pengendapan dengan alkohol

13
I. Judul : Reaksi Uji Protein (Pengendapan dengan Alkohol) II. Tujuan :Untuk menguji dan mengidentifikasi protein menggunakan uji pengendapan alkohol III. Dasar Teori Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer- monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel mahkluk hidup dan virus (Mustaqim, 2013). Kebutuhan protein tergantung pada umur, ukuran tubuh, dan tingkat aktifitas. Metode standar yang digunakan oleh para ahli gizi untuk menghitung kebutuhan asupan protein setiap hari adalah dengan berat badan (kg) x 0,8. Hasilnya adalah kebutuhan protein (dalam gram) minimum setiap hari. Menurut metode tersebut, seseorang yang berat badannya 50kg, perlu asupan protein sebanyak 40 gram perhari. Beberapa program diet dan ahli gizi menghitung asupan protein berdasarkan persentasi dari kalori, biasanya dari 10 sampai 20 persen, setiap harinya. Ini merupakan hitungan kasar minimum asupan protein (Irina, 2013).

Upload: nurul-nasir

Post on 19-Feb-2016

78 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Biokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendapan Dengan Alkohol

I. Judul : Reaksi Uji Protein (Pengendapan dengan Alkohol)

II. Tujuan :Untuk menguji dan mengidentifikasi protein

menggunakan uji pengendapan alkohol

III. Dasar Teori

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu

sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,

oksigen, nitrogen dan sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur

dan fungsi semua sel mahkluk hidup dan virus (Mustaqim, 2013).

Kebutuhan protein tergantung pada umur, ukuran tubuh, dan tingkat aktifitas.

Metode standar yang digunakan oleh para ahli gizi untuk menghitung kebutuhan

asupan protein setiap hari adalah dengan berat badan (kg) x 0,8. Hasilnya adalah

kebutuhan protein (dalam gram) minimum setiap hari. Menurut metode tersebut,

seseorang yang berat badannya 50kg, perlu asupan protein sebanyak 40 gram

perhari. Beberapa program diet dan ahli gizi menghitung asupan protein

berdasarkan persentasi dari kalori, biasanya dari 10 sampai 20 persen, setiap

harinya. Ini merupakan hitungan kasar minimum asupan protein (Irina, 2013).

Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan

senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya

reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan

adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian,

dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang

menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara

pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein

(albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu

sama dengan pereaksi uji lainnya (Ariwulan, 2011).

Uji Protein Metode Pengendapan Alkohol

Page 2: Pengendapan Dengan Alkohol

Penentuan protein metode pengendapan alkohol adalah kompetisi

pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan

protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga

kelarutan protein dalam ar berkurang. Pada protein ujung C asam amino yang

terbuka dapat bereaksi dengan alkohol dalam suasana asam membentuk senyawa

protein ester. Pembentukan ester ini ditunjukan oleh adanya endapan yang

terbentuk (Rismaka, 2009).

HCl (Asam Klorida)

Larutan asam klorida atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam

air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3.

Di dalam tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus. Asam klorida

digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida

dari besi atau baja (Anonim, 2009).

Larutan protein direaksikan dengan menggunakan HCl. Baik protein telur

maupun protein susu memberikan endapan berwarna kuning yang sedikit demi

sedikit menghilang saat ditambhakan HCl berlebih. Pengendapan ini dikarenakan

adanya reaksi antara asam dengan gugus amino dari protein yang menyebabkan

terbentuknya endapan. (Hadiyanti, 2011).

NaOH

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam

bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair

dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut

dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol

dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil

daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar

lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain

dan kertas (Anonim, 2011).

Page 3: Pengendapan Dengan Alkohol

Penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan

denaturasi. Halini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik

sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus

amino (Sari, 2011).

Alkohol

Alkohol merupakan suatu senyawa organik organik yang tersusun dari

atom C, H dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Ciri khas alkohol yaitu

terdapatnya gugus –OH pada rantai karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus

alkil jenuh maupun tidak jenuh, gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula terikat

pada rantai siklik. Selain alkohol dengan satu gugus –OH dikenal pula alkohol

yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Alkohol yang memiliki satu gugus –

OH disebut alkohol monohodroksi, alkohol dengan dua gugus –OH disebut

alkohol dihidroksi dan seterusnya (Seran, 2010).

Penentuan protein metode pengendapan alkohol adalah kompetisi

pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan

protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga

kelarutan protein dalam ar berkurang. Alkoho juga mampu merusak ikatan

hidrogen di antara gugus amida yang terdapat dalam struktur sekunder protein

sehingga protein kehilangan air dan akhirnya mengendap (Awan, 2012).

penambahan alkohol yang merupakan pelarut organik akan menurunkan

kelarutan protein, karena kelarutaan suatu protein tergantung dari kedudukan dan

distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar pada molekul. Endapan

tersebut menunjukan adanya kandungan protein dalam suatu bahan (Ariwulan,

2011).

IV. Alat dan Bahan

Alat :

Page 4: Pengendapan Dengan Alkohol

1. Pipet tetes

2. Gelas ukur

3. Beker gelas

4. Tabung reaksi

5. Rak tabung reaksi

6. Sentrifuge

7. Tabung sentrifuge

Bahan:

1. HCl 0,1 M

2. NaOH 0,1 M

3. Buffer Asetat,pH 4,7

4. Etil Alkohol 95%

5. Albumin

6. Larutan Putih telur 1-5%

V. Prosedur

1. Tempatkan tiga tabung isilah dengan larutan albumin dan protein

2. Tambahkan larutan seperti tabel

Tabung 1 2 3

Larutan Albumin 5 mL 5 mL 5 mL

HCl 0,1 M 1 mL - -

NaOH 0,1 M - 1 mL -

Buffer Asetat pH 4,7 ( 1 M) - - 1 mL

Etil Alkohol 95% 6 mL 6 mL 6 mL

3. Amati endapan yang terbentuk setelah penambahan alkohol

4. Ambil endapan yang terbentuk,jika hanya ada sedikit endapan maka

sentrifuge larutan tersebut

5. Setelah didapat endapan tersebut,maka diuji kelarutan dengan air

Page 5: Pengendapan Dengan Alkohol

VI. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

No Sampel

Penambahan Penambahan C2H5OH 6 mLPenambahan

air

HCl NaOHBuffer

AsetatSebelum Sesudah Kelarutan Kelarutan

1 Albumin √ Bening Bening Larut -

2 Albumin √ Bening Bening Larut -

3 Albumin √ BeningBening +

Endapan

Tidak

Larut

Larut

Sebagian

4 Putih Telur 1% √ Bening Bening Larut -

5 Putih Telur 1% √ Bening Bening Larut -

6 Putih Telur 1% √ BeningBening +

Endapan

Tidak

LarutLarut

7 Putih Telur 2% √ Bening Bening Larut -

8 Putih Telur 2% √ Bening Bening Larut -

9 Putih Telur 2% √ BeningBening +

Endapan

Tidak

LarutLarut

10 Putih Telur 3% √ Bening Bening Larut -

11 Putih Telur 3% √ Bening Bening Larut -

12 Putih Telur 3% √ BeningBening +

Endapan

Tidak

Larut

Larut

Sebagian

13 Putih Telur 4% √ Bening Bening Larut -

14 Putih Telur 4% √ Bening Bening Larut -

15 Putih Telur 4% √ BeningBening +

Endapan

Tidak

Larut

Larut

Sebagian

16 Putih Telur 5% √ Bening Bening Larut -

17 Putih Telur 5% √ Bening Bening Larut -

18 Putih Telur 5% √ BeningBening +

Endapan

Tidak

Larut

Larut

Sebagian

Page 6: Pengendapan Dengan Alkohol

VII. Persamaan Reaks

Reaksi dengan HCl 0,1 M dan dilanjutkan dengan alkohol

Reaksi dengan NaOH 0,1 M dan dilanjutkan dengan alkohol

-

-

Reaksi dengan Buffer Asetat pH 4,7 dan dilanjutkan alkohol

IX. Pembahasan

Page 7: Pengendapan Dengan Alkohol

Praktikum ini membahas mengenai uji protein dengan reaksi pengendapan

dengan alkohol, . Pada Uji pengendapan dengan alkohol sampel yang digunakan

yaitu larutan putih telur 1%-5% dan albumin. Prinsipnya pengendapan dengan

alkohol menyebabkan penurunan kelarutan protein akibat penambahan pelarut

organik. Penentuan protein Metode pengendapan alkohol adalah kompetisi

pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan

protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga

kelarutan protein dalam ar berkurang Rismaka (2009).

Sampel sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian

ditambahkan 1 ml larutan HCL 0,1 M dan terbentuklah larutan bening dan tidak

terdapat endapan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

larutan protein direaksikan dengan menggunakan HCl. Baik protein telur maupun

protein susu memberikan endapan. Pengendapan dikarenakan adanya reaksi antara

asam dengan gugus amino dari protein yang menyebabkan terbentuknya endapan.

Hadiyanti (2011). Penambahan HCl ini akan menyebabkan pH larutan protein

berada di bawah titik isoelektrik.

Tabung ke-2 yang berisi 5 ml sampel diberi perlakuan dengan penambahan

1 ml larutan NaOH 0,1 M. Maka terbentuk larutan bening dan tidak terdapat

endapan. Hal ini juga tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan denaturasi. Hal

ini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik sebagian atau keseluruhan. Ion

OH akan bereaksi dengan gugus amino. Sari (2011). Penambahan NaOH ini akan

menyebabkan pH larutan protein berada di atas titik isoelektrik.

Tabung ke-3 yang berisi 5 ml sampel diberi perlakuan dengan penambahan

1 ml larutan buffer asetat,pH 4,7. Maka terbentuk warna putih bening dengan

Page 8: Pengendapan Dengan Alkohol

sedikt endapan. Penambahan buffer asetat menyebabkan protein mengendap. Hal

ini dikarenakan kondisi larutan berada di bawah pH isoelektrik

Ketiga tabung kemudian diberi perlakuan berupa penambahan alkohol 95%

sebanyak 6 ml. Pada tabung pertama sampel dan larutan HCl 0,1 M, penambahan

alkohol larutan tetap bening dan tidak terdapat endapan dan pada tabung ke-dua

sampel dan larutan NaOH 0,1 M, penambahan alkohol larutan tetap bening dan

tidak terdapat endapan. Pada tabung ke tiga sampel dan larutan buffer asetat pH

4,7 Endapan yang terjadi semakin banyak. Endapan yang terjadi setelah

penambahan alkohol menunjukan adanya kandungan protein dalam bahan pangan

yang diuji. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa penambahan alkohol yang

merupakan pelarut organik akan menurunkan kelarutan protein, karena kelarutaan

suatu protein tergantung dari kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil polar

dan hidrofob polar pada molekul. Endapan tersebut menunjukan adanya

kandungan protein dalam suatu bahan.Ariwulan (2011).

Selanjutnya endapan yang dihasilkan pada tabung tiga diuji kelarutannya

dengan air,semua sampel larut sebagian dengan air. Penambahan pelarut nonpolar

terutama etanol , ke dalam larutan protein dapat menurunkan kelarutan protein

dalam air sehingga terjadi pengendapan. Kesalahan yang terjadi dalam praktikum

bisa disebabkan oleh kesalahan praktikan,alat maupun bahan.

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Uji protein dengan pengendapan alkohol positif jika terdapat endapan putih.

2. Sampel dengan penambahn buffer asetat menghasilkan endapan putih yang

menunjukkan bahwa hasil positif terhadap pengendapan dengan alkohol dan

terdapat protein di dalam sampel tersebut.

Page 9: Pengendapan Dengan Alkohol

3. Endapan yang paling banyak dihasilkan adalah pada albumin dengan

penambahan buffer asetat