pengumuman hasil kegiatan - equalityindonesia.com penilikan phpl/285... · h. masa berlaku...
TRANSCRIPT
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN
PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
Nomor : 285/EQ.SHPK/V/2018
LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Kedua Penilaian
Kinerja PHPL terhadap:
Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat
disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:
Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia
Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
No Telp. : +62 251 7550722
Fax. : +62 251 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Bogor, 03 Mei 2018
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S. Hut
Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan
Nama Auditee : Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah
Lokasi : Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur
Izin Hak Pengelolaan : PP No. 72 Tahun 2010
Luas : ±635.857,88 Hektar
Tanggal Pelaksanaan : 28 Maret s.d. 12 April 2018
Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus,
sehingga Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Tengah berhak mempertahankan kelanjutan
sertifikat PHPL.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 34
1. Identitas LPPHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722
Nomor Fax : 0251-7550724
E-mail : [email protected]; [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Tim Audit :
Tim 1 (satu)
1. Asep Kurniawan, S.Hut. (Lead Auditor/Auditor Produksi)
2. Teguh Pribowo, S.E. (Auditor Prasyarat)
3. Irvan, S.Hut. (Auditor Ekologi)
4. Amir Fadhilah, S.Sos, M.Si. (Auditor Sosial)
5. Hari Seno Aji, S.Hut. (Auditor VLK)
Tim 2 (dua)
1. Yudi Herdiana, A.Md. (Lead Auditor/Auditor Produksi)
2. Setiaji Hery S, S.Hut. (Auditor Prasyarat)
3. Abdul Khalim, S.P. (Auditor Ekologi)
4. Dr. Tatan Sukwika, S.P, M.Si. (Auditor Sosial)
5. Kiki Sri Rejeki, S.Hut. (Auditor VLK)
g. Tim Pengambil Keputusan :
1. Ir. Agustri Warsono (Pengambil Keputusan)
2. Amin Muchakim, S.Hut. (Peninjau Bidang Prasyarat, Produksi dan VLK)
3. Ir. Muchlis Hidayat (Peninjau Bidang Ekologi)
4. Wiyono T. Putro, S.Hut., M.Si. (Peninjau Bidang Sosial)
2. Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Hak Pengelolaan : Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Tengah
b. Nomor dan Tanggal SK : PP Nomor 72 Tahun 2010
tanggal 22 Oktober 2010
c. Luas dan Lokasi : ± 635.857,88 Ha
Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur
d. Nomor telepon/faks/E-mail :
e. Alamat :
- Kantor Divisi Regional : Jl. Pahlawan No. 15-17 Semarang 50243
RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/ PENILIKAN/ DAN RE-SERTIFIKASI
KINERJA PHPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 34
Telp: (024) 8413631 (hunting);
Fax: (024) 8443142
- Kantor Pusat : Gd. Manggala Wanabakti, Blok VII
Lt. 8-11. Jl. Gatot Soebroto,
Jakarta Selatan.
f. Susunan Pengurus :
Ketua Dewan Pengawas : Bambang Hedroyono
Anggota Dewan Pengawas : Yusra Iwata Alsa
Adiari Nurcahyanto
Upik Rosalina Wasrin
Akhmad Sukardi
Wawan Siswantono
S.Widjornarko
Direktur Utama : Denaldy M. Mauna
Direktur SDM Umum & IT : Endang Suraningsih
Direktur operasional : Hari Priyanto
Direktur Keuangan : Sugiarti
Direktur Perencanaan,
Pengembangan, Bisnis : Agus Setya Prastawa
Kepala Dire Jateng : Adi Pradana
g. Nomor S-PHPL/S-LK : 040.1/EQC-PHPL/V/2017
h. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 18 Mei 2016 s.d. 17 Mei 2021
Tanggal revisi 10 Mei 2017
3. Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I - Tidak dilakukan audit tahap I karena kegiatan
penilikan
Koordinasi dengan Instansi
Kehutanan
28 Maret 2018 dan
12 April 2018
Koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah yang
diwakili oleh Ibu Evy Marina (Kasie PPIK) dan
Bapak Slamet Rohadi (Kabid Penataan dan
Pemanfaatan Hutan).
Entry Meeting : Koordinasi bertujuan untuk
menyampaikan rencana kegiatan penilikan
kinerja PHPL di Perum Perhutani Divisi Regional
Jawa Tengah (Auditee) dan minta masukan
terkait dengan kinerja Auditee selama ini,
khususnya di 4 (empat) KPH contoh, yaitu :
KPH Pekalongan Timur, KPH Randublatung,
KPH Kedu Selatan, dan KPH Cepu.
Exit Meeting : Koordinasi bertujuan
menyampaikan hasil sementara penilikan
kinerja PHPL atas masukan terkait dengan
kinerja Auditee.
Konsultasi Publik -
Tidak dilakukan konsultasi publik karena kegiatan
penilikan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 34
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan Pembukaan 28 Maret 2018 Pertemuan dilaksanakan di Kantor Perum
Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah di Jl.
Pahlawan No. 15-17 Semarang Provinsi Jawa
Tengah.
Perkenalan anggota Tim Auditor,
menyampaikan tujuan dan ruang lingkup
penilaian, menyampaikan jadwal/rencana kerja
penilaian, menyampaikan metodologi dan
prosedur penilaian, serta mengkonfirmasikan
kepada Auditee tentang tanggal, waktu,
tempat, dan peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan
pembuatan BAP yang dilampiri dengan
notulensi kegiatan dan daftar hadir.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
29 Maret 2018 sd. 11
April 2018
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan
dokumen Auditee dan menganalisis
menggunakan kriteria dan indikator pada
Lampiran 1.4 dan Lampiran 2.1 Peraturan
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor: P.14/PHPL/Set/4/2016.
Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit
melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik,
dan menganalisis menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.4 dan Lampiran 2.1
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor: P.14/PHPL/Set/4/
2016.
Verifikasi dan observasi lapangan dilaksanakan
di 4 (empat) KPH contoh, yaitu : KPH
Pekalongan Timur, KPH Randublatung, KPH
Kedu Selatan, dan KPH Cepu.
Pertemuan Penutupan 12 April 2018 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Auditee atas bantuan dan kerjasamanya
selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.
Memberitahukan temuan observasi dan
ketidaksesuaian.
Membacakan atau memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian (jika ada).
Pertemuan Penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP yang dilampiri dengan
notulensi kegiatan dan daftar hadir.
Pengambilan Keputusan 26 April 2018 Rapat pengambil keputusan untuk meninjau
dokumen penilaian yang diajukan untuk menjamin
bahwa penilaian dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY
Indonesia.
4. Resume Hasil Penilaian Unit Contoh/KPH:
1. KPH PEKALONGAN TIMUR
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan Pemegang
Hak Pengelolaan
BAIK Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata
batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.
Realisasi tata batas 100% (tata batas sudah temu
gelang).
Terdapat masalah tenurial, namun ada rencana,
monitoring dan upaya penyelesaian dan ada
penurunan tingkat konflik tenurial dari waktu ke
waktu.
diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
Tedapat bukti upaya Auditee untuk mendata &
melaporkan seluruh penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan kepada pihak-pihak terkait.
1.2. Komitmen Pemegang Hak
Pengelolaan
BAIK Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai
dengan kerangka PHL.
Sosialisasi dilakukan mulai dari level pemegang izin
dan masyarakat setempat, serta ada bukti
pelaksanaan.
Implementasi PHL sebagian sesuai dengan visi dan
misi PHL.
1.3. Jumlah dan kecukupan
tenaga profesional bidang
kehutanan pada seluruh
tingkatan untuk mendukung
pemanfaatan, implementasi,
penelitian, pendidikan dan
latihan.
BAIK Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di
lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan
pengelolaan hutan dan jumlahnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM > 70% dari
rencana sesuai kebutuhan.
Dokumen ketenagakerjaan tersedia dengan lengkap.
1.4. Kapasitas dan mekanisme
untuk perencanaan, pelaksa-
naan, pemantauan periodik,
evaluasi, dan penyajian umpan
balik mengenai kemajuan
pencapaian (Kegiatan) Peme-
gang Hak Pengelolaan.
BAIK Tersedia struktur organisasi dan job description yang
sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan
oleh Direksi.
Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.
Organisasi SPI/internal auditor ada, dan berjalan
dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan.
Ada sebagian tindakan pencegahan dan perbaikan
manajemen yang konsisten berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
1.5. Persetujuan Atas Dasar
Informasi Awal Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK Kegiatan RTT yang akan mempengaruhi kepentingan
hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan
persetujuan atas dasar informasi awal yang
memadai.
Terdapat persetujuan dalam proses tatabatas dari
para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari para pihak.
Terdapat sebagian persetujuan dalam proses
penetapan kawasan lindung dari para pihak.
2. Produksi
2.1. Penataan Areal Kerja
Jangka Panjang dalam
Pengelolaan Hutan Lestari.
