peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan hasil...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN
IPA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING
DI SDN NGABLAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agnis Livia Arum Arfiyani
NIM: 141134230
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HALAMAN JUDUL
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN
IPA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING
DI SDN NGABLAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agnis Livia Arum Arfiyani
NIM: 141134230
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuknya
Orang tuaku Bapak warsana dan Ibu Sukiyem
Para sahabatku yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
MOTTO
“Semua impian kita bisa terwujud jika kita memiliki
keberanian untuk mengejarnya”
(Walt Disney)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI
METODE DISCOVERY LEARNING DI SDN NGABLAK
Agnis Livia Arum Arfiyani
141134230
Universitas Sanata Dharma
Latar belakang pada penelitian ini adalah masih rendahnya kemampuan
berpikir kreatif dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat bahan
dan penyusunannya berdasarkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dengan menggunakan metode discovery learning kelas V SDN Ngablak.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), subjek
penelitiannya adalah siswa kelas V SDN Ngablak yang berjumlah 26 siswa pada
tahun ajaran 2017/218. Objek penelitian adalah kemampuan berpikir kreatif dan
hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode discovery
learning kelas V SDN Ngablak. Instrumen yang digunakan yaitu lembar
observasi, lembar kuesioner berpikir kreatif, pedoman wawancara, dan tes. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan
analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Penggunaan metode Discovery
learning ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SDN
Ngablak dari rata-rata kondisi awal 60,47 dengan persentase 35%, pada kondisi
akhir menjadi 76,74 dengan persentase 100%. (2) penggunaan metode discovery
learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata-rata kondisi awal yaitu
68,4 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 37%, meningkat
menjadi 78,77 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 58% pada
siklus I, dan pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa 86,31 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 85%. (3) peningkatan
kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa melalui metode Discovery
learning yang dilakukan dengan langkah-langkah a) menyampaikan tujuan
pembelajaran b) membagi petunjuk praktikum c) melakukan percobaan discovery
learning d) menunjukkan gejala yang diamati e) menyimpulkan asil discovery
learning.
Kata kunci: berpikir kreatif, hasil belajar, metode discovery learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVEMENT OF CREATIVE THINKING ABILITY AND STUDENT
LEARNING RESULTS OF GRADE V ON LEARNING SAINS THROUGH
DISCOVERY LEARNING METHOD IN SDN NGABLAK
Agnis Livia Arum Arfiyani
141134230
Sanata Dharma University
The background of this research was the low ability of creative thinking
and student learning outcomes in science subjects material material and its
compilation based on the result of observation and interview. This study aimed to
improve of creative thinking ability and learning results of grade V on learning
sains through discovery learning method in SDN Ngablak.
The type of this research was Classroom Action Research (PTK), the
subject of the research is the students of grade V SDN Ngablak numbering 26
students in the academic year 2017/218. The object of research was the ability of
creative thinking and learning outcomes in science subjects by using discovery
learning method of class V SDN Ngablak. The instruments used were observation
sheets, creative thinking questionnaire sheets, interview guides, and tests. Data
analysis technique used in this research was quantitative analysis and descriptive
analysis.
The results of this study show: (1) The use of Discovery learning method
can improve students' creative thinking ability of grade V SDN Ngablak from the
average of begining condition 60,47 with percentage 35%, at final condition
become 76,74 with 100% percentage. (2) the use of discovery learning method
can improve student learning outcomes from the begining average of 68.4 with
the percentage of students who reached KKM as much as 37%, increased to 78.77
the first with the percentage of students who reached KKM as much as 58% in
cycle I, and on the cycle II there was an increase in the average score of 86.31
students with the percentage of students who reached KKM as much as 85%. (3)
improving the ability of creative thinking and learning outcomes of students
through the method of Discovery learning conducted with the steps a) convey the
learning objectives b) divide the practice manual c) conduct discovery learning
experiment d) show the observed symptoms e) summarize the acil discovery
learning.
Keywords: creative thinking, learning outcomes, discovery learning method
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
senantiasa mencurahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
“PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI
METODE DISCOVERY LEARNING DI SDN NGABLAK”. Penulis skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti tidak terlepas dari bimbingan,
arahan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan memotivasi peneliti dengan sabar dan baik, memberikan
nasihat serta waktu dan tenaganya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan memotivasi peneliti dengan sabar dan baik, memberikan
nasihat serta waktu dan tenaganya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam
proses pelaksanaan skripsi ini dengan baik.
6. Para validator instrumen perangkat pembelajaran yang bersedia
memvalidasi untuk penelitian.
7. Suladi, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Ngablak yang telah memberikan
izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Emi Deni, S.Pd. selaku wali kelas V SDN Ngablak yang telah memberikan
izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian dengan baik.
9. Siswa-siswi kelas V SDN Ngablak yang telah membantu terlaksananya
penelitian ini dengan baik dan lancar.
10. Orang-orang terdekatku Reza Abimantra, Carolina Rany P.P, Rahajeng
Normadhita, Fransiska Ika Yunita, Kusuma Dewi, Lusia, Utami Dyah,
Andhyto, Kristalia, Ressa, Atin Khumaila, Mirtha Syafira W., Untoro, Ryan
Ade, yang tak pernah lelah menyemangati.
11. Teman-teman kelas E tercinta yang selalu menghibur.
12. Semua pihak yang telah banyak berjasa yang tidak dapat peneliti sebutkan
satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini
masih jauh dari sempurna dan hal ini disebabkan karena keterbatasan peneliti.
Meskipun demikian, peneliti berharap semoga laporan hasil PTK ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.
Peneliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
Daftar Gambar ...................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran .................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
1.4.1 Bagi Siswa ................................................................................................ 6
1.4.2 Bagi Guru ................................................................................................. 6
1.4.3 Bagi Mahasiswa ....................................................................................... 6
1.5 Definisi Operasional.......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................6
2.1 KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 6
2.1.1 Teori-teori yang digunakan ...................................................................... 6
2.2 KERANGAKA BERPIKIR ............................................................................ 21
2.3 HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 24
3.1.1 Rencana .................................................................................................. 25
3.1.2 Tindakan ................................................................................................. 25
3.1.3 Observasi ................................................................................................ 26
3.1.4 Refleksi ................................................................................................... 26
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 26
3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................... 26
3.2.2 Subjek Penelitian .................................................................................... 26
3.2.3 Objek Penelitian ..................................................................................... 27
3.2.4 Waktu Penelitian .................................................................................... 27
3.3 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 27
3.3.1 Persiapan ................................................................................................ 27
3.4 Rencana Tindakan Setiap Siklus ..................................................................... 28
3.4.1 Siklus I .................................................................................................... 28
3.4.2 Siklus II .................................................................................................. 30
3.5 Teknik Pengumpulan data ............................................................................... 32
3.5.1 Tes .......................................................................................................... 32
3.5.2 Non Tes .................................................................................................. 33
3.6 Instrumen Penelitian........................................................................................ 34
3.6.1 Tes .......................................................................................................... 35
4.2.1 Menyebutkan struktur berbagai jenis benang. ...................................... 35
4.2.2 Mengidentifikasi berbagai jenis benang. .............................................. 35
3.6.2 Non tes .................................................................................................... 36
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................... 39
3.7.1 Validasi Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ....... 39
3.7.2 Validasi Instrumen Berpikir Kreatif ....................................................... 42
3.7.3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 44
3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 46
3.8.1 Perhitungan berpikir kreatif .................................................................... 47
3.8.2 Analisis Data Hasil Belajar .................................................................... 48
3.9 Indikator Keberhasilan .................................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.1 Kondisi Awal Partisipan ................................................................................. 50
4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 52
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................... 62
4.2.1 Berpikir Kreatif ........................................................................................ 62
4.2.2 Hasil Belajar ............................................................................................. 66
4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 68
4.3.1 Peningkatan berpikir kreatif siswa ........................................................... 69
4.3.2 Peningkatan hasil belajar siswa ................................................................ 70
4.3.3 Penggunaan Metode pembelajaran Discovery learning ........................... 72
BAB V PENUTUP.................................................................................................75
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 75
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 76
5.3 Saran ................................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................78
LAMPIRAN ...........................................................................................................81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Instrumen Pengumpulan data.......................................................34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus I ............................................................................35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus II ...........................................................................36
Tabel 3.4 Pedoman wawancara ..............................................................................36
Tabel 3.5 Lembar Favorable dan Unfavorable .....................................................37
Tabel 3.1 Pedoman Penskoran ...............................................................................38
Tabel 3.2 Pedoman Lembar Observasi ..................................................................38
Tabel 3.3 Hasil penilaian Validasi Silabus ............................................................39
Tabel 3.4 Hasil penilaian Validasi RPP .................................................................39
Tabel 3.5 Hasil Penilaian Validasi LKS ................................................................40
Tabel 3.6 Hasil Penlaian Validasi Materi Ajar ......................................................40
Tabel 3.7 Hasil Penilaian Validasi Soal .................................................................41
Tabel 3.8 Hasil Validasi dan Kriterianya ...............................................................41
Tabel 3.9 Hasil Validasi Kuesioner Berpikir Kreatif .............................................42
Tabel 3.10 Hasil Validasi Pedoman Observasi Berpikir Kreatif...........................43
Tabel 3.11 Hasil Validasi Wawancara ...................................................................43
Tabel 3.12 Validasi Soal Evaluasi Siklus I ............................................................44
Tabel 3.13 Validasi Soal Evaluasi Siklus II ...........................................................45
Tabel 3.14 Kualifikasi Reliablitas ..........................................................................45
Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I ................................................46
Tabel 3.16 Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II ...............................................46
Tabel 3.17 Penilaian Acuan Patokan Tipe 1 ..........................................................47
Tabel 3.18 Indikator keberhasilan ..........................................................................49
Tabel 4.1 Data Kondisi awal hasil belajar .............................................................51
Tabel 4.2 Hasil Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kreatif ................................63
Tabel 4.3 Kondisi Akhir Berpikir kreatif ...............................................................65
Tabel 4.4 Hasil belajar siswa siklus I .....................................................................67
Tabel 4.5 Hasil belajar siswa siklus II ...................................................................68
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ........................................................70
Tabel 4.7 Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ...................................................71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan.....................................................21
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)...................................... 25
Gambar 4.1 Hasil Kondisi Awal Dan Kondisi Akhir....................................... 69
Gambar 4.2 Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II..................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Peneitian ............................................................................. 82
Lampiran 2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ....................................... 83
Lampiran 3 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa ............................................. 84
Lampiran 4 Hasil validasi Kuesioner ..................................................................... 85
Lampiran 5 Hasil Validasi Observasi .................................................................... 87
Lampiran 6 Hasil Validasi Wawancara.................................................................. 89
Lampiran 7 Lembar Observasi Berpikir Kreatif Sesudah Validasi ....................... 91
Lampiran 8 Lembar Pedoman Kuesioner Sesudah Validasi .................................. 92
Lampiran 9 Lembar Wawancara Sesudah Validasi .............................................. 94
Lampiran 10 Soal Siklus I Sebelum Uji Coba ....................................................... 96
Lampiran 11 Soal Siklus II Sebelum Uji Coba ...................................................... 97
Lampiran 12 Sampel Pekerjaan Siswa Soal Siklus I ............................................. 98
Lampiran 13 Sampel Pekerjaan Siswa Soal Siklus II ............................................ 99
Lampiran 14 Tabulasi Uji Soal Siklus I ............................................................... 100
Lampiran 15 Tabulasi Uji Soal Siklus II.............................................................. 101
Lampiran 16 Silabus ............................................................................................ 102
Lampiran 17 Hasil Validasi RPP Siklus I dan II.................................................. 104
Lampiran 18 RPP Sesudah Validasi Siklus I ....................................................... 116
Lampiran 19 Lembar Observasi Berpikir Kreatif Rekap .................................... 174
Lampiran 20 Hasil Observasi Berpikir Kreatif .................................................... 175
Lampiran 21 Kuesioner siklus I ........................................................................... 176
Lampiran 22 Hasil kuesioner siklus I................................................................... 182
Lampiran 23 Kuesioner Siklus II ......................................................................... 183
Lampiran 24 Hasil Kuesioner Siklus II ................................................................ 189
Lampiran 25 Sampel Kuisioner Siswa Siklus I ................................................... 190
Lampiran 26 Sampel Kuisioner Siswa Siklus II .................................................. 192
Lampiran 27 Foto Kegiatan ................................................................................. 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
batasan pengertian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Guru pada bidang pendidikan memiliki peranan penting didalam
kelas untuk mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif. Menurut
Darmodiharjo (dalam Idris,dkk, 2014: 18) minimal ada tiga tugas guru
yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Tugas mendidik lebih
menekankan pada pembentukan jiwa, karakter, dan kepribadian
berdasarkan nilai-nilai. Tugas mengajar lebih menekankan pada
pengembangan kemampuan penalaran dan tugas melatih menekankan
pada pengembangan kemampuan penerapan teknologi dengan cara
melatih berbagai ketrampilan. Guru mempunyai kesempatan untuk
mengubah cara belajar siswa agar memiliki kemampuan berpikir kreatif
dan hasil belajar yang bagus pada siswa.
Setiap manusia memiliki kapasitas untuk menggunakan pikiran dan
imajinasi mereka secara konstruktif untuk menghasilkan sesuatu yang
baru. Berfikir kreatif diartikan sebagai upaya untuk menghubungkan
benda-benda atau gagasan-gagasan yang sebelumnya tidak berhubungan
(Rawlinson, 1989: 11). Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengungkapkan hubungan-hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut
pandang baru dan membentuk kombinasi baru dari dua konsep atau lebih
yang dikuasai sebelumnya, berpikir kreatif dapat dimaknai dengan
berpikir yang dapat menghubungkan atau melihat sesuatu dari sudut
pandang baru (Susanto, 2013: 109). Dengan begitu pentingnya berpikir
kreatif yaitu membuat seseorang mampu melihat sebuah permasalahan
dengan cara yang segar, unik, dan inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu mata pelajaran sekolah yang masuk dalam Ujian
Nasional adalah mata pelajaran IPA. Pelajaran IPA sering dikatakan
susah karena terlalu banyak konsep-konsep atau pengertian yang harus
dipahami oleh siswa. Padahal pembelajaran IPA sebenarnya
pembelajaran yang menyenangkan karena siswa dapat belajar melalui
alam sekitar yang tentunya selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Samatowa (2006: 2) mengatakan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan
ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang
sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa
kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Pembelajaran pada mata
pelajaran IPA yang digunakan yaitu Standar Kompetensi: 4. Memahami
hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunannya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi Dasar: 4.1
Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunannya, misalnya benang, kain, dan kertas.
Jika siswa kesulitan dalam pembelajaran IPA maka akan
berdampak pada kurang maksimalnya hasil belajar yang didapatkan
siswa. Meningkatkan hasil belajar pada siswa sangat diperlukan, Masidjo
(1995: 40) mengatakan hasil belajar adalah suatu tes yang mengukur
prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang
khas, yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, sikap, dan nilai. Pendapat lain mengatakan
hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2009:45). Jika siswa meraih hasil
yang memuaskan terhadap hasil itu, maka siswa akan merasa senang dan
akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi agar bisa mendapatkan hasil
yang lebih lagi. Begitu sebaliknya jika siswa itu mendapatkan hasil yang
tidak memuaskan maka siswa itu akan termotivasi untuk belajar lagi
supaya dilain waktu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5 Oktober
2017 di kelas V SDN Ngablak dengan jumlah 26 siswa yang terdiri dari
12 perempuan dan 14 laki- laki, pada saat pembelajaran IPA berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peneliti melihat guru masih menggunakan metode ceramah dengan
membaca dari LKS dan buku paket saat menyampaikan materi. Guru
menuliskan rangkuman untuk penguatan materi dipapan tulis dan siswa
menyalin dibuku tulisnya, selain itu tidak ada media ataupun alat peraga
yang digunakan oleh guru. Pembelajaran yang seperti ini masih berpusat
pada guru, belum kepada siswa. Dengan pembelajaran tersebut,
membuat siswa lebih cepat bosan saat pembelajaran, siswa juga tidak
bisa bertanya-tanya karena tidak ada alat peraga yang dapat memancing
daya berpikir siswa, ditunjukkan juga dengan sikap siswa yang bisik-
bisik dengan temannya, ada siswa yang mengantuk bahkan sampai
meletakkan kepalanya dimeja, ada juga siswa yang asyik bermain sendiri,
siswa juga terlihat pasif karena saat ditanya oleh guru siswa hanya diam
saja dan saat guru bertanya “apakah ada pertanyaan?” siswa juga hanya
diam saja sambil melihat teman-temannya. Pembelajaran tersebut kurang
memancing kemampuan berpikir kreatif siswa saat pembelajaran
berlangsung.
Peneliti juga melakukan wawancara pada tanggal 5 Oktober 2017
untuk memperkuat hasil observasi yang telah dilakukan dengan bertanya
mengenai bagaimana tentang kondisi siswa kelas V pada saat
pembelajaran, masalah yang dihadapi siswa kelas V mengenai
pembelajaran dan materi IPA dikelas, pengertian berpikir kreatif menurut
guru kelas V, serta metode-metode apa saja yang pernah digunakan oleh
guru saat mengajarkan IPA. Dari hasil wawancara, memperoleh
informasi bahwa kondisi siswa dikelas V tidak terlalu sulit dikondisikan,
hanya saja saat akhir-akhir pembelajaran siswa sudah mulai ramai. Guru
kelas V juga mengatakan bahwa “dikelas V terdapat masalah dalam
pembelajaran IPA yaitu anak kurang memahami materi-materi IPA.
Penggunaan metode biasanya hanya menggunakan metode ceramah
karena kurang didukungnya media yang disediakan untuk pembelajaran
IPA”. Sewaktu pembelajaran bisa dilakukan dengan alam sekitar
misalnya materi pelajaran IPA mengenai bagian-bagian tumbuhan siswa
bisa diajak observasi diluar kelas. Berpikir kreatif menurut guru tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yaitu siswa-siswa yang bisa membuat sesuatu hal yang unik, menarik dan
beda dari yang lainnya. Saat wawancara peneliti juga mendapatkan data
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, menurut data yang diperoleh
masih ada 20 siswa yang belum mencapai KKM. Berdasarkan data tahun
2016/ 2017 yang diperoleh pada daftar nilai mata pelajaran IPA kelas V
SDN Ngablak nilai rata-ratanya yaitu 68,4. Dalam satu kelas terdapat 30
siswa, dengan nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75
sedangkan dari 30 peserta didik hanya 33% yaitu 10 siswa yang
mencapai ketuntasan dan 57% yaitu 20 siswa yang tidak tuntas. Hasil
belajar tersebut kurang maksimal karena baru 33% siswa yang tuntas
KKM.
Berpikir kreatif dan hasil belajar pernah diteliti oleh Yulianti, dkk
2011 dengan judul “Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Ketrampilan
Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir
Kreatif siswa”, sedangkan untuk metode discovery learning pernah
diteliti oleh Risqi Rahman dan Samsul Maarif 2014 dengan jduul
“Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Terhadap Kemampuan
Analogi Matematis Siswa SMK Al Ikhsan Pamarican Kabupaten Ciamis
Jawa Barat.
Dari hasil observasi dan wawancara tersebut menunjukkan bahwa
pada pembelajaran IPA perlu diperbaiki untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Hal yang perlu
dilakukan untuk dapat membuat pembelajaran IPA mudah dipahami oleh
siswa yaitu dengan menggunakan pembelajaran yang inovatif dan dengan
benda-benda nyata atau alat peraga. Jadi siswa dapat belajar IPA dengan
senang, tidak membosankan, dan tidak sulit untuk memahami konsep-
konsepnya. Permasalahan yang ditemukan yaitu guru masih mengunakan
metode ceramah yang saat menyampaikan materinya hanya
menggunakan buku paket dan LKS tanpa adanya media lain ataupun alat
peraga, sehingga membuat anak pasif saat pembelajaran. solusi dari
masalah tersebut yaitu guru harus menemukan cara mengajarnya agar
anak dapat lebih mudah mengerti dan memahami mengenai materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
disampaikan. Mengingat pembelajaran IPA merupakan pembelajaran
yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar.
Banyak metode- metode yang bisa digunakan untuk pembelajaran IPA,
namun guru perlu memilih metode yang cocok untuk materi yang akan
disampaikan.
Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA di
kelas V SDN Ngablak perlu diperbaiki untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif dan hasil belaja siswa. Penggunaan metode discovery
learning dapat diterapkan karena metode discovery learning diartikan
sebagai cara belajar dengan memahami konsep, arti untuk sampai pada
kesimpulan (Budiningsih, 2005: 43), sehingga peneliti dapat
menggunakan metode discovery learning untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar
belakang tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul
“PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN
METODE DISCOVERY LEARNING KELAS V SDN NGABLAK”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan metode discovery learning dapat meningkatkan
berpikir kreatif siswa kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/
2018?
2. Apakah penggunaan metode discovery learning dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/ 2018?
3. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode discovery learning
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar
siswa kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/ 2018?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan
menggunakan metode “discovery learning” pada pembelajaran IPA
siswa kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/ 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan
metode “discovery learning” pada pembelajaran IPA siswa kelas V
SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/ 2018.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode discovery
learning yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
hasil belajar siswa kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/ 2018.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Siswa
Dengan metode discovery learning siswa dapat lebih mudah
mengingat konsep-konsep dasar IPA sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar dan siswa bisa lebih kreatif.
1.4.2 Bagi Guru
Dengan menggunakan metode discovery learning membantu guru
untuk mempermudah dalam menjelaskan materi.
1.4.3 Bagi Mahasiswa
Dengan menggunakan metode-metode pembelajaran seperti
metode discovery learning dapat menambah wawasan ataupun
pengetahuan mahasiswa untuk jadi acuan dalam mengajar anak-anak
agar lebih kreatif.
1.5 Definisi Operasional
1. Berpikir kreatif adalah kemampuan aktifitas berpikir yang muncul
agar seseorang mencoba dan menghasilkan hal yang baru bagi dirinya
ataupun untuk sekitar.
2. Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh siswa melalui
kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir
pada setiap individu.
3. Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran dengan pemahaman yang
lebih mendalam tentang suatu konsep yang didapatkan melalui proses
IPA baik itu observasi maupun dengan discovery learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Metode discovery learning adalah suatu metode dalam proses belajar
mengajar yang siswanya dituntun untuk menemukan sendiri informasi
mengenai pembelajaran yang ada.
5. Siswa SD kelas V adalah siswa yang masuk kedalam tahapan
operasional konkret karena dalam umur (7-11 tahun). Dalam tahapan
ini, siswa dapat memecahkan masalah-masalah yang bersifat nyata
dengan cara melakukan atau mengamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1 KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam penelitian ini meliputi teori-teori yang
mendukung dengan adanya penelitian yang relevan, kerangka berpikir, serta
hipotesis tindakan yang mendasari pelaksanaan penelitian.
2.1.1 Teori-teori yang digunakan
Dalam penelitian ini menuliskan teori mendasar yang mendukung
penelitian mengenai keaktifan, hasil belajar, metode discovery learning,
dan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2.1.1.1 Berpikir Kreatif
a. Pengertian Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif mampu memperkaya cara berpikir dengan
alternatif yang beragam karena dapat memberi jawaban lebih luas dan
beragam. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengungkapkan
hubungan-hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut pandang baru dan
membentuk kombinasi baru dari dua konsep atau lebih yang dikuasai
sebelumnya, berpikir kreatif dapat dimaknai dengan berpikir yang dapat
menghubungkan atau melihat sesuatu dari sudut pandang baru (Susanto,
2013: 109). Setiap manusia memiliki kapasitas untuk menggunakan
pikiran dan imajinasi mereka secara konstruktif untuk menghasilkan
sesuatu yang baru. Berfikir kreatif juga diartikan sebagai upaya untuk
menghubungkan benda-benda atau gagasan-gagasan yang sebelumnya
tidak berhubungan (Rawlinson, 1989: 11). Pendapat lain juga disampaikan
Krist yang mengatakan pribadi kreatif mampu mempertahankan sikap
bermain-main dengan masalah serius dalam kehidupan (dalam Munandar
2009: 33). Keadaan ini membuat seseorang kreatif mampu melihat sebuah
permasalahan dengan cara yang segar, unik, dan inovatif.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berfikir kreatif adalah kemampuan aktifitas berfikir yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
muncul agar seseorang mencoba dan menghasilkan hal yang baru bagi
dirinya ataupun untuk sekitar.
b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif biasanya orang yang imajinatif, lateral, divergen,
memiliki kemungkinan jawaban yang banyak (Rawlinson, 1974: 12).
Munandar mengatakan ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif yaitu
kelancaran, fleksibilitas, orisinilitas, elaborasi, atau perincian yang
menonjol, memotivai dari dalam diri untuk berbuat sesuatu, memiliki rasa
ingin tahu, ingin mencari pengalaman-pengalaman baru, tidak mudah
putus asa (dalam Andrianto, 2013: 116). Pendapat lain dari Johnson
mengatakan ciri-ciri berpikir kreatif yaitu: mengajukan pertanyaan,
mempertimbangkan informasi baru, membangun keterkaitan,
menghubungkan berbagai hal dengan bebas, menerapkan imajinasi,
mendengarkan intuisi (Alwasilah, 2002). Selain itu Gunawan
menyebutkan orang kreatif memiliki kemahiran, fleksibilitas, orisinilitas,
elaborasi, sintesis (Munif, 2012: 79).
Dari beberapa ahli diatas, peneliti menyimpulkan indikator berpikir
kreatif yaitu: mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan informasi baru,
membangun keterkaitan, menghubungkan berbagai hal dengan bebas,
menerapkan imajinasi, mendengarkan intuisi.
2.1.1.2 Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil adalah sesuatu yang
didapat dari jerih payah. Hasil juga dikatakan sebagai penunjuk pada suatu
perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input-
proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat
perubahan oleh proses (Purwanto, 2009: 44). Menurut Sudjana hasil
merupakan akibat dari proses (Sudjana, 2009:3). Menurut pendapat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil merupakan bagian dari proses
untuk mendapatkan sebuah output atau nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Pengertian Belajar
Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berikut
adanya pengalaman. Pembentukan tingkah laku ini meliputi perubahan
keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.
Belajar juga diartikan sebagai suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan
merupakan suatu hasil atau tujuan. Belajar itu bukan sekedar mengingat
atau mengahafal saja, namun lebih luas dari itu yaitu mengalami (Susanto,
2013: 4). Belajar merupakan suatu proses perubahan kegiatan dan redaksi
terhadap lingkungan. Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan
tingkah laku berikut adanya pengalaman. Dalam belajar juga ada proses
melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari.
(Suprihatiningrum, 2016: 15). Pendapat lain mengatakan bahwa belajar
sebagai karekateristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain,
merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia,
bahkan tiada hari tanpa belajar (Wahyuni dan Baharuddin, 2015: 14).
Menurut pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian aktivitas yang membedakan manusia dengan makhluk
lain untuk mendapatkan suatu pengalaman-pengalaman dengan melihat,
mengamati dan memahami.
c. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar juga diartikan sebagai
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
(Susanto, 2013: 5). Masidjo (1995: 40) mengatakan hasil belajar adalah
suatu tes yang mengukur prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai
hasil proses belajar yang khas, yang dilakukan secara sengaja dalam
bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai. Pendapat
lain mengatakan hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2009: 45). Menurut
Sudjana (2009: 3) hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku pada bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Bloom hasil belajar dapat di masukkan menjadi tiga yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor (dalam Kurniawan, 2014: 10). Hasil
belajar kognitif yaitu tentang kemampuan cara berpikir, secara garis besar
yaitu mengingat (C1), memahami (C2), Menerapkan (C3), Menganalisis
(C4), Mengevaluasi (C5), Berkreasi (C6). Sedangkan hasil belajar afektif
yaitu mengenai sikap yang secara garis besar tentang menerima, merespon,
menghargai. Hasil belajar psikomotor yaitu mengenai mengindera,
menyiagakan diri, dan berperilaku seperti pemimpin.
Menurut beberapa ahli tersebut, dapat dikatakan hasil belajar yaitu
hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh siswa melalui
kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir
pada setiap individu. Hasil belajar pada penelitian ini menggunakan ranah
kognitif karena aspek ini bertujuan pada kemampuan berpikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat
serta sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa
untuk menghubungkan, menggabungkan, beberapa ide, gagasan, atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
d. Pentingnya Penilaian Hasil Belajar
Menurut Arikunto (dalam Widoyoko, 2014: 8) guru maupun
pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap hasil belajar siswa
karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penilaian
memiliki makna yang penting. Makna penilaian bagi tiga pihak yaitu:
1. Makna Bagi Siswa
Jika siswa meraih hasil yang memuaskan terhadap hasil itu, maka
siswa akan merasa senang dan akan termotivasi untuk belajar lebih giat
lagi agar bisa mendapatkan hasil yang lebih lagi. Begitu sebaliknya jika
siswa itu mendapatkan hasil yang tidak memuaskan maka siswa itu
akan termotivasi untuk belajar lagi supaya dilain waktu bisa
mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Makna Bagi Guru
Bagi guru maknanya yaitu ketika didapatkan hasil penilaian, maka
guru bisa melihat siswa-siswa yang telah lulus KKM dan yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
lulus KKM. Selain itu, guru dapat melihat apakah pengalaman belajar
sudah tepat bila disajikan oleh siswa.
3. Makna Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengetahui tentang hasil belajar sudah sesuai
dengan yang diharapkan sekolah atau belum, karena hasil belajar siswa
merupakan cerminan kualitas sekolah.
2.1.1.3 IPA
a. Pengertian IPA
Pada mata pelajaran IPA yang masuk dalam salah satu mata
pelajaran pokok pada kurikulum di pendidikan Indonesia, termasuk pada
jenjang sekolah dasar. IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan (Susanto, 2013: 167). IPA berhubungan dangan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis. Sementara itu, keberlangsungan hidup
manusia sangat bergantung pada alam. Oleh karena itu, kedudukan IPA
sangat penting bagi kehidupan manusia agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi lebih pada
proses pencarian, cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah.
IPA adalah teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti
observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin
tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
Belajar IPA diartikan tidak hanya memahami fakta-fakta yang
sudah ada dan menghafalkannya, tetapi melihat fakta-fakta tersebut
sebagai suatu permasalahan yang perlu dipecahkan berdasarkan
pengalaman yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya.
James Conat menjelaskan bahwa IPA adalah suatu deretan konsep serta
skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh
sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati
dan dieksperimentasikan lebih lanjut (dalam Usman Samatowa, 2006: 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pendapat lain yang mendukung diperoleh dari Powler yang mengatakan
bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gelaja alam
dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum
yang berupa hasil observasi dan eksperimen.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan pembelajaran IPA
merupakan pembelajaran dengan pemahaman lebih mendalam tentang
suatu konsep alam semesta yang didapatkan melalui proses IPA baik itu
observasi maupun eksperimen.
b. Fungsi dan Tujuan mata pelajaran IPA
1. Fungsi mata pelajaran IPA
Mata pelajaran IPA di SD dan Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk
menguasai konsep dan manfaat Sains dalam kehidupan sehari-hari dan
berfungsi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi (Depdiknas, 2003: 27).
2. Tujuan Mata Pelajaran IPA
Adapun tujuan pembelajaran Sains di sekolah dasar berdasarkan
kurikulum 2004 (Depdiknas, 2003: 27) yaitu: menanamkan
pengetahuan dan konsep-konsep Sains yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif
terhadap sains dan teknologi, mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan, ikut serta dalam memelihara, manjaga, dan melestarikan
lingkungan alam, mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara Sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat, dan menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
Berdasarkan fungsi dan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemberian pendidikan IPA di SD yaitu agar siswa mampu menguasai
konsep IPA dan keterkaitannya serta mampu mengembangkan sikap
ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga
lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan kepada Pencipta-Nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Pembelajaran IPA di SD
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa “
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/ MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh
peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap
satuan pendidikan” (Depdiknas, 2006: 109). Dengan melakukan
pembelajaran secara langsung ini dapat memperkuat daya ingat seseorang
dan biayanya tergolong murah karena menggunakan alat-alat yang mudah
dijangkau dan dengan menggunakan media pembelajaran yang ada
dilingkungan anak itu sendiri. Pembelajaran IPA lebih baik diajarkan
sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak agar anak dapat dengan
mudah menerima apa yang diajarkan dan mudah memahami konsep yang
dipelajari.
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) yang berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam, sehingga IPA tidak hanya sekedar
pembelajaran yang berisi materi saja akan tetapi merupakan suatu proses
percobaan. Pendidikan IPA yang diajarkan diharapkan dapat menjadi
permainan bagi anak untuk mempelajari lingkungan sekitar, diri sendiri,
bahkan bisa menjadi jembatan untuk menrapkan pada kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajaran pada IPA ini menekankan pada memberikan
pengalaman secara langsung kepada siswa agar lebih memperoleh
pemahaman mengenai alam sekitar kita melalui pelajaran IPA (Depdiknas.
2006: 484). IPA sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang
dapat diidentifikasikan. Penerapan pembelajaran IPA juga perlu dilakukan
secara bijaksana agar tidak merugikan lingkungan sekitar yang telah
dipelajari.
d. Sifat Bahan dan Penyusunannya
Pada materi ini membahas mengenai sifat bahan dan penyusunan
pada benang, tali, dan kain (Sidharta dan Indrawati, 2009: 5-10).
Pengertiannya menurut sebagai berikut:
1. Benang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan
sintesis, benang juga merupakan gabungan dari berbagai serat.
Contohnya benang jahit yang digunakan untuk menjahit, benang kasur,
benang wol, dan benang nilon. Sifat benang diantaranya adalah lentur
dan tidak mudah putus. Serat adalah kumpulan selulosa, karbohidrat
jenis polisakarida, protein, atau polietilen berbentuk jaringan serupa
benang atau pita panjang berasal dari tumbuhan, hewan atau sintesis.
Serat digunakan untuk membuat tali dan kain. Sifat serat yaitu tidak
kaku dan mudah terbakar.
Serat ada berbagai macam ada serat yang berasal dari hewan
contohnya yaitu benang wol, serat yang berasal dari tumbuhan kapas,
kapuk, batang pisan, kulit kayu, rami, dan rayon contohnya yang
dihasilkan yaitu benang rayon dari serat selulosa, dan ada juga serat
sintesis dari olahan minyak bumi, contohnya nilon dan polyester.
2. Tali
Serat merupakan bagian dasar untuk membuat tali dan bentuknya
berupa untaian yang tidak dapat dipisah lagi. Bahan-bahan yang
menyusun tali adalah serat. Misalnya pada senar, nilon, dan ijuk. Senar
merupakan serat yang berasal dari plastik, nilon adalah serat yang
berasal dari pangkal pelepah pohon enau. Tali yang tersusun dari serat
memiliki sifat lentur dan kuat, karena sifatnya itu tali mudah dililitkan
dan dibuat menjadi simpul. Selain lentur, tali memiliki sifat kuat
sehingga dapat digunakan untuk menarik benda, seperti pada saat mobil
mogok.
3. Kain
Kain terbuat dari benang. Benang berasal dari serat-serat yang
dipintal. Cara pembuatan kain dari benang dapat dibagi dua golongan
yaitu menjalin dua macam benang secara tegak lurus misalnya ditenun
dan saling mengaitkan sosok benang yaitu merajut. Alat atau mesin-
mesin yang digunakan masing-masing disebut mesin tenun dan mesin
rajut. Serat benang dari bahan kapas banayk dijadikan untuk membuat
kain karena relatif nyaman dikenakan untuk menyerap keringat. Kain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dari bahan kapas disebut juga kain katun, serat kapuk memiliki sifat
kuat, lentur, dan mudah menyerap air, hanya saja kurang halus. Serat
wol kasar sehingga dijadikan sebagai bahan selimut tau karpet. Wol
memiliki sifat mudah menyerap air, halus, dan terasa hangat saat
dipakai. Kain sutra terbuat dari kepompong ulat sutra yang disebut serat
sutra. Kain sutra memiliki sifat yang kuat dan halus, selain itu memiliki
kilauan alami yang indah. Kain yang terbuat dari bahan sintesis dari
serat nilon, memiliki sifat tidak mudah kusut, kuat, tetapi tidak nyaman
dipakai karena tidak menyerap keringat.
2.1.1.4 Metode Discovery learning
a. Pengertian Metode
Menurut Sanjaya metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (dalam
Suprihatiningrum, 2016: 153). Selain itu Degeng mengatakan metode
adalah cara-cara yang berbeda-beda untuk mencapai hasil pengajaran yang
berbeda dibawah kondisi yang berbeda (dalam Suprihatingningrum, 2016:
154). Menurut berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran yaitu suatu alat pembelajaran yang mempermudah
guru untuk menyampaikan materi saat dilaksanakan kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas.
b. Pengertian Metode Discovery learning
Discovering dari bahasa Inggris, bersifat kata kerja yang berarti
“Penemuan”. Dengan kata penemuan berarti siswa diarahkan untuk
menemukan jawaban melalui proses perhitungan rumus baik itu pelajaran
matematika, fisika, kimia, ekonomi, atau perhitungan pembagian warisan
dalam pelajaran agama, serta menggunakan kajian referensi sebagai
pendukung teori untuk menemukan dan memperkuat jawaban. Sintaknya
adalah siswa melakukan pencarian untuk menemukan jawaban soal,
menggunakan rumus (persamaan) atau melalui referensi (Said, 2015: 117).
Discovery learning atau penemuan akan mengarahkan seseorang
untuk menemukan sesuatu dengan memanfaatkan lima pancaindranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yaitu mengamati, mendengarkan, merasakan, dan bahkan indra penciuman
(Sunito, dkk, 2013: 62). Pengertian lain dari discovery learning yaitu
metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif
menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif
menemukan pengetahuannya sendiri (Sani, 2014: 98). Discovery learning
adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang
diperoleh melalui pengamatan dan percobaan. Kegiatan discovery
learning melalui kegiatan eksperimen dapat menambah pengetahuan dan
ketrampilan peserta didik secara simultan (Sani, 2014: 98). Discovery
learning sering diterapkan untuk percobaan IPA di laboratorium yang
masih membutuhkan bimbingan guru. Discovery learning merupakan
metode yang digunakan untuk membuat suatu konsep dengan pengawasan
guru. Pendapat Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai
dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan
sendirinya memberikan hasil yang paling baik (dalam Dahar, 2011: 79).
Sund juga memberikan pendapat mengenai discovery learning yaitu
proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau
prinsip (dalam Roestiyah, 2001: 20). Discovery learning sendiri terjadi
jika setiap siswa dapat terlibat saat melakukan kegiatan pembelajaran
dengan mentalnya untuk menemukan suatu konsep. Discovery learning
dilakukan dengan observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penetuan.
Sund & Trowbidge menyatakan bahwa proses discovery learning terjadi
ketika siswa terlibat dalam proses kegiatan menemukan suatu konsep
ataupun prinsip (dalam Suprihatiningrum, 2016: 162). Metode ini memiliki
prinsip yaitu materi atau bahan ajar yang akan dipelajari tidak akan
disampaikan secara langsung tetapi, siswa yang akan mencari sendiri
informasi tersebut. Guru hanya sebagai pemberi dorongan siswa untuk
tetap ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Metode discovery learning
ini sesuai dengan teori Bruner yang menyarankan agar peserta didik
belajar secara aktif untuk membuat konsep dan prinsipnya. Kegiatan
discovery learning ini menggunakan kegiatan percobaan dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan siswa secara tidak langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dari beberapa pendapat mengenai metode discovery learning tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa discovery learning yaitu suatu cara dalam
proses belajar yang mengajarkan siswanya dituntun untuk menemukan
sendiri informasi pengenai pembelajaran yang ada.
c. Langkah- langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery
learning (Sani, 2014: 97):
Secara umum metode discovery memiliki tahapan pembelajaran yaitu:
1. Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar, motivasi, dan
memberikan penjelasan ringkas.
2. Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang terkait dengan
topik yang dikaji.
3. Guru membimbing dalam perumusan hipotesis dan merencanakan
percobaan.
4. Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan percobaan/
investigasi.
5. Kelompok melakukan percobaan atau observasi untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis.
6. Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta membuat
laporan hasil percobaan atau observasi.
7. Kelompok memaparkan hasil percobaan dan mengemukakan konsep
yang ditemukan. Guru membimbing peserta didik dalam mengkontruksi
konsep berdasarkan hasil investigasi.
Langkah -langkah discovery learning yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Guru membagi petunjuk praktikum/ eksperimen.
3. Peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru.
4. Guru menunjukkan gejala yang diamati.
5. Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
Pada penelitian ini menggunakan langkah-langkah dari (Sani, 2014:
99): yaitu, Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, Guru membagi
petunjuk praktikum/ eksperimen, Peserta didik melaksanakan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dibawah pengawasan guru, Guru menunjukkan gejala yang diamati,
Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
d. Kelebihan dan kekurangan metode Discovery learning
Kelebihan metode Discovery learning :
Menurut Roestiyah (2001: 20), penggunaan metode discovery ini
memiliki keunggulan yaitu:
a) Mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak, serta
penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/ pengenalan siswa.
b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/ individual
sehingga dapat kokoh/ mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
c) Dapat membangkitkan semangat belajar.
d) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuannya.
e) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
f) Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada
diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
g) Metode ini berpusat pada siswa tidak pada guru, guru hanya sebagai
teman belajar dan membantu bila diperlukan.
Kekurangan metode Discovery learning :
a) Metode ini dapat membuat asumsi bahwa ada kesiapan belajar.
b) Metode ini kurang efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
karena membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan masalah.
c) Apabila guru belum pernah menggunakan media ini dapat
menimbulkan siswa dan guru bingung.
d) Tidak menyediakan kesempatan berpikir oleh siswa karena sudah
ditentukan oleh guru.
e) Pada mata pelajaran IPA kurang adanya fasilitas untuk mengukur
gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.1.5 Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Menurut Jean Piaget dalam (Suparno, 2001: ), perkembangan kognitif
anak dapat dibedakan menjadi beberapa tahapan menurut dengan usianya,
yaitu:
a. Tahap sensori motorik (0-2 tahun)
Pada anak usia ini tahap pengetahuannya lebih didasarkan pada
tindakan pengindraan anak terhadap lingkungannya, seperti melihat,
meraba, menjamah, dan mendengar. Anak belum mempunyai bahasa
simbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada
didekatnya.
b. Tahap Praoperasional (2- 7 tahun)
Anak dapat mennjukkan kemampuan menggunakan simbol-simbol
yang menggambarkan objek yang ada disekitarnya.
c. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap operasional anak sudah dapat berfikir logis untuk
memecahkan masalah yang sifatnya konkret atau nyata yaitu dengan
cara mengamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan
pemecahan masalah.
d. Tahap formal (> 11 tahun)
Pada tahap ini anak sudah mulai maju dalam memahami teorinya sesuai
dengan kapasitas. Anak sudah dapat berpikir secara abstrak dan dapat
menganalisis masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.
Dari beberapa tahapan karakteristik anak yang telah diklasifikasi oleh
Jean Piaget maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN Ngablak
masuk kedalam tahap operasional konkret (7-11 tahun) dimana pada tahap
ini anak sudah bisa mempelajari hal-hal dengan nyata melalui mengamati
dan memecahkan masalah.
2.1.1.6 Hasil Penelitian yang relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti, dkk (2011) berjudul
“Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kreatif siswa”.
penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendiskripsikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pembelajaran sains dengan pendekatan ketrampilan proses untuk
meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data hasil belajar
afektif dan psikomotor diperoleh dari lembar observasi, hasil belajar
kognitif dan berpikir kreatif diperoleh dari tes uraian. Hasil penelitian
menunjukkan ada peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir
kreatif siswa kelas VII D SMP Negeri Getasan setelah penerapan
ketrampilan proses pada pokok bahasan kalor.
Penelitian yang dilakukan oleh Irwan Said, dkk berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Dalam
Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Melesek”. Tujuan dalam penelitian ini
yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Melesek
melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4
tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap
siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa
kelas V SDN Melesek dengan jumlah siswa 16 orang yang terdiri dari 8
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Pada siklus I pertemuan I dari 16
siswa yang mengikuti tes formatif, terdapat 9 siswa (56,25%) yang tidak
tuntas dan pertemuan II terdapat 7 siswa (43,75%) yang tidak tuntas, hal
ini menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen belum berhasil
sehingga perlu dilakukan refleksi untuk ditindaklanjuti pada siklus II.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II guru lebih giat dalam
membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen. Hasil
tes formatif siklus II pertemuan I masih terdapat 2 siswa (12,5%) yang
belum tuntas dan pada pertemuan II terdapat 16 siswa (100%) berhasil
tuntas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SDN Melesek pada mata pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Berdasarkan penelitian dari Risqi dan Samsul yaitu “Pengaruh
penggunaan metode discovery terhadap kemampuan analogi Matematis
Siswa SMK Al-Ikhsan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat”. Pada
penelitian ini merupakan penelitian dengan desain factorial disign, yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode discovery terhadap
kemampuan analogi dan generalisasi matematis siswa SMK. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Al- Ikhsan Pamarican Kabupaten
Ciamis Jawa Barat dan pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
teknik cluster random sampling, yaitu dengan memilih siswa kelas X
sebanyak dua kelas sebagai sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini
terdiri dari dua kelompok pembelajaran yaitu pembelajaran dengan metode
discovery dan pembelajaran dengan metode ekspositori/ kelas X.1
dijadikan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas X.2 dijadikan
kelompok kontrol. Setiap kelompok terdiri dari 36 siswa yang terbagi
kedalam tiga kemampuan yang berbeda, yaitu siswa yang berkemampuan
tinggi, siswa yang berkemampuan sedang, siswa yang berkemampuan
rendah kelasnya. Data penelitian dikumpulkan melalui angket, tes,
observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah Peningkatan
kemampuan analogi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan metode discovery leboh baik daripada siswa yang memperoleh
metode ekspositori.
Berikut skema yang telah dibuat untuk dapat lebih memperjelas suatu
pembahasan mengenai hasil penelitian yang relevan dari berbagai sumber
yang didapatkan sesuai dengan penelitian yang akan dibuat oleh peneliti.
Berikut skemanya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 2.1 Bagan penelitian yang relevan
Bagan diatas merupakan hasil penelitian relevan yang diambil oleh
peneliti untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan. Hasil penelitian
yang relevan ini dianggap oleh peneliti sebagai topik yang dibahas hampir
sama dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada
kelas V dengan menggunakan metode discovery learning. Melalui
referensi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan referensi sehingga dapat
mendukung proses penelitian yang akan dilakukan dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas
V Pembelajaran IPA Melalui Metode Discovery learning di SDN
Ngablak”.
2.2 KERANGAKA BERPIKIR
Pembelajaran IPA sebagian besar siswa masih banyak yang mengalami
kesusahan dalam hal mengetahui konsep-konsep pembelajaran IPA dengan
mudah. Saat Pembelajaran IPA kondisi belajar mengajar juga mendapati
siswa yang pasif selama kegiatan berlangsung. Hal ini mungkin dipengaruhi
oleh guru saat mengajar kurang mengutamakan siswa, jadi siswa kurang
menjadi berpikir yang kreatif dan kurang mengeluarkan pendapatnya saat
pembelajaran IPA berlangsung. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA
juga belum ada, hanya pernah sekali melakukan observasi diluar kelas saat
pelajaran IPA tentang bagian-bagian tumbuhan. Pada pembelajaran IPA guru
terfokus ke LKS dan buku paket saja, tetapi siswanya juga tidak ramai
“Pembelajaran Sains
Dengan Pendekatan
Ketrampilan Proses Untuk
Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kemampuan
Berpikir Kreatif siswa”
Yulianti, dkk (2011)
“Pengaruh penggunaan
metode discovery
terhadap kemampuan
analogi Matematis
Siswa SMK Al-Ikhsan
Pamarican Kabupaten
Ciamis Jawa Barat”
Risqi dan Samsul
(2014)
“Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Melalui
Metode Eksperimen
Dalam Pembelajaran
IPA di Kelas V SDN
Melesek”
Irwan Said, dkk
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar
Siswa Kelas V Pembelajaran IPA Melalui Metode
Discovery Learning di SDN Ngablak
Agnis Livia Arum A. (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sendiri. Metode discovery learning terbimbing (Discovery learning) sangatlah
diperlukan didalam menyampaikan materi pembelajaran IPA ini untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh guru.
Metode Discovery learning yaitu metode yang dilakukan untuk
mempermudah pembelajaran dengan percobaan untuk membuat suatu
discovery learning serta mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan
menggunakan metode discovery learning atau penemuan sangat bisa
dilakukan untuk pembelajaran IPA, yaitu dengan melakukan percobaan
untuk menemukan konsep pembelajarannya sendiri dalam setiap
pelajarannya. Dalam discovery learning t atau metode discovery learning
siswa akan mendapatkan pengalaman secara langsung dan siswa akan lebih
fokus saat mengikuti pembelajaran karena dengan melalui percobaan-
percobaan siswa dapat menemukan pembelajarannya sendiri. Siswa dapat
lebih berpikir kreatif saat melakukan percobaan discovery learning ini, serta
hasil belajar siswa akan meningkat dengan menggunakan metode discovery
learning terbimbing. Pada setiap aktivitas tersebut, akan diadakan penilaian
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam hal berpikir kreatif dan hasil
belajar. Dalam penilaian tersebut dibutuhkan aspek perkembangan yang
meliputi berbagai aspek, aitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor. Dalam hal tersebut bisa ditangani dengan metode discovery
learning dalam pembelajaran IPA untuk mencapai kemampuan keaktifan dan
hasil belajar.
2.3 HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan metode pembelajaran yang dipakai, maka akan merumuskan
hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
2.3.1. Penerapan metode discovery learning dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif pada siswa kelas V SDN Ngablak.
2.3.2. Penerapan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar
IPA pada siswa kelas V SDN Ngablak.
2.3.3. Penggunaan metode discovery learning dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPA kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/ 2018 dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dilakukan dengan langkah-langkah antara lain, a) menyampaikan tujuan
pembelajaran b) membagi petunjuk praktikum c) melakukan percobaan
discovery learning d) menunjukkan gejala yang diamati e) menyimpulkan
hasil discovery learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Pada bab III dalam penelitian ini berisi penjelasan mengenai jenis penelitian,
setting penelitian yang di dalamnya ada (tempat, subjek, dan objek penelitian),
rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik
pengujian instrumen, teknis analisis data. Berikut ini adalah penjelasan tiap sub-
sub bab dalam bab III.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ynag berjudul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ngablak Pada Pembelajarn IPA
Melalui Metode Discovery Learning di SDN Ngablak” merupakan jenis
Penelitian Tindakan Kelas atau Clasroom Action Research (CAR). PTK
menurut Kunandar (2008: 41) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan yang ditujukan untuk memperdalam
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran,
serta untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih terjadi.
Komponen dalam kelas yang dapat dikaji melalui PTK adalah adanya siswa,
guru yang mengajar dikelas, bahan pelajaran, peralatan atau sarana
pembelajaran, hasil pembelajaran, dan pengelolaan siswa.
Dalam PTK ini guru menemukan masalah-masalah yang ada didalam
kelas untuk dijadikannya topik didalam penelitian tindakan kelas tersebut.
Untuk melaksanakan penelitian tersebut guru melakukan tahapan-tahapan
yang menurut Arikunto (2006: 16) berupa satu perangkat yang terdiri dari
empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Keempat komponen yang berupa perangkat tersebut dipandang sebagai satu
siklus. Berikut ini merupakan bagan model beserta penjelasan dari setiap
tahapannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Sumber: Arikunto, dkk (2006: 16)
Berdasarkan gambar 3.1 siklus penelitian tindakan kelas dapat dilihat
bahwa pada bagan model tersebut berisi empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.1 Rencana
Rencana tindakan telah dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan
perubahan perilaku, sikap, dan hasil belajar sebagai solusi. Pada tahap
perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan
berdasarkan identifikasi masalah pada obeservasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan
secara rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan
kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode
dan strategi pembelajaran, pendekatan yang digunakan, subjek penelitian
serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan dengan rencana.
3.1.2 Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan,
peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan
Perencanaan
Siklus I Refleksi Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Siklus II Refleksi Pelaksanaan
Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumya. Pelaksanaan
tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi
dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu
pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat
meningkatkan kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat
memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.
3.1.3 Observasi
Tahap observasi merupakan kegiatan observasi langsung terhadap
pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi
adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi dengan
adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung. Jadi observasi ini
dilakukan oleh pengamat ketika jam belajar mengajar berlangsung, agar
memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya.
3.1.4 Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini,
peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap
rencana awal. Melalui refleksi, peneliti dapat menetapkan apa yang telah
dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi
dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu
dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran
antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Ngablak, Srumbung,
Srumbung, Magelang.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Ngablak,
Srumbung, Srumbung, Magelang. Jumlah siswa kelas V adalah 26 orang
yang terdiri dari 12 perempuan dan 14 laki-laki pada tahun pelajaran
2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan berpikir kreatif dan
hasil belajar pada siswa tentang mata pelajaran IPA yaitu sifat bahan dan
struktur penyusunannya.
3.2.4 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu tahun
pelajaran 2017/2018 dari bulan September sampai November.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
3.3.1 Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan yaitu:
a. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri
Ngablak untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh data
mengenai kondisi siswa di kelas.
c. Mengidentifikasi masalah yang ada pada SD N Ngablak.
Peneliti pada tahap persiapan ini melakukan wawancara dengan
guru serta melakukan observasi dikelas V untuk mendapatkan masalah
yang ditemui dalam kelas saat dilakukan kegiatan belajar mengajar.
Melalui wawancara kepada guru kelas V dan observasi dikelas V yang
telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 5 Oktober 2017, telah
mendapatkan hasil yaitu saat kegiatan pembelajaran dengan materi IPA
berlangsung banyak anak yang belum memperhatikan dengan benar apa
yang dijelaskan oleh guru, siswa juga tidak menanggapi guru yang ada
di depan kelas. Guru saat menjelaskan juga melalui ceramah saja jadi
tidak memunculkan kreativitas berpikir siswa. Guru tidak pernah
mencoba metode lain karena terhambatnya fasilitas yang terbatas serta
anak-anaknya.
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, LKS, dan instrumen.
e. Instrumen pengumpulan data (Lembar kuesioner dan lembar observasi).
f. Menyiapkan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.4 Rencana Tindakan Setiap Siklus
Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan dua siklus, setiap
siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dan Siklus II yang menekankan
pada proses berpikir kreatif saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil
belajar siswa. Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan
tindakan sebagai berikut:
3.4.1 Siklus I
3.4.1.1 Rencana tindakan
Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti ditahap rencana ini
adalah menyusun instrumen pembelajaran berupa RPP, Lembar Kegiatan
Siswa. Instrumen Penilaian yang berupa kisi-kisi soal, lembar soal.
Menyusun pembelajaran dengan percobaan.
Rencana pelaksanaan tindakan siklus pertama bagian satu sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan kegiatan yang dilakukan serta tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. (Langkah 1: Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran).
2) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok.
3) Siswa dibagi petunjuk praktikum serta mendengarkan penjelasan
petunjuk praktikum dari guru. (Langkah 2: Guru membagi petunjuk
praktikum/ percobaan dan menjelaskannya).
4) Setiap kelompok melakukan observasi mengenai benda-benda di
sekitar.
5) Dengan bimbingan guru siswa bersama dengan kelompoknya
mengelompokkan benda-benda berdasarkan jenisnya. (Langkah 3:
Peserta didik melaksanakan percobaan dibawah pengawasan guru).
6) Benda yang ditemui untuk dituliskan di lembar kerja.
7) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menunjukkan contoh lain
berdasarkan sifatnya. (Langkah 4: Guru menunjukkan gejala yang
diamati).
8) Siswa dapat memberikan kesimpulan dengan mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas. (Langkah 5: Peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Rencana Pelaksanakan tindakan siklus pertama bagian dua sebagai
berikut:
1) Guru menjelaskan kegiatan yang dilakukan serta tujuan pembelajaran
yang dicapai dari kegiatan tersebut. (Langkah 1: Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran).
2) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok.
3) Siswa dibagikan petunjuk praktikum beserta LKS. (Langkah 2: Guru
membagi petunjuk praktikum).
4) Dengan bimbingan guru siswa bersama dengan kelompoknya
melakukan percobaan discovery learning mengenai benang. (Langkah
3: Peserta didik melaksanakan percobaan dibawah pengawasan guru).
5) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menunjukkan contoh lain
berdasarkan sifatnya. (Langkah 4: Guru menunjukkan gejala yang
diamati).
6) Siswa dapat memberikan kesimpulan dengan mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas. (Langkah 5: Peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan).
7) Siswa diuji kemampuannya dengan mengerjakan soal latihan secara
individu.
3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melakukan tindakan dari rencana yang telah disiapkan
yaitu melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat
oleh peneliti. Peneliti melakukan penelitian selama dua kali pertemuan
dengan alokasi waktu pertemuan pertama dan pertemuan kedua 2 x 35
menit (2JP).
3.4.1.3 Observasi/ Pengumpulan data
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai
aktivitas dan hasil belajar siswa. Peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung dengan bantuan guru yang bertindak sebagai pengamat.
Observasi ini dilakukan dengan mengamati serta mengumpulkan data
berpikir kreatif dengan menggunakan rubrik observasi yang diisi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
peneliti. Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan dengan nilai yang
diperoleh siswa.
3.4.1.4 Refleksi
Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk dianalisis dan
dibandingkan dengan data pada kondisi awal, kemudian diadakan refleksi
terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui
peningkatan hasil belajar setelah adanya tindakan. Merefleksikan jika
terjadi kekurangan dari hasil pembelajaran pada siklus I, serta
merencanakan perbaikan berdasarkan hasil soal evaluasi dan observasi
untuk melaksanakan siklus II.
3.4.2 Siklus II
3.4.2.1 Rencana Tindakan
Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti ditahap rencana ini adalah
menyusun instrumen pembelajaran berupa RPP, Lembar Kegiatan Siswa,
Instrumen Penilaian yang berupa kisi-kisi soal, lembar soal, Menyusun
pembelajaran dengan percobaan. Rencana pelaksanaan tindakan siklus
kedua bagian satu sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan kegiatan yang dilakukan serta tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. (Langkah 1: Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran).
2) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok.
3) Siswa dibagi petunjuk praktikum serta mendengarkan penjelasan
petunjuk praktikum dari guru. (Langkah 2: Guru membagi petunjuk
praktikum/ percobaan dan menjelaskannya).
4) Dengan bimbingan guru siswa bersama dengan kelompoknya
melakukan discovery learning dengan macam-macam tali. (Langkah 3:
Peserta didik melaksanakan percobaan dibawah pengawasan guru).
5) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menunjukkan contoh lain
berdasarkan sifatnya. (Langkah 4: Guru menunjukkan gejala yang
diamati).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
6) Siswa dapat memberikan kesimpulan dengan mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas. (Langkah 5: Peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan).
7) Siswa diuji kemampuannya dengan mengerjakan soal latihan secara
individu.
Rencana pelaksanaan tindakan siklus kedua bagian dua sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan kegiatan yang dilakukan serta tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. (Langkah 1: Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran).
2) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok.
3) Siswa dibagi petunjuk praktikum serta mendengarkan penjelasan
petunjuk praktikum dari guru. (Langkah 2: Guru membagi petunjuk
praktikum/ percobaan dan menjelaskannya).
4) Dengan bimbingan guru siswa bersama dengan kelompoknya
melakukan discovery learning dengan menggunakan alat dan bahan
yang sudah disediakan yaitu kain. (Langkah 3: Peserta didik
melaksanakan percobaan dibawah pengawasan guru).
5) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menunjukkan contoh lain
berdasarkan sifatnya. (Langkah 4: Guru menunjukkan gejala yang
diamati).
6) Siswa dapat memberikan kesimpulan dengan mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas. (Langkah 5: Peserta didik menyimpulkan hasil
discovery learning).
7) Siswa diuji kemampuannya dengan mengerjakan soal latihan secara
individu.
3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melakukan tindakan dari rencana yang telah disiapkan yaitu
melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat oleh
peneliti. Peneliti melakukan penelitian selama dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu pertemuan pertama dan pertemuan kedua 2 x 35 menit
(2JP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3.4.2.3 Observasi/ Pengumpulan data
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai
aktivitas belajar siswa maupun peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung dengan bantuan guru yang bertindak sebagai pengamat.
3.4.2.4 Refleksi
Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk dianalisis dan
dibandingkan dengan data pada kondisi awal, kemudian diadakan refleksi
terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahu peningkatan
hasil belajar setelah adanya tindakan. Merefleksikan jika terjadi
kekurangan dari metode yang digunakan.
3.5 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
memperoleh data. Penelitian ini mengguankan dua jenis pengumpulan data
yaitu ada tes dan nontes. Teknik tes dilakukan dengan memberikan sejumlah
soal evaluasi kepada siswa, sedangkan untuk teknik nontes dilakukan dengan
melakukan wawancara, kuesioner yang diberikan kepada siswa, dan observasi
untuk mendukung data kuesioner berpikir kreatif.
3.5.1 Tes
Menurut Masidjo (1995: 38) tes adalah suatu alat pengukuran yang
berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam
suatu situasi yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan tes berupa soal uraian yang diberikan
kepada siswa kelas V SDN Ngablak untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode
discovery learning. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes soal
uraian yang berjumlah 5 soal untuk diberikan pada akhir pembelajaran
siklus I dan siklus II dengan materi Sifat bahan dengan struktur
penyusunannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3.5.2 Non Tes
Menurut Masidjo (2010: 58) alat pengukur non tes berupa rangkaian
pertanyaan atau peryataan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi-
situasi yang kurang distandarisasi dan yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu
atau kelompok.
3.5.2.1 Wawancara
Menurut Masidjo (2010: 72) wawancara adalah suatu proses tanya
jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai, yang
dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dengan dimaksud memperoleh jawaban dari yang
diwawancarai. Peneliti menggunakan wawancara pada penelitian ini untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas V SDN Ngablak serta hasil
wawancara tersebut dapat mendukung hasil observasi pada kondisi awal.
Kegiatan wawancara dilakukan peneliti kepada guru. Peneliti membuat
kisi-kisi wawancara berupa garis besar pertanyaan agar wawancara ini
terarah kepada pokok pembicaraan yang diharapkan.
3.5.2.2 Kuesioner
Untuk mengetahui kondisi awal dan peningkatan berpikir kreatif
siswa, dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data efisiensi dan dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk
menciptakan kondisi yang baik, sehingga responden dengan sukarela
memberikan data objektif dan cepat (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner
telah dibagikan kepada siswa kelas V SDN Ngablak untuk diisi sesuai
dengan kondisi yang sebenar-benarnya. Dalam penelitian ini, peneliti
membuat 26 pernyataan kuesioner. Kuesioner juga telah diberikan kepada
siswa sebanyak dua kali yaitu pada awal pertemuan dan pada akhir
pertemuan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.
3.5.2.3 Observasi
Observasi merupakan suatu teknik observasi yang dilaksanakan secara
teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat (Masidjo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2010: 59). Peneliti dibantu teman sejawat mengobservasi aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti mengobservasi
mengenai kemampuan berpikir kreatif pada siklus I dan siklus II pada
setiap pertemuan dengan cara memberikan tanda turus pada rubrik
observasi. Observasi ini dilakukan saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung di kelas V SDN Ngablak. Lembar observasi diisi dengan turus
oleh observer jika ada siswa yang sesuai dengan pernyataan pada lembar
observasinya.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sanjaya (2011: 84) adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Berdasarkan judul
penelitian, peneliti mempunyai dua variabel yaitu berpikir kreatif dan hasil
belajar. Instrumen penelitian ini menggunakan dua jenis pengumpulan data
yaitu tes dan nontes. Melalui variabel berpikir kreatif peneliti bisa
mendapatkan data melalui non tes yaitu kuesioner yang diberikan kepada
siswa dan observasi untuk mendukung data kuesioner. Sedangkan data
mengenai hasil belajar didapatkan melalui tes yang dilakukan setiap akhir
siklus I dan akhir pertemuan siklus II. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Tabel Instrumen Pengumpulan data Tabel 3.1
No Variabel Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1 Berpikir
Kreatif
Mengajukan pertanyaan
Mempertimbangkan
informasi baru
Membangun keterkaitan
Menghubungkan berbagai
hal dengan bebas.
Menerapkan imajinasi
Mendengarkan intuisi
Skor rata-
rata hasil
observasi
Non tes
(Observasi)
Lembar
Observasi
Berpikir Kreatif
Kuesioner Non tes
(Kuesioner)
Lembar
Kuesioner
Siswa
2 Hasil
belajar
Rata-rata nilai ulangan
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
Nilai
kognitif
Tes Soal yang
berupa uraian
Pada tabel 3.1 yaitu tabel instrumen pengumpulan data, peneliti
melakukan penelitian mengenai berpikir kreatif dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA. Peneliti menggunakan lembar kuesioner yang diberikan
kepada siswa dan didukung dengan lembar observasi yang dilakukan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dibantu guru untuk melakukan pengamatan. Lembar kuesioner dan observasi
tersebut untuk mengetahui keadaan berpikir kreatif siswa dan menggunakan
tes uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa, sedangkan wawancara untuk
mengetahui keadaan siswa, serta proses pembelajaran menurut guru kelas.
3.6.1 Tes
Teknik pengumpulan data melalui tes yang dilakukan peneliti dalam
penelitiannya bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa
kelas V SDN Ngablak terhadap mata pelajaran IPA materi tentang sifat
bahan dan penyusunannya menggunakan tes tertulis. Dalam penelitian ini
peneliti menyusun soal dengan jumlah 5 soal uraian. Berikut kisi-kisi soal
siklus I:
Kisi-kisi Soal Siklus I Tabel 3.2
Standar Kompetensi
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,
misalnya benang, kain, dan kertas.
Indikator Item Soal
4.2.1 Menyebutkan struktur berbagai jenis benang. 1, 2, 3
4.2.2 Mengidentifikasi berbagai jenis benang. 4
4.2.3 Menjelaskan kekuatan berbagai macam benang 5
Jumlah 5
Tabel 3.2 merupakan kisi-kisi soal siklus I, terdapat 5 soal dengan 3
indikator dari 1 kompetensi dasar. Untuk indikator pertama yaitu
menyebutkan struktur berbagai jenis benang yang terdapat pada soal nomor
1 ,2, 3, selanjutnya untuk indikator kedua yaitu mengidentifikasi berbagai
jenis benang yang terdapat pada soal nomor 4, dan indikator terakhir atau
ketiga untuk soal nomor 5 yaitu menjelaskan kekuatan berbagai macam
benang yang terdapat pada nomor soal 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kisi-kisi Soal Siklus II Tabel 3.3
Standar Kompetensi
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu proses
Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,
misalnya benang, kain, dan kertas.
Indikator Item Soal
4.2.1 Menyebutkan sifat bahan penyusunan kain. 1, 2, 3
4.2.2 Mengidentifikasi jenis bahan berdasarkan strukturnya. 4, 5
Jumlah 5
Tabel 3.3 merupakan kisi-kisi soal siklus II, terdapat 5 soal dengan 2
indikator dari 1 kompetensi dasar. Untuk indikator pertama yaitu
menyebutkan sifat bahan penyusunan kain yang terdapat pada soal nomor 1,
2, dan 3, untuk indikator kedua yaitu mengidentifikasi jenis bahan
berdasarkan strukturnya yang terdapat pada soal nomor 4 dan 5.
3.6.2 Non tes
Instrumen penelitian non tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, dan kuesioner.
3.6.2.1 Wawancara
Pedoman wawancara digunakan peneliti sebagai pendukung dari
pedoman hasil observasi pada kondisi awal siswa selama proses
pembelajaran IPA berlangsung. Peneliti menyusun pedoman wawancara
untuk guru.
Pedoman wawancara Tabel 3.4
No Kisi-kisi pertanyaan wawancara Nomor item
1 Proses pembelajaran IPA 1, 3, 8, 11, 12, 13,
14, 15
2 Metode pembelajaran 2, 4, 5, 6, 7, 16
3 Berpikir Kreatif siswa 9, 10
Pada tabel 3.4 yaitu kisi-kisi wawancara yang berisi pertanyaan
wawancara mengenai bagaimana kondisi pembelajaran IPA pada hari-hari
biasanya. Peneliti juga menanyakan mengenai metode-metode
pembelajaran yang pernah dilakukan selama ini oleh guru pada mata
pelajaran IPA. Saat wawancara peneliti juga menanyakan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
berpikir kreatif menurut guru kelas V. Pertanyaan-pertanyaan ini
digunakan untuk memenuhi data-data peneliti.
3.6.2.2 Kuesioner
Lembar Kuesioner dibuat untuk mendapatkan gambaran mengenai
kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN
Ngablak. Kuesioner ini dibuat dengan acuan berpikir kreatif yang terdapat
6 indikator. Dari 6 indikator tersebut diuraikan menjadi 2 pernyataan yaitu
pernyataan Favorable (positif) dan Unfovarable (negatif). Berikut
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner:
Lembar Favorable dan Unfavorable Tabel 3.5
No Indikator Favorable Unfavorable
1
Mengajukan
pertanyaan
Saya bertanya jika ada suatu masalah
dalam percobaan discovery learning
Jika ada suatu masalah dalam
percobaan saya akan diam saja
Saya menemukan suatu masalah yang
dapat saya pecahkan
Saat ada masalah dalam percobaan
discovery learning saya mencoba
menghindarinya
2
Mempertimbangkan
informasi baru
Saya mencoba memikirkan jika ada
informasi baru dalam discovery
learning saya
Saya merasa kebingungan jika ada
informasi baru
Saya bisa mempertimbangkan
informasi dari teman dalam kelompok
Saya langsung bisa menerima
infromasi dari teman dalam
kelompok walaupun salah.
3
Membangun
keterkaitan Saya dapat menerima kesimpulan dari
kelompok lain
Saat kelompok lain memberikan
kesimpulan saya akan menyalahkan
atau bersikap tidak peduli.
Saya dapat membuat kesimpulan di
akhir percobaan
Di akhir percobaan saya membuat
kesimpulan yang sama dengan
teman
Saya dapat menggabungakan gagasan-
gagasan dari teman saya untuk
percobaan
Saat percobaan saya hanya
menggunakan gagasan milik saya
4
Menghubungkan
berbagai hal dengan
bebas.
Saya bisa melakukan percobaan
discovery learning yang berbeda
Saya melakukan percobaan
discovery learning dengan langkah-
langkah yang diberikan guru
Saya berani mencoba sesuatu saat
percobaan dilaksanakan
Saat percobaan dilaksanakan saya
hanya melihatnya saja
5
Menerapkan
imajinasi
Saya mempunyai gagasan-gagasan
yang dapat membantu saya saat
melakukan percobaan
Saya hanya mempunyai 1 gagasan
untuk membantu saya saat
melakukan percobaan
Saya selalu mencoba percobaan yang
telah disediakan oleh guru
Saya menghindari percobaan yang
telah disediakan guru
6
Mendengarkan
intuisi
Saya lebih senang melakukan
percobaan dengan teman
Ketika melakukan percobaan saya
senang dibimbing oleh guru
Saya melakukan percobaan ini dengan
senang hati
Saya melakukan percobaan ini
dengan paksaan guru
Dari tabel tersebut, ada 6 indikator berpikir kreatif siswa yang telah
diuraikan menjadi pernyataan positif (Favorable) dan pernyataan negatif
(Unfavorable) oleh peneliti agar lebih mudah dalam siswa mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kuesioner dan peneliti lebih mudah dalam menganalisi kemampuan
berpikir kreatif siswa.
Penilaian setiap komponen pada kuesioner menggunakan skala Likert.
Berikut pedoman penskoran kuesioner:
Pedoman Penskoran Tabel 3.6
Kriteria Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Pada tabel 3.6 merupakan skor dalam skala Likert yang digunakan
adalah skor Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS) dan dengan perhitungan jika pernyataan tersebut
favorable (pernyataan positif) maka mendapatkan nilai (4, 3, 2, 1) dan
untuk unfavorable (pernyataan negatif) mendapatkan nilai (1, 2, 3, 4).
Penilaian ini digunakan untuk mendapatkan data berpikir kreatif siswa
kelas V SDN Ngablak.
3.6.2.3 Observasi
Observasi dibuat peneliti untuk pengumpulan data berupa rubrik
observasi belajar siswa untuk variabel berpikir kreatif saat pembelajaran
IPA berlangsung pada siswa kelas V SDN Ngablak. Rubrik observasi
berpikir kreatif disusun oleh peneliti dengan adanya 6 indikator. Lembar
observasi ini diisi oleh peneliti dibantu dengan guru sebagai observer saat
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini digunakan sebagai
pendukung data kuesioner berpikir kreatif.
Pedoman Lembar Observasi Tabel 3.7
No Indikator
1 Mengajukan pertanyaan
2 Mempertimbangkan informasi baru
3 Membangun keterkaitan
4 Menghubungkan berbagai hal dengan bebas
5 Menerapkan imajinasi
6 Mendengarkan intuisi
Dari tabel 3.7 ada 6 indikator berpikir kreatif siswa yang telah
diuraikan oleh peneliti agar lebih mudah dalam mengobservasi atau
menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa dengan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
3.7.1 Validasi Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Validasi Instrumen Perangkat Pembelajaran ini diujikan oleh peneliti
kepada ahli yaitu dosen dan guru kelas. Perangkat pembelajaran yang
divalidasikan oleh peneliti yaitu: silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), materi pembelajaran,
soal evaluasi. Berikut ini merupakan skor perhitungan validasi perangkap
pembelajaran silabus dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil penilaian Validasi Silabus Tabel 3.8
No Komponen Penilaian Validasi I Validasi II Rata- Rata
1 Komponen kelengkapan silabus 4 4 4
2 Kesesuaian SK, KD, dan Indikator 3 4 3,5
3 Kesesuaian pemilihan media belajar 4 4 4
4 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku 3 3 3
5 Kesesuaian antar penilaian dan indikator 3 4 3,5
Jumlah 17 19 18
Rata-rata 3,4 3,8 3,6
Persentase 85% 95% 90%
Kriteria Layak Sangat Layak Sangat Layak
Pada tabel 3.8 merupakan hasil validasi silabus didapatkan dari
dosen dan guru, dari validasi I didapatkan rata-rata 3,4 dengan persentase
85% sedangkan validasi II mendapatkan rata-rata 3,8 dengan presentase
95%, dari kedua validasi tersebut didapatkan nilai rata-rata 3,6 dengan
persentase 90% yang termasuk dalam kriteria sangat layak.
Hasil penilaian Validasi RPP Tabel 3.9
No Komponen Penilaian Validasi
I
Validasi
II Rata- Rata
1 Kelengkapan komponen RPP 4 4 4
2 Kesesuaian antar indikator dan tujuan
pembelajaran 4 4 4
3 Kesesuaian antar materi dengan tujuan
pembelajaran 4 3 3,5
4 Urutan komponen RPP 4 4 4
5 Terdapat kegiatan awal, inti, dan akhir 4 3 3,5
6 Media sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai 3 4 3,5
7 Penilaian sesuai dengan indikator 3 3 3
8 Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban
dan skoring) 4 4 4
Rata-rata 3,6 3,7 3,7
Persentase 90% 93% 93%
Kriteria Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pada tabel 3. 9 yaitu hasil validasi RPP didapatkan dari dosen dan
guru, dari validasi I didapatkan rata-rata 3,6 dengan persentase 90%
sedangkan validasi II mendapatkan rata-rata 3,7 dengan presentase 93%,
dari kedua validasi tersebut didapatkan nilai rata-rata 3,7 dengan
persentase 93% yang termasuk dalam kriteria sangat layak.
Hasil Penilaian Validasi LKS Tabel 3.10
No Komponen Penilaian Validasi I Validasi II Rata-
Rata
1 Komponen unsur- unsur LKS 4 4 4
2 Petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan
mudah dipahami
4 4 4
3 LKS membantu siswa memahami materi ajar 3 4 3,5
4 Tampilan LKS menarik 4 3 3,5
5 Penggunaan tata bahasa baku 4 4 4
Jumlah 19 19 19
Rata-rata 3,8 3,8 3,8
Persentase 95% 95% 95%
Kriteria Sangat Layak
Pada tabel 3.10 merupakan hasil validasi LKS didapatkan dari dosen
dan guru, dari validasi I didapatkan rata-rata 3,8 dengan persentase 95%
sedangkan validasi II mendapatkan rata-rata 3,8 dengan presentase 95%,
dari kedua validasi tersebut didapatkan nilai rata-rata 3,8 dengan
persentase 95% yang termasuk dalam kriteria sangat layak.
Hasil Penlaian Validasi Materi Ajar Tabel 3.11
No Komponen Penilaian Validasi I Validasi II Rata-
Rata
1 Materi ajar sesuai dengan
indikator dan tujuan
pembelajaran
3 4 3,5
2 Kesesuaian materi dengan
alokasi waktu
4 4 4
3 Kesesuaian materi ajar
dengan karakteristik siswa
4 4 4
4 Materi ajar cakupnya luas
dan memadai
4 4 4
Jumlah 15 16 15,5
Rata-rata 3,7 4 3,8
Persentase 93% 100% 95%
Kriteria Sangat Layak
Pada tabel 3.11 merupakan hasil validasi materi ajar didapatkan dari
dosen dan guru, dari validasi I didapatkan rata-rata 3,7 dengan persentase
93% sedangkan validasi II mendapatkan rata-rata 4 dengan presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
100%, dari kedua balidasi tersebut didapatkan nilai rata-rata 3,8 dengan
persentase 95% yang termasuk dalam kriteria sangat layak.
Hasil Penilaian Validasi Soal Tabel 3.12
No Komponen Penilaian Validasi I Validasi II Rata-
Rata
1 Kalimat yang digunakan
sederhana 3 4 3,5
2 Bahasa jelas, baku dan
sederhana 3 4 3,5
3 Pilihan jawaban tidak
ambigu 4 4 4
4 Soal menanyakan materi
yang penting 4 4 4
5 Urutan jawaban logis 4 4 4
6 Pertanyaan tidak
mengandung jawaban 4 3 3,5
Jumlah 22 23 22,5
Rata-rata 3,6 3,8 3,7
Persentase 90% 95% 93%
Kriteria Sangat
Layak
Sangat
Layak
Sangat
Layak
Pada tabel 3.12 merupakan hasil validasi soal didapatkan dari dosen
dan guru, dari validasi I didapatkan rata-rata 3,6 dengan persentase 90%
sedangkan validasi II mendapatkan rata-rata 3,8 dengan presentase 95%,
dari kedua balidasi tersebut didapatkan nilai rata-rata 3,7 dengan
persentase 93% yang termasuk dalam kriteria sangat Layak.
Hasil Validasi dan Kriterianya Tabel 3.13
No Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria
1 Silabus 3,6 Sangat layak
2 RPP 3,6 Sangat layak
3 LKS 3,8 Sangat layak
4 Materi Ajar 3,8 Sangat layak
5 Soal 3,6 Sangat layak
Pada tabel 3.13 merupakan kumpulan dari hasil nilai-nilai perangkat
pembelajaran yang didapatkan dari validator ahli dosen dan guru kelas V
yang dirangkum dalam satu tabel. Pada tabel tersebut terdapat perangkat
pembelajaran silabus yang mendapatkan hasil 3,6 dengan kriteria sangat
layak, RPP mendapatkan hasil 3,6 dengan kriteria sangat layak, LKS
mendapatkan 3,8 dengan kriteria sangat layak, materi ajar mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3,8 dengan kriteria sangat layak, dan soal mendapatkan 3,6 dengan kriteria
sangat layak.
3.7.2 Validasi Instrumen Berpikir Kreatif
Validasi lembar observasi yang telah divalidasi oleh para ahli
yaitu dosen dan guru. Hasil perhitungan validasi lembar observasi yaitu
sebagai berikut:
Hasil Validasi Kuesioner Berpikir Kreatif Tabel 3.14
No Komponen Penilaian Validator I Validator II Rata-rata
1 Kelengkapan unsur-unsur kuesioner 4 4 4
2 Kesesuaian indikator dengan item-
item pernyataan 3 4 3,5
3 Pernyataan dalam kuesioner
berjumlah 24 butir 4 4 4
4 Kesesuaian antara pernyataan
dengan pilihan jawaban 4 4 4
5 Terdapat kriteria penskoran dalam
kuesioner 4 4 4
6 Kejelasan perintah pengisian
kuesioner 3 3 3
7 Penggunaan bahasa Indonesia dan
tata tulis baku 3 4 3,5
8 Pernyataan sesuai dengan variabel
yang diteliti 3 3 3
9 Kesesuaian antara pernyataan
dengan kisi-kisi 3 3 3
10 Terdapat pernyataan favorabel dan
unfavorable 3 4 3,5
Jumlah 34 37 35
Rata-rata 3,4 3,7 3,55
Persentase 85% 93% 87%
Kriteria Layak Sangat Layak Layak
Hasil validasi lembar kuesioner berpikir kreatif yang ada pada tabel
3.14. Dari setiap komponen penilaian telah dicari rata-ratanya sebagai
tolak ukur untuk dilakukannya perbaikan ataukah tidak. Penilaian ini
dilakukan berdasarkan perhitungan skor dari masing- masing validator
yaitu dosen dan guru. Pada validator ahli dosen mendapatkan jumlah 20
dengan rata-rata 3,4 dan persentase 85% dengan kriteria layak. Validator
guru kelas mendapatkan jumlah 37 dengan rata-rata 3,7 dan persentase
93% dengan kriteria sangat layak. Hasil rata-ratanya dari validator ahli
dosen dan guru yaitu mendapatkan jumlah 35 dengan rata-rata 3,55 dan
persentase 87% dengan kriteria layak digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Hasil Validasi Pedoman Observasi Berpikir Kreatif Tabel 3.15
N
o
Komponen Penilaian Validator I Validator II Rata-rata
1 Pernyataan sesuai dengan indikator berpikir
kreatif 3 4 3,5
2 Pernyataan mudah dipahami oleh pengamat 3 3 3
3 Pernyataan ditulis secara rinci sesuai dengan
perkembangan siswa 3 4 3,5
4 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar 4 4 4
5 Terdapat kriteria penskoran dalam observasi 4 4 4
6 Pernyataan sesuai dengan variabel yang
akan diteliti 3 3 3
Jumlah 20 22 21
Rata-rata 3,3 3,6 3,5
Persentase 83% 90% 87%
Kriteria Layak Sangat Layak Layak
Hasil validasi lembar observasi berpikir kreatif yang ada pada tabel
3.15. Dari setiap komponen penilaian telah dicari rata-ratanya sebagai
tolak ukur untuk dilakukannya perbaikan ataukah tidak. Penilaian ini
dilakukan berdasarkan perhitungan skor dari masing- masing validator
yaitu dosen dan guru. Pada validator ahli dosen mendapatkan jumlah 20
dengan rata-rata 3,3 dan persentase 83% dengan kriteria layak. Validator
guru kelas mendapatkan jumlah 22 dengan rata- rata 3,6 dan persentase
90% dengan kriteria sangat layak. Hasil rata-ratanya dari validator ahli
dosen dan guru yaitu mendapatkan jumlah 21 dengan rata-rata 3,5 dan
persentase 87% dengan kriteria layak digunakan.
Hasil Validasi Wawancara Tabel 3.16
No Komponen Penilaian Validator I Validator II Rata-rata
1 Kesesuaian pertanyaan
dengan indikator 4 4 4
2 Kualitas pertanyaan 3 3 3
3 Struktur pertanyaan 3 4 3,5
4 Kejelasan perumusan
indikator instrumen 3 4 3,5
Jumlah 13 15 14
Rata-rata 3,3 3,8 3,6
Persentase 83% 95% 90%
Kriteria Layak Sangat Layak Layak
Hasil validasi lembar wawancara berpikir kreatif yang ada pada
tabel 3.16. Dari setiap komponen penilaian telah dicari rata-ratanya
sebagai tolak ukur untuk dilakukannya perbaikan ataukah tidak. Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
ini dilakukan berdasarkan perhitungan skor dari masing- masing validator
yaitu dosen dan guru. Pada validator ahli dosen mendapatkan jumlah 13
dengan rata-rata 3,3 dan persentase 83% dengan kriteria layak. Validator
guru kelas mendapatkan jumlah 15 dengan rata- rata 3,8 dan persentase
95% dengan kriteria Sagat layak. Hasil rata-ratanya dari validator ahli
dosen dan guru yaitu mendapatkan jumlah 14 dengan rata-rata 3,6 dan
persentase 90% dengan kriteria layak digunakan.
3.7.3 Validitas dan Reliabilitas
3.7.3.1 Validitas
Suatu tes dapat dikatakan valid jika tes tersebut telah diujikan dan
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
menurut Sugiyono (2010:173). Validasi empiris adalah pencarian
hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan
suatu tolak ukur diluar tes yang bersangkutan. Validasi soal evaluasi ini
dilakukan dengan cara mengujikan tes kepada siswa kelas VI SDN
Ngablak karena materi pada soal ini sudah pernah didapatkan sewaktu
kelas V. Subyek yang dipakai untuk uji validasi soal evaluasi siklus I dan
II berjumlah 30 siswa. Soal evaluasi siklus I dan siklus II yang diujikan
masing-masing berjumlah 5 soal uraian. Validasi ini dengan jumlah siswa
30, jadi menggunakan R tabel pada taraf signifikan 5% yaitu 0,361
(Prijowuntato, 2016: 141). Soal yang telah diujikan dihitung menggunakan
SPSS 16.0 sebagai berikut:
Validasi Soal Evaluasi Siklus I Tabel 3.17
Jenis
Soal
No
item
Nilai
Korelasi
R tabel (n=25
sig=5%)
Keterangan Kesimpulan
uraian 1 1,000
0,361
> Valid
2 0,514 > Valid
3 0,904 > Valid
4 0,583 > Valid
5 1,000 > Valid
Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat bahwa dalam soal evaluasi siklus
I dinyatakan valid semua dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,361. Pada
soal nomor 1 sampai dengan soal nomor 5 terlihat bahwa r hitung lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
besar dari t tabel, sehingga peneliti menggunakan soal tersebut pada saat
evaluasi siklus I pada penelitian.
Validasi Soal Evaluasi Siklus II Tabel 3.18
Jenis
Soal
No
item
Nilai
Korelasi
R tabel (n=25
sig=5%)
Keterangan Kesimpulan
uraian 1 1,000
0,361
> Valid
2 0,532 > Valid
3 0,871 > Valid
4 0,811 > Valid
5 0,968 > Valid
Berdasarkan tabel 3.18 dapat dilihat bahwa dalam soal evaluasi
siklus II dinyatakan valid semua dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,366.
Pada soal nomor 1 sampai dengan soal nomor 5 terlihat bahwa r hitung
lebih besar dari r tabel, sehingga peneliti menggunakan soal tersebut pada
saat evaluasi siklus II pada penelitian.
3.7.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam
taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel menunjukkan
ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Oleh
karena itu, taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien
yang disebut koefisien reliabilitas (Masidjo, 1995: 209).
Kualifikasi Reliablitas Tabel 3.19
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Tabel 3.19 merupakan tabel kualifikasi reliabilitas yang dinyatakan
dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1, 00. Untuk
memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai
koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikan 1% dan
5% (Masidjo, 1995: 209).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I Tabel 3.20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.899 .895 5
Pada tabel 3.20 yang menunjukkan reliabilitas untuk soal yang
valid yaitu semua soal pada siklus I. Hasil reliabilitas yaitu 0,899, jika
dibandingkan dengan tabel koefisien korelasi reliabilitas termasuk pada
kategori tinggi. Jadi hasil reliabilitas menurut tabel koefisien reliabilitas
bahwa soal termasuk kategori tinggi.
Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II Tabel 3.21
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.926 .935 5
Pada tabel 3. 21 Yang menunjukkan reliabilitas untuk soal yang
valid yaitu semua soal pada siklus II. Hasil reliabilitas yaitu 0,926, jika
dibandingkan dengan tabel koefisien korelasi reliabilitas termasuk pada
kategori sangat tinggi. Jadi hasil reliabilitas menurut tabel koefisien
reliabilitas bahwa soal termasuk kategori sangat tinggi.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data yaitu suatu proses mengolah dan menginterpretasi data
dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian
(Sanjaya, 2011: 117). Dalam analisis data untuk menghitung berpikir kreatif
siswa dan hasil belajar siswa yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.8.1 Perhitungan berpikir kreatif
Data berpikir kreatif siswa yang didapat dari lembar observasi dan
kuesioner berpikir kreatif mulai dari kondisi awal serta setiap pertemuan
pada siklus I dan siklus II. Lembar hasil observasi berpikir kreatif siswa
yang diisi sesuai dengan indikator berpikir kreatif. Data kuesioner dilakukan
untuk mencari hasil berpikir kreatif siswa yang dilakukan selama dua kali
pada siklus I dan siklus II. Hasil nilai pada setiap kolom direkap untuk
dijadikan nilai dari berpikir kreatif siswa. Kemampuan berpikir kreatif,
peneliti menggunakan PAP tipe 1 karena PAP ini meneliti apa yang dapat
dikerjakan oleh siswa dan bukan membandingkan seorang siswa dengan
teman sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan sebagai
dasar acuan yaitu sebagai berikut:
Penilaian Acuan Patokan Tipe 1 Tabel 3.22
Persentase Kriteria
90- 100% Sangat Kreatif
80- 89% Kreatif
65- 79% Cukup Kreatif
55%- 64% Kurang Kreatif
< 55% Sangat Kurang Kreatif
Tabel 3.22 merupakan penilaian acuan patokan tipe 1 dengan skala
skor 1-100% (Masidjo, 1995: 153) yang digunakan peneliti untuk
melakukan patokan nilai dari hasil observasi dan kuesioner kemampuan
berpikir kreatif siswa.
1. Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner pada penelitian ini terdapat dua pernyataan,
yaitu pernyataan favorable (positif) dan pernyataan unfavorable
(negatif). Analisis kemampuan berpikir kreatif dapat dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan menggunakan pedoman penskoran yang
sudah dibuat.
b. Menghitung jumlah skor berpikir kreatif dalam kelas.
Jumlah skor kelas = menjumlahkan skor siswa dalam satu kelas
c. Menghitung skor rata-rata dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
d. Menghitung nilai rata-rata berpikir kreatif siswa
e. Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kreatif berdasarkan
PAP tipe I.
f. Menghitung persentase jumlah siswa minimal cukup kreatif.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran telah
dianalisis dengan menganalisis setiap indikator dengan jumlah turus yang
didapatkan yang diperoleh peserta didik pada berpikir kreatif siklus I dan
siklus II serta menganalisis jumlah skor kelas dalam berpikir kraetif
siswa untuk mendukung data kuesioner.
3.8.2 Analisis Data Hasil Belajar
Hasil belajar pada siswa dapat diketahui dengan melakukan
perbandingan nilai kondisi awal dengan nilai setiap siklus I dan siklus II.
Perhitungan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah akhir yang diperoleh.
b. Menghitung nilai rata-rata kelas.
c. Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa.
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan untuk kemampuan berpikir keratif diukur
menggunakan ceklist pada kegiatan observasi dalam proses pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dan menggunakan kuesioner. Kondisi awal kemampuan siswa dan kondisi
akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Indikator keberhasilan Tabel 3.23
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target Kondisi
Akhir Keterangan
Berpikir
Kreatif
Nilai rata-rata
berpikir kreatif 60,47 65
Jumlah seluruh nilai dibagi
jumlah peserta didik dikali
seratus
Persentase
jumlah siswa
yang minimal
cukup kreatif
35% 50%
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif dibagi jumlah
siswa dikali seratus perssen
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target pencapaian Keterangan
Siklus I Siklus II
Hasil
Belajar
Nilai rata-rata
hasil belajar 68,4 75 80
Jumlah seluruh nilai dibagi
jumlah siswa
Persentase
hasil belajar 33% 45% 60%
Jumlah peserta didik lulus
KKM dibagi jumlah siswa
dikali seratus persen
Tabel 3.23 merupakan indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Dalam
tabel tersebut terlihat bahwa pada variabel berpikir kreatif pada kondisi awal
mendapatkan nilai rata-rata berpikir kreatif yaitu 60,47 dengan peresentase
minimal cukup kreatif sebesar 35%, untuk kondisi akhir peneliti menargetkan
nilai rata-rata 65 dengan persentase 50%. Sedangkan variabel hasil belajar
rata-rata nilai kelas saat kondisi awal yaitu 68,4 dengan persentase ketuntasan
33%. Peneliti menargetkan pada kondisi akhir siklus I rata-rata nilai kelas
adalah 75,00 dengan persentase ketuntasan 45%, untuk siklus II pertemuan
akhir peneliti menargetkan nilai rata-rata kelas yaitu 80,00 dengan persentase
ketuntasan 60%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini membahas mengenai gambaran umum penelitian yaitu hasil
penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian meliputi
proses penelitian, hasil berpikir kreatif dan hasil belajar siswa.
4.1 Kondisi Awal Partisipan
Sebelum menentukan judul penelitian, peneliti telah melakukan
observasi terhadap siswa kelas V di SDN Ngablak. Peneliti melakukan
observasi perilaku siswa serta mengidentifikasinya. Observasi ini bertujuan
untuk memberikan data kondisi awal berpikir kreatif peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti mendapatkan data
bahwa siswa ketika pembelajaran IPA berlangsung, terlihat siswa tidak ada
yang menanggapi sesuatu hal yang telah dijelaskan guru, siswa hanya
sekedar mendengarkan tetapi tidak memahami, tidak berani bertanya-tanya,
siswa juga terlihat bosan ketika mendengarkan guru sedang menerangkan
pembelajaran dengan metode ceramah.
Hasil observasi ini diperkuat dengan wawancara yang dilakukan kepada
guru kelas V SDN Ngablak. Saat dilakukan wawancara, beliau mengatakan
bahwa anak-anak masih rendah dalam hasil belajar pada pembelajaran IPA.
Sudah hampir dua tahun ini nilai pada mata pelajaran IPA masih terbilang
rendah. Masalah tersebut terjadi karena kurang semangatnya anak-anak saat
pembelajaran berlangsung. Peneliti juga tidak lupa meminta data awal hasil
belajar siswa kelas V SDN Ngablak kepada guru kelas. Data tersebut
diperlukan untuk melihat kondisi hasil belajar awal siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.1 Data Kondisi awal hasil belajar
No KKM Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1
75
50
2 65
3 80
4 78
5 60
6 70
7 76
8 68
9 55
10 80
11 72
12 78
13 75
14 66
15 53
16 56
17 64
18 80
19 75
20 74
21 76
22 78
23 71
24 73
25 60
26 65
27 68
28 66
29 65
30 55
Jumlah 2052
Rata- rata 68,4
Persentase 33% 67%
Berdasarkan tabel 4.1 data kondisi awal hasil belajar siswa kelas V
pada pembelajaran IPA. Rata-rata kondisi awal tersebut yaitu 68,4 dengan
persentase ketuntasan 33% dengan standar KKM 75. Masih ada 20 siswa
yang tidak tuntas atau tidak memenuhi KKM dalam mata pelajaran IPA ini.
Pada kondisi awal hasil belajar siswa, bisa dilihat dalam tabel tersebut
bahwa masih banyak anak yang tidak tuntas dalam hasil belajar IPA. Ada 20
siswa yang tidak tuntas dan hanya 10 anak yang tuntas dalam kondisi awal
hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hasil dari kondisi awal berpikir kreatif dan hasil belajar tersebut
dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif masih belum nampak dan hasil
belajar belum maksimal. Jadi peneliti memiliki target pencapaian untuk
berpikir kreatif siswa dan hasil belajar siswa dengan melakukan penerapan
pembelajaran IPA menggunakan metode discovery yang berlangsung
selama 2 siklus.
4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN
Ngablak pada tahun ajaran 2017/2018 dengan subjek penelitiannya adalah
kelas V dengan jumlah 26 siswa. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
dua siklus, masing-masing siklus memiliki dua kali tahapan atau dua kali
pertemuan. Siklus I maupun siklus II menggunakan materi yang sesuai
dengan standar kompetensi, serta kompetensi dasar dan indikator yang
telah dirumuskan oleh peneliti.
4.1.1.1 Siklus I
Pelaksanaan Tindakan kelas pada siklus I dimulai pada tanggal 6
November 2017, di kelas V SDN Ngablak tahun pelajaran 2017/2018.
Siklus I ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan pertemuan pertama
dan pertemuan kedua ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 3x 35 menit.
a. Perencanaan
Pertama-tama yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian tentang penggunaan metode discovery learning untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa
kelas V dalam mata pelajaran IPA yaitu minta ijin kepada kepala
sekolah terlebih dahulu untuk melakukan penelitian di kelas V SDN
Ngablak. Setelah itu peneliti meminta ijin kepada guru kelas V untuk
melakukan penelitian dan wawancara. Selanjutnya peneliti melakukan
observasi di kelas V, peneliti juga meminta data nilai kelas V pada
mata pelajaran IPA.
Setelah mendapat data-data seperti wawancara, observasi, dan
data nilai siswa peneliti telah mendapatkan data kondisi awal. Peneliti
dapat menentukan metode yang tepat untuk diterapkan dikelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan mata pelajaran IPA. Metode discovery learning adalah metode
yang tepat untuk mata pelajaran IPA karena merupakan percobaan
yang berbasis penemuan. Siswa bisa dibimbing saat melakukan
percobaan-percobaan. Dengan metode discovery learning ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SDN Ngablak.
Peneliti sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu
menentukan standar kompetensi dan kompetensi sasar yang digunakan
untuk melakukan penelitian. Setelah ditentukan peneliti membuat
perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, dan soal
evaluasi. Peneliti juga membuat lembar observasi dan kuesioner untuk
melihat kemampuan berpikir kreatif siswa saat proses belajar
mengajar berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/ 2018 di SDN
Ngablak yang terletak di daerah Ngablak, Srumbung, Srumbung,
Magelang. Penelitian yang dilakukan di kelas V dengan jumlah siswa
26 terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan. Pelaksanaan tindakan
kelas (PTK) dilaksanakan pada 6 November 2017 dan 7 November
2017, dengan alokasi waktu 3x 35 menit.
Pertemuan I
Pelaksanaan siklus I pertemuan I ini dilaksanakan dengan rencana
rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pertemuan pertama ini
yang dilaksanakan pada tanggal 6 November 2017 yang membahas
mengenai materi tentang kompetensi dasar 4.1 Mendeskripsikan
hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunannya, misalnya
benang, kain dan kertas.
Guru melakukan kegiatan awal yang berupa salam, doa, dan
absensi. Siswa juga diberikan motivasi oleh guru berupa permainan
“polisi;polisi” agar memiliki semangat belajar, guru juga
menyampaikan tujuan dan menggali pengetahuan siswa tentang
kehidupan sehari-hari mengenai materi yang disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Setelah kegiatan awal ada kegiatan inti telah disampaikan
pertama-tama siswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian
siswa dibagikan petunjuk praktikum, lembar kerja, serta alat dan
bahan mengenai observasi benda-benda sekitar yang dilakukan untuk
percobaan discovery learning mengenai materi sifat bahan dan
struktur penyusunannya. Siswa melakukan percobaan discovery
learning tersebut dengan bimbingan guru, guru juga menunjukkan
gejala-gejala yang didapatkan oleh siswa. Siswa diharapkan agar
siswa lebih mudah dalam mengetahui secara langsung sifat-sifat dan
struktur bahan penyusunannya. Setelah percobaan selesai dilakukan
oleh siswa, kemudian setiap kelompok mempresentasikan dan
memberikan kesimpulan atas hasil pekerjaannya.
Pada akhir kegiatan siswa bersama dengan bimbingan guru
menyimpulkan kegiatan yang telah dipelajari agar tidak terjadi
kesalahan. Guru juga melakukan refleksi bersama dengan siswa
mengenai kegiatan hari ini yang telah dilakukan. Setelah itu diakhir
pembelajaran ini siswa juga diberikan soal yang berisi 5 soal uraian.
Pertemuan 2
Pertemuan yang kedua pada siklus I ini telah dilaksanakan pada
hari Selasa, 7 November 2017 dengan waktu 3x 35 menit. Pertemuan
kali ini membahas mengenai sifat benda dan struktur bahan
penyusunan benang. Kegiatan awal yang dilakukan guru yaitu
memberikan salam, melakukan doa dan absensi. Siswa juga diberikan
motivasi bernyanyi agar semangat dalam mengikuti pelajaran. Guru
tidak lupa juga memnyampaikan tujuan serta menggali pengetahuan
siswa mengenai macam-macam benang.
Setelah kegiatan awal ada kegiatan inti disampaikan, pertama-
tama siswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian siswa
dibagikan petunjuk praktikum, lembar kerja, serta alat dan bahan
mengenai sifat dan struktur peyusunan benang yang dilakukan untuk
percobaan discovery learning mengenai materi Sifat bahan dan
struktur penyusunannya. Siswa melakukan percobaan discovery
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
learning tersebut dengan bimbingan guru, guru juga menunjukkan
gejala-gejala yang didapatkan oleh siswa. Siswa diharapkan agar
siswa lebih mudah dalam mengetahui secara langsung sifat-sifat dan
struktur bahan penyusunannya. Setelah percobaan selesai dilakukan
oleh siswa, kemudian setiap kelompok mempresentasikan dan
memberikan kesimpulan atas hasil pekerjaannya.
Pada akhir kegiatan ini, siswa juga menyimpulkan hasil discovery
learning terbimbingnya bersama-sama dengan guru. Setelah itu guru
memberikan soal yang berisi 5 soal uraian. Guru juga melakukan
refleksi bersama dengan siswa tentang pelajaran yang sudah dipelajari
pada hari ini.
c. Observasi
Observasi yang dilakukan ini untuk mengetahui kemampuan
berpikir kreatif siswa di SDN Ngablak saat berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar. Observasi ini dilakukan dengan mengisi lembar
observasi bepikir kreatif yang sudah dibuat. Lembar observasi berpikir
kreatif juga sudah divalidasi oleh dosen dan guru. Berpikir kreatif
meliputi indikator yaitu: mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan
informasi baru, membangun keterkaitan, menghubungkan berbagai hal
dengan bebas, menerapkan imajinasi, mendengarkan intuisi.
Proses observasi siswa didapatkan melalui hasil observasi yang
dilakukan peneliti sendiri dengan bantuan guru. Saat observasi
berpikir kreatif siswa yang dilakukan peneliti pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung
menggunakan metode discovery learning.
Proses observasi itu dilakukan ketika siswa-siswa bergerak untuk
melakukan percobaan discovery learning yang sesuai dengan
indikator-indikator yang sudah ada. Jika perilaku siswa sesuai dengan
indikator maka peneliti memberikan tanda turus pada tabel yang sudah
ada. Setelah proses observasi selesai maka peneliti meminta tanda
tangan kepada guru kelas sebagai pihak yang mengetahui. Data
observasi ini digunakan untuk mendukung data dari kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
d. Refleksi
Setelah melakukan kegaiatan yang ada pada siklus I, peneliti
dapat melakukan refleksi mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Refleksi yang dilakukan peneliti yaitu mengenai refleksi pada proses
pembelajaran dan refleksi hasil evaluasi peserta didik. Refleksi itu
sebagai berikut:
1. Proses Pembelajaran
Pada siklus I dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu pada
tanggal 6 dan 7 November 2017. Saat pertemuan pertama dengan
alokasi waktu 3 x 35 menit yang membahas mata pelajaran IPA
mengenai materi sifat bahan dan struktur penyusunannya.
Kegiatan pertama yaitu dilakukan observasi mengenai benda-benda
didalam kelas. Pada awal pelajaran peneliti sudah memberikan
motivasi serta menyampaikan tujuan yang dipelajari pada
pertemuan ini.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah
dibuat oleh peneliti. Kegiatan pertama ini belum berjalan lancar,
karena waktunya masih sisa walaupun sudah presentasi semua.
Setelah itu peneliti memberikan kesimpulan lagi bersama dengan
siswa.
Pertemuan kedua pada siklus I ini dilaksanakan pada hari
Selasa, 7 November 2017 dengan alokasi waktu 3x 35 menit.
Pertemuan ini membahas mengenai sifat bahan dan struktur
penyusunan benang. Siswa sangat antusias ketika melakukan
percobaan-percobaan ini. Pada pertemuan ini berjalan dengan
lancar saat melakukan percobaan. Siswa masih kesulitan saat
mengamati benda-benda sekitar dan percobaan-percobaan yang
dilakukan. Siswa juga masih takut dan malu bertanya sehingga
pembelajaran percobaan belum berjalan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Berpikir Kreatif siswa
Berpikir kreatif siswa ini datanya diambil dari hasil observasi
dan lembar kuesioner yang dikerjakan oleh siswa pada siklus I
pertemuan pertama dan kedua. Dari data pada siklus I ini belum
mendapatkan hasil kemampuan berpikir kreatif yang baik atau bisa
dikatakan masih rendah. Saat dilakukan observasi anak-anak masih
malu-malu untuk mengemukakan pendapat didalam kelompok.
Masih juga ada anak-anak yang hanya melihat temannya saat
melakukan percobaan. Jadi hasil berpikir kreatif ini belum
memuaskan dan perlu diadakan siklus lanjutan.
3. Hasil Belajar
Data dari hasil belajar didapatkan dengan mengujikan soal
evaluasi pada siklus I pertemuan kedua. Hasil belajar pada siklus I
ini masih terbilang rendah. Jadi harus diadakannya siklus lanjutan
yaitu siklus II.
Jadi dari proses pembelajaran, hasil dari kemampuan berpikir
kreatif, dan hasil belajar siswa perlu diadakannya pelaksanaan siklus
II. Pada proses pembelajaran masih belum berjalan dengan lancar
karena siswa masih malu-malu bertanya saat dilakukannya percobaan.
Hasil dari kemampuan berpikir kreatif ini juga masih belum
memuaskan karena anak-anak belum melakukan percobaan dengan
baik, contohnya ketika ada percobaan berkelompok hanya ada yang
melihat saja, tidak mau bertanya kepada guru walaupun masih belum
jelas. Untuk hasil belajar sendiri nilai anak-anak masih rendah, masih
banyak yang belum mencapai KKM.
4.1.1.2 Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada Siklus II dimulai pada tanggal 8 dan 9
November 2017 dikelas V SDN Ngablak pada tahun pelajaran 2017/
2018. Siklus II ini dilakukan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu
3x 35 menit semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan
sesuatu yang dibutuhkan ketika dilakukannya penelitian. Persiapan
yang harus dilakukan yaitu menyusun silabus, RPP, LKS, rangkuman
materi, dan media pembelajaran. Peneliti juga menyusun lembar
observasi mengenai berpikir kreatif untuk menilai kreatif siswa sesuai
dengan lembar observasi yang sudah dibuat. Materi yang
disampaikan pada siklus ini yaitu sifat dan struktu bahan penyusunan
tali dan kain.
Pada siklus I juga masih terdapat masalah yang perlu diselesaikan
pada siklus II ini, pada proses pembelajaran masih belum berjalan
dengan lancar karena siswa masih malu-malu bertanya saat
dilakukannya percobaan. Hasil dari kemampuan berpikir kreatif ini
juga masih belum memuaskan karena anak-anak belum melakukan
percobaan dengan baik, contohnya ketika ada percobaan berkelompok
hanya ada yang melihat saja, tidak mau bertanya kepada guru
walaupun masih belum jelas. Untuk hasil belajar sendiri nilai anak-
anak masih rendah, masih banyak yang belum mencapai KKM.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua
kali pertemuan dengan alokasi waktu yang sama yaitu 3 x 35 menit
setiap pertemuan.
Pertemuan 1
Proses pelaksanaan pembelajaran yang ada pada siklus II
dilaksanakan pada tanggal 8 November 2017 yang sesuai dengan
rencana dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sudah
dibuat. Pertemuan ini membahas mengenai materi IPA yaitu sifat dan
struktur bahan penyusunan dari macam-macam tali. Metode yang
digunakan sama dengan siklus I yaitu metode discovery learning. Saat
menggunakan metode ini juga menggunakan langkah-langkah yang
sudah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pada awal kegiatan guru membuka salam, sapa, doa, dan absensi.
Siswa juga tidak lupa diberi motivasi oleh guru yaitu menyanyi
bersama-sama agar bersemangat sebelum memulai pelajaran. Guru
juga melakukan tanya jawab sebelum memulai pembelajaran dan
memberikan tujuan pembelajaran yang dilakukan hari ini.
Pada kegiatan inti pertama-tama siswa dibagi kedalam beberapa
kelompok, kelompok masih sama dengan siklus I. Siswa diberikan
petunjuk praktikum, lembar kerja kelompok, serta alat dan bahan yaitu
macam-macam tali oleh guru. Siswa dengan bimbingan guru
melakukan percobaan discovery learning, guru berkeliling untuk
membimbing siswa dan menunjukkan hasil yang didapatkan dari
percobaan siswa. Dengan percobaan discovery learning mengenai
struktur bahan penyusunan tali, siswa diharapakan dapat mempelajari
materi ini dengan mudah karena belajar dan melihat secara langsung.
Setelah selesai melakukan percobaan discovery learning dan
mengerjakan lembar kerja kelompok, setiap kelompok maju untuk
membacakan hasil kerjanya serta dapat membacakan hasil kesimpulan
dari percobaan discovery learning tersebut.
Kegiatan akhir ini siswa bersama dengan guru melakukan
apersepsi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara guru dengan siswa.
Siswa diberikan soal yang berisi 5 soal uraian. Setelah semuanya
selesai guru melakukan refleksi bersama mengenai kegiatan yang
telah dilakukan.
Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua yang telah dilaksanakan pada tanggal 9
November 2017 dengan alokasi waktu 3x 35 menit. Materi yang
dibahas dalam siklus II pertemuan kedua ini mengenai materi IPA
yaitu sifat dan struktur bahan penyusunan macam-macam kain.
Kegiatan awal seperti dengan pertemuan pertama yaitu dengan
salam, doa, dan absensi. Siswa juga bernyanyi bersama agar
bersemangat dan melakukan tanya jawab untuk memancing pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
siswa. Pertemuan kedua ini melakukan percobaan dengan metode
discovery learning mengenai macam-macam kain.
Pada kegiatan inti pertama-tama siswa dibagi kedalam beberapa
kelompok, kelompok masih sama dengan siklus I. Siswa diberikan
petunjuk praktikum, lembar kerja kelompok, serta alat dan bahan yaitu
macam-macam kain oleh guru. Siswa dengan bimbingan guru
melakukan percobaan discovery learning, guru berkeliling untuk
membimbing siswa dan menunjukkan hasil yang didapatkan dari
percobaan siswa. Dengan percobaan discovery learning mengenai
struktur bahan penyusunan kain, siswa diharapakan dapat mempelajari
materi ini dengan mudah karena belajar dan melihat secara langsung.
Setelah selesai melakukan percobaan discovery learning dan
mengerjakan lembar kerja kelompok, setiap kelompok maju untuk
membacakan hasil kerjanya serta dapat membacakan hasil kesimpulan
dari percobaan discovery learning tersebut.
Pada akhir kegiatan siswa bersama guru melakukan tanya jawab
dan melakukan kesimpulan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Siswa
diberikan soal untuk dikerjakan yang berisi 5 soal uraian.
c. Observasi
Observasi ini dilakukan agar mengetahui kemampuan berpikir
kreatif siswa dalam mata pelajaran IPA. Observasi ini dilakukan
didalam kelas saat siswa sedang melakukan kegiatan percobaan
discovery learning bersama dengan kelompoknya. Observasi ini
dilakukan dengan panduan yang ada yaitu lembar observasi dengan
dibantu teman sejawat peneliti. Jika siswa ada yang perilakunya sesuai
dengan lembar observasi maka peneliti memberikan tanda turus pada
tabel yang ada di lembar pengamat berpikir kreatif. Indikator berpikir
kreatif yaitu mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan informasi
baru, membangun keterkaitan, menghubungkan berbagai hal dengan
bebas, menerapkan imajinasi, mendengarkan intuisi. Setelah peneliti
selesai melakukan observasi maka peneliti meminta tanda tangan
kepada yang bersangkutan yaitu guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
d. Refleksi
Sesudah siklus II selesai dilakukan, peneliti melakukan refleksi
untuk kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi yang dilakukan
peneliti yaitu meliputi sebagai berikut:
1. Proses Pembelajaran
Pada siklus II ini yang telah dilakukan selama dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan yaitu 3
x 35 menit. Pertemuan pertama ini melakukan percobaan
terbimbing mengenai materi macam-macam tali, sedangkan untuk
pertemuan kedua ini melakukan proses discovery learning yang
membahas mengenai macam-macam kain. Pada setiap awal
pertemuan pembelajaran peneliti telah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan-kegiatannya. Sehingga siswa tahu untuk
melakukan apa saja pada pembelajaran selama 3 jam tersebut.
Pada pertemuan pertama yang dilakukan pada tanggal 8
November 2017, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada pertemuan pertama
siklus kedua ini kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik,
karena siswa begitu antusias saat melakukan proses discovery
learning ini.
Pada pertemuan kedua dalam siklus II ini dilaksanakan pada
tanggal 9 November 2017. Kegiatan pembelajaran yang
berlangsung juga sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh
peneliti. Materi pada pertemuan kedua ini yaitu mempelajari
mengenai macam-macam kain. Pada pertemuan ini peneliti
membuat kelompok yang lebih kecil agar anak dapat dengan
leluasa melakukan proses discovery learning mengenai macam-
macam kain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Berpikir Kreatif Siswa
Berpikir kreatif siswa ini datanya diambil dari hasil observasi
dan lembar kuesioner yang dikerjakan oleh siswa pada siklus II
pertemuan pertama dan kedua. Berpikir kreatif pada siklus kedua
ini sudah sangat memuaskan, sudah mencapai target indikator
keberhasilan, jadi tidak perlu diadakannya siklus lanjutan.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar pada siklus II didapatkan dari pengujian soal
evaluasi siklus II pertemuan kedua. Hasil belajar pada siklus II ini
sudah sangat meningkat dari kondisi awal dan siklus I, jadi dalam
siklus ini sudah sangat baik dan tidak perlu diadakan siklus lanjutan
lagi karena sudah mencapai target maksimal. Jadi tidak perlu
diadakan siklus lanjutan karena pada siklus II sudah mengalami
peningkatan dari siklus I.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berisi mengenai hasil berpikir kreatif siswa yang
didapatkan dari hasil kuesioner dibantu dengan data observasi dan hasil
belajar yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II dengan soal yang
telah diujikan.
4.2.1 Berpikir Kreatif
Hasil penelitian berpikir kreatif siswa kelas V di SDN Ngablak yang
diperoleh dari hasil kuesioner yang dikerjakan siswa dibantu dengan data
observasi. Data kuesioner dianalisis menurut indikator serta persentasenya
dan juga dimasukkan nilai rata-rata yang didapatkan dalam satu kelas.
Data observasi mendukung hasil data dari hasil kuesioner per indikatornya.
Hasil berpikir kreatif yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.2 Hasil Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kreatif
No Indikator
Skor Nilai Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 6
1 7 9 8 4 7 6 41 39,4 39% Sangat Kurang Kreatif
2 11 10 7 12 8 8 56 53,8 54% Sangat Kurang Kreatif
3 13 14 9 12 15 8 71 68,3 68% Cukup Kreatif
4 7 9 12 11 11 9 59 56,7 57% Kurang Kreatif
5 10 9 10 11 8 10 58 55,8 56% Kurang Kreatif
6 9 9 12 9 10 10 59 56,7 57% Kurang Kreatif
7 12 10 12 9 10 9 62 59,6 60% Kurang Kreatif
8 9 12 8 10 8 10 57 54,8 55% Sangat Kurang Kreatif
9 13 7 9 9 12 6 56 53,8 54% Sangat Kurang Kreatif
10 12 10 11 8 11 10 62 59,6 60% Kurang Kreatif
11 8 11 12 9 8 8 56 53,8 54% Sangat Kurang Kreatif
12 10 9 9 7 11 4 50 48,1 48% Sangat Kurang Kreatif
13 7 9 10 6 10 9 51 49,0 49% Sangat Kurang Kreatif
14 13 12 13 12 12 9 71 68,3 68% Cukup Kreatif
15 12 12 11 12 12 13 72 69,2 69% Cukup Kreatif
16 13 14 9 12 15 8 71 68,3 68% Cukup Kreatif
17 11 12 12 11 12 11 69 66,3 66% Cukup Kreatif
18 11 10 11 9 10 8 59 56,7 57% Kurang Kreatif
19 6 9 13 13 12 12 65 62,5 63% Kurang Kreatif
20 14 12 8 10 10 13 67 64,4 64% Kurang Kreatif
21 13 13 11 11 13 13 74 71,2 71% Cukup Kreatif
22 16 16 12 13 15 13 85 81,7 82% Kreatif
23 9 13 7 12 10 6 57 54,8 55% Sangat Kurang Kreatif
24 12 13 12 12 12 10 71 68,3 68% Cukup Kreatif
25 11 12 12 11 12 11 69 66,3 66% Cukup Kreatif
26 13 13 11 9 10 11 67 64,4 64% Kurang Kreatif
Rata-rata 10,8 11,1 10,4 10,2 10,9 9,4
Persentase 62% 54% 0 54% 42% 27%
Nilai rata- rata kelas 60
Jumlah siswa yang minimal cukup kreatif 9
Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kreatif 35%
Tabel 4.2 merupakan data awal berpikir kreatif siswa, pada tabel
tersebut terdapat data kriteria siswa yang pertama untuk kriteria sangat
kurang kreatif ada 7 siswa, kriteria siswa yang kurang kreatif terdapat 10
siswa, untuk kriteria cukup kreatif ada 8 siswa, kriteria kreatif terdapat 1
siswa, yang terakhir yaitu untuk kriteria sangat kreatif tidak ada. Jumlah
siswa yang mencapai minimal cukup kreatif ada 9 siswa dengan persentase
35%, sedangkan kemampuan berpikir kreatif seluruh indikator siswa
mendapatkan nilai rata-rata 60,47.
Data tersebut jika dianalisis menurut indikatornya yaitu untuk
indikator pertama mendapat skor rata-rata 10,8 dengan persentase 62%,
indikator kedua dengan rata-rata 11,1 serta persentase 54%, indikator
ketiga mendapatkan rata-rata 10,4 dengan persentase 0%, indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
keempat mendapat rata-rata 10,2 dengan persentase54%, untuk indikator
kelima mendapatkan rata-rata 10,9 dengan persentase 42%, dan untuk
indikator keenam mendapatkan rata-rata 9,4 dengan persentase27%.
Berdasarkan indikator-indikator tersebut dapat dikatakan bahwa indikator
ketiga (membangun keterkaitan) yang paling rendah dengan mendapatakan
persentase 0% karena tidak ada siswa yang sampai pada batas minimal
cukup kreatif atau tidak ada siswa yang lolos. Sedangkan untuk indikator
paling tinggi yaitu indikator pertama (mengajukan pertanyaan) dengan
persentase 62% yang berarti ada 16 siswa yang mendapatkan nilai minimal
cukup kreatif dengan rata-rata kelas 10,85.
Data berpikir kreatif tersebut didukung dengan kegiatan observasi
yang dilakukan observer saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Data
observasi berupa observasi tidak terstruktur dengan menggunakan turus.
Observasi ini perlu dilakukan karena untuk melihat sejauh mana
kemampuan berpikir kreatif siswa dan untuk mendukung data kuesioner.
Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peneliti kemudian
memberikan tanda turus pada perilaku yang ditunjukkan oleh siswa pada
lembar pedoman observasi berpikir kreatif. Hasil dari data observasi bisa
dilihat pada lampiran 20. Hasil data tersebut indikator yang sering muncul
yaitu indikator pertama mengajukan pertanyaan dengan jumlah 26,
indikator yang jarang muncul yaitu indikator ketiga membangun
keterkaitan dengan jumlah 14. Dengan begitu hasil kuesioner sesuai
dengan hasil observasi, untuk siklus II diberi penekanan yang lebih pada
indikator-indikator yang masih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.3 Kondisi Akhir Berpikir kreatif
No
Indikator Skor Nilai Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6
1 13 13 16 12 11 9 74 71,15 71% Cukup Kreatif
2 14 12 14 12 14 12 78 75,00 75% Cukup Kreatif
3 15 12 17 9 15 12 80 76,92 77% Cukup Kreatif
4 9 10 21 13 14 10 77 74,04 74% Cukup Kreatif
5 12 12 20 13 12 11 80 76,92 77% Cukup Kreatif
6 13 14 19 11 11 12 80 76,92 77% Cukup Kreatif
7 15 13 19 14 12 13 86 82,69 83% Kreatif
8 14 12 16 12 11 14 79 75,96 76% Cukup Kreatif
9 16 11 21 11 14 12 85 81,73 82% Kreatif
10 16 16 22 10 12 11 87 83,65 84% Kreatif
11 16 16 17 13 15 14 91 87,50 88% Kreatif
12 16 16 16 11 15 13 87 83,65 84% Kreatif
13 12 13 20 12 12 11 80 76,92 77% Cukup Kreatif
14 13 12 20 13 15 13 86 82,69 83% Kreatif
15 13 11 20 14 11 12 81 77,88 78% Cukup Kreatif
16 13 14 15 12 15 9 78 75,00 75% Cukup Kreatif
17 12 12 16 11 12 11 74 71,15 71% Cukup Kreatif
18 13 11 17 9 12 10 72 69,23 69% Cukup Kreatif
19 6 9 20 14 12 12 73 70,19 70% Cukup Kreatif
20 14 12 16 10 10 13 75 72,12 72% Cukup Kreatif
21 13 12 17 11 13 13 79 75,96 76% Cukup Kreatif
22 16 16 17 13 14 13 89 85,58 86% Kreatif
23 11 13 14 14 13 7 72 69,23 69% Cukup Kreatif
24 12 13 20 12 12 10 79 75,96 76% Cukup Kreatif
25 12 12 18 11 13 11 77 74,04 74% Cukup Kreatif
26 13 13 17 10 12 11 76 73,08 73% Cukup Kreatif
Rata-rata 12,7 12,3 17,3 11,5 12,5 11,3 12,7
Persentase 92% 92% 88% 81% 96% 77% 92%
Nilai rata- rata kelas 76,74
Jumlah siswa yang minimal cukup kreatif 26
Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kreatif 100%
Pada tabel 4.3 merupakan data awal berpikir kreatif siswa, pada tabel
tersebut terdapat data kriteria siswa yang pertama untuk siswa sangat
kurang kreatif dan kurang kreatif tidak ada, untuk kriteria cukup kreatif
ada 19 siswa, kriteria kreatif terdapat 7 siswa, yang terakhir yaitu untuk
kriteria sangat kreatif tidak ada. Jumlah siswa yang mencapai minimal
cukup kreatif semua siswa dengan persentase 100%, sedangkan
kemampuan berpikir kreatif seluruh indikator siswa mendapatkan nilai
rata-rata 76,74.
Data berpikir kreatif tersebut didukung dengan kegiatan observasi
yang dilakukan observer saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Data
tersebut jika dianalisis menurut indikatornya yaitu untuk indikator pertama
mendapat skor rata-rata 12,7 dengan persentase 92%, indikator kedua
dengan rata-rata 12,3 serta persentase 92%, indikator ketiga mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
rata-rata 17,3 dengan persentase 88%, indikator keempat mendapat rata-
rata 11,5 dengan persentase 81%, untuk indikator kelima mendapatkan
rata-rata 12,5 dengan persentase 96%, dan untuk indikator keenam
mendapatkan rata-rata 12,7 dengan persentase 77%. Berdasarkan
indikator-indikator tersebut dapat dikatakan bahwa indikator keenam
(mendengarkan intuisi) yang paling rendah dengan mendapatakan
persentase 77% yang berarti ada 20 siswa yang mendapatkan nilai minimal
cukup kreatif dengan nilai rata-rata 71,88. Sedangkan untuk indikator
paling tinggi yaitu indikator kelima (menerapkan imajinasi) dengan
persentase 96% yang berarti ada 25 siswa yang mendapatkan nilai minimal
cukup kreatif dengan nilai rata-rata 79,81.
Data berpikir kreatif tersebut didukung dengan kegiatan observasi
yang dilakukan observer saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Data
observasi berupa observasi tidak terstruktur dengan menggunakan turus.
Observasi ini perlu dilakukan karena untuk melihat sejauh mana
kemampuan berpikir kreatif siswa dan untuk mendukung data kuesioner.
Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peneliti kemudian
memberikan tanda turus pada perilaku yang ditunjukkan oleh siswa pada
lembar pedoman observasi berpikir kreatif. Hasil dari observasi siklus II
pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua tersebut yaitu untuk
indikator yang sering muncul yaitu indikator keempat dengan jumlah 40,
indikator yang jarang muncul yaitu indikator kedua dengan jumlah 32.
Jumlah skor seluruh indikator tersebut yaitu 215.
4.2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini didapatkan dengan peneliti
memberikan soal pada akhir pertemuan setiap siklus I dan akhir pertemuan
siklus II. Dengan adanya soal tersebut, maka dapat memperoleh data hasil
belajar siswa kelas V SDN Ngablak. Soal tersebut sudah divalidasikan
kepada para ahli yaitu oleh dosen dan guru, juga sudah diujikan kepada
siswa. Soal postest tersebut berisi 5 soal uraian. Berikut hasil nilai kelas V
SDN Ngablak pada siklus I:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.4 Hasil belajar siswa siklus I
No
Nama Jumlah Nilai
Kriteria
Tuntas Tidak Tuntas
1 A1 17 68
2 A2 18 72
3 A3 22 88
4 A4 22 88
5 A5 20 80
6 A6 14 56
7 A7 21 84
8 A8 22 88
9 A9 17 68
10 A10 21 84
11 A11 18 72
12 A12 20 80
13 A13 23 92
14 A14 23 92
15 A15 22 88
16 A16 17 68
17 A17 21 84
18 A18 23 92
19 A19 18 72
20 A20 16 64
21 A21 20 80
22 A22 22 88
23 A23 18 72
24 A24 21 84
25 A25 18 72
26 A26 18 72
Jumlah 512 2048
Rata-rata 19,69 78,77
Persentase 58% 42%
Pada tabel 4.4 merupakan hasil belajar siklus I pertemuan kedua, dalam
tabel tersebut sudah terlihat bahwa persentase ketuntasan sudah masuk
setengahnya yaitu 15 siswa dengan persentase ketuntasan 58% dalam
standar KKM 75. Untuk persentase siswa yang tidak tuntas yaitu ada 11
siswa dengan presebtase 42%. Jumlah nilai rata-rata dalam kelas yaitu
mencapai 78,77, sedangkan pada kondisi awal dengan nilai rata-rata 68,4
dengan persentase ketuntasan 33% saja. Jadi pada siklus I ini nilai hasil
belajar siswa sudah mengalami peningkatan rata-rata maupun ketuntasan
hasil belajar dengan standar KKM 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.5 Hasil belajar siswa siklus II
No Nama Jumlah Nilai Kriteria
Tuntas Tidak Tuntas
1 A1 19 76
2 A2 18 72
3 A3 24 96
4 A4 23 92
5 A5 25 100
6 A6 10 40
7 A7 23 92
8 A8 19 76
9 A9 24 96
10 A10 24 96
11 A11 25 100
12 A12 22 88
13 A13 24 96
14 A14 23 92
15 A15 23 92
16 A16 24 96
17 A17 25 100
18 A18 19 76
19 A19 19 76
20 A20 24 96
21 A21 16 64
22 A22 23 92
23 A23 25 100
24 A24 19 76
25 A25 18 72
26 A26 23 92
Jumlah 561 2244
Rata-rata 21,58 86,31
Persentase 85% 15%
Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil belajar siklus II ini ada 22
siswa yang telah lulus KKM dari jumlah keseluruhan yaitu 26 siswa. Pada
siklus II ini, terdapat peningkatan dari siklus I yang mencapai 57 % dan
siklus II ini menjadi 85%, sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM ada
15%. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan yang tadinya siklus I 78
meningkat menjadi 86,3.
4.3 Pembahasan
Peneliti telah melakukan penelitian tindakan kelas di kelas V SDN
Ngablak. Dalam pelaksanaannya peneliti melaksanakan sebanyak 2 siklus
dan masing-masing siklus diilaksanakan sebanyak 2 pertemuan. Tujuan dari
penelitian ini adalah peningkatan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan menggunakan metode discovery learning. Pembahasan mengenai
berpikir kreatif dan hasil belajar yaitu sebagai berikut:
4.3.1 Peningkatan berpikir kreatif siswa
Pada penelitian ini dilaksanakan pada kelas V SDN Ngablak dengan
subjek peserta didik berjumlah 26 siswa. kemampuan berpikir kreatif ini
memiliki 6 indikator yang digunakan untuk penelitian yaitu, mengajukan
pertanyaan, mempertimbangkan informasi baru, membangun keterkaitan,
menghubungkan berbagai hal dengan bebas, menerapkan imajinasi,
mendengarkan intuisi. Pada penetian berpikir kreatif siswa ini peneliti
menggunakan kuesioner dan observasi.
Gambar 4.1 Hasil kemampuan Berpikir Kreatif Kondisi Awal dan
Kondisi Akhir
Menurut gambar 4.1 yaitu hasil kuesioner dari keenam indikator
berpikir kreatif didapatkan data pada kondisi awal dan kondisi akhir.
Dalam diagram tersebut kondisi awal mendapatkan 35% siswa yang tuntas
dari batas minimal siswa cukup kraetif dengan rata-rata 60,74. Sedangkan
untuk kondisi akhir didapatkan data yaitu 100%, yang artinya semua siswa
dinyatakan tuntas dari batas minimal siswa cukup kreatif dengan rata-rata
nilai 76,74. Data observasi pada siklus I dari indikator pertama dan kedua
mendapatkan skor 123 sedangkan untuk siklus II mendapatkan skor 215.
35%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
kondisiawal
Kondisiakhir
Kemampuan Berpikir Kreatif
hasil kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.3.2 Peningkatan hasil belajar siswa
Peneliti pada penelitian ini melihat dulu hasil belajar pada kondisi
awal siswa SDN Ngablak dengan meminta nilai IPA pada guru kelas V.
Data yang didapatkan oleh peneliti yaitu rata-rata kelasnya mendapatkan
69,11 dengan persentase ketuntasan KKM yaitu 37%. Pada siklus I
mendapatkan rata-rata kelas 78 dengan persentase 57%. Untuk siklus II
mendapatkan rata-rata kelas 86 dengan persentase ketuntasan 85%.
Peneliti menargetkan KKM dengan nilai 75, pada setiap siklus yaitu siklus
I dan siklus II telah mengalami peningkatan yang sangat baik mulai dari
kondisi awal. Hasil belajar dari penelitian ini telah disampaikan pada poin
sebelumnya. Berikut ini peneliti membahas hasil pelaksanaan yang
diperoleh dari tindakan kelas yang sudah dilakukan:
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Pada tabel 4.6 merupakan hasil belajar siswa kelas V SDN Ngablak.
Pada tabel tersebut sudah terlihat adanya peningkatan hasil belajar dari
setiapsiklus. Pada kondisi awal mendapat rata-rata kelas 68,4 dengan
persentase kelulusan 33%, pada siklus I mendapatkan rata-rata kelas 78
dengan persentase kelulusan 57%, dan pada siklus II mendapatkan rata-
rata kelas 86 dengan persentase kelulusan 85%.
Indikator Kondisi
awal Siklus I Siklus II Deskriptor
Rata-rata
kelas 68,4 78 86
Jumlah seluruh nilai
dibagi jumlah peserta
didik
Persentase
rata-rata
lulus KKM
33% 57 % 85 %
Jumlah peserta didik
lulus KKM dibagi
jumlah seluruh peserta
didik dikali seratus
persen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.1 Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Pada gambar 4.1 merupakan hasil belajar siswa kelas V SDN Ngablak
pada mata pelajaran IPA. Terlihat adanya peningkatan ketuntasan siswa
mulai dari kondisi awal yaitu 37%, pada siklus I meningkat menjadi 57%,
dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 85%. Jadi pada setiap siklus
siswa yang mencapai KKM semakin bertambah.
Tabel 4.7 Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target
pencapaian
Pencapaian Keterangan
Berpikir
Kreatif
Nilai rata-
rata berpikir
kreatif
60,47 65 76,74
Jumlah seluruh nilai
dibagi jumlah peserta
didik dikali seratus
Persentase
jumlah
siswa yang
minimal
cukup
kreatif
35% 50% 100%
Jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif
dibagi jumlah siswa
dikali seratus perssen
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target
pencapaian
Target
pencapaian Keterangan
Siklus
I Siklus I
Siklus
II
Siklus
II
Hasil
Belajar
Nilai rata-
rata berpikir
kreatif
68,4 75 78,77 80 86,31 Jumlah seluruh nilai
dibagi jumlah siswa
Persentase
berpikir
kreatif
33% 45% 58% 60% 85%
Jumlah peserta didik
lulus KKM dibagi
jumlah siswa dikali
seratus persen
Menurut tabel tersebut sudah terlihat bahwa berpikir kreatif maupun
hasil belajar mengalami peningkatan mulai dari kondisi awal ke siklus I,
33%
58%
85%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
kondisiawal
Siklus I Siklus II
Hasil Belajar
Presentase hasilbelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dan siklus I ke siklus II. Hasil rata-rata dari berpikir kreatif yaitu
menggunakan rata-rata observasi siklus I dan kuesioner siklus I.
4.3.3 Penggunaan Metode pembelajaran Discovery learning
Peneliti menggunakan metode discovery learning dalam upaya
meningkatakan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa kelas V
SDN Ngablak. Adapun langkah-langkahnya dari metode discovery
learning yang diambil oleh peneliti yaitu meliputi a) guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, b) guru membagi petunjuk praktikum/ eksperimen c)
peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru, d)
guru menunjukkan gejala yang diamati, e) peserta didik menyimpulkan
hasil eksperimen.
Langkah pertama guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
dipelajari, dengan menyampaikan tujuan pembelajaran siswa jadi mengerti
tentang apa yang dipelajari, siswa juga dapat mempertimbangkan
informasi baru. Langkah kedua guru membagi petunjuk praktikum pada
setiap kelompok, dengan pembagian tersebut siswa bersama kelompoknya
dapat mempelajari dari setiap langlah-langkah yang ada dan bisa
menanyakan kepada guru jika ada langkah yang belum dimengerti.
Dengan begitu siswa bisa terlatih mandiri dalam pembelajaran dan siswa
dapat secara leluasa mempelajari dengan cara yang diinginkan. Langkah
ketiga siswa melaksanakan percobaan dibawah pengawasan guru,
keuntungannya yaitu siswa dapat belajar secara mandiri dengan caranya
sendiri jadi dapat lebih mudah dalam mengingat pembelajaran yang
dilakukannya, siswa juga dapat mendengarkan intuisinya, serta
menghubungkan berbagai hal dalam percobaan dengan bebas. Langkah
keempat guru menunjukkan gejala yang diamati, keuntungan dari langkah
keempat ini yaitu siswa dapat mengetahui tanda-tanda apa yang telah
ditemukannya dengan bantuan guru dan menjadikan siswa lebih semangat
lagi untuk melanjutkan percobaannya, siswa juga dapat menerapkan
imajinasinya. Langkah kelima siswa menyimpulkan hasil eksperimen,
keuntungannya yaitu siswa bersama kelompoknya dapat memberikan
kesimpulan dari hasil percobaan yang ditemukannya didepan kelas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
begitu siswa dapat mengingatnya konsep-konsep materi pelajaran apa yang
telah dipelajari, siswa juga dapat membangun keterkaitan dari kesimpulan
yang dibuat atau dari kelompok lain.
Penggunaan metode dicovery learning dapat meningkatkan berpikir
kreatif pada siswa kelas V SDN Ngablak karena siswa secara spontan
dapat bertanya-tanya saat dilakukan percobaan, bisa memberikan
kesimpulan tanpa ada paksaan dari guru saat melakukan percobaan, siswa
terlihat bebas dalam menuangkan ide-idenya saat pembelajaran, tidak
hanya itu siswa seperti bermain-main tetapi tanpa disadari sedang belajar,
siswa dapat mendengarkan kata hatinya untuk melakukan percobaan tanpa
ada rasa takut. Dalam metode dicovery learning juga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SDN Ngablak karena pada pembelajaran ini
dilakukan percobaan-percobaan yang bersifat nyata yang berkaitan dengan
pemecahan masalah, jadi siswa dapat lebih mudah memahaminya. Siswa
dapat belajar sambil bermain sehingga memudahkan siswa untuk mengerti
tentang materi yang dipelajari, siswa juga dapat memberikan kesimpulan
tentang materi pembelajaran yang telah didapatkan melalui percobaan.
Metode discovery learning ini sesuai digunakan untuk pembelajaran
IPA karena merupakan suatu metode yang berbasis percobaan penemuan.
Jadi dalam pembelajaran IPA bisa dilaksanakan dengan percobaan-
percobaan salah satunya dengan discovery learning. Dalam pembelajaran
IPA pemahaman lebih mendalam dilakukan melalui proses IPA baik
observasi maupun eksperimen, siswa dengan kreativitasnya dapat
menemukan suatu pembuktian dan diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya. Jadi dengan metode discovery learning ini
sesuai untuk pembelajan IPA.
Metode discovery learning ini cocok untuk anak SD karena mampu
membantu siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/
individual sehingga dapat kokoh/ mendalam tertinggal dalam jiwa siswa
tersebut, membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan
pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri, metode ini berpusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pada siswa tidak pada guru, guru hanya sebagai teman belajar dan
membantu bila diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V PENUTUP
PENUTUP
Bab V ini membahas tentang kesimpulan, ketertabasan peniliti, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode discovery learning untuk mata pelajaran IPA kelas
V SDN Ngablak. Pada penelitian ini menggunakan materi “Sifat dan
Struktur penyusunan bahan”. Penggunaan metode discovery learning ini
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa terbukti dengan
adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada setiap
siklusnya. Pada kondisi awal telah ditemukan hasil rata-rata berpikir
kreatif yang didapatkan dari hasil yaitu 60,47 dengan persentase 35% dan
mendapatkan kategori sangat kurang kreatif untuk kondisi awal dan
76,74 dengan persentase jumlah siswa miminmal cukup kreatif
mendapatkan kategori sangat kreatif untuk kondisi akhir. Dari kondisi
awal 60,47 dengan kategori Sangat kurang kreatif menjadi 76, 74 dengan
kategori sangat kreatif. Jadi penggunaan metode discovery learning ini
telah mengalami peningkatan berpikir kreatif pada siswa mulai dari
kondisi awal ke kondisi akhir.
2. Penggunaan metode discovery learning ini juga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V SDN Ngablak.
Terbukti hasil belajar saat kondisi awal dengan nilai rata-rata ulangan
kelas 68,4. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode
discovery learning pada siklus I mengalami peningkatan untuk rata-rata
ulangan kelas menjadi 78,77. Setelah itu pada siklus II menggunakan
metode yang sama dengan siklus I mengalami peningkatan lagi untuk
rata-rata ulangan kelas menjadi 86,31. Untuk persentase jumlah peserta
didik yang tuntas mencapai KKM juga mengalami peningkatan, mulai
dari kondisi awal yaitu 33%, lalu siklus I meningkat menjadi 58%, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
untuk siklus II meningkat lagi untuk siswa yang tuntas mencapai KKM
yaitu 85%.
3. Upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa
kelas V di SDN Ngablak yang dilakukan dengan menggunakan metode
discovery learning dengan langkah-langkah yang sesuai dengan metode
discovery learning yaitu guru menjelaskan tujuan pembelajaran, guru
membagi petunjuk praktikum/ eksperimen, peserta didik melaksanakan
eksperimen dibawah pengawasan guru, guru menunjukkan gejala yang
diamati, peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SDN
Ngablak mengenai kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa
menggunakan metode discovery learning yang telah dilaksanakan dengan
baik. Peneliti menyadari adanya keterbatasan saat melaksanakan penelitian,
yaitu:
a. Peneliti kesulitan saat melakukan observasi pada setiap siswa dengan
menggunakan lembar observasi yang berisi 14 pernyataan.
b. Peneliti membutuhkan 2 observer untuk membantu melakukan observasi,
tetapi masih kurang maximal karena banyak anak yang harus diamati.
c. Peneliti masih bingung saat harus melakukan observasi dan membimbing
siswa saat melakukan percobaan karena ini menggunakan metode
discovery learning.
5.3 Saran
1. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan pengarahan kepada guru untuk mencoba
menggunakan metode discovery learning jika ada materi yang cocok
menggunakan metode ini, karena dengan menggunakan metode discovery
learning ini siswa dapat kreatif saat melakukan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Bagi Guru
Bagi guru peneliti menyarankan saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung menggunakan metode pembelajaran dan alat peraga yang
dapat menarik minat siswa utnuk belajar. Dengan demikian metode
discovery learning sangat baik digunakan untuk kegiatan belajar karena
dapat menumbuhkan kreativitas dan hasil belajar pada anak.
3. Bagi Siswa
Untuk siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sebaiknya
mengikutinya dengan baik agar bisa memahami apa yang diberikan oleh
guru. Siswa juga harus memperhatikan bimbingan guru, siswa juga
diharapkan agar tetap memperhatikan dan tidak ramai dengan teman
sekelompoknya.
4. Bagi Peneliti
Untuk penelitian selanjutnya berdasarkan keterbatasan yang ada, peneliti
memberikan saran yaitu, untuk pembuatan lembar kuesioner lebih kreatif
dalam penyunannya agar anak lebih senang dalam mengisi lembar
kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, T. T. (2013). Cara Cerdas Melejitkan IQ Kreatif Anak. Yogyakarta:
Kata Hati.
Arikunto, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asih Widi Wisudawati, E. S. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:
Katalog dalam Terbitan.
Baharuddin, E. N. (2015). Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Dahar, R. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama.
Depdiknas. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Djamarah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gredler, M. E. (2011). Learning and Instruction. Jakarta: Prenada Media Group.
Hamdayana, J. (2016). Metodologi pengajaran. Jakarta: Katalog dalam Terbitan.
Isna Basonggo, I. M. (t.thn.). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Eksperimen dalam Pemeblajaran IPA di Kelas V SDN Melesek. Jurnal
Kreatif Tadulako Online.
Johnson, E. B. (2010). CTL (Contextual Teaching & Learning). Dalam A. C.
Alwasilah. Bandung: Kaifa.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Termatik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Maarif, R. R. (2014). “Pengaruh penggunaan metode discovery terhadap
kemampuan analogi Matematis Siswa SMK Al-Ikhsan Pamarican
Kabupaten Ciamis Jawa Barat”. INFINITY JOURNAL, NO 1.
Marno, I. (2014). Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta: AR-
RUZZ MEDIA.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah .
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Munandar, U. (1999). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Prijowuntanto, W. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Asosiasi
Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: DIVA Press.
Rahayu, S. Y. (2011). Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Ketrampilan
Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 106-110.
Rahayu. E, H. S. (2011). Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Keterampilan
Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa. Jurusan Fisika, FKIP, 106-110.
Rawlinson, J. G. (1974). Berpikir Kreatif dan Brainstrorming. Dalam d. B.
Djoerban Wachid SH. Jakarta: Erlangga.
Rawlinson, J. G. (1989). Berpikir Kreatif dan Sumbang Saran. Dalam I. D.
Riskomar. Jakarta: Binapura Aksara.
Roestiyah. (2001). strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Said, A. d. (2015). 95 Strategi Mengajar. Jakarta: Prenadamedia Group.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sardirman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi
Guru dn Calon Guru. Jakarta: CV. Rajawali.
Sidharta, A. d. (2009). Benda, Sifat, dan Kegunaanya untuk Guru SD. Jakarta:
PPPPTK IPA.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sunito, I. d. (2013). Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif. Jakarta:
PT Indeks.
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Suprihatiningrum, J. (2016). Strategi Pembelajaran. Ypogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Widoyoko, E. P. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran di sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 1 Surat Ijin Peneitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 3 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
No KKM Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1
75
50
2 65
3 80
4 78
5 60
6 70
7 76
8 68
9 55
10 80
11 72
12 78
13 75
14 66
15 53
16 56
17 64
18 80
19 75
20 74
21 76
22 78
23 71
24 73
25 60
26 65
27 68
Jumlah 1866
Rata- rata 69,11
Persentase 37% 63%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 4 Hasil validasi Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 5 Hasil Validasi Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 6 Hasil Validasi Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 7 Lembar Observasi Berpikir Kreatif Sesudah Validasi
Pedoman Observasi Berpikir Kreatif kelas V SDN Ngablak
Indikator
Siklus I
Jumlah
Siklus I
Jumlah
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Mengajukan
pertanyaan
Mempertimban
gkan informasi
baru
Membangun
keterkaitan
Menghubungka
n berbagai hal
Menerapkan
imajinasi
Mendengarkan
intuisi
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 8 Lembar Pedoman Kuesioner Sesudah Validasi
LEMBAR KUESIONER BERPIKIR KREATIF SISWA DI KELAS V
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Petunjuk pengisian
1. Sebelum mengisi pernyataan, bacalah petunjuk pengisian dengan cermat.
2. Pernyataan ini terdiri dari 28 soal.
3. Berilah tanda () pada kolom yang sesuai dengan pikiranmu!
4. Semua jawaban benar, maka isilah dengan jujur.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya bertanya jika ada suatu masalah dalam
percobaan penemuan
2 Saya menemukan suatu masalah yang dapat
saya pecahkan
3 Saya mencoba memikirkan jika ada informasi
baru dalam penemuan saya
4 Saya bisa mempertimbangkan informasi dari
teman dalam kelompok
5 Saya dapat menerima kesimpulan dari
kelompok lain
6 Saya dapat membuat kesimpulan di akhir
percobaan
7 Saya dapat menggabungakan gagasan-gagasan
dari teman saya untuk percobaan
8 Saya bisa melakukan percobaan penemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
yang berbeda
9 Saya berani mencoba sesuatu saat percobaan
dilaksanakan
10 Saya mempunyai gagasan-gagasan yang dapat
membantu saya saat melakukan percobaan
11 Saya selalu mencoba percobaan yang telah
disediakan oleh guru
12 Saya lebih senang melakukan percobaan
dengan teman
13 Saya melakukan percobaan ini dengan senang
hati
14 Jika ada suatu masalah dalam percobaan saya
akan diam saja
15 Saat ada masalah dalam percobaan penemuan
saya mencoba menghindarinya
16 Saya merasa kebingungan jika ada informasi
baru
17 Saya langsung bisa menerima infromasi dari
teman dalam kelompok walaupun salah.
18
Saat kelompok lain memberikan kesimpulan
saya akan menyalahkan atau bersikap tidak
peduli
19 Di akhir percobaan saya membuat kesimpulan
yang sama dengan milik teman
20 saat percobaan saya hanya menggunakan
gagasan milik saya
21 Saya melakukan percobaan penemuan dengan
langkah-langkah yang diberikan guru
22 Saat percobaan dilaksanakan saya hanya
melihatnya saja
23 Saya hanya mempunyai 1 gagasan untuk
membantu saya saat melakukan percobaan
24 Saya menghindari percobaan yang telah
disediakan guru
25 Ketika melakukan percobaan saya senang
dibimbing oleh guru
26 Saya melakukan percobaan ini dengan
paksaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 9 Lembar Wawancara Sesudah Validasi
LEMBAR WAWANCARA GURU KELAS V
Hari/Tanggal :
Waktu :
Narasumber :
Tujuan Penelitian : Peningkatan berpikir kreatif
Petunjuk :
No Perilaku yang diamati Komentar
1
Bagaimana kondisi kelas saat
proses belajar mengajar
berlangsung?
2 Metode apa saja yang sering ibu
gunakan saat pembelajaran?
3
Apa saja yang dilakukan agar
proses pembelajaran IPA
berlangsung secara efektif?
4 Metode apa saja yang pernah
digunakan saat pembelajaran IPA?
5
Apakah dengan menggunakan
suatu metode dapat mengatasi
suatu permasalahan dikelas?
6
Pernahkan menggunakan metode
penemuan terbimbing saat
pembelajaran IPA?
7 Bagaimana pendapat tentang
metode penemuan terbimbing?
8 Apakah ibu pernah melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
suatu percobaan saat pembelajaran
IPA?
9 Apakah yang dimaksud dengan
berpikir kreatif itu?
10 Bagaimana cara agar anak dapat
berpikir kreatif?
11 Apakah Ibu dapat membuat siswa
melakukan banyak percobaan?
12 Bagaimana cara agar anak dapat
melakukan banyak gagasan?
13
Apakah siswa senang jika
pembelajaran dilakukan dengan
percobaan?
14
Bagaimana cara siswa agar
antusias dengan percobaan yang
akan dilakukan?
15
Bagaimana jika ada siswa yang
tidak mau melakukan percobaan
dikelas?
16 Apakah siswa sudah bisa membuat
kesimpulan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 10 Soal Siklus I Sebelum Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 11 Soal Siklus II Sebelum Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 12 Sampel Pekerjaan Siswa Soal Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 13 Sampel Pekerjaan Siswa Soal Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 14 Tabulasi Uji Soal Siklus I
No 1 2 3 4 5 Skor Nilai
1 4 4 4 4 4 20 80
2 3 4 3 3 3 16 64
3 2 4 3 2 2 13 52
4 3 4 4 2 3 16 64
5 3 4 3 2 3 15 60
6 1 4 2 2 1 10 40
7 2 3 4 4 2 15 60
8 2 4 4 4 2 16 64
9 3 3 3 3 3 15 60
10 3 4 3 2 3 15 60
11 1 3 2 2 1 9 36
12 1 4 2 2 1 10 40
13 2 4 4 4 2 16 64
14 5 3 5 5 5 23 92
15 4 4 4 4 4 20 80
16 3 3 3 3 3 15 60
17 3 4 3 2 3 15 60
18 1 3 2 2 1 9 36
19 5 4 5 2 5 21 84
20 3 4 3 2 3 15 60
21 1 3 2 2 1 9 36
22 5 4 5 5 5 24 96
23 5 5 5 5 5 25 100
24 5 4 5 5 5 24 96
25 5 4 5 5 5 24 96
26 3 5 3 2 3 16 64
27 1 2 2 2 1 8 32
28 5 5 5 1 5 21 84
29 5 4 5 5 5 24 96
30 5 5 5 5 5 25 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 15 Tabulasi Uji Soal Siklus II
No 1 2 3 4 5 Skor Nilai
1 4 4 4 3 4 19 76
2 3 3 3 3 3 15 60
3 2 2 3 3 2 12 48
4 3 2 4 4 3 16 64
5 3 2 3 3 3 14 56
6 1 2 2 2 1 8 32
7 2 4 4 3 2 15 60
8 2 4 4 4 2 16 64
9 3 3 3 3 3 15 60
10 3 2 3 3 3 14 56
11 1 2 2 3 1 9 36
12 1 2 2 2 1 8 32
13 2 4 4 4 2 16 64
14 3 5 5 3 3 19 76
15 4 4 4 4 4 20 80
16 3 3 3 3 3 15 60
17 3 2 3 3 3 14 56
18 1 2 2 3 1 9 36
19 5 2 5 4 5 21 84
20 3 2 3 3 3 14 56
21 1 2 2 2 1 8 32
22 5 5 5 5 5 25 100
23 5 5 5 4 3 22 88
24 5 5 5 5 5 25 100
25 5 5 5 5 5 25 100
26 3 2 3 3 3 14 56
27 1 2 2 2 1 8 32
28 5 1 5 5 5 21 84
29 5 5 5 5 5 25 100
30 5 5 5 4 5 24 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 16 Silabus
SILABUS
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V/ 1
Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu
proses
Kompetensi
Dasar
Indikator Kegiatan
Pembelajaran
Materi Pokok Penilaian Media/
Sumber
Belajar
Alokasi
Waktu
4.1. Mendes
kripsikan
hubung an
antara sifat
bahan dengan
bahan penyus
unnya,
misalnya :
4.1.1. Mengidentifikasi
jenis bahan
berdasarkan
strukturnya.
Melakukan
penemuan
terbimbing
mengenai kain
dan tali
Sifat Bahan dan
Struktur
Penyusunannya
Tes tertulis dan
hasil
pengamatan
Macam-
macam kain
dan tali
3 X 35 menit
4.1.2. Menjelaskan
kekuatan berbagai
macam benang.
Melakukan
penemuan
terbimbing
Sifat Bahan dan
Struktur
Penyusunannya
Tes tertulis dan
hasil
pengamatan
Macam-
macam
benang
3 X 35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
benang, kain,
dan kertas
mengenai
benang
yaitu benang
dan kekuatan
bahan.
4.2. Menyi
mpulkan hasil
penyelidikan
tentang
perubahan sifat
benda, baik
sement ara
maupu n tetap
4.2.1. Menyelidiki
perubahan sifat
benda.
Melakukan
penemuan
terbimbing sifat
benda
Perubahan Sifat
Benda dan
Penyebabnya
Tes tertulis dan
hasil
pengamatan
Macam-
macam benda
3 X 35 menit
4.2.2. Mendeteksi faktor
yang
menyebabkan
perubahannya
pada benda.
Melakukan
penemuan
terbimbing
mengenai
perubahan
benda
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
sifat benda.
Tes tertulis dan
hasil
pengamatan
Macam-
macam benda
3 X 35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 17 Hasil Validasi RPP Siklus I dan II
a. Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
b. RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
c. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
d. Materi Ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
e. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 18 RPP Sesudah Validasi Siklus I
RPP SIKLUS I PERTEMUAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Ngablak
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : 5 (Lima) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari, Tanggal :
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas.
C. INDIKATOR
Kognitif
4.1.1. Mengidentifikasi jenis bahan berdasarkan strukturnya.
4.1.2. Menemukan jenis bahan yang digunakan untuk membuat benda-
benda yang ada di sekitarnya.
Afektif
4.1.1. Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mandiri.
Psikomotorik
4.1.1. Menunjukkan kegunaan bahan-bahan yang sudah diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
D. TUJUAN
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat
mengidentifikasi jenis bahan berdasarkan strukturnya.
2. Melaui penemuan, siswa dapat menemukan jenis bahan yang
digunakan untuk membuat benda-benda yang ada di sekitarnya.
3. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
4. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui dengan tepat.
E. MATERI
Sifat Bahan dan Struktur Penyusunannya (terlampir)
F. Karakter siswa yang diharapkan:
Tanggung Jawab, Mandiri, Disiplin.
G. METODE
Model : Kooperatif
Metode : Penemuan Terbimbing
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas
agar tercipta suasana siap
belajar.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru memberikan apersepsi
dengan melakukan tanya jawab
tentang benda-benda yang ada
dirumah.
Benda apa saja dirumah
yang terbuat dari kayu?
5. Guru menjelaskan kegiatan yang
5menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
akan dilakukan serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
dari kegiatan tersebut. Langkah
1: Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
6. Guru memotivasi siswa
menggunakan permainan “Polisi-
polisi”
Inti Eksplorasi :
7. Siswa dibagikan soal pretest.
8. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang benda berdasarkan
sifatnya.
9. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok.
10. Siswa dibagi petunjuk
praktikum serta mendengarkan
penjelasan petunjuk praktikum
dari guru. Langkah 2: Guru
membagi petunjuk praktikum/
eksperimen da menjelaskannya.
11. Siswa bersama dengan
kelompoknya melakukan
observasi dikelas untuk
menemukan benda-benda.
12. Dengan bimbingan guru
siswa bersama dengan
kelompoknya mengelompokkan
benda-benda berdasarkan
jenisnya. Langkah 3: Peserta
didik melaksanakan eksperimen
dibawah pengawasan guru.
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Elaborasi :
13. Siswa mengerjakan LKS
bersama dengan kelompoknya.
14. Dengan bimbingan guru,
siswa dapat menunjukkan contoh
lain berdasarkan sifatnya.
Langkah 4: Guru menunjukkan
gejala yang diamati.
15. Siswa dapat memberikan
kesimpulan dengan
mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas. Langkah 5:
Peserta didik menyimpulkan
hasil eksperimen.
16. Guru melakukan penilaian
aktivitas siswa.
Konfirmasi :
17. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum jelas
dari benda berdasarkan sifatnya
yang telah dipelajari.
18. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa dengan
mengulas kembali jenis benda
berdasarkan sifatnya secara
singkat.
19. Guru memberikan penguatan
positif kepada siswa.
Penutup 20. Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang baru saja
dilakukan.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
21. Siswa diberikan soal pos test
oleh guru mengenai materi yang
telah dipelajari.
22. Guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah.
23. Guru menanyakan kesan dan
menyampaikan pesan kepada
siswa.
24. Guru mengakhiri pembelajaran.
I. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran:
Alat dan Bahan: Benda-benda yang ada dikelas.
Lembar Kerja Siswa
b. Sumber Pembelajaran:
a. Indriati SCP.2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional (hal. 73-90)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN 1
PENGEMBANGAN MATERI AJAR
Kualitas jenis bahan dapat diketahui dari struktur penyusun bahan. Sedangkan
daya tahan jenis bahan dan harga bahan ditentukan oleh kualitas atau mutu bahan.
Bahan adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat suatu benda. Contoh
pakaian terbuat dari bahan kain, buku terbuat dari bahan kertas, tali terbuat dari
bahan benang, dan lain-lain. Benda-benda di sekitarmu dibuat dari bahan yang
memiliki sifat yang sesuai dengan kegunaannya.
Manusia memanfaatkan berbagai bahan yang ada disekitar kita yang sudah
tersedia dialam. Kayu itu untuk membuat kursi dan lemari, kapuk bisa untuk
membuat benang dan mengisi kasur dan bantal, lalu batu dan pasir bisa digunkan
untuk membuat tembok.
Saat disekolah ada berbagai macam benda yang bisa kita lihat, ada kursi, meja,
kertas, dan peralatan sekolah lainnya. Benda-benda yang ada disekitar kita
mempunyai fungsi masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Benda dan Sifatnya
Kelas/Semester : 5 (Lima) / 1 (Satu)
Wakt : 40 menit
A. Standar Kompetensi :
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar :
4.1.Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
C. Tujuan :
1. Melalui penemuan, siswa dapat menemukan jenis bahan yang
digunakan untuk membuat benda-benda yang ada di sekitarnya.
2. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
3. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui dengan tepat.
D. Petunjuk mengerjakan :
Kerjakan bersama kelompok tugas dibawah ini dengan benar!
Bila ada kesulitan tanyakan kepada Bapak/Ibu guru!
E. Alat dan Bahan
Benda-benda yang ada disekitar
Nama Kelompok :
1. .................................................... 2. .................................................... 3. .................................................... 4. .................................................... 5. ....................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lembar Kerja Kelompok
Alat dan bahan:
Benda-benda yang ada disekitar kalian.
Cara Kerja
1. Carilah informasi tentang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
benda-benda di sekitar kalian.
2. Isilah tabel sesuai dengan informasi yang kalian terima.
Tabel benda-benda di sekitar dan bahan penyusunannya
No Nama Benda Jenis Bahan Penyusunnya
Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 3
KISI-KISI SOAL
Kompetensi
Dasar Indikator
Ranah Jenis Tes Bentuk Soal
Nomor
Soal C1 C2 C3
4.1.Mendeskripsi
kan
hubungan
antara sifat
bahan dengan
bahan
penyusunnya,
misalnya
benang, kain,
dan kertas.
Kognitif
4.1.1. Mengidentifikasi benda-
benda berdasarkan
sifatnya.
4.1.2. Menemukan contoh-
contoh benda berdasarkan
sifatnya selain yang
ditunjukkan.
Tertulis Pilihan ganda
1,2,3
4,5
Afektif
4.1.1. Menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan penuh
kejujuran.
Perbuatan - -
Psikomotorik
4.1.1. Menunjukkan kegunaan
bahan-bahan yang sudah
diketahui.
Lisan - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN 4
Nama :
Kelas/ No. Absen :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Benda yang terbuat dari kayu....
a. Kursi
b. Bolpoint
c. Jam dinding
d. Buku
2. Buku merupakan benda yang terbuat dari...........
a. Kayu
b. Kertas
c. Plastik
d. Benang
3. Jam dinding merupakan benda yang terbuat dari........
a. Kayu
b. Kertas
c. Plastik
d. Benang
4. Contoh struktur tali dari serat buatan yaitu..........
a. Tali Rafia
b. Tali Pramuka
c. Tali ijuk
d. Tali tambang
5. Jenis kain pada telapak meja yaitu....
a. Katun
b. Nilon
c. Wol
d. Sutra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN
PENILAIAN
a. Penilaian Kognitif
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Benda yang terbuat dari kayu....
a. Kursi
b. Bolpoint
c. Jam dinding
d. Buku
2. Buku merupakan benda yang terbuat dari...........
a. Kayu
b. Kertas
c. Plastik
d. Benang
3. Jam dinding merupakan benda yang terbuat dari........
a. Kayu
b. Kertas
c. Plastik
d. Benang
4. Contoh struktur tali dari serat buatan yaitu..........
a. Tali Rafia
b. Tali Pramuka
c. Tali ijuk
d. Tali tambang
5. Jenis kain pada telapak meja yaitu....
a. Katun
b. Nilon
c. Wol d. Sutra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Penilaian
1. Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
Nilai Akhir =
x 100
2. Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus:
Rata-rata =
3. Persentase ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:
Persentase ketuntasan =
x 100%
b. Afektif
No Nama
Perilaku yang diamati
Disiplin Tanggung
Jawab Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penilaian:
1. Setiap aspek yang dinilai berskala 1-4, dengan keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
RPP SIKLUS I PERTEMUAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Ngablak
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : 5 (Lima) / I (satu)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari, Tanggal :
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas.
C. INDIKATOR
Kognitif
4.1.1. Menyebutkan bahan pembuat berbagai jenis benang.
4.1.2. Mengidentifikasi berbagai jenis benang.
4.1.3. Menjelaskan kegunaan berbagai macam benang.
Afektif
4.1.1. Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mandiri.
Psikomotorik
4.1.2. Membacakan kesimpulan dari hasil penemuan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
D. TUJUAN
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menyebutkan
bahan pembuat berbagai jenis benang.
2. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat mengidentifikasi
berbagai jenis benang.
3. Melaui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menjelaskan
kegunaan berbagai macam benang.
4. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
5. Melalui pengamatan, siswa dapat membacakan kesimpulan dari hasil
penemuan percobaan.
E. MATERI
Sifat Bahan dan Struktur Penyusunannya yaitu benang dan kekuatan bahan.
(terlampir)
F. METODE
Model : Kooperatif
Metode : Penemuan Terbimbing
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengondisikan kelas
agar tercipta suasana siap
belajar.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru memberikan apersepsi
dengan melakukan tanya jawab
tentang benda-benda yang ada
dikelas.
5. Guru menjelaskan kegiatan yang
5menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
akan dilakukan serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
dari kegiatan tersebut. Langkah 1:
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
6. Guru memotivasi siswa
menggunakan lagu agar mengikuti
pelajaran dengan baik.
Inti Eksplorasi :
7. Siswa dibagikan soal pretest.
8. Siswa mengamati bahan yang
dibawa oleh guru.
9. Siswa dengan guru bertanya jawab
mengenai bahan tersebut.
10. Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang benda
berdasarkan sifatnya.
11. Siswa dibagi kedalam
beberapa kelompok.
12. Siswa dibagikan bahan
benang oleh guru serta alat untuk
melakukan penemuan oleh guru.
13. Siswa dibagikan petunjuk
praktikum beserta LKS. Langkah
2: Guru membagi petunjuk
praktikum/ eksperimen
14. Siswa mendengarkan
penjelasan petunjuk praktikum
dari guru.
15. Dengan bimbingan guru siswa
bersama dengan kelompoknya
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
melakukan percobaan penemuan
mengenai benang. Langkah 3:
Peserta didik melaksanakan
eksperimen dibawah
pengawasan guru.
Elaborasi :
16. Siswa mengerjakan LKS
bersama dengan kelompoknya.
17. Dengan bimbingan guru,
siswa dapat menunjukkan contoh
lain berdasarkan sifatnya.
Langkah 4: Guru menunjukkan
gejala yang diamati.
18. Siswa dapat memberikan
kesimpulan dengan
mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas. Langkah 5:
Peserta didik menyimpulkan
hasil eksperimen.
19. Guru melakukan penilaian
aktivitas siswa.
Konfirmasi :
20. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum jelas
dari benda berdasarkan sifatnya
yang telah dipelajari.
21. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa dengan mengulas
kembali jenis benda berdasarkan
sifatnya secara singkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
22. Guru memberikan penguatan
positif kepada siswa.
Penutup 23. Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang baru saja
dilakukan.
24. Siswa diberi soal pos test oleh
guru mengenai materi yang telah
dipelajari.
25. Guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah.
26. Guru menanyakan kesan dan
menyampaikan pesan kepada
siswa.
27. Guru mengakhiri pembelajaran.
11 Menit
H. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran:
Alat dan Bahan: macam-macam benang, kelereng, sepotong
kayu.
Lembar Kerja Siswa
b. Sumber Pembelajaran:
a. Indriati SCP.2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional (hal. 73-90)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN 1
PENGEMBANGAN MATERI AJAR
a. Benang
Benang merupakan gabungan dari beberapa serat. Sedangkan serat
merupakan untaian-untaian bahan yang tidak dapat dipisahkan. Serat
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan benang dan tali. Karena benang
tersusun atas banyak serat, maka benang jauh lebih kuat dibanding serat.
Beberapa contoh benang di antaranya benang jahit, benang sutra, benang
karet, benang nilon, dan lain-lain. Tali merupakan gabungan dari beberapa
benang. Benang ada yang terbuat dari serat alami (dari tumbuhan dan hewan).
Contoh serat alami di antaranya serat kapas, serat sutra, serat wol, dan serat
ijuk. Ada pula benang yang terbuat dari serat sintetis atau buatan, yaitu dari
pengolahan batu bara, minyak bumi, karet, dan logam. Contoh serat sintetis di
antaranya serat nilon, serat polister, serat karet, dan serat baja.
a. Benang Jahit
Benang jahit yaitu benang yang digunakan untuk menajahit, benang
jahit biasa digunakan untuk usaha konveksi. Benang jahit berasal dari
serat alami yaitu serat kapas, linen, sutra, dan lai-lainnya.memiliki
tekstur halus dan lembut.
b. Benang Kasur
Benang kasur disebut juga benang jagung, benang ini bertekstur kasar,
diameter besar, dan kuat. Benang kasur biasanya digunkan untuk
menjahit kasur. Namun selain itu benang dari serat selulosa ini juga
digunkana untuk hiasan pakaian.
c. Benang Nilon
Nilon semula dirancang untuk mengganti benang-benang sutra. Nilon
memiliki serat yang lebih kuat dibanding kapas dan wol. Nilom dapat
dicampur dengan serat alamiutnuk menghasilkan bahan tekstil.
d. Benang Sulam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Benang sulam benang yang digunakan sebagai hiasan pada kain sulam,
memiliki sifat lemas da mempunyai efe-efek yang menarik.
e. Benang Wol
Benang wol terbuat dari serat alami yaitu dari bulu domba dan
kambing. Wol sering digunakan untuk membuat kain keperluan tentara,
pemadam kebakaran, dan pada pekerjaan yang beresiko dengan api
karena benang wol memiliki kandungan air dan nitrogen yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Benda dan Sifatnya
Kelas/Semester : 5 (Lima) / 1 (Satu)
Wakt : 40 menit
A. Standar Kompetensi :
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar :
4.1.Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
C. Tujuan :
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menyebutkan
bahan pembuat berbagai jenis benang.
2. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat mengidentifikasi
berbagai jenis benang.
3. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menjelaskan
kegunaan berbagai macam benang.
4. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
5. Melalui pengamatan, siswa dapat membacakan kesimpulan dari hasil
penemuan percobaan.
D. Alat dan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Berbagai macam benang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok :
1. ...............................
2. ..................................
3. .................................
4. .................................
5. ..................................
Carilah ciri-ciri dari masing-masing benang.
Carilah informasi tentang jenis benang dan kegunaannya.
Isilah tabel sesuai dengan informasi yang kalian dapatkan.
Ciri-Ciri benang
No Jenis Benang Ciri-ciri
1 Benang jahit
2 Benang nilon
3 Benang
sulam
4 Benang
kasur
5
Benang Wol
Tabel struktur penyusun berbagai jenis benang.
No Jenis
Benang Kegunaan Dibuat dari
1 Benang jahit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
2 Benang
nilon
3 Benang
sulam
4 Benang
kasur
5
Benang Wol
Pertanyaan
1. Sebutkan contoh macam-macam benang!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................
2. Sebutkan kegunaan masing-masing benang tersebut!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..........................................................................................
3. Dibuat dari apakah benang-benang tersebut?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Kesimpulan
1. Benang jahit, benang kasur, dan benang sulam tersusun dari serat ....
2. Benang nilon tersusun dari serat ....
3. Benang wol tersusun dari serat ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN 3
KISI-KISI SOAL
Kompetensi
Dasar Indikator
Ranah Jenis Tes Bentuk Soal
Nomor
Soal C1 C2 C3
4.1. e
Mendeskripsik
an hubungan
antara sifat
bahan dengan
bahan
penyusunnya,
misalnya
benang, kain,
dan kertas.
4.1.1. Menyebutkan struktur
berbagai jenis benang.
4.1.2. Mengidentifikasi berbagai
jenis benang.
4.1.3. Menjelaskan kekuatan
berbagai macam benang
Tertulis Pilihan ganda
1,2,3
4
5
Afektif
4.1.2. Menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan penuh
kejujuran.
Perbuatan - -
Psikomotorik
4.1.4. Menunjukkan kegunaan
bahan-bahan yang sudah
diketahui.
Lisan - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN 3
Nama :
Kelas :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 5 macam benang yang kalian ketahui!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
2. Jelaskan manfaat benang wol bagi pemadam kebakaran!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
3. Jelaskan perbedaan dari benang jahit dengan benang nilon!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
4. Jelaskan perbedaan dari benang wol dengan benang sulam!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
5. Berikan 4 contoh benang yang terbuat dari serat alami!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN
PENILAIAN
a. Penilaian Kognitif
Nama :
Kelas :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 5 macam benang yang kalian ketahui!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
2. Jelaskan manfaat benang wol bagi pemadam kebakaran!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
3. Jelaskan perbedaan dari benang jahit dengan benang nilon!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
4. Jelaskan perbedaan dari benang wol dengan benang sulam!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
5. Berikan 4 contoh benang yang terbuat dari serat alami!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Penilaian
1. Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
Nilai Akhir =
x 100
2. Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus:
Rata-rata =
3. Persentase ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:
Persentase ketuntasan =
x 100%
b. Afektif
No Nama
Perilaku yang diamati
Kreatif Tanggung
Jawab Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penilaian:
Setiap aspek yang dinilai berskala 1-4, dengan keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
RPP Sesudah Vlidasi Siklus II (Scan) ttd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
RPP SIKLUS II PERTEMUAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Ngablak
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : V (Lima) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari, Tanggal :
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas.
C. INDIKATOR
Kognitif
4.1.1. Menyebutkan sifat bahan penyusunan tali
4.1.2. Mengidentifikasi jenis bahan berdasarkan strukturnya.
Afektif
4.1.2. Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mandiri.
Psikomotorik
4.1.3. Menunjukkan kegunaan bahan-bahan yang sudah diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
D. TUJUAN
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menyebutkan
3 struktur tali.
2. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat mengidentifikasi
jenis bahan berdasarkan strukturnya.
3. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
4. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui dengan tepat.
E. MATERI
Sifat Bahan dan Struktur Penyusunannya (terlampir)
F. Karakter siswa yang diharapkan:
Tanggung Jawab, Mandiri, Disiplin.
G. METODE
Model : Kooperatif
Metode : Penemuan Terbimbing
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas
agar tercipta suasana siap
belajar.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru memberikan apersepsi dengan
melakukan tanya jawab tentang
benda-benda yang ada dirumah.
Macam-macam tali apa
yang sudah kalian ketahui?
5menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Apa kalian tahu struktur
pembuatan tali?
5. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
dari kegiatan tersebut. Langkah 1:
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
6. Guru memotivasi siswa
menggunakan permainan “Tepuk
Semangat”
Inti Eksplorasi :
7. Siswa dibagikan soal pretest.
8. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang benda berdasarkan
sifatnya.
9. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok.
10. Siswa dibagi petunjuk
praktikum serta mendengarkan
penjelasan petunjuk praktikum dari
guru. Langkah 2: Guru membagi
petunjuk praktikum/ eksperimen
dan menjelaskannya.
11. Siswa perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang
sudah disedikan guru.
12. Dengan bimbingan guru siswa
bersama dengan kelompoknya
melakukan penemuan terbimbing
dengan macam-macam tali.
Langkah 3: Peserta didik
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
melaksanakan eksperimen dibawah
pengawasan guru.
Elaborasi :
13. Siswa mengerjakan LKS
bersama dengan kelompoknya.
14. Dengan bimbingan guru, siswa
dapat menunjukkan contoh lain
berdasarkan sifatnya. Langkah 4:
Guru menunjukkan gejala yang
diamati.
15. Siswa dapat memberikan
kesimpulan dengan
mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas. Langkah 5: Peserta
didik menyimpulkan hasil
eksperimen.
16. Guru melakukan penilaian
aktivitas siswa.
Konfirmasi :
17. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas dari benda
berdasarkan sifatnya yang telah
dipelajari.
18. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa dengan mengulas
kembali jenis tali berdasarkan
strukturnya secara singkat.
19. Guru memberikan penguatan
positif kepada siswa.
Penutup 28. Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang baru saja
12 enit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
dilakukan.
29. Siswa diberikan soal pos test oleh
guru mengenai materi yang telah
dipelajari.
30. Guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah.
31. Guru menanyakan kesan dan
menyampaikan pesan kepada
siswa.
32. Guru mengakhiri pembelajaran.
I. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran:
Alat dan Bahan: macam-macam tali.
Lembar Kerja Siswa
b. Sumber Pembelajaran:
a. Indriati SCP.2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional (hal. 73-90)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN 1
PENGEMBANGAN MATERI AJAR
Kualitas jenis bahan dapat diketahui dari struktur penyusun bahan. Sedangkan
daya tahan jenis bahan dan harga bahan ditentukan oleh kualitas atau mutu bahan.
Bahan adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat suatu benda. Contoh
pakaian terbuat dari bahan kain, buku terbuat dari bahan kertas, tali terbuat dari
bahan benang, dan lain-lain. Benda-benda di sekitarmu dibuat dari bahan yang
memiliki sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Berikut ini uraian mengenai jenis
benda-benda berstruktur tersebut serta sifat-sifat yang dimilikinya.
a. Tali
Kegunaan tali sangat banyak, di antaranya untuk membuat tas,
perhiasan, jala ikan, senar gitar, senar raket, dan untuk panjat tebing. Karena
sangat banyak kegunaannya, maka tali harus memiliki sifat-sifat tertentu
sesuai dengan kegunaan tersebut.
a. Ciri-ciri utama tali yang baik yaitu:
lentur (mudah dililitkan)
kuat (tidak mudah putus)
b. Tali dapat dikelompokkan dalam beberapa struktur:
Struktur pilinan
Struktur kepang atau anyaman
Struktur lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Benda dan Sifatnya
Kelas/Semester : 5 (Lima) / 1 (Satu)
Wakt : 40 menit
A. Standar Kompetensi :
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar :
4.1.Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
C. Tujuan :
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menyebutkan sifat
bahan dengan bahan penyusunan tali.
2. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat mengidentifikasi
jenis bahan berdasarkan strukturnya.
3. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
4. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui dengan tepat.
D. Petunjuk mengerjakan :
Kerjakan bersama kelompok tugas dibawah ini dengan benar!
Bila ada kesulitan tanyakan kepada Bapak/Ibu guru!
E. Alat dan Bahan
Berbagai macam tali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Nama Kelompok
1. ...........................................
2. ...............................................
3. ..............................................
4. ...............................................
Lembar Kerja Kedua
Alat dan bahan :
1. Tali rafia
2. Tali Pramuka
3. Tali ijuk
4. Tali tambang
5. Tali sepatu
Cara Kerja
1. Amatilah jenis penyusun tali yang tersedia.
2. Isilah tabel berdasarkan hasil pengamatanmu. Kerjakan di buku tugasmu.
3. Berilah tanda () pada tabel yang benar.
Tabel pengamatan jenis bahan berdasarkan struktur Penyusunannya.
No Jenis Tali Struktur Penyusun Serat Alami Serat Buatan
1 Tali rafia
2 Tali Pramuka
3 Tali Ijuk
4 Tali Tambang
5 Tali Sepatu
Pertanyaan
1. Apakah bahan pembuat tali?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
........................................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
2. Sebutkan macam-macam tali!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
3. Apa sajakah kegunaan tali?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
Kesimpulan
1. Bahan dasar pembuat tali adalah ....
2. Serat ada 2 macam yaitu serat ... dan ....
3. Beberapa contoh serat alami yaitu ....
4. Beberapa contoh serat buatan yaitu ....
5. Macam-macam tali yaitu ....
6. Tali digunakan untuk membuat.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN 3
KISI-KISI SOAL
Kompetensi
Dasar Indikator
Ranah Jenis Tes Bentuk Soal
Nomor
Soal C1 C2 C3
4.1 Mendeskrip
sikan
hubungan
antara sifat
bahan
dengan
bahan
penyusunny
a, misalnya
benang,
kain, dan
kertas.
4.1.1 Menyebutkan sifat bahan
penyusunan tali
4.1.2 Mengidentifikasi jenis bahan
berdasarkan strukturnya.
Tertulis Pilihan ganda 1,2,
3,4,5
Afektif
4.1.3 Menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan penuh
kejujuran.
Perbuatan - -
Psikomotorik
4.1.4 Menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui.
Lisan - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN 3
Nama :
Kelas :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 5 macam tali yang kalian ketahui!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
2. Jelaskan struktur bahan penyusun tali pramuka!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
3. Sebutkan 3 struktur yang ada pada tali!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
4. Sebutkan 2 ciri utama yang ada pada tali!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
5. Sebutkan 5 manfaat tali bagi kehudupan sehari-hari!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PENILAIAN
a. Penilaian Kognitif
Nama :
Kelas :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 5 macam tali yang kalian ketahui!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
2. Jelaskan struktur bahan penyusun tali pramuka!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
3. Sebutkan 3 struktur yang ada pada tali!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
4. Sebutkan 2 ciri utama yang ada pada tali!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
5. Sebutkan 5 manfaat tali bagi kehudupan sehari-hari!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Penilaian
1. Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
Nilai Akhir =
x 100
2. Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus:
Rata-rata =
3. Persentase ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:
Persentase ketuntasan =
x 100%
b. Afektif
No Nama
Perilaku yang diamati
Kreatif Tanggung
Jawab Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penilaian:
1. Setiap aspek yang dinilai berskala 1-4, dengan keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
RPP SIKLUS II PERTEMUAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Ngablak
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : 5 (Lima) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari, Tanggal :
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas.
C. INDIKATOR
Kognitif
4.1.1. Menyebutkan sifat bahan penyusunan kain.
4.1.2. Mengidentifikasi jenis bahan berdasarkan strukturnya.
Afektif
4.1.3. Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mandiri.
Psikomotorik
4.1.4. Menunjukkan kegunaan bahan-bahan yang sudah diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
D. TUJUAN
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menyebutkan
3 sifat bahan penyusunan kain.
2. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat mengidentifikasi
jenis bahan berdasarkan strukturnya.
3. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
4. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui dengan tepat.
E. MATERI
Sifat Bahan dan Struktur Penyusunannya (terlampir)
F. Karakter siswa yang diharapkan:
Tanggung Jawab, Mandiri, Disiplin.
G. METODE
Model : Kooperatif
Metode : Penemuan Terbimbing
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas
agar tercipta suasana siap
belajar.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru memberikan apersepsi dengan
melakukan tanya jawab tentang
benda-benda yang ada dirumah.
Apa saja macam-amacam
kain yang kalian tahu?
5menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Jika baju yang kamu pakai
itu jenis kain apa?
5. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
dari kegiatan tersebut. Langkah 1:
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
6. Guru memotivasi siswa
menggunakan permainan “Gerak
dan lagu”
Inti Eksplorasi :
7. Siswa dibagikan soal pretest.
8. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang kain berdasarkan
sifatnya.
9. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok.
10. Siswa dibagi petunjuk
praktikum serta mendengarkan
penjelasan petunjuk praktikum dari
guru. Langkah 2: Guru membagi
petunjuk praktikum/ eksperimen da
menjelaskannya.
11. Siswa bersama dengan
kelompoknya melihat alat dan
bahan yang sudah disediakan
dalam kelompoknya.
12. Dengan bimbingan guru siswa
bersama dengan kelompoknya
melakukan penemuan terbimbing
dengan menggunakan alat dan
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
bahan yang sudah disediakan.
Langkah 3: Peserta didik
melaksanakan eksperimen dibawah
pengawasan guru.
Elaborasi :
13. Siswa mengerjakan LKS
bersama dengan kelompoknya.
14. Dengan bimbingan guru, siswa
dapat menunjukkan contoh lain
berdasarkan sifatnya. Langkah 4:
Guru menunjukkan gejala yang
diamati.
15. Siswa dapat memberikan
kesimpulan dengan
mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas. Langkah 5: Peserta
didik menyimpulkan hasil
penemuan.
16. Guru melakukan penilaian
aktivitas siswa.
Konfirmasi :
17. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas dari benda
berdasarkan sifatnya yang telah
dipelajari.
18. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa dengan mengulas
kembali jenis benda berdasarkan
sifatnya secara singkat.
19. Guru memberikan penguatan
positif kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Penutup 20. Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang baru saja
dilakukan.
21. Siswa diberikan soal pos test oleh
guru mengenai materi yang telah
dipelajari.
22. Guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah.
23. Guru menanyakan kesan dan
menyampaikan pesan kepada
siswa.
24. Guru mengakhiri pembelajaran.
13 enit
I. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran:
Alat dan Bahan: macam-macam kain.
Lembar Kerja Siswa
b. Sumber Pembelajaran:
a. Indriati SCP.2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional (hal. 73-90)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LAMPIRAN 1
PENGEMBANGAN MATERI AJAR
Kualitas jenis bahan dapat diketahui dari struktur penyusun bahan. Sedangkan
daya tahan jenis bahan dan harga bahan ditentukan oleh kualitas atau mutu bahan.
Bahan adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat suatu benda. Contoh
pakaian terbuat dari bahan kain, buku terbuat dari bahan kertas, tali terbuat dari
bahan benang, dan lain-lain. Benda-benda di sekitarmu dibuat dari bahan yang
memiliki sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Berikut ini uraian mengenai jenis
benda-benda berstruktur tersebut serta sifat-sifat yang dimilikinya.
a. Kain
Kain termasuk benda berstruktur. Beberapa jenis kain di antaranya kain
katun, kain sutra, dan kain wol. Kain katun berasal dari serat kapas yang
dipintal dulu menjadi benang. Kain sutra berasal dari serat sutra yang dipintal
dulu menjadi benang sutra. Sedangkan kain wol berasal dari bahan baku bulu
binatang. Biasanya dari bulu domba yang dipintal menjadi benang. Benang
wol kemudian ditenun menjadi kain wol. Kain katun, kain sutra, dan kain wol
berasal dari serat alami. Contoh lain kain yang terbuat dari serat alami yaitu
kain linen dari serat tumbuhan, kain kanvas dari serat rami, dan kain dari kulit
binatang. Ada beberapa kain yang terbuat dari bahan sintetis seperti kain
nilon, polister, akrilik, dan kain rayon. Kain rayon dibuat pertama kali
menggunakan bahan selulosa, sedangkan nilon, polister, dan akrilik ketiganya
dibuat dari bahan minyak bumi yang diproses secara kimia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Benda dan Sifatnya
Kelas/Semester : 5 (Lima) / 1 (Satu)
Wakt : 40 menit
A. Standar Kompetensi :
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar :
4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan
penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas
C. Tujuan :
1. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat menyebutkan sifat
bahan dengan bahan penyusunan kain.
2. Melalui metode penemuan terbimbing, siswa dapat mengidentifikasi
jenis bahan berdasarkan strukturnya.
3. Melalui diskusi, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan mandiri.
4. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui dengan tepat.
D. Petunjuk mengerjakan :
Kerjakan bersama kelompok tugas dibawah ini dengan benar!
Bila ada kesulitan tanyakan kepada Bapak/Ibu guru!
E. Alat dan Bahan
Berbagai macam kain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Nama Kelompok
1. ...........................................
2. ...............................................
3. ..............................................
4. ...............................................
Lembar Kerja Siswa
Alat dan bahan:
Berbagai jenis kain
Cara Kerja
1. Carilah informasi tentang jenis kain dan kegunaannya.
2. Isilah tabel sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan!
No Jenis Kain Bahan Pembuatannya Kegunaannya
1 Kain Katun
2 Kain Sutra
3 Kain Polister
4 Kain Karung
Kesimpulan
1. Berbagai macam kain di antaranya ....
2. Serat batang pohon yute dan pohon agave dapat dibuat menjadi serat rami.
Serat rami dapat digunakan untuk membuat ..., ..., ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 3
KISI-KISI SOAL
Kompetensi
Dasar Indikator
Ranah Jenis Tes Bentuk Soal
Nomor
Soal C1 C2 C3
4.1.Mendesk
ripsikan
hubungan
antara
sifat
bahan
dengan
bahan
penyusun
nya,
misalnya
benang,
kain, dan
kertas.
Kognitif
4.1.1 Menyebutkan sifat bahan
penyusunan kain.
4.1.2Mengidentifikasi jenis
bahan berdasarkan
strukturnya.
Tertulis Pilihan ganda
1,2,3
4,5
Afektif
4.1.3 Menyelesaikan tugas
yang diberikan
dengan penuh
kejujuran.
Perbuatan - -
Psikomotorik
4.1.4 Menunjukkan kegunaan bahan-
bahan yang sudah diketahui.
Lisan - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
LAMPIRAN 4
Nama :
Kelas :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 4 macam kain yang kalian ketahui!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
2. Jelaskan perbedaan kain katun dengan kain karung!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
3. Jelaskan bahan pembuatan kain katun!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
4. Sebutkan 2 contoh kain yang terbuat dari serat alami!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
5. Sebutkan 2 contoh kain yang terbuat dari bahan buatan!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PENILAIAN
a. Penilaian Kognitif
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 4 macam kain yang kalian ketahui!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
2. Jelaskan perbedaan kain katun dengan kain karung!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
3. Jelaskan bahan pembuatan kain katun!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
4. Sebutkan 2 contoh kain yang terbuat dari serat alami!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.
5. Sebutkan 2 contoh kain yang terbuat dari bahan buatan!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Penilaian
1. Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Nilai Akhir =
x 100
2. Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus:
Rata-rata =
3. Persentase ketuntasan belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:
Persentase ketuntasan =
x 100%
b. Afektif
No Nama
Perilaku yang diamati
Disiplin Tanggung
Jawab Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penilaian:
1. Setiap aspek yang dinilai berskala 1-4, dengan keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 19 Lembar Observasi Berpikir Kreatif Rekap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 20 Hasil Observasi Berpikir Kreatif
Indikator
Siklus I
Jumlah
Siklus I
Jumlah
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Mengajukan
pertanyaan 10 16 24 17 20 37
Mempertimban
gkan informasi
baru
9 12 21 15 17 32
Membangun
keterkaitan 6 8 14 15 19 34
Menghubungka
n berbagai hal 11 11 22 18 22 40
Menerapkan
imajinasi 7 10 17 19 20 39
Mendengarkan
intuisi 12 13 25 15 18 33
Jumlah 123 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 21 Kuesioner siklus I
a. Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 1 2 14 15
1 1 2 3 1 7 43,75 44% SKK
2 3 3 3 2 11 68,75 69% CK
3 3 3 4 3 13 81,25 81% K
4 1 2 2 2 7 43,75 44% SKK
5 3 2 3 2 10 62,5 63% KK
6 3 2 2 2 9 56,25 56% KK
7 2 4 3 3 12 75 75% CK
8 2 2 2 3 9 56,25 56% KK
9 4 3 4 2 13 81,25 81% K
10 2 3 3 4 12 75 75% CK
11 1 3 1 3 8 50 50% SKK
12 2 3 4 1 10 62,5 63% KK
13 1 2 3 1 7 43,75 44% SKK
14 4 4 3 2 13 81,25 81% K
15 4 4 3 1 12 75 75% CK
16 3 3 4 3 13 81,25 81% K
17 3 3 3 2 11 68,75 69% CK
18 3 3 3 2 11 68,75 69% CK
19 1 2 2 1 6 37,5 38% SKK
20 4 3 4 3 14 87,5 88% K
21 4 4 4 1 13 81,25 81% K
22 4 4 4 4 16 100 100% SK
23 3 2 3 1 9 56,25 56% KK
24 4 4 3 1 12 75 75% CK
25 3 3 3 2 11 68,75 69% CK
26 4 1 4 4 13 81,25 81% K
Jumlah 282 1762,5
Rata-rata skor kelas 10,85
Nilai rata-rata kelas 67,79
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 16
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
b. Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 3 4 16 17
1 1 2 4 2 9 56,25 56% KK
2 3 4 2 1 10 62,5 63% KK
3 3 4 4 3 14 87,5 88% K
4 3 2 2 2 9 56,25 56% KK
5 2 2 3 2 9 56,25 56% KK
6 2 3 2 2 9 56,25 56% KK
7 2 2 3 3 10 62,5 63% KK
8 3 3 2 4 12 75 75% CK
9 2 2 2 1 7 43,75 44% SKK
10 3 2 2 3 10 62,5 63% KK
11 1 3 3 4 11 68,75 69% CK
12 1 3 1 4 9 56,25 56% KK
13 2 2 4 1 9 56,25 56% KK
14 4 4 1 3 12 75 75% CK
15 4 4 3 1 12 75 75% CK
16 3 4 4 3 14 87,5 88% K
17 3 3 3 3 12 75 75% CK
18 2 4 1 3 10 62,5 63% KK
19 3 2 2 2 9 56,25 56% KK
20 3 3 2 4 12 75 75% CK
21 4 4 3 2 13 81,25 81% K
22 4 4 4 4 16 100 100% SK
23 4 2 4 3 13 81,25 81% K
24 4 4 4 1 13 81,25 81% K
25 3 3 3 3 12 75 75% CK
26 4 3 2 4 13 81,25 81% K
Jumlah 289 1806,25
Rata-rata skor kelas 11,12
Nilai rata-rata kelas 69,47
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 14
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 54%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
c. Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 5 6 7 18 19 20
1 1 2 2 2 2 2 8 33,33 33% SKK
2 2 3 2 2 2 1 7 29,17 29% SKK
3 2 4 3 4 1 1 9 37,50 38% SKK
4 3 3 2 3 3 4 12 50,00 50% SKK
5 3 3 2 2 2 4 10 41,67 42% SKK
6 2 2 3 4 2 3 12 50,00 50% SKK
7 4 2 2 4 3 3 12 50,00 50% SKK
8 2 2 2 2 2 2 8 33,33 33% SKK
9 3 3 3 3 2 1 9 37,50 38% SKK
10 2 4 2 3 3 3 11 45,83 46% SKK
11 1 2 3 3 3 3 12 50,00 50% SKK
12 3 4 2 3 3 1 9 37,50 38% SKK
13 3 3 3 3 3 1 10 41,67 42% SKK
14 4 4 4 4 3 2 13 54,17 54% SKK
15 4 4 4 3 3 1 11 45,83 46% SKK
16 2 4 3 4 1 1 9 37,50 38% SKK
17 2 2 4 3 3 2 12 50,00 50% SKK
18 2 1 4 2 4 1 11 45,83 46% SKK
19 4 3 3 3 3 4 13 54,17 54% SKK
20 4 3 3 2 2 1 8 33,33 33% SKK
21 2 4 4 4 2 1 11 45,83 46% SKK
22 1 4 3 4 3 2 12 50,00 50% SKK
23 1 2 2 2 1 2 7 29,17 29% SKK
24 4 4 4 4 3 1 12 50,00 50% SKK
25 2 2 4 3 3 2 12 50,00 50% SKK
26 3 3 4 4 2 1 11 45,83 46% SKK
Jumlah 271 1129
Rata-rata skor kelas 10,42
Nilai rata-rata kelas 43,43
Jumlah siswa yang minimal cukup kreatif 0
Persentase jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
d. Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 8 9 21 22
1 1 1 1 1 4 25 25% SKK
2 2 4 2 4 12 75 75% CK
3 4 3 2 3 12 75 75% CK
4 2 2 3 4 11 68,75 69% CK
5 3 2 2 4 11 68,75 69% CK
6 3 1 2 3 9 56,25 56% KK
7 2 3 2 2 9 56,25 56% KK
8 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
9 2 3 2 2 9 56,25 56% KK
10 2 3 1 2 8 50 50% SKK
11 3 2 1 3 9 56,25 56% KK
12 2 2 2 1 7 43,75 44% SKK
13 1 1 1 3 6 37,5 38% SKK
14 4 4 1 3 12 75 75% CK
15 4 4 1 3 12 75 75% CK
16 4 3 2 3 12 75 75% CK
17 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
18 4 1 1 3 9 56,25 56% KK
19 3 3 3 4 13 81,25 81% K
20 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
21 2 4 1 4 11 68,75 69% CK
22 4 4 1 4 13 81,25 81% K
23 4 1 4 3 12 75 75% CK
24 4 4 1 3 12 75 75% CK
25 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
26 4 1 2 2 9 56,25 56% KK
Jumlah 264 1650
Rata-rata skor kelas 10,15
Nilai rata-rata kelas 63,46
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 14
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 54%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
e. Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 10 11 23 24
1 1 3 1 2 7 43,75 44% SKK
2 2 2 2 2 8 50 50% SKK
3 4 4 3 4 15 93,75 94% SK
4 3 3 4 1 11 68,75 69% CK
5 2 2 2 2 8 50 50% SKK
6 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
7 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
8 3 2 2 1 8 50 50% SKK
9 3 3 3 3 12 75 75% CK
10 4 3 2 2 11 68,75 69% CK
11 2 3 2 1 8 50 50% SKK
12 4 2 1 4 11 68,75 69% CK
13 3 3 1 3 10 62,5 63% KK
14 4 4 3 1 12 75 75% CK
15 4 4 1 3 12 75 75% CK
16 4 4 3 4 15 93,75 94% SK
17 3 3 3 3 12 75 75% CK
18 4 3 1 2 10 62,5 63% KK
19 3 4 4 1 12 75 75% CK
20 3 4 2 1 10 62,5 63% KK
21 4 4 1 4 13 81,25 81% K
22 4 3 4 4 15 93,75 94% SK
23 4 3 1 2 10 62,5 63% KK
24 4 4 1 3 12 75 75% CK
25 3 3 3 3 12 75 75% CK
26 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
Jumlah 284 1775
Rata-rata skor kelas 10,92
Nilai rata-rata kelas 68,27
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 11
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 42%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
f. Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 12 13 25 26
1 2 2 1 1 6 37,5 38% SKK
2 4 2 1 1 8 50 50% SKK
3 2 2 1 3 8 50 50% SKK
4 3 2 1 3 9 56,25 56% KK
5 2 2 2 4 10 62,5 63% KK
6 2 3 3 2 10 62,5 63% KK
7 1 3 2 3 9 56,25 56% KK
8 2 3 3 2 10 62,5 63% KK
9 2 2 1 1 6 37,5 38% SKK
10 2 4 1 3 10 62,5 63% KK
11 1 3 2 2 8 50 50% SKK
12 1 1 1 1 4 25 25% SKK
13 3 4 1 1 9 56,25 56% KK
14 3 4 1 1 9 56,25 56% KK
15 4 4 1 4 13 81,25 81% K
16 2 2 1 3 8 50 50% SKK
17 3 3 2 3 11 68,75 69% KK
18 1 3 1 3 8 50 50% SKK
19 4 4 1 3 12 75 75% CK
20 4 4 3 2 13 81,25 81% K
21 4 4 1 4 13 81,25 81% K
22 4 4 1 4 13 81,25 81% K
23 1 3 1 1 6 37,5 38% SKK
24 4 4 1 1 10 62,5 63% KK
25 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
26 4 3 2 2 11 68,75 69% CK
Jumlah 245 1531,25
rata-rata skor kelas 9,4
Nilai rata-rata kelas 58,89
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 7
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 27%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 22 Hasil kuesioner siklus I
No Indikator
Skor Nilai Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 6
1 7 9 8 4 7 6 41 39,42 39% SKK
2 11 10 7 12 8 8 56 53,85 54% KK
3 13 14 9 12 15 8 71 68,27 68% CK
4 7 9 12 11 11 9 59 56,73 57% KK
5 10 9 10 11 8 10 58 55,77 56% KK
6 9 9 12 9 10 10 59 56,73 57% KK
7 12 10 12 9 10 9 62 59,62 60% KK
8 9 12 8 10 8 10 57 54,81 55% SKK
9 13 7 9 9 12 6 56 53,85 54% SKK
10 12 10 11 8 11 10 62 59,62 60% KK
11 8 11 12 9 8 8 56 53,85 54% SKK
12 10 9 9 7 11 4 50 48,08 48% SKK
13 7 9 10 6 10 9 51 49,04 49% SKK
14 13 12 13 12 12 9 71 68,27 68% CK
15 12 12 11 12 12 13 72 69,23 69% CK
16 13 14 9 12 15 8 71 68,27 68% CK
17 11 12 12 11 12 11 69 66,35 66% CK
18 11 10 11 9 10 8 59 56,73 57% KK
19 6 9 13 13 12 12 65 62,50 63% KK
20 14 12 8 10 10 13 67 64,42 64% KK
21 13 13 11 11 13 13 74 71,15 71% CK
22 16 16 12 13 15 13 85 81,73 82% K
23 9 13 7 12 10 6 57 54,81 55% SKK
24 12 13 12 12 12 10 71 68,27 68% CK
25 11 12 12 11 12 11 69 66,35 66% CK
26 13 13 11 9 10 11 67 64,42 64% KK
Jumlah 1635 1572,12
Rata- rata skor kelas 62,88
Nilai rata- rata kelas 60,47
Jumlah siswa yang minimal cukup
kreatif 9
Persentase jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 35%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 23 Kuesioner Siklus II
a. Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 1 2 14 15
1 4 3 4 2 13 81,25 81% K
2 4 4 4 2 14 87,5 88% K
3 4 4 4 3 15 93,75 94% SK
4 2 2 3 2 9 56,25 56% KK
5 3 4 3 2 12 75 75% CK
6 4 1 4 4 13 81,25 81% K
7 4 4 4 3 15 93,75 94% SK
8 4 3 4 3 14 87,5 88% K
9 4 4 4 4 16 100 100% SK
10 4 4 4 4 16 100 100% SK
11 4 4 4 4 16 100 100% SK
12 4 4 4 4 16 100 100% SK
13 4 4 3 1 12 75 75% CK
14 4 4 3 2 13 81,25 81% K
15 4 4 3 2 13 81,25 81% K
16 3 3 4 3 13 81,25 81% K
17 3 4 3 2 12 75 75% CK
18 3 3 4 3 13 81,25 81% K
19 1 2 2 1 6 37,5 38% SKK
20 4 3 4 3 14 87,5 88% K
21 4 4 4 1 13 81,25 81% K
22 4 4 4 4 16 100 100% SK
23 3 3 3 2 11 68,75 69% CK
24 4 4 3 1 12 75 75% CK
25 3 3 4 2 12 75 75% CK
26 4 1 4 4 13 81,25 81% K
Jumlah 342 2137,5
Rata-rata skor kelas 13,15
Nilai rata-rata kelas 82,21
Jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 24
Persentase jumlah siswa
yang minimal cukup
kreatif
92%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
b. Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 3 4 16 17
1 3 3 3 4 13 81,25 81% K
2 4 3 3 2 12 75 75% CK
3 4 3 2 3 12 75 75% CK
4 3 2 2 3 10 62,5 63% KK
5 4 3 3 2 12 75 75% CK
6 4 3 3 4 14 87,5 88% K
7 4 4 4 1 13 81,25 81% K
8 3 3 2 4 12 75 75% CK
9 4 4 1 2 11 68,75 69% CK
10 4 4 4 4 16 100 100% SK
11 4 4 4 4 16 100 100% SK
12 4 4 4 4 16 100 100% SK
13 4 4 4 1 13 81,25 81% K
14 4 4 1 3 12 75 75% CK
15 4 3 3 1 11 68,75 69% CK
16 3 4 4 3 14 87,5 88% K
17 3 3 3 3 12 75 75% CK
18 2 4 1 4 11 68,75 69% CK
19 3 2 2 2 9 56,25 56% KK
20 3 3 2 4 12 75 75% CK
21 3 4 3 2 12 75 75% CK
22 4 4 4 4 16 100 100% SK
23 4 2 4 3 13 81,25 81% K
24 4 4 4 1 13 81,25 81% K
25 3 3 3 3 12 75 75% CK
26 4 3 2 4 13 81,25 81% CK
Jumlah 330 2062,5
Rata-rata skor kelas 12,69
Nilai rata-rata kelas 79,33
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 24
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 92%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
c. Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 5 6 7 18 19 20
1 2 3 3 3 2 3 16 66,67 67% CK
2 2 3 2 3 2 2 14 58,33 58% KK
3 3 3 4 4 1 2 17 70,83 71% CK
4 4 3 4 4 3 3 21 87,50 88% K
5 4 4 3 3 2 4 20 83,33 83% K
6 3 3 4 4 3 2 19 79,17 79% CK
7 4 4 4 4 1 2 19 79,17 79% CK
8 4 3 3 2 3 1 16 66,67 67% CK
9 4 3 4 3 3 4 21 87,50 88% K
10 3 4 4 3 4 4 22 91,67 92% SK
11 1 4 3 4 3 2 17 70,83 71% CK
12 1 4 3 3 4 1 16 66,67 67% CK
13 4 4 4 4 3 1 20 83,33 83% K
14 4 4 3 4 3 2 20 83,33 83% K
15 4 4 4 3 4 1 20 83,33 83% K
16 2 4 3 4 1 1 15 62,50 63% KK
17 2 2 4 3 3 2 16 66,67 67% CK
18 3 1 4 3 4 2 17 70,83 71% CK
19 4 3 3 3 3 4 20 83,33 83% K
20 4 3 4 2 2 1 16 66,67 67% CK
21 2 4 4 4 2 1 17 70,83 71% CK
22 1 4 3 4 3 2 17 70,83 71% CK
23 1 3 2 3 3 2 14 58,33 58% KK
24 4 4 4 4 3 1 20 83,33 83% K
25 2 3 4 4 3 2 18 75,00 75% CK
26 3 3 4 4 2 1 17 70,83 71% CK
Jumlah 465 1937,5
Rata-rata skor kelas 17,88
Nilai rata-rata kelas 74,52
Jumlah siswa yang minimal cukup
kreatif 23
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 88%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
d. Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 8 9 21 22
1 2 3 4 3 12 75 75% CK
2 3 3 2 4 12 75 75% CK
3 2 3 1 3 9 56,25 56% KK
4 3 4 3 3 13 81,25 81% K
5 3 4 2 4 13 81,25 81% K
6 4 2 3 2 11 68,75 69% CK
7 3 4 4 3 14 87,5 88% K
8 3 4 2 3 12 75 75% CK
9 3 3 1 4 11 68,75 69% CK
10 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
11 4 4 1 4 13 81,25 81% K
12 3 3 1 4 11 68,75 69% CK
13 4 4 1 3 12 75 75% CK
14 4 4 1 4 13 81,25 81% K
15 4 4 3 3 14 87,5 88% K
16 4 3 2 3 12 75 75% CK
17 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
18 4 1 1 3 9 56,25 56% KK
19 3 4 3 4 14 87,5 88% K
20 3 3 2 2 10 62,5 63% KK
21 2 4 1 4 11 68,75 69% CK
22 4 4 1 4 13 81,25 81% K
23 4 2 4 4 14 87,5 88% K
24 4 4 1 3 12 75 75% CK
25 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
26 4 1 3 2 10 62,5 63% KK
Jumlah 307 1919
Rata-rata skor kelas 11,81
Nilai rata-rata kelas 73,80
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 21
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 81%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
e. Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 10 11 23 24
1 4 4 1 2 11 68,75 69% CK
2 4 3 3 4 14 87,5 88% K
3 4 3 4 4 15 93,75 94% SK
4 3 4 4 3 14 87,5 88% K
5 3 3 2 4 12 75 75% CK
6 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
7 4 3 2 3 12 75 75% CK
8 3 4 2 2 11 68,75 69% CK
9 4 4 3 3 14 87,5 88% K
10 4 4 3 1 12 75 75% CK
11 4 3 4 4 15 93,75 94% SK
12 4 3 4 4 15 93,75 94% SK
13 4 4 1 3 12 75 75% CK
14 4 4 3 4 15 93,75 94% SK
15 3 4 1 3 11 68,75 69% CK
16 4 4 3 4 15 93,75 94% SK
17 3 3 3 3 12 75 75% CK
18 4 4 2 2 12 75 75% CK
19 3 4 4 1 12 75 75% CK
20 3 4 2 1 10 62,5 63% KK
21 4 4 1 4 13 81,25 81% K
22 4 3 3 4 14 87,5 88% K
23 4 3 4 2 13 81,25 81% K
24 4 4 1 3 12 75 75% CK
25 3 4 3 3 13 81,25 81% K
26 3 3 3 3 12 75 75% CK
Jumlah 332 2075
Rata-rata skor kelas 12,77
Nilai rata-rata kelas 79,81
Jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 25
Persentase jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 96%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
f. Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
No Item
Skor Nilai Persentase Kriteria 12 13 25 26
1 3 4 1 1 9 56,25 56% KK
2 4 4 2 2 12 75 75% CK
3 3 3 3 3 12 75 75% CK
4 3 4 1 2 10 62,5 63% KK
5 2 3 2 4 11 68,75 69% CK
6 4 3 2 3 12 75 75% CK
7 1 4 4 4 13 81,25 81% K
8 4 4 3 3 14 87,5 88% K
9 4 4 1 3 12 75 75% CK
10 3 4 1 3 11 68,75 69% CK
11 4 4 2 4 14 87,5 88% K
12 4 4 1 4 13 81,25 81% K
13 4 4 2 1 11 68,75 69% CK
14 3 4 2 4 13 81,25 81% K
15 3 4 1 4 12 75 75% CK
16 2 2 2 3 9 56,25 56% KK
17 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
18 3 3 1 3 10 62,5 63% KK
19 4 4 1 3 12 75 75% CK
20 4 4 3 2 13 81,25 81% K
21 4 4 1 4 13 81,25 81% K
22 4 4 1 4 13 81,25 81% K
23 1 4 1 1 7 43,75 44% SKK
24 4 4 1 1 10 62,5 63% KK
25 3 3 2 3 11 68,75 69% CK
26 4 3 2 2 11 68,75 69% CK
Jumlah 299 1868,75
Rata-rata skor kelas 11,50
Nilai rata-rata kelas 71,88
Jumlah siswa yang
minimal cukup kreatif 20
Persentase jumlah siswa
yang minimal cukup
kreatif 77%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 24 Hasil Kuesioner Siklus II
No Indikator
Skor Nilai Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 6
1 13 13 16 12 11 9 74 71,15 71% CK
2 14 12 14 12 14 12 78 75,00 75% CK
3 15 12 17 9 15 12 80 76,92 77% CK
4 9 10 21 13 14 10 77 74,04 74% CK
5 12 12 20 13 12 11 80 76,92 77% CK
6 13 14 19 11 11 12 80 76,92 77% CK
7 15 13 19 14 12 13 86 82,69 83% K
8 14 12 16 12 11 14 79 75,96 76% CK
9 16 11 21 11 14 12 85 81,73 82% K
10 16 16 22 10 12 11 87 83,65 84% K
11 16 16 17 13 15 14 91 87,50 88% K
12 16 16 16 11 15 13 87 83,65 84% K
13 12 13 20 12 12 11 80 76,92 77% CK
14 13 12 20 13 15 13 86 82,69 83% K
15 13 11 20 14 11 12 81 77,88 78% CK
16 13 14 15 12 15 9 78 75,00 75% CK
17 12 12 16 11 12 11 74 71,15 71% CK
18 13 11 17 9 12 10 72 69,23 69% CK
19 6 9 20 14 12 12 73 70,19 70% CK
20 14 12 16 10 10 13 75 72,12 72% CK
21 13 12 17 11 13 13 79 75,96 76% CK
22 16 16 17 13 14 13 89 85,58 86% K
23 11 13 14 14 13 7 72 69,23 69% CK
24 12 13 20 12 12 10 79 75,96 76% CK
25 12 12 18 11 13 11 77 74,04 74% CK
26 13 13 17 10 12 11 76 73,08 73% CK
Jumlah 2075 1995,19
Rata- rata skor kelas 79,81
Nilai rata- rata kelas 76,74
Jumlah siswa yang minimal cukup
kreatif 26
Persentase jumlah siswa yang minimal
cukup kreatif 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 25 Sampel Kuisioner Siswa Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 26 Sampel Kuisioner Siswa Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 27 Foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
BIOGRAFI PENULIS
Agnis Livia Arum Arfiyani lahir di Magelang pada
tanggal 17 Agustus 1996. Anak kedua dari Bapak Warsana
dan Ibu Sukiye. Tempat tinggal di Jamblangan, Srumbung,
Srumbung, Magelang, Jawa tengah. Pendidikan dasar
ditempuh di SD N Srumbung 2 dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 melanjutkan studi di SMPN Srumbung 1,
lulus pada tahun 2011. Setelah menyelesaikan pendidikan
menengah pertama, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA N Dukun, dan
lulus pada tahun 2014. Sejak tahun 2014 terdaftar sebagai mahasiswi di
Universitas Sanata Dharma pada Prrogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Studi diakhiri dengan menempuh tugas akhir skripsi dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Melalui Metode Discovery Learning Kelas V di SDN Ngablak”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI