: software Website browser dan
software Website server. Kedua software ini bekerja seperti sebuah
sistem client server. Website browser yang bertindak sebagai client
memungkinkan untuk menginterprestasikan dan melihat informasi
pada Website, sedang Website Server yang bertindak sebagai server
memungkinkan untuk menerima informasi yang diminta oleh browser.
Jika permintaan akan suatu informasi datang, Website server mencari
file yang diminta tersebut dan kemudian mengirimkan ke browser
yang memintanya.
14 Joko Salim,Step by Step..................................., h.3.
15
c. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Protokol adalah spesifikasi formal yang mendefinisikan
prosedur-prosedur yang harus diikuti ketika mengirim dan menerima
data. HTTP adalah suatu protokol yang menentukan aturan yang perlu
diikuti oleh Website browser dalam meminta atau mengambil suatu
dokumen, dan oleh Website server dalam menyediakan dokumen yang
diminta Website browser. Protokol ini merupakan protokol standar
yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML
d. Browser
Merupakan program untuk mengakses Website dan dirancang
untuk mengambil informasi-informasi dari suatu server komputer pada
jaringan internet. Informasi-informasi ini biasanya dikemas dalam
page-page, dimana setiap page memiliki beberapa link yang
menghubungkan Website page tersebut ke sumber informasi lainnya.
Lynx adalah contoh browser teks yang hanya mampu menampilkan
informasi dalam bentuk teks yang bisa digunakan pada sistem Unix
dan VMS. Beberapa contoh browser lainnya adalah Nestcape
Navigator, Mosaic dan Internet Explorer.
e. SQL (Structured Query Language) dan MySQL
1) SQL (Structured Query Language)
SQL Merupakan bahasa query terstruktur yang digunakan
untuk melakukan manipulasi terhadap data. SQL memiliki
statemen DDL (Data Definition Language) dan juga DML (Data
Manipulation Language). DDL merupakan kumpulan statemen
untuk mendefinisikan objek-objek basis data, seperti membuat
sebauh tabel basis data. Sedangkan DML merupakan kumpulan
statemen untuk memanipulasi data seperti penyimpanan data ke
suatu tabel, mengubahnya, menghapusnya atau sekedar
menampilkannya kembali.
16
2) MySQL
MySQL adalah database engine atau server database yang
mendukung bahasa database pencarian SQL. SQL merupakan
paket standar untuk berkomunikasi dengan basis data manapun
untuk melakukan proses pencarian, penyimpanan dan pengambilan
data. MySQL menyimpan data dalam bentuk file-file di harddisk.
Untuk dapat berjalan dengan baik, file-file yang berisi basis data
dari MySQL ini harus dipasang pada harddisk lokal. Dengan
menghindari pembagian basis data pada beberapa harddisk di
jaringan, dapat menghindari juga penurunan kecepatan dalam
pengelolaan basis data tersebut.
MySQL pada mulanya dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pribadi. MySQL sangat handal dan sangat cepat
sehingga cocok untuk aplikasi-aplikasi besar. Pembuat MySQL
memiliki basis data MySQL yang menyimpan tidak kurang dari 50
juta record. Ukuran file maksimum untuk sistem file ext2 di Linux
adalah kira-kira 2 GB. Oleh karena itu setiap file dibatasi sampai 2
GB jika dijalankan pada sistem file ext2. Sistem basis data MySQL
yang akan datang mungkin akan mampu menangani jauh lebih
banyak lagi.15
f. PHP
Professional Home Page atau PHP adalah bahasa scripting
server side yaitu bahasa yang digunakan pada server tanpa perlu
melakukan kompilasi tetapi cukup menuliskan tulisan dalan bentuk
ASCII-nya saja. PHP disebut juga sebagai bahasa interpreter. PHP
sangat mirip dengan bahasa C, juga mempunyai karakteristik yang
mirip dengan Perl. Bahasa pemrograman biasanya diterjemahkan atau
dikompilasi terlebih dahulu. Interpreter adalah sebuah program yang
digunakan untuk membaca file yang berisi kode program yang akan
15 Anhar, Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak, (PT. Elex Media
Komputindo, 2009), h.23.
17
dijalankan, kemudian interpreter tersebut akan meminta CPU untuk
melakukan perintah yang diterimanya. Compiler adalah sebuah
program yang membaca file yang berisi source code kemudian
mengkompilasi source code tersebut menjadi kode biner yang dapat
dieksekusi secara langsung oleh komputer. Kode biner ini tidak dapat
dibaca dan dimengerti oleh kebanyakan orang kecuali oleh orang yang
tahu bahasa assembler atau mesin.
PHP tersedia untuk hampir semua platform termasuk Linux
dan Windows. Seperti halnya dengan program open source lainnya,
PHP dibuat di bawah lisensi GNU (General Public License) yang
dapat di download secara gratis melalui situs http://www.php.net.
PHP dapat digunakan bersama dengan HTML sehingga
memudahkan dalam membangun aplikasi website dengan cepat. PHP
juga dapat digunakan untuk meng-update database, menciptakan
database dan mengerjakan perhitungan matematika yang kompleks.
Selain itu PHP juga dapat digunakan untuk menghapus file-file secara
acak di suatu sistem komputer, tergantung pada level keamanan yang
menjalankan PHP. PHP dapat membuat koneksi jaringan internet dan
melayani koneksi tersebut. Karena kehandalannya, cepat, kuat, stabil
dan mudah berinteraksi dengan berbagai aplikasi pendukung lainnya
seperti MySQL, PostgressSQL, Interbase, ODBC, mSQL, Oracle,
Sybase menjadikan PHP banyak digunakan oleh para website
developer untuk membangun aplikasi website.16
5. Pendidikan Jarak Jauh (e-learning)
a. Pengertian Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran
dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas
belajar17. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik,
misalnya karena siswa bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi
16 Anhar, Panduan Menguasai……………., h.3. 17 Jelarwin Dabutar, http://konselingcenter.co.cc/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi
=lihat&id=48, pada tanggal 22 Juni 2010.
18
pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan
yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi
institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran
dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh.
Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif
pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Pada sistem
pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan peserta didik tidak harus
berada dalam lingkungan yang sama. Tujuan dari pembangunan sistem
ini antara lain menerapkan aplikasi-aplikasi pendidikan jarak jauh
berbasis website mata pelajaran matematika pada materi segiempat.
Secara sederhana dipahami sistem ini terdiri dari kumpulan
aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
kegiatan pendidikan jarak jauh hingga penyampaian materi pendidikan
jarak jauh tersebut dapat dilakukan dengan baik. Sarana penunjang dari
pendidikan jarak jauh ini adalah teknologi informasi. Kemunculan
teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan jarak jauh ini
sangat membantu sekali. Seperti dapat dilihat, dengan munculnya
berbagai pendidikan secara online, baik pendidikan formal atau non-
formal, dengan menggunakan fasilitas Internet.
Proses pengembangan instruksional untuk pendidikan jarak
jauh, terdiri dari tahap perancangan, pengembangan, evaluasi, dan
revisi. Dalam mendesain instruksi pendidikan jarak jauh yang efektif,
harus diperhatikan, tidak saja tujuan, kebutuhan, dan karakteristik guru
dan siswa, tetapi juga kebutuhan isi dan hambatan teknis yang
mungkin terjadi. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dari
instruktur, spesialis pembuat isi, dan siswa selama dalam proses
berjalan.
Keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh antara lain
ditentukan oleh adanya interaksi antara guru dan siswa, antara siswa
dan lingkungan pendidikan, dan antara siswa. Partisipasi aktif peserta
19
pendidikan jarak jauh mempengaruhi cara bagaimana mereka
berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Desain instruksional
dimulai dengan mengerti harapan pemakai, dan mengenal mereka
sebagai individual yang mempunyai pandangan berbeda dengan
perancang sistem. Dengan memahami keingingan pemakai maka dapat
dibangun suatu komunikasi yang efektif.
Faktor utama dalam Pendidikan jarak jauh yang dikenal
sebagai distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah
tidak adanya interaksi antara guru dan siswanya18. Namun demikian,
dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan
interaksi antara guru dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu
nyata) atau tidak. Dalam bentuk langsung dapat dilakukan misalnya
dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real
video, dan online meeting. Yang tidak langsung bisa dilakukan dengan
mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan
cara diatas interaksi guru dan siswa di kelas mungkin akan tergantikan
walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara
pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam website,
seperti materi guru dibuat dalam bentuk presentasi di website dan
dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis
yang dibuat oleh guru dapat pula dilakukan dengan cara yang sama.
