pengenalan alat ukur sudut dan jarak optis.ppt
TRANSCRIPT
Dalam bidang geodesi dan pengukuran tanah, telah dbuat bermacam-macam alat pengukur sudut, baik yang didesain khusus untuk mengukur sudut maupun yang didesain untuk kepentingan lain.
Alat yang didesain untuk mengukur sudut, dalam bidang geodesi dan pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atau teodolit. Alat ini ada bermacam-macam tipe dan jenisnya. Walaupun secara umum semua teodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namum pada tingkatan tertentu terdapat perbedaan, baik penampilan maupun bagian dalam atau konstruksinya.
Klasifikasi TeodolitA. Atas dasar konstruksi sumbu I-nya (sumbu
vertika)B. Atas dasar tingkat ketelitiannyaC. Atas dasar bacaan lingkaranD. Atas dasar kegunaan
A. Atas dasar konstruksi sumbu I- nya ( sumbu vertikal)1. Teodolit repetisi (sumbu ganda)2. Teodolit reiterasi (sumbu tunggal)
B. Atas dasar tingkat ketelitian1. Rendah, bacaan terkecil ≥ 20”2. Menengah, bacaan terkecil ≥ 1”3. Tinggi, bacaan terkecil < 1”
C. Atas dasar bacaan lingkaran1. Berupa garis lurus dan nonius, dengan ciri-
ciri antara lain bacaan terbuka/langsung, walaupun ada pula yang tertutup, lingkaran dibuat dari metal.
2. Mikrometer, dengan ciri-ciri menggunakan sistem optis, lingkaran terbuat dari bahan tembus sinar, sistem bacaannya ada yang tunggal ada pula yang koinsiden.
3. Digital, (manual dan elektronik)
D. Atas dasar kegunaan1. Teodolit bangunan
Teodolit yang sederhana
2. Teodolit stadia (engineer) Teodolit yang utamanya digunakan untuk
pengukuran poligon dan triangulasi dimensi kecil dan pematokan.
3. Teodolit presisi Teodolit yang digunakan untuk pengukuran
triangulasi orde II dan III dan pematokan teliti serta dengan peralatan khusus dan beberapa aplikasi dengan ketelitian tinggi lainnya.
E. Atas dasar ada atau tidaknya boussole / kompas1. Teodolit boussole (teodolit kompas)2. Teodolit offset boussole3. Teodolit tanpa boussole
F. Atas dasar sistem senteringnya1. Sentering mekanis (unting-unting)2. Sentering optis3. Sentering tongkat (teleskopik)4. Sentering laser
G. Atas dasar piranti bacaanya1. Bacaan langsung pada piringnya 2. Bacaan melalui sistem optis
Dengan kemajuan teknologi akhir-akhir ini, selain telah dibuat teodolit elektronik, telah pula dibuat teodolit laser, sehingga dapat dipakai pada tempat-tempat yang gelap, seperti dalam terowongan, tambang bawah tanah, serta total station dan teodolit robotik.
Walaupun alat teodolit didesain untuk pengukuran sudut, namun dapat pula dipakai untuk pengukuran jarak secara optis dan beda tinggi secara trigonometrik dengan cepat (tachymetri).
6.1. Bagian-bagian alat ukur teodolit dan fungsinyaBagian atasBagian tengahBagian bawah
6.1.1. Bagian Atas1. Teropong
Digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat dekat, jelas dan besar.
2. Lingkaran VertikalAdalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong.
3. Sumbu mendatar (Sumbu II)Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri dan kanan.
4. Klem teropong dan penggerak halusKlem teropong digunakan untuk mematikan gerakan teropong, sedangkan sekrup penggeral halus digunakan untuk gerakan halus. Gerak halus ini berfungsi bila klem telah dimatikan.
5. Alhidade vertikal dan nivoAlhidade vertikal digunakan untuk melindungi piringan vertikal dan nivo alhidade vertikal digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertikal. Pada alat baru, nivo ini sudah tidak ada lagi.
6. Nivo teropongNivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar.
6.1.2. Bagian tengah1. Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)
Pada alat baru, kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul sinar pembacaan lingkaran horisontal.
2. Alhidade horisontalMerupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horisontal.
3. Piringan lingkaran horisontalMerupakan tempat skala lingkaran horisontal.
4. Klem dan penggerak halus alhidade horisontalSama seperti pada teropong
5. Klem dan penggerak halus limbusHanya ada pada teodolit repetisi, digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horisontal
6. Nivo (tabung) alhidade horisontalDigunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.
7. Mikriskop pembacaan lingkaran horisontalPada alat yang baru, mikroskop pembacaan lingkaran horisontal dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal.
6.1.3. Bagian Bawah1. Tribrach
Merupakan tempat tumpuan dari sumbu I2. Nivo kotak
Dipakai sebagai penolong dalam pengaturan sumbu I vertikal secara pendekatan.
3. Skrup penyetel ABC.Terdiri dari tiga buah skrup, digunakan untuk mengatur sumbu I agar vertikal.
4. Plat dasarDigunakan untuk menyatukan alat dengan statip.
5. Alat sentering optis6. Statip
Merupakan piranti untuk mendirikan alat dilapangan yang terdiri dari kepala statip dan kaki tiga yang dapat distel ketinggiannya.
6.2. Sistem Pembacaan Lingkaran 1. Garis lurus2. Garis lurus dan skala3. Nonius4. Mikrometer
6.2.1. Garis lurusPada teodolit dengan ketelitian rendah,
umumnya pada alat pembacaan hanya ada garis-garis pembagian derajat dan puluhan menit saja.
Garis pembacaan dinamakan garis indeks. Garis ini diam tidak berputar bersama skala lingkaran, berada di depan lensa mikroskop pembacaan. Angka yang menunjukkan banyaknya menit dikira-kira (diestimasi).
6.2.2. Garis lurus dan skalaPada sistem ini pembagian terkecil dari
piringan pembacaan hanya sampai dalam derajat. Selain itu masih ada skala lain yang tidak ikut berputar bersama piringan lingkaran dan angka-angka pembagiannya berlawanan arah dengan angka pembagian lingkaran. Sebagai garis indeks adalah garis derajat dari piringan lingkaran.
6.2.3. Nonius (Vernier)Nonius adalah skala bantu pembacaan, agar
diperoleh perkiraan pembacaan yang relatif lebih dari sebelumnya. Skala nonius tidak ikut berputar bersama lingkaran.
6.2.4. MikrometerMikrometer sebenarnya berupa sebuah
prisma yang dipasang di depan lensa mikroskop pembacaan. Prisma ini dapat diputar-putar kedudukannya dengan skrup pemutar untuk memanipulasi jalannya sinar dari piringan skala.
6.2.5. Pembacaan Ganda dan Koinsiden
Koinsiden atau pembacaan ganda adalah dua buah pembacaan dari mikroskop I dan II dalam piringan yang sama, yang dijadikan satu dengan memanipulasi sinar yang masuk pada piranti pembacaan teodolit.