pengertian ejaan

6
Pengertian ejaan Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad aspek morfologi yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca (Badudu, 1984:7). Keraf (1988:51) mengatakan bahwa ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Adapun menurut KBBI (1993:250) ejaan ialah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi- bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dengan demikian, secara sederhana dapat dikatakan bahwa ejaan adalah seperangkat kaidah tulis-menulis yang meliputi kaidah penulisan huruf, kata, dan tanda baca. Termasuk Ejaan Ejaan Van Ophusyen Ejaan Van Ophusyen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947. Ejaan ini merupakan karya Ch. A. Van Ophusyen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan Van Ophusyen : 1. Huruf /u/ ditulis /oe/. 2. Koma hamzah /k/ ditulis dengan tanda /’/ pada akhir kata misalnya bapa’,ta’. 3. Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf /a/ mendapat akhiran /i/, maka di atas akhiran itu diberi tanda trema /”/. 4. Huruf /c/ yang pelafalannya keras diberi tanda /’/ diatasnya. 5. Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda)

Upload: marwan

Post on 17-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Pengertian ejaanEjaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad aspek morfologi yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca (Badudu, 1984:7). Keraf (1988:51) mengatakan bahwa ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Adapun menurut KBBI (1993:250) ejaan ialah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dengan demikian, secara sederhana dapat dikatakan bahwa ejaan adalah seperangkat kaidah tulis-menulis yang meliputi kaidah penulisan huruf, kata, dan tanda baca.

Termasuk EjaanEjaan Van OphusyenEjaan Van Ophusyen disebut juga EjaanBalaipustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947. Ejaan ini merupakan karya Ch. A. Van Ophusyen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901).Ciri khusus ejaan Van Ophusyen :1.Huruf /u/ ditulis /oe/.2.Koma hamzah /k/ ditulis dengan tanda // pada akhir kata misalnya bapa,ta.3.Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf /a/ mendapat akhiran /i/, maka diatasakhiran itu diberi tanda trema //.4.Huruf /c/ yang pelafalannya keras diberi tanda // diatasnya.5.Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda)6.Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara :a.Dirangkai menjadi satu, misalnya /hoeloebalang, apabila/, dsb.b.Dengan menggunakan tanda penghubung misalnya /rumah-sakit/,dsb.c.Dipisahkan, misalnya /anak-negeri/,dsb.Ejaan Republik/ Ejaan SuwandiEjaanRepublikdimuat dalam surat keputusan Menteri P dan K Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal 19 maret 1947 oleh sebab ini disebut sebagai Ejaan Suwandi. Siste ejaan suwandi merupakan sistem ejaan latin untukbahasa Indonesia.Ciri khusus Ejaan Republik/ Suwandi :1.Huruf /oe/ dalam ejaan Van Ophusyen berubah menada /u/.2.Tanda trema pada huruf /a/ dan /i/ dihilangkan.3.Koma ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan /k/ misalanya kata menjadi katak.4.Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan tanda, misalnya ejaan, seekor, dsb.5.Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.Contohnya :a.Berlari-larianb.Berlari2-an6.Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga caraContohnya :a.Tata laksanab.Tata-laksanac.Tatalaksana7.Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan /e/ lemah (pepet) dalam bahasaIndonesiaditulis tidak menggunakan /e/ lemah, misalnya : /putra/ bukan /putera/, /praktek/ bukan /peraktek/, dsb.Ejaan MalindoEjaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan Indonesia. Perumusan ini berangkat dari kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, Sumatera Utara. Ejaan Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari karena saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia danMalaysia.Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 agustus 1972. Kemudian dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk tahun 1966.Ciri khusus Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) :1.Perubahan huruf /j/, /dj/, /nj/, /ch/, /tj/, /sj/ pada ejaan Republik menjadi /y/, /j/, /ny/, /kh/, /c/, /sy/.Contoh :Jang yangDjadi jadiNjonja nyonyaChabar khabarTjepat cepatSjarat syarat2.Kata ulang ditulis dengan satu cara yakni menggunakan tanda hubung (tidak diperkenankan menggunakan tanda angka /2/)Contoh :Besar2 Besar-besarSe-besar2-nya sebesar-besarnyaSayur2-an sayur-sayuranPenulisan kata ulang dengan menggunakan angka /2/ hanya diperkenankan pada tulisan cepat atau notula.3.Penulisan kata majemuk harus dipisahkan dan tidak perlu menggunakan tanda hubung.Contoh :Duta-besar duta besarKaya-raya kaya rayaTata-usaha tata usaha4.Gubangan kata yang sudah dianggap senyawa (satu kata) ditulis serangkai. Contohnya : Assalamualaikum, hulubalang, dsb.5.Kata gantiku, mu, kau,dannyaditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contohnya : kumiliki, dipukul, barangmu, pacarku, dsb.6.Kata depandidankeditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.Contohnya :di Surabaya bukan disurabayake sini bukan kesinidi sini bukan disini7.Partikelpunterpisah dari kata yang mendahuluinya, kecualipunyang menjadi kelompok kata.Contohnya :Kapanpunaku tetap menantimuMeskipundemikian aku tak akan marah (meskipun adalah kelompok kata)8.Penulisan katasidansangdipisah dari kata yang mengikutinya.Contohnya :Sipenjual bakso bukan sipenjual baksoSangpujangga bukan sangpujangga9.Partikel per berarti tia-tiap dipisah dari kata yang mengikutinya.Contonya :Per orang bukan perorangPer lembar bukan perlembar

POKOK-POKOKISIEJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)I. Pemakaian Hurufa. Abjad: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyzb. Huruf Vokal: a i u e oc. Huruf Diftong: ai, au, oid. Huruf Konsonan: bcdfghjklmnpqrstvwxyze Huruf konsonan rangkap: kh, ng, ny, syf. Persukuan: Pola umum= (1) V, (2) VK, (3) KV, (4) KVK Pola lain= (1) KKV, (2) KKVK, (3) VKK, (4) KVKK, (5) KKVKK, (6) KKKV, (7) KKKVKContoh:st r a t e g i a n g k a d a m ai m i n u m a n KKVK-KV- KV VK - KV KV-KV KV - KVK - VKII. Penulisan hurufPenulisan huruf besar atau hurufkapitaldigunakan untuk: huruf pertama kata awal kalimat; huruf pertama prtikan langsung; huruf pertama ungkapan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya; huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang; huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang; huruf pertama nama orang; huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa; huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah; huruf pertama nama khas dalam geografi, huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi; huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecualipartikelseperti di, ke, dari, dengan, yang, untuk, dll yang tidak berada pada posisi awal; menulis singkatan nama, gelar, dan sapaan; huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan.III. Penulisan kata: kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata depan, partikel, angka dan lambang bilangan.IV. Tanda baca: tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda hubung, tanda petik ganda, tanda pisah, tanda petik tunggal, dan tanda baca lainnya.V. Penyesuaian ejaan kata serapan dari bahasa asing, misalnya: verticaal menjadi vertikal, description menjadi deskripsi, succes menjadi sukses,executivemenjadi eksekutif, dll.