pengendalian air tambang
TRANSCRIPT
Pengendalian Air Tambang
Terdapat dua cara pengendalian air yang sudah terlanjur masuk ke dalam front
penambangan, yaitu dengan sistem kolam terbuka (sump) atau membuat paritan dan
membuat adit. Sistem penyaliran dengan membuat kolam terbuka dan paritan biasanya
ideal diterapkan pada tambang open cast atau kuari, karena dapat memanfaatkan gravitasi
untuk mengalirkan airnya dari bagian puncak atau lokasi yang lebih tinggi ke tempat
yang rendah. Pompa yang digunakan pada posisi ini lebih efisien, efektif dan hemat
energi.
Pada tambang open pit penggunaan pompa menjadi sangat vital untuk menaikkan
air dari dasar tambang ke permukaan dan kerja pompa pun cukup berat. Kadang-kadang
tidak cukup digunakan hanya 1 unit pompa, tetapi harus beberapa pompa yang
dihubungkan seri untuk membantu daya dorong dari dasar sampai permukaan. Artinya
unsure biaya pemompaan harus mendapat perhatian. Sedangkan sistem adit lebih ideal
diterapkan pada tambang terbuka open pit dengan syarat lokasi penambangan harus
mempunyai lembah tempat membuat sumuran dan adit agar air dapat keluar.
a. Membuat sump di dalam front tambang (pit)
Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan
pertimbangan, yaitu:
Lebih fleksibel, hanya sedikit perencanaan, tidak memerlukan biaya tinggi dan
waktu pengerjaan singkat.
Efek terhadap penurunan permukaan air tanah regional dapat dikurangi, biasanya
laju dan kapasitas air yang dipompakan ke atas dilakukan sesuai kebutuhan.
Pompa ditempatkan dekat dengan sump, sehingga efisiensinya tinggi.
Bila air di dalam tambang berkurang, maka biaya pemompaan menjadi kecil.
Bila aliran air menuju tambang cukup deras diperlukan beberapa sump dan
pompa. Dalam kondisi ini biaya pemompaan diperhitungkan hanya untuk
masing-masing sump dan pompa saja.
Cara ini paling mudah untuk menangani air limpasan.
b. Membuat sumur dalam (sumur bor) di dalam front tambang
Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan
pertimbangan, yaitu :
Sumur tidak sedalam yang dibuat di luar areal tambang.
Sumur dan pompa tidak menyebar, tetapi torkonsentrasi di dasar front tambang
saja.
Bila perbandingan tingkat kesulitan pembuatan sumur (pemboran) di dalam dan
di luar front tambang sama, maka biaya pembuatan di dalam tambang lebih
murah.
Dapat mengambil keuntungan dari relief topografi pada saat penempatan sumur.
Bila bentuk penurunan air tanah dindikasikan berbentuk konis curam, maka
pembuatan sumur di dalam tambang lebih efektif dibandingkan pembuatan di
luar tambang.
c. Membuat sumur dalam (sumur bor) di luar front tambang
Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan
pertimbangan, yaitu:
Pemompaan air dapat berlangsung terus tanpa terganggu oleh aktifitas peledakan
dan pemuatan.
Sumur dapat dibuat atau di bor tanpa terganggu oleh segala aktifitas di dasar
fron tambang, termasuk peledakan.
Sumur tidak terpengaruh oleh getaran peledakan dan aktifitas pengangkut bijih.
Areal tambang terbebas dari konstruksi pompa, pipa-pipa dan genset.
Walaupun sumur dan pompa tersebar di luar areal pit, tetapi akan memudahkan
perawatannya.
Beberapa kelebihan lain dari sistem sumur dalam (bor) baik yang
ditempatkan di dalam maupun di luar front tambang, yaitu sebagai berikut :
Dasar tambang bebas dari sump, sehingga areal kerja tidak terganggu oleh
lumpur dan kantong-kantong sump.
Permukaan air tanah dapat diturunkan segera setelah pompa dijalankan, sehingga
lokasi tambang terhindar dari air atau banjir.
Batuan dekat toe, kantong-kantong air di dasar tambang dan penggalian baru
dapat langsung terbebas dari air.
Dinding pit dijamin lebih stabil.
Jalan tambang di dalam tambang lebih terawat.
Laju pemompaan lebih konstan dibanding sistem sump dan pompa
Air hasil pemompaan lebih bersih, mungkin juga bersih dari komposisi larutan
kimiawi dibanding sistem sump dan pompa.
d. Membuat paritan
Sistem ini cukup ideal diterapkan pada tambang terbuka open cast atau
kuari. Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air limpasan menuju suatu
kolam penampung atau langsung ke sungai alam yang sudah ada atau diarahkan ke
selokan (riool) jalan tambang utama. Jumlah parit itu disesuaikan dengan
kebutuhan, sehingga mungkin bisa lebih dah satu. Apabila oparit terpaksa harus
dibuat melatui lalulintas tambang, maka dapat dipasang gorong-gorong (culvert)
yang terbuat dari beton atau galvanis. Dimensi parit diukur berdasarkan volume
maksimum pada saat musim penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan
lereng. Bentuk standar penampang melintang parit umumnya trapesium dengan
kemiringan dindingnya 1 : 1 atau 450.
Paritan kadang-kadang juga dapat diterapkan pada tambang terbuka open pit
apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit adalah kolam atau sump
yang akan menampung air sementara sebelum dipompakan ke permukaan atau
diaiirkan ke sistem adit. Pada dasamya pembuatan parit ini cukup mudah dan
murah.
Pada tambang terbuka open cast. Disamping cara paritan, ada pula suatu
cara untuk menampung air tambang, yaitu dengan membuat sumur gali yang
diperkuat oleh adukan semen. Sumur ini biasanya dimanfaatkan untuk keperluan
penambangan, antara lain penyiraman jalan tambang, penyemprotan debu dan
crushing plant atau untuk keperluan perkantoran, perumahan dan workshop. Oleh
sebab itu cara sumur gali biasanya dilengkapi dengan media penjernih air baik
kimiawi atau hamparan pasir dan ijuk. Kapasitas sumur gali diperhitungkan
berdasarkan debit air maksimum yang mengalir dalam beberapa parit yang dibuat di
lokasi tambang.
e. Sistem adit
Penyaliran dengan sistem adit cocok diterapkan pada tambang open pit yang
cukup dalam, tetapi terdapat suatu lembah yang memungkinkan dibuatnya sumuran
(shafl). Sumuran ini berfungsi sebagai jalan keluarnya aliran-aliran air melalui
beberapa adit dari dalam tambang. Aliran air akhirnya keluar melalui lembah