pengertian sesat pikir

2
Sesat pikir adalah kekeliruan dalam proses penalaran berupa penarikan kesimpulan- kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah karena dilanggarnya kaidah-kaidah logika. Penalaran tersebut tidak logis, salah arah, dan menyesatkan tanpa memperhatikan relevansinya. Kesesatan dapat terjadi pada siapa saja, bukan karena kesesatan dalam fakta-fakta, tetapi dari  bentuk penarikan kesimpulan yang sesat karena tidak dari premis-premis yang menjadi acuannya. Sesat pikir dapat terjadi ketika menyimpulkan sesuatu lebih luas dari dasarnya, seperti  berikut:  Kucing berkumis.  Ali berkumis.  Jadi, Ali Kucing. Silogisme di atas merupakan sesat pikir dalam menyimpulkan, karena Ali dikatakan kucing. Kesimpulan ini menyesatkan dan dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap pihak-pihak tertentu yang bersangkutan. Salah satu bentuk sesat pikir adalah pembagian, misalnya pembagian musim, yaitu musim tanam, musim kemarau, musim hujan, dan musim panen. Dalam pembagian ini telah terjadi yang sesat pikir, yaitu musim panen dan musim tanam karena kedua musim tersebut bukan musim yang sebenarnya, melainkan kegiatan yang terjadi selama periode tertentu. Dari pengertian dan contoh sesat pikir di atas, kalimat yang mengandung sesat pikir dapat memberikan makna yang berbeda kepada setiap orang yang membacanya. Atas dasar inilah  perlu bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut tentang sumber, jenis-jenis dan strategi untuk menghindari terjadinya proses sesat pikir tersebut. http://firman25.blogspot.com/2013/09/sesat-pikir.html

Upload: risya-utaviani

Post on 09-Oct-2015

137 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sesat pikir adalah kekeliruan dalam proses penalaran berupa penarikan kesimpulan-kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah karena dilanggarnya kaidah-kaidah logika. Penalaran tersebut tidak logis, salah arah, dan menyesatkan tanpa memperhatikan relevansinya. Kesesatan dapat terjadi pada siapa saja, bukan karena kesesatan dalam fakta-fakta, tetapi dari bentuk penarikan kesimpulan yang sesat karena tidak dari premis-premis yang menjadi acuannya.Sesat pikir dapat terjadi ketika menyimpulkan sesuatu lebih luas dari dasarnya, seperti berikut: Kucing berkumis. Ali berkumis. Jadi, Ali Kucing. Silogisme di atas merupakan sesat pikir dalam menyimpulkan, karena Ali dikatakan kucing. Kesimpulan ini menyesatkan dan dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap pihak-pihak tertentu yang bersangkutan.

Salah satu bentuk sesat pikir adalah pembagian, misalnya pembagian musim, yaitu musim tanam, musim kemarau, musim hujan, dan musim panen. Dalam pembagian ini telah terjadi yang sesat pikir, yaitu musim panen dan musim tanam karena kedua musim tersebut bukan musim yang sebenarnya, melainkan kegiatan yang terjadi selama periode tertentu.

Dari pengertian dan contoh sesat pikir di atas, kalimat yang mengandung sesat pikir dapat memberikan makna yang berbeda kepada setiap orang yang membacanya. Atas dasar inilah perlu bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut tentang sumber, jenis-jenis dan strategi untuk menghindari terjadinya proses sesat pikir tersebut.

http://firman25.blogspot.com/2013/09/sesat-pikir.html