peningkatan hasil belajar ski materi khulafaur...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI KHULAFAUR
RASYIDIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUESTION
STUDENT HAVE PADA SISWA KELAS VII F MTs N 05 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
LINA WIDIYATI
NIM 23010-15-0051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI KHULAFAUR
RASYIDIN MNGGUNAKAN METODE QUESTION STUDENT
HAVE PADA SISWA KELAS VII F MTs N 05 BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LINA WIDIYATI
NIM 23010-15-0051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
فان مع العسر يسرا
Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan
(Q.S. Al-Insyirah: 5)
هللا نفسا اال و سعها اليكلف
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya
(Q.S. Al-Baqarah: 286)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku tercinta, bapak Harsito yang selalu mendidik,
mendampingi dan mendukung dalam setiap proses belajar di kehidupan
yang saya jalani, dan ibu Sugiyem yang selalu menyayangi dan
mendoakan putra putrinya, serta adikku Diyah Nurul Utami yang saya
sayangi.
2. Keluarga besar bapak Supoyo yang selalu memberi dukungan dan
motivasi, yang selalu ada ketika dibutuhkan, membantu ketika ada
kekurangan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku dosen pembimbing yang dengan
tulus hati mengarahkan sampai selesainya penulisan skripsi ini.
4. Bapak Mufiq, S. Ag, M, Phil.selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu memberi arahan dan nasihat selama menempuh perkuliahan.
5. Kepada semua sahabatku yang selalu mendukung dan saling
memotivasi satu sama lain, khususnya sahabat terbaikku Ika Triyanti,
sebagai teman berjuang, teman yang selalu ada juga sebagai motivator
serta pengarah untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh sahabat B On Vacation yang menjadi wadah silaturahmi
sekaligus teman berjuang dalam kehidupan, tempat berbagi pengalaman
dan pengetahuan yang akan dibutuhkan baik sekarang atau di masa yang
akan datang.
ix
7. Kepada seluruh Bolo FKMB (Forum Komunikasi Mahasiswa Boyolali)
yang selalu mensupport dan mendoakan kebaikan serta menjadi
motivator untuk terus belajar.
8. Kepada teman-teman PPL SMK Muhammadiyah Salatiga dan KKN
Desa Bandung yang selalu mendorong untuk segera meyelesaikan
skripsi ini.
9. Kepada seluruh sahabat di IAIN Salatiga terutama teman-teman dari
jurusan PAI tahun 2015, khususnya kepada Umi Hidayatul Khasanah
yang telah menjadi teman berjuang untuk menyelesaikan penelitian.
10. Kepada teman-teman dan keluarga keduaku Erika Khusnul Nurdiyanti,
Yustita Amalia, Afifah Nuri Nudhar, Oki Wariati, Faizzah, Nabila
Fauziah, Nida Ilmi, Erlina Rahmawati sebagai teman seperjuangan yang
memotivasiku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada calon imam yang akan menjadi pendamping hidupku, yang
suatu saat akan dipertemukan oleh Allah SWT.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Khulafaur Rasyidin
Melalui Metode Question Student Have Pada Siswa Kelas VII F MTsN 05
Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019”. Shalawat serta salam tak lupa penulis
sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw, beserta keluarganya dan
para sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin. M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur. M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam (PAI)
4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
6. Bapak Drs. H. Dwikur Innama, M. Pd. selaku kepala sekolah MTs
Negeri 05 Boyolali
xi
xii
ABSTRAKS
Widiyati, Lina. 2019. Peningkatan Hasil belajar SKI Materi Khulafaur
Rasyidin
Menggunakan Metode Question Student Have Pada Siswa Kelas VII
F MTs N 05 Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M. Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam, Question Student
Have.
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar SKI
pada siswa kelas VII F MTs N 05 Boyolali tahun pelajaran 2018/2019 yang
dilatar belakangi karena kurangnya variasi mengajar yaitu hanya
menggunakan ceramah sehingga kemampuan untuk mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal masih kurang. Rumusan masalah ini adalah apakah
metode Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar SKI materi
Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VII F MTs N 05 Boyolali tahun
pelajaran 2018/2019?
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas VII F MTs N 05 Boyolali tahun pelajaran
2018/2019. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah 34
siswa yang terdiri atas 6 siswa dan 28 siswi. Instrumen penelitian meliputi
RPP, bahan ajar, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes
evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
dokumentasi, dan tes.
Berdasarkan hasil penelitian di MTs N 05 Boyolali tahun 2019
metode Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar SKI Materi
Khulafaur Rasyidin. Hal ini dibuktikan dari persentase hasil belajar yang
meningkat dari Pra Siklus, Siklus I sampai Siklus II. Pada pra siklus siswa
yang tuntas 19 (55,89%) siswa dan yang belum tuntas 15 (44,11%) siswa
dengan nilai rata-rata 64,65. Pada siklus I siswa yang belajar tuntas ada 27
(79, 41%) siswa dan yang belum tuntas 7 (20,59%) siswa dengan nilai rata-
rata 76,68. Kemudian siklus II terdapat 31 (91,18%) siswa yang tuntas, dan
3 (8,82%) siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 85,83.
Berdasarkan data tersebut, hasil belajar siswa kelas VII F MTsN 05
Boyolali sebelum penelitian 44,12% setelah dilakukan penelitian mengalami
peningkatan siklus I 79,41% dan siklus II 91,17%. Jadi Peningkatan yang
diperoleh pra siklus ke siklus I adalah 35,29% kemudian siklus I ke siklus II
adalah 11,76%.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. vi
MOTTO .................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
ABSTRAKSI .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5
xiv
E. Hipotesis Tindakan dan keberhasilan ............................................. 7
F. Metode Penelitian ........................................................................... 8
G. Rancangan Penelitian ....................................................................... 8
H. Subjek Penelitian ............................................................................ 9
1. Langkah-langkah Penelitian .................................................... 10
2. Tekhnik Pengumpulan Data .................................................... 13
3. Instrumen Penelitian ................................................................ 15
4. Analisis Data ............................................................................ 19
I. Sistematika Penulisan .................................................................... 21
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar ..................................................................... 24
2. Tujuan Belajar ............................................................................ 25
3. Pengertian Hasil Belajar ............................................................ 26
4. Bentuk-bentuk Hasil Belajar ...................................................... 28
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 29
B. Metode Question Student Have
1. Pengertian Question Student Have............................................ 33
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Question Student Have .... 33
3. Langkah-langkah Metode Question Student Have ................... 34
C. Mata Pelajaran SKI
1. Pengertian Pelajaran SKI ............................................................ 36
2. Tujuan dan Fungsi ....................................................................... 37
xv
3. Ruang Lingkup ........................................................................... 38
D. Materi Khulafaur Rasyidin ............................................................. 39
E. Kajian Pustaka .................................................................................. 50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah............................................................................. 53
2. Visi dan Misi .............................................................................. 53
3. Keadaan Guru dan Karyawan .................................................... 54
4. Waktu Penelitian ......................................................................... 56
5. Data Siswa MTs N 05 Boyolali ................................................. 56
6. Keadaan Siswa ............................................................................ 56
B. Deskripsi Penelitian Siklus I
1. Tahap Perencanaan ................................................................... 58
2. Tahap Pelaksanaan ..................................................................... 59
3. Tahap Observasi ....................................................................... 61
4. Tahap Refleksi .......................................................................... 61
C. Deskripsi Penelitian Siklus II
1. Tahap Perencanaan ................................................................... 62
2. Tahap Pelaksanaan .................................................................... 62
3. Tahap Observasi ....................................................................... 64
4. Tahap Refleksi .......................................................................... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ...................................................................... 66
xvi
B. Pembahasan .................................................................................. 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 91
B. Saran ............................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pedoman Pengamatan Guru ....................................................... 17
Tabel 1.2. Pedoman Pengamatan Peserta Didik ......................................... 18
Tabel 1.3. Rentan Nilai Ketuntasan ............................................................ 21
Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan MTsN 05 Boyolali ....................... 54
Tabel 3.2. Daftar Jumlah Siswa MTsN 05 Boyolali .................................. 56
Tabel 3.3. Daftar Siswa Kelas VII F V MTsN 05 Boyolali ..................... 57
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ...................................... 66
Tabel 4.2. Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus ..................................... 69
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................... 70
Tabel 4.4. Data Perolehan Nilai KKM Siklus I ........................................ 72
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru Siklus I .................................................. 73
Tabel 4.6 Pengamatan Peserta Didik Siklus I ............................................. 75
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II ............................................ 77
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II ......................................... 80
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II ............................................... 80
Tabel 4.10 Data Pengamatan Peserta Didik Siklus II ................................ 82
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II . 84
Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Yang Mencapai Nilai KKM ..................... 86
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus PTK ........................................................ 10
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus ........................... 69
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I ............................... 73
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II ............................ 81
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus ........... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik, membina,
mengendalikan, mengawasi, mempengaruhi dan mentramisikan ilmu
pengetahuan yang dilaksanakan oleh para pendidik dan anak didik
untuk membebaskan kebodohan, meningkatkan pengetahuan, dan
membentuk kepribadian yang lebih baik dan bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari (Sudarto, 2016: 48). Dalam pendidikan
terdapat beberapa unsur, salah satunya adalah Pendidikan Agama
Islam yang memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia.
Materi dalam Pendidikan Agama Islam merupakan sub bagian dari
kurikulum pendidikan nasional, sehingga diposisikan sejajar dengan
bahan ajar lainnya, akan tetapi porsi muatannya berbeda dalam
aplikasinya antara lembaga agama dan umum.
Melihat fakta pentingnya pendidikan agama, maka seorang
pendidik menjadi unsur pokok dalam keberhasilan proses
pembelajaran beserta penerapannya dalam kehidupan. Proses belajar
mengajar merupakan inti dari penyampaian ilmu pengetahuan dari
guru terhadap siswa. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien dibutuhkan strategi yang tepat agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kenyataanya,
keberhasilan proses pembelajaran tidak bisa dipastikan hanya
dengan mengandalkan guru saja tanpa adanya dukungan dari
2
siswanya. Guru dan siswa merupakan faktor penting dalam kegiatan
belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Maka
dari itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru dan siswa untuk
mencapai pembelajaran seperti apa yang diharapkan.
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu
bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang di ajarkan
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang di arahkan
untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam agar bisa di
jadikan sebagai dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, pelatihan, keteladanan, pengalaman dan
pembiasaan. Pada dasarnya, memahami SKI dengan baik dan benar
akan bercermin untuk kehidupan yang akan datang yaitu sesuatu
yang sudah terjadi tidak akan terulang kembali.
Sejauh ini, hasil pembelajaran SKI di MTs Negeri 05
Boyolali belum bisa mencapai hasil seperti yang diharapkan. Nilai
yang didapatkan siswa masih jauh dari target kriteria ketuntasan
minimal atau KKM. Hal ini disebabkan berbagai faktor, salah
satunya adalah metode yang digunakan guru. Menurut penelitian
lapangan maupun pengalaman, SKI adalah salah satu mata pelajaran
yang kurang di minati siswa karena banyaknya materi dan harus
menghafal tokoh maupun tahunnya secara benar. Selain itu selama
ini pembelajaran SKI terkesan membosankan dengan pembelajaran
ceramah tanpa adanya variasi metode yang lainnya. Hanya dengan
3
ceramah pembelajaran terlihat monoton sehingga siswa sulit
menangkap materi yang di sampaikan oleh guru.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
pada siswa kelas VII F di MTs Negeri 05 Boyolali masih terdapat
beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini dibuktikan
pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Dari satu kelas yang
terdiri dari 34 siswa, hanya 19 (55,89%) siswa yang tuntas dan
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 15
siswa (44,11%) nilainya dibawah KKM. Adapun nilai KKM yang
diterapkan di MTs Negeri 05 Boyolali pada mata pelajaran SKI
adalah 70.
Sekarang ini banyak ditemui berbagai variasi strategi atau
pendekatan pembelajaran yang mengutamakan siswa agar lebih
berperan aktif, kreatif dan lebih siap untuk menerima pelajaran yaitu
active learning (pembelajaran aktif). Salah satu staregi pembelajaran
aktif yaitu menggunakan metode Question Student Have atau
pertanyaan dari siswa. Question Student Have adalah metode yang
tidak membuat siswa takut untuk mempelajari, butuhkan dan
harapkan karena dengan metode ini dapat mengundang partisipasi
melalui penulisan bukan pembicaraan (Silberman, 2012: 91). Dalam
metode ini siswa dapat mengutarakan pemikirannya melalui tulisan
tanpa ada rasa takut dan kekhawatiran sehingga siswa belajar untuk
terbiasa dengan tanya jawab dan menambah wawasan
pengetahuannya.
4
Pada metode QSH ini siswa dituntun untuk menuliskan
pertanyaan yang ingin diketahui atau belum dipahaminya selama
guru menjelaskan materi. Setelah itu guru akan memberikan
tanggapan maupun jawaban dari setiap pertanyaan siswanya, bukan
hanya siswa yang pandai dan memiliki rasa percaya diri untuk
bertanya saja, tetapi menyeluruh kepada seluruh siswanya. Dengan
begitu, siswa akan merasa dihargai karena pemikirannya dibacakan
dan ditanggapi oleh gurunya sehingga siswa tersebut akan benar-
benar memperhatikan dan mengingat setiap penjelasan yang
diberikan oleh gurunya. Kemudian berbagai pertanyaan dan
tanggapan tersebut akan menambah wawasan siswa sehingga dalam
mengerjakan soal-soal evaluasi pun siswa akan lebih mudah
mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka
penulis bermaksud melakukan penelitian di MTs N 05 Boyolali
dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI
MATERI KHULAFAUR RASYIDIN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE QUESTION STUDENT HAVE
PADA SISWA KELAS VII F MTs N 05 BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2018/2019”
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, maka
peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah
metode Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar
SKI materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VII F MTs N 05
Boyolali Tahun Pelajaran 2018/1019?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar SKI materi Khulafaur Rasyidin
dengan menggunakan metode Question Student Have pada siswa
kelas VII F MTs N 05 Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak-pihak yang terkait. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Dapat menambah wawasan dalam bidang pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam, khususnya penerapan metode
Question Student Have dalam meningkatkan hasil belajar.
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi
penelitian berikutnya.
6
2. Secara Praktis
a. Manfaat Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangsih kepada guru, antara lain:
1) Guru diharapkan dapat lebih mengetahui secara tepat dan
bertambah wawasan mengenai strategi pembelajaran
khususnya penerapan metode Question Student Have
pada mata pelajaran SKI.
2) Guru dapat termotivasi untuk meningkatkan
ketrampilanem dalam variasi metode pembelajaran
sehingga dapat memperbaiki sistem pembelajaran.
b. Manfaat Bagi Peserta Didik
Peserta didik sebagai subyek langsung dari penelitian
ini diharapkan dapat:
1) Meningkatkan hasil belajar peserta didik
2) Menjadikan peserta didik lebih berperan aktif dalam
pembelajaran
3) Lebih tertarik dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI)
4) Memperoleh pembelajaran yang lebih menarik dan sesuai
sasaran
c. Manfaat Bagi Madrasah
Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi lembaga pengelola pendidikan, antara lain:
7
1) Dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran
SKI pada khususnya dan pelajaran lan pada umunya.
2) Madrasah dapat menerapkan dan mengembangkan metode
Question Student Have pada mata pelajaran lainnya di
MTsN 05 Boyolali.
d. Bagi Peneliti
Adapun dengan penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi peneliti, yaitu:
1) Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar
2) Memberikan pengalaman bagaimana menerapkan metode
yang tepat dalam pembelajaran
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut John W Best hipotesis merupakan prediksi yang
baik atau kesimpulan yang dirumuskan dan bersifat sementara.
Hipotesis dapat didefenisikan sebagai jawaban sementara yang
kebenaranya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan
teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka (Martono, 2011: 63-
64).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah metode Question
Student Have dapat meningkatkan hasil belajar SKI materi
Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VII F MTs N 05 Boyolali
tahun pelajaran 2018/2019.
8
2. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini mengacu pada
ketuntasan klasikal, menurut Depdikbud suatu kelas dikatakan
tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut
terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Trianto,
2012: 241). Ketuntasan individu berdasarkan KKM mata
pelajaran SKI yang sudah ditentukan oleh madrasah yaitu ≥ 70.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
penelitian tindakan kelas yang disusun untuk memecahkan suatu
masalah, di uji cobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat
kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang
berfungsi sebagai peningkatan.
Penelitian Tindakan adalah cara suatu kelompok dalam
mengorganisasi suatu kondisi, dimana mereka dapat mempelajari
pengalaman mereka, dan membuat pengalaman mereka dapat
diakses orang lain (Sukardi, 2015: 12). Sedangkan Penelitian
Tindakan Kelas merupakan penyelidikan yang dilakukan oleh
guru untuk meneliti praktik mereka di ruang kelas, baik yang
terkait dengan pembelajaran siswa, pengajarannya sendiri,
maupun kurikulum sekolah (Miftahul, 2015: 24). Tahapan-
tahapan dalam rancangan tindakan kelas sebagai berikut:
9
a. Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas terdapat tiga
kaitan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan
masalah dan pemecahan masalah.
b. Tahap pelaksanaan (Acting)
Tahap pelaksanaan adalah menerapkan apa yang sudah
direncanakan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini
tindakan harus sesuai dengan rencana.
c. Tahap pengamatan (Observation)
Pada tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang
dikumpulkan, cara mengumpulkan, alat dan instrument
pengumpulan data.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan
menganalisis seberapa jauh tingkat perubahan pelilaku
peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.
(Somadoyo, 2013: 20)
2. Subjek Penelitian
Subjek yang akan dikenai tindakan adalah peserta
didik kelas VII F yang berjumlah 34 orang di MTs Negeri 05
Boyolali tahun pelajaran 2018/2019 dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti dibantu oleh
10
guru yang mengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam.
3. Langkah-langkah Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah model dari
Kemmis dan Taggart berupa siklus sepiral. Pengertian siklus
disini adalah suatu putaran kegiatan yang meliputi tahap-
tahap rancangan pada setiap putarannya, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Adapun model penelitian
tindakan kelas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
(Sam’s, 2010: 72-73)
Gambar 1.1 Skema Siklus PTK
a. Tahap Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai dengan kompetensi dasar
2) Menyiapkan materi pembelajaran dan media
pembelajaran
11
3) Menyiapkan lembar evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar siswa
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi
salam dan berdoa bersama, mengecek kesiapan siapan,
melakukan apersepsi dan memberikan cerita singkat atau
gambaran umum mengenai materi yang akan
disampaikan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru memaparkan kegiatan pembelajaran yang akan
berlangsung dan menjelaskan metode Question
Student Have yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
b) Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang
akan dicapai
c) Guru membagikan kartu indeks kosong kepada siswa
yang kemudian untuk menuliskan pertanyaan yang
ingin diketahuinya dari materi pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
d) Guru memimpin untuk mengarahkan siswa
memutarkan kartu indeks yang dibawanya sesuai
arah jarum jam
12
e) Siswa memberikan tanda ceklis pada pertanyaan di
kartu indeks apabila pertanyaan itu juga ingin
diketahuinya. Kegiatan itu terus berjalan sampai
kartu indeksnya kembali kepada diri sendiri.
f) Guru mencari tahu berapa banyak jumlah ceklis yang
ada dalam kartu indeksnya, dimulai dari jumlah
terbanyak siswa diminta membacakan pertanyaannya
untuk kemudian dijawab oleh guru.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru menyimpulkan materi dan memberi kesempatan
siswa untuk bertanya kembali jika ada yang belum
dipahaminya
b) Guru melakukan tanya jawab kepada peserta didik
untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi
yang dipelajari
c) Guru memberikan lembar evaluasi
c. Pengamatan
1) peneliti mengamati aktivitas guru dalam menerapkan
metode Question Student Have pada mata pelajaran SKI
2) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang
terjadi saat penerapan metode Question Student Have
pada mata pelajaran SKI.
13
d. Refleksi
1) Melakukan pertemuan dengan guru untuk membahas
hasil evaluasi tentang naskah pembelajaran dan lembar
kerja siswa
2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi
untuk digunakan pada siklus II, apabila belum mencapai
indikator 85% dari KKM sebesar 70.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi, dan
evaluasi.
a. Observasi
Pengertian observasi pada konteks pengumpulan data
adalah tindakan atau proses pengambilan informasi, atau
data melalui pengamatan. Dalam melakukan observasi
ini, peneliti menggunakan sarana utama indera
penglihatan (Sukardi, 2015: 50). Menurut Arikunto
(2010: 200), observasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis
observasi, yaitu:
1. Observasi Non Sistematis, yang dilakukan oleh
pengamat dengan tidak menggunakan instrumen
pengamatan.
14
2. Observasi Sistematis, yang dilakukan oleh pengamat
dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan.
Peneliti menggunakan observasi sistematis yang
mengunakan pedoman berupa format observasi. Adapun
format observasi terdiri dari nomor urut, subjek dan
aspek yang diamati yang meliputi perhatian dalam
menerima pelajaran, kerjasama, partisipasi dalam KBM. .
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:
193).
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil
belajar yang dicapai peserta didik dalam kurun waktu
tertentu. Dalam penelitian ini diberikan tes yang
dilaksanakan setiap selesai siklus pembelajaran,
kemudian dikoreksi dan dianalisa serta dibandingkan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik
sebelum dan sesudah di terapkan pembelajaran
menggunakan metode Question Student Have pada
15
peserta didik kelas VII F MTs Negeri 05 Boyolali tahun
pelajaran 2018/2019.
c. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang
artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelediki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatatan harian, dan lain
sebagainya (Arikunto, 2010: 201).
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang
diperoleh baik dalam catatan atau berupa foto yang
dilakukan peneliti. Peneliti menggunakan metode
dokumentasi untuk mengetahui data terkait dengan profil
MTs Negeri 05 Boyolali, jumlah guru, absensi kelas
untuk mengetahui data siswa kelas VII F, daftar nilai
peserta didik kelas VII F serta data terkait lainya.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah (Arikunto, 1998:151). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
16
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah progam
perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap pertemuan.
b. Lembar observasi siswa
Lembar observasi guru digunakan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan
pembelajaran. Pedoman pengamatan guru sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Pedoman Pengamatan Guru
No. Aspek yang diamati yaitu dalam
penerapan metode Question Student
Have
Skor
1 2 3 4
1. Guru masuk kelas dengan mengucap
salam
2. Guru menyuruh ketua kelas untuk
memeimpin do’a
3. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran
4. Guru menjelaskan materi tentang
Khulafaur Rasyidin
5. Guru membagikan kartu Indeks kosong
6. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menuliskan pertanyaan di
kertas tersebut
7. Guru mengarahkan siswa agar kartu
tersebut di putar searah jarum jam
8. Guru mengarahkan siswa ketika kartu
17
tersebut sampai pada siswa berikutnya
siswa harus membaca dan memberi tanda
“V” apabila kartu tersebut ber isi
pertanyaan mengenai pembaca.
9. Ketika semua kartu tersebut kembali
kepada pemiliknya ,tiap siswa harus
meninjau berapa banyak tanda “V” yang
didapatkannya
10. Guru mengenali pertanyaan dimulai dari
kartu yang mendapat tanda “V” paling
banyak kemudian memberikan penjelasan
kepada siswa.
11. Guru melakukan evaluasi bersama siswa
disertai kesimpulan pembelajaran
12. Guru menutup pelajaran dengan salam
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
c. Observasi terhadap peserta didik selama proses
pembelajaran
18
Kegiatan obsevasi dilaksanakan untuk mengetahui
tingkah laku peserta didik ketika mengikuti pembelajaran
SKI dengan metode Question Student Have. Pedoman
penilaian pada peserta didik sebagai berikut:
Tabel 1.2 Pengamatan Peserta Didik
No
Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik memperhatikan guru
menyampaikan materi pelajaran
2 Peserta didik menerima dan menulis
pertanyaan pada karrtu indeks kosong
3 Peserta didik memutarkan kartu indeks
kosong searah jarum jam
4 Peserta didik mampu bekerja sama
dengan teman yang lain
5 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
6. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
19
d. Tes tertulis
Instrument tes digunakan untuk mengetahui tingkat
hasil belajar SKI setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode Question Student Have. Bentuk tes
berupa soal pilihan ganda dan uraian yang harus
dikerjakan siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
6. Analisis Data
Analisis data merupaka proses mengurai atau
memecah sesuatu kedalam bagian-bagianya. Analisis
dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan
informative yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan
data (Basrowi dan suwandi, 2008: 131-132). Analisis data
hasil tes belajar peserta didik akan dilakukan dengan cara
deskriptif kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil
belajar awal dengan nilai-nilai hasil belajar pada siklus I dan
siklus II. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran SKI. Nilai maksimal yang
dapat diperoleh peserta didik adalah nilai 100.
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa
(individu) dapat dihitung dengan menggunakan presamaan
sebagai berikut (Trianto, 2012: 241).
20
KB = Ketuntasan belajar
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
Untuk mengetahui nilai rata-rata pada tiap siklusnya
digunakan rumus (Aqib, 2017: 323):
Atau
Kelas dikatakan tuntas dalam belajar bila di kelas
tersebut mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85%. Untuk
mencari persentase ketuntasan hasil belajar siswa
menggunakan rumus (Aqib, 2017: 324):
Peserta didik dikatakan tuntas apabila mencapai nilai pada
rentang ketuntasan sebagai berikut:
Kelas dikatakan tuntas dalam belajar bila di kelas
tersebut mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85%. Untuk
21
mencari persentase ketuntasan hasil belajar siswa
menggunakan rumus (Aqib, 2017: 324):
Peserta didik dikatakan tuntas apabila mencapai nilai
pada rentang ketuntasan sebagai berikut:
Tabel 1.3 Rentan Nilai Ketuntasan
No Nilai Ketuntasan
1 70-100 Tuntas
2 0-69 Tidak Tuntas
7. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini
disusun dalam format skripsi. Berdasarkan petunjuk yang
telah dikeluarkan institusi sebagai berikut :
1. Bagian awal
Bagian awal terdiri dari: halaman sampul luar, lembar
berlogo iain, halaman sampul dalam, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman
pernyataan keaslian penelitian, halaman motto dan
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.
22
2. Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan berisi paparan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian (manfaat teoritis dan manfaat praktis),
definisi operasioanal, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Merupakan paparan dari landasan teori (telaah
teoritik terhadap pokok pemasalahan atau variabel
penelitian), kajian pustaka (kajian penelitian terdahulu),
dan hipotesis peneltian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan bagian pemaparan
tentang identitas penelitian yaitu jenis penelitian, lokasi
dan waktu peneltian, populasi dan sampel, variabel
penelitian, instrumen penelitian, uji coba instrumen
peneltian, metode pengumpulan data, dan tekhnik analis
data.
BAB IV: DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
Merupakan bagian hasil dari penelitian yang telah
dilakukan, antara lain berisi tentang deskripsi data,
analisis data (uji coba instrumen, analisis data).
23
BAB V: PENUTUP
Merupakan bagian terakhir dari penelitian yang
telah dilakukan yaitu pemaparan tentang
kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran,
dan daftar riwayat hidup.
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne dalam bukunya (Agus, 2011: 2) belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas, perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiyah.
Belajar merupakan suatu upaya untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Idris, 2015: 3).
Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada
di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan
yang berkesinambung yang dimulai sejak lahir dan terus menerus
berlangsung seumur hidup. Dalam belajar terjadi perubahan
tingkah laku yang bersifat relatif permanen (Daryanto dan
Rahardjo, 2012: 16).
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa.
Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada
tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman, belajar
25
juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami
sesuatu (Hosnan, 2014: 7).
2. Tujuan Belajar
Proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga
pendidikan formal mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan belajar adalah untuk mencapai tindakan instruksional
(instructional effects) yang berbentuk pengetahuan dan
keterampilan. Sedangkan tujuan belajar sebagai hasil yang
menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant
effects bentuknya berupa mencapai kemampuan berfikir kritis,
kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima pendapat orang
dan sebagainya. Secara umum tujuan belajar adalah:
a. Untuk mendapat pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir
membutuhkan adanya bahan pengetahuan dan kemampuan
berfikir dapat memperluas pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep
memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani
yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada
keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang
yang sedang berjalan, atau keterampilan rohani yang
menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan
26
keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan
dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
c. Pembentukan sikap
Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap
mental, perilaku dan pribadi siswa. Ia harus cakap
mengarahkan motivasi dan berfikir bahwa pribadi guru harus
dipakai sebagai teladan (Kastolani, 2014: 66-67).
Jadi tujuan belajar adalah untuk merubah aspek yang
berupa tingkah laku, pengetahuan, ketrampilan yang dimiliki
oleh seseorang untuk menjadi lebih baik serta mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Harward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni
keterampilan dan kebisaan, pengetahuan dan pengertian,
sikap dan cita-cita (Agus, 2017: 14).
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur
melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan
sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan
setelah menerima pengalaman belajar (Sam’s, 2010: 37).
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
27
kemanusiaan saja. Menurut Bloom hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan
menurut Lindgren hasil belajar meliputi kecakapan,
informasi, pengertian dan sikap (Thobrani, 2017: 21-22).
Menurut pemikiran Gagne hasil belajar diantaranya:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah
maupun penerapan aturan.
b. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan
intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintesis, fakta-konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas
koknitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan
ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahkan masalah.
28
d. Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi,
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap
berupa kemampuan menginternalisasikan dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku
(Suprijono, 2011: 5-6).
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
nilai atau apresiasi yang di peroleh siswa melalui
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar yang mencakup ranah kognitif,
afktif dan psikomotorik, hasil akhir yang didapat berupa
perubahan sikap maupun perubahan yang lainya.
4. Bentuk-bentuk Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya merupakan titik akhir atas
harapan yang akan dicapai seseorang setelah melakukan proses
belajar.
Lebih jauh lagi dalam hubungannya dengan hasil belajar
Gagne dan Briggs mengemukakan adanya lima kemampuan
yang diperoleh seseorang sebagai hasilbelajar yaitu ketrampilan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, ketrampilan
motorik dan sikap (Rosma, 2010: 34).
29
a. Ketrampilan Intelektual (kemampuan yang membuat
seseorang menjadi kompeten terhadap sesuatu)
b. Strategi Kognitif (kemampuan untuk dapat mengontrol
aktivitas intelektualnya dalam mengatasi masalah)
c. Informasi Verbal (kemampuan menggunakan bahasa lisan
dan tulisan)
d. Sikap (kecenderungan seseorang dalam menerima atau
menolak suatu objek sikap)
e. Ketrampilan Motorik (kemampuan mengkoordinasikan
semua gerakan dalam keadan sadar).
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan
beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar
yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari
luarnya. Di bawah ini dikemukakan fakto-faktor yang
menentukan pencapaian hasil belajar (Dalyono, 2007: 55).
a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)
1) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Jika seseorang
selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk dan
lain sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah
untuk belajar.
30
2) Intelegensi dan Bakat
Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya
tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya pun
cenderung baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya
rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar,
lambat berpikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah.
3) Minat dan Motivasi
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan
juga datang dari hati sanubari. Minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah.
Motivasi berbeda dengan minat. Ia adalah daya
penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu
pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam maupun luar.
Motivasi yang berasal dari dalam diri yaitu dorongan yang
datang dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran
akan petingnya sesuatu. Motivasi yang berasal dari luar
yaitu dorongan yang datang dari luar diri, misalnya
orangtua, guru, teman dan anggota masyarakat.
4) Cara Belajar
Cara belajarnya seseorang juga mempengaruhi
pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan
tekhnik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu
31
kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang
memuaskan.
b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)
1) Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta family
yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat
besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam
belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar
kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan
bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya orang tua, akrab
atau tidaknya orang tua dengan anak, tenang atau tidaknya
situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi
keberhasilan belajar.
2) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode
mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan
anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah,
keadaan ruang, jumlah siswa perkelas, pelaksanaan tata
tertib sekolah dan sebagainya. Semua ini mempengaruhi
keberhasilan anak. Jika suatu sekolah kurang
memperhatikan tata tertib sekolah, maka murid-muridnya
kurang mematuhi perintah guru dan akibatnya mereka
32
tidak mau belajar sungguh-sungguh di sekolah maupun
dirumah, hal ini mengakibatkan prestasi belajar anak
menjadi rendah.
3) Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi
belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan
masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang
berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan
mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya
apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang
nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan
mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak
menunjang sehingga motivasi belajar berkurang.
4) Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat
penting dalam mempengarui prestasi belajar. Keadaan
lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan
lalu lintas, iklim dan sekitarnya. Misalnya bila
bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan
menggagu belajar. Keadaan lalu lintas yang
membisingkan, suara pabrik, polusi udara, iklim yang
terlalu panas, semuanya ini akan mempengaruhi
33
kegairahan belajar. Sebaliknya tempat yang sepi dengan
iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses
dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan cara
belajar siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi
keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
B. Tinjauan Tentang Metode Question Student Have dan Langkah
– langkah Pelaksanaan
1. Pengertian Metode Question Student Have
Question Student Have atau pertanyaan yang dimiliki
siswa adalah metode yang tidak membuat siswa takut untuk
mempelajari, butuhkan dan harapkan karena dengan metode ini
dapat mengundang partisipasi melalui penulisan bukan
pembicaraan (Silberman, 2012: 91)
2. Kelebihan Question Student Have
a. Dapat mengaktifkan siswa secara penuh.
b. Melatih rasa percara diri siswa.
c. Melatih siswa untuk berbuat jujur.
d. Miningkatkan kreatifitas siswa.
e. Dapat memperdlam penguasaan materi pelajaran.
f. Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.
34
3. Kekurangan Question Student Have
a. Memakan waktu lama jika digunakan dalam kelas besar.
b. Pertanyaan dari siswa seringkali tidak sesuai dengan topik
yang dibahas.
4. Langkah-langkah metode Question Student Have
a. Berikan kartu indeks kosong kepada tiap siswa.
b. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang
mereka miliki tentang materi pelajaran atau sifat dari
pelajaran yang mereka ikuti (nama tidak perlu dicantumkan).
Sebagai contoh, seorang siswa dapat bertanya: “Bagaimana
perbedaan aljabar II dengan aljabar I? atau “Apakah pada
akhir dari pelajaran ini siswa diwajibkan membuat karya
tulis?”.
c. Bagikan kartu tersebut ke seluruh kelompok searah jarum
jam. Ketika masing- masing kartu dibagikan kepada siswa
berikutnya, dia harus membacanya dan memberi tanda
centang pada kartu itu jika berisi pertanyaan yang
merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang
membacanya.
d. Ketika semua kartu kembali kepada pemiliknya, tiap siswa
harus meninjau semua “pertanyaan” kelompok. Sampai di
sini, kenali pertanyaan yang menerima banyak suara (tanda
centang). Berikan jawaban kepada masing-masing
35
pertanyaan ini dengan (a) memberikan jawaban yang
langsung dan singkat; (b) menunda pertanyaan hingga waktu
yang lebih tepat; atau mengemukakan bahwa untuk saat ini
anda belum mampu menjawab pertanyaan atau persoalan ini
(janjikan jawaban secara pribadi, jika memungkinkan).
e. Perintahkan siswa untuk berbagi pertanyaan mereka secara
sukarela, sekalipun pertanyaan mereka itu tidak
mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak.
f. Kumpulkan semua kartu. Kartu-kartu itu mungkin berisi
pertanyaan yang dapat anda jawab pada pelajaran atau
pertemuan mendatang.
g. Variasi Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup
untuk membagikan kartu keseluruh kelompok, bagilah kelas
menjadi sub- sub kelompok dan ikuti intruksi yang sama
atau, kumpulkan saja kartu-kartu tersebut tanpa
mengharuskan mereka mengedarkannya keseluruh kelas dan
merespon pada satu sampel pertanyaan.
h. Sebagai alternatif dari pengajuan pertanyaan pada kartu
indeks, perintahkan siswa untuk menuliskan harapan atau
keprihatinan tentang mata pelajaran ini, topik yang mereka
harapkan akan dibahas oleh anda, atau aturan dasar untuk
partisipasi kelas yang mesti mereka patuhi (Silberman, 2012:
91-92).
C. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
36
1. Pengertian Mata Pelajaran SKI
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bagian dari
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang di ajarkan mulai
dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang di arahkan
untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam agar bisa
di jadikan sebagai dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, pelatihan, keteladanan, pengalaman dan
pembiasaan.
SKI mempelajari tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan atau peradaban Islam dan para tokoh yang
berpengaruh dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari
perkembangan masyarakat Islam pada masa nabi Muhammad,
Khulafaur Rasyidin, Bani Ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah dan
perkembangan Islam di Indonesia.
Secara substansial, mata pelajaran SKI memiliki kontribusi
dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai – nilai kearifan yang dapat digunakan untuk
melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian
peserta didik.
37
2. Tujuan Mata Pelajaran SKI
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Tsanawiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-
kemampuan sebagai berikut:
a. Membangun kesadran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan
ajaran nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun
oleh Rasulullah dalam rangka mengembangkan kebudayaan
dan peradaban Islam.
b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa
lampau, masa kini dan masa depan.
c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta
sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan
ilmiah.
d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik
terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban
umat Islam di masa lampau.
e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil
ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani
tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena
sosia, budaya, ekonomi, iptek, dan seni untuk mengembangkan
kebudayaan dan peradaban.
38
3. Fungsi Mata pelajaran SKI
Adapun fungsi mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam yaitu :
a. Melalui sejarah peserta didik ditanamkan nilai, prinsip, sikap
hidup yang luhur dan Islami dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari.
b. Peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang
masa lalu Islam dan kebudayaannya.
c. Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting
dalam rancang transformasi masyarakat.
4. Ruang Lingkup SKI
Mata pelajaran SKI memiliki ruang lingkup, antara lain:
a. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
b. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Makkah
c. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Madinah
d. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Khulafaur
Rasyidin
e. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani
Ummayah
f. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani
Abbasiyah
g. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al-
Ayyubiyah
h. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
39
D. Materi Khulafaur Rasidin
Khulafaur Rasyidin menurut bahasa artinya para
pemimpin yang mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
Sedangkan menurut istilah yaitu para khalifah (pemimpin umat
Islam) yang melanjutkan kepemimpinan Rasulullah SAW
sebagai kepala negara (pemerintah) setelah Rasulullah SAW
wafat. Rasulullah diutus tidak hanya sebagai seorang Nabi yang
diutus Allah SWT. Untuk menyampaikan risalah agama, namun
lebih dari itu Beliau juga seorang kepala negara yang memimpin
suatu negara. Dan setelah Nabi Muhammad meninggal, para
sahabat Muhajirin maupun Anshor berkumpul untuk
bermusyawarah mengangkat seorang pemimpin diantara mereka
sebagai pengganti Nabi, inilah Khulafaur Rasyidin (Kementrian
Agama. 2014: 104-132) :
a. Abu Bakar as Shiddiq
b. Umar Bin Khattab.
c. Utsman Bin Affand.
d. Ali Bin Abi Tholib
1. Khalifah Abu Bakar as Shiddiq (11-13 H atau 632-634 M)
Abu Bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam.
Nama sebelum Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya
Abdullah bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin
Ka’ab bin Lu’ay bin Kal Al-Quraisy. Beliau lahir pada tahun ke
2 dari tahun gajak atau dua tahun lebih muda dari Nabi
muhammad Saw. abu Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan
40
terpuji. Di kalangan bangsawan Quraisy, beliau dikenal dengan
sosok yang ulet dan jujur. Sejak usia muda, Abu Bakar memiliki
ikatan persahabatan yang kuat dengan Nabi Muhammad saw.
Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul
dengan menerima wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang
dewasa pertama masuk Islam.
Beliau mendapat gelar Ash-Shidiq atau orang jujur
terpercaya karena beliau orang pertama yang mempercayai
peristiwa perjalanan Nabi Muhammad atau yang kita namakan
Isra’ Mi’raj. Selama di Mekkah, peranan beliau sangat besar
untuk membantu Rasulullah menyebarkan Islam. Abu Bakar
mendampingi Nabi Muhammad dalam suka dan duka, melindungi
Nabi dari ejekan dan rencana pembunuhan kafir Quraisy. Beliau
selalu setia mendampingi Nabi Muhammad dimanapun dan
kapanpun. Bahkan pada saat Rasulullah sakit dan menjelang
wafatnya, Abu Bakar sering menggantikan Nabi Muhammad
menjadi imam shalat.
Khalifah Abu Bakar ash Shidiq memimpin umat Islam
selama 2 tahun. Pada masa pemerintahannya, beliau dikenal
dengan khalifaturrasul yaitu pengganti Rasul sebagai pemimpin
agama dan pemerintahan. Walaupun waktu yang singkat sebagai
pengganti Nabi dalam kepemimpinan Agama dan pemerintahan,
khalifah Abu Bakar melakukan beberapa kebijakan dalam rangka
41
mengembangkan Islam. Beberapa tindakan Khalifah Abu Bakar
yang memberikan kontribusi terhadap umat Islam, antara lain:
1. Memerangi kelompok pembangkang
Setelah Nabi wafat, krisis kepemimpinan
menimbulkan gejolak perpecahan umat. Sebagian umat Islam
mulai menentang kebijakan Nabi Muhammad saw. mereka
menciptakan ketidakstabilan umat islam. Khalifah Abu Bakar
menetapkan kebijakan yang tegas terhadap para
pembangkang. Ada sekelompok orang di Madinah
menyatakan keluar dari Islam, mereka kembali memeluk
agama dan tradisi lama, yakni menyembah berhala. Suku-
suku tersebut menyatakan bahwa hanya memiliki perjanjian
dengan Nabi Muhammad Saw, beberapa pemberontakan itu
antara lain:
a. Al-Aswad al-Ansi
b. Musailamah al-Kazab
c. Thulaihah bin Khuwalid al-Asadi
Adapun sebab mereka murtad, yaitu:
1) iri dan dengki terhadap perkembangan kota Madinah
2) Fanatisme rasa kesukuan dan sifat patenalistik, yaitu
tunduk secara membabi buta kepada pemimpinnya
3) Takut kedudukan hilang karena Islam membawa
perubahan di bidang politik, sosial, budaya dan Agama
42
4) Banyak suku Arab masuk Islam karena pertimbangan
politik
5) Mereka baru memeluk Islam dan belum menghayati ajaran
Islam.
2. Kodifikasi Al-Qur’an
Ketika umat Islam kehilangan lebih darin 70 0rang
gugur di perang melawan para pembangkang, Umar bin
Khattab khawatir kehilangan al-Qur’an sehingga
mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan al-
Qur’an.
3. Perluasan Wilayah Islam
Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke
Syiria yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah.
Beliau juga merencanakan penyebarannya ke wilayah yang
dikuasai kekaisaran Persia dan Byzantium dengan
mengirimkan dua panglima yaitu Khalid bin Walid dan
Musanna bin Harits. Kekaisaran Byzantium dijadikan kota
Damaskus, Syiria sebagai pusat pemerintahan di wilayah
Arab dan sekitarnya. Untuk menghadapi mereka, khalifah
Abu Bakar mengirimkan beberapa pasukan yaitu:
1) Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus
2) Pasukan Amru bin Ash ke Palestina
3) Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
4) Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims
43
Ketika itu pasukan Islam berjumlah 18.000 dan pasukan
Romawi berjumlah 24.000 sehingga mengalami kesulitan dan Abu
Bakar segera memerintah Khalid bin Walid berangkat menuju
Syam. Pertempuran akhirnya pecah di pinggir sungai Yarmuk
sehingga dinamakan perang Yarmuk. Pada saat perang sedang
terjadi ada kabar Abu Bakr wafat dan digantikan Umar bin Khattab.
Peperangan dimenangkan oleh pasukan Islam dan menjadi kunci
utama runtuhnya kekuasaan Byzantium di tanah Arab.
2. Khalifah Umar Bin Khatab (13-23 H atau 634-644 M)
Umar Ibn Al-Khattab diangkat dan dipilih oleh para
pemuka masyarakat dan disetujui oleh kaum muslimin. Pada saat
menderita sakit menjelang ajal tiba, Abu Bakar melihat situasi
negara masih labil dan pasukan yang sedang bertempur di medan
perang tidak boleh terpecah belah akibat perbedaan keinginan
tentang siapa yang akan menjadi calon penggantinya, ia memilih
Umar Ibn Al-Khathab. Selama menjalankan tanggung jawab
sebagai Khalifah beberapa prestasi yang telah dicapai oleh Umar
bin Khattab diantaranya sebagai berikut:
a. Perluasan daerah Islam
Usaha perluasan daerah dan pengembangan Islam di
Persia dan Syiria yang telah dilakukan Abu Bakar kemudian
dilanjutkan kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab hingga
selesai dan juga perluasan daerah dan pengembangan Islam
di Mesir. Dengan memakai Syiria sebagai basis, ekspansi
44
diteruskan ke Mesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan Irak
dipimpin oleh Saad bin Abi waqash. Pada tahun 641 M,
Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa
kepemimpinan Umar wilayah kekuasaan Islam sudah
meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syiria, sebagian besar
wilayah Persia dan Mesir.
b. Mengatur Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
Karena perluasan daerah terjadi sangat cepat, Umar
segera mengatur administrasi Negara dengan mencontoh
administrasi yang sudah berkembang., terutama di Persia.
Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah
provinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah Arab, Kuffah,
Palestina, dan Mesir.
Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab membentuk
Baitul Mal yang bertugas mengurusi keungan negara dan
Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan.
Umar bin Khattab adalah khalifah pertama kali yang
memperkenalkan sistem penggajian bagi pegawai pemerintah.
Ia juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh
rakyatnya, besarnya disesuaikan seberapa lamanya memeluk
Islam.
c. Menetapkan Kalender Hijriah
Sebelum kalender Hijriah ditetapkan orang-orang pada
saat itu menggunakan sistem kalender Masehi. Agar berbeda
45
dengan kaum Nasrani, Umar bin Khattab mencetuskan
kalender Hijriah yang ditetapkan mulai pada saat Nabi
Muhammad Saw hijrah dari Mekah ke Madinah. Hal itu
disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangan Islam.
Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam, yaitu
periode Makkah dan Madinah.
3. Khalifah Utsman Bin Affan (23-35 H atau 644-656 M)
Utsman bin Affan terpilih sebagai Khalifah pengganti
Umar bin Khattab. Khalifah Utsman bin Affan dipilih pada usia
70 tahun. Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun, dengan
prestasi yang dicapai antara lain:
a. Kodifikasi Mushaf al-Qur’an
Pada masa pemerintahan Khalifah Ustman bin Affan,
wilayah Islam sudah sangat luas. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran al-
Qur’an di beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi
susunan surahnya atau lafal (dialeknya). Salah seorang
sahabat bernama Huzaifah bin Yaman melihat perselisihan
antara tentara Islam ketika menaklukan Armenia dan
Azerbeijan. Masing-masing menganggap cara membaca al-
Qur’an yang dilakukan adalah paling baik.
Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh
Huzaifah bin Yaman kepada Khalifah Ustman bin Affan
selanjutnya membentuk sebuah panitia penyusunan al-Qur’an.
46
Panitia ini diketuai oleh Zaid bin Tsabit anggotanya Abdullah
bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris. Tugas yang
dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat al-Qur’an
dalam sebuah buku yang disebut mushaf. Salinan kumpulan
al-Qur’an itu disebut mushaf oleh panitia Mushaf diperbanyak
sejumlah empat buah. Salah satunya tetap berada di Madinah,
sedangkan empat lainnya dikirim ke Madinah, Suriah, Basrah,
dan Kuffah. Semua naskah al-Qur’an yang dikirim ke daerah
itu dijadikan pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah
masing-masing. Naskah yang ditinggal di Madinah disebut
Mushaf Al-Imam atau Mushaf Usmani.
b. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama kali
didirkan oleh Nabi Muhammad Saw pada saat pertama kali
tiba di Madinah dari perjlanan hijrahnya. Dengan semakin
banyaknya jumlah umat Islam, maka khalifah Umar bin
Khattab mulai memperluas masjid ini. Masjid Nabawi mulai
dibangun sejak masa khalifah Umar bin Khattab yang
kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas oleh
khalifah Ustman bin Affan. Selain diperluas, masjid Nabawi
juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih indah.
c. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa khalifah Ustman bin Affan, wilayah Islam
sudah mencapai Afrika, Siprus, hingga Konstatinopel.
47
Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah mengusulkan
dibentuknya angkatan laut. Usul itu disambut baik oleh
khalifah Ustman bin Affan.
d. Perluasan Wilayah Islam
Pada masa pemerintahan Khalifah Ustman bin Affan wilayah
Islam semakin luas, wilayah perluasan di masa khalifah Ustman
bin Affan:
1) Perluasan ke Khurasan di bawah pimpinan Sa’ad bin Ash dan
Huzaifah bin Yaman
2) Perluasan ke Armenia yang di pimpin Salam Rabiah Al
Bahly
3) Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa’ad bin Ani Sa’ad bin
Abi Sarah
4) Penaklukan Ray dan Azerbaijan yang di pimpin Walid bin
Uqbah
4. Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib (35-40 H atau 656-661 M)
Sepeninggal khalifah Ustman bin Affan dalam kondisi yang
masih kacau, kaum muslimin meminta Ali Bin Abi Thalib untuk
menjadi khalifah, akan tetapi ada beberapa tokoh yang menolak
usulan tersebut. khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan
langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah
dicapai:
48
a. Mengganti pejabat yang kurang cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah
pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu,
kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap
dalam bekerja. Akan tetapi para pejabat tersebut ternyata
banyak yang berasal dari keluarga Ustman bin Affan.
Akibatnya makin banyak kalangan Bani Ummayah yang
tidak menyukai khalifah Ali bin Abi Thalib.
Adapun gubernur baru yang diangkat khalifah Ali bin Abi
Thalib antara lain:
1) Sahl binHanif sebagai gubernur Syiria
2) Ustman bin Hanif sebagai gubernur Basrah
3) Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir
4) Umrah bin Syihab sebagi gubernur Kuffah
5) Ubaidillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman
b. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal)
Pada masa khalifah Ustman bin Affan, banyak
kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi
Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan masalah
tersebut. beliau menyita harta para pejabat tersebut kemudian
disimpan di Baitul Mal kemudian digunakan untuk
kesejahteraan rakyat.
Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan
perlawanan dari mantan penguasa dan kerabat Ustman.
49
Mereka menghasut para sahabat yang lain untuk menentang
kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dia melakukan perlawanan
terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib, akibatnya terjadi
peperangan seperti perang Jamal dan perang Siffin.
c. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
Pasa masa khalifah Ali bin bi Thalib memegang
pemerintahan, wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat
itu, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda
baca seperti Fathah, Kasrah, Dhammah dan Syaddah. Hal itu
menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks al-Qur’an
dan Hadits di daerah yang jauh dari Jazirah Arab.
Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan al-
Qur’an dan hadits, Khalifah Ali bin Abi Thalib
memerintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan
pokok-pokok ilmu Nahwu diharapkan dapat membantu orang-
orang non Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran
Islam, yaitu al-Qur’an dan Hadits.
d. Bidang Pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun kota Kuffah
secara khusus. Pada awalnya kota Kuffah disiapkan sebagai
pusat pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi
kota Kuffah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu Tafsir,
Ilmu Hadits, ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.
50
Setelah mengamati prestasi ke empat khalifah, terdapat
persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini
disebabkan beberapa faktor antara lain:
1) Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama,
sosial, politik, ekonomi dan budaya
2) Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan
pendorong utama bagi para sahabat untuk menyebarkan
Islam
3) Byzantium dan Persia mulai melemah membuat islam bisa
berkembang dengan cepat
4) Kebebasan beragama bagi masyarakat Byzantium
membuka peluang untuk mengajarkan ajaran Islam
5) Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh
kedamaian.
6) Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa Jazirah
7) Mesir, syiria dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin
membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia.
Sekaligus menjadi penyokong dana dalam menyebarkan
Islam.
51
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka atau sering disebut dengan tinjauan pustaka
merupakan langkah penelitian yang menjelaskan tentang kajian
kepustakaan yang dilakukan selama mempersiapkan atau
mengumpulkan refrensi sehingga ditemukan topik sebagai
permasalahan yang layak untuk dikaji melalui penelitian skripsi.
Oleh karenanya, peneliti mengkaji skripsi atau penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan, sebagai bahan pertimbangan dan
perbandingan terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
antara lain:
Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Hartani, Umi
(2017) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Materi Aku Rindu Padamu Ya Rosul
Dengan Menggunakan Metode Question Student Have Pada Siswa
Kelas V Mi Miftahul Huda Truko. Hasil penelitiannya dapat
disimpulkan bahwa Metode Question Student Have dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Miftahul Huda Truko.
Hasil belajar sebelum menggunakan metode Question Student Have
dengan presentasi ketuntasan 25%, pada siklus I mengalami
kenaikan 43,73% jumlah siswa yang tuntas adalah 7 siswa, pada
siklus II meningkat menjadi 62,5% dengan jumlah siswa yang tuntas
adalah 10 siswa, dan pada siklus III mengalami kenaikan 93,75%
dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 15 siswa. Jadi dalam
52
penelitian tersebut pembelajaran mengunakan metode Question
Student Have berhasil dalam peningkatan hasil belajar.
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Diantari, Gusti
Ayu (2016), dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan Metode Question Student Have. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan mengunakan Metode Question Student
Have dapat meningkatkan minat belajar yang dilakukan melalui
aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa
dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata siswa dari
pertemuan 1 sebesar 72,1 dan pertemuan 2 sebesar 71,8 dan rata-rata
skor sebesar 71,2 dengan ketuntasan klasikal 59,05%. Sedangkan
pada siklus II pada pertemuan 1 sebesar 77,3 dan pertemuan 2
sebesar 79,4 dan rata-rata skor total adalah 78,3 dengan ketuntasan
klasikal sebesar 87,9%. Ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa
(minimal 70) dan ketuntasan klasikal (minimal 85%) pada siklus I
belum mencapai target atau belum tuntas. Sedangkan pada siklus II
hasil belajar siswa dan ketuntasan klasikal sudah mencapai target
atau tuntas.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penelitian
terdahulu dengan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian
yang dilakukan oleh Umi Hartanti hanya terfokus pada hasil
peningkatan minat dan hasil belajar materi cinta kepada Rasul, pada
penelitian yang kedua penelitian yang dilakukan oleh Gusti Ayu
Diantari terfokus pada peningkatan hasil belajar IPA saja. Penelitian
53
yang akan saya lakukan terkait bagaimana metode Question Student
Have digunakan untuk peningkatan hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin, di MTs N 05
Boyolali Tahun pelajaran 2018/2019.
54
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Profil Sekolah
Nama Madrasah : MTs Negeri 05 Boyolali
No. Statistik Madrasah : 123330918001
NIM : 09
Alamat : MTs Negeri 05 Boyolali – Boyolali
Jl. Raya Karangjati, Wonosegoro,
Boyolali
Telp. : (0298) 610635
Tahun Berdiri : 1971
Tahun Penegerian : TH 1996
Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Dwikur Innama, M.Pd.
Tmt ( sejak ) 2017
2. Visi dan Misi MTs N 05 Boyolali
a. VISI
Terwujudnya IMTAQ dan IPTEK serta berakhlakul karimah.
b. MISI
1) Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kecerdasan
bangsa
2) Melaksanakan pengelolaan pendidikan dengan system
School Basic Management secara optimal dan
55
professional dan penerapan kurikulum berbasis
kompetensi.
3) Membangun Sumber Daya Manusia di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi serta Agama secara
berkeseimbangan.
4) Mengembangkan potensi anak didik dengan memberi
bekal keterampilan (Menjahit, Komputer dan Ibadah)
yang positif sesuai dengan bakat, minat dan hobby anak,
sehingga setelah lulus dan tamat dapat
mengaktualisasikannya.
3. Keadaan Guru dan Karyawan
Tabel 3. 1 Data Guru MTs N 05 Boyolali
No Nama Pendidikan
Terakhir
Mengajar Mapel
1. Drs. H. Dwikur Innama, M.Pd. S2 Al Qur’an Hadits
2. Drs. Supriyadi S1 PKn
3. Dra. SAD Hastuti S1 Kesenian
4. Sutrisno, S.Pd I.MM. S2 Matematika
5. YusriahTNK, S.Ag. S1 B. Inggris
6. Suluri,S.Pd I S1 B. Indonesia
7. Sumanto, S.Pd. S1 B. Indonesia
8. Nurul Huda, S.Ag.M.Pd. S2 B. Arab
9. Nurhadi, S.Ag S1 Al Qur’an Hadits
10. Amiruddin, S.Ag. S1 Al Qur’an Hadits
11. Arif Hanafi, S.Ag.M.Pd. S2 Fiqih
12. Endah Sulistyorini, S.Pd. S1 B. Inggris
13. Tri Widodo, S.Pd. S1 Matematika
56
14. Eny Budiyarti, S.Pd. S1 IPA
15. Joko Sulistyo, S.Pd. S1 B. Indonesia
16. Suprojo, S.Pd. S1 IPS
17. Drs. Sulistiyana S1 Penjaskes/IPS
18. Drs. Eko Wiyono S1 B. Indonesia / PD
19. Drs. Agus Rustomo S1 PKn
20. Dra. Taslimatul Ch. S1 SKI
21. U. Munawwaroh, S.Ag. S1 SKI
22. Hendriana Ekawati, S.Pd I S1 Kesenian
23. Siti Haritsah, S.Ag. S1 Aqidah Ahlaq
25. Wiwin Istiqomah, S.Pd. S1 IPA
26. Paimin, S.Pd I S1 Bahasa Jawa
27. M. Zuhri,S.Ag. S1 Bhs. Arab
28. Agus Triyanto, S.Pd. S1 IPA
29. Muh. Zaenudin, A.Ma. S1 Penjaskes
30. Siti Sulastri, S.Pd I S1 Aqidah Akhlaq
31. Istiqomah, S.Ag. S1 Fiqih / Ibadah
32. Siti Nuripah, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
33. Mashudi, S.Ag. S1 Bahasa Jawa / TIK
34. Syari’ah, A.Ma. D2 Ket. Menjahit
35. Shochiffuddin SMA TIK
36. Sri Yuwarningsih, S.Pd. S1 Seni Budaya/Ketr
37. Rini Setyowati, S.Pd. S1 Matematika
38. Yulham Efendi, S.Pd. S1 IPS
39. Komedi SLTA BP
57
40. Dewi Kotijah SMK TIK
41. Zahrotun Nafisah SMK Pramuka
42. Agus Rohman D1 Perpustakaan
43. Abdul Rohman MAN Administrasi
44. Rubadi SMP Kebersihan
45. Muhamat SMEA Administrasi
46. Hendrawan HN, SE. S1 Security
4. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Februari sampai dengan 20
Maret 2019 di MTs Negeri 05 Boyolali.
5. Data siswa
Tabel 3. 2 Data Siswa MTs N 05 Boyolali
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
126 118 244 97 102 199 109 103 212
Jumlah 334 321 655
6. Keadaan Siswa
Pada penelitian, yang menjadi objek penelitian adalah siswa
kelas VII F MTs N 05 Boyolali. Dengan jumlah siswa sebanyak
34 anak yang terdiri atas 28 siswi dan 6 siswa. Berikut ini daftar
siswa kelas VII F:
58
Tabel 3. 3 Daftar Peserta Didik Kelas VII F
No. Nama Siswa L/P
1. Adinda Rahmatika P
2. Agrula Awalia P
3. Agustina Fatika Sari P
4. Ahmad Dayat Febriyanto L
5. Alvita Rodhotul Janah P
6. Alya Mufidah P
7. Aria Suci Kurnia Wati P
8. Assyifa Fatma Meilina P
9. Aulia Rahmadani P
10. Dela Maulidah P
11. Desy Shofiana P
12. Desti Laila Sari P
13. Elsawa Khidatul Khasanah P
14. Fani Ramadani L
15. Fadila Zacky W.S L
16. Fery Al Chafid L
17. Fitri Agustin P
18. Hafidz N.F.A L
19. Indah Kurniawati P
20. Karisma Intan Kurniasari P
21. Lailatul Faizah P
22. Lina Nofiyana P
23. Maulidia Nur Khasanah P
24. M. Rizal K.A L
25. Nadya Nasta Sayyidina P
26. Oktaviana Ramadani P
27. Pramesti D P
28. Silvy Amelia Ananta P
59
29. Siti Nur Husna P
30. Siti Elga Lestari P
31. Syalwa Nuraini P
32. Tiara Sofi Anjani P
33. Wahyu Lestari P
34. Siti Wahyu Wulan Sari P
B. Deskripsi Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at, 08 Maret 2019 pada
pukul 08.30 sampai dengan pukul 09.55 wib sesuai dengan jadwal
pelajaran SKI kelas VII F MTs N 05 Boyolali.
Tiap pembelajaran siklus terdiri dari 4 tahap yang terdiri
planning (perencanaan), actuating (pelaksanaan), observing
(pengamatan), dan reflecting (refleksi). Hal ini dilakukan mengingat
waktu pembelajaran.
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Menyusun tanggal pelaksanaan penelitian.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Menyiapkan materi pembelajaran dan mempersiapkan
pembelajaran dengan metode Question Student Have.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan
dan perkembangan dalam pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik.
60
2. Tahap Pelaksanaan (Actuating)
a. Kegiatan Awal
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
sudah disiapkan.
2) Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi
salam dan berdoa bersama, mengecek kesiapan dan
kehadiran peserta didik, melakukan apersepsi dan
memberikan cerita singkat yang berkaitan dengan bahan
ajar.
3) Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari dan menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
b. Kegiatan Inti
1) Memberi penjelasan kepada siswa tentang prestasi
khulafaur rasyidin
2) Siswa menyimak pembelajaran yang disampaikan oleh
peneliti diperjelas dengan Skema yang ada pada papan
tulis.
3) Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
yang telah disampaikan.
4) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
dengan memberikan kartu indeks kosong kepada tiap
siswa.
61
5) Guru memerintahkan tiap siswa untuk menuliskan
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran
atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti.
6) Guru membagikan kartu tersebut ke seluruh siswa searah
jarum jam. Ketika masing-masing kartu dibagikan
kepada siswa berikutnya, dia harus membacanya dan
memberi tanda centang pada kartu itu jika berisi
pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi
siswa yang membacanya.
7) Ketika semua kartu kembali kepada pemiliknya, tiap
siswa harus meninjau semua “pertanyaan” kelompok.
Sampai disini, kenali pertanyaan yang menerima banyak
suara (tanda centang).
8) Kemudian guru memberikan tanggapan dan jawaban
untuk pertanyaan itu.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan.
2) Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang
dipelajari.
3) Guru membagikan lembar evaluasi.
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
62
5) Guru menutup proses pembelajaran dengan berdoa dan
salam.
3. Tahap Observasi (Observing)
a. Peneliti bersama guru kolaborator mengamati keaktifan
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Mengambil gambar situasi pembelajaran dengan
menggunakan kamera foto.
c. Peneliti mengamati aktivitas guru dalam menerapkan dengan
metode Question Student Have pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.
d. Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat penerapan dengan metode Question Student Have pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
a. Melakukan pertemuan dengan guru untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja
siswa.
b. Menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan
kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi
untuk digunakan pada siklus II apabila belum mencapai
indikator 85% dari KKM sebesar 70.
63
C. Deskripsi Penelitian Siklus II
Siklus II ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 15 Maret 2019 pukul
08.30 sampai dengan pukul 09.55 wib di kelas VII F MTs N 05
Boyolali. Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan dalam empat
tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Secara garis besar dideskrepsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning)
a. Menyusun tanggal pelaksanaan penelitian.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Menyiapkan materi pembelajaran dan mempersiapkan
pembelajaran dengan metode Question Student Have.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan
dan perkembangan dalam pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar
2. Tahap Pelaksanaan (Actuating)
a. Kegiatan Awal
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
sudah disiapkan.
2) Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi
salam dan berdoa bersama, mengecek kesiapan dan
kehadiran peserta didik, melakukan apersepsi dan
64
memberikan cerita singkat yang berkaitan dengan bahan
ajar.
3) Guru menerangkan secara singkat materi atau feed back
materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
b. Kegiatan Inti
1) Memberi penjelasan kepada siswa tentang prestasi
khulafaur rasyidin
2) Siswa menyimak pembelajaran yang disampaikan oleh
peneliti diperjelas dengan Skema yang ada pada papan
tulis.
3) Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
yang telah disampaikan.
4) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
dengan memberikan kartu indeks kosong kepada tiap
siswa.
5) Guru memerintahkan tiap siswa untuk menuliskan
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran
atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti.
6) Guru membagikan kartu tersebut ke seluruh siswa searah
jarum jam. Ketika masing-masing kartu dibagikan
kepada siswa berikutnya, dia harus membacanya dan
memberi tanda centang pada kartu itu jika berisi
65
pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi
siswa yang membacanya.
7) Ketika semua kartu kembali kepada pemiliknya, tiap
siswa harus meninjau semua “pertanyaan” kelompok.
Sampai disini, kenali pertanyaan yang menerima banyak
suara (tanda centang).
8) Kemudian guru memberikan tanggapan dan jawaban
untuk pertanyaan itu.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan
2) Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang
dipelajari.
3) Guru membagikan lembar soal evaluasi.
3. Tahap Observasi (Observing)
a. Peneliti bersama guru kolaborator mengamati keaktifan
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Mengambil gambar situasi pembelajaran dengan
menggunakan kamera foto.
c. Peneliti mengamati aktivitas guru dalam menerapkan dengan
metode Question Student Have pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.
66
d. Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat penerapan dengan metode Question Student Have pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
a. Melakukan pertemuan dengan guru untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja
siswa.
b. Menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan
kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan II siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes
tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur
peningkatan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada materi
Khulafaur Rasyidin Cermin Akhlaq Rasulullah. Adapun hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. Adinda Rahmatika 50 Belum Tuntas
2. Agrula Awalia 71 Tuntas
3. Agustina Fatika Sari 70 Tuntas
4. Ahmad Dayat F 38 Belum Tuntas
5. Alvita Rodhotul J 70 Tuntas
6. Alya Mufidah 70 Tuntas
7. Aria Suci Kurnia W 75 Belum Tuntas
8. Assyifa Fatma M 70 Tuntas
68
9. Aulia Rahmadani 65 Belum Tuntas
10. Dela Maulidah 72 Tuntas
11. Desy Shofiana 70 Tuntas
12. Desti Laila Sari 56 Belum Tuntas
13. Elsawa Khidatul K 72 Tuntas
14. Fani Ramadani 65 Belum Tuntas
15. Fadila Zacky W.S 74 Tuntas
16. Fery Al Chafid 70 Tuntas
17. Fitri Agustin 71 Tuntas
18. Hafidz N.F.A 75 Tuntas
19. Indah Kurniawati 45 Belum Tuntas
20. Karisma Intan K 60 Belum Tuntas
21. Lailatul Faizah 43 Belum Tuntas
22. Lina Nofiyana 75 Tuntas
23. Maulidia Nur K 51 Belum Tuntas
24. M. Rizal K.A 90 Tuntas
25. Nadya Nasta S 85 Tuntas
26. Oktaviana Ramadani 60 Belum Tuntas
27. Pramesti D 42 Belum Tuntas
28. Silvy Amelia Ananta 80 Tuntas
29. Siti Nur Husna 62 Belum Tuntas
30. Siti Elga Lestari 62 Belum Tuntas
31. Syalwa Nuraini 75 Tuntas
69
32. Tiara Sofi Anjani 42 Belum Tuntas
33. Wahyu Lestari 72 Tuntas
34. Siti Wahyu Wulan S 50 Belum Tuntas
Rata-rata 2198 64,65
Dengan KKM 70 pada mata pelajaran akidah akhlak,
perhitungan nilai rata-rata kelas, persentase peserta didik yang tuntas
dan persentase peserta didik yang tidak tuntas pada pra siklus adalah
sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata hasil tes peserta didik pra siklus
=
= 64,65
b. Nilai persentase hasil tes siswa yang tuntas pra siklus
=
= 55,89 %
70
c. Nilai persentase hasil tes peserta didik yang tidak tuntas pra
siklus
=
= 44,11 %
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
NO Rentang Nilai Jumlah
Peserta Didik
Persentase
Angka Ketuntasan
1 ≥70 Tuntas 19
2 70 Tidak Tuntas 15 44,11%
Jumlah 34 100%
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
tuntas
belum tuntas
55,89% 55,89% 44,11%
71
Refleksi pra siklus
Dalam pembelajaran pada pra siklus ini, hasil
belajar peserta didik masih dikatakan kurang dan masih
banyak peserta didik tidak tuntas. Perserta didik yang tidak
tuntas dalam pra siklus ini terdapat 15 siswa atau 44,11%
dan yang tuntas terdapat 18 siswa atau 55,89% dengan rata-
rata nilai . Dari kekurangan tersebut maka peneliti
melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
dengan metode Question Student Have.
2. Siklus I
a. Hasil Belajar
Tabel 4. 3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I
No. Nama Nilai Keterangan
1. Adinda Rahmatika 57 Belum Tuntas
2. Agrula Awalia 78 Tuntas
3. Agustina Fatika Sari 73 Tuntas
4. Ahmad Dayat F 80 Tuntas
5. Alvita Rodhotul J 83 Tuntas
6. Alya Mufidah 85 Tuntas
7. Aria Suci Kurnia W 75 Tuntas
8. Assyifa Fatma M 85 Tuntas
9. Aulia Rahmadani 80 Tuntas
10. Dela Maulidah 75 Tuntas
72
11. Desy Shofiana 71 Tuntas
12. Desti Laila Sari 78 Tuntas
13. Elsawa Khidatul K 65 Belum Tuntas
14. Fani Ramadani 68 Belum Tuntas
15. Fadila Zacky W.S 78 Tuntas
16. Fery Al Chafid 80 Belum Tuntas
17. Fitri Agustin 86 Tuntas
18. Hafidz N.F.A 80 Tuntas
19. Indah Kurniawati 83 Tuntas
20. Karisma Intan K 81 Tuntas
21. Lailatul Faizah 78 Tuntas
22. Lina Nofiyana 86 Tuntas
23. Maulidia Nur K 83 Tuntas
24. M. Rizal K.A 100 Tuntas
25. Nadya Nasta S 78 Tuntas
26. Oktaviana Ramadani 86 Tuntas
27. Pramesti D 54 Belum Tuntas
28. Silvy Amelia Ananta 83 Tuntas
29. Siti Nur Husna 83 Tuntas
30. Siti Elga Lestari 78 Tuntas
31. Syalwa Nuraini 81 Tuntas
32. Tiara Sofi Anjani 54 Belum Tuntas
33. Wahyu Lestari 54 Belum Tuntas
73
34. Siti Wahyu Wulan S 68 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 54
Rata-rata 76,68
Ketuntasan 79,41 %
Tidak Tuntas 20,59 %
Perhitungan nilai rata-rata kelas, persentase peserta didik
yang tuntas dan presentase peserta didik yang tidak tuntas pada pra
siklus adalah sebagai berikut:
a. Hasil tes peserta didik siklus I
b. Nilai persentase hasil tes siswa yang tuntas siklus I
c. Nilai persentase hasil tes peserta didik yang tidak tuntas siklus I
74
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
NO Rentang Nilai Jumlah
Peserta Didik
Persentase
Angka Ketuntasan
1 ≥ 70 Tuntas 27
2 70 Tidak Tuntas 7 20,59%
Jumlah 34 100%
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
Berdasarkan data diatas pelaksanaan siklus I dapat
diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas 27 siswa atau
79,41% dari 34 siswa dan 7 siswa atau 20,59% yang belum
tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang
0% 0%
20,59%
79,41%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
belum tuntas
tuntas
75
mendapatkan nilai mecapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 70.
b. Observasi
Berdasarkan pada hasil data diatas pada siklus I ini
masih ada 20,59% siswa yang belum tuntas dan 79,41% yang
telah tuntas. Pada pengamatan penelitian pembelajaran yang
dilakukan kurang maksimal dan ada yang belum mencapai
KKM. Masih ada siswa yang berbicara sendiri dan masih
bingung dalam pelaksanaan metode yang digunakan.
Tindakan yang harus diberikan oleh guru adalah
mengkondisikan siswa lebih baik dan pemberian penjelasan
yang lebih detail terhadap metode yang di ajarkan dalam
pembelajaran berikutnya. Pada siklus I ini peneliti
mendapatkan data observasi guru dan observasi peserta didik
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati yaitu dalam
penerapan metode Question Student
Have
Skor
1 2 3 4
1. Guru masuk kelas dengan mengucap
salam
√
2. Guru menyuruh ketua kelas untuk
memeimpin do’a
√
3. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran
√
76
4. Guru menjelaskan materi tentang
Khulafaur Rasyidin
√
5. Guru memahami metode Question
Student Have
√
6. Guru membagikan kartu Indeks kosong √
7. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menuliskan pertanyaan di
kertas tersebut
√
8. Guru mengarahkan siswa agar kartu
tersebut di putar searah jarum jam
√
9. Guru mengarahkan siswa ketika kartu
tersebut sampai pada siswa berikutnya
siswa harus membaca dan memberi tanda
“V” apabila kartu tersebut ber isi
pertanyaan mengenai pembaca.
√
10. Ketika semua kartu tersebut kembali
kepada pemiliknya, tiap siswa harus
meninjau berapa banyak tanda “V” yang
didapatkannya
√
11. Guru mengenali pertanyaan dimulai dari
kartu yang mendapat tanda “V” paling
banyak kemudian memberikan penjelasan
kepada siswa.
√
12. Guru melakukan evaluasi bersama siswa
disertai kesimpulan pembelajaran
√
13. Guru menutup pelajaran dengan salam √
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
77
4 = Sangat Baik 85-100%
(Sangat Baik)
Tabel 4.6 Data Pengamatan Peserta Didik Siklus I
No
Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerja sama
dengan teman yang lain
√
2 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
√
3 Peserta didik memperhatikan pelajaran √
4 Peserta didik menerima dan menulis
pertanyaan pada karrtu indeks kosong
√
5 Peserta didik memutarkan kartu indeks
kosong searah jarum jam
√
6. Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
78
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
(Baik)
c. Refleksi
Dari data pengamatan peneliti selama proses
pembelajaran siklus I diperoleh data sebagai berikut :
1) Guru kurang memahami langkah-langkah metode
Question Student Have ditunjukkan dengan arah kartu
tidak sesuai dengan arah jarum jam tetapi ditukarkan
dengan teman sebangku depan belakang.
2) Siswa belum berani mengajukan pertanyaan yang
ditulisnya kepada guru dan selama pembelajaran masih
banyak yang ramai sendiri.
Selanjutnya guru melakuakan refleksi dengan
mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I yaitu dengan
melakukan tindakan sebagai berikut :
1) Guru mempelajari lagi langkah-langkah kegiatan dalam
metode Question Student Have
79
2) Guru memberikan arahan kepada siswa agar lebih tenang
saat disampaikannya materi pembelajaran dan mengajak
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan kepada guru.
Sesuai dengan refleksi di atas dilakukan pada siklus II
sebagai upaya perbaikan pada sisklus I.
3. Siklus 2
a. Hasil Belajar
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
1. Adinda Rahmatika 65 Belum Tuntas
2. Agrula Awalia 90 Tuntas
3. Agustina Fatika Sari 70 Tuntas
4. Ahmad Dayat F 95 Tuntas
5. Alvita Rodhotul J 90 Tuntas
6. Alya Mufidah 83 Tuntas
7. Aria Suci Kurnia W 90 Tuntas
8. Assyifa Fatma M 93 Tuntas
9. Aulia Rahmadani 100 Tuntas
10. Dela Maulidah 94 Tuntas
11. Desy Shofiana 73 Tuntas
12. Desti Laila Sari 80 Tuntas
13. Elsawa Khidatul K 76 Tuntas
14. Fani Ramadani 73 Tuntas
15. Fadila Zacky W.S 95 Tuntas
80
16. Fery Al Chafid 95 Tuntas
17. Fitri Agustin 95 Tuntas
18. Hafidz N.F.A 95 Tuntas
19. Indah Kurniawati 100 Tuntas
20. Karisma Intan K 95 Tuntas
21. Lailatul Faizah 78 Tuntas
22. Lina Nofiyana 85 Tuntas
23. Maulidia Nur K 76 Tuntas
24. M. Rizal K.A 100 Tuntas
25. Nadya Nasta S 90 Tuntas
26. Oktaviana Ramadani 80 Tuntas
27. Pramesti D 64 Belum Tuntas
28. Silvy Amelia Ananta 95 Tuntas
29. Siti Nur Husna 85 Tuntas
30. Siti Elga Lestari 95 Tuntas
31. Syalwa Nuraini 90 Tuntas
32. Tiara Sofi Anjani 60 Belum Tuntas
33. Wahyu Lestari 85 Tuntas
34. Siti Wahyu Wulan S 88 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Rata-rata 85,86
Ketuntasan 91,18 %
81
Tidak Tuntas 8,82 %
Dengan KKM 70 pada mata pelajaran SKI, perhitungan nilai
rata-rata kelas, presentase peserta didik yang tuntas dan presentase
peserta didik yang tidak tuntas pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Hasil tes peserta didik siklus II
b. Nilai persentase hasil tes siswa yang tuntas siklus II
c. Nilai persentase hasil tes peserta didik yang tidak tuntas siklus II
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
NO Rentang Nilai Jumlah
Peserta Didik
Presentase
Angka Ketuntasan
82
1 ≥ 70 Tuntas 31
2 70 Tidak Tuntas 3 8,82%
Jumlah 34 100%
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus II ini belum sempurna 100%
dikarenakan terdapat 3 siswa atau 8,82 yang tidak tuntas KKM.
Namun Pada siklus ke II kelulusan sudah mencapai 91,18% dan
hal ini sudah memenuhi ketuntasan klasikal dengan rata-rata
perolehan nilai sebesar 85,86.
b. Observasi
Pada penelitian siklus II ini diperoleh data observasi guru
dan observasi peserta didik sebagai berikut.
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati yaitu dalam penerapan
metode Question Student Have
Skor
1 2 3 4
1. Guru masuk kelas dengan mengucap salam √
0% 0% 8,82%
91,18%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
belum tuntas
tuntas
83
2. Guru menyuruh ketua kelas untuk memeimpin do’a √
3. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran
√
4. Guru menjelaskan materi tentang Khulafaur
Rasyidin
√
5. Guru memahami metode Question Student Have √
6. Guru membagikan kartu Indeks kosong √
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menuliskan pertanyaan di kertas tersebut
√
8. Guru mengarahkan siswa agar kartu tersebut di
putar searah jarum jam
√
9. Guru mengarahkan siswa ketika kartu tersebut
sampai pada siswa berikutnya siswa harus membaca
dan memberi tanda “V” apabila kartu tersebut ber isi
pertanyaan mengenai pembaca.
√
10. Ketika semua kartu tersebut kembali kepada
pemiliknya, tiap siswa harus meninjau berapa
banyak tanda “V” yang didapatkannya
√
11. Guru mengenali pertanyaan dimulai dari kartu yang
mendapat tanda “V” paling banyak kemudian
memberikan penjelasan kepada siswa.
√
12. Guru melakukan evaluasi bersama siswa disertai
kesimpulan pembelajaran
√
13. Guru menutup pelajaran dengan salam √
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
84
4 = Sangat Baik 85-100%
(Sangat Baik)
Tabel 4.10 Data Pengamatan Peserta Didik Siklus II
No
Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerja sama
dengan teman yang lain
√
2 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
√
3 Peserta didik memperhatikan
pelajaran
√
4 Peserta didik menerima dan menulis
pertanyaan pada karrtu indeks
kosong
√
5 Peserta didik memutarkan kartu
indeks kosong searah jarum jam
√
6. Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
85
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
(Sangat Baik)
c. Refleksi
Dari data pengamatan peneliti selama proses pembelajaran
siklus II diperoleh data:
1) Guru sudah mampu menerapkan metode Question Student
Have pada peserta didik dengan baik, tidak ditemukan lagi
kesalahan atau kekurangan dalam langkah-langkah kegiatan
metode.
2) Siswa sudah mampu bekerjasama sama baik saat menerima
materi pembelajaran maupun keberanian dalam menuliskan
pertanyaan dalam kartu indeks.
86
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II dapat
disimpulkan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya
peningkatan yang lebih baik. Pada siklus ke II ketuntasan sudah
mencapai 91,67% dimana sudah memenuhi ketuntasan klasikal
dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 85,83 sehingga penelitian
dihentikan sampai siklus II karena hasil belajar sudah ketuntasaan
klasikal, Meskipun hasil pengamatan serta penilaian pada siklus II
tidak ada hasil yang menunjukkan persentase 100 %.
A. Pembahasan
Data dibawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan
melalui 2 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus 2.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Adinda Rahmatika 50 57 65
2. Agrula Awalia 71 78 90
3. Agustina Fatika Sari 70 73 70
4. Ahmad Dayat Febriyanto 38 80 95
5. Alvita Rodhotul Janah 70 83 90
6. Alya Mufidah 70 85 83
7. Aria Suci Kurnia Wati 75 75 90
8. Assyifa Fatma Meilina 70 85 93
9. Aulia Rahmadani 65 80 100
87
10. Dela Maulidah 72 75 94
11. Desy Shofiana 70 71 73
12. Desti Laila Sari 56 78 80
13. Elsawa Khidatul Khasanah 72 65 76
14. Fani Ramadani 65 68 73
15. Fadila Zacky W.S 74 78 95
16. Fery Al Chafid 70 80 95
17. Fitri Agustin 71 86 95
18. Hafidz N.F.A 75 80 95
19. Indah Kurniawati 45 83 100
20. Karisma Intan Kurniasari 60 81 95
21. Lailatul Faizah 43 78 78
22. Lina Nofiyana 75 86 85
23. Maulidia Nur Khasanah 51 83 76
24. M. Rizal K.A 90 100 100
25. Nadya Nasta Sayyidina 85 78 90
26. Oktaviana Ramadani 60 86 80
27. Pramesti D 42 54 64
28. Silvy Amelia Ananta 80 83 95
29. Siti Nur Husna 62 83 85
30. Siti Elga Lestari 62 78 95
31. Syalwa Nuraini 75 81 90
32. Tiara Sofi Anjani 42 54 60
88
33. Wahyu Lestari 72 54 85
34. Siti Wahyu Wulan Sari 50 68 88
Dalam menggunakan metode Question Student Have pada mata
pelajaran Sejarah Kebudaaan Islam materi Khulafaur Rasyidin
diperoleh presentase peserta didik yang mencapai KKM sebagai
berikut:
Tabel 4. 12 Hasil Belajar Siswa Yang Mencapai Nilai KKM
Uraian
Siswa Yang Tuntas Siswa Yang Tidak Tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
Pra Siklus 19 55,89 % 15 44,12 %
Siklus I 27 79,41 % 7 20,58 %
Siklus II 31 91,17 % 3 8,82 %
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
89
Dari tabel di atas menunjukan adanya peningkatan presentase
hasil prestasi belajar siswa, Pra Siklus presentase siswa yang tuntas
sebanyak 44,12 % dan Siklus I presentase siswa yang tuntas
sebanyak 79,41%, kemudian pada Siklus II presentase siswa yang
tuntas sebanyak 91,17%.
Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya siswa
yang mencapai KKM dan hasil belajar siswa di setiap siklus. Dengan
menggunakan metode Question Student Have pada mata pelajaran
SKI materi Khulafaur Rasyidin diperoleh data sebagai berikut.
1. Siklus I
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara Pra Siklus dan Post test Siklus I mengalami peningkatan.
Hasil Pra Siklus siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 19
siswa dari 34 siswa. Sedangkan hasil post test pada siklus I siswa
yang dapat mencapai KKM sebanyak 27 siswa dari 34 siswa.
Berdasarkan data diatas bahwa peningkatan siswa yang
mencapai KKM dari Pra Siklus ke Post test siklus I sebanyak 8
siswa. Namun demikian masih ada siswa yang belum dapat
mencapai KKM sebanyak 7 siswa. Setelah dilihat dari hasil
pengamatan siswa, 7 siswa yang belum tuntas ini kurang
motivasi dalam mengikuti pembelajaran, minat belajarnya masih
kurang, kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
90
dan mengabaikan ketika melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
Pelaksanaan Siklus I sudah mencapai 79,41% ketuntasan,
dan hal ini memiliki beberapa faktor:
a. Ketepatan metode yang digunakan untuk materi yang di
ajarkan.
b. Adanya minat belajar siswa yang tinggi dan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
2. Siklus II
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara post test siklus I dan Post test Siklus II mengalami
peningkatan. Hasil post test Siklus I siswa yang dapat mencapai
KKM sebanyak 27 siswa dari 34 siswa. Sedangkan hasil post test
pada siklus II siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 31
siswa dari 34 siswa.
Berdasarkan data diatas bahwa peningkatan siswa yang
mencapai KKM dari post test Siklus I ke post test siklus II
sebanyak 4 siswa. Pada Siklus yang kedua ini ada 31 siswa yang
sudah mencapai KKM.
Berdasarkan pada siklus I kelulusan sudah mencapai 79,41 %
dan hal itu sudah memenuihi ketuntasan klasikal, akan tetapi
peneliti melakukan siklus ke II bertujuan untuk meyakinkan
pengunaan metode Question Student Have dalam pembelajaran
SKI materi Khulafaur Rasyidin.
91
Di samping itu peneliti juga memberikan pengarahan khusus
terhadap 7 siwa yang pada siklus I belum mencapai KKM,
seperti memberi perhatian lebih dan menjelaskan terkait metode
yang belum diketahui siswa dalam proses belajar.
Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
menggunakan metode Question Student Have materi Khulafaur
Rasyidin dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F
MTs N 05 Boyolali tahun pelajaran 2018/2019.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa metode Question Student Have dapat
meningkatkan hasil belajar SKI materi Khulafaur Rasyidin pada
siswa VII F MTs N 05 Boyolali Tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini
dapat dilihat dari hasil setiap siklusnya yang menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar, dimana pada pra siklus sebesar
44,12%, siklus I sebesar 79,41%, dan siklus II sebesar 91,17%. Hasil
tersebut telah melampaui KKM yaitu 70.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Guru
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode Question Student
Have perlu dikembangkan dan diterapkan pada pokok
bahasan yang lain, karena terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
b. Guru memberikan arahan atau langkah-langkah yang jelas
agar metode Question Student Have dapat berjalan dengan
lancar.
93
2. Siswa
Siswa harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
sesuatu yang dipelajarinya dan menanamkan sikap percaya diri
ketika pembelajaran.
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs N 05 Boyolali
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII/ 2
Tema : Khulafaur Rasyidin Cermin Akhlaq Rasulullah Saw
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin dan
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong, santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadanya).
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tekhnologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkrit
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
95
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai perilaku Khulafaur Rasyidin cerminan dari
akhlaq Rasulullah Saw
2.1 Merespon nilai-nilai yang terkandung dari prestasi-prestasi
yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin untuk masa kini dan
masa yang akan datang
2.2 Merespon gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
3.1 Memahami berbagai prestasi yang dicapai oleh Khulafaur
Rasyidin
4.1 Meniru model kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
4.2 Menyajikan kisah ketegasan Abu Bakar Ash Shidiq dalam
menghadapi kekacauan umat Islam saat wafatnya Nabi
muhammad Saw.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaur Rasyidin
2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaur Rasyidin
3. Menjelaskan prestasi Khulafaur Rasyidin yang menonjol
4. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaur
Rasyidin
5. Mengkaitkan prestasi Khulafaur Rasyidin dengan perkembangan
kondisi sekarang
96
6. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
7. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
8. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
9. Menjelaskan kisah ketegasan Abu Bakar Ash Shiddiq dalam
menghadapi kekacauan saat Rasulullah Saw wafat.
D. Materi Pembelajaran
Khulafaur Rasyidin menurut bahasa artinya para pemimpin yang
mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Sedangkan menurut istilah yaitu
para khalifah (pemimpin umat Islam) yang melanjutkan kepemimpinan
Rasulullah SAW sebagai kepala negara (pemerintah) setelah Rasulullah
SAW wafat. Rasulullah diutus tidak hanya sebagai seorang Nabi yang
diutus Allah SWT. Untuk menyampaikan risalah agama, namun lebih
dari itu Beliau juga seorang kepala negara yang memimpin suatu negara.
Dan setelah Nabi Muhammad meninggal, para sahabat Muhajirin
maupun Anshor berkumpul untuk bermusyawarah mengangkat seorang
pemimpin diantara mereka sebagai pengganti Nabi, inilah Khulafaur
Rasyidin:
a) Abu Bakar as Shiddiq
b) Umar Bin Khattab
5. Khalifah Abu Bakar as Shiddiq (11-13 H atau 632-634 M)
Abu Bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam.
Nama sebelum Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah
bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin Ka’ab bin
Lu’ay bin Kal Al-Quraisy. Beliau lahir pada tahun ke 2 dari tahun
97
gajak atau dua tahun lebih muda dari Nabi muhammad Saw. abu
Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan
bangsawan Quraisy, beliau dikenal dengan sosok yang ulet dan jujur.
Sejak usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan persahabatan yang kuat
dengan Nabi Muhammad saw. Ketika Nabi Muhammad diangkat
menjadi Nabi dan Rasul dengan menerima wahyu pertama, Abu
Bakar merupakan orang dewasa pertama masuk Islam.
Beliau mendapat gelar Ash-Shidiq atau orang jujur terpercaya
karena beliau orang pertama yang mempercayai peristiwa perjalanan
Nabi Muhammad atau yang kita namakan Isra’ Mi’raj. Selama di
Mekkah, peranan beliau sangat besar untuk membantu Rasulullah
menyebarkan Islam. Abu Bakar mendampingi Nabi Muhammad
dalam suka dan duka, melindungi Nabi dari ejekan dan rencana
pembunuhan kafir Quraisy. Beliau selalu setia mendampingi Nabi
Muhammad dimanapun dan kapanpun. Bahkan pada saat Rasulullah
sakit dan menjelang wafatnya, Abu Bakar sering menggantikan Nabi
Muhammad menjadi imam shalat.
Khalifah Abu Bakar ash Shidiq memimpin umat Islam selama
2 tahun. Pada masa pemerintahannya, beliau dikenal dengan
khalifaturrasul yaitu pengganti Rasul sebagai pemimpin agama dan
pemerintahan. Walaupun waktu yang singkat sebagai pengganti Nabi
dalam kepemimpinan Agama dan pemerintahan, khalifah Abu Bakar
melakukan beberapa kebijakan dalam rangka mengembangkan Islam.
98
Beberapa tindakan Khalifah Abu Bakar yang memberikan kontribusi
terhadap umat Islam, antara lain:
4. Memerangi kelompok pembangkang
Setelah Nabi wafat, krisis kepemimpinan menimbulkan
gejolak perpecahan umat. Sebagian umat Islam mulai menentang
kebijakan Nabi Muhammad saw. mereka menciptakan
ketidakstabilan umat islam. Khalifah Abu Bakar menetapkan
kebijakan yang tegas terhadap para pembangkang. Ada
sekelompok orang di Madinah menyatakan keluar dari Islam,
mereka kembali memeluk agama dan tradisi lama, yakni
menyembah berhala. Suku-suku tersebut menyatakan bahwa
hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad Saw,
beberapa pemberontakan itu antara lain:
d. Al-Aswad al-Ansi
e. Musailamah al-Kazab
f. Thulaihah bin Khuwalid al-Asadi
Adapun sebab mereka murtad, yaitu:
6) Iri dan dengki terhadap perkembangan kota Madinah
7) Fanatisme rasa kesukuan dan sifat patenalistik, yaitu tunduk
secara membabi buta kepada pemimpinnya
8) Takut kedudukan hilang karena Islam membawa perubahan di
bidang politik, sosial, budaya dan Agama
9) Banyak suku Arab masuk Islam karena pertimbangan politik
99
10) Mereka baru memeluk Islam dan belum menghayati ajaran
Islam.
5. Kodifikasi Al-Qur’an
Ketika umat Islam kehilangan lebih darin 70 0rang gugur di
perang melawan para pembangkang, Umar bin Khattab khawatir
kehilangan al-Qur’an sehingga mengusulkan kepada Abu Bakar
untuk membukukan al-Qur’an.
6. Perluasan Wilayah Islam
Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke Syiria
yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah. Beliau juga
merencanakan penyebarannya ke wilayah yang dikuasai kekaisaran
Persia dan Byzantium dengan mengirimkan dua panglima yaitu
Khalid bin Walid dan Musanna bin Harits. Kekaisaran Byzantium
dijadikan kota Damaskus, Syiria sebagai pusat pemerintahan di
wilayah Arab dan sekitarnya. Untuk menghadapi mereka, khalifah
Abu Bakar mengirimkan beberapa pasukan yaitu:
5) Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus
6) Pasukan Amru bin Ash ke Palestina
7) Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
8) Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims
Ketika itu pasukan Islam berjumlah 18.000 dan pasukan Romawi
berjumlah 24.000 sehingga mengalami kesulitan dan Abu Bakar segera
memerintah Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Pertempuran
akhirnya pecah di pinggir sungai Yarmuk sehingga dinamakan perang
100
Yarmuk. Pada saat perang sedang terjadi ada kabar Abu Bakr wafat dan
digantikan Umar bin Khattab. Peperangan dimenangkan oleh pasukan
Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Byzantium di tanah
Arab.
6. Khalifah Umar Bin Khatab (13-23 H atau 634-644 M)
Umar Ibn Al-Khattab diangkat dan dipilih oleh para pemuka
masyarakat dan disetujui oleh kaum muslimin. Pada saat menderita
sakit menjelang ajal tiba, Abu Bakar melihat situasi negara masih
labil dan pasukan yang sedang bertempur di medan perang tidak
boleh terpecah belah akibat perbedaan keinginan tentang siapa yang
akan menjadi calon penggantinya, ia memilih Umar Ibn Al-Khathab.
Selama menjalankan tanggung jawab sebagai Khalifah beberapa
prestasi yang telah dicapai oleh Umar bin Khattab diantaranya
sebagai berikut:
d. Perluasan daerah Islam
Usaha perluasan daerah dan pengembangan Islam di Persia
dan Syiria yang telah dilakukan Abu Bakar kemudian dilanjutkan
kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab hingga selesai dan juga
perluasan daerah dan pengembangan Islam di Mesir. Dengan
memakai Syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir
dibawah pimpinan Amr bin Ash dan Irak dipimpin oleh Saad bin
Abi waqash. Pada tahun 641 M, Moshul dapat dikuasai. Dengan
demikian, pada masa kepemimpinan Umar wilayah kekuasaan
101
Islam sudah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syiria, sebagian
besar wilayah Persia dan Mesir.
e. Mengatur Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
Karena perluasan daerah terjadi sangat cepat, Umar segera
mengatur administrasi Negara dengan mencontoh administrasi
yang sudah berkembang, terutama di Persia. Administrasi
pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi: Makkah,
Madinah, Syiria, Jazirah Arab, Kuffah, Palestina, dan Mesir.
Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab
membentuk Baitul Mal yang bertugas mengurusi keungan negara
dan Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan.
Umar bin Khattab adalah khalifah pertama kali yang
memperkenalkan sistem penggajian bagi pegawai pemerintah. Ia
juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh
rakyatnya, besarnya disesuaikan seberapa lamanya memeluk
Islam.
f. Menetapkan Kalender Hijriah
Sebelum kalender Hijriah ditetapkan orang-orang pada
saat itu menggunakan sistem kalender Masehi. Agar berbeda
dengan kaum Nasrani, Umar bin Khattab mencetuskan kalender
Hijriah yang ditetapkan mulai pada saat Nabi Muhammad Saw
hijrah dari Mekah ke Madinah. Hal itu disebabkan hijrah
merupakan titik balik kemenangan Islam. Hijrah juga menandai
dua periode dakwah Islam, yaitu periode Makkah dan Madinah.
102
E. Materi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Question Student Have
F. Sumber
1. Buku Guru dan buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam
2. Buku Paket
G. Media Pembelajaran
1. Buku SKI
2. LCD dan Proyektor
3. Potongan Kertas
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap
Pembelajaran
Deskripsi Waktu
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa
sebelum pelajaran dimulai
b. Guru mengecek kehadiran siswa serta
kebersihan kelas
c. Guru menanyakan kabar siswa
d. Guru memberikan motivasi dan
menganjukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan
materi pelajaran
10 menit
103
e. Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi serta kompetensi yang
akandicapai
f. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran yang akan di laksanakan
Kegiatan Inti
a. Guru meminta peserta didik mengamati
peristiwa dan menceritakan gambar
yang relevan dengan pembelajaran
b. Guru menanyakan peserta didik tentang
informasi yang akan di pelajari
c. Guru meminta peserta didik membaca
bacaan dalam buku agar di dalam
bacaan terdapat beberapa pertanyaan
untuk membantu peserta didik
memahami materi bacaan
d. Guru meminta peserta didik
mendiskusikan materi pelajaran dan
menuliskan hasil diskusi ke dalam LK
yang sudah di sediakan guru
25 menit
a. Peserta didik menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dalam
proses pembelajaran melalui kegiatan
refleksi
b. Peserta didik menerima umpan balik
104
Kegiatan
Penutup
yang berkaitan dengan proses dan hasil
pembelajaran
c. Peserta didik menerima informasi
tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan berdoa bersama-
sama Penutup.
5 menit
I. Penilaian
Jenis Penilaian: Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan nabi-nabi palsu pada masa pemerintahannya Abu Bakar ash
Shiddiq !
2. Jelaskan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh khalifah Abu Bakar
ash Shiddiq pada masa pemerintahannya !
3. Mengapa Abu Bakar akhirnya menyetujui usulan Umar untuk
mengkodifikasi Al-Qur’an?
4. Apa fungsi Baitul Mal dan Dewan Perang pada masa khalifah Umar
bin Khattab?
5. Apa usaha-usaha yang dilakukan Ali bin Abi Thalib selama
memerintah Islam?
Kunci Jawaban:
1. Aswad al Ansi, Musailamah al Kazab, Thulaihah bin Khuwalid al
Asadi
105
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs N 05 Boyolali
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII/ 2
Tema : Khulafaur Rasyidin Cermin Akhlaq Rasulullah Saw
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
J. Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin dan
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong, santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadanya).
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tekhnologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkrit
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
107
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori.
K. Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai perilaku Khulafaur Rasyidin cerminan dari
akhlaq Rasulullah Saw
2.1 Merespon nilai-nilai yang terkandung dari prestasi-prestasi
yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin untuk masa kini dan
masa yang akan datang
2.2 Merespon gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
3.1 Memahami berbagai prestasi yang dicapai oleh Khulafaur
Rasyidin
4.1 Meniru model kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
4.2 Menyajikan kisah ketegasan Abu Bakar Ash Shidiq dalam
menghadapi kekacauan umat Islam saat wafatnya Nabi
muhammad Saw.
L. Indikator Pencapaian Kompetensi
10. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaur Rasyidin
11. Mengklasifikasi prestasi Khulafaur Rasyidin
12. Menjelaskan prestasi Khulafaur Rasyidin yang menonjol
13. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaur
Rasyidin
14. Mengkaitkan prestasi Khulafaur Rasyidin dengan perkembangan
kondisi sekarang
108
15. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
16. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
17. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
18. Menjelaskan kisah ketegasan Abu Bakar Ash Shiddiq dalam
menghadapi kekacauan saat Rasulullah Saw wafat.
M. Materi Pembelajaran
Khulafaur Rasyidin menurut bahasa artinya para pemimpin yang
mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Sedangkan menurut istilah yaitu
para khalifah (pemimpin umat Islam) yang melanjutkan kepemimpinan
Rasulullah SAW sebagai kepala negara (pemerintah) setelah Rasulullah
SAW wafat. Rasulullah diutus tidak hanya sebagai seorang Nabi yang
diutus Allah SWT. Untuk menyampaikan risalah agama, namun lebih
dari itu Beliau juga seorang kepala negara yang memimpin suatu negara.
Dan setelah Nabi Muhammad meninggal, para sahabat Muhajirin
maupun Anshor berkumpul untuk bermusyawarah mengangkat seorang
pemimpin diantara mereka sebagai pengganti Nabi, inilah Khulafaur
Rasyidin:
1. Utsman Bin Affand.
2. Ali Bin Abi Tholib
7. Khalifah Utsman Bin Affan (23-35 H atau 644-656 M)
Utsman bin Affan terpilih sebagai Khalifah pengganti Umar bin
Khattab. Khalifah Utsman bin Affan dipilih pada usia 70 tahun. Beliau
menjadi khalifah selama 12 tahun, dengan prestasi yang dicapai antara
lain:
109
e. Kodifikasi Mushaf al-Qur’an
Pada masa pemerintahan Khalifah Ustman bin Affan, wilayah
Islam sudah sangat luas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan
terjadinya perbedaan pembelajaran al-Qur’an di beberapa pelosok
wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surahnya atau lafal
(dialeknya). Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yaman
melihat perselisihan antara tentara Islam ketika menaklukan Armenia
dan Azerbeijan. Masing-masing menganggap cara membaca al-
Qur’an yang dilakukan adalah paling baik.
Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin
Yaman kepada Khalifah Ustman bin Affan selanjutnya membentuk
sebuah panitia penyusunan al-Qur’an. Panitia ini diketuai oleh Zaid
bin Tsabit anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin
Haris. Tugas yang dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat al-
Qur’an dalam sebuah buku yang disebut mushaf. Salinan kumpulan
al-Qur’an itu disebut mushaf oleh panitia Mushaf diperbanyak
sejumlah empat buah. Salah satunya tetap berada di Madinah,
sedangkan empat lainnya dikirim ke Madinah, Suriah, Basrah, dan
Kuffah. Semua naskah al-Qur’an yang dikirim ke daerah itu dijadikan
pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah masing-masing.
Naskah yang ditinggal di Madinah disebut Mushaf Al-Imam atau
Mushaf Usmani.
110
f. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama kali didirkan oleh
Nabi Muhammad Saw pada saat pertama kali tiba di Madinah dari
perjlanan hijrahnya. Dengan semakin banyaknya jumlah umat Islam,
maka khalifah Umar bin Khattab mulai memperluas masjid ini.
Masjid Nabawi mulai dibangun sejak masa khalifah Umar bin
Khattab yang kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas
oleh khalifah Ustman bin Affan. Selain diperluas, masjid Nabawi
juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih indah.
g. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa khalifah Ustman bin Affan, wilayah Islam sudah mencapai
Afrika, Siprus, hingga Konstatinopel. Muawiyah saat itu menjabat
gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan laut. Usul itu
disambut baik oleh khalifah Ustman bin Affan.
h. Perluasan Wilayah Islam
Pada masa pemerintahan Khalifah Ustman bin Affan wilayah
Islam semakin luas, wilayah perluasan di masa khalifah Ustman bin
Affan:
5) Perluasan ke Khurasan di bawah pimpinan Sa’ad bin Ash dan
Huzaifah bin Yaman
6) Perluasan ke Armenia yang di pimpin Salam Rabiah Al Bahly
7) Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa’ad bin Ani Sa’ad bin Abi
Sarah
8) Penaklukan Ray dan Azerbaijan yang di pimpin Walid bin Uqbah
111
8. Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib (35-40 H atau 656-661 M)
Sepeninggal khalifah Ustman bin Affan dalam kondisi yang
masih kacau, kaum muslimin meminta Ali Bin Abi Thalib untuk menjadi
khalifah, akan tetapi ada beberapa tokoh yang menolak usulan tersebut.
khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat
dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai:
e. Mengganti pejabat yang kurang cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah
pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, kemudian
mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan
tetapi para pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari
keluarga Ustman bin Affan. Akibatnya makin banyak kalangan Bani
Ummayah yang tidak menyukai khalifah Ali bin Abi Thalib.
Adapun gubernur baru yang diangkat khalifah Ali bin Abi
Thalib antara lain:
6) Sahl binHanif sebagai gubernur Syiria
7) Ustman bin Hanif sebagai gubernur Basrah
8) Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir
9) Umrah bin Syihab sebagi gubernur Kuffah
10) Ubaidillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman
f. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal)
Pada masa khalifah Ustman bin Affan, banyak kerabatnya
yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki
tanggung jawab untuk membereskan masalah tersebut. beliau menyita
112
harta para pejabat tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal
kemudian digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari
mantan penguasa dan kerabat Ustman. Mereka menghasut para
sahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dia
melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib,
akibatnya terjadi peperangan seperti perang Jamal dan perang Siffin.
g. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
Pasa masa khalifah Ali bin bi Thalib memegang
pemerintahan, wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu,
penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca seperti
Fathah, Kasrah, Dhammah dan Syaddah. Hal itu menyebabkan
banyaknya kesalahan bacaan teks al-Qur’an dan Hadits di daerah
yang jauh dari Jazirah Arab.
Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan al-Qur’an
dan hadits, Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad
ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu Nahwu
diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dalam
mempelajari sumber utama ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan Hadits.
h. Bidang Pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun kota Kuffah secara
khusus. Pada awalnya kota Kuffah disiapkan sebagai pusat
pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi kota Kuffah
113
kemudian berkembang menjadi pusat ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, ilmu
Nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.
Setelah mengamati prestasi ke empat khalifah, terdapat
persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini disebabkan
beberapa faktor antara lain:
1. Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial,
politik, ekonomi dan budaya
2. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong
utama bagi para sahabat untuk menyebarkan Islam
3. Byzantium dan Persia mulai melemah membuat islam bisa
berkembang dengan cepat
4. Kebebasan beragama bagi masyarakat Byzantium membuka
peluang untuk mengajarkan ajaran Islam
5. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh
kedamaian.
6. Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa Jazirah
7. Mesir, syiria dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin
membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia. Sekaligus
menjadi penyokong dana dalam menyebarkan Islam.
N. Materi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Question Student Have
O. Sumber
1. Buku Guru dan buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam
114
2. Buku Paket
P. Media Pembelajaran
4. Buku SKI
5. LCD dan Proyektor
6. Potongan Kertas
Q. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap
Pembelajaran
Deskripsi Waktu
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
g. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa
sebelum pelajaran dimulai
h. Guru mengecek kehadiran siswa serta
kebersihan kelas
i. Guru menanyakan kabar siswa
j. Guru memberikan motivasi dan
menganjukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan
materi pelajaran
k. Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi serta kompetensi yang
akandicapai
l. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran yang akan di laksanakan
10 menit
115
Kegiatan Inti
e. Guru meminta peserta didik mengamati
peristiwa dan menceritakan gambar
yang relevan dengan pembelajaran
f. Guru menanyakan peserta didik tentang
informasi yang akan di pelajari
g. Guru meminta peserta didik membaca
bacaan dalam buku agar di dalam
bacaan terdapat beberapa pertanyaan
untuk membantu peserta didik
memahami materi bacaan
h. Guru meminta peserta didik
mendiskusikan materi pelajaran dan
menuliskan hasil diskusi ke dalam LK
yang sudah di sediakan guru
25 menit
Kegiatan
Penutup
e. Peserta didik menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dalam
proses pembelajaran melalui kegiatan
refleksi
f. Peserta didik menerima umpan balik
yang berkaitan dengan proses dan hasil
pembelajaran
g. Peserta didik menerima informasi
tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
5 menit
116
h. Peserta didik mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan berdoa bersama-
sama Penutup.
R. Penilaian
Jenis Penilaian: Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan nama-nama Khulafaur Rasyidin beserta tahun
pemerintahannya !
2. Sebutkan prestasi yang dicapai oleh khalifah Ustman bin Affan !
3. Siapa saja yang menjadi panitia penyusunan al-Qur’an pada masa
Ustman bin Affan?
4. Apa saja langkah-langkah yang dilaksanakan Ali bin Abi Thalib
selama menjadi khalifah?
5. Jelaskan faktor keberhasilan khulafaur rasyidin !
Kunci Jawaban:
1. Khulafaur Rasyidin:
a. Abu Bakar Ash Shiddiq (11-13 H/ 632-634 M)
b. Umar bin Khattab (13-23 H/ 634-644 M)
c. Ustman bin Affan (23-35 H/ 644-656 M)
d. Ali bin Abi Thalib (35-41 H/ 656-661 M)
2. Prestasi khalifah Ustman bin Affan:
a. Kodifikasi mushaf al-Qur’an
b. Renovasi masjid nabawi
c. Pembentukan angkatan laut
d. Perluasan wilayah Islam
3. Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Abdurrahman bin Haris
4. Langkah-langkah yang dilaksanakan Ali bin Abi Thalib selama
menjadi khalifah:
117
118
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 2. Lembar Latihan Soal Siklus I
Lampiran 3. Lembar Latihan Soal Siklus II
Lampiran 4. Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 5. Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Siklus I
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus II
Lampiran 8. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 11. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 12. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 13. Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 14. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 15. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 16. Lembar Konsultasi
Lampiran 18. Daftar Riwayat Hidup
119
SIKLUS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan nabi-nabi palsu pada masa pemerintahannya Abu Bakar
ash Shiddiq !
2. Jelaskan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh khalifah Abu
Bakar ash Shiddiq pada masa pemerintahannya !
3. Mengapa Abu Bakar akhirnya menyetujui usulan Umar untuk
mengkodifikasi Al-Qur’an?
4. Apa fungsi Baitul Mal dan Dewan Perang pada masa khalifah Umar
bin Khattab?
5. Apa usaha-usaha yang dilakukan Ali bin Abi Thalib selama
memerintah Islam?
Kunci Jawaban:
1. Aswad al Ansi, Musailamah al Kazab, Thulaihah bin Khuwalid al
Asadi
2. Memerangi kelompok pembangkang, kodifikasi Al-Qur’an,
perluasan wilayah Islam
3. Banyak para penghafal Al-Qur’an yang gugur di perang dalam
melawan pembangkang.
4. Baitul Mal berfungsi untuk mengurusi keuangan negara
Dewan perang berfungsi untuk mencatat administrasi ketentaraan
5. Usaha Ali bin Abi Thalib:
a. Mengganti pejabat yang kurang cakap
b. Membenahi keuangan negara (baitul mal)
c. Memajukan bidang ilmu bahasa
d. Memajukan bidang pembangunan
120
Nama :
No. Absen :
SIKLUS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan nabi-nabi palsu pada masa pemerintahannya Abu Bakar ash
Shiddiq !
2. Jelaskan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh khalifah Abu Bakar
ash Shiddiq pada masa pemerintahannya !
3. Mengapa Abu Bakar akhirnya menyetujui usulan Umar untuk
mengkodifikasi Al-Qur’an?
4. Apa fungsi Baitul Mal dan Dewan Perang pada masa khalifah Umar bin
Khattab?
5. Apa usaha-usaha yang dilakukan Ali bin Abi Thalib selama memerintah
Islam?
121
SIKLUS II
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan nama-nama Khulafaur Rasyidin beserta tahun
pemerintahannya !
2. Sebutkan prestasi yang dicapai oleh khalifah Ustman bin Affan !
3. Siapa saja yang menjadi panitia penyusunan al-Qur’an pada masa
Ustman bin Affan?
4. Apa saja langkah-langkah yang dilaksanakan Ali bin Abi Thalib
selama menjadi khalifah?
5. Jelaskan faktor keberhasilan khulafaur rasyidin !
Kunci Jawaban:
1. Khulafaur Rasyidin:
a. Abu Bakar Ash Shiddiq (11-13 H/ 632-634 M)
b. Umar bin Khattab (13-23 H/ 634-644 M)
c. Ustman bin Affan (23-35 H/ 644-656 M)
d. Ali bin Abi Thalib (35-41 H/ 656-661 M)
2. Prestasi khalifah Ustman bin Affan:
a. Kodifikasi mushaf al-Qur’an
b. Renovasi masjid nabawi
c. Pembentukan angkatan laut
d. Perluasan wilayah Islam
3. Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Abdurrahman bin Haris
4. Langkah-langkah yang dilaksanakan Ali bin Abi Thalib selama
menjadi khalifah:
a. Mengganti pejabat yang kurang cakap
b. Membenahi keuangan negara
c. Memajukan ilmu bahasa
d. Memajukan bidang pembangunan
5. Faktor keberhasilan Khulafaur Rasyidin:
122
a. Islam mengajarkan semua seni kehidupan baik agama, sosial,
politik, ekonomi dan budaya
b. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong
utama bagi para sahabt untuk menyebarkan Islam
c. Byzantium dan Persia mulai melemah membuat Islam bisa
berkembang dengan cepat
d. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh
kedaimaian
123
Nama :
No. Absen :
SIKLUS II
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan nama-nama Khulafaur Rasyidin beserta tahun
pemerintahannya !
2. Sebutkan prestasi yang dicapai oleh khalifah Ustman bin Affan !
3. Siapa saja yang menjadi panitia penyusunan al-Qur’an pada masa
Ustman bin Affan?
4. Apa saja langkah-langkah yang dilaksanakan Ali bin Abi Thalib
selama menjadi khalifah?
5. Jelaskan faktor keberhasilan khulafaur rasyidin !
124
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I
No. Nama Nilai Keterangan
1. Adinda Rahmatika 57 Belum Tuntas
2. Agrula Awalia 78 Tuntas
3. Agustina Fatika Sari 73 Tuntas
4. Ahmad Dayat F 80 Tuntas
5. Alvita Rodhotul J 83 Tuntas
6. Alya Mufidah 85 Tuntas
7. Aria Suci Kurnia W 75 Tuntas
8. Assyifa Fatma M 85 Tuntas
9. Aulia Rahmadani 80 Tuntas
10. Dela Maulidah 75 Tuntas
11. Desy Shofiana 71 Tuntas
12. Desti Laila Sari 78 Tuntas
13. Elsawa Khidatul K 65 Belum Tuntas
14. Fani Ramadani 68 Belum Tuntas
15. Fadila Zacky W.S 78 Tuntas
16. Fery Al Chafid 80 Belum Tuntas
17. Fitri Agustin 86 Tuntas
18. Hafidz N.F.A 80 Tuntas
19. Indah Kurniawati 83 Tuntas
20. Karisma Intan K 81 Tuntas
21. Lailatul Faizah 78 Tuntas
125
22. Lina Nofiyana 86 Tuntas
23. Maulidia Nur K 83 Tuntas
24. M. Rizal K.A 100 Tuntas
25. Nadya Nasta S 78 Tuntas
26. Oktaviana Ramadani 86 Tuntas
27. Pramesti D 54 Belum Tuntas
28. Silvy Amelia Ananta 83 Tuntas
29. Siti Nur Husna 83 Tuntas
30. Siti Elga Lestari 78 Tuntas
31. Syalwa Nuraini 81 Tuntas
32. Tiara Sofi Anjani 54 Belum Tuntas
33. Wahyu Lestari 54 Belum Tuntas
34. Siti Wahyu Wulan S 68 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 54
Rata-rata 76,68
Presentase Ketuntasan 79,41 %
Presentase Belum Tuntas 20,59 %
126
HASIL BELAJAR SIKLUS II
No. Nama Nilai Keterangan
35. Adinda Rahmatika 65 Belum Tuntas
36. Agrula Awalia 90 Tuntas
37. Agustina Fatika Sari 70 Tuntas
38. Ahmad Dayat F 95 Tuntas
39. Alvita Rodhotul J 90 Tuntas
40. Alya Mufidah 83 Tuntas
41. Aria Suci Kurnia W 90 Tuntas
42. Assyifa Fatma M 93 Tuntas
43. Aulia Rahmadani 100 Tuntas
44. Dela Maulidah 94 Tuntas
45. Desy Shofiana 73 Tuntas
46. Desti Laila Sari 80 Tuntas
47. Elsawa Khidatul K 76 Tuntas
48. Fani Ramadani 73 Tuntas
49. Fadila Zacky W.S 95 Tuntas
50. Fery Al Chafid 95 Tuntas
51. Fitri Agustin 95 Tuntas
52. Hafidz N.F.A 95 Tuntas
53. Indah Kurniawati 100 Tuntas
54. Karisma Intan K 95 Tuntas
55. Lailatul Faizah 78 Tuntas
127
56. Lina Nofiyana 85 Tuntas
57. Maulidia Nur K 76 Tuntas
58. M. Rizal K.A 100 Tuntas
59. Nadya Nasta S 90 Tuntas
60. Oktaviana Ramadani 80 Tuntas
61. Pramesti D 64 Belum Tuntas
62. Silvy Amelia Ananta 95 Tuntas
63. Siti Nur Husna 85 Tuntas
64. Siti Elga Lestari 95 Tuntas
65. Syalwa Nuraini 90 Tuntas
66. Tiara Sofi Anjani 60 Belum Tuntas
67. Wahyu Lestari 85 Tuntas
68. Siti Wahyu Wulan S 88 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Rata-rata 85,86
Presentase Ketuntasan 91,17 %
Presentase Belum Tuntas 8,83 %
128
129
130
131
132
133
Data Pengamatan Guru Siklus I
No
Kegiatan
Sekor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
√
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3 Ketepatan guru menggunakan metode:
a. Guru faham mengenai metode Question
Student Have
√
b. Guru menguasai materi pelajaran dengan baik √
c. Guru berperan sebagai fasilitator √
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat peserta didik lebih aktif
bertanya
√
134
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
(Sangat Baik)
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
√
c. Memberikan bimbingan pada kegiatan
pembelajaran.
√
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Kesimpulan
√
b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjut √
d. Salam penutup √
135
Data Pengamatan Peserta Didik Siklus I
No
Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerja sama
dengan teman yang lain
√
2 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
√
3 Peserta didik memperhatikan pelajaran √
4 Peserta didik menerima dan menulis
pertanyaan pada karrtu indeks kosong
√
5 Peserta didik memutarkan kartu indeks
kosong searah jarum jam
√
6. Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
(Baik)
136
Data Pengamatan Guru Siklus II
No
Kegiatan
Sekor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
√
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan
mengajar
√
2 Kemampuan guru dalam membuka
dan melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3 Ketepatan guru menggunakan
metode:
a. Guru faham mengenai metode
Question Student Have
√
b. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
√
c. Guru berperan sebagai fasilitator √
137
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
(Sangat Baik)
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Mampu membuat peserta didik
lebih aktif bertanya
√
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
√
c. Memberikan bimbingan pada
kegiatan pembelajaran.
√
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Kesimpulan
√
b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjut √
d. Salam penutup √
138
Data Pengamatan Peserta Didik Siklus II
No
Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerja sama
dengan teman yang lain
√
2 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
√
3 Peserta didik memperhatikan
pelajaran
√
4 Peserta didik menerima dan menulis
pertanyaan pada karrtu indeks
kosong
√
5 Peserta didik memutarkan kartu
indeks kosong searah jarum jam
√
6. Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
(Sangat Baik)
139
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
Guru menjelaskan model pembelajaran Question Student Have
kepada siswa dan memberikan gambaran umum tentang materi yang
akan dipelajari.
Guru menjelaskan materi tentang Khulafaur Rasyidin
140
Siswa menuliskan pertanyaan pada kartu indeks kosong yang
sudah dibagikan guru kelas.
Siswa bersiap untuk menukarkan pertanyaan yang sudah ditulis
kepada temannya dengan cara memutar searah jarum jam
kemudian guru membaca pertanyaan dimulai dari kertas yang
memiliki tanda centang terbanyak kemudian memberikan
tanggapan atau penjelasan mengenai pertanyaan tersebut.
141
Siswa mengerjakan soal post test yang diberikan guru setelah
melakukan aktivitas pembelajaran.
Peneliti foto bersama siswa dan guru mapel SKI di akhir
pelajaran sebagai tanda berakhirnya penelitian.
142
143
144
145
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Lina Widiyati Fakultas : FTIK
NIM : 23010-15-0051 Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Dosen PA : Mufiq, S.Ag., M.PHIL.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. Sertifikat Mengikuti
Progam MA’HAD AL
JAMI’AH PUTRI IAIN
SALATIGA Selama Satu
Tahun
1 Tahun Santri 8
2. Seminar Nasional
“Peningkatan
Profesionalisme Guru
Sebagai dalam
Pembelajaran di Era
Globalisasi”
23 November
2015
Peserta 8
3. Seminar Nasional
“Pemuda Peradaban Islam
dan Kemandirian”
2 September
2015
Peserta 8
4. Seminar Nasional
“Epistemologi Tafsir
Kontemporer; Integrasi
Hermeneutika dalam
Metode Penafsiran Al-
30 September
2015
Peserta 8
146
Qur’an”
5. Seminar Nasional “Geliat
Masyarakat Urban”
25 Maret 2016 Peserta 8
6. Seminar Nasional
“Keterampilan
Komunikasi Bagi Calon
Guru”
9 April 2018 Peserta 8
7. Seminar Nasional
Administrasi Negara For
All 2017 “Harmoni
Keragaman Indonesia”
4 November
2017
Peserta 8
8. Seminar Nasional
“Reaktualisasi Cantik
Dhohir dan Batin dalam
Kacamata Islam”
18 November
2017
Peserta 8
9. Seminar Nasional
“Keterampilan
Komunikasi Bagi Calon
Guru”
9 April 2018 Peserta 8
10. Seminar Nasional Budaya
Literasi 2018 “Temukan
Jati Dirimu, Ubah
Duniamu”
6 Mei 2018 Peserta 8
11. Seminar Nasional 27 November Peserta 8
147
Advokasi “Pentingnya
Advokasi bagi Mahasiswa
di Kalangan Kampus”
2018
12. Seminar Nasional “Bunga
Rampai Untuk Ibu: Rezim
Gender Indonesia Dalam
Kilas Balik 2018”
18 Desember
2018
Peserta 8
13. Sertifikat Pengayaan
Bahasa Inggris
22 Februari- 10
Juni 2016
Peserta 6
14. Sertifikat Pengayaan
Bahasa Arab
22 Februari- 10
Juni 2016
Peserta 6
15. Sertifikat Pelatihan
Kepramukaan
19-21 Juli
2018
Peserta 5
16. Sertifikat Malam
Keakraban Forum
Komunikasi Mahasiswa
Boyolali (FKMB) Salatiga
“Peran dan Kontribusi
FKMB untuk Boyolali”
22-23 Oktober
2016
Peserta 4
17. Sertifikat Dalam Kegiatan
Malam Keakraban Forum
Komunikasi Mahasiswa
Boyolali “Merajut
Keharmonisan Dan
14 Oktober
2017
Panitia 4
148
Membangun Chemistry
Dalam Bingkai Keluarga
Mahasiswa Boyolali”
18. OPAK IAIN SALATIGA
2015
“Penguatan Nilai-Nilai
Islam Indonesia Menuju
Negara yang Aman dan
Damai”
Agustus 2015 Peserta 3
19. Sertifikat Orientasi
Pengenalan Akademik
Dan Kemahasiswaan
Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan Dengan
Tema “Integrasi
Pendidikan Karakter
Mahasiswa Melalui
Kampus Edukatif Humanis
Dan Religius”
13 Agustus
2015
Peserta 3
20. Sertifikat Penerimaan
Anggota Baru (PAB) JQH
Al-Furqon 2015
25-26
Desember
2015
Peserta 3
21. Sertifikat Penghargaan
Terbaik Tilawah
16 Juli 2015 Peserta 2
149
Mahasiswa Ma’had IAIN
Salatiga 2015
22. UPT PERPUSTAKAAN
“Library User Education
(Pendidikan Pemustaka)”
21 Agustus
2015
Peserta 2
23. Workshop “Go Reeycle
Training”
19 September
2015
Peserta 2
24. Seminar Kewirausahaan
“Membumikan Seni
Qur’an Melalui
Wirausaha”
25 Desember
2015
Peserta 2
25. Sertifikat Jalan Santai
Dalam Rangka Dies
Natalis IAIN Salatiga ke-3
28 Oktober
2017
Peserta 2
26. Sertifikat Jalan Santai
Dalam Rangkaian Acara
Economic Festival
28 Oktober
2017
Peserta 2
27. Seminar Sehari dalam
Rangka Kunjungan Studi
“Peran Masyarakat dalam
Mewujudkan Pendidikan
Islam yang Rahmatallil
Alamin”
17 Desember
2017
Peserta 2
28. Terapi Hati “Berdamai
dengan Masa Lalu
Menjemput Masa Depan
Bahagia”
14 Mei 2018 Peserta 2
150
151
152
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Lina Widiyati
NIM : 23010-15-0051
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 03 Januari 1998
Agama : Islam
Alamat : Tegalsari Rt 04/ Rw 06, Gunungsari,
Wonosamodro, Boyolali, Jawa Tengah
No. Hp : 0877 0069 9716
Nama Ayah : Harsito
Nama Ibu : Sugiyem
Riwayat Pendidikan :
a. SD Negeri 02 Jatilawang 2009
b. MTs Negeri Wonosegoro 2012
c. SMA Negeri 01 Karanggede 2015
d. IAIN Salatiga 2019