peningkatan hasil belajar menggunakan metode … fileinkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN
INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS
SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN
MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Geografi
Diajukan Oleh:
Trian Muhammad
NIM. A 610110058
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN
INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA
NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN
MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Trian Muhammad A 610110058.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki judul “peningkatan hasil belajar menggunakan metode
pembelajaraan inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 dan
kelas XI IPS II SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan
mendeskripsikan kualitas Lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan”. Penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui penggunaan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa
kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS II SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar
kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan
berwawasan lingkungan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan pendekatan penelitian yang sesuai adalah eksperimen. Dalam
penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen kelas XI IPS I dan
kelompok eksperimen kelas XI IPS II. Untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber dan metode sedangkan analisis data dengan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pre test antara kelompok
eksperimen kelas XI IPS I nilai rata-rata 74,03 sedangkan pada kelas XI IPS II
menunjukkan rata-rata 75,07 sehingga kelas XI IPS II lebih baik dibandingkan kelas
XI IPS I sedangkan hasil belajar siswa pada post test pembelajaran menunjukkan
bahwa pada kelas XI IPS I rata-rata 76,38 sedangkan kelas XI IPS II dengan rata-rata
76,17. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran metode inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar geografi pada kompetensi dasar
kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan
berwawasan lingkungan.
Kata kunci : metode pembelajaran, inkuiri terbimbing, geografi
2
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN
INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1
SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN
MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Trian Muhammad, Drs. Suharjo, M.Si
Geography Education Study Program, the Faculty of Education,
University of Muhammadiyah Surakarta, 2016.
ABSTRACT
Train Muhammad/ A 610110058. The Effectiveness of Guided Inquiry Learning
Method Usage toward Learning Outcomes in Student XI IPS Class of SMA Negeri 1
Slogohimo On Basic Competence Ability Describing Environmental Quality And
Environmental Development. Faculty of Teacher Training and Education. University
of Muhammadiyah Surakarta, July, 2016.
This study has title "the effectiveness of guided inquiry learning method
usage toward learning outcomes in student XI IPS class of SMA Negeri 1 Slogohimo
on basic competence ability describing environmental quality and environmental
development". The objective of this study was to know that by using guided inquiry
learning methods to improve learning outcomes of students geography XI IPS class
of SMAN 1 Slogohimo on the basic competence ability to describe the quality of the
environment and sustainable development.
Pre Experimental Design was used in this study and the type of study design
was one-group pretest-posttest design. This study uses only one group or class
without comparing with another class in trying out the variable. In this design there is
a pretest, before being treated and ends with posttest.
Results obtained from this data analysis is hypothesis testing using t test
obtained significant value is 0,000 which means that t> t table so Ho rejected and Ha
accepted. It can be concluded that the use of guided inquiry learning methods
effectively to improve student learning outcomes in XI IPS class of SMA Negeri 1
Slogohimo on basic competence the ability to describe the quality of the environment
and sustainable development.
Keywords: teaching methods, guided inquiry, geography
3
Pendahuluan
Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran geografi di SMA kelas XI
adalah kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan
berwawasan lingkungan. Indikator pada pokok bahasan ini terdiri dari
mengidentifikasi kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria tertentu (biofisik,
sosial ekonomi, budaya), menganalisis keterbatasan ekologis dalam pembangunan
dan upaya mengatasinya, memberi contoh jaringan interaksi unsur-unsur
lingkungan (sosiobiofisikal), mengidentifikasi wilayah yang dikonservasi,
menyajikan informasi tentang persebaran wilayah konservasi.
Geografi merupakan ilmu yang menggunakan pendekatan holistik melalui
kajian keruangan, kewilayahan, ekologi dan sistem, serta historis untuk
mendeskripsikan dan menganalisis struktur pola, fungsi dan proses interelasi,
interaksi, interdependensi dan hubungan timbal balik dari serangkaian gejala.
Untuk mengetahui hasil belajar geografi tersebut seorang siswa perlu diadakan
kegiatan penilaian dengan menggunakan evaluasi atau tes. Menurut Sudjana
(2005: 22), “Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejuahmana
tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak”. Penilaian berfungsi sebagai
alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.
Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan, salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran yang
kurang sesuai dengan kondisi siswa maupun materi pelajaran sehingga materi
yang diajarakan menjadi verbal/hafalan. Pendidikan dan pengajaran Geografi
menyajikan materi-materi pokok mengenai keterkaitan kehidupan manusia dengan
alam lingkungannya, masalah-masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir,
gempa, erosi, kelaparan, pengangguran, kemiskinan dan lain sebagainya.
(Sumaatmadja, 2001: 63).
Pembelajaran geografi memiliki peran penting dalam membekali peserta
didik terhadap pemahaman karakteristik berbagai wilayah (lokasi), proses-proses
perubahan yang terjadi di lingkungan alam maupun sosial, rasa cinta tanah air,
pemahaman mengenai isu-isu lingkungan, keterkaitan antara manusia dengan
4
lingkungannya dan lain-lain. Menurut Muhammad Enoh (2003: 20)
“Permasalahannya terletak pada pengampu mata pelajaran geografi yakni
penguasaan mereka terhadap materi yang diajarkan. Metode dan media
pembelajaran geografi yang rendah”, akibatnya pembelajaran geografi dianggap
tidak menarik dan membosankan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka
permasalahan dapat dirumuskan adalah: “Apakah dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa
Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan?
Tujuan Penelitian
Sesuai perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan
kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.
Metode Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1
Slogohimo, kelas XI IPS 1 pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan secara bertahap dimulai pada Bulan Desember
2015 sampai dengan Bulan Februari 2016.
Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif
deskriptif. Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu data-data yang diperoleh
dianalisis dengan rumus-rumus statistik untuk memperoleh kesimpulan. Dalam
penelitian ini penulis mengetahui suatu sampel yang akan diteliti kemudian
menentukan sampel mana yang paling baik. Pendekatan penelitian yang sesuai
5
adalah eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen kelas XI IPS I dan kelompok eksperimen kelas XI IPS II. Masing-
masing kelompok diberi perlakuan dan proses pembelajaran yang sama yaitu
metode inkuiri terbimbing.
Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Langkah pembuatan Rencana Pembelajaran
Langkah ini adalah persiapan peneliti dalam membuat pokok-pokok
materi pelajaran yang akan disampaikan dalam pertemuan di kelas sesuai
dengan kurikulum. Kompetensi dasar yang diberikan yaitu kemampuan
mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan
lingkungan. Pada tahap ini peneliti membuat perangkat pembelajaran yaitu
Silabus, RPP, Materi bahan ajar dan soal-soal.
2. Pelaksanaan Pre-Test
Peneliti melaksanakan pretest sebagai gambaran untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan siswa dari materi yang akan disampaikan. Soal
yang diberikan kepada siswa berjumlah 25 butir soal dengan tipe soal
pilihan ganda.
3. Langkah persiapan kelas
Langkah ini peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pembelajaran serta mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti
prosedur menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
4. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan materi sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan melaksanakan penggunaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
5. Pelaksanaan Post-Test
Pada tahap sesudah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing selesai, selanjutnya perlu kegiatan evaluasi
sebagai tindak lanjut dari penggunaan model pembelajaran tersebut dan
6
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah peneliti
menyampaikan materi pembelajaran.
Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Metode Dokumen
Metode ini digunakan untuk mencari data dokumen tentang jumlah
siswa dan sejauh mana nilai ulangan harian terendah dengan nilai KKM.
2. Metode Observasi
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data pada saat proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu menilai aspek afektif dan
aspek psikomotorik siswa pada kelas eksperimen.
3. Metode Tes
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang di teliti (Arikunto, 2010:266). Soal Pre-test dan
Post-test yang diberikan kelas treatment terdapat 25 butir soal dengan tipe
soal pilihan ganda.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu
metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang
dicapai peserta didik juga untuk memperoleh respon peserta didik terhadap
kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan
analisis data kualitatif yang bersumber dari penilaian latihan dan tes dengan
mencari nilai rata-rata hasil pre test maupun pos test.
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata-rata nilai tes dapat dirumuskan:
N
fXM
Dengan :
M = Mean atau nilai rata-rata
7
Σ fX = Jumlah semua nilai peserta didik
N = Jumlah peserta didik
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi Proses Pembelajaraan
Sebelum melakukan pembelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan soal
pre test terlebih dahulu untuk mengetahui pengetahuan awal siswa materi
kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan
pembangunan berwawasan lingkungan pada kelas XI IPS I dan II dengan
menerapkan strategi inkuiri terbimbing.
2. Deskripsi Data Penelitian
a. Data Kemampuan Awal Siswa (pre test)
Deskripsi data kemampuan awal siswa kelompok eksperimen pada kelas
XI IPS I dapat disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen.
Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)
65-67 66 9 30
68-70 69 4 13,33
71-73 72 1 3,33
74-76 75 3 10
77-79 78 2 6,66
80-82 81 5 16,66
83-85 84 6 20
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil Analisis
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah
pada interval 65 – 67 dengan frekuensi 9 siswa. Nilai ini juga menunjukkan rata-
rata di kelas eksperimen sebesar 74,03.
Distribusi frekuensi keadaan awal pada kelompok eksperimen kelas XI IPS
II disajikan pada tabel 4.2 di bawah ini:
8
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Keadaan Awal Kelas XI IPS 2 Eksperimen
Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)
65-68 66.5 5 17,85
69-72 70.5 3 10,71
73-76 74.5 12 42,85
77-80 78.5 2 7,14
81-84 82.5 1 3,57
85-88 86.5 1 3,57
89-92 90.5 4 14,28
Jumlah 28 100
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah
pada interval kelas 73 - 80 dengan frekuensi 12 siswa. Nilai ini juga menunjukkan
rata-rata di kelompok eksperimen pada kelas XI IPS II adalah 75,07.
Hasil pre test antara kelompok eksperimen kelas XI IPS I dan kelas XI IPS
II menunjukkan bahwa rata-rata kelas XI IPS II lebih baik dibandingkan kelas XI
IPS I.
3. Data Post Tes Hasil Belajar Siswa
Data post test hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis pada materi
pokok kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup
dan pembangunan berwawasan lingkungan. Deskripsi post test hasil belajar siswa
kognitif dapat disajikan pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Post Test Hasil Belajar Siswa pada Kelas XI IPS I
Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)
65-70 6,75 4
13,33
71-76 7,35 11
36,66
77-82 7,95 2
6,66
83-88 8,55 6
20
89-94 9,15 7
23,33
Jumlah 30 100
Sumber: Data Hasil Analisis
9
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah
pada interval 71 – 76 dengan frekuensi 11 siswa. Nilai ini juga menunjukkan rata-
rata di kelas XI IPS I sebesar 76,38.
Deskripsi data kemampuan awal siswa kelompok eksperimen pada kelas
XI IPS II dapat disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Post Test Hasil Belajar Siswa kelas XI IPS II
Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)
65-70 6,75 4
14,28
71-76 7,35 14
50
77-82 7,95 6
21,42
83-88 8,55 1
3,57
89-94 9,15 3
10,71
Jumlah 28 100
Sumber: Data Hasil Analisis
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah
pada interval 71 – 76 dengan frekuensi 14 siswa. Nilai ini juga menunjukkan rata-
rata di kelas eksperimen sebesar 76,17.
Hasil belajar siswa pada post test pembelajaran menunjukkan bahwa pada
kelas XI IPS I menunjukkan rata-rata lebih baik daripada kelas XI IPS II. Hal ini
disebabkan karena saat pembelajaran berlangsung pada kelas XI IPS I lebih aktif
dalam diskusi kelompok maupun keseriusan dalam mengikuti pembelajaran.
Pembahasan Hasil Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
Geografi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar
kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan
berwawasan lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen hasil
belajar geografi pada saat pre test kelas XI IPS I menunjukkan nilai rata-rata
74,03 dan setelah pembelajaran berlangsung pada post test nilai hasil belajar siswa
10
meningkat dengan rata-rata 76,38. Pembelajaran inkuiri terbimbing berdampak
positif terhadap peningkatan nilai rata-rata siswa. Hasil penelitian pada kelas XI
IPS II pada saat pre test menunjukkan nilai rata-rata 75,07 dan pada post test
pembelajaran nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 76,17. Berdasarkan hal
tersebut, maka pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
geografi pada kelas XI IPS I maupun kelas XI IPS II.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawati
(2008) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
dengan judul penelitiannya ”Studi Perbandingan Antara Penggunaan Metode
Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Geografi
Siswa pada Materi Pokok Interaksi Spasial Desa-Kota (Eksperimen Siswa Kelas
XII IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri dan metode diskusi yang ditunjukkan dengan thitung = 2,586 >
ttabel = 1,662 ( = 0,05), (2) metode pembelajaran inkuiri lebih efektif dari pada
metode diskusi yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelompok eksperimen
sebesar 7,73 lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 7,19.
Penelitian yang sama pada penelitian Tukidi (2011) terdapat pada
journal.unnes.ac.id › Home › Vol 8, No 2 (2011) dengan judul penelitiannya
“Pendekatan Inkuiri dalam Pembaharuan Pembelajaran IPS bidang Studi Geografi
di Sekolah”. Untuk membekali para siswa agar memiliki kemampuan
memecahkan masalah-masalah pribadi maupun sosial, maka dalam pembelajaran
IPS bidang studi geografi perlu menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
memberikan kemampuan memecahkan masalah kepada para siswa secara
individual. Pendekatan inkuiri adalah salah satu cara untuk mengembangkan
kemampuan berfikir dan mengatasi masalah kebosanan siswa dalam belajar di
kelas karena proses belajar lebih berpusat kepada kebutuhan siswa
(studentcentered instruction) daripada kepada guru (teacher-centered instruction).
Pendekatan ini memiliki keunggulan terutama untuk mengembangkan
kemampuan berfikir maupun pengetahuan, sikap dan nilai peserta didik
disbanding dengan pendekatan klasikal atau tradisional.
11
Materi kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas
lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan apabila disajikan
dengan metode ceramah saja tampaknya kurang menarik. Oleh karena itu,
diperlukan teknik pembelajaraan yang menyenangkan dan dapat melibatkan siswa
lebih aktif. Salah satu metode pembelajaraan yang dapat diajukan sebagai
alternatif untuk mengaktifkan siswa adalah dengan metode pembelajaraan inkuiri
terbimbing, dalam penelitian ini adalah metode inkuiri terbimbing juga disertai
dengan metode diskusi karena kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan
kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan dapat
disajikan dan dibahas dalam suatu kelompok kecil. Hasil yang didaptkan dengan
model pembelajaran tersebut adalah siswa bersemangat dan setiap siswa dalam
kelomoknya ingin menampilkan hasil terbaiknya.
Adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pada masing-masing siswa
pada dasarnya adalah karena karakteristik dari masing-masing metode. Dalam
pelaksanaaan metode inkuiri terbimbing, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil yang heterogen. Dalam kelompok ini, siswa bersama kelompoknya
mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan
serta berusaha menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari sehingga tidak
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Penemuan ini dilakukan dengan cara
penyelidikan sendiri oleh siswa bersama kelompoknya di lapangan. Pada
prinsipnya lingkungan sekolah sendiri sudah cukup sebagai bahan untuk
pengamatan langsung.
Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasannya, maka dapat dibuat
kesimpulan penelitian bahwa metode pembelajaraan inkuiri terbimbing efektif
untuk meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas
lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Irawati. 2008. Studi Perbandingan Antara Penggunaan Metode Pembelajaran
Inkuiri dengan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa
pada Materi Pokok Interaksi Spasial Desa-Kota (Eksperimen Siswa Kelas
XII IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo)”. Skripsi. UNS. Surakarta.
Tukidi. 2011. Pendekatan Inkuiri dalam Pembaharuan Pembelajaran IPS bidang
Studi Geografi di Sekolah Journal.unnes.ac.id › Home › Vol 8, No 2 tahun
2011.
Mochamad Enoh. 2003. Pelajaran Geografi Pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jurnal Ilmu Pendidikan. 1, 16-23.
Nana Sudjana dan Daeng Arifin. 1988. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru.
Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Sumaatmaja. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.