pengetahuan lingkungan

31
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan selalu berdampak pada lingkungan, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Dampak yang terjadi ini harus dianalisis sebaik mungkin untuk mendapat masukan dan pertimbangan guna menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Banyak pakar atau ahli lingkungan hidup tidak membedakan secara tegas antara “lingkungan” dan “lingkungan hidup”, baik dalam pengertian sehari-har maupun dalam forum ilmiah. Namun yang secara umum digunakan adalah bahwa istilah “lingkungan” dianggap lebih luas dibadingkan dengan istilah lingkungan hidup. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat 1

Upload: sitti-arafah-bahruddin

Post on 25-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

analisis dampak lingkungan

TRANSCRIPT

BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan yang dilakukan selalu berdampak pada lingkungan, baik yang

bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Dampak yang terjadi ini harus dianalisis

sebaik mungkin untuk mendapat masukan dan pertimbangan guna menciptakan

lingkungan yang sehat dan nyaman.

Banyak pakar atau ahli lingkungan hidup tidak membedakan secara tegas

antara “lingkungan” dan “lingkungan hidup”, baik dalam pengertian sehari-har

maupun dalam forum ilmiah. Namun yang secara umum digunakan adalah bahwa

istilah “lingkungan” dianggap lebih luas dibadingkan dengan istilah lingkungan

hidup.

AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan

hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-

ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan

suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup

di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana

usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk

mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat

diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,

baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau

kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif

dan mengembangkan dampak positif.

Pencemaran lingkungan adalah merupakan suatu proses masuknya bahan atau

energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan yang

tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak

negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme

lainnya. Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa

materi/partikel dan atau energi.

Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas

lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi

serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap

lingkungan hidup.

1

Manusia secara ekologi adalah bagian integral lingkungan hidupnya. Manusia

terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia membentuk lingkungan

hidupnya. Lingkungan hidup tidak dipandang semata-mata sebagai sumberdaya yang

harus dieksploitasi, melainkan diutamakan sebagai tempat hdup yang mensyaratkan

adanya keserasianantara manusia dengan lingkungan hidupnya.

Kualitas lingkungan dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup

sebagai acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdaoat potensi untuk

berkembagnya hidu dengan kualitas hidup ditentukan oleh tiga kompone, yaitu :

a. Derajat dipenuhina kebutuhan utuk kelangsungan hidup hayati

b. Derajat dipeuhinya kebituhan untuk hidup manusiawi

c. Derajat kebebasan untuk memilih

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di

antaranya digunakan kriteria mengenai :

a. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau

kegiatan;

b. luas wilayah penyebaran dampak;

c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

d. banyaknya komponen lingk ungan hidup lain yang akan terkena dampak;

e. sifat kumulatif dampak;

f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa memahami materi yang meliputi latar belakang, arti dan peranan

AMDAL

2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan

kepada lingkungan sekitarnya

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa dapat memahami materi mengenai AMDAL, dapat menguraikan

arti serta peranan AMDAL

2. Mahasiswa dapat memahami mengenai dampak yang ditimbulkan oleh

pembangunan kepada lingkungan sekitarnya.

2

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian AMDAL

Berdasarkan pasal 16 Undang-undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1982

tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup yang menyebutkan bahwa

setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan,

wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan atau disingkat

AMDAL yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah. Yang dimaksud

dampak penting adalah perubahan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh

adanya suatu kegiatan.

Kegiatan apa saja yang perlu dilengkapi dengan AMDAL, tertuang dalam

peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1986 yaitu setiap rencana berupa:

Perubahan bentuk lahan dan bentuk alam, seperti: pembuatan jalan,

bendungan, jalan kereta api dan pembuakaan hutan;

Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak

terbaharui, seperti; pertambangan dan eksploitasi hutan;

Proses dan kegiatan lain yang secara potential dapat menimbulkan

pemborosan, perusakan dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam dan

energi, seperti, pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dnegna konservasi dan

penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat

mengefisienkan pemakainya.

Proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian

kawasan konservasi alam dan cagar budaya, seperti kegiatan yang proses dan

hasilnyamenimbulkan pencemaran, penggunaan energi nuklir dan sebagainya;

Introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti introduksi jenis tumbuhan

dan jenis hewan, seperti; introduksi suatu jenis tumbuhan baru yang dapat

menimbulkan jenis penyakit baru pada tanaman; introduksi suatu jenis hewan

baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada;

Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;

Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar

mempengaruhi lingkungan

2.2 Langkah-Langkah AMDAL

a. Tahap pra kontruksi/persiapan

b. Tahap kontruksi

3

c. Uraian tentang rencana kegiatan dan jadwal kegiatan pada tahap

kontruksi

d. Uraian mendalam difokuskan pada kegiatan yang menjadi penyebab

timbulnya dampak penting terhadap lingkungan

e. Tahap operasi

f. Uraian tentang rencana kegiatan dan jadwal kegiatan pada tahap

operasi

g. Uraian mendalam difokuskan pada kegiatan yang menjadi pentebab

timbulnya dampak pentik terhadap lingkungan

h. Tahap pasca operasi

i. Uraian tenang rencana kegiatan dan jadwal kegiatan pada tahap pasca

operasi

2.3 Dampak jika tidak dilakukan AMDAL dengan Benar

Dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara

baik dan benar adalah sebagai berikut:

1. Terhadap tanah dan kehutanan

j. Menjadi tidak subur atau tandus.

k. Berkurang jumlahnya.

l. Terjadi erosi atau bahkan banjir.

m. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran

sungai berikut hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.

n. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai

sumber resapan air.

o. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat

rusaknya hutan alam yang terkena dampak dengan adanya

proyek/usaha

2. Terhadap air

a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan

sehari-hari.

b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin

mengandung zat-zat yang berbahaya.

c. Berbau busuk atau menyengat.

d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.

4

e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang

berubah warna dan rasa.

f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila

dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.

3. Terhadap udara

a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu

b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata

seperti proyek bahan kimia.

c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.

d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau

industri makanan.

e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran

industri tertentu.

f. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap karyawan dan masyarakat

sekitar.

g. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat

berubahnya struktur penduduk.

h. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan

perkembangan didaerah tersebut.

5

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Wawancara Perbidang pada Masyarakat

KELAS : Biologi 5A

ANGGOTA KELOMPOK :

Aulia Risqi Rohmatin 201110070311006

Emilda Novianti 201110070311012

Aditia Huda I. 201110070311028

Adelia Kandari 201110070311033

Khairul Umam 201110070311040

Jumlah dan nama Penduduk yang telah diwawancarai :

Nama Alamat

Khusairi BCT blok 5 no 98

Dwi Handoko Tirto Rahayu, RT 02 RW 03

Suroso Tirto Utomo Gang 15

Sumadi Tlogomas gang 8

Siti Jariyah Perum Embonganyar 1 G/3

Anisa Tirto Rahayu Gang 12

Gandos Tlogomas gang 15B

Afif ma’ruf Tegal gondo, Karangploso no 113

Hartini Tlogomas Gang 5

Sri utami Tegal Gondo, Karangploso no 55

Bidang :

1. Lahan (Pra dan Pasca Konstruksi)

2. Ekonomi (Peluang Usaha, Tingkat Pendapatan)

3. Pencemaran (Sampah, Limbah)

4. Transportasi (Kebisingan, Kemacetan)

5. Tenaga Kerja (Banyaknya Profit Center)

6. Sosial Masyarakat (Kerjasama -Masyarakat)

7. Pola hidup / budaya (Masyarakat Multicultural)

6

8. Pendidikan Masyarakat (Tingkat Pendidikan, Pola Pikir)

1. Lahan (Pra dan Pasca Konstruksi)

Dwi Handoko : Sebelum dibangunnya UMM, lahan disekitar tirto, landungsari,

belakang kampus sangat banyak dan luas. Bahkan dahulu wilayah ini benar-benar

hijau karena memang dipenuhi oleh area persawahan. Setelah dibangun UMM, area

sawah semakin berkurang, banyak petani yang memilih untuk menjual sawahnya.

Sehingga area sawah kini makin menyempit.

Siti Jariyah : Sebelum dibangun UMM, wilayah tlogomas, Tirto dan Jetis

merupakan daerah yang sepi dari aktivitas masyarakat dan kebanyakan hanya ada

suara katak, jangkrik dan lain-lain. Kebanyakan warga mencari nafkah didaerah

malang kota, dan daerah sini merupakan daerah pinggiran. Setelah sibangunnya

UMM, daerah sini menjadi ramai dengan aktivitas, namun sayangnya lahan hijau

yang dulu luas, kini semakin mengecil bahkan hilang.

Anisa : Sebelum ada pembangunan UMM di sini itu persawahanan semua, sepi dan

sesudah ada bangunan UMM rame banyak pendatang baru seperti mahasiswa dan

pendagang dan lain-lain.

Suroso : Dahulu sekitar sini banyak persawahan atau lahan kosong yang digunakan

untu menggembala kambing. Pasca dibangunnya UMM, lahan disini semakin

semppit, malah kebanyakan orang-orang menjual tanahnya untuk berbisnis lain.

