penguatan pola pendampingan dan profil fasilitator ideal
TRANSCRIPT
PENGUATAN POLA PENDAMPINGAN DANPROFIL PENDAMPING IDEAL
PENGUATAN POLA PENDAMPINGAN DANPROFIL PENDAMPING IDEAL
MENYONGSONG UU DESA DAN PP DESAMENYONGSONG UU DESA DAN PP DESA
HADIAN SUPRIATNADIVISI ADVOKASI KEBIJAKAN PUBLIK
DPN IPPMI
Outline PaparanOutline Paparan
Konteks Kemiskinan
Paradigma masyarakat
desa
Tipe pendampingan
Tipe pemberdayaan
Rekomendasi pendampingan
Tipe perencanaan
pembangunan
PENDAMPINGANPENDAMPINGAN
Upaya yang terus menerus (berkelanjutan) dan sistematis dalam menfasilitasi individu/ kelompok/ komunitas untuk Mengembangkan diri mereka, memberikan
ketrampilan dalam mengatasi permasalahan dan membantu menyiapkan kemampuan-kemampuan dan ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan untuk
masa depan mereka
PENDAMPING PENDAMPING
Pendamping adalah perorangan atau lembaga yang melakukan pendampingan, dimana antara kedua belah pihak (pendamping dan yang didampingi) terjadi kesetaraan, kemiteraan, kerjasama dan kebersamaan
tampa ada batas golongan (kelas atau status sosial) yang tajam.
Paradigma Masyarakat Desa
Kapitalis/ Birokrat
PetaniGurem, Bur
uhTani, Buruh
Industri
LapisanAtas
LapisanMenengah
Lapisan Bawah
Sol
idar
itas
Sos
ial
Paradigma Sosialis Paradigma SolidaritasSosial
ParadigmaFungsional
ParadigmaJaringan Sosial
Pemberdayaanuntuk revolusisosial
Pemberdayaan untukkemandirian
Pemberdayaanuntuk kapasitasekonomi
Pemberdayaanuntuk penguatanjaringan
Fasilitasi gerakanprotes
Fasilitasi kelompokmandiri
Fasilitasipenguatan teknis
Fasilitasi jaringansosial, politik, ekonomi
Eksemplar PKI Eksemplar IDT Eksemplar PNPM Eksemplar RPP Desa (?)
Data PNPM dan KemiskinanData PNPM dan Kemiskinan
• Data statistik diperoleh dari web TNP2K:
http://tnp2k.go.id/• Tahun data PNPM bisa berbeda 1 tahun dari data
kemiskinan• PNPM Mandiri Perdesaan
– Cenderung meningkatkan jumlah penduduk miskin– Cenderung meningkatkan persentase penduduk
miskin– Peningkatan dana PNPM Mandiri Perdesaan justru
memiskinan penduduk di seluruh wilayah Indonesia
Mayoritas Pelaksana Proyek Pemberdayaan untuk Infrastruktur 2009-2011 (% Desa)
Mayoritas Pelaksana Proyek Pemberdayaan untuk Infrastruktur 2009-2011 (% Desa)
Mayoritas Pemanfaat Langsung Proyek Pemberdayaan 2009-2011 (% Desa)Mayoritas Pemanfaat Langsung Proyek Pemberdayaan 2009-2011 (% Desa)
Keterpaduan Perencanaan Jangka Panjang, Menengah dan PendekKeterpaduan Perencanaan Jangka Panjang, Menengah dan Pendek
Basis UUJangka Panjang
Jangka Menengah
Jangka Pendek
(Tahunan)
UU 25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
RPJP (25 tahunan)
RPJM (5 tahunan)
RKP
UU 18/2003: Keuangan Negara
- KPJM (3 tahunan)
Renja
UU 26/2007: Tata Ruang
RTRW (30 tahunan)
- -
UU 6/2014: Desa - RPJM Desa (6 tahunan)
RKP Desa
Keterpaduan Tipe Perencanaan Pembangunan dan Hierarki PerencanaanKeterpaduan Tipe Perencanaan Pembangunan dan Hierarki Perencanaan
Tipe Perencanaan (UU25/2004)
Nasional Provinsi Kab/Kota Desa
