pengertian dasar dan perkembangan manajemen

25
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen 1. Pengertian Manajemen Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian manajemen. Beberapa di antaranya merumuskan manajemen sebagai berikut: 1. Stoner & wankel: manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. 2. Terry: manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masih banyak lagi definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai manajemen, namun demikian dari sekian banyak definisi tersebut dapat dikatakan bahwa permasalahan manajemen berkaitan dengan usaha untuk memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan

Upload: mprasetyafauzi

Post on 10-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas manajemen tambang tentang pengertian dasar dan perkembangan manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau

pengertian manajemen. Beberapa di antaranya merumuskan manajemen

sebagai berikut:

1. Stoner & wankel: manajemen adalah proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota

organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.

2. Terry: manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan

merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia

dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Masih banyak lagi definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli

mengenai manajemen, namun demikian dari sekian banyak definisi tersebut

dapat dikatakan bahwa permasalahan manajemen berkaitan dengan usaha

untuk memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta

usaha memanfaatkan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian sebenarnya

kegiatan manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia, sebab

sebagian makhluk sosial manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja

sama.

Jika dilihat dari pengertian paling mendasar dari organisasi, maka dapat

dikatakan bahwa untuk menjalankan suatu organisasi, apapun bentuk

organisasi tersebut, dibutuhkan manajemen.

Page 2: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

2. Unsur –unsur manajemen

Dari pengertian manajemen di atas dikemukakan bahwa manajemen

adalah suatu proses utuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber

daya lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber daya manusia dan sumber

daya yang lain yang diperlukan tersebut sebagai unsur-unsur manajemen.

Lebih lengkapnya, unsur-unsur manajemen ini dapat dikelompokkan menjadi:

1. Manusia (man)

2. Bahan ( materials)

3. Mesin ( machanis)

4. Metode/cara kerja (methods)

5. Modal uang (money)

Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5 m, bila dinyatakan dalam bahasa

inggris. Bahan ( materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam

industri manufaktur logam misalnya. Ia juga bisa berarti informasi yang diolah

misalnya dalam manajemen perkantoran.

Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat bahwa

semua itu tidak tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan yang

mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan secermat

mungkin. Dengan demikian proses manajemen yang baik harus bisa

memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

3. Tingkatan manajemen

Suatu organisasi mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu yang berbeda

satu sama lain. Ada tingkatan organisasi yang bersifat operasional atau

pelaksanaan misalnya dalam suatu kegiatan industri adalah operator-operator

mesin, ada tingkatan yang bersifat strategis misalnya direksi.

Berdasarkan tingkatan-tingkatan organisasi ini, dapat dibedakan tingkatan

manajemen.

Page 3: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

Pada dasarnya terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu:

1. Manajemen tingkat terbawah (first line management) yaitu tingkatan

manajemen pada tingkat bawah dari suatu organisasi. Pada tingkatan ini

manajemen berfungsi mengarahkan pekerja-pekerja operasional. Jika

dilihat dari segi perencanaan yang dibuat pada tingkatan ini maka

jangkauan perencanaan yang dibuat biasanya hanya melingkupi jangka

waktu harian. Mandor-mandor berada dalam tingkatan manajemen ini.

2. Manajemen tingkat menengah (middle management) adalah tingkatan

manajemen yang berfungsi mengarahkan kegiatan dari manajemen

terbawah. Jangkauan waktu perencanaan yang dibuat bersifat menengah.

3. Manajemen tingkat atas (top management) adalah tingkatan paling tinggi

dari manajemen yang biasanya terdiri dari atas beberapa orang saja.

Jangkauan perencanaan yang dibuat di sini bersifat strategis dan meliputi

kurun waktu rencana jangka panjang.

4. Perkembangan ilmu manajemen

Jika dilihat hakekatnya, sebenarnya proses manajemen atau kegiatan

bermanajemen sudah dilakukan orang sejak dahulu. Yaitu sejak manusia

mulai merasa perlu untuk membentuk kelompok untuk bekerja sama dalan

mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, sebagai disiplin ilmu, manajemen

belum cukup lama berkembang. Dapat dikatakan revolusi industri merupakan

tonggak awal perkembangan ilmu manajemen.

Perubahan cara berproduksi menjadi produksi masal menimbulkan

pemikiran untuk mengelola usaha produksi tidak dengan cara ‘coba-coba’

lagi. Dan masa-masa selanjutnya muncul banyak hal yang mendorong

perkembangan ilmu manajemen hingga mencapai kondisi seperti saat ini.

Page 4: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

Secara kronologis, perkembangan ilmu manajemen dan sebab-sebab yang

melatar belakanginya dapat dikemukaan sebagai berikut:

a. Manajemen ilmiah (scientific management)

Diperkenalkan oleh F.W. TAYLOR, pada dasarnya menekankan pada

perencanaan, standarisasi dan memperbaiki usaha manusia pada tingkat

operator dalam upaya memaksimalkan output dengan input yang minimum.

Taylor mengusulkan adanya pemberian bonus bagi pakerja yang dapat

menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari waktu standar yang telah

ditetapkan. Selain itu, Taylor juga menetapkan pengaturan jam dan frekuensi

istirahat pekerja.

Peran manajemen ditekankan Taylor dengan pernyataanya: “Hanya

melalui pelaksanaan standarisasi metode-metode, pelaksanaan pemakaian

peralatan dan kondisi kerja yag baik, dan pelaksanaan kerjasama maka suatu

pekerjaan dapat dijamin akan berjalan lebih cepat. Dan tugas untuk

melaksanakan pemakaian standar-standar dan melaksanakan ketentraman

kerja sama ada di tengah manajemen. Manajemen harus menyadari kenyataan

umum bahwa pekerjaan tidak akan menerima standarisasi dan tidak akan

bekerja lebih keras tanpa menerima yang lebih besar.”

Kelemahan dari manajemen ilmiah adalah memandang pekerjaan semata-

mata hanya sebagai obyek kerja saja. Pendapat yang menyatakan bahwa bonus

dapat mendorong produktivitas kerja ternyata tidak selamanya benar sehingga

mendorong timbulnya pemikiran-pemikiran baru di kalangan ilmuan

manajemen.

b. Teori administrasi

Diperkenalkan oleh HENRI FAYOL pada tahun 1916 dengan mengemukakan

prinsip-prinsip yang terdiri dari:

a. Division of work, yaitu asas pembagian kerja atau spesialisasi untuk

meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Page 5: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

b. Autority and responsibility, yaitu asas kekuasan (wewenang), harus ada

kekuasaan untuk membuat dirinya ditaati. Adanya kekuasaan harus diikuti

oleh tanggung jawab.

c. Dicipline, harus ada penghargaan dan ketaatan terhadap peraturan, tata

tertib dan tujuan organisasi.

d. Unity of command, asas kesatuan komando/pimpinan yaitu seorang

pekerja hanya menerima perintah dari satu orang atasannya.

e. Unity of direction, asas kesamaan arah gerak, satu kepala dan satu rencana

untuk seluruh gerak operasi menuju satu tujuan.

f. Subordanition of individual interest to general interest, asas bahwa

kepentingan pribadi di dalam organisasi harus dibawah dan mengalah

kepada kepentingan umum organisasi.

g. Remuneration of personnel, asas bahwa personil itu harus dapat

penghargaan yang setimpal dengan jasa-jasa mereka kepada organisasi.

