penilaian 100% saham pt mahaka radio digitalk a n t o r j a s a p e n i l a i p u b l i k laporan...
TRANSCRIPT
-
K A N T O R J A S A P E N I L A I P U B L I K
LAPORAN PENILAIAN 100% SAHAM
PT MAHAKA RADIO DIGITAL
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1359/KM.1/2009, No. Izin 2.09.0074
Kantor Pusat :
Jl. Kendal No. 19, Menteng, Jakarta 10310, Indonesia
Telp. (021) 31908422, 3140626 Fax. (021) 31908421
Email : [email protected]
-
Jakarta, 2 November 2020
No. Laporan : 00095/2.0074-00/BS/06/0097/1/XI/2020
Kepada Yth. Direksi PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK Menara Imperium Lt. P7 Metropolitan Kuningan Super Blok Kav. No. 1 Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12980 PERIHAL : LAPORAN PENILAIAN SAHAM Dengan hormat, Memenuhi permintaan PT Mahaka Radio Integra Tbk (“Pemberi Tugas”) sebagaimana tercantum dalam Surat Penawaran No. 011/SI-SP/FAST/IX/20 tanggal 17 September 2020 yang telah disetujui, dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah melakukan penilaian atas 100,0% saham yang telah disetor dan ditempatkan penuh pada PT Mahaka Radio Digital (“Perseroan”).
STATUS PENILAI Kantor Jasa Penilai Publik Firman, Suryantoro, Sugeng, Suzy, Hartomo dan Rekan (“KJPP FAST”) merupakan persekutuan perdata (partnership) yang bergerak dalam bidang penilaian properti dan bisnis. KJPP FAST memiliki kompetensi sebagai penilai publik dengan izin dari Menteri Keuangan No. 2.09.0074 tanggal 8 Desember 2009, serta telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), No. S-865/BL/2010, tanggal 29 Januari 2010.
Penilai publik yang bertanggung jawab adalah Ir. Suzy Israwati, MAPPI (Cert.), dengan Ijin Penilai No. B-1.09.00097, Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PB-14/PM.2/2018 (Penilai Bisnis), serta telah terdaftar di Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dengan STTD IKNB No. 048/NB.122/STTD-P/2017, dan telah mengikuti pelatihan pengembangan profesi (Continuing Professional Development/CPD) yang disyaratkan.
Dalam penugasan ini kami bertindak sebagai penilai independen. Kami tidak mempunyai kepentingan terhadap objek yang dinilai yang bersifat material maupun benturan kepentingan baik aktual maupun bersifat potensial dan imbalan jasa yang kami terima tidak terkait dengan hasil penilaian yang dilaporkan.
KJPP FAST telah berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan penilaian berbagai macam jenis properti dan bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia, baik properti/bisnis perusahaan swasta nasional, multinasional, BUMN, instansi dan lembaga pemerintah, pemerintah daerah dan juga di lingkungan perbankan dan lembaga-lembaga keuangan.
PEMBERI TUGAS Pemberi Tugas adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk yang berkantor pusat di Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Super Blok Kav. No. 1 Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12980; telepon (+62-21) 8370 7171; surel [email protected]; dan situs web www.mari.co.id.
-
PENGGUNA LAPORAN PENILAIAN Pengguna laporan adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OBJEK PENILAIAN DAN KEPEMILIKAN Objek Penilaian dimaksud adalah 100,0% saham yang telah disetor dan ditempat penuh pada Perseroan. Sedangkan bentuk kepemilikan atas Objek Penilaian adalah kepemilikan dengan indikasi minoritas.
MATA UANG YANG DIGUNAKAN Sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam melaksanakan penilaian ini, maka hasil penilaian dinyatakan dalam mata uang Indonesia Rupiah (IDR).
DASAR NILAI Sesuai dengan Objek Penilaian serta maksud dan tujuan penilaian tersebut maka dasar nilai yang digunakan adalah Nilai Pasar (Market Value). Penilaian ini disusun sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2020 tanggal 25 Mei 2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal (“POJK No. 35/2020”), dengan definisi sebagai berikut:
Nilai Pasar adalah estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan (POJK No. 35/2020– 1.14).
TANGGAL PENILAIAN Sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam melaksanakan penilaian ini, maka tanggal efektif penilaian adalah 30 Juni 2020.
TINGKAT KEDALAMAN INVESTIGASI Ruang lingkup penilaian adalah melakukan review laporan keuangan, verifikasi dan analisis kinerja usaha, business plan, kemudian melakukan penilaian atas Objek Penilaian sesuai dengan maksud dan tujuannya, yang dituangkan dalam laporan penilaian.
Investigasi yang dilakukan hanya terbatas: Melakukan review terhadap laporan keuangan yang telah diaudit. Penilai tidak memiliki kompetensi
untuk melakukan audit atas laporan keuangan. Penilai berasumsi bahwa laporan keuangan telah diaudit sesuai standar yang berlaku yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang kompeten.
Melakukan verifikasi terhadap aspek legal. Penilai tidak memiliki kompetensi untuk mengeluarkan legal opinion. Penilai memperoleh informasi atas status hukum Objek Penilaian dari Pemberi Tugas.
Melakukan reviu terhadap business plan yang dibuat oleh manajemen.
SUMBER INFORMASI Dalam memberikan pendapat atas nilai pasar Objek Penilaian tersebut, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur tertentu atas informasi-informasi sebagai berikut: Proyeksi laporan keuangan Perseroan periode 2020-2029 yang disiapkan oleh manajemen
Perseroan. Kami telah melakukan review dan penyesuaian atas proyeksi keuangan yang disampaikan oleh manajemen tersebut dan menurut pertimbangan kami proyeksi keuangan yang digunakan dalam analisis penilaian ini telah mencerminkan tingkat kewajaran pencapaiannya.
Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 yang telah diaudit oleh KAP Aria Kanaka & Rekan (“KAP AKR”), sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00353/2.1011/AU.1/05/0101-2/1/IX/2020 tanggal 11 September 2020, dengan opini wajar dalam semua hal yang material.
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penilaian ini adalah mengemukakan pendapat atas Nilai Pasar (Market Value) atas 100,0% saham pada Perseroan, dengan tujuan internal manajemen dalam rangka rencana penyetoran modal dalam bentuk saham (inbreng).
-
Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh KAP AKR, sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00166/2.1011/AU.1/05/0101-1/1/III/2020 tanggal 18 Maret 2020, dengan opini wajar dalam semua hal yang material.
Informasi internal Perseroan lainnya dan hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan serta pihak terkait lainnya.
Informasi ekonomi dan industri yang dikeluarkan oleh pihak ketiga yang terpercaya yang relevan dengan penugasan.
ASUMSI DAN ASUMSI KHUSUS Penilaian ini bergantung pada hal-hal sebagai berikut: Data yang diberikan oleh Pemberi Tugas yang terkait dengan Objek Penilaian, adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya; Batasan, kondisi, komentar dan detail lainnya akan dicantumkan dalam laporan penilaian.
PERSYARATAN ATAS PERSETUJUAN UNTUK PUBLIKASI Laporan yang dihasilkan dari penugasan ini disajikan hanya untuk maksud dan tujuan yang disepakati dalam syarat-syarat penugasan ini, serta ditujukan terbatas pada pemberi tugas yang telah disebutkan dalam surat ini. Publikasi terhadap keseluruhan atau sebagian dari laporan ini harus mendapat persetujuan Penilai dan Pemberi Tugas.
PEDOMAN PENILAIAN Memperhatikan bahwa tujuan penilaian Perseroan adalah untuk keperluan jual beli, maka dalam pelaksanaan penilaian ini, Penilai telah bekerja secara profesional dan independen sesuai dengan POJK No. 35/2020 dan Standar Penilaian Indonesia Edisi VII Tahun 2018 (“SPI Edisi VII-2018”).
PENDEKATAN PENILAIAN Pendekatan yang digunakan dalam penilaian 100,0% saham Perseroan adalah rekonsiliasi nilai yang dihasilkan dari 2 (dua) pendekatan penilaian. Kedua pendekatan penilaian tersebut adalah pendekatan pendapatan (income based approach) dengan aplikasi metode arus kas terdiskonto (discounted cash flow method) dan pendekatan pasar (market based approach) dengan aplikasi metode perbandingan perusahaan terbuka (guideline publicly-traded company).
SIFAT PENUGASAN Dalam penugasan ini, kami bertindak sebagai penilai independen. Kami tidak mempunyai kepentingan terhadap Objek Penilaian, baik bersifat material ataupun dalam hal benturan kepentingan yang aktual maupun potensial. Imbalan jasa yang kami terima tidak terkait dengan hasil penilaian yang dilaporkan.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENT) Tidak ada kejadian penting pada Perseroan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan penilaian ini yang berdampak secara material terhadap hasil analisis penilaian.
-
KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan kedua pendekatan dan metode penilaian tersebut diatas, serta dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai dan dengan berpedoman pada asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan yang terlampir dalam laporan ini maka opini Nilai Pasar 100,0% saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2020, adalah:
Rp1.483.000.000,- (Satu Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah)
Di sini kami tegaskan bahwa kami tidak menarik keuntungan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang, dari saham Perseroan yang dinilai atau dari nilai yang diperoleh. Hormat kami, KANTOR JASA PENILAI PUBLIK FIRMAN, SURYANTORO, SUGENG, SUZY, HARTOMO DAN REKAN Registered Business & Property Appraisers Rekan, Ir. Suzy Israwati, MAPPI (Cert.) Ijin Penilai : B-1.09.00097 Kualifikasi Penilai : Penilai Bisnis STTD Pasar Modal : STTD.PB-14/PM.2/2018 STTD IKNB : 048/NB.122/STTD-P/2017 No. RMK : 2017.00098 No. MAPPI : 92-S-00215
-
i
ASUMSI DAN SYARAT PEMBATAS
1. LAPORAN PENILAIAN BERSIFAT NON-DISCLAIMER OPINION.
2. PENILAI TELAH MELAKUKAN PENELAAHAN ATAS DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PENILAIAN.
3. DATA DAN INFORMASI YANG DIPEROLEH BERASAL DARI SUMBER YANG DAPAT DIPERCAYA KEAKURATANNYA.
4. PROYEKSI KEUANGAN YANG TELAH DISESUAIKAN YANG MENCERMINKAN KEWAJARAN PROYEKSI KEUANGAN YANG DIBUAT OLEH MANAJEMEN DENGAN KEMAMPUAN PENCAPAIANNYA (FIDUCIARY DUTY).