PolitisVisi, Misi, Prioritas
Visi, Misi Visi, Misi Visi, Misi
TeknokratisRPJM
NasionalRPJM Provinsi
RPJM Kab/Kota
Penggunaan Profil Desa
dalam RPJM Desa
Top Down RKA-K/L - - -
Bottom UpMusrenbang
NasionalMusrenbang
Provinsi
Musrenbang Kab/Kota,
Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Desa
Partisipatif - - - RPJM Desa
Prasangka bagi Lapisan BawahPrasangka bagi Lapisan Bawah
• Prasangka teknik partisipatif hanya bagi lapisan bawah:– Lapisan bawah tidak bisa angka dan statistika
teknik partisipatif berbasis gambar– Lapisan bawah tidak mengetahui
lingkungannya teknik wawancara key informant (tokoh), FGD dipisahkan antara lapisan atas dan bawah
– Teknik partisipatif bersifat politis lapisan bawah hanya akan mematuhi opini lapisan atas dalam FGD
– Teknik partisipatif yang politis tidak ilmiah tidak bisa digunakan sebagai metode ilmiah penyusun skripsi, tesis, disertasi
RPJM Desa sebagai Instrumen Keterpaduan Percepatan Pembangunan Desa menurut UU Desa
RPJM Desa sebagai Instrumen Keterpaduan Percepatan Pembangunan Desa menurut UU Desa
Peran PNPM dalam Proyek Kapasitas Sosial (Desa), 2011Peran PNPM dalam Proyek Kapasitas Sosial (Desa), 2011
Topik Desa dalam UU DesaTopik Desa dalam UU Desa
TopikBab
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Penataan Desa √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percepatan Pembangunan Desa √ √ √
Pembinaan Kemasyarakatan Desa √
Pemberdayaan Masyarakat √
Konsep-konsep kerangka hak asasi manusia (HAM), keadilan sosial dan demokrasi inklusif masuk topik percepatan
pembangunan perdesaan Bab IX Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan, Bagian Kesatu
Pembangunan Desa, Pasal 78 Ayat 3
PENDAMPINGAN DALAM RPP DESAPENDAMPINGAN DALAM RPP DESAPENDAMPINGAN DALAM RPP DESAPENDAMPINGAN DALAM RPP DESA
MUSDES
PENDAMPING DESA
DANA DESA/ALOKASI DANA DESA
PEMDES BPD
MASYARAKAT
DESA
KADER
PENDAMPINGAN DALAM RPP DESA UNTUK KERJASAMA DESA DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
DPR:KEPUTUSAN POLITIK
DESAKEPUTUSAN PARTISIPATIFKEPENTINGAN KOLEKTIF
JARING ASMARA
JARING ASMARA REGULASI
/ PROYEK
REGULASI / PROYEK
MUSRENBANGMUSRENBANG
HEARINGHEARING
LEGISLASILEGISLASI
RUANG PUBLIKRUANG PUBLIK
BKADBKAD
16
PENDAMPING DESA
Kerangka Pemikiran Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan menurut UU Desa
Kerangka Pemikiran Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan menurut UU Desa
Strategi Pemberdayaan dalam Paradigma Jaringan SosialStrategi Pemberdayaan dalam Paradigma Jaringan Sosial• Dalam UU Desa banyak kata kunci keterpaduan
pembangunan desa kolaborasi menjadi strategi utama• Aktor kolaboratif
– Pemerintah– Pemerintah Daerah Provinsi– Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota– Pemerintah Desa– Dimungkinkan swasta – Dimungkinkan LSM atau lembaga kemasyarakatan lain
• Topik kolaborasi– Penggunaan sumber daya alam desa– penggunaan sumber daya manusia desa– pengelolaan aset desa
• Pelaksana kegiatan kolaborasi– Pemerintah Desa– BUM Desa.
