pengertian dan penulangan beton.pdf

8
1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 1/8 14th August 2014 I. PENDAHULUAN Pekerjaan pembesian yang dimaksudkan dalam hal ini, adalah pekerjaan pada pembuatan struktur beton bertulang. Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama sama dalam menahan beban. gaya gaya yang bekerja. Beton hanya diperhitungkan dalam memikul gaya tekan sedangkan tulangan diperhitungkan memikul gaya tarik dan sebagian gaya tekan, selain itu ada gaya gaya lain yang dipikul oleh tulangan seperti, gaya puntir ( Torsi ), gaya geser dan lain lain. II. PRINSIP DASAR BETON BERTULANG A. Balok beton dan Tulangan 1. Balok Beton tanpa Tulangan . Sifat dari beton, yaitu sangat kuat untuk menahan tekan, tetapi tidak kuat (lemah) untuk menahan tarik. Oleh karena itu , beton dapat mengalami retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya. Jika sebuah balok beton (tanpa tulangan ) ditumpu oleh tumpuan sederhana (sendi dan rol) dan di atas balok tersebut bekerja beban terpusat ( P ) dan beban merata ( q ), maka akan timbul momen luar, sehingga balok akan melengkung ke bawah seperti tampak pada gambar II.1.(a) dan gambar II.1.(b). Pada balok yang melengkung ke bawah akibat beban luar ini pada dasarnya ditahan oleh kopel gaya gaya dalam yang berupa tegangan tekan dan tarik. Jadi pada serat serat balok bagian tepi atas akan menahan tegangan tekan, dan semakin ke bawah tegangan tekan tersebut semakin kecil dan sebaliknya, pada serat bagian tepi bawah akan menahan tegangan tarik, dan semakin ke atas tegangan tarik semakin kecil pula. ( lihat gambar II.1.(c), pada bagian tengah , yaitu pada batas antara tegangan tarik dan tegangan tekan , serat serat balok tidakm mengalami tegangan sama sekali ( tegangan tarik dan tegangan tekan bernilai nol ). Serat serat yang tidak mengalami tegangan tersebut membentuk suatu garis yang disebut garis netral [http://2.bp.blogspot.com/2b04i_aOmEk/U yk2F1RIEI/AAAAAAAAABU/NPdqEO7vI/s1600/cats1.jpg] Pengertian dan Penulangan Beton

Upload: joseph-miller

Post on 26-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 1/8

14th August 2014                    I.     PENDAHULUAN

Pekerjaan  pembesian  yang  dimaksudkan  dalam  hal  ini,  adalah  pekerjaan  padapembuatan  struktur  beton bertulang. Beton bertulang    adalah  beton  yang  ditulangi  dengan  luasdan  jumlah  tulangan yang  tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau  tanpaprategang  dan  direncanakan  berdasarkan  asumsi  bahwa  kedua  material  bekerja  bersama  samadalam menahan beban.

gaya  gaya  yang  bekerja.  Beton  hanya  diperhitungkan  dalam  memikul  gaya  tekansedangkan  tulangan  diperhitungkan memikul  gaya  tarik  dan  sebagian  gaya  tekan,  selain  itu  adagaya gaya lain yang dipikul oleh tulangan seperti, gaya puntir ( Torsi ), gaya geser dan lain lain.

II.         PRINSIP DASAR BETON BERTULANGA.    Balok beton dan Tulangan

1.      Balok Beton tanpa Tulangan .Sifat  dari  beton,  yaitu    sangat  kuat  untuk menahan  tekan,  tetapi  tidak  kuat  (lemah)  untuk menahan  tarik. Oleh  karena  itu  ,  beton  dapat mengalami  retak  jika  beban  yang  dipikulnyamenimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya.             Jika sebuah balok beton (tanpa tulangan ) ditumpu oleh tumpuan sederhana (sendidan rol) dan di atas balok tersebut bekerja beban terpusat ( P ) dan beban merata ( q ), makaakan  timbul momen  luar,  sehingga  balok  akan melengkung ke  bawah  seperti  tampak padagambar II.1.(a) dan gambar II.1.(b).Pada  balok  yang melengkung  ke  bawah  akibat  beban  luar  ini  pada  dasarnya  ditahan  olehkopel  gaya  gaya  dalam  yang  berupa  tegangan  tekan  dan  tarik.  Jadi  pada  serat  serat  balokbagian  tepi  atas    akan  menahan  tegangan  tekan,  dan  semakin  ke  bawah  tegangan  tekantersebut semakin kecil dan sebaliknya, pada serat bagian tepi bawah akan menahan tegangantarik,  dan  semakin  ke  atas  tegangan  tarik  semakin  kecil  pula.  (  lihat  gambar  II.1.(c),  padabagian tengah , yaitu pada batas antara tegangan tarik dan tegangan tekan , serat serat baloktidakm mengalami tegangan sama sekali (  tegangan tarik dan tegangan tekan bernilai nol ).Serat  serat  yang  tidak  mengalami  tegangan  tersebut  membentuk  suatu  garis  yang  disebutgaris netral

                                    

 [http://2.bp.blogspot.com/2b04i_aOmEk/Uyk2F1RIEI/AAAAAAAAABU/NPdqEO7vI/s1600/cats1.jpg]

Pengertian dan Penulangan Beton

Page 2: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 2/8

                                     

 [http://4.bp.blogspot.com/6VoZuAyIuLk/Uyk_qUwQgI/AAAAAAAAABc/juIkKqGpIGw/s1600/2.jpg]

 [http://1.bp.blogspot.com/4XTeZXqaSaM/UylBBOSvfI/AAAAAAAAABk/ckzQDb4bOHE/s1600/3.jpg]

                                                                                                                                                                                   II. 1 . Balok Beton Tanpa Tulangan 

Jika  beban  di  atas  balok  itu  cukup  besar, maka  serat  serat  beton  bagian  tepi  bawah  akanmengalami  tegangan  tarik  yang  cukuptak    besar  pula,  sehingga  dapat  terjadi  retak  padabagian  tepi  bawah. Keadaan  ini  terjadi  terutama pada  daer            ah  beton  yang momennyabesar, yaitu pada bagian tengah bentang.

2.      Balok Beton dengan Tulangan .Untuk menahan gaya tarik yang cukup besar pada serat serat balok bagian tepi bawah, makadiperlukan  baja  tulangan  sehingga  disebut  dengan  istilah    “Beton  Bertulang”  pada  balokbeton bertulang ini, tulangan baja ditanam dalam beton sedemikian rupa, sehingga gaya tarikyang dibutuhkan untuk menahan momen pada penampang retak dapat ditahan oleh tulanganseperti tampak pada gambar II.2

 [http://2.bp.blogspot.com/OWUidmFlCt0/UymUaMKKI/AAAAAAAAABs/aKnS_3LoXpA/s1600/4.jpg]

Page 3: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 3/8

 [http://1.bp.blogspot.com/XdkRcJZ5LHU/Uym5gJiLVI/AAAAAAAAAB0/Pc6zs9fqNKY/s1600/5.jpg]

Gambar II.2. Balok Beton BertulangKarena  sifat  beton  tidak  kuat  terhadap  tarik,  maka  pada  gambar  II.2  (b)  tampak  bahwanbagian  balok  yang  menahan  tarik  (  di  bawah  garis  netral  )  akan  ditahan  oleh  tulangan,sedangkan bagian yang menahan tekan ( di atas garis netral ) tetap ditahan oleh beton.

3.      Fungsi utama beton dan tulangan             Dari uraian di atas dapatlah dipahami, bahwa baik beton maupun baja tulangan padastruktur beton bertulang tersebut mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan sifat bahanyang bersangkutan.Fungsi utama beton : Menahan gaya tekan Menutup baja tulangan agar tidak berkaratFungsi utama baja tulangan : Menahan gaya tarikMencegah retak beton agar tidak melebar

   B.    Pemasangan Tulangan

1.      Pemasangan tulangan longitudinal

                       Fungsi utama baja  tulangan pada struktur beton bertulang yaitu untuk menahan gayatarik, Oleh karena  itu  pada  struktur    balok,  pelat,  fondasi,  ataupun  struktur  lainnya dari  bahanbeton bertulang, selalu diupayakan agar tulangan longitudinal ( tulangan memanjang ) dipasangpada seratserat beton yang mengalami tegangan tarik.  Keadaan ini terjadi terutama pada daerahyang menahan momen  lentur besar  (umumnya di daerah  lapangan/tengah bentang, atau di atastumpuan),  sehingga  sering  mengakibatkan  terjadinya  retakan  beton  akibat  tegangan  lenturtersebut.

Tulangan longitudinal ini dipasang searah sumbu batang. Berikut ini diberikan beberapa contohpemasangan tulangan memanjang pada balok maupun pelat (lihat Gambar II.4).

Page 4: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 4/8

 [http://1.bp.blogspot.com/Er8OA4S5ks/UyoMPTmOwI/AAAAAAAAAB8/CbrI_BVJecg/s1600/6.jpg]

2.      Pemasangan Tulangan Geser

Retakan beton pada balok juga dapat terjadi di daerah ujung balok yang dekat dengantumpuan. Retakan  ini disebabkan oleh bekerjanya gaya geser  atau gaya  lintang balok yangcukup  besar,  sehingga  tidak  mampu  ditahan  oleh  material  beton  dari  balok  yangbersangkutan.

Agar balok dapat menahan gaya geser tersebut, maka diperlukan tulangan geser yangdapat  berupa  tulanganmiring/tulanganserong  atau  berupa  sengkang/begel.  Jika  sebagaipenahan gaya geser hanya  digunakan begel saja, maka pada daerah dengan gaya geser besar(misalnya  pada  ujung  balok  yang  dekat  tumpuan)  dipasang  begel  dengan  jarak  yangkecil/rapat, sedangkan pada daerah  dengan gaya geser kecil (daerah lapangan/tengah bentangbalok) dapat dipasang begel dengan jarak yang lebih besar/renggang.

Contoh pemasangan tulangan miring dan begel balok dapat dilihat pada Gambar II.5.

 [http://1.bp.blogspot.com/u03v33csLwg/Uyo6feu_EI/AAAAAAAAACE/RVpd8hd4FJ0/s1600/7.jpg]

3.   Jarak tulangan pada balok

                   Tulangan  longitudinal  maupun  begel  balok  diatur  pemasangannya  dengan  jarak

Page 5: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 5/8

tertentu seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

 [http://2.bp.blogspot.com/g5b2XYzVvPg/UypltxiSQI/AAAAAAAAACM/CnGftyg2E5Q/s1600/8.jpg]

    4. Jumlah tulangan maksimal dalam 1 baris                 Dimensi  struktur biasanya diberi notasi b dan h, dengan b adalah ukuran  lebar dan h

adalah ukuran tinggi total dari penampang struktur. Sebagai contoh dimensi balok

 ditulis b/h atau 300/500, berarti penampang dari balok tersebut berukuran lebar balok b = 300mm dan tinggi balok h = 500 mm

 [http://3.bp.blogspot.com/JWoasQPYwXI/UyqBYsCLJI/AAAAAAAAACU/PV6Y4DqNy3M/s1600/9.jpg]

III.          Mutu Baja Tulangan                   Baja tulangan untuk konstruksi beton bertulang ada bermacam macam jenis dan mutu

tergantung dari pabrik yang membuatnya.   Ada dua jenis baja tulangan , tulangan polos ( Plainbar  )  dan  tulangan ulir  ( Deformed bar  ).  Sebagian  besar  baja  tulangan yang  ada  di  Indonesiaberupa  tulangan  polos  untuk  baja  lunak  dan  tulangan  ulir  untuk  baja  keras. Beton  tidak dapatmenahan  gaya  tarik  melebihi  nilai  tertentu  tanpa  mengalami  keretakan.  Oleh  karena  itu,  agarbeton dapat bekerja dengan baik dalam sistem struktur, beton perlu dibantu dengan memberinyaperkuatan  penulangan  yang  berfungsi  menahan  gaya  tarik.  Penulangan  beton  menggunakanbahan baja yang memiliki sifat teknis yang kuat menahan gaya tarik. Baja beton yang digunakandapat berupa batang baja lonjoran atau kawat rangkai las (wire mesh) yang berupa batangbatangbaja yang dianyam dengan teknik pengelasan. Baja beton dikodekan berurutan dengan: huruf BJ,TP dan TD,  BJ berarti Baja  TP berarti Tulangan Polos  TD berarti Tulangan Deformasi (Ulir)

Page 6: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 6/8

Angka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas leleh karakteristik yang dijamin. Bajabeton BJTP 24 dipasok  sebagai  baja  beton polos,  dan bentuk dari  baja  beton BJTD 40  adalahdeform  atau  dipuntir  .  Baja  beton  yang  dipakai  dalam  bangunan  harus  memenuhi  normapersyaratan  terhadap  metode  pengujian  dan  permeriksaan  untuk  bermacam macam mutu  bajabeton menurut TabelTabel berikut menunjukan sifat mekanik baja tulangan :

Simbul mutuTegangan lelehMinimum (kN/

cm2 )

Kekuatan tarikMinimum (kN/ cm2 )

PerpanjanganMinimum ( % )

BJTP – 24BJTP – 30BJTD – 30BJTD – 35BJTD – 40

2430303540

3949495057

1814141816

SNI menggunakan simbol BJTP ( Baja Tulangan Polos) dan BJTD ( Baja Tulangan  Ulir ). Bajatulangan polos yang tersedia mulai dari mutu BJTP 24 hingga BJTP – 30, dan baja tulangan ulirumumnya  dari  BJTD  –  30  hingga  BJTD  40.  Angka  yang  mengikuti  simbul  ini  menyatakantegangan  leleh karakteristik materialnya. Sebagai  contoh BJTP – 24 menyatakan baja  tulangan

polos dengan tegangan leleh material 2400kg/ cm2 ( 240 MPa )Secara umum berdasarkan SNI 0328472002  tentang Tata  cara perhitungan  struktur betonuntuk  bangunan  gedung,  baja  tulangan  yang  digunakan  harus  tulangan  ulir.  Baja  polosdiperkenankan  untuk  tulangan  spiral  atau  tendon.  Di  samping  mutu  baja  beton  BJTP  24  danBJTD 40 seperti yang ditabelkan itu, mutu baja yang lain dapat  juga spesial dipesan (misalnyaBJTP 30). Tetapi perlu juga diingat, bahwa waktu didapatnya lebih lama dan harganya jauh lebihmahal.  Guna  menghindari  kesalahan  pada  saat  pemasangan,  lokasi  penyimpanan  baja  yangspesial dipesan itu perlu dipisahkan dari baja Bj.Tp 24 dan Bj.Td 40 yang umum dipakai. Sifatsifat  fisik baja beton dapat ditentukan melalui  pengujian  tarik. Sifat  fisik  tersebut  adalah: kuattarik  (fy)  ,batas  luluh/leleh,  regangan  pada  beban  maksimal,  modulus  elastisitas  (konstantamaterial), (Es)

Tulangan PolosBaja  tulangan  ini  tersedia  dalam  beberapa  diameter,  tetapi  karena  ketentuan  SNI    hanyamemperkenankan  pemakaiannya  untuk  sengkang  dan  tulangan  spiral,  maka  pemakaiannyaterbatas. Saat  ini  tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga diameter 16 mm, denganpanjang 12 m.

Diameter( mm )

Berat ( kg / m) Luas penampang( cm2 )

68101216

0,2220,3950,6170,8881,578

0,280,500,791,132,01

Page 7: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 7/8

Tulangan Ulir ( deform )Diameter( mm )

Berat ( kg / m) Keliling ( cm ) Luas penampang( cm2 )

101316192225323640

0,6171,041,582,232,983,856,317,999,87

3,144,085,025,966,917,8510,0511,3012,56

0,7851,332,012,843,804,918,0410,2012,60

Berdasarkan  SNI,  baja  tulangan  ulir  lebih  diutamakan  pemakaiannya  untuk  batang  tulanganstruktur beton. Hal  ini dimaksudkan agar  struktur beton bertulang  tersebut memiliki keandalanterhadap efek gempa, karena akan terdapat ikatan yang lebih baik antara beton dan tulangannya.

Bentuk baja tulangan seperti  gambar di bawah ini :

 [http://4.bp.blogspot.com/OW8czxOO7gs/Uyq2ZpERpI/AAAAAAAAACc/zLe5hm6oqfQ/s1600/10.jpg]

IV.         Simbul simbul gambar pembesian 

[http://3.bp.blogspot.com/e9JB2cjmKKE/UysC2GtUkI/AAAAAAAAACk/cA7IzLKuqMc/s1600/11.jpg]

Øp 10  250                    :  tulangan polos diameter 10 mm jarak pasang 250 mm

Page 8: Pengertian dan Penulangan Beton.pdf

1/8/2016 Pengertian dan Penulangan Beton

http://materipembesianbetonbertulang.blogspot.co.id/2014/08/pengertiandanpenulanganbeton.html 8/8

f’c : mutu beton,          fy : mutu baja tulangan (tegangan leleh baja)A’  =  Luas tulangan tekanA   =  Luas tulangan tarikb   = Lebar balok atau pelath   = Tinggi balok atau pelatd  = Tinggi manfaat 

Diposkan 14th August 2014 oleh yoby karisma

 

  Beri tahu saya

Keluar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  angga febrian (Google)

Publikasikan   Pratinjau

3 Lihat komentar

yoby karisma 14 Agustus 2014 05.37

Silahkan di komenin bro ..

Balas

Bram Anhari 24 Mei 2015 02.24Sangat membantu Terimakasih

Balas

Vektor Sagara 13 Agustus 2015 01.51

Tinggalkan jejak dari tahun 2015 untuk artikel post tahun 2014

Balas