penggunaan model pembelajaran tutor sebaya untuk
TRANSCRIPT
SKRIPPSI
PENGSE
BEG
GGUNAEBAYAELAJARGAMBA
PUSPA
PRO
FAU
T
AAN MOA UNTUKR SISWAAR TEKNAJATI K
Dia
OGRAM SAKULTA
UNIVERS
TAHUN
ODEL PEK MENIA PADANIK SISKABUPA
ajukan dala
Ba
STUDI PEAS KEGUR
ITAS MU
N AJARA
EMBELAINGKAT
A MATASWA KEATEN K
am rangka
Olehambang SuNIM 1221
ENDIDIKRUAN DA
UHAMMA2014
AN 2013/
AJARANTKAN H
A PELAJELAS X KEBUM
N TUTOHASIL JARAN SMK EN
OR
/2014
penyusunaan skripsi
h udarsono 70085
KAN TEKAN ILMU
KNIK OT
ADIYAH4
U PENDITOMOTIFF
H PURWOIDIKAN OREJO
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : Bambang Sudarsono
NIM : 122170085
Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif
dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya
bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
Purworejo, Maret 2014
Yang membuat pernyataan,
Bambang Sudarsono
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Skripsi ini
penulis susun untuk mengungkap adanya peningkatan hasil belajar pada gambar
teknik dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya.
Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo
2. Dekan FKIP Universitas Purworejo yang telah memberikan izin dan
rekomendasi kepada penulis mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi
ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Otomotif, yang telah memberikan perhatian
dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Arif Susanto, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. H. Dartu, M.M selaku
pembimbing II yang telah banyak membimbing, mengarahkan, memotivasi
dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi
ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala SMK Puspajati beserta staf yang telah memberikan izin dan
kemudahan dalam penelitian ini.
6. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif ini.
Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang
berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Purworejo, Januari 2014
Penulis
Bambang Sudarsono
ABSTRAK
Bambang Sudarsono. Penggunaan Model Pembelajaran Tutor Sebaya
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran gambar Teknik
Siswa Kelas X SMK Puspajati Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014.
Skripsi. Pendidikan Teknik Otomotif. FKIP, Universitas Muhammadiyah
Purworejo. 2014
Tujuan dari penelitian ini meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran gambar teknik siswa kelas X SMK Puspajati Kabupaten Kebumen Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dari
penelitian ini adalah siswa TKR XA SMK Puspajati Buluspesantren yang
berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.
Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan metode tes.
Analisis data diolah dengan menghitung rerata dan menggunakan presentasi rerata.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode
tutor sebaya dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa setelah
siklus I dan Siklus II. Ketika siklus I yang hanya mencapai KKM sebanyak
46,66% dengan rata-rata 69,54 dan meningkat pada siklus II, KKM 76,67%
dengan rata-rata 73,03.
Kata Kunci : Pembelajaran Tutor Sebaya, Hasil Belajar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………… . ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 3
D. Perumusan Masalah .................................................................. 3
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori ................................................................................ 6
B. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 12
C. Kerangka Berfikir ........................................................................ 14
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 16
A. Desain Penelitian ....................................................................... 16
B. Tempat dan Waktu Peneliti ........................................................ 17
C. Subjek Penelitian ....................................................................... 17
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 17
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 18
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 18
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 20
H. Indikator Keberhasilan ............................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 22
Deskripsi Data .................................................................................. 22
A. Hasil dan Analisis Data Penelitian ............................................. 24
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 32
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 35
A. Simpulan ................................................................................... 35
B. Saran ......................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Nilai Mid Semester Ganjil dan Pengamatan TKR XA
dan TKR XB .................................................................................... 2
Tabel 2. Tabel Garis ...................................................................................... 11
Tabel 3. Tabel Huruf ..................................................................................... 11
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen .......................................................................... 19
Tabel 5. Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................. 22
Tabel 6. Siswa yang mencapai KKM dan Siswa yang tidak mencapai
KKM ............................................................................................... 23
Tabel 7. Presentasi Ketuntasan KKM pada Siklu I dan Siklus II .................. 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Prestasi Belajar Siswa ................................................. 22
Gambar 2. Diagram Siswa yang mencapai KKM dan siswa yang tidak
mencapai KKM ........................................................................... 23
Gambar 3. Diagram Ketuntaan KKM Pada Siklus I dan Siklus II ............... 24
Gambar 4. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................ 33
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang siswa dinyatakan telah belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah
laku dalam dirinya. Perubahan yang dikehendaki sebagai hasil belajar
mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek pikomotorik. Aspek
kognitif berkenaan dengan panguasaan pengetahuan baru atau penambahan
pengetahuan yang telah ada, aspek afektif berkenaan dengan pengembangan
sikap dan minat baru atau penyempurnaan sikap dan minat yang telah dimiliki,
sedangkan aspek psikomotorik berhubungan dengan penguasaan keterampilan
atau penyempurnaan keterampilan yang dimiliki, ketiga aspek tersebut dikenal
dalam dunia pendidikan sebagai indikator keberhasilan belajar.
