peningkatan prestasi belajar mata pelajaran fiqih...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH
MATERI QURBAN DAN AQIQAH
DENGAN METODE THINK WRITE AND TALK
PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS
KECAMATAN KALIWUNGU
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
SAYYID MUHAMMAD RIDLO
NIM: 111-13-280
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Keluargaku tercinta, yang tanpa mereka penulis bukanlah apa-apa. Kepada
orang tuaku, Bapak Mufid, Ibu Umiyatun, kedua kakakku Rizki dan Umi,
serta kedua adikku Faqih dan Anti.
2. Teman-teman se-angkatan, yaitu PAI 2013 yang senantiasa menghiasi
rutinitas di kampus menjadi menyenangkan, terutama kepada sahabat-
sahabatku Yudha, Nduk Bebel, Nduk Zizi, dan Nduk Nanaj yang senantiasa
memberikan semangat kepadaku.
3. Seluruh keluarga besar padepokan Pencak Silat Trisaka Indonesia.
4. Segenap Guru serta Staff Karyawan MTs Al-Falah Jetis yang telah membantu
penulis selama melakukan penulisan
5. Seluruh warga Dusun Kiringan Lor, Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu,
Kabuaten Semarang dan seluruh teman-teman penulis selama KKN di sana,
Mas Arif, Mas Agus, Mbak Rika, Mbak Wahyu, Mbak Tari, Mbak Afid,
Mbak Rohmah, dan Mbak Dewi.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas
karuniaNya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Qurban dan
Aqiqah Dengan Metode Think Write and Talk Pada Siswa Kelas IX MTs Al-Falah
Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”
ini yang merupakan tugas dan syarat wajib yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar kesarjanaan Pendidikan IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat di jagat raya ini.
Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, yang dapat menjadi bekal hidup
manusia di dunia dan di akhirat kelak.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis
menyampaiakan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak DR. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Bapak Achmad Maimun, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan saran, bimbingan, dan arahan serta keikhlasan dan
viii
kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan pada penulisan skripsi ini
5. Segenap Dosen serta Staff Karyawan di lingkup jurusan PAI
6. Bapak Drs. Santoso M.Pd, selaku Kepala MTs AlFalah Jetis, yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan di sekolah
tersebut
7. Ibu Dra. Marfu‟ah selaku Guru mata pelajaran Fiqih yang menjadi
narasumber utama dan membantu penulis selama melakukan penulisan
8. Segenap Guru serta Staff Karyawan MTs Al-Falah Jetis yang telah
membantu penulis selama melakukan penulisan
9. Orang tua tercinta Bapak Mufid dan Ibu Umiyatun yang telah
mencurahkan kasih sayang, support, dan doa demi keberhasilan penulis
10. Adik-adik dan kakak-kakak tercinta Muhammad Faqqih Sholihuddin, Anti
Sayyida F, Ghulam Rizqi A, Umi Kholifah, yang selalu menghibur dan
memberikan semangat serta doa kepada penulis
11. Sahabatku-sahabatku, Yudha, Nanat, Bebel dan Zizi yang selalu
memberikan bantuan dan support kepada penulis
12. Niesaa Fadlillah Y, yang selalu memberikan bantuan dan support kepada
penulis
13. Sahabat seperjuangan PAI yang telah berjuang bersama
14. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia
ix
maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Salatiga, 26 Agustus 2017
Penulis
x
ABSTRAK
Ridlo, Sayyid Muhammad. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Fiqih Materi Qurban Dan Aqiqah Dengan Metode Think Write And
Talk Pada Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. IAIN
Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun M. Ag.
Kata Kunci: Prestasi belajar dan metode think write and talk
Penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih materi
qurban dan aqiqah dengan metode think write and talk pada siswa kelas IX
Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Semester Gasal
Tahun Ajaran 2017/2018. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian
ini adalah: apakah melalui metode think write and talk dapat meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran Fiqih materi qurban dan aqiqah pada siswa kelas
IX Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Semester Gasal
Tahun Ajaran 2017/2018?.
Peneliti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, tes, dan
dokumentasi. Untuk analisis data dengan menggunakan analisis data kuantitatif
dan kualitatif,
Temuan peneliti ini menunjukan bahwa metode sangat penting digunakan
dalam proses pembelajaran. Karena dengan metode, siswa dapat terbantu dalam
memahami materi pelajaran terutama pada pelajaran Fiqih materi qurban dan
aqiqah. Hasil penelitian menunjukan: hasil belajar siswa pada fase pra siklus yaitu
diperoleh data siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 6 siswa dari 20 siswa
atau 30% dan rata-rata nilai kelasnya 61,9. Kemudian pada siklus I yaitu siklus
yang mulai menggunakan metode think write and talk, siswa yang tuntas
sebanyak 14 dari 20 siswa atau 70% dengan rata-rata nilai siswa pada siklus ini
75,5. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil nilai siswa pada siklus ini naik 13,6
yang semula 61,9 menjadi 75,5. Walaupun pada siklus I terjadi peningkatan,
namun hasil tersebut belum mencapai ketuntasan 80% dari jumlah siswa.
Kemudian peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus ini, siswa
yang tuntas sebanyak 19 dari 20 siswa atau 95% dengan rata-rata nilai siswa 82,5.
Hal tersebut membuktikan hasil nilai siswa pada siklus ini naik 7 yang semula
75,5 menjadi 82,5. Karena pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai lebih
dari 80% dari jumlah siswa, maka peneliti menghentikan penelitian, karena hasil
penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh ketentuan
dalam PTK.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C.Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
F. Definisi Operasional ...................................................................... 6
1. Prestasi Belajar ................................................................... 6
2. Mata Pelajaran Fiqih .......................................................... 7
3. Qurban dan Aqiqah ............................................................ 8
4. Metode Think Write and Talk ............................................ 9
5. Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis ................................ 10
G. Metode Penelitian ........................................................................ 10
1. Rancangan Penelitian ....................................................... 10
2. Subjek Penelitian .............................................................. 11
3. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 11
4. Pelaksanaan dan Kolaborator ........................................... 11
H. Langkah-langkah penelitian..........................................................12
xii
1. Pra Siklus .......................................................................... 13
2. Siklus I .............................................................................. 13
3. Siklus II ............................................................................ 15
I. Instrument Penelitian .................................................................... 16
1. Tes .................................................................................... 16
2. Lembar Observasi ............................................................. 17
J. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 17
1. Metode Observasi ............................................................. 17
2.Wawancara ........................................................................ 18
3. Metode Dokumentasi........................................................ 18
K. Teknik Analisis Data ................................................................... 19
L. Sistematika Penulisan .................................................................. 20
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 22
A. Hakekat Prestasi Belajar .............................................................. 22
1. Pengertian Belajar ............................................................ 22
2. Pengertian Prestasi Belajar ............................................... 25
3. Ciri-ciri Belajar ................................................................ 26
4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 29
B. Pembelajaran Fikih ...................................................................... 32
C. Materi Qurban dan Aqiqah di MTs ............................................. 33
1. Qurban .............................................................................. 33
2. Aqiqah .............................................................................. 40
D. Konsep Pembelajaran Think Write and Talk ............................... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 45
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian .................. 45
1. Gambaran umum lokasi penelitian ................................... 45
2. Subyek penelitian ............................................................. 49
B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 51
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................ 51
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....................................... 54
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 57
A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 57
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus ................................................ 57
2. Deskripsi Hasil Siklus I .................................................... 59
3. Deskripsi Hasil Siklus II ................................................... 68
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 77
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................ 80
B. Saran ........................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 82
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Formasi MTs Al-Falah Jetis ......................................................... 49
Tabel 3.2 Jumlah Siswa MTs Al-Falah Jetis ................................................ 50
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis ...................... 51
Tabel 4.1 Hasil Nilai Postes Pra Siklus ........................................................ 59
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus I .................................... 63
Tabel 4.3 Tabel Observasi Siswa Siklus I .................................................... 64
Tabel 4.4 Tabel Observasi Guru Siklus I ..................................................... 66
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus II ................................... 69
Tabel 4.6 Tabel Observasi Siswa Siklus II .................................................. 70
Tabel 4.7 Tabel Observasi Guru Siklus II .................................................... 72
Tabel 4.8 Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II ................................................................................. 73
xv
DAFTAR GAMBAR
Grafik 4.1 Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II .................................................................................... 75
Grafik 4.2 Nilai Prestasi Belajar .................................................................. 76
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Pra Siklus
Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 5 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I dan Siklus II
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Pra Siklus, Suklus I, Siklus II
Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Siklus I
Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Siklus II
Lampiran 12 Dokumentasi
Lampiran 13 Suarat tugas pembimbing
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 16 Daftar SKK
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Menuntut
ilmu dapat dilakukan di lembaga pendidikan formal ataupun nonformal.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwa, Pendidikan formal
adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. (PP RI. 2009: 2).
Proses pendidikan di lembaga formal seperti halnya di Madrasah
Tsanawiyah harus dilakukan sebaik mungkin oleh semua komponen terutama
adalah guru. Berhasil atau tidaknya proses pendidikan ditentukan oleh
peranan guru. Guru yang dapat mengendalikan situasi kelas cenderung
memiliki keberhasilan yang lebih dibanding dengan guru yang asal masuk
kelas hanya sekedar memenuhi kewajiban. Guru yang dipandang berhasil
adalah yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu
membawa siswa mecapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan. Efisien adalah aktifitas pembelajaran yang berlangsung
menggunakan waktu dan sumber daya yang relatif sedikit. (Pribadi. 2009: 19)
Lebih lanjut Benny Pribadi menjelaskan bahwa pembelajaran perlu
2
diciptakan menjadi peristiwa yang menarik agar mampu meningkatkan minat
dan motivasi belajar siswa.
Dalam proses pembelajaran guru sebagai pendidik tidak
mendominasi pembelajaran, akan tetapi membantu siswa menciptakan
suasana yang kondusif serta meberikan bimbingan dan motivasi agar siswa
dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar.
Diharapkan potensi siswa dapat sedikit demi sedikit berkembang menjadi
komponen penalaran yang bermoral, manusia yang aktif dan kreatif yang
beriman. (Sardiman. 1986: 4).
Pembelajaran yang interaktif idealnya yaitu seperti apa yang telah di
paparkan di atas. Akan tetapi hal tersebut kerap kali tidak diwujudkan dalam
pembelajaran di dalam kelas. Hal ini disebabkan hubungan pembelajaran
yang terjalin antara guru dan siswa dalam kelas belum maksimal. Seperti
halnya proses pembelajaran mata pelajaran Fikih di MTs Al-Falah Jetis
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, masih ditemui gejala
rendahnya minat siswa sehingga prestasi belajar mata pelajaran Fikih juga
masih rendah. Hal ini disebutkan siswa sendiri bahwa mata pelajaran Fikih
merupakan mata pelajaran yang relatif sulit, disamping itu siswa juga merasa
kesulitan memahami materi jika guru hanya menggunakan metode ceramah.
Prestasi belajar Fikih akan tercapai sesuai yang diharapkan apabila
ada kesesuaian metode belajar dan dalam proses pembelajarannya terjadi
interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya sehingga tercipta suatu
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Banyak faktor yang
3
mempengaruhi pembelajaran. baik faktor internal dan eksternal yang datang
dari lingkungan individu tersebut.
Penanganan secara serius agar terjadi peningkatan mutu pendidikan
dapat tercapai dan juga harapan akan terjadi peningkatan prestasi belajar
khususnya mata pelajaran Fikih dapat terwujud. Oleh karena itu,
diujicobakan penerapan metode belajar nantinya akan mengetahui dampak
bagi proses dan hasil pendidikan. Untuk memahami masalah ini perlu kiranya
pengkajian melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Khususnya
dengan menerapkan metode Think Write and Talk.
Mencermati permasalahan di atas, maka peneliti memandang perlu
untuk mengatasi hal tersebut melalui penelitian dengan judul :
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH
MATERI QURBAN DAN AQIQAH DENGAN METODE THINK WRITE
AND TALK PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS
KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018 “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka rumusan
masalah yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah:
“Apakah melalui metode Think Write and Talk dapat meningkatkan prestasi
belajar materi Qurban dan Aqiqah pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah
Al-Falah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018?”
