penggunaan open source physics (osp)-tracker pada …repository.uinjambi.ac.id/359/1/skripsi nia dwi...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN OPEN SOURCE PHYSICS (OSP)-TRACKER PADA
KEGIATAN PEMANTAPAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN ALAM
MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
NIA DWI YOLANDA
NIM. TF. 140573
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
PENGGUNAAN OPEN SOURCE PHYSICS (OSP)-TRACKER PADA
KEGIATAN PEMANTAPAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN ALAM
MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu
(S1)
Oleh
NIA DWI YOLANDA
NIM. TF. 140573
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah dengan hati yang tulus dan ikhlas, Penulis ucapkan kehadirat Allah
SWT telah memberikan penulis kesempatan tuk membahagiakan Orang-orang yang kucintai
dan kusayangi Satu langkah telah kutapaki dan semoga ini akan menambah Kemantapan
langkah hari esokku.
Kupersembahkan karyaku ini Untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku
Terutama buat yang tercinta Ayahanda Subandi dan Ibunda Tuty Hartati. Yang telah sabar
mengasuh dan mendidik ananda sejak lahir hingga dewasa dengan penuh Cinta kasih untuk
menunaikan cita-cita yang suci dan mulia, agar ananda menjadi anak yang berbakti kepada
kedua orang tua dan berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.
Terima kasih juga kuucapkan kepada Mbakku Widya Puspita Sari, Amd, Mas Ku Idris
Wahyu Hidayanto, Amd dan Adik-adikku Nur Anisa Mardiah, Mudhiah Fadhilah
Rahmah dan Muhammad Yusuf Jhuhdan dan tak lupa beserta keluarga besarku. Tanpa
dukungan dan do‟a mereka yang selalu mengiringi perjalananku Tidak mungkin aku jadi
seperti ini.
Terkhusus untuk Mahad Al- Jamia’ah UIN STS JAMBI Angkatan ke-VII
Untuk sahabat-sahabatku, Imilda Sari, S.Pd, Nova Aprita Ericha M. Harahap, S.Pd,
Ena Triana, S.Pd, Didit Prayogo, S.Pd, serta untuk teman-teman seperjuangan Fisika
angkatan 2014 yang selalu memberi suport dan mendengarkan keluh kesah selama
menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih sudah menjadi pendengar terbaik selama ini,
terimakasih juga untuk Penduduk RKPH (Rumah Kost Putri Hana) dan para Penduduk
Kontrakan Bidadari Surga terima kasih untuk saran dan kritikannya, untuk motivasi yang
luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata Terimalah bingkisan indah ini sebagai
persembahkan Semoga Allah meridhoi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat yang Allah maha kuasa, atas limpahan rahmat, taufik dan
karunianyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Open
Sorce Physics (OSP)- Tracker Pada Kegiatan Pemantapan Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas IX Ilmu Pengetahuan Alam Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi”. Shalawat dan
salam tidak luput penulis sampaikan kepada junjungan umat, tauladan bagi kita semua yaitu
Nabi Muhammad SAW yang senantiasa diharapkan syafa‟atnya di dunia dan di akhirat
kelak.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus diselesaikan untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Dalam penyelesaiannya tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala hormat dan kerendahan hati
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ketua Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Boby Syefrinando,S.Si, M.Si, sebagai dosen Pembimbing I dan Bapak Adfal
Afdala, M.Si sebagai dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Kepala Madrasah Aliyah Laboratorium beserta Guru Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
memperoleh data dilapangan.
ABSTRAK
Nama : Nia Dwi Yolanda
Jurusan : Tadris Fisika
Judul : Penggunaan Open Source Physics (OSP)-Tracker Pada Kegiatan
Pemantapan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan
Alam Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi
Penelitian ini bertujuan untuk menerapan penggunaan media Open Source Physics
(OSP)-Tracker pada pokok bahasan momentum dan impuls guna untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa sekolah Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
Pre-Eksperimen, dengan desain One Group Pretest-Posttest, sedangkan pengumpulan data
dilakukan dengan pretest-posttest, lembar observasi dan angket. Penelitian ini menyatakan
bahwa metode eksperimen dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar siswa yang dihasilkan dapat dilihat
dari nilai rata-rata N-Gain pretest-posttest yang diperoleh. Untuk nilai rata-rata N-Gain tes
prestasi belajar yang diperoleh adalah 0,40
Kata kunci: Open Source Physics (OSP)-Tracker, Prestasi Belajar
ABSTRACT
Name : Nia Dwi Yolanda
Majors : Physics Education
Title : Use of Open Source Physics (OSP) -Tracker on Strengthening Activities
Against Student Achievement Class XI of Natural Sciences Laboratory Madrasah
Aliyah Jambi City
This study aims to apply the use of Open Source Physics (OSP) -Tracker media on the
topic of momentum and impulse to improve the learning achievement of Laboratory
Madrasah Aliyah Laboratory students in Jambi City. The sample used in this study amounted
to 34 students. This research is a Pre-Experiment research, with the design of One Group
Pretest-Posttest, while data collection is done by pretest-posttest, observation sheet and
questionnaire. This study states that the experimental method can help students in improving
student learning achievement in the learning process. The improvement of students' learning
achievement that is produced can be seen from the average value of N-Gain pretest-posttest
obtained. For the average value of N-Gain the learning achievement test obtained is 0.40
Keywords: Open Source Physics (OSP) -Tracker, Learning Achievement
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
NOTA DINAS ................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
MOTTO .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
C. Batasan Masalah ............................................................................. 3
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ............................................................................... 5
B. Studi Relevan .................................................................................. 25
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 28
B. Pendekatan dan Desain Penelitian .................................................. 28
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .................................... 29
D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 30
E. Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 35
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 37
G. Jadwal Penelitian ............................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 52
B. Saran ............................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................... ........... 92
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Semester.......................................................... 2
Tabel 2.1. Topik-Topik Fisika yang dapat dianalisis menggunakan Tracker
.............................................................................................................................. 18
Tabel 3.1. Desain Penelitian ........................................................................... 29
Tabel 3.2. Interpretasi Nilai r .......................................................................... 33
Tabel 3.3. Interpretasi Koefisien dan Korelasi Reliabilitas ............................ 34
Tabel 3.4. Interpretasi Tingkat Kesukaran ...................................................... 34
Tabel 3.5. Interpretasi Daya Pembeda Soal .................................................... 35
Tabel 3.6. Kategorisasi Skor Rata-Rata N-gain .............................................. 38
Tabel 3.7. Interpretasi Penilaian Angket......................................................... 39
Tabel 3.8. Jadwal Penelitian ........................................................................... 40
Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Aktivitas Guru ................................................. 42
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa ................................................ 42
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Validitas Butir Soal Prestasi Belajar ............... 43
Tabel 4.4 Rekapitulasi Reliabilitas Prestasi Belajar ..................................... 43
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda Butir Soal................................ 45
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Tingkat Kesukaran .......................................... 46
Tabel 4.7. Rekapitulasi Analisis Data Prestasi Belajar .................................... 46
Tabel 4.8. Rekapitulasi Analisis Data Tanggapan Siswa ................................. 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tracker .........................................................................................17
Gambar 2.2. Kurva .............................................................................................21
Gambar 2.3. Peristiwa Tumbukan Antara Bola Biliar A dan Bola Biliar B .....21
Gambar 2.4. Peristiwa Bola Menumbuk Lantai...................................................24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi ...................................................................... 56
Lampiran 2 Silabus ........................................................................................ 60
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 62
Lampiran 4 Lembar Validasi RPP ................................................................. 74
Lampiran 5 Lembar Validasi Soal ................................................................. 77
Lampiran 6 Soal Prestasi Belajar ................................................................... 79
Lampiran 7 Skor Prestasi Belajar ................................................................ 84
Lampiran 8 Rekapitulasi Prestasi Belajar ...................................................... 85
Lampiran 9 Kartu Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir ...................................... 86
Lampiran 10 Dokumentasi ............................................................................... 90
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 92
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma dalam pendidikan dari guru sebagai pusat pembelajaran (teacher
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) menuntut siswa
untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jika sebelumnya guru menjadi pusat kegiatan
pembelajaran maka sekarang guru berfungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran
di kelas. Menurut teori konstruktivisme pembelajaran merupakan suatu proses pembentukan
makna yang aktif, dimana siswa bukan hanya penerima pasif informasi. Siswa juga dituntut
untuk dapat membangun pemahamannya sendiri melalui proses kognitif.
Rendahnya prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang
sebagian besar masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), hanya 22,5%
siswa yang nilainya berada diatas KKM. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan guru
fisika di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi yaitu dengan ibu Ike Maryanti, S.Pd,
pembelajaran fisika yang dilakukan selama ini belum melatihkan berpikir kreatif siswa. Guru
yang bersangkutan mengemukakan bahwa materi pelajaran fisika oleh sebagian siswa
merupakan pelajaran yang dianggap relatife sulit, karena menurut para siswa dalam
pembelajaran Fisika selalu berkaitan dengan rumus dan hitung-hitungan sehingga kebayakan
siswa beranggapan bahwa pembelajaran Fisika itu membosankan dan sulit untuk
dipahamserta kurangnya alokasi waktu untuk mengajar fisika sehingga guru harus mengejar
sasaran kurikulum yang ditentukan. Akibatnya yang terjadi dalam proses pembelajaran
hanyalah transfer pengetahuan kognitif.
Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Ujian Semester
N
o
K
elas
Tahun
Ajaran
K
KM
Nilai
Rata-Rata
Ujian Semester
1 XI
Mia I
2012/20
13
70 60
2 XI
Mia I
2013/20
14
70 65
3 XI
Mia I
2014/20
15
70 65
4 XI
Mia I
2015/20
16
70 67
5 XI
Mia I
2016/20
17
70 60
Hal ini disebabkan karena selama pembelajaran berlangsung guru masih
menggunakan media pembelajaran yang bersifat konvensional. Dimana aktivitas dalam
proses belajar mengajar masih pada tingkat mencatat, mendengar, dan memperhatikan
penjelasan guru. Dengan media pembelajaran ini siswa kurang berperan aktif dalam proses
belajar mengajar dan siswa akan menjadi cepat jenuh sehingga motivasi dalam belajar
menjadi kurang, sehingga menuntut guru lebih kreatif dalam menerapkan model
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan data tersebut diperlukan alat bantu supaya dalam waktu yang terbatas
siswa mudah menerima informasi yang disampaikan. Media dapat memberikan stimulus
berupa gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam atau perpaduannya.
Komputer adalah media yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk
stimulus diatas. Itulah alasannya mengapa media ini sangat bermanfaat untuk proses
pembelajaran.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait penggunaan media dalam
pembelajaran diperoleh hasil bahwa penggunaan Video Based-Labs dapat meningkatkan
motivasi dan pemahaman konsep siswa (Beicher & Abbot, 1999), penggunaan video analisis
dapat meningkatkan motivasi siswa serta membantu siswa dalam memahami konsep fisika (
Rodrigues, Pearce & Livett, 2001), Computer-Based Tool dapat memfasilitasi siswa dalam
belajar, dan meningkatkan pemahaman konsep siswa (Sokoloff, Laws & Thornton, 2007),
serta pemanfaatan perangkat lunak video analisis tracker dalam eksperimen fisika: analisis
genetika untuk kasus tumbukan (Winarti & Ishafit, 2007).
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, peneliti bermaksud
melakukan pelitian terhadap siswa Madrasah Aliyah Laboratorium. Peneliti juga ingin
mengetahui apakah penggunaan media Open Source Physics (OSP)-Tracker pada kegiatan
pemantapan yang ditunjang dengan kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Oleh karena itu untuk penelitian kali ini berjudul “ Penggunaan Media Open
Source Physics (OSP)-Tracker pada Kegiatan Pemantapan Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Kelas XI IPA Kota Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi dan media yang canggih
2. Kurangnya pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas
3. Sistem pembelajaran yang masih monoton dan konvensional
4. Rendahnya prestasi belajar Fisika siswa kelas XI Madrasah Aliyah Laboratorium
Kota Jambi
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini supaya tidak menyimpang dari tujuan semula, maka terdapat
batasan dari penelitian yang akan dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Prestasi belajar yang dimaksud meliputi aspek meningat atau C1, aspek memahami
atau C2, aspek menerapkan atau C3, aspek menganalisis atau C4. Peningkatan
prestasi belajar siswa diukur menggunakan gain dinormalisasi <g> dengan
kategori yang dikemukan oleh Hake (1998).
2. Media Open source Physics (OSP)-Tracker yang dimaksud adalah penanyangan
hasil analisis video percobaan melalui tracker yang dikembangkan oleh Tim
kerjasama Open Source Physics (OSP) Java pada kegiatan akhir/pemantapan
pembelajaran.
3. Materi yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah momentum dan
impuls pada mata pelajaran fisika
4. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester ganjil tahun
ajaran 2018/2019di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini menjadi lebih terarah, Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian yakni: “Bagaimana
peningkatan prestasi belajar siswa setelah penggunaan media Open Source Physics
(OSP)-Tracker pada kegiatan akhir pembelajaran di kelas XI Ilmu Pengetahuan Alam
Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi”.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas,
dapat dirumuskan masalah penelitian yakni, Adapun penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mendapatkan gambaran peningkatan prestasi belajar siswa setelah
penggunaan media Open Source Physics (OSP)-Tracker pada kegiatan
akhir pembelajaran di kelas XI Ilmu Pengetahuan Alam Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi.
b. Mendapatkan deskripsi tanggapan siswa mengenai pembelajaran
menggunakan Open Source Physics(OSP)-Tracker.
2. Kegunaan penelitian
a. Bagi guru dapat digunakan sebagai rujukan untuk menerapkan media, metode
dan pendekatan pembelajaran baru yang dapat meningkatkan kualitas belajar
siswa.
b. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai rujukan/masukan untuk
pengembangan penelitian berikutnya.
c. Sebagai sumbangan pemikiran dalam perbaikan pengajaran fisika dalam
dunia pendidikan pada umumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran Konstruktivisme
a. Pengertian Konstruktivisme
Menurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi dari orang
yang mengenal sesuatu. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang
lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya.
Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses
asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk
suatu skema yang baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengetahuan
secara aktif dan terus menerus (Suparno, 1997).
Kontruksi berarti bersifat membangun dalam konteks filsafat pendidikan.
Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang
berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran
kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit,
yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Sedangkan menurut Tran Vui konstruktivisme adalah suatu filsafat belajar
yang dibangun atas anggapan bahwa dengan memfreksikan
pengalaman-pengalaman sendiri. Sedangkan teori konstruktivisme adalah sebuah
teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari
kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya
tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain.
Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori ini memberikan
keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan
dirinya sendiri. Adapun tujuan dari teori ini dalah sebagai berikut:
1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa
itu sendiri.
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan
mencari sendiri pertanyaannya.
3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman
konsep secara lengkap.
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
5. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori
belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa
juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori
belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam
tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap
perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam
mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak
berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988 hal.132).
Selanjutnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama dalam Dahar,
menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam
pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena
adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi
1988 hal.133).
Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi
pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau memodifikasi
skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996 hal.7).
b. Langkah- Langkah Pembelajaran Konstruktivisme
1) Identifikasi tujuan
Tujuan dalam pembelajaran akan memberi arah dalam merancang
program, implementasi program dan evaluasi.
a) Menetapkan Isi Produk Belajar
Pada tahap ini ditetapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika
yang mana yang harus dikuasai siswa.
b) Identifikasi dan Klarifikasi Pengetahuan Awal Siswa
Identifikasi pengetahuan awal siswa dilakukan melalui tes awal,
interview klinis dan peta konsep.
c) Identifikasi dan Klarifikasi Miskonsepsi Siswa
Pengetahuan awal siswa yang perlu dianalisa lebih lanjut untuk
menetapkan mana diantaranya yang telah sesuai dengan konsepsi ilmiah,
mana yang salah atau miskonsepsi.
d) Perencanaan Program Pembelajaran dan Strategi Pengubahan Konsep
Program pembelajaran dijabarkan dalam bentuk satuan pelajaran.
Sedangkan strategi pengubahan konsep siswa diwujudkan dalam bentuk
modul.
e) Implementasi Program Pembelajaran dan Strategi Pengubahan Konsepsi
2) Evaluasi
Setelah berakhirnya kegiatan implementasi program pembelajaran maka
dilakukan evaluasi terhadap efektivitas model belajar yang telah diterapkan.
a) Klarifikasi dan Analisis Miskonsepsi Siswa yang Resisten
Berdasarkan hasil evaluasi perubahan miskonsepsi maka dilakukan
klarifikasi dan analisis terhadap miskonsepsi siswa baik yang dapat diubah
secara tuntas maupun yang resisten.
b) Revisi Strategi Pengubahan Miskonsepsi
Hasil analisis miskonsepsi yang resisten digunakan sebagai
pertimbangan dalam merevisi strategi pengubahan konsepsi siswa.
c. Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang diterapkan dalam
belajar mengajar adalah:
1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali
hanya dengan keaktifan siswa sendiri untuk memahami.
3) Siswa aktif mengkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu
terjadi perubahan konsep ilmiah
4) Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar
proses kontruksi berjalan lancar.
5) Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6) Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah
pertanyaan
7) Mencari dan menilai pendapat siswa
8) Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting yaitu guru tidak
boleh hanya memberikan pengetahuan kepada siswa karena siswa harus
membangun pengetahuan dari pemikirannya sendiri. Seorang guru dapat membantu
proses ini dengan cara mengajar dan membuat informasi menjadi sangat bermakna
dan sangat relevan bagi siswa.
d. Kelebihan dan Kelemahan Konstruktivisme
Kelebihan Model Konstruktivisme
1) Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikankesempatan
kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan
menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan
mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasanya.
2) Pembelajaran beradasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang
berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan
kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas
pengetahuan mereka tentang fenomena fisika dan memiliki kesempatan
untuk merangkai fenomena fisika sehingga siswa tedorong untuk
membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena fisika yang bisa
menantang siswa.
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang
pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif,
merefleksi tentang model dan teori, serta mengenalkan gagasan-gagasan
pada saat yang tepat.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar
siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan
berbagai konteks sehingga memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai
strategi belajar.
5) Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka setelah
menyadari kemajuan mereka serta memberikan kesempatan siswa untuk
mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
6) Memberikan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung siswa
mengungkapkan gagasan, saling menyimak dan menghindari kesan selalu
ada satu jawaban yang benar.
Kelemahan Model Konstruktivisme dalam membahas kekurangan atau
kelemahan kita dapat melihat pada proses pembelajaran dimana peran guru
sebagai pendidik kurang begitu mendukung.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah standar test untuk mengukur kecakapan atau
pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan
atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah
dicapai (menurut Purwodarmito pada Heriyanto, 2013)“Djamarah, Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok. Sedangkan menurut Ma‟us bahwa
prestasi belajar adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil
yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Prestasi adalah hasil yang diperoleh dari kecakapan dan keterampilan
serta sikap. Prestasi juga bisa dikatakan sebagai keunggulan atau kelebihan
yang diperoleh dari suatu bentuk pertumbuhan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dengan cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
(Hamalik, 1994 hal.983).
Menurut Gage belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Sedangkan
Henry berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam
jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa
kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu
perangsangan tertentu (Sagala. S 2012 hal.13).
Belajar menurut Gagne adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan
hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar tejadi apabila suatu
situasi stimulasi bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian
rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu kewaktu setelah ia mengalami situasi tadi (Sagala. S 2012 hal.17).
Menurut pandangan tradisional belajar adalah usaha untuk
memperoleh sejumlah pengetahuan. Sedangkan menurut pandangan modern
belajar adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi
dengan lingkungan (Martinis, Yamin. 2008 hal.6).
Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi keberhasilan belajar
seseorang yang terlihat dari prestasi belajar yang didapat. Untuk mengetahui
prestasi tersebut perlu diadakan evaluasi dengan tujuan mengetahui
kemampuan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran. Prestasi
belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena prestasi belajar
adalah hasil dari kegiatan belajar yang merupakan proses pembelajaran.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011 hal.787) prestasi belajar
merupakan penguasaan pengetahuan atas ketrampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran lazimnya ditujukan dengan tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru.
Prestasi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang
menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai-nilai
sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang
yang ditunjukkan dengan jumlah nilai raport atau tes sumatif (Heriyanto,
2013). Jadi prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan dalam proses
belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, prestasi
belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran setelah
melalui tahap tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai berupa angka. Prestasi
belajar dapat diketahui setelah melakukan evaluasi dan evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar.
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Secara umum prestasi belajar siswa sangat beragam, hal ini tentu saja
mempunyai faktor–faktor penyebabnya. Menurut Muhibbin dalam bukunya
“psikologi pendidikan” menjelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh
3 faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar.
Berikut penjelasan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar menurut Muhibbin Syah (2008 hal.132-139), antara lain hal.
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari
dalam diri setiap individu , seperti aspek fisiologis dan aspek psikologis.
a) Aspek fisiologis
Aspek fisiologis ini meliputi konsisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yang menunjukkan kebugaran organ–oragan tubuh dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah akan berdampak secara langsung
pada kualitas penyerapan materi pelajaran, untuk itu perlu asupan gizi
yang dari makanan dan minuman agar kondisi tetap terjaga. Selain itu
juga perlu memperhatikan waktu istirahat yang teratur dan cukup tetapi
harus disertai olahraga ringan secara berkesinambungan. Hal ini penting
karena perubahan pola hidup akan menimbulkan reaksi tonus yang
negatif dan merugikan semangat mental.
b) Aspek psikologis
Banyak faktor yang masuk dalam aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran, berikut faktor –
faktor dari aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan
motivasi. Tingkat intelegensi atau kecerdasan (IQ) tak dapat diragukan
lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar. Semakin tinggi
kemampuan inteligensi siswa maka semakin besar peluang meraih
sukses, akan tetapi sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi
siswa maka semakin kecil peluang meraih sukses.
Sikap merupakan gejala internal yang cenderung merespon atau mereaksi
dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif ataupun secara negatif. Sikap (attitude) siswa yang merespon
dengan positif merupakan awal yang baik bagi proses pembelajaran yang akan
berlangsung sedangkan sikap negatif terhadap guru ataupun pelajaran apalagi
disertai dengan sikap benci maka akan berdampak pada pencapaian hasil belajar
atau prestasi belajar yang kurang maksimal.
Setiap individu mempunyai bakat dan setiap individu yang memiliki
bakat akan berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai
dengan kapasitas masing–masing. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya pencapaian prestasi belajar pada bidang–bidang tertentu. Minat
(interest) dapat diartikan kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, sebagai contoh siswa yang mempunyai minat dalam bidang
matematika akan lebih fokus dan intensif kedalam bidang tersebut sehingga
memungkinkan mencapai hasil yang memuaskan. Motivasi merupakan keadaan
internal yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu untuk bertingkah laku
secara terarah. Motivasi bisa berasal dari dalam diri setiap individu dan datang
dari luar individu tersebut.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal dibagi menjadi 2 macam, yaitu faktor lingkungan
sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Lingkungan sosial ini meliputi
lingkungan orang tua dan keluarga, sekolah serta masyarakat. Lingkungan
sosial yang paling banyak berperan dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa
adalah lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu saja
akan banyak meniru dari lingkungan terdekatnya seperti sifat orang tua,
praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga.
Semuanya dapat memberi dampak dampak baik ataupun buruk terhadap
kegiatan belajar dan prestasi yang dapat dicapai siswa.
3) Faktor pendekatan belajar
Selain faktor internal dan faktor eksternal, faktor pendekatan belajar
juga mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Menurut hasil
penelitian Biggs (1991) memaparkan bahwa pendekatan belajar
dikelompokkan jadi 3 yaitu pendekatan permukaan, pendekatan mendalam,
dan pendekatan pencapaian prestasi. Muhibbin Syah (2008 hal.139)
3. Pentingnya Media Pembelajaran
a. Media Pembelajaran
Menurut Arsyad mengemukakan kata media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti “tengah”, „perantara‟ atau „pengantar‟ (Arsyad, 2015 hal. 3)
Menurut Harjanto mengartikan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar
mengajar. (Harjanto, 2010 hal. 237)
Media pembelajaran adalah alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan
suatu pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat menimbulkan rangsangan
pikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar dapat terjadi. Media pembelajaran dimanfaatkan untuk mengembangkan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Materi pelajaran yang disampaikan
melalui media pembelajaran secara substansif harus memuat standar kompetensi yang
memadai (Devilla, 2015 hal. 10)
Sesuai dengan pendapat dari Hujair fungsi dari media pembelajaran antara lain
dapat membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya sehingga dapat membantu siswa
memahami materi IPA yang abstrak menjadi lebih konkret. (Hujair A. H. Sanaky,
2013 hal. 7)
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian
siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar, media instruksional edukatif juga
untuk mempermudah penyampaian tujuan instruksional yang lebih efektif dan
memiliki sifat mendidik.
b. Jenis Media Pembelajaran
Dilihat dari taraf kecanggihannya terdapat dua jenis media yang digunakan
dalam pembelajara, yaitu media belajar sederhana dan media belajar modern. Media
belajar sederhana meliputi papan tulis, sedangkan media belajar modern meliputi
komputer dan internet (Munir, 2010 hal.139). Jenis media pembelajaran yang lain
yaitu objek nyata, buku, OHP, power point, video, grafik, audio dan sebagainya.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran difokuskan pada dua hal, yaitu fungsi yang
didasarkan pada media dan didasarkan pada penggunaannya (Munadi, 2012 hal.36).
Pertama fungsi yang didasarkan pada media, yakni:
a) Media pembelajaran sebagai sumber belajar.
b) Fungsi semantik/kemampuan siswa dalam memahami simbol.
c) Fungsi manipulatif.
Kedua fungsi yang didasarkan pada penggunanya (anak didik) terdapat dua
fungsi, yakni:
a) Fungsi psikologis (fungsi atensi, afektif, kognitif, imajinatif dan motivasi).
b) Fungsi sosio-kultural.
d. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, menurut Sudjana
adalah hal.
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasai, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga. Apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pembelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. (Sudjana, 2011
hal. 24)
4. Open Source Physics (OSP)-Tracker Pada Kegiatan Pemantapan
Media Open Source Physics (OSP)-Tracker merupakan tool/alat yang dapat
digunakan dalam pembelajaran Fisika untuk memudahkan siswa menangkap informasi
yang disampaikan. Media ini dapat memberikan stimulus berupa gambar bergerak atau
tidak, tulisan dan suara yang direkam atau perpaduannya. Sarana komputer baik PC
maupun Laptop atau Notebook merupakan media yang memungkinkan menghadirkan
beberapa bahkan semua bentuk stimulus di atas. Penggunaan komputer untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa memicu pengembangan beberapa
software komputer, salah satunya adalah Open Source Physics (OSP) (Physlet.org Akses
pada 6 Februari 2018, 21.30 Wib)
Open Source Physics (OSP) disponsori oleh National Science Foundation dan
Davidson College. Open Source Physics (OSP) mengembangkan empat software, yaitu
Data Tool, Launcher and Launch Builder, Easy Java Simulation (EJS), dan Tracker
(OSP, 2003). Dalam pembahasan ini, penulis hanya akan membahas tentang software
Tracker dalam pembelajaran Fisika.
Tracker merupakan software yang dapat digunakan untuk menganalisis gambar
dan video. Fitur yang dimiliki oleh tracker terdiri dari Fitur termasuk pelacakan objek
dengan overlay posisi, kecepatan, percepatan dan grafik, filter efek khusus, beberapa
kerangka acuan, titik kalibrasi dan profil garis untuk analisis spektrum dan pola
interferensi. Tracker mampu menyajikan gejala fisika secara nyata beserta
representasinya baik berupa data kuantitatif maupun grafiknya secara simultan
(Physlet.org Akses pada 6 Februari 2018, 21.30 Wib)
Gambar 2.1.Tracker
Tracker dapat digunakan untuk menganalisis topik-topik fisika yang berkaitan
dengan kinematika. Topik–topik dalam pembelajaran Fisika yang dapat dianalisis
dengan Tracker terdapat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Topik-Topik Fisika yang dapat dianalisis menggunakan Tracker
Topik Fisika Fungsi
Kecepatan Konstan Linear
Kecepatan Relatif I Linear
Kecepatan Relatif II Linear
Gerak Jatuh Bebas I Kuadrat, linear
Gerak Jatuh Bebas II Kuadrat, linear
Gerak Jatuh Bebas III "piecewise" Kuadrat; linear
Perlambatan Kuadrat, linear
Percepatan Kuadrat, linear
Gerak Vertikal Kuadrat, linear
Gerak Proyektil I Kuadrat, linear
Gerak Proyektil II Kuadrat, linear
Gerak Melingkar I Melingkar, sinus, linear
Gerak Melingkar II Melingkar, sinus, linear
Konservasi Energi I "piecewise" Kuadrat, linear
Konservasi Energi II (pendulum)
"piecewise" Kuadrat, linear;
sinus
Tumbukan Lenting Sempurna "piecewise" linear
Tumbukan Lenting Sebagian "piecewise" linear
Tumbukan Tidak lenting Sama Sekali "piecewise" linear
Dalam penggunaannya tracker memerlukan software lain yang mendukung.
Software pendukung yang digunakan adalah Java (untuk dapat menampilkan grafik yang
dihasilkan dari gerak benda), Quick Time (untuk menghitung waktu tiap frame), Video
Converter (untuk mengkonversi video sebelum di import ke dalam program
tracker),Video for Windows (untuk menampilkan video).
Gerak benda yang telah direkam dengan video, di import ke dalam program
tracker kemudian dianalisis. Data hasil analisis yang diperoleh berupa data dua dimensi
dari objek dalam video yaitu posisi dan waktu. Dengan mengetahui berapa frame per
detik video itu ditayangkan kita bisa mendapatkan data waktu. Setelah kita
mengumpulkan data lalu memasukkan data tersebut ke program analisis dan dilakukan
analisis fisis. Hal ini memungkinkan menampilkan video dari fenomena dan membuat
grafik posisi, kecepatan atau percepatan sebagai fungsi waktu secara bersamaan. Guru
dan siswa dapat melakukan interpretasi dan analisis terhadap grafik yang tergambar.
Penggunaan media Tracker ini tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk memfokuskan perhatian siswa, dapat berupa penampilan fenomena maupun
pemunculan masalah pembelajaran. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilakukan
siswa untuk memecahkan permasalahan. Sedangkan kegiatan akhir merupakan kegiatan
untuk memantapkan konsep siswa. Langkah-langkah pembelajaran dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir dinamakan dengan struktur pembelajaran.
5. Materi Momentum
a. Momentum
Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan
gerakannya pada kelajuan yang konstan. Momentum merupakan besaran vektor yang
searah dengan kecepatan benda. Momentum adalah besaran fisis yang (seperti tenaga)
tetap tak berubah dalam suatu sistem tertutup dari benda-benda yang berinteraksi. Dan
seperti tenaga momentum adalah konsep pemadu yang penting yang membantu kita
mengerti berbagai peristiwa fisis (Cromer, dkk 1994 hal.223).
Momentum dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian massa dengan kecepatan.
Secara sistematis dituliskan hal.
p = m.v
p= momentum (kg m/s)
m= massa benda (kg)
v= kecepatan benda (m/s)
Semakin besar massa suatu benda maka semakin besar momentumnya dan
semakin cepat gerak suatu benda maka semakin besar pula momentumnya. Semakin
besar momentum sebuah benda yang sedang melaju semakin sulit untuk
menghentikannya dan semakin besar tumbukannya jika mengenai benda lain.
b. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut
bekerja. Secara matematis dapat ditulis:
I = F . ∆t
I = Impuls
F = Gaya
∆t= Selang Waktu
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan
berbeda. Oleh karena itu dapat menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F
dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1 ke t2 maka kurva
antara F dan t adalah
Gambar 2.2 : Kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Luas daerah
yang diarsir menyatakan besarnya Impuls.
Luasan yang diarsir sebesar Fx (t2 – t1 ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya.
Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu perhatikan arahnya
c. Hukum Kekekalan Momentum
Suatu tumbukan selalu melibatkan sedikitnya dua benda. Misalnya benda itu
adalah bila biliar A dan bola biliar B. Sesaat sebelum tumbukan, bola bergerak mendatar
kekanan dengan momentum mAvA dan bola B bergerak mendatar kekiri dengan
momentum mBvB, dapat dilihat pada Gambar 2.3.
mAvA mBvB
A B
A B
mAvA‟ A B mBvB
‟
Gambar 2.3 Peristiwa Tumbukan antara Bola Biliar A dan Bola Biliar B
Momentum sistem partikel sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum
bola biliar A dan bola biliar B sebelum tumbukan.
Momentum sistem partikel sesudah tumbukan sama dengan jumlah momentum bola
biliar A dan bola biliar B sesudah tumbukan.
Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, maka pada momentum juga
berlaku hukum kekekalan dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan
sama. Oleh karena itu, pada peristiwa tumbukan jumlah momentum benda-benda
sebelum dan sesudah tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada
benda-benda tersebut. Hukum ini disebut hukum kekekalan momentum linier.
BBAA vm + vm=p
'
BB
'
AA
' vm + vm=P
d. Tumbukan
Tumbukan adalah peristiwa tabrakan antara dua benda atau lebih. Pada setiap jenis
tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum
kekekkalan energi mekanik. Ketika dua benda saling bergerak mendekati kemudian
bertumbukan (bertabrakan), setidaknya ada tiga jenis tumbukan yang terjadi.
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna yaitu tumbukan yang tak mengalami
perubahan energi. Pada peristiwa tumbukan lenting sempurna berlaku:
a. Hukum kekekalan energi mekanik
b. Hukum kekekalan momentum
Misalnya dua buah bola dengan massa m1 dan m2 bergerak dengan
kecepatan v1 dan v2 dengan arah yang berlawanan sama seperti gambar 2.3. Kedua
benda bertumbukan lenting sempurna sehingga setelah tumbukan kecepatannya
menjadi dan .
Hukum kekekalan momentum
(1)
Hukum kekekalan energi kinetik
(2)
Bila persamaan (2) dibagi dengan persamaan (1) maka diperoleh:
'
1v'
2v
)v-(v m = )v-(vm
vm - vm= vm - vm
vm + vm=vm + vm
'
222
'
111
'
22
'
112211
'
22
'
112211
'2
2
'2
1
2
2
2
12
1
2
1
2
1
2
1mvmvmvmv
22
2
'2
2
2
'1
2
112
1 vm -vm= vm - vm
)v-(v m = )v-(vm2
2
'2
22
'2
1
2
11
) v-)(vv+(vm = )v-)(v v+(vm'
22
'
222
'
11
'
111
atau
Dengan kata lain kecepatan relatif kedua benda sebelum tumbukan sama dengan
harga minus dari kecepatan relatif kedua benda setelah tumbukan.
2. Tumbukan Lenting Sebagian
Tumbukan lenting sebagian yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan
energi mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain misalnya panas.
