penggunaan rekening bank konvensional sebagai …
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN REKENING BANK KONVENSIONAL
SEBAGAI LAYANAN ZAKAT PERSPEKTIF
MAS{LAH{AH MURSALAH
(Studi di BAZNAS Kabupaten Banyumas)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh
TIYA LARASWATI
NIM. 1617301044
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zakat merupakan ibadah yang menyangkut hubungan manusia sekaligus
hubungan dengan Allah dan zakat termasuk salah satu dalam rukun Islam yang
wajib ditunaikan oleh umat Islam, dimana mereka wajib menyisihkan sebagian
dari harta mereka yang nantinya diserahkan kepada yang berhak menerima. Ada
berbagai bentuk dan macam zakat yang ada dengan syarat dan ketentuan hukum
yang berbeda. Demikian juga dalam hal penunaian dan pembayaran zakat oleh
umat Islam juga dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk.
Penunaian dan pembayaran zakat oleh umat Islam ada yang melakukannya
secara langsung diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya atau yang
biasa kita sebut sebagai delapan as}na>f yaitu, fakir, miskin, amil, mualaf, untuk
memerdekakan budak, orang yang berutang, sabilillah, dan ibnu sabil. Namun ada
pula umat Islam yang membayarkan zakatnya melalui lembaga pengelola dan
penyalur zakat. Kesemuanya bertujuan untuk kesejahteraan dan kemaslahatan
umat.
Lembaga zakat selain sebagai jawaban atas keresahan potensi ekonomi
umat Islam, lembaga zakat merupakan sebuah solusi dari perkembangan sosial
masyarakat, sehingga pengelolaan zakat dapat dikelola dengan baik dan tidak apa
adanya. Hal ini dapat kita ambil contoh jika dahulu di Indonesia zakat didominasi
dengan bentuk beras, namun sekarang dengan sifat manusia yang ingin serba
2
praktis zakat dapat disederhanakan dalam bentuk uang sehingga lebih praktis.
Menghadapi dinamika sosial masyarakat, adanya lembaga zakat diharapkan dapat
mampu menghimpun dan menyalurkan zakat ataupun dana lain seperti infak dan
sedekah dengan jumlah yang tidak sedikit yaitu hingga menyentuh 217 triliun
setiap tahun1 dapat didayagunakan sebagaimana mestinya.
Pemerintah telah menetapkan dan membentuk suatu lembaga khusus yang
menangani dana zakat termasuk infak maupun sedekah. Kehadiran Undang-
Undang No 23 Tahun 2011 telah mengatur sentralisasi pengelolaan Zakat dan
sepenuhnya dilakukan oleh negara. Hadirnya Undang-Undang ini diharapkan
potensi zakat dapat direalisasikan dengan jumlah yang besar, serta dapat diketahui
dengan pasti sistem pengelolaannya.2 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
yang menjadi lembaga utama yang melaksanakan pengelolaan zakat, diharapkan
mampu dan dapat menghimpun dana zakat ini seoptimal mungkin dan mampu
memberikan pertanggungjawaban secara terbuka dan transparan kepada para
muzaki dan masyarakat secara umum.
Badan Amil zakat Nasional (BAZNAS) adalah organisasi pengelola zakat
yang dibentuk oleh pemerintah terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah
dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat
sesuai dengan ketentuan agama. BAZNAS Kabupaten Banyumas sebagai bagian
dari BAZNAS pusat dan provinsi memiliki fungsi sebagai menghimpun dana dari
1 Ahmad Dakhoir, Hukum Zakat: Pengaturan dan Integrasi Kelembagaan Pengelolaan
Zakat dengan Fungsi Lembaga Perbankan (Surabaya: Aswaja presindo, 2015), hlm.8. 2 Muhammad Irwan, dkk, “Analisis Penerimaan dan Penyaluran Keuangan Dana Zakat
Infaq dan Shadaqah Melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram”, Jurnal
Ekonomi Pembangunan, Vol.1, no.1, 2019, https://www.elastisitas.unram.ac.id, diakses 21
November 2019, hlm. 38.
3
umat Islam baik berupa zakat sebagai kewajiban juga infak maupun sedekah
(ZIS). BAZNAS Kabupaten Banyumas dalam mengumpulkan dan
mendistribusikan dananya menggunakan berbagai bentuk dan cara, diantaranya
dengan cara digital, mendatangi langsung muzaki atau jemput zakat, penerimaan
langsung di kantor BAZNAS, dan menggunakan rekening bank, baik rekening
bank syariah dan rekening bank konvensional. Penggunaan rekening bank
konvensional dilakukan karena tidak semua muzaki menggunakan bank syariah
dan keberadaan bank konvensional lebih banyak dari pada bank syariah, jadi lebih
memudahkan pembayaran zakat.3
Penggunaan rekening bank konvensional oleh BAZNAS menjadi hal yang
menarik, karena BAZNAS sebagai suatu lembaga keuangan alternatif yang
membantu menghilangkan riba dari masyarakat muslim. Namun, pada praktiknya
BAZNAS dalam mengumpulkan zakat menggunakan rekening bank
konvensional. Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Nomor
109 tentang Akuntansi Zakat bunga yang diperoleh dari rekening bank
konvensional disebut dana non-halal dan ketentuan ED (exposure draft) PSAK
Nomor 109 tentang pengakuan dan pengukuran dana non-halal, yaitu: pertama,
penerimaan dana non-halal adalah semua penerimaan dari kegiatan dan tidak
sesuai dengan prinsip syariah, antara lain penerimaan jasa giro atau bunga yang
berasal dari bank konvensional. Penerimaan dana non-halal pada umumnya terjadi
dalam kondisi darurat atau kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas syariah
karena secara prinsip dilarang. Kedua, penerimaan dana non-halal diakui sebagai
3 Khasanah Mufidah, Wakil Ketua IV BAZNAS Banyumas, Wawancara, pada tanggal 27
November 2019.
4
dana non-halal, yang terpisah dari dana zakat, dana infak/sedekah dan amil zakat.
Aset non-halal disalurkan sesuai dengan prinsip syariah. Ketiga, amil harus
mengungkapkan keberadaan dana non-halal, jika ada, diungkapkan mengenai
kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya.4
Bank konvensional dalam sistem operasionalnya menggunakan sistem
perhitungan bunga kredit atau pinjaman (invest note), sedangkan yang dimaksud
dengan bunga itu adalah sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah
karena membeli atau menjual produknya, atau dengan kata lain bahwa bunga itu
sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah karena memiliki simpanan dan
harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank karena nasabah sebagai pihak
peminjam atau debitan.
Jumhur ulama telah sepakat bahwa bunga dari bank adalah riba dan haram,
hal ini tertuang dalam fatwa MUI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Bunga
(Interest/Fa’idah). Fatwa tersebut tegas bahwa praktik pembungaan hukumnya
adalah haram, baik dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian,
Koperasi, dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu.5
Allah SWT berfirman dalam QS. al-Baqarah: 275-276:
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba.
Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka
apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu
penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. Allah memusnahkan riba
4 Taufikur Rahman, “Akuntansi Zakat, Infak Dan Sedekah (PSAK 109): Upaya
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)”, Jurnal Muqtasid,
Vol. 6, no. 1, 2015, https://muqtasid.iainsalatiga.ac.id, diakses 21 November 2019, hlm. 158. 5 Anonim, “Bunga (Interest/Fa’idah)”, http://mui.or.id, diakses 19 Juli 2020.
5
dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap
dalam kekafiran dan selalu bergelimang dosa.6
Adapun perbedaan pemikiran Yusuf Qardhawi (kelompok Neo-
Revivalisme) dan Fazlur Rahman (kelompok Modernis) hanyalah dalam
mengartikan bunga bank, metodologi dalam menentukan materi kerjanya, yang
satu halal dan yang satu haram, Yusuf Qardhawi mengharamkan bunga bank baik
berlipat ganda maupun tidak, sedangkan Fazlur Rahman mengharamkan bunga
bank yang berlipat ganda dan menghalalkan bunga bank yang tidak berlipat
ganda.7
BAZNAS dalam praktiknya menggunakan rekening bank konvensional,
yaitu layanan zakat atau pengumpulan zakat yang dilakukan dengan cara transfer
ke rekening bank. Transfer merupakan salah satu jasa bank yang dimiliki oleh
bank, baik itu bank konvensional dan bank syariah. Dimana transfer dapat
diartikan pemindahan dana tertentu dari rekening yang satu ke rekening yang lain
dengan praktis, aman dan waktu yang singkat. Penerimaan zakat, infak, sedekah
dari muzzaki melalui transfer bank konvensional pada saat tertentu bisa jadi
terdapat unsur dana non-halal yaitu berupa bunga bank, sedangkan bunga dari
bank konvensional merupakan bagian dari riba dan riba adalah tidak sesuai
dengan syariat.8 Namun, BAZNAS Banyumas mulai awal tahun 2019 tidak lagi
menerima dana non-halal dari bank konvensional, sehingga hanya menggunakan
6 Tim Penerjemah al-Qur’an Kemenag RI, al-Qur’an Fadihilah: Terjemah dan
Transliterasi latin (Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2011), hlm. 47. 7 Ibnu Fajar el-Hakim, “Perbandingan Konsep Bunga Bank Menurut Yusuf Qardhawi dan
Fazlur Rahman”, skripsi (Bandung: Universitas Islam Bandung, 2014), hlm. 79. 8 Nur Hisamuddin dan Iva Hardianti Sholikha, “Persepsi, Penyajian dan Pengungkapan
Dana Non-Halal pada BAZNAS dan PKPU Kabupaten Lumajang”, Ziswaf, Vol. 1, no. 1, 2014,
https://journal.iainkudus.ac.id, diakses pada 19 Juli 2020, hlm. 17.
6
jasanya saja. Sama dengan menghukumi bunga bank konvensional, para ulama
juga berbeda pendapat dalam menghukumi menggunakan jasa transfer ini dalam
bermuamalah.
Dewasa ini dan lebih-lebih lagi pada masa mendatang permasalahan
kehidupan manusia akan semakin cepat berkembang dan semakin kompleks.
Permasalahan itu harus dihadapi umat Islam yang menuntut adanya jawaban
penyelesaian dari segi hukum. Semua persoalan tersebut, tidak akan dihadapi
kalau hanya semata mengandalkan pendekatan dengan cara atau metode lama
yang digunakan ulama terdahulu.9
Dalam kondisi demikian, kita akan berhadapan dengan beberapa kasus
(masalah) yang secara rasional ('aqliyah) dapat dinilai baik buruknya untuk
menetapkan hukumnya, tetapi tidak (sulit) menemukan dukungan hukumnya dari
nash. Dalam upaya untuk mencari solusi agar seluruh tindak tanduk umat Islam
dapat ditempatkan dalam tatanan hukum agama, mas{lah{ah mursalah itu dapat
dijadikan salah satu alternatif sebagai dasar dalam berijtihad.
Jika penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat
digunakan karena alasan suatu kebutuhan dan menghilangkan kesulitan, maka
akan menarik jika penulis meneliti dilihat dari sisi mas{lah{ah mursalah. Penulis
beralasan menggunakan mas{lah{ah mursalah sebagai cara meninjau permasalahan
tersebut karena pertama, bahwa ayat atau hadis menunjukan bahwa setiap hukum
mengandung kemaslahatan bagi umat manusia. Selanjutnya, ketentuan dalam
ayat-ayat al-Quran dan sunah Rasulullah, seluruhnya dimaksudkan untuk
9 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh jilid 2 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), hlm. 341.
7
mencapai kemaslahatan umat manusia dan akhirat. Adapun kemaslahatan itu ada
yang membawa manfaat dan menolak kerusakan,10 baik itu mengenai jiwa, akal,
keturunan, agama maupun harta.
Kedua, karena kemaslahatan itu menyangkut kepentingan orang banyak
bukan kepentingan pribadi, sebagaimana yang dilakukan sahabat. Sehingga jika
kita kolerasikan dengan kemaslahatan penggunaan rekening bank konvensional
sebagai layanan zakat itu merupakan kepentingan orang banyak, yaitu para
muzaki, amil zakat dan mustahik, dan dalam hal ini adalah kemaslahatan bersama
atau umat. Sehingga penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan
zakat dilatar belakangi dari masih dibutuhkannya rekening bank konvensional
untuk daerah-daerah yang masih minim bank syariah, sehingga penggunaan
rekening bank konvensional dirasa memudahkan dalam layanan zakat.
Berdasarkan hal tersebut akan berhubungan jika dilihat dari mas{lah{ah mursalah
dalam permasalahan ini yang disisi lain mendatangkan manfaat terhadap
penggunaan rekening bank konvensional dan di sisi lain adanya rekening bank
konvensional mendatangkan riba dan masih terdapat perbedaan pendapat para
ulama terhadap hukumnya.
Ketiga, sebagaimana yang penulis bahas di atas bahwa kemaslahatan
manusia dipengaruhi perkembangan zaman, tempat, dan lingkungan. Sehingga
apabila syari'at Islam terbatas pada hukum yang ada, akan mengalami kesulitan.11
Dan jika kita melihat kembali bahwa penggunaan rekening bank konvensional
sebagai layanan zakat merupakan suatu yang baru yang belum ada saat zaman
10 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, hlm. 208. 11 Nasroen Haroen, Ushul Fiqh 1 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 124.
8
Rasul dan sahabat. Sehingga dari beberapa alasan diatas penulis meninjau
penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat dengan mas{lah{ah
mursalah.
Dari permasalahan di atas, penulis tertarik dan penting untuk meneliti
lebih mendalam bagaimana jika penggunaan rekening bank konvensional sebagai
layanan zakat dilihat dari sudut mas{lah{ah mursalah. Dan berhubungan tentang
skripsi mengenai hal tersebut belum ada maka penulis mengambil judul:
PENGGUNAAN REKENING BANK KONVENSIONAL SEBAGAI
LAYANAN ZAKAT PERSPEKTIF MAS{LAH{AH MURSALAH (Studi di
BAZNAS Kabupaten Banyumas).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dari judul
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat di
BAZNAS Kabupaten Banyumas?
2. Bagaimana penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat
perspektif mas{lah{ah mursalah di BAZNAS Kabupaten Banyumas?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan
zakat di BAZNAS Kabupaten Banyumas.
9
2. Untuk mengetahui penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan
zakat perspektif mas{lah{ah mursalah di BAZNAS Kabupaten Banyumas.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan
bagi penulis dan pemahaman bagi masyarakat tentang penggunaan rekening
bank konvensional sebagai layanan zakat perspektif mas{lah{ah mursalah.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bias menjadi pertimbangan BAZNAS
dalam menentukan kebijakan mengenai layanan zakatnya. Dan untuk
masyarakat muslim khususnya, penelitian ini bisa menjadi pengetahuan
mengenai pengumpulan zakat yang sesuai syariat.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang pustaka-pustaka yang berkaitan dan
mendukung terhadap penelitian yang akan dilakukan sehingga dapat dijadikan
dasar pemikiran dalam penyusunan penelitian ini. Pada tinjauan pustaka ini
peneliti akan menguraikan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat,
yaitu antara lain:
Pertama, skripsi saudara Bulkis Bambang yang berjudul “Tinjauan
Ekonomi Islam tentang Layanan Rekening Zakat (Studi Pada Lembaga Amil
Zakat Nasional IZI Perwakilan Sulawesi Selatan)”. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pelayanan rekening zakat pada Lembaga Amil
10
Zakat Nasional IZI dan untuk mengetahui apakah praktik pelayanan rekening
zakat Lembaga Amil Zakat Nasional IZI ditinjau dari segi Ekonomi Islam telah
sesuai atau belum. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi dan pendekatan normatif teologis.
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Selanjutnya
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi
kepustakaan dan dokumentasi. Aktivitas analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman yang mana tahapannya berupa
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Kemudian, uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas
(credibility). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan bank
konvensional dalam layanan rekekning zakat untuk memudahkan dalam proses
pembayaran zakat bagi muzaki/donatur hukumnya boleh, namun menerima bunga
bank melalui penggunaan jasa bank konvensional tersebut dilarang dalam Islam.
Praktik pelayanan rekening zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat
Nasional IZI Perwakilan Sulawesi Selatan tidak dapat dibenarkan karena Laznas
IZI mendapatkan bunga dari penggunaan rekening bank konvensional.
Diharapkan Penelitian ini mampu memberikan kesadaran kepada semua pihak,
baik individu maupun kelompok terkhusus untuk Laznas IZI agar mampu
menghindari segala bentuk praktik riba.12
Kedua, skripsi saudara Ary Dwi Permana Putra yang berjudul
“Penyimpanan Zakat pada Bank Konvensional menurut Hukum Islam”. Tujuan
12 Bulkis Bambang, “Tinjauan Ekonomi Islam tentang Layanan Rekening Zakat (Studi
Pada Lembaga Amil Zakat Nasional IZI Perwakilan Sulawesi Selatan”, skripsi tidak diterbitkan
(Makasar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018).
11
penulisan ini adalah untuk menentukan kedudukan simpanan zakat pada bank
konvensional menurut hukum Islam dan keabsahan tambahan simpanan zakat
yang didapat dari bunga bank konvensional dalam penggunaannya menurut
hukum Islam. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada penggunaan data
sekunder, serta spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis
yaitu memaparkan fakta-fakta, situasi, dan kondisi objek penelitian yang diteliti.
Kemudian dilakukan analisis data yang menggunakan metode analisis normatif
kualitatif untuk mendapatkan kesimpulan yang dijelaskan secara kualitatif. Pada
penulisan ini diperoleh kesimpulan bahwa penyimpanan zakat pada bank
konvensional tidak memiliki kedudukan menurut hukum Islam, namun pada
kenyataannya BAZ dan LAZ masih menggunakan bank konvensional dalam
pengelolaan zakat hal ini tidak dapat dibenarkan mengingat penyimpanan zakat
melalui bank konvensional pada kenyataannya dapat menimbulkan riba (haram),
hal tersebut juga bertentangan dengan Q.S. al-Baqarah ayat 276 dan Pasal 2 huruf
a UU Pengelolaan Zakat yang menjelaskan bahwa pengelolaan zakat berdasarkan
syariat Islam. Penggunaan tambahan penyimpanan zakat yang didapat dari bunga
bank konvensional menurut hukum Islam menimbulkan bunga bank (riba). Dana
zakat yang disimpan pada bank konvensional untuk disalurkan diperbolehkan
asalkan dana yang akan disalurkan kepada mustahik yaitu dana pokok yang
disetorkan muzaki, tetapi jika tambahan simpanan zakat yang didapat dari bunga
12
bank konvensional adalah riba, maka adanya bunga tambahan simpanan yang
didapat dari bunga bank konvensional diharamkan.13
Ketiga, jurnal yang ditulis oleh Almira Zora Syifahidayah, dkk, dengan
judul “Analisis Fikih Muamalah terhadap Penghimpunan Dana Zakat oleh Badan
Amil Zakat Melalui Bank Konvensional (Studi Kasus di BAZNAS Provinsi Jawa
Barat)”. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum penghimpunan
dana zakat melauai bank konvensional dari segi fikih Muamalah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah antara penelitian lapangan metode kualitatif
yang dilakukan dengan cara analisis deskripif. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa: pertama, Penghimpunan dana zakat menurut fikih
muamalah yaitu menggunakan akad Tabarru. Akad Tabarru adalah suatu transaksi
yang sifatnya digunakan untuk kebajikan. Kedua, adapun penghimpunan dana
zakat yang dilakukan oleh BAZNAS ada beberapa cara yaitu donatur langsung,
kotak amal, online, offline. Ketiga, penghimpunan dana zakat oleh BAZNAS
dalam perspektif fikih muamalah itu hukumnya boleh, jika ada bunga yang
didapatkan tidak dijadikan untuk operasional BAZNAS tetapi dana tersebut harus
disalurkan untuk kebutuhan publik seperti yang diungkapkan oleh ulama Yusuf
al-Qardhawi menjelaskan tentang bagaimana penggunaan harta yang diperoleh
dari jalan haram, jalan yang rasional dan nyata adalah mempergunakannya untuk
berbagai macam kebaikan.14
13 Ary Dwi Permana Putra, “Penyimpanan Zakat pada Bank Konvensional menurut
Hukum Islam”, skripsi tidak diterbitkan (Bandung: Universitas Padjadjaran Bandung, 2015). 14 Almira Zora Syifahidayah, dkk, “Analisis Fikih Muamalah terhadap Penghimpunan
Dana Zakat oleh Badan Amil Zakat Melalui Bank Konvensional (Studi Kasus di Baznas Provinsi
13
Nama Judul Persamaan Perbedaan
Skripsi milik
Bulkis Bambang,
2018. Program
Studi Ekonomi
Syariah Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Islam
Universitas Islam
Negeri Alauddin
Makassar.
Tinjauan
Ekonomi Islam
tentang Layanan
Rekening Zakat
(Studi Pada
Lembaga Amil
Zakat Nasional
IZI Perwakilan
Sulawesi Selatan)
Sama-sama
membahas
tentang layanan
rekening zakat.
Penelitian Bulkis
tentang Tinjauan
ekonomi Islam
terhadap layanan
rekening zakat,
sedangkan skripsi
ini tentang
tinjauan mas{lah{ah mursalah
terhadap rekening
bank
konvensional
sebagai layanan
zakat.
Skripsi milik Ary
Dwi Permana
Putra, 2015.
Fakultas Hukum
Universitas
Padjadjaran
Bandung.
Penyimpanan
Zakat pada Bank
Konvensional
menurut Hukum
Islam
Sama-sama
membahas
tentang
penggunaan bank
konvensional.
Penelitian Ary
tentang
Penyimpanan
zakat pada bank
konvensional
menurut hukum
Islam, sedangkan
skripsi ini
tinjauan mas{lah{ah mursalah
terhadap rekening
bank
konvensional
sebagai layanan
zakat.
Jurnal yang
ditulis oleh
Almira Zora
Syifahidayah,
dkk.
Analisis Fikih
Muamalah
terhadap
Penghimpunan
Dana Zakat oleh
Badan Amil
Zakat Melalui
Bank Konvensional
(Studi Kasus di
Baznas Provinsi
Jawa Barat)
Sama-sama
membahas
tentang
penggunaan bank
konvensional.
Jurnal yang
ditulis oleh
Almira, dkk, ini
membahas
mengenai analisis
fikih muamalah
terhadap
penghimpunan dana zakat,
sedangkan skripsi
ini tinjauan
mas{lah{ah mursalah
Jawa Barat)”, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, Vol. 5, no. 2, 2019,
http://karyailmiah.unisba.ac.id, diakses 16 Mei 2020.
14
terhadap rekening
bank
konvensional
sebagai layanan
zakat.
F. Sistematika Pembahasan
Dalam peyusunan penelitian ini, penulis menyusun sistematika
pembahasan menjadi 5 (lima) bab yang saling berkaitan satu sama lain. Untuk
mempermudah penyusunan penelitian ini maka perlu adanya sistematika
penulisannya, yaitu antara lain:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang ini terdiri dari latar belakang
masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua merupakan landasan teori yang diuraikan tentang konsep umum
mas{lah{ah mursalah dan pengelolaan zakat yang terdiri dari pengertian mas{lah{ah,
macam-macam mas{lah{ah, mas{lah{ah mursalah, syarat mas{lah{ah mursalah sebagai
landasan hukum, pengertian zakat, pengelolaan zakat dan rekening bank sebagai
layanan zakat
Bab ketiga merupakan metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian,
lokasi penelitian, sumber data, pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian,
serta metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Bab keempat merupakan laporan penelitian. Bab ini terdiri dari sejarah
berdirinya BAZNAS Kabupaten Banyumas, visi misi BAZNAS Kabupaten
Banyumas, struktur organisasi, tugas BAZNAS Kabupaten Banyumas, Praktik
penggunaan penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat di
15
BAZNAS Kabupaten Banyumas, dan analisis penggunaan rekening bank
konvensional sebagai layanan zakat perspektif mas{lah{ah mursalah di BAZNAS
Kabupaten Banyumas.
Bab kelima merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan sebelumnya mengenai pokok permasalahan yang ada,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. BAZNAS Kabupaten Banyumas dalam layanan zakatnya memberikan berbagai
pilihan, diantaranya tunai dan transfer. Dimana tunai dapat dilakukan dengan
jemput zakat dan pelayanan langsung kantor BAZNAS Kabupaten Banyumas.
Sedangkan cara tranfer, para muzaki dapat melakukan transfer langsung atau
setor tunai dengan memanfaatkan rekening bank, baik rekening bank
kovensional dan rekening bank syariah. Dan kedepannya BAZNAS Kabupaten
banyumas akan mengembangkan layanan QR code. Penggunaan rekening bank
ada dua jenis yaitu, rekening bank Syariah dan rekening bank konvensional.
Latar belakang adanya layanan zakat menggunakan rekening bank
konvensional diantaranya karena untuk memudahkan para muzaki melakukan
pembayaran zakat, kebijakan dari pemerintah dan tidak semua wilayah terdapat
fasilitas bank syariah atau tidak semua muzaki menggunakan bank syariah.
2. Zakat walaupun termasuk ibadah yang disetarakan dengan salat namun karena
berkaitan dengan sosial masyarakat, maka dapat dibahas dengan muamalah.
Melihat dari kemaslahatan penggunaan rekening bank konvensional sebagai
layanan zakat, maka merupakan kemaslahatan yang benar adanya dan
merupakan kemaslahatan umum. Akan tetapi jika dilihat dari ada nash atau
70
tidaknya yang bertentangan dengan hal tersebut, maka kemaslahatan ini
bertentangan dengan hadist tentang syubhat dan meninggalkan keraguan.
Memang sudah benar apa yang dilakukan BAZNAS Banyumas untuk tidak
mengambil dana non-halal atau bunga dari rekening bank konvensional sudah
benar, akan tetapi jika memungkinkan lebih baik dan lebih hati-hati untuk
menghindari segala praktik penggunaan bank konvensional. Adapun
kemaslahatan ini dikategorikan pada tingkatan h}a>jiyyah sedangkan agar suatu
kemaslahatan sesuai teori mas{lah{ah mursalah harusnya pada tingkat daru>riy.
Artinya penggunaan rekening bank konvensional sebagai layanan zakat tidak
relevan dengan teori mas{lah{ah mursalah.
B. Saran
Adapun saran-saran yang penulis sampaikan terkait penggunaan rekening
bank konvensional sebagai layanan zakat adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat dan lembaga khususnya BAZNAS, hendaknya sebagai contoh
lembaga yang berpijak pada sistem syariah hendaknya mampu mengindari
segala praktik kegiatan yang mengandung riba dan syubhat. Dengan
menggunakan bank konvensional tanpa kita sadar telah mendukung kemajuan
dan berkembangnya bank konvensional yang notabene menggunakan sistem
bunga. Oleh karena itu, hendaklah kita beralih ke bank syariah secara penuh
sebagai upaya menghindari riba dan upaya mendukung perkembangan bank
71
syariah di Indonesia. Akan tetapi jika memang itu diperlukan karena darurat
hendaknya bunga bank tidak digunakan atau tidak diambil dan dipisahkan.
2. Bagi bank Syariah, hendaknya dapat mengembangkan bank syariah dengan
cara membuka cabang bank syariah lebih banyak lagi ataupun memperbanyak
ATM bank syariah, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
‘Abdullah, al-Bukha>ri> Muh}ammad bin Isma>’il Abu>. S}ah}ih} Bukha>ri>. Lebanon: Da>r
Kutub al-‘Ilmi>yah Beiru>t, 2009.
Abdurrah}man, Jalaluddin. Al-Mas}a>lih al-Mursalah wa Maka>natiha> fi at-Tasyri>. t.k: Da>r al-Kita>b al-Ja>mi’iy, 1983.
Aibak, Kutbuddin. Metodologi Pembaruan Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008.
Anonim. Arsitektur Zakat Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian Strategis Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNAS), 2017.
Anonim. Mengelola Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Anonim. Pengelolaan Zakat yang Efektif: Konsep dan Praktik di Beberapa
Negara. Jakarta: Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah - Bank
Indonesia, 2016.
Arief, Mufraini, M. Akuntansi dan Manajemen Zakat. cet. ke-2. Jakarta: Kencana,
2008.
Dakhoir, Ahmad. Hukum Zakat: Pengaturan dan Integrasi Kelembagaan
Pengelolaan Zakat dengan Fungsi Lembaga Perbankan. Surabaya:
Aswaja presindo, 2015.
Al-G}aza>li, Abu> H}a>mid Muh}ammad ibn Muh}ammad. Al-Mustas}fa> min ‘Ilm al-Us}u>l. t.k: Da>r al-Fikr, t.t.
Haroen, Nasroen. Ushul Fiqh 1. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Ismail, Manajemen Perbankan: dari Teori Menuju Aplikasi. cet. ke-5. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018.
Jamil, M. Mukhsin (ed.). Kemaslahatan dan Pembaharuan Hukum Islam.
Semarang: Walisongo Press, 2008.
Jumantoro, Toto dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta:
Amzah, 2009.
Khalla>f, Abd al-Wahha>b. ‘Ilm Us}u>l al-Fiqh wa Khula>shah Ta>ri>kh al-Tasyr>‘. Mesir: Mathba’ah al-Madani>, t.t.
Khalla>f, Abd al-Wahha>b. ‘Ilm Us}u>l al-Fiqh. t.k: Maktabah ad-Da’wah al-
Isla>miyyah Syabab al-Azhar, t.t.
Khalla>f, Abd al-Wahha>b. Ilmu Us}ulul Fiqh. terj. Noer Iskandar al-Bansany. cet.
ke.8. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Mi>qa>, Abu> Bakr Isma>‘i>l Muh}ammad. al-Ra’yu wa Atsaruhu fi Madrasat al- Madi>nah: Dira>sah Manh}ajiyyah Tatbi>qiyyah Tutsbitu Sala>hiyyat al-Syari>‘ah li Kulli Zama>n wa Maka>n. Beirut: Mu’assasat al-Risa>lah, 1405
H/1985 M.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.
Muchtar, Kamal. Ushul Fiqh Jilid 1. Jakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
An-Naisa>bu>ri>, Ima>m Abi> H{usain Muslim bin al-H{ajja>j al-Qusyairi. S}ah}ih} Muslim. Mesir: Maktabatul Fiqhiyah, 2010.
Al-Nasa>’i>, Abu>‘Abdirrahma>n bin Syuaib bin ‘Ali>al-Khurasa>ni>. Sunan al-Nasa>’i>. juz. VIII. Cet. VIII. Halabi: Maktab al-Mat}bu>’a>t al-Isla>miyyah, 1986.
Najed, M. Nasri Hamang. Ekonomi Zakat. Sulawesi: LbH Press STAIN Parepare,
2015.
Perwataatmadja, Karnaen A. Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia (Jakarta:
Usaha Kami, 1996.
Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
Jakarta: Grasindo, 2010.
Ridlo, M. Taufiq. “Pengelolaan Zakat di Negara-Negara Islam”. dalam Kuntarno
Noor Aflah (ed.). Zakat & Peran Negara. Jakarta: Forum Zakat, 2006.
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2004.
Al-Salami>, Muhammad bin ‘>Isa Abu> ‘I>sa al-Tirmi>z\i. al-Ja>mi’ al-S}ah}ih} Sunan al-Timi>z\i. Juz. IV. Cet. II. Mesir: Syirkah Maktabah wa Matba’ah
Mushtafa>al Ba>bi>al Halbi>, 1975.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.
Suwarjin, Ushul Fiqh. Yogyakarta: Teras, 2012.
Al-Syanqi>t}i>, Ah}mad bin Mah}mu>d bin Abd al-Wahha>b. al-Was}f al-Muna>sib li Syar‘ al H}ukmi. Madinah al-Munawwarah: t.p, 1415 H.
Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh jilid 2. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.
Al-Sya>tiby, Muh}ammad ibn Ish}a>q. al-I’tis}am. Beirut: Da>r al-Fikr, 1991.
Asy-Sya>tiby, Abu> Ish}a>q Ibrahim ibn Musa al-G}arnati. al-Muwafaqat fi Us}u>l al-Ah}kam. juz II. t.k: Da>r al-Fikr, t.t.
Asy-Syaukani, Muh}ammad ibn ‘Ali ibn Muh}ammad. Irsya>d al-Fuhu>l ila Tah}qi>q al-H}aqq min ‘Ilm al-Us}u>l . Surabaya: Idarah al-Thaba’ah an-Munirah, t.t.
Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras, 2011.
Tim Penerjemah al-Qur’an Kemenag RI. al-Qur’an Fadihilah: Terjemah dan
Transliterasi latin. Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2011.
Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad Shalih. Ensiklopedia Zakat, Kumpulan Fatwa
Zakat Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2008.
Yunus, Muhammad. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Yayasan
Penyelenggaraan Penerjemah dan Penafsir al-Qur’an, 1973.
Zahrah, Muh}ammad Abu>. Us}u>l al-Fiqh. Kairo: Da>r al-Fikr al-‘Arabiy,1958.
SKRIPSI
As, Ari Mutmainah. “Manajemen Pengumpulan Dan Pendistribusian Zakat Pada
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas. Skripsi.
Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2018.
Bambang, Bulkis. “Tinjauan Ekonomi Islam tentang Layanan Rekening Zakat
(Studi Pada Lembaga Amil Zakat Nasional IZI Perwakilan Sulawesi
Selatan”. Skripsi. Makasar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
2018.
el-Hakim, Ibnu Fajar. “Perbandingan Konsep Bunga Bank Menurut Yusuf
Qardhawi dan Fazlur Rahman”. Skripsi. Bandung: Universitas Islam
Bandung, 2014.
Putra, Ary Dwi Permana. “Penyimpanan Zakat pada Bank Konvensional menurut
Hukum Islam”. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran Bandung, 2015.
Khotib, A. Muhyiddin. “Rekonstruksi Fikih Zakat dari Ibadah Menuju Muamalah
dalam Perspektif Maqa>s}id al-Sari>‘ah”. Skripsi. Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, 2019.
JURNAL
Abidah, Atik. “Pengelolaan Zakat oleh Negara dan Swasta Studi Efektifitas dan
Efisiensi Pengelolaan Zakat oleh BAZ dan LAZ Kota Madiun”. Jurnal
Penelitian Keagamaan dan Sosial-Budaya. Vol. 4, no. 1, 2010, 21-51.
http://jurnal.iainponorogo.ac.id.
Adinugraha, Hendri Hermawan dan Mashudi. “al-Mas{lah{ah al-Mursalah dalam
Penentuan Hukum Islam”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Vol.4, no.01,
2018, 63-75. https://jurnal.stie-aas.ac.id.
Afridawati. “Stratifikasi al-Maqa>s}id al-Khamsah (Agama, Jiwa, Akal, Keturunan
dan Harta) dan Penerapannya dalam Maslah}ah”. al-Qishthu. Vol. 13, no 1,
2015, 15-30. http://jurnal.fs.iainkerinci.ac.id.
Asriaty. “Penerapan Mashlahah Mursalah dalam Isu-Isu Kontemporer”. Madania.
Vol. 19, no. 1, 2015, 119-130. https://ejournal.iainbengkulu.ac.id.
Hisamuddin, Nur dan Iva Hardianti Sholikha. “Persepsi, Penyajian dan
Pengungkapan Dana Non-Halal pada BAZNAS dan PKPU Kabupaten
Lumajang”. Ziswaf. Vol. 1, no. 1, 2014, 1-36.
https://journal.iainkudus.ac.id.
Huda, dkk. “Akuntabilitas Pengelolaan Zakat Melalui Pendekatan Modifikasi
Action Research”. Jurnal Akuntansi Multi paradigma. Vol.4, no.3, 2013,
376-388. https://jamal.ub.ac.id.
Irwan, Muhammad dkk. “Analisis Penerimaan dan Penyaluran Keuangan Dana
Zakat Infaq dan Shadaqah Melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
Kota Mataram”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.1, no.1, 2019, 37-52.
https://www.elastisitas.unram.ac.id.
Marimin, Agus dkk. “Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia”. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam. Vol. 01, no. 02, 2015, 75-87. https://jurnal.stie-aas.ac.id.
Mulyadi, Mohammad. “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran
Dasar Menggabungkannya”. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. Vol.
15, no. 1, 2011, 127-138. https://jurnal.kominfo.go.id.
Pasaribu, Muksana. “Maslahat dan Perkembangannya sebagai Dasar Penetapan
Hukum Islam”. Jurnal Justitia. Vol. 1, no. 04, 2014, 350-360.
http://jurnal.um-tapsel.ac.id.
Purbasari, Indah. “Pengelolaan Zakat oleh Badan dan Lembaga Amil Zakat di
Surabaya dan Gresik”. Mimbar Hukum. Vol. 27, no. 1, 2015, 68-81.
https://jurnal.ugm.ac.id.
Puspitasari, Yulifa dan Habibburrochman. “Penerapan PSAK No. 109 atas
Pengungkapan Wajib dan Sukarela”. Jurnal Akuntansi Multi paradigma.
Vol.4, no.3, 2013, 479-494. http://jamal.ub.ac.id.
Rahman, Taufikur. “Akuntansi Zakat, Infak Dan Sedekah (PSAK 109): Upaya
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat
(OPZ)”. Jurnal Muqtasid, Vol. 6, no. 1, 2015, 141-164.
https://muqtasid.iainsalatiga.ac.id.
Rais, Irnawati. “Muzakki dan Kriterianya dalam Tinjauan Fikih Zakat”. al-
Iqtishad. Vol. I, no. 1, 2009, 91-106. https://media.neliti.com.
Rusdi, Muhammad Ali. “Maslahat sebagai Metode Ijtihad dan Tujuan Utama
Hukum Islam”. Jurnal Syari’ah dan Hukum Diktum. Vol. 15, no 2, 2017,
151-168. https://ejurnal.stainparepare.ac.id.
Syifahidayah, Almira Zora dkk. “Analisis Fikih Muamalah terhadap
Penghimpunan Dana Zakat oleh Badan Amil Zakat Melalui Bank
Konvensional (Studi Kasus di Baznas Provinsi Jawa Barat)”. Prosiding
Hukum Ekonomi Syariah. Vol. 5, no. 2, 2019, 364-369.
http://karyailmiah.unisba.ac.id.
WAWANCARA
Aditiyawan. Staf Bidang Keuangan APBD BAZNAS Kabupaten Banyumas.
Wawancara. Pada tanggal 04 Juni 2020.
Ganesa P, Alpredt. Ketua Bidang Keuangan, Perencanaam dan Pelaporan
BAZNAS Kabupaten Banyumas. Wawancara. Pada tanggal 04 Juni 2020.
Mufidah, Khasanah. Wakil Ketua IV BAZNAS Banyumas. Wawancara. Pada
tanggal 27 November 2019.
INTERNET
Anonim. “Bunga (Interest/Fa’idah)”. http://mui.or.id.
Anonim. “Pengurus”. https://baznasbanyumas.or.id.
Anonim. “Sejarah”. https://baznasbanyumas.or.id.
Haq, Husnul. “Ragam Pendapat Ulama tentang Hukum Bunga Bank”.
https://islam.nu.or.id.