penginderaan jauh

8
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan citra digital? Dan berikan contohnya Pengolahan Citra Digital (PCD) adalah pemrosesan citra digital dengan menggunakankomputer digital. Tujuannya adalah: 1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi oleh mata manusia. 2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek secara otomatis. Tipe pemrosesan komputer : Pemrosesan Level Rendah (Low Level Process): terdapat operasi primitif, seperti pemrosesan citra untuk mengurangi noise, perbaikan kontras, dan penajaman gambar.Ciri- ciri : input dan output sama-sama citra. Pemrosesan Level Menengah (Mid Level Process): Terdapat task, seperti segmentasi(pembagian citra menjadi region-region / objek-objek), mendeskripsikan objek- objek untuk mengubahnya menjadi bentuk yang sesuai untuk pemrosesan komputer, danklasifikasi (mengenali objek-objek tertentu). Ciri-ciri : input berupa citra,

Upload: dyno-triandika-diputra

Post on 01-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

TUGAS AWAL SEMESTER 3

TRANSCRIPT

Page 1: PENGINDERAAN JAUH

1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan citra digital? Dan berikan contohnya

Pengolahan Citra Digital (PCD)

adalah pemrosesan citra digital dengan menggunakankomputer digital. Tujuannya adalah:

1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi oleh mata

manusia.

2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek

secara otomatis.

Tipe pemrosesan komputer :

Pemrosesan Level Rendah (Low Level Process):

terdapat operasi primitif, seperti pemrosesan citra untuk mengurangi noise, perbaikan

kontras, dan penajaman gambar.Ciri-ciri : input dan output sama-sama citra.

Pemrosesan Level Menengah (Mid Level Process):

Terdapat task, seperti segmentasi(pembagian citra menjadi region-region / objek-objek),

mendeskripsikan objek-objek untuk mengubahnya menjadi bentuk yang sesuai untuk

pemrosesan komputer, danklasifikasi (mengenali objek-objek tertentu). Ciri-ciri : input

berupa citra, output berupaatribut-atribut yang diekstrak dari citra (contoh : garis, kontur)

Pemrosesan Level Tinggi (High Level Process):

termasuk menjadikan objek-objek yang sudah dikenali menjadi lebih berguna, berkaitan

dengan aplikasi, serta melakukanfungsi-fungsi kognitif yang diasosiasikan dengan vision

.Contoh penerapan PCD dan

computer vision:

Page 2: PENGINDERAAN JAUH

Absensi pegawai dengan sidik jari

Program untuk mengenali wajah seseorang

Sistem temu kembali citra berdasarkan isinya, contoh : dengan memasukkan

Keyword gunung akan muncul citra-citra yang ada gunung

Mendeteksi garis putih supaya robot dapat berjalan di atasnya

Lampu lalu lintas otomatis dengan kamera untuk mendeteksi kepadatan

Palang kereta otomatis

Mendeteksi keropos tulang dari citra kerangka manusia

2. Apakah yang dimaksud dengan algoritma?

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun

secara sistematis dan logis.Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma.

Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai

salah atau benar.

Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang

ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan

beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan

sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma.

Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga

dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-

langkah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat

dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan

akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan

proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses

disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer,

Page 3: PENGINDERAAN JAUH

robot atau alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan

melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut.

3. Jelaskan tentang klasifikasi citra

Klasifikasi citra penginderaan jauh (inderaja) bertujuan untuk menghasilkan peta

tematik, dimana tiap warna mewakili sebuah objek, misalkan hutan laut, sungai,

sawah dan lain-lain (Agus Zainal Arifin dan Aniati Murni 2007).

Klasifikasi citra digital merupakan proses pengelompokan piksel ke dalam

kelas-kelas tertentu. Hal ini sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam klasifikasi

multispektral ialah bahwa setiap objek dapat dibedakan dari yang lainnya

berdasarkan nilai spektralnya (Projo Danoedoro,1996). Pada umumnya Klasifikasi

citra digital yang digunakan adalah klasifikasi terselia (supervised).

Menurut Projo Danoedoro (1996) klasifikasi supervised ini melibatkan

interaksi analis secara intensif, dimana analis menuntun proses klasifikasi dengan

identifikasi objek pada citra (training area). Sehingga pengambilan sampel perlu

dilakukan dengan mempertimbangkan pola spektral pada setiap panjang gelombang

tertentu, sehingga diperoleh daerah acuan yang baik untuk mewakili suatu objek

tertentu.

4. Apa manfaat klasifikasi citra bagi penyebaran batuan?

Proses pemetaan geologi akan jauh dipermudah dengan menggunakan

pengamatan citra landsat terlebih dulu. Deposit mineral yang ada di permukaan bumi

atau dekat permukaan bumi yang mudah didatangi sudah sulit ditemukan, maka

perhatian sekarang ditujukan pada deposit yang jauh dibawah bumi atau pada lokasi

yang sulit didatangi. Banyak informasi tentang daerah yang potensial untuk

eksplorasi dapat ditemukan dengan interpretasi bentuk permukaan pada citra landsat.

Citra landsat sesuai untuk pemetaan geologi karena terdapat gelombang inframerah

Page 4: PENGINDERAAN JAUH

yang berfungsi untuk membedakan formasi batuan dan untuk pemetaan hidrotermal.

Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian yang berhubungan dengan pengolahan

citra yaitu Phill Clogg & Margarita Diaz-Andreu (1999) melakukan penelitian

pengolahan citra yaitu citra jejak (record) pada batuan. Indra Riyanto dan wihartini

(2007) melakukan penelitian pengolahan citra dengan metode transformasi wavelet A

Trous dan segmentasi watershed.

Citra landsat yang ada seringkali belum dapat memberi informasi yang

optimal, sehingga untuk memperoleh informasi yang baik perlu dilakukan

pengolahan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan citra landsat

yaitu komposit warna, interpretasi manual visual, klasifikasi dan uji akurasi. Dari

proses tersebut akan dihasilkan produk berupa citra baru yang membantu dalam

proses identifikasi kondisi geologi yaitu sebaran batuan dan struktur geologi.

Selanjutnya dilakukan analisa citra menghasilkan peta geologi. Peta geologi

mencakup penyebaran jenis batuan dan kelurusan (struktur geologi).

Penggunaan citra landsat TM untuk pemetaan geologi sudah banyak

dilakukan terutama pada daerah kering. Pada daerah tropis basah/lembab, tutupan

vegetasi dan awan menjadi kendala utama penggunaan citra landsat TM untuk

pemetaan geologi. Hal ini disebabkan oleh gelombang elektromagnetik yang

digunakan tidak dapat menembus awan dan tutupan vegetasi. Kendala lain adalah

tutupan vegetasi yang sangat rapat sehingga mengurangi kemampuan citra landsat

TM untuk menampilkan kondisi geologi yang ada bila dibandingkan pada daerah

kering.

Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dewasa ini sangat

Page 5: PENGINDERAAN JAUH

mendukung pengolahan citra satelit, termasuk untuk citra landsat TM. Pengolahan

citra secara digital memungkinkan kita untuk mengkaji pola spektral, memperjelas

kenampakan kontras rona dan batas-batas antar obyek pada citra. Penerapan

pengolahan citra secara digital ini diharapkan mampu mengurangi kendala-kendala

yang ada untuk melakukan pemetaan geologi pada daerah tropis basah dengan

menggunakan citra landsat TM.

Pelaksanaan klasifikasi batuan pada citra landsat tidak dapat dilakukan secara

langsung, hal ini disebabkan hampir 70% lahan pada citra landsat tertutup tumbuhan.

Menurut Lillesand 2007, pemetaan sebaran batuan dapat dilakukan dengan metode

geobotani, yakni dengan melakukan penentuan karakteristik tanah secara tidak

langsung dengan mencari hubungan kebutuhan nutrisi tumbuhan dan kondisi tanah

yang menjadi media tumbuh. Dalam penelitian ini diperlukan data acuan peta geologi

dan peta sebaran tumbuhan (dapat dilihat dari tekstur dan rona citra).

Daftar Pustaka

Digilib.its.ac.id

Ariefcrb.blogspot.com

Sekerasbatu.blogspot.com

Jaming89.wordpress.com