pengembangan modul pelajaran ipa kelas iii berbasis paradigma pedagogi reflektif di sd kanisius
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA KELAS III
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
DI SD KANISIUS KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Asteria Ciptaningtyas
NIM: 131134148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA KELAS III
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
DI SD KANISIUS KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Asteria Ciptaningtyas
NIM: 131134148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru
selamat dan sumber kekuatan dalam hidupku. Kedua orang tuaku tercinta
Stephanus Sutjipto (Alm) dan Agnes Supriyani yang selalu memberikan
semangat, perhatian, nasehat dan kasih sayang. Sahabat dan penyemangatku. SD
Kanisius Kalasan yang telah memberikan dukungan dan sebagai tepat penelitian.
Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu
dan mempercayai peneliti selama studi di PGSD Universitas Sanata Dharma.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Apapun juga yang kamu perbuat. Perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia.
»»» Kolose 3: 23 «««
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.
»»» Lukas 1: 37 «««
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA KELAS III
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
DI SD KANISIUS KALASAN
Asteria Ciptaningtyas
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang didasari
dengan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk
mengetahui analisis kebutuhan guru dan siswa. Dari hasil analisis kebutuhan di
SD Kanisius Kalasan, peneliti mendapatkan data bahwa siswa kurang menyadari
peran dari lingkungan yang ada disekitarnya dengan meletakkan sampah tidak
pada tempatnya dan ditambah pula dengan lingkungan sekolah yang berada di
pinggir jalan raya yang banyak asap kendaraan. Guru juga membutuhkan modul
pembelajaran yang dapat mengajarkan kesadaran siswa terhadap lingkungan. Oleh
karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan produk berupa modul
pembelajaran IPA dengan berbasis pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Penelitian ini menggunakan 5 langkah menurut
Tomlinson. Langkah-langkah tersebut meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) desain
produk, (3) revisi, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Tujuan penelitian adalah
mendeskripsikan cara mengembangkan modul pembelajaran IPA kelas III dan
mendeskripsikan kualitas modul pembelajaran IPA kelas III. Bahan ajar yang
dibuat sesuai dengan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson.
Hasil penelitian berdasarkan penilaian siswa terhadap modul pembelajaran
IPA mendapatkan skor rata-rata 4,20 dengan kategori baik. Berdasarkan observasi
10 prinsip bahan menurut Tomlinson dan kunci dari pendidikan emansipatoris
yang dikembangkan peneliti dapat terlihat dari kegiatan yang dilakukan siswa
selama pembelajaran dengan partisipasi aktif, nyaman, bahagia, dan dapat
merumuskan niat aksi merawat lingkungan.
Kata kunci: modul pembelajaran IPA, PPR, emansipatoris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF MODULE LEARNING SCIENCE FOR
CLASS III BASED ON PARADIGM REFLECTIVE PEDAGOGY
IN SD KANISIUS KALASAN
Asteria Ciptaningtyas
Sanata Dharma University
2017
This study was a research and development based on the needs analysis.
Researchers conducted observations and interviews to determine the analysis of
the needs of teachers and students. From the analysis of the needs in SD Kanisius
Kalasan, researchers have shown that students are less aware of the role of the
environment around it by putting the garbage out of place and coupled with the
school environment on the edge of the highway that many fumes. Teachers also
need a learning module that can teach students about environmental awareness.
Therefore, researchers are encouraged to develop products in the form of module-
based approach to learning science with Reflective Pedagogical Paradigm (PPR).
This type of research was a research and development (Research and
Development). This study uses a five-step according to Tomlinson. Such measures
include: (1) needs analysis, (2) design product, (3) revision, (4) implementations,
and (5) evaluation. The purposes of research are to described how to develop
science teaching module of class III and described the quality of science teaching
module class III. Teaching materials are made in accordance with the 10
principles of the 16 principles according to Tomlinson.
The results based on assessments of students towards science learning
modules to get an average score of 4.20 in both categories. Based on the
observation of 10 principles by Tomlinson and a key ingredient of emancipatory
education researchers developed can be seen from the activities carried out
during the learning of students with active participation, comfortable, happy, and
able to formulate the intention of the action to care for the environment.
Keywords: science teaching modules, PPR, emancipatory
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.5. Definisi Operasional ................................................................................. 6
1.6. Spesifikasi Produk .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1. Kajian Teori .............................................................................................. 8
2.1.1. Paradigma Pedagogi Reflektif........................................................... 8
2.1.2. Emansipatoris .................................................................................. 11
2.1.3. Siswa Kelas III ................................................................................ 14
2.1.4. Modul .............................................................................................. 15
2.2. Penelitian Relevan .................................................................................. 19
2.3. Kerangka Berpikir .................................................................................. 22
2.4. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 23
BAB II METODE PENELITIAN ......................................................................... 24
3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
3.2. Setting Penelitian .................................................................................... 25
3.2.1. Objek penelitian .............................................................................. 25
3.2.2. Subjek penelitian ............................................................................. 25
3.2.3. Lokasi penelitian ............................................................................. 26
3.2.4. Jadwal Penelitian ............................................................................. 26
3.3. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 26
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 29
3.5. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 38
4.1. Analisis Kebutuhan ................................................................................ 38
4.2. Desain Modul ......................................................................................... 39
4.3. Validasi Modul dan RPP ........................................................................ 40
4.4. Revisi Modul .......................................................................................... 42
4.5. Implementasi .......................................................................................... 43
4.6. Evaluasi .................................................................................................. 45
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 50
5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 51
5.3 Saran ....................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
CURRICULUM VITAE ....................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Penelitian relevan dan penelitian yang akan dikembangkan ............... 22
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli ......................................................... 31
Tabel 3.2 Kuesioner Validasi Ahli ........................................................................ 32
Tabel 3.3 Kuesioner Penilaian Kualitas Modul oleh Siswa .................................. 34
Tabel 3.4 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif ......................................... 35
Tabel 3.5 Kategori Skala Lima ............................................................................. 37
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Validator ...................................................................... 40
Tabel 4.2 Komentar validator dan tanggapan peneliti .......................................... 42
Tabel 4.3 Penilaian Siswa ..................................................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Eksperimen dan menampilkan poster ............................................... 47
Gambar 4.2 Refleksi siswa .................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus .............................................................................................. 56
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 59
Lampiran 3. Surat ijin sebelum penelitian ........................................................... 70
Lampiran 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian ................................... 71
Lampiran 5. Hasil validitas ahli ............................................................................ 72
Lampiran 6. Hasil penilaian siswa ........................................................................ 78
Lampiran 7. Foto-foto kegiatan............................................................................. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan
definisi operasional.
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran Inovatif IPA 1 memberikan pengalaman menyajikan
pembelajaran lingkungan yang dapat diterima anak dari usia dini. Pembelajaran
dengan metode Conservation Scout. Conservation Scout (CS) adalah program
pengenalan konservasi dan karakter cinta lingkungan pada siswa sekolah dasar di
Pusat Studi Lingkungan, Universitas Sanata Dharma (Sari, 2014: 35).
Conservation scout diharapkan dapat membentuk anak menjadi generasi yang
aktif, kreatif dalam mewujudkan kesadaran, kepedulian, dan pemanfaatan
lingkungan dengan baik. Melalui proses pembelajaran ini sesuai dengan kondisi
anak-anak yang sangat aktif, kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan
menyukai serta mencintai dunianya. Anak dengan rasa ingin tahu dan
keaktifannya dapat mendapatkan pengetahuan dengan lingkungan sekitar melalui
aktivitas-aktivitas yang dia lakukan dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Proses mendapatkan pengalaman tersebut anak akan lebih memaknai dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan. Pemahaman anak inilah yang menjadi pondasi
pemikiran awal bagi kehidupannya di dunia ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Penanaman dan pemahaman anak dapat pula ia dapatkan dari sekolah.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menanamkan nilai
kepedulian terhadap lingkungan kepada anak-anak. Pembelajaran berbasis
lingkungan dapat diterapkan dengan berbagai cara sesuai usia dan tahap
perkembangan anak. Semisal anak diajak ke kebun binantang, melakukan aksi
peduli lingkungan dengan kerja bakti, dan bisa juga anak menanam dan merawat
tanaman di sekolah.
Hasil wawancara dengan penggiat lingkungan di PSL pula menguatkan
pemikiran peneliti mengenai lingkungan. Lingkungan yang ada sekarang ini
sebenarnya tidak berubah tetapi yang berubah itu manusianya. Seandainya tidak
ada manusia alam atau lingkungan akan tetap ada. Semua memiliki sebuah
kompetisi untuk bisa saling hidup. Peradaban manusia yang bergerak tidak selaras
relasinya dengan alam yang membuat banyaknya perubahan pada lingkungan
seperti banyaknya lahan gundul, pembangunan bangunan besar mall atau hotel,
dan pembuangan limbah yang tidak dipikirkan pengolahannya. Selain itu,
teknologi yang digunakan secara negatif akan menambah kerusakan pada
lingkungan. Dari kemajuan teknologi itupula akan menjadi senjata makan tuan
untuk manusia itu sendiri.
Dalam bidang pertanian, penggunaan pestisida yang awalnya memang
menjadikan tanah subur tetapi setelah beberapa tahun tanahnya menjadi tandus
dan untuk mengembalikan kesuburan tanahnya butuh puluhan tahun bahkan
ratusan tahun lagi. Dalam hal ini manusia memang diharapkan semakin kreatif,
berpikir alternatif dan inovatif yang menjadikan manusia dapat memilih yang
baik. Pemikiran manusia harus dirubah pekerjaan yang biasa bukan berarti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menjadi sukses. Contohnya seorang petani bisa juga menjadi petani kaya dengan
menggunakan inovasi-inovasi baru dalam bercocok tanam yang menghasilkan
panen banyak tetapi tidak merusak tanah. Anak diberikan bekal untuk
menentukan pilihan yang baik bukan hanya karena balas dendam orang tua yang
tidak bisa matematika contohnya lalu anak diharuskan belajar matematika. Anak
ditanamkan rasa memiliki sehingga merasakan bahwa yang ada harus dirawat dan
dijaga.
Manusia memang dipandang sebagai makhluk yang konsumtif tetapi dapat
diimbangi dengan cara mengusahakan yang lebih menjadi prioritas utama agar
tidak lebih besar pengeluaran daripada penghasilan. Keluarga menjadi salah satu
tempat yang pertama untuk menamankan rasa cinta anak terhadap lingkungan.
Kebiasaan meletakkan sampah pada tempatnya akan mengembangkan kebiasaan
baik dan kecintaan anak terhadap lingkungan di sekitar mereka. Ngundhuh
wohing pakarti, kita memanen apa yang kita tabur, akibat dari seluruh perbuatan
dan sikap kita terhadap bumi pertiwi ini bisa diprediksi (Haryono, 2016: 1).
Segala sesuatu yang dilakukan akan memberikan dampak bagi kehidupan kelak.
Menanamkan hal baik dari dini akan menghasilkan buah yang baik pula saat anak
sudah beranjak dewasa.
Dari hasil pengamatan selama PPL di SD Kanisius Kalasan dari bulan Juli
sampai Oktober dapat dilihat kurangnya kesadaran siswa akan lingkungan mereka
khususnya tentang budaya membuang sampah. Budaya membuang sampah
menjadi sangat buruk ketika laci meja menjadi tempat menyimpan sampah di
setiap kelas. Selain kurangnya budaya membuang sampah, budaya peduli atau
cinta tanaman juga belum terlihat. Setiap kelas di sekolah ini memiliki banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tanaman namun kondisinya buruk, beberapa tanaman layu, dan mati karena
kekurangan air bahkan dapat ditemukan tanaman dalam pot menjadi tempat
sampah plastik bungkus makanan. Kesadaran ini perlu dipupuk dan diajarkan
melalui pembelajaran di kelas.
