penguatan penanaman nilai demokratis pada siswa

24
i PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA-SISWI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PECANGAAN DI BAWU JEPARA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Universitas Negeri Semarang Oleh ERLINA SAFITRI NIM. 3301411004 JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: vocong

Post on 25-Jan-2017

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

i

PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA

SISWA-SISWI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

PECANGAAN DI BAWU JEPARA

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

ERLINA SAFITRI

NIM. 3301411004

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

ii

Page 3: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

iii

Page 4: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

iv

Page 5: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya

kamu berharap.” (Q.S. Al-Insyiroh 6-8).

Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis

(Aristoteles).

Persembahan:

Alhamdulillah, karya sederhana ini saya persembahkan

kepada :

Kedua orang tua saya tercinta “Bapak H.Muhdi dan Ibu

Hj. Sulastri”. Terimakasih atas keringat dan doa yang

engkau curahkan selama ini, serta kasih sayang yang

tak mungkin tergantikan.

Kedua adik saya “Denny Saifun Nuha dan M. Robby

Agus Setiawan”. Terimakasih atas semangat dan

motivasi yang diberikan.

Page 6: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Penguatan Penanaman Nilai Demokratis Pada Siswa-siswi Madrasah

Tsanawiyah Negeri Pecangaan Di Bawu Jepara”. Skripsi ini disusun dalam rangka

menyelesaikan studi strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta kerjasama

dari semua pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Slamet Sumarto, M.Pd., Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

4. Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., Dosen pembimbing I, yang telah dengan tulus

ikhlas memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Eko Handoyo, M.Si., Dosen pembimbing II, yang telah dengan tulus ikhlas

memberikan bimbingan dan petunjuk serta dorongan semangat sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

6. Kepala MTs N Pecangaan di Bawu Jepara yang telah berkenan memberikan izin

untuk bisa mengadakan penelitian di MTs N Pecangaan di Bawu Jepara.

7. Wakil kepala madrasah, Guru PPKn, Pembina OSIS, Pembina PMR dan siswa-

siswi MTs N Pecangaan di Bawu Jepara yang telah membantu, dan memfasilitasi

selama penelitian berlangsung.

8. Orang tua saya serta kedua adik saya yang telah memotivasi dan mendoakan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 7: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

vii

Page 8: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

viii

SARI

Safitri, Erlina. 2015. “Penguatan Penanaman Nilai Demokratis Pada Siswa-Siswi

Madrasah Tsanawiyan Negeri Pecangaan Di Bawu Jepara”. Skripsi, Jurusan Politik

dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc. Pembimbing II Dr. Eko Handoyo,

M.Si. 102 halaman.

Kata kunci: Penguatan, Penanaman, Nilai demokratis

Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

mengamatkan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia

yang harus menjiwai semua bidang pembangunan. Dalam ranah demokrasi, nilai-nilai

demokrasi yang dianut oleh negara Indonesia merupakan penegasan dari sila-sila

yang terdapat dalam pancasila. Namun, kini nilai-nilai demokratis mulai memudar

dalam diri masyarakat. Masyarakat Indonesia yang terbiasa sopan dan santun dalam

berperilaku dan melaksanakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan

masalah, serta bersikap toleran dan gotong royong mulai cenderung berubah menjadi

homogen kelompok-kelompok yang saling mengalahkan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan

mengembangkan potensi manusia agar memiliki karakter, integritas, dan kompetensi

yang bermakna dalam kehidupan. Tujuan penelitian : 1) untuk mengetahui bentuk-

bentuk penguatan penanaman nilai demokratis pada siswa-siswi di MTs N Pecangaan

di Bawu Jepara, 2) untuk mengetahui penguatan penanaman niali demokratis pada

siswa-siswi di MTs N Pecangaan di Bawu Jepara dalam hal perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian kualitatif. Lokasi

penelitian di MTs N Pecangaan di Bawu Jepara. Subjek penelitian adalah kepala

madrasah, pengurus OSIS, pengurus PMR, guru PPKn dan para siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah adalah observasi (pengamatan),

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara induktif, yaitu

dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan. Analisis

data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses

pengumpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: bentuk penguatan penanaman nilai

demokratis di MTs N Pecangaan di Bawu Jepara melalui dua kegiatan yaitu

intrakurikuler (PPKn) dan ekstrakurikuler (OSIS, PMR). Dalam kegiatan

intrakurikuler (PPKn) guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran serta

menanamkan nilai-nilai demokratis dalam pembelajaran, meliputi (1) nilai komitmen

dan tanggung jawab, (2) nilai kerjasama, (3) nilai bebas berpendapat dan

menghormati kebebasan, (4) nilai memahami keanekaragaman. Dalam kegiatan

ektrakurikuler OSIS yaitu kegiatan menabung suara dan kitobah, sedangkan dalam

kegiatan PMR dengan adanya seminar. Penguatan penanaman nilai demokratis dalam

Page 9: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

ix

hal perencanaan dengan guru membuat perencanaan pembelajaran yang terdiri dari

silabus, RPP, dan media. Dalam pelaksanaan kegiatan intrakurikuler guru

mengimplementasikan RPP yang di buat. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas. Dalam kegiatan ekstrakurikuler OSIS

adanya pemilihan umum ketua OSIS secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

dan adil. Evaluasi pembelajaran guru menggunakan penilaian sikap selama proses

belajar mengajar dan penilaian dalam ulangan baik lisan maupun tertulis. Saran yang

dapat peneliti berikan terkait hasil penelitian (1) Untuk kepala Madrasah sebagai

supervisi diharapkan dapat lebih mengecek kelengkapan perangkat pembelajaran

guru terkait dengan penanaman nilai demokratis di MTs N Pecangaan di Bawu

Jepara. (2) Untuk guru diharapkan dapat mengatur dan melaksanakan penanaman

nilai-nilai demokratis baik di dalam kelas maupun di luar kelas. (3) Bagi madrasah

diharapkan dapat lebih memfasilitasi siswa-siswi dalam melakukan kunjungan ke

gedung DPRD terkait dengan penguatan penanaman nilai demokratis pada siswa.

Page 10: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

PENGESAHANKELULUSAN .................................................................. iii

PERNYATAAN ........................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

PRAKATA.................................................................................................... vi

SARI.............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR BAGAN……………………………………………………... .... xiii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

E. Batasan Istilah .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Nilai Demokratis .................................................................. 10

1. Nilai………. ................................................................... 11

2. Pengertian Demokratis…………… ............................... 12

B. Nilai-Nilai demokrasi ........................................................... 16

C. Prinsip Demokrasi ................................................................ 23

D. Konsep Pendidikan Demokrasi…………………………… 27

E. Menanamkan Nilai Demokrasi Dalam pembelajaran……. . 29

Page 11: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

xi

F. Konsep Pembelajaran ........................................................... 32

1. Perencanaan Proses Pembelajaran……………………. 32

2. Pelaksanaan Pembelajaran……………………… ......... 34

3. Evaluasi Pembelajaran………………………………. .. 36

G. Kerangka Berpikir…………………………………………. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .......................................................... 40

B. Lokasi Penelitian .................................................................. 40

C. Fokus Penelitian ................................................................... 41

D. Sumber Data Penelitian ........................................................ 41

1. Data Primer ..................................................................... 42

2. Data Sekunder ................................................................. 43

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................... 43

1. Metode Observasi........................................................... 43

2. Wawancara ..................................................................... 44

3. Dokumentasi .................................................................. 45

F. Keabsahan Data .................................................................... 46

G. Metode Analisis Data ........................................................... 47

H. Prosedur Penelitian………………………………………… 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................... 51

1. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................... 51

2. Gambaran Umum Subjek Penelitian .............................. 61

3. Bentuk-Bentuk Penguatan Penanaman Nilai

Demokratis Pada Siswa-Siswi MTs N Pecangaan

di Bawu Jepara………………………………………… 62

Page 12: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

xii

a. Intrakurikuler (PPKn)………………………… 63

b. Ekstrakurikuler (OSIS, PMR)……………....... 71

4. Penguatan Penanaman Nilai Demokratis Pada

Siswa-Siswi MTs N Pecangaan di Bawu

Jepara dalam Hal Perencanaan, Pelaksanaan,

dan Evaluasi……… ....................................................... 75

a. Perencanaan Penguatan Penanaman Nilai

Demokratis……… ................................................. 75

b. Pelaksanaan Penguatan Penanaman Nilai

Demokratis……………………………………… . 79

1) Pelaksanaan penguatan penanaman nilai

demokratis dalam pembelajaran PPKn ........... 79

2) Pelaksanaan penguatan penanaman nilai

demokratis dalam ekstrakurikuler OSIS……. 85

c. Evaluasi Penguatan Penanaman Nilai

Demokratis……………………………… ............. 90

B. Pembahasan .......................................................................... 91

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 98

B. Saran ..................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 100

LAMPIRAN ................................................................................................. 102

Page 13: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1: Kerangka Berpikir………………………………………….......... 39

Bagan 2 :Tahap Analisis Data Miles dan Huberman…………………… .... 49

Page 14: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Daftar Jumlah Peserta Didik MTs N Pecangaan di Bawu Jepara… 59

Page 15: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat penetapan dosen pembimbing skripsi

Lampiran 2 Surat permohonan survey awal

Lampiran 3 Surat ijin penelitian

Lampiran 4 Surat keterangan selesai penelitian

Lampiran 5 Instrumen Penelitian

Lampiran 6 Pedoman wawancara dan hasil wawancara

Lampiran 7 Kisi-kisi lembar observasi dan hasil observasi

Lampiran 8 Silabus

Lampiran 9 RPP

Lampiran 10 Media Power Point

Page 16: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Membahas demokrasi berarti menghadapkan pada suatu kompleksitas

permasalahan klasik, fundamental, namun tetap aktual. Dikatakan klasik karena

masalah demokrasi sudah menjadi fokus perhatian dalam wacana filsafati

semenjak zaman Yunani Kuno, dan telah diterapkan di Polish Atena.

Fundamental karena hakikat demokrasi menyentuh nilai-nilai dasar kehidupan

tentang apa dan bagaimana sistem kehidupan itu akan dipergunakan dimana

manusia sendiri menjadi subjek dan sekaligus dijadikan objeknya. Aktual karena

dewasa ini demokrasi menjadi setiap dambaan setiap bangsa dan negara untuk

menerapkannya, termasuk bangsa Indonesia dalam era reformasi ini (Suyahmo,

2014: 1).

Demokrasi memang merupakan suatu kerja kultural, sosial, dan politik

sekaligus, tetapi demokrasi juga merupakan perkara membangun sikap mental,

spirit, yang merupakan nilai dari demokrasi itu sendiri semisal kesamaan,

toleransi, dan kebebasan. Demokrasi memang bersangkutan dengan nilai

kebebasan, tetapi kebebasan yang berlandaskan dengan sesuai peraturan yang

telah berlaku.

Page 17: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

2

Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang

menekankan pada kepentingan rakyat, seperti halnya konsep demokrasi menurut

Abraham Lincoln. Hakikat demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat, dan untuk rakyat (Government of the people, by the people, and for the

people) (Zamroni, 2013 : 11). Hal tersebut juga tercantum dalam konstitusi negara

Indonesia yaitu pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 1

ayat 2 yang berbunyi “ Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

menurut Undang-undang”. Konsep tersebut sudah jelas bahwa rakyat mempunyai

kedaulatan dan pemerintahlah yang menjalankan apa yang menjadi kehendak atau

keinginan rakyat. Disamping itu, corak khas demokrasi di Indonesia, yaitu

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan, yang dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar.

Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945 mengamatkan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

Indonesia yang harus menjiwai semua bidang pembangunan. Dalam ranah

demokrasi, nilai-nilai demokrasi yang dianut oleh negara Indonesia merupakan

penegasan dari sila-sila yang terdapat dalam pancasila. Namun, kini nilai-nilai

demokratis mulai memudar dalam diri masyarakat. Masyarakat Indonesia yang

terbiasa sopan dan santun dalam berperilaku dan melaksanakan musyawarah

untuk mufakat dalam menyelesaikan masalah, serta bersikap toleran dan gotong

royong mulai cenderung berubah menjadi homogen kelompok-kelompok yang

saling mengalahkan.

Page 18: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

3

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sejatinya adalah untuk membangun

dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki karakter, integritas, dan

kompetensi yang bermakna dalam kehidupan. Selama ini pendidikan masih

terjebak pada pandangan praktik yang tidak membangun pembelajaran yang

memperkaya nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban. Hal itu

terbukti dengan masih banyaknya permasalahan-permasalah di negeri ini yang

berkaitan dengan nilai karakter (Hanun, 2013).

Menurut Zamroni (2013: 33) pendidikan harus mampu melahirkan

manusia-manusia yang demokratis. Tanpa manusia-manusia yang memegang

teguh nilai-nilai demokrasi, masyarakat yang demokratis hanya akan merupakan

impian belaka. Kehidupan masyarakat yang demokratis harus didasarkan pada

kesadaran warga bangsa atas ide dan cita-cita demokrasi yang melahirkan

kesadaran dan keyakinan bahwa hanya dalam masyarakat yang demokratislah

dimungkinkan warga bangsa untuk memaksimalkan kesejahteraan dan kebebasan.

Penanaman nilai demokrasi salah satunya dapat dilakukan dengan

pendidikan demokrasi pada siswa misalnya melalui pembelajaran di kelas yaitu

melalui pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai salah satu

mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang cerdas,

terampil, dan berkarakter. Namun itu dirasa tidaklah cukup, oleh karena itu untuk

melengkapi adanya pengaplikasian nilai demokrasi sekolah memberikan wadah

adanya organisasi. Organisasi tersebut sebagai tempat bagi para siswa dalam

belajar menerapkan perilaku demokrasi seperti yang telah diajarkan di sekolah.

Page 19: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

4

Pada prinsipnya, pendidikan demokrasi adalah suatu proses, di mana siswa

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan

sekolah. Lewat partisipasi ini, para siswa akan berinteraksi dengan guru dan

pendidik yang lain untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih baik

(Zamroni, 2013: 20).

Dalam lingkup nasional, pembangunan bidang pendidikan diarahkan

untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana tersurat dalam Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yakni:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab (Kementerian

Pendidikan Nasional, 2003: 8).

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) Pecangaan di Bawu Jepara

merupakan lembaga formal yang merupakan tempat berlangsungnya proses

pembelajaran berbasis agama. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan

suatu proses terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan visi misi yang

ditetapkakan. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) Pecangaan di Bawu Jepara

merupakan salah satu sekolah jenjang menengah pertama yang menonjolkan

aspek agama.

Page 20: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

5

MTs N Pecangaan di Bawu Jepara terdiri dari kelas reguler dan kelas

unggulan. Kelas unggulan merupakan kelas yang benar-benar siswa pilihan,

sedangkan kelas reguler merupakan kelas biasa pada umumnya. Tidak dapat

dipungkiri, masih ditemukan sebagian siswa MTs N Pecangaan di Bawu Jepara

terutama siswa kelas reguler yang perlu mendapatkan penguatan penanaman nilai

demokratis. Kenyatannya memang masih dijumpai, misalnya dalam pembelajaran

di dalam kelas-kelas tertentu kebebasan berpendapat serta kepercayaan pada

siswa masih dibilang rendah, masih dijumpai adanya pengelompokan-

pengelompokan siswa berdasarkan status sosial, di dalam kegiatan diskusi masih

dijumpai adanya siswa yang ingin memaksakan kehendak, serta kerjasama dalam

pembelajaran yang masih kurang. Terutama pada siwa kelas VII yang merupakan

peralihan dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama. Siswa cenderung

masih takut untuk berbicara di depan kelas, kepercayaan diri masih kurang, serta

takut untuk menyampaikan pendapatnya karena salah (hasil wawancara dengan

guru PPKn, tanggal 7 Januari 2015). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti, tidak terlihat adanya kotak saran bagi siswa sebagai tempat

menampung aspirasi bagi siswa, sehingga siswa kurang bisa berperan aktif dalam

menyampaikan pendapatnya pada madrasah. Dari fakta-fakta di atas, dapat

dikatakan bahwa penguatan penanaman nilai demokratis sangat perlu ditanamkan

pada siswa MTs N Pecangaan di Bawu Jepara.

MTs N Pecangaaan di Bawu Jepara berusaha menanamkan nilai-nilai

religi pada siswa, kemudian membangun fasilitas sekolah yang memadai guna

Page 21: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

6

menunjang kegiatan pembelajaran siswa sehingga mencetak lulusan yang

berprestasi. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) Pecangaan di Bawu Jepara

menunjukkan bahwa ketaatan pada agama dan Tuhan sangat penting, namun

untuk tanpa mengesampingkan yang menjadi latar negara ini bahwa Indonesia

adalah negara demokrasi, selain mengajarkan materi pembelajaran, nilai-nilai

agama yang kuat, dan juga nilai demokratis yang juga penting untuk ditanamkan

pada siswa-siswi agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal

itu menunjukkan adanya keseimbangan antara agama dan negara.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui

sejauh mana pelaksanaan penguatan penanaman nilai demokratis siswa sehingga

mendorong saya untuk mengangkat suatu judul “PENGUATAN PENANAMAN

NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA-SISWI MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI (MTs N) PECANGAAN DI BAWU JEPARA”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk penguatan penanaman nilai demokratis pada

siswa-siswi di MTs N Pecangaan di Bawu Jepara?

2. Bagaimanakah penguatan penanaman nilai demokratis pada siswa-siswi di

MTs N Pecangaan di Bawu Jepara dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi?

Page 22: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

7

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui:

1. Bentuk-bentuk penguatan penanaman nilai demokratis pada siswa-siswi di

MTs N Pecangaan di Bawu Jepara.

2. Penguatan penanaman nilai demokratis pada siswa-siswi di MTs N Pecangaan

di Bawu Jepara dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai penanaman

nilai demokratis di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pecangaan di Bawu Jepara.

Berkaca pada teori demokrasi yang sudah ada yang terkait dengan nilai-nilai

demokrasi (Suyahmo, 2012: 9-10), penelitian ini dapat menjelaskan cara

penguatan penanaman nilai demokratis yang dilakukan oleh MTs N

Pecangaan di Bawu yang diharapkan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, dapat memberikan informasi dan gambaran kepada semua

warga sekolah tanpa terkecuali tentang penguatan penanaman nilai

demokratis di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pecangaan di Bawu Jepara.

b. Bagi guru, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

pentingnya penanaman nilai demokratis dan mengintegrasikan nilai

Page 23: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

8

demokratis dalam kegiatan intrakurikuler yaitu belajar mengajar maupun

dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam kaitannya ini adalah OSIS.

c. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga dapat

dilakukan penelitian lanjutan dan dapat dijadikan pengalaman sebagai

calon pendidik sehingga dapat digunakan bekal saat menjadi pendidik

kelak.

E. BATASAN ISTILAH

Ruang lingkup permasalahan perlu dipertegas agar penelitian lebih terarah,

maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini perlu diberi batasan:

1. Penguatan

Penguatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

proses, cara, perbuatan menguati atau menguatkan (KBBI, 2008: 746). Yang

dimaksud penguatan dalam penelitian ini adalah suatu mempertahankan atau

menguatakan yang dilakukan oleh MTs N Pecangaan di Bawu dalam

menguatkan nilai demokratis pada siswa.

2. Penanaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penanaman adalah proses,

cara, perbuatan menanam, menanami atau menanamkan (KBBI, 2008: 1392).

Yang dimaksud penanaman dalam penelitian ini adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh MTs N Pecangaan di Bawu dalam menanamkan nilai

demokratis dalam rangka menumbuhkan dan membentuk kepribadian yang

baik pada peserta didik.

Page 24: PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRATIS PADA SISWA

9

3. Nilai

Nilai adalah (1) harga; (2) angka kepandaian; (3) banyak sedikitnya

isi, kadar, mutu; (4) sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan; (5) suatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya

(KBBI, 2008: 963).

4. Demokratis

Demokratis adalah bersifat demokrasi, berciri demokrasi (KBBI,

2008: 310). Yang dimaksud demokratis dalam penelitian ini adalah suatu

usaha mengetahui kehidupan dalam sehari-hari yang bersifat dan bercirikan

demokrasi di MTs N Pecangaan di Bawu Jepara.

Penelitian ini mengkaji tentang penguatan penanaman nilai demokratis

pada siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) Pecangaan di Bawu.

Penguatan dalam hal ini dimaknai sebagai tingkah laku individu yang perlu

diperkuat. Penanaman dalam hal ini merupakan proses, dan cara dalam rangka

menumbuhkan nilai-nilai demokrasi berdasarkan pada nilai-nilai demokrasi

sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan demokratis adalah kehidupan yang

bersifat demokrasi yang dikaitkan dengan perilaku siswa baik dalam kegiatan

pelajaran PPKn (intrakurikuler) dan kegiatan OSIS (ekstrakurikuler).

Madrasah Tsanawiyah Negeri Pecangaan di Bawu Jepara merupakan lembaga

formal yang merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran berbasis

agama.