pengkajian dan evaluasi diagnostik muskuloskeletal.ppt
DESCRIPTION
mbutTRANSCRIPT
PENGKAJIAN DAN EVALUASI PENGKAJIAN DAN EVALUASI DIAGNOSTIK MUSKULoSKELETALDIAGNOSTIK MUSKULoSKELETAL
dr. Munawar Kholil, dr. Munawar Kholil, MMMM
LOGOJENIS PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Sinar – XMenggambarkan kepadatan tulang,
tekstur, erosi dan perubahan hubungan tulang. Sinar-X multipel diperlukan untuk pengkajian paripurna struktur yang sedang diperiksa. Sinar-X korteks tulang dapat menunjukkan adanya pelebaran, penyempitan dan tanda iregularitas. Sinar – X sendi dapat menunjukkan adanya cairan, iregularitas, penyempitan, dan perubahan struktur sendi
LOGOCT Scan (Computed Tomografi Scan)
Menunjukkan rincian bidang tertentu dan dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cedera ligamen atau tendon. CT Scan digunakan untuk mengindentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi, seperti asetabulum. Pemeriksaan dilakukan bisa dengan atau tanpa kontras dan berlangsung sekitar satu jam.
3
LOGOMRI (Magnetic Resonance Imaging)
Teknik pencitraan khusus, non invasif yang menggunakan medan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk memperlihatkan abnormalitas, misal tumor atau penyempitan jaringan lunak. Klien yang mengenakan implant logam atau pacemaker tidak bisa menjalani pemeriksaan ini. Perhiasaan harus dilepas, klien yang klaustrofobia biasanya tidak mampu menghadapi ruangan tertutup tanpa penenang.
4
LOGODigital Substraction Angiography (DSA)
Menggunakan teknologi komputer untuk menggambarkan sistem arteri melalui kateter vena. Sedangkan, venogram adalah pemeriksaan sistem vena yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya trombosis vena dalam
5
LOGOMielografi
Suatu pemeriksaan dengan menyuntikkan bahan kontras ke dalam rongga subarakhnoid spinalis lumbal, dilakukan untuk melihat adanya herniasi diskus, stenosis spinal (penyempitan kanalis spinalis) atau adanya tumor. Sementara, diskografi adalah pemeriksaan diskus vertebralis dengan menyuntikkan bahan kontras ke dalam diskus dan dilihat distribusinya
6
LOGOArthrografi
Penyuntikkan bahan radiopaque atau udara ke dalam rongga sendi untuk melihat struktur jaringan lunak dan kontur sendi. Sendi diletakkan dalam kisaran pergerakannya sementara diambil gambar sinar-X serial. Pemeriksaan ini sangat berguna untukmengidentifikasi adanya robekan akut atau kronik kapsul sendi atau ligamen penyangga lutut, bahu, tumit, pinggul dan pergelangan tangan. Bila terdapat robekan bahan kontras akan mengalami kebocoran keluar sendi dan akan terlihat dengan sinar-X. Perawatan setelah dilakukan artrogram, imobilisasi sendi selama 12-24 jam dan diberi balut tekan elastis. Tingkatkan kenyamanan klien sesuai kebutuhan
7
LOGOArthrosentesis (aspirasi sendi)
Dilakukan untuk memperoleh cairan sinovial untuk keperluan pemeriksaan atau untuk meghilangkan nyeri akibat efusi. Normalnya, cairan sinovial adalah jernih dan volumenya sedikit. Cairan sinovial lalu diperiksa secara makroskopis terkait dengan volume, warna, kejernihan, dan adanya bekuan musin. Secara mikroskopis diperiksa jumlah sel, identifikasi sel, pewarnaan Gram, dan elemen penyusunannya. Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mendiagnosis reumatoid artritis dan atrofi inflamasi, serta hemartrosis (perdarahan di rongga sendi) yang mengarah pada trauma atau kecenderungan perdarahan
8
LOGOArthroskopi
Merupakan prosedur endoskopi yang memungkinkan pandangan langsung ke dalam sendi. Pemeriksaan ini dilakukan di kamar operasi dan memerlukan anestesi lokal atau umum sebelumnya. Jarum bor besar dimasukkan dan sendi direnggangkan dengan salin. Artroskop kemudian dimasukkan dan struktur sendi, sinovium dan permukaan sendi dapat dilihat. Perawatan yang dilakukan setelah tindakan adalah dengan menutup luka dengan balutan steril. Sendi dibalut dengan balutan tekan untuk menghindari pembengkakan. Kompres es diberikan untuk mengurangi edema dan rasa tidak nyaman
9
LOGOSkintigrafi Tulang (Pemindai Tulang)
Menggambarkan derajat sejauh mana matriks tulang “mengambil” isotop radioaktif khusus tulang yang diinjeksikan ke dalam sistem tersebut. Pemindai dilakukan empat sampai enam jam setelah isotop diinjeksikan. Derajat ambilan nuklida berhubungan langsung dengan metabolisme tulang. Peningkatan ambilan tampak pada penyakit primer tulang (osteomielitis) dan pada jenis patah tulang.
10
LOGOTermografi
Mengukur derajat pancaran panas dari permukaan kulit. Kondisi inflamasi seperti artritis dan infeksi, neoplasma harus dievakuasi. Pemeriksaan serial berguna untuk mendokumentasikan episode inflamasi dan respons klien terhadap terapi pengobatan antiinflamasi
11
LOGOElektromiografi
Memberi infoemasi mengenai potensial listrik otot dan saraf yang menyarafi. Tujuannya adalah menentukan abnormalitas fungsi unit motor end. Setelah tindakan berikan kompres hangat untuk mengurangi ketidaknyamanan.
12
LOGOAbsorpsiometri foton tunggal dan ganda
Uji noninvasif untuk menentukan kandungan mineral tulang pada pergelangan tangan atau tulang belakang. Osteoporosis dapat dideteksi dengan menggunakan alat densitometri.
13
LOGOBiopsi
Dilakukan untuk menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, dan sinovium serta untuk membantu menentukan penyakit tertentu. Tindakan yang dilakukan setelah pelaksanaan prosedur adalah memantau adanya edema, perdarahan dan nyeri. Kompres es dapat diberikan untuk mengurangi edema, bahkan pemberian analgetik untuk mengatasi nyeri
14
Saat ini peralatan radiologi semakin canggih
misalnya : X-ray CT Scan MRI Skintigrafi USG Angiografi
Pemeriksaan radiologik X-Ray konvensionalmasih memegang peranan utama
Pemeriksaan Rontgen” Tulang dapat memberi
informasi :
1. Lesi tulang & jaringan Lunak sekitarnya
2. Adanya fraktur/ancaman fraktur patologis
3. Asal/Sifat suatu lesi(jinak/ganas)
4. Sebagai guide untuk biopsi
5. Follow Up perjalanan penyakit
Pendahuluan
Tulang terdiri dari bahan-bahan 25% air
30% organik 45% anorganik ( densitas tulang radiopak ) :
Ca phosphat 85% Ca carbonat 15%
Tulang mendapat suplai darah dari 3 sumber :1.Arteri nutrisi(lekukan a.nutricia pd foto tulang2.Arteri metafise & epifise(yg mensuplai langsung
pd metafise & epifise3.Art. Periost berhubungan langsung dgn pembuluh
darah merupakan percabangan a.nutricia yg menyelusuri sistim Havers & Volkman pd tulang2
ANATOMI RADIOLOGI
BUKU MESCHAN I :
1. Articular cartilage
2. Subarticular of epiphyse
3. Epiphysis
4. Epiphyseal line
5. Metaphysis
6. Diaphysis
3.2.1.
4.
5.
6.
Jenis-jenis pemeriksaan Foto polos Pada TulangPosisi AP dan Lateral
1. Foto kepala ( Schedel ) 2. Foto Sella 3. Foto mandibula 4. Basis Cranii 5. V. Cervical 6. V.Thoracolumbal 7. V. Lumbosakral 8. V. Coccygeus 9. V. Art. Glenohumeral
10. Foto Brakhii
11. Foto Art Cubiti12. Foto Antebrakhii13. Foto Wrist Joint14. Foto Manus15. Foto Pelvis16. Foto Art Coxae17. Foto Femur18. Foto Art. Genu 19. Foto Cruris20. Foto art Talocruralis21. Foto Pedis22. Foto Calcaneus
Syarat Foto layak baca Foto Tulang:
1 . Kondisi baik Jelas beda tulang dengan jaringan lunak
2. Struktur tulang bagus jelas beda corteks dengan medula
3. Jaraknya Simetris4. Foto Tulang masuk 2 sendi
Cranium
Lateral X-Ray of the Skull 1. Hypophyseal fossa 2. Axis 3. Odontoid process 4. External occipital protuberance 5. Temporal bone
Sinus Paranasal Posisi Lateral
Water’s Position
Caldwell’s Position
Towne’s Position
VERTEBRAE
Cervical
Cervical
Cervical
Cervical
Cervical Oblique
Vertebrae Thoracal
Lumbosacrum
Lumbosacrum
Lumbosacrum
Upper Limbs
Wrist Bones 1. Trapezoid bone 2. Trapezium bone 3. Capitate bone 4. Scaphoid bone 5. Lunate bone 6. Hook of the Hamate bone 7. Hamate bone 8. Triquetral bone 9. Pisiform bone
Lateral Forearm X-Ray
1. Ulna 2. Olecranon 3. Radius 4. Radial tuberosity 5. Trochlear joint 1234
Forearm X-Ray 1. Radius 2. Styloid process of radius 3. Radial tuberosity 4. Radial head 5. Lateral epicondyle 6. Styloid process of ulna 7. Head of ulna 8. Ulna 9. Olecranon 10. Medial epicondyle 11. Humerus
Elbow Extended
1. Radius 2. Radial Tuberosity 3. Lateral Epicondyle 4. Humerus 5. Ulna 6. Medial Epicondyle 7. Olecranon Process of Ulna
Elbow Flexed
1. Humerus 2. Medial Supracondylar Ridge 3. Coronoid Process of the Ulna 4. Head of the Radius 5. Radius 6. Olecranon Process of the Ulna 7. Ulna
Shoulder Bones
1. Upper Border of Scapula 2. Spine of the Scapula 3. Coracoid Process 4. Glenoid cavity 5. Lesser Tubercle 6. Surgical neck of humerus 7. Scapula 8. Clavicle 9. Lateral border of scapula 10. Medial border of scapula 11. Inferior border of scapula
Foot Dorsoplantar Projection 1. Proximal phalanx 2. Sesamoid bones 3. 1st metatarsal bone
diafragma
Lateral Chest X-Ray
1. Diaphragm 2. Sternum 3. Heart 4. Lung
Chest X-Ray
1. Right Lung
2. Heart
3. Right (acute) margin of heart
4. Diaphragm
5. Trachea
6. Left lung
7. Left (obtuse) margin of heart
8. Apex of Heart
Pelvis
1. Ilium
2. Bladder
3. Pecten of pubic bone
4. Pubic symphysis
5. Iliac crest
6. Gas bubble in colon
7. Iliopubic eminence
8. Acetabular fossa
9. Head of femur
10. Superior ramus of pubic bone
11. Obturator foramen
KELAINAN TULANG DAN SENDI
1. ANOMALI PERKEMBANGAN/KONGENITAL
2. INFEKSI
3. TRAUMA & FRAKTUR
4. PENYAKIT DEFISIENSI TULANG
5. PENYAKIT DISPLASIA TULANG
6. TUMOR TULANG
7. AVASCULAR NEKROSIS/ASEPTIK NEKROSIS
8. PENYAKIT DEGENERATIF SENDI/METABOLIK
1.ANOMALI PERKEMBANGAN /KONGENITAL
1. Arthrogriposis Multiple Congenital kegagalanl pembentukan otot
2. Ekstremitas atas :a. Absen tulang : hemipelia distal Phacomelia proksimal
b. Synostosis Radius & Ulna
c. Tangan :
Brachyphalangea ( pendek )
Brachydactili (metacarpal
pendek)
Tubular bone panjang
Polydactyli
3. Pelvis :
Nargle & Robert pelvis :
a.Satu sayap sacrum absen
b.Robert = Nagle bilateral
Iliac Horns Prossesus menonjol
kearah
dorsal dr permukaan sayap ilium
4. Ekstremitas bawah : Diskolasi kongenital dr coxae(panggul) Coxa vara kongenital: - femur bowing &
memendek bilateral Patella bipartite & multipartite Pseudoarthrosis congenital Tibia & Fibula
a. 1/3 tengah / bawah
b. Sering lesi pd fibula Kaki & ankle :
- Pes equino varus
- Ball & sochet ankle foot
5. Columna vertebralis :
- Coronal clefts vertebra spina
bifida
- Hemivertebra
- Sacralisasi
- Lumbalisasi
- Scoliosis
3. TRAUMA & FRAKTUR TULANG
a. Trauma dapat bersifat Ringan : Hematoma kadang pd foto tulang tidak
terlihat Berat ; subluksasi, dislokasi disertai fraktur Eksternal : tabrakan, jatuh Internal : kontraksi otot yg kuat & mendadak, mis :
epilepsi, tetanus & renjatan listrikb. Fraktur
- adalah rusaknya kontinuitas tulang, kartilago atau keduanya & disertai kerusakan jaringan.lunak
- fraktur dapat terbuka atau tertutup
Evaluasi foto
1. Diagnostik segera setelah terjadi trauma
2. Post reposisi
3. 1-2 minggu apakah kedudukan berubah/tidak
4. 6-8 minggu callus forming
5. Setiap perubahan / pergantian traksi
6. Menjelang keluar RS
Komplikasi Fraktur
1. Osteomyelitis
2. Non Union (neoarthrosis)
3. Bone artrophy
4. Bone formation in muscle myositis ossificans
5. Deformitas berat
Beberapa type fraktur
Fr.transversal Fr. oblique/spiral/screw Fr.kominutif lebih dari 2 fragmen Fr.avulsi Fr.green stick (pada anak-anak) Fr.kompressi vertebra Fr.impressi tengkorak Fr. linier
Fr.transversal Fr.oblik Fr. kominutif
Fr.Kompressi
Fraktur radius bagian distal
a.Fraktur Colles
fr.radius bagian distal (sampai 1 mm dibagian distal) dengan angulasi ke posterior, dislokasi ke posterior dan deviasi fragmen distal ke radial
b. Fraktur Smith
Fr.radius bagian distal dengan angulasi atau dislokasi fragmen distal ke volar
Fr.Colles
Fraktur radius dan ulna
dislokasi kaput radii
b. Fr.Galeazzi
fr.radius a. Fr.Monteggia
fr.ulna bagian proximal dengan
bagian distal dengan dislokasi ulna
bagian distal
Fr. Galeazzi Fr. Monteggia
Fr. Galeazzi
Fr. Monteggia
Fraktur Patologis1. Fr.Spontan/patologis, mis: - tumor tlg : ( primer, sekunder) - infeksi: ( osteomielitis)
1. Fr.trauma berat2. Fr.stress :
oleh trauma ringan & terus menerusmis : fr.march metacarpal
fr.tibia Penari Ballet fr. Fibula pelari jarak jauh
Lain-lain
- Fr.bentuk T, V, atau Y
- Fr. Impacted
- Fr.longitudinal
LOGOFOTO KEPALA POSISI AP
LOGOFOTO KEPALA LATERAL
LOGO
CT-scan otak normal
LOGOFractura calvaria dengan epidural hematoma dan hematoma jaringan lunak kepala
LOGOSUBDURAL HEMATOMA
LOGOPERDARAHAN SUBARACHNOID
LOGO
FOTO SINUS PARANASALIS
1. Caldwell2. Water’s3. LateralKelainan2 : sinusitis paranasalis Tumor : sinus maxillaris+ ethmoidalis Deviasi septum nasi
LOGO
90
Terima Kasih