pengertian ideologi menurut para ahli

34
PENGERTIAN IDEOLOGI MENURUT PARA AHLI Ali Syariati,mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan- keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu. Alfian,menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. C.C. Rodeemenegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya. Destutt de Tracymengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat. Descartes,ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. Francis Bacon,ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. Harold H. Titus,mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita- cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita- cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat. Machiavelli,ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. M. Sastraprateja,ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur. Murdiono,ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya. Karl Marx,ideologi merupakan alat untuk mencapai

Upload: pace-ajja

Post on 18-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

ideologi menurrut para ahli

TRANSCRIPT

PENGERTIAN IDEOLOGI MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN IDEOLOGI MENURUT PARA AHLI

Ali Syariati,mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

Alfian,menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

C.C. Rodeemenegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.

Destutt de Tracymengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.

Descartes,ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.

Francis Bacon,ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

Harold H. Titus,mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita-cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Machiavelli,ideologiadalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

M. Sastraprateja,ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.

Murdiono,ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.

Karl Marx,ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

Kirdi Dipoyudamengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.

Soerjanto Poespowardojo,merumuskan ideologi sebagai kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat ray a dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

Thomas H.,ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

W White,memberikan pengertian bahwa ideologi adalah soal cita-cita politik atau doktrin (ajaran) dari suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan.

Sepuluh definisi ideologi menurut para ahli

1. Menurut Frans Magnis Suseno, Ideologi dimaksud sebagai keseluruhan sistem berfikir dan sikap dasar rohaniah sebuah gerakan, kelompok sosial atau individu. Ideologi dapat dimengerti sebagai sistem penjelasan tentang eksistensi kelompok sosial, sejarahnya dan proyeksinya ke masa depan serta merasionalisasikan suatu bentuk hubungan kekuasaaan. Ideologi memiliki fungsi mempolakan, mengkonsolidasikan dan menciptakan arti dalam tindakan masyarakat. Ideologi yang dianutlah yang pada akhirnya akan sangat menentukan bagaimana seseorang atau sekelompok orang memandang sebuah persoalan dan harus berbuat apa untuk mensikapi persoalan tersebut

2. Menurut Antonio Gramsci, Ideologi lebih dari sekedar sistem ide. Bagi Gramsci, ideologi secara historis memiliki keabsahan yang bersifat psikologis. Artinya ideologi mengatur manusia dan memberikan tempat bagi manusia untuk bergerak, mendapatkan kesadaran akan posisi mereka, perjuangan mereka dan sebagainya.

3. Menurut Francis Bacon, Ideologi adalah sintesa (paduan berbagai pengertian agar semuanya menjadi selaras, cara mencari hukum yang umum dari hukum-hukum yang khusus) pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

4. Menurut Dr. Hafidh Shaleh, Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.

5. Menurut David McLellan, Ideologi adalah konsep yang sulit diraba dan paling terselubung dari keseluruhan ilmu-ilmu sosial.

6. Menurut Machiavelli, Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

7. Menurut Descartes, Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.

8. Menurut Destertt de Tracy, Ideologi adalah studi terhadap pemikiran tertentu..

9. Menurut Karl Marx, Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

10. Menurut Karl Maanheim, Ideologi sebagai sistem pemikiran yang berguna dalam mempertahankan orde sosial tertentu. Dengan demikian, ideologi lebih cenderung mengartikulasikan kepentingan kelompok yang dominan atau berkuasa dalam sistem tersebut.

Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).

Etimologi

Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, ido yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan". [1] [2] [3]Definisi Ideologi

Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:

Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep.

Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.

Mabda secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata badaayabdau badan wa mabdaan yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun di atas pemikiran-pemikiran (cabang) [dalam Al-Mausuah al-Falsafiyah, entry al-Mabda]. Al-Mabda (ideologi): pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36]

Definisi lain

Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:

Gunawan Setiardjo :

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.Destutt de Tracy:

Ideologi adalah studi terhadap ide ide/pemikiran tertentu.2 april 2004

Descartes:

Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.5 mei 2004

Machiavelli:

Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.1 agustus 2006

Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.23 oktober 2004

Francis Bacon:

Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.5 januari 2007

Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.1 mei 2005

Napoleon:

Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rivalrivalnya.22 desember 2003

Muhammad Ismail:

Ideologi (Mabda) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau ke mana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya?24 april 2007

Dr. Hafidh Shaleh:

Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.12 november 2008

Taqiyuddin An-Nabhani:

Mabda adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.17 juli 2005

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.

Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan padanan dari arti kata Mabda dalam konteks bahasa arab.

Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi (mabda). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negara pun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.

Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara).

Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia berkata:

"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak perlu sekali."

Ideologi politik

Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.

Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.

Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, Demokrasi Islam, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.

Kepopuleran ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik dan kebijakannya.