4
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah paparkan di atas, maka tujuan dari
penilitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
pada materi Qurban dan Aqiqah pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah
Al-Falah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut Margono (2009: 67) Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin
atau paling tinggi tingkat. Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah metode Think Write and Talk dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran fiqih materi Qurban dan Aqiqah pada siswa kelas IX
MTs Al-Falah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Think Write and Talk dapat dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator dapat
dikatakan berhasil apabila prestasi belajar Fiqih materi qurban dan aqiqah
setelah menggunakan metode pembelajaran Think Write and Talk dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70, dan banyaknya
siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas minimal 80%. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata kelas tes formatif di tiap akhir siklus. Dan apabila
5
80% dari jumlah siswa sudah mencapai KKM maka penelitian ini akan
dihentikan.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dari penelitian ini, diharapkan menghasilkan sebuah informasi
pengetahuan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan menggunakan
metode belajar yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini terkhusus pada mata pelajaran Fiqih dalam
pendidikan madrasah tsanawiyah.
b. Sebagai bahan rujukan peneliti-peneliti lain di masa mendatang yang
ingin melakukan penelitian yang serupa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan semangat belajar serta aktif dalam mengikuti
pelajaran Fiqih.
2) Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih.
b. Bagi Guru
1) Dapat memperbaiki kinerja guru ketika menyampaikan materi ajar.
2) Dapat menciptakan inovasi baru dalam proses mengajar.
3) Dapat menjadikan masuakan terhadap rekan guru sehingga dapat
memotivasi meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran Fiqih.
c. Bagi Madrasah
6
Sebagai masukan serta sumbangan yang baik pada pada
madrasah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta
meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta
didik ke arah yang diharapkan.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan atas konsep
penelitian yang ada dalam judul penelitian (Wahidmurni. 2008:17). Definisi
operasional sangat berguna untuk memberikan pemahaman dan batasan
yang jelas agar penelitian ini tetap terfokus pada kajian yang diinginkan.
Adapun beberapa istilah yang perlu didefinisikan antara lain:
1. Prestasi Belajar
Setiap kegiatan yang dilakukan siswa sudah menghasilkan suatu
perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar yang diperoleh siswa diuukur berdasarkan
tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator
terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri siswa dapat dilihat melalui
nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester.
Pengertian lain dikemukakan oleh Moh. Surya (2004: 75) yang
menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan
tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap
setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(http://kbbi.web.id/prestasi) didefinisikan bahwa, Prestasi belajar adalah
7
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai yang diberikan oleh guru.
Selain itu, Muhibbin Syah (2004: 141), berpendapat bahwa Prestasi
belajar merupakan hasil dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses
belajar secara keseluruhan.
Sedangkan pengertian lain yang dikemukakan oleh Tohirin
(2005: 151) menjelaskan bahwa, belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku atau kecakapan manusia, jadi prestasi belajar adalah hasil
kecakapan yang dicapai peserta didik setelah melakukan aktivitas belajar.
Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
mencakup tiga aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik) seperti
perubahan keterampilan, perubahan pengetahuan, perubahan kecakapan
yang maksimal yang diraih peserta didik setelah proses pembelajaran
dilakukan yang tertuang dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru.
2. Mata Pelajaran Fiqih
Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah
satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang di arahkan untuk
menyiapkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok Hukum Islam
dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan
sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan Syariat Islam
secara sempurna.
Adapun materi pokok atau kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Qurban dan Aqiqah.
3. Qurban dan Aqiqah
8
Kata Qurban, menururut bahasa berarti, hampir atau dekat.
Sedangkan menurut istilah adalah menyembelih hewan tertentu pada hari
Nahr, tanggal 10 bulan Dzulhijjah, dan hari-hari Tasyriq (tanggal 11,12,
dan 13 bulan Dzulhijjah) dengan niat.
Apabila hewan yang disembelih diluar tanggal 10 sampai dengan
13 Dzulhijjah, walaupun maksudnya untuk mendekatkan diri pada Allah
Swt, tidak dapat dinamakan kurban. Demikian pula hal dengan hewan
tertentu yang disembelih pada tanggal tersebut, tetapi tujuannya bukan
untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, tidak dapat dinamakan qurban.
( Achmad Ma‟ruf Asrori dan Khoirul Faizin. 1998: 1)
Ubaid Ashmu‟i dan Zamakhsyari mengungkapkan, bahwa menurut
bahasa, aqiqah artinya rambut yang tumbuh diatas kepala bayi sejak lahir.
Imam Ahmad berpendapat, aqiqah berasal dari kata aqqa yang artinya
memotong atau membelah. Pendapat ini diperkuat oleh Abdul Barri.
Sedangkan menuruy Al-Khaththabi, aqiqah ialah nama kambing
yang disembelih untuk kepentingan bayi. Dinamakan demikian karena
kambing itu dipotong dan dibelah-belah. Ibnu Faris juga menyatakan
bahwa aqiqah ialah kambing yang disembelih dan rambut bayi yang di
cukur. (Achmad Ma‟ruf Asrori dkk. 1998: 49).
4. Metode Think Write and Talk
Metode Think Write and Talk dikenal juga dengan istilah berfikir
menulis dan berbicara. Dalam hal ini peserta didik menjadi lebih aktif
dalam proses pembelajaran dikarenakan peserta didik dituntut untuk
9
mampu memahami menuliskan serta membagikan hasil pemahamannya di
depan kelas. Pada metode ini terdapat beberapa istilah antara lain:
a. Think: kemampuan berpikir seseorang terhadap suatu permasalahan
atau menghasilkan suatu gagasan tertentu sebagai akibat dari suatu
rangsangan yang diberikan.
b. Write: kemampuan untuk dapat menuliskan dengan kata-kata atau
kombinasi dari huruf-huruf suatu pemikiran atau gagasan.
c. Talk: kemampuan untuk menyampaikan dengan lancar dalam
mengekspresikan pikiran-pikiran, ide-ide, atau pemecahan masalah
dalam bentuk kata-kata atau kalimat (Aqib, Zainal dkk. 2008:32).
Empat langkah penting dalam pembelajaran Think Write and Talk
menurut Aqib (2008:38-39):
a. Langkah 1: Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok
b. Langkah 2: Berpikir (Thinking). Siswa diberi kesempatan untuk
memikirkan materi yang telah di tentukan oleh guru.
c. Langkah 3: Menulis (Writing). Pada tahap ini siswa diminta untuk
menulis dengan bahasa dan pemikiran sendiri hasil dari belajar dan
diskusi kelompok yang diperoleh.
d. Langkah 4: Berdiskusi (Talking). Setelah di organisasikan dalam
kelompok, siswa diarahkan untuk terlibat secara aktif dalam berdiskusi
kelompok. Interaksi pada tahap ini diharapkan siswa dapat saling
berbagi pendapat dengan anggota masing-masing.
10
e. Hasil tulisan siswa ditunjukkan dihadapan kelompok lain sekaligus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi hasil kerja
kelompok lain.
5. Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis
Siswa kelas IX Mts Al-Falah Jetis yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah siswa yang pada semester ganjil tahun pelajaran
2017/2018 tercatat sebagai siswa di kelas IX MTs Al-Falah Jetis
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian
Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan penelitian yang bertujuan
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
pembelajaran di kelas, yaitu dengan cara melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai (Rochiati,
Wiriaatmaja. 2007:12). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 104)
penelitian tindakan kelas terdapat empat tahap utama kegiatan yaitu,
Perencanaan tindakan (planing), pelaksanaan tindakan (action),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria
keberhasilan).
2. Subjek Penelitian
11
Subjek yang di teliti oleh peneliti yaitu peserta didik kelas IX MTs
Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang tahun ajaran
2017/2018 yang berjumlah 20 orang peserta didik yang terdidri dari 11
laki-laki dan 9 perempuan.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTs Al-Falah
Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Sedangkan waktu
penelitian dilakukan pada bulan Agustus pada semester ganjil tahun ajaran
2017/2018.
4. Pelaksanaan dan Kolaborator
Penelitian ini dilaksanakan oleh Ibu Marfu‟ah selaku guru mata
pelajaran fiqih di MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan kolaboratornya adalah
Sayyid Muhammad Ridlo NIM 11113280.
H. Langkah-langkah penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode
pembelajaran yang sudah digunakan untuk menyampaikan materi Fiqih di
kelas. Data tersebut di amati melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus
tindakan.
Dalam pelaksanaannya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas.
Dalam hal ini pengampu mata pelajaran fiqih yaitu Ibu Marfu‟ah. Peneliti
sebagai kolaborator, sedangkan guru kelas bertindak sebagai pelaksana . Pada
12
pelaksanannya terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa
siklus.
Pelaksanaan penelitian ini menganut model yang dibuat oleh John
Elliot (Subyantoro, 2009:10) sebagaimana gambar di bawah ini:
Berdasarkan model yang dibuat oleh John Elliot diatas, penelitian
ini sudah dirancang dalam tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Dan setiap akhir pelaksanaan tindakan diberi post test untuk mengetahui
perkembangan kemampuan siswa.
1. Pra Siklus
Tahap pra siklus ini peneliti lakukan dengan cara melihat secara
langsung pembelajaran yang ada di kelas IX Mts Al-Falah Jetis
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Di akhir pembelajaran
peneliti memberikan tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa
terhadap materi yang sudah dipelajari.
13
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Perencanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode
Think Write and Talk yang akan diterapkan dalam pembelajaran
Fiqih. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan siswa
berada pada suasana penyadaran diri untuk termotivasi belajar
dengan menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
dan berada pada konsentrasi terhadap materi pembelajaran Fiqih
yang sedang di bahas.
2) Menentukan pokok bahasan yaitu Qurban dan Aqiqah membaca,
menulis, memahami serta menyampaikan materi Qurban dan
Aqiqah.
3) Menyusun RPP dengan pokok bahasan Qurban dan Aqiqah yang di
dalamnya kegiatan peserta didik, lembar observasi untuk guru
pengampu, dan lembar catatan selama aktivitas pembelajaran Fiqih
berlangsung.
4) Menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran dengan metode
Think Write and Talk, bertujuan agar siswa siap mengikuti proses
pembelajaran yang sesuai dengan indikator pencapaian dalam
pembelajaran tersebut
b. Pelaksanaan
Pada tahap tindakan ini pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunkan metode Think Write and Talk dengan materi pokok
Qurban dan Aqiqah sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
14
disususun dan direncanakan dengan guru kelas (Pelaksana). Inti
pelaksanaan tindakan yaitu guru memberikan apersepsi dan informasi
awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan
siswa secara singkat dan jelas.
1) Pengamatan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan observasi
pelaksanaan tindakan untuk mengetahui seberapa jauh efek
kemajuan tindakan pembelajaran dengan metode Think Write and
Talk. Pengamatan dilaksankan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan dengan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil dari
analisis data pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk
melaksanakan siklus berikutnya. Juga diperhatikan kendala yang
terjadi pada saat diterapkannya model pembelajaran tersebut.
2) Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisa hasil
observasi dan hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang
terjadi selama diterapkannya pembelajaran dengan metode Think
Write and Talk, apakah berhasil atau tidak tindakan yang diberikan.
Apabila pelaksanaan siklus I belum tuntas berdasrkan indikator
keberhasilan, maka akan dilaksanakan siklus berikutnya sampai
indikator keberhasilan tercapai.
15
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif masalah
berdasrkan refleksi siklus pertama.
2) Pengembangan skenario pembelajaran dengan metode Think
Write and Talk sebagai upaya peningkatan prestasi belajar Fiqih.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan II sebagai upaya penyempurnaan metode
Think Write and Talk berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
c. Pengamatan
Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui berapa jauh
kemajuan tindakan kedua dengan metode Think Write and Talk.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi
Hasil dari tahap observasi pada tindakan kedua meliputi aktivitas,
sikap atau perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran yang
berlangsung di kelas, cara mengajar, serta kendala yang ditemui
ketika pembelajaran.. Hal apa yang perlu diperbaiki dan apa saja
yang perlu menjadi perhatian pada tindakan berikutnya. Jika
permasalahan dirasa cukup, dalam arti setelah dilakukan tes formatif
pada akhir tiindakan kedua ini dan hasilnya sesuai dengan indikator
keberhasilan yakni rata-rata nilai siswa yang mendapat nilai diatas
16
KKM yaitu 70 sudah mencapai batas minimal yaitu 80% dari jumlah
siswa, maka tindakan ini sudah di hentikan.
I. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto. 2006: 150).
Menurut Jasa Ungguh Muliawan (2014: 191) tes adalah teknik
pengumpulan data dimana objek yang diteliti diminta mengerjakan tugas
atau pekerjaan tertentu yang diberikan peneliti.
Tes dilakukan sebagai alat ukur untuk mengukur pemahaman
siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Dalam hal ini tes yang
peneliti lakukan bentuknya berupa soal pilihan ganda dan esai.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dalam
melaksanakan pengamatan di dalam kelas, terdiri dari beberapa butir
yang digunakan pengamat untuk menilai roses pembelajaran. Selain itu
lembar observasi ini digunakan untuk monitoring dan evaluasi setiap
tindakan agar kegiatan observasi tidak terlepas dari konteks
permasalahan dan tujuan penelitian.
17
J. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi antara guru
dengan kolaborator, kepala sekolah, maupun peserta didik dalam proses
pembelajaran Fiqih. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode
berikut ini:
1. Metode Observasi
Metode observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhada gejala yang tampak pada obyek
penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek
ditempat kejadian atau berlangsungnya peristwa, sehingga observasi
berada bersama obyek yang diteliti atau diselidiki (Margono, 2000:158).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data
yang berupa pedoman pengamatan dan observasi partisipasi dengan
tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fiqih di
kelas IX Mts Al-Falah Jetis Kaliwungu. Adapun cara yang digunakan
adalah mengadakan observasi secara langsung pembelajaran Fiqih di
kelas IX , dengan cara melihat mendengar dan pengindraan lainnya.
Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dibantu oleh ibu
Marfu‟ah selaku guru kelas IX Mts Al-Falah Jetis Kaliwungu sekaligus
sebagai pelaksana penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan
menggunakan bahasa lisan yang baik dengan tatap muka langsung ataupun
melalui media tertentu. Jenis wawancara yang digunakan adalah langsung
18
dan tidak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru,
dan siswa.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya. (Arikunto. 2002:206).
Metode dokumentasi ini digunakan sebagai penguat dan pelengkap data
yang tidak diperoleh dari wawancara dan observasi.
Adapun dokumentasi yang digunakan berupa tugas siswa, daftar
nilai siswa. Selain itu dokumentasi yang digunakan yaitu hasil kerja
siswa, baik dalam tugas individu maupun kelompok, dan hasil tes
formatif siswa pada setip siklus.
4. Teknik Analisis Data
Secara umum, studi ini bertujuan untuk mencari data dan informasi
yang kemudian dianalisis dan ditata secara sistematis dalam rangka
menyajikan gambaran yang semaksimal mungkin tentang penerapan metode
Think Write and Talk dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqih dengan materi Qurban dan Aqiqah di kelas IX MTs Al-
Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabuaten Semarang.
Data disajikan secara diskriptif kualitatif dan diskripsi kuantitatif.
Data kualitatif berupa catatan lapangan dan tugas siswa. Sedangkan data
kuantitatif adalah hasil tes siswa selama kegiatan belajar mengajar dan
setelah selesai materi diajarkan (pre test-post test).
19
Pre-test adalah suatu test yang dilaksanakan oleh pendidik terhadap
warga didik sebelum seluruh rangkaian penelitian dimulai sedangkan yang
dimaksud dengan Post-test adalah suatu test yang dilaksanakan oleh pendidik
terhadap siswa setelah seluruh rangkaian pelatihan berakhir. Pertanyaan yang
berada dalam Pre-test adalah sama dengan pertanyaan yang terdapat pada
Post-test. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat penyeraapan informasi
dari siswa selama proses pembelajaran.
Untuk data kualitatif, analisis yang digunakan adalah analisis
diskritif kualitatif, yaitu analisis data yang diwujudkan bukan dalam bentuk
angka-angka, melainkan dalam bentuk laporan dan uraian diskritif
(Moeleong, 2103:5). Analisis ini menggunakan analisis diskriptif yaitu
mendeskripsikan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih kelas IX MTs Al-Falah
Kecamatan Kaliwungu pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. Dalam
teknik ini data yang diperoleh secara sistematis dan obyektif melalui tes akan
diolah dan dianalisis susuai karakteristik penelitian kualitatif yaitu secara
induksi, suatu pengambilan keputusan dengan menggunakan pola pikir yang
berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus, kemudian digeneralisasikan
kepada hal-hal yang bersifat umum (Hadi. 2004:39).
Analisis data untuk tujuan tindakan dilakukan dengan
membandingkan isi catatan yang dilakukan kolaborator (mahasiswa) dan
pelaksana (guru kelas) dengan harapan unsur subyektifitas dapat dikurangi.
Sedang data kuantitatif, analisanya menggunakan statistik diskriptif dengan
penyimpulan lebih mendasar pada nilai rata-rata (mean). Mean dicari dengan
menggunakan rumus:
20
Keterangan
= Rata-rata hasil belajar
∑x= Jumlah seluruh nilai tes
n = Jumlah peserta didik
5. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi tentang “Peningkatan Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Fiqih Materi Qurban dan Aqiqah dengan Metode Think Write and
Talk pada Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Semarang”, secara keseluruhan terdiri dari lima bab, masing
masing bab disusun secara rinci dan sistematis. Adapun sistematika
pembahasan dan penulisannya sebagai berikut.:
BAB I: merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II: Dalam Bab ini, penulis mengemukakan Kajian Pustaka dari
tiap-tiap Variabel penelitian dan penelitian yang relevan.
BAB III: Dalam Bab ini Berisikan Pelaksanaan Penelitian: Profil
Madrasah, Meliputi: Gambaran Umum MTs Al-Falah Desa Jetis Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Semarang, terdiri dari: Visi dan Misi Madrasah,
Struktur Madrsasah, Tenaga Pendidik, Peserta didik, Sarana dan Prasarana
MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Deskripsi
pelaksanaan tindakan.
21
BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari:
Persiapan Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.
BAB V: Dalam Bab ini berisikan Penutup, berisikan Kesimpulan
dan Saran-saran dari hasil penelitian.
22
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar mempunyai peranan yang penting bagi
perkembangan setiap individu. Setiap waktu individu dapat
mengalami proses belajar. Berbicara tentang belajar pada dasarnya
berbicara tentang aktivitas manusia dalam kehidupan ini. Karena
dimana ada kehidupan disanalah ada peristiwa belajar, dan sebaliknya.
Peristiwa belajar muncul bersamaan dengan hadirnya manusia di
muka bumi. Life is study, and study is life. Belajar adalah aktivitas
seseorang dalam rangka memiliki kompetensi dalam bentuk
ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan. (Subur. 2015: 1).
Menurut Slameto (1995: 2) belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa ahli
mempunyai perspektif yang berbeda dalam mendefinisikan arti
belajar. Berikut akan diuraikan berbagai definisi belajar:
a. Gagne
Menurut Gagne dalam Subur (2015: 1) “A Natural Process
that leads to changes in what we know, what we can do, and how
23
we behave”. Artinya proses alami yang mengubah apa yang kita
tahu, apa yang bisa kita lakukan dan bagaimana kita bersikap.
b. Heinich
Menurut Heinich dalam Subur (2015: 1-2) “Learning is
development of new knowledges, skills, or attitudes as individual
interact with learning resources”. Artinya belajar itu
perkembangan pengetahuan yang baru, kemampuan, atau sikap
sebagai interaksi individu dengan sumber pembelajaran.
c. Ernes ES Hilgard
Menurut Hilgard dalam Subur (2015: 2) Learning is the
process by which an activity originates or is charged throuht
training procedures (whether in the laboratory or in the natural
environments) as distingueshed from changes by factor not
attributable to training. Artinya seorang dapat di katakan belajar
kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.
d. Good dan Brophy
Menurut Good dan Brophy dalam Purwanto (1992: 85)
“Learning is the development of new associations as a result of
experience”. Artinya, belajar adalah perkembangan dari asosiasi
yang baru sebagai hasil dari pengalaman.
e. Cronbach
Menurut Cronbach dalam Sriyanti (2014: 14) Learning is
shown by a change in behavior as a result of experience. Artinya,
24
belajar itu di tunjukkan dengan perubahan perilaku sebagai hasil
dari pengalaman.
f. Dictionary of Psychology
Menurut Kamus Psikologi dalam Sriyanti (2014: 14)
Memiliki dua definisi, pertama: „the process of acquiring
knowledge’. Kedua: a relatively permanenent change potentiality
which occurs as a result of reinforced practic’. Pengertian
pertama, belajar memiliki arti suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu perubahan
kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil
latihan yang diperkuat.
g. Syah
Menurut syah dalam Sriyanti (2014: 14) menyimpulkan
arti belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
h. Daryanto dan Muljo
Menurut daryanto dan Muljo (2012: 211) belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan
lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang
dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi
dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat
atau diamatidalam bentuk perubahan reaksi dan sikap secara
mental dan fisik
25
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
melalui proses pembelajaran. Prestasi belajar dapat diukur dengan data
dan patokan tertentu berdasarkan indikator-indikator untuk
menunjukkan adanya prestasi yang dituju.
Menurut Moh. Surya (2004: 75) yang menjelaskan bahwa
prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang
menyangkut ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap setelah melalui
proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya. Menurut Syah dalam Sriyanti (2014: 15-16)
menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga
ciri, yaitu:
a. Perubahan Intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi
dalam diri individu dilakukan dengan sengaja dan disadari.
Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu
kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan disadari
sebelum aktivitas belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat
dalam diri individu tidak disengaja dan tidak disadari maka bukan
disebut belajar.
b. Perubahan itu Positif dan Aktif
Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif.
Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat, dan
sesuai yang diharapkan individu. Apabila perubahan dalam diri
26
individu membawa kesengsaraan, maka bukanlah aktivitas belajar.
Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan yang
terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya. Perubahan
terjadi secara alamiah, seperti proses berkedipnya mata karena
adanya sesuatu benda yang akan masuk ke mata bukan disebut
belajar.
c. Perubahan itu Efektif dan Fungsional
Perubahan sebagai ciri belajar bersifar efektif dan
fungsional. Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu
berhasil guna. Perubahan yang berhasil guna adalah perubahan
adalah yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu.
Sedangkan perubahan bersifat fungsional artinya perubahan itu
relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.
3. Ciri-ciri Belajar
Menurut Syah dalam Sriyanti (2014: 17-18) seseorang
dikatakan belajar apabila memiliki ciri yang dapat di amati, yaitu:
a. Kebiasaan
Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan
kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan
mengurangi kebiasan-kebiasaan yang tidak diperlukan.
b. Keterampilan
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan
koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang
27
tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat
ketrampilan yang ada dalam diri individu.
c. Pengamatan
Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan,
dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra,
terutama mata dan telinga. Seseorang akan menghasilkan
pengamatan yang objektif dan benar.
d. Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat
Seorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu
berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif
maksutnya berpikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu
lainnya. Orang belajar akan mudah melakukan berpikir asosiatif.
Selain itu, orang yang belajar aka memiliki daya ingat yang lebih
baik.
e. Bepikir Rasional dan Kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir
rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan
logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis,
menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatau.
f. Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk
mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul
kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu
objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
28
g. Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak
perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih
baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu
dalam melakukan sesuatu secara baik.
h. Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri
individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan
untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.
i. Tingkah laku Efektif
Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif.
Tingkah laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil
belajar. Maksudnya, seseorang dikatakan berhasil belajar jika
orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah
laku yang memiliki manfaat.
4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri
siswa (internal) maupun luar diri siswa (eksternal).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa menurut Arikunto (2006: 20) yaitu:
a. Faktor yang bersumber dari dalam diri individu atau faktor
individual, atau faktor internal.
29
Faktor internal di klasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Faktor biologis, meliputi:
(a) Usia
(b) Kematangan
(c) Kesehatan
2) Faktor Psikologis, yang meliputi:
(a) Kelelahan
(b) Suasana hati
(c) Motivasi
(d) Minat
(e) Kebiasaan belajar
b. Faktor yang ada diluar diri atau faktor eksternal, meliputi:
1) Faktor keluarga
Belajar anak dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga
yang harmonis yang terjalin antara orang tua dengan anak
ataupun dengan saudara. Jika antara anak dengan keluarga
tercipta hubungan baik maka proses belajar anak akan
senantiasa nyaman. Selain itu tersedianya fasilitas yang
diperlukan dalam belajar juga memegang peranan yang sangat
penting dalam belajar.
2) Guru dan cara mengajarnya
Hal ini dilakukan dalam lingkungan pendidikan formal,
pelajaran akan lebih dapat diterima siswa apabila seorang guru
dapat menggunakan metode dengan tepat sesuai dengan materi
30
yang sedang diajarkan. Sehingga siswa akan dapat menerima
materi yang diajarkan dengan baik.
Cara belajar yang baik dan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat merupakan faktor penting dalam
menentukan prestasi siswa. Dengan demikian guru juga
memiliki peranan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
3) Alat atau media pembelajaran
Selain guru dan cara mengajar yang baik alat serta
media pembelajaran yang memadai memiliki peranan penting
dalam menentukan prestasi belajar. Oleh sebab itu maka dalam
pembelajaran perlu adanya alat atau media pembelajaran
seperti buku pelajaran, alat-alat peraga, alat praktik, kelas
multimedia, dan media pembelajaran lain yang diperlukan.
Dengan adanya guru profesional serta media yang memadai
maka akan mempermudah dan mempercepat proses
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
4) Motivasi sosial
Pengaruh dari lingkungan sosial akan berdampak
meningkatnya motivasi belajar siswa. Seperti orang tua, guru,
teman sepermainan. Dengan dorongan dari orang-orang sekitar
tersebut maka siswa akan terpacu dalam belajar agar lebih
berprestasi.
31
5) Lingkungan dan kesempatan
Faktor lingkungan dan kesemptan begitu
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor lingkungan
contohnya, siswa yang tinggal di lingkungan yang bersih,
nyaman, harmonis serta berada di dalam lingkungan orang-
orang berpendidikan, maka akan terlihar berbeda dengan siswa
yang tinggal di lingkungan yang kumuh, tidak terawat dan
orang disekitarnya tidak berpendidikan. Siswa yang tinggal di
lingkungan berpendidikan akan lebih terpacu untuk meraih
prestasi dalam belajar, tetepi anak yang tinggal di lingkungan
yang tidak berpendidikan akan cenderung untuk menghabiskan
waktu mereka untuk bermain (Suharsimi Arikunto. 2006:218)
B. Pembelajaran Fikih
Pembelajaran Fiqih pada hakikatnya adalah proses komunikasi
yakni proses penyampaian pesan pelajaran Fiqih dari sumber pesan atau
pengirim atau guru melalui saluran atau media tertentu kepada penerima
pesan atau siswa. Adapun pesan yang akan dikomunikasikan dalam
mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah
yang diatur dalam Fiqih Ibadah dan hubungan manusia dengan sesama
yang diatur dalam Fiqih Muamalah (Muhaimin. 2005: 26)
Mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan siswa untuk
mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam yang
32
kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengamalan dan
pembiasaan.
Pembelajaran Fiqih bertujuan untuk membekali siswa agar
dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam
mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan
sesama yang diatur dalam Fiqih muamalah. (2) melaksanakan dan
mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.
Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan
menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi
dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
C. Materi Qurban dan Aqiqah di MTs
1. Qurban
a. Pengertian Qurban
Dilihat dari asal katanya, qurban berasal dari kata dasar
qaraba. Secara harfiah kata qaraba mengandung pengertian
mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan secara sosiologis kata
qaraba memiliki cakupan makna yang sangat luas.
Menurut Ghufron A. Mas‟adi, qurban berasal dari
qaraba yang artinya mendekatkan. Segala jenis tindakan atau
amalan yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah. Secara
khusus, istilah ini berarti penyembelihan binatang qurban pada hari
33
raya idul adha atau hari raya penyembelihan qurban (Sartiyati.
2011: 9)
Qurban merupakan salah satu upaya manusia untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menyembelih hewan
tertentu pada hari raya haji Idul Adha dan tiga hari Tasyrik sesui
dengan ketentuan syara‟ (Irwan Raihan. 2006: 382). Pada hari raya
idul adha Allah mensyariatkan penyembelihan hewan qurban
sebagaimana yang dijelaskan pada al-Qur‟an surat al-Kautsar ayat
2 berikut:
فصل لربك وانحرح
Artinya: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkurbanlah (Q.S. Al-Kautsar: 2).
Yang dimaksud dengan “berkurbanlah” pada ayat di atas
adalah menyembelih hewan sembelihan (al-hadyu) berupa ternak
seperti unta, sapi, kambing atau domba. Untuk itu selain ketiga
hewan tersebut maka tidak dapat disebut sebagai qurban.
Menyembelih hewan qurban atau al-hadyu mengandung nilai-nilai
ketakwaan, kesabaran dan penuh keikhlasan dalam melaksanakan
ketaatan kepada Allah SWT. (M. Yunan Nasution. 1998: 147)
Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah pada Al-Quran
Surat Al-Hajj ayat 37 berikut :
رح لتحكب مح لكح رها سخ كذلك مح منحكح وى قح الت ي نالحهح ولكنح دماؤحها وال لححومحها الله ي نال اللهلنح وا
سني حح رالحمح وبش مح علىماهداكح
34
Artinya: Tidak akan sampai kepada Allah daging-dagingnya dan
tidak (pula) darah-darahnya, tetapi sampai kepada-Nya
(ialah) ketakwaan dari kamu. Demikianlah dimudahkan-
Nya (kurban-kurban) itu untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu.
Dan hendaklah kamu gembirakan orang-orang yang
berbuat kebajikan. (Q.S. Al-Hajj: 37).
Menyelenggarakan qurban dimaksudkan agar kegembiraan
dirasakan semua kalangan sehingga merasakan suasana
kegembiraan hari raya itu. Oleh karena itu dengan memberikan
daging kurban tersebut, diharapkan mencapai makna dan hikmah
dari berqurban. Dengan berqurban seseorang mampu membangun
mentalitas kepedulian sosial tinggi terhadap sesama terutama
dengan memberi kelapangan kepada fakir miskin, memberi
manfaat kepada keluarga, menyambung silaturahmi, berbuat baik
terhadap tetangga, serta menebar kebahagiaan pada hari raya (A.
Ma‟ruf Asrori 1998: 101)
b. Hukum Qurban
Dalam kitab-kitab Hadits, Qurban itu disebut
Udlhiyah. Perkataan ini berasal dari kata Dhuha, yaitu waktu pagi-
pagi ketika matahari mulai naik, kira-kira antara pukul 07.00 s/d
pukul 11.00 pagi. Mengingat hewan qurban itu di sembelih
disekitar waktu Dhuha, itulah sebabnya sembelihan itu dinamakan
Udlhiyah. Dari titiktolak itu maka Iedul Haj dinamakan juga Iedul
Adha atau Iedul Qurban.
Adapun melaksanakan ibadah qurban itu, sebagian
ulama berpendapat wajib hukumnya bagi tiap-tiap orang yang
35
mampu. Akan tetapi ulama yang terbanyak atau Jumhur Ulama
berpendapat, bahwa hukumnya adalah Sunnat-muakkad, yaitu
sunah yang sangat di anjurkan. Artinya drajat sunahnya lebih tinggi
daripada sunah yang biasa. Pahalanya juga lebih besar daripada
pahala sunah yang biasa. Jadi dapat disimpulkan, bahwa drajat
hukum qurban itu hampir-hampir mendekati hukum wajib. (M.
Yunan Nasution. 1998: 147-148)
c. Waktu Penyembelihan
Waktu penyembelihan binatang qurban adalah pagi
hari Idul Adha sesudah pelaksanaan sholat Id. Dan tidak sah
apabila peyembelihan dilakukan sebelum shalat Id. Adapun
penyembelihan yang di lakukan sesudah hari Id maka itu boleh
dilakukan, bahkan boleh juga dilaksanakan pada hari kedua atau
ketiga dari rangkaian hari Tasyriq (Raihan. 2006: 388)
d. Sejarah Singkat Perintah Qurban
Peristiwa qurban bermula Nabi Ibrahim a.s bermimpi di
perintah Allah Swt untuk menyembelih putranya, Ismail. Sebagai
orang yang taat kepada Allah Swt, maka Nabi Ibrahim a.s
menyampaikan mimipi tersebut kepada nabi Ismail a.s. dan
jawaban Nabi Ismail menyatakan bersedia dan tidak keberatan.
Pada hari kesepuluh bulan Zulhijjah, tepat waktu duha,
Nabi Ibrahim a.s membawa putranya ke suatu tempat untuk
melaksanakan perintah Allah Swt. lewat mimpinya hari ke sepuluh
36
tersebut dikenal dengan sebutan hari nahar yang berarti hari
menyembelih.
Ketika Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah Swt
tersebut, Allah Swt kemudian mengganti Ismail dengan seekor
kambing. Berdaskan peristiwa itu, Nabi Ibrahim a.s menyembelih
qurban setiap tanggal 10 Zulhijjah. Dan syariat tersebut berlaku
hingga umat Nabi Muhammad Saw sebagai bentuk pendekatan diri
kepada Allah, maka binatang yang akan dijadikan qurban supaya
dipilih yang baik. (M. Yunan Nasution. 1989: 1)
e. Binatang Qurban dan Syaratnya
Hewan ternak yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan
ibadah Qurban yaitu:
1) Kibas, biri-biri atau domba
2) Kambing
3) Sapi atau kerbau
4) Unta
Menurut ijmak, tidak sah berqurban dengan binatang selain itu,
karena Nsbi Muhammad Saw berqurban dengan binatang-binatang
itu.(Acmad Ma‟ruf Asrori. 1998: 21-22) dan hewan-hewan tersebut
sah untuk berqurban, apabila:
1) Kibas, biri-biri, dan domba yang berusia 1 tahun atau telah
tanggal gigi depannya.
2) Kambing yang telah berusia dua tahun.
37
3) Sapi atau kerbau yang telah berusia dua tahun dan memasuki
tahun ketiga.
4) Unta yang telah berusia lima tahun dan memasuki tahun ke
enam. Tetapi ada yang berpendapat, unta yang telah berusia
enam tahun dan memasuki tahun ketujuh.
Menurut Acmad Ma‟ruf Asrori (1998: 22-26) binatang qurban itu
disyariatkan bebas dari cacat yang bisa mengurangi daging. Cacat
itu meliputi beberapa persoalan:
1) Buta sebelah mata karena hilang biji matanya.
2) Pincang yang jelas pincangnya
3) Sakit yang jelas sakitnya
4) Binatang kurus tidak cukup untuk berqurban
5) Berkudis, Tetapi berkudis banyak sampai merusak daging. Jika
hanya sedikit dan tidak memengaruhi daging tidak apa-apa.
6) Rontok giginya.
f. Jumlah Binatang Qurban dan Pembagian Dagingnya
Seekor kambing atau domba berlaku untuk satu orang,
sedangkan sapi atau unta berlaku untuk tujuh orang yang sama-
sama bermaksud melaksanakan qurban dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Nabi Muhammad membagi daging Qurban menjadi tiga
bagian. Sebagian untuk dimakan sendiri, sebagian di hadiahkan,
dan sebagian lainnya diberikan kepada fakir miskin. Adapun yang
diberi hadiah Qurban adalah orang fakir yang baik (tidak
38
kelihatan kefakirannya). Ada juga pendapat bahwa yang diberi
hadiah adala orang-orang kaya. Imam Al-Ghazali berpendapat
bahwa bagian yang dua pertiga diberikan kepada orang-orang
kaya dan orang-orang fakir yang baik (Achmad Ma‟ruf Asrori.