Gandos : Sebelum : lahan sebelum dibangunnya UMM masih hijau dan berupa

pebukitan yang rindang. Masih jarang pembangunan rumah dan yang lainnya.

Sesudah : lahan setelah dibangunnya UMM sudah banyak berubah. Lahan hijau

semakin berkurang bahkan sudah sangat jarang karena setelah pembangunan UMM

banyak warga yang membangun rumah dan yang lainnya di sekitar UMM.

Afif Ma’ruf : Menurut beliau yang berprofesi sebagai penjual nasi lalapan, dahulu

sebelum dibangunnya UMM ini. Lahan yang tempat gedung-gedung perkuliahan saat

ini adalah persawahan. Persawahannya mulai dari ujung timur Rusunawa sampai

dengan yang sekarang gedung ICT. Sedangkan untuk wilayah ICT kebarat adalah

bukit kecil dengan banyak pepohonan atau lebih mirip hutan mini. Dan dulu akses

7

jalan tidak sebagus saat ini. Misalkan ketika warga ingin pergi kedepan (ex: Jalan

Tirto) jalan penghubung satu-satunya untuk kedepan adalah jembatan gantung yang

ada di samping Taman PSLK saat ini.

3. Ekonomi (Peluang Usaha, Tingkat Pendapatan)

Dwi Handoko : Mata pencarian utama warga sekitar awalnya adalah pekerja

bangunan dan sawah. Dahulu perputaran ekonomi sedikit lambat dan kurang

berkembang. Setelah ada UMM, roda perekonomian berputar secara cepat. Banyak

usaha yang dibuka oleh warga sekitar seperti kos-kosan, laundry, warung makanan

dan masih banyak lagi yang lainnya.

Siti Jariyah : Dahulu sebelum adanya UMM, mata pencaharian warga adalah

bertani, buruh bangunan atau pembantu rumah tangga. Namun, setelah UMM

dibangun, lahan pekerjaan makin banyak seperti pembukaan laundry, warung-warung

makan, bahkan warnet pun kini makin menjamur. Hal tersebut membuat roda

perekonomian berputar dengan cepat. Seperti saya yang sekarang membuka warung

untuk makan mahasiswa. Keuntungan bersih perhari minimal Rp 300.000.

Anisa : Kondisi perekonomian saya sebelum ada UMM saya Cuma sebagai Ibu

rumah tangga. Suami saya yang bekerja sebagai wiraswasta,dan sesudah adanya

UMM kondisi ekonomi saya makin membaik, saya membuka usaha laundry buat

mahasiswa yang ada di sekitar UMM.

Suroso : Sebelum dibangunnya UMM, warga disini berprofesi sebagai petani, namun

pasca adanya UMM, usaha warga sini semakin beragam seperti kos-kosan, laundry,

rental warnet dan lain-lain.

Gandos : Sebelum : banyak warga yang bekerja sebagai petani dan buruh bangunan

Setelah : banyak warga yang bekerja sebagai penjual dan membangun kos-kosan,

sehingga dapat meningkatkan penghasilan yang diperoleh oleh warga.

Afif Ma’ruf : Sebelum didirikannya UMM, tidak banyak warga khususnya yang

berdomisili daerah belakang kampus ini merintis usaha sperti warung makanan, kos-

kosan maupun tempat laundry. Umumnya warga daerah belakang kampus ini bermata

pencaharian sebagai buruh tani, bahkan ada juga yang sebagai pegawai. Namun

8

setelah didirikannya UMM, banyak dari sebagian warga mulai dari usia produktif

sampai usia lanjut mulai merintis usaha sendiri semisal rumah kos maupun warung-

warung makanan. Untuk yang usia produktif kebanyakan dari mereka sekarang ini

bekerja sebagai juru parkir di UMM.

3. Pencemaran (Sampah, Limbah)

Dwi Handoko : Pencemaran sampah tidak dapat dihindari. Dahulu area yang penuh

dengan lahan pertannian ini sedikit terdapat sampah. Namun setelah banyaknya

penduduku semenjak UMM dibangun, sampah mulai meningkat, bahkan pencemaran

air juga meningkat. Dahulu ketika masih sepi, kualitas air disekiar kampus masih

sangat bersih, namun kini sudah mulai tercemar.

Siti Jariyah : Setiap pembangunan pasti ada efeknya. Efek terbesar yang dirasakan

masyarakat setelah pembangunan gedung adalah sampah dan polusi dara semakin

meningkat. Benar saja hal itu terjadi, karena lahan hijau semakin berkurang.

Anisa : sebelum adanya UMM tidak ada limbah sampah soalnya kan dulu di sini

persawahan jadi bersih mungkin yang di tempati UMM itu mungkin kotor soalnya

kan di sana jurang dan pinggir jalan raya, sesudah adanya UMM banyak pencemaran

sampah banyak yang membuang sampah disungai dan di ada pencemaran udara

soalnya kendaraan di Malang kan semakin meningkat. Jadi dulu udara di Malng itu

segar sekarang jadinya tidak segar lagi soalnya banyak polusi, dan mungkin dari

pencemaran dari limbah pabrik tidak ada soalnya kan di sekeliling sini tidak ada

pabrik.

Suroso : Sebelum adanya UMM, kualitas air disini sangat bersih namun setelah

UMM ada, kualitas air menurun dan makin banyak mengandung zat kapur akibat

makin padatnya penduduk

Gandos : Sebelum : sebelum UMM dibangun, limbah yang dihasilkan msih bisa

ditampung dan jalan-jalan masih terlihat bersih.

Sesudah : sesudah UMM dibangun, semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh

masyarakat sehingga limbah semakin menumpuk dan sulit untuk diatasi.

9

Sri Utami : Menurut beliau dahulu sebelum UMM didirikan. Sungai kecil yang

menghiasi desa belakang kampus saat ini masih sangatlah jernih, sehingga dulunya

masyarakat sering menggunakannya untuk mandi maupun kegiatan lainnya dari

mencuci pakaian sampai dengan memandikan hewan ternaknya. Namun setelah

didirikannya UMM yang kemudian berbarengan dengan munculnya rumah kos,

sungai mulai berubah fungsi, menjadi pembuangan sampah. Meskipun masih juga

sebagian masyarakat yang masih menggunakan sungai seperti dulu. Semakin

banyaknya rumah kos juga akan memungkinkan semakin banyaknya sampah yang

akan mengalir disungai kecil ini.

4. Transportasi (Kebisingan, Kemacetan)

Dwi Handoko : Kemacetan sudah pasti tidak dapat dihindarkan. Sebelum

dibangunnya UMM area sekitar sangat tenang dan tidak macet. Namun sekarang,

kemacetan seolah-olah sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar.

Siti Jariyah : Sebelum dibangun UMM, transportasi hanya berjumlah sedikit dan

hanya orang-orang tertentu yang memilikinya. Transportasi yang semakin padat

membuat kemacetan tidak bisa terhindarkan lagi. Ketika kemacetan berlangsung,

kendaraan bermotor itu mencari jalan alternatif dengan melewati perkampungan yang

mengakibatkan debu berterbangan.

Anisa : Sebelum adanya UMM kondisi trasportrasi masih sepi, sejuk, dingin dan

sesudah adanya UMM kondisi transportrasi di malang semakin tidak berarturan

kendaraan semakin banyak, di Tirto saja sering terjadi kemacetan apa lagi di jalan

raya.

Suroso : Dahulu daerah sekitar UMM adalah daerah yang tenang, namun kini

kemacetan seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga sekitar

Gandos : Sebelum : sebelum berdirinya UMM, transportasi disekitar masih lenggang

dan sepi. Sehingga udara segar dan sehat masih bias terhirup.

Sesudah : setelah UMM berdiri, transportasi disekitar menjadi semakin ramai dan

padat sehingga menimbulkan kemacetan dan pencemaran udara.

10

5. Tenaga Kerja (Banyaknya Profit Center)

Dwi Handoko : Tenaga kerja dari masyarakat yang bekerja di UMM hanya sedikit

sekali, hal ini terbukti dengan amasih banyaknya pengangguran disekitar.

Siti Jariyah : Pembukaan lahan pekerjaan dari UMM dirasa masih minim bagi

masyarakat sekitar. Ketatnya persaingan pekerjaan memag dirasakan oleh masyarakat

sejak dahulu sebelum dibangunnya UMM

Anisa : Ketenaga kerjaan masyarakat sebelum adanya UMM di sini rata-rata menjadi

petani sesudah adanya UMM ketenagakerjaan UMM sekarang banyak masyarakat

yang mendirikan usaha seperti, warung makan, toko, loundry dan print-printan.

Lingkungan di pinggir kampus di pakai sebagai penghasilan masyarakat seperi

membukus toko, warung masakan, loundri print-prinan dan toko lainya sebagai

memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Suroso : Perekrutan tenaga kerja oleh UMM pada warga sekitar sangat minim,

sebagian besar tenaga kerja di UMM malah mengambil dari luar wilayah sekitar.

Gandos : Sebelum : sebelum UMM berdiri, biasanya masyarakat mencari pekerjaan

di tempat lain yang jauh dari rumah.

Sesudah : sesudah berdirinya UMM tidak jauh beda dengan sebelum berdirinya.

Masyarakat sekitar merasa kurang pengrekrutan kerja dari pihak UMM, sehingga ada

tidaknya UMM kurang berpengaruh tehadap ketenaga kerjaan masyarakat sekitar.

Hartini : Sebelum didirikannya UMM, tidak banyak dari warga sekitaran Tlogomas

ini membuka profit usaha dari tingkat rendah semisal warung makan hingga setingkat

menengah atas yakni membangun rumah kosan, lapangan futsal bahkan samapi

kolam renang umum. Namun sekarang mulai banyak yang berani merintis usaha-

usaha tersebut.

6. Sosial Masyarakat (Kerjasama -Masyarakat)

Dwi Handoko : Kurang adanya kerja sama antara birokrasi UMM dengan

masyarakat sekitar kampus hingga sekarang

11

Siti Jariyah : Sosialisasi dahulu sebelum pembangunan UMM sempat ada, jadi kami

ada persiapan untuk menuju kearah yang lebih maju sebelum UMM resmi dibangun.

Namun, untuk saat ini, komunikasi antara warga sekitar dan UMM sangat minim jika

dibandingkan dengan dahulu.

Anisa : Setahu saya tidak ada.

Suroso : kurangnya sosialisasi dari UMM kepada masyarakat membuat komunikasi

antara keduanya sangatlah minim.

Gandos : Sebelum : sebelum UMM berdiri, sosial masyarakat masih sangat kental

dengan adat jawa.

Sesudah : sesudah UMM berdiri, social masyarakat mulai terpengaruh oleh budaya

lain karena banyak pendatang yang berkuliah di UMM dari berbagai daerah dengan

suku dan budaya yang berbeda.

7. Pola hidup / budaya (Masyarakat Multicultural)

Dwi Handoko : Dahulu kehidupan masyarakat sekitar kehidupannya sederhana, dan

saat ini sudah sedikit berubah dengan banyaknya pendatang baru yang

berdatangannya pendatang baru disekitar daerah sini semenjak dibangunnya UMM.

Siti Jariyah : Zaman dulu yang namanya orang jawa kita selalu bersikap sopan dan

jarang keluar malam hari, namun dengan banyaknya pendatang baru yang membawa

kultur baru maka kini perilaku anak muda asli sini sedikit bergeser. Misalnya mmulai

berani pulang malam, dan lain-lain.

Anisa : Sama saja dengan yang dulu.

Suroso : Pola hidup warga sekitar tidak banyak berubah, namun kini semakin

banyaknya teknologi, maka kemajuan cara berpikir warga juga berubah. Misalnya

cara mengembangkan bisnis mereka, dan lain-lain.

Gandos : Sebelum : sebelum berdirinya UMM, pola hidup masyarakat masih teratur

Sesudah : sesudah berdirinya UMM, pola hidup msasyarakat berubah karena

12

banyaknya pendatang di daerah sekitar, sehingga membuat pola hidup tersebut

berubah.

8. Pendidikan Masyarakat (Tingkat Pendidikan, Pola Pikir)

Dwi Handoko : Dari segi pendidikan tentu mengalami peningkatan. Dahulu

kebanyakan warga hanya lulus jenjang Sekolah Menengah Atas, namun saat ini sudah

mulai banyak yang melanjutkan S1

Siti Jariyah : Tidak dipungkiri, pendidikan warga pada zaman dulu sebelum UMM

dibangun hanya sebatas SMP atau SMA, namun sekarang mengalami kemajuan.

Tidak sedikit warga yang saat ini menjadi lulusan S1.

Anisa : Mungkin pola pikir orang sekarang ya mengalami perkembangan dan tingkat

pendidikan masyarakat makain berkembang sepserti dulu hanya SD saja sekarang

bisa sekolah sampai jenjang pendidikan tinggi seperti menjadi sarjanah.

Suroso : Pendidikan warga saat ini mengalami kemajuan, yang dahulu hanya sebatas

lulusan SMP, kini telah banyak warga yang menjadi lulusan Sarjana.

Gandos : Sebelum : sebelum berdirinya UMM, pendidikan masyarakat rata-rata

hanya sampai SMA.

Sesudah : sesudah berdirinya UMM, pendidikan masyarakat meningkat pada jenjang

sarjana tidak hanya sampai SMA.

Hartini : Sebelum didirikannya UMM para orang tua berusia lanjut saat ini memang

umumnya hanya memiliki ijazah SMA maksimal. Bahkan tidak jarang dari mereka

tidak pernah sama sekali mengenyam bangku sekolah. Namun setelah dibangunnnya

UMM, anak-anak dari para orang tua tersebut menyekolahkan hingga tamatan SMA

maupun SMK. Bahkan tidak sedikit juga sampai meneruskan ke pendidikan tinggi

yakni ke UMM.

3.2 Review/Rangkuman Hasil Wawancara

1. Lahan (Pra dan Pasca Konstruksi)

Sebelum adanya UMM, lahan disekitar sangat luas, dipenuhi dengan area

persawahan hijau. Setelah adanya UMM, lahan semakin mengecil dengan

digusurnya berbagai gedung baru

13

2. Ekonomi (Peluang Usaha, Tingkat Pendapatan)

Sebelum adanya UMM, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan

buruh bangunan. Setelah adanya UMM, banyak dibukanya usaha-usaha baru

seperti laundry, kos-kosan, warnet dan warung makan.

3. Pencemaran (Sampah, Limbah)

Sebelum dibangun UMM banyak lahan hijau, namun setelah dibangunnya

UMM banyak sampah berserakan. Bahkan karena makin banyaknya

pendatang baru, dan semakin padatnya penduduk, pencemaran air semakin

banyak bahkan air saat ini banyak mengandung zat kapur.

4. Transportasi (Kebisingan, Kemacetan)

Transportasi pada zaman dahulu hanya orang-orang tertentu yang punya,

namun saat ini hampir semua orang mempunyai kendaraan pribadi. Saat ini

banyaknya transportasi mengakibatkan kemacetan yang padat, hingga

kemacetan seakan-akan menjadi makanan sehari-hari.

5. Tenaga Kerja (Banyaknya Profit Center)

Kurangnya penarikan tenaga kerja oleh UMM membuat masyarakat kecewa.

6. Sosial Masyarakat (Kerjasama -Masyarakat)

Pada saat sebelum pembangunan UMM, sosialisasi UMM dengan masyarakat

sekitar sangat baik, namun semakin jauh komunikasi ini sangat minim.

7. Pola hidup / budaya (Masyarakat Multicultural)

Banyaknya pendatang baru yang datang ke sekitar UMM membuat pola

kehidupan masyarakat menjadi sedikit berubah, namun tetap memperhatikan

kepribadian asli masyarakat sini.

8. Pendidikan Masyarakat (Tingkat Pendidikan, Pola Pikir)

Sebelum UMM dibangun, pendidikan msyarakat hanya sekitar lulusan SMP

atau SMA, namun setelah adanya UMM, mulai banyak masyarakat yang lulus

sarjana.

Secara geografis kota Malang adalah salah satu kota yang cukup strategis di

provinsi Jawa Timur, karena selain menjadi objek dari pada wisatawan baik dari

14

dalam maupun luar, kota Malang juga menyajikan keunikan lainya yaitu menjadi

salah satu kota pendidikan di Jawa Timur. Tentu saja hal ini sangat mengundang daya

tarik tersendiri bagi masyarakat dan hal tersebut akan membawa pada berbagai aspek-

aspek dalam kehidupan, mulai dari aspek social, ekonomi, maupun aspek lingkungan.

Di sekitar kampus UMM, lahan hijau saat ini sangatlah minim, ini

disebabkan karena adanya dampak globalisasi. Hanya di daerah desa

terpencil saja yang masih terdapat lahan hijau alami. Dampak pada lahan

yang dirasakan akibat pembangunan UMM adalah semakin berkurangnya

lahan hijau dan persawahan. Banyak lahan hijau yang dialih fungsikan

sebagai tempat membangun rumah-rumah baik untuk sebagai tempat

tinggal, kos-kosan, atau toko. semakin berkurangnya jumlah  ruang terbuka

hijau memicu banyak permasalahan lain sehingga menurunkan kenyamanan dan

merusak ekologi perkotaan, seperti banjir, menurunnya ketersediaan air tanah,

meningkatnya polusi udara dan suhu kota yang berakibat pada munculnya berbagai

penyakit baru.

Sebelum kampus UMM dibangun, mata pencarian utama warga sekitar adalah

pekerja bangunan, petani, dan pembantu rumah tangga. Dahulu, perputaran ekonomi

sedikit lambat dan kurang berkembang. Setelah ada UMM, roda perekonomian

berputar secara cepat. Banyak usaha yang dibuka oleh warga sekitar seperti

pembukaan laundry, warung-warung makan, kos-kosan bahkan warnet pun kini

makin menjamur. Akan tetapi semakin cepat pertumbuhan ekonomi tersebut

berkaitan dengan berkurangnya lahan yang terdapat di sekitar wilayah UMM.

Sebelum kampus UMM dibangun, daerah di sekitar UMM sedikit

menghasilkan sampah. Namun, setelah setelah kampus UMM dibangun, sampah

mulai meningkat, bahkan pencemaran air juga meningkat. Dahulu ketika masih sepi,

kualitas air disekiar kampus masih sangat bersih, namun kini sudah mulai tercemar.

Menanggapi permasalah sampah, khususnya sampah organik yang dibuang oleh

setiap individu setiap hari, tentunya hal tersebut mengakibatkan jumlah sampah

organik yang tertampung di tempat pembuangan akhir (TPA) juga akan terus

bertambah. Sampah-sampah tersebut akan mengalami proses pembusukan secara

alamiah. “Proses pembusukan sampah organik tersebut akan mengeluarkan gas

methana (CH4)  yang berbahaya untuk lingkungan”.

Sebelum dibangunnya UMM, daerah sekitar UMM sangat tenang dan tidak

macet. Akan tetapi, setelah UMM dibangun pencemaran udara semakin meningkat

dan kemacetan seolah-olah sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar. Selain itu,

suasana menjadi sangat bising karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang setiap

hari. Berbagai zat pencemar utama perkotaan adalah hasil produk pembakaran bahan

15

bakar minyak dan fosil, yaitu CO, CO2, NO2,NO,SO2, hidrokarbon, timah hitam (Pb)

dan partikulat padat tersuspensi. Partikel-partikel zat tersebut sangat berbahaya bagi

kesehatan manusia, diantaranya adalah partikel debu yang dapat menyebabkan

penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis, emfiesma paru, asma brochnical dan

bahkan kanker paru. Kadar timah (Pb) yang tinggi di udara dapat mengganggu

pembentukan sel darah. SOx, NO X,  H2S dapat merangsang saluran pernapasan yang

mengakibatkan iritasi dan peradangan.

3.3 Analisa perkiraan beberapa tahun ke depan (per bidang)

1. Lahan

Sebelum didirikannya UMM, areal persawahan dan perkebunan

didaerah belakang kampus ataupun didaerah depan kampus sangatlah luas.

Namun seiring berjalannya waktu kemungkinan areal persawahan disekitaran

kampus UMM akan banyak yang dialih fungsikan sebagai rumah-rumah

bisnis maupun perluasan wilayah dari kampus UMM itu sendiri. Dibuktikan

dengan sekarang yakni pada daerah belakang kampus, UMM mulai

meluaskan wilayahnya dengan membangun gedung baru, belum lagi sudah

patennya hak milik kolam renang Sengkaling. Yang nantinya sangat

memungkinkan pembangunan akses jalan penguhubung antara kolam renang

Sengkaling dengan UMM. Sehingga kemungkinan nantinya areal persawahan

maupun perbukitan yang berada pada proyek akses jalan penghubung tersebut

akan dialih fungsikan juga menjadi jalanan beraspal dan gedung-gedung.

2. Ekonomi dan Ketenaga kerjaan

Ekonomi sebelum berdirinya UMM, masih sangatlah minim. Hal ini

dikarenakan kebanyakan dari warga masih berprofesi sebagai buruh tani dan

kuli bangunan saja. Dan memang pendapatan yang mereka peroleh hanyalah

dari pekerjaan itu saja. Namun setelah berdirinya UMM hingga saat ini

ekonomi mereka meningkat drastis. Bahkan sebagian dari warga tersebut

direkrut oleh UMM, walaupun hanya sebagai juru parkir kampus.

Dan kemungkinan untuk beberapa tahun kedepan akan semakin

meningkat pula persaingan bisnis. Hal ini sebagaimana dicantumkan oleh

Despriyadi dalam blognya yakni didalam dunia bisnis saat ini kita tentunya

sudah mengenal apa itu namanya globalisasi. Dengan adanya globalisasi itu

berarti persaingan usaha akan semakin ketat karena persaingan bukan hanya

datang dari dalam negeri saja melainkan datang dari luar negeri. Disini para

pengusaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas baik barang dan atau

16

jasa, harga maupun pelayanan terhadap konsumen. Manusia sebagai mahluk

yang mempunyai ambisi tentunya ingin menjadi yang terbaik, terdepan,

tercepat dan segala keinginan lebih dari yang lain. Oleh sebab itu dalam

persaingan usahapun pastinya pelaku usaha ingin menjadi yang terbaik, untuk

mewujudkan itu semua maka akan ditempuh segala cara untuk meraihnya.

3. Pencemaran dan Transportasi

Bidang transportasi dalam hal ini juga memiliki andil dalam

pencemaran lingkungan meskipun pencemaran tidak sebesar pada tingkatan

industrial. Selain pencemaran yang disebabkan oleh transportasi-transportasi,

pencemaran juga disebabkan salah satunya oleh limbah rumah tangga. Dengan

meningkatnya kepadatan penduduk pada area sekitar UMM, tidak

mengecilkan harapan bahwasanya akan sejajar peningkatannya pada

pencemaran limbah rumah tangga maupun pencemaran oleh asap kendaraan.

