penggunaan imunomodulator pada herpes zoster

4
Penggunaan Imunomodulator pada Herpes Zoster Methisoprinol adalah kompleks alkilamino-alkohol dari inosin yang digunakan untuk berbagai infeksi virus. Obat ini merupakan isi dari Isoprinosine. Obat ini merupakan campuran dari inosin, asam asetamidobenzoat, dan dimetilaminoisopropanol. Cara kerjanya dengan memodifikasi atau merangsang proses-proses imunitas dan membunuh virus secara tidak langsung dengan cara mencegah replikasi virus. Methisoprinol pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat pada 1969, kemudian dipatenkan kembali di 62 negara lainnya. Pada 1982, obat ini menerima penghargaan “Le Prix Galien” di Perancis sebagai inovasi terapeutik yang terbaik pada tahun itu di negara tersebut. Kini, methisoprinol diperkenalkan oleh PT Prima Medika Laboratories dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Peralmuni di Hotel Horison, Bandung, pada 16-17 Maret 2012, dengan merek dagang Viridis â . Methisoprinol meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan cara merangsang produksi sel T (limfosit T), meningkatkan fungsi T-killer cell, mendukung fungsi sel NK (Natural Killer), peningkatan aktivitas limfosit B dan peningkatan produksi imunoglobulin, serta intensifikasi aktivitas fagositik. Jadi, respons imun tubuh yang meningkat adalah sistem imunitas seluler dan humoral. Methisoprinol juga mencegah replikasi virus, dengan demikian tetap menjaga integritas histologis dan fungsional sel-sel tubuh manusia dan gejala infeksi virus akan menghilang. Uji laboratorium akan memberikan hasil yang normal dan menurunkan kejadian relaps sehingga pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Obat ini diindikasikan pada pasien yang mengalami penurunan atau defisiensi imunitas yang mengalami infeksi virus herpes pada wajah dan genitalia yang rekurens, herpes zoster, rhinovirus dan influenza, infeksi

Upload: giovannianggasta

Post on 18-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Herpes Zoster

TRANSCRIPT

Penggunaan Imunomodulator pada Herpes Zoster Methisoprinol adalah kompleks alkilamino-alkohol dari inosin yang digunakan untuk berbagai infeksi virus. Obat ini merupakan isi dari Isoprinosine. Obat ini merupakan campuran dari inosin, asam asetamidobenzoat, dan dimetilaminoisopropanol. Cara kerjanya dengan memodifikasi atau merangsang proses-proses imunitas dan membunuh virus secara tidak langsung dengan cara mencegah replikasi virus.Methisoprinol pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat pada 1969, kemudian dipatenkan kembali di 62 negara lainnya. Pada 1982, obat ini menerima penghargaan Le Prix Galien di Perancis sebagai inovasi terapeutik yang terbaik pada tahun itu di negara tersebut. Kini, methisoprinol diperkenalkan oleh PT Prima Medika Laboratories dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Peralmuni di Hotel Horison, Bandung, pada 16-17 Maret 2012, dengan merek dagang Viridis.Methisoprinol meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan cara merangsang produksi sel T (limfosit T), meningkatkan fungsi T-killer cell, mendukung fungsi sel NK (Natural Killer), peningkatan aktivitas limfosit B dan peningkatan produksi imunoglobulin, serta intensifikasi aktivitas fagositik. Jadi, respons imun tubuh yang meningkat adalah sistem imunitas seluler dan humoral.Methisoprinol juga mencegah replikasi virus, dengan demikian tetap menjaga integritas histologis dan fungsional sel-sel tubuh manusia dan gejala infeksi virus akan menghilang. Uji laboratorium akan memberikan hasil yang normal dan menurunkan kejadian relaps sehingga pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.Obat ini diindikasikan pada pasien yang mengalami penurunan atau defisiensi imunitas yang mengalami infeksi virus herpes pada wajah dan genitalia yang rekurens, herpes zoster, rhinovirus dan influenza, infeksi citomegalovirus, infeksi virus Epstein-Barr, infeksi rubella,subacute sclerosing panencephalitis, infeksihuman papilloma virus, hepatitis dan imunodepresi, serta infeksi saluran pernapasan primer dan sekunder pada dewasa dan anak.Methisoprinol dikontraindikasikan pada trimester pertama kehamilan. Karena inosin dimetabolisme menjadi asam urat maka akan terjadi peningkatan kadar asam urat di serum dan urin. Oleh karena itu, pemberian methisoprinol pada pasien dengan riwayat hiperurisemia dan gout harus diawasi.Georgala et al., pada 2007 meneliti penggunaan methisoprinol (inosiplex) oral pada 36 wanita berusia antara 20-43 tahun dengancondyloma acuminata servikalyang refrakter terhadap paling tidak satu jenis terapi, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 mendapat methisoprinol dengan dosis 50 mg/kg BB/hari dan kelompok 2 mendapat plasebo. Dari kelompok 1 yang terdiri dari 17 orang yang mendapat methisoprinol, diperoleh hasil respons total pada 4 orang, respons parsial pada 7 orang, dan tidak ada respons pada 6 orang. Sedangkan pada kelompok 2 yang terdiri dari 19 orang, 3 orang menunjukkan respons parsial, dan 16 orang tidak menunjukkan respons. Perbedaan efek terapeutik yang terjadi antara kelompok methisoprinol dan kelompok plasebo bermakna (X2=6,69 p