Penghargaan itu harus adil, dan sedapat-dapatnya mendapatkan kepuasan

baik kepada personil maupun badan usaha/organisasi.

h. Centralization, asas yang menyatakan bahwa semua organisasi harus

terpusat.

i. Scaler of chain, asas yang menyatakan adanya rangkaian dari kekuasaan

yang paling tinggi sampai ketingkat terendah.

j. Order, asas ketertiban, yaitu satu tempat untuk setiap orang dan setiap

orang pada tempatnya. Dalam organisasi harus disediakan satu tempat

(jabatan) untuk setiap pegawainya dan setiap orang (pegawai) harus berada

di tempat yang telah ditentukan kepadanya. Jadi di sini berlaku asas “ the

right man in the righ place”

k. Equity, asas kewajaran dan keadilan, didasarkan kepada perjanjian dan

kesepakatan organisasi.

l. Stability of tenure of personnel, asas yang menyatakan bahwa diperlukan

waktu bagi pegawai baru untuk menyesuaikan diri pada jabatannya

sehingga bisa menunaikan tugasnya dengan cukup baik. Jadi jika seorang

pegawai sebelum mencapai tingkat penyesuaian diri yang cukup dalam

Page 6: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

suatu jabatan, lalu dipindahkan, maka ia tidak mendapatkan kesempatan

untuk menunjukkan karyanya dengan baik dan dia tidak mendapatkan

kepuasan dari kariernya/ kerjanya.

m. Initiative, asas inisiatif, yaitu kesempatan untuk berinisiatif pada semua

tingkat jabatan, kesempatan untuk memikirkan dan merencanakan sendiri

suatu karya, mengusulkan pada atasannya dan melaksanakan sendiri. Dari

sini dapat diharapkan kegembiraan kerja, kepuasan kerja dan keganggaan

bagi si karyawan, yang akan menguntungkan organisasi. Manajer yang

baik adalah manajer yang pandai memberikan inisiatif kepada

bawahannya.

n. Esprit de corps, asas semangat kebersamaan, yaitu perlunya kekompakan

dalam bekerja di antara seluruh personil dan perlunya dibina kerukunan

secara terus menerus di antara personil, karena hal ini merupakan kekuatan

yang besar bagi suatu organisasi atau badan usaha.

c. Pendekatan hubungan manusia (human relation behavioral

approach)

Masalah manusia yang tidak dapat dijawab oleh pendekatan manajemen

ilmiah menjadi pendorong bagi perkembangan ilmu manajemen berikutnya.

Bersamaan dengan itu berkembang pula ilmu psikologi industri, yang

dipelopori oleh HUGO MUNSTERBERG, dan ilmu sosiologi yang ikut

memberi pengaruh pada ilmu manajemen.

Ditinjau dari sudut hubungan antar manusia (human relations) praktek

manajemen dapat dilihat sebagai pola hubungan antar manajer (atasan) dengan

bawahannya. Kondisi efisiensi kerja yang rendah merupakan petunjuk adanya

hubungan yang buruk antara bawahan dengan atasan. Atasan harus

mengetahui faktor-faktor sosial dan faktor-faktor lain yang dapat memotivasi

bawahan agar ia dapat membina hubungan yang lebih baik dengan

bawahannya.

Page 7: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

Pelopor dari aliran manajemen ini adalah ELTON MAYO. Mayo

merumuskan pendapatnya melalui serangkaian penelitian yang sangat dikenal,

yaitu the hawthorne experiments. Berdasarkan penelitian tersebut, Mayo yang

dibantu juga oleh beberapa temannya mengemukakan beberapa hasil

temuannya, antara lain:

a. Perangsang finansial atau bonus yang tidak selamanya akan meningkatkan

produktivitas pekerja.

b. Perilaku manajemen, dalam hal ini manajer atau pengawas, juga

mempengaruhi produktivitas pekerja. Perhatian pengawas pada

bawahannya bisa memberi pengaruh baik pada produktivitas kerja.

c. Kelompok informal dalam lingkungan pekerja yang berfungsi sebagai

lingkungan sosial pekerja juga mempengaruhi produktivitas pekerja.

Dalam perkembangannya, pendekatan hubungan antar manusia (human

relation) ini berkembang menjadi ilmu perilaku (behavior science), dan

pendekatannya dalam manajemen menjadi pendekatan perilaku. Pengikut

aliran ini memandang praktek-praktek manajemen sebagai rangkaian pola

tingkah laku manusia yang berperan di dalamnya. Berdasarkan pandangan

tersebut, aliran manajemen ini tidak lagi melihat manusia sebagai manusia

rasional dan ekonomis (rational - economic- man) tetapi melihat manusia

sebagai makhluk sosial (social-man). Kebutuhan manusia tidak hanya

kebutuhan fisiologis saja (makan, rumah, pakaian) tetapi mencakup juga

kebutuhan-kebutuhan lain seperti keinginan untuk diterima dan dihargai oleh

orang lain yang harus dipenuhi juga dalam bekerja.

Dalam praktek manajemen, pendekatan perilaku banyak memberikan

perbaikan dari segi kemanusiaan. Penemuan-penemuan yang dihasilkan

pendekatan ini seperti tentang bagaimana munculnya motivasi orang,

bagaimana kelompok berperilaku, bagaimana hubungan antar individu terjadi

dalam bekerja, menyebabkan makin diperbaikinya cara-cara berhubungan

antara atasan dengan bawahannya. Ini berarti gaya manajer mengalami

Page 8: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

perubahan dan akibatnya terjadi pula perubahan pada pola pelatihan

manajemen (management training).

Kelemahan –kelemahan ternyata juga ada dalam pendekatan manajemen

ini. Hasil- hasil penelitian dengan ilmu perilaku (behavior science) ini

seringkali sulit diterapkan dengan rumit, sehingga sangat sulit untuk

dipelajari.

d. Penyelidikan Operasional (Management Science)

Perang Dunia II juga memberi pengaruh pada perkembangan ilmu

manajemen. Pada saat itu pihak sekutu tengah menegmbangkan teknik-teknik

optimasi “penyelidikan operasional” (operations research) untuk menghadapi

pasukan kapal selam pihak Jerman. Ketika perang selesai ternyata teknik-

teknik optimasi yang dikembangkan tersebut dapat dipakai dalam dunia

industri, bahkan selanjutnya terjadi pengembangan terus menerus dalam

teknik optimasi tersebut. Perkembangan inilah yang kemudian mempengaruhi

perkembangan ilmu manajemen.

Penyelidikan operasional dikenal juga sebagai aliran kuantitaif dalam

manajemen. Berbeda dengan aliran-aliran sebelumnya, aliran ini

memanfaatkan matematika sebagai alat untuk memecahkan persoalan-

persoalan manajemen. Aliran ini memandang manajemen sebagai suatu

kesatuan logis dari tindakan-tindakan yang dapat dinyatakan sebagai

matematis dan dapat diukur. Menurut aliran ini persoalan dalam manajeman

adalah:

a. Optimasi masukan-keluaran

b. Pemodelan persoalan secara matematis.

Sebagai contoh, misalkan ingin dicapai penghematan biaya produksi tanpa

mengurangi mutu produk tersebut. Dengan mengadakan optimasi variable-

variabel yang mempengaruhi biaya produksi (masukan) seperti biaya untuk

bahan, biaya untuk tenaga kerja, yang dengan sendirinya mempengaruhi mutu

produk, maka tujuan yang diinginkan dapat dicapai.

Page 9: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

Teknik-teknik yang dikembangkan dalam penyelidikan operasional ini

tidak hanya dipakai dalam system produksi. Metode Lintasan Kritis atau

Critical Part Method (CPM) DAN Teknik Evaluasi Revisi Proyek atau

Project Evaluation and Review Technique (PERT) adalah metode yang

dikembangkan dengan pendekatan ini yang dimanfaatkan dalam manajemen

proyek.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tekni-teknik kuantitatif tersebut merupakan

alat yang sangat tangguh untuk memecahkan persoalan-persoalan dalam

manaejemen. Namun demikian, pemecahan tersebut hanya tebatas

padamasalah manajemen yang bersifat kuantitaif seperti persediaan,

perencanaan produksi dan lain-lain. Bila masalah yang dihapai sangat

komprehensif sehigga sulit unutuk dikuantitatifkan, maka pendekatan ini sulit

diterapakan.

e. Manajemen Dengan Pendekatan Sistem

Perkembangan teknologi menyebabkan semakin rumitnya system produksi

dan semakin pendekanya umur suatu produk. Selain itu penyebaran teknologi

yang begitu cepat, ditambah dengan adanya perdagangan yang bebas

menyebabkan makin ketatnya persaingan, tidak lagi antar perusahaan dalam

suatu negara melainkan sudah mencapai tingkat antar negara. Hal ini menuntu

pengelolaan usaha yag makin baik, yang dengan perkataan lain mendorong

perkembangan ilmu manajemen. Perkembangan berikutnya dalam ilmu

manajemen adalah manajemen dengan pendekatan system dan manajemen

dengan pendekatan situasional (contingency approach).

Pendekatan system memandang manajemen sebagai suatu system. System

itu sendiri adalah suatu kesatuan dari beberapa bagian yang disebut subsistem,

dan memepunyai suatu tujuan tertentu. Setiap sistem memiliki masukan-

masukan tertentu dan memiliki proses transformasi tertentu yang memproses

masukan-masukan tersebut menjadi keluaran-keluaran tertentu. System

berada dalam suatu lingkungan tertentu yang sangat mempengaruhi, dan sifat

Page 10: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

khas lingkungan adalah sulit untuk dikendalikan. Misalkan suatu perusahaan

dipandang sebagai suatu system (perusahaan) yang akan mempengaruhi setiap

aktiviatas perusahaan dan sulit untuk dikendalikan.

Manajemen yang baik harus dapat mengenalikan subsistem-subsistem

yang dimilikinya dengan baik dan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan

yang dapat terjadi dalam lingkungan. Dengan kata lain, pendekatan ini

berusaha melihat persoalan-persoalan manajemen dalam perspektif kesatuan

sebab-akibat yang bersifat menyeluruh, bukan sebagai satuan-satuan yang

terpisah-terpisah.

Dalam prakteknya pendektan-pendektan yang kuantitatif dalam

penyelidikan opersioanal banyak dipakai dalam pendekatan system ini. Dapat

dibayangkan betapa rumitnya penyelesaian yang harus dilakuakn mengingat

persoalan dilihat dalam perspektif kesatuan, sehingga computer banyak

dipakai dalam penerapan manajemen dengan pendekatan system ini.

f. Manajemen Dengan Pendekatan Situasional (Contigency Approach)

Pengembangan lebih lanjut dari manajemen dalam pendektan system

adalah manajemen dengan pendekatan situasional. Pendekatan situasional ini

dikembangkan berdasarkan kenyataan bahwa banyak pemecahan masalah

manajemen yang efektif disuatu empat belum tentu berhasil ditempat lain.

Timbul pendapata bahwa factor-faktor keadaanlah (situasinal factor) yang

menyebabkan hal-hal tersebut tejadi.

Sesuai dengan prinsipnya, maka tugas dari seorang manajer adalah

mencari atau menentukan teknik-tekik manajemen yang dapat memecahkan

persoalan sesuai dengan tujuan dan situasi yang dihadapi, batasan-batasan dan

jangka waktu yang tersedia. Sebagai contoh, bila suatu perusahaan ingin

meningktkan produktivitas pekerjanya, manajemen dengan pendekatan

perilaku akan segera mengusahakan pengembangan motivasi kerja pekerja.

Tetapi dengan pendekatan situasional, pihak manajemen terlebih dahulu akan

melihat keadaan pekerja. Bila pekerja masih belum memiliki keterampilan

Page 11: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

yang baik, maka manajemen mungkinakan mengusulkan program

penyederhanaan kerja (work simplification). Sebaliknya jika pekerja sudah

terampil program yang mungkin baik dilakukan bukan penyederhanaan kerja,

melainkan pengkayaan kerja (job enrichment)

Dalam pendekatan ini kecenderungan dalam memandang setiap situasi

yang rumit sangat diperlukan, dan manajerlah yang harus berperan aktif dalam

menetukn apa yang baik bagi situasi yang dihadapinya itu. Pendekatan

manajemen situasional ini dikembangkan oleh beberapa ahli antara lain

Fremont Kast, James Rosenzweig, Robert Kahn dan lain-lain.

Page 12: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan,

memimpin, mengendalikan usaha-usaha dan proses penggunaan

sumberdaya dana, sumberdaya manusia, sumberdaya energi dan

sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan atau gagasan atau cita-cita

yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. SARAN

Page 13: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

1. Untuk mengatuhui pengertian dan unsur manajemen

2. Untuk mengatahui cara mengorganisasikan dunia kerja

3. Mengetahui struktur organisasi perusahaan pertambangan

4. Mengetahui fungsi masing-masing bagian atau tingkatan dari organisasi

dalam mencapai tujuan bersama 

C. RUMUSAN MASALAH

D. BATASAN MASALAH

Makalah ini membahas hal-hal yang berkaitan tentang “Manajemen” baik bentuk,

struktur, ciri, dan fungsi masing-masing tingkatan dalam organisasi serta funsi

dan manfaat dari organisasi itu sendiri.

Page 14: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Ali Basyah, “Manajemen”, Institut Teknologi Bandung, 1988

Stoner, James A F dan C Wankel, “Management” 3th ed, Englewood Cliff : Prentice Hall International, 1986

Sukarno K, “Dasar-dasr Manajemen”. Penerbit Miswar, 1985

Suryadi, Kadarsyah, “Manajemen dan Komunikasi”, Institut Teknologi Bandung, 1996

Terry, George R dan S G Franklin, “Principles of Management”, 8rd, Homewood : Richard Irwin, Inc, 1982

Page 15: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

DAFTAR ISI

KATAP ENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1

E. LATAR BELAKANG.........................................................................1

F. RUMUSAN MASALAH........................

G. TUJUAN..............................................

BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Estimasi Junction Antara Lubang Tambang Lori ke Lubang Tambang Manual Pada Tambang Bawah Tanah BMK – 33 Menggunakan Software AutoCad 2006 Sebagai Kebutuhan Ventilasi Di CV. Bara Mitra Kencana”

Makalah ini disusun berdasarkan pengalaman selama melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri, terhitung mulai tanggai 29 Juni 2015 s/d 29 Agustus 2015. Selama melaksanakan praktek, banyak hal dan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis, baik berupa materil maupun nonmateril. Hal ini dapat dicapai bukan saja atas usaha diri sendiri, tetapi banyak mendapat bantuan dari banyak pihak yang begitu terbuka dan turut memfasilitiasi untuk menyiapkan data yang dibutuhkan dalam laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak menerima masukan-masukan dari pihak lain sehingga penulis dapat menyelesaikannya tepat waktu. Sehubungan dengan itu maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Ibu Fitri Anita J selaku Health Safety and Environment (HSE) CV.

Bara Mitra Kencana

Bapak Afri Mahendra, Alqadrianto Delpi, A.Md, Andro Robby A.Md,

Desmawanto dan Rezy Pratama selaku pengawas tambang dalam CV.

Bara Mitra Kencana.

Rekan-rekan mahasiswa/i seperjuangan di Jurusan Teknik Pertambangan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang telah memberikan

dorongan yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan laporan

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan yang penulis susun dimasa-masa mendatang. Akhirnya penulis mendo’akan semoga atas segala bantuan yang telah diberikan mendapat pahala dari Allah SWT, Amin.

Page 17: Pengertian Dasar Dan Perkembangan Manajemen

Padang, 1 Oktober 2015

Penulis