Dibuktikan bahwasanya pada saat ini daerah khususnya jalan Tirto Utomo

rawan kemacetan disetiap harinya. Bahkan untuk prediksi beberapa tahun

kedepan mungkin pencemaran, kepadatan penduduk maupun fluktuasi

kendaraan bermotor juga akan semakin meningkat. Sehingga dampak jangka

panjang jika lemahnya penanganan limbah pencemaran rumah tangga selain

berdampak pada orang-orang yang terkena secara langsung. Tetapi

turunannya kelak kemungkinan akan terkena dampak yang serupa.

4. Pola Pikir, Pola Hidup/Budaya dan Sosial Masyarakat

Seiring berkembangnya pola pikir masyarakat dari waktu kewaktu

yang dibarengi modernisasi berbagai media informasi, maka juga akan

semakin berkembang juga sosial masyarakat. Modernisasi memiliki

beberapa sisi positif yaitu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi

(iptek), kemajuan di bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan

demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi. Seperti halnya pada

contoh nyata perubahan lingkungan sosial masyarakat disekitar kampus

UMM yang tidak lain banyak dipengaruhi para pendatang luar malang.

Untuk yang sekarang saja sudah sedikit budaya masyarakat yang berubah

atau bahkan bertambah. Bahkan untuk perkiraan beberapa tahun kedepan

budaya asli akan semakin terkikis oleh banyaknya para pendatang yang

semakin tahun semakin bertambah kepadatannya.

17

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setiap pembangunan, pasti akan banyak menimpbulakn dampak positif dan

negative yang dirasakan oleh masyarakat sekitar yang tinggal di dekat lokasi

pembangunan, begitu pula dengan pembangunan kampus UMM. Hal-hal tersebut hal-

hal lain meliputi lahan, ekonomi, pencemaran terhadap lingkungan, transportasi,

tenaga kerja, kehidupan social, pola hidup, dan pendidikan masyarakat. Berkurangnya

lahan yang terjadi akibat pembangunan merupakan hal yang pasti terjadi, semakin

bertambahnya pendatang yang berkuliah di UMM akan meningkatkan jumlah

pembangunan baik itu rumah atau toko. Sehingga akan berpengaruh terhadap

transportasi, ekonomi, pencemaran, tegana kerja, kehidupan social, pola hidup, dan

pendidikan masyarakat.

4.2 Saran

Pembangunan kampus UMM seharusnya memperhatikan dampak lingkungan

yang akan diakibatkan oleh pembangunan tersebut. Hal tersebut penting dalam

pembangunan perkotaan demi keberlangsungan hidup yang sehat dan nyaman. Hal itu

semua tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat kota untuk terlibat dalam

menjaga kelestarian lingkungan kota, Perlunya pelaksanaan pembangunan

berkelanjutan yang berkriteria ramah lingkungan dengan menyediakan lahan untuk

taman. Selain itu, turut melibatkan masyarakat dalam pengelolahan kampus UMM

juga penting sebagai respon terhadap masyarakat akibat adanya pembangunan UMM.

Sehingga masyarakat juga turut menikmati keuntungan atas dibangunnya UMM.

18

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang : Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup.

Wiku, Adisasmito, M.Sc., Ph.D. 2009. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

Anonimous. 2008. AMDAL. (Online). http://www.slideshare.net/NSPmunawi/amdal-

13725822 (Diakses 7 November 2013).

Indah. 2011. AMDAL. (Online)

Http://www.dampaklingkungan.wordpress.com/2011/1/3/AMDAl.html

(Diakses tanggal 7 November 2013).

Puji Jayanti. 2008. Dampak Lingkungan. (Online).

Http://www.projekmakalah.blogspot.com/2008/Dampak-lingkungan/ (Diakses

7 November 2013).

Putra, Zakariya. 2010. Pembangunan Lingkungan. (Online). Http://www.ragkuman-

kuliah.blogspot.com/2010/11/06/Pembangunan-lingkungan.html (Diakses

tangga 7 November 2013).

19

LAMPIRAN

20

Wawancara Adelia Kandari dengan ibu Gandos

Wawancara Emilda Novianti dengan ibu Anisa

Wawancara Aulia Risqi dengan ibu Siti Jariyah

Wawancara Emilda Novianti dengan ibu Khusairi

Wawancara Aulia Risqi dengan pak Dwi Handoko

Wawancara Adelia Kandari dengan pak Suroso

21

Wawancara Adit dengan Ibu Sri Utami dan Bapak Afif Ma’ruf

Wawancara Umam dengan Ibu Hartini