Pendukung keberhasilan belajar adalah kesiapan belajar. Kesiapan belajar
adalah kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar mengajar itu sendiri.
Kesiapan belajar terhadap apa yang akan diajarkan oleh guru pada pertemuan
nantinya dapat berdampak pada prestasi siswa itu sendiri. Faktor dalam lain
yang menunjang keberhasilan belajar siswa adalah keaktifan siswa di kelas.
Kegagalan dan keberhasilan sangat bergantung pada siswa karena individu
mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Semakin aktif siswa dalam proses
belajar mengajar, baik mandiri maupun di sekolah semakin baik tercapai
prestasi belajarnya.
Daftar nilai Mid semester ganjil dan pengamatan antara kelas TKR XA dan
TKR XB pada gambar teknik dapat dilihat sebagai berikut.
Table 1 Daftar Nilai Mid Semesterganjil dan pengamatan TKR XA dan TKR XB
Rata-rata
Nilai Mid Prosentase Kelulusan KKM
Prosentase sikap belajar
Nilai tertinggi
Nilai Terendah
TKR XA 64,33 40 % 33,33 % 76 30
TKR XB 70,96 75 % 83,33 % 85 60
Dari tabel diatas, siswa TKR XA masih dibawah TKR XBbaik itu rata-
ratanya, prosentase kelulusan KKM ataupun prosentase sikap belajarnya
dalam memahami gambar teknik. Hal ini dikarenakan, TKR XA menganggap
bahwa gambar teknik sesuatu yang rumit dan memerlukan ketelitian serta
kerapihan.Disamping itu, persoalan yang dihadapi adalah masih minimnya
peralatan gambar yang dimiliki serta belum mengerti tujuan menggambar
teknik.Persoalan-persoalan ini bisa menghambat kesuksesan belajar terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik, sehingga diperlukan
suatu metode pembelajaran.
Dengan melihat permasalahan diatas, peneliti mencoba menggunakan
metode pembelajaran tutor sebaya. Karena, metode ini memperdayakan
kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut
mengajarkan materi/latihan kepada teman-temannya yang belum
paham.Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang
berperan sebagai tutor maupun siswa yang diajarkan.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang mungkin
muncul diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Gambar teknik adalah sesuatu yang rumit bagi siswa dikarenakan gambar
teknik memerlukan ketelitian dan kerapihan.
2. Dengan minimnya peralatan gambar yang dimiliki membuat siswa
memiliki hasil belajar yang rendah terhadap gambar teknik.
3. Di perlukan suatu pembelajaran dengan metode tutor sebaya dalam
pembelajaran gambar teknik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka perlu diadakan pembatasan
masalah. Permasalahan ini dibatasi pada penggunaan metode pembelajaran
tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
gambar teknik pada siswa kelas TKR XASMKPuspajati Kebumen tahun
ajaran 2013/2014.
D. Perumusan Masalah
Berkaitan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah”apakah penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik pada
siswa kelas TKR XASMKPuspajati Kebumen tahun ajaran 2013/2014.
E. Tujuan penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
“Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik pada
siswa kelas TKR XASMKPuspajati Kebumen tahun ajaran 2013/2014”
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca, bagi siswa, dan
bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
1. Bagi Siswa
a). Dapat memberikan rasa senang dan semangat dalam menggambar
teknik, sehingga penguasaan kemampuan memahami gambar teknik
meningkat,
b). Diharapkan akan terbentuk jiwa yang saling bekerja sama,
berkomunikasi dalam kelompok sehingga permasalahan yang rumit
pada gambar teknik dapat diminimalkan,
c). Memberi informasi kepada siswa tentang hasil kemampuan
penguasaan gambar teknik dengan menggunakan metode tutor
sebaya, sehingga mendorong siswa untuk memperbaiki kekurangan
dalam pembelajaran dengan metode tersebut.
2. Bagi guru
a). Diperolehnya suatu kreatifitas variasi pembelajaran yang lebih
menekankan pada tuntunan KTSP yaitu mengaktifkan siswa
b). Dapat memberikan pengetahuan pada guru untuk memilih strategi
metode dan model pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat
diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat digunakan
guru sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan belajaryang
dialami siswa.
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Tutor Sebaya
a). Pembelajaran
Menurut Suyitno (2004: 1), “Pembelajaran adalah upaya untuk
menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi,
minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi
interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan
siswa”. Agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus mampu
mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara
komponen yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara
harmonis. “Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah
pemanfaatan berbagai macam strategi dan metode pembelajaran secara
dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan konteks
pembelajaran”, (Depdiknas, 2003:1). Sehingga dituntut kemampuan
guru untuk dapat memilih model pembelajaran serta media yang cocok
dengan materi atau bahan ajaran.
Dalam pembelajaran ini salah satu upaya yang dilakukan oleh
guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya
karena dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat terjadi
proses saling membantu diantara anggota-anggota kelompok untuk
memahami gambar teknik dan memecahkan masalah tersebut dengan
kelompoknya.
b). Tutor Sebaya
Ada beberapa teori sebaya adalah sebagai berikut:
a. Zaini (dalam Suyitno, 2004:36) mengatakan bahawa metode
belajar yang paling baik adalah mengajarkan kepada orang lain.
b. Conny Semiawan (dalam Suherman dkk, 2003:276)
mengemukakan bahwa tutor sebaya adalah siswa yang pandai
memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai.
c. Surya dan Amin (1984: 51) yang dimaksud dengan tutor sebaya
adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan
ditugaskan untuk membantu siswa-siswi tertentu yang mengalami
kesulitan belajar.
Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau antar
siswa, hal ini bisa terjadi ketika siswa yang lebih mampu
menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu
temannyayang kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap
harinya harus dialokasikan agar siswa saling membantu dalam belajar
baik satu-satu atau dalam kelompok kecil.
2. Hasil Belajar Siswa pada Gambar Teknik
a). Belajar
Menurut Hamzah, B Uno (2007: 54), “belajar pada hakekatnya
merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan
suatu perubahan menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai”. Manusia tanpa belajar akan mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak lain juga merupakan produk kegiatan berfikir manusia
pendahulunya.
Tuntutan untuk menyesuaikan diri denganlingkungan yang selalu
berubah merupakan tuntutan kebutuhan manusia sejak lahir sampai
akhir hayatnya.Dengan demikian belajar merupakan tuntutan hidup
sepanjang hayat manusia.MenurutHamalik, Oemar (2007: 29), “belajar
merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk
menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada
dirinya”. Pengetahuan perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar
pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif)
manusia yang mempelajarinya.
Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang berarti
proses belajar mengajar terjadi secara optimal) jika pengetahuan itu
dipelajari dalam tahap-tahap sebagai berikut: a) Tahap Enaktif , suatu
tahap pembelajaran di mana pengetahuan dipelajari secara aktif dengan
menggunakan benda-benda konkret atau situasi yang nyata, b) Tahap
Ikonik, suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan
direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual
imagery), gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan
konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif, dan c)
Tahap Simbolik , suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan itu
direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak, baik symbol-
simbol verbal.
b). Hasil Belajar
Menurut Majid, Abdul (2007: 229), “bahwa hasil belajar
merupakan hasil belajar yang dicapai murid yang dapat mencerminkan
kemampuan dasar yang dimilikinya”. Sedangkan menurut Sudjana,
Nana (1989:22), “hasil belajar adalah kemampuan yang dimilki oleh
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Jadi, hasil belajar
siswa dapat diketahui setelah siswa melakukan kegiatan belajar”.
Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap
sasaran belajar pada topik pokok bahasan yang dipelajari. Bukti bahwa
seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada
dirinya (Oemar Hamalik, 2007 :30) berarti jika seseorang telah
melakukan perbuatan belajar maka ia akan mengalami perubahan
dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini
disebabkan banyak faktor yang terkandung di dalamnya baik yang
berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.Adapun faktor
internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, faktor fisiologi seperti
kondisi fisik dan kondisi indera, dan faktor psikologi meliputi bakat,
minat, kecerdasan.Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
hasil belajar adalah lingkungan seperti alam, masyarakat/keluarga dan
faktor instrumental seperti kurikulum/bahan pengajaran sarana dan
fasilitas.
c). Gambar Teknik
1). Pengertian, fungsi dan standarisasi teknik gambar
Menurut Nanang Ruhyat (2005: 02) dalam bukunya,
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik.Fungsi dari gambar adalah menyampaikan informasi, bahan dokumentasi, pengawetan, dan penyimpangan serta menuangkan gagasan untuk pengembangan.Sedangkan standarisasi gambar berfungsi sebagai kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar, menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukan dan penggunaan symbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai penafsiran menurut standar.
2). Alat-alat gambar
Untuk memperoleh hasil gambar yang baik, diperlukan alat-alat
gambar yang memadai.Alat-alat gambar manual yang biasa
digunakan dalam gambar teknik mesin antara lain, papan gambar,
kertas gambar, penggaris-T, jangka, pensil mekanik, busur derajat,
mistar skala, mal, dan lain-lain.
3). Garis, huruf, dan kepala gambar
Tabel 2 Tabel Garis
tebal Jenis garis Keterangan Contoh penggunaan
0,7 Garis tebal i. Garis nyata(gambar) ii. Garis tepi
0,35 Garis tipis
(lengkung atau
lurus)
i. Garis khayal ii. Garis ukuran iii. Garis proyeksi iv. Garis arsir v. Garis sumbu pendek
0,5 ------------ Garis gores
tebal
i. Garis nyata terhalang ii. Garis tepi terhalang
0,35 ------------------ Garis gores
titik tipis
i. Garis sumbu ii. Garis simetri iii. Lintasan
Tabel 3 Tabel Huruf
Sifat Ukuran dalam mm
i. Tinggi huruf besar ii. Tinggi huruf kecil
2,5
-
3,5
2,5
5
3,5
7
5
10
7
14
10
20
14
i. Jarak antara huruf ii. Jarak minimum
antara iii. Jarak minimum
antara kata
0,35
3,5
1,05
0,5
5
1,5
0,7
7
2,1
1
10
3
1,4
14
4,2
2
20
6
2,8
28
8,4
Tebal garis huruf 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
4). Kepala gambar
Kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar disudut kanan
bawah. Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus
merupakan keterangan yang secara umum menunjukan isi gambar,
yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut: nomor gambar, judul/nama
gambar, nama instansi/perusahaan, skala, nama yang menggambar,
yang mmeriksa, dan yang mengesahkan atau menyetujui, cara
proyeksi yang digunakan, keterangan lainnya sesuai keperluan.
5). Proyeksi
Menurut Nanang Ruhyat (2005: 15) dalam bukunya sebagai berikut,
Proyeksi terdiri dari dua proyeksi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi orthogonal.Proyeksi piktorial meliputi Proyeksi aksonometri proyeksi miring dan proyeksi perpektif.Sedangkan proyeksi ortoghonal meliputi proyeksi kuadran I dan proyeksi kuadran III.
B. Tinjauan Pustaka
Berikut beberapa penelitian yang diperlukan sebagai acuan dalam
pembelajaran tutor sebaya antara lain :
1. Vima Eko Prasetyo (2011), hasil pembelajaran metode think pair share.
Pada siklus I, dari langkah-langkah tersebut dihasilkan kerjasama dari 5
aspek dengan kategori sikap masih dibawah 51% dari jumlah total siswa.
Sedangkan pada siklus II kerjasama dan hasil belajar sudah mencapai
kriteria keberhasilan, lebih dari 51% dari total siswa bersikap dengan
kategori sangat baik pada tiap aspeknya.
2. M. Efendi Zarkasih (2012). Model penerapan pembelajaran matematika
pokok bahasan perbandingan dengan metode Number Head Together
(NHT) terhadap prestasi belajar ditinjau dari motivasi siswa kelas VII
SMP Negeri 8 Purworejo. Pada siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa
dengan metode NHT tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar
3. Ahmad Zen Fatoni (2010). Model Pembelajaran Problem-Based Learning
guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada siklus I dan II terjadi
nilai yang signifikan yaitu 76,14% pada siklus I dan 84,34% pada siklus II
4. Luthfi Amin Subono (2012). Upaya meningkatkan motivasi dan hasil
belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran STAD
pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 2 Sapuran tahun ajaran
2011/2012. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 68,10% dari
sebelumnya dan meningkat lagi pada siklus II yaitu sebesar 73,9%.
Pada penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa model
pembelajaran STAD (Student Teams achievement Devision) dan metode think
pair share, Problem Based Learning dan NHTmemberikan hasil yang baik
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian yang berbeda yaitu dengan metode tutor sebaya pada mapel gambar
teknik siswa kelas TKR XA SMK Puspajati, Buluspesantren, Kebumen
barangkali bisa dipakai oleh bapak atau ibu guru yang lain dalam menunjang
kesuksesan dalam pembelajaran di SMK Puspajati, Buluspesantren Kebumen
tahun ajaran 2013/2014.
C. Kerangka Berpikir
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli
teknik.Oleh karena itu gambar teknik sering juga disebut sebagai bahasa
teknik atau bahasa bagi kalangan ahli-ahli teknik.Gambar teknik sebagai suatu
bahasa teknik mempunyai tiga fungsi penting yaitu menyampaikan informasi,
sebagai bahan dokumentasi dan menuangkan gagasan untuk pengembangan.
Gambar teknik tidak sama dengan menghafal definisi, aksioma dan lain-
lain. Namun, sebuah gambar teknik harus bisa menggambarkan suatu benda
nyata atau khayalan.Dalam hal ini diperlukan suatu pembelajaran yang tepat
untuk memperoleh hasil yang maksimal. Suatu proses pembelajaran dapat
berjalan efektif dan memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal bila
seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses pembelajaran saling
mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Salah satu faktor dari luar yang
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah sarana, prosedur dan tata
cara penyampaian materi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tutor sebaya merupakan strategi pendekatan kooperatif yaitu model
pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang
dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda, semua anggota
kelompok saling bekerja sama dan membantu untuk memahami bahan materi
yang menciptakan saling menghargai sesama teman-teman lainnya.
Secara umum kegiatan siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh
dan berkembang dengan pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar
secara bekerja sama (cooperative).Ketika proses belajar dengan tutor sebaya
berlangsung, terjadi pendekatan kooperatif karena tutor sebaya akan
menggunakan bahasa sehari-hari dan bisa lebih akrab, sehingga pemelajar
atau siswa yang dibantu oleh tutor sebaya bisa mengembangkan kemampuan
dengan lebih baik untuk memahami materi gambar teknik.
Manfaat pembelajaran dengan metode tutor sebaya dapat menjadikan siswa
lebih senang belajar, kreatif, dan menyenangkan dalam kegiatannya karena
siswa lebih mudah bertanya, lebih terbuka dengan teman sebaya daripada
dengan gurunya.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesisnya sebagai
berikut,”melalui metode pembelajaran tutor sebaya mampu meningkatkan
hasil belajar gambar teknik pada siswa kelas TKR XA semester I SMK
Puspajati, Kebumen tahun ajaran 2013/2014”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian tindakan
kelas (PTK). Menurut Purwoko, Agung (2010: 1), “Penelitian tindakan kelas
(PTK) merupakan jenis penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan
oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru
dan mencoba hal-hal baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu dan
hasil pembelajaran”.
Sedangkan menurut Bambang Priyo Darmanto (2012: 7), dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada empat tahapan penelitian yaitu,
1. Perencanaan/Persiapan Secara umum, perencanaan ada dua yaitu perencanaan umum dan perencanaan
khusus. Perencanaan umum meliputi seluruh aspek yang akan dilaksanakan dalam PTK, sedangkan perncanaan khusus merupakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan tiap-tiap siklus.
2. Tindakan/action Tindakan merupakan realisasi dari perencanaan. 3. Observasi Observasi/pengamatan merupakan kegiatan untuk melihat, mencatat, dan
menilai semua peristiwa atau hal-hal yang terjadi di kelas saat penelitian. 4. Refleksi Refleksi merupakan suatu kegiatan untuk menilai dan melihat keseluruhan
proses PTK yang telah dilaksanakan dalam setiap siklus.
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dua siklus.Pada siklus pertama
terdiri dari dua pertemuan, siklus kedua terdiri dari dua pertemuan.Namun, jika
hasil penelitiannya belum sesuai dengan yang diharapkan dilanjutkan siklus
yang berikutnya. Setiap siklus ada empat tahapan yang harus dilalui seperti
yang telah dijelaskan diatas, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Puspajati, yang terletak di Desa
Sangubanyu, Buluspesantren. Sekolah tersebut memiliki dua jurusan yaitu
bidang otomotif dan komputer.Waktu penelitian dimulai dari bulan Juli sampai
bulan Desember 2013.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XA SMK Puspajati yang berjumlah
30 siswa terdiri 27 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.
D. Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini berupa prestasi belajar Gambar Teknik,
yakni hasil belajar siswa setelah pembelajaran Gambar Teknik menggunakan
model pembelajaran Tutor Sebaya.
Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini berupa perlakuan, yakni
penerapan pembelajaran gambar teknik menggunakan model pembelajaran
tutor sebaya.
E. Teknik Pengumpulan data
Menurut Arikunto, Suharsimi (2006: 149), “metode pengumpulan data
adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data,sedangkan tes adalah
serentetan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok”.
Dalam penelitian ini,teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut,
1). Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini metode dokumentasi di lakukan dari sumber absensi TKR
XA untuk mendapatkan data tentang siswa.
2). Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur, mengetahui intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimilki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto,
2006: 150). Tes disini digunakan untuk mengetahui dan mengukur besar
kemampuan siswa, mengukur keberhasilan siswa dan daya serap terhadap
gambar teknik.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Riduan (2008: 69), “instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2005: 84),“instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
dihadapi.Arikunto, Suharsimi (1997: 137), “instrumen adalah alat pada waktu
peneliti menggunakan suatu metode”.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen sebai berikut:
1). Menentukan konsep materi yang akan diajarkan
2). Membuat kisi-kisi instrumen
3).Membuat soal berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian. Soal-soal
instrumen dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen
siklus I sebagai berikut,
No. Indikator No. Soal
1. Mengetahui fungsi alat gambar 1,2
2. Mengetahui jenis-jenis ukuran kertas garis
tepi A0, A1, A2, A3, A4, A5 3, 4, 5, 6, 7, 8
2. Mengetahui jenis-jenis garis dan
penggunaanya 9,10,11,
3. Mengetahui ukuran dan perbandingan huruf
yang dianjurkan ISO 14,15,16,17
4. Mengetahui fungsi kepala gambar 12,13
Jumlah 17
Sedangkan siklus II sebagai berikut,
No. Indikator No. Soal
1. Kemampuan mendifinisikan gambar
proyeksi 1,2
2. Kemampuan untuk membedakan proyeksi
isometri, proyeksi dimetri, proyeksi trimetri 3,4,5,6,7,8,9
3. Kemampuan untuk menggambar proyeksi
kuadran I dan kuadran III 10,11,12,13,14,15
Jumlah 15
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah
data yang digunakan dengan rumus atau aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian. Data yang dikumpulkan pada setiap observasi dari hasil
belajar dari pelaksaana siklus dianalisi dengan menghitungrerata
danmenggunakan persentasererata. Rerrata dihitung dengan menggunakan
rumus :
∑ (Suharsimi Arikunto, 2009: 264)
Keterangan :
X = rerata (mean)
∑X = jumlah semua skor
N = banyak siswa yang emiliki skor itu
Untuk menghiotung persentase penulis menggunakan rumus
percentage correction, yaitu
Np = (Ngalim Purwanto, 2008: 12)
Keterangan:
Np = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor minimum
100 = bilangan genap
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila ada peningkatan
hasil belajar siswa pada siswa kelas XA SMK Puspajati semester I tahun
pelajaran 2013/2014. Pelajaran ini dikatakan berhasil apabila,
1. Nilai yang di dapat dari setiap siswa minimal 70
2. Sekurang-kurangnya 70 % prosentase ketuntasan KKM. Peningkatan hasil
belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan rata-rata persentase setiap
aspek yang diamati.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa dalam
pokok bahasan fungsi gambar teknik beserta alat yang digunakan, penggunaan
garis pada gambar teknik, dan kemampuan gambar proyeksi. Instrumen yang
digunakan berupa tes berbentuk pilihan ganda yang diikuti oleh 30 siswa.
Tabel 5 Data Prestasi Belajar Siswa
Tindakan Nilai
Tertinggi Nilai Terendah
Rata-Rata
KKM Capaian Keterangan
Kondisi Awal
76 30 64,33 70 % 25 % -
Siklus I 84,8 48,1 69,54 70 % 46,66 % Belum Berhasil
Siklus II 84 60 73,07 70 % 76,67 % Berhasil
Berdasarkan tabel I di atas, maka grafik data prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut.
0
20
40
60
80
100
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata‐rata
Gambar 1. Diagram Prestasi belajar Siswa
Adapun jumlah siswa yang mencapai KKM dan jumlah siswa yang tidak
mencapai KKM pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut.
Tabel 6
Siswa yang mencapai KKM dan siswa yang tidak mencapai KKM
Pencapaian KKM Siklus I Siklus II
Mencapai KKM 14 23
Tidak mencapai KKM 16 7
Jika di gambar dalam gambar grafik siswa yang mencapai KKM dan
siswa yang tidak mencapai KKM adalah sebagai berikut.
0
5
10
15
20
25
Mencapai KKM Tidak mencapai KKM
Siklus I
Siklus II
Column1
Gambar 2. Diagram siswa yang mencapai KKM dan siswa yang tidak
mencapai KKM
Presentasi ketutasan KKM pada siklus I dan siklus ii akan disajikan dalam
bentuk tabel berikut.
TTabel 7
Prresentasi Keetuntasan KKKM pada ssiklus I dan Siklus II
0
20
40
60
80
100
Tindakan
B. Hasil d
B
penelit
1. Sik
a.
Siklus I
Siklus I
Siklus II
Gambar 3
dan Analisi
Berdasarkan
ti sajikan se
klus I
Tahapan P
Da
Siklus II
Present
3. Diagram
s Data Pen
hasil pene
ebagai berik
Perencanaan
alam perenc
tase Ket
Pre
46.
Ketuntasan
nelitian
elitian tinda
kut.
n
canaan pene
tuntasa
esentase Ket
66 %
76
tuntasan
6,67 %
n KKM Pada
akan kelas
eliti melaku
an %
Presentase
a Siklus I da
pada siklus
ukan hal-hal
e Ketuntasan %%
an Siklus III
s I dan sikklus II
l berikut.
(1) Menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada
waktu penelitian
(2) Menyusun RPP tentang materi fungsi gambar dan peralatan
gambar teknik berdasarkan fungsinya
(3) Menyiapkan alat bantu mengajar
(4) Menyiapkan tes akhir siklus mengenai fungsi gambar dan
peralatan gambar teknik berdasarkan fungsinya
b. Tahap Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan selama 2 pertemuan dan sekaligus
pertemuan terakhir untuk tes siklus I.
(1) Pertemuan I Siklus 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 8 Oktober 2013, dimulai Pukul 14.10. Pada siklus ini
proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Pertemuan pertama membahas tentang fungsi gambar dan
peralatan gambar teknik berdasarkan fungsinya.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti
diawali dengan kegiatan awal yaitu apersepsi dan motivasi.
Kegiatan inti yaitu dengan cara menjelaskan kepada kelompok
tutor mengenai fungsi gambar dan peralatan gambar teknik
berdasarkan fungsinya. Peneliti memberikan penjelasan secara
detail kepada kelompok tutor dan setelah selesai menjelaskan
diberi kesempatan untuk bertanya barangkali kurang jelas dalam
menyampaikan materi.
Kemudian kelompok tutor menjelaskan kepada
kelompoknya sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh
peneliti. Kelompok tutor menjelaskan fungsi gambar dan peralatan
gambar teknik berdasarkan fungsinya. Pada saat pelaksanaan tutor
sebaya, peneliti selalu menekankan kepada anggota kelompoknya
untuk bertanya bila kurang jelas kepada tutornya.
Setelah kelompok tutor menjelaskan materi tersebut,
siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada peneliti barangkali
ada yang kurang jelas dari materi yang telah disampaikan oleh
kelompoknya.
(2) Pertemuan 2 Siklus I
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
11 Oktober 2013, dimulai pukul 13.00-15.00. Pada siklus ini
proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan oleh peneliti. Pertemua
kedua membahas tentang macam-macam alat gambar, macam-
macam garis berdasarkan fungsinya.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti
diawali dengan kegiatan awal yaitu apersepsi dan motivasi.
Kegiatan inti yaitu dengan cara menjelaskan kepada kelompok
tutor mengenai garis-garis yang digunakan dalam gambar teknik.
Peneliti memberikan penjelasan secara detail kepada kelompok
tutor dan setelah selesai menjelaskan diberi kesempatan untuk
bertanya barangkali kurang jelas dalam menyampaikan materi.
Kemudian kelompok tutor menjelaskan kepada
kelompoknya sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh
peneliti. Kelompok tutor menjelaskan macam-macam alat gambar,
macam-macam garis berdasarkan fungsinya. Pada saat
pelaksanaan tutor sebaya, peneliti selalu menekankan kepada
anggota kelompoknya untuk bertanya bila kurang jelas kepada
tutornya.
Setelah kelompok tutor menjelaskan materi tersebut,
siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada peneliti barangkali
ada yang kurang jelas dari materi yang telah disampaikan oleh
kelompoknya.
Setelah peneliti memberikan kesempatan bertanya pada
siswa, tepat jam 14.30 peneliti memberikan lembar soal kepada
siswa yang berisi pilihan ganda. Sebelum mengerjakan, peneliti
memberikan petunjuk pengerjaan soal tersebut dan membacakan
aturan-aturan selama tes berlangsung.
c. Pengamatan
Pada siklus I, aktifitas belajar siswa masih rendah dan cenderung
pasif dalam pembelajaran. Selain itu, masih ada siswa yang bercanda
dan kurang memperhatikan tutornya.
d. Refleksi
Dari siklus I dapat diketahui hal-hal sebagai berikut.
1. Belum semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tertib
2. Banyak siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran
3. Sebagian siswa belum memahami materi dengan baik
4. Prestasi belajar sudah meningkat dibanding sebelum penelitian,
tetapi belum mencapai tingkat ketuntasan siswa.
5. Rerata hasil belajar secara umum sebesar 69,54
2. Siklus II
a. Tahapan Perencanaan
Dalam perencanaan peneliti melakukan hal-hal berikut.
(1) Menentukan materi pembelajaran yang akan disampakan pada
waktu penelitian
(2) Menyusun RPP tentang materi pengertian gambar proyeksi,
pembagian dari proyeksi tersebut dan menjelaskannya dan
menggambarkan lambang proyeksi kuadran I dan III.
(3) Menyiapkan alat bantu mengajar
(4) Menyiapkan tes akhir siklus mengenai fungsi gambar dan alat-alat
gambar, fungsi garis dan penggunaanya
b. Tahap Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan selama 2 pertemuan dan pertemuan
terakhir sekaligus sebagai pertemuan terakhir untuk tes siklus II.
(1) Pertemuan 1 Siklus II
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 22 Oktober 2013, dimulai pukul 14.10. Pada Siklus ini
proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Pertemuan pertama membahas tentang pengertian gambar
proyeksi, pembagian dari proyeksi tersebut dan menjelaskannya.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti
diawali dengan kegiatan awal yaitu apersepsi dan motivasi.
Kegiatan inti yaitu dengan cara menjelaskan pengertian gambar
proyeksi dan pembagian dari proyeksi tersebut dan
menjelaskannya. Peneliti memberikan penjelasan secara detail
kepada kelompok tutor dan setelah selesai menjelaskan diberi
kesempatan untuk bertanya barangkali kurang jelas dalam
menyampaikan materi.
Kemudian kelompok tutor menjelaskan kepada
kelompoknya sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh
peneliti. Kelompok tutor menjelaskan pengertian pengertian
gambar proyeksi, pembagian dari proyeksi tersebut dan
menjelaskannya. Pada saat pelaksanaan tutor sebaya, peneliti
selalu menekankan kepada anggota kelompoknya untuk bertanya
bila kurang jelas kepada tutornya.
Setelah kelompok tutor menjelaskan materi tersebut,
siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada peneliti barangkali
ada yang kurang jelas dari materi yang telah disampaikan oleh
kelompoknya.
(2) Pertemuan II Siklus 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
25 Oktober 2013, dimulai pukul 13.00-15.00. Pada siklus ini
proses pembelajaran berlangsung sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan oleh peneliti. Pertemua
kedua melanjutkan tentang pembagian dari proyeksi tersebut dan
menjelaskannya dan menggambarkan lambang proyeksi kuadran I
dan III.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti
diawali dengan kegiatan awal yaitu apersepsi dan motivasi.
Kegiatan inti yaitu dengan cara menjelaskan(melanjutkan) kepada
kelompok tutor tentang pembagian dari proyeksi tersebut dan
menjelaskannya dan menggambarkan lambang proyeksi kuadran I
dan III. Peneliti memberikan penjelasan secara detail kepada
kelompok tutor dan setelah selesai menjelaskan diberi kesempatan
untuk bertanya barangkali kurang jelas dalam menyampaikan
materi.
Kemudian kelompok tutor menjelaskan kepada
kelompoknya sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh
peneliti. Kelompok tutor melanjutkan tentang pembagian dari
proyeksi tersebut dan menjelaskannya dan menggambarkan
lambang proyeksi kuadran I dan III.Pada saat pelaksanaan tutor
sebaya, peneliti selalu menekankan kepada anggota kelompoknya
untuk bertanya bila kurang jelas kepada tutornya.
Setelah kelompok tutor menjelaskan materi tersebut,
siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada peneliti barangkali
ada yang kurang jelas dari materi yang telah disampaikan oleh
kelompoknya.
Setelah peneliti memberikan kesempatan bertanya pada
siswa, tepat jam 14.30 peneliti memberikan lembar soal kepada
siswa yang berisi pilihan ganda. Sebelum mengerjakan, peneliti
memberikan petunjuk pengerjaan soal tersebut dan membacakan
aturan-aturan selama tes berlangsung.
c. Pengamatan
Setelah peneliti menjelaskan hasil dari aktifitas pada siklus II,
nampaknya aktifitas belajar siswa meningkat dan cenderung aktif
dalam pembelajaran. Selain itu, siswa yang bercanda dan kurang
memperhatikan tutornya hanya satu dua siswa.
d. Refleksi
Dari siklus II dapat diketahui hal-hal sebagai berikut.
1. Terlihat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tertib
2. Banyak siswa yang aktif dalam pembelajaran
3. Siswa belum memahami materi dengan baik hanya satu, dua
4. Prestasi belajar sudah meningkat dibanding siklus I.
5. Rerata hasil belajar secara umum sebesar 73,07.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan yang
dilakukan dengan refleksi pengamatan setiap tindakan siklus yang dilakukan di
kelas TKR XA tahun pelajaran 2013/2014.
Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan dalam pembelajaran
gambar teknik. Dengan diterapkannya metode pembelajaran tutor sebaya
secara keseluruhan hasilnya pnelitian menunjukkan adanya peningkatan.
Peningkatan hasil penelitian ini secara lebih jelasnya terlihat seperti pada
grafik berikut,
0102030405060708090
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata‐rata
Gambar 4. Diagram peningkatan hasil belajar siswa
Berdasarkan grafik diatas diperoleh bahwa jumlah prosentase capaian
prestasi belajar siswa dari kondisi awal 25 % menjadi 46,66 % pada siklus I
dan pada siklus ini belum mencapai batas minimal indikator 70 %. Langkah-
langkah yang diambil pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada
siklus I yaitu peneliti berusaha membagi waktu seefisien mungkin dalam
pembelajaran tersebut dan membantu tutor dalam memberikan materi
manakala ada siswa yang belum memahami materi tersebut.
Prosentase capaian prestasi belajar siswa pada siklus II sudah baik
mencapai 76,67 %. Hasil ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang
ditentukan dan sudah memenuhi ketuntasan lebih dari sama dengan 70 %,
sehingga tidak perlu untuk ke siklus selanjutnya. Dari uraian diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah
dilakukan pembelajaran dengan metode tutor sebaya.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, dengan menggunakan
metode pembelajaran tutor sebaya mampu meningkatkan hasil belajar siswa
TKR XA SMK Puspajati walaupun peralatan yang dimiliki minim. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari sebelum
tindakan siklus dari 25 % menjadi 46,66 % pada siklus I dan meningkat lagi
pada siklus II sebesar 76,67 %.
B. Saran
1. Pembelajaran dengan metode tutor sebaya dapat dijadikan sebagai
alternatif dalam pembelajaran gambar teknik pada SMK Puspajati
Buluspesantren, Kab. Kebumen
2. Pembelajaran metode tutor sebaya dapat dikembangkan pada materi lain
dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta: Balai Pustaka Riduan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Tingkat Satuan Pendidikan. Jogjakarta:
Nuansa Aksara Sudjana. 2005. Metode Statika. bandung: Tarsito. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru. Sugiyono. 2005. Statika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Hamzah B Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: UNNES
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya ___________www.slideshare.net/riansyahdeni/penggunaantutorsebaya.Diakses
tanggal 17 Maret 2014.