BAIK Auditee memiliki dokumen RPKH yang sudah
disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun
berdasarkan hasil risalah areal produksi efektif yang
realistis/benar.
Penataan areal kerja (blok RTT dan petak) sebagian
sesuai dengan RPKH.
Seluruh tanda batas petak dapat dikenali di
lapangan
2.2. Tingkat pemanenan lestari BAIK Auditee memiliki data potensi tegakan dalam kelas
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
untuk setiap jenis hasil hutan
kayu utama dan nir kayu pada
setiap tipe ekosistem.
hutan yang menggambarkan kondisi lapangan.
Terdapat perhitungan etat berdasarkan tabel volume
tegakan yang berlaku.
Terdapat rencana pengaturan tebangan
berdasarkan hasil perhitungan etat yang digunakan
dalam penyusunan RTT.
2.3. Pelaksanaan penerapan
tahapan sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi hutan
BAIK SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Terdapat implementasi seluruh SOP tahapan sistem
silvikultur.
Rata-rata potensi tebangan A berdasarkan RPKH
dalam bagan tebang (sesuai dengan Kelas
Perusahaan) >80 m3/Ha.
Tingkat permudaan tanaman dalam jumlah yang
mampu menjamin kelestarian hasil hutan
(keberhasilan tanaman = 75% pada tahun ke 3)
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi ramah
lingkungan untuk pemanfaatan
hutan.
BAIK Tersedia SOP pengelolaan hutan ramah lingkungan
untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan dan
isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 3 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau
pengelolaan hutan .
Faktor Eksploitasi (FE) = 0,70.
2.5. Realisasi penebangan
sesuai dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/pemanfaatan pada
areal kerjanya.
SEDANG Dokumen RTT tebang habis (A), tebangan
pembangunan (B) dan tebangan penjarangan (E)
sebagian berdasarkan RPKH yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
Peta RTT sebagian sesuai dengan peta lampiran
RPKH.
Penandaan batas tebangan sesuai dengan peta
kerja.
Realisasi volume tebangan total mencapai > 70%
namun realisasi tebangan per jenis <70% dari
rencana RTT Tebangan) pada lokasi yang sesuai
dengan RTT yang disahkan serta tidak melebihi luas
yang direncanakan.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang memadai dan
memenuhi kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian dan
pengembangan, serta
peningkatan kemampuan
sumber daya manusia.
BAIK Likuiditas dan Solvabilitas >150%, Rentabilitas :
positif, serta Catatan Kantor Akuntan Publik
terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir
Wajar Tanpa Pengecualian.
Realisasi alokasi dana > 80% dari kebutuhan kelola
hutan yang seharusnya.
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan
diberikan secara proporsional (perbedaan 10 - 20%).
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar namun tidak sesuai
dengan tata waktu.
Realisasi modal kegiatan pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong
di areal pemegang hak pengelolaan mencapai 60% -
80% dari rencana .
Realisasi kegiatan penanaman > 70 % dari yang
direncanakan dalam RTT.
3. Ekologi
Indikator 3.1 Keberadaan,
Kemantapan Dan Kondisi
Kawasan Lindung Pada Setiap
BAIK Luas kawasan lindung (55,38 % sesuai dengan
dokumen peren-canaan yang ada yaitu DPPL dan
RPKH; dan seluruh-nya sesuai dengan kondisi
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Tipe Hutan. biofisiknya.
Seluruh kawasan lindung (100 %) telah ditatabatas.
Tanda batas di lapangan berupa markir, pal batas
dan pemasangan papan nama terlihat jelas.
Kondisi Kawasan lindung yang masih berhutan
mencapai (96 %) dari total luas keseluruhan KL.
Kegiatan sosialisasi tentang keberadaan kawasan
lindung telah dilakukan kepada 60 % Lem-baga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan
ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung sesuai
RKL.
Indikator 3.2 Perlindungan Dan
Pengamanan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur perlindungan dan pengamanan
hutan yang mencakup seluruh jenis gangguan yang
ada.
Jumlah sarana prasarana tidak sesuai dengan
ketentuan tetapi jenis dan fungsinya sesuai.
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
dan kualifikasi personil yang memadai sesuai
dengan ketentuan.
Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui
tindakan tertentu (preemptif/ preventif/represif)
dengan mempertim-bangkan seluruh jenis gangguan
yang ada.
Indikator 3.3 Pengelolaan Dan
Pemantauan Dampak Terhadap
Tanah Dan Air Akibat
Pemanfaatan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup
seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan.
Tersedianya sarana pengelolaan dan pemantauan
sesuai dengan ketentuan dan/atau dokumen
perencanaan lingkungan serta berfungsi dengan
baik.
Tersedia jumlah dan kualifikasi personil yang
memadai sesuai dengan ketentuan.
Tersedia dokumen perencanaan pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air dan
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.
Tersedia dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air dan
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.
Tidak terdapat indikasi terjadinya dampak yang
besar dan penting terhadap tanah dan air.
Indikator 3.4 Identifikasi
Spesies Flora Dan Fauna Yang
Dilindungi Dan/Atau Langka,
Jarang, Terancam Punah, Dan
Endemik.
BAIK Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat diareal hak
pengelolaan.
Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
hak pengelolaan diantaranya dengan HCVF.
Indikator 3.5 Pengelolaan Flora
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Prosedur pengelolaan flora tersedia untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
Terdapat implementasi pengelolaan flora untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
diareal pemegang izin.
Berdasarkan DSI, tidak ada indikasi gangguan
terhadap kondisi seluruh species flora dilindungi
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan
endemik yang terdapat diareal hak pengelolaan.
Indikator 3.6 Pengelolaan Fauna
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Prosedur pengelolaan fauna tersedia untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
Terdapat implementasi pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
diareal pemegang izin.
Berdasarkan DSI, tidak ada indikasi gangguan
terhadap kondisi seluruh species fauna dilindungi
dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan
endemik yang terdapat diareal hak pengelolaan.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/unit manajemen
dengan kawasan masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
BAIK Auditee memiliki dokumen/ laporan yang lengkap
mengenaipola penguasaan dan pemanfaatan SDA/ ,
identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat setempat, dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegang hak pengelolaan.
Auditee memiliki mekanisme penataan batas/
rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan
mekanisme penyelesaian konflik batas kawasan
yang disepakati para pihak.
Auditee memiliki mekanisme mengenai pengakuan
hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan
masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.
Auditee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang hak pengelolaan dengan batas
kawasan yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/
setempat.
Auditee memiliki dokumen persetujuan para pihak
dan konflik dapat dikelola dengan baik.
4.2. Implementasi
tanggungjawab sosial
perusahaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
BAIK Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap
menyangkut tanggungjawab sosial Pemegang hak
pengelolaan sesuai dengan peraturan perundangan
yang relevan/berlaku.
Auditee memiliki mekanisme yang lengkap & legal
tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang hak
pengelolaan terhadap masyarakat.
Auditee memiliki bukti lengkap pelaksanaan
kegiatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat
mengenai hak dan kewajiban pemegang hak
pengelolaan terhadap masyarakat dalam mengelola
SDH.
Auditee memiliki sebagian bukti realisasi
pemenuhan tanggungjawab social terhadap
masyarakat.
Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang
lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial
pemegang izin termasuk ganti rugi.
4.3. Ketersediaan mekanisme
dan implementasi distribusi
manfaat yang adil antar para
Pihak
BAIK Auditee memiliki data dan informasi yang lengkap
dan jelas tentang masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Auditee memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan
jelas mengenai peningkatan peranserta dan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
aktivitas ekonomi masyaraka.
Auditee memiliki dokumen rencana pemegang hak
pengelolaan mengenai kegiatan peningkatan
peranserta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang
lengkap dan jelas.
Auditee memiliki bukti implementasi sebagian besar
(59,63%) kegiatan peningkatan peranserta dan
aktivitas ekonomi masyarakat hokum adat dan/atau
masyarakat setempat oleh pemegang hak
pengelolaan.
Auditee memiliki bukti dokumen/ laporan mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak
yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4. Keberadaan mekanisme
resolusi konflik yang handal
BAIK Auditee memiliki mekanism eresolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
Auditee memiliki peta konflik yang lengkap dan jelas
serta didukung kesepakatan dalam proses
penyelesaian konflik.
Auditee memiliki organisasi, sumber daya manusia
yang menangani resolusi konflik serta memiliki
sumberdana yang cukup untuk mengelola konflik.
Auditee memiliki dokumen laporan penangan
konflik yang lengkap dan jelas.
4.5. Perlindungan, pengem-
bangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja
BAIK Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan
industrial dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan seluruh rencana
pengembangan kompetensi bagi karyawan.
Auditee memiliki dokumen jenjang karir dan
diimplementasikan seluruhnya.
Auditee telah memiliki dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya.
B. Verifikasi Legalitas Kayu
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu
menunjukkan keabsahan Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) dan izin lain
yang berada dalam kawasan
hutan yang dikelola IUPHHK.
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK Hak Pengelolaan
dipenuhi seluruhnya.
Verifier 1.1.1.b. Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan
yang sah diluar kegiatan Hak Pengelolaan.
2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan
Rencana Kerja Tahunan
(RKT/Bagan Kerja/RTT)
disahkan oleh yang berwenang
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan dokumen RPKH dan
RTT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.
Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang
dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti
keberadaannya di lapangan.
Peta petak/blok tebangan disahkan (self approval),
posisi petak/blok tebangan benar dan terbukti di
lapangan.
2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mempunyai
rencana kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
MEMENUHI Keabsahan dan kelengkapan dokumen RPKH
dipenuhi seluruhnya.
verifier 2.2.1.b Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat
Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di–
LHP-kan
MEMENUHI Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh
petugas yang berwenang.
Dokumen LHP sesuai dengan buku ukur kayu dan
fisik kayunya serta dapat ditelusuri dilapangan.
3.1.2. Seluruh kayu yang
diangkut keluar areal izin
dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Kayu yang diangkut dari lokasi tebangan (TP) ke TPK
serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi
dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai
ketentuan.
3.1.3. Pembuktian asal usul
kayu bulat (KB) dari IUPHHKHA
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.1.4. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mampu membuk-
tikan adanya catatan angkutan
kayu ke luar TPK
MEMENUHI Tersedia dokumen angkutan (SKSHHK) yang
lengkap dan sah (dibuat oleh petugas yang
berwenang).
3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
3.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menunjukkan bukti
pelunasan Dana Reboisasi (DR)
dan/atau Provisi Sumberdaya
Hutan (PSDH)
MEMENUHI Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif)
sesuai dengan LHP yang disahkan.
PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan
dokumen SPP.
Pembayaran PSDH sesuai dengan persyaratan
ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.
3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan yang mengirim
kayu bulat antar pulau memiliki
pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar
(PKAPT).
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat
yang menggunakan kapal harus
kapal yang berbendera
Indonesia dan memiliki izin yang
sah
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.4.1 Tanda V-legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menggunakan Tanda V-Legal sesuai
ketentuan.
4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah memiliki
dokumen AMDAL/DPPL/UKL-
UPL meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan sesuai
peraturan yang berlaku meliputi
seluruh areal kerjanya
MEMENUHI Tersedia dokumen lingkungan yang lengkap untuk
seluruh areal kerja dan telah disahkan.
Proses penyusunan dokumen lingkungan telah
sesuai ketentuan yang berlaku.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan memiliki laporan
pelaksanaan RKL dan RPL yang
menunjukkan penerapan
tindakan untuk mengatasi
dampak lingkungan dan
menyediakan manfaat sosial
MEMENUHI Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(RKL/RPL) terdapat dalam dokumen DPPL yang
telah disahkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen tersebut.
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak
penting yang terjadi di lapangan.
5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan Implemen-
tasi K3
MEMENUHI Tersedia pedoman/ prosedur K3, struktur organisasi
dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung
jawab dalam implementasi pedoman K3.
Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan
berfungsi baik.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja
secara lengkap dan upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.
5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat
bagi pekerja
MEMENUHI Terdapat serikat pekerja
5.2.2. Adanya Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan (PP)
MEMENUHI Tersedia dokumen PKB yang mengatur hak-hak
pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang
berwenang.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di bawah
umur
MEMENUHI Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Nilai Kinerja PHPL KPH Pekalongan Timur sebesar 98,48%, masuk
dalam kelas nilai 80 - 100% dengan predikat kinerja “BAIK”.
2. KPH RANDUBLATUNG
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan Pemegang
Hak Pengelolaan
BAIK Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata
batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.
Realisasi tata batas 100% (tata batas sudah temu
gelang).
Terdapat masalah tenurial, namun ada rencana,
monitoring dan upaya penyelesaian serta ada
penurunan tingkat konflik tenurial dari waktu ke
waktu.
diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
Tedapat bukti upaya Auditee untuk mendata &
melaporkan seluruh penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan kepada pihak-pihak terkait.
1.2. Komitmen Pemegang Hak
Pengelolaan
BAIK Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai
dengan kerangka PHL.
Sosialisasi dilakukan mulai dari level pemegang hak
pengelolaan dan masyarakat setempat, serta ada
bukti pelaksanaan.
Implementasi PHL sebagian sesuai dengan visi dan
misi PHL.
1.3. Jumlah dan kecukupan
tenaga profesional bidang
kehutanan pada seluruh
tingkatan untuk mendukung
pemanfaatan, implementasi,
penelitian, pendidikan dan
latihan.
BAIK Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di
lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan
pengelolaan hutan dan jumlahnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM > 70% dari
rencana sesuai kebutuhan.
Dokumen ketenagakerjaan tersedia dengan lengkap.
1.4. Kapasitas dan mekanisme
untuk perencanaan, pelaksa-
naan, pemantauan periodik,
evaluasi, dan penyajian umpan
balik mengenai kemajuan
pencapaian (Kegiatan) Peme-
gang Hak Pengelolaan.
BAIK Tersedia struktur organisasi dan job description yang
sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan
oleh Direksi.
Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.
Organisasi SPI/internal auditor ada, dan berjalan
dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan.
Ada tindakan pencegahan dan perbaikan
manajemen yang konsisten berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.5. Persetujuan Atas Dasar
Informasi Awal Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK Kegiatan RTT yang akan mempengaruhi kepentingan
hak-hak masyarakat setempat telah
dikomunikasikan dan mendapatkan persetujuan
atas dasar informasi awal yang memadai.
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari
para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses penetapan
kawasan lindung dari para pihak.
2. Produksi
2.1. Penataan Areal Kerja
Jangka Panjang dalam
Pengelolaan Hutan Lestari.
BAIK Auditee memiliki dokumen RPKH yang sudah
disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun
berdasarkan hasil risalah areal produksi efektif yang
realistis/benar.
Penataan areal kerja (blok RTT dan petak) sesuai
dengan RPKH.
Seluruh tanda batas petak dapat dikenali di
lapangan.
2.2. Tingkat pemanenan lestari
untuk setiap jenis hasil hutan
kayu utama dan nir kayu pada
setiap tipe ekosistem.
BAIK Auditee memiliki data potensi tegakan dalam kelas
hutan yang menggambarkan kondisi lapangan.
Terdapat perhitungan etat berdasarkan tabel volume
tegakan yang berlaku.
Terdapat rencana pengaturan tebangan
berdasarkan hasil perhitungan etat yang digunakan
dalam penyusunan RTT.
2.3. Pelaksanaan penerapan
tahapan sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi hutan
BAIK SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Terdapat implementasi seluruh SOP tahapan sistem
silvikultur.
Rata-rata potensi tebangan A berdasarkan RPKH
dalam bagan tebang (sesuai dengan Kelas
Perusahaan) > 80 m3/Ha.
Tingkat permudaan tanaman dalam jumlah yang
mampu menjamin kelestarian hasil hutan
(keberhasilan tanaman = 75% pada tahun ke 3).
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi ramah
lingkungan untuk pemanfaatan
hutan.
BAIK Tersedia SOP pemanfaatan/ pengelolaan hutan
ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan
pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk
karakteristik kondisi setempat.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 3 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau
pengelolaan hutan.
Faktor Eksploitasi (FE) = 0,70
2.5. Realisasi penebangan
sesuai dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/pemanfaatan pada
areal kerjanya.
BAIK Dokumen RTT tebang habis (A), tebangan
pembangunan (B) dan tebangan penjarangan (E)
sebagian tidak berdasarkan RPKH yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang.
Peta RTT sebagian sesuai dengan peta lampiran
RPKH.
Penandaan batas tebangan sesuai dengan peta
kerja.
Realisasi volume tebangan total dan per jenis
tebangan > 70% dari rencana RTT Tebangan) pada
lokasi yang sesuai dengan RTT yang disahkan serta
tidak melebihi luas yang direncanakan.
2.6. Tingkat investasi dan BAIK Likuiditas >150%, Solvabilitas >150%, Rentabilitas :
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
reinvestasi yang memadai dan
memenuhi kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian dan
pengembangan, serta
peningkatan kemampuan
sumber daya manusia.
positif, dan Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap
Laporan Keuangan tahun buku terakhir Wajar Tanpa
Pengecualian.
Realisasi alokasi dana > 80% dari kebutuhan kelola
hutan yang seharusnya.
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan
diberikan secara proporsional (perbedaan 10 - 20%.
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar namun tidak sesuai
dengan tata waktu.
Realisasi modal kegiatan penanaman tanaman
pokok dan tanaman pengisi mencapai >80%.
Realisasi penanaman > 70 % dari yang
direncanakan dalam RTT.