Pendampingan 1: Teori PertukaranPendampingan 1: Teori Pertukaran
• Exchange theory norma resiprositas• Zero-sum game: kekuasaan oleh satu pihak berarti
kekalahan pihak lain• P ba = D ab• Kekuasaan (power): kemampuan memperoleh hadiah yang
bernilai• Berbagi pengalaman membentuk norma kelompok dan
masyarakat• Tindakan kolektif (collective action) selective benefits and
sanctions menghindari common goods/pool goods
A B•Nilai/norma
•Struktur•Materi
Pendampingan 1: Village-Driven Development dalam Arahan Teori Pertukaran
Pendampingan 1: Village-Driven Development dalam Arahan Teori Pertukaran
A (kontrol keputusan dan sumberdaya)=
CBO
B (demand-responsive)=
PemPus, PemDa, Swasta, LSM•Proyek (nilai, norma,
struktur, materi): layanan sosial, dan infrastruktur,
manajemen aktivitas ekonomi dan sumberdaya, pemberdayaan penduduk
miskin, pengamanan terhadap yang termiskin,
ketata-pemerintahan
Pendampingan 2: Menjawab Kritik dalam Paradigma Solidaritas SosialPendampingan 2: Menjawab Kritik dalam Paradigma Solidaritas Sosial
Kritik Menjawab
Komunitas berbeda dari lapisan bawah
Memperhitungkan suara dan pemihakan kepada lapisan bawah
Perencanaan partisipatif hanya bagi lapisan bawah
Mengajak seluruh lapisan berdiskusi bersama
Prasangka bagi lapisan bawah Menyambung hasil teknik partisipatoris dengan kajian statistika dan politis
Lapisan atas lawan lapisan bawah Solidaritas antar lapisan sosial
Teknik partisipatoris kasar dan cepat
Hasil dari teknik partisipatoris karena kesepakatan sosial
Membesarkan pendamping, bukan masyarakat
Pendamping mandiri dengan kerja pendampingan
Teknik dilaksanakan seragam di seluruh wilayah
Menyusun alasan kuat sebelum melaksanakan teknik partisipatoris
Pendampingan 2: Kapasitas yang diharapkan dari Fasilitator(Ife, 1992)
Pendampingan 2: Kapasitas yang diharapkan dari Fasilitator(Ife, 1992)
Fasilitatif Pendidikan
Representasi Teknis
Ketrampilan dan sumberdaya
Fasilitasi kelompok
Animasi sosial
Mediasi
Dukungan
Konsensus
Pengorganisasi
Meningkatkan rasa ingin tahu
Menginformasikan
Mengkonfrontir
Training
Sumberdaya
Advokasi
Media
Public relationJaringan
Sharing pengalaman dan pengetahuan
Pengumpulan data
Komputer
Presentasi
Manajemen
Kontrol keuangan
Program/Kegiatan
Program/Kegiatan
Program/ Kegiaran
Pemerintahan Desa
Pemerintahan Kabupaten•Tata ruang kawasan perdesaan
•Unit-unit pelayanan (puskesmas, sekolah)•Unit-unit pembangunan ekonomi (pasar,
irigasi, rumah potong hewan, jalan dll)•Unit administrasi (kantor kecamatan)
•Sistem informasi terpadu
Program/Kegiatan
Program/
Kegiatan
Program/ Kegiaran
Pemerintahan Desa
Musrenbang Kecamatan & PIK
PEMBANGUNAN KAWASAN
PERDESAAN
Kerja Sama•Musyawarah Antar Desa
•Kelembagaan (BKAD)•Kegiatan
Kerja Sama•Musyawarah Antar Desa
•Kelembagaan (BKAD)•Kegiatan
23
Tata Kelola Desa YANG DEMOKRATISTata Kelola Desa YANG DEMOKRATIS
Musyawarah Desa(psl. 54)
Musyawarah Desa(psl. 54)
Kepala Desa (psl. 25 – 53)Kepala Desa (psl. 25 – 53)
Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) (psl. 55 -65)
Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) (psl. 55 -65)
Warga/MasyarakatWarga/Masyarakat
Perangkat Desa
(Pelayanan)
Perangkat Desa
(Pelayanan)
Panitia (ad-hok)
Panitia (ad-hok)
BUMDesBUMDes
Klp. Special InterestKlp. Special Interest
Perwakilan Bagian Wilayah Desa
Perwakilan Bagian Wilayah Desa
• RPJM-Desa dan RKP-Desa
• APB-Desa• Peraturan Desa
• Kinerja Pemerintah• Kerja Sama
• RPJM-Desa dan RKP-Desa
• APB-Desa• Peraturan Desa
• Kinerja Pemerintah• Kerja Sama
• RPJM-Desa• Asset Desa
• Hal-hal Strategis
• RPJM-Desa• Asset Desa
• Hal-hal Strategis
Prinsip Tata Kelola Desa
•Check and balances antara Kepala Desa dengan Badan
Permusyawaratan desa.
•Demokrasi perwakilan + permusyawaran.
•Proses demokrasi partisipatoris melalui Musdes
Dipilih langsung
Dipilih secara
Demokratis
Lembaga Kemasyarakat
an/Adat
Lembaga Kemasyarakat
an/Adat
24
25
PEMBIASAAN PRAKTIK SOSIAL - VDD
STRUKTUR/SKEMATA VDD
PELAKU-PELAKU VDD
PENGETAHUAN YANG TEPAT TTG VDD
KONTROL SUMBERDAYA OLEH DESA
KONTROL PENGELOLA KEGIATAN OLEH DESA
LEGITIMASI TINDAKAN MASYARAKAT DESA YANG
BERBASIS HUKUM
26
PENDAMPINGAN DALAM PEMBANGUNAN DESAPENDAMPINGAN DALAM PEMBANGUNAN DESAPENDAMPINGAN DALAM PEMBANGUNAN DESAPENDAMPINGAN DALAM PEMBANGUNAN DESA
MUSDES
PENDAMPING DESA
DANA DESA/ALOKASI DANA DESA
PEMDES BPD
MASYARAKAT
DESA
KADER
PNPM sebagai Intervensi kebijakan
1. Asumsi PNPM2. Penetapan target
3. Modus pertanggungjawaban
27
Asumsi PNPM1
Subsidi dalam rangka PNPM merupakan investasiSetiap investasi harus memberikan nilai balik (keuntungan)
Profit
Akumulasi cash yang diperoleh dalam periode tertentu
dengan dilakukannya investasi
Benefit
Akumulasi kemaslahatan yang
diterima oleh benefeciries setelah menginvestasikan
subsidi
PrinsipHomo economicus:Maksimalisasi utility
28
Penetapan target2
Pemberdayaan tidak akan memberikan hasil tanpa ditetapkannya target (benchmark)
Strategibenchmarking
Internal benchamarking
Ditetapkan berdasarkan pencapaian periode sebelumnya
External benchamarking
Ditetapkan berdasarkan pencapaian kelompok lain
External benchamarking
Ditetapkan berdasarkan ketersediaan sumber daya
Pengendalian
Penjaminan mutu (quality assurance)
Pertanggungjawaban mutu(quality control)
29
a. Responsibility jika suatu pekerjaan telah dilaksanakan dan selesai
b. Accountability jika suatu pekerjaan yang dilaksana-kan memberikan kemaslahatan bagi orang banyak (Stake
holder)
Modus pertanggungjawaban3
30
Tujuh Dalil Pengembangan Ekonomi Perdesaan
Tujuh Dalil Pengembangan Ekonomi Perdesaan
MENGEMBANGKAN KARAKTER MASYARAKAT DAN SISTEM EKONOMI PERDESAAN
1
Usaha EkonomiMasyarak
at
Daya Dukung Lingkungan
Investasi
Karakter MasyarakayBerusaha Produktif
Pengetahuan Lokal
Implikasi Terhadap Sistem Inovasi Ekonomi Perdesaan : Multilateral –No Bilateral
Implikasi Terhadap Sistem Inovasi Ekonomi Perdesaan : Multilateral –No Bilateral
Tujuan : (better market),(better production), (better business), (better living), (better comunity) dan
(better environment)Proses : Belajar Sosial Multi-Pihak FASILITATOR PELAKU
EKONOMI
PEMANGKU KEPENTINGAN Penguatan Pemerintahan Desa, dan Kecamatan Pusat Layanan Informasi Teknolo
MELACAK KOMODITAS UNGGULAN BERBASIS PASAR PRODUK2
+
++
+
IndustriIndustri
Lapangan Kerja
Lapangan Kerja
Pendapatan MasyarakatPendapatan Masyarakat
Daya BeliDaya Beli
Ketersediaan Bahan BakuKetersediaan Bahan Baku
Keberlanjutan Paripurna
Keberlanjutan Paripurna
+
Penggerak Utama (Prime Mover)
Penggerak Utama (Prime Mover)
Pasar Produk
TeknologiBERBASIS
MASYARAKAT
35
PotensiDesa
SkorRata-rata
Ranking
Barusari
Pasirwangi
Padaawas
Padamulya
Padasuka
PertanianHortikultura 5 5 5 5 5 25 5 1Padi Huma 4 1 1 1 2 9 1,8 8Padi Sawah 1 1 1 5 4 12 2,4 7
Peternakan
Domba 4 4 4 4 4 20 4 2Sapi 4 2 4 2 1 13 2,6 6Ayam 3 1 3 3 5 15 3 4Kelinci 3 1 3 1 1 9 1,8 8
PerikananLele 1 1 2 1 4 9 1,8 8Nila 1 1 1 2 4 9 1,8 8Mas 1 1 1 2 4 9 1,8 8
Perkebunan
Tembakau 3 3 2 4 2 14 2,8 5Kopi 4 2 3 4 1 14 2,8 5
Kehutanan
Kayu2an Keras (Hutan)
4 2 4 3 3 163,2
3
Kayu2an Keras (pekarangan)
3 3 3 3 3 153
4
PariwisataAir Panas 1 1 4 1 1 8 1,6 9Agrowisata / Air terjun
1 1 3 3 1 91,8 8
SDA Lain Sumber Air 5 5 5 5 5 25 5 1
Menentukan Komoditas Unggulan
KAWASAN PRODUKTIF BERKELANJUTAN BERBASIS MASYARAKAT3
Kawasan ProduktifBerkelanjutan
Pengembangan Program Terpadu Satuan Areal
Produksi
PenguatanKapasitas dan Sumber
Manusia
Pemanfaatan Ruang(Tata Ruang Partisipatif)
PETANI DAN USAHAWAN PERDESAAN
PRASARANA SISTEM PENBIAYAAN
PENDAMPINGAN KOMUNIKASI
Mendorong Aksi Kolektif ProduktifMendorong Aksi Kolektif Produktif
To Do For Extension Worker
To Do ToPeople
To Do ForPeople
To Do WithPeople
To Do By ThePeople
Bekerja Untuk Kepentingan Penyuluh
Merekayasa Masyarakat
Memasarkan Inovasi Kepada Masyarakat
Bekerja Bersama Masyarakat
Dari, Oleh, Untuk Masyarakat
SEMAKIN DEMOKRATIS
Diolah dari Van De Ban and Hawkins, (1985)
REKAYASA SOSIAL PEMASARAN SOSIAL
PARTISIPASI SOSIAL
RagamMetodaRagamMetoda
39
Menggugah Kesadaran
Menumbuhkan Minat
Menilai
Mencoba
MelaksanakanPERORANGA
N
KELOMPOK
MASSA
kunjungan rumah/ke lokasi atau lahan usaha
tani, surat menyurat, hubungan telepon,
kontak informal, magang
diskusi, demonstrasi cara/hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya,
temu lapang, temu usaha, sarasehan,
perlombaanrapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film,
penyebaran leaflet, folder atau poster, surat
kabar
Ragam Pencapaian Kompetensi dan Jenis Saluran
Sentra Produksi Perikanan
Budidaya Air Payau (Tambak)
Sentra Minawisata
Sentra Produksi
Perikanan Budidaya
Tawar
Sentra Produksi Budidaya
Laut
MINAPOLIS
• Pasar Abepura
Sistem Perwilayahan Pengembangan Kawasan Perdesaan Produktif
• Koya Barat, Koya Timur, Koya Koso, Yoka dan
dan Waena
• Holtekamp
Enggros, Tobati, Abepantai,
Nafri
Teluk Youtefa, Wisata Pemancingan di Kolam,
Holtekamp
Contoh Perkebunan Rakyat Organik dan Wisata Berbasis Masyarakat
Contoh Perkebunan Rakyat Organik dan Wisata Berbasis Masyarakat
Contoh Pengembangan Rumput Laut
Industrialisasi Rumput Laut
Ilustrasi : ...Sedang Dalam Proses
Pengembangan...
