pengumpulan data dalam ptk · pdf fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. dalam...

43
Penelitian Pendidikan SD 8 - 1 Unit 8 PENGUMPULAN DATA DALAM PTK Aunurrahman Pendahuluan nda telah menyelesaikan beberapa pembahasan materi berkaitan dengan PTK, mengerjakan latihan dan menyelesaikan tes formatif sebagaimana dibahas pada unit-unit sebelumnya. Dengan memahami materi dan langkah-langkah penyusunan proposal PTK yang dipaparkan pada unit sebelumnya, Anda telah memiliki kerangka acuan dalam pelaksanaan PTK. Pada unit ini Anda diajak untuk mengkaji lebih mendalam salah satu komponen penting di dalam proposal yang Anda susun yaitu tentang pengumpulan data dalam PTK. Untuk dapat melakukan kegiatan pengumpulan data dengan baik, Anda terlebih dahulu perlu memahami jenis-jenis data, jenis-jenis alat pengumpulan data dan cara pengumpulan data. Sesuai dengan judul unit ini, maka pembahasan yang lebih rinci dijabarkan ke dalam dua subunit yang saling terkait, yaitu jenis-jenis data dalam penelitian, jenis-jenis alat pengumpulan data baik melalui teknik tes maupun teknik-teknik non tes. Untuk teknik non tes pembahasan lebih difokuskan pada penggunaan observasi dan wawancara. Melalui pembahasan, latihan-latihan, diskusi yang dilakukan serta menyelesaikan tes formatif yang disediakan Anda diharapkan dapat menjelaskan secara rinci tentang: 1. Jenis-jenis data dalam penelitian; 2. Teknik tes untuk pengumpulan data; 3. Teknik non tes untuk pengumpulan data. Untuk membantu mendalami uraian ini diharapkan Anda melakukan latihan- latihan sendiri dan diskusi dengan rekan-rekan Anda, terutama dalam mengkaji bagian-bagian yang sulit Anda pahami. Anda juga dapat melakukan simulasi pengumpulan data bersamaan dengan penyelenggaraan proses pembelajaran yang Anda lakukan, sehingga Anda terlatih melakukan pengumpulan data ketika PTK A

Upload: vulien

Post on 05-Mar-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 1

Unit 8

PENGUMPULAN DATA DALAM PTK

Aunurrahman

Pendahuluan

nda telah menyelesaikan beberapa pembahasan materi berkaitan dengan PTK, mengerjakan latihan dan menyelesaikan tes formatif sebagaimana dibahas pada

unit-unit sebelumnya. Dengan memahami materi dan langkah-langkah penyusunan proposal PTK yang dipaparkan pada unit sebelumnya, Anda telah memiliki kerangka acuan dalam pelaksanaan PTK. Pada unit ini Anda diajak untuk mengkaji lebih mendalam salah satu komponen penting di dalam proposal yang Anda susun yaitu tentang pengumpulan data dalam PTK. Untuk dapat melakukan kegiatan pengumpulan data dengan baik, Anda terlebih dahulu perlu memahami jenis-jenis data, jenis-jenis alat pengumpulan data dan cara pengumpulan data. Sesuai dengan judul unit ini, maka pembahasan yang lebih rinci dijabarkan ke dalam dua subunit yang saling terkait, yaitu jenis-jenis data dalam penelitian, jenis-jenis alat pengumpulan data baik melalui teknik tes maupun teknik-teknik non tes. Untuk teknik non tes pembahasan lebih difokuskan pada penggunaan observasi dan wawancara.

Melalui pembahasan, latihan-latihan, diskusi yang dilakukan serta menyelesaikan tes formatif yang disediakan Anda diharapkan dapat menjelaskan secara rinci tentang: 1. Jenis-jenis data dalam penelitian; 2. Teknik tes untuk pengumpulan data; 3. Teknik non tes untuk pengumpulan data.

Untuk membantu mendalami uraian ini diharapkan Anda melakukan latihan-latihan sendiri dan diskusi dengan rekan-rekan Anda, terutama dalam mengkaji bagian-bagian yang sulit Anda pahami. Anda juga dapat melakukan simulasi pengumpulan data bersamaan dengan penyelenggaraan proses pembelajaran yang Anda lakukan, sehingga Anda terlatih melakukan pengumpulan data ketika PTK

A

Page 2: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 2 Unit 8

dilaksanakan. Untuk membantu memperdalam materi serta mengukur pemahaman Anda dari materi yang dibahas maka pada bagian akhir tiap-tiap subunit disediakan tes formatif. Kesungguhan Anda di dalam menyelesaian tes tersebut akan sangat membantu untuk mengukur penguasaan materi ini.

Selamat belajar, semoga sukses!

Page 3: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 3

Subunit 1 Jenis Data dan Penggunaan

Teknik Tes untuk Pengumpulan Data

embahasan pada subunit ini difokuskan pada jenis-jenis data dan penggunaan teknik-teknik tes dalam pengumpulan data. Langkah-langkah yang diuraikan

dalam subunit ini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang utuh dengan langkah-langkah yang telah Anda kaji pada unit sebelumnya dan sub-sub unit berikutnya. Pengkajian yang terdiri dari jenis-jenis data dan teknik pengumpulan data melalui teknik-teknik tes akan mengarahkan Anda pada pemahaman yang mantap tentang langkah-langkah PTK sebagai satu kesatuan yang utuh. Pemahaman ini akan memandu Anda untuk mampu melaksanakan PTK yang akan dilengkapi pada pembahasan di unit-unit berikutnya.

Setelah menyelesaikan subunit ini diharapkan Anda dapat menjelaskan dan merinci jenis-jenis data dan cara-cara pengumpulan data melalui beberapa teknik tes. Untuk mencapai tujuan tersebut, kajilah materi berikut dengan cermat, serta kerjakan latihan secara disiplin. Sebagaimana unit-unit sebelumnya, dalam bagian ini Anda juga dituntut untuk menggali pengalaman praktis Anda, sehingga sajian yang bersifat teoritik dapat Anda padukan langsung dengan praktik pembelajaran yang Anda lakukan. Oleh sebab itu Anda diharapkan dapat mengkaji secara seksama subunit ini, mengerjakan latihan-latihan yang disediakan serta menyelesaikan tes formatif pada bagian akhir subunit ini.

A. Jenis-jenis Data dalam Penelitian Dalam kegiatan pembelajaran yang Anda lakukan sehari-hari, sesungguhnya

Anda berhadapan dengan data. Hampir tidak ada aktivitas atau langkah pembelajaran yang tidak terkait dengan data. Ketika Anda memberikan pertanyaan kepada siswa, tentu Anda ingin mengetahui apakah siswa tersebut mendengar dan memahami apa yang Anda jelaskan bukan? Atau Anda ingin mengetahui tingkat keaktifan siswa tersebut. Ketika Anda memberikan soal-soal latihan, memberikan pekerjaan rumah, melakukan ulangan mewawancarai siswa, mengamati aktivitas praktikum dan sebagainya, semuanya bertujuan untuk memperoleh data.

Di dalam kegiatan penelitian, keberadaan data merupakan komponen yang sangat penting, karena seperti apapun penelitian yang dirancang oleh peneliti

P

Page 4: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 4 Unit 8

tujuannya adalah untuk memperoleh data. Jika kita kaji dan kita pilah secara cermat, maka kita akan menemukan beberapa jenis data. Kerlinger (1993) mengemukakan bahwa pemahaman terhadap jenis data dalam penelitian akan mengarahkan seorang peneliti untuk memilih instrumen yang cocok dengan data yang diinginkannya tersebut. Menurut jenisnya data dalam penelitian dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio (Kerlinger, 1993). Berikut mari kita cermati penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis data tersebut. 1. Data nominal

Data nominal adalah suatu data yang hanya terpilah menjadi dua bagian atau dua pilihan, atau dua kategori dimana yang satu dengan lainnya terpisah secara tegas (Kerlinger, 1993; Babbie, 1986; Gay, 1981). Contoh jenis data nominal:

• Laki-laki Perempuan • Tua Muda • Kota Desa • Ya Tidak • Siang Malam • Sekolah Tidak sekolah • Kaya Miskin • Lulus Tidak lulus dan seterusnya.

2. Data ordinal Data ordinal ialah suatu data yang menunjukkan urutan dalam kedudukan

masing-masing data/data urutan peringkat/jenjang yang tidak menunjukkan kuantitas absolut (Kerlinger, 1993). Contoh data ordinal:

• Peringkat kejuaraan. • Urutan angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. • Jenjang pendidikan. • Pemeluk agama/keyakinan. • Kelompok etnik/suku. • Jenis kendaraan. • Kelompok makanan. • Jenis pekerjaan, dll.

Page 5: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 5

3. Data interval

Data interval adalah suatu data yang menunjukkan jarak yang memiliki ciri nominal dan ordinal. Di samping itu jarak keangkaan yang sama pada skala interval mewakili jarak yang sama pula dalam hal pemilikan sifat yang diukur. Contoh data interval: a b c d e 1 2 3 4 5 a/1 = Tidak pernah Sangat tidak setuju b/2 = Hampir tidak pernah Tidak setuju c/3 = Pernah Ragu-ragu d/4 = Kadang-kadang Setuju e/5 = Selalu Sangat setuju

4. Data ratio Data ratio/nisbat ialah data pengukuran yang sangat tinggi, yang mempunyai

ciri-ciri skala nominal, ordinal, dan interval, dan juga memiliki nol mutlak atau nol natural yang mengandung makna empirik. Jika suatu pengukuran menggunakan nol pada suatu skala rasio, maka dapat dikatakan bahwa obyek tertentu tidak memiliki sifat yang sedang diukur. Angka-angka pada skala rasio menunjukan besaran sesungguhnya pada sifat yang diukur. Untuk ilmu sosial jarang sekali menggunakan skala rasio.

Contoh data skala rasio Skor 8 mempunyai prestasi 2 x lebih baik dari yang mendapatkan skor 4 dalam suatu mata pelajaran (Kerlinger, 1993).

Sampai di sini Anda telah mengkaji penggolongan data menurut jenisnya. Coba Anda kelompokkan data dalam proses pembelajaran Anda sesuai dengan pengelompokan di atas! B. Teknik Pengumpulan Data Melalui Tes

Untuk memperoleh data di dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti dapat menggunakan berbagai teknik. Penggunaan dari salah satu atau beberapa teknik pengumpulan data sangat tergantung pada jenis data yang akan dikumpulkan, tujuan

Page 6: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 6 Unit 8

penelitian dan tentu saja pemahaman peneliti tentang teknik yang akan dipergunakan tersebut serta kemampuannya untuk melaksanakan penelitian dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait. Sebagai contoh, seorang peneliti melakukan penelitian tentang motivasi dan hasil belajar siswa pada beberapa sekolah yang telah ditentukannya. Terkait dengan penelitian tersebut seorang peneliti terlebih dahulu menjelaskan jenis data yang akan dikumpulkan. Untuk mengkaji motivasi siswa, misalnya guru dapat menggunakan beberapa teknik yang dapat dipilih, misalnya observasi, wawancara, atau kuesioner. Untuk menghimpun data tentang hasil belajar siswa, dapat dipergunakan tes yang dibuat peneliti sendiri, peneliti bersama guru, atau menggunakan instrumen tes yang standar. Di samping menggunakan tes, juga dapat mengkaji hasil-hasil belajar, hasil-hasil ulangan siswa yang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter.

Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, pelaksanaan tes sebagai cara memahami kemampuan siswa tentu sudah sangat tidak asing bagi Anda. Namun untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan menambah wawasan Anda tentang cara-cara pengumpulan data melalui tes, maka bagian ini perlu kita kaji bersama dengan lebih cermat.

Teknik tes atau kadang-kadang juga disebut sistem testing merupakan usaha untuk memahami atau memperoleh data tentang siswa. Dalam pandangan lain juga dikemukakan bahwa tes sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu, dan menggambarkan atau mendeskripsikan tingkah laku itu melalui skala angka atau sistem kategori. Nurkancana dan Sumartana (1986: 25) mendefinisikan tes sebagai suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Jika defenisi ini dianalisis, maka kita menemukan beberapa hal penting yang dapat kita simpulkan yaitu: 1. Tes adalah suatu bentuk tugas yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau

perintah-perintah. 2. Tes diberikan kepada seorang anak atau sekelompok anak untuk dikerjakan. 3. Bahwa respon atau jawaban anak atau kelompok anak tersebut dinilai.

Penggunaan teknik tes, khususnya tes prestasi belajar bagi guru di sekolah bertujuan untuk: a. Menilai kemampuan belajar murid. b. Memberikan bimbingan belajar kepada murid.

Page 7: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 7

c. Mengecek kemajuan belajar. d. Memahami kesulitan-kesulitan belajar. e. Memperbaiki teknik mengajar. f. Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar.

Arikunto (1988), mengemukakan bahwa tes sebagai instrumen pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Tes buatan guru, yaitu tes yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, akan

tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannya.

2. Tes standar (standardized tes), yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang sudah terjamin keampuhannya. Tes ini sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali sehingga sudah dapat dikatakan cukup baik. Di dalam setiap tes yang terstandar, sudah dicantumkan petunjuk pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup, dan hal-hal lain, misalnya validitas dan reabilitas tes.

Dalam pembahasan tentang bentuk-bentuk tes, Gall & Borg (2002: 209) mengemukakan terdapat beberapa bentuk tes performance, yaitu; (a) intelligence tests atau tes intelegensi, (b) aptitude tests atau tes sikap, (c) achievement tests atau tes hasil belajar, (d) diagnostic tests atau tes diagnostik, dan performance assessment atau penilaian kinerja.

Di antara bentuk tes yang paling sering dipergunakan guru adalah tes hasil belajar. Jika dilihat dari beberapa dimensi atau sudut pandangan, tes hasil belajar sebagai salah satu bentuk yang diarahkan untuk mengetahui hasil atau prestasi belajar siswa dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah atau pengikut tes, maka tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes individual dan tes kelompok (Nurkancana dan Sumartana, 1986: 25). Tes individual adalah suatu tes dimana pada saat tes tersebut diberikan kita hanya menghadapi satu orang anak. Sedangkan tes kelompok, yaitu dimana pada saat tes diberikan, kita menghadapi sekelompok anak.

Tes hasil belajar disamping dapat dikaji dari jumlah atau pengikut tes sebagaimana dikemukakan di atas, juga dapat ditinjau dari segi penyusunannya. Dilihat dari segi penyusunannya tes dibedakan atas tiga jenis, yaitu tes buatan guru, tes buatan orang lain yang tidak distandarisasi, dan tes standar atau tes yang sudah distandarisasi. a. Tes buatan guru, yaitu tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan

mempergunakan tes tersebut.

Page 8: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 8 Unit 8

b. Tes buatan orang lain yang tidak distandarisasi, adalah tes yang dibuat orang lain yang dianggap cukup baik yang dapat dipergunakan oleh guru. Tes jenis ini misalnya tes yang disusun oleh teman-teman sejawat guru yang lebih berpengalaman, atau tes yang dimuat pada akhir tiap-tiap bab dari buku pelajaran.

c. Tes standar atau tes yang telah distandarisasi, yaitu tes yang telah cukup valid dan reliabel berdasarkan atas uji coba berkali-kali terhadap sampel yang cukup luas dan representatif.

Selain dari sudut pandang di atas, jenis tes hasil belajar juga dapat dikaji dari bentuk jawaban atau bentuk respon. Berdasarkan bentuk jawaban atau bentuk respon ini, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Tes tindakan, yaitu suatu tes dimana jawaban atau respon yang diminta dari anak

berbentuk tingkah laku. Jadi anak berbuat sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diberikan. Misalnya dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, untuk mengetahui apakah seorang anak sudah dapat berenang dengan gaya tertentu, maka cara yang paling baik adalah menyuruh anak tersebut mempraktekkan langsung cara berenang yang dikehendaki. Jika anak dapat melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan guru, maka berarti anak tersebut telah menguasai tes yang diberikan dalam bentuk tindakan tersebut.

b. Tes verbal, yaitu suatu tes, dimana jawaban atau respon yang diberikan oleh anak-anak berbentuk bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Dalam keadaan ini, anak akan mengucapkan atau menulis jawabannya sesuai dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan.

Selain ditinjau dari bentuk jawaban atau respon yang diberikan, tes juga dapat dilihat dari bentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru. Bentuk tes ini tentu sudah sangat sering Anda terapkan didalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Jenis tes ini dibedakan menjadi dua, yaitu tes obyektif dan tes essay. 1. Tes obyektif

Tes obyektif adalah bentuk tes yang terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan cara memilih salah satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia, atau dengan mengisi jawaban dengan beberapa perkataan atau simbul tertentu. Ada beberapa bentuk tes obyektif, yaitu: a. Tes benar salah (true-false), adalah tes yang butir-butir soalnya mengharuskan

agar siswa mempertimbangkan suatu pernyataan sebagai pernyataan yang benar atau salah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam penyusunan tes obyektif bentuk benar-salah ini:

Page 9: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 9

- Meyakinkan sepenuhnya bahwa butir soal tersebut dapat dipastikan benar atau salah.

- Jangan menulis butir soal yang memindahkan satu kalimat secara harfiah dari teks.

- Jangan menulis butir soal yang memperdayakan. - Menghindari pernyataan negatif. - Menghindari pernyataan berarti ganda. - Menggunakan suatu bentuk yang tepat. - Menghindari kata-kata kunci, seperti pada umumnya, semua, dan yang lain. - Menghindari jawaban benar yang terpola.

b. Tes pilihan ganda (multiple choice), adalah suatu item yang terdiri dari suatu statemen yang belum lengkap. Untuk melengkapi statemen tersebut disediakan beberapa statemen sambungan. Satu diantaranya merupakan sambungan yang benar sedangkan yang lain adalah sambungan yang tidak benar (Nurkancana dan Sumartana, 1986; Dimyati dan Mudjiono, 1994). Item multiple choice ini dapat pula berupa suatu pertanyaan yang telah disediakan beberapa buah jawaban, dimana hanya satu dari jawaban-jawaban yang disediakan tersebut merupakan jawaban yang benar. Alternatif pilihan yang disediakan disebut “option”, sedangkan. Jawaban-jawaban atau statemen sambungan yang tidak benar disebut pengecoh. Bloom, 1981 (Dimyati dan Mudjiono, 2004: 200) mengingatkan beberapa kaidah yang harus diperhatikan didalam penyusunan soal pilihan ganda. - Pokok soal (stem) yang merupakan permasalahan harus dirumuskan secara

jelas. - Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan

pernyataan yang diperlukan saja. - Untuk satu soal, hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling benar. - Sedapat mungkin dihindarkan perumusan pernyataan yang bersifat negatif

pada pokok soal. - Alternatif jawaban (option) sebaiknya logis, dan pengecoh harus berfungsi

(menarik). - Diusahakan agar tidak ada petunjuk untuk jawaban yang benar. - Diusahakan agar mencegah penggunaan pilhan jawaban yang terakhir

berbunyi “semua pilihan jawaban di atas benar”, atau “semua pilihan jawaban di atas salah”.

- Diusahakan agar pilihan jawaban homogen, baik dari segi isi maupun panjang pendeknya pertanyaan.

Page 10: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 10 Unit 8

- Apabila pilihan jawaban berbentuk angka, susunlah secara berurutan dari angka yang terkecil diletakkan di atas sampai angka terbesar yang diletakkan di bawah.

- Di dalam pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bersifat tidak tentu, seperti seringkali, kadang-kadang, pada umumnya dan kata-kata sejenis.

- Diusahakan agar jawaban butir soal yang satu tidak bergantung dari jawaban butir soal yang lain.

- Dalam merakit soal diusahakan agar jawaban yang benar (yang menjadi kunci jawaban) letaknya tersebar antara a, b, c, d, atau ditentukan secara acak, sehingga tidak terjadi pola jawaban tertentu.

c. Tes menjodohkan (Maching), adalah suatu bentuk tes yang biasanya terdiri dari dua kolom yang paralel, dimana masing-masing berisi uraian-uraian, keterangan-keterangan atau statemen. Dengan kata lain merupakan bentuk tes yang butir-butir soalnya terdiri dari satu daftar premis dan satu daftar jawaban yang sesuai (Dimyati dan Mujiono, 2004; Nurkancana, 1986: 36). Dalam penyusunan soal bentuk menjodohkan ini, ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan. - Meyakinkan bahwa pertanyaan dapat dijawab dengan kata atau penggalan

kalimat yang mudah atau khusus, dan hanya ada satu jawaban yang benar. - Menggunakan bentuk yang cocok. - Jangan memutus-mutus butir soal melengkapi. - Menghindari pemberian petunjuk ke arah jawaban yang benar. - Menunjukkan bagaimana seharusnya jawaban yang benar.

Tes obyektif sebagai salah satu bentuk teknik pengumpulan data, khususnya berkenaan dengan siswa, memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah: 1. Dapat dijawab dengan cepat, sehingga memungkinkan siswa menjawab sejumlah

besar pertanyaan dalam satu periode tes. Terkait dengan hal ini maka materi tes yang diberikan dapat mencakup lebih luas bahan pelajaran yang disampaikan.

2. Reliabilitas skor yang diberikan terhadap pekerjaan siswa dapat lebih terjamin. 3. Jawaban-jawaban tes obyektif dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat. Di samping beberapa kebaikan atau kelebihan tes obyekif sebagaimana dikemukakan di atas, ada juga segi-segi kelemahannya, antara lain: a. Kemungkinan siswa untuk menerka jawaban akan lebih besar b. Karena jumlah item pada tes obyektif pada umumnya lebih banyak, maka

diperlukan biaya yang lebih besar.

