peningkatan hasil belajar ips materi mengenal jenis...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI MENGENAL JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI
MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN MEDIA KOMIK
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALINANAS
KEC. WONOSEGORO KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
AZIS MULYANTO
NIM: 115-14-128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI MENGENAL JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI
MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN MEDIA KOMIK
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALINANAS
KEC. WONOSEGORO KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
AZIS MULYANTO
NIM: 115-14-128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
....
Artinya: “....niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS AL-Mujadallah Ayat 11)
viii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku, Bapak Sapan dan Ibu Harmini yang selalu memberikan
semangat, doa dan dukungannya.
2. Edi Ali Setiyono kakakku yang selalu mengusahakan apapun untuk saya
ketika saya membuat skripsi ini.
3. Meila Setyo Anggriarti yang selalu menemani, membantu, mendukung dan
menyemangati saya dari awal hingga akhir skripsi ini selesai.
4. Dosen pembimbing Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si yang telah bersedia
untuk waktunya dalam membimbing saya sampai skripsi ini selesai.
5. Teman-teman seperjuangan skripsi (Rhiki, Mita, Gilang, Astri, Arum, Lia,
Zulfa dan Rica) yang tak henti-henti saling mendukung.
6. Teman-teman IAIN Salatiga.
7. Teman-teman Starnet yang senantiasa membantu dan memberi fasilitas.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji penulis haturkan kehadirah Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya. sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Mengenal Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi Melalui Metode Think Pair Share
dan Media Komik pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan
Wonosegoro Tahun Pelajaran 2017/2018. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaatnya dihari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan
motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI;
4. Bapak Abdul Syukur, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan
arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan
skripsi ini;
5. Ibu Eva Palupi, S. Psi selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingannya;
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis;
7. Kedua orang tua Bapak Sapan dan Ibu Harmini yang selalu memberikan
dukungan moral dan material;
8. Bapak Sutarno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kalinanas yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian;
x
9. Ibu Sri Suyatmi, S Pd SD selaku wali kelas V SD Negeri 2 Kalinanas yang
turut membantu dalam penelitian;
10. Seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanasyang telah mendukung dan
membantu peneliti dalam melakukan penelitian;
11. Teman-teman Starnet yang telah memberikan dukungan dan fasilitas; dan
12. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a, Penyusun sangat menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penyusun hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
Salatiga, 4 Juni 2018
Penulis,
AZIS MULYANTO
NIM.115-14-128
xi
ABSTRAK
Mulyanto, Azis. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal
Jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui metode Think Pair
Share dan media komik pada siswa kelas V SD Negeri 2
Kalinanas Kec. Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Metode Think Pair Share, Media komik
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri 2 Kalinanas
belum menggunakan berbagai model pembelajaran aktif. Hal ini
menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya perhatian siswa terhadap
materi yang disampaikan oleh guru terutama pada pelajaran IPS. Terbukti dari
rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM ≥ 65. Rumusan
masalah ini adalah apakah metode Think Pair Share dengan media komik
dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan
kegiatan ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.
Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018?. Tujuan peneliti adalah untuk
meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan
ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.Wonosegoro tahun
pelajaran 2017/2018.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari 4 tahap: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan
Refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.
Wonosegoro yang berjumlah 15 siswa. Metode pengumpulan data yang di
gunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data
dilakukan dengan menghitung pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai
tingkat pencapaian kriteria ketuntasan klasikal ≥ 85%.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Think Pair Share
dengan media komik dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis usaha
dan kegiatan ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.
Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan siswa yang tuntas
belajar dari pra siklus ke siklus I 27% dan siklus I ke siklus II 27%. Dapat
dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 33%,
siklus I 60%, dan siklus II 87%. Siswa yang belumtuntas pada siklus II akan
diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................ i
LEMBAR LOGO ........................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL. .................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. .......................................... iv
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI ............................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................. vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
ABSTRAK .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 7
F. Metode Penelitian ....................................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 8
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ................................................ 11
3. Instrumen Penelitian ........................................................................... 12
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 13
5. Analisis Data ...................................................................................... 14
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .............................................................................................. 17
1. Hasil Belajar ....................................................................................... 17
a. Belajar .......................................................................................... 17
xiii
b. Hasil Belajar ................................................................................. 22
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ........................................................... 25
a. Pengertian IPS .............................................................................. 25
b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ................................................ 26
c. Tujuan Pembelajaran IPS ............................................................. 27
d. SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V MI/SD .......................... 28
3. Metode Think Pair Share .................................................................... 29
a. Pengertian Think Pair Share ........................................................ 29
b. Langah-langkah Think Pair Share ................................................ 30
c. Kelebihan dan kekurangan Think Pair Share ............................... 31
4. Media pembelajaran komik................................................................. 31
a. Pengertian Media.......................................................................... 31
b. Fungsi Media ................................................................................ 32
c. Media Pembelajaran Komik ......................................................... 33
5. Materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indoneisa ........... 35
B. Kajian Pustaka........................................................................................... 42
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 45
1. Perencanaan Tindakan ........................................................................ 45
2. Pelaksanaan Tindakan......................................................................... 45
3. Observasi/Pengamatan ........................................................................ 47
4. Refleksi ............................................................................................... 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................ 51
1. Perencanaan Tindakan ........................................................................ 51
2. Pelaksanaan Tindakan......................................................................... 51
3. Observasi/Pengamatan ........................................................................ 53
4. Refleksi ............................................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 57
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................................ 57
2. Deskripsi Data Siklus I ....................................................................... 59
3. Deskripsi Data Siklus II ...................................................................... 60
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 62
1. Siklus I ................................................................................................ 63
xiv
2. Siklus II .............................................................................................. 68
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 75
B. Saran ................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77
LAMPIRAN........................................................................................................... 79
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas V SD N2 Kalinanas ...................................... 12
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ................................ 28
Tabel 3.1 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I.................................. 48
Tabel 3.2 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ................................ 49
Tabel 3.3 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ................................ 54
Tabel 3.4 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ............................... 55
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ............................................................................ 57
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I.................................................................. 59
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II ................................................................ 61
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Evaluasi Antar Siklus ................................... 62
Tabel 4.5 Hasil Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ....................... 65
Tabel 4.6 Hasil Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I ........................ 66
Tabel 4.7Hasil Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ...................... 70
Tabel 4.8Hasil Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ........................ 71
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ........................... 74
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK ............................................. 9
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I .............................................................. 64
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ............................................................ 69
Gambar 4.3 Diagram Batang Ketentuntasan Hasil Belajar .......................... 74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 5 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian IPS kelas V
Lampiran 7 Nilai Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 9 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I
Lampiran 10 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II
Lampiran 13Profil Sekolah
Lampiran 14 Lembar Konsultasi
Lampiran 15 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
Lampiran 16 Surat Pengantar Lembaga
Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 18 Daftar Nilai SKK
Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan
pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan
yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran
(Hosnan, 2014: 158)
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
siswa setelah menerima pembelajaran tertentu dimana siswa itu dapat
dikatakan berhasil dalam menerima pelajaran tersebut. Hasil belajar
yang baik, bias didapat dari proses pembelajaran yang baik pula, salah
satunya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah
Dasar/Madrasah.
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut (Gunawan, 2013: 48) adalah
suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,
adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-
konsep dan keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi,
dan Ekonomi. IPS merupakan suatu pembelajaran tentang konsep
sosial yang berhubungan dengan geografi, sejarah, antropologi,
sosiologi dan ekonomi. Dalam pembelajaran IPS sering siswa
menganggap bahwa pembelajarannya berisi hafalan, sehingga banyak
anak yang merasa bosan, padahal pelajaran IPS itu bukan hanya
hafalan saja, melainkan banyak materi IPS yang berkaitan tentang
2
keterampilan dan sikap siswa tentang bagaimana beradaptasi atau
berinteraksi dengan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk
mengatasi permasalahan di atas maka dalam sebuah pembelajaran IPS
harus menentukan dan menggunakan media pembelajaran dengan
tepat.
Menurut Asnawir (dalam Rasimin, 2002: 135-136). Media
pembelajaran merupakan segala bentuk yang digunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi atau benda yanag dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar yang
dapat memengaruhi efektifitas belajar Penggunaan media yang kreatif
dan menarik akan memungkinkan siswa lebih baik dalam menerima
materi pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai. Penerapan
media komik dalam pembelajaran akan dapat membantu
menyampaikan materi dalam pembelajaran (IPS). Media komik juga
memiliki sifat sederhana, jelas dan mudah dipahami (Usman dan
Asnawir, 2002: 53).
Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan pada hari Senin
tanggal 7 Mei 2018 dengan guru mata pelajaran IPS kelas V SD
Negeri 2 Kalinanas ibu Sri Suyatmi, S. Pd SD, dalam melaksanakan
pembelajaran (IPS) belum menggunakan berbagai model
pembelajaran aktif dan belum pernah menggunakan metode Think
Pair Share. Biasanya pembelajaran dilaksanakan dengan
3
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Siswa
hanya berperan sebagai penerima materi dan tidak dilatih untuk saling
berdiskusi. Kondisi tersebut membuat siswa menjadi pasif, jenuh, dan
merasa bosan jadi siswa merasa sulit untuk memahami materi,
sehingga nilai ulangan sebagian siswa di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), dilihat dari nilai ulangan harian siswa pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih banyak siswa yang nilainya
di bawah KKM yaitu dari 15 siswa hanya 5 siswa yang mencapai
KKM, sedangkan 10 siswa masih di bawah KKM. Nilai KKM mata
pelajaran IPS di SD Negeri 2 Kalinanas adalah ≥ 65.
Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, untuk
memecahkan permasalahan peneliti menetapkan suatu tindakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaraan yang dapat mendorong
keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kreativitas
guru, yaitu dengan menggunakan metode Think Pair Share.
Menurut Suprijono metode Think Pair Share merupakan
model pembelajaran kooperatif, Seperti namanya” Thinking”,
pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu
terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi
kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya”
Pairing”, pada tahap ini guru meminta siswa berpasang-pasangan;
beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi.
4
Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang
telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.
Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan
dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan " Sharing",
Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong
pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Siswa dapat
menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya menurut
(Suprijono, 2017: 110).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR IPS MATERI MENGENAL JENIS USAHA DAN
KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE THINK PAIR SHARE
DAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2
KALINANAS KEC. WONOSEGORO KAB. BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Apakah metode pembelajaran Think Pair Share dan Media
komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi, pada siswa
5
kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun
pelajaran 2017/2018?.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi,
melalui metode Think Pair Share dan media komik pada siswa kelas
V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun
pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah suatu yang dapat memberi manfaat
dan mendatangkan keuntungan baik bagi peneliti, lembaga tertentu,
maupun bagi orang lain. Oleh sebab itu, manfaat yang diharapkan dari
hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat yang
baik bagi pendidikan, dengan menggunakan metode pembelajaran
Think Pair Share dan media komik untuk mata pelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
karena menggunakan metode dan media yang menarik.
6
3) Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi mengenal
jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
b. Bagi Guru
1) Membantu guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
2) Meningkatkan kreativitas guru dalam menyampaikan
pembelajaran IPS materi jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia.
3) Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dalam mengajar.
c. Bagi Peneliti
1) Meningkatkan kreativitas peneliti dalam menyampaikan
materi.
2) Menambah ilmu yang bermanfaat untuk diterapkan pada
pembelajaran di kemudian hari.
d. Bagi Lembaga
1) Memberikan solusi permasalahan pembelajaran IPS
ditingkat SD/MI sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2) Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan
profesional guru pada lembaga pendidikan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
7
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah
yang hendak dipecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau
jawaban sementara yang hendak dipecahkan harus menggunakan
pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji persoalan agar diperoleh jawaban yang dapat
diandalkan (Basrowi dan suwandi, 2008: 90).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan
metode Think Pair Share dan media komik dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan
ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.
Wonosegoro Kab. Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan
untuk dijadikan alat ukur menentukan keberhasilan dalam sebuah
penelitian. Indikator keberhasilan penelitian adalah meningkatkan
hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan
ekonomi. Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut:
a. Secara individual: Nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM
yang sudah ditentukan oleh sekolah tersebut, yakni ≥ 65.
b. Secara klasikal: Apabila dalam satu kelas tersebut mencapai
presentase kelulusan ≥ 85% (Trianto, 2012: 241).
F. MetodePenelitian
8
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam
bentuk tindakan terhadap kegitan belajar yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan
(Suyadi, 2015: 18).
Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara menerapkan
metode Think Pair Share (TPS) sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran IPS jenis usaha dan kegiatan ekonomi.
Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis kolaboratif,
dimana peneliti bertindak sebagai pengamat.
(Arikunto, dkk, 2008: 16). Memberikan empat tahapan
penting, meliputi; (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3)
Observation (pengamatan) dan (4) Reflektion (refleksi).
Perencanaan
9
Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan
secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan
pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (Arikunto, dkk,
2008: 17).
Tahap perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara
lain:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan
metode Think Pair Share.
2) Menyiapkan media pembelajaran gambar komik.
3) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
saat proses pembelajaran berlangsung.
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
?
10
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk
mengetahui kondisi saat proses pembelajaran melalui metode
Think Pair Share dan media komik.
5) Perencanaan tindakan pembelajaran melalui metode Think
Pair Share dan media komik.
6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran melalui metode
Think Pair Share dan media komik.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus
sesuai dengan rencana tetapi harus terkesan alamiah dan tidak
direkayasa (Suyadi, 2015: 62). Implementasi tindakan pada
prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah
direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi
apa yang akan diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Kusumah,
2010: 39). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan
diterapkan metode Think Pair Share (TPS) dan media komik
sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi.
c. Pengamatan
11
Pengamatan adalah alat untuk memotret seberapa jauh
efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti
harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data
(angket/wawancara/observasi, dan lain-lain). Jika PTK
dilakukan secara kolaboratif, maka pengamatan harus di lakukan
oleh kolaborator, bukan guru yang sedang melakukan tindakan
(Suyadi, 2015: 63).
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari
kata bahasa Inggris reflection, yang artinya pemantulan.
Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana
sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan
dengan peneliti untuk mendiskusikan implemetasi rancangan
tindakan (Arikunto, dkk, 2008: 19).
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Kalinanas yang
beralamatkan di Gebang, Kalinanas, Wonosegoro, Boyolali.
b. Penelitian dilakukan pada tahun pelajaran 2017/2018
12
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2018
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2018
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2
Kalinanas, Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun pelajaran
2017/2018, yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 6 siswa laki-
laki dan 9 siswa perempuan.
Tabel 1.1
Daftar Siswa Kelas V SD N 2 Kalinanas
No Nama Jenis Kelamin
1 Nina Ariyani Perempuan
2 Nurul Handayani Perempuan
3 Anggi Widana Laki - Laki
4 Suci Indah Lestari Perempuan
5 Aan Wijiyanto Laki - Laki
6 Danu Indra Jaka Suara Laki - Laki
7 Delin Andelin Perempuan
8 Hesel Irawan Laki - Laki
9 Luki Perdana Laki - Laki
10 Nadia Saputri Perempuan
11 Fitriyani Perempuan
12 Feri Herdiansah Laki - Laki
13
13 Ica Amelia Pramesti Perempuan
14 Juwitasari Perempuan
15 Mely Sofiana Perempuan
3. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau
observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan
dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana
tindakan yang dilakukan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik.
b. Lembar tes evaluasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
c. Lembar observasi terhadap guru pada saat menerapkan metode
Think Pair Share dan media komik.
d. Lembar observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran
melalui metode Think Pair Share dan media komik.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang di perlukan pada
PTK yaitu:
14
a. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang
materi pokok khususnya pada mata pelajaran (IPS) yang kurang
memenuhi KKM dan untuk mendapatkan infomasi mengenai
model yang sering digunakan guru dalam pembelajaran sebelum
menerapkan metode Think Pair Share dan media komik.
b. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode Think Pair Share dan media
komik. Hasil pengamatan akan dilaporkan dalam catatan
lapangan.
c. Tes
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.
Wonosegoro Kab. Boyolali pada mata pelajaran IPS materi
mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan tes tertulis.
d. Dokumentasi
15
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat
pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang SD
Negeri 2 Kalinanas.
5. Analisis Data
Analisis data keberhasilan atau prestasi keberhasilan siswa,
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis
pada setiap akhir siklus pelajaran. Analisis ini dihitung
menggunakan statistik sederhana, untuk menghitung ketuntasan
klasikal dengan menggunakan rumus persentase:
× 100%
(Daryanto, 2011: 192)
G. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan:
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
2. Bab II Landasan Teori:
Dalam bab ini berisi tentang kajian teori tentang definisi hasil
belajar, Ilmu pengetahuan sosial, metode Think Pair Share, media
komik, dan kajian pustaka.
16
3. Bab III Pelaksanaan Penelitian:
Dalam bab ini berisi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi
pelaksanaan siklus II.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:
Dalam bab ini berisi tentang deskripsi setiap siklus dan
pembahasan.
17
5. Bab V Penutup:
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai hasil penelitian
dan saran yang peneliti berikan kepada beberapa pihak yang terkait.
18
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian belajar
Belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia, secara
etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa
belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
ilmu (Bahrudin dan Wahyuni, 2008: 13).
Witherington (dalam aunurrahman, 2016: 35)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri, sebagai suatu pola baru dari
reaksi berupa kecakapan, sikap, dan kebiasaan.
Adapun pengertian belajar menurut Winkel (dalam
susanto, 2002: 4) adalah suatu aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara sesorang dengan
lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang
relative konstan dan berbekas.
20
Menurut Gagne (dalam susanto, 1989: 1), belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Berdasarkan pendapat tentang pengertian belajar di atas
dapat dipahami bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh
ilmu atau perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman
seseorang.
2) Ciri-Ciri Belajar
Adapun ciri-ciri belajar menurut Baharuddin dan
Wahyuni (2008: 15) yaitu:
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar
hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya
perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak terampil menjadi terampil;
b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk
waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah;
c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati
pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan
perilaku tersebut bersifat potensial;
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman;
21
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam
proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil
belajar (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19-28).
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar
individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis
dan psikologis.
(1) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor
ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan
tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya
sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi
fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh
positif terhadap kegiatan belajar individu. Kedua,
keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar
22
berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia
sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
(2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan
psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses
belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,
motivasi, minat, sikap, dan bakat.
b) Faktor-faktor Eksternal
Menurut Syah (dalam Baharuddin dan Wahyuni,
2003: 26-28) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal
yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial.
(1) Lingkungan sosial
(a) Sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa.
(b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi
belajar siswa.
23
(c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga
(letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya
dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa.
(2) Lingkungan non sosial.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah:
(a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang
segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak
terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap,
suasana yang sejuk dan tenang.
(b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang
dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware,
seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar, lapangan olahraga dan lain sebaginya.
Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi,
dan lain sebagainya.
(c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
24
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode
mengajar guru, disesuaikan.
b. Hasil Belajar
Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dan kegiatan belajar (Susanto, 2013:5).
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik
peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan
keterampilan yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran (Hosnan, 2014: 158).
Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas
dipertegas lagi oleh K. Brahim (dalam Susanto, 2007: 5) yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan keberhasilan yang didapat siswa setelah
melakukan kegiatan belajar.
1) Macam-Macam Hasil Belajar
25
Susanto (2013: 6-11) berpendapat bahwa hasil belajar
meliputi pemahaman konsep, ketrampilan proses, dan sikap
siswa.
Adapun penjelasan macam-macam hasil belajar:
a) Pemahaman konsep
Pemahamanan menurut Bloom dalam susanto (2013:
6) diartikan sebagai kamampuan untuk menyerap arti dari
materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat,
yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian
atau observasi langsung yang ia lakukan.
b) Keterampilan proses
Menurut Indrawati dalam susanto (2013: 9)
mermuskan bahwa keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik
kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan
untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori
untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap
suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain,
26
keterampilan ini digunakan sebagai wahana penemuan dan
pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
c) Sikap
Menurut aswar dalam susanto (2013: 11), sikap tidak
hanya merupakan aspek mental semata, malainkan
mencangkup pula aspek respons fisik. Jadi sikap ini harus
ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.
Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak
secara jelas sikap seseorang yang ditujukannya yang
dimiliki seseorang.
2) Faktor – fakator yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman (dalam susanto, 2007: 12), hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi anatara berbagai faktor yang memengaruhi, baik
faktor internal maupun eksternal. Secara terperinci, uraian
mengenai faktor internal dan faktor eksternal, sebagai berikut:
a) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri siswa, yang memengaruhi
kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi:
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
27
b) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri siswa
yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan
ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua
yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari
berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar
siswa.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bahan kajian
yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi,
dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan
keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan
Ekonomi (Gunawan, 2013: 48).
Menurut Rasimin IPS merupakan pengalaman hidup manusia
yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang
merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga,
walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya
hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan
menjadi manusia dewasa yang sempurna (Rasimin, 2012: 35).
28
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan
dasar manusia yang di kemas secara ilmiah dalam angka member
wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa, khusus di
tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2013: 137).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat yang bertujuan untuk memberikan wawasan
serta pengetahuan bahwa manusia sebagai makhluk sosial.
b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Gunawan (2013:
51) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Manusia, tempat, dan lingkungan.
2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3) Sistem sosial dan budaya
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
5) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni:
mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan
peradaban di dunia, menanamkan kesadaran ketergantungan
antar bangsa; menanamkan kesadaran semakin terbukanya
komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia, mengurangi
kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.
c. Tujuan Pembelajaran IPS
29
Pembelajarn IPS bertujuan membentuk warga negara yang
berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di
tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial yang pada gilirannya akan
menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan
ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu
sosial (Gunawan, 2013: 48-49).
