pengetahuan lingkungan
DESCRIPTION
analisis dampak lingkunganTRANSCRIPT
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan yang dilakukan selalu berdampak pada lingkungan, baik yang
bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Dampak yang terjadi ini harus dianalisis
sebaik mungkin untuk mendapat masukan dan pertimbangan guna menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.
Banyak pakar atau ahli lingkungan hidup tidak membedakan secara tegas
antara “lingkungan” dan “lingkungan hidup”, baik dalam pengertian sehari-har
maupun dalam forum ilmiah. Namun yang secara umum digunakan adalah bahwa
istilah “lingkungan” dianggap lebih luas dibadingkan dengan istilah lingkungan
hidup.
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-
ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup
di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat
diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau
kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif
dan mengembangkan dampak positif.
Pencemaran lingkungan adalah merupakan suatu proses masuknya bahan atau
energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan yang
tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak
negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme
lainnya. Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa
materi/partikel dan atau energi.
Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi
serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap
lingkungan hidup.
1
Manusia secara ekologi adalah bagian integral lingkungan hidupnya. Manusia
terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia membentuk lingkungan
hidupnya. Lingkungan hidup tidak dipandang semata-mata sebagai sumberdaya yang
harus dieksploitasi, melainkan diutamakan sebagai tempat hdup yang mensyaratkan
adanya keserasianantara manusia dengan lingkungan hidupnya.
Kualitas lingkungan dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup
sebagai acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdaoat potensi untuk
berkembagnya hidu dengan kualitas hidup ditentukan oleh tiga kompone, yaitu :
a. Derajat dipenuhina kebutuhan utuk kelangsungan hidup hayati
b. Derajat dipeuhinya kebituhan untuk hidup manusiawi
c. Derajat kebebasan untuk memilih
Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di
antaranya digunakan kriteria mengenai :
a. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingk ungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa memahami materi yang meliputi latar belakang, arti dan peranan
AMDAL
2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan
kepada lingkungan sekitarnya
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami materi mengenai AMDAL, dapat menguraikan
arti serta peranan AMDAL
2. Mahasiswa dapat memahami mengenai dampak yang ditimbulkan oleh
pembangunan kepada lingkungan sekitarnya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian AMDAL
Berdasarkan pasal 16 Undang-undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1982
tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup yang menyebutkan bahwa
setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan,
wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan atau disingkat
AMDAL yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah. Yang dimaksud
dampak penting adalah perubahan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh
adanya suatu kegiatan.
Kegiatan apa saja yang perlu dilengkapi dengan AMDAL, tertuang dalam
peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1986 yaitu setiap rencana berupa:
Perubahan bentuk lahan dan bentuk alam, seperti: pembuatan jalan,
bendungan, jalan kereta api dan pembuakaan hutan;
Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak
terbaharui, seperti; pertambangan dan eksploitasi hutan;
Proses dan kegiatan lain yang secara potential dapat menimbulkan
pemborosan, perusakan dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam dan
energi, seperti, pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dnegna konservasi dan
penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat
mengefisienkan pemakainya.
Proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian
kawasan konservasi alam dan cagar budaya, seperti kegiatan yang proses dan
hasilnyamenimbulkan pencemaran, penggunaan energi nuklir dan sebagainya;
Introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti introduksi jenis tumbuhan
dan jenis hewan, seperti; introduksi suatu jenis tumbuhan baru yang dapat
menimbulkan jenis penyakit baru pada tanaman; introduksi suatu jenis hewan
baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada;
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar
mempengaruhi lingkungan
2.2 Langkah-Langkah AMDAL
a. Tahap pra kontruksi/persiapan
b. Tahap kontruksi
3
c. Uraian tentang rencana kegiatan dan jadwal kegiatan pada tahap
kontruksi
d. Uraian mendalam difokuskan pada kegiatan yang menjadi penyebab
timbulnya dampak penting terhadap lingkungan
e. Tahap operasi
f. Uraian tentang rencana kegiatan dan jadwal kegiatan pada tahap
operasi
g. Uraian mendalam difokuskan pada kegiatan yang menjadi pentebab
timbulnya dampak pentik terhadap lingkungan
h. Tahap pasca operasi
i. Uraian tenang rencana kegiatan dan jadwal kegiatan pada tahap pasca
operasi
2.3 Dampak jika tidak dilakukan AMDAL dengan Benar
Dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara
baik dan benar adalah sebagai berikut:
1. Terhadap tanah dan kehutanan
j. Menjadi tidak subur atau tandus.