5. PENILAI BERTANGGUNG JAWAB ATAS PELAKSANAAN PENILAIAN DAN KEWAJARAN PROYEKSI KEUANGAN YANG TELAH DISESUAIKAN.
6. LAPORAN PENILAIAN YANG TERBUKA UNTUK PUBLIK KECUALI TERDAPAT INFORMASI YANG BERSIFAT RAHASIA, YANG DAPAT MEMPENGARUHI OPERASIONAL PERUSAHAAN.
7. PENILAI BERTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN PENILAIAN DAN KESIMPULAN NILAI AKHIR.
8. PENILAI TELAH MEMPEROLEH INFORMASI ATAS STATUS HUKUM OBJEK PENILAIAN DARI PEMBERI TUGAS.
-
E{ilSr fimanSaryantoroSagcng 8w llailono a nclanRegistered Susiness & Property Apprlisers
PERNYATAAN PENILAI
1. Pernyataan faktual yang dipresentasikan dalam faporan penilaian ini ada{ah benar sesuai denganpemahaman terbaik dari Penitai;
2" Penilai bertanggungjawab atas Laporan Penitaian,3. Penugasan penilaian profesional telah dilakukan terhadap Objek Penilaian pada TanEgal Penilaian
lCuFAff Date) 30 Juni 2020;
4. Analisis telah dilakukan untuk tujuan sebagaimana Ciungkapkan dalam Laporan Penilaian,5" Penugasan penilaian profesicnal telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
6" Perkiraan Nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan sebagaikesimpulan Nilai;
V. Lingkup pekerjaan dan data yang dianalisis telah diungkapkan;8. Kesimpulan Nilaitelah sesuaidengan asumsi-asumsidan kondisi pembatas; dan9. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Penilaian diperoleh dari berbagai surnber yang
diyakini Pen ilai dapat d ipertanggungjawabkan.
Nomor Nama
Fenanggung Jawab
tr. Suzy lsrawati, MAPPT(Cert.)ljin Penilai: B-1.09.00097No. htlAPPl: 92-5-0021 5
RMK-2017.00098
Tpndatangan
2" Pereviu
lr. Suryantoro Budisusilo, M.Sc^, MAPPI {Cert.)ljin Penilai: PB-1.09.00098
No. MAPPI: 89-5-00140RMK-2017.00097
3. Penitai
Hanandewa, S.T., M.M., M.Sc., MAPPI (Cert.)
ljin Penilai: B-1. 1 9.00537No. MAPFI: 03-5-01763RMK-2017.00801
4. Asisten Penilai
Lisa Nofi lrrnasari, S.E,No. MAPPI: 16-P-06361RMK-2017.00807
1
lt
-
iii
RINGKASAN PENILAIAN
Tujuan penilaian : Mengetahui nilai pasar atas 100,0% saham
Objek Penilaian : 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital.
Tanggal penilaian : 30 Juni 2020.
100,0% saham PT Mahaka Radio Digital : 1.000 lembar saham yang telah disetor dan
ditempatkan penuh.
Nilai pasar 1.000 lembar saham : Rp1.483.000.000,- PT Mahaka Radio Digital
Rekonsiliasi nilai pasar 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital:
Indikasi nilai pasar 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital menggunakan pendekatan pendapatan
(DCF):
Pendekatan pendapatan (DCF) 1.456.802.694 90% 1.311.123.000
Pendekatan pasar (GPTC) 1.723.536.106 10% 172.354.000
Nilai pasar 1.483.477.000
Nilai pasar (pembulatan) 1.483.000.000
Nilai Pasar (Rp)Keterangan Indikasi nilai (Rp) Bobot
Keterangan FCFE (Rp) PV FCFE (Rp)
Arus kas bersih untuk ekuitas (FCFE)
1 Jul-31 Des 2020 -3.858.413.013 -3.521.782.705
1 Jan-31 Des 2021 396.716.667 301.676.843
1 Jan-31 Des 2022 261.222.720 165.493.203
1 Jan-31 Des 2023 2.361.532.049 1.246.438.178
1 Jan-31 Des 2024 882.211.854 387.933.668
1 Jan-31 Des 2025 2.137.003.344 782.884.097
Nilai terminal 12.638.257.275 4.629.983.694
Indikasi nilai ekuitas 3.992.626.978
Ditambah: aset non operasional 169.666.434
Nilai ekuitas (mayoritas non-marketable) 4.162.293.412
DLOC 30% 1.248.688.024
Nilai ekuitas (minoritas non-marketable) 2.913.605.389
DLOM 50% 1.456.802.694
Nilai pasar 100,00% saham (minoritas) 1.456.802.694
PT Mahaka Radio Digital yang akan digunakan
untuk internal manajemen dalam rangka rencana
penyetoran modal dalam bentuk saham
(inbreng).
-
iv
Indikasi nilai pasar 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital menggunakan pendekatan pasar (GPTC):
Keterangan Faktor pengali Nilai buku (Rp) Hutang (Rp)Kas & setara kas
(Rp)Nilai (Rp)
Indikasi nilai ekuitas dari EV/TA 3,85 1.812.440.603 3.702.679.918 169.666.434 3.447.072.213
CP 30% 0
Nilai ekuitas (minoritas non-marketable) 3.447.072.213
DLOM 50% 1.723.536.106
Nilai pasar 100,00% saham (minoritas) 1.723.536.106
-
v
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1-1
1.1 Latar Belakang Penugasan .................................................................................................. 1-1
1.2 Identitas Pemberi Tugas ...................................................................................................... 1-1
1.3 Ruang Lingkup dan Tujuan Penilaian .................................................................................. 1-1
1.4 Tanggal Efektif Penilaian ..................................................................................................... 1-1
1.5 Masa Berlakunya Laporan ................................................................................................... 1-2
1.6 Peristiwa Penting Setelah Tanggal Penilaian ...................................................................... 1-2
1.7 Dasar Nilai Yang Digunakan ................................................................................................ 1-2
1.8 Premis Penilaian .................................................................................................................. 1-2
1.9 Independensi Penilai ............................................................................................................ 1-3
1.10 SUMBER INFORMASI ......................................................................................................... 1-3
1.11 Wawancara dan Kunjungan Lapangan ................................................................................ 1-4
1.12 Definisi dan Istilah ................................................................................................................ 1-4
BAB 2. PERKEMBANGAN PASAR .................................................................................................. 2-1
2.1 Makro Ekonomi Indonesia .................................................................................................... 2-1
2.2 Industri Media dan Streaming Musik .................................................................................... 2-6
2.2.1 Industri Media ....................................................................................................................... 2-6
2.2.2 Industri Streaming Musik ...................................................................................................... 2-8
BAB 3. PROFIL PERSEROAN ......................................................................................................... 3-1
3.1 Pendirian Perseroan ............................................................................................................ 3-1
3.2 Struktur Modal dan Komposisi Pemegang Saham .............................................................. 3-1
3.3 Susunan Komisaris dan Direksi ........................................................................................... 3-1
3.4 Kegiatan Usaha .................................................................................................................... 3-1
3.5 Kinerja Keuangan ................................................................................................................. 3-2
3.5.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif ....................................................................................... 3-2
3.5.2 Laporan Posisi Keuangan .................................................................................................... 3-3
3.5.3 Analisis Vertikal dan Horizontal ............................................................................................ 3-4
3.6 Komparasi Perusahaan Pembanding .................................................................................. 3-7
BAB 4. PENILAIAN SAHAM PERSEROAN ..................................................................................... 4-1
4.1 Pendekatan dan Metode Penilaian Yang Umum Digunakan ............................................... 4-1
4.2 Pemilihan dan Justifikasi Pendekatan dan Metode Penilaian ............................................. 4-2
4.3 Penilaian Dengan Pendekatan Pendapatan ........................................................................ 4-2
4.3.1 Penyesuaian Laporan Keuangan ......................................................................................... 4-2
4.3.2 Asumsi Proyeksi Laporan Keuangan ................................................................................... 4-3
4.3.3 Proyeksi Laporan Keuangan ................................................................................................ 4-4
4.3.4 Pemilihan Arus Kas .............................................................................................................. 4-5
4.3.5 Penentuan Tingkat Diskonto ................................................................................................ 4-5
4.3.6 Diskon dan Premi Pengendalian .......................................................................................... 4-7
-
vi
4.3.7 Diskon Marketabilitas ........................................................................................................... 4-8
4.3.8 Indikasi Nilai Saham ............................................................................................................. 4-8
4.4 Penilaian Dengan Pendekatan Pasar .................................................................................. 4-9
4.4.1 Perusahaan Pembanding ..................................................................................................... 4-9
4.4.2 Estimasi Faktor Pengali ..................................................................................................... 4-10
4.4.3 Diskon Marketabilitas ......................................................................................................... 4-10
4.4.4 Indikasi Nilai ....................................................................................................................... 4-10
4.5 Rekonsiliasi Nilai ................................................................................................................ 4-11
BAB 5. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 5-1
-
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3-1: Susunan Pemegang Saham Perseroan ............................................................................. 3-1 Tabel 3-2: Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp) ............................................................ 3-3 Tabel 3-3: Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp) ......................................................................... 3-4 Tabel 3-4: Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan .......................................... 3-5 Tabel 3-5: Analisis Vertikal Laporan Posisi Keuangan Perseroan ...................................................... 3-5 Tabel 3-6: Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan ..................................... 3-6 Tabel 3-7: Analisis Horizontal Laporan Posisi Keuangan Perseroan .................................................. 3-7 Tabel 3-8: Komparasi Rasio Keuangan Perusahaan Pembanding ..................................................... 3-7 Tabel 4-1: Proyeksi Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp) ............................................. 4-4 Tabel 4-2: Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp) .......................................................... 4-4 Tabel 4-3: Proyeksi Laporan Arus Kas Perseroan (Rp) ...................................................................... 4-5 Tabel 4-4: Ringkasan Penilaian Pendekatan Pendapatan per 30 Juni 2020 ...................................... 4-9 Tabel 4-5: Ringkasan Penilaian Pendekatan Pasar per 30 Juni 2020 .............................................. 4-11 Tabel 4-6: Rekonsiliasi Nilai Pasar Saham Perseroan per 30 Juni 2020 .......................................... 4-11
-
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1: Perkembangan dan Tingkat Pertumbuhan PDB ............................................................ 2-2 Gambar 2-2: Perkembangan IHK dan Inflasi ....................................................................................... 2-3 Gambar 2-3: Perkembangan Reverse Repo dan JIBOR ..................................................................... 2-4 Gambar 2-4: Perkembangan Cadangan Devisa dan Nilai Tukar Rupiah ............................................ 2-5 Gambar 2-5: Belanja Iklan Media di Indonesia .................................................................................... 2-7 Gambar 2-6: Pangsa Pasar Belanja Media Iklan di Indonesia ............................................................ 2-8 Gambar 3-1: Logo Aplikasi NOICE ...................................................................................................... 3-2
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
1-1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENUGASAN
Pemberi Tugas merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka yang didirikan
pada tahun 2006. Pemberi Tugas bergerak dalam bidang investasi, jasa konsultasi, dan digital
media dengan entitas anak di bidang radio. Pemberi Tugas berencana untuk melakukan
konversi utang menjadi penyertaan saham pada Perseroan. Oleh karena itu, Pemberi Tugas
membutuhkan penilaian atas 100,0% saham yang telah disetor dan ditempatkan penuh pada
Perseroan.
Sehubungan dengan kebutuhan Pemberi Tugas tersebut, KJPP Firman, Suryantoro, Sugeng,
Suzy, Hartomo dan Rekan (“kami” atau “KJPP FAST”) sebagai penilai independen berdasarkan
ijin yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 2.09.0074 tanggal
8 Desember 2009, serta telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-865/BL/2010
tanggal 29 Januari 2010, telah ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk melakukan penilaian atas
Objek Penilaian tersebut, berdasarkan Surat Penawaran No. 011/SI-SP/FAST/IX/20 tanggal
17 September 2020 yang telah disetujui, mengenai penilaian 100,0% saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh pada Perseroan per tanggal efektif penilaian.
1.2 IDENTITAS PEMBERI TUGAS
Nama : PT Mahaka Radio Integra Tbk
Bidang usaha : Investasi, jasa konsultasi, dan digital media dengan entitas anak di
bidang radio
Alamat kantor : Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Super Blok Kav.
No. 1 Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12980
Nomor telepon : (+62-21) 8370 7171
Surel : [email protected]
Situs web : www.mari.co.id.
1.3 RUANG LINGKUP DAN TUJUAN PENILAIAN
Sesuai dengan latar belakang penugasan sebagaimana disebutkan di atas maka ruang lingkup
dari penugasan adalah melakukan penilaian 100,0% saham yang telah ditempatkan dan
disetor penuh pada Perseroan. Sedangkan tujuan dari penilaian ini adalah untuk internal
manajemen dalam rangka rencana penyetoran modal dalam bentuk saham (inbreng) per
tanggal efektif penilaian.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
1-2
1.5 MASA BERLAKUNYA LAPORAN
Sesuai dengan POJK No. 35/2020, maka laporan penilaian saham ini berlaku selama
6 (enam) bulan sejak tanggal efektif penilaian (cut-off date), kecuali terdapat hal-hal yang dapat
mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari 5% (lima perseratus). Selanjutnya berdasarkan Surat
Edaran OJK No. S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020 mengenai Perpanjangan Jangka
Waktu Berlakunya Laporan Keuangan dan Laporan Penilaian di Pasar Modal, Perpanjangan
Masa Penawaran Awal dan Penundaan/Pembatalan Penawaran Umum, diatur bahwa untuk
tanggal penilaian 30 November 2019 dan setelahnya maka jangka waktu berlakunya laporan
penilaian ditambah 2 (dua) bulan.
1.6 PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan penilaian ini, kami berpendapat tidak terdapat
peristiwa yang dapat berdampak secara material terhadap hasil analisis penilaian.
Disini kami tegaskan bahwa semua kejadian penting setelah tanggal penilaian tidak dapat
digunakan untuk memutakhirkan nilai dan oleh karenanya pengungkapan atas kejadian penting
setelah tanggal penilaian tersebut tidak mempengaruhi penentuan hasil analisis nilai pada saat
tanggal penilaian.
1.7 DASAR NILAI YANG DIGUNAKAN
Sehubungan dengan maksud dan tujuan penilaian yang telah diuraikan di atas, maka dasar
nilai yang akan diaplikasikan adalah Nilai Pasar (Market Value). Nilai pasar dianggap dapat
mencerminkan harga yang benar-benar terjadi di pasar terbuka dalam hal ini pasar modal pada
kondisi ekonomi yang normal dan mencerminkan kondisi fundamental usaha itu sendiri dan
bukan pengaruh sentimen pasar. Nilai Pasar adalah estimasi sejumlah uang yang dapat
diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli
yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas
ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing
bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan (POJK
No. 35/2020 – 1.14).
1.8 PREMIS PENILAIAN
Kami melakukan penilaian atas Objek Penilaian dengan premis penilaian bahwa Perseroan
adalah sebuah entitas bisnis yang bersifat going concern, dimana Perseroan diasumsikan akan
dapat terus mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk jangka waktu yang tidak terhingga
meskipun manajemen dan pemilik berganti dalam status sebagai perusahaan tertutup maupun
terbuka.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
1-3
1.9 INDEPENDENSI PENILAI
Dalam melaksanakan penugasan ini, KJPP FAST bertindak secara independen tanpa adanya
benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Pemberi Tugas dan Perseroan ataupun
pihak-pihak yang terafiliasi dengan Pemberi Tugas dan Perseroan. Kami tidak memiliki
kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Laporan penilaian
saham ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun.
Imbalan jasa yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan.
KJPP FAST hanya menerima imbalan sesuai dengan Surat Penawaran No. 011/SI-
SP/FAST/IX/20 tanggal 17 September 2020 yang telah disetujui.
Laporan penilaian ini telah disusun sesuai POJK No. 35/2020, dan SPI Edisi VII-2018 serta
Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) yang berlaku yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi
Penilai Indonesia (MAPPI), dan dimana pendekatan dan metode yang diaplikasikan telah
sesuai dengan standar penilaian lengkap.
1.10 SUMBER INFORMASI
Dalam memberikan pendapat atas nilai pasar Objek Penilaian tersebut, kami telah menelaah,
mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur tertentu atas informasi-informasi
sebagai berikut:
Proyeksi laporan keuangan Perseroan periode 2020-2029 yang disiapkan oleh manajemen
Perseroan. Kami telah melakukan review dan penyesuaian atas proyeksi keuangan yang
disampaikan oleh manajemen tersebut dan menurut pertimbangan kami proyeksi keuangan
yang digunakan dalam analisis penilaian ini telah mencerminkan tingkat kewajaran
pencapaiannya.
Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 yang
telah diaudit oleh KAP AKR, sebagaimana tertuang dalam laporannya
No. 00353/2.1011/AU.1/05/0101-2/1/IX/2020 tanggal 11 September 2020, dengan opini
wajar dalam semua hal yang material.
Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
yang telah diaudit oleh KAP AKR, sebagaimana tertuang dalam laporannya
No. 00166/2.1011/AU.1/05/0101-1/1/III/2020 tanggal 18 Maret 2020, dengan opini wajar
dalam semua hal yang material.
Informasi internal Perseroan lainnya dan hasil wawancara dengan pihak manajemen
Perseroan serta pihak terkait lainnya.
Informasi ekonomi dan industri yang dikeluarkan oleh pihak ketiga yang terpercaya yang
relevan dengan penugasan.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
1-4
1.11 WAWANCARA DAN KUNJUNGAN LAPANGAN
Kami telah melakukan wawancara dengan manajemen Perseroan dan pihak lain yang
dianggap layak dan relevan guna memberikan data dan informasi untuk keperluan penilaian,
secara Daring (dalam jaringan). Data dan informasi relevan yang kami dapatkan selama proses
penugasan telah dianalisis dan didokumentasikan sebagai bagian dari kertas kerja dalam
melaksanakan penugasan ini.
Berikut ini adalah beberapa fakta terkait hasil wawancara dengan manajemen Perseroan
antara lain:
Bahwa kegiatan usaha utama Perseroan adalah di bidang podcast streaming secara daring
(online).
Bahwa mencermati kegiatan usaha Perseroan termasuk dalam tahap rintisan (startup).
1.12 DEFINISI DAN ISTILAH
Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Republik Indonesia
CP Control premium (premi pengendalian)
DCF Discounted cash flow (metode arus kas
terdiskonto)
DLOC Discount For Lack of Control (diskon
ketiadaan pengendalian)
DLOM Discount For Lack of Marketabilities (diskon
likuiditas pasar)
GPTC Guideline publicly-traded company ( metode
perbandingan perusahaan terbuka)
KAP AKR Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka & Rekan
KEPI Kode Etik Penilai Indonesia
KJPP FAST Kantor Jasa Penilai Publik Firman,
Suryantoro, Sugeng, Suzy, Hartomo dan
Rekan
MAPPI Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
OJK Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia
Pemberi Tugas PT Mahaka Radio Integra Tbk
POJK No. 35/2020
Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2020
tanggal 25 Mei 2020 tentang Penilaian dan
Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar
Modal
Perseroan PT Mahaka Radio Digital
SPI Edisi VII-2018 Standar Penilaian Indonesia Edisi VII Tahun
2018
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-1
BAB 2. PERKEMBANGAN PASAR
2.1 MAKRO EKONOMI INDONESIA
Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 di banyak negara maju dan berkembang mengalami
kontraksi tajam akibat pembatasan mobilitas dalam rangka memitigasi penyebaran pandemi
COVID-19. Perkembangan terkini mengindikasikan perbaikan ekonomi mulai terlihat di
beberapa negara, khususnya di Tiongkok, didorong dampak penyebaran pandemi COVID-19
yang telah berkurang dan stimulus kebijakan fiskal yang besar. Sementara di pasar keuangan
global, kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemi COVID-19, prospek
pemulihan ekonomi global, dan kenaikan tensi geopolitik Amerika Serikat (AS)-Tiongkok
menyebabkan masih tingginya ketidakpastian. Kondisi ini kemudian menahan aliran modal ke
negara berkembang dan memberikan tekanan kepada nilai tukar negara berkembang,
termasuk Indonesia. Perekonomian global pada paruh kedua 2020 diprakirakan membaik,
meskipun belum kembali ke level sebelum pandemi COVID-19 sejalan dengan penerapan
protokol Kesehatan di era kenormalan baru. Sejumlah indikator ekonomi dini mengindikasikan
arah pemulihan ekonomi global itu, seperti meningkatnya mobilitas masyarakat global,
membaiknya keyakinan konsumen dan bisnis di banyak negara, serta naiknya PMI Manufaktur
di AS, Eropa, dan Tiongkok. Kecepatan pemulihan ekonomi global ke depan dipengaruhi
perkembangan pandemi COVID-19, mobilitas ekonomi merespons pandemi, besaran dan
kecepatan stimulus kebijakan, terutama stimulus fiskal, kondisi sektor keuangan dan korporasi,
serta struktur perekonomian suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2020 terkontraksi sebesar 5,32% (yoy), turun
dalam dibandingkan dengan capaian triwulan I 2020 sebesar 2,97% (yoy). Pembatasan PSBB
untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 menyebabkan terbatasnya mobilitas
manusia dan barang, yang kemudian menurunkan permintaan domestik serta aktivitas
produksi dan investasi. Berdasarkan komponen dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga
mengalami kontraksi 5,51% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I
2020 sebesar 2,83% (yoy). Investasi mencatat kontraksi 8,61% (yoy), turun dibandingkan
dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70% (yoy). Stimulus Pemerintah yang sesuai dengan
pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi Pemerintah yang tercatat kontraksi
6,90% (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar
3,75% (yoy). Sementara itu, kontraksi ekspor tidak sebesar prakiraan, didorong permintaan
khususnya dari Tiongkok atas beberapa komoditas ekspor seperti besi dan baja, bijih logam,
serta pulp dan waste paper. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja
impor juga mengalami kontraksi lebih dalam sebesar 16,96% (yoy).
Kontraksi ekonomi terutama disebabkan oleh penurunan kinerja LU Transportasi dan
Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, LU Perdagangan Besar dan
Eceran, LU Industri Pengolahan, dan LU Jasa Perusahaan, akibat penurunan permintaan
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-2
seiring penerapan PSBB dan protokol COVID-19. Sementara itu, LU Informasi dan Komunikasi
tumbuh tinggi seiring meningkatnya penggunaan teknologi digital dalam penerapan Work from
Home (WFH) dan School from Home (SFH). LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, LU Jasa
Pendidikan, dan LU Jasa Keuangan dan Asuransi, serta LU Real Estat dan LU Pengadaan Air
juga tumbuh positif, antara lain karena terkait dengan upaya penanggulangan COVID-19 dan
new normal. Searah dengan perkembangan tersebut, kinerja LU Pertanian juga masih tercatat
positif sejalan dengan pergeseran masa panen raya ke bulan April 2020.
Gambar 2-1: Perkembangan dan Tingkat Pertumbuhan PDB
Sumber: Bank Indonesia
Kontraksi terdalam dialami wilayah Jawa dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), sedangkan
provinsi Papua dan Papua Barat tumbuh positif. Dari sisi permintaan, kontraksi pertumbuhan
ekonomi di berbagai wilayah dipengaruhi penurunan permintaan domestik, baik dalam bentuk
konsumsi rumah tangga maupun investasi, sebagai dampak PSBB yang mempengaruhi
pendapatan masyarakat dan aktivitas produksi Realisasi stimulus fiskal daerah yang terbatas
belum mampu mendukung pemulihan permintaan. Sementara itu, beberapa provinsi mencatat
net ekspor yang positif sejalan dengan pertumbuhan positif sektor pertambangan. Secara
khusus, pertumbuhan ekonomi positif di Papua didorong perbaikan kinerja ekspor konsentrat
tembaga, sedangkan kinerja positif ekonomi Papua Barat ditopang perbaikan industri LNG
berorientasi ekspor.
Perekonomian global yang mulai membaik, khususnya di Tiongkok, mendorong perbaikan
prospek kinerja sektor eksternal dan pemulihan ekonomi nasional. Prakiraan volume
perdagangan dunia dan harga komoditas global pun lebih optimis dari perkiraan sebelumnya
dan turut mendukung peningkatan permintaan atas produk ekspor Indonesia. Kinerja positif
ekspor yang berlanjut tercermin pada kenaikan ekspor sejumlah komoditas pada Juli 2020,
seperti besi dan baja, serta bijih logam. Hal tersebut ditopang oleh permintaan besi dan baja
dari Tiongkok yang diperkirakan masih kuat seiring dengan peningkatan proyek infrastruktur.
Demikian pula, prospek ekspor CPO masih baik ditopang peningkatan permintaan dari India
dan Tiongkok. Sementara itu, kinerja ekspor jasa diprakirakan masih mengalami tekanan
sejalan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
-8%
-6%
-4%
-2%
0%
2%
4%
6%
8%
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
Q1-1
3
Q2-1
3
Q3-1
3
Q4-1
3
Q1-1
4
Q2-1
4
Q3-1
4
Q4-1
4
Q1-1
5
Q2-1
5
Q3-1
5
Q4-1
5
Q1-1
6
Q2-1
6
Q3-1
6
Q4-1
6
Q1-1
7
Q2-1
7
Q3-1
7
Q4-1
7
Q1-1
8
Q2-1
8
Q3-1
8
Q4-1
8
Q1-1
9
Q2-1
9
Q3-1
9
Q4-1
9
Q1-2
0
Q2-2
0
Rp
tri
liu
n
PDB Tingkat pertumbuhan (qtq)
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-3
Dari sisi impor nonmigas, prospek yang membaik diprakirakan bersumber dari kenaikan impor
barang konsumsi sejalan dengan perbaikan konsumsi rumahtangga. Selain itu, kontraksi
ekspor yang diprakirakan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya juga akan mendorong
perbaikan impor bahan baku. Membaiknya investasi bangunan seiring dengan Proyek
Strategis Nasional (PSN) yang mulai berjalan juga diprakirakan mendorong impor barang
modal konstruksi, sebagaimana terindikasi dari perkembangan terkini impor di Sulawesi,
Maluku dan Papua (Sulampua). Sementara itu, impor migas dan impor jasa diprakirakan
membaik sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi serta pembukaan mobilitas antar
negara meskipun masih terbatas.
Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) triwulan II 2020 mencatat surplus 9,2 miliar dolar AS
setelah mengalami defisit 8,5 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya. Membaiknya kinerja
NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan serta besarnya surplus
transaksi modal dan finansial. Penurunan defisit transaksi berjalan, terutama dipengaruhi
penurunan impor sejalan melemahnya permintaan domestik. Sementara itu, kenaikan surplus
transaksi modal dan finansial didorong berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar
keuangan domestik.
Gambar 2-2: Perkembangan IHK dan Inflasi
Sumber: Bank Indonesia
Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS (1,2% dari PDB), lebih rendah
dari defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 3,7 miliar dolar AS (1,4% dari PDB). Penurunan
defisit transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan barang akibat
penurunan impor karena melemahnya permintaan domestik. Defisit neraca pendapatan juga
menyempit karena berkurangnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing sejalan
dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi domestik di triwulan II 2020 yang tercermin pada
penurunan kinerja perusahaan dan investasi. Sementara itu, defisit neraca jasa sedikit
meningkat didorong oleh defisit jasa perjalanan karena kunjungan wisatawan mancanegara
yang turun signifikan selama pandemi COVID-19. Di sisi lain, remitansi dari Pekerja Migran
Indonesia (PMI) berkurang sejalan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia, juga
menahan penurunan defisit transaksi berjalan lebih lanjut.
0%
1%
1%
2%
2%
3%
3%
4%
4%
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Fe
b-1
6
Jun
-16
Oct-
16
Fe
b-1
7
Jun
-17
Oct-
17
Fe
b-1
8
Jun
-18
Oct-
18
Fe
b-1
9
Jun
-19
Oct-
19
Fe
b-2
0
Jun
-20
Ind
eks
IHK Tingkat inflasi
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-4
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada triwulan II 2020 tercatat rendah sebesar 0,32%
(qtq), menurun dari inflasi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,76% (qtq). Berdasarkan
komponennya, inflasi inti tetap terkendali sebesar 0,25% (qtq). Inflasi kelompok volatile food
mengalami penurunan dipengaruhi memadainya pasokan barang dan lancarnya rantai
distribusi. Sementara itu, kelompok administered prices mengalami inflasi 0,76% (qtq), lebih
tinggi dari capaian pada triwulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,58% (qtq), akibat
meningkatnya tarif aneka angkutan pascarelaksasi aturan pembatasan operasional angkutan
umum pada awal Juni 2020. Dengan perkembangan tersebut, inflasi pada triwulan II 2020
secara tahunan tetap terkendali 1,96% (yoy), melambat dari inflasi pada triwulan sebelumnya
sebesar 2,96% (yoy).
Gambar 2-3: Perkembangan Reverse Repo dan JIBOR
Sumber: Bank Indonesia
Prakiraan inflasi yang tetap rendah terutama bersumber dari masih lemahnya tekanan inflasi
dari seluruh komponen. Inflasi inti tetap terjaga sejalan permintaan yang masih lemah akibat
pandemi COVID-19 dan ekspektasi inflasi yang tetap terkendali. Inflasi kelompok volatile food
juga diprakirakan tetap rendah seiring lemahnya permintaan pada beberapa komoditas dan
tetap memadainya pasokan barang didukung oleh komitmen pemerintah untuk menjaga
ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi selama masa pandemi COVID-19. Selain itu,
terjaganya inflasi administered price juga sejalan dengan permintaan yang belum kuat. Ke
depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi
kebijakan dengan Pemerintah di tingkat pusat dan daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap
rendah dan stabil dalam sasarannya 3,0±1% pada 2020 dan 2021.
Hingga 14 Agustus 2020, Bank Indonesia telah menambah likuiditas (quantitative easing) di
perbankan sekitar Rp651,54 triliun yang berasal dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)
sekitar Rp155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp480,7 triliun. Longgarnya kondisi likuiditas
mendorong tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yakni 26,24%
pada Juni 2020 dan rendahnya suku bunga PUAB, sekitar 3,64% pada Juli 2020. Likuiditas
yang memadai dan penurunan suku bunga kebijakan (BI7DRR) berkontribusi pada penurunan
suku bunga perbankan dan imbal hasil SBN. Rerata tertimbang suku bunga deposito dan kredit
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Feb-1
6
Jun
-16
Oct-
16
Feb-1
7
Jun
-17
Oct-
17
Feb-1
8
Jun
-18
Oct-
18
Feb-1
9
Jun
-19
Oct-
19
Feb-2
0
Jun
-20
Pers
en
tase
Reverse repo 7-hari JIBOR 3-bulan
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-5
modal kerja menurun, dari 5,74% dan 9,48% pada Juni 2020 menjadi 5,63% dan 9,47% pada
Juli 2020. Sementara itu, imbal hasil SBN 10 tahun turun 38 bps dari level Juni 2020 sehingga
tercatat 6,83% pada Juli 2020.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Juni 2020 tetap tinggi yakni
22,50%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 3,11%
(bruto) dan 1,16% (neto). Namun demikian, penyaluran kredit/pembiayaan dari sektor
keuangan masih rendah dipengaruhi permintaan domestik yang lemah sejalan kinerja
korporasi yang tertekan serta kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi COVID-19.
Pertumbuhan kredit pada Juni 2020 tercatat rendah sebesar 1,49% (yoy). Program
restrukturisasi kredit yang diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit hingga Juni 2020
mencapai 15,71% dari total kredit, ditopang likuiditas perbankan yang terjaga. Setelah
mencapai puncaknya pada April 2020 untuk kredit UMKM dan Mei 2020 untuk kredit korporasi,
restrukturisasi ini diprakirakan berlanjut hingga akhir tahun. Restrukturisasi kredit yang disertai
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor keuangan diharapkan dapat mendorong
peningkatan pertumbuhan intermediasi. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
tercatat 7,95% (yoy) pada Juni 2020, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei
2020 sebesar 8,89% (yoy), sejalan dengan kegiatan ekonomi yang belum kuat.
Gambar 2-4: Perkembangan Cadangan Devisa dan Nilai Tukar Rupiah
Sumber: Bank Indonesia
Rupiah mencatat apresiasi 14,42% secara point to point pada triwulan II, dipengaruhi aliran
masuk modal asing ke pasar keuangan domestik yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020.
Rupiah menguat didorong oleh aliran masuk modal asing pada Mei dan Juni 2020 sejalan
dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan prospek ekonomi Indonesia
yang tetap baik. Kendati demikian, secara rerata nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi
4,53% akibat level yang masih lemah pada April 2020. Penguatan nilai tukar Rupiah pada
triwulan II 2020 juga ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta
tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing
terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0
20
40
60
80
100
120
140
Feb-1
6
Jun
-16
Oct-
16
Feb-1
7
Jun
-17
Oct-
17
Feb-1
8
Jun
-18
Oct-
18
Feb-1
9
Jun
-19
Oct-
19
Feb-2
0
Jun
-20
Rp
rib
u/U
S$
US
$ m
ilyar
Cadangan devisa Kurs
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-6
Sampai dengan 18 Agustus 2020, volatilitas nilai tukar Rupiah tercatat sebesar 20,4%, masih
relatif tinggi dibandingkan dengan volatilitas tahun sebelumnya sebesar 7,0%. Namun
demikian, level volatilitas Rupiah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan volatilitas pada
triwulan I 2020 sebesar 22,1%. Penurunan volatilitas ini sejalan dengan ketidakpastian pasar
keuangan global yang mulai mereda. Level volatilitas Rupiah ini juga lebih rendah dibandingkan
dengan level volatilitas mata uang negara peers, seperti Real Brazil (BRL) dan Rand Afrika
Selatan (ZAR), yang pada periode yang sama masing-masing tercatat sebesar 32,6% dan
25,6%.
2.2 INDUSTRI MEDIA DAN STREAMING MUSIK
2.2.1 Industri Media
Dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta, Indonesia merupakan pasar media terbesar di Asia
Tenggara. Menurut perkiraan Media Partners Asia (MPA), total pengeluaran iklan di Indonesia
untuk tahun 2018 mencapai USD2,2 miliar. Media televisi Free-to-Air (FTA) unggul dengan
penyerapan belanja iklan sebesar USD1,3 miliar atau 58,0% dari seluruh pengeluaran iklan
Indonesia pada tahun 2018. Media digital menyerap dari 20,7% dari seluruh pengeluaran iklan
Indonesia, media cetak menyerap 16,5% dan sisanya diserap iklan Out-of-Home (OOH), radio
dan bioskop pada tahun 2018. Lebih dari 50 juta rumah tangga Indonesia di negara kepulauan
ini memiliki televisi sehingga televisi FTA merupakan media yang paling dominan. Dengan
demikian, televisi FTA tetap menjadi platform media yang tetap diminati bagi pengiklan dalam
menjangkau dan mendapatkan konsumen di Indonesia.
Namun, pertumbuhan belanja iklan FTA terlihat kurang berarti pada tahun 2018, dengan
peningkatan sebesar 2,6% sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang juga tidak
terlalu tinggi. Seperti disebutkan di atas, pengiklan juga masih berhati-hati dalam pengeluaran
mereka. Fast Moving Consumer Goods (FMCG) tetap menjadi kontributor terbesar terhadap
belanja iklan nasional. Namun demikian, MPA memperkirakan bahwa iklan FTA akan terus
bertumbuh terus selama beberapa tahun ke depan didongkrak oleh pertumbuhan belanja iklan
FMCG, perusahaan digital dan manufaktur elektronik serta jumlah populasi penduduk di
Indonesia yang terus bertambah, yang semuanya mendukung peningkatan tarif rate card.
Secara total pangsa pasar iklan televisi di Indonesia mengalami penurunan tipis sebesar 1,50%
di 2018. Hal ini terutama disebabkan penurunan belanja iklan dari sektor FMCG multinasional
yang merupakan penyumbang terbesar bagi belanja iklan di televisi. Sementara belanja iklan
dari produk domestik mengalami kenaikan yang cukup tinggi akan tetapi hal ini tidak menutupi
penurunan dari belanja Iklan dari produk multinasional.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-7
Pertumbuhan permintaan domestik tetap kuat berkat para pengiklan domestik, terutama dalam
kategori FMCG. Namun, pengiklan dari perusahaan multinasional mulai menekan biaya-biaya
dan, dalam beberapa kasus, memilih pendekatan “wait and see”. Media televisi dan digital
mendominasi pola belanja iklan dan meraup total 80% pangsa pasar pada tahun 2018, yang
diperkirakan MPA akan tumbuh menjadi 85% pada tahun 2022.
Gambar 2-5: Belanja Iklan Media di Indonesia
Sumber: Media Partners Asia (2019). Keterangan: asumsi kurs Rp14.100/USD
Televisi masih memegang bagian terbesar dari total belanja iklan untuk tahun 2018, terhitung
sebesar 57,2% berdasarkan data terakhir dari MPA. Pengeluaran iklan digital memang masih
meningkat selama tahun 2018, akan tetapi televisi tidak berbayar (FTA) tetap menjadi pilihan
utama bagi para pengiklan. Pada 2018, lebih dari 95% dari seluruh pemirsa mengkonsumsi
media melalui saluran TV dan digital secara simultan.
MPA memperkirakan penjualan neto iklan televisi FTA di Indonesia akan tumbuh dengan
tingkat laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 3,1% antara tahun 2018 dan
2022. Faktor pendorong utama mencakup tingginya penawaran dan permintaan, jumlah
penonton televisi, permintaan iklan yang signifikan dari perusahaan-perusahaan FMCG, dan
kenaikan anggaran iklan dan promosi dari perusahaan-perusahaan terkait teknologi.
Iklan digital/online terus tumbuh pesat, mencapai total neto sebesar USD475 juta pada tahun
2018 akibat meningkatnya ketersediaan inventaris video (melalui YouTube) serta pertumbuhan
e-commerce. MPA memproyeksikan segmen digital akan mencapai USD848 juta pada 2020,
meningkat dengan CAGR sebesar 18,2%.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-8
Gambar 2-6: Pangsa Pasar Belanja Media Iklan di Indonesia
Sumber: AGB Nielsen Media Research (2019)
Pendapatan iklan cetak Indonesia terus bertumbuh sebesar kurang-lebih 1,8% pada tahun
2018 tetapi pangsa pasarnya akan terkikis karena belanja iklan berpindah ke platform digital.
Pangsa pasar iklan cetak akan menyusut menjadi 12% pada tahun 2022 dari 17% pada tahun
2018. Radio tetap menjadi media yang relatif kecil dengan prospek pertumbuhan terbatas
sejauh menyangkut pangsa pasar periklanan. Proyeksi mematok CAGR-nya pada 1% dari
2018 sampai 2022.
MPA memperkirakan industri media Indonesia akan mengalami pertumbuhan belanja iklan di
tahun 2019 dan selanjutnya, dimana pertumbuhan belanja iklan media Indonesia sebesar 5,6%
CAGR antara tahun 2018-2022, sejalan dengan perkiraan peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi dan jumlah penduduk yang besar.
2.2.2 Industri Streaming Musik
Nilai pasar streaming musik di Indonesia diperkirakan tembus hingga USD148 juta atau sekitar
Rp2,1 triliun pada tahun 2020. Proyeksi tersebut menempatkan Indonesia sebagai nilai pasar
streaming musik terbesar ke-18 di seluruh dunia. Lembaga riset dan statistik yang berbasis di
Hamburg, Jerman, Statista GmBh, mengumumkan proyeksi terbarunya per Juni 2020, usai
memasukkan analisis mengenai dampak Covid-19 yang mewabah di dunia.
Dalam laporan tersebut, Statista mengungkapkan bahwa pendapatan (revenue) di segmen
streaming musik di Indonesia diproyeksikan mencapai USD148 juta pada tahun 2020.
Pendapatan diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan (CAGR 2020-2024) sebesar 6,4%,
menghasilkan volume pasar yang diperkirakan sebesar USD190 juta pada 2024. Sementara,
penetrasi pengguna diperkirakan mencapai 4,8% pada tahun ini dan diproyeksikan tembus
hingga 5,7% pada 2024. Adapun, pendapatan rata-rata per pengguna (average revenue per
user/ARPU) diperkirakan akan mencapai USD11,38.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-9
Proyeksi pendapatan streaming musik sebesar USD148 juta itu meningkat 15% secara
tahunan (year-on-year/y-o-y), dan diperkirakan menjadi pertumbuhan tertinggi dalam rentang
2018 hingga 2024. Pada 2021, pertumbuhan revenue bakal melambat dengan peningkatan
revenue sebesar 7,8% dan terus menurun dengan pertumbuhan hanya 4,9% pada 2024.
Sementara jumlah pengguna pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 13 juta atau tumbuh
10,1% y-o-y. Jumlah pengguna diperkirakan akan terus bertumbuh mencapai 16,2 juta pada
2024.
Riset tersebut juga menunjukkan bahwa proyeksi revenue sebesar USD148 juta pada 2020
menempatkan Indonesia di posisi 18 besar. Adapun, posisi pertama dihuni oleh AS dengan
perkiraan revenue streaming musik mencapai USD6,01 miliar pada tahun ini. Posisi kedua
ditempati oleh China dengan perkiraan revenue USD1,56 miliar pada tahun ini. Posisi ketiga
ditempati oleh Jepang dengan perkiraan revenue sebesar USD883 juta pada 2020.
Uniknya, penetrasi pengguna streaming musik di Indonesia pada tahun ini diperkirakan hanya
4,8%, yang menempatkan Indonesia pada posisi 144 dunia. Sementara penetrasi pengguna
streaming musik teratas ditempati oleh Luxemburg dengan 27,8%, yang disusul oleh Islandia
dengan 26,4% dan Singapura 25,4%. Jika ditengok dari Statista Global Consumer Survey per
Oktober 2019, pengguna streaming musik di Indonesia didominasi oleh umur 25 hingga 34
tahun dengan porsi 45%, disusul oleh pengguna umur 18 hingga 24 tahun dengan porsi 28,6%,
dan umur 35 hingga 44 tahun dengan porsi 26,4%. Uniknya, berdasarkan data Oktober 2019
tersebut, pengguna streaming musik di Indonesia justru didominasi oleh mereka yang
berpenghasilan rendah dengan porsi 45,2%. Sementara, pengguna berpenghasilan menengah
memiliki porsi 31,1%, dan pengguna berpenghasilan tinggi memiliki porsi 23,7%.
Firma riset Counterpoint Research melaporkan, pangsa pasar platform streaming musik
tumbuh 32 persen (y-o-y). Pertumbuhan tersebut dihitung berdasarkan jumlah pelanggan
berbayar pada sebuah platform. Menurut riset dari Counterpoint, pengguna berbayar aplikasi
streaming musik disebut mencapai angka 358 juta pengguna dan masih didominasi oleh
Spotify. Spotify sampai saat ini masih merajai industri tersebut dengan pangsa pasar 35 persen
pada tahun 2019, tumbuh 23 persen dari tahun sebelumnya. Platform asal Swedia ini berhasil
mendapatkan 31 persen dari total pendapatan industri streaming musik pada 2019 lalu. Meski
masih didominasi oleh Spotify, pertumbuhan signifikan dialami oleh platform Apple Music.
Platform ini membuntuti Spotify di posisi kedua dengan pangsa pasar 19 persen pada 2019.
Angka tersebut signifikan sebesar 36 persen dari tahun sebelumnya. Spotify bertahan di
puncak berkat serangkaian kegiatan promosi, seperti Spotify Premium untuk tiga bulan,
potongan harga, kampanye khusus, dan fokus pada konten ekslusif. Selain Spotify dan Apple
Music, ada pula sejumlah platform lain seperti Amazon Music, YouTube Music, dan beberapa
platform yang dikelola oleh Tencent.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
2-10
Amazon Music menguntit di posisi ketiga dengan pangsa pasar 15 persen. Aplikasi di bawah
naungan Tencent Music seperti QQ Music, Kugou and Kuwo, menguasai 11 persen pangsa
pasar. Sementara YouTube Music, merangsek ke posisi lima dengan pangsa pasar 6 persen.
Apple Music misalnya, sudah membuat beberapa pembaruan fitur seperti mode malam, daftar
lagu yang dikurasi, dan sebagainya.
Adopsi platform streaming ini semakin meningkat di tengah pandemi Covid-19. Tumbuhnya
pasar streaming ini turut didorong oleh popularitas podcast dan konten orisinal yang menarik
pengguna gratisan untuk berlanganan. Selain itu, pertumbuhan juga didongkrak oleh beragam
promosi seperti diskon berlangganan di negara berkembang dan bundling dengan operator
seluler. Counterpoint memprediksi pertumbuhan platform streaming musik akan meningkat
25 persen secara y-o-y dan menembus angka 450 juta pengguna berbayar pada akhir tahun
2020 nanti.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-1
BAB 3. PROFIL PERSEROAN
3.1 PENDIRIAN PERSEROAN
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 04, tanggal 19 Juni
2019. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032352.AH.01.01 tanggal 8 Juli 2019.
3.2 STRUKTUR MODAL DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 3-1: Susunan Pemegang Saham Perseroan
Pemegang saham Jumlah saham
Nilai nominal (Rp)
Persentase saham
PT Mahaka Radio Integra Tbk 800 800.000.000 80,0%
PT Quatro Kreasi Indonesia 200 200.000.000 20,0%
Jumlah 1.000 1.000.000.000 100,0%
3.3 SUSUNAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Rudy Setia Laksmana
Komisaris : William
Direksi
Direktur Utama : Adrian Syarkawi
Direktur : Gumilang Ramadhan
3.4 KEGIATAN USAHA
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan utama Perseroan adalah
menjalankan usaha dalam bidang portal web/platform digital melalui aplikasi dengan nama
“NOICE”.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-2
Gambar 3-1: Logo Aplikasi NOICE
Aplikasi NOICE dapat didownload melalui Google Play dan App Store, atau melalui situs web
noice.id. Beberapa fitur dalam aplikasi ini meliputi konten podcast, radio, dan musik, serta
platform untuk real time chat. Pada saat ini podcast eksklusif melalui NOICE antara lain
meliputi:
Berizik (genre komedi), oleh Awwe dan Randhika Djamil.
Do You See What I See (genre horror), oleh Mizter Popo.
Musuh Masyarakat (genre komedi), oleh Coki Pardede dan Tretan Muslim.
Obrolan Lelaki (genre komedi), oleh Ronal, Bayu Oktora, dan Beddu.
Misteri Nessie (genre misteri), oleh Nessie Judge.
Sex & J City (genre edukasi), oleh Melissa Karim dan Inez Kristanti.
Perseroan berdomisili di Menara Imperium Lantai 19, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta
12980; telepon (+62-21) 8370 7171.
3.5 KINERJA KEUANGAN
3.5.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif
Sejak pendirian pada 19 Juni 2019 sampai dengan 30 Juni 2020, Perseroan belum
membukukan pendapatan. Selama periode tersebut biaya operasi meliputi biaya gaji dan
tunjangan karyawan, komunikasi, promosi dan penjualan, penelitian dan pengembangan,
sewa, amortisasi persediaan program podcast dan aset takberwujud, rumah tangga kantor, air
dan listrik, sumbangan, penyisihan imbalan pasca kerja, serta lain-lain.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-3
Tabel 3-2: Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp)
3.5.2 Laporan Posisi Keuangan
Selama periode 19 Juni 2019 sampai dengan 30 Juni 2020, aset Perseroan didominasi aset
tidak lancar berupa aset takberwujud aplikasi Noice dengan nilai perolehan sebesar
Rp1.176.325.000. Aset lain yang dominan setelah aset takberwujud adalah persediaan berupa
program podcast sebesar nilai bersih Rp418.495.796. Sementara pada sisi liabilitas lebih
didominasi liabilitas jangka panjang berupa utang pihak berelasi. Liabilitas lain yang dominan
setelah utang pihak berelasi adalah biaya yang masih harus dibayar. Selanjutnya ekuitas
Perseroan tergerus akibat akumulasi rugi ditahan sehingga dibukukan deficit per 30 Juni 2020.
Description 31-Dec-19 30-Jun-20
Revenues 0 0
Operating expenses -934.965.167 -2.035.729.845
Program & broadcasting -37.396.392 -22.582.500
General & administrative -789.595.320 -1.731.857.082
Depreciation & amortization -107.973.455 -281.290.263
Income (loss) from operations -934.965.167 -2.035.729.845
Other incomes (charges) - net -223.103 -11.861.734
Earnings before tax -935.188.270 -2.047.591.579
Tax expense 10.481.476 -11.003.810
Net income -924.706.794 -2.058.595.389
Other comprehensive income -1.567.002 -1.044.668
Comprehensive income -926.273.796 -2.059.640.057
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-4
Tabel 3-3: Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp)
3.5.3 Analisis Vertikal dan Horizontal
3.5.3.1 Analisis Vertikal
Analisis vertikal pada dasarnya adalah bagian dari analisis laporan keuangan dengan cara
menyajikan kembali laporan keuangan dalam bentuk persentase, dimana laporan laba rugi
komprehensif dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap pendapatan, sedangkan laporan
posisi keuangan dinyatakan dalam persentase terhadap total aset maupun liabilitas dan
ekuitas.
Description 31-Dec-19 30-Jun-20
Assets 1.714.571.745 1.812.440.603
Current assets 576.083.560 657.649.478
Cash & cash equivalent 78.577.910 169.666.434
Account receivable 0 0
Inventories 334.197.898 418.495.796
Advance & prepaid expenses 163.307.752 69.487.248
Non-current assets 1.138.488.185 1.154.791.125
Deferred tax assets 11.003.810 0
Property & equipment 0 76.430.708
Intangible asset 1.127.484.375 1.078.360.417
Liabilities & equity 1.714.571.745 1.812.440.603
Current liabilities 308.757.867 45.112.727
Accrued expenses 299.375.837 41.982.558
Taxes payable 9.382.030 3.130.169
Non-current liabilities 1.332.087.674 3.753.241.729
Due to related parties 1.288.072.436 3.702.679.918
Est. liabilities on employee benefit 44.015.238 50.561.811
Bank loan 0 0
Equity 73.726.204 -1.985.913.853
Paid-up capital 1.000.000.000 1.000.000.000
Retained earnings -926.273.796 -2.985.913.853
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-5
Tabel 3-4: Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan
Tabel 3-5: Analisis Vertikal Laporan Posisi Keuangan Perseroan
Description 31-Dec-19 30-Jun-20
Revenues 0,00% 0,00%
Operating expenses 0,00% 0,00%
Program & broadcasting 0,00% 0,00%
General & administrative 0,00% 0,00%
Depreciation & amortization 0,00% 0,00%
Income (loss) from operations 0,00% 0,00%
Other incomes (charges) - net 0,00% 0,00%
Earnings before tax 0,00% 0,00%
Tax expense 0,00% 0,00%
Net income 0,00% 0,00%
Other comprehensive income 0,00% 0,00%
Comprehensive income 0,00% 0,00%
Description 31-Dec-19 30-Jun-20
Assets 100,00% 100,00%
Current assets 33,60% 36,29%
Cash & cash equivalent 4,58% 9,36%
Account receivable 0,00% 0,00%
Inventories 19,49% 23,09%
Advance & prepaid expenses 9,52% 3,83%
Non-current assets 66,40% 63,71%
Deferred tax assets 0,64% 0,00%
Property & equipment 0,00% 4,22%
Intangible asset 65,76% 59,50%
Liabilities & equity 100,00% 100,00%
Current liabilities 18,01% 2,49%
Accrued expenses 17,46% 2,32%
Taxes payable 0,55% 0,17%
Non-current liabilities 77,69% 207,08%
Due to related parties 75,13% 204,29%
Est. liabilities on employee benefit 2,57% 2,79%
Bank loan 0,00% 0,00%
Equity 4,30% -109,57%
Paid-up capital 58,32% 55,17%
Retained earnings -54,02% -164,75%
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-6
3.5.3.2 Analisis Horizontal
Analisis horizontal pada dasarnya adalah bagian dari analisis laporan keuangan dengan cara
menyajikan kembali laporan keuangan dalam bentuk persentase, dimana laporan laba rugi
komprehensif maupun laporan posisi keuangan dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap
tahun basis (2019).
Tabel 3-6: Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan
Description 31-Dec-19 30-Jun-20
Revenues 0,00% 0,00%
Operating expenses 100,00% 217,73%
Program & broadcasting 100,00% 60,39%
General & administrative 100,00% 219,33%
Depreciation & amortization 100,00% 260,52%
Income (loss) from operations 100,00% 217,73%
Other incomes (charges) - net 100,00% 5316,71%
Earnings before tax 100,00% 218,95%
Tax expense 100,00% -104,98%
Net income 100,00% 222,62%
Other comprehensive income 100,00% 66,67%
Comprehensive income 100,00% 222,36%
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
3-7
Tabel 3-7: Analisis Horizontal Laporan Posisi Keuangan Perseroan
3.6 KOMPARASI PERUSAHAAN PEMBANDING
Berikut ini adalah komparasi rasio keuangan perusahaan-perusahaan pembanding yang
bergerak dalam industri streaming audio dan video yang sahamnya tercatat di bursa-bursa
saham internasional.
Tabel 3-8: Komparasi Rasio Keuangan Perusahaan Pembanding
Description 31-Dec-19 30-Jun-20
Assets 100,00% 105,71%
Current assets 100,00% 114,16%
Cash & cash equivalent 100,00% 215,92%
Account receivable 0,00% 0,00%
Inventories 100,00% 125,22%
Advance & prepaid expenses 100,00% 42,55%
Non-current assets 100,00% 101,43%
Deferred tax assets 100,00% 0,00%
Property & equipment 0,00% 0,00%
Intangible asset 100,00% 95,64%
Liabilities & equity 100,00% 105,71%
Current liabilities 100,00% 14,61%
Accrued expenses 100,00% 14,02%
Taxes payable 100,00% 33,36%
Non-current liabilities 100,00% 281,76%
Due to related parties 100,00% 287,46%
Est. liabilities on employee benefit 100,00% 114,87%
Bank loan 0,00% 0,00%
Equity 100,00% -2693,63%
Paid-up capital 100,00% 100,00%
Retained earnings 100,00% 322,36%
Description DER
Net income
growth (last 3
years)
Net income
growth (last 5
years)
Revenue
growth (last 3
years)
Revenue
growth (last 5
years)
Expected
growth in EPS
next 5 years
Expected
growth in
revenues -
next 2 years
ROE ROICNet profit
margin
Pre-tax
operating
margin
Genie Music Corporation (KOSDAQ:A043610) 5,08% 14,00% 18,40% 30,70% 23,20% NA NA 6,26% 7,94% 3,47% 3,99%
HIM International Music Inc. (GTSM:8446) 32,38% 27,00% 30,30% 4,28% 9,02% NA -1,95% 42,68% 56,14% 35,03% 39,40%
Spotify Technology S.A. (NYSE:SPOT) 69,33% NA NA NA NA 42,00% 26,80% 27,38% 1,84% 7,26% 0,36%
Netflix, Inc. (NasdaqGS:NFLX) 216,65% 105,40% 43,60% 32,20% 29,40% 39,80% 24,40% 28,22% 13,60% 7,49% 12,02%
Roku, Inc. (NasdaqGS:ROKU) 98,20% NA NA NA NA NA 45,00% -16,85% -22,33% -3,76% -8,53%
Gaia, Inc. (NasdaqGM:GAIA) 25,84% NA NA 48,90% -20,00% NA 25,10% -28,70% -50,59% -49,72% -48,21%
LiveXLive Media, Inc. (NasdaqCM:LIVX) 389,01% NA NA 449,00% 37,50% NA 38,10% -156,33% -169,45% -102,96% -89,52%
J-Stream Inc. (TSE:4308) 0,90% -2,24% -15,70% 10,70% 8,04% NA NA 5,34% 12,79% 2,61% 5,17%
Mean 104,67% 36,04% 19,15% 95,96% 14,53% 40,90% 26,24% -11,50% -18,76% -12,57% -10,67%
Median 50,85% 20,50% 24,35% 31,45% 16,11% 40,90% 25,95% 5,80% 4,89% 3,04% 2,17%
Minimum 0,90% -2,24% -15,70% 4,28% -20,00% 39,80% -1,95% -156,33% -169,45% -102,96% -89,52%
Maximum 389,01% 105,40% 43,60% 449,00% 37,50% 42,00% 45,00% 42,68% 56,14% 35,03% 39,40%
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
4-1
BAB 4. PENILAIAN SAHAM PERSEROAN
4.1 PENDEKATAN DAN METODE PENILAIAN YANG UMUM DIGUNAKAN
Pendekatan penilaian dapat diartikan sebagai suatu cara umum yang digunakan untuk
memperkirakan nilai dengan menggunakan satu atau lebih metode penilaian. Metode penilaian
diartikan sebagai suatu rangkaian cara tertentu yang lebih spesifik dalam melakukan proses
analisis penilaian sesuai dengan pendekatan penilaian yang digunakan. Beberapa pendekatan
penilaian yang lazim dalam penilaian saham dapat dikategorikan ke dalam pendekatan aset
(asset based approach), pendekatan pasar (market based approach) dan pendekatan
pendapatan (income based approach), dimana setiap pendekatan tersebut memiliki metode
penilaian sendiri. Dalam aplikasinya terkadang masing-masing pendekatan tersebut digunakan
secara kombinasi untuk mendapatkan nilai yang merupakan rekonsiliasi atau sintesa dari nilai
hasil masing-masing pendekatan.
Pendekatan Pasar (Market Based Approach)
Pendekatan Pasar adalah Pendekatan Penilaian dengan cara membandingkan objek
Penilaian dengan objek lain yang sebanding dan sejenis serta telah tersedia informasi
harga transaksi atau penawaran (POJK No. 35/2020 – 1.18).
Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach)
Pendekatan Pendapatan adalah Pendekatan Penilaian dengan cara mengkonversi
manfaat ekonomis atau pendapatan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh objek
Penilaian dengan tingkat diskonto tertentu (POJK No. 35/2020 – 1.19).
Pendekatan pendapatan mengfokuskan perhatian pada proses identifikasi dari
kemampuan objek yang dinilai dalam memberikan manfaat ekonomi masa depan (future
economic earning power), serta risiko yang melekat dalam manfaat ekonomi masa depan
tersebut. Penilaian dengan menggunakan pendekatan pendapatan dilakukan dengan
memperhitungkan nilai kini (present value) dari seluruh pendapatan atau manfaat ekonomi
yang dapat diantisipasi dimasa yang akan datang, meliputi tingkat pertumbuhan, waktu
yang diharapkan dan risiko yang terkait. Estimasi pendapatan dimasa yang akan datang
tersebut kemudian dikonversi menjadi indikasi nilai kini melalui penerapan diskonto yang
sesuai yaitu tingkat balikan (rate of return) yang sesuai dengan tingkat risiko atas
pendapatan tersebut. Sedangkan metode penilaian yang dapat digunakan dalam aplikasi
pendekatan pendapatan adalah: (1) metode diskonto arus kas (discounted cash flow
method), dan (2) metode kapitalisasi pendapatan (capitalization of income method).
Pendekatan Aset (Asset Approach)
Pendekatan Aset adalah Pendekatan Penilaian berdasarkan laporan keuangan historis
objek Penilaian yang telah diaudit, dengan cara menyesuaikan seluruh aset dan liabilitas
menjadi nilai pasar sesuai dengan premis nilai yang digunakan dalam penilaian bisnis
(POJK No. 35/2020 – 1.17).
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
4-2
Pemilihan pendekatan dan metode penilaian yang akan diaplikasi tergantung pada analisis
kesesuaian antara pendekatan dan metode penilaian yang akan digunakan dengan
karakteristik objek yang akan dinilai, indikasi nilai yang ingin dicari dan ketersediaan data yang
relevan dengan metode penilaian yang akan digunakan dan bukan didasarkan pada suatu
formula yang baku.
4.2 PEMILIHAN DAN JUSTIFIKASI PENDEKATAN DAN METODE PENILAIAN
Dari beberapa pendekatan yang lazim dalam penilaian saham seperti tersebut diatas, perlu
ditentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam penilaian saham Perseroan.
Pendekatan pendapatan (income based approach) paling sesuai apabila jumlah
pendapatan yang dapat diperoleh di masa yang akan datang dapat diperkirakan dengan
cukup meyakinkan. Dengan memperhatikan model usaha (business model) dan fase siklus
perusahaan (company life-cycle) dari Perseroan, serta mencermati business plan yang
disampaikan oleh manajemen, dan dengan perkiraaan faktor eksternal (sosial ekonomi) di
masa datang dalam menopang pertumbuhan usaha, kami berpendapat bahwa pendekatan
ini dapat digunakan dalam penilaian saham Perseroan.
Pendekatan pasar (market based approach) paling sesuai apabila terdapat perusahaan
yang sepadan dan sebanding dengan perusahaan yang akan dinilai. Saat ini terdapat
beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan/atau sektor usaha yang
sama dengan Perseroan dan sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa
saham. Oleh karena itu kami berpendapat bahwa pendekatan ini dapat digunakan dalam
penilaian saham Perseroan.
Pendekatan aset (asset approach) paling sesuai untuk digunakan pada perusahaan yang
berbentuk holding company, perusahaan dengan aset tetap yang dominan, atau
perusahaan yang bermasalah (distressed company) yang sulit untuk memperkirakan
jumlah pendapatan yang dapat diperoleh perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
Mengingat Perseroan tidak termasuk dalam ketiga kriteria tersebut, maka kami
berpendapat bahwa pendekatan ini kurang tepat digunakan dalam penilaian saham
Perseroan.
4.3 PENILAIAN DENGAN PENDEKATAN PENDAPATAN
4.3.1 Penyesuaian Laporan Keuangan
Penyesuaian laporan keuangan meliputi normalizing adjustment atau penyesuaian pencatatan
akuntansi dan eliminasi pos-pos yang bersifat non-recurring, control adjustment serta
pemisahan pos-pos operating dan non-operating. Karena laporan keuangan yang diterima
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, maka tidak diperlukan adanya penyesuaian
pencatatan akuntansi laporan keuangan perusahaan. Penyesuaian terhadap control
adjustment dan pos-pos non-operating juga tidak diperlukan. Oleh karena itu penyesuaian
proyeksi laporan keuangan dilakukan terhadap pos-pos non-recurring yang meliputi
pendapatan dan beban lain-lain. Pos-pos non-recurring tersebut tidak akan dimasukkan
kedalam proyeksi laporan keuangan.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
4-3
4.3.2 Asumsi Proyeksi Laporan Keuangan
Berikut adalah asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam penyusunan proyeksi laporan
keuangan Perseroan. Kewajaran asumsi dilakukan dengan mereview business plan yang
disampaikan oleh manajemen, memperhatikan kondisi aktual masa lalu dan perkiraan
perkembangan kondisi eksternal sosial ekonomi dimasa yang akan datang.
Periode proyeksi eksplisit (periode tetap) dimulai dari 1 Juli 2020 sampai dengan
31 Desember 2025.
Jumlah bulan efektif di 2020 pendapatan iklan pre roll dan mid roll adalah 5 bulan.
Selanjutnya di 2021 dan seterusnya adalah 12 bulan.
Jumlah subscriber di 2020 adalah 100.000 subscriber dengan tingkat pertumbuhan
subscriber 5% per tahun.
Rata-rata play per bulan per subscriber adalah 10x di 2020 dan mengalami peningkatan
hingga 60x di 2025.
Imbalan iklan pre roll dan mid roll adalah Rp150.000 dan Rp100.000, berturut-turut, per
1.000 play, dengan tingkat pertumbuhan imbalan iklan 1% mulai 2022.
Struktur biaya di 2020 (6 bulan) meliputi biaya program, biaya on-air, biaya pemasaran,
biaya personil, biaya administrasi, biaya kendaraan, dan biaya pajak sebesar Rp450 juta,
Rp75,6 juta, Rp1.404 juta, Rp3.307,8 juta, Rp1.105,2 juta, Rp111 juta, dan Rp189,5 juta,
berturut-turut.
Eskalasi biaya program, biaya on-air, biaya pemasaran, biaya personil, biaya administrasi,
biaya kendaraan, dan biaya pajak adalah 15%, 10%, 10%, 12%, 10%, 10%, dan 12% per
tahun, berturut-turut.
Perputaran piutang usaha adalah 30 hari.
Penambahan persediaan berupa program podcast senilai Rp1 miliar (2020) dan meningkat
setiap tahunnya hingga senilai Rp2 miliar (2025).
Capex peralatan dan perlengkapan sebesar Rp1,5 miliar (2020) dan selanjutnya setiap dua
tahun dengan peningkatan nilai capex mengikuti inflasi.
Pembiayaan utang bank dengan total nilai Rp10 miliar selama 2020-2021 dengan tingkat
bunga pasar untuk kredit investasi dari bank persero, dan dikembalikan selama periode
2022-2024.
Penambahan utang kepada pihak afiliasi sebesar Rp2,1 miliar (2020) dan selanjutnya
sebagian utang kepada pihak afiliasi sebesar Rp4,14 miliar dikonversi menjadi penyertaan
saham (debt to equity swap) sesuai proporsi kepemilikan pemegang saham.
Tingkat pajak penghasilan badan sebesar 22% (2020-2021) dan 20% (2022 dan
seterusnya) sesuai dengan peraturan perundangan pajak yang berlaku.
Target tingkat inflasi 3% (Bank Indonesia)
Tingkat pertumbuhan perpetuitas adalah 1%.
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
4-4
4.3.3 Proyeksi Laporan Keuangan
Berdasarkan pokok-pokok asumsi yang telah disampaikan diatas, berikut adalah proyeksi
keuangan Perseroan untuk periode 1 Juli 2020-31 Desember 2025.
Tabel 4-1: Proyeksi Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp)
Tabel 4-2: Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp)
Description 30-Jun-20 31-Dec-20 31-Dec-21 31-Dec-22 31-Dec-23 31-Dec-24 31-Dec-25
Revenues 0 1.250.000.000 11.025.000.000 16.702.875.000 19.484.738.831 22.542.071.488 23.905.866.813
Operating expenses -2.035.729.845 -6.951.085.220 -10.829.691.913 -12.250.644.850 -13.982.614.850 -15.292.854.150 -17.299.585.689
Program & broadcasting -22.582.500 -450.000.000 -690.000.000 -793.500.000 -912.500.000 -1.049.400.000 -1.206.800.000
General & administrative -1.731.857.082 -6.193.064.063 -8.762.500.000 -9.746.000.000 -10.840.700.000 -12.059.400.000 -13.416.300.000
Depreciation & amortization -281.290.263 -308.021.158 -1.377.191.913 -1.711.144.850 -2.229.414.850 -2.184.054.150 -2.676.485.689
Income (loss) from operations -2.035.729.845 -5.701.085.220 195.308.087 4.452.230.150 5.502.123.981 7.249.217.338 6.606.281.124
Other incomes (charges) - net -11.861.734 -296.400.000 -661.200.000 -684.000.000 -547.200.000 -319.200.000 -91.200.000
Earnings before tax -2.047.591.579 -5.997.485.220 -465.891.913 3.768.230.150 4.954.923.981 6.930.017.338 6.515.081.124
Tax expense -11.003.810 0 0 -753.646.030 -990.984.796 -1.386.003.468 -1.303.016.225
Net income -2.058.595.389 -5.997.485.220 -465.891.913 3.014.584.120 3.963.939.185 5.544.013.870 5.212.064.899
Other comprehensive income -1.044.668 0 0 0 0 0 0
Comprehensive income -2.059.640.057 -5.997.485.220 -465.891.913 3.014.584.120 3.963.939.185 5.544.013.870 5.212.064.899
Description 30-Jun-20 31-Dec-20 31-Dec-21 31-Dec-22 31-Dec-23 31-Dec-24 31-Dec-25
Assets 1.812.440.603 4.390.173.099 5.424.281.186 7.438.865.306 9.402.804.491 11.946.818.361 13.520.985.626
Current assets 657.649.478 1.890.954.399 3.536.207.336 4.570.586.306 7.463.940.341 8.900.929.916 11.451.582.870
Cash & cash equivalent 169.666.434 451.253.421 847.970.088 1.109.192.808 3.470.724.857 4.352.936.711 6.489.940.054
Account receivable 0 104.166.667 918.750.000 1.391.906.250 1.623.728.236 1.878.505.957 1.992.155.568
Inventories 418.495.796 1.266.047.063 1.700.000.000 2.000.000.000 2.300.000.000 2.600.000.000 2.900.000.000
Advance & prepaid expenses 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248
Non-current assets 1.154.791.125 2.499.218.700 1.888.073.850 2.868.279.000 1.938.864.150 3.045.888.445 2.069.402.756
Deferred tax assets 0 0 0 0 0 0 0
Property & equipment 76.430.708 1.567.898.908 1.250.835.308 2.525.121.708 1.889.788.108 3.045.888.445 2.069.402.756
Intangible asset 1.078.360.417 931.319.792 637.238.542 343.157.292 49.076.042 0 0
Liabilities & equity 1.812.440.603 4.390.173.099 5.424.281.186 7.438.865.306 9.402.804.491 11.946.818.361 13.520.985.626
Current liabilities 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727
Accrued expenses 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558
Taxes payable 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169
Non-current liabilities 3.753.241.729 8.188.459.445 9.688.459.445 8.688.459.445 6.688.459.445 3.688.459.445 50.561.811
Due to related parties 3.702.679.918 1.637.897.634 1.637.897.634 1.637.897.634 1.637.897.634 1.637.897.634 0
Est. liabilities on employee benefit 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811
Bank loan 0 6.500.000.000 8.000.000.000 7.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 0
Equity -1.985.913.853 -3.843.399.073 -4.309.290.987 -1.294.706.867 2.669.232.319 8.213.246.189 13.425.311.088
Paid-up capital 1.000.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000
Retained earnings -2.985.913.853 -8.983.399.073 -9.449.290.987 -6.434.706.867 -2.470.767.682 3.073.246.189 8.285.311.088
-
Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital
4-5
Tabel 4-3: Proyeksi Laporan Arus Kas Perseroan (Rp)
4.3.4 Pemilihan Arus Kas
Proses penilaian saham Perseroan dilakukan dengan menggunakan model arus kas bersih
untuk ekuitas (free cash flow to equity/FCFE), yang mencerminkan arus kas bersih masa
datang yang tersedia didalam perusahaan yang dapat dibayarkan kepada pemegang ekuitas
(common stock), setelah terpenuhinya semua kebutuhan operasional, investasi, dan pinjaman
yang diperlukan dalam mempertahankan pertumbuhan perusahaan baik selama proyeksi
periode eksplisit maupun masa kekal (periode implisit). Definisi arus kas bersih untuk ekuitas
(FCFE) adalah sebagai berikut:
𝐹𝐶𝐹𝐸 = 𝐸𝐴𝑇 + 𝐷𝐴 + ∆𝑊𝐶 + ∆𝐶𝐴𝑃𝐸𝑋 + ∆𝐷
dimana: FCFE : arus kas bersih untuk ekuitas,
EAT : laba setelah pajak.
DA : depresiasi dan amortisasi,
∆WC : perubahan arus kas modal kerja bersih,
∆CAPEX : perubahan arus kas investasi, dan.
∆D : perubahan arus kas pembiayaan (diluar ekuitas).
4.3.5 Penentuan Tingkat Diskonto
Untuk mendiskonto arus kas bersih untuk ekuitas (FCFE) tiap tahunnya, maka tingkat diskonto
yang relevan adalah biaya modal ekuitas. Biaya modal ekuitas dihitung menggunakan capital
asset pricing model (CAPM) dengan persamaan sebagai berikut:
𝐸(𝑅𝑖) = 𝑅𝑓 + 𝛽 ∙ 𝑅𝑃𝑚 − 𝐷𝑆
Description 30-Jun-20 31-Dec-20 31-Dec-21 31-Dec-22 31-Dec-23 31-Dec-24 31-Dec-25
Cash flow from operation -2.249.204.768 -6.793.630.729 -1.103.283.333 2.852.572.720 4.361.532.049 5.673.290.299 5.774.900.978
Net income -2.059.640.057 -5.997.485.220 -465.891.913 3.014.584.120 3.963.939.185 5.544.013.870 5.212.064.899
Depreciation 8.887.292 8.531.800 317.063.600 317.063.600 635.333.600 634.978.108 976.485.689
Amortization 181.290.263 299.489.358 1.060.128.313 1.394.081.250 1.594.081.250 1.549.076.042 1.700.000.000
Change in working capital
Account receivable 0 -104.166.667 -814.583.333 -473.156.250 -231.821.986 -254.777.721 -113.649.610
Inventories -216.464.203 -1.000.000.000 -1.200.000.000 -1.400.000.000 -1.600.000.000 -1.800.000.000 -2.000.000.000
Advance & prepaid expenses 93.820.504 0 0 0 0 0 0
Accrued expenses -257.393.279 0 0 0 0 0 0
Taxes payable -6.251.861 0 0 0 0 0 0
Est. liabilities on employee benefit 6.546.573 0 0 0 0 0 0
Cash flow from investment -74.314.190 -1.500.000.000 0 -1.591.350.000 0 -1.791.078.445 0
Deferred tax assets 11.003.810 0 0 0 0 0 0
Property & equipment -85.318.000 -1.500.000.000 0 -1.591.350.000 0 -1.791.078.445 0
Goodwill 0 0 0 0 0 0 0
Cash flow from financing 2.414.607.482 8.575.217.716 1.500.000.000 -1.000.000.000 -2.000.000.000 -3.000.000.000 -3.637.897.634
Bank loan 0 6.500.000.000 1.500.000.000 -1.000.000.000 -2.000.000.000 -3.000.000.000 -2.000.000.000
Due to related parties 2.414.607.482 -2.064.782.284 0 0 0 0 -1.637.897.634
Paid-up capital 0 4.140.000.000 0 0 0 0 0
Net cash flow 91.088.524 281.586.987 396.716.667 261.