Referensi

^Ideology diakses tanggal 28 Januari 2013

^ideology (n.) diakses tanggal 28 Januari 2013

^Cranston, Maurice,Ideology diakses tanggal 28 Januari 2013

DAFTAR PUSTAKA: www.pengertianahli.com/.../pengertian-ideologi-menurut-para-ahli.htmlferrymvc.blogspot.com/.../sepuluh-definisi-ideologi-menurut-para.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/IdeologiTugas makalah Ideologi

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

ISI

IDEOLOGI LIBERALISME

Pengertian Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba

Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.

Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

Ciri-ciri ideologi liberalisme

Cirri-ciri ideologi liberal sebagai berikut

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan

berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan

yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat

keputusan diri sendiri.

4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.

6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..

Ideologi Liberaisme Terbentuk

Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding

Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun

Thomas Jefferson

Negara yang menganut Ideologi Liberalisme

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.

IDEOLOGI SOSIALISME

Pengertian Sosialisme

Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap.

Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopdie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.

Ajaran tentang Ideologi Sosialisme

1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.

2. Permasalahan seyogyanya di selesaikan dengan cara demokratis.

Nama-nama penting dalam Ideologi Sosialisme

Nama-nama penting dalam Ideologi Sosialisme C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871), dan Louis Bland (1811-1882).

Negara yang menganut Ideologi Sosialisme

Negraa yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa Barat.

IDEOLOGI KOMUNISME

Pengertian Komunisme

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.

Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.

Paham komunis berkeyakinan perubahan atas system kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat

diperlukan pada masa transisi. Dalam masa transisi dengan bantuan Negara dibawah diktator proletariat, seluruh hak milih pribadi dihapuskan dan diambillah untuk selanjutnya berada dalam control negara.

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

Ciri-ciri Ideologi Komunisme

Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.

Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis (1919-1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau tuan tanah.

Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.. Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.

Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya

tidak menghormati HAM.

Siapa yang menciptakan?

Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.

Karl Heinrich Marx Lambang Komunisme

Negara yang menganut Ideologi Komunis

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos

IDEOLOGI KONSERVATISME

Pengertian Konservatisme

Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.

Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan.[1] Roger Scruton menyebutnya sebagai pelestarian ekologi sosial dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial.

Ciri-Ciri Ajaran Ideologi Konservatisme

1. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja

2. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.

3. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara semuanya dianggap suci.

4. Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme.

Siapa yang menciptakan?

Ideologi konservatisme yang dikumandangkan oleh Edmund Burke, 1729-1797. Dimana ideologi konservatisme ini telah merasuk ke beberapa negara sekular yang

ada sekarang. Nasionalisme dan kebangsaan ini sekarang kalau di

Indonesia dijadikan lambang perjuangan Partai Amanat Nasional di bawah

Amien Rais dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahirnya dibidani oleh Gus

Dur.

Edmund Burke

Negara yang menganut Ideologi Konservatisme

Negara yang pernah menganut Ideologi Konservatisme adalah Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia.

IDEOLOGI FASISME

Pengertian Ideologi Fasisme

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.

Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada

kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.

Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini. Sementara itu di Jerman, juga muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu Nazisme pimpinan Adolf Hitler. Nazisme berbeda dengan fasisme Italia karena yang ditekankan tidak hanya nasionalisme saja, tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat. Saking kuatnya nasionalisme sampai mereka membantai bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah.

Fasisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-20. Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, tetapi juga di negara-negara seperti Yunani, Spanyol, dan Jepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara-cara pemerintah yang penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar ketakutan. Diktator fasis dan pemerintahannya yang memimpin sistem semacam itudi mana kekuatan yang brutal, agresi, pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukummengirimkan gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka, yang melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Lebih jauh lagi, pemerintahan fasis diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi rakyatnya. Pada akhirnya, Perang Dunia II, yang dimulai oleh kaum fasis, merupakan salah satu malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia, yang merenggut nyawa 55 juta orang.

Pelopor Ideologi Fasisme

Nazisme Hitler dengan bukunya Mein Kampft, dan Mussolini dengan Doktrine of Fascism.

Ajaran pokok Ideologi Fasisme

Namun demikian, bukan berarti fasisme tidak memiliki ajaran. Setidaknya para pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran mereka perihal fasisme. Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of Fascism. Ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena wawasannya yang bersifat moderat. Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:

Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan. Terutama pemusnahan nalar digunakan dalam rangka tabu terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin.

Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Jadi fasisme menolak konsep persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga Islam) yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideology yang mengedepankan kekuatan.

Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah oposan. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. Hitler konon pernah mengatakan, bahwa kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya.

Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.

Kelima, totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap kaum pinggiran. Hal inilah yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.

Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. Dengan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme.

Terakhir atau ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya persamaan tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional.

