peningkatan pembangunan guna mengatasi disparitas akses pelayanan kesehatan dan kb
DESCRIPTION
Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan KB. Abdul Razak Thaha Universitas Hasanuddin , Makassar. Rapat Koordinasi Nasional Penguatan Sistem Kesehatan , Kependudukan dan Keuarga Berencana Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahterann Rakyat - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses
Pelayanan Kesehatan dan KB
Rapat Koordinasi Nasional Penguatan SistemKesehatan, Kependudukan dan Keuarga Berencana
Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahterann RakyatHotel Sahid Jakarta 29-31 Maret 2010
Abdul Razak ThahaUniversitas Hasanuddin, Makassar
GOAL 1• Target 2: Menurunkan prevalensi kekurangan gizi pada balita • Status : Tercapai
GOAL 4• Target 5: Menurunkan angka kematian anak • Status : On track
GOAL 5• Target 6: Meningkatkan kesehatan ibu • Status : Off track
GOAL 6Target 7: Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada tahun 2015. Target 8: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus malaria dan penyakit lainnya (TB) tahun 2015Status : On track
GOAL 7Target 10: Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.Status : On track
CAPAIAN TUJUAN MDGs
2Sumber_BAPPENAS_FEB 2010
KONDISI OBYEKTIF
DISPARITAS
DISPARITASCAPAIAN PROGRAM
Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (2007)
Provinsi dengan prevalensi kekurangan gizi terendah 11,4% (Bali) dan tertinggi 33,6 % (NTT)
Provinsi dengan prevalensi kekurangan gizi > 25% : Maluku (27,8%), Sulteng (27,6%), Kalsel (26,6%), NAD (26,5%), NTT 33,6%
Terjadinya disparitas prevalensi kekurangan gizi antarwilayah, antarkota-desa dan antartingkat sosial ekonomi.
5Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
Prevalensi Anak Pendek menurut Kabupaten/Kota
<15.0%
15.0-29.9%
30.0-39.9%40%+
t.a.d
7
DATA SUSENAS 2007 mengindikasikan bahwa - 58,5% penduduk mengkonsumsi < 2000 kkal- 26,1% penduduk mengkonsumsi < 1700 kkal- 3,9% penduduk mengkonsumsi < 1.400 kkal per hari
Rata-rata Konsumsi Energi RT menurut Kelompok Pendapatan di Indonesia (2007)
I II III IV V VI VII VIII1,0001,2001,4001,6001,8002,0002,2002,4002,6002,8003,000
1,3891,632
1,817
2,160
2,484
2,720 2,839 2,853
1,260
1,4391,610
1,7912,026
2,2342,389
2,538
1,375
1,6061,751
2,001
2,2092,348
2,4582,569
Rural Urban Indonesia
kcal
/cap
ita/d
ay
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
Angka Kematian Anak Menurut kondisi sosial-ekonomi dan provinsi
Desa (60); Kota : (38)
Q1 (77), Q5 (32)8
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
Angka Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) menurut Provinsi Tahun
2007
Sumber: Riskesdas, 2007 9
10
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bervariasi antar propinsi. Provinsi dengan cakupan pertolongan persalinan di bawah angka rata-rata nasional, meliputi : Jambi, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTT.
Sumber : Riskesdas 2007
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2007
Per Provinsi
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
11
Sekitar 40% berasal dari ibu dengan tidak berpendidikan dan 77 persen berasal dari ibu dengan pendapatan yang rendah tidak mendapatkan postnatal care
Pelayanan Kontrasepsi
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
12
Besarnya kasus berbeda antar provinsi. Dari jumlah kumulatif kasus HIV hingga akhir tahun 2008 sebesar 6.015 kasus, jumlah kasus HIV tertinggi dilaporkan dari Provinsi Papua Barat (26,14 kasus) dan Papua (18,41 kasus)
Grafik Jumlah Kasus HIV per Provinsi Tahun 2008
(Sumber : Depkes 2008).
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
13
Grafik Jumlah Kasus AIDS per Provinsi Tahun 2008
Besarnya kasus berbeda antar provinsi. Jika dilihat dari data kasus AIDS hingga akhir tahun 2008 yakni sebesar 16.110 kasus, jumlah kasus AIDS tertinggi dilaporkan oleh Provinsi Jawa Barat (2.888 kasus), DKI Jakarta (2.781 kasus), Jawa Timur (2.591 kasus) dan Papua (2.382 kasus).