Pada proses pembelajaran siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan
dan menerapkan pembelajaran yang telah didapat. Siswa cenderung menerima dan
menyimpan tanpa ada aksi atau tindakan nyata yang dapat dilakssanakan.
Kesulitan yang dialami siswa juga ada pada saat mengidentifikasi penyebab apa
saja yang dapat mencemari lingkungan. Pengalaman secara langsung sesuai
dengan keadaan di sekitar siswa akan membantu siswa memahami materi dan
penerapan pelestarian lingkungan. Peneliti merangkai pembelajaran dengan
berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pandangan pola berpikir yang
menumbuh kembangkan potensi diri dengan menggunakan hati nurani yang
memiliki nilai kemanusiaan. Pengembangan seorang pribadi dapat terwujud
dengan proses pembelajaran yang berarah kepada Competence, Conscience dan
Compassion. Competence merupakan kemampuan secara intelektual, conscience
merupakan kemampuan afektif dalam menentukan pilihan-pilihan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara moral, sedangkan compassion merupakan
kemampuan dalam ranah psikomotorik yang berupa tindakan nyata maupun batin
yang disertai sikap belarasa bagi sesama (Subagya, 2012: 23). Dalam rangka
menumbuhkan belarasa dan peduli siswa terhadap lingkungan sekitar dengan
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif yang dimodifikasi
melalui metode Conservation Scout. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
langkah-langkah PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi serta
memunculkan 3 nilai khas emansipaoris humanis, kesadaran kritis, dan
mempertanyakan sistem.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
1.2.1. Bagaimana proses mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III?
1.2.2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran berbasis paradigma pedagogi
reflektif untuk siswa kelas III?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Mendeskripsikan proses pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III.
1.3.2. Mendeskripsikan kualitas modul pembelajaran berbasis paradigma
pedagogi reflektif untuk siswa kelas III.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Siswa
1.4.1.1. Siswa dapat mendapatkan pengalaman langsung belajar dengan alam.
1.4.1.2. Siswa dapat memahami pentingnya lingkungan di sekitar.
1.4.2. Bagi Guru
1.4.2.1. Guru mendapat wawasan cara mengajar menggunakan
pembelajaran/pendidikan berbasis paradigma pedagogi reflektif.
1.4.2.2. Guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar untuk membantu
meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan.
1.4.3. Bagi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4.3.1. Sekolah dapat membuat lingkungan menjadi hijau dengan penanaman
tanaman dan merawatnya.
1.4.4. Bagi Peneliti
1.4.4.1. Peneliti dapat menambah wawasan dan pemikiran baru dalam
mengembangkan pembelajaran/pendidikan berbasis paradigma pedagogi
reflektif.
1.4.4.2. Peneliti menambah pengalaman dalam melakukan
pembelajaran/pendidikan berbasis paradigma pedagogi reflektif.
1.5. Definisi Operasional
1.5.1. Modul adalah buku pedoman atau acuan yang dapat digunakan untuk
memahami suatu materi yang lebih ringkas dan jelas.
1.5.2. Peduli adalah sikap seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan.
1.5.3. Pendidikan emansipatoris adalah pendidikan pembebasan yang demokratis
dalam memberdayakan pemahaman siswa dan guru melalui pengalaman
sehari-hari dengan unsur humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan
sistem.
1.5.4. Paradigma pedagogi refektif adalah pola pikir yang membentuk seseorang
menjadi pribadi utuh melalui kegiatan sehari-hari serta memaknai
kehidupan sebagai langkah untuk melakukan aksi/tindakan selanjutnya.
1.5.5. Conservation Scout adalah proses pembelajaran berbasis lingkungan yang
mendampingi siswa dalam memahami lingkungan di sekitar dan
melakukan tindakan sederhana yang dapat menjaga lingkungan/alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran IPA
kelas III SD yang menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
yaitu konteks, pengalaman, evaluasi, refleksi, dan aksi. Materi pembelajaran
mengenai pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan dengan mengetahui
kondisi lingkungan sekitar dengan mengacu pada Standar Kompetensi 2.
Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya
menjaga kesehatan lingkungan, Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Modul dilengkapi dengan
langkah-langkah kerja dalam eksperimen serta warna cerah untuk menarik
perhatian siswa. Modul dikembangkan dengan menggunakan 10 dari 16 prinsip
pengembangan menurut Tomlinson serta memadukan pembelajaran dengan 3
khas pendidikan emansipatoris yaitu humanis, kesadaran kritis, dan
mempertanyakan sistem. Indikator pembelajaran mengacu pada nila-nilai
competence, conscience, dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai kajian teori, penelitian relevan,
kernagka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Paradigma Pedagogi Reflektif
2.1.1.1. Pengertian
Paradigma Pedagogi Refektif (PPR) merupakan pola pikir manusia dalam
menumbuhkembangkan individu menjadi individu yang lebih baik dengan
membentuk seseorang melalui pengalaman sehari-hari dengan melakukan refleksi
dan aksi setelah melakukan pengalaman tersebut (Tim PPR SD Kanisius, 2010:
7). Melalui pengalaman seseorang dapat menemukan nilai dari kehidupan yang
dapat dimaknai sehingga seseorang dapat menentukan aksi yang dapat dilakukan.
Nilai kehidupan yang peneliti kembangkan adalah kecintaan siswa pada
lingkungan di sekitar mereka. Siswa dapat mencintai dan menyadari akan
pentingnya mencintai lingkungan dengan merawat dan melestarikan lingkungan di
sekitar mereka. Mereka peduli akan kebersihan dan terawatnya tanaman di sekitar
mereka.
2.1.1.2. Tujuan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kemampuan individu dalam menyikapi dan menanggapi hal yang
ada di sekitarnya secara kritis supaya dapat memperdalam pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pembelajaran yang telah diterima baik dari sekolah maupun dari lingkungan
sekitar (Subagya, 2012: 22). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) akan
menghasilkan pribadi yang kritis dan tanggap dalam mengatasi masalah yang ada
di sekitar.
Tujuan dari pembelajaran menggunakan pendekatan PPR terwujud dalam
3 nilai pokok, yaitu competence, conscience, dan compassion. Competence
merupakan kemampuan secara intelektual atau kognitif. Conscience merupakan
kemampuan sikap atau kesadaran dalam menentukan pilihan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara moral. Compassion merupakan kemampuan
psikomotorik yang berupa tindakan nyata atau batin yang disertai sikap belarasa
kepada sesama menanggapi hal yang terjadi di sekitar (Subagya, 2012: 23-24).
Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan pedoman
indikator sesuai 3 nilai pokok yang tercantum dalam PPR, yaitu competence,
conscience, dan compassion.
2.1.1.3. Langkah-langkah
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam proses
pembelajaran terbagi dalam 5 langkah. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
1. Konteks
Konteks merupakan proses pertama yang dilakukan guru untuk menggali
pemahaman siswa dengan mencari tahu dan mengamati kehidupan sehari-hari
siswa dan sekitarnya melalui keterbukaan dari siswa menyampai kehidupannya
sehari-hari. Guru memadukan kehidupan sehari-hari siswa dengan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang akan disampaikan sehingga ada keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-
hari siswa.
2. Pengalaman
Pengalaman merupakan proses siswa memahami pembelajaran yang
melibatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Pengalaman siswa
dapat terjadi melalui pengalaman secara langsung maupun tidak langsung.
Pengalaman langsung terjadi pada saat siswa mengalami sendiri kejadian maupun
peristiwa yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajari sedangkan
pengalaman tidak langsung siswa mempelajari dan memahami suatu peristiwa
atau kejadian melalui media, misalnya buku, internet, radio, televisi, maupun
media yang lain (Subagya, 2012: 47).
3. Refleksi
Refleksi merupakan langkah pokok dalam PPR. Refleksi dapat diartikan
sebagai mencermati kembali bahan pembelajaran, pengalaman, ide-ide atau
tanggapan secara langsung yang dapat menangkap makna peristiwa lebih
mendalam (Subagya, 2012: 53). Proses refleksi dapat dengan cara memahami
kebenaran, mengerti sumber perasaan dan tanggapan yang dialami, memperdalam
pemahaman tentang dampak dari peristiwa, berusaha menemukan makna bagi
diri, memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap terhadap orang
lain.
Refleksi menjadi sarana untuk mengaitkan pengalaman yang diperoleh
siswa sesuai konteks yang ada dengan aksi atau tindakan nyata yang akan
dilakukan siswa setalah mengetahui dan memahami pembelajaran yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Siswa diharapkan menemukan makna dan nilai positif yang ada dalam
pengalaman sehingga dapat merumuskan aksi yang terbaik.
4. Aksi
Aksi merupakan pertumbuhan batin seseorang berdasarkan pengalaman
yang direfleksikan dan tindakan nyata yang dilakukan secara lahiriah (Subagya,
2012: 59). Tindakan nyata dilakukan seseorang berdasarkan hasil dari refleksi
memaknai nilai dari kehidupan yang ada dengan mempertimbangan baik
buruknya pilihan yang diambil. Dalam merefleksikan terkadang pula
mendapatkan makna negatif maka dari itu dalam menentukan aksi dapat juga
memperbaiki, merubah, mengurangi atau menghindari hal-hal yang mengarah
pada pengalaman negatif.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk membentuk seseorang
menjadi pribadi yang utuh dengan memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang berguna bagi sesama dalam pelayanan (Subagya, 2012: 61).
Dalam pembelajaran evaluasi dapat berupa tes, ulangan secara berkala untuk
mengetahui kemampuan guru dalam menyampaikan materi dapat diterima dan
dilaksanakan siswanya secara baik atau tidak. Hasil yang diperoleh harus
seimbang antara kemapuan kognitif, afektif , dan psikomotoriknya.
2.1.2. Emansipatoris
2.1.2.1. Pengertian Pendidikan Emansipatoris
Pendidikan emansipatoris menurut Giroux (dalam Winarti dan
Anggadewi, 2015: 53) dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya
menekankan pada perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang adil merupakan suatu keadaan dimana masyarakat memiliki kesimbangan
dan tidak berat sebelah antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Adil
bukan berarti harus sama pembagiannya namun melihat kondisi dan kebutuhan
masing-masing. Masyarakat demokratis merupakan masyarakat yang
melaksanakan kewajiban dan haknya dalam tugas maupun tanggungjawab sebagai
warga masyarakat. Dalam hal ini kaitannya dengan sekolah adanya interaksi yang
baik antara guru dan siswa serta lingkungan di sekitarnya. Pendidikan
emansipatoris melibatkan dialog aktif antara siswa dan guru guna mencapai tujuan
belajar (Suprijono, 2016: 40). Pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan
yang mampu memperdayakan dan memberi pencerahan pada siswa sesuai dengan
kurikulum yang dapat menanggapi kebutuhan perkembangan siswa dan tujuan
pemberdayaan siswa dapat tercapai (Mangunsong, 2005: 15).
Dari pengertian pendidikan emansipatoris di atas, menurut peneliti
pendidikan emansipatoris merupakan model pendidikan yang mampu melibatkan
siswa dan guru dalam pembelajaran sesuai dengan bagiannya, serta adanya suatu
pencerahan atau pemahaman yang diberikan guru kepada siswa untuk berpikir
kritis dan demokratis. Pendidikan emansipatoris juga dapat dikatakan sebagai
suatu pendidikan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mampu
menemukan diri secara utuh.
2.1.2.2. Prinsip pendidikan emansipatoris
Menurut Nouri dan Sajjadi, pendidikan emansipatoris mempunyai prinsip
bahwa pendidikan emansipatoris bersifat mengembangkan: pemahaman dan
pengalaman siswa tentang realitas, kesadaran emansipatoris, kesadaran politis,
pemberdayaan dan berlangsungnya dialog murni (dalam Winarti dan Anggadewi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2015: 55). Guru dan siswa merupakan pembelajar. Dialog antara guru dan siswa
akan memunculkan pemahaman dan pengalaman yang nyata mengenai kehidupan
sehari-hari dan berkembang sesuai dengan pemaknaan masing-masing individu
yang didialogkan.
2.1.2.3. Tiga kata kunci dalam model pendidikan emansipatoris
1. Humanisasi
Humanisasi merupakan salah satu kata yang menjadi khas dari Universitas
Sanata Dharma. Proses pendidikan yang ada di Universitas Sanata Dharma
dituntut untuk cerdas secara intelektual dan ada penekanan pada sisi humanis.
Sekarang banyak orang yang pandai secara intelektual tetapi belum tentu orang
mampu menjadi orang yang humanis bagi yang lain. Humanis ditekankan pada
cara orang berelasi dengan orang lain yang berbeda asal-usul, karakter, suku,
budaya, ras dan bahasa. Keterbukaan untuk menerima perbedaan sangat
ditekankan agar terjalin relasi yang baik.
Menurut Nouri dan Sajjadi serta Fereire (dalam Winarti dan Anggadewi,
2015: 53) menjelaskan humanisasi sebagai memberdayakan pemahaman kritis
antara kedua belah pihak yaitu guru dan siswa, dan mengembangkan kesadaran
kritis (critical awareness) relasi antara pribadi dengan dunia. Winarti dan
Anggadewi (2015) menjelaskan bahwa untuk membentuk manusia yang humanis
diperlukan rasa cinta, kerendahan hati, iman, kepercayaan, harapan dan pemikiran
kritis. Artinya manusia yang memiliki rasa cinta terhadap dirinya sendiri serta
yang ada di sekitarnya dengan kerendahan hati menyadari kenyataan yang ada
didukung iman dan harapan yang kuat membantu manusia berpikir kritis dalam
menghadapi dan menanggapi permasalahan yang ada di sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Kesadaran Kritis
Kesadaran kritis mempunyai makna bahwa orang akan belajar menerima
keadaan sosial, ekonomi dan politik yang bertolak belakang, dan kemudian
melawan arus penindasan realistis dengan menemukan realitas yang ada (Winarti
dan Anggadewi, 2015: 53). Smith (2001:31) kesadaran kritis merupakan keadaan
di mana seseorang mampu menerima dan menolak realitas dalam kehidupan serta
mampu mempertahankan pendapatnya sesuai kebenaran. Seseorang yang
memiliki kesadaran kritis akan lebih memahami kehidupan dan merubah
kenyataan dalam kehidupannya sesuai keputusan rasional yang diyakini
kebenarannya.
3. Mempertanyakan Sistem
Dialog merupakan salah satu cara untuk menanyakan sistem. Dialog yang
dilakukan guru dan siswa sebagai pembelajar pemahaman dan pengalaman akan
realitas kehidupan guru dan siswa akan berkembang. Ada timbal balik antara guru
dan siswa yang hasilnya menjadi evaluasi sistem pembelajaran selanjutnya
(Winarti dan Anggadewi, 2015: 53-54). Selain itu dalam mempertanyakan sistem
adapula sikap demokratis dalam pembelajaran. Demokratis dengan memberikan
kebebasan kepada pembelajar untuk berkembang dan menemukan makna dari
kehidupan sehari-hari dirinya dan sekitarnya.
2.1.3. Siswa Kelas III
2.1.3.1. Tahap-tahap Perkembangan Anak
Perkembangan adalah proses perubahan baik fisik maupun psikis yang
terjadi dalam diri manusia mulai dari embrio, masa bayi, masa kanak-kanak, masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
anak, masa remaja, sampai masa dewasa. Perkembangan anak adalah proses
perubahan baik fisik maupun psikis yang terjadi selama hidupnya.
Salah satu tokoh yang memaparkan mengenai tahap-tahap perkembangan
anak yaitu Jean Piaget yaitu bahwa perkembangan kognitif anak berkembang
melalui beberapa tahapan. Menurut Piaget ada empat tahapan yaitu tahap
sensorimotor (0-2 tahun). Pada tahap ini anak melakukan tindakan-tindakan
menggunakan panca indera seperti meraba, melihat, mendengar, membau. Anak
dalam tahap ini belum dapat berbicara dan belum mempunyai simbol untuk
mengatakan sebuah benda. Tahap selanjutnya tahap pra-operasional (2-7 tahun).
Tahap ini anak sudah mampu menggunakan bahasa dengan simbol-simbol yang
membuat anak bisa berkomunikasi dengan orang dewasa. Dalam tahap ini anak
belum mampu berpikir sistematis dan logis.
Tahap yang berikutnya tahap operasional konkret (7-11 tahun). Pemikiran
anak pada tahap ini sudah terarah berdasarkan logika. Konsep bilangan, waktu,
dan ruang semakin berkembang, akan tetapi pemikiran logis dan konsep masih
berkembang terbatas pada benda-benda konkret sebagai bantuannya. Anak belum
bisa memecahkan masalah yang bersifat abstrak. Oleh sebab itu matematika
secara abstrak masih sulit diajarkan di sekolah dasar. Tahap yang terakhir yaitu
operasional formal (11tahun-dewasa). Tahap ini anak sudah tidak berfokus pada
objek-objek yang dapat dilihat. Anak telah mampu berpikir secara abstrak untuk
memahami suatu konsep (Gunarso, 1981: 151-160).
2.1.4. Modul
Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau
bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2013: 106). Modul merupakan
salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya
memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan di desain untuk
membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013:
9). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang ditulis secara terstruktur dan
sistematis yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami
materi pelajaran secara mandiri.
Dalam pembuatan modul menurut Tomlinson ada 16 prinsip yaitu 1)
Materials hould achieve impact, 2) Materials should hel learners to feel at ease,
3) Materials should help learners to develop confidence, 4) What is being taught
should be perceived by learners as relevant and useful, 5) Materials should
require and facilitate learner self-investment, 6) Learners must be ready to
acquire the points being taught, 7) Materials should expose the learners to
language in authentic, 8) The learners attention should be drawn to linguistic
features of the input, 9) Materials should provide the learners with opportunities
to use the target language to achieve communicative purposes, 10) Materials
should take into account that the positive effects of instruction are usually
delayed, 11) Materials should take into account that learners differ in learning
styles, 12) Materials should take into account that learners differ in affective
attitudes, 13) Materials should permit a silent period at the begining of
instruction, 14) Materials should maximize learning potential by encouraging
intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
left brain activities, 15) Materials should not rely to much on controlled practice,
dan 16) Materials should provide opportunities for outcome feedback.
Berdasarkan 16 prinsip tersebut, peneliti mengembangkan modul
menggunakan 10 prinsip menurut Tomlinson yaitu: Penelitian ini mengusahakan
tercapainya ke sepuluh prinsip pengembangan menurut Tomlinson. Prinsip
pertama, Materials should achieve impact. Bahan yang disampaikan diharapkan
memberi dampak kepada siswa. Dampak tersebut dapat berupa perhatian,
ketertarikan, keingintahuan, dan minat belajar. Dampak akan dirasakan dan
tercipta saat siswa dapat memegang dan membaca materi tersebut. Siswapun
dapat menerima informasi dalam suatu materi tersebut dengan harapan dapat
membentuk proses berpikir yang kritis.
Prinsip kedua, Materials should help learners to feel at ease. Bahan yang
disampaikan diharapkan membantu siswa untuk merasa nyaman. Nyaman dalam
arti munculnya rasa senang, bahagia, dalam diri siswa dan tidak merasa terbeban.
Bahan yang disampaikan dapat berupa gambar, bahasa yang mudah dipahami
siswa, dan adanya contoh serta petunjuk yang jelas. Prinsip ketiga, Materials
should hel leaners to develop confidence. Bahan diharapkan membantu siswa
untuk mengembangkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri siswa dapat
berkembang dengan menggunakan materi yang mudah diterima, tidak terlalu
rumit, dan dapat mengembangkan potensi kemampuan siswa.
Prinsip keempat, What is being taught should be perceived by learners as
relevant and useful. Bahan yang disampaikan diharapkan dapat dirasakan siswa
sebagai yang relevan dan berguna. Siswa merasakan bahwa materi bermanfaat dan
isinya dapat membantu dirinya dalam memahami dan menyadarkan diri tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
lingkungan yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat merumuskan niat
untuk menjaga dan merawat lingkungan. Materi sesuai pula dengan latar belakang
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, sosial, dan ekonomi siswa.
Pinsip kelima, Materials should require and facilitate learners self-
investment. Materi diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk investasi diri.
Siswa dapat belajar dan mengetahui materi secara mandiri dan sesuai dengan
lingkungan di sekitar mereka. Rasa ingin tahu dan ketertarikan siswa untuk belajar
diharapkan dapat terjawab dan mendapat kejelasan dari materi yang disampaikan.
Prinsip keenam, Materials should expose the learners to language in
authentic. Bahan yang disampaikan diharapkan membantu siswa untuk
menggunakan bahasa yang asli. Bahasa asli yang dibuat oleh siswa dengan
pengamatan yang dilakukan. Prinsip ketujuh, Materials should take into account
that learners differ in learning styles. Bahan diharapkan memperhatikan
perbedaan gaya belajar siswa. Gaya belajar tiap siswa berbeda-beda sehingga
materi yang disampaikan mengusahakan untuk menyediakan bentuk kegiatan
yang dapat membantu perkembangan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik
melalui panca indera dan memanfaatkan sarana prasarana yang ada.
Prinsip kedelapan, Materials should take into account that learners differ
in affective attitudes. Bahan diharapkan memperhatikan perbedaan sikap siswa.
Perbedaan sikap atau afektif siswa dapat dikondisikan dengan menyediakan
pembelajaran secara kelompok maupun individual. Melalui pembelajaran dengan
memperhatikan perbedaan sikap itu pula dapat meningkatkan prinsip yang
selanjutnya. Prinsip kesembilan, Materials should maximaze learning potential by
encouraging intellectual, asthetic, and emotional involvement which stimulates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
both right and legt brain activities. Bahan diharapkan memaksimalkan potensi
belajar dengan pengetahuan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak
kanan dan otak kiri. Materi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengolah
kemampuan berpikir, emosi, perasaan yang dapat menyeimbangkan kemampuan
otak kanan dn otak kirinya.
Prinsip kesepuluh, Materials should provide opportunities for outcome
feedback. Bahan diharapkan memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil.
Melalui umpan balik inilah siswa terdorong untuk memberikan tanggapan positif
atas materi yang telah didapatkan. Kesepuluh prinsip menurut Tomlinson
diharapkan dapat membantu siswa dalam mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan, relevan , dan bermanfaat.