1998: 64)
g. Hikmah Qurban
Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy dalam Nasution (1989: 160)
nilai edukatif yang terkandung dalam ibadah qurban sebagai
berikut.
1) Berbakti mendekatkan diri kepada Allah Swt. melaksanakan
ikrar yang diucapkan setiap muslim sekurang-kurangnya lima
kali dalam sehari semalam: Sesungguhnya sembahyangku,
ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk berbakti kepada
Allah.
2) Menghidupkan dan mensyiarkan Sunnah Nabi Ibrahim yang
kemudian ditetapkan dan dikukuhkan oleh Rasulullah
menjadi satu ibadah yang utama bagi umat Muhammad.
3) Dengan penyembelihan hewan qurban itu dapat dilapangkan
kehidupan keluarga pada Hari Raya Haji, sebab bisa di bagi-
bagikan dagingnya kepada mereka. Begitu pula dapat
menyantuni fakir dan miskin.
4) Menunjukkan tanda kesyukuran atas nikmat yang di
karuniakan Allah kepada manusia, yang telah menciptakan
hewan itu menjadi makanan manusia.
39
2. Aqiqah
a. Pengertian Aqiqah
Ubaid Ashmu‟i dan Zamakhsyari mengungkapkan, bahwa
menurut bahasa, aqiqah artinya rambut yang tumbuh diatas kepala
bayi sejak lahir. Imam Ahmad berpendapat, Aqiqah berasal dari kata
aqqa yang artinya memotong atau membelah. Pendapat ini diperkuat
oleh Abdul Barri. (Asrori, Achmad Ma‟ruf dkk. 1998: 49)
Sedangkan menuruy Al-Khaththabi, aqiqah ialah nama
kambing yang disembelih untuk kepentingan bayi. Dinamakan
demikian karena kambing itu dipotong dan dibelah-belah. Ibnu Faris
juga menyatakan bahwa aqiqah ialah kambing yang disembelih dan
rambut bayi yang dicukur (Asrori, Achmad Ma‟ruf dkk. 1998: 49).
Menurut syarak aqiqah adalah menyembelih kambing
berhubungan dengan kelahiran seorang bayi. Sebagai bukti rasa
syukur kepada Allah Swt. Untuk bayi laki-laki dua ekor kambing;
untuk bayi perempuan seekor kambing. Aqiqah merupakan salah
satu tugas yang sangat dianjurkan bagi orang tua terhadap anak-anak
mereka. (M. Yunan Nasution. 1989: 161)
b. Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Berdasarkan ajaran sunnah, apabila seorang mendapat anak
(bayi), maka pada hari yang ke tujuh atau sesudahnya dianjurkan
supaya melakukan aqiqah anak tersebut. Pada hari yang ke tujuh
dari kelahiran itu, diadakan jamuan untuk kaum fakir miskin,
keluarga, sahabat, tetangga dan lainnya. Dengan menyembelih
40
kambing. Pada kesempatan tersebut ada dua hal yang dilaksanakan.
Pertama, memotong rambut bayi itu. Kedua, memberikan nama
kepada bayi itu. (M. Yunan Nasution. 1989: 161)
c. Hikmah Aqiqah
Hikmah aqiqah menurut Menurut Acmad Ma‟ruf Asrori (1998: 99-
100)antara lain sebagai berikut:
1) Aqiqah merupakan suatu pengorbanan yang akan mendekatkan
anak kepada Allah di masa awal ia menghirup udara kehidupan
2) Aqiqah merupakan tebusan bagi anak dari berbagai musibah,
sebagaimana Allah telah menebus Ismail as, dengan hewan
sembelihan yang besar.
3) Sebagai pembayar hutang anak agar kelak di hari kimat ia bisa
memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya.
4) Merupakan media untuk menunjukkan rasa syukur atas
keberhasilan melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya
generasi mukmin
5) Mempererat tali persaudaraan di antara sesama anggota
masyarakat. Dalam hal ini aqiqah bisa menjadi semacam
wahana bagi berlangsungnya komunikasi dan interaksi sosial
yang sehat
41
D. Konsep Pembelajaran Think Write and Talk
Think, Write, and Talk merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang memiliki empat langkah penting dalam pelaksanaanya.
Empat langkah penting itu adalah sebagai berikut.
1. Langkah pertama, guru membagi siswa menjadi empat kelompok.
2. Langkah kedua, berpikir (thinking). Siswa diberi kesempatan untuk
memikirkan materi yang telah ditentukan oleh guru.
3. Langkah ketiga, menulis (writing). Pada tahap ini siswa diminta untuk
menulis dengan bahasa dan pemikiran sendiri hasil dari belajar dan
diskusi kelompok yang diperoleh.
4. Langkah keempat, (talking). Setelah diorganisasikan dalam kelompok,
siswa diarahkan untuk terlibat secara aktif dalam berdiskusi. Interaksi
pada tahap ini diharapkan siswa dapat saling berbagi jawaban dan
pendapat dengan anggota kelompok masing masing.
5. Hasil tulisan siswa dipamerkan untuk ditunjukkan di hadapan
kelompok lain sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengoreksi hasil kerja kelompok lain.
Ketrampilan berpikir bagi siswa dapat dicapai dengan baik apabila
dihubungkan dengan topik-topik yang dikenal siswa. Karena itu, untuk
dapat mengajak siswa untuk berpikir, guru harus mampu menghubungkan
materi yang disajikan dengan hal-hal yang sudah dikenal dan dekat dengan
siswa. Tujuan pembelajaran berpikir kritis adalah menciptakan suatu
semangat berpikir kritis yang mendorong siswa mempertanyakan apa yang
42
mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan
tidak terjadi logika yang konsisten atau keliru.(Zainal Aqib. 2008:39)
Menurut Mansyur dalam Zainal Aqib (2008: 39). Komponen
selanjutnya pada model think, write and talk adalah diskusi. Diskusi adalah
percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide,
dan pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang
bergabung dalam kelompok untuk mencari kebenaran; keputusan;
kesimpulan; dan pemecahan dari suatu masalah. Banyak permasalah yang
terjadi di lingkungann siswa yang memerlukan pembahasan lebih dari
seseorang saja, terutama masalah-masalah yang memerlukan kerja sama
dalam sebuah kelompok. Dengan demikian, diskusi menjadi jalan
pemecahan yang memberi kemungkinan untuk mendapatkan penyelesaian
yang terbaik.
De Potter dalam Zainal Aqib (2008: 40) metode diskusi dalam
proses belajar dan mengajar berarti metode mengemukakan pendapat
dalam sebuah kelompok untuk mendapatkan kesimpulan dari keputusan
bersama. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tahap ini termasuk ke
dalam fase 3 dan fase 4, yaitu guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien serta membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Dalam
pembelajaran kooperatif terjadi komunikasi antar siswa. Siswa
mengajukan pertanyaan yang berarti dia berhubungan dan mengemukakan
hasil temuan secara lisan. Dengan begitu, siswa belajar dan mengajar satu
43
sama lain dalam proses diskusi tersebut. Melalui diskusi ada beberapa
kelebihan yang didapat antara lain sebagai berikut.
1. Suasana kelas lebih hidup, karena siswa mengarahkan pemikirannya
kepada masalah yang sedang didiskusikan.
2. Siswa dilatih berpikir kritis untuk mempertimbangkan pendapat teman-
temannya, kemudian menentukan sikap, menerima, dan menolak.
3. Menaikkan prestasi kepribadian individual, seperti toleransi; sikap
demokratis; sikap kritis; berpikir sistematis; dan sebagainya.
Disamping kelebihan-kelebihan yang telah di kemukakan diatas,
melalui diskusi juga didapati adanya beberapa kekurangan, seperti:
1. Diskusi umumnya dikuasai oleh siswa yang gemar berbicara saja.
2. Bagi siswa yang tidak ikut aktif, ada kecenderungan untuk melepaskan
diri dari tanggung jawab
3. Banyak waktu yang terpakai, namun hasil yang diperoleh kadang-
kadang tidak seperti yang diharapkan.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum lokasi dan subjek penelitian
1. Gambaran umum lokasi penelitian
a. Letak geografis sekolah
MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang adalah salah satu madrasah tsanawiyah yang terleatak di
Kecamatan Kaliwungu. Terletak di Dusun jetis, sebelah timur
berbatasan dengan Dusun Kiringan Kidul, sebelah selatan
berbatasan dengan Dusun Sendang, sebelah barat berbatasan
dengan Dusun Nggumuk dan sebelah utara berbatasan dengan
Dusun Kiringan Lor. Jarak tempuh dari pusat kantor kelurahan
menuju MTs ini kurang lebih adalah 1,5 Km. Sedangkan jarak
tempuh dari pusat pemerintahan Kecamatan sampai pusat
pemerintahan kurang lebih 3 Km.
Di Desa Jetis ini terdapat beberapa sekolah di antaranya,
pendidikan anak usia dini (PAUD) yang terletak di kantor
kelurahan, taman kanak-kanak yang terdapat di kantor kelurahan
yang berdampingan dengan (PAUD), terdapat satu Raudhatul
Athfal (RA), terdapat SDN Jetis 01, SDN Jetis 02, SDN Jeti 03
serta MTs Al-Falah yang menjadi subjek penelitian.
45
b. Profil sekolah
Madrasah Tsanawiyah Jetis yang terletak di Dusun Jetis Rt.
01 Rw 02, Desa Jetis Kecamatan Kaliwungu ini memiliki total area
sekolah 1048 meter persegi. Bangunan terdiri dari 6 ruang kelas
(kelas VII-IX), satu ruang kepala sekolah dan satu ruang guru, satu
ruang UKS, satu ruang kesenian, dua kamar kecil, satu lapangan
upacara dan satu gudang.
c. Visi dan misi sekolah
1) Visi
Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Kaliwungu sebagai
lembaga pendidikan menengah yang berciri khas Islam perlu
mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua peserta
didik, lembaga pengguna lulusan Madrasah dan masyarakat
dalam merumuskan visinya. Madrasah Tsanawiyah Al-Falah
Kaliwungu juga diharapkan merespon perkembangan dan
tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi;
era informasi dan global yang sangat cepat. Madrasah
Tsanawiyah Al-Falah Kaliwungu ingin mewujudkan harapan
dan respon visi sebagai berikut : “Utama Dalam Iman dan
Taqwa Cerdas dan Terampil”.
2) Misi
a) Menyelenggarakan pendidikan yang berkwalitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
46
b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga potensi setiap siswa berkembang secara optimal.
c) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam
mempelajari al-Qur‟an dan pengamalan agama di
lingkungan madrasah.
d) Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam
penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
e) Menyelenggarakan tatakelola madrasah yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
d. Formasi sekolah
Formasi kepegawaian di MTs Al-Falah Jetis Kaliwungu
terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 10 orang guru mata pelajaran,
1 orang pengurus yayasan, 1 orang komite, 1 orang pengawas
madrasah dan 1 pengawas dikmad.
Tabel 3.1
Formasi MTs Al-Falah Jetis
No Nama L/P Golongan Jabatan
1.
Drs. Mustain M. Pd.
I
L PNS
Pengawas
dikmad
2. Nur Huda L NON PNS Pengurus
3. Sambjah Tanwiri L NON PNS Komite
4. Drs. Santoso M. Pd L PNS Kepsek
5. Sugiyarti S.Pd P NON PNS Guru Matematika
6. Iskandar S. Pd. I L NON PNS Guru IPA
47
7.
Nur Ma‟rifah S.Pd.
I
P NON PNS
Guru Qur‟an
Hadis
8.
Endang Sukeni S.
Pd
P NON PNS Guru B. ind
9. Sugito S. Pd. M. Pd L NON PNS Guru IPS
10. Khoirun Nasir S. Sy L NON PNS Guru Penjasorkes
11. Dra Marfu‟ah P NON PNS Guru Fiqih
13. Joko Suwarno L NON PNS Guru Seni
14. Ratih Rosari S. Pd P NON PNS Guru IPA
15.
Ria Agustina S. Pd.
I
P NON PNS Guru B. ing
e. Kesiswaan
Berikut adalah data peserta didik tahun pelajaran 2017/2018
MTs Al-Falah Jetis Kaliwungu :
Tabel 3.2
Jumlah peserta didik setiap kelas MTs Al-Falah Jetis
tahun pelajaran 2017/2018
No Kelas
Banyaknya siswa
Jumlah
L P
1. VII 5 5 10
2. VIII 2 4 6
3. IX 11 9 20
Jumlah 18 18 36
48
Berdasarkan tabel di atas jumlah peserta didik di MTs Al-
Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu, diketahui bahwa :
1) Jumlah siswa sebanyak 36 peserta didik, terdiri dari 18 laki-laki
dan 18 perempuan.
2) Subyek penelitian yaitu siswa kelas IX yang berjumlah 20
siswa. 11 orang laki-laki dan 9 perempuan.
2. Subyek penelitian
a. Jumlah peserta didik
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Al-
Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu tahun pelajaran 2017/2018.
Berdasarkan tabel 3.2 tentang jumlah siswa. Jumlah siswa kelas IX
adalah 20 siswa. Terdiri 11 siswa laki-laki dan 9 perempuan.
Tabel 3.3
Daftar nama siswa kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan
Kaliwungu tahun pelajaran 2017/2018.
No Nama Jenis kelamin
1. A. Faiz Laki-laki
2. Amini Perempuan
3. Arif Bowo Laki-laki
4. Dwi Sulistyo Laki-laki
5. Khoirunnisa Perempuan
6. Margiyani Perempuan
7. Mismiyadi Laki-laki
49
8. M Sulaiman A Laki-laki
9. Nur Hidayati Perempuan
10. Rahayu Nur Istiqomah Perempuan
11. Risma APD Perempuan
12. Saiful Maulana Laki-laki
13. Silfia Rahmawati Perempuan
14. Suwarto Laki-laki
15. Sugiarti Perempuan
16. Tri Nuryanto Laki-laki
17. Tri Wahyono Laki-laki
18. Wahyu Prasetyo Laki-laki
19. Yuni Avita Perempun
20. F Anang S Laki-laki
Jumlah 20 siswa terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak
perempuan.
B. Pelaksanaan Penelitian
Sudah disampaikan di muka bahwa secara garis besar penelitian
tindakan kelas dilaksanakan dalam empat tahap yaitu rencana,
pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Adapun lebih
rincinya tahapan-tahapan tersebut akan disampaikan di bawah ini,
sedangkan data, analisis data dan pembahasannya akan disampaikan pada
Bab IV.
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
50
Pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Agustus 2017 dengan
materi pokok Qurban. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Membuat RPP.
b) Guru menyiapkan instrumen penilaian untuk guru dan
siswa
c) Guru menyiapkan sumber belajar berupa fotokopian materi
Qurban
d) Menyusun lembar evaluasi pre-test atau post-test.
2) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam.
b) Mengajak siswa berdo‟a bersama, dan absensi.
c) Apersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi
penyembelihan (Qurban).
Kegiatan inti
a) Guru mengadakan pre-test
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
c) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses
pelaksanaan metode Think Write and Talk.
d) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Satu kelompok
terdiri dari 5 orang siswa.
51
e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka
kembali hasil belajar di rumah yang sudah di siapkan pada
masing-masing kelompok.
f) Guru memotivasi siswa suapaya aktif dalam diskusi
kelompok dan menuliskan hasil pada selembar kertas.
g) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta menuliskan
hasil diskusi kelompok.
h) Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada
setiap kelompok.
i) Setelah 25 menit masing-masing dari perwakilan kelompok
mengirimkan peserta untuk maju ke depan menjelaskan
hasil diskusi yang di tulis.
j) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing
kelompok salah satu untuk bertanya.
k) Setelah selesai siswa dipersilakan kembali menuju masing-
masing kelompok.
l) Guru menanyakan kepada siswa, mana yang diskusinya
paling baik, guru memberi penghargaan.
m) Guru mengadakan tes ulangan.
3) Pengamatan
Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada
saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan
52
menggunakan instrumen pengamatan pembelajaran guru dan
siswa.
4) Refleksi
a) Pada siklus 1 terlihat 2 kelompok belum mengerti tugas
sehingga diskusi belum berjalan lancar.
b) Siswa masih belum dapat memanfaatkan waktu yang
tersedia dengan tepat, terdapat kelompok yang belum
selesai.
c) Pada saat presentasi terdapat 2 kelompok kurang percaya
diri. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 dapat disimpulkan
untuk mencari alternatif pada siklus ke 2.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Agustus 2017 dengan
materi pokok Aqiqah. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut.
a. Siklus II
1) Perencanaan
a) Membuat RPP.
b) Guru menyiapkan instrumen penilaian untuk guru dan
siswa
c) Guru menyiapkan sumber belajar berupa fotokopian materi
Aqiqah.
d) Guru menyiapkan beberapa bolpoin baru sebagai hadiah
kelompok terbaik.
53
e) Menyusun lembar evaluasi pre-test atau post-test
f) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi
pelajaran di rumah.
2) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Mengajak siswa berdo‟a bersama, dan absensi.
c) Apersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi
penyembelihan (Qurban) materi minggu lalu, kemudian
materi Aqiqah.
Kegiatan inti
a) Guru mengadakan pre-test
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
c) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses
pelaksanaan metode Think Write and Talk. Mengoreksi
ulang pemahaman kepada dua kelompok yang sebelumnya
belum mengerti tugas.
d) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Satu kelompok
terdiri dari 5 orang siswa.
e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka
kembali hasil belajar di rumah yang sudah di siapkan pada
masing-masing kelompok.
f) Guru memotivasi siswa suapaya aktif dalam diskusi
kelompok dan menuliskan hasil pada selembar kertas.
54
Selain itu guru juga mendorong siswa untuk mengerjakan
tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.
g) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta menuliskan
hasil diskusi kelompok.
h) Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada
setiap kelompok.
i) Setelah 25 menit satu kelompok maju kedepan menjelaskan
hasil diskusi yang di tulis.
j) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing
kelompok salah satu untuk bertanya.
k) Setelah selesai siswa dipersilakan kembali menuju masing-
masing kelompok.
l) Guru menanyakan kepada siswa, mana yang diskusinya
paling baik, guru memberi penghargaan berupa bolpoin
untuk diberikan kepada kelompok yang melakukan diskusi
terbaik.
m) Guru mengadakan tes ulangan
3) Pengamatan
Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada
saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan
menggunakan instrumen pengamatan pembelajaran guru dan
siswa.
4) Refleksi
55
a) Pada siklus 1 terlihat semua kelompok sudah mengerti
tugas sehingga diskusi sudah berjalan lancar.
b) Sebagian siswa masih belum dapat memanfaatkan waktu
yang tersedia dengan tepat, terdapat satu kelompok yang
belum selesai mengerjakan.
c) Pada saat presentasi sudah lebih baik, dikarenakan semua
kelompok ikut maju ke depan. Tidak seperti sebelumnya
yang hanya perwakilan saja yang maju ke depan.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari tiap-tiap siklus
yang meliputi: hasil observasi, kegiatan siswa saat KBM, hasil ulangan sebelum
dan setiap akhir siklus.
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus
Kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan penelitian memang
pembelajaran Fiqih di MTs Al-Falah menurut peneliti sudah berjalan
dengan baik dan kondusif. Guru mapel menurut peneliti juga sudah
menjelaskan materi dengan padat dan jelas tentang materi penyembelihan.
Perhatian guru terhadap siswa ketika pembelajaran juga sudah baik.
keadaan siswa juga baik, sudah mengikuti pembelajaran dengan baik
meskipun ada beberapa siswa yang belum fokus terhadap penjelasan guru.
Akan tetapi ketika peneliti memberikan ulangan di akhir pembelajaran
atau postes. Ternyata sebagian besar siswa di kelas tersebut masih belum
tuntas, seperti tabel nilai di bawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Nilai Postes Pra Siklus
No Nama Nilai Hasil
1. A. Faiz 64 Tidak tuntas
2. Amini 36 Tidak tuntas
3. Arif Bowo 65 Tidak tuntas
57
4. Dwi Sulistyo 75 Tuntas
5. Khoirunnisa 69 Tidak tuntas
6. Margiani 65 Tidak tuntas
7. Mismiyadi 64 Tidak tuntas
8. M. Sulaiman A 77 Tuntas
9. Nur Hidayati 32 Tidak tuntas
10. Rahayu Nur Istiqomah 35 Tidak tuntas
11. Risma A.P.D 73 Tuntas
12. Saiful Maulana 70 Tuntas
13. Silfia Rahmawati 76 Tuntas
14. Suwarto 85 Tuntas
15. Sugiarti 56 Tidak tuntas
16. Tri Nuryanto 57 Tidak tuntas
17. Tri Wahyono 49 Tidak tuntas
18. Wahyu Prasetyo 69 Tidak tuntas
19. Yuni Avita 69 Tidak tuntas
20. F. Anang S 52 Tidak tuntas
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas 61,9.
Siswa yang tuntas sebanyak 6 orang sedangkan yang tidak tuntas
sebanyak 14 orang.
Setelah peneliti melakukan perenungan kembali terhadap
proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan meminta masukan
kepada guru serta kepada siswa kelas IX, maka dapat penulis
58
identifikasi penyebab rendahnya prestasi belajar tersebut berasal dari
siswa dan guru itu sendiri. Dari beberapa siswa yanng penulis tanya
mengenai kesulitan apa yang terjadi pada pembelajaran. Mereka
mengaku bahwa mereka kesulitan memahami materi yang di
sampaikan guru dikarenakan menggunakan metode ceramah saja.
Memang ketika mereka dijelaskan mereka paham, akan tetapi ketika
mereka mengingatnya kembali mereka kesulitan. Maka dari itu
penulis menyimpulkan bahwa perlunya diadakan perbaikan tindakan
adalah metode mengajarnya, yaitu menggunakan metode Think Write
and Talk.
2. Deskripsi Hasil Siklus I
Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan metode Think
Write and Talk pada proses pembelajaran Fiqih materi Qurban, yang
dilaksanakan pada hari Selasa 01 Agustus 2017. Beberapa tahap
pelaksanaannya adalah sebagai berikut Dalam perencanaan tindakan
kelas ini peneliti telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
kemudian membuat instrumen penilaian untuk guru dan siswa. Selain
itu peneliti juga menyiapkan materi pembelajaran berupa fotokopian
materi Qurban dan juga membuat lembar observasi berupa soal-soal.
Selanjutnya, ketika peneliti melakukan tindakan pada tahap ini
guru masuk kelas mengucapkan salam tak lupa mengajak siswanya
untuk berdoa bersama dan juga mengabsen siswanya. Selanjutnya guru
melakukan apersepsi untuk memberikan motivasi kepada siswa. Selain
59
itu guru juga melakukan tanya jawab seputar materi penyembelihan
dan qurban.
Selanjutnya, guru mengadakan pretes guna mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki siswa. Setelah selesai guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, kemudian guru menjelaskan
langkah-langkah jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode
Think Write and Talk. Kemudian guru membagi menjadi 4 kelompok
dan tiap kelompok terdiri dari 5 orang. Guru memberikan kesempatan
untuk mereview hasil belajar dirumah dan tidak lupa memotivasi siswa
supaya aktif dalam diskusi. Setiap kelompok diberi materi selanjutnya
untuk di baca, dipahami, didiskusiakn kemudian menuliskan hasil.
Sambil berkeliling guru memberikan penghargaan pada setiap
kelompok.
Setelah 25 menit diskusipun selesai dan setiap kelompok diberi
5 menit untuk presentasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa
lain untuk bertanya kepada kelompok yang maju di depan. Setelah
semua maju siswa dipersilakan kembali ke tempat duduk masing-
masing kelompok. Kemudian menanyakan kepada siswa manakah
kelompok terbaik. Kemudian meberikan tepok tangan kepada
kelompok terbaik. Setelah itu siswa dipersilakan kembalik ke tempat
duduk masing-masing. Selanjutnya guru mengadakan tes ulangan. Dan
hasil dari evaluasi dari tindakan siklus pertama dapat dilihat pada tabel
4.2.
60
Pada saat yang sama, kolaborator melakukan pengamatan
dengan mengisi instrumen yang sudah disiapkan, yang meliputi:
pengamatan kegiatan guru, siswa saat kegiatan belajar mengajar. Dan
hasil dari pengamatan ini dapat dilihat dalam tabel 4.3 dan 4.4.
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus I
NO. Nama Nilai Hasil
Pretes Postes
1. A. Faiz 55 80 Tuntas
2. Amini 35 55 Tidak tuntas
3. Arif Bowo 60 80 Tuntas
4. Dwi Sulistyo 75 80 Tuntas
5. Khoirunnisa 60 55 Tidak tuntas
6. Margiyani 75 90 Tuntas
7. Mismiyadi 60 90 Tuntas
8. M. Sulaiman 65 80 Tuntas
9. Nur Hidayati 65 75 Tuntas
10. Rahayu Nur Istiqomah 65 65 Tidak tuntas
11. Risma A.P.D 60 65 Tidak tuntas
12. Saiful Maulana 65 75 Tuntas
13. Silfia Rahmawati 65 75 Tuntas
14. Suwarto 80 80 Tuntas
15. Sugiyarti 40 85 Tuntas
61
16. Tri Nuryanto 60 60 Tidak tuntas
17. Tri Wahyono 75 80 Tuntas
18. Wahyu Prasetyo 80 85 Tuntas
19. Yuni Avita 85 90 Tuntas
20. F. Anang S 60 65 Tidak tuntas
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas pada
pretes 64,2 dan terjadi kenaikan menjadi 75,5. Peserta didik yang
tuntas sebanyak 14 orang sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 6
orang. Akan tetapi hal ini belum mencapai kriteria yang di inginkan
yaitu siswa yang memperoleh 70 ke atas sebanyak 80%.
Tabel 4.3
Tabel Observasi Siswa Siklus I
No Kegiatan/aspek
yang di nilai
Keterangan
kurang cukup Baik Baik sekali
1. Antusias siswa
dalam
mengikuti
KBM
√
2. Keaktifan
siswa dalam
diskusi
√
3. Ketelitian
dalam
√
62
menghimpun
hasil diskusi
4. Keaktifan
dalam bertanya
√
5. Keaktifan
dalam mencari
sumber belajar
√
6. Keaktifan
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
√
Untuk memahami keterangan baik sekali, baik, cukup dan kurang perlu
adanya kriteria. Di bawah ini adalah kriteria masing-masing aspek yang
dinilai.
a. Antusias siswa dalam mengikuti KBM: Baik sekali, jika siswa
melaksanakan tugas yang diberikan guru, jika siswa bisa
melaksanakan arahan yang diperintah oleh guru, siswa fokus dalam
belajar, aktif dalam kelompok. Baik, jika siswa sudah fokus dalam
belajar tapi belum begitu aktif dalam kelompok. Cukup, jika siswa
sudah fokus dengan pelajaran, akan tetapi perhatian beralih kepada
yang lain. Kurang, jika siswa tidak fokus dengan pelajaran.
b. Keaktifan dalam diskusi: Baik sekali, jika siswa berdiskusi
mengenai materi pelajaran dan bukan yang lain. Baik, jika semua
63
siswa aktif dalam kelompok. Baik, jika dalam kelompok sudah lebih
banyak yang aktif berdiskusi. Cukup, jika dalam kelompok yang
aktif lebih sedikit. Kurang, jika mendiskusikan bukan mengenai
pelajaran atau bahkan tidak ada yang aktif diskusi.
c. Ketelitian dalam menghimpun hasil diskusi: Baik sekali jika sesuai
dengan materi, bahasa mudah di pahami dan dimengerti. Baik, jika
sudah sesuai materi tetapi masih ada kekurangan sedikit. Cukup,
hanya sedikit yang sesuai dengan materi. Kurang, jika tidak sesuai
dengan materi.
d. Keaktifan dalam bertanya: Baik sekali, jika dalam satu kelompok
ada lebih dari satu yang bertanya ataupun berpendapat yang
berbeda. Baik, jika dalam satu kelompok terdapat satu siswa yang
mewakili bertanya atau berpendapat. Cukup, jika dalam satu kelas
kurang dari empat orang yang bertanya atau bependapat. Kurang,
jika tidak ada yang bertanya atau berpendapat.
e. Keaktifan dalam mencari sumber belajar: baik sekali, jika siswa
memanfatkan sumber belajar secara maksimal. Baik, jika siswa
sudah menggunakan sumber belajar tapi belum maksimal. Cukup,
jika siswa hanya menggunakan beberapa sumber saja. Kurang, jika
hanya menggunakan satu sumber belajar saja.
f. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan: Baik sekali, jika
dapat mejawab dengan baik dan sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan. Baik, jika siswa sudah bisa menjawab pertanyaan, akan
tetapi jawabannya ada yang kurang sesuai. Cukup, jika siswa bisa
64
menjawab pertanyaan tetapi belum tepat jawaban. Kurang, belum
bisa menjawab dengan baik dan benar.
Tabel 4.4
Tabel Observasi Guru Siklus I
No Kegiatan/aspek yang di
amati
keterangan
kurang cukup Baik Baik
sekali
1. Kesesuaian RPP √
2. Penyampaian materi jelas √
3. Penggunaan waktu sesuai
rencana
√
4. Penggunaan metode √
5. Perhatian terhadap siswa √
6. Memberi motivasi pada
siswa
√
Untuk memahami keterangan baik sekali, baik, cukup dan kurang
perlu adanya kriteria. Di bawah ini adalah kriteria masing-masing
aspek yang dinilai.
a. Kesesuaian RPP: Baik sekali, jika pembelajaran sudah berjalan
sesuai yang direncanakan. Baik, jika ada beberapa langkah dalam
RPP yang tidak dilaksanakan. Cukup, jika hanya sedikit yang
sesuai RPP. Kurang, jika tidak dengan yang direncanakan.
65
b. Penyampaian materi jelas: Baik sekali, jika guru menyampaikan
materi dengan padat dan jelas sesuai dengan pokok materi, guru
memberikan contoh nyata yang ada di masyarakat . Baik, jika guru
menyampaikan dengan padat dan jelas. Cukup, jika guru
menyampaiakan dengan kata-kata yang panjang . Kurang, jika guru
menyampaikan tidak sesuai dengan materi.
c. Penggunaan waktu sesuai rencana: Baik sekali, jika masuk kelas
tepat waktu pembagian waktu diskusi sesuai rencana, selesai
pembelajaran tepat waktu. Baik, jika ada keterlambatan sedikit
dengan yang direncanakan. Cukup, ada keterlambatan yang agak
lama dari waktu yang direncanakan. Kurang, jika guru masuk
sudah terlambat, jam pelajaran juga ada keterlambatan, pembagian
waktu diskusi juga tidak sesuai rencana.
d. Penggunaan metode: Baik sekali, jika guru melaksanakan metode
sesuai urutan yang ada, penggunaan metode sesuai dengan alokasi
waktu yang tersedia. Baik, jika sudah sesuai langkah tetapi ada
sedikit kekuranga. Cukup, jika langkahnya tidak berurutan,
pembagian waktu yang kurang tepat. Kurang jika tidak sesuai
dengan metode yang ada.
e. Perhatian terhadap siswa: Baik sekali, jika guru menegur siswa
yang mengobrol dengan temannya, menegur siswa yang tidak
fokus belajar, mengelilingi siswa, menanyakan kesulitan siswa.
Baik, jika guru mengelilingi kelas menegur siswa yang tidak fokus
sambil memeriksa keadaan siswa yang berdiskusi. Cukup, jika guru
66
hanya mengelilingi kelas saja. Kurang, jika guru hanya berdiam
diri pada meja guru.
f. Memberi motivasi pada siswa: Baik sekali, jika guru memotivasi
agar bersungguh-sungguh dalam berdiskusi, bersungguh-sungguh
mengerjakan soal agar mendapat nilai baik. Baik, jika guru
memberi motivasi untuk bersungguh-sungguh dalam berdiskusi.
Cukup, jika guru memotivasi untuk mendapat nilai yang baik.
Kurang, jika guru tidak memberi motivasi.
Melihat dari hasil pengamatan pada tabel 4.3 keaktifan diskusi
kurang, keaktifan dalam bertanya kurang, keaktifan menjawab
pertanyaan juga masih kurang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
masih kesulitan dan belum siap karena belum terbiasa menggunakan
model Think Write and Talk ini dalam pembelajaran.
Dengan demikian, pada siklus II perlu adanya motivasi yang
dapat mendorong siswa lebih berkompetensi dengan memberikan
hadiah bolpoin pada semua anggota kelompok terbaik.
3. Deskripsi Hasil Siklus II
Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan metode Think
Write and Talk pada proses pembelajaran Fiqih materi Qurban, yang
dilaksanakan pada hari Selasa 08 Agustus 2017. Beberapa tahap
pelaksanaannya adalah sebagai berikut Dalam perencanaan tindakan
kelas ini peneliti telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
kemudian membuat instrumen penilaian untuk guru dan siswa. Selain
67
itu peneliti juga menyiapkan materi pembelajaran berupa fotokopian
materi Aqiqah dan juga membuat lembar observasi berupa soal-soal.
Selanjutnya, ketika peneliti melakukan tindakan pada tahap ini
guru masuk kelas mengucapkan salam tak lupa mengajak siswanya
untuk berdoa bersama dan juga mengabsen siswanya. Selanjutnya guru
melakukan apersepsi untuk memberikan motivasi kepada siswa. Selain
itu guru juga melakukan tanya jawab seputar materi penyembelihan
dan qurban.
Selanjutnya, guru mengadakan pretes guna mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki siswa. Setelah selesai guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, kemudian guru menjelaskan
langkah-langkah jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode
Think Write and Talk. Kemudian guru membagi menjadi 4 kelompok
dan tiap kelompok terdiri dari 5 orang. Guru memberikan kesempatan
untuk mereview hasil belajar dirumah dan tidak lupa memotivasi siswa
supaya aktif dalam diskusi. Setiap kelompok diberi materi selanjutnya
untuk dibaca, dipahami, didiskusikan kemudian menuliskan hasil.
Sambil berkeliling guru memberikan penghargaan pada setiap
kelompok.
Setelah 25 menit diskusipun selesai dan setiap kelompok diberi
5 menit untuk presentasi semua anggota kelompok diwajibkan maju
semua, guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
bertanya kepada kelompok yang maju di depan. Setelah semua maju
siswa dipersilakan kembali ke tempat duduk masing-masing
68
kelompok. Kemudian menanyakan kepada siswa manakah kelompok
terbaik. Kemudian memberikan tepuk tangan kepada kelompok terbaik
selain itu guru juga memberikan hadiah berupa bolpoin kepada
anggota kelompok terbaik. Setelah itu siswa dipersilakan kembalik ke
tempat duduk masing-masing. Selanjutnya guru mengadakan tes
ulangan. Dan hasil dari evaluasi dari tindakan siklus pertama dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Pada saat yang sama, kolaborator melakukan pengamatan
dengan mengisi instrumen yang sudah disiapkan, yang meliputi:
pengamatan kegiatan guru, siswa saat kegiatan belajar mengajar. Dan
hasil dari pengamatan ini dapat dilihat dalam tabel 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.5
Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus II
NO. Nama Nilai Hasil
Pretes Postes
1. A. Faiz 85 95 Tuntas
2. Amini 55 65 Tidak tuntas
3. Arif Bowo 75 90 Tuntas
4. Dwi Sulistyo 95 95 Tuntas
5. Khoirunnisa 65 85 Tuntas
6. Margiyani 60 80 Tuntas
7. Mismiyadi 50 80 Tuntas
8. M. Sulaiman 75 85 Tuntas
69
9. Nur Hidayati 65 75 Tuntas
10. Rahayu Nur Istiqomah 65 75 Tuntas
11. Risma A.P.D 75 80 Tuntas
12. Saiful Maulana 75 100 Tuntas
13. Silfia Rahmawati 75 80 Tuntas
14. Suwarto 70 85 Tuntas
15. Sugiyarti 75 95 Tuntas
16. Tri Nuryanto 60 70 Tuntas
17. Tri Wahyono 65 85 Tuntas
18. Wahyu Prasetyo 45 80 Tuntas
19. Yuni Avita 65 75 Tuntas
20. F. Anang S 55 75 Tuntas
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas pada pretes 67,5
dan terjadi kenaikan menjadi 82,5. Peserta didik yang tuntas sebanyak
19 orang sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 1 orang. Akan tetapi
hal ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan yaitu
siswa yang memperoleh 70 ke atas sebanyak 80%.
