penggunaan metode pembelajaran kooperatif...

13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran 2.1.1. Hakekat Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Belajar dan pembelajaran merupakan istilah yang erat kaitannya dalam proses pendidikan. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana yang mendukung agar siswa belajar. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu yang dapat mengubah tingkah laku seseorang. “ Menurut Reber dalam Sugihartono belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanen atau menetap karena adanya interaki individu dengan lingkungannya.” 13 Guru sebagai orang yang bertanggung jawab harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif yaitu suasana belajar yang menyenangkan, menarik, memberi ruang untuk berfikir aktif dan kreatif. Oleh karena itu guru harus mampu menetapkan metode mengajar yang paling efektif dan efisien supaya siswa dapat memahami materi pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. 13 Sugihartono, Kartika Nur Fatiyah, Farida Harahab dkk, Psikologi Pendidikan ( Uni Press, Yogyakarta:2007). Hal.74.

Upload: trinhtram

Post on 19-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembelajaran

2.1.1. Hakekat Belajar Menurut Teori Konstruktivisme

Belajar dan pembelajaran merupakan istilah yang erat kaitannya

dalam proses pendidikan. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk menciptakan suasana yang mendukung agar siswa

belajar. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu yang dapat mengubah tingkah laku

seseorang.

“ Menurut Reber dalam Sugihartono belajar merupakanproses memperoleh pengetahuan dan pengalamandalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuanbereaksi yang relative permanen atau menetap karenaadanya interaki individu dengan lingkungannya.” 13

Guru sebagai orang yang bertanggung jawab harus mampu

menciptakan suasana belajar yang kondusif yaitu suasana belajar yang

menyenangkan, menarik, memberi ruang untuk berfikir aktif dan kreatif.

Oleh karena itu guru harus mampu menetapkan metode mengajar yang

paling efektif dan efisien supaya siswa dapat memahami materi pelajaran

sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang

memuaskan.

13 Sugihartono, Kartika Nur Fatiyah, Farida Harahab dkk, Psikologi Pendidikan ( Uni Press,Yogyakarta:2007). Hal.74.

Page 2: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

2.1.2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan guru dalam

proses pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Saat

ini begitu banyak macam strategi dan metode pembelajaran yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Guru harus

dapat memilih metode yang dipandang paling tepat dalam kegiatan

pembelajaran. Guru harus pandai memilah-milah model pembelajaran apa

yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

“Dasar pertimbangan memilih metode pembelajaran:

1. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendakdicapai.

2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahanatau materi pembelajaran.

3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atausiswa.

4. Pertimbangan nilai efektifitas atau efisiensimemandang dari kelebihan dan kelemahan modelpembelajaran.”14

2.1.3. Desain Pembelajaran

Untuk menciptakan pembelajaran aktif dan berlangsung baik

seorang pendidik perlu mempersiapkan desain pembelajaran (RPP). “RPP

adalah rencana pembelajaran jangka pendek yang mengambarkan keiatan-

kegiatan apa aja yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.”15

RPP merupakan gambaran atau prosedur pembelajaran yang

mencakup tujuan pembelajaran, pengalaman belajar, faktor pendukung dan

14Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalime guru (Rajawali Pers,Jakarta:2010), hal.13315Sadun Akbar, op. cit. hal 244

Page 3: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

penilaian hasil belajar. Penyusunan RPP sangat ditentukan oleh orientasi

teoritik pengembangan kurikulumnya.

“Dalam pengembangan pendidikan pembelajaran yangdirancang dan dikelola dalam RPP hendaknya berorientasipada :1. Orientasi pada pembelajaran konstruktivistik.2. Orientasi pada pengembangan seluruh kecakapan hidup.3. Orientasi pada pembelajaran aktif4. Orientasi pada pencapaian kompetensi.”16

Penyusunan RPP yang berkualitas baik mengacu pada pedoman

RPP dalam sertifikasi guru (PSG UM).

“RPP yang dipandang berkualitas sangat baik adalah RPPyang memenuhi kriteria berikut ini:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran.2. Pemilihan materi ajar.3. Pengorganisaian materi ajar.4. Pemilihan sumber/media pembelajaran.5. Kejelasan scenario kegiatan pembelajaran.6. Kerincian scenario pembelajaran.7. Keseuaian tehnik dengan tujuan pembelajaran.8. Kelengkapan instrumen.”17

Penyusunan RPP hendaknya disusun sesuai standart proses dan

memenuhi kriteria RPP yang berkualitas.

2.1.4 Karakteristik Mata Pelajaran IPS Ekonomi dalam Kurikulum

SMA

Pembelajaran pendidikan IPS bertujuan menjadikan manusia yang

baik dalam aspek kehidupannya baik dalam arti memenuhi berbagai macam

16 Ibid. hal 245-24817 Ibid. hal 253-256

Page 4: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber yang relative langka supaya

manusia dapat hidup harmonis dengan lingkungannya dengan menghargai

nilai-nilai agama, sejarah, budaya, social, politik dan ekonomi.

“Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isimenyebutkan bahwa mata pelajaran ekonomi bertujuanagar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:a. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk

mengaitkan peristiwa dan maalah ekonomi dengankehidupan sehari-hari terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, massyarakat,dan negara.

b. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlahkonsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalamiilmu ekonomi.

c. Membentuk ikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan danketerampilan ilmu ekonomi, manajemen, danakuntansi yang bermanfaat bagi diri endiri, rumahtangga, masyarakat, dan negara.

d. Membuat keputusan yang bertanggung jawabmengenai nilai-nilai social ekonomi dalammasyarakat yang majemuk, baik dalam skalanasional maupun internasional”18

2.1.5 Metode Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Ekonomi SMA

Metode pembelajaran merupakan langkah-langkah pembelajaran

dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa

metode pengajaran yang dipandang angat cocok untuk pembelajaran IPS.

“Menurut Joice dan Weill dalam Sadun Akbar mengatakanbahwa metode yang tepat untuk pembelajaran IPS adalahGroup Investigation, Role Playing, Jurisprudential Inquiry,Laboratory training, Cooperative Learning, dan SocialScience in Inquiry ”19

18 Rudi Gunawan, Op. Cit. hal.81.19 Sadun Akbar, op. cit. hal 153.

Page 5: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

Metode-metode ini dianggap tepat karena euai dengan

substansi dan karakteristik pendidikan IPS.

2.1.6 Hasil belajar

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup “kemampuan kognitif,

afektif, psikomotorik, domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan dan

ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas dan

contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan dan menentukan

hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan dan membentuk

bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving

(sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai),

organization (organisasi), characterization (karakterisasi), dan domain

psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.”20

Menurut Sudjana “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.”21

Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi

perubahan dalam diri individu tersebut. Sebaliknya apabila terjadi

perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Hasil

belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran.

Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh

20 Agus Suprijono, op. cit. hal.621 Sudjana, Nana. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algensindo:2004) hal.22

Page 6: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual),

bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). Dengan demikian

hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat

adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk

penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam

berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan

tingkah laku secara nyata.

2.1.7 Aktivitas Belajar

Sebenarnya aktivitas belajar yang dilakukan oleh guru merupakan

penciptaan lingkungan yang memudahkan anak belajar.

“Menurut Widi Raharja Aktivitas adalah kegiatan jasmanidan rohani manusia untuk melakukan sesuatu dalam upayamencapai tujuan tertentu. Dalam mengajar guru harusberupaya agar siswa benar-benar ada keaktifan dalammengikuti belajar mengajar baik keaktifan secara jasmaniseperti melakukan praktek/percobaan, berlatih dansebagainya, dan keaktifan secara rohani seperti:mengamati, memecahkan persoalan, mengambilkesimpulan dan sebagainya.”22

Indikator dari aktivitas adalah perhatian murid, mencatat,

menjawab, bertanya, menyimak dan menanggapi. Semakin banyak

kesadaran yang menyertai suatu aktivitas, maka semakin intensif akan

indikatornya.

22 Widi Raharja, Sekitar Strategi belajar Mengajar dan Ketrampilan Mengajar, (FakultasEkonomi : Salatiga, 2002).

Page 7: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

2.2 Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

2.2.1 Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang

memfokukan pembelajarannya dalam bentuk kelompok kecil, di mana pada

tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa dari berbagai tingkat

kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan

pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari serta

memecahkan berbagai permasalahan untuk menemukan solusinya.

“Menurut Muslim Ibrahim dalam RuSman pembelajarankooperatif adalah suatu aktivita pembelajaran yangmenggunakan pola belajar siswa berkelompok untukmenjalin kerjasama dan saling ketergantungan dalamstruktur tugas, tujuan dan hadiah.”23

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada

prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu:

“1. Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapanpenyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswabelajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan iniadalah pemahaman siswa terhadap pokok materipelajaran.2. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah gurumemberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalamkelompok yang telah dibentuk sebelumnya.3. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif

bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukansecara individu atau kelompok. Tes individu akanmemberikan penilaian pada kemampuan individu,sedangkan kelompok akan memberikan penilaian padakemampuan kelompoknya. Nilai setiap kelompok memilikinilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilaikelompok adalah nilai bersamadalam kelompoknya yangmerupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompoknya.

23 Rusman, op. cit. hal.208.

Page 8: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

4. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yangdianggap paling menonjol atau tim paling berprestasiuntuk kemudian diberikan pernghargaan atau hadiah,dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terusberprestasi lebih baik lagi.”

Keunggulan cooperative learning menurut Wina Sanjaya,

sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :

“Keunggulan pembelajaran kooperatif, yaitu;a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasiakademiknya. b. Meningkatkan daya ingatan siswa.c. Meningkatkan kepuasan siswa dengan pengalaman belajar.d. Membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan

berkomunikasi secara lisan.e. Mengembangkan keterampilan sosial siswa.f. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.

g. Membantu meningkatkan hubungan positif antar siswa.”24

Adapun kelemahan dari tipe ini :

“Sedangkan kelemahan dari cooperative learning adalah:a. Pembelajaran berkelompok membatasi siswa yangberkemampuan tinggi dalam waktu belajar.b. Dibandingkan dengan pengajaran langsung oleh guru,bisa terjadi apa yang seharusnya dipelajari dan dipahamitidak pernah dicapai oleh siswa.c. Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil kerjakelompok.”25

2.2.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads

Together)

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif. “Menurut Spencer Kagen model pembelajaran

NHT ini lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam

24 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Kencana:Jakarta,2006), hal. 249-25025 Wina Sanjaya, loc. Cit. hal.250

Page 9: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang

akhirnya dipresentasikan didepan kelas.”26 Model ini merupakan salah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan :

“Menurut Ibrahim, tujuan yang hendak dicapai dalampembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu1. Hasil belajar akademik struktural

Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalamtugas-tugas akademik.

2. Pengakuan adanya keragamanBertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.

3. Pengembangan keterampilan socialBertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktifbertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskanide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.”27

1. Peningkatan hasil belajar akademik struktural

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajara untuk

mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa, serta digunakan

sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan

memperbaiki proses pembelajaran.

2. Pengakuan adanya keanekaragaman.

Pengakuan adanya keanekaragaman dan penerimaan individu

meningkatan hubungan antarmanusia yang heterogen, ditandai

dengan kerja sama antar siswa dalam kelompoknya.

26 Dyah Widyatun, http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-kepala-bernomor.html (diunduh tanggal 20 November 2012 jam 8.30).27 http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together. Loc. Cit.

Page 10: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

3. Pengembangan keterampilan sosial.

Menurut Ibrahim, keterampilan sosial yang dimaksud antara lain“berbagi tugas, menghargai pendapat orang lain, maumenjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan aktifbertanya.”28

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen

dalam Ibrahim dengan tiga langkah yaitu :

“a) Pembentukan kelompok;b)Diskusi masalah;c)Tukar jawaban antar kelompok”29

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan menjadi enam langkah

sebagai berikut :

Langkah 1. Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan

membuat RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Langkah 2. Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor

kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.

Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar

belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain

28 Ibid, http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head- together.29 Ibid, http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-kepala-bernomor.html (diunduh tanggal 20 November 2012 jam 8.50).

Page 11: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test)

sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.

Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket

atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS

atau masalah yang diberikan oleh guru.

Langkah 4. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa

sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa

berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau

pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi,

dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap

kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban kepada siswa di kelas.

Langkah 6. Memberi kesimpulan

Page 12: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan

yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe

NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh

Lundgren dalam Ibrahim , antara lain adalah :

a. “Rasa harga diri menjadi lebih tinggib. Memperbaiki kehadiranc. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besard. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecile. Konflik antara pribadi berkurangf. Pemahaman yang lebih mendalamg. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransih. Hasil belajar lebih tinggi.”30

2.3 Hipotesis Tindakan

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (numbered

heads together) dalam mata pelajaran ekonomi dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa dengan skor rata-rata lebih dari sama dengan 4 dan

ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 80% di kelas XI IPS-3 SMA Negeri

1 Tengaran.

30 http://www.sriudin.com/2010/08/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-nht.html, (diunduhtanggal 20 November jam 10.00)

Page 13: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7439/2/T1_162008007_BAB II.pdfproses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

2.4. Kerangka Penelitian

Gambar 1.1. Kerangka Penelitian Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

PenggunaanMetode

Siklus I:Metode PebelajaranKooperatif TipeNHT:1. Perencanan2. Pelaksanaan3. Observasi4. Refleksi

PerbaikanPenggunaanMetode

Siklus II:Metode PebelajaranKooperatifTipeNHT:1. Perencanann2. Pelaksanaan3.Observasi4. Refleksi

Hasil Belajar <indikatorkeberhasilan

Hasil Belajar >indikatorkeberhasilan( 80 % )

Kondisi awalPra Siklus:Metode ceramahbervasiasi

Hasil Belajarsiswa rendah