Pada peristiwa tumbukan lenting sebagian berlakuhal.
a. Hukum kekekalan momentum
b. Energi kinetik sistem berkurang sehingga tidak berlaku hukum kekekalan energi
kinetik
c. Nilai koefisien antara 0 dan 1 (0<e<1)
Tumbukan lenting sebagian juga dapat terjadi antara bola dan lantai. Misalnya
sebuah bola pingpong dilepaskan tanpa kecepatan awal dari ketinggian setelah
menumbuk lantai bola dipantulkan setinggi . Dapat dilihat pada gambar 2.4
)v+(v = ) v+(v'
22
'
11
'
2
'
121 v+ v= v-v
) v-(v - =) v-(v'
2
'
121
121
'
2
'
1
vv
vv
1h
2h
Gambar 2.4 Peristiwa Bola Menumbuk Lantai
Karena benda 2 (lantai) diam maka
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Tumbukan tidak lenting sama sekali yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum
kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak
bersama-sama. Pada tumbukan tak lenting sama sekali berlakuhal.
a. Hukum kekekalan momentum
b. Tidak berlaku hukum kekekalan kinetik
c. Setelah tumbukan benda menyatu dan bergerak bersama dengan kecepatan yang sama,
sehingga
Karena maka , sehingga koefisien resitusi (e) adalah :
Jadi tumbukan tidak lenting sama sekali besar koefisien resitusi adalah e = 0
21
'
2
'
1
vv
vve
v= v'
22
v= v= v'
2
'
1
'
2
'
1 v=v 0 v-v'
2
'
1
021
'
2
'
1
vv
vve
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Indra Fitriyanto, Imam Sucahyo pada tahun 2016
dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan Software Tracker Video Analyzer Pada
Praktikum Kinematika Gerak” berdasarkan analisa soal keterampilan proses sains dengan
menguji n- gain didapatkan peningkatan dan siswa sangat merespon dengan baik dan
kegiatan praktikum lebih menarik minat siswa dalam proses pembelajaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Marliani, Sri Wulandari, Maryam Fauziyah,
Muhamad Gina Nugraha pada tahun 2015 dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan
Analisis Video Tracker dalam Pembelajaran Fisika SMA Untuk Menentukan Nilai
Koefisien Viskositas Fluida” berdasarkan eksperimen viskositas melalui analisis video
tracker secara sederhana serta menggunakan teknik pengolahan data yang tidak terlalu rumit
sehingga metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk
menentukan viskositas fluida statis dalam pembelajaran Fisika SMA.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Lesi Purnamasari pada tahun 2011 dalam jurnalnya
yang berjudul “ Penggunaan Media Open Source Physics-Tracker pada Kegiatan
Pemantapan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa SMP” berdasarkan pembelajaran
menggunakan Open Sources Physics-Tracker pada kegiatan pemantapan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa di SMP.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran adalah arah pikir penulis yang dijadikan sebagai skema pemikiran
atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat indikator yang melatar belakangi penelitian
ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok
penelitian. Penjelasan yang disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah dalam
penelitian ini.
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan Tahap Analisis Data
Studi Pendahuluan
Rumusan Masalah
Posttest
Judgment & Uji Coba Instrumen
Membuat Instrumen
Penelitian
Revisi
Menyusun Perangkat
Pembelajaran dan
Video
Observasi
Pelaksanaan Pembelajaran
Menggunakan OSP-TRACKER
Analisis Data Pretest
Studi Pustaka Penggunaan OSP-TRACKER Pada Kegiatan
Pemantapan Terhadap Prestasi Belajar
Kesimpulan
Hasil
&Pembahasan
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka dapat diajukan
hipotesis bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan memanfaatkan Open Sources
Physics- Tracker berpengaruh terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah
Laboratorium.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL) yang
beralamatkan di jalan Arif Rahman Hakim No. 111, Simpang IV Sipin Telanaipura Kota
Jambi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 di
Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL) Jambi.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
pre-experimental. Hal ini karena dalam penelitian sosial bidang pendidikan banyak
variabel-variabel yang sulit dikontrol pada saat proses penelitian berlangsung. “ Dikatakan
pre-experimental karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen.” ( Sugiyono, 2010 ha.109).
Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Pada
desain ini subjek penelitian diberi dua kali test. Di awal sebelum perlakuan (treatment) subjek
penelitian diberi test prestasi belajar yang disebut dengan pretest(O1,O2) dan setelah
perlakuan (treatment) yang disebut dengan posttest(O1,O2).
Perlakuan (treatment) yang diberikan berupa penggunaan media Open Source Physics
(OSP)-TRACKER pada kegiatan akhir pembelajaran/pemantapan. Sebelum perlakuan subjek
penelitian diberikan tes awal dan setelah perlakuan diberikan tes akhir. Tes yang diberikan
adalah tes prestasi belajar. Perbedaan antara pretest dan posttest diasumsikan sebagai dampak
dari treatment yang dilakukan. Pola desain yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
(Sugiyono,2010 hal.110)
Keterangan:
O1,O2 = pretest (prestasi belajar)
X = perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan media Open Source Physics
(OSP)-Tracker pada kegiatan akhir pembelajaran/pemantapan.
O1,O2 = posttest (prestasi belajar)
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Totalitas semua nilai hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun
kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi (Sudjana, 2005).
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di Madrasah Aliyah
Laboratoriumdi kota Jambi tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri atas dua kelas.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi (Sugiyono, 2003).
Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Cluster sampling terdiri dari
34 siswa di kelas XI MIPA dari kedua kelas sampel.
D.Instrumen Penelitian
1. Jenis-Jenis Instrumen
Data hasil penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest, serta hasil observasi
keterlakasanaan penggunaan media Open Source Physics (OSP)-Tracker pada kegiatan
Kelas Pola
Eksperimen O1,O2 X O1,O2
akhir pembelajaran/pemantapan. Penjelasan mengenai teknik pengumpulan data adalah
sebagai berikut.
a. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012, p. 203) “ Mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan”.
1) Instrumen Prestasi Belajar
Metode ini di gunakan peneliti untuk melihat keadaan lokasi penelitian,
keadaan dan aktivitas siswa dalam proses belajar megajar, dan melihat
bagaimana prestasi belajar siswa. Instrumen Prestasi Belajar untuk mengukur
kemampuan aspek prestasi belajar dalam penelitian ini berupa soal objektif
(pilihan ganda). Kemudian penyusunan instrumen ini mengacu pada indikator
pencapaian aspek kompetensi yaitu aspek prestasi belajar.
Selanjutnya pada proses-proses koqnitif dalam kategori memahami ini
meliputi menafsirkan, moncontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. Teknik pengembangan
instrumen tes kemampuan kognitif yang dilakukan sebelum proses pembelajaran
adalah validitas, uji reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
2) Instrumen Tanggapan Siswa
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media
Pembelajaran Open Source Physics (OSP)-Tracker dapat diketahui berdasarkan
jawaban angket. Menurut Sudijono (2009) angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa. Angket tersebut dikembangkan
berdasarkan indikator-indikator untuk mengetahui minat belajar siswa yaitu
perhatian, perasaan senang, aktivitas belajar dan kesadaran belajar. Angket yang
digunakan berbentuk ceklist dengan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang
tentang fenomena yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2012).
b. Wawancara
Menurut Sudjana dalam Satori and Komariah (2013, p. 130)“ Wawancara
adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak
penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee)”.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui cara belajar siswa dengan
mewawancarai guru bidang studi Fisika dan mewawancarai siswa. Teknik ini
merupakan informasi tambahan yang digunakan untuk menguatkan penelitian.
c. Dokumentasi
Menurut (Arikunto, 2006), dokumentasi sebagai “cara mencari data mengurai
hal-hal atau variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat
khabar, majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya.”
Dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh semua data-data yang
berhubungan dengan gambaran umum.
d. Tes
Menurut (Arikunto, 2006, p. 150), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes prestasi belajar yang
diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Tes prestasi belajar terdiri dari 10 butir soal
pilihan ganda dengan jenjang kemampuan kognitif C1-C4 menurut Anderson.
2.Analisis Instrumen
Uji kebenaran data yang dilakukan dalam penelitian biasanya ditekankan pada uji
validitas dan relabilitas supaya instrumen yang digunakan pada subjek penelitian sudah
valid dan reliabel. Instrumen yang telah dibuat diuji cobakan pada kelas yang memiliki
karakteristik yang sama dengan subjek penelitian.
a. Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengukur instrumen evaluasi yang digunakan.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur
apa yang hendak diukur.
Dalam penelitian ini digunakan uji validitas product moment oleh pearson, yaitu:
Persamaan (3.1)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = skor tiap butir soal
Y = skor total tiap butir soal
N = jumlah siswa
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r
Nilai r Interpretasi
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60< r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009:72)
b. Reabilitas
Reliabilitas terkait dengan tingkat kepercayaan. Reabilitas adalah ketepatan hasil
yang diperoleh meskipun telah dilakukan uji ulang dengan tes yang sama pada situasi
yang berbeda. Nilai reabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas.
Suatu tes dikatakan memiliki kepercayaan yang tinggi apabila relatif tidak berubah. Jika
hasilnya berubah maka perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga dapat dikatakan
perubahan tersebut tidak berarti.
}2)(2}{2)(2{
))((
YYNXXN
YXXYNrXY
Pada penelitian ini digunakan metode belah dua atau split-half method.
Pengujiannya digunakan single-test-single-trial-method yaitu soal hanya dicobakan satu
kali. Uji reliabilitas untuk soal pilihan ganda menggunakan rumus berikut:
Persamaan (3.2)
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
r1/21/2 = korelasi antara skor-skor tiap belahan tes
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien dan Korelasi Reliabilitas
Koefsien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,80 < r < 1,00 Sangat Tinggi
0,60< r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009:93)
c. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran menunjukkan mudah atau tidaknya suatu soal. Analisis tingkat
kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau
sukar. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini
menunjukkan taraf kesukaran soal. Tingkat kesukaran untuk tiap butir soal pilihan ganda
menggunakan persamaan 3.3
212
11
212
12
11
r
r
r
JS
BTK
Persamaan (3.3)
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah siswa seluruhnya
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
TK Klasifikasi
0,00 ≤ TK ≤ 0,29 Soal Sukar
0,30 ≤ TK ≤ 0,69 Soal Sedang
0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Soal Mudah
Arikunto (2009 hal.208)
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah ( Arikunto,
2015). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,
disingkat D. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Dalam indeks diskriminasi dikenal tanda negatif. Penentuan nilai daya pembeda
menggunakan persamaan 3.4.
Persamaan 3.4
Keterangan:
D = daya pembeda butir soal
BA= banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB= banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PBPAJD
BB
JA
BAD
JA= banyak peserta kelompok atas
JB= banyak peserta kelompok bawah
Nilai D yang diperoleh dapat dipresentasikan untuk menentukan daya pembeda butir
soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda Soal
Nilai DP Kreiteria
Negatif Sebaiknya tidak digunakan
0,00 < D < 0,20 Jelek
0,21 < D < 0,40 Cukup
0,41 < D < 0,70 Baik
0,71 < D < 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2009 hal.218)
E. Langkah-Langkah Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, tahap persiapan
penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan studi pendahuluan
b. Menetapkan masalah yang akan dikaji
c. Mencari sumber untuk memperoleh teori yang tepat mengenai permasalahan yang
akan dikaji
d. Membuat proposal penelitian
e. Menentukan sekolah
f. Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan
g. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian
h. Menentukan kurikulum mengenai pokok bahasan momentum dan hukum kekekalan
momentum untuk mengetahui kompetensi dasar yang ingin dicapai
i. Membuat dan menyusun instrumen tes prestasi belajar materi momentum dan hukum
kekekalan momentum
j. Mengkonsultasikan dan men- judgement instrumen tes prestasi belajar
k. Menguji coba instrumen prestasi belajar yang telah di-judgement
l. Analisis hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar untuk menentukan soal yang
layak dijadikan instrumen penelitian
m. Membuat video, download video dan menganalisis video dengan menggunakan
Open Source Physics (OSP)-Tracker
n. Menyusun perangkat pembelajaran pokok bahasan momentum dan hukum
kekekalan momentum seperti rencana pelaksanaan pembelajaran, skenario
pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) serta media pembelajaran
o. Mengurus surat perizinan penelitian
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut
a. Melaksanakan pretest untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum penggunaan
media Open Source Physics (OSP)-Tracker pada kegiatan akhir
pembelajaran/pemantapan
b. Memberikan treatment berupa penggunaan media Open Source Physics
(OSP)-Tracker pada kegiatan akhir pembelajaran/pemantapan
c. Pengamatan kegiatan pembelajaran dikelas selama kegiatan berlangsung yang
dilakukan oleh observer
d. Memberikan posttest untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah penggunaan
media Open Source Physics (OSP)-Tracker pada kegiatan akhir
pembelajaran/pemantapan.
3. Tahap Akhir Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut
a. Mengolah data hasil pretest dan posttest prestasi belajar siswa
b. Mengolah data hasil observasi
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan
data dan penemuan di lapangan
d. Membuat laporan penelitian
G. Teknik Analisis Data
Hasil uji instrumen yang telah terbukti valid dan reliabel diberikan kepada subjek
penelitian, berikut ini pengolahan data yang akan digunakan oleh peneliti.
1. Analisis Prestasi Belajar
Tujuan penelitian adalah untuk melihat peningkatanprestasi belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran Open Source Physics (OSP)-Tracker. Langkah-langkah
untuk mengolah data prestasi belajar siswa adalah pensekoran tes prestasi belajar siswa
menggunakan rumus jika benar mendapat skor satu dan salah mendapat skor nol. Menurut
Hake, R.R (1998) data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir digunakan untuk mencari
nilai rata-rata N-gain. Rata-rata N-gain berfungsi untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan prestasi belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran
Open Source Physics (OSP)-Tracker. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa dilakukan perhitungan rata-rata N-gain dengan menggunakan Persamaan 3.5.
3.5.
Keterangan:
<g>= Rata-rata gain yang dinormalisasi.
<Sf> = Skor rata-rata Posttest yang diperoleh siswa
<Si>= Skor rata-rata Pretest yang diperoleh siswa
])%[100(
])%[](%[
]%[
]%[][
Si
SiSf
maksG
Gg
Rata-rata N-gain yang diperoleh pada pengukuran tersebut menunjukkan kategori
peningkatan prestasi belajar siswa. Kategori tersebut dapat dilihat dalam Tabel 3.6.
Peningkatan prestasi belajar siswa dianalisis secara keseluruhan dan per aspek sebagai
berikut :
Tabel 3.6.Kategorisasi Skor Rata-rata N-gain
2. Analisis Data Tanggapan Siswa
Setiap pernyataan dalam angket tanggapan siswa dihitung berdasarkan skor skala
likert. Data angket dengan skala likert dilakukan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi siswa tentang pembelajaran menggunakan media pembelajaran Open Source
Physics (OSP)-Tracker. Angket yang digunakan merupakan alat untuk mengumpulkan
data langsung dari sampel penelitian. Fungsinya adalah untuk melihat tanggapan siswa
terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran Open Source Physics
(OSP)-Tracker. Kemudian data hasil tanggapan siswa berupa angket dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Membuat rekapitulasi hasil angket mengenai tanggapan siswa terhadap kegiatan
pembelajaran.
b) Menghitung persentase jawaban siswa.
c) Melakukan analisis data angket.
Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dengan pilihan jawaban 1-5
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.7
Rentang Kategori
⟨g ⟩ ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ ⟨ g⟩< 0,70 Sedang
⟨g ⟩< 0,30 Rendah
Tabel 3.7.Interpretasi Skor Penilaian Angket
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Penentuan kategori tanggapan siswa dilakukan dengan menggunakan rentang skor
siswa. Rentang skor siswa dihitung melalui skor setiap pernyataan siswa dikali dengan
jumlah siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode Pre-Eksperimen One
Group Pretest-Posttest yang bertujuan untuk membuktikan adanya peningkatan dalam
prestasi belajar siswa dengan menggunakan Open Suorce Physics(OSP)-Tracker. Dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 yang memiliki prestasi belajar yang relatif rendah,
kemudian tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Cluster
sampling yang terdiri dari 34 siswa. Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data
nilai peningkatan prestasi belajar siswa dari hasil uji coba yang dilakukan.
Langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu: tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis data. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa soal pilihan ganda pretest-posttest, angket tanggapan siswa terhadap
pembelajaran menggunakan Open Source Physics (OSP)-Tracker. Setelah semua data
terkumpul maka data tersebut dianalisis agar dapat diketahui kualitas setiap butir soal dengan
cara membuat uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda untuk setiap
butir soal.Untuk mendapatkan data tanggapan siswa menggunakan angket maka dalam
instrumen pembuatan angket ini terdapat lima interpretasi skor penilaian angket dalam setiap
satu pernyataan. Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
penggunaan Open Source Physics (OSP)- Tracker. Dan untuk interpretasi skor penilaian
angket tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Adapun deskripsi data mengenai hasil pretest-posttest, angket tanggapan siswa dengan
melakukan pembelajaran menggunakan Open Source Physics(OSP)-Tracker pada kegiatan
pemantapan terhadap prestasi belajar siswa sebagai berikut:
1. Hasil Observasi Proses Pembelajaran
a) Rekapitulasi Hasil aktivitas Guru
Di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi aktivitas guru pada saat menerapkan
Open Source Physics (OSP)-Tracker. Adapun aktivitas guru yang diamati berdasarkan
Tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Aktivitas Guru
No Aktivitas Yang
Diamati
Jumlah
Skor
Persentase
%
Kategori
1 Pendahuluan 11 91 Baik
2 Kegiatan Inti 23 95 Baik
3 Penutup 3 75 Cukup
Berdasarkan Tabel 4.1diketahui bahwa rekapitulasi hasil aktivitas guru yang diberi
tanda ceklis oleh observer menunjukkan bahwa persentase yang didapatkan memiliki
kategori baik pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti serta kategori cukup pada
kegiatan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
b) Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa
Di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi aktivitas siswa pada saat menerapkan
Open Source Physics (OSP)-Tracker. Adapun aktivitas siswa yang diamati berdasarkan
Tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa
No Aktivitas Yang
Diamati
Jumlah
Skor
Persentase
%
Kategori
1 Pendahuluan 10 83 Aktif
Sekali
2 Kegiatan Inti 17 94 Aktif
Sekali
3 Penutup 2 66 Cukup
Aktif
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa
menunjukkan untuk hasil kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti siswa dinyatakan aktif
sekali dan untuk kegiatan penutup siswa dinyatakan cukup aktif. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran.
2. Analisis Instrumen
a) Rekapitulasi Hasil Validitas Butir Soal Prestasi belajar
Di bawah ini merupakan hasil perhitungan validitas butir soal prestasi belajar yang
berjumlah 10 butir soal. Dalam menentukan validitas butir soal maka diperlukan
persamaan 3.1. Adapun hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3.Rekapitulasi Hasil Validitas Butir Soal Prestasi Belajar
No Soal rxy Kategori
1 0,54 Cukup
2 0,50 Cukup
3 0,43 Cukup
4 0,44 Cukup
5 0,64 Tinggi
6 0,53 Cukup
7 0,45 Cukup
8 0,57 Cukup
9 0,62 Tinggi
10 0,41 Cukup
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa dari 10 butir soal tes prestasi belajar terdapat 2
soal yang berkategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa soal tersebut merupakan soal
yang korelasinya termasuk dalam kategori validitas tinggi atau berada pada rentang 0,60
sampai dengan 0,80 dan 8 soal berkategori cukup, hal ini menunjukkan bahwa soal tersebut
merupakan soal yang korelasinya termasuk dalam kategori validitas cukup atau berada
pada rentang 0,40 sampai dengan 0,60. Jadi hal ini menunjukkan bahwa semua soal layak
digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI MIA 1. Karena
hasil uji coba yang dilakukan terhadap siswa memperoleh hasil yang baik sehingga soal
dinyatakan valid untuk diujikan.
b) Rekapitulasi Reliabilitas Prestasi Belajar
Di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi reliabilitas prestasi belajar dengan
menggunakan persamaan 3.5. Dimana terdapat 34 siswa yang mengikuti tes prestasi
belajar. Adapun hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4Rekapitulasi Reliabilitas Prestasi Belajar
No Kode Tes awal
(X)
Tes akhir
(Y)
X2 Y2 XY
1 E01 70 90 4900 8100 6300
2 E02 50 70 2500 4900 3500
3 E03 50 80 2500 6400 4000
4 E04 60 70 3600 4900 4200
5 E05 60 80 3600 6400 4800
6 E06 70 90 4900 8100 6300
7 E07 60 70 3600 4900 4200
8 E08 60 80 3600 6400 4800
9 E09 70 90 4900 8100 6300
10 E10 50 70 2500 4900 3500
11 E11 60 90 3600 8100 5400
12 E12 50 90 2500 8100 4500
13 E13 70 80 4900 6400 5600
14 E14 50 80 2500 6400 4000
15 E15 60 90 3600 8100 5400
16 E16 70 80 4900 6400 5600
17 E17 60 80 3600 6400 4800
18 E18 50 80 2500 6400 4000
19 E19 80 90 6400 8100 7200
20 E20 50 70 2500 4900 3500
21 E21 70 80 4900 6400 5600
22 E22 50 80 2500 6400 4000
23 E23 50 70 2500 4900 3500
24 E24 70 80 4900 6400 5600
25 E25 80 80 6400 6400 6400
26 E26 60 60 3600 3600 3600
27 E27 70 80 4900 6400 5600
28 E28 70 80 4900 6400 5600
29 E29 70 70 4900 4900 4900
30 E30 50 70 2500 4900 3500
31 E31 60 70 3600 4900 4200
32 E32 80 80 6400 6400 6400
33 E33 60 70 3600 4900 4200
34 E34 70 80 4900 6400 5600
Jumlah 2110 2670 134100 211700 166600
Reliabilitas 0,79 Kategori Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai rekapitulasi reliabilitas prestasi belajar
yang diperoleh senilai 0,79, dengan demikian tes tersebut dapat dinyatakan sebagai tes
yang memiliki reliabilitas tinggi.
c) Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda Butir Soal
Di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi daya pembeda butir soal prestasi belajar
dengan menggunakan persamaan 3.4. Adapun hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel
4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5.Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda Butir Soal
No BA BB JA JB
D = PA - PB Kriteria
1 19 13 10 10 1,90 1,30 0,60 Baik
2 18 13 10 10 1,80 1,30 0,50 Baik
3 18 11 10 10 1,80 1,10 0,70 Baik Sekali
4 17 11 10 10 1,70 1,10 0,60 Baik
5 16 9 10 10 1,60 0,80 0,70 Baik Sekali
6 16 9 10 10 1,60 0,90 0,70 Baik Sekali
7 16 8 10 10 1,60 0,80 0,80 Baik Sekali
8 15 8 10 10 1,50 0,80 0,70 Baik Sekali
9 15 8 10 10 1,50 0,80 0,70 Baik Sekali
10 15 8 10 10 1,50 0,80 0,70 Baik Sekali
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa dari 34 siswa dibagi dalam 2 kelompok
yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Pembagian kelompok ini diawali dengan
mengurutkan perolehan skor total siswa, lalu ditentukan 30% siswa yang menjadi
kelompok atas dan 30% siswa menjadi kelompok bawah. Dari hasil perhitungan terdapat
10 orang siswa menjadi kelompok atas dan 10 orang siswa menjadi kelompok bawah.
Dapat dilihat berdasarkan interpretasi dari daya pembeda butir soal di atas, dimana ada 7
butir soal yang berkategori baik sekali dan 3 butir soal yang berkategori baik.
d) Rekapitulasi Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal Prestasi Belajar
Di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi hasil tingkat kesukaran butir soal prestasi
belajar dengan menggunakan persamaan 3.3. Adapun hasil perhitungan ditunjukkan pada
Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Tingkat Kesukaran
No
Soal
B JS
Tingkat
Kesukaran
1 6 10 0,60 Sedang
2 10 10 1,00 Mudah
3 10 10 1,00 Mudah
4 6 10 0,60 Sedang
5 6 10 0,60 Sedang
6 8 10 0,80 Mudah
7 6 10 0,60 Sedang
8 8 10 0,80 Mudah
9 5 10 0,50 Sedang
10 10 10 1,00 Mudah
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari hasil analisis data terdapat 5 soal yang
berkategori mudah dan 5 soal berkategori sedang. Dari hasil analisis data dapat dilihat
bahwa soal tersebut dapat dikerjakan oleh siswa dengan baik.
3. Hasil Analisis Data
a) Rekapitulasi Analisis Data Prestasi Belajar
Di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi analisis data prestasi belajar dengan
menggunakan persamaan 3.4. Adapun hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 4.7
sebagai berikut:
Tabel 4.7.Rekapitulasi Analisis Data Prestasi Belajar
Kode
Pretest Postest
Gain
%
N-Gain
%
Kategori Jml
Benar
% Jml
Benar
%
E01 7 70 9 90 20 0,60 Sedang
E02 5 50 7 70 20 0,40 Sedang
E03 5 50 8 80 30 0,60 Sedang
E04 6 60 7 70 10 0,25 Rendah
E05 6 60 8 80 20 0,50 Sedang
E06 7 70 9 90 20 0,60 Sedang
E07 6 60 7 70 10 0,25 Rendah
E08 6 60 8 80 20 0,50 Sedang
P =𝐵
𝐽𝑆
E09 7 70 9 90 20 0,60 Sedang
E10 5 50 7 70 20 0,40 Sedang
E11 6 60 9 90 30 0,75 Tinggi
E12 5 50 9 90 40 0,80 Tinggi
E13 7 70 8 80 10 0,30 Sedang
E14 5 50 8 80 30 0,60 Sedang
E15 6 60 9 90 30 0,75 Tinggi
E16 7 70 8 80 10 0,30 Rendah
E17 6 60 8 80 20 0,50 Sedang
E18 5 50 8 80 30 0,60 Sedang
E19 8 80 9 90 10 0,50 Sedang
E20 5 50 7 70 20 0,40 Sedang
E21 7 70 8 80 10 0,30 Rendah
E22 5 50 8 80 30 0,60 Sedang
E23 5 50 7 70 20 0,40 Sedang
E24 7 70 8 80 10 0,30 Rendah
E25 8 80 8 80 0 0 Rendah
E26 6 60 6 60 0 0 Rendah
E27 7 70 8 80 10 0,30 Rendah
E28 7 70 8 80 10 0,30 Rendah
E29 7 70 7 70 0 0 Rendah
E30 5 50 7 70 20 0,40 Sedang
E31 6 60 7 70 10 0,25 Rendah
E32 8 80 8 80 0 0 Rendah
E33 6 60 7 70 10 0,25 Rendah
E34 7 70 8 80 10 0,30 Rendah
Jumlah 2110 2670 560 13,6
Rata-rata 62,5 78,5 16 0,40
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa dari 34 terdapat 3 siswa yang berkategori
tinggi, 17 siswa yang berkategori sedang dan 14 siswa yang berkategori rendah. Dimana
analisis data yang diperoleh dengan cara menggunakan N-Gain sehingga dapat
mengetahui rata-rata yang diperoleh dari hasil analisis data yang dilakukan. Dari tabel di
atas menunjukkan peningkatan prestasi belajar, namun peningkatan yang dihasilkan
masih tergolong rendah.
Dibawah ini merupakan diagram batang dari hasil rekapitulasi analisis data hasil
prestasi belajar dengan menggunakan persamaan 3.4, dimana hasil perhitungannya
terdapat pada Tabel 4.7
Grafik 4.1 Rekapitulasi Analisis Data Prestasi Belajar
Berdasarkan dari Grafik 4.1 dapat diketahui bahwa terdapat hampir semua siswa di
kelas XI MIA 1 mengalami peningkatan prestasi belajar setelah menggunakan media
pembelajaran Open Source Physics (OSP)-Tracker. Hal ini dilihat dari nilai posttest yang
lebih tinggi dari nilai pretest. Artinya bahwa pembelajaran Fisika pada pokok bahasan
Hukum Kekekalan Momentum menggunakan media pembelajaran Open source Physics
(OSP)-Tracker terbukti dapat meningkatkan Prestasi Belajar siswa.
b) Rekapitulasi Hasil Analisis Data Tanggapan Siswa
Di bawah ini merupakan rekapitulasi hasil analisis data tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran Open Source
Physics (OSP)-Tracker.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
E03 E05 E07 E09 E11 E13 E15 E17 E19 E21 E23 E25 E27 E29 E31 E33
Diagram Batang
Pretest Posttest
Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Tanggapan Siswa
N
o
Indikator Jumlah
Siswa
Juml
ah
Pernyataan
S
kor
Pers
entase %
Kr
iteria
1 Menunjukkan
perasaan senang
terhadap
pembelajaran
menggunakan media
Open Source
Physics
(OSP)-Tracker
34
5
578
75
Ba
ik
2 Menunjukan
ketertarikan untuk
mengikuti
pembelajaran
menggunakan
media Open Source
Physics
(OSP)-Tracker
34
5
569
73
Ba
ik
3 Menunjukan
kesungguhan dalam
mempelajari materi
momentum dan
impuls
34
5
552
71
Ba
ik
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa terdapat 3 indikator angket, untuk setiap
indikator mendapatkan kriteria baik. Dari hasil hasil analisis data angket tersebut
menyatakan bahwa seluruh siswa setuju melakukan pembelajaran dengan menggunakan
media Open Source Physics (OSP)-Tracker.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Aktivitas Siswa
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran maka guru berusaha menciptakan
sesuatu yang baru agar siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran dan
memperoleh hasil yang baik. Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang bervariasi
terhadap kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 menunjukkan aktivitas
guru pada saat melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Open Source
Physics(OSP)-Tracker. Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa penggunaan media
tersebut memberikan pengaruh baik dalam pembelajaran. Kemudian untuk aktivitas siswa
pada tabel 4.2 berisi aktivitas siswa mengikuti pembelajaran menggunakan media
pembelajaran Open Source Physics(OSP)-Tracker. Dari hasil analisis data aktivitas siswa
dapat diketahui bahwa pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti memperoleh kategori
aktif sekali dan kegiatan penutup memperoleh kategori cukup sekali. Ini membuktikan
bahwa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran Open
Source Physics (0SP)-Tracker.
2. Prestasi Belajar Siswa
Jika dilihat berdasarkan Tabel 4.8 yang berisi tentang analisis data prestasi belajar,
dari tabel tersebut membuktikan bahwa prestasi belajar siswa telah meningkat setelah
menerapkan media pembelajaran Open Source Physics(OSP)-Tracker. Menurut data yang
telah diperoleh dari hasil penelitian maka hasil dari rata-rata N-Gain mempunyai nilai
yang tinggi dan ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki prestasi belajar yang
tinggi. Menurut hasil analisis data pada tabel 4.8 dari 34 siswa ada 3 siswa yang
mendapatkan nilai N-Gain dengan rentang ≥ 0,70 dan berkategori tinggi, 17 siswa lainnya
mendapatkan nilai N-Gain dengan rentang 0,30 ≤ 0,70 dan berkategori sedang dan 14
siswa lainnya mendapatkan N-Gain dengan rentang > 0,30. Beberapa siswa yang
mendapatkan kategori tinggi menunjukkan siswa tersebut mampu bernalar serta mampu
menguasai setiap aspek pada soal prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian Lesi,
Purnamasari (2011) yang melakukan penelitian dengan menggunakan media pembelajaran
Open Source Physics (OSP)-Tracker untuk prestasi belajar dan kreativitas menghasilkan
peningkatan dalam penelitiannya. Penelitian ini juga melakukan penilaian dengan
menghitung rata-rata N-Gain. Penelitian lain juga melaporkan bahwa media pembelajaran
Open Source Physics(OSP)-Tracker dapat meningkatkan kemampuan dalam menentukan
koefisisen viskositas fluida siswa (W,Fitri, 2015).
3. Tanggapan Siswa
Untuk mengetahui peningkatan terhadap media yang digunakan maka dibutuhkan
Analisis data angket tanggapan siswa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.10. Dari tabel
tersebut ada 3 indikator angket tanggapan siswa. Dan dari hasil angket tersebut
membuktikan bahwa siswa merasa senang melakukan pembelajaran dengan media
pembelajaran Open Source Physics (OSP)-Tracker, karena siswa lebih mudah memahami
pembelajaran dengan cara eksperimen dari pada menggunakan metode pembelajaran yang
menoton dan tidak bervariasi. Angket tanggapan siswa di atas terdiri dari 15 pernyataan.
Dimana setiap 1 indikator terdiri dari 5 pernyataan. Indikator 1 berisi pernyataan nomor
2, 4, 6, 8, dan 10. Indikator 2 berisi pernyataan nomor 1, 3, 5, 7, dan 9. Dan untuk
indikator 3 berisi pernyataan nomor 11, 12, 13, 14, dan 15. Dari 3 indikator tersebut
menunjukkan bahwa seluruh siswa yang berjumlah 34 siswa setuju jika pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran Open Source Physics
(OSP)-Tracker. Penelitian lain juga melaporkan bahwa media pembelajaran menggunakan
Open Source Physics (OSP)-Tracker dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa
(D.P. Rejeki, 2016). Menurut penelitiannya tanggapan siswa terhadap penggunaan Open
Source Physics (OSP)-Tracker ialah siswa merasa senang dengan adanya media
pembelajaran yang baru yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran yang diajarkan dengan menggunakan Open Source Physics (OSP)- Tracker
pada mata pelajaran Fisika terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dengan cara mengamati,
mendiskripsikan, dan menjawab dalam materi Momentum dan Impuls. Kemudian siswa
paham adanya konsep Momentum dan impuls dalam pembelajaran tersebut serta dapat
menghubungkan Momentum dan Impuls tersebut kedalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa lebih paham konsep tersebut beserta penerapan nya.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara pembelajaran yang
menggunakan Open Source Physics (OSP)- Tracker dengan pembelajaran tanpa
menggunakan Open Source Physics (OSP)- Tracker yang biasanya dimana siswa hanya
menerima materi dari guru yang membuat siswa cenderung tidak tertarik dengan mata
pelajaran Fisika. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata dan nilai tertinggi dengan
menggunakan Open Source Physics (OSP)- Tracker lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil belajar yang tidak menggunakan Open Source Physics (OSP)- Tracker. Jadi
Penggunaan Open Source Physics (OSP)- Tracker berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi yang sudah di paparkan oleh penulis, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Bagi guru
a) Guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran menggunakan Open Source
Physics (OSP)- Tracker pada materi Momentum dan Impuls.
b) Guru harus mampu mengalokasikan waktu dengan sebaik – baiknya ketika
menggunakan Open Source Physics (OSP)- Tracker sehingga seluruh kegiatan dapat
diterapkan sesuai aturan.
2. Bagi Siswa
a) Siswa diharapkan melakukan eksperimen dengan sungguh-sungguh agar hasil yang
didapatkan akurat.
b) Siswa harus berani bertanya kepada guru apabila pada saat pembelajaran masih ada
materi yang belum jelas dan belum di pahami agar siswa dapat memahami dan
mendapatkan hasil belajar yang optimal.
c) Siswa diharapkan selalu aktif, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah selama mengikuti kegiatan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, D.S and Beicher, R.J. (1999). Video-Based Labs for Introductury PhysicsCourses
Analyzing and Graphing Motion on Video. [online] Tersedia di :
http://www.ncsu.edu/per/Articles/jcts9911_101.pdf
AH.H, Sanaky. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogjakarta: Kaukaba
Alan H., Cromer : penerjemah Sumartono Prawirosusanto(1994).Fisika Untuk Ilmu-Ilmu
Hayati.Yogjakarta: Gadjah Mada University Press
. (2003). OSP : Launcher and LaunchBuilder.[online]. Tersedia di:
http://www.compadre.org/osp/webdocs/Tools.cfm?t=Data Tool
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Baker, M., Pomeroy, C and Rick, R.(2001). Relationships between Critical and Creative
Thingking. Journal of Southern Agricultural Education Research Volume
51,Number 1, 2001
Devilla, F (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis
Web(E-Learning) Pada Materi Himpunan Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 10
Padang. Skripsi Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang.
Douglas Brown dan Wolfgang Christian .(2012). Tracker. Tersedia:
http://www.opensourcephysics.org/
Hake, R. R.1999. Analizing Change/ Gain Scores.[Online]. Tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf
Hamalik, O.(2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Harjanto.(2010). “Manfaat media pengajaran”,http://mediagrafika.com/pengertian Di Akses
pada 3 Oktober 2017
Munadi, Y. (2012). Media Pebelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada
Press
Paul. Suparno.(1997). Filasafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogjakarta: Kanisius.
Ruseffendi, E.T.(1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA .
Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, E.T, dkk.( 1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta: Depdikbud.
Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: ALFABETA
Syah, Muhibbin.(2008).Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yamin, Martinis. (2008). Desain Pengembangan Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press.
LEMBAR OBSERVASI
KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN OPEN SOURCE
PHYSICS (OSP)-TRACKER
Petunjuk:
Isilah kolom yang tersedia dengan memberi tanda check list (√) yang menunjukkan aktivitas
guru yang teramati dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
No Aktivitas Yang Diamati Tingkat Pengamatan
1 2 3 4
Pendahuluan
1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan membaca doa.