Pendidikan jarak jauh mengatasi keterbatasan yang ada pada
jenis-jenis pendidikan jarak jauh yang lain (yang sebenarnya juga
sudah sarat teknologi), yaitu pendidikan jarak jauh dengan satelit serta
teknologi televisi. Pada kedua teknologi di atas, siswa masih harus
berjalan ke fasilitas-fasilitas pendidikannya sedangkan peralatannya
bersifat khusus dan mahal. Kini dengan pendidikan lewat internet,
siswa dapat belajar sendiri dari rumah dengan peralatan komputer
sendiri.
18 Jelarwin Dabutar, http://konselingcenter.co.cc/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi
=lihat&id=48, pada tanggal 22 Juni 2010.
20
b. Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Website Secara Online
Bila kembali ke konsep dasar pada suatu sistem pendidikan
tradisional yang dilakukan saat ini, para siswa dan guru bertemu pada
suatu tempat dan waktu tertentu. Sistem pendidikan tradisional ini
kelak akan bergeser kepada pendidikan jarak jauh dengan dilandasi
bahwa agak sulit untuk mengumpulkan peserta kursus, training atau
pendidikan pada satu waktu dan tempat tertentu sedangkan peserta
tersebar di wilayah yang berbeda-beda dan pada dasarnya materi-
materi yang seharusnya disampaikan di kelas, dapat diberikan tanpa
kehadiran para siswa dan guru secara langsung di kelas.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa
ini, khususnya perkembangan teknologi internet turut mendorong
berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh ini. Ciri teknologi
internet yang selalu dapat diakses kapan saja, dimana saja, multiuser
serta menawarkan segala kemudahannya telah menjadikan internet
suatu media yang sangat tepat bagi perkembangan pendidikan jarak
jauh selanjutnya. Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang
suatu sistem pendidikan jarak jauh harus diperhatikan dari bentuk
pendidikan yang diberikan. Suatu kursus bahasa Inggris salah satunya,
pada akhir pembelajaran siswa dituntut untuk mempunyai reading dan
listening skill yang baik, untuk itu medianya dapat berupa sound,
gambar dan bentuk multimedia lainnya yang dapat di kirimkan melalui
internet.
Bila dibatasi pada website based distance learning maka
pengguna, dalam hal ini guru dan siswa memerlukan fasilitas internet
untuk tetap menjaga konektivitas dengan pendidikan jarak jauh
tersebut. Kemampuan siswa untuk tetap menjaga konektivitas
menentukan bagi kesinambungan suatu sistem pendidikan jarak jauh.
Apabila kita umpamakan suatu pendidikan jarak jauh berbasis website
sebagai suatu community maka di dalamnya harus dapat memfasilitasi
bertemunya atau berinteraksinya siswa dan guru. Agak sulit memang
21
untuk memindahkan apa yang biasa dilakukan oleh guru di depan kelas
kepada suatu bentuk website yang harus melibatkan interaksi berbagai
komponen di dalamnya. Adanya sistem ini membuat mentalitas guru
dan siswa harus berubah, perbedaan karakteristik guru dalam mengajar
tidak tampak dalam metode ini. Seperti layaknya sebuah perguruan
tinggi, metode ini juga harus mampu memberikan informasi
perkuliahan kepada siswa. Informasi itu harus selalu dapat diakses oleh
siswa dan guru serta selalu diperbaharui setiap waktu. Informasi yang
sering dibutuhkan itu berupa silabus, jadwal pembelajaran,
pengumuman, siapa saja siswa yang menjadi anggota, materi
pembelajaran dan penilaian atas prestasi siswa19.
6. Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang
dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk website.
Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk mesuk ke dalam “ruang kelas”
digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran, kuis, jurnal
elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari
Modulator Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle
merupakan sebuah aplikasi Courde Management System (CMS) yang
gratis dapat di download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja
dengan licensi secara GNU (General Public License)20.
Beberapa keunggulan yang dimiliki Moodle dalam mendukung e-
learning adalah:
a. Instalasi yang diperlukan sangat mudah, sederhana, efisien dan ringan
serta sesuai dengan banyak browser.
b. Adanya dukungan berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia yang
memudahkan penggunanya.
c. Adanya manajemen situs yang memungkinkan dilakukannya
pengaturan situs secara keseluruhan, perubahan modul dan lain-lain.
19 Jelarwin Dabutar, http://konselingcenter.co.cc/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi =lihat&id=48, pada tanggal 22 Juni 2010.
20 E-Padi Corporation, http://www.moodle.org, pada tanggal 14 Juni 2010.
22
d. Tersedianya modul chat, modul polling, modul forum, modul untuk
jurnal, modul untuk kuis, modul untuk worskhop dan survey, serta
masih banyak lagi.
Adapun kelemahan yang dapat timbul dalam pemanfaatan moodle
untuk e-learning diantaranya :
a. Kurang dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang disebabkan oleh
buruknya perancangan aplikasi website sehingga tidak sesuai dengan
kebutuhan pengguna, misalnya penggunaan teks, warna dan gambar
yang tidak jelas ataupun tidak sesuai.
b. Para pengguna tidak mengetahui dan mengenal secara baik website
yang digunakan yang disebabkan kurangnya pemahaman pengguna
mengenai website tersebut.
c. Waktu akses yang lambat dan buruknya perancangan materi yang
memiliki ukuran file yang besar (akibat adanya unsur audio, video).
B. Langkah-langkah Pembuatan Website
Pembuatan website pembelajaran matematika ini memiliki langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Tema
Penentuan tema digunakan untuk menganalisa gagasan, meliputi
identifikasi kebutuhan dan karakteristik pengguna (user), menentukan
materi pengajaran, dan memilih program komputer yang akan digunakan
untuk membuat website pembelajaran matematika.
Internet sebagai media informasi dapat pula digunakan untuk
membuat sekolah virtual.21 Dengan adanya internet dan sebuah website,
proses belajar-mengajar dapat dilakukan secara online maupun offline
tanpa harus bertatap muka antara siswa dengan guru.
Sasaran user utama yang akan menggunakan website pembelajaran
matematika adalah siswa kelas VII SMP/MTs. Selain bagi siswa website
21 Dadan Sutisna, 7 Langkah Mudah Menjadi Webmaster, (Jakarta : Media Kita, 2007),
h.10.
23
pembelajaran matematika ini juga akan membantu guru memproyeksikan
ide-ide pengajarannya kepada siswa dalam menyampaikan materi
pelajaran matematika.
2. Mengumpulkan Bahan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti clipart,
image, animasi dan lain-lain yang diperlukan pada pembuatan materi dan
latihan soal. Materi pelajaran yang ada pada website pembelajaran
matematika ini adalah segiempat yang terdiri dari konsep dasar, contoh
soal dan latihan soal yang telah dipersiapkan dan diambil dari beberapa
referensi yang biasa digunakan oleh guru untuk siswa SMP kelas VII.
3. Perancangan Desain
Pada tahap ini dilakukan spesifikasi dari arsitektur dan gaya yang
akan digunakan dalam membuat website pembelajaran matematika.
Spesifikasi dibuat secara rinci sehingga pada tahap berikutnya, yaitu
pengumpulan bahan dan pembuatan tidak diperlukan keputusan baru.
Perancangan website pembelajaran matematika ini menggunakan
perangkat struktur navigasi dan storyboard.
a. Struktur navigasi
Struktur navigasi yang digunakan pada website pembelajaran
matematika ini adalah bentuk model yang hierarkis. Konsep navigasi
ini dimulai dari satu page yang disebut homepage yang menjadi
halaman utama.
Dari halaman tersebut dapat dibuat beberapa cabang ke
halaman yang lain. Struktur navigasi yang digunakan dapat terlihat
pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Navigasi Umum
24
b. Layout
Gambar 2.2 Layout Dasar
Layout adalah gambar-gambar yang digrafiskan dalam kolom-
kolom naskah yang dibuat pada kertas atau kartu-kartu pada ukuran
tertentu. Penggunaan layout pada website pembelajaran matematika ini
akan menggambarkan rangkaian tampilan mulai dari tampilan utama,
materi dan latihan soal.
4. Pembuatan Desain Website
Tahapan ini merupakan tahapan seluruh objek website dibuat.
Pembuatan website pada tahap ini meliputi pembuatan materi persegi,
persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, jajargenjang, trapesium dan
latihan soal yang disusun berdasarkan struktur navigasi dan storyboard
yang telah didesain.
5. Testing (uji coba) Website
Testing dilakukan setelah seluruh materi pengajaran dimasukkan
pada tahap pembuatan. Pada tahap ini dapat terlihat system pada website
yang telah dibuat dapat berjalan baik atau sebaliknya. Dalam penelitian ini
uji coba desain akan dilakukan dalam dua tahapan :
a. Uji coba kelayakan website oleh dosen dan guru yang kompeten.
b. Uji coba kelayakan oleh user, dalam hal ini siswa kelas VII SMP
Yayasan Pendidikan Mulia.
6. Evaluasi
Melakukan perbaikan terhadap website pembelajaran yang telah
diuji coba, dan perbaikan dilakukan berdasarkan masukan dari dosen dan
guru yang kompeten serta user (siswa SMP kelas VII) pada bagian-bagian
tertentu yang dibutuhkan oleh siswa.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Yayasan
Pendidikan Mulia (YPM) Jakarta Selatan, sedangkan waktu yang digunakan
untuk penelitian ini adalah pada semester genap pada tahun 2008. Pembuatan
dan pengembangan model pembelajaran matematika berbasis website telah
dilakukan sejak bulan Januari - April 2008.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan model
dengan disain pengembangan dan aplikasi. Metode penelitian dan
pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development
adalah metode penelitian yang digunkan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut.1
C. Sasaran dan Klien (target client)
Sasaran dan klien pada penelitian ini adalah populasi dan sampel.
Populasi dan sampel yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang
merupakan perhatian peneliti.2 Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa Sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Mulia
1 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 407. 2 Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta : Buana, 2007), h.145.
26
(YPM) yang terdaftar di sekolah tersebut pada semester genap tahun
ajaran 2007-2008.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sample dalam
penelitian menggunakan teknik random sampling. Random sampling
adalah proses pemilihan sampel dengan seluruh anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih3. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dua unit kelas VII dan sebanyak 100 siswa.
D. Perencanaan dan Penyusunan Model
Pembuatan media pembelajaran Matematika berbasis website ini
mengambil mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Tema
Penentuan tema digunakan untuk menganalisa gagasan, meliputi
identifikasi kebutuhan dan karakteristik pengguna (user), menentukan
materi pengajaran, dan memilih program komputer yang akan digunakan
untuk membuat website pembelajaran matematika. Sasaran user utama
yang akan menggunakan website pembelajaran matematika adalah siswa
kelas VII SMP/MTs. Selain bagi siswa website pembelajaran matematika
ini juga akan membantu guru memproyeksikan ide-ide pengajarannya
kepada siswa dalam menyampaikan materi pelajaran matematika.
Materi yang disediakan dalam website pembelajaran matematika
adalah bangun datar segiempat. Hal ini dilakukan karena pada materi
segiempat terdapat konsep-konsep dasar yang membutuhkan visualisasi.
Fasilitas gambar serta animasi yang dimiliki website pembelajaran
matematika ini diduga dapat memenuhhi kebutuhan visual tersebut.
Website pembelajaran matematika ini dibuat dengan menggunakan
program moodle.
3 Ronny Kountur, Metode……..……………, (Jakarta : Buana, 2007), h.147.
27
2. Mengumpulkan Bahan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti gambar,
animasi dan literature yang diperlukan pada pembuatan website ini. Materi
pelajaran yang ada pada website pembelajaran matematika ini adalah
segiempat yang terdiri dari konsep dasar, contoh soal dan latihan soal yang
telah dipersiapkan dan diambil dari beberapa referensi yang biasa
digunakan oleh guru untuk siswa SMP kelas VII.
3. Perancangan Desain
Pada tahap ini dilakukan spesifikasi dari arsitektur dan gaya yang
akan digunakan dalam membuat media pembelajaran matematika berbasis
website. Spesifikasi dibuat secara rinci sehingga pada tahap berikutnya,
yaitu pengumpulan bahan dan pembuatan tidak diperlukan keputusan baru.
Perancangan website pembelajaran matematika ini menggunakan
perangkat struktur navigasi dan storyboard.
a. Struktur navigasi
Struktur navigasi yang digunakan pada website pembelajaran
matematika ini adalah bentuk model yang hierarkis. Model ini
diadaptasi dari top-down design. Konsep navigasi ini dimulai dari satu
page (halaman) yang disebut homepage yang menjadi halaman utama.
Dari halaman tersebut dapat dibuat beberapa cabang ke halaman yang
lain.
b. Layout
Layout adalah adalah pola atau halaman dari sebuah website
yang sudah didesain dan disiapkan sedemikian rupa. Penggunaan
Layout pada website pembelajaran matematika ini akan
menggambarkan rangkaian tampilan mulai dari tampilan utama, materi
dan latihan soal. Layout yang digunakan pada perancangan ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
28
Gambar 3.1 Tampilan Awal Website (Homepage)
Gambar 3.2 Tampilan Login
Gambar 3.3 Tampilan Login Admin Situs
A. Tampilan Awal
Website (Homepage)
B. Tampilan Login
C. Tampilan Login
Admin Situs
29
Gambar 3.4 Tampilan Login Pengajar
Gambar 3.5 Tampilan Login Siswa
Layout lengkap website ini dapat dilihat pada Bab IV.
4. Pembuatan Desain Website
Tahapan ini merupakan tahapan seluruh objek website dibuat.
Pembuatan website pada tahap ini meliputi pembuatan materi persegi,
persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, jajargenjang, trapesium dan
latihan soal yang disusun berdasarkan struktur navigasi dan storyboard
yang telah didesain.
5. Testing (uji coba) Website
Testing dilakukan setelah seluruh materi pengajaran dimasukkan
pada tahap pembuatan. Pada tahap ini dapat terlihat sistem pada website
yang telah dibuat dapat berjalan baik atau sebaliknya. Dalam penelitian ini
uji coba desain akan dilakukan dalam dua tahapan :
a. Uji coba kelayakan website oleh dosen dan guru yang berkompeten
b. Uji coba kelayakan oleh user, dalam hal ini siswa kelas VII SMP
Yayasan Pendidikan Mulia.
D. Tampilan Login
Pengajar
E. Tampilan Login Siswa
30
6. Evaluasi
Melakukan perbaikan terhadap website pembelajaran yang telah
diuji coba, dan perbaikan dilakukan berdasarkan masukan dari dosen yang
berkompeten serta user (siswa SMP kelas VII) pada bagian-bagian tertentu
yang dibutuhkan oleh user.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data lapangan, peneliti menggunakan metode
angket. Metode angket merupakan cara pengumpulan data dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada responden melalui prosedur
membuat pertanyaan terlebih dahulu. Angket yang peneliti gunakan adalah
angket terbuka yang telah dibuat dan diverifikasi oleh dosen yang kompeten,
berkaitan dengan keterbacaan website, kejelasan materi dan gambar, serta
pentingnya website dalam pembelajaran matematika.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, peneliti melakukan pengolahan data dan
perhitungan dengan menggunakan rumus statstik prosentasi :
P = %100NF
Dengan P = Prosentase jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = Banyak responden
100% = Bilangan tetap konstan
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Uji Coba (Field Testing) dengan Revisi Model
Website yang dibangun ini berisi materi pelajaran segiempat beserta
contoh soal dan latihan soal yang telah diuji kelayakannya oleh dosen yang
kompeten sehingga website tersebut dapat digunakan oleh user secara offline.
Website pada penelitian ini dirancang untuk dapat dijalankan oleh 3 jenis
pengguna, yaitu: admin sebagai pengendali seluruh isi website, guru sebagai
pengguna yang dapat memasukkan materi pembelajaran, dan siswa sebagai
pengguna yang dapat mengambil informasi dan menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru.
Setelah menggunakan website sebagai media pembelajaran
matematika, siswa memberikan penilaian terhadap website pembelajaran yang
telah dibuat dengan cara mengisi angket kelayakan website pembelajaran
matematika. Hasil dari angket penilaian siswa terhadap kelayakan website
pembelajaran matematika ini ditabulasikan dalam bentuk angka untuk
selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk persentase lalu ditafsirkan dengan
kalimat sebagai penjelasannya.
1. Halaman Depan Website
Gambar 4.1 Halaman Depan Website
b
a c
32
Halaman depan (homepage) adalah halaman pertama pada aplikasi
ketika pengguna memasukkan alamat website pada box addres. Pada
halaman ini terdapat beberapa menu, yaitu :
a. Menu [pilihan bahasa]
Tersedia 64 pilihan bahasa pada website ini dan pengunjung
dapat menentukan bahasa yang akan digunakan untuk melihat website
ini.
b. Menu Kategori kursus dan Kursus yang tersedia
Menu ini menyediakan materi pelajaran yang bisa diakses oleh
anggota kursus. Akan tetapi, untuk melihat isi kursus pengunjung
harus login terlebih dahulu.
c. Menu Login
Untuk dapat mengakses website, perlu dilakukan login terlebih
dahulu. Menu login terletak pada kanan atas halaman.
Gambar 4.2 Halaman Login
)1
)2
33
Berdasarkan gambar 4.2, dapat dilihat halaman login dengan
keterangan sebagai berikut :
1) Menu Login
Pada saat melakukan login, pengguna harus mengisi
username dan password kemudian klik login. Data yang
dimasukkan akan disesuaikan dengan data yang ada basis data.
Bila data tidak sesuai, maka pengguna akan kembali menuju
halaman login. Bila data sesuai, maka pengguna akan menuju pada
halaman home admin, guru atau siswa. Pengunjung yang belum
terdaftar dapat mendaftarkan diri dengan menggunakan menu
“pendaftaran” dan mengisi daftar isian yang disediakan. Namun
website ini disajikan secara offline, untuk pendaftaran siswa dapat
menghubungi guru materi pelajaran yang ingin diikuti.
2) Menu Login sebagai tamu
Beberapa kursus memperbolehkan pengunjung memasuki
kursus tanpa harus menjadi anggota kursus tersebut.
2. Penggunaan Aplikasi Untuk Admin
Tampilan halaman home admin dapat dilihat pada gambar 4.3.
Pada halaman home admin terdapat :
a. Menu Hidupkan Mode Ubah
Menu-menu yang ada pada home admin ini dapat
disembunyikan ataupun ditampilkan untuk dapat dilihat oleh siswa
melalui menu ini.
b. Menu Administrasi
Dalam halaman ini disebelah kiri terdapat menu pertama yang
disebut menu administrasi yang berisi menu konfigurasi, pengguna,
backup, kembalikan, kursus, catatan, file situs dan admin.
34
Gambar 4.3 Halaman Home Admin
Bila pengguna memilih menu administrasi maka akan muncul
halaman home admin. Dalam menu ini terdapat sub-sub menu yang
fungsinya berbeda-beda. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.4.
1) Menu [Pendaftaran Moodle]
Website yang sudah ada dapat di daftarkan untuk
pengoperasian secara online dengan menggunakan menu ini.
b a
35
2) Menu [Konfigurasi]
- Variabels
Mengatur variabel yang mempengaruhi pengoperasian situs
secara umum
- Pengaturan Situs
Menentukan tampilan halaman depan situs
- Theme
Pilih tampilan situs (warna, huruf, dll.)
- Bahasa
Untuk memeriksa dan mengubah paket bahasa saat ini
- Modul
Mengatur modul terpasang dan pengaturannya
- Block
Mengatur penambahan block and pengaturannya
- Penyaring
Pilih penyaringan kata-kata dan pengaturan yang
berhubungan
- Backup
Mengatur backup otomatis serta penjadwalannya
- Editor Setting
Pengaturan dasar untuk Editor HTML
- Calender
Configure various calendar and date/time- related aspects of
Moodle
- Maintenance Mode
For upgrades and other work
36
Gambar 4.4 Halaman Administrasi
)1
)2
)3
)4
)5)6
)7
37
3) Menu [Pengguna]
- Otentikasi
Anda dapat menggunakan database pemakai yang ada atau
database pemakai dari luar
- Ubah keanggotaan pengguna
Melihat daftar anggota dan mengubah data-data mereka
- Tambah pengguna Baru
Tambahkan anggota baru secara manual
- Upload Pengguna
Import anggota baru dari file teks
- Enrolments
Anda dapat menggunakan database pemakai yang ada atau
database pemakai dari luar.
- Daftarkan Para siswa
Memasuki kursus dan menambahkan para siswa dari menu
admin
- Tentukan pengajar
Temukan kursus, lalu gunakan ikon untuk menentukan para
guru
- Penugasan pembuat kursus.
Pembuat kursus dapat sekaligus jadi pengajar
- Penugasan admin
Admin dapat melakukan apa saja dan dapat berada disemua
tempat disitus
4) Menu Lainnya
- Menu [Kursus]
Menentukan kursus dan kategorinya serta penugasan orang-
orangnya
- Menu [Catatan]
Melihat catatan semua aktivitas pada situs ini
38
- Menu [File Situs]
Untuk mempublikasikan file-file umum atau meng-upload
backup dari luar.
- Menu [Environment]
Check how your server suits current and future installation
requirements
5) Menu [Dokumentasi Kursus]
Informasi tentang kursus yang disediakan
6) Menu [Info PHP]
Informasi tentang PHP yang digunakan
c. Halaman Pendaftaran Anggota
Tampilan halaman pendaftaran anggota dapat dilihat pada
gambar 4.5.
1) Tab Profile
Melihat profil atau biodata dari user yang dipilih
2) Tab Ubah Profile
Bila pengguna memilih tambah pengguna baru pada menu
pengguna, maka akan muncul halaman ini. Dalam halaman ini
ditampilkan data lengkap siswa secara detail beserta textfield disisinya.
Textfield ini diisi untuk membuat data siswa baru pada database.
3) Tab Forum Post
Melihat forum yang telah dipublikasikan oleh user
4) Tab Activity Report
Menampilkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan user
dalam website ini
39
Gambar 4.5 Halaman Pendaftaran Anggota
)1
)2 )4)3
40
d. Halaman Daftar Anggota
Gambar 4.6 Halaman Daftar Anggota
1) Link Abjad Pengguna
Pencarian anggota dapat dilakukan dengan melihat daftar
anggota atau dengan menggunakan abjad.
2) Menu “Tambah Pengguna Baru”
Dari daftar yang ada, anda juga dapat menambahkan
pengguna baru.
)2)3
)1
41
3) Daftar pengguna yang ada
Pada daftar pengguna yang ada, anda dapat mengubah
profilnya atau menghapusnya dari daftar
e. Halaman Konfirmasi Penghapusan Anggota
Gambar 4.7 Halaman Konfirmasi Penghapusan Anggota
Bila pengguna memilih link hapus pada halaman pengguna
maka akan muncul halaman ini. Halaman ini merupakan halaman
konfirmasi yang menunjukkan data pengguna pada database akan
dihapus dengan mengklik “ya” dan “tidak” untuk membatalkan
penghapusan data dan kembali kehalaman data pengguna.
f. Halaman Kategori Kursus
Gambar 4.8 Halaman Kategori Kursus
42
Bila pengguna memilih tombol tambah daftar kelas, pada
halaman home maka akan muncul halaman ini. Anda dapat
menambahkan atau menghapus kursus yang tersedia.
g. Halaman Konfirmasi Hapus Kursus
Gambar 4.9 Halaman Hapus Kursus
Bila pengguna mengklik ikon hapus, maka akan muncul
halaman ini. Halaman ini menampilkan data kelas yang akan dihapus.
Dan akan dihapus dengan mengklik “ya’ dan “tidak” untuk
membatalkan penghapusan dan kembali ke halaman kategori kursus.
h. Halaman Tambah Siswa Kedalam Kursus
Gambar 4.10 Halaman Tambah Siswa kedalam Kursus
43
Pada halaman ini anda dapat menambahkan siapa saja yang
bisa masuk ke dalam kursus, baik siswa maupun guru yang terdaftar
3. Penggunaan Aplikasi Untuk Guru atau Pengajar
Ketika memasuki halaman website pertama kali, maka akan
memasuki halaman awal. Untuk melihat isi dari website pengguna harus
menuju halaman login, dalam hal ini pengguna memasukkan
penggunaname dan password. Apabila username dan password yang
dimasukkan cocok, maka akan dilihat statusnya. Apabila username
berstatus guru, maka akan masuk ke halaman utama guru.
a. Halaman Home Guru
Gambar 4.11 Halaman Home Guru
Pada halaman ini, terlihat kursus apa saja yang diajarkan oleh
guru tersebut.
44
b. Halaman Kursus (Guru) dan Edit Langsung
Gambar 4.12 Halaman Kursus dan Edit Langsung
45
Pada halaman kursus ini dapat dilihat materi apa saja yang
disajikan dalam kursus yang dibuat. Guru dapat dengan mudah
memodifikasi, menambahkan atau menghapus materi yang ada pada
website yang dibuat dengan menu edit langsung ini.
c. Halaman Membuat Kuiz
Pengajar dapat menguji kemampuan siswa dengan membuat
Kuis. Macam-macam soal Kuis yang bisa dibuat melalui Moodle
antara lain: pilihan berganda, benar-salah, isian, essay, menjodohkan,
dll. Pembuatan suatu Kuis dimulai dengan membuat wadahnya terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan dengan membuat soal-soalnya. Klik
menu “Add an activity…” pada minggu tertentu dimana kita akan
memasukkan kuis dan pilihlah Kuis.
Gambar 4.13 Pilihan Aktifitas
Maka akan muncul halaman untuk setting kuis seperti gambar 4.14.
Gambar 4.14 Halaman Pengaturan Kuis
46
Selain judul kuis dan penjelasannya, ada beberapa field yang
perlu diisi, yakni antara lain:
Open the quiz
Tanggal dan jam dimana kuis mulai tersedia.
Close the quiz
Tanggal dan jam dimana kuis sudah ditutup (selesai).
Time limit
Lamanya waktu penyelesaian kuis.
Time delay between first and second attempt
Jarak waktu yang diperbolehkan mengulagi Kuis untuk yang
kedua kalinya.
Time delay between later attempts
Jarak waktu yang diperbolehkan mengulangi Kuis selanjutnya.
Question per page
Jumlah soal/pertanyaan pada setiap halaman.
Shuffle questions
Pertanyaan dapat disajikan secara acak setiap kali kuis diakses.
Shuffle answers: Jawaban (untuk soal pilihan berganda dan
menjodohkan) dapat diacak setiap kali suatu soal diakses.
Attempts allowed
Jumlah maksimum pengguna boleh mencoba mengulangi kuis.
Each attempt builds on the last
Pilihan Yes berarti setiap menjawab soal ulangan akan
dipengaruhi hasil jawaban sebelumnya.
Adaptive mode
Untuk pilihan Yes, bila jawaban salah, siswa diperbolehkan
menjawab suatu soal berkali-kali hingga betul, akan tetapi akan ada
penalti setiap kali jawaban salah.
47
Grading method
Untuk soal yang boleh diulang, cara menentukan nilai akhir
dapat dipilih misalnya: nilai tertinggi, rerata, pertama, atau
terakhir.
Apply penalties
Pilihan ini berkaitan dengan Adaptive mode yang dipilih Yes.
Decimal digits in grade
Banyaknya angka dibelakang koma dari suatu nilai.
Student may review
Pilihan ini akan mengatur kapan siswa dapat mengetahui
respon, skor, umpan balik, jawaban yang benar, dll.
Show quiz in a "secure" window
Soal akan ditampilkan dalam windows khusus guna mengurai
kemungkinan siswa berbuat curang.
Require password
Password dapat diberikan pada Kuis.
Require network address
IP address yang boleh mengakses Kuis bisa dimasukkan.
Setelah selesai melakukan pengisian dan menekan tombol “Save
changes”, maka akan muncul halaman editing kuis sebagai berikut.
Gambar 4.15 Halaman Memasukkan Pertanyaan Kuis
48
Dari halaman editing kuis tersebut terlihat bahwa belum ada
soal-soal yang dimasukkan dalam kuis (karena memang belum dibuat).
Oleh karena itu, selanjutnya adalah melakukan pembuatan soal-soal
baru. Pilihlah jenis soal yang akan dibuat dengan memilih menu ”Buat
pertanyaan baru”.
Gambar 4.16 Halaman Soal Pilihan Berganda
49
Gambar 4.17 Halaman Soal Benar-salah
Gambar 4.18 Halaman Soal Isian
50
d. Membuat forum diskusi
Forum diskusi merupakan sarana komunikasi bagi pengajar dan
siswa. Untuk membuat forum, klik menu ”Add an activity...” dan pilih
Forum maka akan terlihat halaman pembuatan forum seperti gambar
4.19.
Gambar 4.19 Halaman Pembuatan Forum Diskusi
e. Memasukkan Chat
Chat merupakan sarana komunikasi yang bersifat synchronous
bagi pengajar dan siswa. Untuk membuat Chat, klik menu ”Add an
activity...” dan pilih Chat maka akan terlihat halaman pembuatan chat
adalah seperti gambar 4.20.
51
Gambar 4.20 Halaman Pembuatan Chat
Langkah-langkah di atas merupakan implementasi modul-modul
pokok dari Moodle. Dengan implementasi tersebut akan diperoleh sistem
e-learning yang lengkap. Akan tetapi, masih banyak modul-modul lain
yang perlu digali dan diimplementasikan secara kreatif. Para pengajar
hendaknya merujuk langsung ke website Moodle dan sumber-sumber
lainnya agar dapat memanfaatkan Moodle secara optimal.
4. Penggunaan Aplikasi Untuk Siswa
a. Halaman Home Siswa
Ketika memasuki halaman website pertama kali, maka akan
memasuki halaman awal. Untuk melihat isi dari website pengguna
harus menuju halaman login, dalam hal ini pengguna memasukkan
username dan password. Apabila username dan password yang
dimasukkan cocok, maka akan dilihat statusnya. Apabila username
berstatus siswa, maka akan masuk ke halamaan home siswa.
52
Gambar 4.21 Halaman Home Siswa
b. Halaman Kursus Siswa
Gambar 4.22 Halaman Kursus Siswa
Pada halaman kursus ini dapat dilihat materi apa saja yang
disajikan dalam kursus yang dibuat.
53
c. Halaman Pre-test
Gambar 4.23 Halaman Pre-Test
Ketika Siswa memilih ”pre-test”, maka akan muncul halaman
ini. Siswa dapat memulai test yang diberikan oleh guru dengan
menekan ”Mencoba kuis sekarang”. Soal yang tersedia adalah soal
yang dibuat oleh guru yang bersangkutan.
Gambar 4.24 Halaman Soal Pre-Test
54
d. Halaman Chat
Gambar 4.25 Halaman Memulai Chat
Halaman chat adalah sebuah halaman dimana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan pengguna lainnya. Siswa dapat memulai chat dan memilih lawan bicara atau mengetik pembicaraan pada kolom yang tersedia diakhiri dengan menekan enter.
Gambar 4.26 Halaman Chat
55
e. Halaman Materi
Gambar 4.27 Halaman Materi
Siswa dapat melihat materi yang akan dipelajari pada halaman ini. Disajikan ringkasan materi dan simulasi agar siswa dapat lebih memahami materi yang dipelajari.
Gambar 4.28 Halaman Simulasi Materi
56
f. Halaman Nilai
Gambar 4.29 Halaman Nilai
Halaman ini akan menyajikan nilai yang diperoleh siswa
setelah siswa mengerjakan soal yang dibuat oleh guru. Nilai tersebut
dapat di download dalam bentuk lembar kerja Microsoft Excel.
B. Hasil Tes Siswa
Peneliti melakukan penelitian di SMP Yayasan Pendidikan Mulia
Jakarta dengan mengambil sampel kelas VII.1 yang berjumlah 27 siswa.
Setelah peneliti mengajarkan matematika dengan media website lebih dari
lima kali pertemuan, peneliti memberikan tes hasil belajar matematika
berupa soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Tes yg
diberikan telah terlebih dahulu dilakukan uji coba validitas menggunakan
Point Biserial, ternyata dari 30 soal yg peneliti berikan didapat 22 soal
yang valid, dan 8 soal tidak valid dimana soal yang tidak valid kemudian
dibuang. Soal yang valid inilah yang peneliti berikan kepada siswa dan
dimasukkan ke dalam website. Dari data tes hasil belajar siswa diperoleh
rentang nilai mulai dari 31,8 sampai 100 dengan rata-rata = 79,39,median
= 83, modus = 85,23, varians = 261,333 dan simpangan baku = 16,166.
Penyajian data dapat dilihat pada tabel berikut :
57
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siswa
No Interval Batas Nyata Frekuensi
Absolut Relatif (%)
1 89 - 100 88,5 - 100,5 8 29,630
2 77 - 88 76,5 - 88,5 12 44,444
3 65 - 76 64,5 - 76,5 3 11,111
4 53 - 64 52,5 - 64,5 1 3,704
5 41 - 52 40,5 - 52,5 2 7,407
6 29 - 40 28,5 - 40,5 1 3,704
Jumlah 27 100,000
Gambar 4.30 Histogram Frekuensi Hasil Tes Siswa
Frek
uens
i
14
12
10
8
6
4
2
0 28,5 40,5 52,5 64,5 76,5 88,5 100,5
Batas Bawah
58
C. Pengujian Keefektifan Model Pada Target
Pada tahap ini website yang telah dibuat diuji coba kepada user (guru
dan siswa SMP kelas VII). Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan,
dinyatakan bahwa elemen-elemen website yang digunakan telah memenuhi
syarat untuk dikatakan sebagai sebuah website. Hal ini ditandai oleh materi
yang disediakan cukup lengkap dan system website yang telah dibuat dapat
berjalan dengan baik, sehingga website yang telah dibuat layak untuk
digunakan sebagai alternatif media pembelajaran matematika.
Uji coba yang dilakukan kepada siswa dilakukan dengan cara seluruh
siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan website pembelajaran
matematika yang telah dibuat kemudian mengisi angket uji kelayakan website
sebanyak 10 item pertanyaan mencakup keterbacaan website, kemudahan
penggunaan website dan disain website. Hasil angket yang diperoleh dari 100
user dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Hasil uji coba kelayakan multimedia oleh siswa
No Item Pertanyaan
Jumlah
Frek
uensi
Persentase
(%)
1. Apakah teks yang ada pada website pembelajaran
matematika ini mudah dibaca ?
- Ya
- Tidak
75
25
75
25
2. Apakah gambar yang ada pada website
pembelajaran matematika ini dapat dilihat dengan
jelas ?
- Ya
- Tidak
69
31
69
31
59
3. Apakah gambar yang ada pada website
pembelajaran matematika ini mendukung materi
segiempat yang disediakan ?
- Ya
- Tidak
84
16
84
16
4. Apakah materi pilihan yang ada pada website
pembelajaran matematika ini sudah lengkap?
- Ya
- Tidak
70
30
70
30
5. Apakah materi pelajaran yang ada pada website
pembelajaran matematika ini mudah diakses ?
- Ya
- Tidak
72
28
72
28
6. Apakah tampilan yang ada pada website
pembelajaran matematika ini menarik untuk
dilihat ?
- Ya
- Tidak
78
22
78
22
7. Apakah paduan warna keseluruhan yang ada
pada website pembelajaran matematika ini bagus
?
- Ya
- Tidak
83
17
83
17
8. Apakah penempatan objek yang ada pada
website pembelajaran matematika ini sudah
sesuai ?
- Ya
- Tidak
71
29
71
29
60
9. Menurut anda perlukah website pembelajaran
matematika seperti ini digunakan dalam
pembelajaran matematika ?
- Ya
- Tidak
95
5
95
5
10. Jika perlu, di manakah website pembelajaran
matematika ini dapat digunakan ?
- Rumah
- Sekolah
- Keduanya
15
17
68
15
17
68
Hasil yang diperoleh dari tabel diubah ke dalam bentuk diagram satu
persatu agar penilaian user tehadap kelayakan website pembelajaran
matematika yang telah dibuat dapat terlihat secara visual dan kemudian
dianalisa dengan kalimat sebagai penjelasannya. Diagram hasil yang diperoleh
dari tabel adalah sebagai berikut :
1. Persentase Keterbacaan Teks Oleh Siswa
Berdasarkan gambar dibawah, dapat dikatakan bahwa penggunaan
jenis, ukuran dan warna huruf yang ada pada website matematika yang
telah dibuat mudah dibaca oleh user. Hal ini ditunjukkan oleh 75 % siswa
menyatakan bahwa teks yang ada pada website matematika mudah dibaca.
Apakah teks yang ada pada web pembelajaran matematika ini mudah dibaca ?
Ya = 75 siswa, 75%
Tidak = 25 siswa, 25%
Gambar 4.31 Diagram Persentase Keterbacaan Teks Oleh Siswa
61
2. Persentase kejelasan gambar oleh siswa
Gambar 4.32 menunjukkan bahwa penggunaan gambar-gambar
pada website matematika yang telah dibuat cukup dapat dilihat dengan
jelas oleh user. Hal ini dapat dilihat dengan 69 % dari 100 siswa
menjawab bahwa gambar yang ada pada website matematika yang telah
dibuat dapat dilihat dengan jelas.
Apakah gambar yang ada pada web pembelajaran matematika ini dapat dilihat dengan jelas ?
Ya = 69 siswa, 69%
Tidak = 31 siswa, 31%
Gambar 4.32 Diagram Persentase Kejelasan Gambar Oleh Siswa
3. Persentase kesesuaian gambar dengan materi pelajaran
Gambar 4.33 menunjukkan bahwa penggunaan gambar-gambar
pada website matematika yang telah dibuat cukup mendukung
penyampaian materi pelajaran segiempat. Hal ini dapat dilihat dari 100
siswa 84 % menjawab bahwa gambar yang ada pada website matematika
yang telah dibuat mendukung materi segiempat yang disediakan.
Apakah gambar yang ada pada web pembelajaran matematika ini mendukung materi segiempat yang
disediakan ?
Ya = 84 siswa, 84%
Tidak = 16 siswa, 16%
Gambar 4.33
Diagram persentase kesesuaian gambar dengan materi pelajaran
62
4. Persentase kelengkapan materi pilihan pada website
Berdasarkan gambar 4.34, dapat dikatakan bahwa materi pilihan
yang ada pada website matematika yang telah dibuat cukup lengkap. Hal
ini ditunjukkan dengan sebesar 70 % user menyatakan bahwa materi
pilihan yang disediakan website matematika cukup lengkap.
Apakah materi pilihan yang ada pada web pembelajaran matematika ini sudah lengkap?
Ya = 70 siswa, 70%
Tidak = 30 siswa, 30%
Gambar 4.34 Diagram persentase kelengkapan materi pilihan pada website
5. Persentase kemudahan mengakses materi pelajaran
Gambar 4.35 menunjukkan bahwa system pada website matematika
yang telah dibuat tidak error, karena materi pelajaran segiempat yang
disediakan website pembelajaran matematika ini mudah diakses oleh
siswa. Hal ini dilihat dengan 72 % dari 100 siswa menjawab bahwa materi
palajaran pada website matematika yang telah dibuat mudah diakses.
Apakah materi pelajaran yang ada pada web pembelajaran matematika ini mudah diakses ?
Ya = 72 siswa, 72%
Tidak = 28 siswa, 28%
Gambar 4.35
Diagram persentase kemudahan mengakses materi pelajaran
63
6. Persentase penilaian user terhadap tampilan website
Berdasarkan gambar 4.36, dapat dikatakan bahwa siswa menyukai
tampilan website pembelajaran matematika yang dibuat. Hal ini
ditunjukkan dengan sebesar 78 % siswa menyatakan bahwa tampilan
website pembelajaran matematika cukup menarik untuk dilihat.
Apakah tampilan yang ada pada web pembelajaran matematika ini menarik untuk dilihat ?
Ya = 78 siswa, 78%
Tidak = 22 siswa, 22%
Gambar 4.36
Diagram persentase penilaian user terhadap tampilan website
7. Persentase penilaian user terhadap paduan warna
Gambar 4.37 menunjukkan bahwa paduan warna yang digunakan
dalam website pembelajaran matematika disukai oleh siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan 83 % dari 100 siswa yang menyatakan bahwa paduan
warna keseluruhan pada website pembelajaran matematika yang telah
dibuat mudah bagus.
Apakah paduan warna keseluruhan yang ada pada web pembelajaran matematika ini bagus ?
Ya = 83 siswa, 83%
Tidak = 17 siswa, 17%
Gambar 4.37 Diagram persentase penilaian siswa terhadap paduan warna
64
8. Persentase penilaian user terhadap penempatan objek
Apakah penempatan objek yang ada pada web pembelajaran matematika ini sudah sesuai ?
Ya = 71 siswa, 71%
Tidak = 29 siswa, 29%
Gambar 4.38
Diagram persentase penilaian user terhadap penempatan objek
Gambar 4.38 menunjukkan bahwa menurut siswa penempatan
objek-objek dalam website pembelajaran matematika sudah proporsional.
Hal ini ditunjukkan dengan 71 % dari 100 siswa yang menyatakan bahwa
paduan penempatan objek pada website pembelajaran matematika yang
dibuat telah sesuai.
9. Persentase penilaian user terhadap penggunaan website
Berdasarkan gambar 4.39, dapat dikatakan bahwa penggunaan
website pembelajaran matematika diperlukan sebagai media pembelajaran
matematika. Hal ini ditunjukkan dengan sebesar 95 % dari 100 siswa
menyatakan bahwa website pembelajaran matematika perlu digunakan
dalam pembelajaran matematika.
Menurut anda perlukah web pembelajaran matematika seperti ini digunakan dalam pembelajaran matematika ?
Tidak = 5 siswa, 5%
Ya = 95 siswa, 95%
Gambar 4.39
Diagram persentase penilaian siswa terhadap penggunaan website
65
10. Persentase tempat penggunaan website
Gambar 4.40 menunjukkan bahwa website pembelajaran matematika
dapat digunakan di rumah dan di sekolah. Hal ini ditunjukkan dengan 65%
dari 100 siswa yang menyatakan bahwa website pembelajaran matematika
dapat digunakan di rumah dan di sekolah.
Jika perlu, di manakah multimedia pembelajaran matematika ini dapat digunakan ?
Keduanya = 68 siswa, 68%
Rumah = 15 siswa, 15%
Sekolah = 17 siswa, 17%
Gambar 4.40 Diagram persentase tempat penggunaan website
D. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, secara umum website
pembelajaran matematika yang telah dibuat memiliki kendala pada system
navigasi, posisi objek, serta proses tampil saat digunakan pada komputer yang
memiliki spesifikasi berbeda. Website yang dibuat masih dalam pemakaian
secara offline atau dengan menggunakan jaringan lokal yaitu Local Area
Network (LAN) yang hanya dapat dipakai di dalam sekolah saja dan
pemahaman guru dan siswa terhadap cara pemakaian website diharapkan
dapat mempermudah dalam pemakaian website.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan website pembelajaran matematika dapat
menumbuhkan antusias siswa dan semangat belajar, sehingga muncul
aktifitas siswa yang lebih baik. Karena pembelajaran ini menyajikan
media yang baru dan menyenangkan serta menarik bagi siswa, serta
dapat mengurangi rasa bosan sehingga siswa dapat mempelajari
matematika dengan baik.
2. Berdasarkan hasil tes belajar siswa diperoleh rentang nilai mulai dari
31,8 sampai 100 dengan rata-rata = 79,39, median = 83, modus = 85,23,
varians = 261,333 dan simpangan baku = 16,166.
3. Siswa memiliki respon yang positif terhadap website pembelajaran
matematika, sehingga siswa termotivasi dalam mempelajari matematika.
Hal ini dapat dilihat dengan 95 siswa menyatakan bahwa website perlu
digunakan dalam pembelajaran matematika. Kesesuaian gambar dengan
materi pelajaran yang disampaikan akan membantu siswa dalam
memahami pelajaran. Hal ini ditandai dengan 84 siswa menyatakan
bahwa gambar yang ada pada website yang dibuat mendukung materi
segiempat. Dengan demikian, perangkat lunak (software) moodle dapat
dijadikan sebagai software pengembangan model pembelajaran berbasis
website yang cukup menarik untuk berbagai macam pelajaran terutama
matematika jika, hal ini dilihat dari website pembelajaran matematika
yang dibuat dengan software moodle dapat menyajikan bahan ajar secara
menarik.
67
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan, analisis dan kesimpulan penelitian terhadap
pembelajaran matematika berbasis website, peneliti menyarankan kepada :
1. Guru agar memanfaatkan program seperti moodle untuk mendesain
media pembelajaran matematika berbasis website sebagai salah satu
media dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika.
2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan dengan menyediakan
sarana pendidikan yang dapat menunjang aktifitas siswa terutama pada
pengembangan model pembelajaran matematika menggunakan website.
3. Siswa agar lebih mempunyai motivasi dan keinginan untuk belajar
sehingga ia bisa memaksimalkan kemampuan berpikir dan kreatifitasnya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ali, Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Semarang : PT. Gava Media, 2006).
Anhar, Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak, (PT. Elex Media
Komputindo, 2009),
Corporation, E-Padi, http://www.moodle.org, pada tanggal 14 Juni 2010.
Dabutar, Jelarwin, http://www.konselingcenter.co.cc/index.php?pilih=news&mod
=yes&aksi=lihat&id=48, pada tanggal 22 Juni 2010.
Dani K, Drs., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Putra Harsa).
Daus, http:// www.kadin-indonesia.or.id, pada tanggal 2 Agustus 2010.
DePorter, Bobby & Mike Hernacki, Quantum Learning, (Bandung : Penerbit
Kaifa, 2002).
Depdiknas, Pers, http://www.depdiknas.go.id/content.php?content=file_detail
berita&back=1&IDNYA=144, pada tanggal 2 Juni 2010.
Jihad, Drs. Asep, et. al., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Pressindo,
2009).
Kountur, Ronny, Metode Penelitian, (Jakarta : Buana, 2007).
Poerdaminta, W. J. S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
2003).
Salim, Joko, Step by Step Internet, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009).
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Bumi
Aksara, 1998).
Sobur, Alex, Drs. MSi., Psikologi Umum, (Bandung : Pustaka Setia, 2003).
Sugiyono, Prof. Dr., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2009).
Suherman, Erman, et. al., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
(Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2003).
69
Sutisna, Dadan, 7 Langkah Mudah Menjadi Web Master, Media Kita, (Jakarta :
, 2007).
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2003).
UU RI no.12 tahun 2003, Sistem pendidikan Nasional, (Jakarta. CV. Mini Jaya
Abadi, 2003).
70
Lampiran 1
Instalasi Xampp
Gambar 1 Instalasi awal xampp
Xampp sebagai server moodle harus di instalasi terlebiih dahulu, ketika
kita mulai menginstal akan terlihat tampilan seperti gambar 1. Pilih bahasa yang
akan digunakan, disini kita pilih bahasa Indonesia. Klik ok untuk melanjutkan.
Gambar 2 Setup XAMPP 1.5.4
Klik maju untuk melanjutkan
Gambar 3 Pilih lokasi install
71
Memilih tempat untuk meletakkan instalasi dengan mengklik browse, atau
biarkan xampp terletak pada folder C:\Program Files, klik instal untuk
melanjutkan.
Gambar 4 Menyelesaikan XAMPP 1.5.4 Setup Wizard
Proses instalasi telah selesai, tapi kita masih harus mengatur xampp. Klik
selesai untuk melanjutkan
Gambar 5 Instalasi Selesai
Klik “yes” untuk menjadikan xampp sebagai server dari moodle
72
Gambar 6 Chekcking necessary port
Gambar 7 Install Apache 2 as service
Klik “yes” untuk melanjutkan
Gambar 8 Starting Apache
73
Gambar 9 Install MySQL as service
Klik “yes” untuk melanjutkan
Gambar 10 Install FileZilla FTP Server as service
Klik “yes” untuk melanjutkan
Gambar 11 Install Service
74
Gambar 12 Start Server
Klik “yes” untuk melanjutkan
Gambar 13 Instalasi XAMPP selesai
Klik “yes” untuk melanjutkan
75
Gambar 14 Extraction Wizard
Pilih tempat tujuan ekstrak file XAMPP. Klik next untuk melanjutkan.
Gambar 15 XAMPP Control Panel Application
76
Lampiran 2
Instalasi Moodle
Sebelum tahap instalasi dimulai. Kita terlebih dahulu harus memiliki
aplikasi Moodle. Aplikasi ini bisa di-download di alamat
http://download.moodle.org/. Ada dua jenis Moodle Distribution yaitu dalam
bentuk terkompresi .tgz dan .zip. Bahkan saat ini Moodle menyediakan paket
instalasi lengkap yang didalamnya terdiri dari aplikasi Moodle, Apache Web
Server, MySQL dan PHP.
Gambar 1 Paket Aplikasi Moodle
Standard Moodle Distribution adalah suatu paket Moodle yang
disediakan bila kita hanya membutuhkan aplikasi Moodle saja. Paket ini
disediakan bila kita sudah mempunyai Apache Web Server, PHP dan MySQL
yang telah ter-install pada komputer.
Cara instalasi paket Standard Moodle Distribution adalah sebagai berikut:
Ekstraklah file moodle-x.x.tgz atau moodle-x.x.zip dan simpan dalam directory
untuk aplikasi moodle pada web server Anda.
Siapkanlah sebuah database MySQL untuk aplikasi moodle. Jalankan
aplikasi untuk instalasi yang disediakan oleh Moodle yaitu file install.php. Ketik
pada web browser http://localhost/moodle/install.php
77
Gambar 2 Proses awal instalasi
Pada awal proses instalasi akan ditampilkan sebuah halaman untuk
memilih bahasa saat proses instalasi. Pilih bahasa yang sesuai dengan keinginan
Anda pada bagian Language. Setelah itu klik tombol “Next”. Selanjutnya sistim
akan memeriksa konfigurasi pada web server Anda. Proses akan berjalan dengan
baik bila seluruh pemeriksaan sistim menunjukkan tulisan “Pass” pada semua
proses pemeriksaan.
Gambar 3 Memeriksa konfigurasi pada web server
Setelah itu klik tombol “Selanjutnya”. Maka akan ditampilkan bagian
konfirmasi untuk letak aplikasi Moodle utuk Web Address, Moodle Directory dan
Data Directory.
Gambar 4 Konfirmasi letak aplikasi Moodle
78
Bila Anda setuju pada konfigurasi tersebut, maka klik tombol Next.
Setelah itu akan ditampilkan pengaturan konfigurasi database. Saat ini aplikasi
Moodle bisa digunakan pada database MySQL dan PostgreSQL. Pilih jenis
database yang digunakan pada bagian Type. Isilah bagian Host server, Database,
Pengguna, Password dan Tables Prefix. Kemudian klik Selanjutnya.
Gambar 5 Konfirmasi Database
Kemudian akan ditampilkan status server Anda dan kebutuhan sistim
aplikasi Moodle. Klik tombol Selanjutnya. Setelah itu akan tampil halaman yang
menawarkan kepada kita untuk mendownload paket bahasa yang kita pilih. Anda
bisa klik tombol “Download the Indonesian (id) language pack” jika kita akan
mendownload paket bahasa Indonesia, atau klik tombol Selanjutnya untuk
melanjutkan proses instalasi. Proses berikutnya adalah membuat file konfigurasi
yaitu file config.php
Gambar 6 Membuat file konfigurasi
Selanjutnya akan ditampilkan Lisensi untuk aplikasi Moodle. Bacalah
aturan dan lisensi tersebut dengan baik. Jika Anda setuju klik tombol Yes.
79
Gambar 7 Lisensi aplikasi Moodle
Kemudian Moodle akan melakukan proses pembuatan tabel-tabel pada
database baru. Ikutilah proses tersebut dengan klik tombol Continue.
Gambar 8 Versi Moodle
Kemudian akan ditampilkan halaman untuk pengaturan konfigurasi situs
aplikasi Moodle. Isilah konfigurasi situs tersebuat sesuai dengan keinginan Anda.
Klik tombol Save Changes. Halaman Pengaturan Administrator akan ditampilkan
setelah proses pengaturan konfigurasi situs. Isilah password untuk Administrator
dan data lain yang diperlukan. Setalah itu aplikasi Moodle telah terinstall pada
web server anda terlihat seperti pada gambar 9.
Gambar 9 Halaman depan aplikasi Moodle
80
Lampiran 3
Pembelajaran Matematika Berbasis Website
Kami sedang melakukan evaluasi terhadap Pembelajaran Matematika
Berbasis Website sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Mohon
bantuan anda untuk menjawab angket ini. Terimakasih !
Petunjuk pengisian : berikanlah checklist ( √ ) pada pilihan jawaban yang menurut
anda paling sesuai dengan keadaan yang anda rasakan !
Nama : ______________ Kelas : ______
1. Apakah teks yang ada pada website pembelajaran matematika ini mudah
dibaca ?
Ya Tidak
2. Apakah gambar yang ada pada website pembelajaran matematika ini dapat
dilihat dengan jelas ?
Ya Tidak
3. Apakah gambar yang ada pada website pembelajaran matematika ini
mendukung materi segiempat yang disediakan ?
Ya Tidak
81
4. Apakah materi pilihan yang ada pada website pembelajaran matematika ini
sudah lengkap?
Ya Tidak
5. Apakah materi pelajaran yang ada pada website pembelajaran matematika ini
mudah diakses ?
Ya Tidak
6. Apakah tampilan yang ada pada website pembelajaran matematika ini
menarik untuk dilihat ?
Ya Tidak
7. Apakah paduan warna keseluruhan yang ada pada website pembelajaran
matematika ini bagus ?
Ya Tidak
8. Apakah penempatan objek yang ada pada website pembelajaran matematika
ini sudah sesuai ?
Ya Tidak
9. Menurut anda perlukah website pembelajaran matematika seperti ini
digunakan dalam pembelajaran matematika ?
Ya Tidak
10. Jika perlu, di manakah multimedia pembelajaran matematika ini dapat
digunakan ?
Rumah Sekolah Keduanya
UJI REFERENSI
Nama : Rismaningsih
NIM : 102017023955
Jur/Fak : Pendidikan Matematika/ Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis
Website
No Judul Buku dan Nama Pengarang Paraf
Pembimbing I Pembimbing II
1
http://www.depdiknas.go.id/content.
php?content=file_detailberita&back
=1&IDNYA=144
2
http://fadhilzs.blogspot.com/2010/03
/persentase-penggunaan-internet-
di.html
3
Slameto, Belajar dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, (Jakarta :
Bumi aksara, 1998), h.2
4
Drs. MSi. Alex Sobur, Psikologi
Umum, (Bandung : Pustaka Setia,
2003), h. 167
5
W. J. S. Poerdaminta, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2003), Cet.Ke-8, h. 27.
6
Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2003), Cet. Ke- 8, h. 91
7
Bobby DePorter & Mike Hernacki,
Quantum Learning, (Bandung :
Penerbit Kaifa, 2002), Cet. Ke-12, h.
31.
8
H. Erman Suherman, et. al., Strategi
Pembelajaran Matematika
Kontemporer, (Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia,
2003), h. 15
9 Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Gitamedia Press), h. 519
10 Erman Suherman, et. al., Strategi ..,
h. 15
11
Drs. Asep Jihad et. al., Evaluasi
Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi
Pressindo, , 2009), h. 11
12 Drs. Asep Jihad et. al., ..., h. 12
13 Erman Suherman,et.al., Strategi...,
h.67-69
14
Ali Akbar, Panduan Cepat
Menguasai Teknologi Informasi dan
Komunikasi,(Semarang : PT. Gava
Media, 2006), h. 7
15
http://www.Yuti_dewita.staff.gunada
rma.ac.id/downloads/file/2858/PTSI-
internet.doc
16 http://id.wikipedia.org/wiki/Internet
17 http://www.perindu-syurga.co.cc/2010/02/apa-sih-word-
wide-web.html
18 http://www.oneesc.files.wordpress.c
om/2007/04/php-to-blog.doc
19 http://re-
searchengine.com/0807jelarwin.html
20 http://re-
searchengine.com/0807jelarwin.html
21 http://www.pasaman.go.id/pasaman
22
http://www.pustaka.ictsleman.net/inf
ormatika/file_web/.../5a_tutorial%20
moodle-alan.pdf
23
Dadan Sutisna, 7 Langkah Mudah
Menjadi Webmaster, media kita,
(Jakarta : , 2007), h.10
24
Prof. Dr. Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2009), h. 407
25 Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta
: Buana, 2007), h.145
26 Ronny Kountur, ……..……………,
(Jakarta : Buana, 2007), h.147
27 http://www.bisnisextra.com/template.php
Pembimbing I Pembimbing II
Tita Khalis Maryati, M. Kom Muhlisrarini, M. Pd
NIP. 150 293 238 NIP. 196807121999032001