penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa di kelas iii sd no....

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis sebagai sarana untuk menuju seseorang agar dapat mengungkapakan gagasan, pendapat, dan pengalaman yang baik. Di zaman modern ini gagasan, pendapat, pengalaman yang baik perlu diungkapkan dalam bentuk lisan mau pun tulisan yang baik pula. Terkadang ada orang yang memiliki gagasan, pendapat, yang baik tapi tidak bisa mengungkapkannya dengan baik, sehingga tak bermanfaat bagi orang lain. Menulis sebagai salah satu bagian dari empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis yang diajarkan di Sekolah Dasar. Hal ini merupakan sarana yang penting untuk dikuasai siswa agar dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan perasaan dengan baik sehingga dapat berguna bagi orang lain. Dalam mengajarkan menulis di Sekolah Dasar seperti di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik ada beberapa factor 1

Upload: muhammad-fachrurozi

Post on 16-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis sebagai sarana untuk menuju seseorang agar dapat

mengungkapakan gagasan, pendapat, dan pengalaman yang baik. Di zaman modern ini

gagasan, pendapat, pengalaman yang baik perlu diungkapkan dalam bentuk lisan mau pun

tulisan yang baik pula. Terkadang ada orang yang memiliki gagasan, pendapat, yang baik tapi

tidak bisa mengungkapkannya dengan baik, sehingga tak bermanfaat bagi orang lain.

Menulis sebagai salah satu bagian dari empat keterampilan berbahasa yaitu

menyimak, berbicara, membaca dan menulis yang diajarkan di Sekolah Dasar. Hal ini

merupakan sarana yang penting untuk dikuasai siswa agar dapat mengungkapkan gagasan,

pendapat, pengalaman, dan perasaan dengan baik sehingga dapat berguna bagi orang lain.

Dalam mengajarkan menulis di Sekolah Dasar seperti di Kelas III SD No. 176/111

Siulak Kecil Mudik ada beberapa factor yang mempengaruhi diantaranya: (1) faktor siswa,

rendahnya bakat dan minat untuk menguasai keterampilan menulis; Siswa kurang memahami

penggunaan tanda baca yang benar; Siswa kurang tertarik pada pelajaran menulis karena

menganggap sebagai pelajaran yang sulit, sehingga tidak termotivasi. (2) faktor guru, belum

mengajarkan materi dengan metode yang tepat sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan.

Dari hasil pengamatan dan wawancara di atas, terlihat bahwa pembelajaran menulis

yang dilaksanakan di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik perlu mendapat perhatian.

1

Page 2: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

Salah satu alternatif yang dapat dilaksanakan dalam peningkatan keterampilan menulis

yaitu dengan menggunakan media gambar agar siswa lebih mudah menulis. Dengan

menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat menulis karangan dengan baik dan

benar.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa di

Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimanakah

penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa di Kelas

III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui penggunaan media gambar dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil

Mudik”.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaatn untuk:

1. Siswa, meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia pada

materi menulis karangan.

2. Guru, dapat memperbaiki cara mengajar guru untuk menggunakan berbagai

metode dalam pembelajaran dengan melakukan PTK.

2

Page 3: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

3. Sekolah, dapat memfasilitasi media dan alat peraga dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

3

Page 4: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Menulis

Untuk mendukung penelitian ini digunakan sejumlah teori yang erat hubungannya

dengan masalah yang diteliti. Rujukan teori yang digunakan akan dijadikan landasan untuk

membahas secara teoritis mengenai substansi penelitian ini. Teori-teori yang ada kaitannya

dengan penelitian ini antara lain: (1) pembelajaran menulis di SD, (2) keterampilan menulis

pidato, (3) proses menulis, (4) evaluasi diri dalam hubungannya dengan keterampilan

menulis, (5) penelitian yang relevan, dan (6) hipotesis tindakan.

