penginderaan jauh
DESCRIPTION
TUGAS AWAL SEMESTER 3TRANSCRIPT
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan citra digital? Dan berikan contohnya
Pengolahan Citra Digital (PCD)
adalah pemrosesan citra digital dengan menggunakankomputer digital. Tujuannya adalah:
1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi oleh mata
manusia.
2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek
secara otomatis.
Tipe pemrosesan komputer :
Pemrosesan Level Rendah (Low Level Process):
terdapat operasi primitif, seperti pemrosesan citra untuk mengurangi noise, perbaikan
kontras, dan penajaman gambar.Ciri-ciri : input dan output sama-sama citra.
Pemrosesan Level Menengah (Mid Level Process):
Terdapat task, seperti segmentasi(pembagian citra menjadi region-region / objek-objek),
mendeskripsikan objek-objek untuk mengubahnya menjadi bentuk yang sesuai untuk
pemrosesan komputer, danklasifikasi (mengenali objek-objek tertentu). Ciri-ciri : input
berupa citra, output berupaatribut-atribut yang diekstrak dari citra (contoh : garis, kontur)
Pemrosesan Level Tinggi (High Level Process):
termasuk menjadikan objek-objek yang sudah dikenali menjadi lebih berguna, berkaitan
dengan aplikasi, serta melakukanfungsi-fungsi kognitif yang diasosiasikan dengan vision
.Contoh penerapan PCD dan
computer vision:
Absensi pegawai dengan sidik jari
Program untuk mengenali wajah seseorang
Sistem temu kembali citra berdasarkan isinya, contoh : dengan memasukkan
Keyword gunung akan muncul citra-citra yang ada gunung
Mendeteksi garis putih supaya robot dapat berjalan di atasnya
Lampu lalu lintas otomatis dengan kamera untuk mendeteksi kepadatan
Palang kereta otomatis
Mendeteksi keropos tulang dari citra kerangka manusia
2. Apakah yang dimaksud dengan algoritma?
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis dan logis.Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma.
Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai
salah atau benar.
Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang
ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan
beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan
sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma.
Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga
dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-
langkah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat
dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan
akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan
proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses
disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer,
robot atau alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan
melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut.
3. Jelaskan tentang klasifikasi citra
Klasifikasi citra penginderaan jauh (inderaja) bertujuan untuk menghasilkan peta
tematik, dimana tiap warna mewakili sebuah objek, misalkan hutan laut, sungai,
sawah dan lain-lain (Agus Zainal Arifin dan Aniati Murni 2007).
Klasifikasi citra digital merupakan proses pengelompokan piksel ke dalam
kelas-kelas tertentu. Hal ini sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam klasifikasi
multispektral ialah bahwa setiap objek dapat dibedakan dari yang lainnya
berdasarkan nilai spektralnya (Projo Danoedoro,1996). Pada umumnya Klasifikasi
citra digital yang digunakan adalah klasifikasi terselia (supervised).
Menurut Projo Danoedoro (1996) klasifikasi supervised ini melibatkan
interaksi analis secara intensif, dimana analis menuntun proses klasifikasi dengan
identifikasi objek pada citra (training area). Sehingga pengambilan sampel perlu
dilakukan dengan mempertimbangkan pola spektral pada setiap panjang gelombang
tertentu, sehingga diperoleh daerah acuan yang baik untuk mewakili suatu objek
tertentu.
4. Apa manfaat klasifikasi citra bagi penyebaran batuan?
Proses pemetaan geologi akan jauh dipermudah dengan menggunakan
pengamatan citra landsat terlebih dulu. Deposit mineral yang ada di permukaan bumi
atau dekat permukaan bumi yang mudah didatangi sudah sulit ditemukan, maka
perhatian sekarang ditujukan pada deposit yang jauh dibawah bumi atau pada lokasi
yang sulit didatangi. Banyak informasi tentang daerah yang potensial untuk
eksplorasi dapat ditemukan dengan interpretasi bentuk permukaan pada citra landsat.
Citra landsat sesuai untuk pemetaan geologi karena terdapat gelombang inframerah
yang berfungsi untuk membedakan formasi batuan dan untuk pemetaan hidrotermal.
Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian yang berhubungan dengan pengolahan
citra yaitu Phill Clogg & Margarita Diaz-Andreu (1999) melakukan penelitian
pengolahan citra yaitu citra jejak (record) pada batuan. Indra Riyanto dan wihartini
(2007) melakukan penelitian pengolahan citra dengan metode transformasi wavelet A
Trous dan segmentasi watershed.
Citra landsat yang ada seringkali belum dapat memberi informasi yang
optimal, sehingga untuk memperoleh informasi yang baik perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan citra landsat
yaitu komposit warna, interpretasi manual visual, klasifikasi dan uji akurasi. Dari
proses tersebut akan dihasilkan produk berupa citra baru yang membantu dalam
proses identifikasi kondisi geologi yaitu sebaran batuan dan struktur geologi.
Selanjutnya dilakukan analisa citra menghasilkan peta geologi. Peta geologi
mencakup penyebaran jenis batuan dan kelurusan (struktur geologi).
Penggunaan citra landsat TM untuk pemetaan geologi sudah banyak
dilakukan terutama pada daerah kering. Pada daerah tropis basah/lembab, tutupan
vegetasi dan awan menjadi kendala utama penggunaan citra landsat TM untuk
pemetaan geologi. Hal ini disebabkan oleh gelombang elektromagnetik yang
digunakan tidak dapat menembus awan dan tutupan vegetasi. Kendala lain adalah
tutupan vegetasi yang sangat rapat sehingga mengurangi kemampuan citra landsat
TM untuk menampilkan kondisi geologi yang ada bila dibandingkan pada daerah
kering.
Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dewasa ini sangat
mendukung pengolahan citra satelit, termasuk untuk citra landsat TM. Pengolahan
citra secara digital memungkinkan kita untuk mengkaji pola spektral, memperjelas
kenampakan kontras rona dan batas-batas antar obyek pada citra. Penerapan
pengolahan citra secara digital ini diharapkan mampu mengurangi kendala-kendala
yang ada untuk melakukan pemetaan geologi pada daerah tropis basah dengan
menggunakan citra landsat TM.
Pelaksanaan klasifikasi batuan pada citra landsat tidak dapat dilakukan secara
langsung, hal ini disebabkan hampir 70% lahan pada citra landsat tertutup tumbuhan.
Menurut Lillesand 2007, pemetaan sebaran batuan dapat dilakukan dengan metode
geobotani, yakni dengan melakukan penentuan karakteristik tanah secara tidak
langsung dengan mencari hubungan kebutuhan nutrisi tumbuhan dan kondisi tanah
yang menjadi media tumbuh. Dalam penelitian ini diperlukan data acuan peta geologi
dan peta sebaran tumbuhan (dapat dilihat dari tekstur dan rona citra).
Daftar Pustaka
Digilib.its.ac.id
Ariefcrb.blogspot.com
Sekerasbatu.blogspot.com
Jaming89.wordpress.com