Secara rinci, Mutakin (dalam Susanto, 1998: 145-146)
merumuskan tujuan pelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:
1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman tarhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat.
2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
30
5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive dan kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS di Sekolah
Dasar kelas V (Rasimin, 2012: 66-67)
Table 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas V
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai
peninggalan dan tokoh
sejarah yang bersekala
nasional pada masa hindu-
budha dan Islam,
keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di
Indonesia
1. Mengenal makna
peninggalan sejarah yang
berskala nasional dari
masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia
2. Menceritakan tokoh-
tokoh sejarah pada masa
Hindu-Budha dan islam di
Indonesia
3. Mengenal keragaman
kenampakan alam dan
buatan serta pembagian
wilayah waktu di
Indonesia dengan
menggunakan
peta/atlas/globe dan
media lainnya.
4. Menghagai keagaman
suku bangsa dan budaya
di Indonesia.
5. Mengenal jenis-jenis
usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia
2. Menghargai peranan
tokoh perjuangan dan
1. Mendiskripsikan
perjuangan para tokoh
31
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan
Jepang
2. Menghargai jasa dan
peanan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan di Indonesia.
3. Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
4. Menghagai perjuangan
para tokoh dalam
mempertahankan
kemerdekaan.
3. Metode Think Pair Share
a. Pengertian Think Pair Share
Metode Think Pair Share merupakan metode pembelajaran
kooperatif. Pendekatan khusus yang diuraikan di sini mula-mula di
kembangkan oleh Frank Lyman, dkk dari University Maryland 1985.
Pendekatan ini merupakan cara efektif untuk mengubah pola diskusi
di dalam kelas (Fathurrohman, 2015: 86).
Seperti Namanya ”Thinking”, pembelajaran ini diawali
dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan
pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan
kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya, ”Pairing”,
pada tahap ini guru meminta siswa berpasang-pasangan; beri
kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi.
Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban
yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.
32
Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya
dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal
dengan "Sharing", Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya
jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara
integratif. Siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang
dipelajarinya (Suprijono, 2017: 110).
b. Langkah-langkah metode Think Pair Share
Adapun langkah-langkah penerapan metode Think Pair Share
menurut fathurrohman (2015: 86-87):
1) Think (berpikir), guru mengajukan pertanyaan atau isu yang
berhubungan dengan pelajaran kemudian siswa diminta untuk
memikirkan pertanyaan atau isu tersebut untuk beberapa saat.
2) Pairing, guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang
lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada
tahap pertama
3) Sharing, guru meminta pasangan siswa untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Think Pair Share
Adapun kelebihan dan kekurangan menurut Anita lie (2008:
46) antara lain:
1) Kelebihan:
a) Meningkatkan partisipasi.
b) Cocok untuk tugas sederhana.
33
c) Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing
kelompok.
d) Interaksi lebih mudah.
e) Lebih mudah dan cepat membentuknya.
2) Kekurangan:
a) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor atau
dibutuhkan cukup banyak sumber daya manusia untuk
memonitor kelompok belajar dalam TPS.
b) Lebih sedikit ide yang muncul.
c) Jika ada perselisihan tidak ada penengah.
4. Media Pembelajaran Komik
a. Pengertian Media
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim ke penerima (Daryanto 2013:
4). Menurut Arsyad (dalam Rasimin, 1997: 135) media adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau
sikap, misalnya guru, buku, teks, dan lingkungan sekolah.
Sedangkan menurut Educationon Association (NEA) dalam
(Asnawir, 2002: 11) mendefinisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
34
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat memengaruhi efektivitas program instructional.
Berdasarkan dari beberapa definisi-definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat
membantu dan mempermudah proses pembelajaran supaya
tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Fungsi Media
Media pembelajaran digunakan untuk menunjang proses
belajar memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1) Alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar guna
menunjang keberprestasian pembelajaran.
2) Sarana yang memberikan pengalaman visual kepada audien
(siswa) dalam proses pembelajaran.
3) Mendorong motivasi belajar siswa agar lebih semangat dan
tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
4) Memperjelas penyampaian materi pembelajaran kepada audien
(siswa) yang diberikan oleh guru.
5) Mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi
sederhana, konkrit dan mudah dipahami.
Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi
daya serap audien (siswa) terhadap materi pembelajaran.
c. Media Pembelajaran Komik
1) Pengertian Komik
35
Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu ceriata dalam
urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang
untuk memberikan hiburan kepada para pembaca (Daryanto,
2013: 127)
Menurut Asnawir (2002: 127) komik didefiniskan
sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubunganya
dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan
kepada para pembaca, pada awalnya komik diciptakan bukan
untuk kegiatan pembelajaran namun untuk kepentingan
hiburan semata.
2) Kelebihan dan Kekurangan Komik
Dalam pelaksanaan menggunakan media komik memiliki
kelebihan dan kekurangan diantaranya:
a) Kelebihan Komik
Salah satu kelebihan dari komik seperti penelitian
yang dilakukan oleh Thorndike dalam daryanto (2013: 128),
diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak
misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik
maka sama dengan membaca buku pelajaran dalam setiap
tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca
36
siswa dan penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari
siswa yang tidak menyukai komik.
Dalam penyajiannya mengandung unsur visual dan
cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat
pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat
pembaca untuk terus membacanya hingga selesai
(Daryanto, 2013: 128).
Selain itu kelebihan komik menurut Menurut Trimo
(dalam Umi, 2005: 38) adalah:
(1) Komik menambah perbendaharaan kata-kata
pembacanya.
(2) Mempermudah siswa menangkap hal-hal atau rumusan
yang abstrak.
(3) Dapat mengembangkan minat baca siswa dan
mengembangkan satu bidang studi yang lain.
b) Kekurangan komik
Komik sebagai media visual atau grafis tidak akan
terlihat efektif jika digunakan kepada siswa yang tidak
dapat belajar dengan media visual atau grafis, karena pasti
setiap siswa memiliki gaya masing-masing dalam belajar.
Dengan kata lain media belajar itu harus menyesuaikan
gaya belajar masing-masing siswa. komik yang berkembang
saat ini kebanyakan komik yang mengedepankan aspek
37
hiburan, dimana isi dari komik tersebut tidak sesuai jika
digunakan dalam pembelajaran.
5. Materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia (Wati dan
Hurriyati, 2009: 59-63).
a. Jenis-jenis Usaha
1) Agraris
Petani dan nelayan merupakan contoh orang yang
melakukan usaha dibidang agraris. Usaha agraris adalah kegiatan
produksi yang menggunakan lahan sebagai faktor produksi
utamanya. Usaha agraris meliputi usaha perkebunan, perikanan,
perternakan, dan pertanian. Usaha agraris dapat menghasilkan
bahan pangan yang dapat langsung dikonsumsi. Misalnya, sayur-
sayuran, buah-buahan, ikan, telur, susu, dan daging. Usaha agraris
juga menghasilkan bahan baku industri. Misalnya, karet (bahan
baku industri ban), kulit hewan (bahan baku tas), dan kapas
(bahan baku pakaian).
2) Industri
Industri adalah kegiatan mengelola barang mentah atau
bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.
Sedangkan pabrik adalah tempat mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi. Bahan baku adalah barang yang akan diolah,
sedangkan barang jadi adalah barang hasil olahan. Contohnya,
38
tepung merupakan bahan baku untuk membuat roti. Karenanya,
tepung disebut bahan baku dan roti disebut barang jadi. Wol
merupakan bahan baku untuk membuat pakaian. Contoh kegiatan
industri yaitu industri pakaian, industri makanan, industri tekstil,
dan industri semen.
3) Perdagangan
Usaha perdagangan adalah kegiatan membeli barang
kemudian menjual kembali tanpa mengolah barang tersebut
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Contoh kegiatan
perdagangan yaitu toko, warung, pedagang asongan, dan
pedagang keliling.
4) Jasa
Kegiatan jasa tidak menghasilkan barang karena kegiatan
jasa merupakan usaha yang memberikan pelayanan kepada orang
lain sesuai dengan kebutuhannya. Contoh kegiatan jasa adalah
guru, dokter, tukang cukur rambut, dan sopir.
5) Ekstraktif
Ekstraktif adalah jenis usaha yang kegiatannya
mengumpulkan/ menggali, dan mengambil barang-barang yang
sudah disediakan oleh alam. Misalnya, penangkapan ikan di laut,
pertambangan minyak, dan pertambangan gas alam.
39
6) Transportasi
Transportasi merupakan jenis usaha yang penting. Dengan
adanya transportasi, orang dapat pergi ke suatu tempat dengan
cepat. Transportasi juga dapat membantu petani membawa hasil
pertaniannya ke kota untuk dijual. Usaha transportasi membantu
mengantarkan orang dan barang ke tempat lain dengan cepat.
Jadi, usaha transportasi memperpendek jarak tempuh ke tempat
lain. Contoh usaha transportasi yaitu perusahaan pengangkutan
barang atau orang melalui darat, laut, ataupun udara seperti mobil,
kapal, dan pesawat.
b. Jenis-jenis Pengelolaan Usaha
1) Usaha yang Dikelola Perseorangan
Usaha perseorangan adalah usaha yang didirikan dan
dikelola oleh seseorang dengan modal sendiri. Ciri-ciri
perusahaan perseorangan yaitu sebagai berikut:
a) Modalnya kecil karena sumbernya dari satu orang.
b) Perusahaan biasanya kecil karena tempatnya terbatas.
c) Perusahaan dikendalikan oleh pemilik modal.
d) Keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri oleh pemilik
modal.
Perusahaan perseorangan memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan perusahaan perseorangan yaitu:
a) Semua keuntungan dinikmati sendiri,
40
b) Rahasia perusahaan lebih terjamin, dan
c) Pemilik usaha dapat mengambil keputusan dengan cepat.
Sementara itu, kelemahan perusahaan perseorangan
antara lain sebagai berikut.
a) Kemampuan dan modal terbatas.
b) Kesinambungan usaha kurang terjamin.
c) Segala tanggung jawab dan risiko ditanggung sendiri.
2) Usaha yang Dikelola oleh Kelompok
Usaha kelompok yaitu usaha yang dikelola oleh
beberapa orang atau beberapa badan usaha. Modal usaha
kelompok didapat dari penanaman modal seseorang atau
beberapa orang. Ada beberapa jenis pengelolaan usaha secara
berkelompok, yaitu sebagai berikut:
a) Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Komanditer (CV) adalah bentuk kerja sama
antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usahanya.
Ciri perusahaan komanditer yaitu adanya angota aktif dan
aggota pasif. Anggota aktif, yaitu anggota yang tidak hanya
menanamkan modal, tetapi juga mengelola usaha. Anggota
pasif, yaitu anggota yang menanamkan modal, tetapi tidak
ikut mengelola usaha.
41
b) Persekutuan Firma (Fa)
Firma adalah bentuk usaha yang didirikan dan
dijalankan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama
dan perjanjian tertulis. Usaha ini dikelola bersama-sama
dengan modal bersama. Pembagian keuntungan usaha
sesuai dengan modal yang ditanamkan tiap anggota. Ciri-
ciri firma (Fa) yaitu sebagai berikut:
(1) Antar anggota saling mengenal.
(2) Menggunakan nama usaha bersama.
(3) Resiko dan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh
anggota.
(4) Setiap anggota dapat melakukan perjanjian dengan
pihak lain.
c) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah usaha yang didirikan oleh
beberapa orang yang menanamkan modalnya dalam bentuk
saham. Berdasarkan penanaman modalnya, ada dua jenis PT,
yaitu sebagai berikut:
(1) PT terbuka, yaitu PT yang saham perusahaannya dapat
dimiliki oleh masyarakat umum misalnya, PT Telkom.
(2) PT Tertutup, yaitu PT yang saham perusahaannya tidak
dapat dimiliki oleh masyarakat umum misalnya, PT
PLN.
42
d) Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata co
dan operation. Co artinya bersama dan operation artinya
usaha. Jadi, koperasi adalah badan usaha yang kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip kerjasama. Koperasi dikatakan
juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
e) Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha nirlaba. Artinya,
yayasan tidak bertujuan mendapatkan keuntungan. Yayasan
bergerak di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Kekayaan yayasan berasal dari pendiri dalam bentuk uang
dan barang. Kekayaan yayasan juga dapat berasal dari
bantuan atau sumbangan pihak lain yang sifatnya tidak
mengikat.
c. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi
1) Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Orang atau badan
usaha yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.
Misalnya, produsen pakaian membuat pakaian, dan produsen tas
membuat tas. Barang yang dihasilkan produsen dijual agar dapat
43
memenuhi kebutuhan orang lain. Dalam hal ini, produsen dapat
memperoleh keuntungan dengan menjual barang.
Hasil produksi dibedakan menjadi dua macam yaitu.
Barang antara, yaitu barang yang digunakan untuk
menghasilkan barang lain. Contohnya, gandum untuk membuat
roti, kain untuk membuat pakaian, dan benang untuk membuat
kain dan Barang akhir, yaitu barang yang siap dikonsumsi atau
digunakan. Contohnya pakaian dan roti.
2) Kegiatan Distribusi
Barang yang dihasilkan oleh produsen tidak akan sampai
ke tanganmu jika tidak didistribusikan. Jadi, kegiatan distribusi
adalah kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
Orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan distribusi atau
penyaluran barang disebut distributor atau lembaga distribusi.
Lembaga-lembaga distribusi terdiri atas pihak-pihak berikut.
a. Agen, yaitu orang atau badan usaha yang ditunjuk oleh
produsen untuk menyalurkan hasil produksinya. Misalnya,
agen minyak tanah yang ditunjuk oleh pertamina.
b. Pedagang besar atau grosir, yaitu orang atau badan usaha
yang membeli barang dalam jumlah besar, kemudian
menjualnya lagi ke pedagang kecil (pengecer).
44
c. Pedagang eceran (pengecer), yaitu orang yang menjual
barang dagangannya langsung kepada konsumen. Contohnya,
toko dan warung.
3) Kegiatan Komsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan atau
menghabiskan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
Sementara itu, barang atau jasa yang dikonsumsi disebut barang
konsumsi. Contoh kegiatan konsumsi yaitu menbeli kue di
kantin sekolah dan membeli baju di toko.
B. Kajian Pustaka
Berdasarkan penelitian yang relevan adalah sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Melvin Rahman Sayuga (2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Melvin Rahman Sayuga (2014)
dengan judul “penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik Think
Pair Share berbantu media kartu berpasangan untuk meningkatkan
motivasi belajar akutansi siswa XI IPS 3 MAN Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014” dengan rumusan masalah apakah penerapan metode
pembelajaran koperatif teknik Think Pair Share berbantu media kartu
berpasangan dapat meningkatkan motivasi belajar akutansi siswa XI IPS
3 MAN Yogyakarta. Penerapan metode Think Pair Share dapat
meningkatkan motivasi belajar, hal ini dapat di lihat dari adanya
peningkatan persentase skor motivasi belajar dari sebelum penerapan dari
45
68,63% meningkat menjadi 74,63 %, dan dari siklus I 74,63% menjadi
81,38% pada siklus ke II.
Penelitian yang dilakukan oleh Melvin Rahman Sayuga (2014) ini
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
dengan menggunakan metode Think Pair Share, sedangkan perbedaanya
terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, waktu pelaksanaan dan
peneliti menggunakan media komik.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Luqita Cahyani (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Luqita Cahyani (2015) dengan
judul” peningkaatan prestasi belajar IPA materi alat-alat pencernaan
manusia melalui penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share
dengan penambahan permainan puzzle pada siswa kelas 5 MI Sruwen
IV” dengan rumusan masalah apakah penerapan metode kooperatif tipe
Think Pair Share dengan penambahan permainan puzzle dapat
meningkatkan prestasi siswa kelas 5 MI Sruwen IV. Penerapan metode
think pair share dapat meningkatkan prestasi belajar, hal ini dapat dilihat
berdasarkan peningkatan prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dari
siklus I yakni sebanyak 11 siswa atau 68,75%, meningkat pada siklus II
yakni 13 siswa atau 81,25%, dan meningkat lagi pada siklus ke III yakni
14 siswa atau 87,25%.
Penelitian yang dilakukan oleh Luqita Cahyani ini memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan metode Think Pair Share untuk meningkatkan hasil
46
belajar, sedangkan perbedaanya terdapat pada subjek, materi pelajaran,
tempat, waktu pelaksanaan dan peneliti menggunakan media komik.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS materi
mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik.
b. Menyiapkan media, penelitian ini menggunakan media komik.
c. Lembar observasi guru.
d. Lembar observasi siswa.
e. Menyiapkan instrument penilaian yang berupa soal, untuk mengetahui
hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas siklus I dilaksanakan pada hari rabu, 9
Mei 2018 di ruang kelas V SD Negeri 2 Kalinanas, dengan jumlah siswa
sebanyak 15 siswa. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap
muka (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah jenis-
jenis usaha di Indonesia menggunakan metode Think Pair Share dan
media komik. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang
dilakukan guru saat proses pembelajaran sebagai berikut:
48
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru menanyakan kabar siswa kemudian melakukan presensi.
c. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi jenis-jenis
usaha.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Guru menyampaikan langkah – langkah pembelajaran.
f. Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis usaha perekonomian
dalam masyarakat Indonesia.
g. Guru memberikan media komik ke semua siswa.
h. Guru mengajak siswa menerapkan metode Think Pair Share.
i. Guru membentuk siswa menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dan 2
kemudian memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok.
j. Guru menyuruh siswa secara individu memikirkan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
k. Guru menyuruh siswa berpasang-pasangan untuk menjadi sebuah
kelompok baru siswa dari kelompok 1 mencari pasangan dari
kelompok 2.
l. Guru mengajak siswa mendiskusikan jawabannya dengan
pasangannya.
m. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
n. Siswa dari masing-masing kelompok menanggapi hasil presentasi
temannya dari kelompok lain.
49
o. Guru memberikan tanda bintang kepada kelompok yang aktif di
lembar hasil diskusi.
p. Guru dan siswa membuat kesimpulan.
q. Guru memberikan lembar soal.
r. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal.
s. Guru memberikan tanda bintang kepada siswa yang memperoleh skor
tinggi.
t. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi/Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun untuk
memperoleh data-data yang dilakukan dengan mengamati kinerja guru
selama proses pembelajaran dan digunakan untuk mengamati partisipasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS materi mengenal jenis-
jenis usaha di Indonesia dengan menggunakan media komik. kemudian
dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik. Berikut adalah lembar
observasi terhadap guru:
50
Table 3.1
Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I
No Aspek yang di amati skor
A B C D
1 Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
a. Mengkondisikan siswa
b. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Melakukan apersepsi
2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kemampuan mengendalikan kelas
b. Kejelasan artikulasi suara
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode
Think Pair Share
e. Memberi perhatian yang sama antar
kelompok
3 Penguasaan Materi Pelajaran
a. Bahan ajar disajikan sesuai RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan materi
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
4 Kegiatan Belajar Mengajar
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
b. Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar dengan metode Think
Pair Share
c. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang di tentukan
5 Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujua yang
telah ditetapkan
b. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
51
6 Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang di
berikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
c. Memberi kesimpulan
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80
B : 3 (Baik) Baik : 52-67
C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51
D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35
b. Lembar Observasi Siswa
Alat yang digunakan peneliti untuk mengamati siswa selama
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share
dan media komik adalah lembar observasi. Berikut adalah lembar
observasi terhadap siswa:
Tabel 3.2
Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I
No. Aspek yang di Amati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang
diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memperhatikan penjelasan guru
4.
Memahami langkah-langkah pelaksanaan
Pembelajaran Think Pair Share
5. Antusias siswa dalam pembelajaran
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
52
7.
Keberanian dalam mempresentasikan
diskusi di depan kelas
8. Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru
9. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 37-40
B : 3 (Baik) Baik : 28-36
C : 2 (Cukup) Cukup : 19-27
D : 1 (Kurang) Kurang : 10-18
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun
tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran IPS materi mengenal
jenis-jenis usaha di Indonesia menggunakan metode Think Pair Share
dan media komik tetapi dalam siklus I jika belum menunjukan indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85%. Sehingga penelitian
dilanjutkan pada siklus berikutnya untuk mengatasi kendala-kendala
tersebut.
Beberapa kendala yang terjadi pada siklus I ialah pada saat guru
menyampaikan materi masih ada siswa yang gojek sendiri dengan teman
sebangkunya dan kurang memperhatikan guru, pembelajaran yang
dilakukan guru kurang sesuai dengan RPP mungkin karena guru hanya
sekilas membaca RPP, masih ada kelompok yang kurang aktif diskusi,
dan ada yang tidak ikut mengerjakan.
53
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I,
peneliti ingin melakukan perbaikan supaya dalam siklus berikutnya siswa
yang mencapai KKM lebih banyak dari pada siswa yang belum mencapai
KKM, karena siswa yang mencapai KKM hanya 9 siswa.
Adapun rencana perbaikan tersebut yaitu guru harus bisa
mengkondisikan keadaan di dalam kelas, menegur siswa yang masih
gojek dan kurang memperhatikan pelajaran. Tempat duduk dipisah yang
tadinya duduk 2 siswa sekarang siswa duduk sendiri-sendiri, dan guru
melaksanakan proses pembelajaran harus sesuai dengan RPP.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
peneliti berharap adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II sehingga
akan menunjukkan hasil yang lebih memuaskan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPS materi
mengenal jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik.
b. Menyiapkan media, penelitian ini menggunakan media komik.
c. Lembar observasi guru.
d. Lembar observasi siswa.
54
e. Menyiapkan instrument penilaian yang berupa soal, untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 16 Mei 2018 di ruang kelas V SD Negeri 2 Kalinanas, dengan
jumlah siswa sebanyak 15 siswa. Penelitian ini berlangsung selama satu
kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini
adalah jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia menggunakan metode
Think Pair Share dan media komik. Dalam tahap pelaksanaan tindakan
ini, hal-hal yang dilakukan guru saat proses pembelajaran sebagai
berikut:
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru menanyakan kabar siswa kemudian melakukan presensi.
c. Guru memisah tempat duduk siswa.
d. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi jenis-jenis
kegiatan ekonomi di Indonesia.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Guru menyampaikan langkah – langkah pembelajaran.
g. Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di
Indonesia.
h. Guru memberikan media komik ke semua siswa.
i. Guru mengajak siswa menerapkan metode Think Pair Share.
55
j. Guru membentuk siswa menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dan 2
kemudian memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok.
k. Guru menyuruh siswa secara individu memikirkan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
l. Guru menyuruh siswa perpasang-pasangan untuk menjadi sebuah
kelompok baru, siswa dari kelompok 1 mencari pasangan dari
kelompok 2.
m. Guru mengajak siswa mendiskusikan jawabannya dengan
pasangannya.
n. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
o. Siswa dari masing-masing kelompok menanggapi hasil presentasi
temannya dari kelompok lain.
p. Guru memberikan tanda bintang kepada kelompok yang aktif di
lembar hasil diskusi.
q. Guru dan siswa membuat kesimpulan.
r. Guru memberikan lembar soal.
s. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal.
t. Guru memberikan tanda bintang kepada siswa yang memperoleh skor
tinggi.
u. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi/Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun untuk
56
memperoleh data-data yang dilakukan dengan mengamati kinerja guru
selama proses pembelajaran dan digunakan untuk mengamati partisipasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS materi mengenal jenis-
jenis kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan media komik.
Kemudian dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
57
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik. Berikut adalah lembar
observasi terhadap guru:
Table 3.3
Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II
No Aspek yang di amati skor
A B C D
1 Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
a. Mengkondisikan siswa
b. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Melakukan apersepsi
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kemampuan mengendalikan kelas
b. Kejelasan artikulasi suara
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode
Think Pair Share
e. Memberi perhatian yang sama antar
kelompok
3 Penguasaan Materi Pelajaran
a. Bahan ajar disajikan sesuai RPP b. Kejelasan dalam menjelaskan materi
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
58
4 Kegiatan Belajar Mengajar
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
b. Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar dengan metode Think
Pair Share
c. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang di tentukan
5 Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
6 Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
c. Memberi kesimpulan
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80
B : 3 (Baik) Baik : 52-67
C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51
D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35
b. Lembar Observasi Siswa
Alat yang digunakan peneliti untuk mengamati siswa selama
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share
dan media komik adalah lembar observasi. Berikut adalah lembar
observasi terhadap siswa:
59
Tabel 3.4
Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II
No. Aspek yang di Amati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang
diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memperhatikan penjelasan guru
4. Memahami langkah-langkah pelaksanaan
Pembelajaran Think Pair Share
5. Antusias siswa dalam pembelajaran
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan
diskusi di depan kelas
8. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari
guru
9. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 37-40
B : 3 (Baik) Baik : 28-36
C : 2 (Cukup) Cukup : 19-27
D : 1 (Kurang) Kurang : 10-18
4. Refleksi
Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I dan
kendala-kendala pada siklus I dapat diatasi. Guru mengajar sesuai RPP
pada pelajaran IPS materi jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik. Penelitian
dihentikan sampai siklus II karena hasil belajar siswa sudah
60
menunjukkan indikator ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa tuntas
belajar.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Sebelum menggunakan metode Think Pair Share dan media
komik dalam pelaksanaan pra siklus, guru menyampaikan proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab saja. Peneliti menggunakan
dokumentasi nilai ulangan harian pelajaran IPS sebelum menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik yang dijadikan sebagai
pembanding setelah dan sebelum menerapkan metode pembelajaran
tersebut.
Nilai yang didapat dari penelitian ini sebagai indikator tingkat
pencapaian dari penggunaan metode Think Pair Share dan media komik
dan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai acuan
indikator keberhasilan peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) di SD Negeri 2 Kalinanas yaitu ≥ 65 dan
menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yakni ≥ 85%.
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 Nina Ariyani 65 80 Tuntas
2 Nurul Handayani 65 40 Belum tuntas
62
3 Anggi Widana 65 80 Tuntas
4 Suci Indah Lestari 65 50 Belum tuntas
5 Aan Wijiyanto 65 70 Tuntas
6 Danu Indra Jaka
Suara 65 55
Belum tuntas
7 Delin Andelin 65 30 Belum tuntas
8 Hesel Irawan 65 65 Tuntas
9 Luki Perdana 65 40 Belum tuntas
10 Nadia Saputri 65 70 Tuntas
11 Fitriyani 65 50 Belum tuntas
12 Feri Herdinansa 65 60 Belum tuntas
13 Ica Amelia Pramesti 65 50 Belum tuntas
14 Juwita Sari 65 40 Belum tuntas
15 Melly Sofiana 65 30 Belum tuntas
Jumlah 810
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Rata-Rata 54
Keterangan:
Tuntas = 5 siswa
Belum Tuntas = 10 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan presentase berikut:
63
P
33%
Dari data pra siklus di atas diperoleh nilai tertinggi adalah 80,
nilai terendah adalah 30, siswa yang tuntas adalah 5 siswa, sedangkan
siswa yang masih belum tuntas ada 10 siswa. Hasil belajar belum
mencapai ketuntasan secara klasikal, karena siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM ≥ 65 hanya 33%.
64
2. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggl 9 Mei
2018. Dengan menerapkan metode Think Pair Share dan media komik
dan materi yang diajarkan yaitu tentang jenis-jenis usaha di Indonesia.
Pada siklus ini pembelajaran dilakukan mengikuti RPP yang sudah
dipersiapkan peneliti, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru.
Adapun data nilai yang diperoleh pada siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 Nina Ariyani 65 80 Tuntas
2 Nurul Handayani 65 80 Tuntas
3 Anggi Widana 65 70 Tuntas
4 Suci Indah Lestari 65 40 Belum tuntas
5 Aan Wijiyanto 65 100 Tuntas
6 Danu Indra Jaka Suara 65 55 Belum tuntas
7 Delin Andelin 65 70 Tuntas
8 Hesel Irawan 65 60 Belum tuntas
9 Luki Perdana 65 65 Tuntas
10 Nadia Saputri 65 80 Tuntas
11 Fitriyani 65 55 Belum tuntas
12 Feri Herdinansa 65 65 Tuntas
13 Ica Amelia Pramesti 65 40 Belum tuntas
14 Juwita Sari 65 80 Tuntas
15 Melly Sofiana 65 60 Belum tuntas
Jumlah 1000
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 40
Rata-Rata 66,6
Keterangan:
65
Tuntas = 9 siswa
Belum Tuntas = 6 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan presentase berikut:
P
60%
Berdasarkan table 4.2 menunjukan bahwa nilai tertinggi siswa
adalah 100, sedangkan nilai terendah adalah 40 dan jumlah nilai rata-
rata yang dicapai siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas adalah 66,6.
Pada siklus ini hasil pembelajaran bisah dikatakana meningkat akan
tetapi secara klasikal presentase pembelajaran pada siklus I belum
mencapai indikator keberhasilan. Presentase pada siklus I hanya 60%
padahal target untuk mencapai ketuntasan klasikal adalah ≥ 85%,
sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada siklus II penelitian dilakukan pada hari Rabu 16 Mei 2018.
Pembelajaran dilakukan sesuai RPP yang telah dipersiapkan
sebelumnya dan pada siklus ini merubah posisi tempat duduk siswa
diharapkan supaya siswa yang pada siklus sebelumnya kurang
memperhatikan bisa terfokus pada guru, pada siklus II materi jenis-jenis
66
kegiatan ekonomi di Indonesia masih menggunakan metode Think Pair
Share dan media komik. Adapun nilai yang terdapat disiklus II ini
sebagai berikut:
67
Tabel 4.3
Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 Nina Ariyani 65 90 Tuntas
2 Nurul Handayani 65 80 Tuntas
3 Anggi Widana 65 70 Tuntas
4 Suci Indah Lestari 65 75 Tuntas
5 Aan Wijiyanto 65 100 Tuntas
6 Danu Indra Jaka
Suara
65 100 Tuntas
7 Delin Andelin 65 100 Tuntas
8 Hesel Irawan 65 55 Belum tuntas
9 Luki Perdana 65 65 Tuntas
10 Nadia Saputri 65 80 Tuntas
11 Fitriyani 65 55 Belum tuntas
12 Feri Herdinansa 65 70 Tuntas
13 Ica Amelia Pramesti 65 80 Tuntas
14 Juwita Sari 65 90 Tuntas
15 Melly Sofiana 65 70 Tuntas
Jumlah 1.180
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 55
Rata-Rata 78,6
Keterangan:
Tuntas = 13 siswa
Belum Tuntas = 2 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan presentase berikut:
P
68
86,6% (dibulatkan)
87%
69
Pada siklus II diperoleh data siswa yang tuntas ada 13 siswa
sedangkan yang belum tuntas masih 2 siswa, nilai rata-rata pada siklus
II adalah 78,6%. Pada siklus II siwa yang tuntas belajar sudah melebihi
kriteria ketuntasan klasikal yaitu 87% dari nilai yang sudah ditetapkan
, Jadi pembelajaran di siklus II dikatakana berhasil sehingga
penelitian dihentikan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran IPS pada materi mengenal jenis-jenis kegiatan ekonomi
di Indonesia menggunakan metode Think Pair Share dan media komik
memengaruhi hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas
Kec.Wonosegoro, dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa dari sebelum
menggunakan dan sesudah menggunakan metode Think Pair Share dan
media komik. Nilai pra siklus dengan siklus I dan siklus II selalu mengalami
peningkatan. Adapun data perbandingan nilai sebagai berikut:
Tabel 4.4
Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No. Nama Nilai
Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Nina Ariyani 80 80 90
2 Nurul Handayani 40 80 80
3 Anggi Widana 80 70 70
4 Suci Indah Lestari 50 40 75
5 Aan Wijiyanto 70 100 100
6 Danu Indra Jaka Suara 55 55 100
70
7 Delin Andelin 30 70 100
8 Hesel Irawan 65 60 55
9 Luki Perdana 40 65 65
10 Nadia Saputri 70 80 80
11 Fitriyani 50 55 55
12 Feri Herdinansa 60 65 70
13 Ica Amelia Pramesti 50 40 80
14 Juwita Sari 40 80 90
15 Melly Sofiana 30 60 70
Rata-Rata 54 66,6 78,6
Ketuntasan Klasikal 33% 60% 87%
Dapat dilihat dari tabel di atas ketuntasan klasiklal dari siklus ke
siklus meningkat dapat dilihat dari ketuntasan klasikal pra siklus 33%
meningkat di siklus I menjadi 60%, kemudian dari siklus I ke siklus II
meningkat menjadi 87%. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan
metode Think Pair Share dan media komik bisa dinyatakan berhasil karena
pada presentase ketuntasan klasikal siklus II (87%) sudah melebihi kriteria
ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu ≥ 85%.
Adapun penjabaran dari hasil penilaian yang telah dilakukan pada
siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.Wonosegoro sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus ini peneliti menggunakan tes dan lembar observasi.
Dari instrumen tersebut diperoleh data hasil pembelajaran.
71
a. Data Hasil Belajar Siswa
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Dapat dilihat dari pra siklus siswa yang tuntas belajar
yaitu hanya 5 siswa (33%) sedangkan yang belum tuntas belajar
sejumlah 10 siswa (67%) dengan nilai rata-rata 54. Hasil belajar
siklus II diperoleh data yaitu 9 siswa (60%) yang tuntas belajar
dan yang belum tuntas belajar 6 siswa (40%), dengan rata-rata
nilai 66,6. Berdasarkan perolehan dari data tersebut dapat
diketahui hasil belajar dari pra siklus ke siklus I meningkat 27%.
Akan tetapi, hasil belajar yang diperoleh belum mencapai
kriteria ketuntasan klasikal yang telah di tetapkan yaitu ≥ 85%
dari jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar, sehingga
penelitian ini dilanjutkan pada penelitian siklus berikutnya.
Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat
pada gambar 4.1 sebagai berikut:
72
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik
sebagai berikut:
73
Tabel 4.5
Lembar Observasi Terhadap Siswa siklus I
No. Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1 Merespon terhadap apersepsi yang
diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4
Memahami langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran Think
Pair Share
√
5 Antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran √
6 Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7
Keberanian dalam
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
√
8 Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran √
10 Terciptanya suasana yang kondusif √
Jumlah 21
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 37-40
74
B : 3 (Baik) Baik : 28-36
C : 2 (Cukup) Cukup : 19-27
D : 1 (Kurang) Kurang : 10-18
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sikap
siswa dalam pembelajaran siklus I masih tergolong cukup.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja dalam proses pembelajaran
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I
No Aspek yang di Amati Skor
A B C D
1 Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
a. Mengkondisikan siswa
b. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
d. Melakukan apersepsi
√
√
√
√
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kemampuan mengendalikan kelas
75
b. Kejelasan artikulasi suara
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran
menggunakan metode Think Pair
Share
e. Memberi perhatian yang sama
antar kelompok
√
√
√
√
√
3 Penguasaan Materi Pelajaran
a. Bahan ajar di sajikan sesuai RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan
materi
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
√
√
4 Kegiatan Belajar Mengajar
a. Penyajian materi ajar sesuai
dengan tujuan dan indikator yang
telah di tetapkan
b. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar dengan
metode Think Pair Share
c. Ketetapan dalam penggunaan
alokasi waktu yang ditentukan
√
√
√
5 Evaluasi pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan
tujuanyang telah ditetapkan
b. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
76
√
6 Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk
bertanya
c. Memberi kesimpulan
√
√
√
Jumlah 48
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80
B : 3 (Baik) Baik : 52-67
C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51
D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa kinerja
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I berada
dalam kategori cukup. Adapun penjabaran hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian
menanyankan kabar siswa dilanjutkan melakukan presensi,
77
setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dan melakukan apersepsi.
b. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Sikap guru dalam proses pembelajaran harus
diperhatikan, guru harus bisa menarik perhatian siswa supaya
siswa fokus ke depan tidak main sendiri, dan juga guru harus
memberikan perhatian yang sama atar kelompok.
c. Penguasaan Materi Pelajaran
Guru sudah menguasai materi dan penyampainya juga
mudah dipahami dengan memberikan contoh-contoh.
d. Kegiatan belajar mengajar
Dalam manyampaikan pembelajaran belum sesuai
RPP yang sudah disiapakan, belum bisa memaksimalkan
alokasi waktu.
e. Evaluasi Pembelajaran
Dalam memberikan tugas evaluasi sudah sesuai dalam
RPP yang sudah ditetapkan.
f. Kemampuan Menutup Kegiatan
Dalam menutup pelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik dan juga memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya. Kemudian guru
menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.
2. Siklus II
78
Pada siklus ini peneliti menggunakan tes dan lembar observasi.
Dari instrumen tersebut diperoleh data hasil pembelajaran.
79
a. Data Hasil Belajar Siswa
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar pada siklus II masih menggunakan metode
yang sama dan media yang sama tetapi dengan materi berbeda.
Terdapat 13 (87%) siswa yang tuntas belajar dan 2 siswa (13%)
yang belum tuntas belajar dengan rata-rata nilai yaitu 78,6.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa nilai hasil belajar
siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 47%. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan
belajar yang ditetapkan yaitu 87% dari seluruh siswa yang tuntas
belajar sehingga penelitian dihentikan pada siklus II ini. Siswa
yang belum tuntas akan diberi latihan mandiri oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus II dapat dilihat
pada gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II
80
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Lembar observasi terhadap siswa siklus II
No. Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1 Merespon terhadap apersepsi yang
diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4
Memahami langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran Think Pair
Share
√
5 Antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran √
6 Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas √
8 Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran √
10 Terciptanya suasan yang kondusif √
Jumlah 32
81
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 37-40
B : 3 (Baik) Baik : 28-36
C : 2 (Cukup) Cukup : 19-27
D : 1 (Kurang) Kurang : 10-18
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sikap
siswa dalam pembelajaran siklus II sudah tergolong baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja dalam proses pembelajaran
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No Aspek yang di amati Skor
A B C D
1 Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
a. Mengkondisikan siswa
b. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
d. Melakukan apersepsi
√
√
√
82
√
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kemampuan mengendalikan kelas
b. Kejelasan artikulasi suara
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan
metode Think Pair Share
e. Member perhatian yang sama antar
kelompok
√
√
√
√
√
3 Penguasaan Materi Pelajaran
a. Bahan ajar disajikan sesuai RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan
materi
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
√
√
4 Kegiatan Belajar Mengajar
a. Penyajian materi ajar sesuaidengan
tujuan dan indikator yang telah di
tetapkan
b. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar dengan
metode Think Pair Share
c. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang ditentukan
√
√
83
√
5 Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
b. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
√
6 Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang di
berikan
b. Memberi kesempatan untuk
bertanya
c. Memberi kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
√
√
jumlah 69
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80
B : 3 (Baik) Baik : 52-67
C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51
D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus II berada
dalam kategori sangat baik. Adapun penjabaran hasil
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
84
a. Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian
menanyankan kabar siswa dilanjutkan melakukan presensi,
guru menjelaskan tujuan pembelajaran, setelah itu guru
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dan melakukan
apersepsi.
b. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Guru merubah posisi tempat duduk, maka perhatian
siswa sepenuhnya ke guru. Guru sering berkeliling
memperhatikan setiap kelompok.
c. Penguasaan Materi Pelajaran
Guru sudah menguasai materi dan penyampaiannya
juga mudah dipahami dengan memberikan contoh-contoh.
d. Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam manyampaikan pembelajaran sudah sesuai
dengan RPP yang sudah ditetapkan, dan penggunaan alokasi
waktu sudah tepat.
e. Evaluasi Pembelajaran
Dalam memberikan tugas evaluasi sudah sesuai dalam
RPP yang sudah ditetapkan.
f. Kemampuan Menutup Kegiatan
Dalam menutup pelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik dan juga memberikan
85
kesempatan pada siswa untuk bertanya. Kemudian guru
menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.
86
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh
kesimpulan tentang data dari hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil
belajar siswa dapat dilihat pada berikut:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Siklus Nilai
Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus 54 Tuntas 5
33% Belum Tuntas 10
Siklus I 66,6 Tuntas 9
60% Belum Tuntas 6
Siklus II 78,6 Tuntas 13
87% Belum Tuntas 2
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi mengenal jenis usaha dan kegiaatan ekonomi
menggunakan metode Think Pair Share dan media komik, pada siswa
kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Meningkat dari pra siklus sampai ke
siklus II.
Apabila digambarkan menggunakan diagram batang sebagai
berikut:
87
Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Belajar
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Think
Pair Share dan media komik dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
jenis usaha dan kegiatan ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2
Kalinanas Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari pra siklus ke siklus I 27% dan
siklus I ke siklus II 27%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan
hasil belajar siswa pada pra siklus 33% siswa tuntas belajar, siklus I 60%
siswa tuntas belajar, dan siklus II 87% siswa tuntas belajar. Siswa yang
belum tuntas pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-
latihan yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat
tuntas belajar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut:
1. Guru
Guru menerapkan metode Think Pair Share pada mata pelajaran
yang lain. Karena hasil Penelitian Tindakan Kelas menggunakan
metode ini berhasil.
89
2. Siswa
Memperhatikan guru saat sedang menyampaikan materi pelajaran,
dan harus percaya diri saat menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
3. Sekolah
Pihak sekolah melakukan pembinaan terhadap guru untuk
melatih kreativitas dan meningkatkan profesionalisme guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
Baharuddin dan Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran:
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.
Yogyakarta: Teras.
Gunawan, Rudi. 2011. Pendididkan IPS. Bandung: ALFABETA.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT indeks.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning di
Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.
Nur, Umi Chasanah. 2015. Peningkatan Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa
Indonesia Melalui Media Komik Anak pada Siswa Kelas V MI
Muhammadiyah Beji. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan
Tarbiyah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS; Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Suyadi. 2015. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suprijono, Agus. 2017. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasi, Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Ciputat: Ciputat
Press.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri 2 Kalinanas
Kelas/Semester : V / I
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Materi Pokok : Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, Keragama,
Kenampakan alam, dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi
indonesia.
B. Kompetensi dasar
1. 5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di indonesia.
C. Indikator
- Menyebutkan Jenis-jenis usaha perekonomian di indonesia
- Mendiskusikan Jenis-jenis usaha perekonomian di indonesia
- Mempresentasikan Jenis-jenis usaha perekonomian di indonesia
D. Tujuan pembelajaran
1. Setelah menyimak materi jenis-jenis ekonomi, secara individu siswa
dapat menyebutkan jenis-jenis usaha ekonomi dengan benar.
2. Secara berpasangan siswa dapat mendiskusikan jenis-jenis usaha
ekonomi di indonesia dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mempresentasikan jenis-jenis
usaha ekonomi di indonesisa.
E. Materi Pembelajaran
A. JENIS-JENIS USAHA
1. Agraris
Petani dan nelayan merupakan contoh orang yang
melakukan usaha di bidang agraris. Usaha agraris adalah
kegiatan produksi yang menggunakan lahan sebagai faktor
produksi utamanya. Usaha agraris meliputi usaha perkebunan,
perikanan, perternakan, dan pertanian. Usaha agraris dapat
menghasilkan bahan pangan yang dapat langsung dikonsumsi.
Misalnya, sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, telur, susu, dan
daging. Usaha agraris juga menghasilkan bahan baku industri.
Misalnya, karet (bahan baku industri ban), kulit hewan (bahan
baku tas), dan kapas (bahan baku pakaian).
2. Industri
Industri adalah kegiatan mengelola barang mentah atau
bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.
Sedangkan pabrik adalah tempat mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi. Bahan baku adalah barang yang akan diolah,
sedangkan barang jadi adalah barang hasil olahan. Contohnya,
tepung merupakan bahan baku untuk membuat roti. Karenanya,
tepung disebut bahan baku dan roti disebut barang jadi. Wol
merupakan bahan baku untuk membuat pakaian. Contoh
kegiatan industri yaitu industri pakaian, industri makanan,
industri tekstil, dan industri semen.
3. Perdagangan
Usaha perdagangan adalah kegiatan membeli barang
kemudian menjual kembali tanpa mengolah barang tersebut
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Contoh kegiatan
perdagangan yaitu toko, warung, pedagang asongan, dan
pedagang keliling.
4. Jasa
Kegiatan jasa tidak menghasilkan barang karena
kegiatan jasa merupakan usaha yang memberikan pelayanan
kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. Contoh kegiatan
jasa adalah guru, dokter, tukang cukur rambut, dan sopir.
5. Ekstraktif
Ekstraktif adalah jenis usaha yang kegiatannya
mengumpulkan menggali, dan mengambil barang-barang yang
sudah disediakan oleh alam. Misalnya, penangkapan ikan di
laut, pertambangan minyak, dan pertambangan gas alam.
6. Transportasi
Transportasi merupakan jenis usaha yang penting.
Dengan adanya transportasi, orang dapat pergi ke suatu tempat
dengan cepat. Transportasi juga dapat membantu petani
membawa hasil pertaniannya ke kota untuk dijual. Usaha
transportasi membantu mengantarkan orang dan barang ke
tempat lain dengan cepat. Jadi, usaha transportasi
memperpendek jarak tempuh ke tempat lain. Contoh usaha
transportasi yaitu perusahaan pengangkutan barang atau orang
melalui darat, laut, ataupun udara seperti mobil, kapal, dan
pesawat.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal ( 10 menit )
1. Guru mengucakan salam dan mengajak berdoa.
2. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi
3. Memberi pertanyaan apersepsi pada siswa
- anak-anak apa pekerjaan orang tuamu?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan langkah – langkah pembelajaran.
Kegiatan inti ( 45 menit )
1. Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis usaha perekonomian
dalam masyarakat indonesia.
2. Guru memberikan media komik kesemua siswa.
3. Guru mengjak siswa menerapkan metode Think Pair Share.
4. Guru membentuk siswa menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dan 2
kemudian memberikan pertanyaan kepada masing-masing
kelompok.
5. Setiap kelompok memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
oleh guru.
6. Guru menyuruh siswa perpasang-pasangan untuk menjadi sebuah
kelompok baru siswa dari kelompok 1 mencari pasangan dari
kelompok 2.
7. Siswa mendiskusikan jawabannya dengan pasangannya.
8. Guru memberikan tanda bintang kepada kelompok yang aktif
9. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
10. Siswa dari masing-masing kelompok menanggapi hasil presentasi
temannya dari kelompok lain.
11. Siswa dan guru membuat kesimpulan.
12. Guru memberikan soal test tentang jenis-jenis usaha masyarakat di
Indonesia.
13. Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di bahas yaitu
tentang mengenal jenis-jenis usaha di Indonesia.
2. Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan
yang akan datang.
3. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Think Pair Share;
2. Ceramah;
3. Tanya jawab;
4. Diskusi;
5. Penugasan.
H. Media dan Sumber Pembelajaran
Media :
1. Komik;
2. Lembar kerja siswa.
Sumber Belajar:
1. Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas V karya
Kurnia nandar wati dan Rati Hurriyati.
I. Penilaian
1. Bentuk penilaian: tes
2. Jenis penilaian: tes tertulis
3. Instrument penilaian:
a. Soal pilihan ganda;
b. Soal isian.
I. Silanglah huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Negara kita tanahnya subur dan menghasilkan banyak produk
pertanian, Maka negara kita di sebut Negara…..
a. Maritim c. Agraris
b. Modern d. Tradisional
2. Berikut ini yang merupakan hasil tananaman perkebunan berumur
panjang atau tahunan
a. Cengkeh, lada, dan karet
b. Jagung, tebu, dan tembakau
c. Kedelai, tembakau, dan karet
d. Jagung, tebu, dan teh
3. Kegiatan usaha di bidang jasa yaitu
a. Perikanan c. perindustrian
b. Pebengkelan d. pertanian
4. Usaha yang kegiatannya membeli barang untuk di jual kembali
tanpa mengelolanya di sebut…
a. Ekstraktif c. Industri
b. Pedagangan d. jasa
5. Jenis usaha yang menghasilkan daging adalah
a. Pertanian c. bidang industri
b. bidang ekstraktif d. Peternakan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri 2 Kalinanas
Kelas/Semester : V / I
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Materi Pokok : Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di indonesia.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, Keragama,
Kenampakan alam, dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi
indonesia.
B. Kompetensi dasar
1. 5 Mengenal jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia dan kegiatan
ekonomi di indonesia.
C. Indikator
- Menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi di indonesia
- Mendiskusikan Jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia.
- Mempresentasikan Jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia.
D. Tujuan pembelajaran
4. Setelah menyimak materi jenis-jenis kegiatan ekonomi, secara
individu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi di
Indonesia dengan benar.
5. Secara berpasangan siswa dapat mendiskusikan jenis-jenis kegiatan
ekonomi di Indonesia dengan benar.
6. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mempresentasikan jenis-jenis
kegiatan ekonomi di Indonesia
E. Materi Pembelajaran
A. JENIS-JENIS KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA
1) Kegiatan produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Orang atau badan
usaha yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.
Misalnya, produsen pakaian membuat pakaian, dan produsen tas
membuat tas. Barang yang dihasilkan produsen dijual agar dapat
memenuhi kebutuhan orang lain. Dalam hal ini, produsen dapat
memperoleh keuntungan dengan menjual barang hasil Barang.
Hasil produksi dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut. Barang antara, yaitu barang yang digunakan
untuk menghasilkan barang lain. Contohnya, gandum untuk
membuat roti, kain untuk membuat pakaian, dan benang untuk
membuat kain Barang akhir, yaitu barang yang siap dikonsumsi
atau digunakan. Contohnya pakaian dan roti.
2) Kegiatan Distribusi
Barang yang dihasilkan oleh produsen tidak akan sampai
ke tanganmu jika tidak didistribusikan. Jadi, kegiatan distribusi
adalah kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
Orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan distribusi atau
penyaluran barang disebut distributor atau lembaga distribusi.
Lembaga-lembaga distribusi terdiri atas pihak-pihak berikut.
a. Agen, yaitu orang atau badan usaha yang ditunjuk oleh
produsen untuk menyalurkan hasil produksinya. Misalnya,
agen minyak tanah yang ditunjuk oleh pertamina.
b. Pedagang besar atau grosir, yaitu orang atau badan usaha
yang membeli barang dalam jumlah besar, kemudian
menjualnya lagi ke pedagang kecil (pengecer).
c. Pedagang eceran (pengecer), yaitu orang yang menjual
barang dagangannya langsung kepada konsumen. Contohnya,
toko dan warung.
3) Kegiatan Komsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan atau
menghabiskan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
Sementara itu, barang atau jasa yang dikonsumsi disebut barang
konsumsi. Contoh kegiatan konsumsi yaitu menbeli kue di kantin
sekolah, membeli baju di toko, dan membeli sayur di pasar.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal ( 10 menit )
a. Guru mengucakan salam dan mengajak berdoa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi
c. Guru memberi pertanyaan apersepsi pada siswa
d. anak-anak apa pekerjaan orang tuamu?
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Guru menyampaikan langkah – langkah pembelajaran.
Kegiatan inti ( 45 menit )
a. Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di
Indonesia.
b. Guru memberikan media komik kesemua siswa.
c. Guru mengajak siswa menerapkan metode Think Pair Share.
d. Guru membentuk siswa menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dan 2
kemudian memberikan pertanyaan kepada masing-masing
kelompok.
e. Setiap kelompok memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
oleh guru.
f. Guru menyuruh siswa perpasang-pasangan untuk menjadi sebuah
kelompok baru siswa dari kelompok 1 mencari pasangan dari
kelompok 2.
g. Siswa mendiskusikan jawabannya dengan pasangannya.
h. Guru memberikan tanda bintang kepada kelompok yang aktif
i. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
j. Siswa dari masing-masing kelompok menanggapi hasil presentasi
temannya dari kelompok lain.
k. Siswa dan guru membuat kesimpulan.
l. Guru memberikan soal test tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di
Indonesia.
m. Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di bahas yaitu
tentang mengenal jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia.
b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1) Think Pair Share;
2) Ceramah;
3) Tanya jawab;
4) Diskusi;
5) Penugasan.
H. Media dan Sumber Pembelajaran
Media :
1) Komik;
2) Lembar kerja siswa.
Sumber Belajar:
1) Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas V karya
Kurnia nandar wati dan Rati Hurriyati.
I. Penilaian
1) Bentuk penilaian: tes
2) Jenis penilaian: tes tertulis
3) Instrument penilaian:
c. Soal pilihan ganda;
d. Soal isian.
II. Silanglah huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang paling
benar!
1. Kegiatan memakai barang dan jasa di sebut kegiatan…..
a. konsumsi c. produksi
b. distribusi d. pemborosan
2. berikut ini yang merupakan kegiatan distribusi adalah…
a. menanam pisang
b. memakai baju
c. membuat tempe
d. mengangkut hasil pertanian
3. Kegiatan menghasilkan barang atau jasa di sebut
a. produksi c. distribusi
b. komsumsi d. perdagangan
4. berikut ini adalah lembaga-lembaga distribusi , kecuali…
a. agen c. pengecer
b. pedagang besar d. produsen
5. contoh kegiatan konsumsi adalah….
a. Membeli baju di toko c. membuat kripik singkong
b. Menjual bakso d. berternak ayam
II. Isilah titik-titik di bawah ini..!
1. Apa yang di maksud dengan produksi…
2. Sebutkan lembag-lembaga distribusi….
Kunci jawaban
1. 1. A
2. D
3. A
4. D
5. A
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Proses pembelajaran
Gambar 2. Diskusi kelompok siklus I
Gambar 3. Presentasi kelompok siklus I
Gambar 4. Siswa mengerjakan soal siklus I
Gambar 5. Foto bersama
Gambar 6. Guru menerangkan materi siklus II
Gambar 7. Diskusi kelompok siklus II
Gambar 8. Siswa mengerjakan soal siklus II
Gambar 9. Foto Bersama
JAWABAN SOAL SIKLUS I
JAWABAN SOAL SIKLUS II
NILAI ULANGAN HARIAN IPS
NO NAMA NILAI
1 Nina Ariyani 80
2 Nurul Handayani 40
3 Anggi Widana 80
4 Suci Indah Lestari
50
5 Aan Wijiyanto
70
6 Danu Indra Jaka Suara
55
7 Delin Andelin
30
8 Hesel Irawan
65
9 Luki Perdana
40
10 Nadia Saputri 70
11 Fitriyani 50
12 Feri Herdinansa 60
13 Ica Amelia Pramesti 50
14 Juwita Sari 40
15 Melly Sofiana 30
Rata-Rata 54
Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 Nina Ariyani 65 80 Tuntas
2 Nurul Handayani 65 80 Tuntas
3 Anggi Widana 65 70 Tuntas
4 Suci Indah Lestari 65 40 Belum tuntas
5 Aan Wijiyanto 65 100 Tuntas
6 Danu Indra Jaka Suara 65 55 Belum tuntas
7 Delin Andelin 65 70 Tuntas
8 Hesel Irawan 65 60 Belum tuntas
9 Luki Perdana 65 65 Tuntas
10 Nadia Saputri 65 80 Tuntas
11 Fitriyani 65 55 Belum tuntas
12 Feri Herdinansa 65 65 Tuntas
13 Ica Amelia Pramesti 65 40 Belum tuntas
14 Juwita Sari 65 80 Tuntas
15 Melly Sofiana 65 60 Belum tuntas
Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 Nina Ariyani 65 90 Tuntas
2 Nurul Handayani 65 80 Tuntas
3 Anggi Widana 65 70 Tuntas
4 Suci Indah Lestari 65 75 Tuntas
5 Aan Wijiyanto 65 100 Tuntas
6 Danu Indra Jaka Suara 65 100 Tuntas
7 Delin Andelin 65 100 Tuntas
8 Hesel Irawan 65 55 Belum tuntas
9 Luki Perdana 65 65 Tuntas
10 Nadia Saputri 65 80 Tuntas
11 Fitriyani 65 55 Belum tuntas
12 Feri Herdinansa 65 70 Tuntas
13 Ica Amelia Pramesti 65 80 Tuntas
14 Juwita Sari 65 90 Tuntas
15 Melly Sofiana 65 70 Tuntas
Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I
No Aspek yang di Amati Skor
A B C D
1 Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
e. Mengkondisikan siswa
f. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran
g. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
h. Melakukan apersepsi
√
√
√
√
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
f. Kemampuan mengendalikan kelas
g. Kejelasan artikulasi suara
h. Antusiasme dalam penampilan
i. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran
menggunakan metode Think Pair
Share
j. Memberi perhatian yang sama
antar kelompok
√
√
√
√
√
3 Penguasaan Materi Pelajaran
d. Bahan ajar di sajikan sesuai RPP
e. Kejelasan dalam menjelaskan
materi
f. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
√
√
4 Kegiatan Belajar Mengajar
d. Penyajian materi ajar sesuai
dengan tujuan dan indikator yang telah di tetapkan
e. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar dengan
metode Think Pair Share
f. Ketetapan dalam penggunaan
alokasi waktu yang ditentukan
√
√
√
5 Evaluasi pembelajaran
c. Penilaian relevan dengan
tujuanyang telah ditetapkan
d. Penilaian yang diberikan sesuai
√
√
dengan RPP
6 Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang
diberikan
e. Memberi kesempatan untuk
bertanya
f. Memberi kesimpulan
√
√
√
Jumlah 48
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80
B : 3 (Baik) Baik : 52-67
C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51
D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35
Lembar Observasi Terhadap Siswa siklus I
No. Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1 Merespon terhadap apersepsi yang
diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4
Memahami langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran Think
Pair Share
√
5 Antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran √
6 Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7
Keberanian dalam
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
√
8 Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran √
10 Terciptanya suasana yang kondusif √
Jumlah 21
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 37-40
B : 3 (Baik) Baik : 28-36
C : 2 (Cukup) Cukup : 19-27
D : 1 (Kurang) Kurang : 10-18
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No Aspek yang di amati Skor
A B C D
1 Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
e. Mengkondisikan siswa
f. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran
g. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
h. Melakukan apersepsi
√
√
√
√
2 Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
f. Kemampuan mengendalikan kelas
g. Kejelasan artikulasi suara
h. Antusiasme dalam penampilan
i. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan
metode Think Pair Share
j. Member perhatian yang sama antar
kelompok
√
√
√
√
√
3 Penguasaan Materi Pelajaran
d. Bahan ajar disajikan sesuai RPP
e. Kejelasan dalam menjelaskan
materi
f. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
√
√
4 Kegiatan Belajar Mengajar
d. Penyajian materi ajar sesuaidengan
tujuan dan indikator yang telah di
tetapkan
e. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar dengan
metode Think Pair Share
f. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang ditentukan
√
√
√
5 Evaluasi Pembelajaran
c. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
d. Penilaian yang diberikan sesuai
√
√
dengan RPP
6 Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang di
berikan
e. Memberi kesempatan untuk
bertanya
f. Memberi kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
√
√
jumlah 69
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80
B : 3 (Baik) Baik : 52-67
C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51
D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35
Lembar observasi terhadap siswa siklus II
No. Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1 Merespon terhadap apersepsi yang
diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4
Memahami langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran Think Pair
Share
√
5 Antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran √
6 Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas √
8 Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran √
10 Terciptanya suasan yang kondusif √
Jumlah 32
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 37-40
B : 3 (Baik) Baik : 28-36
C : 2 (Cukup) Cukup : 19-27
D : 1 (Kurang) Kurang : 10-18
PROFIL SEKOLAH
A. Identitas Sekolah
No. Identitas Keterangan
1. Nama SD N 2 Kalinanas
2. Akreditasi B
Alamat:
Dusun Gebang
Kelurahan Kalinanas
3. Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali
Provinsi Jawa Tengah
Kode Pos 57382
B. Visi dan Misi
Visi SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali:
Terciptanya sumber daya manusia yang bertaqwa pada Tuhan Yang
Maha Esa, yang handal, cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif, serta
berbudi pekerti luhur.
Misi SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali:
a. Mengoptimalkan kondisi dan situasi kerja secara efektif dengan
mengutamakan kerja tim yang dilandasi semangat kekeluargaan;
b. Meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar;
c. Meningkatkan dan mengembangkan prestasi melalui bimbingan belajar
dan kegiatan ekstrakurikuler;
d. Mengembangkan sistem pendidikan nasional melalui pola Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) dan pembelajaran yang aktif, kratif, efektif, dan
menyenangkan;
e. Menyelenggarakan program pembelajaran yang berakar pada nilai-nilai
agama, adat istiadat, dan budaya masyarakat.
LEMBAR KONSULTASI
SURAT KETERANGAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PENGATANTAR LEMBAGA
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
SURAT PENELITIAN
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
NAMA : AZIS MULYANTO
NIM : 115-14-128
JURUSAN : PGMI
No Nama Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Keikutsertaan Skor
1. OPAK STAIN Salatiga tahun
2014 “Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa yang eretika,
Disiplin dan Berfikir Terbuka”
oleh DEMA STAIN Salatiga
Tahun 2014
18-19 Agustus 2014 Peserta
3
2. Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) dengan
tema“Pemahaman Islam
Rahmatan Lil Alamin Sebagai
Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter” oleh
LDK Darul Amal dan Ittaqo
STAIN Salatiga tahun 2014
21 Agustus 2014 Peserta
3
3. Workshop Entrepreneurship
“Menananmkan Nilai-Nilai
Jiwa Kewirausahaan
Mahasiswa yang Kreatif dan
Inovatif” oleh Kelompok Studi
Islam dan SSC STAIN Salatiga
Tahun 2014
22 Agustus 2014 Peserta
2
4. Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI STAIN Salatiga dengan
tema “Harmoni Keluarga
PGMI yang Humanis dan
Berkarakter” oleh Himaprodi
PGMI STAIN Salatiga tahun
2014
27 Agustus 2014 Peserta
2
5. Library User Education
(Pendidikan Pemustaka) oleh
UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga 2014
28 Agustus 2014 Peserta
2
6. Seminar Nasional ITTAQO
STAIN Salatiga 2014
4 November 2014 Peserta 8
7. Seminar Nasional
Perbaikan Mutu Pendidikan
Melalui Profesionalitas
Pendidikan oleh HMJ Tarbiyah
IAIN Salatiga 2014
13 November 2014 Peserta
8
8. Seminar Nasional
Perlindungan Hukum Terhadap
Usaha Mikro Menghadapi
Pasar Bebas Asean oleh
HMPS-AS STAIN Salatiga
2014
15 Desember 2014 Peserta
8
9. Seminar Nasional “ Mencegah
Generasi Pemuda Islam dari
Pengaruh Radikakisme ISIS”
oleh Anjangsana Al-
Syakhshiyyah (AS) IAIN
Salatiga Tahun 2015
06 Mei 2015 Peserta
8
10. Talk Show Sukses Kuliah
Bersama KAMMI Salatiga
2015
16 September 2015 Peserta
2
11. Seminar Nasional, “Pendidikan
Karakter Untuk Melahirkan
Pemipin Masa Depan” oleh
Himpunan Mahasiswa Jurusan
IAIN Salatiga Tahun 2015
17 November 2015 Peserta
8
12. Seminar dan Sarasehan oleh
Forum Komunikasi Mahasiswa
Boyolali Salatiga Tahun 2016
2 April 2016 Peserta
2
13. Seminar Nasional “ Khafilah
Tinjauan Akidah dan Syariah”
IAIN Salatiga 2016
25 Mei 2016 Peserta
8
14. Seminar Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota
Pusaka) oleh HMJ PGMI IAIN
Salatiga Tahun 2016
2 Juni 2016 Peserta
8
15. Kegiatan Pendidikan dan
Latihan Calon Pramuka
Pandega oleh Racana Kusuma
Dilaga – Woro Srikandi IAIN
Salatiga Tahun 2016
30 September – 2
Oktober 2016
Peserta
3
16. Seminar Internasional Menjadi
Mobilepreuneur dalam Era E-
25 April 2017 Peserta 8
commerce 2017
17. Seminar Nasional dan
Pelantikan Pengurus Cabang
dan Kohati HMI Cabang
Salatiga oleh HMI Salatiga
2017
19 Agustus 2017 Peserta
8
18. Online Talk “Online Talk
FLAC Regional Bengkulu”
oleh Future Leader For Anti
Corruption Bengkulu Tahun
2017
29 Agustus 2017 Peserta
2
19. Kegiatan Jalan Sehat Semarak
Festifal Hari Jadi PGMI Ke 10
“Bersama Kita Bisa”
Oleh HMJ PGMI IAIN
Salatiga Tahun 2017
15 November 2017 Peserta
2
20. Sosialisasi Kepemimpinan
Manajemen Organisasi 2018
11 Februari 2018 Panitia 4
21. Pengajian Akbar Perpisahan
KKN IAIN Salatiga 2018
18 Februari 2018 Panitia 4
JUMLAH 103
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : AZIS MULYANTO
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, tgl lahir : Boyolali, 27 Januari 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama ayah : Sapan
Nama ibu : Harmini
Alamat : Gebang RT
No.HP : 083842153436
Email : [email protected]
Pendidikan
1. SD N2 KALINANAS Lulus Tahun 2008
2. SMP N2 WONOSEGORO Lulus Tahun 2011
3. SMA N1 SURUH Lulus Tahun 2014
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga Tahun 2014-Sekarang