(Sumber : Depkes 2008).
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
14
Disparitas akses penduduk terhadap air bersih per provinsi tahun 2007
Sumber: Susenas, 2007Pada tahun 2007 sebanyak 22 provinsi memiliki angka persentase akses air bersih dibawah angka persentase nasional, yaitu Kalimantan Barat (18,12%), Bengkulu (29,82%), Papua (32,2%), Kalimantan Tengah (32,39%), Riau (35,06%), Aceh (36,8%), Maluku Utara (39,96%), Sulawesi Tengah (41,19%), Lampung (41,49%), Seulawesi Barat (41,7%), Jambi (43,04%), NTT (43,41%), Gorontalo (43,99%), Papua Barat (45,97%), Banten (46,15%), Jawa Barat (46,30%), Sumatera Selatan (46,93%), Bangka Belitung (49,06%), Sumatera Barat (49,44%), Sumatera Utara (50,9%), NTB (51,13%) dan Sulawesi Selatan (51,37%) (Susenas, 2007).
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
15
Disparitas akses penduduk terhadap sanitasi dasar yang layak per provinsi tahun 2007
Akses penduduk terhadap sanitasi dasar di DKI Jakarta mencapai 64,1 persen sedangkan di Papua Barat baru mencapai 17,9 persen. Pada tahun 2007 sebanyak 20 provinsi memiliki angka persentase akses sanitasi dasar yang layak dibawah angka persentase nasional (43%), yaitu NTT (19,98%), Kalimantan Tengah (23,75%), Kalimantan Selatan (32,26%), Papua (32,35%), Sulawesi Barat (32,26%), Bengkulu (34,34%), Kalimantan Barat (35,01%), Lampung (36,54%), Papua Barat (37,90%), Aceh (38,12%), Jambi (38,12%), Sumatera Barat (39,11%), Sulawesi Tengah (39,94%), NTB (41,52%), Gorontalo (41,62%), Sulawesi Tenggara (41,69%), Maluku (41,94%), Sumatera Selatan (43,15%), Jawa Timur (46,49%), dan Riau (47,23%)
Sumber: Susenas, 2007
Sumber: BAPPENAS_FEB 2010
Persen Penduduk Miskin, 2007
DKI Jakarta
Kalimantan Selatan
BantenJambi
Sulawesi Utara
Jawa Barat
Kalimantan Barat
Maluku Utara
Sumatra Utara
Sumatra Selatan
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
BengkuluNAD
MalukuPapua
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
6.5
39.4
18.4
BPS: Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2007
DISPARITASSARANA-PRASARANA
DAN SDM
Rasio Rumah Sakit Per 100.000 Penduduk Menurut Provinsi
Balitbang Kemenkes RI 2009
Rasio Puskesmas Per 30000 Penduduk Menurut Provinsi
Balitbang Kemenkes RI 2009
Desa per Pustu Menurut Provinsi, 2008
Balitbang Kemenkes RI 2009
Desa Yang Tidak Mempunyai Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi
Balitbang Kemenkes RI 2009
Keberadaan Posyandu di Desa menurut Provinsi, 2008
Balitbang Kemenkes RI 2009
Jumlah Desa/Kelurahan di Wilayah Kabupaten menurut Tidak Ada Posyandu di masing-masing Provinsi
0 0 0 0 0.1
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.7
0.8
1.1
1.2
1.3
1.4
1.6
1.7
1.9
1.9 2.5 3 3.9 5.2 6.2 7.4
7.6
7.7 10
.310
.711
.825
.835
55.1
0
10
20
30
40
50
60
Bal
i
DI Y
ogya
kart
a
DK
I Jak
arta
Jaw
a Te
ngah
Jaw
a B
arat
Jaw
a Ti
mur
Ban
ten
Ban
gka
Bel
itung
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Nus
a Te
ngga
r Tim
ur
Lam
pung
Kal
iman
tan
Sela
tan
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Uta
ra
Ria
u
Sum
ater
a Se
lata
n
Kep
ulau
an R
iau
Sum
ater
a B
arat
Ben
gkul
u
Gor
onta
lo
Sula
wes
i Ten
gah
Jam
bi
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Sula
wes
i Bar
at
Mal
uku
Uta
ra
Kal
iman
tan
Bar
at
Indo
nesi
a
Mal
uku
Kal
iman
tang
Ten
gah
Sum
ater
a U
tara
Kal
iman
tan
Tim
ur
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Papu
a B
arat
Papu
a
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Bidan di Desa menurut Wilayah Kabupaten di masing-masing Provinsi
04.
8 9 9.2 12
.113
16.9
17.3 20
.621
.4 25.4 26.9
27.4
27.6
28.5
29.4
30.6
31.9
33 34.6
35.6 38
.145
.2 46.8 48.5
48.8
49.6
50.6 52
.960
.361
.162
.1 67.1 68.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
DK
I Jak
arta
Sum
ater
a B
arat
Jaw
a B
arat
Jaw
a Ti
mur
Jaw
a Te
ngah
Bal
i
Ban
gka
Bel
itung
DI Y
ogya
kart
a
Ban
ten
Sum
ater
a Se
lata
n
Jam
bi
Ria
u
Lam
pung
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Ben
gkul
u
Sum
ater
a U
tara
Indo
nesi
a
Sula
wes
i Sel
atan
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Sula
wes
i Ten
gah
Kal
iman
tan
Sela
tan
Kep
ulau
an R
iau
Mal
uku
Kal
iman
tan
Teng
ah
Sula
wes
i Uta
ra
Kal
iman
tan
Bar
at
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Sula
wes
i Bar
at
Gor
onta
lo
Mal
uku
Uta
ra
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Kal
iman
tan
Tim
ur
Papu
a B
arat
Papu
a
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Bidan di Desa menurut Wilayah Kota di masing-masing Provinsi
2.3 4.
4 4.7 7.
17.
3 7.7 9.
49.
6 11.3
11.8
12.2
12.4
13.3
13.6 14
.915
.115
.916
.716
.917
.7 20.4
20.4 23
.324
.225
.225
.5 26.7
27.4 28
.6 30.6
3142
.253
.8
0
10
20
30
40
50
60
Bal
i
Ria
u
Sula
wes
i Ten
gah
Kal
iman
tan
Sela
tan
Kep
ulau
an R
iau
DK
I Jak
arta
Sum
ater
a U
tara
Kal
iman
tan
Tim
ur
Jam
bi
Jaw
a B
arat
Ban
ten
Sum
ater
a Se
lata
n
Lam
pung
Papu
a B
arat
Ben
gkul
u
Sum
ater
a B
arat
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Jaw
a Ti
mur
Indo
nesi
a
Mal
uku
Gor
onta
lo
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Sula
wes
i Uta
ra
Jaw
a Te
ngah
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Teng
ah
Mal
uku
Uta
ra
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Ban
gka
Bel
itung
Sula
wes
i Sel
atan
DI Y
ogya
kart
a
Papu
a
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Tenaga Kesehatan Lainnya di Desa menurut Wilayah Kabupaten di masing-masing Provinsi
16.7
27.2 30
.4 35.1 37
.338
40.6
48.2
48.4
49 49.1
50.2
50.4
50.6
51.5 53
.854
.354
.754
.855 56
.556
.957
.9 60.5
61.6 65
.265
.466
.266
.566
.767
.167
.468
.876
.9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
DK
I Jak
arta
DI Y
ogya
kart
a
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Bal
i
Kep
ulau
an R
iau
Jaw
a B
arat
Ban
gka
Bel
itung
Mal
uku
Jaw
a Ti
mur
Sum
ater
a B
arat
Ria
u
Jaw
a Te
ngah
Kal
iman
tan
Teng
ah
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Tim
ur
Ban
ten
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Uta
ra
Lam
pung
Sula
wes
i Sel
atan
Indo
nesi
a
Jam
bi
Gor
onta
lo
Sula
wes
i Ten
gah
Sum
ater
a Se
lata
n
Kal
iman
tan
Sela
tan
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Papu
a B
arat
Sum
ater
a U
tara
Ben
gkul
u
Papu
a
Mal
uku
Uta
ra
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Tenaga Kesehatan Lainnya di Desa menurut Wilayah Kota di masing-masing Provinsi
4.5
22.9 25 25
.6 27.9
29.1 31
.3 34.2
34.7 39
41.9
43.4
43.8
45.1
45.5
46.6
46.7
47.8
48.3
49.7
51.3
52.2
53.2
54.1
55.5
55.9 59
.8 63.6 65.3
66.7
67.3 73
.6 77.6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Papu
a B
arat
Kal
iman
tan
Sela
tan
Ban
gka
Bel
itung
Papu
a
Sula
wes
i Ten
gah
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Tim
ur
Mal
uku
Gor
onta
lo
Sula
wes
i Uta
ra
Bal
i
Jaw
a Ti
mur
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Kep
ulau
an R
iau
Sula
wes
i Sel
atan
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Kal
iman
tan
Teng
ah
Ria
u
Lam
pung
Jaw
a B
arat
Indo
nesi
a
Sum
ater
a U
tara
Jam
bi
Mal
uku
Uta
ra
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Ban
ten
Sum
ater
a B
arat
Jaw
a Te
ngah
Sum
ater
a Se
lata
n
DI Y
ogya
kart
a
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
DK
I Jak
arta
Ben
gkul
u
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Salah Satu Tenaga Kesehatan di Desa menurut Wilayah Kabupaten di masing-masing Provinsi*)
01.
9 4.1
4.2
4.6 5.8 6.8
7.2
12.5
13 14.5
15.2
15.4
15.6 20 20
.2 21.4
22.4
22.9 24
.224
.4 27.9
27.9
28.3
28.5 30
.1 33.4
33.6 37
.642
.4 44.1
44.4
52.3
53.1
0
10
20
30
40
50
60
DK
I Jak
arta
Sum
ater
a B
arat
Jaw
a Ti
mur
Jaw
a B
arat
DI Y
ogya
kart
a
Bal
i
Ban
gka
Bel
itung
Jaw
a Te
ngah
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Ban
ten
Ria
u
Kep
ulau
an R
iau
Jam
bi
Sum
ater
a Se
lata
n
Sula
wes
i Sel
atan
Lam
pung
Indo
nesi
a
Ben
gkul
u
Sula
wes
i Ten
gah
Sum
ater
a U
tara
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Kal
iman
tan
Sela
tan
Mal
uku
Sula
wes
i Uta
ra
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Teng
ah
Sula
wes
i Bar
at
Gor
onta
lo
Kal
iman
tan
Tim
ur
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Mal
uku
Uta
ra
Papu
a B
arat
Papu
a
*) Salah satu tenaga kesehatan: dokter atau dokter gigi atau bidan atau Nakes lainnya
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Salah Satu Tenaga Kesehatan di Desa menurut Wilayah Kota di masing-masing Provinsi*)
0 0 0 0 0.4 0.9 1.1 1.4 2.
42.
4 2.7 3.1 4.
1 4.5 5 5.
25.
25.
3 5.6
5.6
5.6 6.
5 7 7.5
10.1
10.2
10.3 11
.9 12.4 13
16.4
16.6
20
0
5
10
15
20
25
Ria
u
DI Y
ogya
kart
a
Bal
i
Sula
wes
i Ten
gah
DK
I Jak
arta
Kal
iman
tan
Tim
ur
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Kal
iman
tan
Sela
tan
Kep
ulau
an R
iau
Jaw
a B
arat
Sula
wes
i Uta
ra
Sum
ater
a U
tara
Gor
onta
lo
Papu
a B
arat
Jaw
a Ti
mur
Sum
ater
a Se
lata
n
Sula
wes
i Sel
atan
Jaw
a Te
ngah
Sum
ater
a B
arat
Ban
gka
Bel
itung
Indo
nesi
a
Jam
bi
Ban
ten
Lam
pung
Mal
uku
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Papu
a
Ben
gkul
u
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Mal
uku
Uta
ra
Kal
iman
tan
Bar
at
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Kal
iman
tan
Teng
ah
*) Salah satu tenaga kesehatan: dokter atau dokter gigi atau bidan atau Nakes lainnya
Balitbang Kemmenkes RI 2009
Daerah Bermasalah Kesehatan
• Berdasarkan Data Riskesdas dikembangakn IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)
• Diperoleh 119 kabupaten dan kota yang dikategorikan ke dalam Daerah Bermasalah Kesehatan yang terdiri dari:– 98 kabupaten– 19 kota
Balitbang Kemenkes RI 2009
Indikator yang masukVariabel Bobot
Prev. balita gizi buruk dan kurang 5Prev. balita sangat pendek & pendek 5Prev. balita sangat kurus dan kurus 5Prevalensi balita gemuk 4Prevalensi diare 4Prevalensi pnemonia 4Prevalensi hipertensi 4Prevalensi gangguan mental 3Prevalensi asma 3Prevalensi penyakit gigi dan mulut 3
Indikator yang masukVariabel Bobot
Proporsi perilaku cuci tangan 4Proporsi merokok tiap hari 3Akses air bersih 5Akses sanitasi 5Cakupan persalinan oleh nakes 5Cakupan pemeriksaan neonatal-1 5Cakupan imunisasi lengkap 5Cakupan penimbangan balita 5Ratio Dokter 5Ratio Bidan 5
Peringkat 20 besar teratasPeringkat IPKM Kabupaten/Kota
1 0,594 Gianyar 2 0,587 Kota Salatiga 3 0,580 Bantul 4 0,577 Kota Madiun 5 0,575 Sukoharjo 6 0,573 Kota Yogyakarta 7 0,571 Kota Magelang 8 0,562 Kota Metro 9 0,561 Balikpapan 10 0,561 Tabanan
Balitbang Kemenkes RI 2009
Peringkat 20 besar teratasPeringkat IPKM Kabupaten/Kota
11 0,556 Kuningan 12 0,554 Sleman 13 0,554 Badung 14 0,553 Kota Batu 15 0,550 Kota Jambi 16 0,549 Tulungagung 17 0,549 Kota Blitar 18 0,546 Bontang 19 0,545 Wonogiri 20 0,542 Kota Mojokerto
Balitbang Kemenkes RI 2009
Peringkat 20 besar terbawahPeringkat IPKM Kabupaten/Kota
421 0,283 Sumba Timur 422 0,282 Murung Raya 423 0,280 Indragiri Hilir 424 0,277 Waropen 425 0,274 Manggarai Barat 426 0,273 Sampang 427 0,265 Nias 428 0,248 Jayawijaya 429 0,247 Tolikara 430 0,244 Mappi
Balitbang Kemenkes RI 2009
Peringkat 20 besar terbawah
Peringkat IPKM Kabupaten/Kota431 0,239 Manggarai 432 0,223 Puncak Jaya 433 0,222 Nias Selatan 434 0,216 Paniai 435 0,215 Seram Bagian Timur 436 0,212 Mamasa 437 0,208 Asmat 438 0,202 Gayo Luwes 439 0,197 Yahukimo 440 0,191 Pegunungan Bintang
Balitbang Kemenkes RI 2009
Perbandingan Manggarai - Gianyar
Indikator Manggarai GianyarLinakes 17,4 99,3Pemeriks. neonatal 34,9 53,0Imunisasi lengkap 23,3 77,2Penimbangan balita 39,7 94,3Balita gizi kurang/buruk 37,2 6,8Balita kurus 33,3 7,8Balita pendek 38,3 25,8Akses air 27,7 93,3Akses sanitasi 5,5 65,0
Balitbang Kemenkes RI 2009
Perbandingan Manggarai - Gianyar
Indikator Manggarai GianyarKesehatan mental 32,3 5,8Hipertensi 33,1 28,2Diare 19,9 7,0Pnemonia 9,1 0,7Asma 9,2 4,3Merokok 37,9 24,8Cuci tangan 22,9 24,2Karies gigi 68,4 69,4Ratio dokter 4,1 0,4Ratio bidan 0,9 0,4
Balitbang Kemenkes RI 2009
Presentase Daerah Bermasalah Kesehatan menurut Wilayah Kabupaten/Kota di masing-masing Provinsi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07.
1 8.7
9.1 11
.111
.5 13.2
14.3 16
.7 20 21.4 24
.725
28.6
4050
55.6 60 60
66.7 69
.6 71.4 75
77.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Sum
ater
a B
arat
Ria
u
Jam
bi
Ban
gka
Bel
itung
Kep
ulau
an R
iau
DI Y
ogya
kart
a
Ban
ten
Bal
i
Kal
iman
tan
Teng
ah
Kal
iman
tan
Sela
tan
Sula
wes
i Uta
ra
Kal
iman
tan
Bar
at
Sula
wes
i Sel
atan
Lam
pung
Ben
gkul
u
Jaw
a B
arat
Jaw
a Ti
mur
Jaw
a Te
ngah
DK
I Jak
arta
Sum
ater
a Se
lata
n
Kal
iman
tan
Tim
ur
Indo
nesi
a
Mal
uku
Uta
ra
Sum
ater
a U
tara
Sula
wes
i Bar
at
Mal
uku
Papu
a B
arat
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Sula
wes
i Ten
gah
Gor
onta
lo
Nan
ggro
e A
ceh
Dar
ussa
lam
Papu
a
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Balitbang Kemenkes RI 2009
PenanggulanganDaerah Bermasalah Kesehatan
(PDBK)
Masalah yang Menghadang • Sumber daya material: Sarana-prasarana,
SDM dan biaya opersional jelas penting tetapi bukan satu-satunya faktor penyebab;
• Faktor sumber daya non-material memiliki peranan yang tidak kurang penting:
• Bagaimana mendistribusikan sumber daya material secara merata dan berkeadilan?
Pentingnya Sumber Non-material
• Ancaman utama terhadap perkembangan persamaan hak – yang berkaitan dengan kemiskinan (disparitas) – erat hubungannya dengan the unequal distribution of “spiritual (non-material) resources.”
Robert W. Fogel, Nobel Laureate Economist, in his Presidential Address to American Economic Association, January, 1999
Contoh Kasus NTT12 kabupaten termasuk DBK
• Sumba Barat• Sumba Timur• Kupang• Timor TS• Timor TU• Belu
• Alor• Lembata• Ende• Manggarai• Rote Ndao• Manggarai B
Balitbang Kemenkes RI 2009
Desa Yang Tidak Mempunyai Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten/Kotadi Provinsi Nusa Tenggara Timur
22.6
4
11.5
4
15.4 17
.08
8.09
11.5
4
34.2
9
22.4
8
26.9
9
3.13
25.3
5
9.57
26.4
3
1.25
37.1
9
16.2
8
15.6
3
9.68
26.3
2
4.08
18.1
9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sum
ba B
arat
Sum
ba T
imur
Kup
ang
Tiom
r tgh
-Sel
Tim
or T
gh-U
tara
Bel
u
Alo
r
Lem
bata
Flor
es T
imur
Sikk
a
Ende
Nga
da
Man
ggar
ai
Rot
e N
dao
Man
ngar
ai B
arat
Sum
ba T
gh
Sum
ba B
ar-D
aya
Nag
ekeo
Man
ggar
ai T
imur
Kup
ang
NTT
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Bidan di Desa menurut Wilayah Kabupaten-Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
20.8
36.5
43.3
32.5
19.1
19.7
52.6
38 38.1
9.4
50.7
10.6
38.6
10
41.3
32.6 34
.4
23.7
37.7
20.4
32.8
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
Sum
ba B
arat
Sum
ba T
imur
Kup
ang
Tiom
r tgh
-Sel
Tim
or T
gh-U
tara
Bel
u
Alo
r
Lem
bata
Flor
es T
imur
Sikk
a
Ende
Nga
da
Man
ggar
ai
Rot
e N
dao
Man
ngar
ai B
arat
Sum
ba T
gh
Sum
ba B
ar-D
aya
Nag
ekeo
Man
ggar
ai T
imur
Kup
ang
NTT
Balitbang Kemenkes RI 2009
Ketidakberadaan Tenaga Kesehatan di Desa menurut Wilayah Kabupaten-Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
9.4
24.4
35
25.8
13.3
13.3
46.9
33.3
27.9
3.1
38.5
6.4
27.9
5
30.6
18.6
24
12.9
19.3
10.2
24.2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Sum
ba B
arat
Sum
ba T
imur
Kup
ang
Tiom
r tgh
-Sel
Tim
or T
gh-U
tara
Bel
u
Alo
r
Lem
bata
Flor
es T
imur
Sikk
a
Ende
Nga
da
Man
ggar
ai
Rot
e N
dao
Man
ngar
ai B
arat
Sum
ba T
gh
Sum
ba B
ar-D
aya
Nag
ekeo
Man
ggar
ai T
imur
Kup
ang
NTT
Balitbang Kemmenkes RI 2009
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
Gross National Income per capita
Und
erw
eigh
t chi
ldre
n (in
%)
1974-79
1992-1998-
2005-
1987
1992
1998 2002
1975
19891996
1992-
1994
1999
2003
20042000
1989-
1982-
IndiaBangladesh
Vietnam
BrazilChina
Thailand
1983
19871993
1995
Trends in Child Underweight Prevalence and Gross National Income per Capita
Doris Wiesmann, IFPRI, 2007
05
10152025303540
1989 1995 1998 1999 2000 2002 2003 2005 2006 2007-101030507090110130150
Status Gizi GNI Anggaran Gizi
38%
24,6%28%
$570 $570
$1280
71.4M
175M
582M
667M
Status Gizi, GNI per kapita dan Dana Gizi APBN
Universitas Hasanuddin
PDBK Features Lokasi
DaerahTertinggal
DaerahMaju
Pusat Kegiatan Ekonomi Produktif
MigrasiPenduduk Terpencil
Terluar
PascaKonflik
KepulauanPascaBencana
Perbatasan
DaerahTransisi
ArusInvestasi
Sumber: Ijanto S 2009
PDBK Features Jaminan Ketersediaan Sumber Daya Kes.
DaerahTransisi
DaerahTertinggal
Terpencil
KepulauanPascaBencana
Perbatasan
Penguatan RS Dekat Lokasi Rawan Bencana
Jaminan Ketersediaan Perbekalan Kesehatan
Dukungan Legal PDBK
1 3
4
5
6
2 Jaminan Ketersediaan Nakes Strategis
Jaminan Ketersediaan BOK
Jaminan Ketersediaan Sarprasar
DaerahMaju
DaerahTransisi
Terluar
PascaKonflik
Sumber: Ijanto S 2009
Identifikasi DBK• IPKM < 0.337• 10 kab/kota terburuk
indikator tunggal • Masuk kategori DTPK
Tim PDBK• Tetapkan Tim PDBK pada tingkat pusat• Rumusan Pra-model intervensi spesifik
untuk kab/kota terpilih
Pemangku Kepentingan
• DPRD Provinsi setempat Perda PDBK?• Pemprov setempat DAK, TP untuk PDBK• DPRD Kab/Kota setempat Perda PDBK?• Pemkab/Kota DAK, TP, Bansos untuk
PDBK
Pemangku Kepentingan
• Kem-Keu Kapasitas Fiskal • Kem-Dagri Indeks Pembangunan
Manusia• Kem-PU Air Bersih dan Sanitasi,
Lingkungan• Kem-Diknas PAUD, WAJAR 9 Tahun• Kem-Tan Ketersediaan bahan pangan
Pemangku Kepentingan
• Kem-Dag Ketersediaan garam yodium, mikro nutrien
• Kem-Sos Daerah Terkena Dampak Bencana
• Kemneg-PDT Daerah Tertinggal• Kemneg-Pemberdayaan Wanita/Hak Anak
Advokasi
Pemangku Kepentingan
• Kem-ESDM Ketersediaan bahan bakar• Kementerian/Lembaga Negara terkait
lainnya Advokasi• Donor agencies grant • LSM Humanitarian• Swasta CSR
Analisis Masalah
• Penyebab langsung: – peny menular– tidak menular
Pemberian pelayanan kesehatan
Analisis Masalah
• Penyebab tidak langsung: – Kekurangan gizi remaja, bumil, baduta– Air bersih, sanitasi, PHBS– Jender, KIA, KB– Ketersediaan Bahan Bakar
Kemitraan
Analisis Masalah
• Penyebab tmendasar: – Kapasitas Fiskal– Tingkat Kemiskinan– Tingkat Pendidikan– Ketertinggalan (DTPK)
Advokasi
Bagaimana Menjamin Komitmen?
• Besaran DAK ditentukan oleh tingkat komitmen pemda mengatasi masalah kesehatan;
• 50% dialokasikan berdasarkan besar, berat dan luasnya masalah kesehatan;
• 50% dialokasikan berdasarkan tingkat komitmen Pemda kontrak kerja
Terima kasih