penguatan kelembagaan lembaga keuangan ikropsp1.pertanian.go.id/assets/file/2017/penguatan... ·...
TRANSCRIPT
PENGUATAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Otoritas Jasa Keuangan
2017
Sekilas TentangOtoritas Jasa Keuangan
Lembaga yang independen yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan,
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan
Menjadi lembaga pengawasindustri jasa keuangan yang
terpercaya, melindungikepentingan konsumen dan
masyarakat, dan mampumewujudkan industri jasa
keuangan menjadi pilarperekonomian nasional yang
berdaya saing global dandapat memajukan
kesejahteraan umum
Mewujudkanterselenggaranyaseluruh kegiatandi dalam sektorjasa keuangansecara teratur,
adil, transparandan akuntabel
Mewujudkansistem
keuangan yang tumbuh secaraberkelanjutan
dan adil
Melindungikepentingan
konsumen danmasyarakat
PERBANKAN
PERASURANSIAN
PASAR MODAL
LEMBAGA JASA
KEUANGAN
Pergadaian
Lembaga Penjaminan
LEMBAGA PEMBIAYAAN
DANA PENSIUN
LEMBAGA JASA KEUANGAN
LAINNYA
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan
BPJS
OTORITAS JASA KEUANGAN
IKNB
Lembaga Keuangan Mikro
• Salah satu kendala masyarakat kecil dalam mengembangkan kegiatanusahanya adalah pada keterbatasan akses pendanaan dari lembagakeuangan, khususnya perbankan.
• Kendala tersebut antara lain disebabkan adanya keterbatasan dalampenyediaan agunan, yaitu:
✓ tidak memiliki agunan;
✓ memiliki agunan namun tidak mencukupi;
✓ memiliki agunan namun tidak memenuhi aspek legalitas (misal: tanah tidak bersertifikat).
Mengingat UMKM pada umumnya Non Bankable, maka perlu lembagakeuangan yang mampu memenuhi kebutuhan pendanaan bagi UMKM.
• Dalam mengatasi kendala pendanaan masyarakat kecil, pemerintah melaluiKementerian/Lembaga termasuk Pemerintah Daerah telah mengalokasikananggaran untuk guliran dana masyarakat.
• Dalam praktek, guliran dana tersebut dikelola oleh lembaga-lembaga,antara lain:– UED SP– UPK PNPM– LKMA– KUB, Dll
• Kendala yang dialami oleh lembaga-lembaga tersebut antara lain :a. Permodalanb. SDMc. Pembukuand. Jaringan/Infrastrukture. IT
• Perlu di badan hukumkan dan memperoleh izin usaha
Mengapa Lembaga Keuangan perlu memiliki badan hukum
dan izin usaha ?
Aktivitas penghimpunan dana menjadi legal.
LKM akan memiliki aturan khusus dari sisi lembaga keuangan.
LKM akan dibina dan diawasi oleh regulator lembaga keuangan.
Mengurangi potensi terjadinya penyalahgunaan dana.
Pengembangan usaha akan menjadi lebih optimal.
Membuka peluang untuk dapat menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan formal lain seperti perbankan, asuransi, dll.
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Pasal 16 Ayat (1) UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
jo. UU No 10 Tahun 1998
“Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum
atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan
menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan Undang-Undang
tersendiri”.
Pasal 58 UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
jo. UU No 10 Tahun 1998
“Lembaga Dana Kredit Pedesaan (Bank Desa, Lumbung Desa), Bank Pasar, Bank
Pegawai, Lumbung Pitih Nagari, dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan
dengan itu) diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Undang-
Undang ini dengan memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah”.
Pasal 19 Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 1992 tentang BPR
“Lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 yang belum memperoleh
izin usaha sebagai BPR wajib mengajukan izin usaha selambat-lambatnya tanggal 30
Oktober 1997.”
Sampai dengan batas waktu tersebut, masih banyak LKM yang belum memenuhi
syarat untuk dikukuhkan sebagai BPR, bahkan ada yang tidak ingin dikukuhkan
sebagai BPR seperti LPD Bali.
Dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat atas beroperasinya LKM yang
belum berbadan hukum, pada tanggal 8 Januari 2013 telah diundangkan Undang-
Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan mikro.
Perbandingan Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan informal yang menghimpun dana masyarakat memiliki beberapa opsi untuk menjadi lembaga keuangan formal dan memperoleh status hukum sesuai ketentuan perundangan. Tabel berikut menyajikan beberapa alternatif dan perbandingan dari opsi tersebut:
12
BPRKoperasi Simpan Pinjam
LKM Bumdes
Izin usaha
Badan hukum
Pembinaan
Pengawasan
Nasabah yang dilayani
OJK OJK
PD, Koperasi, PT, atau bentuk lain
Kemenkop & UKM
Koperasi
OJK
OJK
Kemenkop UKM
Kemenkop UKM
Masyarakat umum Anggota, calon anggota (Max 3 bulan), Koperasi lain, dan anggota Koperasi lain
-
Tidak wajib berbadan hukum
Kemendes, PDT, & Transmigrasi
Kemendes, PDT, & Transmigrasi
Masyarakat umum
PT atau Koperasi
OJK
OJK
Masyarakat desa
Cakupan Wilayah Usaha
Provinsi sesuai dengan zona I,II,III, dan IV
Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional
Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota
Desa
Dasar
Hukum
UU LKM
Peraturan OJK
Peraturan Pemerintah
POJK Nomor 12/POJK.05/2014 dan POJK Nomor 61/POJK.05/2015 Tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan LKM
POJK Nomor 13/POJK.05/2014 dan POJK Nomor 62/POJK.05/2015 Tentang Penyelenggaraan Usaha LKM
POJK Nomor 14/POJK.05/2014 Tentang Pembinaan dan Pengawasan LKM
PP Nomor 89 Tahun 2014 Tentang Suku Bunga Pinjaman Atau Imbal Hasil Pembiayaan Dan Luas Cakupan Wilayah Usaha LKM
Lembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat LKM adalahlembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasapengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melaluipinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggotadan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasakonsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencarikeuntungan.
Perseroan Terbatas Koperasi (Jasa)
Paling sedikit 60% dimiliki oleh Pemda
Kab/Kota atau Badan Usaha Milik
Desa/Kelurahan
Sisa 40% saham dapat dimiliki oleh WNI
dan/atau Koperasi
Kepemilikan Saham *
BENTUK BADAN HUKUM LKM
Kepemilikan setiap WNI maksimal 20%
atau
Penyesuaian kepemilikan saham
LKM hasil pengukuhan atau izin usaha setoran nontunai paling lama 5
tahun sejak POJK No.61/POJK.05/2015
berlaku, yaitu s.d.29 Desember 2020.
LKM didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, melalui:
Tidak semata-mata mencari keuntungan
Jasa Pengembangan
Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat *
Pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat
Pengelolaan Simpanan
Jasa Konsultasi Pengembangan Usaha
Kegiatan berbasis fee*
kegiatan berbasis fee*, antara lain:a. memasarkan produk-produk jasa keuangan antara lain asuransi mikro.b.pembiayaan penerusan (channelling) atau pembiayaan bersama (joint financing).c. menjadi agen Lembaga Jasa Keuangan penyelenggara Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka
Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
Konvensional
Syariah
Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib dilaksanakan sesuai dengan fatwa syariah yang dikeluarkan oleh DSN, MUI
LKM dapat melakukan kegiatan usaha secara :
▪ Modal disetor LKM berdasarkan cakupan wilayah usaha
▪ Sumber permodalan LKM disesuaikan dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku (UU PT dan UU Perkoperasian besertaPeraturan Pelaksanaannya)
▪ LKM wajib memiliki izin usaha sesuai cakupan wilayah usaha
▪ LKM yang bermaksud mengembangkan cakupan wilayah usahanya wajibmenyesuaikan izin usaha sesuai dengan cakupan wilayah usaha yang baru
Desa/Kelurahan Rp50.000.000,-
Kecamatan Rp100.000.000,-
Kabupaten/Kota Rp500.000.000,-
Pembiayaan/pinjaman kepada penduduk di 1 desa/kelurahan
Pembiayaan/pinjaman kepada penduduk 2 desa/kelurahan atau lebih dalam 1 wilayah kecamatan yang samaPembiayaan/pinjaman kepada penduduk di 2 kecamatan atau lebih dalam wilayah kabupaten/kota yang sama
1. Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usahadari Otoritas Jasa Keuangan.
2. Untuk dapat memperoleh izin usaha, permohonan disampaikanmelalui Kantor Regional, Kantor OJK, atau Direktorat LKM sesuaitempat kedudukan LKM.
3. Sesuai POJK No.61/POJK.05/2015, permohonan izin usaha LKM dibagimenjadi 2, yaitu:a. Permohonan izin usaha dengan setoran modal secara tunai, berlaku
bagi pendirian LKM baru.b.Permohonan izin usaha dengan setoran modal secara non tunai,
berlaku bagi LKM yang sudah berdiri dan beroperasi sebelumtanggal 8 Januari 2015, namun belum memperoleh izin sesuaiperundang-undangan yang berlaku.
Permohonan
Cek Kelengkapan dan Kebenaran Dokumen
Analisis
maksimal 20 hari kerja
maksimal 40 hari kerja
Surat Keputusan Izin Usaha LKM
1
2
Keterangan: Dokumen permohonan izin usaha LKM disampaikan ke Kantor OJK sesuai tempat kedudukan calon LKM
Pemerintah Pusat
Beberapa LKM
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
Beberapa LKM
Pemerintah Daerah
LPS LKM *
Beberapa LKM
Wajib Transformasi
Kriteria
LKMLKM
Kriteria:• Kegiatan Usaha melebihi Wilayah Kabupaten/Kota; atau• Ekuitas paling kurang 5x modal disetor minimum BPR/BPRS; dan
Simpanan paling kurang 25x disetor minimum BPR/BPRS
BPR atau BPRS
23
Dalam rangka mendukung proses perizinan usaha LKM, OJK telahmelakukan:1. Memberikan asistensi kepada LKM yang akan mengajukan izin usaha
LKM
2. Penyusunan format Anggaran Dasar (AD) badan hukum LKM(Koperasi & PT)
3. OJK memberikan pelatihan antara lain:
a. Penyusunan laporan keuangan dan bisnis proses; b. Manajemen pengembangan usaha; danc. Tata kelola LKM yang baik.
24
Badan Hukum dan Legalitas Usaha
Dengan telah memiliki badan hukum dan izin usaha
dari OJK, maka simpanan nasabah penyimpan akan
terlindungi.
Pembinaan dan Pengawasan LKM
❖ Pembinaan dan Pengawasan LKM dilakukan OJK
dan didelegasikan kepada Pemda Kab/Kota atau
Pihak lain yang ditunjuk.
❖ Pembinaan dan pengawasan bertujuan untuk
memastikan bahwa LKM melaksanakan praktik
penyelenggaraan usaha LKM yang sehat, sehingga
keberlangsungan usahanya akan terjaga.
Manfaat Menjadi LKM (1)
Anggota LKM Masyarakat Umum
Pendanaan LKM
1
2
3
Peningkatan Kapasitas LKM (Capacity Building).4
25
❖ Sebelum mendapatkan izin usaha dari OJK
❖ Setelah mendapatkan izin usaha dari OJK
Formal
Menghubungi Konsultan Ada Biaya Pelatihan
OJK memberikan pelatihan antara
lain:
o Penyusunan laporan keuangan;
o Manajemen pengembangan
usaha; dan
o tata kelola LKM yang baik.
Tanpa Biaya
Pelatihan
Butuh PelatihanInformal
Manfaat Menjadi LKM (2)
Sinergi dengan lembaga lainnya 5
26
Simpanan Pinjaman/Pembiayaan
Agen Laku Pandai*) Agen Asuransi Mikro**)
*) Laku pandai adalah program penyediaan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya melalui kerjasama
dengan pihak lain (agen bank) dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
**) Asuransi Mikro adalah produk yang ditujukan untuk proteksi masyarakat berpenghasilan rendah, dengan premi yang
ringan, seperti asuransi kesehatan untuk penyakit demam berdarah, tipus, asuransi kebakaran, asuransi kecelakaan, dan
asuransi gempa bumi.
Jasa Konsultasi
Kerjasama Penyalur Program
Kemitraan BUMN***)
Kegiatan Usaha LKM
Linkage
Program
***) Permen BUMN No. Per-07/MBU/05/2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan, yaitu Lembaga Keuangan Mikro dapat menjadi penyalur dana program kemitraan Badan
Usaha Milik Negara (Pasal 8 ayat (2)).
Manfaat Menjadi LKM (3)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) LKM6
❖ Sebelum mendapatkan izin usaha dari OJK
❖ Setelah mendapatkan izin usaha dari OJK
Kesulitan Likuiditas LKM ditutup Dana masyarakat
hilang
Dana masyarakat TerjaminKesulitan Likuiditas Jika tidak berhasil, LKM
ditutup
Upaya Penyehatan
Manfaat Menjadi LKM (4)
28
1
2
3
4
LKM
BANK
PMT
Poktan
Terima Kasih
DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKROJalan Budi Kemuliaan I No. 2
Gedung Menara Merdeka Lantai 21Telepon: 02129600000 ext. 7872
Website: www.ojk.go.id
30
LAMPIRAN
No DOKUMENsetoran modal
tunaisetoran modal
nontunai
1. Akta pendirian badan hukum dan anggaran dasar V V
2. Dokumen Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS V V
3. Dokumen Pemegang Saham atau Anggota V V
4. Surat rekomendasi pengangkatan DPS atau sertifikasi pelatihan DPS dari DSN-MUI (bagi LKM dengan prinsip syariah)
V V
5. Struktur organisasi dan kepengurusan V -
6. Sistem dan prosedur kerja V -
7. Rencana kerja 2 tahun pertama V -
8. Bukti pemenuhan modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah
V -
9. Bukti kesiapan operasional V -
10. Proyeksi laporan posisi dan kinerja keuangan 2 tahun pertama - V
11. Laporan keuangan tahunan 2 tahun terakhir - V
12. Laporan posisi keuangan penutupan dan pembukaan - V
13. Daftar Pinjaman/Pembiayaan 2 tahun terakhir - V
Koperasi Jasa
UU LKM (UU No. 1/2013) Pasal 5 ayat (1) huruf a, di Penjelasan:Yang dimaksud dengan "koperasi" adalah koperasi jasa.
Lembaga Keuangan Mikro
34
Koperasi LKM tetap memerlukan pengesahan Anggaran Dasar sebagai Koperasi dari Dinas Koperasi
35
▪ Koperasi ini adalah Koperasi Simpan Pinjam, BUKAN Koperasi LKM
▪ Izin usaha Koperasi LKM diterbitkan oleh OJK, BUKAN Dinas Koperasi
(1) Maksud pendirian Koperasi adalah untuk memberikan jasapengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat.
(2) Koperasi bertujuan:a. meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi anggota dan
masyarakat,b. membantu meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan
produktivitas masyarakat, danc. membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat terutama masyarakat miskin dan/atauberpenghasilan rendah.
(1) Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksudPasal 4, maka Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahameliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaanmasyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalamusaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat,pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasipengembangan usaha yang tidak semata-mata mencarikeuntungan.
(2) Dalam melaksanakan kegiatannya sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Koperasi wajib memiliki surat izin usahasebagai Lembaga Keuangan Mikro.
40
PERHITUNGAN PERMODALAN LKM
SECARA NON TUNAI
41
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Penutupan
1. Berdasarkan laporan keuangan calon LKM dilakukan pengelompokan akun-akun sesuai dengan format OJK.
2. Menghitung Penyisihan penghapusan Pinjaman berdasarkan format OJK.
3. Penyisihan penghapusan pinjaman sebagai pengurang ekuitas.
LAPORAN POSISI KEUANGAN PENUTUPAN & PEMBUKAAN LKM
42
Berdasarkan laporan keuangan calon LKM dilakukan pengelompokan akun-akun sesuai dengan format OJK.
Akun-Akun Akun LKM
ASET ASET
Kas Kas
Rekening Bank 1 (BRI) Tabungan Pada Bank
Rekening Bank 2 (BKK) Tabungan Pada Bank
Piutang / Pembiayaan
Pinjaman Yang Diberikan (Kepada
Masyarakat)
Persediaan Pupuk/Obat Aset Lain-lain
Persediaan Materai Aset Lain-lain
Barang Inventaris Aset Tetap dan Inventaris (ATI)
Akumulasi Penyusutan Inventaris (Akumulasi Penyusutan ATI)
LIABILITAS LIABILITAS
Hutang dari BRI Pinjaman Yang Diterima
Simpanan Berjangka Simpanan - Deposito
Simpanan Sukarela Simpanan - Tabungan
Penyertaan Dana Pihak Lain Utang Yang Harus Segera Dibayar
Simpanan Pokok Simpanan Pokok
Simpanan Wajib Simpanan Wajib
Hibah BLM PUAP Hibah
Cadangan Promosi Liabilitas lain-lain
Simpanan Gapoktan Simpanan - Tabungan
Dana Sosial Liabilitas lain-lain
Cadangan perbaikan Kantor & Pelatihan Liabilitas lain-lain
Pemupukan Modal Gapoktan Cadangan
SHU Berjalan Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan
LAPORAN POSISI KEUANGAN PENUTUPAN & PEMBUKAAN LKM
43
Menghitung Penyisihan penghapusan Pinjaman berdasarkan format OJK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN PENUTUPAN & PEMBUKAAN LKM
44
Penyisihan penghapusan pinjaman sebagai dasar perhitungan ekuitas bersih LKM yang dituangkan dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Pembukaan LKM.
Ekuitas setelah memperhitungkan penyisihan penghapusan pinjaman sebagai dasar menghitung permodalan LKM.
No. Nama AkunKode
Akun Jumlah
A. Aset
1. Kas 110 25.321.323Rp
2. Penempatan dana:
a. Tabungan Pada Bank 121 3.200.000Rp
b. Deposito Berjangka Pada Bank 122 -Rp
c. Sertifikat Deposito Pada Bank 123 -Rp
3. Pinjaman Yang Diberikan:
a. Kepada Masyarakat 131 645.980.900Rp
b. Kepada LKM Lain 132 -Rp
(Penyisihan Penghapusan Pinjaman) 133 (16.203.800)Rp
4. Aset Tetap dan Inventaris (ATI) 140 28.370.000Rp
(Akumulasi Penyusutan ATI) 141 (15.628.296)Rp
5. Aset Lain-Lain 150 7.240.000Rp 678.280.127Rp
B. Liabilitas
1. Utang Yang Harus Segera Dibayar 210 50.800.000Rp
2. Simpanan:
a. Tabungan 221 45.259.139Rp
b. Deposito 222 160.200.000Rp
3. Pinjaman Yang Diterima 230 217.777.400Rp
4. Liabilitas Lain-Lain 240 14.030.000Rp 488.066.539Rp
C. Ekuitas
Koperasi :
5. Modal
a. Simpanan pokok 311 8.980.000Rp
b. Simpanan Wajib 312 49.468.000Rp
6. Hibah 320 100.000.000Rp
7. Cadangan 330 16.200.700Rp
8. Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan 342 15.564.888Rp
190.213.588Rp
678.280.127Rp
Rasio Likuiditas 11%
Kas & Setara Kas 28.521.323Rp
Liabilitas Lancar 256.259.139Rp
Rasio Solvabilitas 139%
Total Aset 678.280.127Rp
Total Liabilitas 488.066.539Rp
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
a.
b.
KOPERASI LKM MUGI RAHAYU
LAPORAN POSISI KEUANGAN (PEMBUKAAN)
PER 31 AGUSTUS 2015
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
LAPORAN POSISI KEUANGAN PENUTUPAN & PEMBUKAAN LKM
45
Dasar penentuan permodalan LKM
Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Hibah dan Cadangan sebagai dasar memasukkan nilai pada anggaran dasar
PERMODALAN LKM
46
Laporan Neraca KUB (Kelompok Usaha Bersama)
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
47
Laporan Neraca PD. LPK (Perusahaan Daerah Lembaga Perkreditan Kecamatan Kab. Tangerang)
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
48
Laporan Neraca LKM Kemala Aman
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
49
TERIMA KASIH