3. Ekologi
Indikator 3.1 Keberadaan,
Kemantapan Dan Kondisi
Kawasan Lindung Pada Setiap
Tipe Hutan.
BAIK Luas kawasan lindung (10,24 %) sesuai dengan
dokumen perencanaan yang ada seperti DPPL dan
RPKH; dan seluruhnya sesuai dengan kondisi
biofisiknya.
Penandaan batas kawasan lindung yang dapat
dikenali dilapangan berupa PAL mrncapai 92%.
Sedangkan yang berupa marker telah dilakukan
penandaan 100 % namun dikenali dilapangan
sebesar 90%.
Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencakup
85,04 %.
Sosialisasi tentang keberadaan kawasan lindung
sudah dilaksanakan kepada 88 % Lembaga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sekitar hutan.
Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan
ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung sesuai
RKL.
Indikator 3.2 Perlindungan Dan
Pengamanan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur perlindungan dan pengamanan
hutan yang mencakup seluruh jenis gangguan yang
ada.
Jenis dan jumlah sarana prasarana perlindungan
tidak sesuai dengan ketentuan tetapi fungsinya
sesuai.
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
dan kualifikasi personil yang memadai sesuai
dengan ketentuan.
Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan
diimplementasikan melalui tindakan tertentu
(preemptif/ preventif/ represif) dengan
mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang
ada.
Indikator 3.3 Pengelolaan Dan
Pemantauan Dampak Terhadap
Tanah Dan Air Akibat
Pemanfaatan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup
seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan.
Tersedianya sarana pengelolaan dan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air sesuai dengan
dokumen perencanaan lingkungan (DPPL) serta
berfungsi dengan baik.
Tersedia personil/SDM pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air
dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai sesuai
dengan ketentuan.
Tersedia dokumen perencanaan pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air dan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.
Terdapat dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air tetapi hanya
sebagian yang diimplementasikan.
Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan
penting terhadap tanah dan air, serta ada upaya
pengelolaan dampak sesuai ketentuan.
Indikator 3.4 Identifikasi
Spesies Flora Dan Fauna Yang
Dilindungi Dan/Atau Langka,
Jarang, Terancam Punah, Dan
Endemik.
BAIK Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Indikator 3.5 Pengelolaan Flora
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan flora untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik.
Terdapat implementasi pengelolaan flora untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
di areal pemegang hak pengelolaan.
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Indikator 3.6 Pengelolaan Fauna
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik.
Terdapat implementasi pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
di areal pemegang hak pengelolaan.
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang hak pengelolaan.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/unit manajemen
dengan kawasan masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
BAIK Auditee telah memiliki dokumen/laporan yang
lengkap mengenai pola penguasaan dan
pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-
hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan
SDH oleh pemegang hak pengelolaan.
Auditee telah memiliki mekanisme penataan
batas/rekonstruksi batas kawasan secara
partisipatif dan konflik batas kawasan yang
disepakati para pihak.
Auditee telah memiliki mekanisme mengenai
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat
dan masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.
Auditee telah memilki bukti-bukti tentang luas dan
batas kawasan pemegang hak pengelolaan dengan
batas kawasan yang dimiliki oleh masyarakat hukum
adat/ setempat.
Auditee telah memiliki persetujuan oleh sebagian para
pihak dan masih terdapat konflik.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.2. Implementasi
tanggungjawab sosial
perusahaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
BAIK Auditee telah memeiliki dokumen yang lengkap
menyangkut tanggung jawab sosial pemegang hak
pengelolaan sesuai dengan peraturan perundangan
yang relevan/berlaku.
Auditee teleh memiliki mekanisme yang lengkap &
legal tentang pemenuhan kewajiban sosial
pemegang hak pengelolaan terhadap masyarakat.
Auditee telah memiliki bukti lengkap pelaksanaan
kegiatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat
mengenai hak dan kewajiban pemegang hak
pengelolaan terhadap masyarakat dalam mengelola
SDH.
Auditee teleh memiliki sebagian bukti tentang realisasi
pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat.
Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang
lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial
pemegang hak pengelolaan termasuk ganti rugi.
4.3. Ketersediaan mekanisme
dan implementasi distribusi
manfaat yang adil antar para
Pihak
BAIK Auditee telah memiliki data dan informasi yang
lengkap & jelas tentang masyarakat hukum adat
dan/ atau masyarakat setempat yang terlibat,
tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan
SDH.
Auditee telah memiliki mekanisme yang legal,
lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran
serta dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang
hak pengelolaan mengenai kegiatan peningkatan
peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang
lengkap dan jelas.
Auditee telah memiliki bukti implementasi sebagian
(45%) kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat oleh pemegang hak pengelolaan
Audite telah memiliki bukti dokumen/Laporan
mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada
para pihak yang lengkap dan terdokumentasi
dengan baik.
4.4. Keberadaan mekanisme
resolusi konflik yang handal
BAIK Auditee telah memiliki konflik dan tersedia peta
konflik yang lengkap dan jelas atau Tidak terdapat
konflik.
Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya
manusia, dan pendanaan yang cukup untuk
mengelola konflik.
Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya
manusia, dan pendanaan yang cukup untuk
mengelola konflik.
Auditee telah memiliki dokumen/laporan
penanganan konflik yang lengkap dan jelas.
4.5. Perlindungan, pengem-
bangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja
BAIK Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan
industrial dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan seluruh rencana
pengembangan kompetensi.
Auditee telah memilki dokumen standar jenjang karir
dan telah diimplementasikan seluruhnya.
Auditee telah memiliki dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya.
B. Verifikasi Legalitas Kayu
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu
menunjukkan keabsahan Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) dan izin lain
yang berada dalam kawasan
hutan yang dikelola IUPHHK.
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK Hak Pengelolaan
dipenuhi seluruhnya.
Verifier 1.1.1.b. Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan
yang sah diluar kegiatan Hak Pengelolaan.
2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan
Rencana Kerja Tahunan
(RKT/Bagan Kerja/RTT)
disahkan oleh yang berwenang
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan dokumen RPKH dan
RTT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.
Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang
dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti
keberadaannya di lapangan.
Peta petak/blok tebangan disahkan (self approval),
posisi petak/blok tebangan benar dan terbukti di
lapangan.
2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mempunyai
rencana kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
MEMENUHI Keabsahan dan kelengkapan dokumen RPKH
dipenuhi seluruhnya.
verifier 2.2.1.b Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat
Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di–
LHP-kan
MEMENUHI Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh
petugas yang berwenang.
Dokumen LHP sesuai dengan buku ukur kayu dan
fisik kayunya serta dapat ditelusuri dilapangan.
3.1.2. Seluruh kayu yang
diangkut keluar areal izin
dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Kayu yang diangkut dari lokasi tebangan (TP) ke TPK
serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi
dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai
ketentuan.
3.1.3. Pembuktian asal usul
kayu bulat (KB) dari IUPHHKHA
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.1.4. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mampu membuk-
tikan adanya catatan angkutan
kayu ke luar TPK
MEMENUHI Tersedia dokumen angkutan (SKSHHK) yang
lengkap dan sah (dibuat oleh petugas yang
berwenang).
3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
3.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menunjukkan bukti
pelunasan Dana Reboisasi (DR)
dan/atau Provisi Sumberdaya
Hutan (PSDH)
MEMENUHI Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif)
sesuai dengan LHP yang disahkan.
PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan
dokumen SPP.
Pembayaran PSDH sesuai dengan persyaratan
ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.
3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan yang mengirim
kayu bulat antar pulau memiliki
pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar
(PKAPT).
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat
yang menggunakan kapal harus
kapal yang berbendera
Indonesia dan memiliki izin yang
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 16 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
sah
3.4.1 Tanda V-legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menggunakan Tanda V-Legal sesuai
ketentuan.
4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah memiliki
dokumen AMDAL/DPPL/UKL-
UPL meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan sesuai
peraturan yang berlaku meliputi
seluruh areal kerjanya
MEMENUHI Tersedia dokumen lingkungan yang lengkap untuk
seluruh areal kerja dan telah disahkan.
Proses penyusunan dokumen lingkungan telah
sesuai ketentuan yang berlaku.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan memiliki laporan
pelaksanaan RKL dan RPL yang
menunjukkan penerapan
tindakan untuk mengatasi
dampak lingkungan dan
menyediakan manfaat sosial
MEMENUHI Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(RKL/RPL) terdapat dalam dokumen DPPL yang
telah disahkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen tersebut.
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak
penting yang terjadi di lapangan.
5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan Implemen-
tasi K3
MEMENUHI Tersedia pedoman/ prosedur K3, struktur organisasi
dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung
jawab dalam implementasi pedoman K3.
Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan
berfungsi baik.
Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja
secara lengkap dan upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.
5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat
bagi pekerja
MEMENUHI Terdapat serikat pekerja
5.2.2. Adanya Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan (PP)
MEMENUHI Tersedia dokumen PKB yang mengatur hak-hak
pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang
berwenang.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di bawah
umur
MEMENUHI Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Nilai Kinerja PHPL KPH Randublatung sebesar 100%, masuk dalam
kelas nilai 80 - 100% dengan predikat kinerja “BAIK”.