2.2. Penelitian Relevan
Penelitian pertama, penelitian dari Penata (2015) tentang pengembangan
modul. Penelitian dengan judul “Pengembangan modul IPA sebagai suplemen
Kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV”. Latar belakang
penelitian berdasarkan analisis kebutuhan melalui observasi, wawancara, dan
kuesioner menunjukkan bahwa guru dan siswa membutuhkan modul sebagai
pendukung kurikulum 2013. Tujuan dari penelitian untuk mnghasilkan produk
berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013. Dalam hal ini
peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall sampai tahap ke
tujuh yaitu revisis produk setelah uji terbatas. Penelitian dilakukan dua kali di SD
Negeri 1 Bareng Lor Klaten sebanyak 5 siswa dan SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta sebanyak 30 siswa. Dari penelitian tersebut peneliti mendapatkan
hasil kelayakan modul praktikum IPA sebagai sumplemen kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan skor 2,40 yang termasuk kategori layak digunakan dari validasi guru kelas
IV SD Kanisius Sengkan, 5 siswa kelas IV SD Negeri Bareng Lor, 30 siswa SD
Kanisius Sengkan.
Penelitian kedua, Aris (2016) tentang buku panduan praktikum konservasi
air. Peneliti membahas mengenai krisis air bersih saat musim kemarau di daerah
Sikabaluan karena faktor alam dan didukung letak geografis dekat pantai serta
tekstur tanah berupa rawa yang menyebabkan air keruh. Dari hasil angket yang
dibagikan kepada 23 siswa kelas IV dan V SD Fransiskus Sikabaluan, 95% siswa
memerlukan buku panduan mengenai penjernihan air sebab mereka mengetahui
manfaat air bersih bagi kesehatan tubuh.
Penelitian ketiga, penelitian Mangunsong (2005) tentang “Mencapai
perkembangan manusia yang utuh melalui pendidikan emansipatoris”. Dari hasil
penelitian menunjukkan adanya kesenjangan antara hasil kelulusan siswa ujian
nasional tahun 2014. Melalui pendidikan emansipatoris mampu memberdayakan
san memberi pencerahan pada siswa bagaimana bentuk kurikulum sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan siswa dan tujuan pemberdayaan siswa
tercapai.
Penelitian keempat, penelitian Lahagu, Sari, dan Rohandi (2016) tentang
“Pengembangan buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat di
Kabupaten Nias Barat”. Penelitian ini dilakukan atas dasar potensi tanaman obat
yang ada di sekitar namun dalam minim pengetahuan perawatan, pemeliharaan,
dan pelestarian tanaman tersebut. Melalui analisis kebutuhan didapatkan
informasi bahwa mereka membutuhkan sarana berupa buku mewarnai untuk
membantu pemahaman akan pentingnya merawat, memelihara, dan melestarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tanaman obat. Tujuan penelitian mengetahui cara mengembangkan buku
mewarnai yang berjudul “25 TON” dan mengetahui kualitas buku mewarnai.
Validasi yang dilakukan oleh ahli bahasa menunjukkan skor 4,5 (layak) dan ahli
farmasi skor 4,25 (layak), sehingga layak diujicobakan. Setelah diujicobakan pada
25 siswa DF No.078457 Fulolo Kabupaten Nias Barat hasil perseps siswa (1)
70,6% siswa ikut terlibat untuk memelihara, merawat, dan melestarikan tanman
obat, (2) hingga 80,2% memberikan informasi yang jelas kepada siswa mengenai
manfaat tanaman obat, (3) 80,13% siswa mengenal jenis-jenis tanaman obat, dan
(4) 80,13% siswa bangga sebagai masyarakat di Kabupaten Nias Barat yang
memiliki kekayaan alam berupa tanaman obat seperti pada buku mewarnai “25
TON”.
Berdasarkan penelitian relevan diatas peneliti mengembangkan modul
pembelajaran IPA kelas III dengan pendekatan emansipatoris dan paradigma
pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan yang diperjelas dengan bagan
(literature map) 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Bagan 2.1 Penelitian relevan dan penelitian yang akan dikembangkan
2.3. Kerangka Berpikir
Polusi udara dan kerusakan lingkungan terjadi diberbagai daerah terutama
di daerah perkotaan. Sikap peduli dan cinta lingkungan ditanamkan kepada anak
sejak dini. Sekolah menjadi salah satu lembaga yang dapat menuntun dan
membimbing anak melakukan dan melaksanakan tindakan cinta lingkungan.
Siswa diharapkan mampu berpikir dan merasakan kondisi yang ada di sekitarnya
sehingga dapat melakukan aksi nyata yang berdampak baik bagi diri sendiri dan
lingkungan di sekitarnya.
Model pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang dapat
mengembangkan dan memberdayakan siswa dalam pemenuhan kebutuhan
perkembangan dan tujuan yang akan dicapai agar kelak menjadi manusia yang
utuh. Pendidikan emansipatoris dipadukan dengan pendekatan Paradigma
Penata (2015)
Modul IPA,
Berpikir kritis
Mangunsong (2005)
Pendidikan
emansipatoris
Aris (2016)
Buku Panduan
Praktikum,
Konservasi air
Lahagu, Sari, Rohandi
(2016)
Buku mewarnai,
Konservasi tanaman obat
Yang perlu diteliti:
Pengembangan Modul
pembelajaran,
Emansipatoris, Paradigma
Pedagogi Reflektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pedagogi Reflektif dengan 5 langkah yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi,
dan evaluasi menjadikan siswa semakin terarah dan memiliki belarasa terhadap
sesama. Maka dari itu, peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA Kelas
III berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif dengan memadukan pendidikan
emansipatoris dan menurut 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson di SD
Kanisius Kalasan.
2.4. Pertanyaan Penelitian
2.2.1. Bagaimana prosedur penyusunan modul pembelajaran dan RPP dengan
pendekatan PPR?
2.2.2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran dan RPP dengan pendekatan PPR
berdasarkan penilaian validator?
2.2.3. Bagaimana kualitas modul pembelajaran dengan pendekatan PPR
berdasarkan penilaian siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai jenis penelitian, setting
penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, dan teknik analisis data.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D). Tomlisnon (1998)
berpendapat bahwa research and development adalah pengembangan yang
menghasilkan produk atau bahan yang berkualitas untuk menarik minat belajar
siswa seperti buku teks, buku kerja (LKS), kaset, CD-ROM, DVD, video,
handout, dan dari internet. Research and Development (R&D) adalah cara ilmiah
untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji validitas produk yang
telah dihasilkan (Sugiyono, 2016: 30). Berdasarkan dari pengertian di atas
disimpulkan bahwa penelitaian research and development adalah jenis penelitian
yang menghasilkan produk tertentu dengan kualitas yang dapat menarik minat
belajar siswa.
Tujuan dari penelitian adalah merancang, menghasilkan, serta menguji
kualitas secara sistematis dengan standar yang ada. Untuk dapat menghasilkan
sebuah produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan
(digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian
untuk menguji keefektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
Peneliti dalam penelitian ini mengembangkan Buku Modul Pembelajaran
IPA untuk siswa kelas III. Pelaksanaan pengembangan disesuaikan dengan lima
langkah pengembangan menurut Tomlinson. Lima langkah pengembangan
tersebut menurut Tomlinson (1998), yaitu (1) analisis kebutuhan siswa (Student’s
need analysis), (2) desain (design), (3) implementasi (implementation), (4)
evaluasi (evaluation), dan (5) revisi (revision). Pengembangan itu pula
menggunakan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson yang diyakini relevan
dengan penelitian ini.
3.2. Setting Penelitian
Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian,
dan lokasi penelitian.
3.2.1. Objek penelitian
Objek penelitian adalah buku modul pembelajaran dan RPP IPA kelas III
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif. Buku ini dirancang
untuk membantu siswa belajar mencintai lingkungan dengan kegiatan kelompok
dan eksperimen.
3.2.2. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian R&D ini dilakukan pada siswa kelas III
A SD Kanisius Kalasan. Siswa berjumlah 30 anak dengan 13 laki-laki dan 17
perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.2.3. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kalasan beralamat di Kringinan,
Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, 55571.
3.2.4. Jadwal Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan Oktober 2016 – Maret
2017.
3.3. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan
RPP dan modul pembelajaran IPA Kelas III mengenai kondisi lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan. Peneliti mengembangkan dengan menggunakan
langkah-langkah menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015). Prosedur
pengembangan melalui 5 langkah yaitu (1) analisis kebutuhan siswa, (2) desain,
(3) revisi, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Langkah-langkah tersebut dapat
dilihat melalui bagan 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan
Penjelasan setiap langkah penelitian dan pengembangan (Research and
Development) menurut Tomlinson sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan Siswa
Peneliti melakukan analisis kebutuhan siswa sebagai pedoman dalam
pembuatan modul. Peneliti mengumpulkan data berupa latar belakang siswa kelas
III A di SD Kanisius Kalasan, Visi dan Misi, Kurikulum serta nilai-nilai yang ada
di SD Kanisius Kalasan. Peneliti melalukan observasi dan wawancara untuk
mendapatkan data yang diperlukan untuk menganalisa kebutuhan siswa.
LANGKAH 2
Desain
LANGKAH 3
Revisi
LANGKAH 4
Implementasi
LANGKAH 5
Evaluasi
Indikator
Menyusun RPP
Menyusun
Modul
Validasi ahli
Revisi
Penilaian
kualitas
Implementasi
LANGKAH 1
Analisis Kebutuhan Siswa
Observasi
Wawancara
SK/KD
Kuesioner,
wawancara
Evaluasi &
refleksi
Observasi 10 prinsip
Hasil produk (modul)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Data yang telah diperoleh digunakan peneliti untuk merancang
pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) yang sesuai dengan kurikulum yang digunkan di SD Kanisius Kalasan.
Standar Kompetensi 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan. Kompetensi Dasar 2.2
Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan yang
disesuaikan dengan pedoman Paradigma Pedagogi Reflektif yang diterapkan di
sekolah.
2. Desain
Peneliti mendesain pembelajaran dengan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Dalam prosesnya RPP digunakan sebagai dasar pembuatan
modul pembelajaran IPA dengan mengadaptasi pembelajaran melalui langkah-
langkah PPR konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi serta 3 khas
pendidikan emansipatoris humanis, berpikir kritis, dan mempertanyakan sistem.
3. Revisi
Modul divalidasi oleh validator untuk mendapatkan penilaian dan kritik
serta saran yang dapat membangun peneliti untuk memperbaiki modul. Revisi
dilakukan peneliti setelah mendapat kritik dan saran dari validator yang membuat
modul lebih baik dan dapat dimengerti siswa.
4. Implementasi
Modul digunakan di kelas IIIA SD Kanisius Kalasan dengan melakukan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat selama 2 kali pertemuan. Pada
pertemuan kedua siswa menilai kualitas modul yang digunakan dengan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang diberikan peneliti. Observasi dilakukan untuk mengetahui kualitas menurut
sepuluh prinsip Tomlinson.
5. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan menuliskan refleksi pada buku modul
dan refleksi bersama dan menghasilkan produk materi yang berkualitas.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian Research and Development
ada dua yaitu pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi,
dan kuesioner.
3.4.1. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk dijawab lisan juga (Margono, 2010: 165).
Wawancara digunakan peneliti untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti
dan mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam dan jumlah responden
sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur
dengan bertatap muka maupun melalui media misal telepon (Sugiyono, 2012:
137-138). Wawancara yang dilakukan peneliti merupakan wawancara tidak
terstuktur. Pedoman wawancara yang dibuat merupakan garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.
