pengolahan limbah riyan

19
Pengolahan limbah / Sampah organik Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik. -Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.

Upload: riosttmigas

Post on 08-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ljll

TRANSCRIPT

Pengolahan limbah / Sampah organik

Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

-Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.Pengomposan Menggunakan Drum PlastikPengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga.Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg.2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).

Cara Membuat1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.2. Taburkan bioktivator Promi 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)

Bahan1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian).2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian).3. Dedak 1 bagian.4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).

Cara Membuat1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.2. Larutkan Dectro ke dalam air.3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.5. Pertahankan temperatur 40-600 C.6. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

-Pupuk organik/ pupuk komposPupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah). Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas.Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.-Bahan-bahan Pupuk Organik1. Kotoran ternak. Sapi, kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2000kg)2. Jerami yang dicacah terlebih dahulu kurang lebih 5-10 cm. (secukupnya)3. Arang Sekam (secukupnya), Sekam yang sudah dibakar namun tidak samapi menjadi abu. lihat proses pembuatan arang sekam4. Air (20 liter)5. EM4 (5 sendok makan)6. Gula pasir (5 sendok makan)7. Bubuk gergaji atau bisa juga dengan dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya.

Alat-alat yang diperlukan

1. Sekop2. Cangkul3. Sarung tangan4. karung gonicara membuat pupuk organik/ pupuk kompos1. Siapkan media pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari langsung dan tidak kena hujan jika terjadi hujan.2. Larutkan EM4 dan gula kedalam air.3. Lapisan pertama, Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk hingga merata, setelah itu taburkan dekomposer (EM4 dan gula yang sudah dilarutkan dalam air) tadi secukupnya aduk hingga merata.4. Lapisan Kedua Taburkan jerami, dedak, bubuk gergaji dan bahan-bahan organik lainnya hingga merata kemudian siramkan dekomoser tadi.5. Setelah itu tutup rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dengan menggunakan karung goni dan jerami.6. Hari Kedua aduk adonan tersebut hingga merata dan tutup kembali rapat-rapat.7. Lakukan monitoring setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan sarung tangan) jika tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan belum siap dipakai. aduk setiap melakukan monitoring.8. Biasanya hari ke empat adonan sudah siap, cara menceknya masukan tangan anda jika bisa menahan panas adonan maka pupuk kompos organik siap dipakai.

-BriketBriket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.Antara tahun 2008-2012, briket menjadi salah satu agenda riset energi Institut Pertanian Bogor. Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassa limbah hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.Bahan penyusun briketBahan penyusun briket dapat mencakup: Bahan bakar utama: Arang kayu Batu bara Biomassa: Gambut Bahan pendukung: Batu kapur (pewarna) Pati (pengikat) Boraks (bahan pelepas, release agent) Natrium nitrat (akselerator) Malam (wax, sebagai pengikat, akselerator, dan penyala (igniter))

Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras. Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai kalori rendah atau serpihan batu bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket digunakan di industri dan rumah tangga.Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar air rendah untuk mencapair nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi seberapa cepat laju pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan lebih cepat habis terbak

Alat untuk Membuat Briket Arang : 1. Drum bekas/ wadah + tutup 2. Pengapian, bisa kompor, furnace atau api terbuka 3. Alat penggiling, bisa penggiling tepung, blender atau penghancur manual 4. Saringan 5. Panci, pengaduk, kompor untuk membuat lem 6. Wadah untuk mencampur adonan + pengaduk 7. Cetakan + alat press 8. Penjepit atau pinset besar

Bahan untuk Membuat Briket Arang: 1. Limbah organik 2. Lem 3. Bahan penyala 4. Korek api untuk uji nyala

Prosedur Pembuatan Briket Arang: 1. Penyiapan bahan bakuBahan baku merupakan sampah atau limbah organik, seperti daun-daun kering, sisa gergaji kayu, tempurung kelapa, ampas tebu, dsb yang sudah dibersihkan dari bahan bahan lain yang tidak berguna, seperti batu, plastik, tanah, dsb. Usahakan bahan udah kering agar mempercepat proses karbonisasi dan hasil karbonisasi lebih homogen. 2. Karbonisasi (pengarangan)Bahan-bahan baku dimasukkan ke dalam drum bekas atau wadah dan tutup rapat untuk mengurangi oksidasi. Wadah ditaruh di atas sumber api, bisa kompor, atau perapian dan dipanaskan kira-kira kurang lebih 5-8 jam tergantung jumlah bahan yang di arangkan dan derajat pengarangan yang diharapkan. 3. Penggilingan arangArang yang terbentuk digiling manual atau dengan alat penggiling tepung atau blender sampai berukuran kecil dan honogen.

4. PenyaringanArang yang sudah digiling disaring dengan saringan 0,1 atau 0,5 mm atau saringan mesh atau saringan biasa kalau tidak ada. Arang yang tidak lolos saringan bisa digiling kembali. 5. Pencampuran dengan bahan pelekatAda beberapa perekat yang bisa digunakan, seperti aci (tepung tapioka), tanah liat, getah karet, getah pinus, dan lem kayu. Yamg paling murah dan mudah adalah lem aci namun dapat menimbulkan jamur pada penyimpanan yang lama. (pilihan: bisa diatasi dengan dicampur bahan kimia anti jamur). untuk pembuatan lem aci sendiri adalah dengan mencampurkan tepung tapioka dengan air mendidih dan diaduk-aduk. Setelah dingin, lem aci dicampurkan dengan bahan arang dengan perbandingan 600 cc lem aci untuk 1 kg arang. Campuran tersebut diaduk-aduk hingga merata. Catatan : lem aci tidak boleh terlalu encer atau terlalu pekat karena akan mempengaruhi sifat mekanik briket. 6. Pencetakan adonanAdonan antara arang dengan bahan perekat dimasukkan di dalam cetakan dengan ditekan-tekan agar padat dan tidak mudah pecah atau hancur. Cetakan bisa terbuat dari kayu, logam, atau PVC yang mempunyai lubang di atas dan di bawah agar mempermudah pengeluaran briket. 7. Pengeringan briketBriket yang sudah dicetak dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari atau di dalam oven selama 4-6 jam sampai benar-benar kering, selama pengeringan, briket dibolak-balik agar pengeringan merata.

8. Pelapisan dengan bahan nyalaAda beberapa jenis bahan penyala, antara lain adalah lilin cair, getah pinus, spirtus, oli bekas, minyak sawit, dan minyak jarak.Bahan penyala bisa disemprotkan di sekeliling permukaan briket atau briket bisa dicelupkan di dlam bahan penyala. Khusus untuk lilin cair dan getah pinus bisa dicampurkan bersama-sama dengan arang dan lem lalu dicetak. 9. Uji nyalaUji nyala digunakan untuk mengetahui kemampuan briket arang sebagai bahan bakar. Idealnya 200 gram briket bisa mendidihkan 2 liter air dalam waktu 45 menit. (briket arang)

-BiogasBiogas adalah suatu bentuk energi gas yang didapatkan oleh hasil fermentasi atau pembusukan dari bahan organik, contohnya seperti limbah rumah tangga, kotoran manusia maupun hewan. Tidak hanya pengertian biogas, di bawah ini merupakan beberapa manfaat biogas bagi manusiaPerlalatan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat Penghasil biogas.

1. 4 buah drum bekas yang masih bagus (tidak bocor) dan suadah dibersihkan, 3 buah drum berukuran 200 ltr dan 1 buah drum berukuran 120 ltr atau yang lebih kecil dari yang 200 ltr.

2. 2 buah Pipa Besi berdiameter 5 cm panjang kurang lebih 60 cm (panjang disesuaikan dengan tinggi drum setelah dibaringkan).

3. Sealng karet (besarnya sam dengan selang untuk ke kompor gas biasa) dan 2 buah kran.

Cara pembuatan.1). 1 buah drum 200 ltr di buka tutupnya, lihat gambar

2). 1 buah lagi drum 200 ltr dipotong tutupnya , lihat gambar 23). Satukan(di las) 2 buah drum tersebut pada sisi tutup yng dibuka dan yang di potong. lihat

4). Tempelkan pipa besi berdiameter 5cm ( di Las ) pada kedua sisi drum yang telah dilubangi 5cm (pada gamber 3), pipa besi yang satu di tambah corong, yang nantinya berfungsi sebagai saluran untuk masukan bahan, dan pipa besi yang satunya tanpa corong sebagai bahan keluaran sisa pembuatan gas, dan pada bagian atas (setelah drum di satukan ) di lubangi dan di tempel pipa ukuran kecil dan krannya dan terus sambung dengan selang karet, ini sebagai saluran gas yang di hasilkan. jadinya seperti dibawah ini.

5). Selanjutnya kita buat alat penyimpan gas sebelum nantinya disalurkan ke kompor gas. dengan cara 1 buah drum 200 ltr dibuka tutupnya kemudian diisi air setengahnya, kemudian drum kecil (120 ltr) di buka tutupnya, kemuian dilubangi sisi bagian bawahnya sebanyak 2 lubang, untuk pipa kecil dan kran, 1 sebagai saluran gas masuk dari alat penghasil biogas dan 1 lagi sebagai saluran keluar gas untuk disalurkan ke kompor gas, masukan drum kecil ini ke drum besar berisi air tadi secara terbalik sampai setengah badan drum. Lihat gambar dibawah ini.

Proses terjadinya Biogas.

Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana proses terjadinya biogas dari kotoran hewan (sapi), namun akan saya ulas kembali sedikit mengenai prosesnya ini.Kotoran sapi yang telah ditambah air ( perbandingan air + kotoran = 1:1 ), setelah dimasukan kedalam alat pengahasil biogas (harus tertutup) dalam keadaan anaerob (hampa udara) maka kotoran ini akan menghasilkan biogas.

Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Pengertian umum liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa-senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair bisa juga berarti hasil pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar dalam tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan dan kemudian menjadi cair itu disebut dengan nama asap cair.

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ASAP CAIR

a.PERALATAN

Peralatan yang digunakan untuk membangun sebuah instalasi pembuatan asap cair dapat dirakit sendiri tentunya dengan standar tertentu seperti kekedapan, kekuatan dan kemanan dalam pengoperasiannya, dengan diagram sebagai berikutPeralatan dan bahan yang diperlukan: 1. Wadah Pengarangan, ruang pembakaran, penampung tar/asap cair, destilator dapat dibuat dari stainless steel atau drum besi yang dimodifikasi seperti gambar diatas.2. Pipa besi yang dimodifikasi yang dibentuk seperti gambar diatas3. Alat pemanas dapat berupa blower dan atau dapat menggunakan sekam/arang 4.Pipa PVC (jumlah dan ukuran disesuaikan) 5.Pompa air 6.Tangki air dan penyangganya

B. Proses pembuatan asap cair Bahan baku untuk pembuatan asap cair bisa apapaun yang termasuk bahan organikyang mempunyai selulosa, tetap saat ini yang lazim digun-akan sebagai bahan baku untuk asap cair adalah tempurung kelapa karena pohon kelapa terdapat dimana- mana dan penggunaan tempurung kelapa sangat luas di masyarakat seperti pliku, kopra, arang, dan olahan kelapa lainnya. Oleh karena itu untuk proses pembuatan asap cair menggunakan contoh tempurung kelapa yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sebelum dimasukkan ke reaktor pirolisis, terlebih dahulu tempurung kelapa itu dibersihkan dari kotoran dan sabut yang tertinggal. Kemudian tempurung kelapa dipecah menjadi beberapa bagian agar luas permukaan pembakaran menjadi lebihluas sehingga proses dapat berjalan lebih cepat.

2. Selanjutnya dilakukan pengeringan dengan cara penjemuran, untuk mengurangi kadar air pada tempurung kelapa.

3. Kemudian dilanjutkan dengan metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraiansenyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui reaksi pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada reaktor pirolisator yang bekerjapada temperatur 300-650oC selama 8 jam pembakaran.

4. Asap hasil pembakaran dikondensasi dengan kondensor yang berupa koil melingkar. Hasil dari proses pirolisis diperolehtiga produk yaitu asap cair, tar, dan arang. Kondensasi dilakukan dengan koil melingkar yang dipasang dalam bak pendingin. Air pendingin dapat Pembuatan Asap Cair dari Sampah Organik sebagai Bahan Pengawet Makanan11/ MI-4Pelatihan Tepat Guna Kesehatan LingkunganMateri Intiberasal dari air hujan yang ditampung dalam bak penampungan, air sumur, air sungai maupun PDAM.

5. Proses Pemurnian Asap Cair untuk mendapatkan asap cair yang tidak mengandung bahanberbahaya sehingga aman bagi bahan pengawet makanan.Asap cair yang diperoleh dari kondensasi asap pada proses pirolisis diendapkan selama seminggu.

6. Kemudian cairannya diambil dan dimasukkan ke dalam alat destilasi. Suhu destilasi sekitar 150oC, hasil destilat ditampung. Destilat ini masih belum bisa digunakan sebagai pengawet makanan karena ada lagi proses lain yang harus dilewati.

7. Proses Filtrasi Destilat dengan Zeolit Aktif ditujukan untuk mendapatkan zat aktif yang benar-benar aman dari zat berbahaya. Caranya, zat destilat asap cair dialirkan ke dalam kolom zeolit aktif dan diperoleh filtratasap cair yang aman dari bahanberbahaya dan bisa dipakai untuk pengawet makanan non karsinogenik.

8. Proses Filtrasi Filtrat Zeolit Aktif dengan Karbon Aktif Proses filtrasi filtratzeolit aktif dengan karbon aktif dimaksudkan untuk mendapatkan filtratasap cair dengan bau asap yang ringan dan tidak menyengat. Caranya, filtrat dari filtrasi zeolit aktif itu dialirkan ke dalam kolom yang berisi karbon aktif sehingga filtratyang diperoleh berupa asap cair dengan bau asap ringan dan tak menyengat. Maka sempurnalah asap cair sebagai bahan pengawet makanan yang aman, efektif dan alami.

Pengolahan limbah / sampah anorganikSampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng-ReduceReduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya.Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.-ReuseReuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.

-ReplaceReplace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.-RecycleRecycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.-ReplantReplant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohnya melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.Proses pengolahan dengan menggunaa 5Ra. Ruang penerimaanDi ruang penerimaan ini muatan sampah dari alat pengangkut dibongkar untuk kemudian disalurkan ke conveyor pemilahan.

b.PemilahanPemilahan dilakukan secara manual dengan bantuan conveyor belt sepanjang 10 meter. Sampah yang dipilah ada 8 jenis yaitu plastik HDPE lembaran, plastik HDPE keras, plastik PET, PP, dan Other, gelas/ kaca, kaleng/logam, dan kertas. Sampah yang terpilah dimasukkan ke dalam bin sampah beroda untuk ditransfer ke area-area pemilahan yang sesuai.

c. PencacahanUntuk plastik HDPE keras dan lembaran, PET, dan PP dilakukan proses pencacahan untuk memeperkecil ukuran plastik menggunakan mesin pencacah plastik dengan kapasitas 300 kg/ jam dengan output mengarah pada bak pencucian.d. pencucianSetelah melalui proses pencacahan, plastik2 yang dicacah masuk ke dalam bak pencucian dan dicuci menggunakan larutan deterjen dengan cara direndam. Bak pencucian terbuat dari pasangan batu bata plester dengan dimensi 32,111 meter.e. pengeringanSetelah melalui proses pencucian, plastik cacahan dikeringkan menggunakan dryer box. Dengan kapasitas hingga 3,2 ton.f.Daur ulangPlastik jenis Others didaur ulang menjadi tali tambang plastik dengan menggunakan mesin pemintal tali dengan kapasitas 50 kg/ jam.

g. Pembuatan briketPlastik HDPE lembaran dimanfaatkan menjadi briket dengan mencampurkannya bersama sisa kompos yang tidak lolos pengayakan dengan cara pirolisa. Kemudian karbon hasil pirolisa HDPE dan kompos sisa dipadatkan menggunakan alat pemadat briket.h. PemadatanPemadatan pada MRF dilakukan untuk sampah kertas, plasik others jenis kemasan refill, dan kaleng. Pemadatan menggunaka vertical baler.i.PengemasanPlastik hasil cacahan, briket, botol kaca/gelas harus dikemas untuk memudahkan penjualan dan penyimpanan. Pengemasan menggunakan karung plastik yang kemudian dijahit menggunakan mesin penjahit karung.j. PenyimpananMaterial-material yang belum terjual disimpan pada area penyimpanan seluas 28-40 m2.Produk recovery dan daur ulang ini siap dipasarkan dalam jumlah tertentu kepada produsen plastik, atau distributor briket dan tali tambang, serta industri lain yang membutuhkan hasil recovery sebagai bahan baku maupun pendukung.