k. Berkurang jumlahnya.
l. Terjadi erosi atau bahkan banjir.
m. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran
sungai berikut hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
n. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai
sumber resapan air.
o. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat
rusaknya hutan alam yang terkena dampak dengan adanya
proyek/usaha
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan
sehari-hari.
b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin
mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
4
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang
berubah warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila
dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata
seperti proyek bahan kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau
industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran
industri tertentu.
f. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap karyawan dan masyarakat
sekitar.
g. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat
berubahnya struktur penduduk.
h. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan
perkembangan didaerah tersebut.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Wawancara Perbidang pada Masyarakat
KELAS : Biologi 5A
ANGGOTA KELOMPOK :
Aulia Risqi Rohmatin 201110070311006
Emilda Novianti 201110070311012
Aditia Huda I. 201110070311028
Adelia Kandari 201110070311033
Khairul Umam 201110070311040
Jumlah dan nama Penduduk yang telah diwawancarai :
Nama Alamat
Khusairi BCT blok 5 no 98
Dwi Handoko Tirto Rahayu, RT 02 RW 03
Suroso Tirto Utomo Gang 15
Sumadi Tlogomas gang 8
Siti Jariyah Perum Embonganyar 1 G/3
Anisa Tirto Rahayu Gang 12
Gandos Tlogomas gang 15B
Afif ma’ruf Tegal gondo, Karangploso no 113
Hartini Tlogomas Gang 5
Sri utami Tegal Gondo, Karangploso no 55
Bidang :
1. Lahan (Pra dan Pasca Konstruksi)
2. Ekonomi (Peluang Usaha, Tingkat Pendapatan)
3. Pencemaran (Sampah, Limbah)
4. Transportasi (Kebisingan, Kemacetan)
5. Tenaga Kerja (Banyaknya Profit Center)
6. Sosial Masyarakat (Kerjasama -Masyarakat)
7. Pola hidup / budaya (Masyarakat Multicultural)
6
8. Pendidikan Masyarakat (Tingkat Pendidikan, Pola Pikir)
1. Lahan (Pra dan Pasca Konstruksi)
Dwi Handoko : Sebelum dibangunnya UMM, lahan disekitar tirto, landungsari,
belakang kampus sangat banyak dan luas. Bahkan dahulu wilayah ini benar-benar
hijau karena memang dipenuhi oleh area persawahan. Setelah dibangun UMM, area
sawah semakin berkurang, banyak petani yang memilih untuk menjual sawahnya.
Sehingga area sawah kini makin menyempit.
Siti Jariyah : Sebelum dibangun UMM, wilayah tlogomas, Tirto dan Jetis
merupakan daerah yang sepi dari aktivitas masyarakat dan kebanyakan hanya ada
suara katak, jangkrik dan lain-lain. Kebanyakan warga mencari nafkah didaerah
malang kota, dan daerah sini merupakan daerah pinggiran. Setelah sibangunnya
UMM, daerah sini menjadi ramai dengan aktivitas, namun sayangnya lahan hijau
yang dulu luas, kini semakin mengecil bahkan hilang.
Anisa : Sebelum ada pembangunan UMM di sini itu persawahanan semua, sepi dan
sesudah ada bangunan UMM rame banyak pendatang baru seperti mahasiswa dan
pendagang dan lain-lain.
Suroso : Dahulu sekitar sini banyak persawahan atau lahan kosong yang digunakan
untu menggembala kambing. Pasca dibangunnya UMM, lahan disini semakin
semppit, malah kebanyakan orang-orang menjual tanahnya untuk berbisnis lain.
Gandos : Sebelum : lahan sebelum dibangunnya UMM masih hijau dan berupa
pebukitan yang rindang. Masih jarang pembangunan rumah dan yang lainnya.
Sesudah : lahan setelah dibangunnya UMM sudah banyak berubah. Lahan hijau
semakin berkurang bahkan sudah sangat jarang karena setelah pembangunan UMM
banyak warga yang membangun rumah dan yang lainnya di sekitar UMM.
Afif Ma’ruf : Menurut beliau yang berprofesi sebagai penjual nasi lalapan, dahulu
sebelum dibangunnya UMM ini. Lahan yang tempat gedung-gedung perkuliahan saat
ini adalah persawahan. Persawahannya mulai dari ujung timur Rusunawa sampai
dengan yang sekarang gedung ICT. Sedangkan untuk wilayah ICT kebarat adalah
bukit kecil dengan banyak pepohonan atau lebih mirip hutan mini. Dan dulu akses
7
jalan tidak sebagus saat ini. Misalkan ketika warga ingin pergi kedepan (ex: Jalan
Tirto) jalan penghubung satu-satunya untuk kedepan adalah jembatan gantung yang
ada di samping Taman PSLK saat ini.
3. Ekonomi (Peluang Usaha, Tingkat Pendapatan)
Dwi Handoko : Mata pencarian utama warga sekitar awalnya adalah pekerja
bangunan dan sawah. Dahulu perputaran ekonomi sedikit lambat dan kurang
berkembang. Setelah ada UMM, roda perekonomian berputar secara cepat. Banyak
usaha yang dibuka oleh warga sekitar seperti kos-kosan, laundry, warung makanan
dan masih banyak lagi yang lainnya.
Siti Jariyah : Dahulu sebelum adanya UMM, mata pencaharian warga adalah
bertani, buruh bangunan atau pembantu rumah tangga. Namun, setelah UMM
dibangun, lahan pekerjaan makin banyak seperti pembukaan laundry, warung-warung
makan, bahkan warnet pun kini makin menjamur. Hal tersebut membuat roda
perekonomian berputar dengan cepat. Seperti saya yang sekarang membuka warung
untuk makan mahasiswa. Keuntungan bersih perhari minimal Rp 300.000.
Anisa : Kondisi perekonomian saya sebelum ada UMM saya Cuma sebagai Ibu
rumah tangga. Suami saya yang bekerja sebagai wiraswasta,dan sesudah adanya
UMM kondisi ekonomi saya makin membaik, saya membuka usaha laundry buat
mahasiswa yang ada di sekitar UMM.
Suroso : Sebelum dibangunnya UMM, warga disini berprofesi sebagai petani, namun
pasca adanya UMM, usaha warga sini semakin beragam seperti kos-kosan, laundry,
rental warnet dan lain-lain.
Gandos : Sebelum : banyak warga yang bekerja sebagai petani dan buruh bangunan
Setelah : banyak warga yang bekerja sebagai penjual dan membangun kos-kosan,
sehingga dapat meningkatkan penghasilan yang diperoleh oleh warga.
Afif Ma’ruf : Sebelum didirikannya UMM, tidak banyak warga khususnya yang
berdomisili daerah belakang kampus ini merintis usaha sperti warung makanan, kos-
kosan maupun tempat laundry. Umumnya warga daerah belakang kampus ini bermata
pencaharian sebagai buruh tani, bahkan ada juga yang sebagai pegawai. Namun
8
setelah didirikannya UMM, banyak dari sebagian warga mulai dari usia produktif
sampai usia lanjut mulai merintis usaha sendiri semisal rumah kos maupun warung-
warung makanan. Untuk yang usia produktif kebanyakan dari mereka sekarang ini
bekerja sebagai juru parkir di UMM.
3. Pencemaran (Sampah, Limbah)
Dwi Handoko : Pencemaran sampah tidak dapat dihindari. Dahulu area yang penuh
dengan lahan pertannian ini sedikit terdapat sampah. Namun setelah banyaknya
penduduku semenjak UMM dibangun, sampah mulai meningkat, bahkan pencemaran
air juga meningkat. Dahulu ketika masih sepi, kualitas air disekiar kampus masih
sangat bersih, namun kini sudah mulai tercemar.
Siti Jariyah : Setiap pembangunan pasti ada efeknya. Efek terbesar yang dirasakan
masyarakat setelah pembangunan gedung adalah sampah dan polusi dara semakin
meningkat. Benar saja hal itu terjadi, karena lahan hijau semakin berkurang.
Anisa : sebelum adanya UMM tidak ada limbah sampah soalnya kan dulu di sini
persawahan jadi bersih mungkin yang di tempati UMM itu mungkin kotor soalnya
kan di sana jurang dan pinggir jalan raya, sesudah adanya UMM banyak pencemaran
sampah banyak yang membuang sampah disungai dan di ada pencemaran udara
soalnya kendaraan di Malang kan semakin meningkat. Jadi dulu udara di Malng itu
segar sekarang jadinya tidak segar lagi soalnya banyak polusi, dan mungkin dari
pencemaran dari limbah pabrik tidak ada soalnya kan di sekeliling sini tidak ada
pabrik.
Suroso : Sebelum adanya UMM, kualitas air disini sangat bersih namun setelah
UMM ada, kualitas air menurun dan makin banyak mengandung zat kapur akibat
makin padatnya penduduk
Gandos : Sebelum : sebelum UMM dibangun, limbah yang dihasilkan msih bisa
ditampung dan jalan-jalan masih terlihat bersih.
Sesudah : sesudah UMM dibangun, semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh
masyarakat sehingga limbah semakin menumpuk dan sulit untuk diatasi.
9
Sri Utami : Menurut beliau dahulu sebelum UMM didirikan. Sungai kecil yang
menghiasi desa belakang kampus saat ini masih sangatlah jernih, sehingga dulunya
masyarakat sering menggunakannya untuk mandi maupun kegiatan lainnya dari
mencuci pakaian sampai dengan memandikan hewan ternaknya. Namun setelah
didirikannya UMM yang kemudian berbarengan dengan munculnya rumah kos,
sungai mulai berubah fungsi, menjadi pembuangan sampah. Meskipun masih juga
sebagian masyarakat yang masih menggunakan sungai seperti dulu. Semakin
banyaknya rumah kos juga akan memungkinkan semakin banyaknya sampah yang
akan mengalir disungai kecil ini.
4. Transportasi (Kebisingan, Kemacetan)
Dwi Handoko : Kemacetan sudah pasti tidak dapat dihindarkan. Sebelum
dibangunnya UMM area sekitar sangat tenang dan tidak macet. Namun sekarang,
kemacetan seolah-olah sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar.
Siti Jariyah : Sebelum dibangun UMM, transportasi hanya berjumlah sedikit dan
hanya orang-orang tertentu yang memilikinya. Transportasi yang semakin padat
membuat kemacetan tidak bisa terhindarkan lagi. Ketika kemacetan berlangsung,
kendaraan bermotor itu mencari jalan alternatif dengan melewati perkampungan yang
mengakibatkan debu berterbangan.
Anisa : Sebelum adanya UMM kondisi trasportrasi masih sepi, sejuk, dingin dan
sesudah adanya UMM kondisi transportrasi di malang semakin tidak berarturan
kendaraan semakin banyak, di Tirto saja sering terjadi kemacetan apa lagi di jalan
raya.
Suroso : Dahulu daerah sekitar UMM adalah daerah yang tenang, namun kini
kemacetan seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga sekitar
Gandos : Sebelum : sebelum berdirinya UMM, transportasi disekitar masih lenggang
dan sepi. Sehingga udara segar dan sehat masih bias terhirup.
Sesudah : setelah UMM berdiri, transportasi disekitar menjadi semakin ramai dan
padat sehingga menimbulkan kemacetan dan pencemaran udara.
10
5. Tenaga Kerja (Banyaknya Profit Center)
Dwi Handoko : Tenaga kerja dari masyarakat yang bekerja di UMM hanya sedikit
sekali, hal ini terbukti dengan amasih banyaknya pengangguran disekitar.
Siti Jariyah : Pembukaan lahan pekerjaan dari UMM dirasa masih minim bagi
masyarakat sekitar. Ketatnya persaingan pekerjaan memag dirasakan oleh masyarakat
sejak dahulu sebelum dibangunnya UMM
Anisa : Ketenaga kerjaan masyarakat sebelum adanya UMM di sini rata-rata menjadi
petani sesudah adanya UMM ketenagakerjaan UMM sekarang banyak masyarakat
yang mendirikan usaha seperti, warung makan, toko, loundry dan print-printan.
Lingkungan di pinggir kampus di pakai sebagai penghasilan masyarakat seperi
membukus toko, warung masakan, loundri print-prinan dan toko lainya sebagai
memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Suroso : Perekrutan tenaga kerja oleh UMM pada warga sekitar sangat minim,
sebagian besar tenaga kerja di UMM malah mengambil dari luar wilayah sekitar.
Gandos : Sebelum : sebelum UMM berdiri, biasanya masyarakat mencari pekerjaan
di tempat lain yang jauh dari rumah.
Sesudah : sesudah berdirinya UMM tidak jauh beda dengan sebelum berdirinya.
Masyarakat sekitar merasa kurang pengrekrutan kerja dari pihak UMM, sehingga ada
tidaknya UMM kurang berpengaruh tehadap ketenaga kerjaan masyarakat sekitar.
Hartini : Sebelum didirikannya UMM, tidak banyak dari warga sekitaran Tlogomas
ini membuka profit usaha dari tingkat rendah semisal warung makan hingga setingkat
menengah atas yakni membangun rumah kosan, lapangan futsal bahkan samapi
kolam renang umum. Namun sekarang mulai banyak yang berani merintis usaha-
usaha tersebut.