3.4.2. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data melalui proses pengamatan
terhadap perilaku manusia, proses kerja, atau gejala alam yang melibatkan panca
indera (Sugiyono, 2015: 203-205). Menurut Sudjana (2008: 202) observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
merupakan teknik evaluasi program pendidikan luar sekolah yang dilakukan guna
mengkaji suatu gejala atau peristiwa sesuai observasi langsung di dalam kelas
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai masalah-masalah yang ada pada proses
pembelajaran. Observasi dilakukan peneliti dengan mengamati proses
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas pada siswa kelas III A SD Kanisius
Kalasan. Peneliti mencatat data dan menganalisa untuk mendapatkan hasil.
3.4.3. Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data secara tidak langsung bertanya
kepada responden. Instrumen yang digunakan berupa angket yang berisi
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab responden (Sukmadinata, 2008:
219). Kuesioner digunakan untuk memvalidasi modul pembelajaran dan RPP
yang dirancang. Validasi dilakukan oleh ahli yang berguna untuk mengetahui
kualitas dari desain produk yang dirancang. Kuesioner digunakan pula untuk
penilaian kualitas dari siswa yang menjadi subyek penelitian.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu pedoman
wawancara dan kuisioner.
3.5.1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara peneliti tidak terstruktur, peneliti tidak menyiapkan
daftar pertanyaan. Peneliti menyiapkan garis besar yang akan ditanyakan.
Informasi yang didapat digunakan peneliti untuk menuliskan analisis kebutuhan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.5.2. Kuesioner
Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek modul
pembelajaran dan RPP dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Kuesioner disusun untuk memvalidasi modul pembelajaran dan RPP. Instrumen
penelitian kuesioner validasi modul pembelajaran dan RPP yang digunakan
peneliti sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli
No Aspek Indikator No
Pernyataan
1. Indikator - Perumusan indikator. 1, 2, 3, 4, 5
2. Tujuan - Uraian tujuan yang akan dicapai
peserta didik.
6,7,8
3. Materi - Pemilihan dan pengorganisasian
materi pembelajaran.
9, 10, 11,
12
4. Media dan
sumber
pembelajaran
- Pemilihan media dan sumber
pembelajaran.
13, 14, 15
5. Skenario /
Kegiatan
Pembelajaran
- Penerapan skenario / kegiatan
pembelajaran.
16, 17, 18,
19, 20
6. Penilaian hasil
belajar
- Rancangan penilaian autentik 21, 22, 23
7. Bahasa - Penulisan bahasa tulis 24, 25, 26
8. Cover - Desain cover 27, 28, 29,
30
9. Isi - Penyusunan isi modul 31, 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.2 Kuesioner Validasi Ahli
No. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SKOR
SARAN
I Perumusan indikator
1 Kesesuaian dengan latar belakang sekolah 1 2 3 4 5
2 Kesesuaian dengan standar kompetensi 1 2 3 4 5
3 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4 5
4 Kesesuaian dengan nilai competence 1 2 3 4 5
5 Kesesuaian dengan nilai consience 1 2 3 4 5
6 Kesesuaian dengan nilai compassion 1 2 3 4 5
II Perumusan tujuan keberhasilan belajar
7 Kesesuaian dengan indikator 1 2 3 4 5
8 Kelengkapan cangkupan rumusan tujuan
meliputi Audience, Behavior, Condition,
Degree.
1 2 3 4 5
III Pemilihan dan pengoranisasian materi pembelajaran
9 Kesesuaian dengan komponen yang akan
dicapai
1 2 3 4 5
10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4 5
11 Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4 5
12 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4 5
IV Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
13 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran
dengan komponen (tujuan) yang ingin dicapai
1 2 3 4 5
14 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran
dengan materi pembelajaran
1 2 3 4 5
15 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran
dengan karakteristik peserta didik
1 2 3 4 5
V Skenario/kegiatan pembelajaran
16 Kesesuaian pendekatan dan metode
pembelajaran dengan prinsip emansipatoris
(melibatkan siswa, demokratis, adil, dan
humanis) dan pedagodi paradigma reflektif
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
No. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SKOR
SARAN
(PPR)
17 Kesesuaian pendekatan dan metode
pembelajaran dengan materi pembelajaran
1 2 3 4 5
18 Kesesuaian pendekatan dan metode
pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
1 2 3 4 5
19 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap
tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan
alokasi waktu
1 2 3 4 5
20 Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran
dengan prinsip emansipatoris dan paradigma
pedagogi reflektif (PPR)
1 2 3 4 5
VI Penilaian hasil belajar
21 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
yang ingin dicapai
1 2 3 4 5
22 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses,
akhir, tindak lanjut)
1 2 3 4 5
23 Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci
jawaban)
1 2 3 4 5
VII Penggunaan bahasa tulis
24 Ketepatan pilihan kata 1 2 3 4 5
25 Kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4 5
26 Kebakuan bentuk huruf dan angka 1 2 3 4 5
VIII Cover modul
27 Gambar sesuai dengan tema pembelajaran 1 2 3 4 5
28 Tata letak gambar, judul, dan nama pengarang
sesuai dengan tata letak isi
1 2 3 4 5
29 Keserasian pewarnaan 1 2 3 4 5
30 Judul dapat memberikan informasi mengenai
materi isi buku
1 2 3 4 5
IX Isi Modul
31 Komponen dalam buku lengkap 1 2 3 4 5
32 Modul jelas dan mudah dipahami 1 2 3 4 5
Skor total
Saran Validator:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.3 Kuesioner Penilaian Kualitas Modul oleh Siswa
No. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SKOR SARAN
I Cover modul
1 Gambar sesuai dengan tema pembelajaran 1 2 3 4 5
2 Tata letak gambar, judul, dan nama pengarang
sesuai dengan tata letak isi.
1 2 3 4 5
3 Keserasian pewarnaan 1 2 3 4 5
4 Judul dapat memberikan informasi mengenai
materi isi buku
1 2 3 4 5
II Isi Modul
5 Isi modul yang diberikan membuat saya
mengerti materi dan mandiri.
1 2 3 4 5
6 Isi modul membuat saya aktif dan semangat
belajar.
1 2 3 4 5
7 Isi modul membuat rasa ingin tahu saya
meningkat.
1 2 3 4 5
III Penggunaan bahasa tulis
8 Saya mengerti maksud dari pilihan kata dalam
modul.
1 2 3 4 5
9 Saya membaca jelas dengan bentuk huruf dan
angka dalam modul.
1 2 3 4 5
IV Manfaat modul
10 Saya memahami bahwa modul membantu saya
memecahkan masalah dalam kegiatan.
1 2 3 4 5
11 Saya memahami bahwa modul membantu saya
untuk membangun niat mencintai lingkungan
1 2 3 4 5
Skor total
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Teknik analisis data kualitatif
Observasi, wawancara merupakan hasil pengumpulan data kualitatif yang
dianalisa untuk memperoleh hasil analisis kebutuhan siswa. Hasil validasi dari
validator yang berupa kritik dan saran untuk memperoleh kualitas modul.
3.5.2. Teknik data kuantitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3.5.2.1. Kuesioner
Kuesioner digunakan peneliti untuk melakukan validasi modul
pembelajaran IPA Kelas III beserta RPP yang telah dibuat. Data yang dianalisa
merupakan hasil penilaian yang diperoleh dari validator mengenai produk yang
dirancang.
Data yang diperoleh dari validator berupa data kuantitatif. Data tersebut
berbetuk nilai/skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner. Data kuantitatif
dikonversikan ke data kualitatif untuk mengetahui secara deskriptif hasil
penghitungan yang dilakukan.
Tabel 3.4 konversi data kuantitatif ke data kualitatif (Masidjo, 1995: 153)
Interval skor Kategori
X > Xi + 1,80 SBi Sangat baik
Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Baik
Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup
Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang
X≤Xi – 1,80 Sbi Sangat kurang
Keterangan :
Rerata ideal (Xi) : ½ (skor maksimal deal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi) : 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X : skor aktual
Rumus konversi di atas digunakan untuk menghitung dari data kuantitatif
menjadi data kualitatif. Rumus konversi yang digunakan sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (Xi) : ½ (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : 1/6 (5-1) = 0,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ditanya:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang?
Jawab:
Kategori sangat baik = X > Xi +1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + 1,21
= X > 4,21
Kategori baik = Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
= 3 +(0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + 0,40 < X ≤ 3 + 1,21
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup = Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – 0,40 < X ≤ 3 + 0,40
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang = Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – 1,21 < X ≤ 3 – 0,40
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang = X ≤ Xi – 1,80 Sbi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – 1,21
= X ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi dari data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tabel Kategori Skala Lima (Sukardjo, 28: 11)
Interval Skor Kategori
X > 4,21 Sangat baik
3,40 < X ≤ 4,21 Baik
2,60 < X ≤ 3,40 Cukup
1,79 < X ≤ 2,60 Kurang
X≤ 1,79 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai analisis kebutuhan siswa, desain
modul, validasi modul, revisi, implementasi, evaluasi dan pembahasan.
4.1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap analisis kebutuhan, peneliti melakukan observasi dan
wawancara kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan, peneliti bahwa SD Kanisisus Kalasan merupakan sekolah swasta
yang berada di bawah naungan yayasan Kanisius dengan jumlah siswa 320 terdiri
dari 12 kelas paralel dari kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah menghidupi nilai-nilai
Kanisius yaitu kasih, disiplin, berani, cerdas, dan jujur. Nilai-nilai Kanisius
sendiri diajarkan kepada siswa secara bertahap. Kelas 1 dan 2 mendalami nilai
kasih, kelas 3 nilai disiplin, kelas 4 berani, kelas 5 cerdas, dan kelas 6 jujur.
Peneliti mengambil penelitian di kelas III A yang mendalami nilai disiplin.
Disiplin dalam arti luas yang memberikan tanggungjawab dan kebebasan pada
siswa untuk bertindak.
Peneliti melakukan observasi selama menjalani Program Pengalaman
Lapangan (PPL). Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa siswa kelas III
A di SD Kanisius Kalasan merupakan siswa dari keluarga kalangan ekonomi
menengah ke atas dengan indikasi siswa berangkat dan pulang sekolah diantar
oleh orang tua dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor
merupakan salah satu penyumbang polusi udara yang ada di sekitar kita. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
proses pembelajaran di kelas dan saat istirahat siswa terlihat masih meletakkan
sampah tidak pada tempatnya dan melaksanakan piket apabila ditunggu guru. Dari
sikap inilah peneliti menganggap bahwa perlu adanya kesadaran siswa menjaga
dan merawat lingkungan di sekitar mereka. Banyak polusi dan sampah akan
menyebabkan gangguan dalam kesehatan apabila tidak ditanggani dari sekarang.
Dari hasil wawancara dengan siswa, siswa merasakan perubahan dari
kondisi alam yang sekarang terjadi dan banyaknya kendaraan yang membuat
polusi udara semakin meningkat. Siswa mengharapkan adanya proses
pembelajaran secara langsung sesuai dengan kondisi yang ada dan adanya buku
petunjuk dalam melaksanakan pembelajaran.
4.2. Desain Modul
Peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA dan RPP dengan
berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pada proses awal pengembangan
modul pembelajaran IPA dan RPP disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang sudah diperoleh dari analisis data. Standar Kompetensi 2.
Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya
menjaga kesehatan lingkungan. Kompentesi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi
lingkungan yang berpengaruh terhdap kesehatan. Dalam menyusun RPP, peneliti
menyusun dan menentukan indikator berdasarkan nilai 3C (competence,
conscience, dan compassion). Competence yang dicapai dengan siswa dapat
mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat, menjelaskan kondisi
lingkungan di sekitar siswa, melaporkan hasil pengamatan, dan
mendemonstarsikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Conscience
dengan adanya kerja dalam kelompok siswa dapat menunjukkan sikap peduli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
disiplin dan bertanggungjawab dengan apa yang siswa kerjakan. Saling
menghargai pendapat dan melakukan interaksi yang baik antara siswa dan guru
maupun siswa dan siswa. Compassion ditunjukkan dengan menuliskan refleksi
serta membuat poster untuk mengajak dan melakukan perawatan tanaman dan
meletakkan sampah pada tempatnya. Selanjutnya peneliti menyusun tujuan,
materi, langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan 5 langkah Paradigma
Pedagogi Refleksif yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi, serta
dilampiri dengan lembar penilaian. Modul disusun sesuai 10 prinsip dari 16
prinsip pengembangan menurut Tomlinson.
4.3. Validasi Modul dan RPP
Validator modul pembelajaran IPA dan RPP dilakukan oeh dua validator.
Penilaian dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017 dan tanggal 24 Januari 2017.
Berikut tabel hasil penilaian validator modul pembelajaran IPA dan RPP.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Validator
Kriteria Penilaian
Validator 1
Penilaian
Validator 2
Kesesuaian dengan latar belakang sekolah 4 4
Kesesuaian dengan standar kompetensi 3 4
Kesesuaian dengan kompetensi dasar 3 4
Kesesuaian dengan nilai competence 3 2
Kesesuaian dengan nilai consience 3 2
Kesesuaian dengan nilai compassion 3 2
Kesesuaian dengan indikator 3 4
Kelengkapan cangkupan rumusan tujuan
meliputi Audience, Behavior, Condition,
Degree. 4 3
Kesesuaian dengan komponen yang akan
dicapai 4 5
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik 3 5
Keruntutan dan sistematika materi 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kriteria Penilaian
Validator 1
Penilaian
Validator 2
Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 3 4
Kesesuaian sumber belajar/media
pembelajaran dengan komponen (tujuan)
yang ingin dicapai 3 5
Kesesuaian sumber belajar/media
pembelajaran dengan materi pembelajaran 3 5
Kesesuaian sumber belajar/media
pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik 3 4
Kesesuaian pendekatan dan metode
pembelajaran dengan prinsip emansipatoris
(melibatkan siswa, demokratis, adil, dan
humanis) dan pedagodi paradigma reflektif
(PPR) 4 3
Kesesuaian pendekatan dan metode
pembelajaran dengan materi pembelajaran 4 4
Kesesuaian pendekatan dan metode
pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik 4 4
Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap
tahapan pembelajaran dan kesesuaian
dengan alokasi waktu 4 4
Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran
dengan prinsip emansipatoris dan paradigma
pedagogi reflektif (PPR) 4 3
Kesesuaian teknik penilaian dengan
kompetensi yang ingin dicapai 4 3
Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses,
akhir, tindak lanjut) 4 4
Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci
jawaban) 4 4
Ketepatan pilihan kata 2 4
Kebakuan struktur kalimat 2 4
Kebakuan bentuk huruf dan angka 2 4
Gambar sesuai dengan tema pembelajaran 4 5
Tata letak gambar, judul, dan nama
pengarang sesuai dengan tata letak isi 4 4
Keserasian pewarnaan 4 3
Judul dapat memberikan informasi mengenai 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kriteria Penilaian
Validator 1
Penilaian
Validator 2
materi isi buku
Komponen dalam buku lengkap 3 5
Modul jelas dan mudah dipahami 4 4
Total 109 122
Rata-rata tiap validator 3,41 3,81
Rata-rata total 3,61
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil validasi menurut validator 1
total yang diperleh adalah 109 dengan rata-rata 3,41 yang termasuk dalam
kategori “baik”. Total penilaian yang diperoleh dari validator 2 adalah 122 dengan
rata-rata 3,81 yang termasuk dalam kategori “baik” dengan menggunakan model
penilaian menurut Likert.
4.4. Revisi Modul
Setelah peneliti melakukan validasi selanjutnya peneliti melakukan revisi.
Revisi berdasarkan kritik dan saran yang diberikan validator pada kolom
komentar. Tabel 4.2 menyajikan komentar kedua validator dan keputusan peneliti
menanggapi komentar.
Tabel 4.2 Komentar validator dan tanggapan peneliti
Validator Komentar Tanggapan
Validator 1 Penulisan kalimat masih banyak
yang salah
Peneliti memperbaiki penulisan
kalimat yang salah dengan
teliti dan cermat dalam
pengetikan dan menggunakan
bahasa baku.
Validator 2 Perumusan indikator
ditambahkan pada competence
dan compassion, serta
mengurangi pada bagian
conscience.
Peneliti merumuskan indikator
sesuai saran dari validator.
Keserasian pewarnaan kurang
kontras dan gambar cover cocok
untuk dewasa
Peneliti mengganti gambar
cover yang pas untuk anak-
anak dan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Validator Komentar Tanggapan
kontras warna.
Dari kritikan dan saran validator tersebut peneliti melakukan perbaikan
sesuai dengan kekurangan dan memperbaiki modul peneliti sehingga siap untuk
digunakan dalam implementasi.
4.5. Implementasi
Peneliti melakukan implementasi pembelajaran IPA menggunakan Modul
Pembelajaran IPA Kelas III pada siswa kelas III A di SD Kanisius Kalasan pada
tanggal 7 Februari 2017 dan 9 Februari 2017. Pada pertemuan pertama tanggal 7
Februari 2017, peneliti memulai pembelajaran dengan salam, doa, dan tanya
jawab mengenai keadaan lingkungan sekolah dan rumah siswa. Langkah ini
sebagai awal dalam merumuskan konteks pembelajaran. Selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan dan kegiatan yang dilakukan hari ini. Peneliti menjelaskan
buku modul yang digunakan dalam pembelajaran. Perwakilan siswa membagikan
buku modul ke siswa yang lain.
Kegiatan selanjutnya siswa masuk ke dalam proses pengalaman. Siswa
membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 6 siswa secara demokratis tanpa
memilih-milih yang menunjukkan salah satu bentuk humanisasi. Meskipun dalam
pembagian kelompok yang pertama siswa masih memilih teman yang dekat dan
sudah akrab akhirnya peneliti menentukan anggota kelompok agar terjadi
humanisasi yang baik. Siswa duduk berkelompok dan mengamati video yang
ditampilkan peneliti. Siswa mencatat, berdiskusi, dan menuliskan hasil
pengamatan video dalam lembar kerja yang tersedia. Siswa menganalisa
perbedaan dan persamaan dari video yang ditampilkan dan lingkungan sekitar
mereka. Dari hasil analisa tersebut siswa dapat menyimpulkan lingkungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
ada di sekitar mereka. Dalam kegiatan ini siswa juga berinteraksi dengan teman
maupun guru yang membuat adanya timbal balik pengalaman.
Kegiatan berikutnya adalah eksperimen. Siswa bekerja dalam kelompok dan
mencermati petunjuk pada modul. Peneliti menjelaskan secara singkat eksperimen
yang dilakukan dengan alat dan bahan yang sudah disediakan peneliti. Perwakilan
kelompok mengambil alat dan bahan dan melakukan eksperimen bersama
kelompok di luar ruang kelas. Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil pengamatan
yang dilakukan dalam eksperimen pada lembar yang sudah disediakan. Siswa
menganalisa mengapa eksperimen itu bisa terjadi? Melalui pengamatan ini, siswa
berpikir kritis mengenai perbedaan yang terjadi dalam eksperimen dan dapat
menyimpulkan hasil eksperimen.
Pada pertemuan kedua pada tanggal 9 Februari 2017, siswa mengamati lagi
tumbuhan yang digunakan untuk eksperimen sebelumnya. Ada beberapa yang
sudah mati dan layu. Siswa dengan pemikirannya menjawab permasalahan yang
terjadi. Tumbuhan tersebut mati akibat cara merawat yang salah dan saat
eksperimen terkena api sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati. Dari hal ini,
siswa merefleksikan apa yang didapat dalam pertemuan sebelumnya dan
merumuskan tindakan nyata sabagai aksi yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa
akan menaman dan merawat tumbuhan yang ada di sekitar rumah dan sekolah,
serta meletakkan sampah sesuai dengan tempatnya. Siswa membuat poster ajakan
untuk menjaga lingkungan.
Proses evaluasi yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran melalui
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh siswa dengan pengamatan maupun
eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.6. Evaluasi
4.6.1. Penilaian siswa
Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk menilai kualitas modul
pembelajaran IPA. Berdasarkan kuesioner tersebut diperoleh penilaian sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Penilaian Siswa
Siswa Penilaian Kategori
1 3,73 Baik
2 3,91 Baik
3 4,09 Baik
4 4,36 Sangat baik
5 4,45 Sangat baik
6 4,27 Sangat baik
7 4,55 Sangat baik
8 3,91 Baik
9 4,55 Sangat baik
10 4,55 Sangat baik
11 4,18 Baik
12 4,27 Sangat baik
13 4,55 Sangat baik
14 4,27 Sangat baik
15 3,91 Baik
16 4,64 Sangat baik
17 3,82 Baik
18 4,36 Sangat baik
19 4,00 Baik
20 4,45 Sangat baik
21 4,18 Baik
22 3,91 Baik
23 4,73 Sangat baik
24 4,82 Sangat baik
25 4,73 Sangat baik
26 3,55 Baik
27 3,64 Baik
28 3,91 Baik
29 3,55 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Siswa Penilaian Kategori
30 4,11 Baik
Rata-rata 4,20 Baik
Dari hasil penilaian 30 siswa diperoleh 4,20 yang termasuk dalam
kategori baik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti modul yang dikembangkan
telah menggunakan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson dibuktikan
dengan prinsip pertama, Materials should achieve impact. Bahan disampaikan
memberikan dampak bagi siswa berupa perhatian, ketertarikan, keingintahuan,
dan minat. Siswa antusias dalam melaksanakan petunjuk dari modul saat
pengamati video dan melakukan eksperimen, siswa dalam eksperimen melakukan
secara mandiri dan dapat mencapai dampak yang akan dituju sehingga dapat
membuat niatan untuk menjaga lingkungan dan merawat tumbuhan. Prinsip
kedua, Materials should help learners to feel at ease. Bahan yang disampaikan
membantu siswa untuk merasa nyaman. Dalam modul ini siswa disajikan dengan
gambar,bahasa yang mudah dipahami dan kolom kosong yang dapat siswa isi
dengan petunjuk yang telah tersedia. Siswa tidak terpaku pada jawaban pasti
namun dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sekitar siswa.
Prinsip ketiga, Materials should hel leaners to develop confidence. Bahan
membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri. Dalam modul yang
peneliti buat membantu siswa untuk percaya diri menyampaikan pendapatnya
melalui pengamatan video dan eksperimen. Siswa berani tampil untuk
menunjukkan hasil karya posternya. Pengembangan rasa percaya diri dapat
dibuktikan dengan gambar 4.1 siswa bereksperimen dan menampilkan karya
poster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 4.1 siswa bereksperimen dan menampilkan karya poster.
Prinsip keempat, What is being taught should be perceived by learners as
relevant and useful. Bahan yang disampaikan dapat dirasakan siswa sebagai yang
relevan dan berguna. Siswa merasakan bahwa modul bermanfaat dan isinya dapat
membantu dirinya dalam memahami dan menyadarkan diri tentang lingkungan
yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat merumuskan niat untuk
menjaga dan merawat lingkungan.
Pinsip kelima, Materials should require and facilitate learners self-
investment. Materi dapat memerlukan dan memfasilitasi siswa untuk investasi
diri. Dari modul siswa dapat belajar dan mengetahui materi secara mandiri dan
sesuai dengan lingkungan di sekitar mereka. Rasa ingin tahu dapat terarah dengan
petunjuk saaat eksperimen dan pertanyaan yang dapat dijawab siswa. Eksperimen
membantu siswa untuk membuktikan materi yang telah didapat dan
menyimpulkan kejadian yang ada di sekitar.
Prinsip keenam, Materials should expose the learners to language in
authentic. Bahan yang disampaikan kepada siswa membantu siswa untuk
menggunakan bahasa yang asli. Dalam menyampaikan pendapat dan menuliskan
pengamatan sesuai dengan pengamatan dan bahasa siswa itu sendiri. Refleksi dari
siswa yang menunjukkan bahwa siswa menggunakan bahasanya sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menuliskan sesuai yang dirasakan siswa dapat dilihat pada gambar 4.2 refleksi
siswa.
Gambar 4.2 Refleksi siswa
Prinsip ketujuh, Materials should take into account that learners differ in
learning styles. Bahan memperhatikan perbedaan gaya belajar siswa. Gaya belajar
tiap siswa berbeda-beda sehingga peneliti telah menyesuaikan dengan
karakteristik dari siswa kelas IIIA SD Kanisius Kalasan. Peneliti melakukannya
dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok sehingga ada komunikasi
dan interaksi antar siswa yang membantu perkembangan kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan panca indera dan sarana prasarana yang ada.
Prinsip kedelapan, Materials should take into account that learners differ
in affective attitudes. Bahan memperhatikan perbedaan sikap siswa. Dalam modul
yang dibuat telah dioptimalkan dapat memberikan motivasi belajar yang baik dan
menarik minat siswa agar tercipta sikap yang dapat membangun siswa seperti
sikap disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Prinsip kesembilan, Materials should maximaze learning potential by
encouraging intellectual, asthetic, and emotional involvement which stimulates
both right and legt brain activities. Bahan memaksimalkan potensi belajar dengan
pengetahauan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak kanan dan otak
kiri. Pada modul dapat dilihat dari proses pengamatan video dan eksperimen.
Siswa dapat memaksimalkan potensi belajar dengan menggunakan panca
inderanya dan proses berpikir.
Prinsip kesepuluh, Materials should provide opportunities for outcome
feedback. Bahan memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil. Modul
terdapat kegiatan refleksi dan aksi yang dapat menunjukkan umpan balik yang
diterima oleh siswa. Refleksi yang terdapat dalam modul pembelajaran dijawab
siswa dengan bahasa dan apa yang dirasakan siswa. Siswa menuliskan niatan
untuk melakukan aksi menjaga dan merawat lingkungan setelah mendapat
pembelajaran dan memahami pentingnya lingkungan sehat bagi kesehatan siswa.
Refleksi peneliti setelah melakukan penelitian ini menunjukkan bahwa
konsistensi dan tanggungjawab dalam melakukan penelitian menjadi kunci
keberhasilan. Kesalahan dan kritikan menjadi dorongan untuk melakukan yang
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
PENUTUP
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran.
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Pengembangan Modul pembelajaran IPA untuk siswa kelas III di SD
Kanisius Kalasan menggunakan 5 langkah pengembangan menurut
Tomlinson. Langkah pertama menganalisis kebutuhan siswa melalui
observasi dan wawancara yang menunjukkan adanya kebutuhan modul
pembelajaran berbasis lingkungan. Langkah kedua mendesain modu
berdasarkan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson dan menyusun
RPP berbasis PPR yang mencakup pula unsur emansipatoris. Kenudian
langkah yang ketiga menvalidasi modul dan mendapatkan skor 3,61
dengan kategori baik dan layak digunakan untuk implementasi dengan
merevisi modul berdasarkan kritik dan saran dari validator. Selanjutnya
langkah keempat mengimplementasikan modul di kelas III A SD Kanisius
Kalasan selama dua pertemuan sesuai dengan RPP yang telah dirancang
dan divalidasi. Langkah kelima mengevaluasi implementasi dan
memperbaiki kualitas modul dengan penilaian siswa, observasi dan
refleksi yang dilakukan peneliti.
5.1.2. Kualitas modul dikategorikan baik digunakan berdasarkan penilaian 30
siswa dengan skor rata-rata 4,2 yang disesuaikan dengan kriteria skor skala
lima menurut Sukardjo (2006). 30 siswa di kelas III A secara umum siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dapat memahami buku dengan mandiri. Hasil observasi saat implementasi
menunjukkan materi memenuhi 10 prinsip dari 16 prinsip pengembangan
menurut Tomlinson dengan bukti bahwa 1) siswa menunjukkan sikap
ketertarikan, keingintahuan, dan minat dengan memegang dan membaca
panduan, 2) siswa merasa nyaman dengan panduan yang berisi penjelasan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, 3) siswa belajar dan
bereksperimen dengan menggunakan panduan dengan menumbuhkan rasa
percaya diri, 4) siswa bersedia dibentuk menjadi beberapa kelompok
secara demokratis dengan memperhatikan latar belakang sosial, kognitif,
afektif, dan psikomotrik, 5) siswa secara mandiri belajar dan mencari tahu
materi yang disampaikan sesuai dengan kondisi di sekitar siswa, 6) siswa
merumuskan niatan dan hasil pengamatan dengan bahasanya sendiri, 7)
pembelajaran di desain dengan berbagai metode yang memberdayakan
panca indera dan sarana prasarana yang ada, 8) Siswa bekerja secara
individu serta kelompok dan melaksanakan eksperimen sesuai dengan
panduan, 9) siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan demonstrasi dan
eksperimen, dan 10) siswa mendapat respon positif melalui aksi dari niat
siswa merawat lingkungan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Referensi yang digunakan peneliti dalam pembuatan produk masih kurang
dan terbatas.
5.2.2 Materi terbatas pada satu bab sehingga hanya bisa digunakan untuk materi
pada bab tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
5.3 Saran
5.3.1 Sebaiknya peneliti selanjutnya mengembangkan produk dengan
memasukkan nilai-nilai dari pendidikan emansipatoris dan nilai-nilai
Kanisius serta menambah referensi kajian teori.
5.3.2 Sebaiknya peneliti selanjutnya mengembangkan beberapa sub bab agar
dapat mencakup materi yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Aris, A. (2016). Pengembangan prototipe buku panduan praktikum sifat-sifat dan
penjernihan air dalam konteks empowering masyarakat Mentawai untuk
anak usia 9-12 tahun. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Gunarsa, S. D. (1981). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Harsono, Y.M. (2015). Developing learning materials for specific purpose.
(online). http:/journal.org. diakses 14 September 2016.
Haryono, Y.B. (2016). Melestarikan keutuhan ciptaan. Makalah Temu Kerabat
MSF. Semarang, 24 Juli 2016.
Mangunsong, F. (2005). Proceeding: mencapai perkembangan manusia yang
utuh melalui pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Margono, S. (2010). Metode penenlitian pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Lahagu, G., Sari, W.W., Rohandi. (2016). Pengembangan buku mewarnai untuk
pendidikan knservasi tanaman bat di Kabupaten Nias Barat. Jurnal
Prosiding Symbion, pp. 224-230.
Penata, M.P. (2015). Pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen
kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Perss.
Sari, W.W. (2014). Persepsi guru dan siswa SD di Yogyakarta terhadap program
Conservation Scout. Jurnal Bioedukatika, vol. 2, no. 2, pp. 34-37.
Smith, W. (2001). Conscienntizacao tujuan pendidikan Paulo Freire. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Subagya, S.J. (2012). Paradigma pedagogi reflektif mendampingi peserta didik
menjadi cerdas dan berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana, N. (2002). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suprijono, A. (2016). Model-model pembelajaran emansipatoris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Tim PPR SD Kelompok Kanisius. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif.
Yogyakarta: Kanisius.
Tomlinson, B. (1998). Materials development in language teaching-second
edition. Cambridge: Cambridge University Press.
Winarti, E. dan Anggadewi, D.E.T. (2015). Manusia pembelajar di dunia tarik
ulur: pedagogi ignasian sebagai pendidikan emansipatoris. Yogyakarta:
Sanata Dharma University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1
SILABUS
Nama Sekolah : SD Kanisius Kalasan
Mata Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/1
Standar Kompetensi : 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan
lingkungan.
Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
Kondisi
lingkungan
yang
berpengaruh
terhadap
kesehatan.
Siswa
menceritakan
kondisi
lingkungan
sekitar.
Siswa melakukan
pengamatan
melalui video
mengenai
lingkungan.
Siswa melakukan
Competence
2.1.1
Mengidentifikasi
ciri-ciri lingkungan
sehat.
2.1.2
Mengidentifikasi
ciri-ciri lingkungan
tidak sehat.
2.1.3 Menjelaskan
kondisi lingkungan
di sekitar siswa.
Tertulis Haryanto. 2012. Sains Jilid 3 untuk kelas III.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunardi, dkk. 2011. Ayo Melakukan
Pembelajaran Tematik untuk SD Kelas III
semester I awal. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
https://miftakhurrofiah.files.wordpress.com/
2015/04/punca_pencemaran.gif
http://m.energitoday.com/uploads//2015/05/l
ingkungan-buruk-akibat-sampah.jpg
https://www.youtube.com/watch?v=o4a1ek
6 x 40
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
eksperimen
pembuktian
tumbuhan
mengurangi
polusi udara
Siswa
menyimpulkan
bahwa tumbuhan
dapat
mengurangi
polusi udara.
Siswa melakukan
refleksi dan
membuat aksi
melestarikan
lingkungan
Siswa membuat
poster/gambar
untuk mengajak
teman/masyaraka
t melestarikan
lingkungan.
2.1.4 Melaporkan
hasil pengamatan
kondisi lingkungan
di sekitar siswa
mencakup ciri-ciri
lingkungan sehat
dan tidak sehat.
2.1.5
Mendemonstrasika
n pengaruh kondisi
lingkungan
terhadap kesehatan.
F_Q3o
https://www.youtube.com/watch?v=lxPuqEs
EGM0
Conscience
2.1.6 Menunjukkan
sikap peduli
terhadap
lingkungan.
2.1.7 Menunjukkan
sikap disiplin dan
tanggungjawab
dalam eksperimen
Non
tertulis/observas
i
Compassion
2.1.8 Meletakkan
Non
tertulis/ceklist
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sampah sesuai
dengan jenisnya.
2.1.9 Membuat
poster ajakan untuk
menjaga kondisi
lingkungan yang
sehat.
2.1.10 Merawat
tanaman yang ada
di rumah dan
sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : III
Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
A. Standar Kompetensi (SK):
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.
B. Kompetensi Dasar
2.2. Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
C. Indikator
Competence
2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat.
2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
2.1.4 Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar
siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat.
2.1.5 Mendemonstrasikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap
kesehatan.
Conscience
2.1.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan.
2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggungjawab dalam
eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Compassion
2.1.8 Meletakkan sampah sesuai dengan jenisnya.
2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang
sehat.
2.1.10 Merawat tanaman yang ada di rumah dan sekolah.
D. Tujuan
Competence
2.1.1.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri
lingkungan sehat dengan benar.
2.1.2.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri
lingkungan tidak sehat dengan benar.
2.1.3.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa menjelaskan kondisi lingkungan di
sekitar siswa dengan percaya diri.
2.1.4.1 Melalui presentasi, siswa melaporkan hasil pengamatan kondisi
lingkungan di sekitar siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan
tidak sehat dengan percaya diri.
2.1.5.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mendemonstrasikan pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kesehatan dengan baik.
Conscience
2.1.6.1 Melalui membuat aksi, siswa menunjukkan sikap peduli terhadap
lingkungan dengan baik.
2.1.7.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa menunjukkan sikap disiplin dan
bertanggungjawab dalam eksperimen sesuai dengan petunjuk.
Compassion
2.1.8.1 Melalui kegiatan aksi, siswa meletakkan sampah sesuai dengan
jenisnya.
2.1.9.1 Melalui kegiatan refleksi, siswa membuat 1 poster ajakan untuk
menjaga kondisi lingkungan yang sehat dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2.1.10.1 Setelah melakukan eksperimen, siswa mampu merawat tanaman di
sekolah dan rumah dengan baik.
E. Materi Pembelajaran
Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran.
Pendekatan : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Model : Conservation Scout
Metode : eksperimen, diskusi, demonstrasi
G. Media, Alat/bahan, dan Sumber Pembelajaran
Media : alat peraga pembuktian tanaman mengurangi polusi, video
Alat/bahan : toples, rokok, korek api, tanaman, kertas, bolpoin
Sumber pembelajaran :
o Haryanto. 2012. Sains Jilid 3 untuk kelas III. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
o Sunardi, dkk. 2011. Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik untuk
SD Kelas III semester I awal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
o https://www.youtube.com/watch?v=o4a1ekF_Q3o
o https://www.youtube.com/watch?v=lxPuqEsEGM0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
(Konteks)
1. Siswa mengucapkan salam.
2. Salah satu siswa memimpin berdoa.
3. Presensi dengan bertanya kepada siswa.
4. Apersepsi dengan bertanya-jawab.
a. “Bagaimana keadaan udara di sekitar sekolah
dan rumah, sejuk atau pengap?”
b. “Mengapa keadaan udara dapat seperti ini?”
c. “Apa yang menyebabkan?”
5. Penjelasan apa saja kegiatan yang akan
dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut.
6. Siswa dan guru tepuk semangat.
10 menit
Kegiatan Inti
(Pengalaman)
1. Tanya jawab siswa dan guru mengenai:
a. Apakah kalian tahu penyebab udara
sekarang tercemar?
b. Jika tahu, berikan satu contoh
penyebabnya!
2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-
masing kelompok beranggotakan 6 siswa.
3. Siswa melihat video mengenai lingkungan yang
ada di sekitar.
4. Siswa menanyakan hal yang belum jelas tentang
video yang dilihat.
5. Siswa mendapatkan modul dari guru.
6. Siswa berdiskusi tentang lingkungan yang ada di
sekitar mereka.
7. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
8. Siswa memeriksa kebenaran jawaban kelompok
dengan bimbingan guru.
9. Pemaparan petunjuk eksperimen mengenai
percobaan pembuktian tanaman dapat
mengurangi polusi oleh guru.
10. Setiap kelompok diberi alat dan bahan
percobaan.
11. Siswa mengamati perubahan yang terjadi pada
100
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
asap di tempat yang banyak tanaman dan sedikit
tanaman.
12. Siswa menganalisa dan menyimpulkan hasil
pengamatannya.
13. Perwakilan kelompok melaporkan hasil
pengamatan di depan kelas.
14. Siswa memeriksa kebenaran jawaban kelompok
dengan bimbingan guru.
15. Bila masih ada yang belum dipahami guru dapat
meluruskannya.
Penutup 1. Siswa dan guru merangkum/menyimpulkan
apa yang sudah dipelajari.
2. Siswa merencanakan aksi yang akan dilakukan
setelah pembelajaran ini dengan tindakan nyata
seperti menanam pohon, merawat pohon,
membuang sampah pada tempatnya, ikut kerja
bakti. (Aksi)
3. Siswa mendapat tindak lanjut membuat gambar
mengenai ajakan untuk menjaga kondisi
lingkungan yang sehat sekreatif mungkin
dengan menggunakan bahan-bahan bekas yang
dikerjakan pertemuan selanjutnya.
4. Siswa memimpin doa.
5. Siswa mengucapkan salam.
10 menit
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahulua
n
(Konteks)
1. Siswa mengucapkan salam.
2. Salah satu siswa memimpin berdoa.
3. Presensi dengan bertanya kepada siswa.
4. Apersepsi dengan bertanya-jawab.
a. “Bagaimana keadaan udara hari ini?”
b. “Apa perbedaan yang terjadi setelah
kalian melakukan aksi?”
c. “Apa yang menyebabkan?”
5. Penjelasan apa saja kegiatan yang akan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut.
Kegiatan
Inti
(Evaluasi,
Refleksi, &
Aksi)
1. Siswa secara lisan menyampaikan
pembelajaran yang telah didapat sebelumnya.
2. Siswa mendapatkan modul pembelajaran.
3. Pemaparan petunjuk modul selanjutnya oleh
guru.
4. Siswa menuliskan refleksi pada modul.
5. Siswa menyampaikan aksi yang akan mereka
buat.
6. Siswa membuat aksi dengan menggunakan
bahan yang telah dipersiapkan.
100
menit
Penutup
1. Siswa dan guru merangkum/menyimpulkan
apa yang sudah dipelajari.
2. Siswa mendapat tindak lanjut
menyebarlaskan poster ajakan yang telah
dibuat ke teman-teman yang lain.
3. Siswa memimpin doa.
4. Siswa mengucapkan salam.
10 menit
I. Teknik Penilaian
Terlampir
Yogyakarta, …………………..2017
Menyetujui, Peneliti,
Guru Kelas,
(…………………………………) (………………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Instrumen Penilaian
1. Penilaian Competence
Indikator :
2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat.
2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
Teknik penilaian : Tertulis
Instrumen:
Lembar kegiatan 1
Rubrik Penskoran
Kriteria
3
Baik
(A)
2
Cukup
(B)
1
Perlu
bimbingan
(C)
Kelengkapan
dan
kesesuaian
Siswa meng-
identifikasi 3
ciri-ciri
lingkungan
sehat.
Siswa meng-
identifikasi 2
ciri-ciri
lingkungan
sehat.
Siswa meng-
identifikasi 1
ciri-ciri
lingkungan
sehat.
Siswa meng-
identifikasi 3
ciri-ciri
lingkungan
tidak sehat.
Siswa meng-
identifikasi 2
ciri-ciri
lingkungan
tidak sehat.
Siswa meng-
identifikasi 1
ciri-ciri
lingkungan
tidak sehat.
Siswa mem-
bandingkan
lingkungan
sehat dan tidak
sehat serta
menuliskan
tindakan yang
dapat
dilakukan
Siswa mem-
bandingkan
lingkungan
sehat dan tidak
sehat namun
tidak
menuliskan
tindakan yang
dapat dilakukan
Siswa tidak
mem-
bandingkan
lingkungan
sehat dan tidak
sehat serta tidak
menuliskan
tindakan yang
dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
untuk menjaga
lingkungan.
untuk menjaga
lingkungan.
untuk menjaga
lingkungan.
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100
Jumlah skor maksimum
Indikator:
2.1.4 Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa
mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat.
2.1.5 Mendemonstrasikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan.
Teknik penilaian : Non tertulis
Instrumen : Skala
a. Presentasikan informasi yang kalian dapat dari kelompok lain!
No Nama
Siswa
Aspek Penilaian
Deskripsi Suara
3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
Rubrik Penilaian Presentasi
Aspek Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Bimbingan
(1)
Deskripsi Mendeskripsikan
sesuai konteks,
runtut, dan logis.
(memenuhi 3
kriteria)
Memenuhi 2
kriteria
Memenuhi 1
kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Aspek Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Bimbingan
(1)
Suara Terdengar keras
dan pelafalan jelas
Terdengar keras
namun
pelafalan tidak
jelas
Pelan dan
pelafalan tidak
jelas
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100
Jumlah skor maksimum
2. Penilaian Conscience
Indikator : 2.1.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan.
2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dalam eksperimen.
Teknik penilaian : Non tertulis/observasi
Instrumen : Daftar ceklist
No Aspek Penilaian
1 Melakukan eksperimen polusi udara sesuai petunjuk
2 Menjaga kebersihan tempat eksperimen
3 Merawat tanaman di sekolah (melalui penugasan untuk
merawat tanaman setelah eksperimen.
4 Merawat tanaman di sekitar rumah (melalui penugasan
untuk merawat tanaman yang sudah ada di rumah atau
menanam tumbuhan baru dan kemudian melaporkannya kepada
orangtua mereka serta kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Rubrik penskoran conscience
Kriteria
4
Baik sekali
(A)
3
Baik
(B)
2
Cukup
(C)
1
Perlu
bimbingan
(D)
1. Sikap peduli
terhadap
lingkungan
Memenuhi 4
aspek
penilaian.
Memenuhi 3
aspek
penilaian.
Memenuhi 2
aspek
penilaian.
Memenuhi 1
aspek
penilaian.
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100
Jumlah skor maksimum
3. Penilaian Compassion
Indikator : 2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi
lingkungan yang sehat.
Teknik penilaian : Non tertulis
Instrumen : Unjuk kerja
Instrumen Unjuk Kerja
No Nama Siswa
Kriteria
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Kriteria
4
Baik sekali
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu
bimbingan
Isi,
Kerapian,
Pewarnaan,
Kreativitas.
a. Isi: sesuai dengan
cara melestarikan
lingkungan
b. Kerapian: Kertas
tidak terlipat dan
kotor.
c. Pewarnaan: Warna
sesuai dan serasi.
d. Kreativitas: ada
gambar pendukung
isi ajakan.
(Memenuhi 4 kriteria
penilaian).
(Memenuhi
3 kriteria
penilaian).
(Memenuhi
2 kriteria
penilaian).
(Memenuhi
1 kriteria
penilaian).
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100
Jumlah skor maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 3
Surat ijin sebelum penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 4
Surat keterangan telah melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 5
Lembar hasil validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 6
Lembar penilaian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 7
FOTO KEGIATAN PENELITIAN DI SD KANISIUS KALASAN
Proses pembelajaran di Kelas
Siswa mengamati video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Siswa berdiskusi dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Siswa bereksperimen
Siswa membuat poster
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Siswa menampilkan hasil poster
Siswa melakukan salah satu aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
CURRICULUM VITAE
Asteria Ciptaningtyas merupakan anak kedua dari
pasangan Alm. Bapak Stephanus Sutjipto dan Ibu Agnes
Supriyani. Lahir di Temanggung, 30 Agustus 1994.
Pendidikan awal dimulai dari TK Ade Irma Suryani
Parakan tahun 1998-2000. Kemudian melanjutkan di SD
Santa Maria Bulu pada tahun 2000 dan lulus pada tahun
2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP
Santa Maria Bulu dan lulus pada tahun 2009. Pendidikan menengah lanjutan
diperoleh di SMA Negeri 1 Parakan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2013,
peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dhrama pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selama menempuh pendidikan, peneliti mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
pihak kampus untuk melatih soft skills dan hard skills. Berikut ini daftar kegiatan
yang pernah diikuti peneliti selama menjadi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma.
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1 Inisiasi Universtas Sanata Dharma
(INSADHA)
2013 Peserta
2 Inisiasi Fakultas (INFISA) 2013 Peserta
3 Inisiasi Program Studi (Insipro) 2013 Peserta
4 English Club Program 2013 Peserta
5 Pelatihan Pengembangan Kepribadian
Mahasiswa I dan II
2013 Peserta
6 Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2014 Peserta
7 Week-end Moral 2014 Peserta
8 Inisiasi Program Studi (Insipro) 2014 Anggota Sie Dampok
9 Parade Gamelan Anak ke-8 2015 Anggota Sie Dampok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI