peningkatan hasil belajar matematika materi data...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI DATA
DAN PENGUKURAN
MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN
MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS IV
SDIT NIDAUL HIKMAH SIDOREJO KIDUL
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
NOPI INDRIANI
115 14 136
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI DATA
DAN PENGUKURAN
MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
DAN MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS IV
SDIT NIDAUL HIKMAH SIDOREJO KIDUL
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
NOPI INDRIANI
115 14 136
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Guru terbaik adalah masa lalu…
Jadikanlah masa lalu sebagai cermin diri kita di masa depan…
Adanya kerja keras pasti ada hasil yang terbaik…
KERJA KERAS KERJA CERDAS…!!!”
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang
dapat menggantikan kerja keras”
(Thomas Alva Edison).
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi
ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orangtuaku, Bapak Juhari dan Ibu Entin Sumiati yang tiada pernah
hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, dan kasih
sayang serta pengorbanan yang tidak tergantikan sehingga aku selalu kuat
menjalani rintangan yang ada di depanku.
2. Saudara kandungku kakak Nana Setiawan, kakak Imas Surtini, dan
keponakanku Dega Prayoga Oktaviant atas motivasi yang tak ada hentinya
kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
3. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan
membantu menyelesaikan skripsi ini.
4. Terimakasih kepada Om Patoni dan keluarga sudah membantu selama kuliah
ini dan memberikan semangat dan perhatian selama ini.
5. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014 khususnya Jurusan PGMI.
ix
KATA PENGANTAR
Bissmilahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada
Allah yang selalu memberikan rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Data dan Pengukuran melalui
Model Student Team Achievement Division dan Media Kartu Soal pada siswa
kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-
satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya Agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI.
4. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan
waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.
6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga
terutama teman-teman Jurusan PGMI angkatan 2014 yang penulis
banggakan.
xi
ABSTRAK
Indriani, Nopi. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Data Dan
Pengukuran Melalui Model Student Team Achievement Division
Dan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas IV SDIT Nidaul Hikmah
Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Student Team Achievement Division (STAD),
Media Kartu Soal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model
Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi data dan pengukuran pada siswa
kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Subjek
dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas IV
SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang
terdiri dari 26 siswa yaitu 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-
masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara, lembar observasi, tes
tertulis dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara
skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah
ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan di SDIT Nidaul
Hikmah) sekaligus ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal
yang besarnya 85%.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model
Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi data dan pengukuran pada siswa
kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dengan dari hasil pra siklus
sebelum menerapkan model Student Team Achievement Division (STAD) dan
media kartu soal hanya 23,07% (6 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), sedangkan 76,93% (20 siswa) belum memenuhi KKM,
meningkat pada siklus I yang menunjukkan bahwa siswa mencapai kriteria
ketuntasan klasikal 61,54% (16 siswa) dengan nilai rata-rata 70. Sedangkan pada
siklus II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 88,46% (23 siswa yang tuntas)
dengan nilai rata-ratanya adalah 82,30. Dengan demikian, hasil belajar yang
diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 26,92%.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………….………….... i
HALAMAN JUDUL ………………………………………………............ ii
LEMBAR BERLOGO …………………………………………………….. Iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………..…. iv
HALAMAN DEKLARASI …………………………………………..….... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………...… vi
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ………………………..…... vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………..…… viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix
ABSTRAK ………………………………………………………………… xi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… Xv
DAFTARGAMBAR ……………………………………………………… Xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….….… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………….………………… 5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 5
E. Definisi Operasional ……………………………………………… 6
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan………………….. 10
G Metode Penelitian ………………………………………………… 11
1. Rancangan Penelitian ………………………………………… 11
2. Subjek Penelitian ……………………………………….……. 12
3. Langkah-langkah Penelitian …………………………………. 13
4. Teknik Pengumpulan Data …………………………….…….. 15
5. Instrumen Penelitian ………………………………………….. 17
6. Analisis Data …………………………………………………. 21
7. Sistematika Penulisan ………………………………….…….. 22
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Matematika ……………………………..………..…. 24
1. Belajar ………………………………………..………………. 24
2. Hasil Belajar ………………………………………………….. 31
3. Pembelajaran Matematika ………………………………….… 35
B. Materi Data dan Pengukuran ……………………………………… 37
C. Model Student Team Achievement Division (STAD) ……………… 44
1. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD) …… 44
2. Kelebihan dan Kekurangan Model Student Team Achievement
Division (STAD) ………………………………………………
45
3. Langkah-langkah Pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) ………………………………………………
46
D. Media Kartu Soal………………………………………………….. 48
1. Pengertian Media …………………………………………….. 48
2. Fungsi Media ………………………………………………… 48
3. Kriteria Pemilihan Media ……………………………………. 48
4. Media Kartu Soal …………………………………………….. 49
E. Kajian Pustaka ……………….……………………………………. 52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDIT Nidaul Hikmah………………………….. 56
B. Deskripsi Kondisi ………………………………………………… 62
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika .. 62
2. Data Keadaan Siswa …………………………………………. 63
3. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………….. 63
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I …………………………………… 64
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II …………………………….…….. 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Pra Siklus ………………………………………… 85
1. Deskripsi Pra Siklus ………………………………………….... 85
2. Deskripsi Data Siklus I …………………………………….….. 86
3. Deskripsi Data Siklus II ……………….………………………. 87
xiv
B. Pembahasan ……………………………………………………….. 89
1. Siklus I ………………………………………………………… 91
2. Siklus II ………………………………………………………... 95
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ………………. 98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………… 101
B. Saran……………………………………………………………….. 101
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….……. 104
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………..…………. 107
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lembar Pengamatan Guru…………………………………….… 17
Tabel 1.2 Lembar Pengamatan Siswa ……………………………………... 19
Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran STAD………………………………..… 46
Tabel 3.1 Data Bagunan/Ruang kelas SD ………………………………… 58
Tabel 3.2 Data Nama Guru …………………………………………….….. 59
Tabel 3.3 Data Siswa SD ……………………………………………….…. 60
Tabel 3.4 Data Nama Siswa Kelas IV …………………………………….. 61
Tabel 3.5 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ……………………………… 62
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus I …………………………….…. 67
Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I …………………………….… 69
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus I ……………….…………………………. 71
Tabel 3.9 Lembar Observasi Guru Siklus II ………...…………………….. 78
Tabel 3.10 Lembar Observasi Siswa Siklus II…………………………….. 81
Tabel 3.11 Nilai Evaluasi Siklus II ……………………………………….. 82
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I………………………………. 86
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II……………………………… 88
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ……………………… 90
Tabel 4.4 Rakapitulasi Pra Siklus, Siklus I,dan Siklus II ………………… 98
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap siklus Penelitian Tindakan Kelas…………………….... 12
Gambar 4.1 Presentaase Nilai Tes Evaluasi Siklus I ………………………. 92
Gambar 4.2 Presentaase Nilai Tes Evaluasi Siklus II ……………………… 96
Gambar 4.3 Keuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus
II …………………………………………………………………………….
99
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……………….... 108
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………….. 116
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus I………………………….. 124
Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus II ………………………… 127
Lampiran 5 Daftar Nilai Kelompok Siklus I ……………………………… 132
Lampiran 6 Daftar Nilai Kelompok Siklus II …………….……………….. 133
Lampiran 7 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ………………………..…... 134
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………..…….. 135
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian ……………………………..…... 136
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Skripsi …………………………………. 137
Lampiran 11 Nilai SKK …………………………………………………... 138
Lampiran 12 Foto Dokumentasi Penelitian ……………………….……… 142
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup ……………………………………… 146
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Matematika di dalam kehidupan sehari-hari sangatlah
penting, karena dapat membantu ketajaman berpikir secara logis (masuk akal)
serta mampu menyelesaikan dan memperjelas suatu permasalahan. Mata
pelajaran Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari
oleh siswa dan guru harus pandai memilih model pembelajaran yang tepat
untuk siswanya. Guru berperan penting dalam pendidikan siswa tidak hanya
sebagai orangtua kedua setelah ayah dan ibu di rumah, namun juga berperan
dalam mendidik dan mentransfer ilmu untuk kemajuan kompetensi, bakat,
maupun kemajuan sikap dari siswa.
Seorang siswa bisa dikatakan berhasil apabila mereka mendapatkan
hasil belajar yang baik dan hasil belajar tersebut bisa didapatkan dengan cara
mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan
pendapat Arikunto (1990: 133), mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil
akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam
perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur. Hasil belajar didapat dengan
melalui belajar, belajar itu sendiri merupakan suatu kewajiban bagi setiap
orang, dengan belajar seseorang bisa memperoleh ilmu pengetahuan dalam
2
rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam
surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
…
“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Rendahnya hasil belajar siswa adalah hal yang komplek dan tidak
dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran dan siswa itu sendiri maupun
faktor yang berasal dari luar siswa. Pembelajaran Matematika adalah salah
satu pelajaran yang dianggap membosankan kurang diminati siswa, sehingga
hasil belajarnya kurang memuaskan. Kebanyakan pembelajaran Matematika
ini bersifat monoton dan kurang berkesan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Sri Wahyuni guru
Matematika kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir
pada tanggal 9 Maret 2018 di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir diperoleh data nilai ulangan yang masih kurang
memuaskan pada mata pelajaran matematika menunjukkan hasil dari 26 siswa
kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Tahun
2018 yang memiliki nilai standar KKM 70 hanya 23,07% (6 siswa) yang
memenuhi KKM, sedangkan 76,93% (20 siswa) mendapat nilai dibawah
KKM pada ulangan harian.
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Wahyuni guru Matematika kelas IV
didapatkan hasil berupa kurangnya antusias siswa dalam mengikuti
3
pembelajaran, siswa nampak tidak percaya diri dalam mengerjakan soal
Matematika. Dijelaskan juga dalam proses pembelajaran guru belum
menggunakan media untuk menunjang pembelajaran atau menerapkan sistem
pembelajaran komunikasi satu arah, dalamproses pembelajaran guru berperan
aktif dalam memberikan materi pelajaran. Nilai tersebut seharusnya
mendapatkan perhatian khususnya bagi pengajar. Peneliti merasa perlu adanya
upaya perbaikan pembelajaran Matematika baik menggunakan model maupun
media yang sekiranya mampu memberikan kesempatan belajar yang aktif dan
kontruktif. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah menerapkan model
Student Team Achievement Division (STAD).
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model
yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD akan
memberikan banyak waktu kepada siswa untuk berfikir, menjawab dan saling
membantu satu sama lain. Model Student Team Achievement Division (STAD)
dalam pembelajaran Matematika diterapkan untuk menghadapi kemampuan
siswa yang heterogen terdiri atas laki-laki dan perempuan yang berasal dari
berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dalam
pembelajaran Matematika tipe STAD berguna untuk menumbuhkan
kemampuan kerja sama, kreatif, berfikir kritis, dan kemampuan untuk
membantu teman yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.
4
Dalam pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa juga
diperlukannya media pembelajaran. Media pembelajaran secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Menurut Berliana dalam Neliawati (2016: 12),
mengemukakan bahwa media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar
secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam
belajar dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian teori
Matematika. Media kartu soal merupakan media yang paling mudah dipakai
dan siswa akan menjadi beratusias dengan media kartu soal ini.
Dalam dunia pendidikan media menjadi salah satu bagian yang tidak
terpisahkan dalam proses pembelajaran, untuk memudahkan serta
mewujudkan tercapainya pemahaman materi kepada siswa. Guru diharapkan
mampu menggunakan model dan media yang tepat untuk menciptakan
suasana pembelajaran efektif, kreatif dan menyenangkan (Rasimin, 2012:
135).
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis bermaksud
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Data dan Pengukuran Melalui Model Student Team
Achievement Division dan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas IV SDIT
Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan di
atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah”
5
Apakah dengan menerapkan model Student Team Achievement Division
(STAD) dan media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi data dan pengukuran kelas IV di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika materi data
dan pengukuran melalui Model Student Team Achievement Division (STAD)
dan media kartu soal pada siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo
Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran
dalam mengoptimalkan proses pembelajaran di Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif dan merasa senang.
2) Hasil belajar siswa akan menjadi meningkat dengan penerapan
model Student Team Achievement Division (STAD) dan media
kartu soal.
6
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman langsung
dan bermanfaat dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan
model dan media pembelajaran yang sesuai diterapkan di kelas.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.
2) Memberikan sumbangan tentang rancangan pembelajaran yang
bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran para gurunya.
3) Meningkatkan prestasi sekolah dengan peningkatkan prestasi
belajar siswa dan kinerja guru.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman tentang pelaksanaan
pembelajaran Matematika dengan menerapkan model Student Team
Achievement Division (STAD) dan media kartu soal untuk
meningkatkan prestasi belajar Matematika materi data dan pengukuran
sehingga mampu menciptakan keaktifan siswa dan memperoleh hasil
belajar yang baik.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekurangjelasan atau pemahaman yang berbeda
antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam
judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai
berikut:
7
1. Hasil Belajar Matematika
Menurut Bloom (Suprijono, 2011: 6), hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar sendiri adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
Arikunto (1990, 133) mengatakan bahwa, hasil belajar adalah hasil akhir
setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan
yang dapat diamati dan dapat diukur.
Dalam proses kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan
tujuan pembelajran yang akan dicapai. Siswa yang berhasil dalam belajar
adalah siswa yang berhasil mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). KKM yang diterapkan dalam pembelajaran Matematika di
SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir adalah 70.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat
melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data
pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
8
2. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar
yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir
siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi Matematika.
Dengan demikian, diketahui bahwa proses pembelajaran
Matematika bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa, melainkan
suatu proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antara guru dan siswa serta
antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan lingkungannya.
3. Materi Data dan Pengukuran
Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan
fakta. Sumber data dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang
sudah ada.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam penggunaan
sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel
yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Sedangkan
pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran
tertentu dan bersifat kuantitatif/angka (Gunanto, 2016: 144).
9
4. Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
Pembelajaran model kooperatif tipe STAD ini merupakan salah
satu tipe dari model pembelajran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5
orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan
penghargaan kelompok (Trianto, 2009: 68).
Slavin (dalam Trianto, 2009: 68-69) menyatakan bahwa STAD
siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotan 4-5 orang yang
merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses
belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih
baik dan sempurna.
6. Media Kartu Soal
Berliana (dalam Neliawati, 2016: 12), mengemukakan bahwa
media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar secara aktif
terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam belajar
dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian teori
Matematika. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media
kartu soal menerapkan proses belajar kelompok dalam bentuk kegiatan
untuk meningkatkan pemahaman siswa. Peggunaan media kartu soal
10
dalam pembelajaran Matematika bertujuan untuk memudahkan siswa
berinteraksi dalam belajar. Media kartu soal ini merupakan sebuah kartu
yang dididalamnya terdapat soal/permasalahan yang harus dipecahkan
oleh siswa yang mendapat kartu tersebut (Perdana, 2014: 76).
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang dihadapi sebagai alternatif yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK
(Mulyasa, 2011: 63). Ini berarti, hipotesis tindakan merupakan pernyataan
sementara peneliti berdasarkan kajian teori bahwa jika dilakukan tindakan
ini maka diyakini akan mengatasi masalah tersebut. Pernyataan yang
dituangkan harus tegas diyakini kebenarannya.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan model Student
Team Achievement Division dan media kartu soal dapat meningkatkan
hasil belajar siswa metri data dan pengukuran kelas IV di SDIT Nidaul
Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model Student Team Achievement Division (STAD)
dan media kartu soal bisa dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan
dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator
keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
11
a. Adanya peningkatan hasil belajar Matematika siswa melalui penerapan
model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu
soal pada siklus pertama dan kedua.
b. Nilai siswa kelas IV memenuhi kriteria Ketuntasan Minimal sebesar
70 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85% (trianto,
2009: 241).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggrisnya Classroom Action Research
(CAR). Menurut Arikunto (2008: 58) PTK adalah penelitian tindakan
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya. Basrowi (2008: 28) merumuskan PTK sebagai penelitian
tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan
kelas dengan tujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
pembelajaran. Empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun skema dan penjelasan
untuk masing-masing tahap, sebagai berikut:
12
Gambar 1.1 Tahap-tahap Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, 2009: 16)`
Dari gambar 1.2 yaitu tahap-tahap siklus penelitian tindakan
kelas terdapat dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang akan
dilaksanakan. Pada siklus I dan siklus II terdapat perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo
Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, sebuah lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang sekolah Dasar, SDIT
ini berlokasi di Kecamatan Tingkir, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kota
Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.
Untuk Subjek pada penelitian yang dilakukan kali ini adalah
siswa kelas IV semester genap tahun pelajaran 2017/2018, dimana siswa
Pelaksanaan
Observasi
Siklus 1
Perencanaan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Simpulan
Observasi
Siklus 2 Refleksi
13
tersebut terdiri dari 12 siswa putra dan 14 siswa putri. Penelitian ini akan
dilaksanakan selama 2 siklus dengan menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD) dan media kartu soal untuk meningkatkan
hasil belajar Matematika. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
tahun pelajaran 2017/2018 pada bulan Maret sampai dengan bulan April
tahun 2018.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2008: 3), penelitian tindakan kelas berupa
peencanaan terhadap kegiatan pembelajaran yang berupa tindakan yang
disengaja dimunculkan didalam kelas secara bersama bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Empat langkah dalam melakukan
PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam
penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan dua siklus dalam
penelitiannya. Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan, diantaranya:
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai
dengan model Student Team Achievement Division (STAD) dan
media kartu soal. RPP yang disusun oleh peneliti dipergunakan
untuk pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam
kelas.
14
b) Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar
observasi.
c) Mempersiapkan media pembelajaran yang berupa media kartu
soal.
d) Menyusun dan mempersiapkan soal tes kemampuan awal yang
diberikan sebelum siklus I, siklus II dan tes evaluasi pada setiap
akhir siklus disertai dengan kunci jawaban.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan dengan
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) dan media kartu soal dalam pembelajaran
Matematika sesuai dengan RPP yang telah direncanakan dan disusun
pada saat tahap perencanaan. Peneliti bersama guru berkolaborasi
dalam menyampaikan materi maupun melaksanakan model
pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut.
c. Observasi
Tahap observasi ini dilakukan selama pembelajaran
berlangsung di dalam kelas untuk memperoleh data penelitian.
Dengan lembar observasi peneliti akan menjadi terarah dalam proses
observasi penelitian ini serta peneliti melakukan dokumentasi dalam
bentuk foto untuk mendukung penelitian ini.
15
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap mengkaji kembali terhadap
proses dan hasil belajar dari siklus I dan siklus II secara nyata. Tahap
ini dilakukkan penilaian atas pembelajaran di kelas. Penilaian
dilakukan dengan lembar observasi, dan hasil evaluasi apakah model
Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal
yang digunakan peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan.
Apabila pada siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan
maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada siklus II.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
a. Teknik Obsevasi
Sutrisno Hadi (1986), mengemukakan bahwa observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data
yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan data dengan
observasi yang digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala alam, dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar (Yanto, 2013: 77).
Observasi atau pengamatan merupakan suatu cara
mengumpulkan data dengan terjun langsung dan melihat langsung ke
lapangan terhadap objek yang diteliti. Digunakan untuk mengamat data
16
dalam proses pembelajaran Matematika dalam kegiatan penelitian
tindakan kelas secara langsung baik digunakan untuk guru dan siswa.
Lembar observasi digunakan peneliti untuk mencatat perkembangan
dari proses pembelajaran yang dilakukan guru selama pelaksanaan
tidakan kelas berlangsung.
b. Tes
Tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk
mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis
maupun lisan atau perbuatan (Arifin, 2009: 118). Digunakan sebagai
alat menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar
kognitif berkenaan dengan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
dan pembelajaran. Siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan
apabila telah memperoleh minimal 85% dari target pembelajaran yang
telah ditetapkan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan
untuk mendapatkan gambaran umum sekolah mengenai data atau
nformasi dari hasil pembelajaran sebelum maupun sesudah
dilaksanakan penelitian tindakan, keadaan guru, keadaan sarana dan
prasarana, keadaan siswa, proses berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar siswa di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
17
5. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang digunakan
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku
individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Lembar
observasi guru dan siswa dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Daftar pengamatan guru
Tabel 1.1 Lembar Pengamatan Guru
No Aspek yang diamati Skor
Kegiatan Pendahuluan A B C D
Apersepsi, motivasi dan tujuan
pembelajaran
1
Menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta
didik dengan menyapa dan mengucapkan
salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik
atau materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk
membangkitkan motivasi siswa
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan
dengan materi pembelajaran
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
6 Kemampuan menyesuaikan materi
pembelajaran dengan tujuan
7
Kemampuan mengaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan, keterkaitan dengan
perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata
18
8 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
secara tepat
9 Menyajikan materi dengan sistematis (mudah
ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Sikap guru dalam proses pembelajaran
10 Kejelasan artikulasi suara pada saat berbicara
11 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
12 Menguasai kelas dengan baik
13
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran
14 Melaksanakan pembelajaran secara runtut,
tidak meloncat-loncat
15
Melaksankan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengungkapkan pendapat/ide
Penerapan model pembelajaran kooperatif
Tipe STAD dan media kartu soal
16 Guru menggunakan media kartu soal dalam
menjelaskan materi pembelajaran
17
Guru membentuk dan membimbing kelompok
yang heterogen dengan anggota 4 atau 5
orang
18
Guru memberikan kartu soal sebagai tugas
kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti
dapat menjelaskan pada anggota lainnya
sampai anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu menguasai
materi pelajaran
19
Guru menjelaskan dan memberikan kartu
soal/kuis (tugas individu) kepada seluruh
siswa
20 Guru memberikan penghargaan kelompok
21 Guru melaksanakan kegiatan penutup
Kegiatan penutup pembelajaran
22 Memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merangkum materi pelajaran
23 Memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
24 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
19
25
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan kegiatan berikutnya dan
tugas pengayaan
Jumlah
Total
Kategori
Keterangan: Skor Nlai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori Penilaian kinerja guru
76 - 100 = Baik
51 - 75 = Sedang
26 - 50 = Cukup
0- 25 =Kurang
2) Daftar pengamatan siswa
Table 1.2 Lembar Pengamatan Siswa
No Nama
Kriteria
1 2 3 4 5
A B C A B C A B C A B C A B C
1 ARSS
2 ARA
3 AC
4 APR
5 ERS
6 FYAZ
7 FNK
8 GNF
9 HJP
10 IHZ
11 KM
20
12 MFDN
13 MKA
14 MM
15 MFND
16 MZA
17 NNR
18 NASA
19 NNA
20 NA
21 QNM
22 RAF
23 SAN
24 SSR
25 ZIADS
26 ZAK
Kriteria:
1 = Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru
2 = Aktif dan semangat dalam proses pembelajaran
3 = Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru
4 = Keterlibatan siswa saat pembelajaran
5 = Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok
Keterangan:
A = Baik
B = Sedang
C = Cukup
21
b. Lembar Soal Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 1997: 29). Digunakan untuk mengukur hasil
belajar Matematika terkait materi data dan pengukuran. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pre tes dan post test.
6. Analisis Data
Dalam analisis data penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai
tiap siklus dengan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar
70. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai
minimum belajar sesuai KKM dan yang diperoleh siswa ≥70. Dan
dikatakan belum tuntas bila hasil belajar diperoleh siswa ≤70.
Selanjutnya yaitu untuk menentukan akhir perbaikan melalui
siklus-siklus digunakan tolak ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun
ketuntasan kriteria ketuntasan klasikal yang dipilih sebesar 85%. Adapun
rumus prosentase ketuntasan sebagai berikut:
P = N
Fx 100%
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah semua siswa
22
Perhitungan rata-rata yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
M = N
x
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
x = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan
nilai setiap siswa.
N = Jumlah/banyak siswa (Djamarah, 2005: 264)
7. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami uraian penyajian
data, maka penulis memaparkan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi
Operasional, Hipotesis Tindakan dan Indikator
Keberhasilan, Metode Penelitian; Rancangan Penelitian,
Subjek Penelitian, Langkah-langkah Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Analisis Data,
Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam kajian pustaka ini terdiri dari: Hasil Belajar
Matematika, Materi Data dan Pengukuran, Media Kartu
soal, dan Kajian pustaka.
23
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini membahas tentang gambaran umum SDIT Nidaul
Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Salatiga,
Deskripsi Kondisi Awal Siswa, Deskripsi Pelaksanaan
Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang deskripsi hasil belajar tiap siklus
meliputi: Deskripsi Data Pra Siklus, Deskripsi Data Siklus
I, Deskripsi Data Siklus II, dan Pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir meliputi: Kesimpulan dan
Saran.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Matematika
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Menurut Hamalik dalam (Susanto, 2013: 3-4),
belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui
pengalaman (learning is defined as themodificator or strengthening
of behavior through experiencing), dan suatu proses perubahan
tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan
dalam kebiasaan (Habit), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik).
Adapun pengertian belajar menurut W.S. winkel (2002)
adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
25
Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif
tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti (2009: 18)
ciri-ciri belajar meliputi:
1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu
biasa jadi bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Berdasarkan ciri-ciri belajar di atas, dapat diketahui bahwa
dalam proses belajar sangat penting adanya pengambilan keputusan
dan reaksi tindakan terhadap keputusan yang diambil, karena hasil
dari tindakan inilah yang menentukan adanya perubahan atau tidak
pada diri siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung atau dari
hasil latihan atau pengalaman.
26
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara
individual menurut Slameto (1991: 29), sebagaii berikut:
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi
yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembanganya.
5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery.
6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang.
8) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif.
27
9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
10) Belajar adalah proses kontigoitas (hubungan antara pengertian
satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan
menimbulkan respons yang diharapkan.
11) Repitisi dalam proses belajar itu perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
Dalam prinsip-prinsip belajar dapat mengungkapkan batas-
batas kemungkinan dalam pembelajaran dan membantu guru dalam
memilih tindakan yang tepat. Selain itu juga berguna untuk
mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang
peningkatan belajar siswa dan pembelajaran yang dilakukan akan
lebih efektif serta bisa mencapai tujuan pembelajaran.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,
tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu,
sebagai berikut (Slameto, 1991: 56-74):
1) Faktor Intern
a) Faktor Jasmaniah
(1) Faktor kesehatan
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
28
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin
dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan
tentang bekerja, tidur, makan, olah raga, dan rekreasi.
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus
atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau
mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
b) Faktor Psikologis
(1) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi
yang rendah.
(2) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tdak menjadi
perhatian siswa, maka timbulah kebosanan sehingga ia
tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan
baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik
29
perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai
dengan hobi atau bakatnya.
(3) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
(4) Bakat
Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang
dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebihbaik karena ia senang belajar dan
pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.
(5) Kesiapan
Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena
jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka
hasil belajar siswa akan lebih baik. Pelaksanaan
pembelajaran harus bebas dari rasa cemas. Menurut
Suwardi, dkk (2017: 220), perkembangan kognitif anak
akan terganggu jika padadiri anak terdapat rasa
kecemasan.
(6) Faktor Kelelahan
30
Kelelahan dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa
dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan
sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
2) Faktor Ekstern
a) Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar, yaitu cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah
tangga, dan keadaan ekonomi keluarga juga turut dalam
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
b) Faktor sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, meode
mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan
anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan
ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata-tertib
sekolah, dan sebagainya, semua ini tururt mempengaruhi
keberhasilan belajar anak.
c) Faktor masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat juga menentukan prestasi
belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan
masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan
terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
31
moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat
belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal dilingkungan
banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan
pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar
atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi
belajar menjadi berkurang.
Berdasarkan uraian di atas tentang faktor yang
mempengaruhi belajar, dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri
siswa. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi proses belajar
siswa dan juga mempengaruhi hasil belajar yang didapatkan.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5), hasil belajar diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
32
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah proses yang
dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga
terjadilah perubahan tingkah laku dan hasil aktivitas belajar yang
meliputi keterampilan intelektual, sikap, dan keterampilan motorik
yang dapat diukur dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang cocok juga dengan pembelajaran Matematika.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar mempunyai beberapa macam, diantaranya
sebagai berikut:
1) Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013: 6)
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi
atau bahan yang dipelajari. Pemahaman Bloom ini adalah
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa,
atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa
yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan
berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa
pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk.
Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan
berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.
33
Didalam penelitian ini, peneliti mengadakan evaluasi
produk dengan menggunakan tes tertulis, untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa dengan materi pembelajaran
yang telah dipelajari. Tes tertulis tersebut berupa pre-test untuk
mengetahui kemampuan anak sebelum diberikan tindakan dan
post-test untuk mengetahui kemmapuan anak sesudah diberikan
tindakan.
2) Keterampilan proses
Menurut Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013: 9)
keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi
dalam diri individu siswa. Ketrampilan berarti kemampuan
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk
kreativitasnya.
Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan di
kembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti
kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin
sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
3) Sikap
Menurut Sardiman dalam Susanto (2013: 11), sikap
merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan
34
cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya
baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu.
Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang.
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini
lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam
pemahaman konsep maka domain yang sangat berperan adalah
domain kognitif. Domain kognitif ini berupa pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Wasliman dalam Susanto (2013:12-13) mengemukakan
bahwa hasil belajaryang dicapai peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor
internal maupun eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor
internal dan eksternal sebagai berikut:
1) Faktor internal, merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diripeserta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian,
motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
kondisi fisik, dan kesehatan.
35
2) Faktor eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
3. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada
semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Bahkan Matematika diajarkan di taman kanak-
kanak secara informal.
Kata Matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau
mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedangkan
dalam bahsa Belanda, Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,
yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013: 184).
Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan
baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau
keterkaitan anatar konsep yang kuat.
Namun dalam kenyataan yang ada sekarang, penguasaan
Matemat ika baik oleh siswa sekolah dasar (SD) maupun sekolah
menengah (SMP dan SMA) masih kurang dari yang diharapkan,
rendahnya kemampuan siswa dalam materi pelajaran Matematika
mengakibatkan hasil belajar Matematika yang masih dibawah nilai
ketuntasan yang ditetapkan sekolah.
36
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa seorang harus
memberikan suatu tindakan yang berupa metode/model supaya
pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan juga
hasil belajar yang meningkat.
b. Pembelajaran Matematika
Menurut Dimyati dalam Susanto (2013: 186), pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,
untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasaan yang baik terhadap materi Matematika.
Guru menempati posisi kunci dalam menciptakan suasana
belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa
mencapai tujaun secara optimal, serta guru harus mampu
menempatkan dirinya secara dinamis dan fleksibel sebagai informan,
transformator, organizer, serta evaluator bagi terwujudnya kegiatan
belajar siswa yang dinamis dan inovatif.
Dalam proses pembelajaran Matematika, baik guru maupun
siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan
37
pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang
maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh
siswa secara aktif. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi
proses dan dari segi hasil.
B. Materi Data dan Pengukuran
Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan fakta.
Sumber data dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang sudah
ada. Data yang diperoleh secara langsung dapat berupa data hasil wawancara
dengan narasumber. Data juga dapat diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
atau angket. Data dari sumber yang sudah ada, misalnya laporan keuangan,
data absensi, atau atau data hasil sensus penduduk yang telah dlakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi,
atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara
apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu
variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Sedangkan
pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu
dan bersifat kuantitatif/angka (Gunanto, 2016: 144).
Di dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang data dan
pengukuran yaitu pengolahan data dalam bentuk tabel dan pengolahan data
dalam bentuk diagram batang (Gunanto, 2016: 144-156):
38
a. Mengumpulkan data
Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan
fakta. Sumber dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang
ada. Data yang di dapat secara langsung dapat berupa hasil wawancara
dengan narasumber. Data juga dapat diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner atau angket. Data dari sumber yang sudah ada, misalnya
laporan keuangan, data absensi, atau data hasil sensus penduduk yang
telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Contoh:
Saat pemilihan ketua kelas, setiap siswa mengisi nama calon ketua kelas
pilihan masing-masing pada selembar kertas. Setelah itu, kertas
dikumpulkan dan dilakukan perhitungan suara untuk setiapcalon ketua
kelas. Hasil perolehan suara ditulis di papan tulis dalam bentuk tabel
untuk mempermudah mengetahui calon ketua kelas yang paling banyak
pilihannya.
Pemilihan ketua kelas
Nama Perolehan Suara
Adit IIII
Reka II
Syifa III
b. Menyajikan data dalam bentuk tabel
Data yang diperoleh melalui wawancara, pencatatan langsung,
pembagian lembar isian (kuesioner), atau sumber yang sudah ada dapat
disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Data yang
39
disajikan dalam bentuk tabel atau diagram dapat mempermudah dalam
membaca dan menafsirkan data tersebut.
Contoh:
Data nilai ulangan Matematika 15 siswa adalah sebagai berikut.
7 6 8 8 7 9 6 9 8 7 6 7 8 7 7
Langkah-langkah menyajikan data tersebut ke dalam bentuk tabel adalah
sebagai berikut.
1) Hitunglah banyak setiap nilai ulangan pada data tersebut. Mulailah
dari nilai ulangan yang paling kecil secara berurutan sampai yang
terbesar.
Nilai 6 ada 3, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 6
ada 3 orang.
Nilai 7 ada 6, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 7
ada 6 orang.
Nilai 8 ada 4, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 8
ada 4 orang.
Nilai 9 ada 2, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 9
ada 2 orang.
2) Tuliskan data yang telah dikelompokkan tersebut ke dalam tabel
seperti berikut.
Nilai Banyak Siswa
6 3
7 6
8 4
9 2
Jumlah 15
40
c. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk tabel
Membaca data dalam bentuk tabel berarti menyebutkan informasi yang
hanya ditulis pada tabel tersebut. Menafsirkan data sedikit berbeda
dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk tabel, kita
harus mampu menemukan informasi lain mengenai data tersebut yang
tidak tertulis pada tabel. Informasi yang diperoleh dapat berupa data
paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi, selisih, atau jumlah.
1) Menentukan data dengan ukuran tertentu
Perhatikan contoh berikut!
Tabel ulangan Matematika kelas 4
Nilai Banyak Siswa
6 3
7 6
8 4
9 2
Jumlah 15
Contoh data dengan ukuran tertentu yangdapat kita simpulkan dari
tabel di atas, yaitu sebagai berikut.
Siswa yang mendapat nilai 6 ada 3 orang
Siswa yang mendapat nilai 7 ada 6 orang
Siswa yang mendapat nilai lebih dari 7 ada 6 orang
2) Menentukan data terbesar dan terkecil
Lihatlah kembali tabel nilai ulangan Matematika siswa di halaman
sebelumnya. Berdasarkan tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa:
Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 6.
41
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 9.
Nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah nilai 7, yaitu
sebanyak 6 siswa.
Nilai yang paling sedikit diperoleh siswaadalah nilai 9, yaitu
sebanyak 2 siswa.
d. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang
Diagram batang merupakan bentuk diagram yang menyajikan data dalam
bentuk batang-batang persegi atau persegi panjang dengan lebar yang
sama. Diagram batang data dibuat secara tegak atau mendatar.
Contoh:
Perhatikan tabel banyak ikan di tambak milik pak Reza berikut!
Jenis Ikan Banyak (ekor)
Lele 550
Mujair 450
Bawal 350
Gurami 400
Langkah –langkah membuat diagram batang berdasarkan tabel tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Tulislah nama jenis ikan pada sumbu mendatar dan banyak ikan
(ekor) pada sumbu tegak.
2) Buatlah batang pada setiap nama jenis ikan setinggi banyak ikan
pada tabel.
3) Pastikan jarak antara setiap data sama besar.
42
Data yang diberikan tidak selalu berbentuk tabel, tetapi dapat juga dalam
bentuk data acak. Jika data yang diberikan berupa dataacak, susunlah
data tersebut ke dalam bentuk tabel terlebih dahulu sebelum
menyajikannya dalam bentuk diagram batang. Perhatikan contoh
berikut!
Berikut data berat badan (dalam kg) dari beberapa siswa kelas 4.
35 37 38 37 36 39 35 37 35 38
37 39 36 35 37 35 38 38 37 36
Sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang!
Penyelesaian:
a) Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel terlebih dahulu.
Berat Badan (Kg) Banyak Siswa
35 5
36 3
37 6
38 4
39 2
0
100
200
300
400
500
600
Lele Mujair Bawal Gurami
b
a
n
y
a
k
ikan
Jenis Ikan
43
b) Buat diagram batang berdasarkan data pada tabel.
e. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk diagram batang
Membaca data dalam bentuk diagram berarti menyebutkan informasi
yang hanya ditulis pada diagram tersebut. Menafsirkan data sedikit
berbeda dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk
diagram, kita harus mampu menemukan informasi lain mengenai data
tersebut yang tidak tertulis pada diagram. Informasi yang diperoleh dapat
berupa data paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi, selisih,
atau jumlah.
0
2
4
6
8
35 36 37 38 39
Data Berat Badan Siswa Kelas 4
Berat Badan (Kg)
0
10
20
30
40
50
60
1 2 3 4 5 6
Data Banyak Siswa di SD Merah Putih
1 2 3 4 5 6
44
Berdasarkan diagram batang tersebut, dapat diketahui:
a) Banyak siswa kelas 1 adalah 40 orang.
b) Kelas yang jumlah siswanya terbanyak adalah kelas 3, yaitu
sebanyak 50 orang.
c) Kelas 2, 5, dan 6 mempunyai jumlah siswa yang sama banyak,
yaitu 45 orang.
d) Selisih jumlah siswa yang paling sedikit dan paling banyak adalah
50-40= 10 orang.
e) Jumlah seluruh siswa di SD Merah Putih adalah
40+45+50+40+45+45= 265 orang.
C. Model Student Team Achievement Division (STAD)
1. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD)
Pembelajaran model kooperatif Student Team Achievement
Division (STAD) merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan
jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Di
awali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,
kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok (Trianto, 2012: 68)
Slavin (dalam Trianto, 2009: 68-69) menyatakan bahwa pada
STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang
yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan
suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam
tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
45
pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi
tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe STAD
adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk
menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis dan ada
kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran
kooperatif yang sangat sederhana.
2. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran STAD
Pada model pembelajaran STAD mempunyai kelebihan dan kekurangan,
diantaranya sebagai berikut (Shoimin, 2014: 189-190):
a. Kelebihan model pembelajaran STAD
1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjungjung
tinggi norma-norma kelompok.
2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil
bersama.
3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok.
4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan
mereka dalam berpendapat.
5) Meningkatkan kecakapan individu.
6) Meningkatkan kecakapan individu.
7) Tidak bersifat kompetitif.
8) Tidak memiliki rasa dendam.
46
b. Kekurangan model pembelajaran STAD
1) Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
2) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena
peran anggota yang pandai lebih dominan.
3) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit
mencapai target kurikulum.
4) Membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pada umumnya
guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
5) Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru
dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
6) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka
bekerjasama.
3. Langkah-langkah pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD)
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam
langkah atau fase. Fase-fase dalam pembelajaran ini seperti yang
tersajikan sebagai berikut (Trianto, 2009: 71):
Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran
47
tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan/menyampaikan
informasi
Menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan atau
lewat bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar
dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
48
D. Media Kartu Soal
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin Medium yang berarti perantara
yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Menurut Marshal
Mchulan, media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya
mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung
dengan dia (Harjanto, 1997: 246).
Media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan
guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional
dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan
pembelajaran tersebut.
2. Fungsi Media
a. Fungsi media menurut (Taufik, 2010: 80):
1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif.
2) Bagian integral (keterpaduan) dari keseluruhan situasi mengajar.
3) Meletakan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak
sehingga dapatmengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
4) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
5) Mempertinggi mutu belajar mengajar.
3. Kriteria Pemilihan Media
Menurut Harjanto (1997: 238) pemilihan sekaligus pemanfaatan media
perlu memperbaiki kriteria berikut ini:
49
a. Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan pengajran yang telah
dirumuskan.
b. Keterpaduan (validitas)
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.
c. Keadaan peserta didik
Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik dan besar
kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.
d. Ketersediaan
Pemilihan perlu memperhatikan ada/tidak media tersedia
diperpustakaan/di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.
e. Mutu teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
f. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa hanya biaya yang
dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta
kesesuaian atau tidak.
4. Media Kartu Soal
a. Pengertian Media Kartu Soal
Berliana (dalam Neliawati, 2016: 12), mengemukakan
bahwa media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar secara
aktif terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam
belajar dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian
teori Matematika. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan
50
media kartu soal menerapkan proses belajar kelompok dalam bentuk
kegiatan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan adanya
kartu soal, siswa dilatih untuk mengerjakan latihan-latihan soal
sambil berdiskusi dengan kelompoknya sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disajikan oleh
guru (Qurniawati, 2013: 172). Penggunaan media kartu soal dalam
pembelajaran Matematika bertujuan untuk memudahkan siswa
berinteraksi dalam belajar. Interaksi antara guru dan siswa adalah
proses komunikasi yang dilakkan secara timbal balik dalam
menyampaikan pesan kepada siswa. Guru dalam hal ini adalah
sebagai penyampai pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan
yang dimaksud adalah bahan atau materi pelajaran. Untuk itu,
penyampaian materi pelajaran tentunya membutuhkan sarana
penunjang yang tepat agar siswa dapat menyerap materi dengan baik.
Sarana tersebut berupa media pembelajaran. Berdasarkan pemikiran
tersebut media kartu soal digunakan untuk meningkatkan interaksi
belajar dan konsep pemahaman materi pelajaran Matematika. Media
kartu soal dapat dibuat menggunakan kertas manila atau sejenisnya
dengan ukuran 20 cm x 20 cm.
Mengingat media ini berorientasi untuk mengaktifkan
kelompok maka dalam proses pembelajaran ini akan menggunakan
model pembelajaran STAD. Model pembelajaran STAD merupakan
model pembelajaran yang berbentuk diskusi kelompok dengan
51
bimbingan dan arahan dari guru. Guru menjelaskan inti materi yang
sesuai dengan bahan ajar yang diberikan. Setelah guru menerangkan,
Siswa dan kelompoknya diberikan kartu soal yang masing-masing
anggota mendapatkan kartu soal yang berisi soal pertanyaan. Pada
akhir pembelajaran kelompok diharapkan dapat mempresentasikan
hasil dari diskusi didepan kelas sehingga hasil dari setiap kelompok
dapat dibandingkan tingkat pemahamannya.
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Kartu Soal
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kelemahan tersendiri. Hal tersebut bisa diperhatikan dari cara
pembuatan, penggunaan, dan cara penilaian terhadap media yang
digunakan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan media kartu soal
serta langkah-langkah penggunaan media kartu soal, diantaranya:
1) Kelebihan
a) Mengubah kebiasaan belajar teacher centered menjadi
student activity.
b) Mengefektifkan proses cooperative learning.
c) Membubuhkan suasana kreatif dan enjoyfull learning.
2) Kelemahan
a) Siswa terkadang saling mengandalkan dalam mengerjakan
soal yang terdapat dalam kartu soal.
52
b) Suasana belajar yang dibentuk dalam permainan terkadang
membuat siswa ada yang bermain-main dalam
pembelajaran.
c) Kartu soal sering dijadikan bahan permainan oleh siswa.
d) Banyak waktu yang dibutuhkan (Neliawati, 2016: 14).
3) Langkah-langkah penggunaan media kartu soal, sebagai berikut:
a) Guru membuat kartu soal dengan menggunakan kertas
manila berukuran 20 cm x 20 cm berisi soal pertanyaan.
b) Kartu soal dibagikan kepada setiap siswa untuk dikerjakan.
c) Kartu soal yang berbeda dibagikan pada kelompok untuk
dibahas secara bersama-sama.
E. Kajian Pustaka
Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil penelitian yang dilakukan
seseorang dalam bentukkarya ilmiah yang membahas persoalan yang sama,
maka sebagai bahan pertimbangan yang memiliki spesifikasi pembahasan
berbeda penulis menampilkan beberapa hasil penelitian dibawah ini:
1. Penelitian pendidikan yang menggunakan STAD, telah diteliti
sebelumnya dengan judul penelitian “efektifitas penerapan metode
Student Team Achievement Division dengan alat peraga kartu bilangan
pada materi operasi perkalian kelas III di MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga” oleh Umi Mushoddiqoh, STAIN Salatiga pada tahun 2014.
Dengan hasil penelitian:
53
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dengan alat
peraga kartu bilangan efektif digunakan dalam pembelajaran
operasi perkalian di kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
b. Dengan menggunakan pretest, posttest dan angket yang diberikan
kepada siswa menunjukkan bahwa kelas control dan kelas
eksperimen mendapatkan nilai yang berbeda. Kelas control
mendapatkan nilai rata-rata kelas 69.81 sedangkan kelas
eksperimen mendapatkan nilai rata-rata kelas 88.88. Maka metode
STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif materi operasi
perkalian pada siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
tahun pelajaran 2013/2014.
2. Penelitian serupa dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi
Sumber Daya Alam Melalui Metode STAD (Student Team Achievement
Division) Pada Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”
oleh muhamad Nur rifa’I, STAIN Salatiga pada tahun 2014. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan metode STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) materi sumber daya alam pada siswa kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Timpik, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
tahun ajaran 2013/2014. Dengan indicator keberhasilan pada siklus I
yaitu 60% siswa dengan rata-rata kelas adalah 69,3, pada siklus II
yaitu73,3% siswa dengan rata-rata kelas adalah 75,6 dan pada sisklus III
54
yaitu 100% siswa dnegan rata-rata kelas 80,3. Berdasarkan hasil
penelitian ini maka peneliti merekomendasikan metode STAD menjadi
salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Penelitian yang serupa dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika operasi Hitung Campuran melalui Metode Kooperatif
Student Team Achievement Division (STAD) pada kelas III MI
Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten
Boyolali Tahun pelajaran 2014/2015” oleh Nofia Mualisa, STAIN
Salatiga pada tahun 2015. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
mtode kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika operasi hitung campuran pada
siswa kelas III. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penigkatan nilai
evaluasi Matematika pada setiap siklus. Hasil penelitian siklus I dari 16
siswa, baru 8 atau 50% siswa yang mencapai ketuntasan minimal dengan
rata-rata kelas 67,5, pada siklus II sebanyak 11 atau 68,75% siswa yang
mencapai nilai ketuntasan minimal dengan rata-rata kelas 72,8 dan pada
siklus III sebanyak 15 atau 93,75% siswa telah mencapai nilai
ketuntasan minimal yang ditetapkan dengan rata-rata kelas 78,75%.
4. Penelitian yang berbeda dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Matematika Menggunakan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas
V SDN 15 Gedong Tataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016” oleh
Neliawati pada tahun 2016. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
55
penerapan pembelajaran menggunakan media kartu soal dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Ketuntasan siklus I sebesar
65% (belum tuntas), naik pada siklus II menjadi 85% (tuntas). Dapatkan
disimpulkan bahwa penerapan media kartu soal ini berhasil dengan baik.
Dari beberapa uraian hasil penelitian diatas, peneliti ingin menegaskan bahwa
kajian penelitian ini berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada dan belum
pernah diteliti sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
Student Team Achievement Division dan media kartu soal untuk
meningkatkan hasil belajar matematika materi data dan pengukuran pada
siswa kelas IV.
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan
Tingkir
Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Dalam bagian ini
peneliti akan memaparkan lokasi dilaksnakannya penelitian ini. Secara garis
besar lokasi penelitian dapat peneliti sampaikan hal-hal sebagai berikut
(http://nidaulhikmah.org):
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDIT Nidaul Hikmah
NIS : 100260
NSS : 102236202028
Tahun Berdiri : 2005
Alamat Sekolah : Jl. Marditomo No. 48, kel.sidorejo
kidul kec. Tingkir, Salatiga.
Kode Pos : 50741
Nomor Telepon : (0298) 328581
Status : Swasta
Nama Kepala Sekolah : Khikayah, S.Pd.I
Email : [email protected]
Website : http://nidaulhikmah.org
57
Kelurahan : Sidorejo Kidul
Kecamatan : Tingkir
Kota : Salatiga
Propinsi : Jawa Tengah
2. Sejarah berdirinya SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga
Sekolah Dasar Islam Terpadu Nidaul Hikmah Kota Salatiga
didirikan pada tahun 2005. Gedung sekolah didirikan di atas tanah wakaf
seluas 500 m2.
Adapun visi misi dari SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga adalah sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi sekolah unggul dan berkualitas, dengan mengedepankan
implementasi nilai-nilai islam.
b. Misi
1) Mengembangkan bakat dan potensi siswa baik di bidang
akademik atau minat bakat, serta penguasaan teknologi
informasi (Aspek IQ).
2) Mengembangkan kemandirian siswa dalam hal ketrampilan
hidup, strategi belajar, sensitifitas dan responsibilitas, serta
menagemen diri siswa (Aspek EQ).
58
3) Mengembangkan watak dan karakter islami dalam seluruh
aspek kehidupan siswa dan elemen sekolah yang lain (Aspek
SQ).
4) Mengembangkan profesionalisme dan skill guru, kepala
sekolah, dan pengelola sekolah yang lain menuju sekolah yang
berkualitas.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo
Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga kurang lebih dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Data Bangunan/Ruang Kelas SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Nama Bangunan/Ruang Jumlah
1. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang
2. Ruang Guru 2 ruang
3. Ruang Kelas 25 ruang
4. Gedung Pepustakaan 1 ruang
5. Ruang TU 1 ruang
6. Ruang UKS 1 ruang
7. Gudang 2 ruang
8. Ruang Arsip Akademik 1 ruang
4. Keadaan Guru
Jumlah guru atau staf pengajar di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo
Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
59
Tabel 3. 2
Data Nama Guru SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Nama Guru/ NIP Jabatan
1. Khikayah, S.Pd.I Kepala Sekolah
2. Ulil Hidayah, S.Pd.I Guru Kelas I
3. Tri Nurul Arifah BTAQ
4. Siti Nurjanah, S.Pd.I BTAQ
5. Nurcholis Majid Guru Bahasa Arab
6. Opik Dian Pambudi, S.Pd. Guru kelas II
7. Sofan nur Arban, S.H.I Guru Penjasorkes
8. Wahyu Puji Kurniawati BTAQ
9. Ratih Putri Kuswoyo, S.Pd. Guru Bahasa Inggris
10. Ratu Maesyaroh, A.Md. Guru Kelas III
11. Agustina Setiyorini, S.Psi. GPK
12. Jaswadi, S.Pd. BTAQ
13. Mundriani, S.Pd. Guru Kelas III
14. Retno Ningtyas, S.Pd. Guru kelas V
15. Puspita Kartika Arum, S.Pd Guru Kelas V
16. Siti Jumiati, S.Pd. Guru Kelas III
17. Umi Sartika Sari, S.Pd. Guru Kelas VI
18. Siti Zuriyah, S.Pd.I. BTAQ
19. Dony Prasetyo nugroho, S.Si. Guru kelas IV
20. Dwi Ari Astutik, SH,S.Pd.SD Guru Kelas I
21. Kursiyah BTAQ
22. Musyarofah, S.Pd. Guru Kelas VI
23. Sri Mulyani, S.Pd.I. Guru Kelas IV
24. Mardiyah, S.Pd.I. Guru PAI
25. Narsini, S.Pd Guru Kelas III
26. Imam Wijayanto, S.Pd.I. Guru PAI
27. Siti Muttaqiyatun, S.Pd.I. Guru Kelas I
28. Hari Sunaryo, S.Pd.SD Guru Kelas I
29 Nila Zahara Nur Astanti, ST Guru Kelas VI
30. Tri Lestariningsih, S.Si. Guru Kelas V
31. Deti Rifmawati, S.Pd. Guru Kelas II
60
32. Sri Wahyuni, S.S, S.Pd Guru Kelas IV
33. Wiwik Nugrahanti, SH, S.Pd. Guru Kelas V
34. Asepti Nurjiyanti, S.E Guru kelas I
35. Septi Anugrahini, S.Si. Guru kelas VI
36. Aini Sayidah Toyibah, S.Pd.I BTAQ
37. Tri Ari Setianawati,S.Sos. S.Pd.SD Guru Kelas IV
38. Yarti, S.Pd.I Guru PAI
39. Luluk Shoimah Masruroh, S.Ag Guru Kelas II
40. Siti Haniah, S.Pd.I BTAQ
41. Erika Alviana, S.Pd.SD Guru Kelas I
42. Widodo BTAQ
43. Agus Salim BTAQ
44. Ikhsan Fahmi, S.Pd.I GPK
45. Laili Nur Azizah Guru Bahasa arab
46. Indri Kartika, S.Sy. BTAQ
47 Anita Komariyah BTAQ
5. Keadaan Siswa
Siswa SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 berjumlah 635 dengan
perincian sebagai berikut:
Tabel 3. 3
Data Siswa SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Kelas Jumlah
1. I 130
2. II 99
3. III 99
4. IV 108
5. V 101
6. VI 98
Jumlah Total 635
61
6. Keadaan siswa yang diteliti
Siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir yang menjadi subjek penelitian berjumlah 26 siswa,
yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Adapun
data keadaan siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Salatiga yang menjadi subjek penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Data Nama Siswa Kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Abdullah Reihan Saputra S L
2. Akmal Rasyad Amru L
3. Aradita Canasca P
4. Arva Putra Raiissa L
5. Elvaretta Raditya Selena P
6. Fariq Yasfa Az Zaka L
7. Fatih Nur Khaziq L
8. Ghifary Narendra Firdaus L
9. Haqi Janu Prasetya L
10. Ifin Habibah Zulaykha P
11. Khayla Mirza P
12. M. Faruq Dawaa Nugraha L
13. Meta Kirani Aisha P
14. Mithat Madany L
15. Muhammad Fariz Nur D L
16. Muhammad Ziyad Ammaru L
17. Naila Nurfadlilah R P
18. Nayla Alya Shafa Aqila P
62
19. Neisya Nur Aini P
20. Neza Aqila P
21. Qothrun Nada Muna Abida P
22. Ro-Al Amri Fauzyah L
23. Sri Arnett Nurrosyiddien W P
24. Syifa Satria Raharja P
25. Zahra Intan Ayu Dia Sari P
26. Zaina Audry Khalila P
B. Deskripsi Kondisi
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata
pelajaran matematika sebagai salah satu sumber maupun bukti nyata
adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada siswa kelas IV di
SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018. Berikut ini nilai ulangan harian yang belum
menerapkan model Student Team Achievement Division (STAD) dan
media kartu soal.
Tabel 3. 5 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No. Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. Abdullah Reihan S S 33 -
2. Akmal Rasyad Amru 43 -
3. Aradita Canasca 38 -
4. Arva Putra Raiissa 60 -
5. Elvaretta Raditya S 40 -
6. Fariq Yasfa Az Zaka 40 -
7. Fatih Nur Khaziq 60 -
8. Ghifary Narendra F 78 -
63
9. Haqi Janu Prasetya 40 -
10. Ifin Habibah Zulaykha 53 -
11. Khayla Mirza 33 -
12. M. Faruq Dawaa N 85 -
13. Meta Kirani Aisha 73 -
14. Mithat Madany 60 -
15. Muhammad Fariz N D 50 -
16. Muhammad Ziyad A 48 -
17. Naila Nurfadlilah R 40 -
18. Nayla Alya Shafa Aqila 65 -
19. Neisya Nur Aini 25 -
20. Neza Aqila 93 -
21. Qothrun Nada Muna A 63 -
22. Ro-Al Amri Fauzyah 40 -
23. Sri Arnett N W 98 -
24. Syifa Satria Raharja 38 -
25. Zahra Intan Ayu Dia S 40 -
26. Zaina Audry Khalila 70 -
Keterangan:
Siswa tuntas = 6 siswa
Siswa belum tuntas = 20 siswa
2. Data Keadaan Siswa
Siswa kelas IV berjumlah 26 siswa yaitu terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 14 siswa perempuan.
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran
matematika materi data dan pengukuran. Penelitian ini menerapkan
model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu
soal yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Waktu penelitian adalah
sebagai berikut:
64
a. Kegiatan siklus I dilaksankan pada tanggal 09 April 2018
b. Kegiatan siklus II dilaksankan pada tanggal 13 April 2018
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
matematika materi data dan pengukuran (data dalam bentuk tabel)
yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar yang disetting
sesuai dengan model Student Team Achievement Division (STAD)
dan media kartu soal.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung seperti
media kartu soal, yang berguna untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan pembelajaran menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD).
c. Mempersiapkan materi ajar.
d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan
guru maupun siswa dalam proses pembelajaran.
e. Mempersiapkan instrumen berupa soal evaluasi/lembar tes yang
digunakan untuk menggali hasil belajar siswa terkait materi yang
diajarkan yaitu data dan pengukuran (data dalam bentuk tabel).
65
f. Peneliti melakukan koordinsi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan model Student Team
Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru melakukan apresiasi sebelum pembelajaran dimulai.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Guru memberikan soal pertanyaan (pretest) untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan.
d. Guru bertanya jawab dengan siswa apa itu data dan pengukuran
(data dalam bentuk tabel).
e. Guru menunjukan media kartu soal pada siswa.
f. Guru membuka kartu soal dan mencoba membahas petanyaan yang
ada didalamnya.
g. Guru menyampaikan materi tentang data dan pengukuran (data
dalam bentuk tabel).
h. Guru menjelaskan cara membuat tabel dan cara membaca serta
menafsirkan data yang telah dalam bentuk tabel.
i. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dengan masing-masing
kelompok terdiri 4-5 siswa dan meminta siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya masing-masing.
j. Setiap siswa diberi 2 lembar kertas yang terdiri dari kartu soal dan
lembar jawaban.
66
k. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kartu soal dan
jawabannya kepada ketua kelompok dan memberikannya kepada
kelompok lain.
l. Kelompok yang telah mendapatkan kartu soal dari kelompok lain,
bisa langsung mengerjakan soal dalam kartu tersebut secara
berkelompok.
m. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dengan perwakilan kelompok.
n. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
o. Guru memberikan penguatan tentang materi data dan pengukuran
dalam bentuk tabel.
p. Setelah semua jelas, guru memberikan soal evaluasi dengan
membagikan lembar soal kepada setiap siswa untuk dikerjakan
secara mandiri. Sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak-anak
selalu rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah.
q. Siswa diminta bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui terkait
proses pembelajaran hari ini.
r. Siswa bersama dengan guru berdiskusi meluruskan kesalahan konsep
terkait materi pada pembelajaran yang dilakukan.
s. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang dipelajari
hari ini.
t. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama.
67
3. Pengamatan atau Observasi
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti secara
langsung juga melaksanakan pengamatan atau observasi untuk
mengetahui keterampilan guru dalam prose penerapan pembelajaran
dengan model Student Team Achievement Division (STAD) dan media
kartu soal dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDIT Nidaul
Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Salatiga. Aspek-aspek yang
diamati adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel 3.6 lembar observasi guru siklus I
No Aspek yang diamati Skor
Kegiatan Pendahuluan A B C D
Apersepsi, motivasi dan tujuan
pembelajaran
1
Menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta
didik dengan menyapa dan mengucapkan
salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik
atau materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk
membangkitkan motivasi siswa
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan
dengan materi pembelajaran
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
6 Kemampuan menyesuaikan materi
pembelajaran dengan tujuan
7
Kemampuan mengaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan, keterkaitan
dengan perkembangan IPTEK, dan
kehidupan nyata
8 Menyajikan pembahasan materi
68
pembelajaran secara tepat
9 Menyajikan materi dengan sistematis
(mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Sikap guru dalam proses pembelajaran
10 Kejelasan artikulasi suara pada saat
berbicara
11 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
12 Menguasai kelas dengan baik
13
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran
14 Melaksanakan pembelajaran secara runtut,
tidak meloncat-loncat
15
Melaksankan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta
didik dalam mengungkapkan pendapat/ide
Penerapan model pembelajaran
kooperatif Tipe STAD dan media kartu
soal
16 Guru menggunakan media kartu soal dalam
menjelaskan materi pembelajaran
17
Guru membentuk dan membimbing
kelompok yang heterogen dengan anggota
4 atau 5 orang
18
Guru memberikan kartu soal sebagai tugas
kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota
lainnya sampai anggota lainnya sampai
semua anggota dalam kelompok itu
menguasai materi pelajaran
19
Guru menjelaskan dan memberikan kartu
soal/kuis (tugas individu) kepada seluruh
siswa
20 Guru memberikan penghargaan kelompok
21 Guru melaksanakan kegiatan penutup
Kegiatan penutup pembelajaran
22 Memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merangkum materi pelajaran
23
Memfasilitasi dan membimbing pes-yoerta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
24 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
69
25
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan kegiatan berikutnya
dan tugas pengayaan
Jumlah 16 48 10
Total 74
Kategori Sedang
Keterangan skor nilai
A = 4 (sangat Baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori Penilaian kinerja guru
76 - 100 = Baik
51 - 75 = Sedang
26 - 50 = Cukup
0 - 25 = Kurang
b. Lembar observasi siswa
Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa.
Tabel 3.7 lembar obsevasi siswa siklus I
No Nama
Kriteria
1 2 3 4 5
A B C A B C A B C A B C A B C
1 ARSS
2 ARA
3 AC
4 APR
5 ERS
6 FYAZ
7 FNK - - - - - - - - - - - - - - -
8 GNF
9 HJP
10 IHZ
11 KM
70
12 MFDN
13 MKA
14 MM
15 MFND
16 MZA
17 NNR
18 NASA
19 NNA
20 NA
21 QNM
22 RAF
23 SAN
24 SSR
25 ZIADS
26 ZAK
Kriteria:
1 = Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru
2 = Aktif dan semangat dalam proses pembelajaran
3 = Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru
4 = Keterlibatan siswa saat pembelajaran
5 = Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok
Keterangan:
A = Baik
B = Sedang
C = Cukup
71
c. Nilai Evaluasi Siklus I
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai
1. Abdullah Reihan Saputra S 60
2. Akmal Rasyad Amru 70
3. Aradita Canasca 60
4. Arva Putra Raiissa 80
5. Elvaretta Raditya Selena 60
6. Fariq Yasfa Az Zaka 100
7. Fatih Nur Khaziq -
8. Ghifary Narendra Firdaus 90
9. Haqi Janu Prasetya 80
10. Ifin Habibah Zulaykha 60
11. Khayla Mirza 80
12. M. Faruq Dawaa Nugraha 70
13. Meta Kirani Aisha 80
14. Mithat Madany 60
15. Muhammad Fariz Nur D 70
16. Muhammad Ziyad Ammaru 60
17. Naila Nurfadlilah R 70
18. Nayla Alya Shafa Aqila 90
19. Neisya Nur Aini 60
20. Neza Aqila 80
21. Qothrun Nada Muna Abida 60
22. Ro-Al Amri Fauzyah 80
23. Sri Arnett Nurrosyiddien W 90
24. Syifa Satria Raharja 60
25. Zahra Intan Ayu Dia Sari 70
26. Zaina Audry Khalila 80
4. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam menerapkan model
72
Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.
Pada siklus I ini menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil
belajar siswa. Siswa terlihat lebih antusias dalam melakukan proses
pembelajaran dengan beracuan model Student Team Achievement
Division (STAD) dan media kartu soal. Guru dalam proses
pembelajaran berperan sebagai fasilitator, pembimbing, motivator
sedangkan siswa sebagai pusat (center) dalam proses pembelajaran.
Model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu
soal ini membuat siswa lebih aktif dimana setiap siswa berlatih
bertanggung jawab, dan bekerja sama dalam memecahkan soal
pertanyaan yang diberikan dalam bentuk kartu soal tersebut.
Selama proses pengamatan berlangsung ternyata masih
ditemukan beberapa permasalahan, antara lain siswa masih kurang
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan secara berkelompok
dan kurangnya kerjasama antara anggota kelompok sehingga anak
mengandalkan pada anggota yang telah menguasai materi. Pada saat
presentasi kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi di depan
kelas masih malu-malu dan malah menunjuk temannnya sendiri.
Dimana hal tersebut mengakibatkan suasana kelas menjadi ramai
(tidak kondusif). Kemudian guru sendiri masih kurang dalam proses
pembelajran berlangsung yaitu pada saat membuka pembelajaran guru
hanya sekilas memberikan motivasi kepada siswa sehingga anak
kurang termotivasi, kurang jelasnya dalam menyampaikan tujuan
73
pembelajaran, kejelasan artikulasi suara pada saat berbicara juga
kurang jelas sehingga pada saat menyampaikan materi siswa kurang
begitu paham karena ketidakjelasan tersebut, guru menggunakan
media kartu soal dalam menjelaskan materi pembelajaran masih
kurang maksimal, dan pada bagian penutup pembelajaran guru masih
kurang jelas dalam memberikan kesimpulan materi kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil
perolehan nilai siswa pada siklus I, maka siklus II merupakan upaya
perbaikan dari siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus
II yang dilakukan oleh peneliti akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata
pelajaran matematika materi data dan pengukuran (data tabel
dalam bentuk diagram batang) yang memuat serangkaian kegiatan
belajar mengjaar yang disetting sesuai dengan model Student Team
Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung seperti
kartu soal, yang berguna untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
74
pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement
Division (STAD).
c. Mempersiapkan materi ajar yaitu materi tentang data dan
pengukuran (data tabel dalam bentuk diagram batang).
d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui
keterampilan guru maupun siswa dalam proses pembeljaaran
penerapan model Student Team Achievement Division (STAD) dan
media kartu soal.
e. Mempersiapkan instrumen berupa soal evaluasi/lembar tes yang
digunakan untuk menggali hasil belajar siswa terkait materi yang
diajarkan yaitu data dan pengukuran (data tabel dalam bentuk
diagram batang).
f. Peneliti melakukan koordinsi dengan guru selaku kolaborator
untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan model Student
Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal dengan
memberikan solusi dari permasalahan yang masih muncul pada
siklus I. Masalah siswa masih kurang bertanggung jawab terhadap
tugas kelompok yang diberikan guru menegur siswa yang tidak
melaksanakan tanggung jawab dengan baik. Masalah kerja sama
anggota kelompok guru mengatasi hal tersebut dengan semua
anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam mempresentasikan
hasil diskusi ke depan kelas. Masalah yang berkaitan dengan
suasana kelas ramai (tidak kondusif) dapat diantisipasi guru dengan
75
lebih tegas dalam menghandle siswa, membuat kesepakatan
bersama jika ada yang membuat keramaian maka nilai kelompok
akan di kurangi. Kemudian peneliti mendiskusikan hal yang masih
kurang dalam proses pembelajaran di siklus I yaitu untuk guru
sendiri yang harus masih kurang dalam proses pembelajaran
berlangsung, pada saat membuka pembelajaran guru hanya sekilas
memberikan motivasi kepada siswa sehingga anak kurang
termotivasi, kurang jelasnya dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran, kejelasan artikulasi suara pada saat berbicara juga
kurang jelas sehingga pada saat menyampaikan materi siswa
kurang begitu paham karena ketidakjelasan tersebut, guru
menggunakan media kartu soal dalam menjelaskan materi
pembelajaran masih kurang maksimal, dan pada bagian penutup
pembelajaran guru masih kurang jelas dalam memberikan
kesimpulan materi kegiatan pembelajaran. Peneliti dengan guru
melakukan diskusi apa yang harus diperbaiki pada siklus I. Dengan
adanya kolaborasi peneliti dan guru supaya guru ini bisa menjadi
lebih baik lagi dalam proses pembelajaran berlangsung di siklus II.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
76
b. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang siswa dengan penuh
khidmat.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa, kemudian memeriksa pakaian
dan merapikan tempat duduk (mengkondisikan siswa).
d. Guru melakukan apresiasi mengulas materi yang telah disampaikan
sebelumnya.
e. Guru memotivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam
pembelajaran yang akan berlangsung.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas.
g. Guru memberikan soal pertanyaan (pre test) untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan.
h. Guru bertanya jawab dengan siswa apa itu data dan pengukuran
(data tabel dalam bentuk diagram batang) untuk menggali
pengetahuan awal siswa.
i. Guru menunjukan media kartu soal pada siswa.
j. Guru membuka kartu soal dan mencoba membahas petanyaan yang
ada didalamnya.
k. Guru menyampaikan materi tentang data dan pengukuran (data
tabel dalam bentuk diagram batang).
l. Guru menjelaskan cara membuat diagram batang dan cara
membaca serta menafsirkan data yang telah dalam bentuk diagram
batang.
77
m. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dengan masing-masing
kelompok terdiri 4-5 siswa dan meminta siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya masing-masing.
n. Setiap siswa diberi 2 lembar kertas yang terdiri dari kartu soal dan
lembar jawaban.
o. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kartu soal dan
jawabannya kepada ketua kelompok dan memberikannya kepada
kelompok lain.
p. Kelompok yang telah mendapatkan kartu soal dari kelompok lain,
bisa langsung mengerjakan soal dalam kartu tersebut secara
berkelompok.
q. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mereka dengan semua anggota kelompok
mempresentasikannya di depan kelas.
r. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
s. Guru memberikan penguatan tentang materi data dan pengukuran
dalam bentuk diagram batang.
t. Setelah semua jelas, guru memberikan soal evaluasi dengan
membagikan lembar soal kepada setiap siswa untuk dikerjakan
secara mandiri. Sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak-anak
selalu rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah.
u. Siswa diminta bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui
terkait proses pembelajaran hari ini.
78
v. Siswa bersama dengan huru berdiskusi meluruskan kesalahan
konsep terkait materi pada pembelajaran yang dilakukan.
w. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang dipelajari
hari ini.
x. Siswa diberi pengutan dan motivasi khususnya kepada siswa yang
kurang semangat atau merasa kurang senang dalam mengikuti
pembelajaran.
y. Guru memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran hari ini.
z. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama.
3. Pengamatan atau Observasi
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti secara
langsung juga melaksanakan pengamatan atau observasi untuk
megetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek
yang diamati adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel 3.9 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
Kegiatan Pendahuluan A B C D
Apersepsi, motivasi dan tujuan
pembelajaran
1
Menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta
didik dengan menyapa dan mengucapkan
salam
2 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik
79
atau materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk
membangkitkan motivasi siswa
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan
dengan materi pembelajaran
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
6 Kemampuan menyesuaikan materi
pembelajaran dengan tujuan
7
Kemampuan mengaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan, keterkaitan
dengan perkembangan IPTEK, dan
kehidupan nyata
8 Menyajikan pembahasan materi
pembelajaran secara tepat
9 Menyajikan materi dengan sistematis
(mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Sikap guru dalam proses pembelajaran
10 Kejelasan artikulasi suara pada saat
berbicara
11 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
12 Menguasai kelas dengan baik
13
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran
14 Melaksanakan pembelajaran secara runtut,
tidak meloncat-loncat
15
Melaksankan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengungkapkan pendapat/ide
Penerapan model pembelajaran
kooperatif Tipe STAD dan media kartu
soal
16 Guru menggunakan media kartu soal dalam
menjelaskan materi pembelajaran
17
Guru membentuk dan membimbing
kelompok yang heterogen dengan anggota 4
atau 5 orang
18
Guru memberikan kartu soal sebagai tugas
kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota
lainnya sampai anggota lainnya sampai
80
semua anggota dalam kelompok itu
menguasai materi pelajaran
19
Guru menjelaskan dan memberikan kartu
soal/kuis (tugas individu) kepada seluruh
siswa
20 Guru memberikan penghargaan kelompok
21 Guru melaksanakan kegiatan penutup
Kegiatan penutup pembelajaran
22 Memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merangkum materi pelajaran
23
Memfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk merefleksi proses dan materi
pelajaran
24 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
25
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan kegiatan berikutnya dan
tugas pengayaan
Jumlah 24 57 0 0
Total 81
Kategori Baik
Keterangan skor nilai
A = 4 (sangat Baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori penilaian kinerja guru
76 - 100 = Baik
51 - 75 = Sedang
26 - 50 = Cukup
0 - 25 = Kurang
81
b. Lembar Observasi Siswa
Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa
Tabel 3.10 lembar obsevasi siswa siklus II
No Nama
Kriteria
1 2 3 4 5
A B C A B C A B C A B C A B C
1 ARSS
2 ARA
3 AC
4 APR
5 ERS
6 FYAZ
7 FNK
8 GNF
9 HJP
10 IHZ - - - - -
11 KM
12 MFDN
13 MKA
14 MM
15 MFND
16 MZA
17 NNR
18 NASA
19 NNA
20 NA
21 QNM
22 RAF
82
23 SAN
24 SSR
25 ZIADS
26 ZAK
Kriteria:
1 = Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru
2 = Aktif dan semangat dalam proses pembelajaran
3 = Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru
4 = Keterlibatan siswa saat pembelajaran
5 = Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok
Keterangan:
A = Baik
B = Sedang
C = Cukup
c. Nilai Evaluasi
Tabel 3.11 Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa Nilai
1. Abdullah Reihan Saputra S 70
2. Akmal Rasyad Amru 70
3. Aradita Canasca 90
4. Arva Putra Raiissa 100
5. Elvaretta Raditya Selena 100
6. Fariq Yasfa Az Zaka 100
7. Fatih Nur Khaziq 50
8. Ghifary Narendra Firdaus 90
9. Haqi Janu Prasetya 90
10. Ifin Habibah Zulaykha -
11. Khayla Mirza 60
83
12. M. Faruq Dawaa Nugraha 100
13. Meta Kirani Aisha 100
14. Mithat Madany 70
15. Muhammad Fariz Nur D 100
16. Muhammad Ziyad Ammaru 100
17. Naila Nurfadlilah R 80
18. Nayla Alya Shafa Aqila 80
19. Neisya Nur Aini 70
20. Neza Aqila 100
21. Qothrun Nada Muna Abida 100
22. Ro-Al Amri Fauzyah 70
23. Sri Arnett Nurrosyiddien W 90
24. Syifa Satria Raharja 90
25. Zahra Intan Ayu Dia Sari 90
26. Zaina Audry Khalila 80
4. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan model Student Team
Achievement Division (STAD) dan media kartu soal. Pada siklus II ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang
lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa terlihat lebih antusias
dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan beracuan model
Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal. Hal
ini dapat terlihat dari aktivitas pembelajaran kelompok yang mana
siswa mulai bertanggung jawab dan kerjasama antar anggota kelompok
secara santai dan menyenangkan. Kemudian guru sendiri sudah
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
84
Berdasarkan pada hasil nilai tes evaluasi pada siklus II dapat
diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pelaksanaan
siklus I. pada pembelajaran siklus II ini telah tercapai apa yang telah
ditentukan pada tujuan pembelajaran yang diharapkan yakni adanya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, pembelajaran lebih
menyenangkan, banyak siswa yang antusias dalam mengikuti
pembelajaran dan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa. Nilai
yang didapat oleh siswa pada siklus II juga telah mencapai KKM
(Kategori Ketuntasan Minimal) serta siswa telah mencapai Kategori
Ketuntasan Minimal yakni 85% dari jumlah seluruh siswa pada
indikator pencapaian yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil
yang maksimal, maka dari itu penelitian ini dirasa telah cukup.
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran
matematika yang diperoleh siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah
Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir kota Salatiga, menunjukkan bahwa
Kritearia Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh Sekolah
untuk mata pelajaran matematika adalah 70. Peneliti menggunakan
evaluasi formatif yaitu tes subyektif dalam penelitian tindakan kelas ini
yang diperoleh dari hasil ulangan harian mata pelajaran mata pelajaran
sebelum menerapkan model Student Team Achievement Division
(STAD) dan media kartu soal, nilai tes evaluasi pada siklus I maupun
siklus II.
85
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Pra Siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Pada Penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan
penelitian dengan menerapkan model Pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) dan media kartu soal. Model ini
merupakan bagian dari model kooperatif learning, dimana model ini
menggunakan diskusi kelompok dalam proses pembelajarannya, namun
model STAD ini tergolong hal yang baru di SDIT Nidaul Hikmah
Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga apalagi dengan
perpaduan media kartu soal yang masih jarang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar mengenai materi data dan pengukuran. Acuan penelitian
tindakan kelas ini, peneliti menggunakan acuan Kritria Ketuntasan
Minimal (KKM) yakni 70 jika siswa memperoleh ≥70 dikatakan tuntas
begitu sebaliknya jika ≤70 siswa dikatakan belum tuntas serta Kriteria
Ketuntasan Klasikal yakni 85% dari jumlah seluruh siswa dengan
berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan oleh SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga.
Berdasarkan nilai yang didapatkan dari nilai ulangan harian mata
pelajaran Matematika yang diperoleh siswa kelas IV SDIT Nidaul
86
Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, menunjukkan
bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran
Matematika adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu tes subjektif.
Nilai ulangan (Pra Siklus) mata pelajaran matematika pada kelas
IV yang berjumlah 26 siswa yaitu hanya 23,07% (6 siswa) yang tuntas,
sedangkan masih ada 76,93% (20 siswa) yang belum tuntas.
2. Deskripsi Data Siklus I
Hasil tes evaluasi pada siklus I yang telah dilakukan pada siswa
kelas IV SDITNidaul Hikmah telah mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan perolehan ulangan harian sebelum menerapkan
model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.
Pada siklus I dari 26 siswa terdapat 16 siswa yang tuntas dan 10 siswa
yang belum tuntas (38,46%), dengan demikian baru 61,54% dari jumlah
seluruh siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi
target penelitian menggunakan ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu
85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM.
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. Abdullah Reihan S S 60 -
2. Akmal Rasyad Amru 70 -
3. Aradita Canasca 60 -
4. Arva Putra Raiissa 80 -
87
5. Elvaretta Raditya Selena 60 -
6. Fariq Yasfa Az Zaka 100 -
7. Fatih Nur Khaziq 0 -
8. Ghifary Narendra F 90 -
9. Haqi Janu Prasetya 80 -
10. Ifin Habibah Zulaykha 60 -
11. Khayla Mirza 80 -
12. M. Faruq Dawaa N 70 -
13. Meta Kirani Aisha 80 -
14. Mithat Madany 60 -
15. Muhammad Fariz Nur D 70 -
16. Muhammad Ziyad A 60 -
17. Naila Nurfadlilah R 70 -
18. Nayla Alya Shafa Aqila 90 -
19. Neisya Nur Aini 60 -
20. Neza Aqila 80 -
21. Qothrun Nada Muna A 60 -
22. Ro-Al Amri Fauzyah 80 -
23. Sri Arnett N W 90 -
24. Syifa Satria Raharja 60 -
25. Zahra Intan Ayu Dia S 70 -
26. Zaina Audry Khalila 80 -
Jumlah 16 10
Presentase Ketuntasan 61,54 % 38,46 %
Keteranagan:
Siswa yang tuntas = 16 siswa
Siswa yang belum tuntas = 10 siswa
3. Deskripsi Data Siklus II
Hasil tes evaluasi pada siklus II yang telah dilakukan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan hasil dari siklus
I. Pada siklus II 88,46 % dari seluruh siswa yang mencapai Kriteria
ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Terdapat
88
23 siswa yang tuntas dan 3 siswa yang belum tuntas. Hasil belajar yang
sudah memenuhi target indikator pencapaian penelitian yang telah
ditetapkan yaitu 85 % dari jumlah seluruh siswa mencapai KKM atau
sesuai indikator ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil belajar siswa
tersebut maka penerapan model Pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) dan media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar
pada siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah mata pelajaran Matematika
materi data dan pengukuran.
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. Abdullah Reihan S S 70 -
2. Akmal Rasyad Amru 70 -
3. Aradita Canasca 90 -
4. Arva Putra Raiissa 100 -
5. Elvaretta Raditya S 100 -
6. Fariq Yasfa Az Zaka 100 -
7. Fatih Nur Khaziq 50 -
8. Ghifary Narendra F 90 -
9. Haqi Janu Prasetya 90 -
10. Ifin Habibah Zulaykha - -
11. Khayla Mirza 60 -
12. M. Faruq Dawaa N 100 -
13. Meta Kirani Aisha 100 -
14. Mithat Madany 70 -
15. Muhammad Fariz N D 100 -
16. Muhammad Ziyad A 100 -
17. Naila Nurfadlilah R 80 -
18. Nayla Alya Shafa Aqila 80 -
19. Neisya Nur Aini 70 -
20. Neza Aqila 100 -
89
21. Qothrun Nada Muna A 100 -
22. Ro-Al Amri Fauzyah 70 -
23. Sri Arnett N W 90 -
24. Syifa Satria Raharja 90 -
25. Zahra Intan Ayu Dia S 90 -
26. Zaina Audry Khalila 80 -
Jumlah 23 3
Presentase
Ketuntasan
88,46 % 11,54 %
Keterangan:
Siswa yang tuntas = 23 siswa
Siswa yang belum tuntas = 3 siswa
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dari data
perolehan yang didapatkan menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai
siswa yang cukup baik. Selain itu, antusias siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran juga cukup tinggi. Sifat kerjasama kelompok, percaya diri pada
saat presentasi kelompok, aktip, dan semangat dalam proses pembelajaran.
Sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) dipadukan dengan media kartu soal dalam
pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian
Matematika melalui penerapan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) dipadukan dengan media kartu soal.
90
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Abdullah Reihan S S 33 60 70
2. Akmal Rasyad Amru 43 70 70
3. Aradita Canasca 38 60 90
4. Arva Putra Raiissa 60 80 100
5. Elvaretta Raditya S 40 60 100
6. Fariq Yasfa Az Zaka 40 100 100
7. Fatih Nur Khaziq 60 - 50
8. Ghifary Narendra F 78 90 90
9. Haqi Janu Prasetya 40 80 90
10. Ifin Habibah Zulaykha 53 60 -
11. Khayla Mirza 33 80 60
12. M. Faruq Dawaa N 85 70 100
13. Meta Kirani Aisha 73 80 100
14. Mithat Madany 60 60 70
15. Muhammad Fariz N D 50 70 100
16. Muhammad Ziyad A 48 60 100
17. Naila Nurfadlilah R 40 70 80
18. Nayla Alya Shafa Aqila 65 90 80
19. Neisya Nur Aini 25 60 70
20. Neza Aqila 93 80 100
21. Qothrun Nada Muna A 63 60 100
22. Ro-Al Amri Fauzyah 40 80 70
23. Sri Arnett N W 98 90 90
24. Syifa Satria Raharja 38 60 90
25. Zahra Intan Ayu Dia S 40 70 90
26. Zaina Audry Khalila 70 80 80
Jumlah 1.406 1.820 2.140
Rata-rata 54,07 70 82,30
Presentase Ketuntasan
Siswa diatas KKM 23,07 % 61,54 % 88,46 %
Berdasarkan tabel yang telah dipaparkan tersebut diketahui bahwa
pada pra siklus presentase siswa yang mencapai nilai diatas KKM adalah
91
23,07 % dengan perolehan rata-rata nilai pada pra siklus adalah 54,07, pada
siklus I presentase siswa yang mencapai nilai diatas KKM adalah 61,54 %
sedangkan rata-rata nilainya menjadi 70. Pada siklus II mengalami
peningkatan dari presentase siswa yangmencapai nialai diatas KKM adalah
88,46 % dan nilai rata-ratanya menjadi 82,30. Berdasarkan data tersebut
maka data diketahui bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dan media kartu soal berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti
penjabaran yang sudah disampaikan. Berikut ini akan dijabarkan hasil
penelitian dari siklus ke siklus:
1. Siklus I
Proses pembelajaran yang terlaksana pada siklus I, peneliti
menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dan media kartu soal. Adapun dalam penelitian ini mencakup 4
tahapan yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi atau
pengamatan serta tahap refleksi. Sebelum dilakukan penelitian peneliti
melakukan observasi ataupun pengamatan ke SDIT Nidaul Hikmah
Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Pada tahap ini diperoleh data hasil tes evaluasi mata pelajaran
Matematika pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2017/2018 adalah
61,54% siswa tuntas (16 siswa) dan yang belum tuntas adalah 38,46 %
92
(10 siswa). Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gamar
di bawah ini:
Gambar 4.1 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I
Hasil observasi atau pengamatan aktivitas guru dalam kegiatan
mengajar yang terlaksana pada siklus I memperoleh skor 74 dari skor
maksimal yang telah ditetapkan yaitu 100. Aktivitas guru pada siklus I
ini tergolong dalam predikat Sedang. Adapun hasil pengamatan/obsevasi
yang dilakukan oleh peneliti pada saat guru menerapkan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan media
kartu soal adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (membuka pelajaran)
Guru membuka pelajaran dengan memulai mengucapkan
salam, berdoa bersama, mengabsen siswa, memberikan motivasi,
serta menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
kegiatan pembelajaran hari tersebut. Apersepsi yang dilakukan
oleh guru sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
61.54%
38.46%
Nilai Tes Evaluasi Siklus I
Tuntas
Belum Tuntas
93
(RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat memberikan
motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlihat
kurang maksimal.
b. Penguasaan materi pembelajaran
Guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dan tujuan,
kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan relevan juga
baik, dalam menyajikan pembahasan materi pembelajaran sudah
tepat, dan pada saat menjelaskan materi guru sudah secara
sistematis.
c. Sikap guru dalam proses pembelajaran
Dalam berbicara guru mempunyai artikulasi yang kurang
jelas, variasi gerakan yang dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung tidak mengganggu, guru menguasai kelas dengan
baik, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi, pada
saat proses pembelajaran sudah baik secara runtut tidak meloncat-
loncat, dan guru telah menumbuhkan partisipasi yang aktif.
d. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media
kartu soal
Guru dalam menerapkan model STAD dan media kartu soal
sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran STAD
yaitu menyajikan pembelajaran dengan model STAD dan media
94
kartu soal, membentuk kelompok, guru memberikan kartu soal
sebagai tugas kelompok, guru menjelaskan dan memberikan kartu
soal pada setiap individu, guru memberikan penghargaan
kelompok, dan melaksanakan penutupam kegiatan penutup. Akan
tetapi salah satu langkah masih kurang baik yaitu guru dalam
menggunakan media kartu soal dalam menjelaskan materi
pebelajaran.
e. Kegiatan penutup pembelajaran
Dalam kegiatan penutup pembelajaran yaitu guru
membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran, guru
membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi
pembelajaran, guru memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran, melaksankan tindak lanjut dengan memberikan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan. Pada tahap kegiatan
penutupan ada yang masih tergolong masih kurang dalam
pengaplikasiannya yaitu pada tahap guru memberikan kesimpulan
kegiatan pembelajaran, dimana guru masih kurang maksimal
menyimpulkan materi pembelajaran
Selain itu peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap
siswa dibantu dengan guru yang telah mengetahui karakter siswa-siswa
di kelas tersebut. Di dapatkan bahwa sebagian siswa masih kurang
bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
95
tidak percaya diri dalam presentasi kelompok, dan kerjasama kelompok
yang masih kurang baik.
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan bebrerapa kekurangan maupun kendala yang
muncul selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran
yang dilaksanakan masih sama dengan siklus I yaitu dengan menerapkan
model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan
media kartu soal. Melalui data yang dipe roleh pada siklus II dapat
dilihat adanya peningkatan yang cukup signifikan pada hasil belajar
siswa sebesar 26,92% dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang diperoleh
siswa pada siklus II yaitu 88,46% (23 siswa) tuntas, sedangkan 11,54%
(3 siswa) belum tuntas. Dengan hasil presentase nilai yang diperoleh
siswa pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan penleiti
dalam indikator keberhasilan yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai nilai
Kritearia Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SDIT Nidaul
Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Berikut ini
merupakan perolehan presentase nilaites evaluasi pada siklus II sebagai
berikut:
96
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II
Hasil observasi atau pengamatan terhadap aktivitas guru dalam
kegiatan pembelajaran siklus II memperoleh skor 81 dari skor yang telah
ditetapkan yaitu 100. Aktivitas guru ini pada siklus II ini tergolong
dalam predikat Baik. Adapun hasil observasi/pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti pada saat guru menerapkan model pembelajaran
Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal
dipaparkan sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (membuka pelajaran)
Guru membuka pelajaran dengan memulai mengucapkan
salam, berdoa bersama, mengabsen siswa, memberikan motivasi,
serta menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
kegiatan pembelajaran hari tersebut. Apersepsi yang dilakukan oleh
guru sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Dalam memberikan motivasi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus II guru sudah
lebih baik dari siklus I.
88.46%
11.54%
Nilai Evaluasi siklus II
Tuntas
Belum tuntas
97
b. Penguasaan materi pembelajaran
Guru dapat menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu
mengenai materi data dan pengukuran data dalam bentuk digram
batang secara jelas dan mudah dipahami sehingga siswa dapat
memahami materi dengan baik.
c. Sikap guru dalam proses pembelajaran
Dalam kejelasan artikulasi pada saat berbicara guru sudah
baik, variasi gerakan badan tidak mengganggu, menguasai kelas
dengan baik, telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi pembelajaran, telah melaksanakan pembelajaran secara
runtut, dan guru telah melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peseta didik.
d. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dna media
kartu soal
Guru telah menggunakan media kartu soal dalam
menjelaskan materi pembelajaran, guru telah membentuk dan
membimbing kelompok, guru telah memberikan kartu soal sebagai
tugas kelompok, guru telah menjeskan dan memberikan kartu soal
kepada seluruh siswa, guru telah memberikan penghargaan pada
kelompok, dan guru telah melaksanakan kegiatan penutup.
98
e. Kegiatan penutup pembelajaran
Guru telah memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merangkum materi pembelajaran, guru bersama dengan guru
telah merefleksi proses dan materi pembelajaran, guru telah
memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan
guru telah melaksankan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan dengan baik.
Selain peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap guru,
peneliti juga melakukan observasi/pengamatan terhadap siswa dibantu
dengan guru yang telah mengetahui karakter siswa di kelas tersebut.
Berdasarkan penelian terhadap siswa padasiklus II diperoleh bahwa
siswa mulai bertanggung jawab terhadap soal yang diberikan oleh guru,
pada kegiatan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok siswa
mulai berani walaupun ada sebagian kecil siswa yang masih kurang
percaya diri, dan siswa mulai bekerjasama dengan baik di dalam
kelompoknya.
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.4 Rekapitulasi pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 6 23,07% 16 61,54% 23 88,46%
BelumTuntas 20 76,93% 10 38,46% 3 11,54%
Jumlah 26 100% 26 100% 26 100%
99
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus,
siklus I dan siklus II:
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I
dan Siklus II
Berdasarkan tabel dan gambar di atas tersebut dapat diketahui
bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah
Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga mengalami
peningkatan dan hal itu dapat dilihat dari naiknya presentase dari tahap
ke tahap. Ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus hanya 23,07%
siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan
pada siklus I hasil presentase siswa dinyatakan lulus atau telah mencapai
KKM diperoleh sebesar 61,54% (16 siswa) dan siklus II sebesar 88,46%
(23 siswa). Dari hasil siklus II secara keseluruhan maka dapat
dinyatakan bahwa penelitian tindkaan kelas yang dilaksanakan di SDIT
Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018 telah mencapai indikator keberhasilan ketuntasan
hasil belajar yang telah ditetapkan yaitu minimal 85% yang berpatokan
pada nilai Kritearia Ketuntasan Minimal (KKM) di Sekolah tersebut
yaitu 70. Sedangkan 3 siswa yang nilainya tidak mencapai KKM
0
5
10
15
20
25
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Belum Tuntas
100
mendapatkan tugas tambahan remedial. Setiap siswa diberikan 5 butir
soal uraian, untuk memperbaiki nilai yang belum tuntas. Dengan
diadakannya remedial peneliti berharap siswa dapat mencapai nilai
sesuai dengan KKM.
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat
ditarik kesimpulan bahwa penerapan model Student Team Achievement
Division (STAD) dan Media Kartu Soal dapat menigkatkan hasil belajar
Matematika materi Data dan Pengukuran pada kelas IV SDIT Nidaul
Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018. Hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan sebesar 26,92%. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
pra siklus sebelum menerapkan model Student Team Achievement Division
(STAD) dan media kartu soal hanya 23,07% (6 siswa) yang memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 76,93% (20 siswa) belum
memenuhi KKM. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 61,54% (16
siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 70. Sedangkan pada siklus II kriteria
ketuntasan klasikal sebesar 88,46% (23 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-
ratanya adalah 82,30. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dinyatakan berhasil.
B. Saran
Telah berhasilnya penerapan model Student Team Achievement
Division (STAD) dan media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika materi data dan pengukuran pada
102
siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Sebaiknya siswa dapat memperhatikan pembelajaran dikelas supaya
pembelajaran yang didapatkan bisa lebih maksimal.
b. Sebaiknya siswa lebih aktif dan lebih berani dalam pembelajaran
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
2. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan model/media
pembelajaran yang berbeda-beda dalam pembelajaran supaya siswa
tidak merasa bosan.
b. Guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan matang serta
memberi inovasi dalam mendesain pembelajaran menggunakan
model, metode, serta media ataupun alat peraga pembelajaran yang
tepat dan menyenangkan sebagai upaya untuk meningkatkan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Bagi Sekolah
Penggunaan model Student Team Achievement Division dan media
kartu soal hendaknya dapat menjadikan salah satu upaya untuk
mengembangkan sekolah kea rah yang lebih baik lagi terutama kualitas
pembelajaran.
103
4. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar dalam
penerapan model, metode, media maupun alat peraga pembelajaran yang
lebih inovatif dan menyenangkan.
104
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Djamarah, Syaiful Bahri.2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gunanto dan Dessyadhalia. 2016. ESPS/Erlangga Straight Point Series untuk
SD/MI. Jakarta: Erlangga.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mualisa, Nofia. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung
Campuran melalui Metode Kooperatif student Team Achievement
Division (STAD) pada kelas III MI Mihammadiyah Cekelan Desa
Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi tidak diterbitkan, IAIN Salatiga.
Mushoddiqoh, Umi. 2014. Efektifitas Penerapan Metode Student team
Achievement Division dengan Alat Peraga Kartu Bilangan pada materi
operasi perkalian kelas III di MI Ma’arif mangunsari Salatiga. Skripsi
tidak diterbitkan, IAIN Salatiga.
Rifa’I, Muhamad Nur. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sumber
Daya Alam Melalui Metode STAD (Student Team Achievement
Division) Timpik pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kecamatan Susukan Kan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan, IAIN Salatiga.
105
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. (2017). Gender Bias in Islamic
Textbooks for Muslim Children in Indonesia. Attarbiyah: Journal of
Islamic Culture and Education. 2 (2). 214-235.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Yanto, Medi. 2013. Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
CV. Andi Offiset.
Neliawati, 2016. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika
Menggunakan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas V SDN 15 Gedong
Tataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2017. Diperoleh dari
http://digilib.unila.ac.id/24468/3/SKRIPSI.pdf. hlm 12-14. pada tanggal
05 Maret 2108.
Perdana, Dimas Dian.,Suryadi Budi Utomo, Sri yamtinah. (2014). Upaya
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Hidrokarbon Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tean
Achievement Division (STAD) danan media kartu soal pada siswa
kelas X semester genap SMA N 8 Surakarta Tahun Pelajaran
2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, Volume 3 No.1 Tahun 2014:76 .
Diperoleh dari
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/3285/pdf. pada
tanggal 05 Maret 2018.
106
Qurniawati, Annik, Sugiharto, dan Agung Nugroho Catur SAputro. (2103).
Efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe numbered together
(NHT) dengan media kartu pintar dan kartu soal terhadap prestasi
belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon kelas X semester genap
SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal
Pendidikan Kimia, Volume 2 No.3 Tahun 2013: 172. Diperoleh dari
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/2654/pdf. pada
tanggal 05 Maret 2018.
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD IT Nidaul Hikmah Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : IV/2
Materi Pokok : Data dan Pegukuran (data bentuk tabel)
Hari/tanggal : Senin/09 April 2018
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (2x35 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3. KI-3 : Memahami pengetahuan factual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. KI-4 : Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
3.11 Menjelaskan data diri dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk
tabel
109
4.11 Membaca data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan
dalam bentuk tabel.
Indikator
3.11.1 Mengidentifikasi data dalam bentuk tabel.
3.11.2 Menafsirkan dan menentukan data dalam bentuk tabel.
3.11.3 Menjelaskan data yang telah dalam bentuk tabel.
4.11.1 Membaca data dalam bentuk tabel
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati buku pelajaran dan mendengarkan penjelasan guru,
siswa mampu mengidentifikasi data dalam bentuk tabel dengan tepat.
2. Dengan media kartu soal dan diskusi, siswa mampu manafsirkan data
dalam bentuk tabel dan menentukan data terbesar dan terbesar dan
terkecil dalam bentuk tabel dengan tepat.
3. Setelah diskusi dengan media kartu soal, siswa mampu menjelaskan data
dalam bentuk tabel dengan tepat.
4. Setelah diskusi, siswa mampu membaca data dalam bentuk tabel.
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran data dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
f. Mengumpulkan data
Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan
fakta. Sumber dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang
ada. Data yang di dapat secara langsung dapat berupa hasil wawancara
dengan narasumber. Data juga dapat diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner atau angket. Data dari sumber yang sudahada, misalnya
laporan keuangan, data absensi, atau data hasil sensus penduduk yang
telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Contoh:
Saat pemilihan ketua kelas, setiap siswa mengisi nama calon ketua kelas
pilihan masing-masing padaselembar kertas. Setelah itu, kertas
dikumpulkan dan dilakukan perhitungan suara untuk setiapcalon ketua
110
kelas. Hasil perolehan suara ditulis di papan tulis dalambentuk tabel
untuk mempermudah mengetahui calon ketua kelas yang paling banyak
pilihannya.
Pemilihan ketua kelas
Nama Perolehan Suara
Adit IIII
Reka II
Syifa III
g. Menyajikan data dalam bentuk tabel
Data yang diperoleh melalui wawancara, pencatatan
langsung,pembagia lembar isian (kuesioner), atau sumber yang sudah
ada dapat disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Data
yang disajikan dalam bentuk tabel atau diagram dapat mempermudah
dalam membaca dan menafsirkan data tersebut.
Contoh:
Data nilai ulangan matematika 15 siswa adalah sebagai berikut.
7 6 8 8 7 9 6 9 8 7 6 7 8 7 7
Langkah-langkah menyajikan data tersebut ke dalam bentuk tabel adalah
sebagai berikut.
3) Hitunglah banyak setiap nilai ulangan pada data tersebut. Mulailah
dari nilai ulangan yang paling kecil secara berurutan sampai yang
terbesar.
Nilai 6 ada 3, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 6
ada 3 orang.
Nilai 7 ada 6, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 7
ada 6 orang.
Nilai 8 ada 4, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 8
ada 4 orang.
Nilai 9 ada 2, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 9
ada 2 orang.
111
4) Tuliskan data yang telah dikelompokkan tersebut ke dalam tabel
seperti berikut.
Nilai Banyak Siswa
6 3
7 6
8 4
9 2
Jumlah 15
h. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk tabel
Membaca data dalam bentuk tabel berarti menyebutkan informasi yang
hanya ditulis pada tabel tersebut. Menafsirkan data sedikit berbeda
dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk tabel, kita
harus mampu menemukan informasi lain mengenai data tersebut yang
tidak tertulis pada tabel. Informasi yang diperoleh dapat berupa data
paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi, selisih, atau jumlah.
3) Menentukan data dengan ukuran tertentu
Perhatikan contoh berikut!
Tabel ulangan matematika kelas 4
Nilai Banyak Siswa
6 3
7 6
8 4
9 2
Jumlah 15
Contoh data dengan ukuran tertentu yangdapat kita simpulkan dari
tabel di atas, yaitu sebagai berikut.
Siswa yang mendapat nilai 6 ada 3 orang
Siswa yang mendapat nilai 7 ada 6 orang
Siswa yang mendapat nilai lebih dari 7 ada 6 orang
4) Menentukan data terbesar dan terkecil
112
Lihatlah kembali tabel nilai ulangan matematika siswa di halaman
sebelumnya. Berdasarkan tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa:
Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 6.
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 9.
Nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah nilai 7, yaitu
sebanyak 6 siswa.
Nilai yang paling sedikit diperoleh siswaadalah nilai9, yaitu
sebanyak 2 siswa.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model :Student Team Achievement Division (STAD)
3. Metode : Metode ceramah, demonstrasi, Tanya jawab, diskusi,
penugasan.
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat
a. Kartu Soal
b. Papan tulis
c. Spidol
2. Bahan
a. Lembar kerja Siswa
b. Hasil Belajar Siswa\
3. Sumber Belajar
Buku siswa SD/ MI kelas IV, Penerbit: Erlangga, judul buku
ESPS/Erlangga Straight Point Series untuk SD/MI kelas IV, halaman
143-148.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
1) Guru membuka pelajaran dengan
salam “Assalamu’alaikum wr. Wb. “
10
Menit
113
2) Guru mengajak peserta didik berdo’a
bersama dipimpin oleh salah seorang
peserta didik dengan penuh khidmat.
3) Menanyakan kabar kepada peserta
didik
4) Mengabsen peserta didik
5) Guru memberikan motivasi kepada
siswa
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
1) Pada hari ini kita akan mempelajari
materi data dan pengukuran dalam
bentuk tabel.
c. Setelah mempelajari materi ini,
diharapkan peserta didik dapat
menafsirkan dan membuat data dalam
bentuk tabel serta dapat menenukan data
terbesar dan terkecil dari tabel.
d. Guru memberikan soal pertanyaan (pre
test) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum diberikan tindakan.
Inti
a. Guru menyuruh siswa untuk membuka
buku pelajaran. (halaman 144).
(mengamati) b. Guru mengajukan pertanyaan: (menanya)
Apakah ada yang tahu tentang
mengumpulkan data?
c. Siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapat mereka secara rinci.
(mengamati, mengasosiasi) d. Siswa mengamati cara menyajikan data
dalam bentuk tabel dan guru menjelaskan
dipapan tulis. (mengamati, melakukan)
e. Guru menjelaskan tentang membaca dan
menafsirkan data dalam bentuk tabel.
(melakukan, mengasosiasi) f. Guru membagi kelompok yang terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah dengan beranggotakan
5 orang.
g. Guru memberikan 2 lembar kartu untuk
setiap siswa yaitu kartu soal dan lembar
jawaban. (melakukan kegiatan kuis)
h. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan kartu soal dan jawaban
tersebut pada ketua kelompok.
(melakukan)
50
Menit
114
i. Siswa mengumpulkan kartu soal dan
memberikannya kepada kelompok lain.
(melakukan) j. Kelompok yang telah mendapat kartu soal
dari kelompok lain, langsung mengerjakan
soal dalam kartu tersebut secara
berkelompok. (melakukan)
k. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dengan perwakilan
kelompok(melakukan,mengkomunikasi
kan) l. Guru memberikan motivasi kepada pesera
didik.
m. Guru memberikan penguatan tentang
materi data pengukuran dalam bentuk
tabel. (mengkomunikasikan)
Penutup a. Guru memberikan umpan balik kepada
siswa mengenai materi yang sudah
dipelajari.
b. Guru membeikan soal pertanyaan (post
test) untuk mengetahuisejauh mana
mereka menguasai materi data
pengukuran dalam bentuk tabel.
c. Guru mmberikan motivasi kepada siswa
untuk bisa mempelajari materi yang telah
dipelajari disekolah.
d. Guru mengingatkan untuk mempelajari
kembali pelajaran yang telah diajari.
e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan membaca doa dan mengucapkan
salam.
10
menit
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Penilaian Sikap
1. Lembar Pengamatan Guru (Terlampir)
2. Lembar Observasi Siswa (Terlampir)
b. Penilaian Pengetahuan
1) Lembar Kartu Soal Diskusi Kelompok (Terlampir)
2) Lembar Soal Kerja Siswa (Terlampir)
3) Hasil Kerja Siswa (terlampir)
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD IT Nidaul Hikmah Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : IV/2
Materi Pokok : Data dan Pegukuran (Data tabel dalam
bentuk diagram batang)
Hari/tanggal : Jumat/13April 2018
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (2x35 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3. KI-3 : Memahami pengetahuan factual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. KI-4 : Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
3.12 Menjelaskan data diri dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk
diagram batang.
4.12 Membaca data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan
dalam bentuk diagram batang.
117
Indikator
3.12.1 Mengidentifikasi data dalam bentuk tabel.
3.12.2 Menjelaskan data tabel yang telah dalam bentuk diagram batang.
4.12.1 Membaca dan menafsirkan data tabel dalam bentuk diagram batang.
C. Tujuan Pembelajaran
5. Dengan mengamati buku pelajaran dan mendengarkan penjelasan guru,
siswa mampu mengidentifikasi data dalam bentuk diagram batang dengan
tepat.
6. Dengan media kartu soal dan diskusi, siswa mampu menjelaskan data
dalam bentuk diagram batang dengan tepat.
7. Setelah diskusi dengan media kartu soal, siswa mampu membaca dan
menafsirkan data dalam bentuk diagram batang dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran data dalam bentuk diagram batang, sebagai berikut:
a. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang
Diagram batang merupakan bentuk diagram yang menyajikan data
dalam bentuk batang-batang persegi atau persegi panjang dengan
lebar yang sama. Diagram batang data dibuat secara tegak atau
mendatar.
Contoh:
Perhatikan tabel banyak ikan di tambak milik pak Reza berikut!
Jenis Ikan Banyak (ekor)
Lele 550
Mujair 450
Bawal 350
Gurami 400
Langkah-langkah membuat diagram batang berdasarkan tabel tersebut
adalah sebagai berikut.
118
1) Tulislah nama jenis ikan pada sumbu mendatar dan banyak ikan
(ekor) pada sumbu tegak.
2) Buatlah batang pada setiap nama jenis ikan setinggi banyak ikan
pada tabel.
3) Pastikan jarak antara setiap data sama besar.
Data yang diberikan tidak selalu berbentuk tabel, tetapi dapat juga
dalam bentuk data acak. Jika data yang diberikan berupa dataacak,
susunlah data tersebut ke dalam bentuk tabel terlebih dahulu sebelum
menyajikannya dalam bentuk diagram batang. Perhatikan contoh
berikut!
Berikut databerat badan (dalam kg) dari beberapa siswa kelas 4.
35 37 38 37 36 39 35 37 35 38
37 39 36 35 37 35 38 38 37 36
Sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang!
Penyelesaian:
c) Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel terlebih dahulu.
0
100
200
300
400
500
600
Lele Mujair Bawal Gurami
b
a
n
y
a
k
ikan
Jenis Ikan
119
Berat Badan (Kg) Banyak Siswa
35 5
36 3
37 6
38 4
39 2
d) Buat diagram batang berdasarkan data pada tabel.
b. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk diagram batang
Membaca data dalam bentuk diagram berarti menyebutkan informasi
yang hanya ditulis pada diagram tersebut. Menafsirkan data sedikit
berbeda dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk
diagram, kita harus mampu menemukan informasi lain mengenai data
tersebut yang tidak tertulis pada diagram. Informasi yang diperoleh
dapat berupa data paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi,
selisih, atau jumlah.
0
1
2
3
4
5
6
7
35 36 37 38 39
Data Berat Badan Siswa Kelas 4
Berat Badan (Kg)
120
Berdasarkan diagram batang tersebut, dapat diketahui:
f) Banyak siswa kelas 1 adalah 40 orang.
g) Kelas yang jumlah siswanya terbanyak adalah kelas 3, yaitu
sebanyak 50 orang.
h) Kelas 2, 5, dan 6 mempunyai jumlah siswa yang sama banyak,
yaitu 45 orang.
i) Selisih jumlah siswa yang paling sedikit dan paling banyak
adalah 50-40= 10 orang.
j) Jumlah seluruh siswa di SD Merah Putih adalah
40+45+50+40+45+45= 265 orang.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Student Team Achievement Division (STAD)
3. Metode : Metode ceramah, demonstrasi, Tanya jawab, diskusi,
penugasan.
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat
a. Kartu Soal
0
10
20
30
40
50
60
1 2 3 4 5 6
Data Banyak Siswa di SD Merah Putih
Kelas
121
b. Papan tulis
c. Spidol
2. Bahan
a. Lembar kerja Siswa
b. Hasil Belajar Siswa
3. Sumber Belajar
Buku siswa SD/ MI kelas IV, Penerbit: Erlangga, judul buku
ESPS/Erlangga Straight Point Series untuk SD/MI kelas IV, halaman 149-
153.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
1) Guru membuka pelajaran dengan
salam “Assalamu’alaikum wr. Wb. “
2) Guru mengajak peserta didik berdo’a
bersama dipimpin oleh salah seorang
peserta didik dengan penuh khidmat.
3) Menanyakan kabar kepada peserta
didik
4) Mengabsen peserta didik
5) Guru memberikan motivasi kepada
siswa sebelum pembelajaran dimulai.
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan
jelas:
1) Pada hari ini kita akan mempelajari
materi data dan pengukuran dalam
bentuk diagram batang.
Diagram batang bisa dibuat dari data
bentuk acak atau data bentuk tabel.
c. Setelah mempelajari materi ini,
diharapkan peserta didik dapat
menafsirkan dan membuat data dalam
bentuk diagram batang.
d. Guru memberikan soal pertanyaan (pre
test) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum diberikan tindakan.
10 Menit
Inti
a. Guru menyuruh siswa untuk membuka
buku pelajaran. (halaman 149).
50 Menit
122
(mengamati) b. Guru melakukan apresiasi mengulas
materi yang disampaikan sebelumnya.
(melakukan, menanya) c. Siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapat mereka secara
rinci. (mengamati, mengasosiasi)
d. Siswa mengamati cara menyajikan
data/data tabel dalam bentuk diagram
batang dan guru menjelaskan dipapan
tulis. (mengamati, melakukan)
e. Guru menjelaskan tentang membaca dan
menafsirkan data dalam bentuk diagram
batang. (melakukan, mengasosiasi)
f. Guru membagi kelompok yang terdiri
dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah dengan
beranggotakan 5 orang. (Melakukan)
g. Guru memberikan 2 lembar kartu puntuk
setiap siswa yaitu kartu soal dan lembar
jawaban. (melakukan)
h. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan kartu soal dan jawaban
tersebut pada ketua kelompok.
(melakukan) i. Siswa mengumpulkan kartu soal dan
memberikannya kepada kelompok lain.
(melakukan) j. Kelompok yang telah mendapat kartu
soal dari kelompok lain, langsung
mengerjakan soal dalam kartu tersebut
secara berkelompok. (melakukan)
k. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok, setiap anggota ikut
serta dalam mempresentasikan di depan
kelas.
(melakukan,mengkomunikasikan). l. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik.
m. Guru memberikan penguatan tentang
materi data pengukuran dalam bentuk
diagram batang. (mengkomunikasikan)
Penutup a. Guru memberikan umpan balik kepada
siswa mengenai materi yang sudah
dipelajari.
b. Guru memberikan soal pertanyaan (post
c. 1
0
M
123
test) untuk mengetahui sejauh mana
mereka menguasai materi data
pengukuran dalam bentuk diagram
batang.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa
supaya bisa belajar dengan lebih giat lagi.
d. Guru mengingatkan untuk mempelajari
kembali pelajaran yang telah diajari.
e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan membaca doa dan mengucapkan
salam.
e
n
i
t
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Penilaian Sikap
1. Lembar Pengamatan Guru (Terlampir)
2. Lembar Observasi Siswa (Terlampir)
3. Penilaian Pengetahuan
1. Lembar Kartu Soal Diskusi Kelompok (Terlampir)
2. Lembar Soal Kerja Siswa (Terlampir)
3. Hasil Kerja Siswa (terlampir)
124
Nama :
Kelas :
SOAL POST TEST SIKLUS I
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
Perhatikan tabel data jenis pekerjaan orang tua siswa kelas 4, berikut untuk
menjawab soal nomor 1- 5!
Jenis Pekerjaan Orang Tua Banyak Siswa
Pegawai negeri 4
Pegawai swasta 5
Pedagang 15
Petani 12
Wiraswasata 7
1. Berapa banyak siswa yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai
negeri?
a. 5 orang
b. 4 orang
c. 6 orang
d. 7 orang
2. Jenis pekerjaan apa yang paling banyak dilakukan oleh orang tua siswa
kelas 4?
a. Petani
b. Pegawai Negeri
c. Pedagang
d. Wiraswasta
3. Berapa banyak siswa yang orang tuanya memiliki selain wiraswasta?
a. 32 orang
b. 34 orang
c. 35 orang
d. 36 orang
4. Berapa selisih banyak siswa yang orang tuanya bekerja sebagai petani
dan pedagang?
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang
5. Berapa jumlah seluruh siswa kelas 4 tersebut?
a. 43 orang
b. 32 orang
c. 23 orang
d. 18 orang
125
Perhatikan tabel berikut untuk menjawab soal nomor 6 - 10!
Berikut adalah data luas wilayah setiap provinsi di pulau Sumatera.
Provinsi Luas Wilayah (km2)
Sumatera Utara 72.981,23
Sumatera Selatan 91.592,43
Sumatera Barat 42.297,30
Riau 88.672,67
Jambi 53.435,72
Aceh 58.375,63
Lampung 35.587
Bengkulu 19.788,70
Kepulauan Bangka Belitung 18.725,14
Kepulauan Riau 8.201,72
6. Provinsi apakah yang wilayahnya paling luas?
a. Sumatera Barat
b. Sumatera Selatan
c. Riau
d. Jambi
7. Provinsi apakah yang wilayahnya paling kecil?
a. Aceh
b. Jambi
c. Kepulauan Riau
d. Bengkulu
8. Berapa luas seluruh wilayah Pulau Sumatera?
a. 489.657,54 km2
b. 118.900,44 km2
c. 398.900,76 km2
d. 489.657,50 km2
9. Tentukan selisih luas wilayah paling luas dan paling kecil!
a. 83.390,70 km2
b. 83.390,71 km2
c. 83.390.65 km2
d. 23.400,71 km2
10. Urutkan provinsi dari yang wilayahnya paling luas!
a. Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Sumatera Barat,
Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau.
b. Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Riau, Sumatera Utara,
Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu , Kepulauan Riau.
c. Sumatera Selatan, Riau, Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Lampung,
Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Utara, Kepulauan Riau.
126
d. Kepulauan Riau , Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi,
Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung.
Kunci Jawaban:
1. B. 4 orang
2. C. pedagang
3. D. 36 orang
4. C. 3 orang
5. A. 43 orang
6. B. Sumatera Selatan
7. C. Kepulauan Riau
8. A. 489.657,54 Km2
9. B. 83.390,71 Km2
10. A. Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Sumatera Barat,
Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau.
127
Nama :
Kelas :
SOAL POST TEST SIKLUS II
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!
Perhatikan diagram batang dibawah ini untuk menjawab soal nomor 1-3!
Dini mendata banyak saudara kandung dari teman-teman sekelasnya. Hasil yang diperoleh
disajikan dalam diagram dibawah ini:
1. Banyak siswa yang mempunyai saudara kandung 4 orang adalah....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
2. Teman-teman sekelas Dini yang paling banyak adalah yang mempunyai saudara sama
dengan ...
A. 0
B. 1
C. 3
D. 4
3. Banyak teman-teman Dini sekelas sama dengan ....
A. 33
B. 34
C. 35
D. 36
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0 1 2 3 4 5
ban
yak
sisw
a
banyak saudara kandung
128
Perhatikan Diagram berikut untuk menjawab soal nomor 4-6!
4. Jumlah seluruh siswa kelas 4 adalah...
A. 50
B. 51
C. 52
D. 55
5. Sebanyak 15 orang siswa pekerjaan orang tuanya adalah...
A. pns
B. pedagang
C. karyawan swasta
D. dokter
6. Selisih banyak jenis pekerjaan orang tua siswa yang paling banyak dan paling sedikit
adalah....
A. 8 orang
B. 10 orang
C. 5 orang
D. 4 orang
7. Perhatikan data hasil panen jagung di Desa Makmur pada tabel berikut!
Tahun Hasil Panen (ton)
2013 12
2014 10
2015 15
2016 13
2017 8
Diagram batang yang tepat sesuai data pada tabel diatas adalah….
02468
1012141618
PNS PEDAGANG KARYAWANSWASTA
DOKTER
ban
yak
sisw
a
PEKERJAAN
data pekerjaan orang tua siswa kelas IV
129
a.
b.
c.
02468
10121416
2013 2014 2015 2016 2017
has
il p
ane
n (
ton
)
Tahun
Data hasil panen jagung di desa makmur
02468
10121416
2013 2014 2015 2016 2017
Has
il P
An
en (
ton
)
Tahun
Data Hasil Panen Jagung di Desa Makmur
02468
10121416
2013 2014 2015 2016 2017
Has
il P
anen
(to
n)
Tahun
Data Hasil Panen di Desa Makmur
130
d.
Perhatikan diagram batang berikut untuk menjawab soal nomor 8-10!
8.. Sebanyak 35 orang siswa gemar….
a. membaca
b. menyanyi
c. menggambar
d. menulis cerita
9. Selisih banyak siswa yang gemar membaca dan menulis cerita adalah….
a. 25 orang
b. 20 orang
c. 15 orang
d. 10 orang
10. Jumlah seluruh siswa tersebut adalah….
a. 175 orang
b. 180 orang
c. 185 orang
d. 195 orang
02468
10121416
2013 2014 2015 2016 2017
Has
il P
anen
(to
n)
Tahun
Data Hasil Panen Jagung di Desa Makmur
0
10
20
30
40
50
60
Membaca Menyanyi Menggambar Olahraga Menulis Cerita
Ban
yak
Sisw
a
Kegemaran
Data Kegemaran Siswa SD Bangsa
131
02468
10121416
2013 2014 2015 2016 2017
Has
il P
anen
(to
n)
Tahun
Data Hasil Panen di Desa Makmur
Kunci Jawaban
1. B. 2
2. B.1
3. C.35
4. B.51
5. B.pedagang
6. A.8 orang
7. C.
8. B. menyanyi
9. B. 20 orang
10. D.195orang
132
Nilai Hasil Kelompok
Siklus I
Kelas/Semester : IV/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Data dan Pengukuran (data dalam bentuk tabel)
Tanggal : 09 April 2018
No
Kelompok Anggota Kelompok Nilai
1. Kelompok I Khayla Mirza
80
Roal Amri Fauziah
Nayla Alya Shafa Aqila
Neisya Nur Aini
Aradita Canasca
2. Kelompok II Ghifary Narendra firdaus
100
Fariq Yasfa Az Zaka
Abdullah Reihan Saputra S
Mithat Madany
M. Faruq Dawaa Nugraha
3. Kelompok III Meta Kirani Aisha
90
Zahra Intan Ayu Dia Sari
Zaina Audry Khalila
Naila Nurfadlilah R
Neza Aqila
4. Kelompok IV Akmal Rasyad Amru
60
Arva Putra Raiissa
Haqi Janu Prasetya
Muhammad Fariz Nur D
Muhammad Ziyad Ammaru
5. Kelompok V Elvaretta Raditya Selena
80
Ifin Habibah Zulaykha
Qothrun Nada Muna Abida
Sri Arnett Nurrosyiddien W
Sifa Satria Raharja
133
Nilai Hasil Kelompok
Siklus II
Kelas/Semester : IV/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Data dan Pengukuran (data dalam bentuk diagram batang)
Tanggal : 13 April 2018
No
Kelompok Anggota Kelompok Nilai
1. Kelompok I Ghifary Narendra firdaus
100
Muhammad Fariz Nur D
Akmal Rasyad Amru
Muhammad Ziyad Ammaru
Aradita Canasca
2. Kelompok II Zahra Intan Ayu Dia Sari
100
Naila Nurfadlilah R
Meta Kirani Aisha
Zaina Audry Khalila
Arva Putra Raiissa
3. Kelompok III Nayla Alya Shafa Aqila
90 Elvaretta Raditya Selena
Qothrun Nada Muna Abida
Sri Arnett Nurrosyiddien W
Syifa Satria Raharja
80
4. Kelompok IV Fariq Yasfa Az Zaka
Abdullah Reihan Saputra S
Mithat Madany
M. Faruq Dawaa Nugraha
Fariq Yasfa Az Zaka
5. Kelompok V Khayla Mirza
60
Roal Amri Fauziah
Neisya Nur Aini
Neza Aqila
Haqi Janu Prasetya
142
FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
Siklus 1
Guru melakukan apersepsi sebelum
pembelajaran
Guru menjelaskan materi data dan
pengukuran data dalam bentuk tabel
Menjelaskan media kartu soal pada
pembelajaran dan membagi
kelompok.
Ketua kelompok memilih kartu soal
untuk dikerjakan didalam kelompok.
143
Kerja kelompok dengan
melaksanakan model pembelajaran
STAD
Kerja kelompok dengan
melaksanakan model pembelajaran
STAD dan media kartu soal materi
data dan pengukuran data dalam
bentuk tabel.
Siswa sedang mengerjakan pos test
untuk mengetahui kemampuan siswa
Pemberian reward kepada kelompok
yang memiliki jumlah skor paling
tinggi
144
Siklus 2
Guru melakukan apersepsi sebelum
pembelajaran
Guru menjelaskan materi data dan
pengukuran data dalam bentuk
diagram batang
Kerja kelompok dengan
melaksanakan model pembelajaran
STAD dan media kartu soal materi
data dan pengukuran data dalam
bentuk diagram batang.
Presentasi kelas materi data dan
pengukuran dalam bentuk diagram
batang
145
Siswa sedang mengerjakan pos test
untuk mengetahui kemampuan siswa
Pemberian reward kepada kelompok
yang memiliki jumlah skor paling
tinggi
Foto bersama Kepala Sekolah SD IT
Nidaul Hikmah Ibu Khikayah, S.Pd.I
Papan nama SDIT Nidaul Hikmah
Kota Salatiga