6. Sosial Masyarakat (Kerjasama -Masyarakat)
Dwi Handoko : Kurang adanya kerja sama antara birokrasi UMM dengan
masyarakat sekitar kampus hingga sekarang
11
Siti Jariyah : Sosialisasi dahulu sebelum pembangunan UMM sempat ada, jadi kami
ada persiapan untuk menuju kearah yang lebih maju sebelum UMM resmi dibangun.
Namun, untuk saat ini, komunikasi antara warga sekitar dan UMM sangat minim jika
dibandingkan dengan dahulu.
Anisa : Setahu saya tidak ada.
Suroso : kurangnya sosialisasi dari UMM kepada masyarakat membuat komunikasi
antara keduanya sangatlah minim.
Gandos : Sebelum : sebelum UMM berdiri, sosial masyarakat masih sangat kental
dengan adat jawa.
Sesudah : sesudah UMM berdiri, social masyarakat mulai terpengaruh oleh budaya
lain karena banyak pendatang yang berkuliah di UMM dari berbagai daerah dengan
suku dan budaya yang berbeda.
7. Pola hidup / budaya (Masyarakat Multicultural)
Dwi Handoko : Dahulu kehidupan masyarakat sekitar kehidupannya sederhana, dan
saat ini sudah sedikit berubah dengan banyaknya pendatang baru yang
berdatangannya pendatang baru disekitar daerah sini semenjak dibangunnya UMM.
Siti Jariyah : Zaman dulu yang namanya orang jawa kita selalu bersikap sopan dan
jarang keluar malam hari, namun dengan banyaknya pendatang baru yang membawa
kultur baru maka kini perilaku anak muda asli sini sedikit bergeser. Misalnya mmulai
berani pulang malam, dan lain-lain.
Anisa : Sama saja dengan yang dulu.
Suroso : Pola hidup warga sekitar tidak banyak berubah, namun kini semakin
banyaknya teknologi, maka kemajuan cara berpikir warga juga berubah. Misalnya
cara mengembangkan bisnis mereka, dan lain-lain.
Gandos : Sebelum : sebelum berdirinya UMM, pola hidup masyarakat masih teratur
Sesudah : sesudah berdirinya UMM, pola hidup msasyarakat berubah karena
12
banyaknya pendatang di daerah sekitar, sehingga membuat pola hidup tersebut
berubah.
8. Pendidikan Masyarakat (Tingkat Pendidikan, Pola Pikir)
Dwi Handoko : Dari segi pendidikan tentu mengalami peningkatan. Dahulu
kebanyakan warga hanya lulus jenjang Sekolah Menengah Atas, namun saat ini sudah
mulai banyak yang melanjutkan S1
Siti Jariyah : Tidak dipungkiri, pendidikan warga pada zaman dulu sebelum UMM
dibangun hanya sebatas SMP atau SMA, namun sekarang mengalami kemajuan.
Tidak sedikit warga yang saat ini menjadi lulusan S1.
Anisa : Mungkin pola pikir orang sekarang ya mengalami perkembangan dan tingkat
pendidikan masyarakat makain berkembang sepserti dulu hanya SD saja sekarang
bisa sekolah sampai jenjang pendidikan tinggi seperti menjadi sarjanah.
Suroso : Pendidikan warga saat ini mengalami kemajuan, yang dahulu hanya sebatas
lulusan SMP, kini telah banyak warga yang menjadi lulusan Sarjana.
Gandos : Sebelum : sebelum berdirinya UMM, pendidikan masyarakat rata-rata
hanya sampai SMA.
Sesudah : sesudah berdirinya UMM, pendidikan masyarakat meningkat pada jenjang
sarjana tidak hanya sampai SMA.
Hartini : Sebelum didirikannya UMM para orang tua berusia lanjut saat ini memang
umumnya hanya memiliki ijazah SMA maksimal. Bahkan tidak jarang dari mereka
tidak pernah sama sekali mengenyam bangku sekolah. Namun setelah dibangunnnya
UMM, anak-anak dari para orang tua tersebut menyekolahkan hingga tamatan SMA
maupun SMK. Bahkan tidak sedikit juga sampai meneruskan ke pendidikan tinggi
yakni ke UMM.
3.2 Review/Rangkuman Hasil Wawancara
1. Lahan (Pra dan Pasca Konstruksi)
Sebelum adanya UMM, lahan disekitar sangat luas, dipenuhi dengan area
persawahan hijau. Setelah adanya UMM, lahan semakin mengecil dengan
digusurnya berbagai gedung baru
13
2. Ekonomi (Peluang Usaha, Tingkat Pendapatan)
Sebelum adanya UMM, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan
buruh bangunan. Setelah adanya UMM, banyak dibukanya usaha-usaha baru
seperti laundry, kos-kosan, warnet dan warung makan.
3. Pencemaran (Sampah, Limbah)
Sebelum dibangun UMM banyak lahan hijau, namun setelah dibangunnya
UMM banyak sampah berserakan. Bahkan karena makin banyaknya
pendatang baru, dan semakin padatnya penduduk, pencemaran air semakin
banyak bahkan air saat ini banyak mengandung zat kapur.
4. Transportasi (Kebisingan, Kemacetan)
Transportasi pada zaman dahulu hanya orang-orang tertentu yang punya,
namun saat ini hampir semua orang mempunyai kendaraan pribadi. Saat ini
banyaknya transportasi mengakibatkan kemacetan yang padat, hingga
kemacetan seakan-akan menjadi makanan sehari-hari.
5. Tenaga Kerja (Banyaknya Profit Center)
Kurangnya penarikan tenaga kerja oleh UMM membuat masyarakat kecewa.
6. Sosial Masyarakat (Kerjasama -Masyarakat)
Pada saat sebelum pembangunan UMM, sosialisasi UMM dengan masyarakat
sekitar sangat baik, namun semakin jauh komunikasi ini sangat minim.
7. Pola hidup / budaya (Masyarakat Multicultural)
Banyaknya pendatang baru yang datang ke sekitar UMM membuat pola
kehidupan masyarakat menjadi sedikit berubah, namun tetap memperhatikan
kepribadian asli masyarakat sini.
8. Pendidikan Masyarakat (Tingkat Pendidikan, Pola Pikir)
Sebelum UMM dibangun, pendidikan msyarakat hanya sekitar lulusan SMP
atau SMA, namun setelah adanya UMM, mulai banyak masyarakat yang lulus
sarjana.
Secara geografis kota Malang adalah salah satu kota yang cukup strategis di
provinsi Jawa Timur, karena selain menjadi objek dari pada wisatawan baik dari
14
dalam maupun luar, kota Malang juga menyajikan keunikan lainya yaitu menjadi
salah satu kota pendidikan di Jawa Timur. Tentu saja hal ini sangat mengundang daya
tarik tersendiri bagi masyarakat dan hal tersebut akan membawa pada berbagai aspek-
aspek dalam kehidupan, mulai dari aspek social, ekonomi, maupun aspek lingkungan.
Di sekitar kampus UMM, lahan hijau saat ini sangatlah minim, ini
disebabkan karena adanya dampak globalisasi. Hanya di daerah desa
terpencil saja yang masih terdapat lahan hijau alami. Dampak pada lahan
yang dirasakan akibat pembangunan UMM adalah semakin berkurangnya
lahan hijau dan persawahan. Banyak lahan hijau yang dialih fungsikan
sebagai tempat membangun rumah-rumah baik untuk sebagai tempat
tinggal, kos-kosan, atau toko. semakin berkurangnya jumlah ruang terbuka
hijau memicu banyak permasalahan lain sehingga menurunkan kenyamanan dan
merusak ekologi perkotaan, seperti banjir, menurunnya ketersediaan air tanah,
meningkatnya polusi udara dan suhu kota yang berakibat pada munculnya berbagai
penyakit baru.
Sebelum kampus UMM dibangun, mata pencarian utama warga sekitar adalah
pekerja bangunan, petani, dan pembantu rumah tangga. Dahulu, perputaran ekonomi
sedikit lambat dan kurang berkembang. Setelah ada UMM, roda perekonomian
berputar secara cepat. Banyak usaha yang dibuka oleh warga sekitar seperti
pembukaan laundry, warung-warung makan, kos-kosan bahkan warnet pun kini
makin menjamur. Akan tetapi semakin cepat pertumbuhan ekonomi tersebut
berkaitan dengan berkurangnya lahan yang terdapat di sekitar wilayah UMM.
Sebelum kampus UMM dibangun, daerah di sekitar UMM sedikit
menghasilkan sampah. Namun, setelah setelah kampus UMM dibangun, sampah
mulai meningkat, bahkan pencemaran air juga meningkat. Dahulu ketika masih sepi,
kualitas air disekiar kampus masih sangat bersih, namun kini sudah mulai tercemar.
Menanggapi permasalah sampah, khususnya sampah organik yang dibuang oleh
setiap individu setiap hari, tentunya hal tersebut mengakibatkan jumlah sampah
organik yang tertampung di tempat pembuangan akhir (TPA) juga akan terus
bertambah. Sampah-sampah tersebut akan mengalami proses pembusukan secara
alamiah. “Proses pembusukan sampah organik tersebut akan mengeluarkan gas
methana (CH4) yang berbahaya untuk lingkungan”.
Sebelum dibangunnya UMM, daerah sekitar UMM sangat tenang dan tidak
macet. Akan tetapi, setelah UMM dibangun pencemaran udara semakin meningkat
dan kemacetan seolah-olah sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar. Selain itu,
suasana menjadi sangat bising karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang setiap
hari. Berbagai zat pencemar utama perkotaan adalah hasil produk pembakaran bahan
15
bakar minyak dan fosil, yaitu CO, CO2, NO2,NO,SO2, hidrokarbon, timah hitam (Pb)
dan partikulat padat tersuspensi. Partikel-partikel zat tersebut sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia, diantaranya adalah partikel debu yang dapat menyebabkan
penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis, emfiesma paru, asma brochnical dan
bahkan kanker paru. Kadar timah (Pb) yang tinggi di udara dapat mengganggu
pembentukan sel darah. SOx, NO X, H2S dapat merangsang saluran pernapasan yang
mengakibatkan iritasi dan peradangan.
3.3 Analisa perkiraan beberapa tahun ke depan (per bidang)
1. Lahan
Sebelum didirikannya UMM, areal persawahan dan perkebunan
didaerah belakang kampus ataupun didaerah depan kampus sangatlah luas.
Namun seiring berjalannya waktu kemungkinan areal persawahan disekitaran
kampus UMM akan banyak yang dialih fungsikan sebagai rumah-rumah
bisnis maupun perluasan wilayah dari kampus UMM itu sendiri. Dibuktikan
dengan sekarang yakni pada daerah belakang kampus, UMM mulai
meluaskan wilayahnya dengan membangun gedung baru, belum lagi sudah
patennya hak milik kolam renang Sengkaling. Yang nantinya sangat
memungkinkan pembangunan akses jalan penguhubung antara kolam renang
Sengkaling dengan UMM. Sehingga kemungkinan nantinya areal persawahan
maupun perbukitan yang berada pada proyek akses jalan penghubung tersebut
akan dialih fungsikan juga menjadi jalanan beraspal dan gedung-gedung.
2. Ekonomi dan Ketenaga kerjaan
Ekonomi sebelum berdirinya UMM, masih sangatlah minim. Hal ini
dikarenakan kebanyakan dari warga masih berprofesi sebagai buruh tani dan
kuli bangunan saja. Dan memang pendapatan yang mereka peroleh hanyalah
dari pekerjaan itu saja. Namun setelah berdirinya UMM hingga saat ini
ekonomi mereka meningkat drastis. Bahkan sebagian dari warga tersebut
direkrut oleh UMM, walaupun hanya sebagai juru parkir kampus.
Dan kemungkinan untuk beberapa tahun kedepan akan semakin
meningkat pula persaingan bisnis. Hal ini sebagaimana dicantumkan oleh
Despriyadi dalam blognya yakni didalam dunia bisnis saat ini kita tentunya
sudah mengenal apa itu namanya globalisasi. Dengan adanya globalisasi itu
berarti persaingan usaha akan semakin ketat karena persaingan bukan hanya
datang dari dalam negeri saja melainkan datang dari luar negeri. Disini para
pengusaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas baik barang dan atau
16
jasa, harga maupun pelayanan terhadap konsumen. Manusia sebagai mahluk
yang mempunyai ambisi tentunya ingin menjadi yang terbaik, terdepan,
tercepat dan segala keinginan lebih dari yang lain. Oleh sebab itu dalam
persaingan usahapun pastinya pelaku usaha ingin menjadi yang terbaik, untuk
mewujudkan itu semua maka akan ditempuh segala cara untuk meraihnya.
3. Pencemaran dan Transportasi
Bidang transportasi dalam hal ini juga memiliki andil dalam
pencemaran lingkungan meskipun pencemaran tidak sebesar pada tingkatan
industrial. Selain pencemaran yang disebabkan oleh transportasi-transportasi,
pencemaran juga disebabkan salah satunya oleh limbah rumah tangga. Dengan
meningkatnya kepadatan penduduk pada area sekitar UMM, tidak
mengecilkan harapan bahwasanya akan sejajar peningkatannya pada
pencemaran limbah rumah tangga maupun pencemaran oleh asap kendaraan.
