pengkajian psikososial

19
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL I. A. Identitas Klien Nama klien Umur Jenis kelamin Suku Status Pekerjaan Agama Alamat MRS Postur tubuh Penampilan Kebiasaan Informasi : Ny. CH. : 48 Tahun : Perempuan : Jawa / sunda : Kawin : Ibu Rumah Tangga : Islam : Jln. Gugus Depan No 3 Matraman. RT.015 /RW. 06 J : 6 Maret 1997 : Tubuh nampak gemuk dengan perut besar : Kulit bersih, pakaian bersih dan rapih, gigi bersih, : rambut disisir rapih. : Jalan-jalan, baca buku dan nonton TV : Klien, keluarga dan perawat ruangan serta status klien. B. Data Informan Nama Umur Pekerjaan Pendidikan Status Alamat Posisi : Ny. Wagiyah : 22 tahun : Ibu RT : SD : Menikah : S d a. :Anak klien Yang didapatkan dari informan adalah data-data yang diberikan yang berhubungan dengan riwayat keluarga khususnya pada klien Ch. yang dirawat di IRNA B lt V RSCM. II. Persepsi dan harapan klien / keluarga a. Persepsi klien tentang masalah Klien mengatakan bahwa dirinya sakit karena ulahnya sendiri dan sekarang merasa pasrah dengan semua tindakan medis yang penting sembuh. b. Persepsi keluarga tentang masalah Ny. Wagiyah. (informan) mengatakan bahwa yang menunggu klien setiap hari adalah anak-anaknya Keluarga berharap klien dapat

Upload: andy-faisal

Post on 14-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikososial

TRANSCRIPT

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

I. A. Identitas KlienNama klien UmurJenis kelaminSukuStatusPekerjaanAgamaAlamatMRSPostur tubuhPenampilan

Kebiasaan      Informasi

: Ny. CH.: 48 Tahun: Perempuan: Jawa / sunda: Kawin: Ibu Rumah Tangga: Islam: Jln. Gugus Depan No 3 Matraman.  RT.015 /RW. 06 J: 6 Maret 1997: Tubuh  nampak gemuk dengan perut besar     : Kulit  bersih, pakaian bersih dan rapih, gigi bersih,       : rambut disisir rapih.: Jalan-jalan, baca buku dan nonton TV: Klien, keluarga dan perawat ruangan serta status klien.

B. Data InformanNamaUmurPekerjaanPendidikanStatusAlamatPosisi

: Ny. Wagiyah: 22 tahun: Ibu RT: SD: Menikah: S d a.:Anak klien

      Yang didapatkan dari informan adalah data-data yang diberikan yang berhubungan dengan riwayat keluarga khususnya pada klien Ch. yang dirawat di IRNA B lt V RSCM.

II. Persepsi dan harapan klien / keluargaa. Persepsi klien tentang masalahKlien mengatakan bahwa dirinya sakit karena ulahnya sendiri dan sekarang

merasa pasrah dengan semua tindakan medis yang penting sembuh.b. Persepsi keluarga tentang masalahNy. Wagiyah. (informan) mengatakan bahwa yang menunggu klien setiap

hari adalah anak-anaknya  Keluarga berharap klien dapat sembuh seperti sediakala karena klien adalah penanggung ekonomi keluarga.

c. Harapan klien tentang pemecahan masalahKlien ingin sembuh, ingin sehat  jasmani dan rohani. Dan mendapatkan

pekerjaan sendiri. Klien sangat mengharapkan bantuan perawat untuk memecahkan masalah terutama bila pulang nanti.

d. Harapan keluarga tentang pemecahan masalahKeluarga menginginkan klien teratur minum obat dan latihan  fisioterapi.

III. Pengkajian Psikologis

a. Status emosiSuasana hati yang menonjol adalah tampak purtus asa,Ekspresi muka tampak datar. Saat berinteraksi, klien mampu menjawab

pertanyaan perawat dengan jawaban sejelas-jelasnya. Perasaan klien saat ini cukup baik.

b. Kosep diriKlien mengatakan keinginan untuk tetap bekerja semampunya dirumah agar

tidak menjadi beban keluarga. c. Gaya komunikasiKlien berbicara secara santai, kesan senang mengobrol terutama dengan

perawat dan dokter yang membicarakan penyakitnya. Ekspresi nonverbal saat berionteraksi tampak serius dan antusias, ada kontak mata.

d. Pola interaksiKlien berinteraksi dengan klien lain dan perawat. Didalam berinteraksi klien

lebih suka bertukar pengalaman dengan keluarga klien lain.Di rumah klien terbuka kepada anggota keluarga. Bila menghadapi masalah

selalu diungkapkan pada keluarga.e. Pola pertahananBila mengatasi situasi yang sangat menekan atau sedih, klien lebih suka

berdiam diri di kamar, melamun.  Tetapi klien pernah marah dan mengamuk di rumah. Klien mengatakan tidak mengetahui cara-cara untuk mengatasi masalahnya.

IV. Pengkajian sosiala. Pendidikan dan pekerjaan :Pendidikan terakhir SD tidak tamat.   Klien pernah bekerja dan berpindah-

pindah.

b. Hubungan sosialKlien suka menyampaikan masalahnya kepada teman-temannya.  Di rumah

klien juga senang berbicara dengan saudara-saudaranya. Di rumah sakit klien suka berbicara dengan pasien lain dan keluarganya.

c. Faktor sosial budayaKlien suku Sunda dengan menganggap bahwa penyakitnya timbul karena

kesalahannya sendiri, tidak mau kontrol dan tidak mau menuruti nasehat tim kesehatan.

d. Gaya hidupSebelum  sakit klien tinggal bersama istri dan anaknya. Klien menghabiskan

waktunya untuk bekerja untuk menghidupi keluarga. Klien mempunyai prinsip ingin membahagiakan keluarga dengan bekerja keras.

V. Pengkajian Keluarga     Genogram

 

                               48                             22

 

                                     14          12

Keterangan :Klien tinggal bersama anak dan suami

VI. Pengkajian Kesehatan FisikA. Masalah kesehatan yang lalu dan sekarang

1. Penyakit dan perawatan di rumah sakit yang laluDua Tahun yang lalu Klien pernah mengalami gangguan fungsi hati dan

pernah dirawat selama 2 minggu RSCM.

2. Penyakit sekarangSerosis hepatis

3. Pengobatan sekarangAmpicilin 3 x 500 mgLasik         1 x 2  ampulCaCo 3      3 x 1 tablet.Bic nat       3x2   tablet.B 12           3 x 1 tablet.

4. AlergiKlien tidak ada riwayat alergi / gatal-gatal terhadap makanan atau obat-

obatan.

B. Kebiasaan sekarang1. Penampilan diriPenampilan klien ; kulit bersih, rambut rapih dan  disisir, gigi bersih, pakaian

bersih dan rapih, serta kuku pendek dan bersih. Mandi sehari tiga kali, mencuci rambut seminggu tiga kali, sikat gigi dua kali sehari, ganti pakaian dua kali sehari.

2. RokokTidak merokok .

3. Minuman kerasKlien mengatakan tidak pernah meminum minuman keras, seperti yang

mengandung alkohol.

4. Pola tidurKlien mengatakan sulit tidur karena sering diganggu oleh suara-suara yang

mengejeknya terutama siang hari. Oleh karena itu klien banyak jalan-jalan keliling rumah sakit akibatnya klien jarang tidur siang. Sedangkan kalau malam hari, klien tidur jam 22.00 s/d 06.00 Wib. Dan tengah malam kadang-kadang terbangun karena ada suara-suara yang mengajaknya bangun.

5. Pola makanKlien makan tiga kali sehari menghabiskan porsi yang diberikan, tetapi

kadang-kadang merasa masih lapar lalu pergi membeli makanan kecil di warung seperti roti, biskuit. Klien jarang makan bersama-sama temannya.

6. Pola eliminasiB.a.b. 1 - 2 hari sekali, b.a.k. 3-4 kali sehariKlien tidak menggunakan obat laxansia.

7. Tingkat aktifitasKlien cukup aktif, khususnya dalam memenuhi segala kebutuhannya, seperti;

makan, menggosok gigi, mandi, membersihkan tempat tidur, dan lain-lain.

8. Tingkat energiKlien tampak tenang , sedikit aktifitas

VIII Status atau Keadaan MentalA. Kebenaran data:Klien tampaknya polos, jujur dalam memberikan informasi.

Semua informasi yang diberikan oleh klien sesuai dengan apa yang disampaikan oleh keluarganya saat melakukan kunjungan rumah.

B. Status sensorik:Penglihatan

Pendengaran

PenciumanPengecapanPerabaan

: Kadang-kadang berkunang-kunang, secara umum :  : fungsinya baik.: Klien sering mendengar suara-suara seperti ada:     : suara mengejek, memarahi, melarang klien.: Tak ada kelainan: Tak ada kelainan: Tak ada kelainan

C. Status persepsiKlien mendengarkan suara-suara yang membisik di telinganya.Klien sering melamun, menyendiri,  senyum sendiri karena mendengar

sesuatu,atau kadang-kadang mata menatap tajam seperti mengawasi sesuatu.

D. Status motorikMotorik kasar:Klien berjalan, berpakaian, dan berbicara masih terkontrolMotorik halus :Klien mampu menulis, menggenggam sesuatu, memasukan kancing ke

dalamlubang kancing tanpa tremor.

E. AfekEmosi yang ditunjukan sesuai dengan apa yang diungkapkan.Misalnya jika klien menceritakan hal-hal yang lucu, klien turut tertawa.

F. OrientasiKlien mengenal orang yang ada disekitarnya.Klien mengetahui tentang waktu.

G. IngatanKlien masih mengingat apa yang dialaminya selama ini, mencari pekerjaan

dan teman-temannya dulu sewaktu di kampung.

VIII. Diagnosa Medik

serosis hepatis + ascites

ANALISA DATAKLASIFIKASI  DATA MASALAH

Data Subyektif:Klien mengatakan :

·  Dirinya sangat kecewa dengan kondisi yang sekarang, karena tidak dapat berbuat apa-apa.

Siapa nanti yang akan menanggung ekonomi keluarga, juga biaya perawatan rumah sakit.

Data Obyektif:·  Klien gelisah..·  Mudah tersinggung.·  Banyak melamun.

Gangguan konsep diri.

Koping tidak efektif.

Diagnosa keperawatan :Gangguan konsep diri sehubungan dengan mekanisme koping yang tidak efektif.

ANALISA PROSES INTERAKSINama MahasiswaTanggalWaktuTempatInisial KlienInteraksi keLingkungan

Deskripsi pasienTujuan komunikasi

: I Wayan Surasta: 27 Maret  1997: Pkl. 10.00 - 10.25 Wib (25 menit): IRNA B lt V kanan RSCM.: Ny Ch.: I (fase kerja): Di ruanggan perawatan , klien berbaring ditempat tidur, perawat duduk disamping tempat tidur dengn posisi berhadapan disamping terdapat meja yang diatasnya terdapat termos, aqua,piring dan sendok yang sudah dicuci, suasana tenang  tidak gaduh: klien berbaring ditempat tidur , penampilan seadanya ada perhatian atas kehadiran perawat.: Membantu klien mengurangi kecemasan.

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN

ANALISA BERPUSAT

PADA PERAWAT

RASIONAL

P. IbuuCH. Bagaimana kalau kita ngobrol dalam kondisi begini apa tidak mengganggu ?

K. Tidak, justru saya senang sekali agar saya dapat banyak me ngetahui ttg penyakit saya.

P:baik ! Kita bicara yang berhubu ngan dengan kondisi Ibu saat ini kira-kira 15 menit, Ibu setuju ?

K: Diam

Break selam 2 menit.

P. Sedikit membungkukkan kepala dan menatap klien.K. Menggelengkan kepala.

K. Memandang P. Sambil mengang gukan kepala.

P. Memandang klien sambil ter senyum.

K: mengangguk dan tersenyum.

P:  memperbaiki posisi tidur klien , merapikan letak bantal dan selimut, mengtur posisi duduk perawat

Merasa senang ada yang menemani dan menerima kehadiran perawat.

Menilai kehadiran perawat bukan hanya sekedar ngobrol.

Merasa siap melaksanakan komu nikasi terapeutik dengan klien.

Menunjukan perhatian pada kebu tuhan klien.

Menunjukkan perhatian dengan cara membantu kebutuhan klien.

Menunjukan kesepakatan dan memberi kesempatan klien me ngambil keputusan, bahwa klien bersedia.

Menentukan kontrak dan topik pembicaraan akan memper mudah tujuan komunikasi ter capai.

Berkomunikasi sambil melak sanakan tindakan sederhana dapat meningkatkan trust.

P. Ibu nampaknya memikirkan sesuatu, kalau bersedia Ibu dapat menceritakan pada saya,dan mari

P: menyentuh tangan klien dan menggenggam.

K: tampak tenang, dan memandang

Merasa ada yang memperhatikan tentang kecemasannya

Menunjukkan perhatian dan ingin membantu  masalah klien.

Dengan tehnik refleksi membuat klien tidak canggung

kita bicarakan bersama jalan keluarnya.

K. Begini bu, saya baru sekarang ini merasa sangat terpukul sekali dengan kondisi yang saya alami, saya mengalami pembesaran perut. Saya kecewa karena nanti tidak dapat bekerja lagi, lalu siapa yang menghidupi keluarga?

perawat.

K: tampak kekecewaan yang dalam, bercerita dengan suara yang pelan dan mencerminkan kesedi han.

Dapat menyampaikan masalahnya yang menjadi beban pikiran klien saat ini.

Dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi klien.

menyam paikan masalahnya.

P. Oh.. begitu permaslahan nya, ternyata beban Ibu cukup berat dengan kondisi seperti ini, saya dapat merasakan seandainya saya seperti Ibu

P: tetap menggenggam tangan klien dan menatap dengan rasa empati.

K: memperhatikan perawat dengan serius.

Manilai bahwa ada orang lain yang mau peduli pada permasalahannya

Menunjukkan perhatian pada perma salahan klien

Rasa empati akan menunjukkan kesungguhan perawat dalam membantu  klien dan memper kuat terjalinnya trust.

K: saya selalu terbayang rasa penyesalan, seandainya saya dulu mau sering kontrol ke dokter mungkin tidak akan seperti ini.

P: mendengarkan dengan memperta hankan kontak mata

K: menyampaikan dengan ekspresi wajah sedih.

Dapat mengekspresikan perasaan nya

Dapat menganalisa latar belakang masalah klien.

Mengkaji riwayat / masa lalu seba gai persiapan perencanaan intervesi yang akan diberikan pada klien

P:Sudah lah...!, justru sekarang Ibu harus memulai dengan sesuatu yg baru dengan menerima kondisi sekarang, akan banyak membantu rencana Ibu selanjut nya.

P: mempertahan kan kontak mata dan berbicara perlahan/jelas.

K: tetap menatap perawat dengan    serius.

Dapat menerima kondisi saat ini

Memberikan gambaran untuk cepat mengambil keputusan pada masa yang akan datang.

Membantu mengarahkan agar klien dapat mudah mengambil keputusan

K: ya .., betul juga. K: tampak berfikir sejenak baru menjawab.

Dapat menyadari kondisinya

membantu klien dalam mengambil keputusan

P: memang perlu waktu untuk menerima hal ini, yang penting Ibu mengerti bahwa kejadian ini sudah terjadi, dengan pe nyesalan yang berkepanjangan tidak banyak gunanya, justru memperburuk

P: Menyampaikan dengan  perlahan dan tetap mempertahankan kon tak mata.

K: Mendengarkan dengan penuh per hatian.

Memberikan kesempatan /waktu untuk berfikir dan mempertimbang kan baik buruknya.

Memberikan alasan yang logis / agar tidak ragu dalam me ngambil keputusan..

Memberikan kesempatan dalam memutuskan masalah, akan meningkatkan rasa percaya diri klien.

kondisi Ibu saat ini.

K: saya mengerti tetapi situasi yang membuat saya merasa begini.

K: menjawab agak lambat.

Dapat memberikan tanggapan

berharap ada tanggapan

P: Saya mengerti perasaan Ibu, mungkin dengan cara membicara kan pada anggota keluarga akan banyak membantu.

Sebenarnya ada beberapa cara yang menurut Ibu sesuai dalam membantu mengatasi masalah : Misalnya dengan mendekatkan diri pada Tuhan, menganggap bahwa keadaan seperti ini adalah suatu cobaan yang harus dihadapi, menilai diri masih beruntung karena banyak orang lain yang lebuh sengsara/susah atau  Ibu yakin bahwa masih banyak yang dapat bapak lakukan dalam kondisi seperti sekarang ini.

P::menatap klien dan berbicara perlahan dan jelas.

Dapat memilih cara yang sesuai dalam mengatasi masalah.

Menunjukan alternatif koping yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah klien.

Penjelasan yang jelas dan perlahan akan mudah dimengerti dan akan memberikan gambaran sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

K: ya. Saya masih bingung ..!

K: mendengarkan sambil mengang guk angguk dan geleng-geleng kepala

dapat mengerti semua yang sudah disampaikan perawat.

P: Tidak apa-apa, masih banyak waktu untuk berfikir, mudah-mudahan pembicaraan singkat ini bermanfaat bagi Ibu, saya kira cukup,nanti kira kira Pk 12.30 saya akan datang lagi . Silahkan Ibu kalau mau istirahat(tidur).

P: tetap mempertahankan kontak mata dan sentuhan.

K: Tampak berfikir dan meng angguk anggukkan kepala.

Dapat menganlisa semua yang telah disampaikan

Memberikan waktu untuk klien berfikir mempertimbangkan semua yang telah disampaikan .

Memberikan waktu untuk berfikir akan membuat lebih hati-hati dalam mengambil keputusan

K: Terima kasih atas waktunya buat saya, saya senang sekali bicara dengan perawat.

K: tersenyum dan membalas sentu han dengan meremas tangan P

memberikan respon bahwa interaksi ini berguna bagi klien

sebagai evaluasi diri perawat dalam berkomunikasi dan meyakin kan klien

Respon diahir pembicaraan sebagai gambaran evaluasi selama

interaksi.

RENCANA

KEPERAWATAN

JIWA

NO/ Diagnosa PerencanaanTgl Keperawat

anTunjuan Kriteria Evaluasi Timdakan

Keperawatan

Rasional

18-4-97

Gangguan konsep diri : sehu bungan dengan mekanisme ko ping yang tidak efektif.

Data Subyektif :·   Klien mengatakan

bahwa dirinya sangat kecewa sekali  dengan kondisi yang sekarang dialaminya.

·   Klien mengatakan bahwa diri nya adalah tulang punggung keluarga yang harus menghi dupi keluarga.

Data Obyektif :·   klien lumpuh

badan sebelah kiri.

·   Klien tampak gelisah.

·   Mudah tersinggung.

·   Banyak melamun.

Tupan :Setelah dilakukan asuhan kepe rawatan klien dapat menggunakan koping yang sesuai dengan dirinya.

Tupen :a)  Klien dapat

mengekspresikan perasaan dan persepsi terha dap kondisi tubuhnya.

b)  Klien mampu melihat aspek-aspek yang positif yang ada pada dirinya.

a.1. Klien dapat menerima kon disinya, setelah dilakukan   asu han keperawatan.

a.2.Ekspresi wajah klien tenang saat mengekspresikan pera-saan dan perepsinya.

b.1. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang ada pada dirinya.

a.1.1.Bina hubungan saling per-caya:

·     Menyebutkan nama perawat. Dab memanggil nama klien yang disukainya.

·     Menerima respon klien apa adanya.

·     Bicara terbuka dan jujur kpd klien.

·     Tepati janji / kontrak yang pernah dibuat bersama.

·     Beri kesempatan klien utk mengekspresikan perasaan nya.

a.2.1.Pelihara ketenangan ling-kungan suasana yg hangat dan bersahabat.

a.2.2. Gunakan komunikasi ver bal yang jelas dan langsung.

a.2.3. Dorong dan beri kesem patan klien untuk mengung kapkan perasaan nya.

a.2.4.Mendengarkan klien dgn rasa empaty

b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja yang

Hubungan saling percaya dapat memberikan rasa aman sehingga hubungan akan terjalin akrab.

Lingkungan yang bersahabat menarik minat untuk berinteraksi.

Komunikasi verbal jelas dan langsung mudah utk dimengerti.

Respon positif dan ada keter-bukaan akan menarik minat klien untuk menyampaikan perasaan-nya.

Untuk mengembangkan

c)  Klien mampu mengevaluasi masalah untuk dijadikan pela-jaran dimasa sekarang.

b.2.Klien dapat menjelaskan keberhasilan - keberhasilan yg pernah dialaminya.

c.1.Klien dapat menceritakan masa lalunya yang traumatik.

c.2. Klien dapat menyusun ren-cana agar kejadian kejadian yang membuat klien cacat tidak terulang kembali.

c.3.Klien dapat memilih koping yang baik dalam mengatasi masalah yang dialaminya.

dapat klien lakukan dengan memberikan panda ngan bahwa masih banyak hal yang positif pada diri klien dan perawat hanya mengarah kan dan lebih banyak menjadi pendengar

b.1.2.Bantu klien untuk meng-evaluasi diri dan melihat aspek positif yang ada pada diri klien.

b.2.1.Bantu klien untuk melihat kembali keberhasilan yang pernah dicapai.

b.2.2.Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dikemukakan klien.

c.1.1.Gali perasaan klien atau minta pendapat klien ttg masalah yg menyebabkan klien sakit.

c.1.2.Anjurkan untuk menceri takan faktor - faktor lain yg menyebabkan klien gagal dalam merawat dirinya

c.2.1.Anjurkan klien untuk menulis rencana agar penga laman pahit tidak terulang kembali.

c.3.1.Kaji koping yang digunakan klien dalam mengatasi ma-salah

c.3.2.Beri alternatif yang dapat dilakukan dalam menghadapi masalah yang menyedihkan.

c.3.3.Gali sumber yang ada pada keluarga yg dapat

kemam-puan klien dlm mengatasi masalah yang dihadapi.

Bila klien dapat melihat bahwa punya banyak kemampuan pada dirinya, maka akan timbul perasaan berharga.

Klien menyadari memiliki ke-mampuan, akan termotivasi utk mempertahankan dan mengem-bangkan.Penghargaan akan meningkat-kan motivasi untuk melakukan hal yang sama.

Untuk mengetahui pandangan klien tentang masalahnya.

Membantu klien untuk dapat mengevaluasi diri dan dapat menyadari kelemahannya.

Memiliki rencana akan membuat klien bersemangat dalam men-capainya.

Dengan mengetahui masalah dengan jelas dpt merencanakan alternatif koping yang digunakan.

membantu menyelesaikan masalah klien.

c.3.4.Beri pujian pada klien bila memilih koping yg konstruktif.

CATATAN  KEPERAWATAN

No

Tanggal

Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda

Keperawatan

Resspon Klien (S dan O)

Modifikasi

tangan

1 27 - 3 - 97 Gangguan konsep diri : sehubungan dengan me kanisme koping yang tidak efektif..

a.1.1. membina hubungan saling percaya dengan klien.

à   Mengucapkan salam.à   Memperkenalkan nama.à   Berjabat tangan .à   Kontak mata.à   menyampaikan tujuan

pertemuan

a.2.3.Menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran , harapan secara verbal / non verbal

a.2.4.Mendengarkan klien saat bercerita dengan perasaan empaty.

b.1.1.Mendiskusikan dengan klien bahwa masih banyak hal-hal yang positip pada diri klien.

b.1.2.Bersama klien mengevaluasi semua cerita yang telah disampaikan:

Klien menerima perkenalan dengan mahasiswa.

à   Membalas salam.à   Membalas jabat

tangan.à   Memberikan

respon secara verbal.

S: klien menceritakan bahwa klien orang merasa gagal dalam hidup ,cacat begini dapat berbuat apa ?O: bercerita dengan serius.

S:O: Klien tampak

senang ditang gapi ceritanya.

S: Dulu klien dapat bekerja sebagai supir, sekarang saya malah bikin repot keluarga.

O: Bercerita dengan mempera gakan tangan, tampak penuh penyesalan.

Interaksi tetap diper tahankan.

Dipertahankan

Dipertahankan

Dipertahankan

Dipertahankan

Dikaji kembali ada hal lain

b.2.1.Menamyakan pada klien untuk menceritakan keahlian lain yang dimiliki dan klien mampu melakukannya.

b.2.2.Memberikan pujian atas keberhasilan yang pernah dibuat.

S: Klien menyatakan bingung.

O: tampak garuk-garuk kepala dan mengusap keringat dengan sapu tangn.

S: klien menceritakan bahwa dulu pernah belajar menjahit tetapi  sudah lupa

O: berfikir agak lama mengingat-ingat.

S: Klien tersenyum, dan akan mencoba mempelajari  kem bali.

O: tampak senang dengan puji an.

yang dapat dikerjakan klien.

Dipertahankan

c.1.1 Kaji pengalaman klien

dalam mangatasi masalah

yang pernah dialami.

c.1.2. Kaji faktor-faktor yang

menyebabkan klien sampai

sakit

c.3.1. Kaji koping yang biasa

digunakan saat manghadapi

masalah.

c.3.2. Memberikan alternatif

dalam meng hadapi masalah

yang dihadapi :

·   Menyampaikan pada

istri/saudara atau teman

dekat untuk minta

pertimbangan dan saran.

·   Mendekatkan diri pada

Tuhan.

·   Menganggap bahwa hal ini

adalah cobaan Tuhan yang

harus dihadapi.

·   Menilai diri lebih baik dari

pada kebanyakan  orang

yang lebih sengsara /lebih

parah dari pada klien.

·   Percaya diri bahwa masih

banyak yang dapat  klien

kerjakan nanti.

C.3.3. kaji faktor-faktor

pendukung yang ada pada

keluarga klien.

C.3.4. Memberikan pujian bila

klien mau mencoba

mengguanakan koping yang

telah diajarkan.

“Bagus sekali kalau bapak mau

mencoba, mudah-mudahan

dapat membantu beban

pikiran bapak”.