KementerianPerindustranRepublik IndonesiaPenguatan Pemda:
4 MEMBANGUN SALING MEMBERDAYAKAN
Kebijakan Tata Ruang
Pengembangan
Masyarakat
Pengembangan
Usaha Masyarakat
Pembangunan Sektor Daerah
Kapasitas Gerak Ekonomi Berbasis Masyarakat
5 TEKNOLOGI BERBASIS KELEMBAGAAN SAHAM MASYARAKAT
Pemasaran Global Retail & Wholesaler
Agroindustri Pengolahan Lanjutan
Tenaga Kerja Lokal•Padat Karya
•Terampil-Bersih•Teknologi Tepat Guna
•Rantai segar/dingin•Kreatifitas Mitra Usaha
Manajemen Perusahaan•Fasilitas•Know How•Manajemen•Inovasi & Teknologi
MiniplantTeknik pengolahan pasca panen unik,
cepat, akurat, bersih, efisien, rantai segar tepat guna, padat karya, fasilitas sederhana
Petani/Nelayan Tradisional•Produk unik, mudah rusak, volume terbatas dan tersebar, proses produksi tepat guna dan padat karya, kualitas prima, siap pakai
•Prasarana lapangan terbatas dan tidak memadai•Tingkat keterampilan dan pengetahuan rendah
Bahan baku
ProdukSemi-Jadi
Produk Jadi Unik
PRAKTIK BISNIS
High Technology
Teknologi Tepat Guna
PELAKU USAHA
PELAKU USAHA
PELAKU USAHA
?
Kelembagaan Pengelola Usaha Kelembagaan Pengelola Usaha
KRITERIA/
BENTUK
FILOSOFIS MANAJERIAL LEGALITAS
UPTD a. Maksimisasi keuntungan
sosial (social benefit)
berbasis layanan
b. Kebijakan bisa terkontrol
a. Teknis pengelolaan (-)
b. Budget (+)
c. Rekapitulasi profit sulit
dilakukan
a. Undang-undang (UU) dan
struktur tatakerja SKPD
b. Surat keputusan dan
peraturan pimpinan daerah
PD a.Profit Maximization
b.Kebijakan terkontrol
a.Teknis pengelolaan (+,-)
b.Rekapitalisasi profit sulit
a.UU No.5/1962
b.Permendagri No.3/1988
(BUMD)
Koperasi a.Maksimisasi profit dan social
benefit
b. Kebijakan sesuai dengan
tujuan
a.Teknis pengelolaan (+,-)
b.Budget (+,-)
c.Rekapitalisasi profit (+)
U U dan perauturan operatif
tentang koperasi
BLUD a. Maksimisasi profit dan
social benefit
b. Kebijakan terkontrol
a.Teknis pengelolaan (+)
b.Budget (APBD,APBN dan
profit
c.Rekapitalisasi profit (+)
a. UU No.1/2004
b. PP 23/2005
c.Permendagri 61/2008
d. Permenkeu No.99/2008
Potensi Pengembangan BUMDesPotensi Pengembangan BUMDes
Saham
Lebih dari 51% milik pemerintah
desa
Dana masyarakat
desa
Penguatan Permodalan
Hibah/Bansos
• Kredit murah
• Dana bergulir
• Penyertaan modal
• Capacity building:
pelatihan, pembinaan
• Infrastruktur
Manajemen Aset Skema pembiayaan
khusus
Pemberdayaan
Pemberdayaan & pembentukan nilai tambah
SDA desa
6 PEMBIAYAAN INKLUSIS : HYBRID DAN BLENDING FINANCE
Grass root level UMK Level INDAG Level
SasaranPetani/gapoktan/
nelayanUMK/Koperasi Badan usaha/PT
Legalitas Informal Semiformal Formal
FeasibilitasNon Feasible – non
BankableFeasible – non
BankableFeasible –Bankable
Sumber Kredit
• PNPM – Degdagri• PUAP – Deptan• PEMD - DKP• Dll
• Dana Bergulir: LPDB• KUR Mikro :BRI,
Mandiri , dll• PKBL/CSR
• KUR• Kredit Komersial
Mekanisme bantuan• Subsidi bunga
rendah• SDM
• Penjaminan• Non fisik (promosi,
SDM)
• Off taker : CSR• Tax holiday
7 MENGEMBANGKAN JEJARINGAN KERJASAMA MULTI-PIHAK
Swasta
Pemerintah
Masyarakat/Komunitas
Perguruan Tinggi
PENDAMPING
Kelembagaan Aksi Multi-Pihak Saling Memberdayakan
Kelembagaan Aksi Multi-Pihak Saling Memberdayakan
Desa
Kelembagaan Desa
Desa Desa Desa
PEMERINTAH DAERAH
Stakeholders*
Lain
Kawasan Kerjasama Antar Desa/Kec.
Kuatkan Kerjasama Antar Desa
Kelembagaan Desa
Kelembagaan Desa
Kelembagaan Desa
Kuatkan Komunitas Desa
Kerjasama Kreatif
Fasilitasi Kelembagaan Pembangunan Inklusif : Kerjasama Multi-Pihak
• Prosesnya melalui serangkaian FGD dengan SKPD, NGO, perguruan tinggi lokal, perbankan dan swasta
• Contoh penetapan komitmen-komitmen jejaring kerjasama dengan stakeholder lain di dalam dan luar kabupaten (IPB, PMD-Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan & Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kehutanan, BNI, PT Newmont Nusatenggara, NGO dalam dan luar negeri)
PENDUDUK DAN RAGAM ETOS ETNIS PRODUKTIF
TEKNOLOGI INKLUSIF
PASAR PRODUK
KOMODITI
KELEMBAGAAN USAHA RAKYAT
PRODUK
PELUANG KERJA
EKONOMI dan USAHA -
RESILIESI
KEBIJAKAN AGROEKOSOS
KEPEMUDAAN
POLITIK EKONOMI
LOKAL
AGENDA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INKLUSIF:
AGENDA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INKLUSIF:
ME
TO
DO
LOG
I: P
EN
DA
MP
ING
AN
T
EK
NIS
&M
AN
AJM
EN
E
REFORMA SUMBERDAYA
AGRARIA
REFORMA AGRARIA
TATA RUANG KAWASAN
PEDESAAN
CatatanCatatan
Tiga Aktor Utama di Desa:1.Pemerintah Desa (Kades & Aparat)2.Badan Permusyawaratan Desa3.Masyarakat Desa (Tokoh, Kelompok dan Umum)Aktor Supra Desa:1.Pemerintah (Pusat/Provinsi/Kabupaten)2.Pihak Ketiga Lain
EpilogEpilogTantangan Pemberdayaan dipengaruhi dan ditentukan:1.Posisi dan peran antar aktor utama di desa (actors interplays ) dalam Kehidupan ber”desa” (amanat UU dan bgmn penjabaran dalam PP?): tarik menarik (potensi konflik) kepentingan harus dapat dinegosiasikan atau diakomodasikan dalam keseimbangan antar tindakan2.Tata Kelola Desa dan Kelembagaan Masyarakat Desa secara proporsional harus dapat disederhanakan (asas kelola desa)3.Hak, Kewajiban dan Kewenangan dalam UU Desa harus dapat diturunkan dalam arah dan tindakan nyata sebagaimana tujuan pengaturan. Jika tidak, maka akan terbuka elite capture atau sandera elit desa dan proses marginalisasi masyarakat desa dalam proses ber”desa”4.Intervensi aktor Supra Desa (Pemerintah); melalui regulasi “petunjuk teknis, peraturan pusat daerah, pedoman” dan sejenisnya. Termasuk diantaranya adalah Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa