pengobatan pada lansia (1)
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
1/24
TIM KEPERAWATAN GERONTIK
MEDIKASI PADA LANSIA
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
2/24
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat( The Role of Nurses in Pharmacology)
1. Bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan obat-obat
kimia untuk meningkatkan derajat kesehatan &
meminimalkan efek obat yg merugikan (adverse affects).2. Menguasai & mengerti persoalan yg bersusila & legal & tidak
hanya pengetahuan tentang ilmu fisika & soaial saja.
3. Mempunyai kemampuan untuk mengelola, mengontrol &
memberikan obat secara aman (safety).
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
3/24
Tanggung jawab perawat terhadap obat(drug-related nursing responsibilities)
Sebelum memberikan obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara pasti
tentang :1. Nama obat
2. Golongan obat / kelas farmakoterapi
3. Efek yg diinginkan & mekanisme aksi
4. Efek samping
5. Efek yg merugikan
6. Efek toksik
7. Interaksi
8. Kontraindikasi & tindakan pencegahannya
9. Regimen dosis & rute pemberian
10. Data farmakokinetika
11. Implikasi keperawatan
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
4/24
Penggunaan obat pada lansia
Dipengaruhi oleh :
1. Kemampuan metabolisme hati
2. Fungsi ginjal
3. Protein plasma
4. Berat badan, lemak dan cairan tubuh5. Sensitivitas reseptor
6. Penurunan produksi asam lambung
7. Penurunan motilitas usus
8. Multidrug terapi
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
5/24
Hindari terapi obat yang tidak diperlukan
Mengobati penyebab Pilih obat dengan pemikiran rasio manfaat risiko
Rejimen dosis yang sederhana
Riwayat pengobatan Titrasi obat
Pemilihan bentuk sediaan yang tepat
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
6/24
1.Perubahan farmakokinetika(A,D,M,E)
Absorpsi :
-Perubahan kebiasaan makan-Tingginya konsumsi obat non resep
-Lambatnya pengosongan lambung
PERUBAHAN DALAM
FARMAKOTERAPI
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
7/24
Distribusi:
Persentase air total dan lemak tubuh menurun.
Perubahan rasio albumin dan globulin.
Pada usia lanjut terdapat penurunan yang berarti pada
massa tubuh tanpa lemak dan cairan tubuh total,
penambahan lemak tubuh dan penurunan albumin
plasma.
Penurunan albumin sering terjadi pada lansia apalagijika lansia bergizi buruk atau sangat lemah.
dapat menyebabkan meningkatnya eliminasi obat
PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
8/24
Efek usia pada ekskresi obat
Efek usia pada ginjal berpengaruh besar pada ekskresibeberapa obat.
Umumnya obat diekskresi melalui filtrasi glomerolusyang sederhana dan kecepatan ekskresinya berkaitandengan kecepatan filtrasi glomerolus (oleh karena ituberhubungan juga dengan bersihan kreatinin) Misalnyadigoksin dan antibiotik golongan aminoglikosida.
Pada usia lanjut, fungsi ginjal berkurang, begitu jugadengan aliran darah ke ginjal sehingga kecepatan filtrasiglomerolus berkurang sekitar 30 % dibandingkan padaorang yang lebih muda.
Fungsi tubulus juga memburuk akibat bertambahnya
usia dan obat semacam penicilin dan litium, yang secaraaktif disekresi oleh tubulus ginjal, mengalami penurunanfaali glomerolus dan tubulus (Bustami, 2001).
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
9/24
EFEK OBAT
Munculnya efek obat sangat ditentukan oleh kecepatan
penyerapan dan cara penyebarannya. Durasi (lama berlangsungnya efek) lebih banyak
dipengaruhi oleh kecepatan ekskresi obat terutama oleh
penguraian di hati
Sejumlah obat sangat mudah diekskresi oleh hati, antaralain melalui ambilan (uptake) oleh reseptor dihati dan
melalui metabolisme sehingga bersihannya tergantung
pada kecepatan pengiriman ke hati oleh darah.
Pada usia lanjut, penurunan aliran darah ke hati danjuga kemungkinan pengurangan ekskresi obat yang
tinggi terjadi pada labetolol, lidokain, dan propanolol.
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
10/24
Dosis yang lebih kecil diberikan bila terjadipenurunan fungsi ginjal, khususnya bila memberi
obat yang mempunyai batas keamanan yang
sempit.
Alopurinol dan petidin, dua obat yang sering
digunakan pada lansia dapat memproduksi
metabolit aktif, sehingga kedua obat ini juga perlu
diberi dalam dosis lebih kecil pada lansia.
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
11/24
Metabolisme :-Penurunan massa dan alirandarah
hepar.-Penurunan kemampuan hepar
dalam penyembuhan penyakit
- Perpanjangan waktu paruh(T1/2)
PERUBAHAN DALAM
FARMAKOTERAPI
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
12/24
Ekskresi :
Penurunan kapasitas fungsi ginjalpenurunan klirens
PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
13/24
FUNGSI GINJAL Perubahan paling berarti saat memasuki usia lanjut ialah
berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya creatinine clearance,
walaupun tidak terdapat penyakit ginjal atau kadar kreatininnyanormal.
Menyebabkan ekskresi obat sering berkurang, sehinggamemperpanjang intensitas kerjanya. Obat yang mempunyai half-lifepanjang perlu diberi dalam dosis lebih kecil bila efek sampingnyaberbahaya.
Dua obat yang sering diberikan kepada lansia ialah glibenklamid dandigoksin.
Glibenklamid, obat diabetes dengan masa kerja panjang (tergantungbesarnya dosis) misalnya, perlu diberikan dengan dosis terbagi yanglebih kecil ketimbang dosis tunggal besar yang dianjurkan produsen.
Digoksin juga mempunyai waktu-paruh panjang dan merupakan obat
lansia yang menimbulkan efek samping terbanyak di Jerman karenadokter Jerman memakainya berlebihan, walaupun sekarang digoksinsudah digantikan dengan furosemid untuk mengobati payah jantungsebagai first-line drug (Darmansjah, 1994).
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
14/24
FUNGSI HATI Hati memiliki kapasitas yang lebih besar daripada ginjal,
sehingga penurunan fungsinya tidak begitu berpengaruh
ada batasnya. Batas ini lebih sulit ditentukan karena peninggian nilai ALT
tidak seperti penurunan creatinine-clearance.
ALT tidak mencerminkan fungsi tetapi lebih merupakan
marker kerusakan sel hati dan karena kapasitas hatisangat besar, kerusakan sebagian sel dapat diambil aliholeh sel-sel hati yang sehat.
Bila ALT melebihi 2-3 kali nilai normal sebaiknyamengganti obat dengan yang tidak dimetabolisme oleh
hati. Misalnya pemakaian methylprednisolon, prednisondimetabolisme menjadi prednisolon oleh hati.
Kejenuhan metabolisme oleh hati bisa terjadi biladiperlukan bantuan hati untuk metabolisme dengan obat-
obat tertentu.
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
15/24
First-pass effectdan pengikatan obat oleh protein(protein-binding) berpengaruh penting secarafarmakokinetik.
Obat yang diberikan oral diserap oleh usus dansebagian terbesar akan melalui Vena porta danlangsung masuk ke hati sebelum memasuki sirkulasiumum.
Hati akan melakukan metabolisme obat yang disebutfirst-pass effectdan mekanisme ini dapat mengurangikadar plasma hingga 30% atau lebih.
Obat yang diberikan secara intra-vena tidak akan
melalui hati dahulu tapi langsung masuk dalamsirkulasi umum.
Karena itu untuk obat-obat tertentu yang mengalamifirst-pass effectdosis IV sering jauh lebih kecildaripada dosis oral.
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
16/24
Aspirin sebagai antiplatelet juga akan menambah
intensitas perdarahan.
Hal ini juga dapat terjadi pada aspirin yangmempunyai waktu-paruh plasma hanya 15 menit.
Sebagian besar mungkin tidak berpengaruh secara
klinis, tetapi untuk obat yang batas keamanannya
sempit dapat membahayakan penderita (Boestami,2001)
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
17/24
Inadequat nutrition
Multiple drug therapy
PERUBAHAN SOSIAL & EKONOMI
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
18/24
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
19/24
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
20/24
Obat- obat SSP : hipnotik sedatif ataksia
analgetik narkotika
anti depresan ES >>
Obat- obat Kardiovaskuler :anti hipertensi prioritaskan terapi
non farmakologi untuk
hipertensi ringan
Pilihan I Diuretik
OBAT-OBAT YANG SERING
DIRESEPKAN PADA USILA
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
21/24
Anti aritmia
Glikosida jantung
Anti mikroba perhatian khusus pada golaminoglikosida dan beta laktam
Obat AINS 20 % mengalami efek
sampinglaksansia habituasi
me motilitas usus
OBAT - OBAT YANG SERING
DIRESEPKAN PADA USILA
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
22/24
1.Know all of the patients medicalproblems
2.Know the pharmacology of the drugs
3.Start with small doses and titrate the
drug based on response
4.Keep dosage regimens simple
GUIDELINES FOR
PRESCRIBING
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
23/24
5. Be sure that visual, motor orcognitive
impairment
6.Review treatment plan and
response
regularly
GUIDELINES FOR PRESCRIBING
-
7/30/2019 Pengobatan Pada Lansia (1)
24/24
Penyakit lain yang diderita(associated illness)
Obat-obat yang diberikan
bersamaan (concurrent therapy)
Biaya obat (medication cost), dan
Ketaatan pasien (patientcompliance).
PERTIMBANGAN PEMBERIAN
OBAT