penggunaan multimeter

Upload: ar-rahman

Post on 06-Mar-2016

63 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PENGGUNAAN MULTIMETER

TRANSCRIPT

  • PENGGUNAAN MULTIMETER

    1. Mengukur Hambatan

    Alat dan Bahan

    1. Multimeter

    2. Resistor berbagai macam ukuran

    Langkah Percobaan

    1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur beberapa resistor dengan

    berbagai macam hambatan

    2. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan diukur.

    3. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm dengan menghubungkan test

    lead (+) dan test lead negatif kemudian memutar tombol pengatur pada kedudukan nol

    ke kanan atau ke kiri.

    4. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam tabel

    5. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai yang berbeda

    6. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body resistor dengan hasil pengukuran.

    Cara Mengukur Resistor

  • Hasil Percobaan

    Komponen Resistor 1 Resistor 2 Resistor 3 Resistor 4 Resistor 5

    Warna Gelang 1

    Nilai Gelang 1

    Cokelat Cokelat Cokelat Orange Merah

    1 1 1 3 2

    Warna Gelang 2

    Nilai Gelang 2

    Hijau Hitam Hitam Hitam Hitam

    5 0 0 0 0

    Warna Gelang 3

    Pengali Gelang 3

    Cokelat Cokelat Merah Putih Hitam

    101 101 102 9 0

    Warna Gelang 4

    Pengali Gelang 4

    - - - Merah Cokelat

    - - - 102 101

    Warna Gelang 5

    Toleransi Gelang 5

    Emas Emas Emas Cokelat Cokelat

    5 % 5 % 5 % 1 % 1 %

    Nilai Resistor 150 5 %

    100 5 %

    1000 5%

    30900

    1 %

    2000 1%

    Hasil Pengukuran

    Digital

    147,5 99,3 1006 30600 2080

  • 2. Mengukur Tegangan AC

    Alat dan Bahan

    1. Multimeter

    2. Travo 350 mA

    3. Kabel + Colokan

    Langkah Percobaan

    1. Lilitkan kabel ke travo pada terminal lilitan primer di titik 0 Volt dan 220 Volt, lalu

    sambungkan aliran listrik.

    2. Atur Posisi Saklar Selektor Multimeter ke ACV

    3. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Dalam hal ini kita pilih

    tegangan 200 Volt pada Multimeter karena kita akan mengukur tegangan dengan

    rentang 6 9 Volt.

    4. Hubungkan probe Multimeter ke terminal lilitan sekunder Travo. Dalam percobaan ini

    kita hubungkan probe hitam ke titik CT dan probe merah ke titik 6 Volt, 9 Volt, dan 12

    Volt secara bergantian

    5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter dan catat hasilnya.

  • Hasil Percobaan

    Titik Ukur Hasil Pengukuran

    6 Volt 6,2 Volt

    9 Volt 10 Volt

    12 Volt 13,2 Volt

  • 3. Mengukur Tegangan DC

    Alat dan Bahan

    1. Multimeter

    2. Travo 350 mA

    3. Kabel + Colokan

    4. Kiprok 1 Amper

    Langkah Percobaan

    1. Lilitkan kabel ke travo pada terminal lilitan primer di titik 0 Volt dan 220 Volt, lalu

    sambungkan aliran listrik.

    2. Hubungkan 2 kaki kiprok yang tak bermuatan ke 2 titik terminal lilitan sekunder dari

    travo. Dalam percobaan ini 2 titik tersebut adalah 6 Volt, 9 Volt, dan 12 Volt dengan

    masing masing 2 titik.

    3. Atur Posisi Saklar Selektor Multimeter ke DCV

    4. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Dalam hal ini kita pilih

    tegangan 20 Volt pada Multimeter karena kita akan mengukur tegangan dengan rentang

    6 9 Volt.

    5. Hubungkan probe Multimeter ke 2 kaki kiprok yang bermuatan. Probe hitam

    dihubungkan ke muatan negative dari kiprok dan probe merah dihubungkan ke muatan

    positif dari kiprok.

    6. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter dan catat hasilnya.

  • Hasil Percobaan

    Titik Ukur Hasil Pengukuran

    6 Volt 12 Volt

    9 Volt 18,3 Volt

    12 Volt 24,8 Volt

  • Hasil Percobaan

    ( non simetris)

    Titik Ukur Hasil Pengukuran

    6 Volt 5,6 Volt

    9 Volt 8,69 Volt

    12 Volt 11,8 Volt

  • 4. Mengukur Arus Listrik

    Alat dan Bahan

    1. Multimeter

    2. 2 Batrai A3 1,5 Volt + Socket + Lampu LED

    Langkah Percobaan

    1. Pasang batrai pada Socket.

    2. Atur Posisi Saklar Selektor Multimeter ke DCA

    3. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Dalam percobaan ini kita

    pilih 200 mA karena akan mengukur arus yang kecil yaitu lampu LED.