Anda dapat mengkaji kembali secara seksama tentang beberapa hal berkenaan dengan tes obyektif di atas. Diskusikan dengan rekan-rekan Anda atau tanyalah

Page 11: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 11

kepada orang-orang yang dapat membantu memperjelas pemahaman Anda, terutama jika Anda menemukan bagian-bagian dari uraian tersebut yang sulit Anda pahami.

2. Tes Essay

Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Bentuk-bentuk petanyaan yang mengharuskan siswa untuk menjelaskan, membandingkan, menginterpretasikan atau mencari perbedaan. Semua bentuk pertanyaan mengharuskan siswa untuk mampu menunjukkan pengertian atau pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari (Nurkancana dan Sumartana, 1986: 42).

Sebagaimana bentuk tes obyektif, tes bentuk essay juga memiliki kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya antara lain: - Tes essay sangat tepat dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil dari

suatu proses belajar yang kompleks, yang sukar diukur dengan menggunakan tes obyektif.

- Tes essay memberi peluang yang besar kepada siswa untuk menyusun jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri. Keadaan ini sangat penting untuk melatih siswa agar terbiasa mengemukakan jalan pikirannya secara terarah dan sistematis.

Sedangkan beberapa kelemahan tes essay adalah: - Pemberian skor terhadap jawaban tes essay kurang reliabel terutama disebabkan

karena tidak hanya satu jawaban yang biasa diterima. Di samping itu juga disebabkan tingkat kebenaran jawaban tersebut sangat bervariasi.

- Tes essay menghendaki jawaban-jawaban yang relatif panjang. Karena itu dibutuhkan waktu yang lebih lama pula untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan, sehingga dalam satu periode tes hanya dapat diberikan beberapa item tes saja.

- Materi yang diberikan di dalam tes tidak dapat mencakup secara luas materi pelajaran yang telah disampaikan, sehingga sangat dimungkinkan hasil yang dicapai bersifat kebetulan, karena pertanyaan yang diberikan secara kebetulan sesuai dengan bagian materi yang dipelajarinya.

- Mengoreksi tes essay memerlukan waktu yang cukup lama, serta menghabiskan energi yang cukup banyak terlebih lagi bilamana peserta tes jumlahnya cukup besar, karena setiap jawaban harus dibaca satu persatu secara teliti.

Untuk mengurangi beberapa kelemahan pada tes essay di atas, perlu diperhatikan beberapa saran berikut:

Page 12: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 12 Unit 8

a. Materi pelajaran yang akan diukur melalui tes essay perlu diperiksa terlebih dahulu. Bagian yang akan diukur melalui tes essay hendaknya hanya bagian-bagian yang kurang cocok jika diukur dengan tes obyekif.

b. Item-item tes essay hendaknya dibuat dengan jelas sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan siswa.

Pentingnya pemahaman tentang tes sebagai salah satu teknik pengumpulan data digambarkan dalam contoh pengambilan data dengan Skala Inteligensi Stanford-Binet sebagaimana dipaparkan (Arikunto, 1998), kasus di mana ada enam orang wanita dan enam orang pria melaksanakan tes Stanford Binet terhadap sampel anak-anak usia 4 tahun. Hasil tes menunjukkan anak-anak yang dites oleh wanita mencapai IQ yang lebih tinggi (89,61) dibandingkan dengan anak-anak yang dites oleh pria (83,16), suatu perbedaan yang cukup signifikan. Contoh tersebut mengilustrasikan kepada kita bahwa hasil pengetesan tidak secara murni dapat menggambarkan IQ, akan tetapi juga dapat dipengaruhi oleh tester. Karena itu dalam pelaksanaan tes seperti itu menurut Arikunto (1998), perlu diadakan latihan bagi tester agar dapat mengurangi pengaruh yang tidak diinginkan yang dapat merugikan orang-orang yang mengikuti tes tersebut. Untuk meningkatkan obyektivitas hasil tes ada beberapa hal yang perlu dilakukan: a. Memberi kesempatan berlatih kepada tester (orang yang melaksanakan tes). b. Menggunakan tester lebih dari satu orang, kemudian hasilnya dibandingkan. c. Melengkapi instrumen tes dengan manual atau pedoman pelaksanaan selengkap

dan sejelas mungkin. d. Menciptakan situasi tes sedemikian rupa sehingga membantu tester (orang yang

mengerjakan tes) tidak mudah terganggu oleh lingkungan. e. Memilih situasi tes sebaik-baiknya, misalnya bukan malam Minggu, bukan dalam

keadaan udara yang sangat panas, bukan sehabis liburan panjang, menjelang ujian, dan sebagainya.

f. Perlu menciptakan kerjasama yang baik dan rasa saling percaya antara tester yang satu dengan tester lainnya.

g. Menentukan waktu untuk mengerjakan tes secara tepat, baik ketepatan pelaksanaan maupun lamanya.

h. Memperoleh izin dari atasan jika tes tersebut dilaksanakan di sekolah atau di kantor-kantor.

Page 13: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 13

Latihan Untuk mendalami materi yang telah dibahas dalam subunit ini, kerjakan

beberapa latihan berikut. Jika ada hal-hal yang Anda rasa belum jelas disarankan agar Anda mencermati kembali pada subunit ini atau berdiskusi dengan rekan-rekan Anda! 1. Anda dapat menggunakan teknik tes untuk memperoleh data atau informasi

tentang siswa Anda. Data atau informasi berkaitan dengan apa saja yang dapat Anda kaji melalui teknik tes?

2. Situasi seperti apa yang harus Anda persiapkan agar dapat mendukung pelaksanaan tes?

3. Coba Anda kaji kelebihan dan kelemahan tes obyektif dan essay berdasarkan pengalaman Anda menerapkannya!

Petunjuk jawaban latihan 1. Coba Anda kaji kembali jenis-jenis data yang dibahas pada awal subunit ini dan

hubungkan dengan pengalaman Anda sehari-hari dalam melaksanakan tes. 2. Cermati kembali faktor-fakor yang dapat mendukung atau mengganggu kegiatan

pembelajaran atau kegiatan tes yang dilaksanakan. 3. Kaji secara cermat dari beberapa dimensi, misalnya dari dimensi guru, dimensi

siswa, dimensi waktu, fasilitas, iklim belajar atau iklim tes, dan seterusnya.

Page 14: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 14 Unit 8

Rangkuman

Di dalam kegiatan penelitian, pemahaman data merupakan bagian yang penting karena akan mengarahkan seorang peneliti untuk memilih instrumen yang cocok dengan data yang diinginkannya tersebut. Menurut jenisnya data dalam penelitian dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio. Untuk memperoleh data di dalam penelitian, peneliti dapat menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes adalah suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai atau prestasi tertentu.

Secara umum terdapat beberapa bentuk tes, yaitu; (a) tes intelegensi, (b) tes sikap, (c) tes hasil belajar, (d) tes diagnostik, dan (e) performance assessment atau penilaian kinerja. Bentuk tes yang paling sering dipergunakan guru untuk mengetahui perubahan atau kemajuan belajar siswa adalah tes hasil belajar. Selain itu tes juga dapat ditinjau dari segi penyusunannya, bentuk jawaban atau bentuk respon siswa, atau dilihat dari bentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pemahaman guru tentang berbagai bentuk tes sebagai alat pengumpulan data akan memudahkan guru untuk melakukan pengumpulan data dalam pelaksanaan PTK

Page 15: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 15

TES FORMATIF 1 Di bawah ini dicantumkan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur

pemahaman Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman yang tercantum dalam subunit 1. Pilihlah alternatif jawaban A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar! 1. Pemahaman terhadap data di dalam penelitian memiliki arti yang sangat penting

yaitu untuk ... A. memudahkan untuk merancang persiapan penelitian. B. memudahkan mengurus berbagai persyaratan penelitian. C. mengarahkan peneliti untuk memilih instrumen yang cocok. D. memungkinkan peneliti melaksanakan kerjasama dalam penelitian.

2. Yang dimaksud dengan data nominal adalah ... A. data yang terpilah menjadi dua kategori. B. data yang menunjukkan urutan dalam kedudukan. C. data yang menunjukkan adanya jarak. D. data yang menunjukkan peringkat. 3. Peringkat kejuaraan, jenjang pendidikan, urutan angka, merupakan contoh dari

jenis data… A. ordinal. B. interval. C. nominal . D. ratio. 4. Pernyataan yang kurang benar berkaitan dengan pengertian tes sebagai teknik

pengumpulan data berikut ini adalah … A. tes selalu mencakup seluruh materi yang telah diajarkan. B. tes dapat diberikan dalam bentuk pertanyaan atau perintah. C. tes diberikan kepada seorang anak atau sekelompok anak. D. hasil tes yang dilakukan atau dikerjakan anak dinilai.

5. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar atau prestasi belajar siswa, guru dapat melakukan tes hasil belajar. Berikut ini adalah tujuan tes prestasi belajar bagi guru, kecuali… A. menilai kemampuan belajar siswa. B. mengecek kemajuan belajar siswa. C. memahami kesulitan-kesulitan belajar siswa. D. mendorong tumbuhnya kerjasama antar siswa.

Page 16: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 16 Unit 8

6. Suatu tes telah dilakukan beberapa kali uji coba dan revisi sehingga lebih dijamin validitas dan reliabilitasnya disebut… A. tes buatan guru. B. tes diagnostik. C. tes standar. D. tes hasil belajar.

7. Adakalanya suatu tes diberikan kepada siswa, dimana mereka memilih di antara salah satu jawaban yang benar atau paling benar. Bentuk tes seperti itu disebut …

A. maching test. B. multiple choice. C. true-false. D. completion. 8. Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa menuangkan pikiran dan

mengembangkan nalar berkenaan dengan materi pelajaran, seringkali guru memberikan tes essay. Tes essay tepat diberikan bilamana…

A. jumlah peserta tes tidak terlalu banyak. B. waktu untuk siswa mengerjakan sangat singkat. C. cakupan materi yang diberikan dalam tes sangat luas. D. waktu guru untuk mengoreksi sangat singkat. 9. Jika tes obyektif disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang benar akan ditemui

beberapa kelebihan. Berikut ini adalah kelebihan tes obyektif, kecuali… A. memungkinkan siswa menjawab sejumlah besar pertanyaan.

B. dapat mencakup lebih luas bahan pelajaran yang disampaikan. C. siswa dapat menjawab dengan mudah. D. reliabilitas skor yang diberikan dapat lebih terjamin.

10. Melengkapi instrumen tes dengan pedoman pelaksanaan yang jelas, menciptakan situasi tes sedemikian rupa dan menggunakan tester lebih dari satu orang, adalah bagian dari upaya yang diarahkan untuk …

A. mempermudah guru di dalam penyusunan tes. B. meningkatkan obyektivitas tes yang dikembangkan. C. membantu siswa agar lebih mudah mengerjakan tes. D. memudahkan guru dalam memaknai hasil-hasil tes.

Page 17: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 17

Umpan balik dan tindak lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat

di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini.

Rumus Perhitungan: Jumlah jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Anda = X 100 10 Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut: Skor 90 – 100, berarti sangat baik Skor 80 – 89, berarti baik Skor 70 – 79, berarti cukup baik Skor 0 – 69, berarti kurang Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini ”Baik” atau bahkan ”Sangat Baik”, maka Anda dapat melanjutkan ke subunit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan Anda masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali subunit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih keliru menjawabnya.

Page 18: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 18 Unit 8

Subunit 2 Penggunaan Teknik-teknik Non Tes untuk

Pengumpulan Data PTK

embahasan tentang teknik non tes untuk pengumpulan data difokuskan pada penggunaan teknik observasi dan wawancara, karena di dalam PTK kedua

teknik tersebut lebih sering dipergunakan. Fokus pembahasan pada kedua teknik tersebut sama sekali tidak mengabaikan arti teknik-teknik yang lain. Peneliti atau guru dapat mengkaji dan mendalami penggunaan teknik-teknik lain melalui berbagai sumber yang relevan. Sebagaimana telah dijelaskan pada awal unit ini bahwa pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Uraian yang dipaparkan dalam subunit ini sebenarnya merupakan satu kesatuan dengan materi yang diuraikan dalam unit sebelumnya Pengkajian yang cermat terhadap teknik non tes dalam pengumpulan data dengan penekanan pada observasi atau wawancara akan mengarahkan Anda pada pemahaman yang mantap tentang persiapan guru di dalam melaksanakan rangkaian PTK. Pemahaman ini akan memandu Anda untuk mampu melaksanakan PTK, yang akan dilengkapi pada pembahasan unit-unit berikutnya.

Setelah menyelesaikan subunit ini diharapkan Anda dapat menjelaskan penggunaan teknik non tes untuk pengumpulan data dengan penekanan pada penggunaan teknik observasi dan wawancara. Untuk mencapai tujuan tersebut, kajilah materi berikut dengan cermat, serta kerjakan latihan secara disiplin. Sebagaimana unit-unit sebelumnya, dalam bagian ini Anda juga dituntut untuk menggali pengalaman praktis Anda. Sekali lagi kaji dengan seksama materi pada bagian ini, karena kemampuan Anda memahami teknik pengumpulan data khususnya melalui observasi dan wawancara akan mengarahkan Anda pada pemahaman yang mantap tentang pelaksanaan pengumpulan data di dalam PTK. Oleh sebab itu Anda diharapkan dapat mengkaji secara seksama subunit ini, mengerjakan latihan-latihan yang disediakan serta menyelesaikan tes formatif pada bagian akhir subunit ini.

A. Pengamatan atau Observasi Dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya sudah ditekankan bahwa

pelaksanaan tindakan di dalam PTK secara bersamaan juga dilakukan observasi dan

P

Page 19: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 19

interpretasi, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung secara simultan. Artinya, data yang diamati tersebut langsung diinterpretasikan, tidak sekedar direkam. Misalnya, jika seorang siswa berhasil mengerjakan sesuatu dengan baik, kemudian guru memberi pujian kepada siswa tersebut, yang direkam bukan hanya jenis pujian yang diberikan tetapi juga dampaknya bagi siswa yang mendapat pujian. Dampak ini dapat diinterpretasikan dari sikap dan partisipasi siswa dalam pembelajaran setelah mendapat pujian. Dengan cara ini, guru sebagai aktor utama dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian, sehingga komitmennya sebagai pengajar tidak terganggu oleh metode penelitian yang sedang diterapkan. Misalnya, jika ternyata pujian yang diberikan membuat siswa menjadi bahan ejekan, guru akan mengubah cara memberi penguatan. Namun, perlu dicatat, tidak semua data memerlukan interpretasi. Ada hasil pengamatan yang hanya merupakan rekaman faktual tanpa memerlukan interpretasi, sehingga pengamat cukup hanya merekam apa yang dilihat tanpa perlu memberi makna kepada hasil rekaman. Misalnya, sebagaimana yang dirujuk oleh Joni (1998), pengamatan ala Flanders yang hanya merekam data dalam tiga kategori yaitu: pembicaraan guru, pembicaraan siswa, dan sepi (tanpa pembicaraan), tidak memerlukan interpretasi pada saat rekaman dilakukan. Inilah yang dinamakan “low-inference observation”, sedangkan pengamatan yang mempersyaratkan interpretasi atau penafsiran ketika merekam data disebut sebagai “high-inference observation”.

Pelaksanaan observasi sebagai alat pengumpulan data memerlukan persiapan. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan didalam persiapan pelaksanaan observasi adalah cara perekaman data. Artinya, apa yang harus direkam dan bagaimana merekamnya melalui observasi tersebut harus ditentukan secara jelas. Misalnya pada PTK yang dilaksanakan guru, data yang dikumpulkan adalah berkenaan dengan partisipasi siswa di dalam kegiatan diskusi kelompok, maka terlebih dahulu guru menentukan cara merekam data, apakah akan menggunakan format observasi atau menggunakan catatan lapangan. Sesuai dengan hakekat PTK dan mengacu kepada peran guru sebagai aktor utama dalam PTK, idealnya observasi tersebut dilakukan oleh guru sendiri. Namun, jika observasi atau perekaman data tersebut terlalu menyita waktu guru dan mengakibatkan konsentrasi guru dalam mengajar terganggu, maka guru dapat menggunakan bantuan alat perekam atau meminta teman sejawat untuk membantu mengumpulkan data melalui observasi.

Agar teknik observasi ini dapat Anda pahami dengan baik serta dapat Anda pergunakan sesuai dengan prosedur yang benar, berikut ini mari kita bahas bersama beberapa aspek yang berkaitan dengan observasi, mulai dari prinsip dan jenis-jenisnya, tujuannya, serta prosedur pelaksanaannya.

Page 20: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 20 Unit 8

1. Prinsip dan Jenis Observasi Secara sederhana, observasi dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dan

baku untuk memperoleh data (Kerlinger, 1993). Dalam pembahasan Cartwright and Cartwright (1998: 3), observasi merupakan proses pengamatan secara sistematis dengan melakukan perekaman terhadap perilaku tertentu untuk tujuan pembuatan keputusan-keputusan pengajaran. Terkait dengan proses pembelajaran dan pelaksanaan observasi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru: 1. Guru harus memutuskan apa yang akan diajarkan serta apa yang harus siswa

lakukan didalam pencapaian tujuan pembelajaran. 2. Guru harus memutuskan bagaimana konsekuensi tujuan pembelajaran dan

prosedur pembelajaran. 3. Guru harus memutuskan bagaimana prosedur atau metode melaksanakan

pembelajaran. 4. Guru perlu memutuskan bahan yang dipergunakan dan bagaimana

menyajikannya kepada siswa. 5. Guru harus menentukan bagaimana menata atau mengontrol situasi pembelajaran

di kelas. 6. Guru harus memutuskan cara mengorganisasikan waktu yang tersedia di dalam

kegiatan pembelajaran. 7. Guru harus memutuskan cara mengelompokkan siswa di dalam proses

pembelajaran. 8. Guru harus memutuskan cara menciptakan lingkungan kelas dengan baik. 9. Guru harus menentukan kapan dan bilamana diperlukan resourcher person

untuk mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran. Observasi yang baik mempunyai prinsip dasar atau karakteristik yang harus

diperhatikan, baik oleh pengamat maupun yang diamati. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dapat dideskripsikan seperti berikut ini.

a. Perencanaan Bersama

Meskipun di dalam PTK sagat disarankan agar guru dapat melakukan sendiri pengumpulan data, namun tidak tertutup kemungkinan guru tersebut membutuhkan bantuan orang lain bilamana hal itu memang benar-benar diperlukan. Perencanaan bersama adalah upaya membangun kesepakatan bersama antara guru yang melaksanakan tindakan dengan pengamat yang membantu proses pengamatan selama kegiatan pembelajaran dilakukan. Perencanaan bersama ini dilakukan terutama jika guru yang melaksanakan PTK

Page 21: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 21

membutuhkan bantuan orang lain, misalnya rekan-rekan sejawat yang akan membantu mengamati proses pembelajaran yang dilakukannya. Perencanaan bersama ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya dan menyepakati beberapa hal seperti fokus yang akan diamati, pelajaran yang akan berlangsung, serta aturan lain seperti berapa lama pengamatan akan berlangsung, bagaimana sikap pengamat kepada siswa, dan dimana pengamat akan duduk.

b. Fokus

Fokus pengamatan merupakan aspek-aspek pokok yang menjadi sasaran utama pengamatan. Fokus pengamatan mungkin sangat luas atau umum, tetapi dapat pula sangat khusus atau spesifik. Fokus yang luas membutuhkan pertimbangan dan penafsiran yang lebih mendalam serta subyektivitas akan sulit dihindari. Di dalam menentukan aspek yang diamati, hal yang harus diingat peneliti adalah, semakin banyak objek yang diamati, akan semakin sulit, dan hasilnya akan semakin tidak teliti (Arikunto, 1998: 135). Karenanya diupayakan agar fokus tidak terlalu luas, karena fokus yang terlalu luas disamping sulit diamati, juga kurang bermanfaat bagi guru yang diamati. Sebaliknya, fokus yang sempit atau spesifik akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat sebagai data dan informasi bagi guru yang melaksanakan PTK.

c. Membangun Kriteria

Kriteria observasi adalah patokan yang ditetapkan untuk melihat tingkat keberhasilan observasi. Observasi akan sangat membantu guru, jika kriteria keberhasilan atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati sebelumnya. Dengan kriteria seperti ini, pengamat dapat merekam data yang relevan secara cermat sesuai dengan aspek-aspek yang dikaji. Karena itu kesepakatan bersama tentang kriteria yang menjadi patokan ini merupakan bagian penting untuk mendukung terkumpulnya data yang diinginkan bersama antara pengamat dan guru yang melaksanakan PTK.

d. Keterampilan Observasi

Seorang pengamat yang baik memiliki tiga keterampilan, yaitu: (1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam menginterpretasikan suatu peristiwa; (2) dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan dan menghindari terjadinya suasana yang dapat mengganggu iklim kelas, dan (3) menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam, serta alat / instrumen perekam yang efektif untuk episode

Page 22: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 22 Unit 8

tertentu. Cartwright dan Cartwright (1998: 46) mengemukakan beberapa pertanyaan yang mengarahkan pada jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan observasi yang dilakukan, yaitu: a. Siapa yang merancang observasi. b. Siapa atau apa yang akan diamati. Pertanyaan ini berkenaan dengan

pemahaman terhadap sasaran observasi, misalnya perilaku siswa, perilaku guru dalam mengajar, cara-cara menggunakan alat bantu pembelajaran, dan seterusnya.

c. Dimana observasi dilakukan. Hal ini berkaitan dengan keharusan untuk memahami kondisi atau lingkungan tempat pelaksanaan kegiatan yang ingin diobservasi.

d. Kapan waktu pelaksanaan observasi. Hal ini mengingatkan akan pentingnya kesesuaian waktu pelaksanaan dengan waktu pengamatan serta pemahaman tentang tahap-tahap kegiatan yang akan diamati.

e. Bagaimana data dari kegiatan observasi itu akan direkam. Pertanyaan ini berkenaan dengan keharusan pengamat untuk terampil memilih dan menggunakan cara pengumpulan atau perekaman data.

e. Balikan (Feedback)

Observasi yang dilakukan langsung oleh guru sendiri yang melaksanakan PTK, mungkin balikan ini dapat segera dilakukan guru setelah melaksanakan tindakan atau proses pembelajaran. Sedangkan untuk kegiatan observasi yang dilakukan oleh pengamat, bukan langsung oleh guru sendiri yang melaksanakan PTK, balikan hasil observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang tepat yang disajikan dengan memperhatikan secara cermat setiap langkah yang dilakukan. Perlu juga dipahami, bahwa observasi dilihat dari pelaksanaannya dapat dipahami dalam beberapa bentuk. Wardani (2004) mengemukakan beberapa bentuk observasi sebagai berikut. 1. Observasi Terbuka Ciri yang dapat dilihat dari bentuk observasi terbuka adalah dimana pengamat

tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya menggunakan teknik - teknik tertentu untuk merekam fenomena-fenomena yang diselidiki. Jika ada seseorang yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas Anda ketika mengajar di kelas, Anda dapat perhatikan. apakah pengamat tersebut menggunakan lembar observasi atau tidak dalam proses pencatatan yang dilakukannya. Jika tidak, maka pengamatan yang dilakukan terhadap Anda

Page 23: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 23

dapat dikategorikan sebagai observasi terbuka. Pengamat mengamati aktivitas dan kelas Anda kemudian membuat catatan pada kertas kosong tentang jalan pelajaran yang berlangsung.

2. Observasi Terfokus

Berbeda halnya dengan observasi terbuka, observasi terfokus secara khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran. Misalnya, mengamati kemampuan siswa bekerjasama dalam kegiatan diskusi, kemampuan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, kemampuan melakukan gerakan-gerakan tertentu dalam latihan tari. Fokus yang telah ditetapkan dalam kegiatan observasi menjadi petunjuk atau memberikan arah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

3. Observasi Terstruktur

Berbeda dengan observasi terbuka hanya menggunakan kertas kosong sebagai alat perekam data, observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (v) pada tempat yang disediakan. Misalnya, yang direkam adalah frekuensi penguatan yang diberikan, atau jumlah pertanyaan yang diajukan, atau jumlah siswa yang menjawab secara sukarela, atau jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan. Pengamat hanya tinggal memberi tanda (v) setiap kali peristiwa itu muncul.

4. Observasi Sistematik

Observasi sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori data yang diamati. Misalnya dalam pemberian penguatan, data dikategorikan menjadi penguatan verbal dan nonverbal. Contoh lain yang sudah dikenal amat luas adalah kategori pengamatan dari Flanders yang membagi data pengamatan menjadi tiga kategori, yaitu pembicaraan guru, pembicaraan siswa, dan sepi atau senyap.

Jenis observasi juga dapat dilihat dari intensitas peran observer didalam pelaksanaan observasi. McMillan & Schumecher (2000: 41), mengemukakan ketika guru melakukan pengumpulan data dan mendokumentasikan temuan-temuan penelitiannya secara sungguh-sungguh, kemudian ia menjelaskan dan menyimpulkan maka ia telah melakukan observasi partisipan.

Masing-masing jenis observasi tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Anda dapat mengkajinya secara cermat. Kerlinger (1986) mengingatkan bahwa

Page 24: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 24 Unit 8

masalah pokok dalam pengamatan perilaku adalah si pengamat sendiri karena ia merupakan bagian dari instrumen pengukur. Dalam pengamatan perilaku, pengamat merupakan kekuatan penentu akan tetapi juga merupakan kelemahan penentu. Karena itu pengamat harus dapat mencerna informasi yang didapatkan dari observasi kemudian membuat inferensi mengenai konstruk-konstruk. Coba Anda diskusikan kembali bentuk-bentuk observasi di atas, kemudian kaji dari sudut kemampuan Anda dan kondisi sekolah tempat Anda mengajar untuk menemukan jenis observasi mana saja yang mungkin Anda pergunakan.

2. Tujuan / Sasaran Observasi

Milss (2000), menjelaskan bahwa observasi bertujuan mengamati aktivitas siswa, aspek-aspek fisik dari suatu situasi tertentu sebagai sumber informasi yang dapat memperkaya informasi-informasi yang lain. Observasi juga bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam penelitian formal, observasi bertujuan mengumpulkan data yang valid dan variabel (sahih dan handal). Data ini kemudian akan diolah untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Dalam PTK, observasi terutama ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. Oleh karena itu, yang menjadi sasaran observasi dalam PTK adalah proses dan hasil atau dampak pembelajaran yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan. Proses dan dampak yang teramati diinterpretasikan, selanjutnya digunakan untuk menata kembali langkah-langkah perbaikan. 3. Prosedur Observasi

Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap, yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan. Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus pengamatan, yang populer dipakai dalam supervisi klinis, baik dalam pembimbing calon guru maupun dalam memberikan bantuan profesional bagi guru yang sudah bertugas. Siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut. Mari kita kaji langkah-langkah tersebut satu persatu. a. Pertemuan Pendahuluan

Pertemuan pendahuluan yang sering disebut sebagai pertemuan perencanaan dilakukan sebelum observasi berlangsung. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan, sebagaimana yang telah Anda kaji pada prinsip pertama observasi. Langkah-langkah dan konteks pembelajaran, fokus observasi, kriteria observasi, lama pengamatan, cara pengamatan, dan sebagainya

Page 25: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 25

dapat disepakati pada pertemuan pendahuluan ini. Fokus observasi misalnya siswa yang memberi respon secara sukarela, siswa yang mendapat penguatan, atau jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru, sedangkan contoh kriteria observasi adalah: peningkatan sumber belajar yang dipakai siswa, peningkatan jumlah pertanyaan yang diajukan siswa, peningkatan rasa puas pada diri siswa, dan peningkatan jumlah siswa yang menjawab dengan benar.

b. Pelaksanaan Observasi Sesuai dengan kesepakatan pada pertemuan pendahuluan, observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang tentu saja terfokus pada prilaku mengajar guru, perilaku belajar siswa, dan interaksi antara guru dan siswa. Pengamat merekam/menginterpretasikan data sesuai dengan kesepakatan dan berusaha menciptakan suasana yang mendukung berlangsungnya proses perbaikan.

c. Diskusi Balikan Sesuai dengan prinsip pemberian balikan, pertemuan balikan dilakukan segera setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir. Makin cepat pertemuan ini dilakukan makin baik, dan sebaiknya diusahakan agar pertemuan ini tidak ditunda lebih dari 24 jam. Dalam pertemuan ini, guru dan pengamat berbagi informasi yang dikumpulkan selama pengamatan, mendiskusikan/ menginterpretasikan informasi tersebut, serta mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang siklus observasi tersebut, cobalah Anda simak contoh berikut ini. Anda akan dapat membayangkan situasi observasi dan hubungan antara guru dan pengamat. Agar ketiga tahap observasi ini dapat berlangsung secara efektif, Anda perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut, yang berkali-kali ditekankan oleh Hopkins (1993), Pertama, hubungan antara guru dan pengamat haruslah didasari saling percaya, sehingga pengamatan dapat berlangsung dalam iklim yang menyenangkan dan saling membantu. Kedua, fokus kegiatan pengamatan haruslah pada usaha perbaikan pembelajaran dan mendorong keberhasilan strategi yang diterapkan, bukan pada kegagalan atau kritik terhadap kepribadian/perilaku guru yang dianggap tidak sesuai. Ketiga, proses didasarkan pada pengumpulan dan pemanfaatan data observasi, bukan pada keputusan atau pertimbangan yang tidak terkait dengan sasaran observasi. Keempat, guru hendaknya didorong untuk menarik kesimpulan tentang pembelajaran yang dikelolanya dari data yang dikumpulkan dan jika perlu membuat hipotesis yang dapat diuji pada pembelajaran yang akan datang. Keempat, setiap tahap dari tiga tahap ini merupakan proses yang berlanjut dan

Page 26: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 26 Unit 8

yang satu selalu bertumpu pada yang lain. Terakhir, guru dan pengamat bersama-sama terlibat dalam proses pertumbuhan profesional yang saling menguntungkan. Kemampuan mengajar dan keterampilan mengobservasi akan meningkat dengan melaksanakan ketiga tahap observasi secara benar.

B. Wawancara

Untuk memperoleh data yang diperlukan atau data pendukung PTK, selain menggunakan observasi guru juga dapat melakukan wawancara, baik kepada siswa, rekan-rekan guru, staf sekolah lain atau mungkin kepada orang tua siswa. Secara sederhana, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 1991).

Wawancara mungkin merupakan alat yang paling purba dan paling sering digunakan manusia untuk memperoleh informasi (Kerlinger, 1993). Wawancara memiliki sifat-sifat penting yang tidak dipunyai oleh tes-tes pada skala obyektif dan pengamatan behavioral. Apabila digunakan dengan menggunakan rencana yang tersusun baik, maka wawancara dapat menghasilkan banyak informasi yang bersifat fleksibel dan dapat diadaptasi untuk situasi-situasi individual, serta seringkali dipergunakan bilamana tidak ada metode lain yang dimungkinkan atau memadai.

Wawancara dapat dipergunakan untuk tiga maksud utama. Pertama, wawancara dapat dipergunakan sebagai alat eksplorasi untuk identifikasi varibel dan relasi, mengajukan hipotesis, dan memandu tahap-tahap lain di dalam penelitian. Kedua, wawancara dapat menjadi instrumen utama penelitian. Dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek yang diteliti dimasukkan ke dalam panduan wawancara dalam keadaan ini, pertanyaan-pertanyaan harus dipandang sebagai butir-butir (item soal) dalam suatu instrumen penelitian, bukan sekedar sebagai sarana menghimpun informasi belaka. Ketiga, wawancara itu dapat digunakan sebagai penopang atau pelengkap metode lain. Dalam keadaan ini wawancara dapat berfungsi untuk menggali lebih mendalam motivasi responden serta alasan-alasan responden memberikan jawaban dengan cara-cara tertentu.

Di dalam penelitian kualitatif, wawancara (interview) oleh banyak kepustakaan dikemukakan di dalam berbagai terminologi, misalnya disebut intensive interviewing, indepth interviewing, ataupun instructured interviewing, yang berarti suatu percakapan yang terarah dengan tujuan mengumpulkan atau memperkaya informasi atau bahan-bahan (data) yang mendetil (kaya atau padat), yang hasil akhirnya untuk digunakan untuk analisis kualitatif (Mantja, 1993; McMillan & Schumacher, 2001). Perbedaan dengan wawancara terstruktur yang bertujuan untuk memperoleh pilihan di antara berbagai alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang ditampilkan dari sebuah topik atau situasi, adalah bahwa wawancara mendalam,

Page 27: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 27

mendetil atau intensif berupaya menemukan pengalaman-pengalaman informan atau responden dari topik tertentu atau situasi spesifik yang dikaji. Dalam pandangan Lofland and Lofland (1983), bahwa bagian terbesar dari data observasi peran serta pada dasarnya diperoleh melalui wawancara informal dan yang disempurnakan melalui observasi. Karena itu pengamatan peran serta dan wawancara mendalam merupakan teknik sentral dalam penelitian kualitatif. Oleh karena itu keduanya harus dipandang dari penekanan penggunaannya dengan memperhatikan saling keterkaitannya. 1. Bentuk-bentuk Wawancara

Ada beberapa bentuk wawancara yang sering dipergunakan di dalam pengumpulan data penelitian. Patton (1987) mengemukakan beberapa bentuk wawancara, yaitu; (a) wawancara pembicaraan formal, (b) pendekatan dengan menggunakan petunjuk umum wawancara, dan (c) wawancara baku terbuka. a. Wawancara pembicaraan informal

Ciri khusus dari wawancara jenis ini adalah dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bergantung pada pewawancara itu sendiri, atau tergantung dari spontanitasnya didalam mengajukan pertanyaan. Wawancara ini dilakukan secara alami, sehingga hubungan antara pewawancara dan yang diwawancarai terjadi didalam suasana yang wajar atau tidak dirancang atau dipersiapkan secara khsusus. Dalam proses wawancara, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang disampaikan sebagaimana layaknya pembicaraan biasa yang dilakukan dalam pembicaraan sehari-hari. Bahkan mungkin ketika wawancara dilakukan orang yang diwawancarai tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa dirinya sedang diwawancarai. Meskipun situasi berlangsung secara wajar dan alami, namun pewawancara tetap melakukan aktivitas pokok sebagai pewawacara yaitu melakukan pencatatan atau perekaman data. Karena itu diperlukan keterampilan yang memadai dan spesifik baik di dalam mengajukan item-item pertanyaan maupun didalam menciptakan situasi yang wajar dan alami tersebut.

b. Pendekatan dengan menggunakan petunjuk umum wawancara Jika wawancara pembicaraan informal tidak memerlukan panduan khusus dan spesifik tentang aspek-aspek yang ingin diwawancarai, berbeda dengan teknik pewawancara yang kedua ini justeru mempersyaratkan agar pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pokok-pokok wawancara harus dipersiapkan terlebih dahulu oleh pewawancara sebelum wawancara dilakukan. Petunjuk umum

Page 28: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 28 Unit 8

wawancara tidak harus selalu dibuat secara rinci, akan tetapi cukup memuat garis-garis besar aspek yang ingin ditanyakan. Petunjuk yang didasarkan pada anggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden, tetapi yang jelas tidak ada perangkat pertanyaan baku yang disiapkan terlebih dahulu. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden. Karena itu urutan-urutan pertanyaan tidak bersifat kaku, termasuk bagian-bagian mana yang terlebih dahulu ditanyakan atau diletakkan pada akhir.

c. Wawancara baku terbuka Wawancara baku terbuka adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku (Moleong, 1991: 136). Pada jenis wawancara ini, urutan pertanyaan, kata-kata yang dipergunakan didalam daftar pertanyaan, urutan penyajian disusun sama untuk semua responden yang diwawancarai. Tidak seperti bentuk pertama, kedua dan ketiga sebelumnya, pada bentuk ini, pewawancara tidak terlalu memiliki keluwesan mengadakan pertanyaan-pertanyaan pendalaman. Maksud dari adanya pembatasan-pembatasan di dalam wawancara ini adalah untuk mengurangi terjadinya “kemencengan” (biasa). Jenis wawancara ini tepat dilakukan apabila pewawancara terdiri dari sejumlah orang dan yang diwawancarai cukup banyak jumlahnya, sehingga hasil-hasil atau data yang diperoleh tidak terlalu banyak perbedaan.

Khusus mengenai pedoman wawancara (Arikunto, 1998: 231) memaparkan dua macam pedoman wawancara.

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam keadaan ini sangat diperlukan kreativitas atau apresiasi pewawancara, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman wawancara lebih banyak tergantung pada pewawancara. Itulah sebabnya Kerlinger (1993), mengingatkan bahwa satu di antara kesulitan dalam wawancara adalah pewawancaranya, karena dia merupakan bagian dari instrumen pengukur. Wawancara tak terstruktur tepat dilakukan pada keadaan-keadan berikut: - Bila pewawancara berhubungan dengan orang-orang penting. - Jika pewawancara ingin menanyakan sesuatu secara lebih mendalam lagi

kepada seorang subyek tertentu. - Apabila pewawancara menyelenggarakan kegiatan yang bersifat

“penemuan” (discovery). - Jika ia tertarik untuk mempersoalkan bagian-bagian tertentu yang tidak

umum.

Page 29: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 29

- Jika ia tertarik untuk mengadakan hubungan langsung dengan responden. - Apabila ia tertarik untuk mengungkapkan motivasi, maksud, atau

penjelasan dari responden. - Apabila ia mau mencoba mengungkapkan pengertian suatu peristiwa,

situasi, atau keadaan tertentu. b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun

secara rinci sehingga peluang untuk mengadakan variasi atau improvisasi dalam pelaksanaan wawancara menjadi sangat terbatas. Panduan wawancara yang paling banyak dipergunakan menurut Arikunto (1998) adalah panduan wawancara “semi structured”. Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam untuk menggali keterangan-keterangan lebih lanjut.

Ketika Anda melaksanakan wawacara, Anda boleh mengembangkan berbagai bentuk pertanyaan yang dapat mengungkapkan informasi atau data yang Anda butuhkan. Ada beberapa jenis pertanyaan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pertanyaan yang lazim dipergunakan dalam wawancara. a. Pertanyaan deskriptif (descriptive question), yaitu bentuk pertanyaan di mana

pewawacara meminta responden untuk mendeskripsikan sesuatu. Misalnya, “Dapatkah Anda menceriterakan pertemuan yang baru Anda ikuti!”

b. Pertanyaan structural (structural question), adalah pertanyaan yang diarahkan untuk membantu peneliti bagaimana informan mengorganisasikan pengetahuannya. Misalnya: “Cara apa saja yang Anda gunakan untuk menyampaikan materi pelajaran?”. Atau, “Dapatkah Anda menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh di dalam penerapan metode diskusi kelompok kecil?”

c. Pertanyaan pembeda atau mempertentangkan (contras question), adalah pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui makna sesuatu yang dikemukakan oleh informan terhadap berbagai terminologi di dalam bahasa penutur. Pertanyaan jenis ini menghendaki informan membedakan obyek dan peristiwa menurut pengalaman mereka, sehingga peneliti memperoleh wawasan dimensi makna yang digunakan informan untuk membedakannya. Pertanyaan ini misalnya: “Apakah perbedaan belajar anak cacat, anak normal dan anak luar biasa?” Contoh lain: “Apa perbedaan guru yang melaksanakan PTK dengan guru yang tidak melaksanakan PTK dilihat dari persiapan mengajar yang disusunnya?”

d. Pertanyaan bergiliran (asymetrical turn talking), di mana informan dan pewawacara bergiliran didalam berbicara. Dalam bentuk ini pertama pewawancara menguraikan semua pertanyaannya terlebih dahulu, kemudian

Page 30: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 30 Unit 8

informan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut atau mengungkapkan sebagian besar pengalaman-pengalamannya.

e. Perluasan daripada penyingkatan (expansion rather than abbreviation), di mana peneliti mendorong informan untuk memperluas (memperjelas) apa yang dikemukakannya untuk menghindari kurang rincinya topik yang diperoleh. Dalam proses wawancara ini peneliti sering mengingatkan informan agar tidak dilakukan secara singkat dan terburu-buru untuk mempercepat waktu penelitian.

f. Mengajukan pertanyaan bersahabat (asking friendly question). Selama proses wawancara antara peneliti dan informan berlangsung, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan didalam wawancara selalu diarahkan dalam rangka membangun hubungan yang akrab, saling menghargai dan penuh kehangatan (rapport), sehingga informan tidak lekas merasa jenuh apalagi merasa terbebani dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti.

g. Berhenti sejenak (pausing). Dalam kenyataan di lapangan seringkali peneliti merasa khawatir bilamana aspek-aspek yang telah dirancang untuk ditanyakan tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena terbatasnya waktu yang tersedia. Akhirnya tanpa disadari peneliti terus mengejar informan dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga suasana wawancara menjadi kurang kondusif. Sebaiknya pewawancara harus berhenti beberapa saat agar suasana keakraban dan rapport yang telah terbina terpelihara dengan baik.

B. Melaksanakan Wawancara

Di dalam pengumpulan data melalui wawancara, ada dua kegiatan yang sangat mendasar dan saling terkait, yaitu mengembangkan hubungan baik (rapport) dan mengejar perolehan informasi. Keduanya penting dan menuntut perhatian khusus peneliti. Dalam pengumpulan data, jangan sampai terjadi kegiatan yang satu mengorbankan kegiatan aspek lain. Misalnya, karena peneliti khawatir data yang akan dikumpulkan tidak lengkap, maka ia mengabaikan aspek-aspek yang berkenaan dengan pembinaan hubungan yang baik dengan informan dengan maksud agar waktu yang dipergunakan wawancara dapat dipergunakan secara efektif. Sebaliknya juga tidak boleh terjadi, lantaran sangat menaruh perhatian didalam pembinaan hubungan yang harmonis dengan informan, data yang dikumpulkan menjadi sangat sedikit dan tidak lengkap, karena waktu yang tersedia lebih banyak untuk melakukan sesuatu yang diarahkan untuk menciptakan hubungan baik tersebut. Oleh sebab itu secara garis besarnya ada tiga kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan wawancara, yaitu: (1) memulai wawancara, (2) mengajukan pertanyaan pokok sekaligus perekaman data, dan (3) mengakhiri wawancara.

Page 31: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 31

1. Memulai wawancara

Jika Anda akan melakukan wawancara, sebaiknya terlebih dahulu Anda meluangkan waktu sejenak untuk mengkaji kembali pedoman atau panduan wawancara yang telah dipersiapkan. Kegiatan ini bertujuan agar ketika wawancara telah mulai Anda laksanakan, Anda dapat menanyakan butir-butir pertanyaan dengan lancar tanpa harus melihat berulang-ulang panduan tersebut, karena hal itu dapat mengganggu kelancaran wawancara yang Anda lakukan. Bahkan jika panduan wawacara sudah Anda persiapkan dengan baik dan Anda telah memahami garis-garis besar pertanyaan dengan baik, Anda tidak harus membaca kembali panduan tersebut ketika mengajuan pertanyaan sehingga suasana wawancara akan terasa lebih rileks. Hal lain yang perlu Anda perhatikan kembali adalah kesiapan alat-alat yang akan dipergunakan didalam mendukung kelancaran wawancara, seperti buku catatan, alat-alat tulis, alat perekam data lainnya jika hal itu diperlukan. Kesiapan seperti ini nampaknya sederhana, akan tetapi akan sangat mengganggu bilamana peralatan tersebut tidak tersedia, sementara Anda membutuhkannya ketika wawancara telah berlangsung.

Ketika mengawali wawancara, hal penting yang Anda lakukan adalah membina hubungan baik, saling menghargai dan saling percaya, sebagaimana sekilas telah kita bahas sebelumnya. Rapport tidak harus diartikan sebagai hubungan yang sangat rapat. Baik peneliti maupun informan adalah partisipan penelitian yang harus memiliki rasa saling percaya yang besar agar terjadi arus informasi yang lebih lancar dalam proses pengumpulan data. Pada tahap awal wawancara ini Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong terciptanya keakraban, keterbukaan dan suasana yang tidak formal. Jika hal ini telah Anda lakukan, kemudian Anda melihat bahwa suasana telah mendukung untuk dimulainya wawancara, Anda dapat memulainya dari pertanyaan-pertanyaan yang sederhana. 2. Mengajukan pertanyaan

Mungkin di antara Anda ada yang pernah terlibat didalam melakukan wawancara. Pengalaman Anda didalam membina hubungan baik dengan informan, cara-cara Anda mengajukan pertanyaan dan sikap Anda didalam mendengar dan memberikan respon kembali terhadap jawaban informan menjadi hal sangat berarti untuk mendukung kelancaran wawancara. Dalam kaitan dengan butir pertanyaan yang diajukan, Kerlinger (1993): a. Apakah pertanyaan yang akan Anda ajukan berkaitan dengan masalah penelitian

dan sasaran-sasaran penelitian? Selain pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

Page 32: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 32 Unit 8

diarahkan untuk memperoleh informasi faktual, semua butir di dalam panduan wawancara Anda harus mempunyai fungsi tertentu dalam masalah penelitiannya. Hal ini juga berarti bahwa semua butir pertanyaan yang terdapat di dalam panduan wawancara Anda adalah untuk menggali informasi yang dapat dipergunakan untuk menjawab masalah penelitian dan atau menguji hipotesis.

b. Tepatkah tipe pertanyaan yang akan Anda ajukan? Jika Anda menggunakan bentuk-bentuk pertanyaan terbuka, mungkin Anda akan mendapatkan informasi tentang sikap, perilaku, atau tentang pandangan informan Anda tentang sesuatu secara lebih rinci. Sebaliknya informasi-informasi lain mungkin dapat diperoleh dengan lebih cepat dan efisien bila Anda menggunakan pertanyaan-pertanyaan tertutup. Sebagai contoh, bilamana informan Anda minta untuk mengungkapkan atau pilihan sesuatu yang lebih disukai di antara dua alternatif atau lebih, sedangkan alternatif itu dapat diungkapkan secara lugas, maka bentuk pertanyaan-pertanyaan terbuka cenderung tidak tepat bahkan mungkin dinilai terlalu boros.

c. Apakah butir pertanyaan jelas dan tidak mengundang penafsiran ganda? Suatu pertanyaan atau butir pertanyaan yang ambigu atau ganda adalah butir pertanyaan yang tidak mengundang penafsiran yang berlainan serta jawaban yang berbeda-beda dari penafsiran yang majemuk tersebut. Ada beberapa kaidah didalam menyusun pertanyaan untuk menghindari ambiguitas. Pertama, kita harus menghindari pertanyaan yang memuat lebih dari satu gagasan yang dapat direaksi oleh responden. Pertanyaan seperti; “Apakah Anda yakin bahwa tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan sudah cukup baik jika dikaji dari dimensi peserta didik dan dikaji dari tujuan institusional sekolah Anda?” Contoh tersebut adalah ambigius, karena informan ditanya sekaligus tentang tujuan pembelajaran dan tujuan institusional sekaligus dalam satu pertanyaan. Kedua, hindari kata-kata atau ungkapan yang ambigu, misalnya “Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang butir-butir soal tes ini?” Atau “Bagaimana pandangan Anda tentang disiplin siswa jika dikaji dari peran Anda sebagai guru dan sebagai orang tua?” Perlu juga diperhatikan bahwa mungkin pada saat tertentu kata-kata ambigu diperlukan bilamana Anda sengaja bermaksud memancing kerangka pikir yang berbeda dari para informan.

d. Apakah butir pertanyaan yang Anda rumuskan menggiring informan untuk memberikan alternatif jawaban tertentu? Pertanyaan-pertanyaan yang sengaja menggiring informan untuk memberikan jawaban tertentu yang Anda inginkan, hal itu merupakan ancaman terhadap validitas wawancara Anda. Contoh: “Apakah Anda telah membaca catatan-catatan yang saya tulis?” Atau “Apakah

Page 33: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 33

Anda telah menyusun langkah-langkah kegiatan sesuai dengan prosedur yang sudah kita bahas?” Mungkin Anda akan mendapatkan sebagian besar informan Anda menjawab “Ya” yang kemungkinan besar tidak proporsional, karena pertanyaan tersebut menyiratkan tidak baik jika informan belum membaca catatan yang ia buat seperti contoh pertanyaan pertama, atau tidak menyusun langkah-langkah kegiatan sesuai prosedur yang telah dibahas bersama seperti pada contoh pertanyaan kedua.

e. Apakah pertanyaan yang Anda susun menuntut pengetahuan dan informasi yang tidak dimiliki oleh responden? Untuk menjaga agar tidak ada butir pertanyaan yang tidak valid, karena kurangnya pengetahuan informan tentang masalah yang ditanyakan, maka akan lebih baik bilamana pewawancara menggunakan pertanyaan-pertanyaan saringan. Misalnya ketika informan bermaksud menanyakan pendapat informan tentang Peraturan Pemerintah berkenaan dengan Standar Nasional Pendidikan, akan lebih baik jika diajukan pertanyaan apakah informan mengetahui tentang peraturan pemerintah dimaksud. Ada kemungkinan pewawancara menjelaskan terlebih dahulu secara singkat tentang hal yang ditanyakan tersebut, baru kemudian menanyakan pendapat responden?

f. Apakah pertanyaan yang Anda susun menuntut hal-hal yang bersifat pribadi dan peka sehingga informan Anda menolak menjawabnya? Jika pertanyaan menyentuh hal-hal tersebut, maka Anda harus lebih selektif dan berhati-hati. Pertanyaan-pertanyaan tentang penghasilan atau hal-hal lain yang bersifat pribadi hendaknya diletakkan pada bagian belakang dalam wawancara, yaitu setelah tercapainya hubungan baik dan keakraban (rapport) antara pewawancara dan informan.

g. Apakah pertanyaan yang Anda ajukan menyiratkan hal-hal yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat? Pada umumnya orang-orang cenderung memberikan jawaban sesuai dengan yang dipandang baik oleh umum, jawaban-jawaban yang menunjukkan atau menyiratkan kesetujuan pada tindakan-tindakan atau ikhwal yang dipandang baik. Misalnya kita menanyakan kepada seseorang mengenai perasaannya terhadap anak-anak terlantar. Setiap orang diharapkan memiliki simpati terhadap anak-anak terlantar. Jika kita tidak berhati-hati kita hanya akan mendapatkan jawaban stereotip atau klise tentang perasaannya terhadap anak-anak terlantar tersebut.

Beberapa pertanyaan di atas perlu Anda pahami dengan baik sebagai bahan kajian ketika Anda mengajukan pertanyaan kepada informan. Cobalah Anda lakukan latihan merumuskan beberapa pertanyaan, kemudian bandingkan dengan beberapa rambu pertanyaan yang telah kita bahas bersama di atas.

Page 34: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 34 Unit 8

3. Menutup wawancara

Jika wawancara telah selesai Anda lakukan, Anda harus menahan diri beberapa saat untuk tidak meninggalkan informan. Hubungan akrab, saling percaya yang telah Anda bina sejak awal dilakukan wawancara, hendaknya dapat Anda pertahankan sampai wawancara benar-benar berakhir. Informan Anda harus merasakan kepuasan yang Anda rasakan. Jika Anda merasa ada bagian-bagian tertentu dari pertanyaan Anda belum dijawab secara tuntas, tidak selayaknya Anda menunjukkan sikap ketidakpuasan Anda dihadapan informan, karena bilamana Anda telah membina hubungan baik, Anda dapat meminta kesediaan informan untuk memberikan informasi melalui wawancara selanjutnya. Ucapkan terima kasih dengan sikap tulus dan hangat bilamana informasi yang diberikan informan Anda telah dirasa cukup. Kemukakan secara terbuka bahwa informasi yang disampaikannya benar-benar bermakna bagi penelitian yang Anda lakukan. Latihan

Untuk mendalami materi yang telah dibahas dalam subunit ini, kerjakan beberapa latihan berikut. Jika ada hal-hal yang Anda rasa belum jelas disarankan agar Anda mencermati kembali pada subunit ini atau berdiskusi dengan rekan-rekan Anda! 1. Coba Anda tentukan salah satu aspek kegiatan pembelajaran yang dapat diamati

melalui observasi, kemudian tentukan langkah-langkah pelaksanaan observasi yang akan Anda lakukan!

2. Identifikasi beberapa bentuk wawancara dan temukan perbedaan mendasar di antara beberapa bentuk tersebut!

3. Susunlah contoh pedoman wawancara yang akan Anda pergunakan untuk pengumpulan data PTK Anda!

Petunjuk mengerjakan latihan

1. Kaji kembali secara seksama jenis-jenis observasi dan prosedur pelaksanaan observasi.

2. Perhatikan bentuk-bentuk wawancara dan bagaimana pelaksanaannya sebagaimana telah Anda bahas sebelumnya.

3. Perhatikan kembali acuan di dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan wawancara dan beberapa bentuk panduan wawancara yang sering dikembangkan.

Page 35: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 35

Rangkuman

Di antara teknik pengumpulan data non tes yang sering dipergunakan dalam PTK adalah teknik observasi dan wawancara. Observasi merupakan proses pengamatan secara sistematis dengan melakukan perekaman terhadap perilaku tertentu untuk tujuan pembuatan keputusan-keputusan pengajaran Pelaksanaan observasi sebagai alat pengumpulan data memerlukan persiapan. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan di dalam persiapan pelaksanaan observasi adalah cara perekaman data. Agar teknik observasi ini dapat dipergunakan sesuai dengan prosedur yang benar, yaitu: (1) adanya perencanaan bersama, (2) menetapkan fokus pengamatan, membangun kriteria, dan (3) memiliki keterampilan melakukan observasi. (4) melakukan balikan (feedback). Ada beberapa bentuk observasi yang sering digunakan; (a) observasi terbuka, (b) observasi terfokus, (c) observasi terstruktur, (d) observasi sistematik.

Di samping observasi, pengumpulan data melalui teknik non tes juga seringkali dilakukan melalui wawancara. Wawancara secara sederhana dapat diartikan sebagai percakapan dengan maksud tertentu. Ada beberapa bentuk wawancara yang sering dipergunakan didalam pengumpulan data penelitian, yaitu: (a) wawancara pembicaraan formal, (b) pendekatan dengan menggunakan petunjuk umum wawancara, dan (c) wawancara baku terbuka. Dalam pelaksanaan wawancara disamping peneliti berupaya menghimpun data/informasi yang diperlukan, juga harus senantiasa menciptakan hubungan yang akrab, harmonis dan saling percaya. Untuk itu pemahaman terhadap jenis-jenis pertanyaan wawancara perlu dipahami guru dengan baik. Penciptaan hubungan yang baik juga diupayakan peneliti sampai mengakhiri wawancara.

Page 36: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 36 Unit 8

TES FORMATIF 2 Di bawah ini dicantumkan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur

pemahaman anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman yang tercantum dalam subunit ini. Pilihlah alternatif jawaban A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar! 1. Observasi merupakan proses pengamatan secara sistematis terhadap

fenomena tertentu. Hal ini memiliki implikasi agar sebelum observasi dilakukan guru diharuskan … A. melibatkan pihak-pihak lain. B. membuat perencanaan. C. menyiapkan alat perekaman data. D. merumuskan aspek-aspek secara rinci.

2. Upaya membangun kesepakatan bersama antara guru yang melaksanakan tindakan dengan pengamat yang membantu proses pengamatan dalam rangkaian observasi merupakan kegiatan … A. melakukan analisis bersama. B. melakukan pengamatan bersama. C. membangun kriteria bersama. D. membangun perencanaan bersama.

3. Beberapa pertanyaan berikut bertujuan untuk mengarahkan pada jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan observasi, kecuali … A. mengapa observasi perlu dilakukan. B. dimana observasi akan dilakukan. C. siapa atau apa yang akan diobservasi. D. kapan waktu pelaksanaan observasi.

4. Kegiatan-kegiatan pokok yang saling terkait di dalam observasi lebih dikenal dengan , “siklus pengamatan”, yang terdiri dari kegiatan …

A. pertemuan pendahuluan, proses pencatatan data dan analisis. B. perencanaan, proses pencatatan data, dan analisis hasil observasi. C. pertemuan pendahuluan, pengumpulan data, dan penutupan observasi.

D. pertemuan pendahuluan, pelaksanaan observasi, dan diskusi balikan. 5. Berikut ini adalah beberapa prinsip dalam observasi, kecuali … A. hubungan yang didasari saling percaya. B. didasari pemikiran saling menguntungkan. C. terfokus pada perbaikan pembelajaran. D. harus merupakan tahap yang berlanjut.

Page 37: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 37

6. Jika guru memperkaya informasi atau bahan-bahan (data) yang mendetil dari beberapa orang siswa berkenaan dengan aspek-aspek tertentu dari kegiatan pembelajaran, berarti guru telah melakukan …

A. wawancara mendalam. B. wawancara terstruktur. C. wawancara terbuka. D. wawancara informal. 7. Secara umum wawancara mempunyai beberapa kedudukan dan fungsi pokok,

kecuali... A. sebagai pelengkap metode lain. B. sebagai alat eksplorasi. C. sebagai acuan analisis. D. sebagai instrumen utama. 8. Suatu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan

ditanyakan, untuk selanjutnya sangat dituntut kreativitas atau apresiasi pewawancara untuk mengembangkan pertanyaannya, dinamakan …

A. pedoman wawancara tidak terstruktur. B. pedoman wawancara tidak formal (informal). C. pedoman wawancara tidak terfokus.

D. pedoman wawancara tidak baku. 9. Jika dicermati secara mendalam, ada dua hal utama yang sangat penting

dilakukan pewawancara di dalam proses wawancara, kecuali … A. mengembangkan hubungan baik dan mengejar perolehan informasi. B. mengejar informasi dan melakukan pencatatan data. C. melakukan hubungan baik dan memahami topik wawancara. D. menguasai topik-topik wawancara dan mengejar informasi. 10. Ketika seorang pewawancara meminta responden untuk menguraikan sesuatu,

misalnya, memintanya untuk menceriterakan kembali hasil pertemuan, sesuatu yang diamati, dan sebagainya. Dalam hal ini, pertanyaan yang diajukan pewawancara tergolong bentuk …

A. pertanyaan structural. B. pertanyaan deskriptif.

C. pertanyaan pembeda. D. pertanyaan perluasan.

Page 38: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 38 Unit 8

Umpan balik dan tindak lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat

di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini. Rumus Perhitungan: Jumlah jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Anda = X 100 10 Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut: Skor 90 – 100, berarti sangat baik Skor 80 – 89, berarti baik Skor 70 – 79, berarti cukup baik Skor 0 – 69, berarti kurang Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini ”Baik” atau bahkan ”Sangat Baik”, maka Anda dapat melanjutkan ke unit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan Anda masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali subunit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih keliru menjawabnya.

Page 39: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 39

Kunci Tes Formatif

Tes Formatif 1 1) C. Instrumen harus sesuai dengan data atau jenis data yang dikumpulkan. 2) A. Data yang terpilah menjadi dua kategori digolongkan sebagai data

nominal. 3) A. Data yang menunjukkan pada urutan atau kedudukan digolongkan

sebagai data ordinal. 4) A. Tes tidak harus mencakup seluruh materi. 5) D. Menumbuhkan kerjasama dilakukan dengan cara lain bukan dengan

memberikan tes hasil belajar. 6) C. Tes standar telah melalui beberapa kali uji coba dan lebih dijamin

validitas dan reliabilitasnya. 7) B. Bentuk tes seperti itu dinamakan multiple choice atau pilhan ganda. 8) A. Salah satu pertimbangan penggunaan tes essay adalah jumlah siswa

yang tidak terlalu banyak. 9) C. Tes obyektif tidak selalu dapat dijawab dengan mudah. 10) B. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan obyektivitas tes

yang dikembangkan. Tes Formatif 2 1) B. Dengan membuat perencanaan akan lebih menjamin pengamatan

dapat dilakukan secara sistematis. 2) B. Salah satu bentuk nyata kegiatan dalam perencanaan adalah

membangun kesepakatan bersama. 3) D. Faktor waktu kurang memiliki kaitan dengan keterampilan

mengobservasi. 4) D. Pertemuan pendahuluan, pelaksanaan observasi, diskusi balikan

dalam observasi dikenal dengan siklus pengamatan. 5) B. Pelaksanaan observasi tidak terkait dengan prinsip keuntungan. 6) A. Wawancara mendalam terarah pada upaya penggalian data atau

informasi secara detail.

Page 40: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 40 Unit 8

7) C. Wawancara dan acuan analisis tidak memiliki keterkaitan. 8) A. Bentuk ini lebih tepat digolongkan dalam pedoman wawacara tidak

terstruktur karena pertanyaan tidak dirancang secara ketat. 9) A. Mengembangkan hubungan baik dan mengejar perolehan informasi

merupakan inti dari kegiatan wawancara. 10) B. Meminta untuk menguraikan, menceriterakan kembali adalah bentuk

pertanyaan deskriptif.

Page 41: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 41

Glosarium

IQ adalah Intellegence Quotience adalah tingkat kecerdasan anak yang diukur dengan skala tertentu. Skala yang sangat dikenal adalah Skala Inteligensi Stanford-Binet.

Rapport adalah suatu keadaan atau situasi yang hangat, akrab yang didasari saling

percaya antara pewawancara dan informan. Rapport merupakan suatu kondisi yang harus dikembangkan oleh pewawancara agar informan dapat memberikan data atau informasi yang diharapkan.

Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan

tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan dengan memberikan nilai dari tingkah laku atau prestasi yang dicapai.

Teknik non tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan tanpa memberikan

tugas atau soal yang harus dikerjakan. Teknik non tes yang sangat dikenal misalnya wawancara, observasi dan studi dokumenter.

Wawancara mendalam merupakan bentuk wawancara yang dilakukan untuk

menggali informasi dari informan secara detail tentang sesuatu yang spesifik. Wawancara mendalam biasanya menggunakan waktu lebih lama dan seringkali tidak cukup hanya satu kali wawancara.

Page 42: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 - 42 Unit 8

Daftar Pustaka Arikunto S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Babbie, R. Eal. (1973). Survey Reseach Metods. CaliforniaWadswotrh Publishing

Co. Borg Walter, R & Gall Joyce, P. (2003). Educational Research An Introduction.

Sevent Edition. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Cartwright Carol, A & Cartwright, GP. (1998). Developing Observation Skilsl. USA:

Longman Inc. Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek

Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti. Gay, L.R. (1981). Educational Research and Competencies for Analysis &

Application. Toronto: Charles E. Merrill Publishing Company. Hopkins, D. (1993). A Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham: Open

University Press. Kerlinger Fred, N. (1993). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press. Mantja, W. (1993). Teknik Catatan Lapangan. Makalah pada Lokakarya Penelitian

Kualitatif Tingkat Lanjut Bagi Tenaga Fungsional Akademik IKIP Malang Angkatan I tahun 1992/1993.

McMillan James, H & Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Conceptual

Introduction. Fifth Edition. USA: Addision Wesley Longman, Inc.

Page 43: PENGUMPULAN DATA DALAM PTK · PDF fileyang lebih dikenal dengan teknik studi dokumenter. Dalam pelaksanaan tugas Anda sehari-hari, ... melakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Penelitian Pendidikan SD 8 - 43

Moleong Lexy, J. (1991). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurkancana, W. dan Sumartana, P.P.N. (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya:

Usaha Nasional. Patton Michel, Q. (1987). Qualitative Evaluation Methods. Baverly Hills: Sage

Publication. Raka Joni, T., Kardiawarman., Hadisubroto, T. (1998). Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Bagian Pertama: Konsep Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah.

Wardani, I G.A.K. (2003). Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.