Negara-negara yang menganut Ideologi Fasisme

Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.

bogi sebastian di Wednesday, December 01, 2010

Daftar pustaka: http://kampusbaca.blogspot.com.es/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html?m=1Wikipedia(http://id.wikipedia.org/wiki/Fasisme)

Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan termasuk eugenika kebijakan keluarga. Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal, dan kemampuan untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang kuat. pemerintah Fasis melarang dan menekan oposisi terhadap negara.

Fasisme didirikan oleh sindikalis nasional Italia dalam Perang Dunia I yang menggabungkan sayap kiri dan sayap kanan pandangan politik, tapi condong ke kanan di awal 1920-an. Para sarjana umumnya menganggap fasisme berada di paling kanan.

Fasis meninggikan kekerasan, perang, dan militerisme sebagai memberikan perubahan positif dalam masyarakat, dalam memberikan renovasi spiritual, pendidikan, menanamkan sebuah keinginan untuk mendominasi dalam karakter orang, dan menciptakan persaudaraan nasional melalui dinas militer . Fasis kekerasan melihat dan perang sebagai tindakan yang menciptakan regenerasi semangat, nasional dan vitalitas.

Fasisme adalah anti-komunisme, anti-demokratis, anti-individualis, anti-liberal, anti-parlemen, anti-konservatif, anti-borjuis dan anti-proletar, dan dalam banyak kasus anti-kapitalis Fasisme. menolak konsep-konsep egalitarianisme, materialisme, dan rasionalisme yang mendukung tindakan, disiplin, hirarki, semangat, dan keinginan. Dalam ilmu ekonomi, fasis menentang liberalisme (sebagai gerakan borjuis) dan Marxisme (sebagai sebuah gerakan proletar) untuk menjadi eksklusif ekonomi berbasis kelas gerakan Fasis ini. Ideologi mereka seperti yang dilakukan oleh gerakan ekonomi trans-kelas yang mempromosikan menyelesaikan konflik kelas ekonomi untuk mengamankan solidaritas nasional Mereka mendukung, diatur multi-kelas, sistem ekonomi nasional yang terintegrasi.

Daftar isi

1 Etimologi2 Definisi2.1 Posisi dalam spektrum politik2.2 Sudut pandang kontemporer luar2.3 fasis sebagai julukan2.4 Digunakan dalam dan terhadap Komunisme3 Sejarah penyebab dan pengembangan3.1 Fusi nasionalisme dan Sorelianisme serta pemecahan terakhir (1907-1914)3.2 Perang Dunia I dan pendirian Fasisme (1914-1920)3.3 Bergeser ke kanan dan konsolidasi politik (1920-1922)3.4 Gelombang fasisme Internasional dan Perang Dunia II (1929-1945)4 Asal IdeologiEtimologi

Fascismo adalah istilah yang berasal dari kata Latin "fases" (ejaan Romawi: fasces). Fases, yang terdiri dari serumpun batang yang diikatkan di kapak, adalah simbol otoritas hakim sipil Romawi kuno. Mereka dibawa oleh para liktor dan dapat digunakan untuk hukuman fisik dan modal berdasarkan perintah-Nya. Kata fascismo juga terkait dengan organisasi politik di Italia dikenal sebagai fasci, kelompok mirip dengan serikat kerja atau sindikat.

Simbolisme fases menyarankan kekuatan melalui kesatuan: sebuah batang tunggal adalah mudah patah, sedangkan rumpunan akan sulit untuk mengalami perpecahan. Simbol serupa dikembangkan oleh gerakan fasis yang berbeda. Misalnya simbol Falange yang berbentuk sekelompok anak panah yang bergabung bersama oleh sebuah kuk.

Definisi

Sejarawan, ilmuwan politik dan para sarjana lainnya kaya lama diperdebatkan sifat yang tepat dari fasisme. Setiap bentuk fasisme adalah berbeda, meninggalkan banyak definisi terlalu lebar atau sempit. Sejak 1990-an, para sarjana termasuk Stanley Payne, Roger Eatwell, Roger Griffin dan Robert O. Paxton telah mengumpulkan sebuah konsensus kasar pada prinsip-prinsip inti ideologi. Untuk Griffin, fasisme adalah "bentuk, benar-benar revolusioner trans-kelas anti-liberal, dan dalam analisis terakhir, nasionalisme anti-konservatif" dibangun di berbagai kompleks pengaruh teoritis dan budaya. Ia membedakan periode antar-perang yang terwujud dalam elit yang dipimpin tapi populis "bersenjata partai" politik menentang sosialisme dan liberalisme dan politikradikal yang menjanjikan untuk menyelamatkan bangsa dari dekadensi.

Paxton melihat fasisme sebagai "keasyikan obsesif dengan penurunan masyarakat, penghinaan atau menjadi korban dan dengan kultus-kultus kompensasi persatuan, energi dan kemurnian". Dalam interpretasi Paxton's, fasis adalah "militan nasionalis berkomitmen", bekerja gelisah bersama elit tradisional dan meninggalkan kebebasan demokratis dalam mengejar "pembersihan internal" atau perluasan wilayah. Salah satu definisi umum fasisme berfokus pada tiga kelompok ide: negations fasis yang anti-liberalisme, anti-komunisme dan anti-konservatisme, nasionalis, otoriter tujuan untuk menciptakan struktur ekonomi yang diatur untuk mengubah hubungan sosial dalam modern, self- ditentukan budaya;. estetika politik menggunakan simbolisme romantis, mobilisasi massa, pandangan positif kekerasan, promosi maskulinitas dan pemuda dan kepemimpinan karismatik.atau juga bisa di sebut fasisme sebagai sebuah sistem filsafatt

Posisi dalam spektrum politik

Fasisme biasanya digambarkan sebagai "kebenaran ekstrem", meskipun penulis telah menemukan menempatkan fasisme pada spektrum politik konvensional kiri-kanan sulit. Ada sebuah konsensus ilmiah bahwa fasisme dipengaruhi oleh baik kiri dan kanan, konservatif dan anti -konservatif, nasional dan supranasional, rasional dan anti-rasional. Sejumlah sejarawan telah dianggap fasisme baik sebagai doktrin sentris revolusioner, sebagai sebuah doktrin yang Mixes filsafat kiri dan kanan, atau sebagai kedua hal tersebut.

Ada faksi dalam Fasisme Italia pada kedua sisi kiri dan kanan. Akomodasi hak politik menjadi Fasisme di awal 1920-an menyebabkan terciptanya sejumlah faksi internal dalam gerakan Fasis Italia. "Kiri Fasis" termasuk Angelo Oliviero Olivetti, Sergio Panunzio, dan Edmondo Rossoni, yang berkomitmen untuk memajukan sindikalisme nasional sebagai pengganti liberalisme parlemen dalam rangka untuk memodernisasi ekonomi dan memajukan kepentingan pekerja dan masyarakat umum. Yang "benar Fasis" termasuk anggota paramiliter fasis "Squadristi" dan mantan anggota Asosiasi Nasionalis Italia (ANI) Squadristi ingin mendirikan fasisme sebagai sebuah kediktatoran lengkap,. sedangkan ANI mantan anggota, termasuk Alfredo Rocco , mencari negara korporatis otoriter untuk menggantikan negara liberal di Italia, sementara tetap mempertahankan elite yang ada. Ada faksi-faksi juga lebih kecil di dalam gerakan Fasis Italia, seperti "Fasis ulama" yang berusaha untuk mengalihkan fasisme Italia dari anti- akar Katolik untuk menerima Katolik. Ada juga "Fasis monarki" yang berusaha untuk menggunakan fasisme untuk membuat sebuah monarki absolut di bawah Raja Victor Emmanuel III dari Italia.

Sejumlah gerakan fasis menggambarkan diri mereka sebagai "kekuatan ketiga" di luar spektrum politik tradisional Mussolini dipromosikan. Ambiguitas tentang posisi fasisme dalam rangka untuk rally banyak orang itu mungkin, mengatakan fasis dapat "bangsawan atau demokrat, revolusioner dan reaksioner, kaum proletar dan anti-proletarian, pasifis dan anti-pasifis ". Mussolini menyatakan sistem ekonomi yang Fasisme Italia korporatisme dapat diidentifikasi sebagai kapitalisme negara atau sosialisme negara, yang dalam kedua kasus terlibat" birokratisasi dari kegiatan ekonomi bangsa "dijelaskan. Mussolini fasisme dalam bahasa apapun ia menemukan berguna. Spanyol Falangist pemimpin Jos Antonio Primo de Rivera adalah kritis dari kedua politik sayap kiri dan sayap kanan, sekali mengatakan bahwa "pada dasarnya Hak berdiri untuk memelihara struktur ekonomi, meskipun salah satu yang tidak adil, sedangkan Waktu singkatan dari upaya untuk menumbangkan bahwa struktur ekonomi, meskipun subversi daripadanya akan memerlukan penghancuran banyak hal yang bermanfaat".

Sudut pandang kontemporer luar

Awalnya fasisme dan Fasis Italia pada khususnya sangat populer di dunia, sampai Perang Dunia II dan kekalahan kekuatan Poros. Winston Churchill mendukung rezim Fasis Italia hingga akhir 1937, mengklaim bahwa Mussolini memiliki kualitas yang kuat yang dijaga Italia dari ancaman komunisme, yang sepadan dengan pengorbanan kebebasan Pan-Afrika nasionalis Marcus Garvey sekali. mengklaim bahwa ia adalah pertama fasis dan menyatakan ia menghormati asal usul kelas bawah Mussolini dan Adolf Hitler . Franklin D. Roosevelt, sebelum Perang Italo-Ethiopia Kedua, mengatakan bahwa ia "tetap berhubungan dengan pria yang mengagumkan", merujuk untuk Mussolini Mohandas Gandhi. bepergian ke Italia untuk bertemu Mussolini pada bulan Desember 1931 dengan maksud berusaha untuk menyebarkan nilai kedamaian.

fasis sebagai julukan

Setelah kekalahan kekuatan Poros dalam Perang Dunia II, istilah fasis telah digunakan sebagai kata merendahkan, sering merujuk pada gerakan yang sangat beragam di seluruh spektrum politik. Dalam wacana politik, istilah "fasis" adalah umum digunakan untuk menunjukkan kecenderungan otoriter, tetapi sering kali digunakan sebagai julukan peyoratif oleh penganut politik kedua sayap kiri dan sayap kanan untuk merendahkan mereka dengan sudut pandang yang berlawanan. George Orwell menulis pada tahun 1944 bahwa "'Fasisme' kata hampir seluruhnya berarti ... hampir semua orang Inggris akan menerima 'pengganggu' sebagai sinonim untuk 'fasis'" . Richard Griffiths pada tahun 2005 berpendapat bahwa "fasisme" adalah "yang paling disalahgunakan, dan kata lebih-digunakan, pada zaman kita". "Fasis" kadang-kadang diterapkan pada organisasi pasca-perang dan cara berpikir yang akademisi lebih umum istilah "neo-fasis".

Digunakan dalam dan terhadap Komunisme

Berlawanan dengan mainstream umum penggunaan akademis dan populer dari, istilah negara komunis kadang-kadang disebut sebagai "fasis". Interpretasi Marxis istilah miliki, misalnya, telah diterapkan dalam kaitannya dengan Kuba di bawah Fidel Castro dan Vietnam di bawah Ho Chi Minh . Herbert Matthews dari New York Times bertanya "Haruskah kita sekarang tempat Rusia Stalinis di kategori yangyang sama Orang fasis Jerman? Haruskah kita mengatakan bahwa dia Fasis ". J. Edgar Hoover menulis secara ekstensif dari"? Red Fasisme ". Marxis Cina menggunakan istilah itu untuk mengecam Uni Soviet selama Split Sino-Soviet, dan juga, Soviet menggunakan istilah untuk mengidentifikasi Marxis Cina.

Sejarah penyebab dan pengembangan

Fusi nasionalisme dan Sorelianisme serta pemecahan terakhir (1907-1914)

Unsur kunci dalam penciptaan fasisme adalah perpaduan dari agenda nasionalis pada hak politik dengan sindikalis Sorelian di sebelah kiri, sekitar pecahnya Perang Dunia I. Sindikalisme Sorelian, tidak seperti ideologi lain di sebelah kiri, diadakan sebuah elitis pandangan bahwa moralitas kelas pekerja harus dinaikkan. Konsep Sorelian sifat positif dari perang sosial dan desakan terhadap revolusi moral menyebabkan beberapa sindikalis percaya bahwa perang adalah manifestasi akhir dari perubahan sosial dan revolusi moral .

Pengaruh Nasionalis dan militer yang telah mulai menggabungkan dengan sindikalisme sejak 1907 menciptakan perpecahan dalam politik kiri. split ini kuat di Italia, di mana nasionalis dan sindikalis semakin dipengaruhi satu sama lain nasionalisme. Maurassian, dekat dengan Sorelism, dipengaruhi radikal nasionalis Italia Enrico Corradini. Corradini berbicara tentang perlunya gerakan nasionalis-sindikalis, dipimpin oleh aristokrat elitis dan anti-demokrat yang berbagi komitmen sindikalis revolusioner untuk aksi langsung dan kemauan untuk melawan. Corradini berbicara Italia sebagai sebuah "bangsa proletar" yang diperlukan untuk mengejar imperialisme dalam rangka tantangan "berkenaan dgn pemerintahan orang kaya" Prancis dan Inggris. pandangan Corradini adalah bagian dari satu set yang lebih luas persepsi dalam Italia sayap kanan Nasionalis Association (ANI) , yang menyatakan bahwa keterbelakangan ekonomi Italia disebabkan oleh korupsi dalam kelas politik, liberalisme, dan pembagian yang disebabkan oleh "sosialisme tercela" . ANI diadakan ikatan dan pengaruh antara konservatif, Katolik, dan masyarakat bisnis.

Sindikalis nasional Italia mengadakan seperangkat prinsip: penolakan nilai-nilai borjuis, demokrasi, liberalisme, Marxisme, internasionalisme, dan pasifisme dan promosi kepahlawanan, vitalisme, dan kekerasan . nasionalisme radikal di Italia - dukungan untuk ekspansi dan revolusi budaya untuk menciptakan sebuah "Manusia Baru" dan "New Negara" - mulai tumbuh pada tahun 1912 selama penaklukan Italia dari Libya dan didukung oleh futuris Italia dan anggota ANI . ANI mengklaim bahwa demokrasi liberal tidak lagi kompatibel dengan dunia modern dan menganjurkan sebuah negara yang kuat dan imperialisme, mengklaim bahwa manusia secara alami predator dan bahwa bangsa-bangsa dalam perjuangan terus-menerus di mana hanya yang terkuat bisa bertahan.

Namun, hingga 1914, nasionalis Italia dan sindikalis revolusioner dengan kecenderungan nasionalis tetap terpisah. sindikalis tersebut menentang Perang Italo-Turki pada tahun 1911 sebagai urusan kepentingan keuangan dan bukan bangsa. Perang Dunia I terlihat oleh nasionalis Italia dan sindikalis sebagai urusan nasional.

Perang Dunia I dan pendirian Fasisme (1914-1920)

Pada pecahnya Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914, politik kiri Italia menjadi sangat dibagi atas posisinya pada perang . Partai Sosialis Italia menentang perang atas dasar internasionalisme., Tetapi sejumlah sindikalis revolusioner Italia didukung intervensi melawan Jerman dan Austria-Hongaria dengan alasan bahwa rezim-rezim reaksioner mereka harus dikalahkan untuk menjamin keberhasilan sosialisme. Corradini disajikan kebutuhan yang sama untuk Italia sebagai "bangsa proletar" untuk mengalahkan Jerman reaksioner dari perspektif nasionalis. Awal fasisme yang dihasilkan dari perpecahan ini, dengan Angelo Oliviero Olivetti membentuk Fascio Revolusioner Aksi Internasional pada Oktober 1914 .Pada saat yang sama, Benito Mussolini bergabung penyebab intervensionis. The Fasis didukung nasionalisme dan mengklaim bahwa internasionalisme proletar gagal. Pada saat ini, kaum fasis tidak memiliki serangkaian kebijakan terpadu dan gerakan itu sangat kecil. Its mencoba untuk mengadakan pertemuan massa tidak efektif dan itu teratur dilecehkan oleh otoritas pemerintah dan sosialis ortodoks Antagonisme antara intervensionis,. termasuk Fasis, dan sosialis ortodoks anti-intervensionis menghasilkan kekerasan. Serangan terhadap intervensionis begitu kekerasan yang bahkan sosialis demokrasi yang menentang perang, seperti Anna Kuliscioff, mengatakan bahwa Partai Sosialis Italia sudah terlalu jauh dalam kampanye untuk membungkam pendukung perang. penggunaan Italia dari pemberani pasukan shock elit yang dikenal sebagai Arditi, dimulai pada tahun 1917, merupakan pengaruh penting terhadap Fasisme Para Arditi adalah prajurit yang secara khusus terlatih untuk hidup kekerasan dan mengenakan seragam blackshirt unik dan fezzes. . The Arditi membentuk sebuah organisasi nasional pada bulan November 1918, Associazione fra GLI Arditi d'Italia, yang pada pertengahan 1919 memiliki sekitar dua puluh ribu orang muda di dalamnya Mussolini banding ke Arditi, dan Squadristi. kaum fasis ', dikembangkan setelah perang, didasarkan pada Arditi. Dengan pemisahan antara Marxis anti-intervensionis dan Fasis pro-intervensionis selesai pada akhir perang, kedua belah pihak menjadi tak terdamaikan. Kaum Fasis disajikan diri mereka sebagai anti-Marxis dan sebagai lawan dari komunisme Soviet, Benito Mussolini mengontrol konsolidasi selama gerakan Fasis pada tahun 1919 dengan berdirinya italiani Fasci di combattimento, yang bertentangan dengan sosialisme ortodoks dia menyatakan:

Kami menyatakan perang melawan sosialisme, bukan karena itu adalah sosialisme, tetapi karena menentang nasionalisme. Meskipun kita dapat membahas pertanyaan tentang apa sosialisme adalah, apa programnya, dan apa taktik, satu hal yang jelas: Italia resmi Partai Sosialis telah reaksioner dan benar-benar konservatif. Jika dilihat perusahaan mempunyai menang, kelangsungan hidup kita di dunia saat ini tidak mungkin.Pada tahun 1919, Alceste De Ambris dan pemimpin gerakan Futurist Filippo Tommaso Marinetti menciptakan Manifesto dari Fasci dari Combat (alias Manifesto Fasis). Manifesto disajikan pada tanggal 6 Juni 1919 di surat kabar Il Popolo d'Italia Fasis. Manifesto mendukung penciptaan hak pilih universal bagi laki-laki dan perempuan (yang terakhir disadari hanya sebagian pada tahun 1925-an, dengan semua pihak oposisi dilarang atau dibubarkan); perwakilan proporsional berdasarkan regional; perwakilan pemerintah melalui sistem korporatis dari "Dewan Nasional" ahli, dipilih dari para profesional dan pedagang, terpilih untuk mewakili dan memiliki kekuasaan legislatif di daerah masing-masing, termasuk tenaga kerja, industri, transportasi, kesehatan masyarakat, komunikasi, dll; dan penghapusan Senat Italia . Manifesto mendukung terciptanya hari kerja delapan jam untuk semua pekerja, upah minimum, perwakilan pekerja dalam manajemen industri, sama kepercayaan serikat buruh seperti di eksekutif industri dan pegawai negeri, reorganisasi sektor transportasi, revisi draft undang-undang tentang asuransi cacat, pengurangan usia pensiun 65-55, pajak progresif yang kuat atas modal, penyitaan milik lembaga agama dan penghapusan keuskupan, dan revisi kontrak militer untuk memungkinkan pemerintah untuk menyita 85% dari [mereka yang keuntungan].? Ini juga disebut untuk menciptakan layanan-singkat milisi nasional untuk melayani tugas defensif, nasionalisasi industri persenjataan, dan kebijakan luar negeri yang dirancang untuk menjadi damai tetapi juga kompetitif.

Peristiwa berikutnya yang mempengaruhi Fasis adalah serangan dari Fiume oleh Gabriele d'Annunzio nasionalis Italia dan pendiri Piagam Carnaro pada tahun 1920 D'Annunzio dan De Ambris dirancang Piagam, yang menganjurkan productionism korporatis nasional-sindikalis. pandangan bersama D'Annunzio's politik .Banyak Fasis melihat. Piagam Carnaro sebagai konstitusi ideal untuk Italia Fasis.

Bergeser ke kanan dan konsolidasi politik (1920-1922)

Awal tahun 1920, Fasisme mulai membuat pergeseran ke arah hak politik .Hal ini terjadi sebagai aktivitas pemogokan militan oleh pekerja industri mencapai. Puncaknya di Italia, di mana 1919 dan 1920 dikenal sebagai "Tahun Merah". Mussolini dan Fasis mengambil keuntungan dari situasi dengan allying dengan usaha industri dan menyerang para pekerja dan petani dalam nama menjaga ketertiban dan perdamaian internal di Italia.

Fasis diidentifikasi lawan utama mereka sebagai mayoritas sosialis di sebelah kiri yang menentang intervensi dalam Perang Dunia I. Fasis dan hak politik Italia diadakan landasan bersama: baik Marxisme diadakan di penghinaan, diskon kesadaran kelas dan percaya dalam aturan elit Kaum Fasis membantu kampanye anti-sosialis hak politik dengan allying dengan tepat dalam upaya bersama untuk menghancurkan Partai Sosialis Italia dan tenaga kerja organisasi berkomitmen untuk identitas kelas di atas identitas nasional.

Fasisme berusaha untuk mengakomodasi konservatif Italia dengan membuat perubahan besar dalam agenda politiknya -. Meninggalkan populisme sebelumnya, republikanisme, dan anticlericalism, mengadopsi kebijakan yang mendukung pasar bebas, dan menerima Gereja Katolik Roma dan monarki sebagai lembaga di Italia untuk menarik konservatif Italia, Fasisme mengadopsi kebijakan seperti mendorong nilai-nilai keluarga, termasuk promosi peran wanita sebagai seorang ibu Meskipun Fasisme diadopsi. beberapa posisi yang dirancang untuk menarik reaksioner, kaum fasis berusaha untuk mempertahankan karakter revolusioner Fasisme's, dengan Angelo Oliviero Olivetti mengatakan "Fasisme ingin menjadi konservatif, tetapi akan dengan menjadi revolusioner." The Fasis mendukung aksi revolusioner dan berkomitmen untuk mengamankan hukum dan ketertiban untuk menarik baik konservatif dan sindikalis.

Sebelum bergeser ke kanan, Fasisme adalah, kecil perkotaan, gerakan Italia utara yang memiliki sekitar seribu anggota .Setelah itu, keanggotaan gerakan Fasis melejit menjadi sekitar 250.000 pada 1921.

