pengolahan lanjut data gayaberat

Upload: yanisazafira

Post on 02-Mar-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Langkah langkah dalam pengolahan lanjut pada metode geofiska gayaberat

TRANSCRIPT

  • PENGOLAHAN LANJUT DATA GAYABERAT DAN MAGNETIK

    Oleh: Yanisa Zafira (12311028)

    Anomali gayaberat yang terukur di permukaan adalah merupakan penjumlahan dari semua

    kemungkinan sumber anomali yang ada di bawah permukaan dimana salah satunya merupakan

    target event dari eksplorasi. Sehingga untuk kepentingan interpretasi, target event harus

    dipisahkan dari event lainnya. Jika target event adalah anomali residual, maka event lainnya

    adalah Noise dan Regional. Secara sederhana, dari segi lebar anomali, Noise akan memiliki lebar

    anomali lebih kecil dari target (residual), sedangkan Regional lebih besar dari Residual dari

    kedalaman, Noise lebih dangkal dari Residual, sedangkan Regional lebih dalam. Dengan cara

    memisahkan anomali bourguer untuk menjadi dnagkal dan memiliki efek gayaberat yang dalam.

    Kemudian efek dangkal tersebut diperlihatkan oleh anomali residual, sedangkan efek dalam oleh

    anomali regional.

    Untuk anomali magnetik, proses ini bertujuan untuk memisahkan efek magnetik pada

    permukaan yang ditunjukan oleh frekuensi spasial yang relatif tinggi. Proses ini disebut smoothing.

    Untuk kepentingan pemisahan Regional-Residual, maka diperlukan suatu proses pengolahan

    lanjut yang juga disebut advanced processing yaitu:

    1. Spectral analysis

    Spectral analysis digunakan untuk mengestimasi window filter dan kedalaman rata-rata dari

    suatu basement menggunakan fast fourier transform. Kemudian lebar window dari spectral

    analysis dapat dipakai dalam pemisahan Regional-Residual menggunakan metode moving

    average. Melalui transformasi nilai gayaberat, pada lintasan yang ingin diperkirakan

    kedalamannya, dapat diestimasi nilai bilangan gelombang (k) dan amplitudo (A) yang dapat

    digunakan untuk menghitung lebar jendela filter yang selanjutnya digunakan sebagai input

    data proses filtering (dalam pemisahan anomali regional dan residual).

    2. Filtering (Smoothing, Anomalies Separation)

    Teknik pemisahan regional dan residual yang bisa digunakan yaitu:

    Moving average window filter

    Penurunan anomali residual dengan metoda ini adalah secara tidak langsung karena

    keluaran dari moving average adalah regionalnya. Sehingga residual didapat dengan

    mengurangkan regional terhadap anomali hasil pengukura (data ini sebagai input

    dalam prosesnya).

  • Anomali residual:

    Berdasarkan karakter dari filter spectral, lebar window, N x N menggambarkan

    secara langsung dari low cut panjang gelombang atau high cut frekuensi spasial dari

    low-pass filter. Sehingga, jika lebar window bertambah, makan panjang gelombang

    regional akan bertambah juga. Dalam kata lain, lebar window terkecil akan

    mempengaruhi hasil regional yang akan semakin mendekati anomali bouguer nya.

    Polynomial Trend Surface Analysis

    Dalam metode ini, anomali regional didekati oleh persamaan polynomial. Artinya

    bahwa anomali residual diturunkan secara tidak langsung.

    Persamaan polynomial yang menunjukan anomali regionalnya untuk orde kedua:

    Dimana, i = 1,2,3,....,n = nomor stasiun

    gi = anomali gayaberat

    xi, yi = koordinat stasiun

    c1, c2, ..., c6 = konstanta polynomial

    Dalam matrix:

    3. Second Vertical Derivative

    Metode ini mempunyai perbedaan mendasar dengan dua metoda yang dijelaskan

    sebelumnya. Pada metode moving average dan persamaan polynomial, anomali residual

    diestimasi melalui anomali regionalnya, sedangkan pada metoda second vertical derivative,

    anomali residual ditunjukkan oleh anomali second vertical derivative yang menggambarkan

    sumber-sumber anomali yang bersifat lokal/dangkal, sehingga identik dengan anomali

    residual pada dua metode sebelumnya.

    Secara teoritis, metode ini diturnkan dari persamaan Laplaces untuk anomali

    gayaberat permukaan yang diberikan sebagai:

  • Second vertical derivative dari suatu anomali gayaberat permukaan adalah sama

    dengan negatif dari derivatif orde dua arah horizontal. Sehingga untuk mencari

    second vertical derivative dapat dicari dari derivatif horizontalnya, yang lebih mudah

    untuk dikerjakan.