3. KPH KEDU SELATAN
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan Pemegang
Hak Pengelolaan
BAIK Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata
batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.
Realisasi tata batas 100% (tata batas sudah temu
gelang).
Terdapat masalah tenurial, namun ada rencana,
monitoring dan upaya penyelesaian dan ada
penurunan tingkat konflik tenurial dari waktu ke
waktu.
diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
Tedapat bukti upaya Auditee untuk mendata &
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 17 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
melaporkan seluruh penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan kepada pihak-pihak terkait.
1.2. Komitmen Pemegang Hak
Pengelolaan
BAIK Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai
dengan kerangka PHL.
Sosialisasi dilakukan mulai dari level pemegang izin
dan masyarakat setempat, serta ada bukti
pelaksanaan.
Implementasi PHL sebagian sesuai dengan visi dan
misi PHL.
1.3. Jumlah dan kecukupan
tenaga profesional bidang
kehutanan pada seluruh
tingkatan untuk mendukung
pemanfaatan, implementasi,
penelitian, pendidikan dan
latihan.
BAIK Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di
lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan
pengelolaan hutan dan jumlahnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM > 70% dari
rencana sesuai kebutuhan.
Dokumen ketenagakerjaan tersedia dengan lengkap.
1.4. Kapasitas dan mekanisme
untuk perencanaan, pelaksa-
naan, pemantauan periodik,
evaluasi, dan penyajian umpan
balik mengenai kemajuan
pencapaian (Kegiatan) Peme-
gang Hak Pengelolaan.
BAIK Tersedia struktur organisasi dan job description yang
sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan
oleh Direksi.
Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.
Organisasi SPI/internal auditor ada, dan berjalan
dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan.
Ada tindakan pencegahan dan perbaikan
manajemen yang konsisten berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
1.5. Persetujuan Atas Dasar
Informasi Awal Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK Kegiatan RTT yang akan mempengaruhi kepentingan
hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan
persetujuan atas dasar informasi awal yang
memadai.
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari
para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses penetapan
kawasan lindung dari para pihak.
2. Produksi
2.1. Penataan Areal Kerja
Jangka Panjang dalam
Pengelolaan Hutan Lestari.
BAIK Auditee memiliki dokumen RPKH yang sudah
disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun
berdasarkan hasil risalah areal produksi efektif yang
realistis/benar.
Penataan areal kerja (blok RTT dan petak) sebagian
sesuai dengan RPKH.
Seluruh tanda batas petak dapat dikenali di
lapangan.
2.2. Tingkat pemanenan lestari
untuk setiap jenis hasil hutan
kayu utama dan nir kayu pada
setiap tipe ekosistem.
BAIK Auditee memiliki data potensi tegakan dalam kelas
hutan yang menggambarkan kondisi lapangan.
Terdapat perhitungan etat berdasarkan tabel volume
tegakan yang berlaku.
Terdapat rencana pengaturan tebangan
berdasarkan hasil perhitungan etat yang digunakan
dalam penyusunan RTT.
2.3. Pelaksanaan penerapan
tahapan sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi hutan
BAIK SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Terdapat implementasi seluruh SOP tahapan sistem
silvikultur.
: Rata-rata potensi tebangan A berdasarkan RPKH
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 18 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dalam bagan tebang (sesuai dengan Kelas
Perusahaan) >80 m3/Ha.
Tingkat permudaan tanaman dalam jumlah yang
mampu menjamin kelestarian hasil hutan
(keberhasilan tanaman = 75% pada tahun ke 3).
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi ramah
lingkungan untuk pemanfaatan
hutan.
BAIK Tersedia SOP pemanfaatan/ pengelolaan hutan
ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan
pengelolaan hutan dan isinya sesuai untuk
karakteristik kondisi setempat.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 3 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau
pengelolaan hutan.
Faktor Eksploitasi (FE) = 0,70.
2.5. Realisasi penebangan
sesuai dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/pemanfaatan pada
areal kerjanya.
SEDANG Dokumen RTT tebang habis (A), tebangan
pembangunan (B) dan tebangan penjarangan (E)
sebagian berdasarkan RPKH yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
Peta RTT sebagian sesuai dengan peta lampiran
RPKH.
Penandaan batas tebangan sesuai dengan peta
kerja.
Realisasi volume tebangan total mencapai > 70%
namun realisasi tebangan per jenis <70% dari
rencana RTT Tebangan) pada lokasi yang sesuai
dengan RTT yang disahkan serta tidak melebihi luas
yang direncanakan.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang memadai dan
memenuhi kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian dan
pengembangan, serta
peningkatan kemampuan
sumber daya manusia.
BAIK Likuiditas dan Solvabilitas >150%, Rentabilitas :
positif, serta Catatan Kantor Akuntan Publik
terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir
Wajar Tanpa Pengecualian.
Realisasi alokasi dana > 80% dari kebutuhan kelola
hutan yang seharusnya,.
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang
proporsional (perbedaan 20-50%),.
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar namun tidak sesuai
dengan tata waktu .
Realisasi modal kegiatan pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong
di areal pemegang hak pengelolaan mencapai 60% -
80% dari rencana .
Realisasi kegiatan penanaman > 70 % dari yang
direncanakan dalam RTT,.
3. Ekologi
Indikator 3.1 Keberadaan,
Kemantapan Dan Kondisi
Kawasan Lindung Pada Setiap
Tipe Hutan.
BAIK Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen
perencanaan yang ada (DPPL dan RPKH); dan
seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya.
Kawasan lindung yang telah ditata di lapangan
mencapai 91,6 % dari yang seharusnya.
Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencakup
98,8 % dari luas kawasan lindung.
Sosialisasi tentang keberadaan kawasan lindung
sudah dilaksanakan kepada seluruh Lembaga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sekitar hutan.
Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan
ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung sesuai
RKL.
Indikator 3.2 Perlindungan Dan BAIK Tersedia prosedur perlindungan dan pengamanan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 19 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Pengamanan Hutan. hutan yang mencakup seluruh jenis gangguan yang
ada.
Jenis dan jumlah sarana prasarana tidak sesuai
dengan ketentuan tetapi fungsinya sesuai.
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
dan kualifikasi personil yang memadai sesuai
dengan ketentuan.
Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui
tindakan tertentu (preemptif/ preventif/ represif)
dengan mempertim-bangkan seluruh jenis gangguan
yang ada.
Indikator 3.3 Pengelolaan Dan
Pemantauan Dampak Terhadap
Tanah Dan Air Akibat
Pemanfaatan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup
seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan.
Tersedianya sarana pengelolaan dan pemantauan
sesuai dengan ketentuan dan/atau dokumen
perencanaan lingkungan serta berfungsi dengan
baik.
Tersedia pesonil pengelolaan danpemantuan
dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai sesuai
dengan ketentuan.
Tersedia dokumen perencanaan pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air dan
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.
Terdapat dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air tetapi hanya
sebagian yang diimplementa-sikan.
Tidak terdapat indikasi terjadinya dampak yang
besar dan penting terhadap tanah dan air.
Indikator 3.4 Identifikasi
Spesies Flora Dan Fauna Yang
Dilindungi Dan/Atau Langka,
Jarang, Terancam Punah, Dan
Endemik.
BAIK Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat diareal hak
pengelolaan.
Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
hak pengelolaan.
Indikator 3.5 Pengelolaan Flora
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan flora untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
auditee.
Terdapat implementasi pengelolaan flora untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
diareal pemegang izin.
Berdasarkan nilai indeks sensitifitas, tidak ada
gangguan terhadap kondisi seluruh species flora
dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam
punah dan endemik yang terdapat diareal hak
pengelolaan.
Indikator 3.6 Pengelolaan Fauna
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
auditee.
Terdapat implementasi pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
diareal pemegang izin.
Berdasarkan nilai indeks sensitifitas, secara umum
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 20 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh
species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik yang terdapat
diareal hak pengelolaan.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/unit manajemen
dengan kawasan masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
BAIK Auditee memiliki dokumen/ laporan yang lengkap
mengenaipola penguasaan dan pemanfaatan
SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
pemegang hak pengelolaan.
Auditee memiliki mekanisme penataan batas/
rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan
konflik batas kawasan yang disepakati para pihak.
Auditee memiliki mekanisme mengenai pengakuan
hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan
masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.
Auditee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang hak pengelolaan dengan batas
kawasan yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/
setempat.
Auditee memiliki dokumen persetujuan para pihak
dan konflik dapat dikelola dengan baik.
4.2. Implementasi
tanggungjawab sosial
perusahaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
BAIK Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap
menyangkut tanggungjawab sosial Pemegang hak
pengelolaan sesuai dengan peraturan perundangan
yang relevan/berlaku.
Auditee memiliki mekanisme yang lengkap & legal
tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang hak
pengelolaan terhadap masyarakat.
Auditee memiliki bukti lengkap pelaksanaan
kegiatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat
mengenai hak dan kewajiban pemegang hak
pengelolaan terhadap masyarakat dalam mengelola
SDH.
Auditee memeiliki sebagian bukti realisasi
pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat.
Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang
lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial
pemegang izin termasuk ganti rugi.
4.3. Ketersediaan mekanisme
dan implementasi distribusi
manfaat yang adil antar para
Pihak
BAIK Auditee memiliki data dan informasi yang lengkap
dan jelas tentang masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Auditee memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan
jelas mengenai peningkatan peranserta dan
aktivitas ekonomi masyaraka.
Auditee memiliki dokumen rencana pemegang hak
pengelolaan mengenai kegiatan peningkatan
peranserta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang
lengkap dan jelas
Auditee memiliki bukti implementasi sebagian besar
(90,08%) kegiatan peningkatan peranserta dan
aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat oleh pemegang hak
pengelolaan.
Auditee memiliki bukti dokumen/laporan mengenai
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 21 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak
yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4. Keberadaan mekanisme
resolusi konflik yang handal
BAIK Auditee memiliki mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
Auditee memiliki peta konflik yang lengkap dan jelas.
Auditee memiliki organisasi, sumber daya manusia
yang menangani resolusi konflik serta memiliki
sumber dana yang cukup untuk mengelola konflik
Auditee memiliki dokumen laporan penangan
konflik yang lengkap dan jelas.
4.5. Perlindungan, pengem-
bangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja
BAIK Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan
industrial dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan seluruh rencana
pengembangan kompetensi bagi karyawan.
Auditee memiliki dokumen jenjang karir dan
diimplementasikan seluruhnya.
Auditee telah memiliki dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya.
B. Verifikasi Legalitas Kayu
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu
menunjukkan keabsahan Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) dan izin lain
yang berada dalam kawasan
hutan yang dikelola IUPHHK.
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK Hak Pengelolaan
dipenuhi seluruhnya.
Verifier 1.1.1.b Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan
yang sah diluar kegiatan Hak Pengelolaan.
2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan
Rencana Kerja Tahunan
(RKT/Bagan Kerja/RTT)
disahkan oleh yang berwenang
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan dokumen RPKH dan
RTT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.
Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang
dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti
keberadaannya di lapangan.
Peta petak/blok tebangan disahkan (self approval),
posisi petak/blok tebangan benar dan terbukti di
lapangan.
2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mempunyai
rencana kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
MEMENUHI Keabsahan dan kelengkapan dokumen RPKH
dipenuhi seluruhnya.
verifier 2.2.1.b Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan
3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat
Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di–
LHP-kan
MEMENUHI Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh
petugas yang berwenang.
Dokumen LHP sesuai dengan buku ukur kayu dan
fisik kayunya serta dapat ditelusuri dilapangan.
3.1.2. Seluruh kayu yang
diangkut keluar areal izin
dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Kayu yang diangkut dari lokasi tebangan (TP) ke TPK
serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi
dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai
ketentuan.
3.1.3. Pembuktian asal usul
kayu bulat (KB) dari IUPHHKHA
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.1.4. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mampu membuk-
tikan adanya catatan angkutan
MEMENUHI Tersedia dokumen angkutan (SKSHHK) yang
lengkap dan sah (dibuat oleh petugas yang
berwenang).
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 22 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kayu ke luar TPK
3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
3.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menunjukkan bukti
pelunasan Dana Reboisasi (DR)
dan/atau Provisi Sumberdaya
Hutan (PSDH)
MEMENUHI Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif)
sesuai dengan LHP yang disahkan.
PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan
dokumen SPP.
Pembayaran PSDH sesuai dengan persyaratan
ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif .
3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan yang mengirim
kayu bulat antar pulau memiliki
pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar
(PKAPT).
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat
yang menggunakan kapal harus
kapal yang berbendera
Indonesia dan memiliki izin yang
sah
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan
3.4.1 Tanda V-legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menggunakan Tanda V-Legal sesuai
ketentuan.
4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah memiliki
dokumen AMDAL/DPPL/UKL-
UPL meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan sesuai
peraturan yang berlaku meliputi
seluruh areal kerjanya
MEMENUHI Tersedia dokumen lingkungan yang lengkap untuk
seluruh areal kerja dan telah disahkan.
Proses penyusunan dokumen lingkungan telah
sesuai ketentuan yang berlaku.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan memiliki laporan
pelaksanaan RKL dan RPL yang
menunjukkan penerapan
tindakan untuk mengatasi
dampak lingkungan dan
menyediakan manfaat sosial
MEMENUHI Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(RKL/RPL) terdapat dalam dokumen DPPL yang
telah disahkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen tersebut.
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak
penting yang terjadi di lapangan.
5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan Implemen-
tasi K3
MEMENUHI Tersedia pedoman/ prosedur K3, struktur organisasi
dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung
jawab dalam implementasi pedoman K3.
Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan
berfungsi baik.
Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja
secara lengkap dan upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.
5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat
bagi pekerja
MEMENUHI Terdapat serikat pekerja
5.2.2. Adanya Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan (PP)
MEMENUHI Tersedia dokumen PKB yang mengatur hak-hak
pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang
berwenang.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di bawah
umur
MEMENUHI Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Nilai Kinerja PHPL KPH Kedu Selatan sebesar 98,48%, masuk dalam
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 23 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kelas nilai 80 - 100% dengan predikat kinerja “BAIK”.
4. KPH CEPU
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan Pemegang
Hak Pengelolaan
BAIK Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata
batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.
Realisasi tata batas 100% (tata batas sudah temu
gelang).
Terdapat masalah tenurial, namun ada rencana,
monitoring dan upaya penyelesaian serta ada
penurunan tingkat konflik tenurial dari waktu ke
waktu.
Verifier 1.1.4 : diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
Tedapat bukti upaya Auditee untuk mendata &
melaporkan seluruh penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan kepada pihak-pihak terkait.
1.2. Komitmen Pemegang Hak
Pengelolaan
BAIK Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai
dengan kerangka PHL .
Sosialisasi dilakukan mulai dari level pemegang hak
pengelolaan dan masyarakat setempat, serta ada
bukti pelaksanaan.
Implementasi PHL sebagian sesuai dengan visi dan
misi PHL.
1.3. Jumlah dan kecukupan
tenaga profesional bidang
kehutanan pada seluruh
tingkatan untuk mendukung
pemanfaatan, implementasi,
penelitian, pendidikan dan
latihan.
BAIK Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di
lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan
pengelolaan hutan dan jumlahnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM > 70% dari
rencana sesuai kebutuhan.
Dokumen ketenagakerjaan tersedia dengan lengkap.
1.4. Kapasitas dan mekanisme
untuk perencanaan, pelaksa-
naan, pemantauan periodik,
evaluasi, dan penyajian umpan
balik mengenai kemajuan
pencapaian (Kegiatan) Peme-
gang Hak Pengelolaan.
BAIK Tersedia struktur organisasi dan job description yang
sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan
oleh Direksi.
Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.
Organisasi SPI/internal auditor ada, dan berjalan
dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan.
Ada tindakan pencegahan dan perbaikan
manajemen yang konsisten berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
1.5. Persetujuan Atas Dasar
Informasi Awal Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK Kegiatan RTT yang akan mempengaruhi kepentingan
hak-hak masyarakat setempat telah
dikomunikasikan dan mendapatkan persetujuan
atas dasar informasi awal yang memadai.
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari
para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses penetapan
kawasan lindung dari para pihak.
2. Produksi
2.1. Penataan Areal Kerja BAIK Auditee memiliki dokumen RPKH yang sudah
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 24 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Jangka Panjang dalam
Pengelolaan Hutan Lestari.
disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun
berdasarkan hasil risalah areal produksi efektif yang
realistis/benar.
Penataan areal kerja (blok RTT dan petak) sesuai
dengan RPKH.
Seluruh tanda batas petak dapat dikenali di
lapangan.
2.2. Tingkat pemanenan lestari
untuk setiap jenis hasil hutan
kayu utama dan nir kayu pada
setiap tipe ekosistem.
BAIK Auditee memiliki data potensi tegakan dalam kelas
hutan yang menggambarkan kondisi lapangan.
Terdapat perhitungan etat berdasarkan tabel volume
tegakan yang berlaku.
Terdapat rencana pengaturan tebangan
berdasarkan hasil perhitungan etat yang digunakan
dalam penyusunan RTT.
2.3. Pelaksanaan penerapan
tahapan sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi hutan
BAIK SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Terdapat implementasi seluruh SOP tahapan sistem
silvikultur.
Rata-rata potensi tebangan A berdasarkan RPKH
dalam bagan tebang (sesuai dengan Kelas
Perusahaan) > 80 m3/Ha.
Tingkat permudaan tanaman dalam jumlah yang
mampu menjamin kelestarian hasil hutan
(keberhasilan tanaman = 75% pada tahun ke 3).
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi ramah
lingkungan untuk pemanfaatan
hutan.
BAIK Tersedia SOP pemanfaatan/ pengelolaan hutan
ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan
pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk
karakteristik kondisi setempat.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 3 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau
pengelolaan hutan.
Faktor Eksploitasi (FE) = 0,70.
2.5. Realisasi penebangan
sesuai dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/pemanfaatan pada
areal kerjanya.
SEDANG Dokumen RTT tebang habis (A), tebangan
pembangunan (B) dan tebangan penjarangan (E)
sebagian tidak berdasarkan RPKH yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang.
Peta RTT sebagian sesuai dengan peta lampiran
RPKH.
Penandaan batas tebangan sesuai dengan peta
kerja.
Realisasi volume tebangan total > 70% namun
realisasi tebangan per jenis tebangan <70% dari
rencana RTT Tebangan) pada lokasi yang sesuai
dengan RTT yang disahkan serta tidak melebihi luas
yang direncanakan.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang memadai dan
memenuhi kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian dan
pengembangan, serta
peningkatan kemampuan
sumber daya manusia.
BAIK Likuiditas >150%, Solvabilitas >150%, Rentabilitas :
positif, dan Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap
Laporan Keuangan tahun buku terakhir Wajar Tanpa
Pengecualian.
Realisasi alokasi dana > 80% dari kebutuhan kelola
hutan yang seharusnya.
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan
diberikan secara proporsional (perbedaan 10 - 20%).
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar namun tidak sesuai
dengan tata waktu.
Realisasi modal kegiatan penanaman tanaman
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 25 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pokok dan tanaman pengisi mencapai >80%.
Realisasi penanaman > 70 % dari yang
direncanakan dalam RTT.
3. Ekologi
Indikator 3.1 Keberadaan,
Kemantapan Dan Kondisi
Kawasan Lindung Pada Setiap
Tipe Hutan.
BAIK Luas kawasan lindung 4.402 Ha sesuai dengan
dokumen perencanaan yang ada yaitu DPPL dan
RPKH; dan seluruhnya sesuai dengan kondisi
biofisiknya.
Penandaan batas kawasan lindung telah mencapai
100 %. Jumlah PAL (tanda luar kawasan) yang
ditemukan dlapangan sebesar 100%, sedangkan
untuk marker (tanda dalam kawasan) yang
ditemukan di lapangan sebesar 90%.
Berdasarkan analisa dokumen dan orientasi
lapangan, luas kawasan lindung yang berhutan
sebesar 84,3% yang didominasi tegakan jati dan
jenis-jenis tanaman lokal setempat.
Kegiata sosialisasi tentang keberadaan kawasan
lindung telah dilaksanakan terhadap 82,% LMDH
yang berada sekitar kawasan hutan.
Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan
ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung sesuai
RKL.
Indikator 3.2 Perlindungan Dan
Pengamanan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur perlindungan dan pengamanan
hutan yang mencakup seluruh potensi gangguan
yang ada.
Jenis dan jumlah sarana prasarana belum sesuai
dengan ketentuan tetapi fungsinya sesuai.
Tersedia SDM perlindungan dan pengamanan hutan
dengan jumlah dan kualifikasi personil yang
memadai sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui
tindakan tertentu (preemptif/ preventif/ represif)
dengan mempertimbangkan seluruh jenis gangguan
yang ada.
Indikator 3.3 Pengelolaan Dan
Pemantauan Dampak Terhadap
Tanah Dan Air Akibat
Pemanfaatan Hutan.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan dan pemantauan
yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah
dan air akibat pemanfaatan hutan.
Tersedianya sarana pengelolaan dan
pemantauandampak sesuai dengan dokumen
perencanaan lingkungan yang ada serta berfungsi
dengan baik.
Tersedia personil pengelolaan dan pemantauan
dampak dengan jumlah dan kualifikasi yang
memadai sesuai dengan ketentuan.
Tersedia dokumen perencanaan pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air dan
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.
Tersedia dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air dan sebgaian besar
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.
Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan
penting terhadap tanah dan air, serta ada upaya
pengelolaan dampak sesuai ketentuan.
Indikator 3.4 Identifikasi
Spesies Flora Dan Fauna Yang
Dilindungi Dan/Atau Langka,
Jarang, Terancam Punah, Dan
BAIK Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 26 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Endemik. Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Indikator 3.5 Pengelolaan Flora
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan flora untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Terdapat implementasi pengelolaan flora untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
di areal pemegang hak pengelolaan.
Bedasarkan Nilai H’ yang tergolong rendah, terdapat
indikasi gangguan terhadap kondisi sebagian
species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Indikator 3.6 Pengelolaan Fauna
Untuk:
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu,
dan bagian yang tidak rusak
Perlindungan terhadap species
flora dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan
endemik.
BAIK Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang hak pengelolaan.
Terdapat implementasi pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat
di areal pemegang hak pengelolaan.
Bedasarkan Nilai H’ yang tergolong rendah, terdapat
indikasi gangguan terhadap kondisi sebagian
species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang hak pengelolaan.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/unit manajemen
dengan kawasan masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
BAIK Auditee telah memiliki dokumen/laporan yang
lengkap mengenai pola penguasaan dan
pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-
hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan
SDH oleh pemegang hak pengelolaan.
Auditee telah memiliki mekanisme penataan
batas/rekonstruksi batas kawasan secara
partisipatif dan konflik batas kawasan yang
disepakati para pihak.
Auditee telah memiliki mekanisme mengenai
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat
dan masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.
Auditee telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan
batas kawasan pemegang hak pengelolaan dengan
batas kawasan yang dimiliki oleh masyarakat hukum
adat/ setempat.
Auditee telah memiliki persetujuan para pihak atas
luas dan batas areal kerjanya dan masih terdapat
konflik.
4.2. Implementasi
tanggungjawab sosial
perusahaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
BAIK Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap
menyangkut tanggung jawab sosial Pemegang hak
pengelolaan sesuai dengan peraturan perundangan
yang relevan/berlaku.
Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap &
legal tentang pemenuhan kewajiban sosial
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 27 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pemegang hak pengelolaan terhadap masyarakat.
Auditee telah memiliki bukti lengkap pelaksanaan
kegiatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat
mengenai hak dan kewajiban pemegang hak
pengelolaan terhadap masyarakat dalam mengelola
SDH.
Auditee telah memiliki sebagian bukti tentang
realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat.
Auditee telah memiliki laporan/dokumen lengkap
terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial
pemegang hak pengelolaan termasuk ganti rugi.
4.3. Ketersediaan mekanisme
dan implementasi distribusi
manfaat yang adil antar para
Pihak
BAIK Auditee telah memiliki data dan informasi yang
lengkap & jelas tentang masyarakat hukum adat
dan/ atau masyarakat setempat yang terlibat,
tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan
SDH.
Auditee telah memiliki mekanisme yang legal,
lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran
serta dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Auditee telah memiliki dokumen rencana mengenai
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.
Auditee telah memiliki bukti implementasi sebagian
besar (56,91%) kegiatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat oleh pemegang hak
pengelolaan.
Auditee telah memiliki bukti dokumen/Laporan
mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada
para pihak yang lengkap dan terdokumentasi
dengan baik.
4.4. Keberadaan mekanisme
resolusi konflik yang handal
BAIK Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik
yang lengkap dan jelas.
Terdapat konflik dan Auditee telah memiliki peta
konflik yang lengkap dan jelas.
Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya
manusia, dan pendanaan yang cukup untuk
mengelola konflik.
Auditee telah memiliki dokumen/laporan
penanganan konflik yang lengkap dan jelas.
4.5. Perlindungan, pengem-
bangan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja
BAIK Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan
industrial dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan seluruh rencana
pengembangan kompetensi.
Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang
karir dan telah diimplementasikan seluruhnya.
Audtee telah memiliki dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya.
B. Verifikasi Legalitas Kayu
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu
menunjukkan keabsahan Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) dan izin lain
yang berada dalam kawasan
hutan yang dikelola IUPHHK.
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK Hak Pengelolaan
dipenuhi seluruhnya.
Verifier 1.1.1.b. Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan
yang sah diluar kegiatan Hak Pengelolaan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 28 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan
Rencana Kerja Tahunan
(RKT/Bagan Kerja/RTT)
disahkan oleh yang berwenang
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan dokumen RPKH dan
RTT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.
Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang
dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti
keberadaannya di lapangan.
Peta petak/blok tebangan disahkan (self approval),
posisi petak/blok tebangan benar dan terbukti di
lapangan.
2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mempunyai
rencana kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
MEMENUHI Keabsahan dan kelengkapan dokumen RPKH
dipenuhi seluruhnya.
verifier 2.2.1.b Diverifikasi tetapi tidak dapat
diterapkan.
3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat
Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di–
LHP-kan
MEMENUHI Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh
petugas yang berwenang.
Dokumen LHP sesuai dengan buku ukur kayu dan
fisik kayunya serta dapat ditelusuri dilapangan.
3.1.2. Seluruh kayu yang
diangkut keluar areal izin
dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Kayu yang diangkut dari lokasi tebangan (TP) ke TPK
serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi
dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai
ketentuan.
3.1.3. Pembuktian asal usul
kayu bulat (KB) dari IUPHHKHA
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.1.4. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mampu membuk-
tikan adanya catatan angkutan
kayu ke luar TPK
MEMENUHI Tersedia dokumen angkutan (SKSHHK) yang
lengkap dan sah (dibuat oleh petugas yang
berwenang).
3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
3.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menunjukkan bukti
pelunasan Dana Reboisasi (DR)
dan/atau Provisi Sumberdaya
Hutan (PSDH)
MEMENUHI Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif)
sesuai dengan LHP yang disahkan.
PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan
dokumen SPP.
Pembayaran PSDH sesuai dengan persyaratan
ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.
3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan yang mengirim
kayu bulat antar pulau memiliki
pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar
(PKAPT).
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat
yang menggunakan kapal harus
kapal yang berbendera
Indonesia dan memiliki izin yang
sah
NOT
APPLICABLE
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
3.4.1 Tanda V-legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menggunakan Tanda V-Legal sesuai
ketentuan.
4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah memiliki
MEMENUHI Tersedia dokumen lingkungan yang lengkap untuk
seluruh areal kerja dan telah disahkan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 29 dari 34
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dokumen AMDAL/DPPL/UKL-
UPL meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan sesuai
peraturan yang berlaku meliputi
seluruh areal kerjanya
Proses penyusunan dokumen lingkungan telah
sesuai ketentuan yang berlaku.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan memiliki laporan
pelaksanaan RKL dan RPL yang
menunjukkan penerapan
tindakan untuk mengatasi
dampak lingkungan dan
menyediakan manfaat sosial
MEMENUHI Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(RKL/RPL) terdapat dalam dokumen DPPL yang
telah disahkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen tersebut.
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak
penting yang terjadi di lapangan.
5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan Implemen-
tasi K3
MEMENUHI Tersedia pedoman/ prosedur K3, struktur organisasi
dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung
jawab dalam implementasi pedoman K3.
Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan
berfungsi baik.
Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja
secara lengkap dan upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.
5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat
bagi pekerja
MEMENUHI Terdapat serikat pekerja
5.2.2. Adanya Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan (PP)
MEMENUHI Tersedia dokumen PKB yang mengatur hak-hak
pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang
berwenang.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di bawah
umur
MEMENUHI Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Nilai Kinerja PHPL KPH Cepu sebesar 98,48%, masuk dalam kelas
nilai 80 - 100% dengan predikat kinerja “BAIK”.
5. Perhitungan Nilai Kematangan/Bobot Indikator KPH Contoh Perum Perhutani Divisi Regional
Jawa Tengah.
Kriteria Indikator Unit Contoh
Nilai
Aktual
Indikator
Nilai
Maksimal
Indikator
Nilai
Kemantangan
Indikator
Nilai
Kinerja
Indikator
Nilai
Kematangan/
Bobot
Indikator
Pra
sya
rat
1.1 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
1.2 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 30 dari 34
Kriteria Indikator Unit Contoh
Nilai
Aktual
Indikator
Nilai
Maksimal
Indikator
Nilai
Kemantangan
Indikator
Nilai
Kinerja
Indikator
Nilai
Kematangan/
Bobot
Indikator
1.3 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
1.4 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
1.5 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
Pro
du
ksi
2.1 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
2.2 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
2.3 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
2.4 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
2.5 KPH PEKALONGAN
TIMUR 2 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 31 dari 34
Kriteria Indikator Unit Contoh
Nilai
Aktual
Indikator
Nilai
Maksimal
Indikator
Nilai
Kemantangan
Indikator
Nilai
Kinerja
Indikator
Nilai
Kematangan/
Bobot
Indikator
KPH KEDU SELATAN 2 3
KPH CEPU 2 3
Jumlah 9 12 75% SEDANG 2
2.6 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
Ek
olo
gi
3.1 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
3.2 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
3.3 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
3.4 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
3.5 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
3.6 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 32 dari 34
Kriteria Indikator Unit Contoh
Nilai
Aktual
Indikator
Nilai
Maksimal
Indikator
Nilai
Kemantangan
Indikator
Nilai
Kinerja
Indikator
Nilai
Kematangan/
Bobot
Indikator
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
So
sia
l
4.1 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
4.2 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
4.3 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
4.4 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
4.5 KPH PEKALONGAN
TIMUR 3 3
KPH RANDUBLATUNG 3 3
KPH KEDU SELATAN 3 3
KPH CEPU 3 3
Jumlah 12 12 100% BAIK 3
Proses penentuan nilai akhir kinerja PHPL Divisi Regional dilakukan setelah dilakukan
penghitungan nilai akhir setiap KPH Contoh. Nilai Kematangan Indikator Divisi Regional
merupakan penjumlahan Nilai Kinerja Indikator KPH Contoh dibagi dengan penjumlahan
kemungkinan Nilai Maksimal Indikator KPH Contoh yang secara rinci telah disajikan pada tabel
diatas. Berdasarkan data pada tabel diatas selanjutnya dilakukan perhitungan Nilai Kinerja
Indikator PHPL Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah yang disajikan pada tabel dibawah
ini.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 33 dari 34
Indikator Nilai Kinerja
Indikator
Nilai
Kematangan
Indikator
Nilai Kinerja
Maksimal
Indikator
1.1 Kepastian Kawasan Pemegang Hak
Pengelolaan
BAIK 3 3
1.2 Komitmen Pemegang Hak Pengelolaan BAIK 3 3
1.3 Jumlah dan Kecukupan Tenaga
Profesional Bidang Kehutanan pada
Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung
Pemanfaatan Implementasi Penelitian,
Pendidikan dan Latihan
BAIK 3 3
1.4 Kapasitas dan Mekanisme untuk
Perencanaan Pelaksanaan
Pemantauan Periodik, Evaluasi dan
Penyajian Umpan Balik Mengenai
Kemajuan Pencapaian (Kegiatan)
Pemegang Hak Pengelolaan
BAIK 3 3
1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal
tanpa paksaan(PADIATAPA)
BAIK 3 3
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang
dalam pengelolaanhutan lestari
BAIK 3 3
2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap
jenis hasil hutan kayu utama dan nir
kayu pada setiap tipe ekosistem*)
BAIK 3 3
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk menjamin
regenerasi hutan
BAIK 3 3
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi
ramah lingkungan untuk pemanfaatan
hutan
BAIK 3 3
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan
rencana kerja
penebangan/pemanenan/pemanfaatan
pada areal kerjanya *)
SEDANG 2 3
2.6 Kesehatan finansial perusahaan dan
tingkat investasi dan reinvestasi yang
memadai dan memenuhi kebutuhan
dalam pengelolaan hutan, administrasi,
penelitian dan pengembangan, serta
pening-katan kemampuan sumber daya
manusia
BAIK 3 3
3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada setiap tipe
hutan
BAIK 3 3
3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan BAIK 3 3
3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan
BAIK 3 3
3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna BAIK 3 3
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 34 dari 34
Indikator Nilai Kinerja
Indikator
Nilai
Kematangan
Indikator
Nilai Kinerja
Maksimal
Indikator
yang dilindungi dan/atau langka
(endangered), jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan endemik.
3.5 Pengelolaan flora untuk : 1. Luasan
tertentu dari hutan produksi yang tidak
terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora
dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik
BAIK 3 3
3.6 Pengelolaan fauna untuk : 1. Luasan
tertentu dari hutan produksi yang tidak
terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna
dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik
BAIK 3 3
4.1 Kejelasan deliniasi kawasan
operasional perusahaan/pemegang
hak pengelolaan dengan kawasan
masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
BAIK 3 3
4.2 Implementasi tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
BAIK 3 3
4.3 Ketersediaan mekanisme dan
implementasi distribusi manfaat yang
adil antar para pihak
BAIK 3 3
4.4 Keberadaan mekanisme resolusi
konflik yang handal
BAIK 3 3
4.5 Perlindungan, Pengembangan dan
Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Kerja
BAIK 3 3
Jumlah 65 66
Prosentase
98,48%
Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas menunjukan bahwa Nilai Kinerja PHPL Divisi Regional
Jawa Tengah mencapai angka 98,48% masuk dalam kelas nilai 80% - 100% dengan predikat
kinerja “BAIK”. Hal ini menunjukan bahwa dalam pengelolaan hutanya Perum Perhutani Divisi
Regional Jawa Tengah masih konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari.