peningkatan motorik halus anak melalui...

15
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014 Yenni Hartati NIP. 19600419 198203 2 00 3 Guru Kelas B TK RA Muslim Jl. Kenari I Gg. Serasi No. 4 Simpang Limun, Medan ABSTRAK Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik per- ubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psiko- sosial yang terjadi dalam usia anak (infancy toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle childhood usia 6-11 tahun). Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik. Perkembangan fisik sangat ber- kaitan erat dengan perkembangan mo- torik anak. Perkembangan motorik ber- beda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Salah satu upaya peningkatan mo- torik halus anak tersebut adalah melalui kegiatan menggambar dan mewarnai. Kegiatan menggambar dan mewarnai tersebut melibatkan unsur otot, syaraf, otak dan jari jemarinya. Setiap anak gemar menggambar dan mewarnai, ke- giatan tersebut bermanfaat untuk anak bukan hanya bagi pengembangan seni melainkan dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, motorik halus anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak mulai belajar menulis di usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan ke- giatan menggambar dan mewarnai pada pembelajaran dapat meningkatkan mo- torik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim Medan. Peningkatan motorik halus anak pada siklus I diperoleh motorik halus anak masih rendah. Dari 18 anak, semuanya (100%) memiliki motorik halus pada kriteria cukup baik. Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 48,62. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai ka- rena kemampuan klasikal anak masih pada kriteria cukup baik. Pada siklus II terjadi perkembangan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%). Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 87,04. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 94,4%. Kata Kunci : Peningkatan Motorik, Meng- gambar, Mewarnai PENDAHULUAN Latar Belakang Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan anak adalah segala per- ubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik per- ubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psiko- sosial yang terjadi dalam usia anak (infancy toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle childhood usia 6-11 tahun). Masing-masing aspek tersebut memiliki tahapan-tahapan sendiri. Pada usia 1 bulan, misalnya pada aspek motorik kasarnya, anak sudah bisa menggerak- kan tangan dan kakinya. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkem- bangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun

Upload: truongthu

Post on 05-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK

B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014

Yenni Hartati NIP. 19600419 198203 2 00 3 Guru Kelas B TK RA Muslim

Jl. Kenari I Gg. Serasi No. 4 Simpang Limun, Medan

ABSTRAK

Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik per-ubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psiko-sosial yang terjadi dalam usia anak (infancy toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle childhood usia 6-11 tahun). Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik. Perkembangan fisik sangat ber-kaitan erat dengan perkembangan mo-torik anak. Perkembangan motorik ber-beda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik.

Salah satu upaya peningkatan mo-torik halus anak tersebut adalah melalui kegiatan menggambar dan mewarnai. Kegiatan menggambar dan mewarnai tersebut melibatkan unsur otot, syaraf, otak dan jari jemarinya. Setiap anak gemar menggambar dan mewarnai, ke-giatan tersebut bermanfaat untuk anak bukan hanya bagi pengembangan seni melainkan dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, motorik halus anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak mulai belajar menulis di usia sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan ke-giatan menggambar dan mewarnai pada pembelajaran dapat meningkatkan mo-torik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim Medan.

Peningkatan motorik halus anak pada siklus I diperoleh motorik halus anak masih rendah. Dari 18 anak, semuanya (100%) memiliki motorik halus pada

kriteria cukup baik. Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 48,62. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai ka-rena kemampuan klasikal anak masih pada kriteria cukup baik.

Pada siklus II terjadi perkembangan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%). Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 87,04. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 94,4%. Kata Kunci : Peningkatan Motorik, Meng-

gambar, Mewarnai

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pembentukan kualitas SDM yang

optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan anak adalah segala per-ubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik per-ubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psiko-sosial yang terjadi dalam usia anak (infancy toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle childhood usia 6-11 tahun). Masing-masing aspek tersebut memiliki tahapan-tahapan sendiri. Pada usia 1 bulan, misalnya pada aspek motorik kasarnya, anak sudah bisa menggerak-kan tangan dan kakinya.

Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkem-bangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun

Page 2: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

401

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik. Perkembangan fisik sangat ber-kaitan erat dengan perkembangan mo-torik anak. Perkembangan motorik ber-beda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan umum tertentu yang berproses sesuai dengan ke-matangan fisik anak.

Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan mengguna-kan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik mempre-sentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan ber-aneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memain-kannya.

Demikian pun dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, pemerintah mulai memperhatikan setiap tumbuh kembang anak. Seperti yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang mengata-kan tingkat pencapaian anak usia 5-6 tahun yaitu dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincah-an. Melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan kepala dalam menirukan tarian atau senam. Melakukan permainan fisik dengan aturan. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri. Melakukan ke-giatan kebersihan diri.

Peneliti sebagai guru di TK RA Muslim mendapati bahwa motorik halus anak rendah karena masih ada sebagian anak yang belum bisa memegang pensil dengan benar, mewarnai gambar masih belum rapi, dan belum mampu meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran belum rapi. Kemampuan motorik halus anak yang masih rendah disebabkan karena pem-belajaran yang hanya mengandalkan penggunaan lembar kerja anak atau majalah yang sudah disediakan seperti

kegiatan menulis dan mewarnai gambar hanya pada majalah tidak menggunakan media lain. Ketika mempersiapkan akti-vitas baik menulis, menggambar, maupun mewarnai sebaiknya guru mencari ber-bagai kegiatan yang bisa dilakukan anak. Namun yang terjadi, guru secara tidak langsung memaksa anak agar bisa me-nulis dengan benar tanpa memikirkan cara yang efektif. Proses pembelajaran awal yang menyenangkan sangat ber-pengaruh pada peningkatan kemampuan motorik halus, hal ini dapat dioptima-lisasikan pada awal kehidupan anak.

Dengan demikian perlu adanya upaya dalam meningkatkan perkem-bangan motorik halus anak, salah satu upaya peningkatan motorik halus anak tersebut dapat melalui kegiatan meng-gambar dan mewarnai. Kegiatan meng-gambar dan mewarnai tersebut melibat-kan unsur otot, syaraf, otak dan jari jemarinya. Setiap anak gemar meng-gambar dan mewarnai, kegiatan tersebut bermanfaat untuk anak bukan hanya bagi pengembangan seni melainkan dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, motorik halus anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak mulai belajar menulis di usia sekolah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul “Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggambar Dan Mewarnai Di Kelompok B Tk RA Muslim T.P 2013/2014”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang per-masalahan yang diuraikan diatas, dapat teridentifikasi beberapa permasalahan diantaranya:

1. Motorik halus anak masih rendah sesuai dengan usianya.

2. Kurangnya sarana dan pra-sarana yang mendukung perkem-bangan motorik halus anak usia 5-6 tahun.

3. Strategi pembelajaran guru ku-rang untuk menstimulasi perkem-bangan motorik halus anak usia 5-6 tahun.

Page 3: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

402

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Batasan Masalah Untuk menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapi guru dan anak, maka peneliti membatasi permasalahan sesuai dengan kemampuan peneliti antara lain:

1. Menggunakan kegiatan meng-gambar dan mewarnai selama pembelajaran.

2. Subjek penelitian adalah anak kelompok B, semester ganjil TK RA Muslim Tahun Ajaran 2013/2014.

3. Tema yang diajarkan adalah kebutuhanku pada subtema macam-macam kebutuhan.

4. Kurikulum yang digunakan adalah Permen No 58 Tahun 2009.

Rumusan Masalah

Pokok permasalahan yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah: ”Apakah motorik halus anak meningkat dengan implementasi kegiatan meng-gambar dan mewarnai pada anak kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran 2013/2014?” Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan kegiatan menggambar dan mewarnai. Dengan menerapkan kegiatan pembe-lajaran ini diharapkan motorik halus anak dapat meningkat.

TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka pene-litian ini dilakukan dengan tujuan: Untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan menggambar dan mewarnai di TK RA Muslim Medan. ManfaatPenelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharap-

kan akan memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis

Secara teoristis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberi-kan sumbangan ilmiah untuk mengem-bangkan motorik halus anak. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru yaitu agar dalam proses pembelajaran guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan kegiatan menggambar dan mewarnai dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan motorik halus-nya.

b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada per-masalahan yang sama atau ber-hubungan dengan masalah mo-torik halus anak.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK RA Muslin Jln. Kenari I Gg. Serasi No. 4 Simpang Limun Medan dan pelaksanaan-nya pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2013. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B. Pemilihan kelompok B dikarenakan peneliti merupa-kan guru kelompok B TK RA Muslim. Banyak subjek penelitian yakni 18anak.

Alat Pengumpul Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengggunakan Observasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan secara teliti dan sistematis. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kreativitas anak.

Page 4: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

403

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Tabel 1. Kisi-Kisi Observasi Motorik Halus Anak No. Indikator Deskriptor Skor

0 1 2 3

1. Menggambar sesuai dengan gagasannya

1. Menggambar bebas dengan berbagai media

2. Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, garis, lingkaran, segitiga, segiempat.

3. Menggambar orang dengan lengkap dan proporsional

Meniru bentuk 1. Meniru mebuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran

2. Membuat lingkaran, segitiga dan bujur sangkar dengan rapi

3. Meniru membuat gambar sederhana

Menggunakan alat tulis dengan benar

1. Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari).

2. Memegang krayon atau pensil yang berdiameter lebar.

3. Membuat berbagai macam coretan

Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail

1. Mewarnai bentuk gambar sederhana 2. Mewarnai benda tiga dimensi dengan

berbagai media 3. Mewarnai gambar sesukanya

Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam pe-nelitian ini adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart (Dewi,2010:122). Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4

(empat) komponen utama yaitu: (1) Perencanaan tindakan (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Pengamatan tinda-kan (observing) dan (4) Refleksi tindakan (reflect), seperti yang tergambar di bawah ini:

Gambar 1. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc.Taggart

Refleksi Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan

?

Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II

Page 5: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

404

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

SIKLUS I a. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Mengetahui hal-hal apa saja yang

menghambat anak dalam mening-katkan motorik halusnya

2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam pengembangan motorik halusnya

3. Menentukan tema yang akan di-ajarkan sesuai dengan silabus dan kurikulum

4. Menyusun Rencana Pembelajaran dalam bentuk Rencana Kegiatan harian (RKH)

5. Menyediakan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk menggambar dan mewarnai

6. Merancang alat evaluasi. 7. Membuat lembar observasi tentang

menggambar dan mewarnai anak.

b. Pelaksanaan Dalam PTK istilah tindakan dipahami

sebagai aktifitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilaksana-kan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah disusun dengan menerapkan me-tode yang dirancangkan, berikut pelak-sanaan yang dilakukan yaitu:

Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah:

I. Kegiatan Awal

• Doa dan salam pembukaan

• Bernyanyi

• Tanya jawab tentang tema

• Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak

II. Kegiatan Inti

• Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan diguna-kan

• Guru membagikan lembar kerja setiap anak

• Anak berlatih membuat gam-bar sesuai dengan obyek atau contoh gambar

• Kemudian anak mulai me-warnai gambar dengan kra-yon.

III. Istirahat / Makan IV. Kegiatan Akhir

• Setelah karya anak selesai, anak diberikan kesempatan untuk menceritakan karya yang ia buat, dan memberi-kan kebebasan bagi teman-temannya untuk bertanya dan memberi komentar.

• Mendiskusikan kegiatan yang telah dilaksanakan

• Bernyanyi

• Doa dan salam penutup.

c. Pengamatan Melaksanakan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dan proses pem-belajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajar-an berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data hasil observasi. Refleksi dilakukan untuk menilai apakah melalui menggambar dan mewarnai sudah berjalan optimal dalam mengembangkan motorik halus anak. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi pada saat pe-laksanaan siklus I, jika pada siklus ini tujuan untuk mengembangkan motorik halus anak belum berhasil, maka akan direncanakan siklus selanjutnya. Namun jika sudah memenuhi indikator keber-hasilan, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. SIKLUS II a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus dua merupakan hasil refleksi pada siklus pertama. Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan tindakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan atau hambatan yang dialami anak dalam mengembang-kan motorik halus anak. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Mengetahui hal-hal apa saja yang

menghambat anak dalam meningkat-kan motorik halusnya

2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam pengembangan motorik halusnya

3. Menentukan tema yang akan diajar-kan sesuai dengan silabus dan kurikulum

4. Menyusun Rencana Pembelajaran dalam bentuk Rencana Kegiatan harian (RKH)

Page 6: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

405

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

5. Menyediakan alat-alat dan bahan yang diperlukan

6. Merancang alat evaluasi. 7. Membuat lembar observasi tentang

motorik halus anak.

b. Pelaksanaan Setelah mengetahui kelemahan-

kelemahan ataupun hambatan untuk mengembangkan motorik halus anak, peneliti melaksanakan program perbaikan terhadap anak yang masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan motorik halusnya dengan materi yang sama. Pelaksanaan tindakan pada siklus II:

1. Peneliti mengarahkan anak yang sama sekali tidak dapat melaku-kan melakukan kegiatan pembe-lajaran.

2. Peneliti memberi motivasi kepada anak yang kurang mampu me-lakukan kegiatan pembelajaran.

c. Pengamatan Kegiatan observasi yang dilaksana-

kan sama dengan pada siklus I, observasi dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi pada anak. hasil observasi ditindak lanjuti dengan analisis untuk bahan refleksi.

d. Refleksi

Tahap refleksi ini dilakukan untuk melihat hasil perkembangan pelaksanaan dan membuat kesimpulan mengenai ke-kurangan dan kelebihan serta kendala-kendala yang dihadapi pada saat pelak-sanaan siklus II yang telah dilakukan. Jika pada siklus ini masih banyak anak yang

belum mengalami perkembangan motorik halus, maka akan direncanakan siklus selanjutnya. Namun jika memenuhi indikator keberhasilan, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Teknik Analisis Data

Data dari hasil observasi yang diperoleh dipaparkan menurut masalah yang diteliti yaitu data perkembangan motorik halus anak selama pelaksanaan tindakan. Analisis presentase anak secara individu dengan menggunakan rumus sebagaimana yang disampaikan Sugiono (Tarigan, 2011), yaitu:

P =𝑓

𝑛𝑥100% (

Keterangan: Pi = hasil pengamatan f = jumlah skor yang dicapai anak n = jumlah skor total

Peneliti menjumlahkan data motorik halus anak selama pelaksanaan tindakan kemudian dibagi dengan jumlah anak tersebut sehingga di peroleh nilai rata-rata.

Rumus: X = ∑x/∑N (Aqib, 2011:204)

Keterangan: X = nilai rata-rata ∑x = jumlah semua nilai anak ∑N = jumlah anak

Kriteria motorik halus anak secara keseluruhan dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu:baik sekali, baik, cukup baik, kurang baik, kurang sekali.

Kriteria penilaian yang digunakan menurut Aqib (2009:41) seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 2. Kriteria penilaian

Tingkat Keberhasilan (%) Arti

80 % - 100% 60 % - 79 % 30 % - 59 % 10 – 29 %

<9%

Baik sekali Baik

Cukup baik Kurang Baik

Kurang Sekali

Sumber : Aqib (2009:41)

Untuk mengetahui presentase keber-hasilan peningkatan motorik halus anak

secara klasikal, guru menggunakan rumus sebagai berikut :

Banyak anak yang mengalami perubahan ≥ 60%

PKK = x 100% Banyak subjek penelitian

Keterangan : PKK = Presentase

Kemampuan Klasikal

Page 7: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

406

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Dikatakan mengalami peningkatan pada motorik halus anak apabila terdapat 75% telah mencapai keberhasilan ≥ 60%.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Gambaran Awal Motorik Halus Anak

Di TK Menurut pengamatan yang dilakukan

oleh penulis yang juga merupakan guru di

TK Ra Muslim pada kelompok B ditemukan mayoritas anak belum memiliki motorik halus yang baik. Anak masih bertindak dengan perintah yang diberikan oleh guru tanpa ada usaha untuk menyelesaikan pekerjaan sendiri. Motorik halus yang diharapkan oleh guru belum tampak pada anak.

Untuk mengetahui keadaan motorik halus anak sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, dapat dilihat pada table 3 berikut ini :

Tabel 3. Gambaran Awal Peningkatan Motorik Halus Anak

No Kode Anak Jumlah Skor Nilai Keterangan

1 1 5 41,7 Cukup

2 2 5 41,7 Cukup

3 3 3 25 Kurang

4 4 4 33,3 Cukup

5 5 4 33,3 Cukup

6 6 5 41,7 Cukup

7 7 5 33,3 Cukup

8 8 3 25 Kurang

9 9 2 16,7 Kurang

10 10 2 16,7 Kurang

11 11 5 41,7 Cukup

12 12 2 16,7 Kurang

13 13 4 33,3 Cukup

14 14 2 16,7 Kurang

15 15 4 33,3 Cukup

16 16 3 25 Kurang

17 17 3 25 Kurang

18 18 4 33,3 Cukup

Jumlah 533,4

Nilai Rata-Rata Kelas 29,63

Dari tabel 3 diatas dapat dilihat

bahwa gambaran awal peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di peroleh nilai rata-rata 29,63. Berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat oleh

peneliti, pada angka 29,63 menunjukkan bahwa tingkat motorik halus anak secara rata-rata pada posisi kurang baik. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak Sebelum Tindakan

Rata-Rata Nilai Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa Keterangan

80-100% 0 0 Baik Sekali

60-79% 0 0 Baik

30-59% 10 56% Cukup Baik

10-29% 8 44% Kurang Baik

<9% 0 0 Kurang Sekali

Pada tabel 4 terlihat bahwa anak

yang memperoleh kriteria cukup baik sebanyak 10 orang anak (56%) dan yang memperoleh kriteria kurang baik se-banyak 8 orang anak (44%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pening-

katan motorik halus anak belum ber-kembang dengan baik.

Setelah mendapatkan gambaran awal mengenai motorik halus anak, pe-neliti selaku guru melaksanakan tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan tin-dakan dengan menggunakan kegiatan

Page 8: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

407

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

menggambar dan mewarnai dengan Tema Kebutuhanku Subtema Macam-Macam Kebutuhanku yang akan mening-katkan motorik halus anak pada usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim. 2. Hasil dan Pembahasan Siklus I

Pada Siklus I peneliti melakukan proses pembelajaran dan pengamatan terhadap proses pembelajaran tersebut. Pengamatan terhadap data proses di-lakukan sesuai dengan indikator keber-hasilan proses yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Data yang muncul dalam pelaksanaan tindakan kemudian diamati dan dipaparkan. Data proses yang diamati pada penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1) data mengenai ketepatan prosedur pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru atau peneliti, (2) data mengenai keaktifan anak, (3) data per-hatian anak, dan (4) data partisipasi anak.

Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, seperti berikut ini :

1. Perencanaan Setelah mengetahui peningkatan

motorik halus pada gambaran awal yang menunjukkan bahwa motorik halus anak pada kriteria kurang baik, maka disusun rencana tindakan untuk meningkatkan motorik halus anak dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai dengan Tema Kebutuhanku Subtema Macam-Macam Kebutuhanku. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan tindakan ini adalah :

a) Peneliti menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan Tema Kebutuhanku Subtema Macam-Macam Kebutuhanku.

b) Peneliti sebagai guru merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan menggambar dan mewarnai.

c) Peneliti menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan yang akan dikerjakan anak.

d) Mempersiapkan lembar observasi peningkatan motorik halus anak.

2. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilaku-

kan dengan memberikan tindakan yang menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai dimana peneliti bertindak

langsung sebagai guru. Kegiatan pem-berian tindakan yang dilakukan merupa-kan tahap pengembangan dan pelak-sanaan dari rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk mening-katkan motorik halus anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan kegiatan meng-gambar dan mewarnai, yaitu:

Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah:

V. Kegiatan Awal

• Doa dan salam pembukaan

• Bernyanyi

• Tanya jawab tentang tema VI. Kegiatan Inti

• Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak

• Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan diguna-kan

• Guru membagikan bahan se-cara proposional untuk setiap anak dalam kelompok.

• Guru memberikan aba-aba pada anak untuk mulai me-laksanakan kegiatan.

VII. Istirahat / Makan VIII. Kegiatan Akhir

• Setelah karya anak selesai, anak diberikan kesempatan untuk menceritakan karya yang ia buat, dan memberi-kan kebebasan bagi teman-temannya untuk bertanya dan memberi komentar

• Mendiskusikan kegiatan yang telah dilaksanakan

• Bernyanyi

• Doa dan salam penutup.

3. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan

observasi dibantu dengan observer de-ngan menggunakan lembaran observasi peningkatan motorik halus anak yang telah disiapkan sebelumnya. Dari ob-servasi yang telah dilakukan diperoleh bahwa:

a) Motorik halus anak terlihat masih belum berkembang dengan baik

b) Anak masih terlihat bingung dalam mengerjakan tugasnya

c) Masih ada beberapa anak yang diarahkan dan dibantu oleh guru.

Page 9: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

408

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Selanjutnya paparan gambaran awal setelah dilakukannya tindakan dan ke-adaan pada siklus I yang diperoleh dari

hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5. Keadaan Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus 1

No Kode Anak

Pertemuan I Pertemuan II

Keterangan Jumlah

Skor Nilai

Jumlah Skor

Nilai

1 1 6 50 6 50 Cukup Baik

2 2 6 50 7 58,3 Cukup Baik

3 3 4 33,3 6 50 Cukup Baik

4 4 5 41,7 6 50 Cukup Baik

5 5 5 41,7 6 50 Cukup Baik

6 6 6 50 6 50 Cukup Baik

7 7 5 41,7 6 50 Cukup Baik

8 8 4 33,3 5 41,7 Cukup Baik

9 9 4 33,3 6 50 Cukup Baik

10 10 3 25 5 41,7 Cukup Baik

11 11 6 50 6 50 Cukup Baik

12 12 4 33,3 6 50 Cukup Baik

13 13 5 41,7 6 50 Cukup Baik

14 14 4 33,3 6 50 Cukup Baik

15 15 6 50 6 50 Cukup Baik

16 16 4 33,3 5 41,7 Cukup Baik

17 17 5 41,7 5 41,7 Cukup Baik

18 18 6 50 6 50 Cukup Baik

Jumlah 733,3 Jumlah 875,1

Rata-Rata 40,73 Rata-Rata 48,62

Dari tabel 5 diatas dapat dilihat

bahwa pada siklus I di peroleh nilai rata-rata anak 48,62, yang berarti rata-rata peningkatan motorik halus anak pada kriteria cukup baik. Bila dibandingkan dengan gambaran awal sebelum dilaku-kan tindakan, maka pada siklus I ini ter-lihat bahwa motorik halus anak lebih

meningkat. Dimana pada gambaran awal diperoleh nilai rata-rata motorik halus anak 29,63, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada siklus I maka nilai rata-rata motorik halus anak menjadi 48,62, hal ini berarti terjadi peningkatan motorik halus anak sebesar 18,99. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus I

Rata-Rata Nilai Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa Keterangan

80-100% 0 0 Baik Sekali

60-79% 0 0 Baik

30-59% 18 100% Cukup Baik

10-29% 0 0 Kurang Baik

<9% 0 0 Kurang Sekali

Pada tabel 6 terlihat bahwa anak

yang memperoleh kriteria cukup baik sebanyak 18 orang anak (100%).

Berdasarkan nilai Persentase Kemampuan Klasikal (PKK) diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim secara klasikal belum tercapai, sementara dikatakan terjadi peningkatan

motorik halus anak (berhasil), jika ter-dapat 75% anak di kriteria baik. 4. Refleksi

Dari pengamatan yang telah di-lakukan, terlihat bahwa motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim masih tergolong belum baik. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya diharapkan

Page 10: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

409

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

dapat meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun menjadi lebih baik.

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Pada kegiatan awal, anak memiliki

respon yang baik terhadap tema yang dijelaskan oleh peneliti (guru).

b. Masih ada beberapa anak yang tidak mau mengerjakan tugas.

c. Hasil belajar dengan Tema Diri Sendiri Subtema Kesukaanku pada siklus I masih belum berhasil, 100% anak masih berada pada kriteria cukup baik.

d. Proses kegiatan menggambar dan mewarnai masih belum kondusif.

e. Penerapan langkah-langkah kegiatan menggambar dan mewarnai yang dilaksanakan guru sudah cukup baik ( 83%) tetapi belum maksimal.

5. Revisi

Dari paparan deskripsi penelitian tindakan kelas siklus I, maka di dalam refleksi diupayakan perbaikan untuk me-ningkatkan proses pembelajaran dan kegiatan belajar anak pada siklus II, beberapa perbaikan pembelajaran dilaku-kan antara lain:

1. Setiap anak diberikan lembar kerja dan bebas menentukan warna sendiri.

2. Dalam pembahasan materi ajar, guru menggunakan aturan seperti pada pertemuan sebelumnya, te-tapi pada saat pembelajaran kali ini guru membenahi gaya meng-ajarnya seperti melakukan pen-dekatan kepada anak yang ku-rang perhatian pada saat kegiatan berlangsung.

3. Guru juga lebih memotivasi anak, seperti memberikan kata-kata pujian agar anak lebih ber-semangat dalam melakukan ke-giatan pembelajaran.

4. Guru lebih memperhatikan waktu yang telah ditentukan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.

3. Hasil dan Pembahasan Siklus II

Sama halnya dengan Siklus I, pada Siklus II peneliti (guru) melakukan tahp-tahap proses pembelajaran, yaitu peren-canaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi. Tahap-tahap pembelajaran di atas akan dirincikan di bawah ini:

1. Perencanaan

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada Siklus I, maka pelaksanaan pada Siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :

a) Peneliti (guru) membuat Ren-cana Kegiatan Harian (RKH) dengan Tema Kebutuhanku Subtema macam-macam ke-butuhanku dan menggunakan media yang bervariasi agar anak lebih tertarik dan ber-semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

b) Mempersiapkan lembar obser-vasi, yang berisikan pen-capaian indikator-indikator mo-torik halus anak usia 5-6 tahun.

c) Memberikan motivasi kepada anak agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan cara anak dapat menikmati hasil dari kerja mereka.

d) Lebih intensif membimbing anak yang mengalami ke-sulitan.

e) Memberikan pengakuan dan pujian kepada anak.

2. Pelaksanaan Sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan ke-giatan menggambar dan mewarnai, pe-neliti mempersiapkan diri agar penelitian berlangsung lebih baik. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun pada RKH. Untuk me-ningkatkan motorik halus anak, yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah:

IX. Kegiatan Awal

• Doa dan salam pembukaan

• Bernyanyi

• Tanya jawab tentang tema X. Kegiatan Inti

• Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak

• Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan diguna-kan

Page 11: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

410

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

• Guru membagikan bahan se-cara proposional untuk setiap kelompok.

• Guru memberikan aba-aba pada anak untuk mulai ke-giatan

XI. Istirahat / Makan XII. Kegiatan Akhir

• Setelah karya anak selesai, anak diberikan kesempatan untuk menceritakan karya yang ia buat, dan memberi-kan kebebasan bagi teman-temannya untuk bertanya dan memberi komentar.

• Mendiskusikan kegiatan yang telah dilaksanakan

• Bernyanyi

• Doa dan salam penutup.

3. Pengamatan Pengamatan dimulai dengan mem-

perhatikan proses pembelajaran dari pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Peneliti melakukan observasi dibantu dengan observer dengan terlebih dahulu mempersiapkan lembar observasi anak. Dari observasi yang telah dilaku-

kan, maka diperoleh beberapa perihal yang dilakukan anak pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, antara lain:

a) Anak dapat merespon dengan baik apa yang disampaikan peneliti ini terlihat ketika me-laksanakan tugas yang diberi-kan. Hal yang sama juga terlihat ketika anak mengerja-kan tugas pada pertemuan kedua Siklus II.

b) Anak terlihat semangat dalam menyelesaikan tugas di dalam kelompoknya.

c) Anak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, terlihat dari hasil kerja mereka yang me-muaskan.

Selanjutnya untuk melihat pening-katan motorik halus anak setelah di-lakukan tindakan pada siklus II, maka peneliti mengolah data berdasarkan indikator-indikator yang di dapat dari tabel lembar observasi anak pada Siklus II. Keadaan peningkatan motorik halus anak tersebut tercantum di dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 7. Keadaan Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus II

No Kode Anak

Pertemuan I Pertemuan II

Keterangan Jumlah

Skor Nilai

Jumlah Skor

Nilai

1 1 8 66,7 11 91,7 Baik sekali

2 2 9 75 11 91,7 Baik sekali

3 3 9 75 10 83,3 Baik sekali

4 4 7 58,3 9 75 Baik

5 5 8 66,7 11 91,7 Baik sekali

6 6 7 58,3 10 83,3 Baik sekali

7 7 8 66,7 10 83,3 Baik sekali

8 8 6 50 10 83,3 Baik sekali

9 9 7 58,3 11 91,7 Baik sekali

10 10 7 58,3 10 83,3 Baik sekali

11 11 7 58,3 11 91,7 Baik sekali

12 12 7 58,3 11 91,7 Baik sekali

13 13 6 50 10 83,3 Baik sekali

14 14 7 58,3 11 91,7 Baik sekali

15 15 8 66,7 11 91,7 Baik sekali

16 16 7 58,3 11 91,7 Baik sekali

17 17 7 58,3 10 83,3 Baik sekali

18 18 7 58,3 10 83,3 Baik sekali

Jumlah 1.099,8 Jumlah 1.566,7

Rata-Rata 61,1 Rata-Rata 87,04

Page 12: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

411

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Berdasarkan table 7 diatas dapat dilihat bahwa setelah dilakukan tindakan pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata anak 87,04, yang berarti rata-rata pe-ningkatan motorik halus anak pada kriteria baik sekali. Bila dibandingkan dengan keadaan pada siklus I, maka pada Siklus II ini terlihat bahwa motorik halus anak lebih meningkat. Dimana pada keadaan siklus I diperoleh rata-rata

motorik halus anak 48,62, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada Siklus II, maka motorik halus anak menjadi 87,04, hal ini berarti terjadi peningkatan motorik halus anak sebesar 38,42.

Perincian dari masing-masing kriteria perkembangan sikap kerjasama anak akan dituangkan di dalam tabel di bawah ini:

Tabel 8. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus II

Rata-Rata Nilai Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa Keterangan

80-100% 17 94,4% Baik Sekali

60-79% 1 5,6% Baik

30-59% 0 0 Cukup Baik

10-29% 0 0 Kurang Baik

<9% 0 0 Kurang Sekali

Dari tabel 8 diatas dapat dilihat

bahwa anak yang memiliki tingkat motorik halus pada kriteria baik sekali sebanyak 17 orang anak (94,4%), sementara itun 1 orang anak yang berada pada kriteria baik, dan tidak seorang anakpun yang berada pada kriteria cukup baik dan kurang baik dan kurang sekali.

Untuk melihat lebih jelas pening-katan motorik halus anak dari awal se-belum dilakukan tindakan sampai dengan setelah dilakukan tindakan pada Siklus I dan Siklus II akan dipaparkan dalam table di bawah ini :

Tabel 9. Rekapitulasi Jumlah Anak yang Mengalami Peningkatan Motorik

Halus Anak dari Awal, Siklus I dan Siklus II

Keterangan Jumlah Anak

Awal Siklus I Siklus II

Baik Sekali 0 0 17

Baik 0 0 1

Cukup Baik 10 18 0

Kurang Baik 8 0 0

Kurang Sekali 0 0 0

Dari data table 9 di atas terlihat ada

peningkatan dari Awal ke Siklus I sampai dengan Siklus II. Pada kriteria baik kecil terjadi peningkatan yang signifikan dari Siklus I ke Siklus II menjadi 17 orang anak, dari yang sebelumnya berjumlah 0 orang anak, berarti terjadi penambahan sebanyak 17 orang anak. Sedangkan pada motorik halus anak kriteria baik mengalami peningkatan dari 0 orang anak menjadi 1 orang anak. Hal ini menunjuk-kan motorik halus anak menjadi mening-kat ke kriteria yang lebih baik.

Berdasarkan hasil perhitungan Per-sentase Kemampuan Klasikal (PKK) di atas, dapat disimpulkan bahwa pening-katan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim secara klasikal sudah tercapai karena 17 orang anak yang

berada pada kriteria baik sekali, yaitu 94% ≥75%.

4. Refleksi

Setelah mengamati hasil analisis data dari Siklus II, anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim dapat dikatakan mengalami peningkatan motorik halus. Hal ini terlihat dari data observasi pada siklus I dengan nilai rata-rata 48,62 dan data pada siklus II dengan nilai rata-rata 87,04. Oleh karena itu peneliti tidak perlu melakukan kegiatan pembelajaran dengan meng-gunakan kegiatan menggambar dan me-warnai pada siklus berikutnya.

Untuk mengetahui peningkatan mo-torik halus anak dari Awal dan selama Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 13: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

412

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Tabel 10. Kondisi Motorik Halus Anak pada Awal, Siklus I danSiklus II

No Kode Anak Nilai Anak Keterangan

Awal Siklus I Siklus II

1 1 41,7 50 91,7 Meningkat

2 2 41,7 58,3 91,7 Meningkat

3 3 25 50 83,3 Meningkat

4 4 33,3 50 75 Meningkat

5 5 33,3 50 91,7 Meningkat

6 6 41,7 50 83,3 Meningkat

7 7 33,3 50 83,3 Meningkat

8 8 25 41,7 83,3 Meningkat

9 9 16,7 50 91,7 Meningkat

10 10 16,7 41,7 83,3 Meningkat

11 11 41,7 50 91,7 Meningkat

12 12 16,7 50 91,7 Meningkat

13 13 33,3 50 83,3 Meningkat

14 14 16,7 50 91,7 Meningkat

15 15 33,3 50 91,7 Meningkat

16 16 25 41,7 91,7 Meningkat

17 17 25 41,7 83,3 Meningkat

18 18 33,3 50 83,3 Meningkat

Jumlah 533,4 875,1 1.566,7

Rata-rata 29,63 48,62 87,04

Berdasarkan tabel diatas memper-

lihatkan adanya peningkatan motorik halus anak mulai dari awal (29,63), siklus

I (48,62) dan siklus II (87,04). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 11. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak pada Gambaran

Awal, SiklusI dan Siklus II

Awal Siklus I Siklus II

Nilai rata-rata 29,63 48,62 87,04

5. Revisi

Pada siklus II guru telah menerapkan kegiatan menggambar dan mewarnai dengan baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat motorik halus anak pada kriteria baik sekali. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diper-hatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar meng-ajar selanjutnya penerapan kegiatan menggambar dan mewarnai dapat me-ningkatkan proses belajar mengajar se-hingga tujuan pembelajaran dapat ter-capai dengan maksimal.

B. Pembahasan Penelitian

Pada siklus I dilakukan penelitian dengan kegiatan menggambar dan me-warnai, dimana kegiatan lebih banyak didominasi oleh guru serta media yang disediakan kurang menarik perhatian

anak. Penelitian ini langsung melibatkan anak Kelompok BTK Ra Muslim. Kegiatan menggambar dan mewarnai ini meng-arahkan agar motorik halus anak usia 5-6 tahun meningkat dengan baik dan sesuai dengan usianya. Hasil dari Siklus I diperoleh motorik halus anak masih belum maksimal. Dari 18 anak(100%) semuanya berada pada kriteria cukup baik, dan belum ada seorang orang pun yang berada pada kriteria baik dan sangat baik. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai.

Pada siklus II dilaksanakan pene-litian dengan menyediakan media yang lebih beragam agar anak lebih tertarik untuk memperolah motorik halus anak yang maksimal. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%) dan pada criteria baik ada 1 orang anak (5,6%).

Page 14: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

413

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Dari penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II didapat bahwa nilai rata-rata motorik halus anak mengalami peningkatan sebesar 38,42. Penggunaan kegiatan menggambar dan mewarnai memperlihatkan bahwa lebih efektif di-gunakan dalam meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun.

Dengan demikian pertanyaan pene-litian dapat terjawab bahwa kegiatan menggambar dan mewarnai merupakan salah satu upaya yang dapat meningkat-kan motorik halus.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.a. Kegiatan menggambar dan me-warnai pada pembelajaran dapat meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim Medan.

b. Peningkatan motorik halus anak pada siklus I diperoleh motorik halus anak masih rendah. Dari 18 anak, semuanya (100%) memiliki motorik halus pada kriteria cukup baik. Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 48,62. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum ter-capai karena kemampuan klasikal anak masih pada kriteria cukup baik.

c. Pada siklus II terjadi perkem-bangan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%). Nilai rata-rata mo-torik halus anak yaitu 87,04. Pada siklus ini kemampuan kla-sikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 94,4%.

Saran

Dari kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya meningkatkan motorik halus anak diharapkan guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai.

2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan

inovatif dalam pembelajaran se-hingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran.

3. Kepada peneliti yang akan me-lakukan penelitian sejenis di-harapkan mampu mempersiapkan penelitian dengan matang se-hingga hasil penelitian yang di-dapatkan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.

Bandung: Yrama Widya. Bimba. 2013. Manfaat Mewarnai Dan

Menggambar Bagi Anak. (Online diunduh 16 Oktober 2013).

Depdiknas. 2008. Pedoman Pembe-

lajaran Bidang Pengembangan Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:Depdiknas

Dewi, R. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.

Medan. PPs Unimed. Fariz. 2014. 9 Manfaat Belajar Meng-

gambar & Mewarnai Bagi Anak. (Online diunduh 18 Oktober 2013)

Hurlock, E. B. 1978. Perkembangan Anak

Jilid I. Jakarta: Erlangga Jauhari. 2010. Pembelajaran Meng-

gambar Untuk Anak. (Online diunduh 18 Oktober 2013)

Kamtini dan Wardi, H. 2005. Bermain

Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak kanak. Jakarta: Depdiknas.

Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58

tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.

Noorlaila, I. 2010. Panduan Lengkap

Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di

Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Saputra. Y. M dan Rudyanto. 2005.

Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Page 15: PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI …penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/YENI.pdf · kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran ... Menyusun Rencana Pembelajaran dalam

414

Yenni Hartati : Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan ........................................

Sujiono Y. N dan Sujiono B. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecer-dasan Jamak. Jakarta: PT Indeks

Tarigan, I. 2011. Meningkatkan Keteram-

pilan Melipat dengan Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SDN 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP. UNIMED.