pengertian asi

20
Pengertian Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/ pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah- kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Menurut Ali (1997) Proses Keperawatan adalah metode Asuhan Keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan Keperawatan (evaluasi). Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu: Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi Kebutuhan rasa aman dan perlindungan Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki Kebutuhan akan harga diri Kebutuhan aktualisasi diri Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal. 2. Tujuan Asuhan Keperawatan

Upload: alma-ananda-alieva-noorwahyudina

Post on 04-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengertian asi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian asi

Pengertian

Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/ pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.

Menurut Ali (1997) Proses Keperawatan adalah metode Asuhan Keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan Keperawatan (evaluasi).

Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu:

Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi Kebutuhan rasa aman dan perlindungan

Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki

Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan aktualisasi diri

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Asuhan Keperawatan

Adapun tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan antara lain:

Membantu individu untuk mandiri Mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan

Membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara kesehatannya

Membantu individu memperoleh derajat kesehatan yang optimal

Fungsi Proses Keperawatan

Proses Keperawatan berfungsi sebagai berikut:

Page 2: Pengertian asi

Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan .

Memberi ciri profesionalisasi asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien.

Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhanya dalam kemandirianya di bidang kesehatan.

Tahap-Tahap Proses Keperawatan

1. Pengkajian

1. Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan.

a. Pengumpulan data

Tujuan :

Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.

Jenis data antara lain:

Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.

Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.

Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi :

Status kesehatan sebelumnya dan sekarang Pola koping sebelumnya dan sekarang

Fungsi status sebelumnya dan sekarang

Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan

Resiko untuk masalah potensial

Page 3: Pengertian asi

Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien

b. Analisa data

Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.

c. Perumusan masalah

Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas.

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.

Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan Segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).

Perumusan diagnosa keperawatan :

Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.

Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.

Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan.

Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.

Page 4: Pengertian asi

Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

3. Rencana keperawatan

Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).

Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.

Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang(potter,1997)

4. Implementasi keperawatan

Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.

Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :

Tahap 1 : persiapan

Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.

Tahap 2 : intervensi

Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen.

Tahap 3 : dokumentasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

Page 5: Pengertian asi

5. Evaluasi

Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.

Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:

Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.

Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.

Hasil Evaluasi

Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :

1. Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.

3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

 

Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien ,seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.

Dokumentasi keperawatan

Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (potter 2005).

Page 6: Pengertian asi

Potter (2005) juga menjelaskan tentang tujuan dalam pendokumentasian yaitu : 1. Komunikasi

Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien termasuk perawatan individual,edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk rencana pemulangan.

2. Tagihan

financial Dokumentasi dapat menjelaskan sejauh mana lembaga perawatan mendapatkan ganti rugi (reimburse) atas pelayanan yang diberikan bagi klien.

3. Edukasi

Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang pola yang harus ditemui dalm berbagai masalah kesehatan dan menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan yang dibutuhkan klien.

4. Pengkajian

Catatan memberikan data yang digunakan perawat untuk mengidentifikasi dan mendukung diagnose keperawatan dan merencanakan intervensi yang sesuai.

5. Riset

Perawat dapat menggunakan catatan klien selama studi riset untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor tertentu

6. Audit dan pemantauan

Tinjauan teratur tentang informasi pada catatan klien memberi dasar untuk evaluasi tentang kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam suatu institusi.

7. Dokumentasi legal

Pendokumentasian yang akurat adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap tuntutan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan.

DOKUMENTASI PENTING UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PERAWATAN KLIEN SECARA INDIVIDUAL.

Ada enam penting penting dalam dokumentasi keperawatan yaitu :

1. Dasar Faktual

Informasi tentang klien dan perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa yang perawat lihat,dengar dan rasakan.

Page 7: Pengertian asi

2. Keakuratan

Catatan klien harus akurat sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.

3. Kelengkapan

Informasi yang dimasukan dalam catatan harus lengkap,mengandung informasi singkat tentang perawtan klien.

4. Keterkinian

Memasukan data secara tepat waktu penting dalam perawatan bersama klien

5. Organisasi

Perawat mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan secara teratur menggambarkan nyeri klien,pengkajian dan intervensi perawat dan dokter.

6. Kerahasiaan

Informasi yang diberikan oleh seseorang ke orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa informasi tersebut tidak akan dibocorkan.

Page 8: Pengertian asi

PERENCANAAN keperawatan

PERENCANAAN

A.    Pengertian

Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang

berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi

keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. (Potter & Perry, 2005).

B.     Langkah-langkah intervensi keperawatan :

1.      Menetapkan Prioritas

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan spesifik, perawat menggunakan

ketermpilan berpikir kritis untuk menetapkan prioritas diagnosa dengan membuat

peringkat dalam urutan kepentingannya. Prioritas ditegakkan untuk

mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan ketika klien mempunyai masalah

atau perubahan multiple. (Carpenito, 1995).

2.      Menetapkan Tujuan

Setelah mengkaji, mendiagnosis, dan menetapkan prioritas tentang kebutuhan

perawatan kesehatan klien, perawat merumuskan tujuan dan hasil yang

diperkirakan dengan klien untuk setiap diagnosa keperawatan (Gordon,1994).

Maksud dari penulisan tujuan dan hasil yang diperkirakan ada dua.

Pertama, tujuan dan hasil yang diperkirakan memberikan arahan untuk

intervensi keperawatan yang individual.

Kedua, tujuan dan hasil yang diperkirakan untuk menentukan

keefektifan intervensi. Bulechek & McCloskey (1985), mendefinisikan tujuan

Page 9: Pengertian asi

sebagai “petunjuk untuk pemilihan intervensi keperawatan dan kriteria

dalam evaluasi intervensi keperawatan”.

Tujuan jangka pendek adalah sasaran yang diharapkan tercapai dalam

periode waktu yang singkat, biasanya kurang dari satu minggu (Carpenito, 1995).

Sedangkan tujuan jangka panjang adalah sasaran yang diperkirakan untuk

dicapai sepanjang periode waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari satu minggu

atau berbulan-bulan (Carpenito, 1995).

Tujuan jangka panjang dapat dilanjutkan saat pemulangan ke fasilitas

keperawatan terampil, lingkungan rehabilitasi, atau kembali ke rumah.

Penetapan tujuan menegakkan kerangka kerja untuk rencana asuhan

keperawatan. Melalui tujuan, perawat mampu untuk memberikan asuhan yang

bersinambungan dan meninngkatkan penggunaan waktu serta sumber yang

optimal.

3.      Kriteria Hasil atau Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan adalah sasaran spesifik, langkah demi langkah yang

mengarah pada pencapaian tujuan dan penghilangan etiologi untuk diagnose

keperawatan. Suatu hasil adalah perubahan dalam status klien yang dapat diukur

dalam berespons terhadap asuhan keperawatan (Gordon, 1994; Carpenito, 1995).

Hasil adalah respons yang diinginkan dari kondisi klien dalam dimensi fisiologis,

sosial, emosional, perkembangan atau spiritual.

Untuk menentukan hasil yang diharapkan, ada beberapa pedoman yang harus

diperhatikan, yaitu :

a.       Faktor yang berpusat pada klien

Page 10: Pengertian asi

Karena asuhan keperawatan diarahkan dari diagnose keperawatan, maka

tujuan dan hasil yang diperkirakan difokuskan pada klien. Pernyataan ini

mencerminkan perilaku dan respons klien yang diperkirakan sebagai hasil dari

intervensi keperawatan.

b.      Faktor Tunggal

Setiap penetapan tujuan atau hasil yang diperkirakan harus menunjukkan

hanya satu respons perilaku. Kemanunggalan ini memberikan metoda yang lebih

tepat untuk mengevaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan.

c.       Faktor yang dapat diamati

Hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan harus dapat diamati. Melalui

pengamatan peawat mencatat bahwa telah terjadi perubahan. Perubahan yang

dapat diamati dapat terjadi dalam temuan fisiologis, tingkat pengetahuan klien,

dan perilaku  Hasilnya dapat dicapai dengan menanyakan secara langsung klien

tentang kondisi atau dapat diamati dengan menggunakan keterampilan pengkajian.

Faktor yang dapat diamati ini kita dapati dari data subjektif.

d.      Faktor yang dapat diukur

Tujuan dan hasil yang diharapkan ditulis untuk memberi perawat standar yang

dapat digunakan untuk mengukur respons klien terhadap asuhan keperawatan.

Faktor yang dapat diukur ini kita dapat dari data obektif.

e.       Faktor batasan waktu

Page 11: Pengertian asi

Batasan waktu untuk setiap tujuan dan hasil yang diharapkan menunjukkan

kapan respons yang diharapkan harus terjadi. Batasan waktu membantu perawat

dan klien dalam menentukan bahwa kemajuan sedang dilakukan dengan

kecepatan yang jelas.

f.       Faktor Mutual

Penetapan tujuan dan hasil yang diharapkan secara mutual memastikan bahwa

klien dan perawat setuju mengenai arah dan batasan waktu dari perawatan.