Gelombang fasisme Internasional dan Perang Dunia II (1929-1945)

Peristiwa-peristiwa Depresi Besar menghasilkan gelombang internasional fasisme dan penciptaan rezim fasis berganda dan rezim yang mengadopsi kebijakan fasis. Rezim yang paling penting fasis baru Nazi Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Dengan bangkitnya Hitler dan Nazi berkuasa pada 1933, demokrasi liberal dibubarkan di Jerman, dan Nazi dimobilisasi negara untuk perang, dengan tujuan ekspansionis teritorial terhadap negara-negara ganda. Pada tahun 1930 dilaksanakan Nazi hukum rasial yang sengaja didiskriminasi, disenfranchised, dan menganiaya orang-orang Yahudi, homoseksual, dan kelompok-kelompok ras dan minoritas lainnya. Fasis Hungaria Gyula Gmbs naik ke tampuk kekuasaan sebagai Perdana Menteri Hongaria pada 1932 dan mengunjungi Fasis Italia dan Nazi Jerman untuk mengkonsolidasikan hubungan baik dengan dua rezim. Ia berusaha berkubu Partai Persatuan Nasional di seluruh negeri; menciptakan hari kerja delapan jam, empat puluh delapan jam seminggu bekerja di industri, dan berusaha berkubu ekonomi korporatis, dan mengejar irredentist klaim pada tetangga Hungaria . Gerakan Besi fasis Guard di Rumania melonjak dalam dukungan politik setelah tahun 1933, mendapatkan perwakilan dalam pemerintahan Rumania, dan seorang anggota Garda Besi Rumania dibunuh perdana menteri Ion Duca. Berbagai pemerintah para-fasis yang dipinjam unsur-unsur dari fasisme terbentuk selama Depresi Besar, termasuk Yunani, Lithuania, Polandia, dan Yugoslavia International gelombang fasisme dan Perang Dunia II (1929-1945).

Fasisme juga memperluas pengaruh luar Eropa, terutama di Asia Timur, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. Di Cina, p'ai Wang Jingwei's Kai-tsu (Reorganisasi) faksi Kuomintang (Partai Nasionalis China) didukung Nazisme di akhir 1930-an. Di Jepang, Thkai, sebuah gerakan Nazi dibentuk oleh Seig Nakano. The Integralists Brasil dipimpin oleh Plnio Salgado, diklaim sebanyak 200.000 anggota walaupun setelah upaya kudeta itu menghadapi tindakan keras dari Estado Novo dari Getlio Vargas pada 1937. Club Al-Muthanna di Irak adalah sebuah gerakan pan-Arab yang didukung Nazisme dan pengaruh yang dilakukan di pemerintah Irak melalui kabinet menteri Saib Shawkat yang membentuk gerakan pemuda paramiliter. pada tahun 1930-an Nasional Gerakan Sosialis Chili memperoleh kursi di parlemen Chili dan mencoba kudeta yang mengakibatkan pembantaian Obrero Seguro Tahun 1938 presiden Peru Luis Miguel Snchez Cerro mendirikan Uni Revolusioner pada tahun 1931 sebagai pihak negara untuk kediktatoran nya.. Setelah Uni Revolusioner diambil alih oleh Ral Ferrero Rebagliati yang berusaha untuk memobilisasi dukungan massa untuk nasionalisme kelompok dengan cara yang mirip dengan fasisme. Dia bahkan mulai lengan blackshirts paramiliter sebagai salinan dari kelompok Italia, meskipun Uni kehilangan berat dalam pemilu 1936 dan menjadi layu ketidakjelasan.

Selama Depresi Besar, Mussolini dipromosikan intervensi negara yang aktif dalam perekonomian. Dia mencela "supercapitalism" kontemporer yang ia mengklaim mulai tahun 1914 sebagai kegagalan karena dekadensi dugaan, dukungan untuk konsumerisme terbatas dan niat untuk menciptakan "standardisasi manusia" Namun,. Mussolini menyatakan bahwa perkembangan industri sebelumnya "kapitalisme heroik" yang berharga dan terus mendukung milik pribadi selama itu produktif Dengan terjadinya Depresi Besar,. Fasis Italia mulai intervensi negara besar-besaran ke dalam perekonomian, mendirikan Institut untuk Industri Rekonstruksi (Istituto per la Ricostruzione Industriale, IRI), sebuah perusahaan raksasa milik negara dan perusahaan induk yang menyediakan dana negara gagal perusahaan swasta The IRI dibuat sebuah lembaga permanen di Fasis Italia pada 1937, mengejar. kebijakan Fasis untuk membuat autarki nasional, dan memiliki kekuatan untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan swasta untuk memaksimalkan produksi perang. Nazi Jerman juga dikejar agenda ekonomi dengan tujuan autarki dan persenjataan kembali dan kebijakan proteksionis dikenakan, termasuk memaksa industri baja Jerman untuk menggunakan bijih besi berkualitas rendah Jerman daripada besi impor berkualitas unggul.

Asal Ideologi

Meskipun fasisme dianggap telah pertama kali muncul di Perancis pada tahun 1880-an, pengaruhnya telah dipertimbangkan kembali sejauh Julius Caesar. Thomas Hobbes, Niccol Machiavelli, dan Hegel juga telah dianggap sebagai berpengaruh, serta ide-ide kontemporer seperti sindikalisme dari Georges Sorel, yang futurisme dari Filippo Tommaso Marinetti, nasionalis dan filsafat otoriter Oswald Spengler dan konservatisme dan sosial Enrico Corradini.