2 Guru menggali pengetahuan awal dan memotivasi siswa
dengan demostrasi.
3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
Kegiatan Inti
4 Guru membimbing dan mengarahkan siswa serta
membagi kelompok siswa untuk melakukan praktikum.
5 Guru meminta siswa mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan untuk melakukan praktikum.
6 Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk
merancang peralatan praktikum.
7 Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan
hingga data diperoleh.
8 Guru meminta siswa berdiskusi tentang hasil praktikum
momentum dan impuls.
9 Guru meminta siswa mempersentasikan hasil praktikum
dengan cara maju kedepan antar kelompok.
10 Guru meminta siswa menjawab pertanyaan dalam LKS
berdasarkan pengamatan praktikum mereka.
Penutup
11 Guru meminta setiap kelompok menyimpulkan hasil
pegamatannya.
Keterangan
1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat Baik
Jambi , September 2018
Guru Mata Pelajaran
Ike Maryanti, S.Pd
NIP. 198801302011012016
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
MENGGUNAKAN OPEN SOURCE PHYSICS (OSP)-TRACKER
Petunjuk:
Isilah kolom yang tersedia dengan memberi tanda check list (√) yang menunjukkan aktivitas
siswa yang teramati dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
No Aktivitas Yang Diamati 1 2 3 Jumlah
Skor
%
Pendahuluan
1 Siswa masuk kelas tepat waktu 3
83
2 Siswa siap menerima pelajaran 3
3 Siswa berpartisipasi dalam
menjawab pertanyaan motivasi
yang diberikan oleh guru
2
4 Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang indikator dan tujuan
pembelajaran
2
Kegiatan Inti
5 Siswa mendengarkan penjelasan
oleh guru 3
94
6 Siswa membentuk kelompok sesuai
yang telah dibagikan oleh guru 3
7 Siswa melakukan praktikum 3
8 Siswa mencatat data hasil
praktikum 3
9 Siswa mempersentasikan hasil
praktikum yang telah dilakukan 2
10 Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh kelompok lain 2
Penutup
11 Siswa menyimpulkan dari hasil
praktikum yang dilakukan 2 66
Keterangan : Persentase respon siswa =
Dimana A : Jumlah Skor
B : Jumlah Skor Keseluruhan
Dengan Penilaian:
a. 0 – 19 = Tidak aktif d. 70 – 79 = Aktif
b. 20 – 59 = Kurang aktif e. 80 – 100 = Aktif sekali
c. 60 – 69 = Cukup aktif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM KOTA JAMBI
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI / I
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : MOMENTUM DAN IMPULS
Alokasi Waktu : 3JP (4x PERTEMUAN)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif),
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta
memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa
dan dunia.
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum
dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
Menyebutkan pengertian momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum
Menganalisis hubungan momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum
Menganalisis hubungan momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum
.
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum misalnya bola
jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana
Indikator
Mengamati informasi dari berbagai sumber tentang momentum dan impuls
Mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil praktikum.
Mempresentasikan hasil analisis data dari eksperimen yang telah dilakukan tentang
momentum dan impuls.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian momentum dan impuls
2. Siswa dapat menganalisis hubungan momentum dan impuls
3. Siswa dapat menganalisis hubungan momentum dan impuls
D. Materi Pembelajaran
1. Momentum
Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan
gerakannya pada kelajuan yang konstan. Momentum merupakan besaran vektor yang
searah dengan kecepatan benda. Momentum adalah besaran fisis yang (seperti tenaga)
tetap tak berubah dalam suatu sistem tertutup dari benda-benda yang berinteraksi. Dan
seperti tenaga momentum adalah konsep pemadu yang penting yang membantu kita
mengerti berbagai peristiwa fisis (Cromer, dkk 1994 hal.223).
Momentum dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian massa dengan kecepatan.
Secara sistematis dituliskan hal.
p = m.v
p= momentum (kg m/s)
m= massa benda (kg)
v= kecepatan benda (m/s)
Semakin besar massa suatu benda maka semakin besar momentumnya dan
semakin cepat gerak suatu benda maka semakin besar pula momentumnya. Semakin
besar momentum sebuah benda yang sedang melaju semakin sulit untuk
menghentikannya dan semakin besar tumbukannya jika mengenai benda lain.
2. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut
bekerja. Secara matematis dapat ditulis:
I = F . ∆t
I = Impuls
F = Gaya
∆t= Selang Waktu
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan
berbeda (akan dipelajari nanti). Oleh karena itu dapat menggambarkan kurva yang
menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari
selang waktu t1 ke t2 maka kurva antara F dan t adalah
Gambar 2.2 : Kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Luas daerah
yang diarsir menyatakan besarnya Impuls.
Luasan yang diarsir sebesar Fx (t2 – t1 ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya.
Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu perhatikan arahnya
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model : Scientific
Metode: Ceramah, Diskusi
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media :
Papan tulis
Spidol
Laptop
Proyektor
b. Alat :
Bola, Mobilan
c. Sumber Belajar :
Buku Fisika SMA yang relevan
LKS
Internet
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
N
o
Tahap-
Tahap
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Siswa Alok
asi Waktu
1 Engage
ment
1. Guru mengucapkan salam dan
meminta salah seorang siswa
untuk memimpin doa
2. Guru melakukan absensi.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Guru memberikan apersepsi:
a. Pada saat kalian di SMP, kalian
pasti sudah belajar
tentang momentum dan impuls.
Apa itu momentum?
b. Ketika seseorang mengalami
tabrakan apa yang terjadi?
1. Siswa menjawab
salam
2. Siswa mengangkat
tangan
3. Siswa
mendengarkan
4. Siswa
memperhatikan dan
menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
15
Menit
5. Guru menghubungkan dengan
topik pembelajaran yaitu tentang
konsep momentum.
5. Siswa
mendengarkan
2 Explor
ation 6. Guru membagi siswa ke dalam 8
kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa.
7. Guru membagikan LKS
Pengamatan
8. Guru meminta siswa melakukan
praktikum usaha.
9. Guru meminta siswa mengamati
hasil praktikum.
10. Guru meminta siswa mencatat data
hasil praktikum.
6. Siswa membentuk
kelompok
7. Siswa memahami
isi LKS
8. Siswa melakukan
praktikum tentang
usaha
9. Siswa mengamati
hasil praktikum
10. Siswa mencatat
data hasil
praktikum
110
Menit 3 Explan
ation 11.Guru meminta siswa membahas
data hasil praktikum
12. Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam
LKS pengamatan.
11. Siswa membahas
hasil praktikum
12. Siswa menjawab
pertanyaan
4 Elabor
ation 13.Guru meminta siswa
mendiskusikan hasil praktikum
14.Guru meminta salah satu
kelompok menyajikan hasil
analisis data, sedangkan
kelompok lain mengamati,
mengevaluasi, mengklarifikasi,
mengajukan pertanyaan atau
tanggapan yang relevan dengan
materi yang dipresentasikan.
13. Siswa berdiskusi
14. Siswa maju
kedepan dan
mempersentasikan
hasil praktikum
5 Evaluat
ion 15.Guru memberikan tes tulisan.
16.Guru mengajak siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran
yang dilakukan
15. Siswa menjawab
16. Siswa
menyimpulkan
10
Menit
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik : Observasi dan angket
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik dan Instrumen : Tes tertulis
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Teknik : Kinerja / praktik / unjuk kerja
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM KOTA JAMBI
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI / I
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : MOMENTUM DAN IMPULS
Alokasi Waktu : 3JP (4x PERTEMUAN)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif),
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta
memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa
dan dunia.
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum
dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
Menyebutkan pengertian hukum kekekalan momentum
Menganalisis hubungan hukum kekekalan momentum
Menganalisis hubungan momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum
.
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum misalnya bola
jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana
Indikator
Mengamati informasi dari berbagai sumber tentang momentum dan impuls serta hukum
kekekalan momentum
Mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil praktikum.
Mempresentasikan hasil analisis data dari eksperimen yang telah dilakukan tentang
momentum dan impuls.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian dan macam-macam hukum kekekalan momentum
2. Siswa dapat menganalisis tentang hukum kekekalan momentum
3. Siswa dapat menganalisis tentang macam-macam hukum kekekalan momentum.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Kekekalan Momentum
Suatu tumbukan selalu melibatkan sedikitnya dua benda. Misalnya benda itu
adalah bila biliar A dan bola biliar B. Sesaat sebelum tumbukan, bola bergerak mendatar
kekanan dengan momentum mAvA dan bola B bergerak mendatar kekiri dengan
momentum mBvB, dapat dilihat pada Gambar 2.3.
mAvA mBvB
A B
A B
mAvA‟ A B mBvB
‟
Gambar 2.3 Peristiwa Tumbukan antara Bola Biliar A dan Bola Biliar B
Momentum sistem partikel sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum
bola biliar A dan bola biliar B sebelum tumbukan.
Momentum sistem partikel sesudah tumbukan sama dengan jumlah momentum bola
biliar A dan bola biliar B sesudah tumbukan.
Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, maka pada momentum juga
berlaku hukum kekekalan dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan
sama. Oleh karena itu, pada peristiwa tumbukan jumlah momentum benda-benda
sebelum dan sesudah tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada
benda-benda tersebut. Hukum ini disebut hukum kekekalan momentum linier.
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model : Model Scientific
Metode : Ceramah, Diskusi
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media :
Papan tulis
Spidol
Laptop
Proyektor
b. Alat :
Bola, Mobilan
c. Sumber Belajar :
Buku Fisika SMA yang relevan
LKS
Internet
BBAA vm + vm=p
'
BB
'
AA
' vm + vm=P
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Kedua
N
o
Tahap-
Tahap
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Siswa Alok
asi Waktu
1 Engage
ment
1. Guru mengucapkan salam dan
meminta salah seorang siswa
untuk memimpin doa
2. Guru melakukan absensi.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Guru memberikan apersepsi:
c. Ketika seseorang mendorong
meja apa yang terjadi?Adakah
usaha yang dilakukan?
d. Ketika benda pada ketinggian h
seperti ini, energi apa yang
dimiliki benda? Bagaimana
persamaannya?
5. Guru menghubungkan dengan
topik pembelajaran yaitu tentang
konsep hukum kekekalan
momentum.
1. Siswa menjawab
salam
2. Siswa mengangkat
tangan
3. Siswa
mendengarkan
4. Siswa
memperhatikan
dan menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
5. Siswa
mendengarkan
15
Menit
2 Explor
ation 6. Guru menyuruh siswa
membentuk kelompok seperti
pembelajaran yang dilakukan
sebelumnya.
7. Guru membagikan LKS
Pengamatan
8. Guru meminta siswa melakukan
pengamatan tentang hukum
kekekalan momentum.
9. Guru meminta siswa mengamati
hasilpraktikum.
10. Guru meminta siswa mencatat
data hasil pengamatan.
6. Siswa membentuk
kelompok
7. Siswa memahami
isi LKS
8. Siswa melakukan
pengamatan
tentang
hukumkekekalan
momentum
9. Siswa mengamati
hasil pengamatan
10. Siswa mencatat
data hasil
pengamatan
110
Menit
3 Explan
ation 11. Guru meminta siswa membahas
data hasil pengamatan
12. Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam
LKS pengamatan.
11. Siswa membahas
hasil pengamatan
12. Siswa menjawab
pertanyaan
4 Elabor
ation 13. Guru meminta siswa
mendiskusikan hasil pengamatan
14. Guru meminta salah satu
13. Siswa berdiskusi
14. Siswa maju
kelompok menyajikan hasil
analisis data, sedangkan kelompok
lain mengamati, mengevaluasi,
mengklarifikasi, mengajukan
pertanyaan atau tanggapan yang
relevan dengan materi yang
dipresentasikan.
kedepan dan
mempersentasikan
hasil pengamatan
5 Evaluat
ion 15. Guru memberikan tes tulisan.
16. Guru mengajak siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran
yang dilakukan.
15. Siswa menjawab
16. Siswa
menyimpulkan
10
Menit
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
4. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik : Observasi dan angket
5. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik dan Instrumen : Tes tertulis
6. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Teknik : Kinerja / praktik / unjuk kerja
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk Penggunaan OPEN SOURCE PHYSICS
(OSP)-TRACKER Pada Kegiatan Pemantapan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Madrasah Aliyah Laboratorium.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek () pada
kolom yang tersedia.
2. Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 ( cukup baik); 4
( baik); 5 (sangat baik).
C. PENILAIAN
N
o
Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4 5
I Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kejelasan Kompetensi inti dan Kompetensi
dasar
2. Kejelasan Kompetensi inti dan Kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran
3. Kesesuaian Standar Kompetensi dan
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
4. Ketetapan penjabaran kompetensi dasar
kedalam indikator
5. Kesesuaian indikator dengan tujuan
pembelajaran
6. kesesuaian indikator dengan tingkat
perkembangan siswa
I
I
Isi yang disajikan
1. Sistematika penyusunan RPP
2. Kesesuaian urutan kegiatan pembelajaran
FISIKA yang implementasinya
menggunakan aplikasi Tracker
3. Kesesuain uraian kegiatan siswa dan guru
untuk setiap tahap pembelajaran dengan
aktivitas pembelajaran FISIKA yang
implementasinya menggunakan aplikasi
Tracker
4. Kejelasan skenario pembelajaran
(tahap-tahap kegiatan pembelajaran
;pendahuluan,inti,penutup)
I
II
Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD
2. Bahasa yang digunakan komunikatif
3. Kesederhanaan struktur kalimat
I
V
Waktu
1. Kesesuaian
2. Rincian waktu untuk setiap tahap
pembelajaran
D. Kategori Penunjukan Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Valid
b. Valid dengan revisi
c. Tidak Valid
E. Komentar / saran
................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........
Jambi, September 2018
Validator,
...................................
LEMBAR VALIDASI SOAL
Judul Penelitian :Penggunaan Open Source Physics (OSP)-Tracker Pada Kegiatan
Pemantapan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Ilmu
Pengetahuan Alam Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi
Peneliti : Nia Dwi Yolanda (TF.140573)
Prodi : Pendidikan Fisika
Nama Validator :
Petunjuk
Berilah tanda cek(√) pada kolom penilaian yang sesuai Bapak/Ibu terhadap soal esai
dengan skala penilaian sebagai berikut :
1. Tidak baik 4. Baik
2. Kurang baik 5. Sangat baik
3. Cukup baik
Aspek Yang Diamati Nilai Pengamatan
Keterangan 1 2 3 4 5
A. Materi
1. Kesesuaian soal dengan indikator
pemahaman konsep :
a. Memberikan kemampuan menyatakan
kembali konsep (soal no1,2,3,4).
b. Memberikan contoh dan non contoh
dari kosep (soal no 5)
c. Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi (soal no 6,7)
d. Mengaplikasikan konsep atau algoritma
pemecahan masalah (soal no 8,9,10)
2. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
jenjang atau tingkat kelas.
3. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar
B. Konstruksi
1. Terdapat pedoman penskoran
2. Tabel, gambar, grafik, peta atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas dan
terbaca.
3. Ada petunjuk yang jelas tentang cara
pengerjaan soal.
C. Bahasa
1. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia
yang baku.
2. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
Kesimpulan Validator :
A. Soal ini :
1. Dapat digunakan tanpa revisi
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
3. Dapat digunakan dengan banyak diskusi
4. Belum dapat digunak
Saran :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Jambi, September 2018
Validator
......................................
SOAL PRETEST
POKOK BAHASAN: Impuls dan Momentum
SUB BAHASAN : Impuls, Momentum, dan Hukum
Kekekalan Momentum
Kelas/ Semester : XI/ I
Waktu : 30 menit
Petunjuk mengerjakan soal :
1. Tulis nama, kelas dan momor absen pada lembar soal yang tersedia
2. Bacalah baik-baik soal dan kerjakan soal yang anda anggap paling mudah
3. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a,b,c, d atau e
pada soal
4. Periksa kembali hasil pekerjaan anda sebelum dikumpulkan
5. Selamat mengerjakan
1. Kesukaran untuk menghentikan suatu benda yang sedang bergerak bisa disebut...
a. Impuls
b. Gaya
c. Momentum
d. Kecepatan
e. Tekanan
2. Hubungan yang benar untuk memontum dan impuls dinyatakan dengan persamaan ...
a. P=I.∆t
b. P= ∆t/ I
c. P = I/∆t
d. =-I=∆p
e. I= ∆p/∆t
3. Dimendi besaran momentum yang benar adalah...
a. MLT-1
b. MLT-2
c. MLT-3
d. ML-1
T-2
e. ML2T
-2
4. Sebuah truk yang membawa muatan semen massa total nya 52 ton. Jika momentum truk besarnya
2,6 x 105 N.s, truk bergerak dengan kelajuan...
a. 1.35
b. 2,0
c. 5,0
d. 13,5
e. 20
5. Dibawah ini merupakan contoh peristiwa momentum dalam kehidupan sehari-hari, kecuali...
a. Mangga jatuh dari tangkainya
b. Tumbukan bola pada permainan biliar
c. Tumbukan antara atom
d. Tumbukan bola pada tongkat permaianan kasti
e. Bola yang ditendang
6. Sebuah benda yang massanya 200 gram bergerak searah sumbu X dengan kecepatan 20 m/s.
Momentum benda adalah... kg m/s.
a. 4
b. 40
c. 400
d. 4000
e. 40.000
7. Sebuah benda bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam dipukul sehingga bergerak dengan kecepatan
14 m/s. Jika gaya bekerja selama 0,01 sekon, maka besar gaya yang diberikan pada benda adalah...
a. 280 N
b. 240 N
c. 200 N
d. 16m0 N
e. 140 N
8. Sebuah benda bermassa 400 gram, jika bergerak dengan kecepatan 3 m/s, mempunyai momentum
sebesar....
a. 1,2 kg m/s
b. 12 kg m/s
c. 120 kg m/s
d. 1200 kg m/s
e. 12000 kg m/s
9. Sebuah benda yang mula-mula diam diberi gaya sehingga bergerak dengan percepatan 2m/s2.
Benda mulai bergerak dengan kecepatan konstan setelah 5 sekon. Jika massa benda 5 kg , momentum
benda sebesar ... kg.
a. 4
b. 10
c. 25
d. 50
e. 65
10. Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain melakukan tendangan penalti. Tepat setelah
ditendang bola melambung dengan kecepatan 50 m/s. Bila gaya tendangan 250 N dan sepatu pemain
menyentuh bola selama 0,3 sekon, maka massa bola tersebut adalah...
a. 1,2 kg
b. 1,5 kg
c. 1,8 kg
d. 2,0 kg
e. 2,5 kg
SOAL POSTEST
POKOK BAHASAN: Impuls dan Momentum
SUB BAHASAN : Impuls, Momentum, dan Hukum
Kekekalan Momentum
Kelas/ Semester : XI/ I
Waktu : 30 menit
Petunjuk mengerjakan soal :
1.Tulis nama, kelas dan momor absen pada lembar soal yang tersedia
2.Bacalah baik-baik soal dan kerjakan soal yang anda anggap paling mudah
3.Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a,b,c, d atau e
pada soal
4.Periksa kembali hasil pekerjaan anda sebelum dikumpulkan
5. Selamat mengerjakan
1. Perhatikan pertanyaan berikut!
1) Hukum kekekalan momentum
2) Hukum kekekalan energi kinetik
3) Hukum kekekalan energi mekanik
4) Hukum kekekalan energi potensial
Yang berlaku pada peristiwa tumbukan lenting sempurna adalah...
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
2. Pernyataan yang tepat untuk tumbukan lenting sempurna adalah...
a. Jumlah eneergi kinetik kedua benda setelah tumbukan tetap
b. Jumlah energi kinetik kedua benda setelah tumbukan berkurang
c. Jumlah energi kinetik kedua benda setelah tumbukan bertambah
d. Jumlah momentum kedua benda setelah tumbukan bertambah
e. Jumlah mementum kedua benda setelah tumbukan berkurang
3. Jenis tumbukan yang disertai terjadinya pengurangan energi kinetik sistem disebut...
a. Tumbukan tak lenting
b. Tumbukan lenting sempurna
c. Tumbukan ideal
d. Tumbukan biasa
e. Tumbukan lenting sebagian
4. Dua buah benda yang massanya identik bergerak saling mendekat dan mengalami tumbukan
lenting sempurna. Jika laju kedua bola adalah 10 m/s dan 20 m/s, laju masing-masing bola setelah
tumbukan adalah...
a. 10 m/s dan - 10 m/s
b. 10 m/s dan 10 m/s
c. 15 m/s dan 15 m/s
d. 20 m/s dan -10 m/s
e. 20 m/s dan 20 m/s
5. Salah satu contoh dari tumbukan tak lenting sama sekali adalah...
a. Tumbukan antara kelereng dengan lantai
b. Tumbukan antara atom-atom
c. Tumbukan antara peluru dengan target dimana peluru menyatu dengan target setelah tumbukan
d. Tumbukan antara bola biliar
e. Tumbukan antara bola yang dilepaskan pada ketinggian h di atas lantai
6. Sebuah bola bermassa 0,4 kg bergerak dengan laju 6 m/s dan menumbuk bola lain bermassa 0,6 kg
yang sedang bergerak mendekatinya dengan laju 8 m/s. Kedua bola tersebut bertumbukan tidak
lenting sama sekali. Laju kedua bola setelah tumbukan adalah...
a. 1,2 m/s
b. 2,4 m/s
c. 3,2 m/s
d. 4,2 m/s
e. 5,2 m/s
7. Sebuah peluru yang bermassanya 10 gram bergerak ke arah balok dengan kecepatan 1000 kg yang
diam di atas bidang datar tanpa gesekan. Kecepatan peluru setelah menembus balok sebesar... m/s.
a. 900
b. 90
c. 9
d. 0,9
e. 0,09
8. A B C
A, B dan C adalah tiga bola biliar yang terletak diatas suatu permukaan yang licin. Bola B dan C
bersentuhan. Jika bola A dipukul perlahan maka akan bergerak, kemudian menumbuk bola B
sehingga sesaat setelah tumbukan akan di dapati...
a. A berhenti, B terus bergerak
b. b. A terpantul balik, B berhenti, dan C bergerak
c. A dan B berhenti, C terus bergerak
d. A,B dan C terus bergerak
e. A terpantul balik, B dan C terus bergerak
9. Sebuah bola pingpong dilepaskan dari ketinggian h. Pada pemantulan pertama tinggi yang dapat
dicapai 1,5 meter. Jika koefisien resitusi antara bola dan lantai sebesar , tinggi bola
pingpong mula-mula adalah... m.
a. 6,0
b. 3,0
c. 2,5
d. 2.0
e. 1,5
10. Dua buah benda m1 dan m2 = 2 kg bergerak saling mendekati seperti gambar dibawah. V1 = 10
m/s dan v2= 20 m/s. Jika kedua benda bertumbukan lenting sempurna, maka kecepatan
masing-masing benda sesudah tumbukan adalah...
A B
a. V1 = -20 m/s dan v2= 20 m/s
b. V1 = -20 m/s dan v2= 10 m/s
c. V1 = -10 m/s dan v2= -20 m/s
d. V1 = -10 m/s dan v2= 10 m/s
e. V1 = -5 m/s dan v2= 10 m/s
22
1e
DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Nia Dwi Yolanda
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Prabumulih, 07 November 1996
Alamat : Vina Sejahtera II Blok DA.06 RT/RT: 003/009 Perumnas Gunung
Ibul IV Prabumulih Timur, Sumatera Selatan
Pekerjaan : Mahasiswa UIN STS Jambi
Alamat E-mail : [email protected]
No. Hp : 085208024700
Pendidikan Formal :
1. TK Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) Prabumulih Tahun 2001
2. SD Negeri 01 Prabumulih Tahun 2008
3. MTs N Prabumulih Tahun 2011
4. MAN Prabumulih Tahun 2014
Pendidikan Non Formal : -
Pengalaman Organisasi : -
Motto Hidup : “Berdamai dengan Perasaan
Apabila Sesuatu Yang Kau Senangi Tidak Terjadi
Maka Senangilah Apa Yang Terjadi,
Man Jadda Wa Jadda”
Jambi, Oktober 2018
Nia Dwi Yolanda
Nim. TF 140573