pengukuran risiko

23
Pengukuran Risiko PRODI KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Upload: others

Post on 14-Mar-2022

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Risiko

PengukuranRisiko

PRODI KEWIRAUSAHAAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Page 2: Pengukuran Risiko

Pengukuran Risiko

Pengukuran Risiko dilakukan untuk mengetahui dampak dan frekuensi sebuah kerugian potensil memengaruhi kegiatan bisnis kita.

Biasanya dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah metode kualitatif.

Page 3: Pengukuran Risiko

PELUANGKemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpapar bahaya / risiko. Contoh peluang nilai saham turun, peluang harga bahan baku naik

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan beberapa parameter pertimbangan

1

2 AKIBATTingkat keparahan / kerugian yang mungkin terjadi dari suatu bahaya. Contoh: bangkrut

PAPARAN Frekuensi atau durasi terkena bahaya. Parameter paparan dinyatakan dalam jangka waktu tertentu seperti terus menerus, seringkali, kadang-kadang atau jarang.

3

Page 4: Pengukuran Risiko

ACUAN DALAM PENGUKURAN RISIKOSupaya pengukuran yang dilakukan dapat dilakukan secara obyektif, sebelum dilakukan pengukuran perlu mengumpulkan informasi dalam proses identifikasi risiko.

Informasi tentang aktivitas Tindakan pengendalian risiko yang telah ada

Peralatan / mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas

Bahan yang digunakan dan sifatnya

Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja

1

2

3

4

5 9

8

7

6

Hasil studi, survey/pemantauan

Literatur / referensiBenchmark pada industri sejenis

Pengkajian oleh spesialis / tenaga ahli

Page 5: Pengukuran Risiko

Kerugian yang terjadi dapat dihitung dalambentuk nominal - Kerugian Langsung

Kerugian pendapatan di masa mendatang yang terjadi akibat dari bencana yg terjadi saat ini -Kerugian Net Income

Kerugian yg mempengaruhi lingkungan sekitarseperti permintaan tanggung jawab ganti rugi -Kerugian Tidak Langsung

Jenis Kerugian yang dapat Diukur

Page 6: Pengukuran Risiko

Tingkat keparahan dari kerugiantersebut

Frekuensi / Jumlah kejadiandalam jangka waktu tertentu Dimensi risiko apa

yang harus diukur ?

1

2

Page 7: Pengukuran Risiko

Potensi kerugian lebih bergantung pada dampak kerugian, bukan pada frekuensi

Untuk menilai relatif pentingnya suatu exposure terhadap kerugian perusahaan.

Mengapa 2 dimensitersebutdiperlukan?

1

2Namun frekuensi kerugian juga tidak bisa diabaikan. Jika terjadi 2 potensi kerugian dengan dampak yg sama, maka frekuensi yg lebih besar lah yg lebih penting.

Page 8: Pengukuran Risiko

Mengukur Frekuensi Kerugian

Ukuran untuk frekuensi kerugian adalahkemungkinan 1 unit tunggal akanmengalami kerugian yang disebabkan oleh1 sebab.

Contohnya adalah kemungkinan satugedung yg rusak akibat kebakaran

Page 9: Pengukuran Risiko

Mengukur Frekuensi Kerugian (2)

Atau 1 sebab kerugian dapat menyebakanbeberapa kerugian.

Contohnya adalah kebakaran gedung ygmengakibatkan kerugian geung, kerugianakibat gedung yg tidak bisa digunakan, tuntutan pihak lain yang terdampakkebakaran tersebut.

Page 10: Pengukuran Risiko

Pengukuran Risiko secara Kualitatif

Metode ini menganalisa dan mengukur risiko dengan cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian dari parameter (dampak & frekuensi) yang digunakan

Umumnya metode ini menggunakan matriks risiko dengan 2 parameter, yaitu frekuensi dan dampak (tingkat keparahan).

Page 11: Pengukuran Risiko

MATRIKS PENILAIAN RISIKO (1)

Rare / Jarang sekali

Unlikely / Kecil kemungkinannya

Catastrophe / Fatal

Page 12: Pengukuran Risiko

MATRIKS PENILAIAN RISIKO (2)

*Perhitungan penilaian risiko dapat dilakukan dalam bentuk excel

Hijau : risiko rendahKuning : risiko sedangMerah : risiko tinggiUngu : risiko tinggi

FREKUENSI

DAMPAK

Page 13: Pengukuran Risiko

PENJELASAN MATRIKS PENILAIAN RISIKO

Keterangan:E : Ekstrim, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera

/ kondisi darurat.T : Tinggi, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin. S : Sedang, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan

/ kondisi bukan darurat.R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.

Perhatian ! Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaanmasing-masing

Page 14: Pengukuran Risiko

CASE STUDY

Perusahaan pakaian memiliki daftar kerugian potensil berupa 1. Kesalahan pengukuran baju2. Kerusakan mesin obras3. Kebakaran gudang bahan baku

Kerugian pertama biasanya menyebabkan dampak mayor dengan intensitas jarang terjadi (rare) karena pengukuran sudah dilakukan dengan mesin.Kerugian kedua menyebabkan dampak fatal dengan intensitas hampir tidak pernah terjadi (unlikely)Kerugian ketiga memiliki dampak fatal dengan intensitas hampir tidak pernah terjadi karena baiknya sistem pengendalian kebakaran (unlikely)

Termasuk dalam kategori risiko apakah kerugian potensil tersebut?

Page 15: Pengukuran Risiko

FREKUENSI

DAMPAK

Kerugian pertama biasanya menyebabkan dampak mayor dengan intensitas jarang terjadi (rare) karena pengukuran sudah dilakukan dengan mesin..1

Maka kerugian pertama memiliki nilai 8 dengan kategori risiko tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan sebaik mungkin sebelum menyebabkan kerugian yang lebih parah.

Page 16: Pengukuran Risiko

2 Kerugian kedua menyebabkan dampak fatal dengan intensitas hampir tidak pernah terjadi (unlikely)

FREKUENSI

DAMPAK

Maka kerugian pertama memiliki nilai 5 dengan kategori risiko tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan sebaik mungkin sebelum menyebabkan kerugian yang lebih parah.

Page 17: Pengukuran Risiko

3Kerugian ketiga memiliki dampak fatal dengan intensitas hampir tidak pernah terjadi karena baiknya sistem pengendalian kebakaran (unlikely)

FREKUENSI

DAMPAK

Maka kerugian pertama memiliki nilai 5 dengan kategori risiko tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan sebaik mungkin sebelum menyebabkan kerugian yang lebih parah.

Page 18: Pengukuran Risiko

METODE PENGUKURAN

LAIN

Page 19: Pengukuran Risiko

HUMAN

Pengukuran risiko (awal)

1

2ENVIRONMENT / LINGKUNGAN

MATERIAL / PRODUKSI

3Menentukan potensi keparahan yang ditimbulkan dari potensi bahaya (dampak)

4 IMAGE

Page 20: Pengukuran Risiko

20

TINGKAT KEPARAHAN

Page 21: Pengukuran Risiko

Very Unlikely (Vu)Kecil atau tidak mungkin terjadi

Pengukuran risiko (awal)

1

2

Unlikely (Un)Mungkin terjadi tapi membutuhkan kegagalan sistem pengendalian risiko

Possible (Po)Mudah untuk terjadi kecelakaan tapi masih dipertimbangkanbelum mungkin

3

Menentukan kemungkinan kejadian atau kesempatan terjadi (frekuensi)

4 Probable (Pr)Ada kemungkinan terjadi kecelakaan

Page 22: Pengukuran Risiko

22

P

R

0

B

A

B

I

L

I

T

Y

Probable

(Pr)T U U U

Possible

(Po)A T U U

Unlikely

(Un)A A T U

Very Unlikely

(Vu)

A A A T

Minor (Mi)

Moderate

(Mo)

Serious

(Se)

Major (Hi)

S E V E R I T Y

Keterangan :

A : Acceptable. Tidak memerlukan tindakan segera selain dari tindakan pengendalian yang ada

T : Tolerable. Bahaya harus diselidiki, dengan harapan untuk mengurangi risiko. Tindakan pengendalian risiko harus ditetapkan dan risiko akhir harus dinilai kembali

U : Unacceptable/ Tindakan pengendalian risiko harus dilakukan segera

Page 23: Pengukuran Risiko

TERIMA KASIH!