2.2 Pembelajaran Menulis di SD

Dalam pembelajaran menulis, guru dapat menggunakan kegiatan-kegiatan menulis yang

bervariasi sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan. Ramirez (1995: 299)

mengemukakan bahwa "Kegiatan menulis dapat berupa melengkapi kalimat, membuat

catatan, menulis karangan deskripsi dan laporan, membuat surat, dan menciptakan puisi atau

cerita”. Kaplan (Ramirez, 1995: 273) mengemukakan empat kegiatan menulis, yaitu: (1)

writing without composing, yaitu mengisi titik-titik dalam latihan menulis, melengkapi

bentuk, dan menulis transkrip atau daftar kata, (2) writing for informational purposes,

misalnya note taking, laporan, ringkasan, (3) writing for persona/ purposes, misalnya jurnal,

buku harian, memo, catatan, (4) writing for imaginatif purposed, misalnya cerita fiksi, drama,

dan puisi.

Jenis kegiatan menulis yang disampaikan oleh Ramirez dan Kaplan di atas dibedakan

4

13

Page 5: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

menjadi dua, yaitu sastra dan nonsastra. Jenis kegiatan menulis nonsastra meliputi membuat

catatan, laporan, pidato, surat, buku harian, memo, dan jurnal, sedangkan jenis sastra meliputi

menulis puisi, drama, dan cerita. Jenis kegiatan menulis tersebut seperti yang tertuang dalam

kurikulum 2004.

Suyanto dan Hisyam (2000: 93) mengungkapkan bahwa ”pembelajaran menulis perlu

diarahkan secara fungsional, komunikatif, dan kreatif. Guru hendaknya mengaitkan dengan

mata pelajaran lain untuk peningkatan pembelajaran menulis secara fungsional, misalnya

menulis karya ilmiah remaja (KIR) atau penelitian ilmiah remaja (PIR). Kedua jenis karya

ilmiah memang ada perbedaan penekanan. Pada PIR, karya ilmiah ditekankan sebagai hasil

dari sebuah penelitian, sedangkan KIR tidak harus merupakan karya penelitian. KIR dapat

berupa sebuah karya hasil studi pustaka. Kedua jenis ini melatih kemampuan siswa untuk

berpikir kritis karena dalam menulis keduanya harus memenuhi kriteria pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah adalah langkah-langkah yang meliputi perumusan masalah, perumusan

hipotesis, penalaran deduktif, pengumpulan dan analisis data, serta pengujian hipotesis.

2.3 Keterampilan Menulis Karangan

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa.

Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Keterampilan menyimak dan membaca termasuk keterampilan reseptif yang

berkenaan dengan memahami bahasa, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis

termasuk keterampilan produktif yang berkenaan dengan kemampuan menggunakan bahasa.

Berdasarkan pemerolehannya, keterampilan menulis dikuasai setelah seseorang menguasai

5

Page 6: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca.

Menurut Badudu (2001: 1988) menulis berarti ”melahirkan pikiran atau perasaan

(seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan”. Nurgiyantoro (1995: 296)

mengungkapkan dua pengertian menulis, yaitu:

Pertama, pengertian menulis dilihat dan segi kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas produktif, aktivitas menghasilkan bahasa. Kedua, pengertian menulis secara umum. Secara umum, menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Pengertian pertama menekankan pada aktivitas menggunakan bahasa, sedangkan pengertian kedua menekankan pada aktivitas mengungkapkan gagasan.

Menurut Supriadi (dalam Kurniawan, 2000) ”menulis merupakan proses kreatif yang

banyak melibatkan cara berpikir menyebar (divergen) daripada memusat (konvergen)”.

Ketiga pengertian menulis yang diuraikan di atas memiliki karateristik yang sama,

yaitu: (a) menulis merupakan aktivitas berpikir, (b) aktivitas menulis memerlukan bahasa

tulis sebagai media, (c) produk yang dihasilkan dari menulis adalah gagasan (isi tulisan) dan

bahasa tulis (tulisan). Dalam mengungkapkan pengertian menulis di atas, keduanya

menekankan bahwa menulis sebagai suatu aktivitas atau proses produktif gagasan dengan

bahasa tulis, namun Supriadi lebih menekankan bahwa proses tersebut merupakan proses

yang kompleks karena melibatkan aktivitas berpikir secara luas.

Berkaitan dengan pengertian menulis, Brown (2001: 335) mengungkapkan

bahwa”secara sederhana menulis merupakan representasi dari bahasa lisan”. Pengertian ini

menunjukkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menulis berbeda

dengan kompetensi yang diperlukan untuk berbicara. Dengan demikian, pengertian Brown ini

melengkapi ketiga karakteristik menulis di atas, yaitu menulis sebagai suatu aktivitas berpikir

yang memerlukan kompetensi khusus, yaitu kompetensi menggunakan bahasa tulis dengan

6

Page 7: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

baik yang tidak semua orang dapat mengembangkannya.

Berdasarkan uraian keempat pengertian menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa

menulis merupakan: (1) aktivitas berpikir dan bernalar; (2) aktivitas ini memerlukan bahasa

tulis sebagai medianya; (3) aktivitas ini menghasilkan gagasan (isi tulisan) dan bahasa tulis

(tulisan) sebagai medianya; (4) aktivitas ini memerlukan kompetensi khusus, yaitu

kemampuan menggunakan bahasa tulis yang tidak semua orang dapat mengembangkannya.

Untuk menulis dengan baik, seseorang dituntut menguasai berbagai unsur kebahasaan,

seperti: ejaan, tanda baca, kosakata, struktur kata, struktur kalimat, paragraf, dan gaya bahasa.

Selain unsur kebahasaan, seseorang harus menguasai unsur di luar bahasa sebagai unsur isi

tulisan. Unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga

menghasilkan karangan yang runtut dan padu (Nursiyantoro, 1995: 294). Kurniawan (2000: 1)

menegaskan bahwa “sekurang-kurangnya ada tiga komponen dalam perbuatan menulis, yaitu:

(1) penguasaan bahasa tulis, yang akan berfungsi sebagai media tulisan, meliputi: kosakata,

struktur kalimat, paragraf, ejaan, pragmatik, dan sebagainya; (2) penguasaan isi sesuai dengan

topik yang akan ditulis; dan (3) penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana

merangkai isi dengan tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah

komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, pidato dan

sebagainya. Dari dua pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa agar dapat menulis dengan

baik, seseorang harus menguasai bahasa tulis, isi tulisan yang sesuai dengan topik, dan jenis

tulisan.

7

Page 8: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

2.4 Proses Menulis Karangan

Menurut Supriadi (dalam Kurniawan, 2000: 4), “menulis merupakan suatu proses kreatif

yang banyak melibatkan cara berpikir menyebar (divergen) daripada memusat (konvergen).

Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah tulisan memuat

empat tahap, yaitu: (1) tahap persiapan (pramenulis), (2) tahap inkubasi, (3) tahap iluminasi,

dan (4) tahap verifikasi/ evaluasi. Keempat proses ini tidak selalu disadari oleh penulis.

Namun, jika dilacak lebih jauh semua proses menulis melalui tahap-tahap ini. Jadi, proses

kreatif di sini lebih banyak merupakan proses bernalar.

2.5 Kajian Penelitian yang Relevan

Martinah (2005) meneliti tentang peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan

penilaian portofolio pada siswa SMP 2 Kasihan Bantul, Yogyakarta menunjukkan bahwa

penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran menulis dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis. Hal ini teramati melalui peningkatan persentase pencapaian skor rata-

rata dari skor maksimal ideal yang ditetapkan pada setiap objek penelitian. Peningkatan skor

rata-rata pada setiap objek yang diteliti adalah: (1) rata-rata skor proses menulis meningkat

dari 66,32% pada siklus I menjadi 71,60% pada siklus II dan peningkatan ini mengubah

kategori nilai cukup menjadi kategori baik; (2) rata-rata skor kualitas tulisan meningkat dari

72,72% pada siklus I menjadi 75,95% pada siklus II keduanya dalam kategori baik; (3) rata-

rata prestasi belajar menulis meningkat dari 70,05% pada siklus I menjadi 79% pada siklus II

dan keduanya dalam kategori baik; dan (4) rerata skor minat siswa meningkat dari 71,40%

pada siklus I menjadi 78,10% pada siklus II dan keduanya dalam kategori baik.

8

Page 9: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang keterampilan

menulis. Perbedaannya bahwa penelitian ini menggunakan evaluasi diri sebagai tindakan

sehingga tergolong penelitian tindakan kelas yang tidak melibatkan kelompok kontrol.

Di lain pihak, Sumaratih (2005) meneliti tentang pengaruh asesmen portofolio terhadap

kemampuan menulis teks naratif bahasa Ingggris (Eksperimen pada siswa SMA Negeri 1

Singaraja), menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan menulis teks naratif bahasa

Inggris antara siswa yang diajar dengan pendekatan proses dan dinilai dengan asesmen

portofolio dengan siswa yang diajar dengan pendekatan proses dinilai dengan asesmen

konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh harga t-hitung 5,84 yang ternyata signifikan untuk

untuk taraf signifikansi 5%. Selanjutnya ditemukan bahwa kelompok eksperimen memiliki

kemampuan menulis naratif bahasa Inggris lebih tinggi dengan skor rata-rata 83,486

dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan skor rata-rata 75,097.

Persamaannya dengan penelitian ini bahwa sama-sama menggunakan meneliti

kemampuan menulis, tapi lebih menekankan pada menulis naratif bahasa Inggris. Sedangkan

dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada kemampuan menulis pidato dengan melibatkan

evaluasi diri dalam pembelajaran menulis.

Sekarini (2007) dalam penelitian yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Menulis Siswa

yang Menggunakan Penilaian Portofolio dengan yang Menggunakan Penilaian Konvensional

Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Marga Tahun Pelajaran 2006/2007” menemukan bahwa ada

perbedaan kemampuan menulis siswa antara yang dinilai dengan penilaian portofolio dan

konvensional pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Marga. Skor rata-rata kemampuan menulis

siswa yang dinilai dengan penilaian portofolio sebesar 81,025, sedangkan skor rata-rata

9

Page 10: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

kemampuan menulis siswa yang dinilai dengan penilaian konvensional sebesar 56,300. Ini

berarti skor rata rata-rata kemampuan menulis siswa yang dinilai dengan penilaian portofolio

lebih besar daripada skor rata-rata kemampuan menulis siswa yang dinilai dengan penilaian

konvensional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis siswa yang

dinilai dengan penilaian portofolio lebih baik daripada kemampuan menulis siswa yang dinilai

dengan penilaian konvensional pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Marga.

Persamaannya dengan penelitian ini bahwa sama-sama meneliti kemampuan menulis,

tapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada keterampilan menulis pidato dengan

melibatkan evaluasi diri dalam pembelajaran menulis. Perbedaan juga terletak pada jenis

penelitian dan perlakuan yang diberikan.

Berdasarkan beberapa kajian pustaka yang penulis lakukan, dapat dikatakan bahwa

penelitian ini bukanlah pengulangan atau jiplakan. Ditinjau dari segi masalah yang diteliti

tidak sama, demikian juga dari objek penelitiannya. Dengan demikian penelitian ini layak

diteruskan.

2.6 Hipotesis Tindakan

"Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar, atau mungkin salah. Hipoesis akan

ditolak jika salah satu palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membuktikan" (Marzuki,

1981: 35). Pendapat ini menekankan bahwa pernyataan yang dikemukakan akan bisa benar

atau salah tergantung pada pengujinya. Oleh karena ada kemungkinan benar atau salah dapat

disebut dugaan, maka hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar atau mungkin

salah. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Hadi (1982: 63) bahwa, "Hipotesis adalah

10

Page 11: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah". Dugaan akan mungkin benar bila hasil

pengujian menerimanya dan dugaan akan salah bila fakta tidak mendukungnya. Atau dapat

juga dikatakan, bahwa hipotesis diterima atau hipotesis ditolak.

Terkait dengan topik tulisan ini, penulis kemukakan hipotesis yang mendasari dan

mengarahkan seluruh proses serta pelaksanaan penelitian ini. Hipotesis yang digunakan

adalah hipotesis alternatif, yaitu "Melalui Penggunaan media gambar dapat meningkatkan

kemampuan menulis karangan siswa di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik Tahun

Pelajaran 2013/2014 ".

11

Page 12: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik pada

semester genap. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan mulai dari kegiatan persiapan

sampai pelaksanaan tindakan.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis pelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

media gambar sebagai sasaran utama. Dimana penelitian ini berupaya memaparkan

penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika dalam meningkatkan hasil belajar

siswa di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik Tahun Pelajaran 2013/2014.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III berjumlah 25 yang diantaranya 14 orang

laki-laki dan 11 orang perempuan di Kelas III SD No. 176/111 Siulak Kecil Mudik.

Objek dalam penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya untuk meningkatkan Hasil

Belajar siswa pada Pelajaran Matematika pokok bahasan menulis karangan dengan

menggunakan Media Gambar.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Adapun operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

12

Page 13: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

a. Hasil belajar sebagai variabel terikat adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh

setelah mengalami kegiatan proses belajar berlangsung dengan menyelesaikan soal\

latihan.

b. Media Gambar sebagai variabel bebas yaitu perantara atau pengantar dari pengirim ke

penerima pesan.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tahapan pelaksanaan yang dilangsungkan didalam

kelas, meliputi pelaksanaan PTK berupa refleksi awal dan observasi untuk mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi dikelas. Pada penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang guru

kelas dalam mengidentifikasi dan mencari permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran

Matematika pada pokok bahasan menulis karangan pada siswa Kelas III SD No. 176/111

Siulak Kecil Mudik.

Sesuai dengan jenis penelitian, yaitu penelitian tindakan kelas maka dalam desain

penelitian ini memiliki tahapan-tahapan. Dewi (2009:76) ”secara garis besar terdapat empat

tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yakni (1) Perencanaan, (2)

Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi”.

Arikunto (2006:16) menerangkan bahwa Penelitian ini memiliki beberapa tahap

pelaksanaan tindakan yang dijabarkan dalam bentuk gambar dibawah ini:

13

Page 14: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

Gambar 3.1 : Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas oleh Arikunto

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan beberapa kali pertemuan dengan guru

kelas untuk mambahas teknis pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Dalam pertemuan

tersebut dikaji kurikulum sebagai acuan untuk materi pelajaran antara lain:

- Menyusun scenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan

- Mempersiapkan bahan materi yang akan diajarkan berupa contoh karangan

- Membuat soal-soal tugas yang akan diberikan pada masing-masing siswa berdasarkan

kompetensi dasar yang dipelajari

- Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana perkembangan peserta didik

didalam kelas

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan

?

14

SIKLUS I PelaksanaanRefleksi

PelaksanaanSIKLUS IIRefleksi

Perencanaan

Page 15: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

- Menyusun tes untuk mengukur hasil belajar siswa selama tindakan penelitian

diterapkan

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah disusun dengan menonjolkan tindakan yang ingin

diterapkan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa penguasaan guru akan materi menulis

karangan.

c. Observasi

Pada saat melakukan tindakan, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, mengetahui kemampuan siswa dalam

mengeluarkan pendapat dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan. Observasi ini juga bertujuan untuk kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah

disusun dan juga berguna mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan

perubahan sesuai dengan yang dikehendaki.

d. Refleksi

Hasil yang didapatkan dari tahap tindakan dan observasi dikumpulan dan dianalisa

sehingga didapat kesimpulan dari tindakan yang dilaksanakan. Hasil refleksi ini kemudian

digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan pada siklus berikutnya.

Setelah siklus I dilaksanakan dan belum tuntas, maka dalam hal ini dilaksanakan siklus

II.

15

Page 16: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

2. Siklus II

a. Perencanaan tindakan

Prosedur ini sama dengan siklus I dan pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki

kekurangan yang ditemukan pada siklus I dimana proses belajar mengajar dilakukan 3 x 40

menit dengan materi menulis karangan dengan menggunakan media gambar. Setelah

melakukan proses belajar mengajar, maka peneliti memberikan soal\ latihan yang bertujuan

mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan dan hasil belajar siswa dalam mempelajari

menulis karangan.

b. Tahap pelaksanaan

Penelitian melakukan kegiatan yang sama pada siklus I tetapi dilakukan setelah ada

perbaikan. Dimana pada tahapan ini proses pembelajaran sudah menggunakan media gambar

yang dilakukan oleh guru didalam proses belajar mengajar selama 3 x 40 menit pelajaran.

Dimana siswa lebih aktif, kreatif, dan mempunyai pemikiran yang luas dalam proses belajar

mengajar.

Setelah selesai guru melaksanakan proses belajar mengajar, guru melakukan tes untuk

mengetahui hasil dari proses belajar mengajar tes belajar yang dilakukan bersifat individual.

c. Observasi

Pada waktu penelitian melakukan tindakan observasi untuk mengetahui hasil belajar

siswa meningkat, kondisi dan keaktifan siswa dalam mempelajari menulis karangan.

16

Page 17: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

d. Refleksi

Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan observasi yang dikumpulkan dan dianalisis,

sehingga dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

3.6 Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi:

1. Tes

Peningkatan salah satu evaluasi yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa

dari suatu bahan ajar yang disampaikan adalah tes. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti

yaitu: tes belajar pertama dan tes belajar kedua yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

siswa dengan menggunakan media gambar.

1. Tes yang digunakan disesuaikan dengan kurikulum dan indikator yang hendak dicapai

diambil dari buku matematika kelas III SD. Dimana KKM yang telah ditetapkan

apabila siswa telah mencapai nilai 60.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh kegiatan siswa

mulai dari awal pelaksanaan tindakan observer (guru kelas) mengamati tindakan peneliti.

Dalam melaksanakan tindakan, berupa pembelajaran dengan menggunakan media gambar

pada materi menulis karangan. Lebih jelasnya, pedoman observasi guru dan siswa dapat

dilihat pada lembar lampiran.

17

Page 18: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan maka akan

digunakan kriteria ketuntasan minimal dimana dengan adanya kriteria penilaian tes ini, kita

dapat melihat hasil pembelajaran baik dari segi soal yang digunakan maupun siswa yang

menjadi sampel pada penelitian dengan nilai ketuntasan 60.

1. Analisis Data

Analisa ini dilakukan dengan mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan

dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

a. Sudjana (2009:50) rumus untuk melihat hasil belajar dari segi soal yang digunakan:

Keterangan:

N : Persentase nilai tiap siswa dari keseluruhan soal

f : Jumlah yang benar dari keseluruhan soal

n : Jumlah keseluruhan soal

b.   Dan untuk menentukan persentase hasil belajar siswa secara klasikal dengan

rumus :

P = x 100%

P = Perubahan

f = Jumlah siswa yang mengalami perubahan

18

Page 19: Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Di Kelas III SD No. 176111 Siulak Kecil Mudik

n = Jumlah seluruh siswa (dalam Dewi, 2009 :114 )

3.9 Jadwal Penelitian

Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan

Bulan Mei

Minggu Efektif

1 2 3 4 5

1 Refleksi awal (persiapan

pelaksanaan tindakan

kelas)

x

2 Siklus I

Pertemuan I

Pertemuan II

Evaluasi Siklus I

x

3 Siklus I

Pertemuan I

Pertemuan II

Evaluasi Siklus I

x

4 Analisis Data x

5 Penulisan laporan Hasil

penelitian

x

19