    4. Hubungan probe hitam Multimeter ke kabel hitam pada Socket Batrai. Lalu probe

    merah multimeter dihubungkan salah satu ke kaki lampu LED. Kemudian kabel merah

    pada socket batrai dihubungkan ke kaki lampu LED satunya.

    5. Jika lampu LED menyala, maka arus telah mengalir pada rangkaian tersebut.

    6. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

    Rangkaian Listrik

  • Hasil Pengukuran

    Dari hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan multimeter, arus yang

    mengalir dari batrai 1,5 volt ke lampu LED adalah 66,2 mA.

  • 5. Menentukan BCE (Basis, Collector, Emitor) Transistor

    Dasar Teori

    Transistor adalah salah komponen elektronik yang berperan penting dalam perkembangan

    teknologi, tanpa transistor komputer tidak mungkin diciptakan, dan tanpa transistor pula

    mungkin radio masih sebesar meja.

    Transistor memiliki 3 buah kaki atau pin yaitu: Collector (C), Emitter (E) dan Basis (B).

    Posisi kaki-kaki ini berbeda antara transistor satu dengan yang lain walaupun ada juga yang

    sama.

    Transistor secara umum dibagi menjadi 2 macam yaitu PNP dan NPN

    >>Tansistor NPN

    >>Tansistor PNP

    Alat dan Bahan

    1. Multimeter

    2. 2 jenis Transistor (C9012 dan C9013)

    Langkah Percobaan

    1. Mengukur dan Membuat Tabel Pengukuran

    Siapkan multitester dan atur posisi kenop putar pada fitur test dioda

    Bayangkan atau gambarkan posisi kaki transistor dengan urutan angka 1, 2, dan 3

    Buat tabel pengukuran dengan 6 buah titik ukur, yaitu 1 - 2, 1 - 3, 2 - 3, 2 - 1, 3 - 1,

    dan 3 - 2

    Tetapkan probe warna hitam atau batang uji negatif untuk angka pertama, dan probe

    warna merah atau batang uji positif untuk angka kedua, contoh: pada titik ukur 1 - 2,

    probe hitam pada titik 1, dan probe merah pada titik 2

    Catat hasil tiap kali pengukuran

    Prinsip kerja dari transistor NPN adalah: arus akan mengalir dari

    kolektor ke emitor jika basisnya dihubungkan ke ground (negatif). Arus

    yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir

    dari kolektor ke emitor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin

    basis dipasang sebuah resistor.

    Prinsip kerja dari transistor PNP adalah arus akan mengalir dari emitter

    menuju ke kolektor jika pada pin basis dihubungkan ke sumber

    tegangan ( diberi logika 1). Arus yang mengalir ke basis harus lebih

    kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab

    itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor.

  • 2. Menentukan Kaki dan Jenis Transistor

    Setelah tabel pengukuran kita peroleh, ada dua buah titik pengukuran yang mendapatkan

    hasil atau jarum Ohm meter bergerak, seperti contoh gambar di atas yaitu titik 1 - 2 dan

    titik 3 2 yang bergerak. Maka saatnya kita menentukan kaki dan jenis transistor, dengan

    cara:

    Basis merupakan angka yang sama yang terdapat pada dua buah titik ukur

    Jenis NPN atau PNP nya bisa kita tentukan dengan melihat probe mana yang terhubung

    kaki basis. Apabila titik basis terhubung probe hitam, maka transistor jenis PNP, dan

    bila titik basis terhubung probe merah, maka transistor jenis NPN

    Bias maju Emitter-Base lebih besar dari Collector-Base, atau E-B > C-B, pada transistor

    jenis PNP. Bias maju Base-Emitor lebih besar dari Base-Collector, atau B-E > B-C, pada

    transistor jenis NPN

  • Hasil Percobaan

    1. Transistor jenis pertama (C9012)

    Titik Ukur Hasil

    1 2 0

    1 3 0

    2 1 706

    2 3 704

    3 1 0

    3 - 2 0

    Sehingga kita dapatkan kesimpulan:

    1. Pada titik 2 kaki basis transistor C9012

    2. Transistor C9012 merupakan jenis PNP, basis berada diprobe hitam

    3. Pada titik 1 kaki emitor dan pada titik 3 kaki kolektor transistor C9012, karena

    titik 2 - 1 > 2 - 3

    4. Gambar transistor C9012 seperti terlihat dibawah ini

  • 2. Transistor jenis kedua (C9013)

    Titik Ukur Hasil

    1 2 733

    1 3 0

    2 1 0

    2 3 0

    3 1 0

    3 - 2 730

    Sehingga kita dapatkan kesimpulan:

    1. Pada titik 2 kaki basis transistor C9013

    2. Transistor C9013 merupakan jenis NPN, basis berada diprobe merah

    3. Pada titik 1 kaki emitor dan pada titik 3 kaki kolektor transistor C9013, karena

    titik 1 - 2 > 3 - 2

    4. Gambar transistor C9013 seperti terlihat dibawah ini