Penetapan tujuan secara mutual dapat meningkatkan motivasi dan kerja sama

klien.

g.      Faktor realistik

Tujuan dan hasil yang diharapkan yang singkat dan realistic dapat dengan

cepat memberikan klien dan perawat suatu rasa pencapaian. Sebaliknya, rasa

pencapaian ini dapat meningkatkan motivasi dan kerja sama klien. Ketika

menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkanyang realistik, perawat, melalui

pengkajian, harus mengetahui sumber-sumber fasilitas perawatan kesehatan,

keluarga, dan klien.

4.      Intervensi Keperawatan

Intervensi, strategi, atau tindakan keperawatan dipilih setelah tujuan dan hasil

yang diharapkan ditetapkan. Intervensi keperawatan adalah tindakan yang

Page 12: Pengertian asi

dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke

tingkat kesehatan yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon, 1994).

Tipe intervensi terbagi 3, yaitu :

a.       Intervensi perawat

Intervensi perawat adalah respons perawat terhadap kebutuhan perawatan

kesehatan dan diagnose keperawatan klien. Sebagai contoh, intervensi untuk

meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi yang adekuat atau aktivitas

kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan higiene adalah tindakan

keperawatan mandiri. Intervensi perawat tidak membutuhkan instruksi dari dokter

atau profesi lainnya.

b.      Intervensi dokter

Intervensi dokter didasarkan pada respons dokter terhadap diagnose medis,

dan perawat menyelesaikan instruksi tertulis  dokter (Bulechek & McCloskey,

1994). Sebagai perawat untuk menyelesaikan insruksi tersebut dan untuk

mengkhususkan pendekatan tindakan. Setiap intervensi dokter membutuhkan

tanggung jawab keperawatan spesifik dan pengetahuan keperawatan tehnik

spesifik.

c.       Intervensi kolaborasi

Intervensi kolaborasi adalah terapi yang membutuhkan pengetahuan,

keterampilan, dan keahlian dari berbagai professional perawatan kesehatan.

Intervensi perawat, dokter dan kolaborasi membutuhkan penilaian keperawatan

yang kritis dan pembuatan keputusan. Ketika menghadapi intervensi dokter, atau

Page 13: Pengertian asi

intervensi kolaboratif, perawat tidak secara otomatis mengimplementasikan terapi,

tetapi harus menentukan apakah intervensi yang diminta sesuai untuk klien.

Pemilihan intervensi

Ketika memilih intervensi, perawat menggunakan keterampilan membuat

keputusam klinis yang menunjukkan tentang enam faktor untuk memilih

intervensi keperawatan pada klien spesifik, yaitu :

a.       Karakteristik diagnosa keperawatan

1)      Intervensi harus diarahkan pada pengubahan etiologi atau tanda dan gejala yang

berkaitan dengan label diagnostik.

2)      Intervensi diarahkan pada pengubahan atau menghilangakan faktor-faktor risiko

yang berkaitan dengan diagnosa keperawatan faktor risiko.

b.      Hasil yang diharapkan

1)      Hasil dinyatakan dalam istilah yang dapat diukur dan digunakan untuk

mengevaluasi keefektifan intervensi.

c.       Dasar riset

1)      Tinjauan riset keperawatn klinis yang berhubungan dengan label diagnostik dan

masalah klien.

2)      Tinjauan artikel yang menguraikan penggunaan temuan riset dalam situasi dan

lingkungan klinis yang serupa.

d.      Kemungkinan untuk dikerjakan

Page 14: Pengertian asi

1)      Interaksi dan intervensi keperawatan dengan tindakan yang sedang diberikan oleh

profesional kesehatan lain.

2)      Biaya. Apakah intervensi mempunyai nilai yang efektif baik secara klinis maupun

biaya?

3)      Waktu. Apakah waktu dan sumber tenaga tertangani dengan baik ?

e.       Keberterimaan klien

1)      Rencana tindakan harus selalu dengan tujuan klien dan nnilai perawatan

kesehatan klien.

2)      Tujuan keperawatan yang diputuskan secara mutual.

3)      Klien harus mampu melakukan perawatan diri atau mempunyai orang yang dapat

membantu dalam perawatan kesehatan tersebut.

f.       Kompetensi dari perawat

1)      Berpengetahuan banyak tentang rasional ilmiah intervensi.

2)      Memiliki keterampilan fisiologis dam psikomotor yang diperlukan untuk

menyelesaikan intervensi.

3)      Kemampuan untuk berfungsi dalam lingkungan dan secara efektif dan efisien

menggunakan sumber perawatan kesehatan.