Dibuktikan bahwasanya pada saat ini daerah khususnya jalan Tirto Utomo
rawan kemacetan disetiap harinya. Bahkan untuk prediksi beberapa tahun
kedepan mungkin pencemaran, kepadatan penduduk maupun fluktuasi
kendaraan bermotor juga akan semakin meningkat. Sehingga dampak jangka
panjang jika lemahnya penanganan limbah pencemaran rumah tangga selain
berdampak pada orang-orang yang terkena secara langsung. Tetapi
turunannya kelak kemungkinan akan terkena dampak yang serupa.
4. Pola Pikir, Pola Hidup/Budaya dan Sosial Masyarakat
Seiring berkembangnya pola pikir masyarakat dari waktu kewaktu
yang dibarengi modernisasi berbagai media informasi, maka juga akan
semakin berkembang juga sosial masyarakat. Modernisasi memiliki
beberapa sisi positif yaitu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), kemajuan di bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan
demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi. Seperti halnya pada
contoh nyata perubahan lingkungan sosial masyarakat disekitar kampus
UMM yang tidak lain banyak dipengaruhi para pendatang luar malang.
Untuk yang sekarang saja sudah sedikit budaya masyarakat yang berubah
atau bahkan bertambah. Bahkan untuk perkiraan beberapa tahun kedepan
budaya asli akan semakin terkikis oleh banyaknya para pendatang yang
semakin tahun semakin bertambah kepadatannya.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setiap pembangunan, pasti akan banyak menimpbulakn dampak positif dan
negative yang dirasakan oleh masyarakat sekitar yang tinggal di dekat lokasi
pembangunan, begitu pula dengan pembangunan kampus UMM. Hal-hal tersebut hal-
hal lain meliputi lahan, ekonomi, pencemaran terhadap lingkungan, transportasi,
tenaga kerja, kehidupan social, pola hidup, dan pendidikan masyarakat. Berkurangnya
lahan yang terjadi akibat pembangunan merupakan hal yang pasti terjadi, semakin
bertambahnya pendatang yang berkuliah di UMM akan meningkatkan jumlah
pembangunan baik itu rumah atau toko. Sehingga akan berpengaruh terhadap
transportasi, ekonomi, pencemaran, tegana kerja, kehidupan social, pola hidup, dan
pendidikan masyarakat.
4.2 Saran
Pembangunan kampus UMM seharusnya memperhatikan dampak lingkungan
yang akan diakibatkan oleh pembangunan tersebut. Hal tersebut penting dalam
pembangunan perkotaan demi keberlangsungan hidup yang sehat dan nyaman. Hal itu
semua tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat kota untuk terlibat dalam
menjaga kelestarian lingkungan kota, Perlunya pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan yang berkriteria ramah lingkungan dengan menyediakan lahan untuk
taman. Selain itu, turut melibatkan masyarakat dalam pengelolahan kampus UMM
juga penting sebagai respon terhadap masyarakat akibat adanya pembangunan UMM.
Sehingga masyarakat juga turut menikmati keuntungan atas dibangunnya UMM.
18
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang : Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Wiku, Adisasmito, M.Sc., Ph.D. 2009. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Anonimous. 2008. AMDAL. (Online). http://www.slideshare.net/NSPmunawi/amdal-
13725822 (Diakses 7 November 2013).
Indah. 2011. AMDAL. (Online)
Http://www.dampaklingkungan.wordpress.com/2011/1/3/AMDAl.html
(Diakses tanggal 7 November 2013).
Puji Jayanti. 2008. Dampak Lingkungan. (Online).
Http://www.projekmakalah.blogspot.com/2008/Dampak-lingkungan/ (Diakses
7 November 2013).
Putra, Zakariya. 2010. Pembangunan Lingkungan. (Online). Http://www.ragkuman-
kuliah.blogspot.com/2010/11/06/Pembangunan-lingkungan.html (Diakses
tangga 7 November 2013).
19
LAMPIRAN
20
Wawancara Adelia Kandari dengan ibu Gandos
Wawancara Emilda Novianti dengan ibu Anisa
Wawancara Aulia Risqi dengan ibu Siti Jariyah
Wawancara Emilda Novianti dengan ibu Khusairi
Wawancara Aulia Risqi dengan pak Dwi Handoko
Wawancara Adelia Kandari dengan pak Suroso