pengertian hormon tumbuhan

2
Pengertian Hormon Tumbuhan (Fitohormon) Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon pada tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kehadirannya di dalam sel pada kadar yang sangat rendah menjadi pemicu proses transkripsi RNA. Hormon tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui signal berupa aktivitas senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan yang terjadi di luar sel. Kehadiran reseptor akan mendorong reaksi pembentukan hormon tertentu. Apabila konsentrasi suatu hormon di dalam sel telah mencapai tingkat tertentu, atau mencapai suatu nisbah tertentu dengan hormon lainnya, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai berekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankankelangsungan hidup jenisnya. Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetis yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman), untuk menyebut beberapa contohnya. Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana pada

Upload: lenia-w-sugiyanto

Post on 01-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Pengertian Hormon Tumbuhan (Fitohormon)

    Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh

    satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon pada

    tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang

    terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil mendorong,

    menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.

    Hormon tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan pertumbuhan dan perkembangan

    tumbuhan. Kehadirannya di dalam sel pada kadar yang sangat rendah menjadi pemicu proses

    transkripsi RNA. Hormon tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui signal berupa

    aktivitas senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan yang terjadi di

    luar sel. Kehadiran reseptor akan mendorong reaksi pembentukan hormon tertentu. Apabila

    konsentrasi suatu hormon di dalam sel telah mencapai tingkat tertentu, atau mencapai suatu

    nisbah tertentu dengan hormon lainnya, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai

    berekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses

    adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

    jenisnya.

    Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai

    prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi

    hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai

    ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi

    dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankankelangsungan hidup jenisnya.

    Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian

    dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetis yang memiliki pengaruh yang sama dengan

    fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan

    hasil (seperti penggunaan cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan

    yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya

    dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam

    aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman), untuk menyebut

    beberapa contohnya. Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana pada

  • hewan, melainkan dibentuk oleh sel-sel yang terletak di titik-titik tertentu pada tumbuhan,

    terutama titik tumbuh di bagian pucuk tunas maupun ujung akar. Selanjutnya, hormon akan

    bekerja pada jaringan di sekitarnya atau, lebih umum, ditranslokasi ke bagian tumbuhan yang

    lain untuk aktif bekerja di sana. Pergerakan hormon dapat terjadi melalui pembuluh tapis,

    pembuluh kayu, maupun ruang-ruang antarsel. Hormon dalam menjalankan perannya, dapat

    berperan secara tunggal maupun dalam koordinasi dengan kelompok hormon lainnya.