Tabel 4.6
Tabel Observasi Siswa Siklus II
No Kegiatan/aspek
yang di nilai
Keterangan
kurang cukup Baik Baik sekali
70
1. Antusias siswa
dalam
mengikuti
KBM
√
2. Keaktifan
siswa dalam
diskusi
√
3. Ketelitian
dalam
menghimpun
hasil diskusi
√
4. Keaktifan
dalam bertanya
√
5. Keaktifan
dalam mencari
sumber belajar
√
6. Keaktifan
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
√
71
Untuk memahami keterangan baik sekali, baik, cukup dan kurang perlu
adanya kriteria. Di bawah ini adalah kriteria masing-masing aspek yang
dinilai.
a. Antusias siswa dalam mengikuti KBM: Baik sekali, jika siswa
melaksanakan tugas yang diberikan guru, jika siswa bisa
melaksanakan arahan yang diperintah oleh guru, siswa fokus dalam
belajar, aktif dalam kelompok. Baik, jika siswa sudah fokus dalam
belajar tapi belum begitu aktif dalam kelompok. Cukup, jika siswa
sudah fokus dengan pelajaran, akan tetapi perhatian beralih kepada
yang lain. Kurang, jika siswa tidak fokus dengan pelajaran.
b. Keaktifan dalam diskusi: Baik sekali, jika siswa berdiskusi
mengenai materi pelajaran dan bukan yang lain. Baik, jika semua
siswa aktif dalam kelompok. Baik, jika dalam kelompok sudah lebih
banyak yang aktif berdiskusi. Cukup, jika dalam kelompok yang
aktif lebih sedikit. Kurang, jika mendiskusikan bukan mengenai
pelajaran atau bahkan tidak ada yang aktif diskusi.
c. Ketelitian dalam menghimpun hasil diskusi: Baik sekali jika sesuai
dengan materi, bahasa mudah di pahami dan dimengerti. Baik, jika
sudah sesuai materi tetapi masih ada kekurangan sedikit. Cukup,
hanya sedikit yang sesuai dengan materi. Kurang, jika tidak sesuai
dengan materi.
d. Keaktifan dalam bertanya: Baik sekali, jika dalam satu kelompok
ada lebih dari satu yang bertanya ataupun berpendapat yang
berbeda. Baik, jika dalam satu kelompok terdapat satu siswa yang
72
mewakili bertanya atau berpendapat. Cukup, jika dalam satu kelas
kurang dari empat orang yang bertanya atau bependapat. Kurang,
jika tidak ada yang bertanya atau berpendapat.
e. Keaktifan dalam mencari sumber belajar: baik sekali, jika siswa
memanfatkan sumber belajar secara maksimal. Baik, jika siswa
sudah menggunakan sumber belajar tapi belum maksimal. Cukup,
jika siswa hanya menggunakan beberapa sumber saja. Kurang, jika
hanya menggunakan satu sumber belajar saja.
f. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan: Baik sekali, jika
dapat mejawab dengan baik dan sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan. Baik, jika siswa sudah bisa menjawab pertanyaan, akan
tetapi jawabannya ada yang kurang sesuai. Cukup, jika siswa bisa
menjawab pertanyaan tetapi belum tepat jawaban. Kurang, belum
bisa menjawab dengan baik dan benar.
Tabel 4.7
Tabel Observasi Guru Siklus II
No Kegiatan/aspek yang
di amati
Keterangan
kurang Cukup Baik Baik sekali
1. Kesesuaian RPP √
2. Penyampaian materi
jelas
√
3. Penggunaan waktu
sesuai rencana
√
73
4. Penggunaan metode √
5. Perhatian terhadap
siswa
√
6. Memberi motivasi
pada siswa
√
Untuk memahami keterangan baik sekali, baik, cukup dan kurang
perlu adanya kriteria. Di bawah ini adalah kriteria masing-masing
aspek yang dinilai.
a. Kesesuaian RPP: Baik sekali, jika pembelajaran sudah berjalan
sesuai yang direncanakan. Baik, jika ada beberapa langkah dalam
RPP yang tidak dilaksanakan. Cukup, jika hanya sedikit yang sesuai
RPP. Kurang, jika tidak dengan yang direncanakan.
b. Penyampaian materi jelas: Baik sekali, jika guru menyampaikan
materi dengan padat dan jelas sesuai dengan pokok materi. Baik,
jika guru menyampaikan dengan padat dan jelas. Cukup, jika guru
menyampaiakan dengan kata-kata yang panjang . Kurang, jika guru
menyampaikan tidak sesuai dengan materi.
c. Penggunaan waktu sesuai rencana: Baik sekali, jika masuk kelas
tepat waktu pembagian waktu diskusi sesuai rencana, selesai
pembelajaran tepat waktu. Baik, jika ada keterlambatan sedikit
dengan yang direncanakan. Cukup, ada keterlambatan yang agak
lama dari waktu yang direncanakan. Kurang, jika guru masuk
sudah terlambat, jam pelajaran juga ada keterlambatan, pembagian
waktu diskusi juga tidak sesuai rencana.
74
d. Penggunaan metode: Baik sekali, jika guru melaksanakan metode
sesuai urutan yang ada, penggunaan metode sesuai dengan alokasi
waktu yang tersedia. Baik, jika sudah sesuai langkah tetapi ada
sedikit kekuranga. Cukup, jika langkahnya tidak berurutan,
pembagian waktu yang kurang tepat. Kurang jika tidak sesuai
dengan metode yang ada.
e. Perhatian terhadap siswa: Baik sekali, jika guru menegur siswa
yang mengobrol dengan temannya, menegur siswa yang tidak
fokus belajar, mengelilingi siswa, menanyakan kesulitan siswa.
Baik, jika guru mengelilingi kelas menegur siswa yang tidak fokus
sambil memeriksa keadaan siswa yang berdiskusi. Cukup, jika guru
hanya mengelilingi kelas saja. Kurang, jika guru hanya berdiam
diri pada meja guru.
f. Memberi motivasi pada siswa: Baik sekali, jika guru memotivasi
agar bersungguh-sungguh dalam berdiskusi, bersungguh-sungguh
mengerjakan soal agar mendapat nilai baik. Baik, jika guru memberi
motivasi untuk bersungguh-sungguh dalam berdiskusi. Cukup, jika
guru memotivasi untuk mendapat nilai yang baik. Kurang, jika guru
tidak memberi motivasi.
Melihat pada hasil pengamatan pada tabel 4.6, ketelitian dalam
menghimpun hasil diskusi baik, keaktifan dalam bertanya baik dan
keaktifan menjawab pertanyaan cukup, artinya menunjukkan kenaikan
dari sebelumnya pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan metode Think Write and
75
Talk .Selain itu dari tabel observasi guru menunjukkan peningkatan,
dari yang sebelumnya masih ada nilai yang kurang, pada siklus II
sudah tidak ada nilai yang kurang. Dengan demikian, pada siklus II
kegiatan sudah dipandang cukup dan tidak dilanjutkan pada siklus
berikutnya. Karena dari lembar observasi guru dan siswa
menunjukkan peningkatan, selain itu hasil evaluasi siswa juga sudah
menunjukkan kenaikan dari pra siklus hingga siklus II dan sudah
memenuhi indikator keberhasilan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dilihat dari hasil prestasi belajar peserta didik setelah melakukan
tindakan telah mengalami kenaikan disetiap siklusnya, dimana jumlah
ketuntasan terjadi kenaikan dari pra siklus, siklus I dan siklus II sedangkan
jumlah tidak tuntas mengalami penurunan. Prosentase ketuntasan pra
siklus 30 % , pada siklus I 70 %. Pada siklus II prosentase ketuntasan
95%. Untuk mengetahui peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar
Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
No Aspek yang di
bandingkan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pretes Postes pretes Postes pretes postes
1. Jumlah Nilai - 1238 1285 1510 1350 1650
2. Rata-rata nilai - 61,9 64,2 75,5 67,5 82,5
3. Nlai tertinggi - 85 85 90 95 100
76
4. Nilai terendah - 35 35 55 45 65
5. Jumlah tuntas - 6 6 14 11 19
7. Jumlah tidak
tuntas
- 14 14 6 9 1
8. Prosentase
ketuntasan
- 30% 30% 70% 55% 95%
9. Prosentase
ketidaktuntasan
- 70% 70% 30% 45% 5%
Dilihat dari jumlah ketuntasan terjadi kenaikan dari pra siklus,
sampai siklus II sedangkan jumlah tidak tuntas mengalami penurunan.
Kenaikan dan penurunan ini bila digambarkan dalam grafik tampak seperti
di bawah ini.
Grafik. 4.1
Ketuntasan Prestasi Belajar
77
Dilihat dari nilai perolehan nilai tertinggi evaluasi siswa dari pra
siklus hingga siklus II juga mengalami kenaikan. Dari perolehan pada pra
siklus 86 hingga siklus II memperoleh nilai 100. Nilai terendah juga
mengalami kenaikan. Dari nilai 35 hingga 65 hal ini dapat dilihat dari
grafik 4.2.
Grafik 4.2
Nilai Prestasi Belajar
85
35
90
55
100
65
0
20
40
60
80
100
120
Nilai tertinggi Nilai terendah
Pra siklus Siklus I Siklus II
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Think Write and Talk yang diterapkan pada siswa kelas IX
MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwung pada pelajaran Fiqih materi
Qurban dan Aqiqah dapat meningkatkan prestasi belajar hal ini dapat
diketahui dari hasil evaluasi yang di adakan. Selain itu siswa juga dapat
bekerja sama dengan kelompoknya bahkan dapat mengetahui hasil
kelompok lainnya ketika presentasi. Sebagai hasilnya dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Penggunaan metode Think Write and Talk dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Dari hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan
peningkatan yang signifikan, yang mula-mula pada pra siklus
prosentase ketuntasan hanya 30% pada siklus II menjadi 95%.
2. Temuan lain dari penelitian ini penggunaan metode Think Write and
Talk dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Selain
itu, temuan lain dari penelitian ini keterampilan menyampaikan
pendapat kepada orang lain baik dengan lisan ataupun tulisan perlu
adanya latihan.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan peneliti diatas serta
simpulan, maka peneliti akan menuliskan beberapa saran yang dapat
79
dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru ketika melaksanakan
pembelajaran di kelas:
1. Inovasi pembelajaran yang mengacu pembelajaran berbasis siswa
hendaknya perlu untuk di kembangkan guna meningkatkan
kegiatan kegiatan belajar mengajar.
2. Sebaiknya guru perlu mencoba metode-metode pembelajaran yang
baru karena jika guru hanya menggunakan metode ceramah saja
banyak siswa yang kurang paham, dan hal tersebut akan
berdampak pada prestasi belajar siswa.
3. Guru perlu melakukan pendekatan untuk memberikan motivasi
kepada siswa sehingga terbentuk rasa percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Tanpa tahun. Minhajul Muslim. Terjemahan oleh
Irwan Raihan. 2006. Pajang Laweyan Solo: Media Insani Publishing.
Aqib, Zainal dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rineka Cipta.
Asrori. Achmad Ma‟ruf, Suheri Ismail, Khoirul Faizin, 1998, Ber-Khitan Akikah
Qurban. Surabaya: Al-Miftah.
Buku Pintar Qurban dan Aqiqah. Jakarta: Lazismu Pdf.
Daryanto dan Muljo Raharjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Gagne, dkk. 2005. Principle of Insructional Design. New York: Wadswoth
Publishing co.
http://kbbi.web.id/prestasi diakses pada 26 April 2017.
Maftuh, M. 2006, Peningkatan Kreatifitas Siswa Dalam Proses Belajar Sains
Kelas IX Melalui Pembelajaran Think Write and Talk.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Pdf.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dengan Studi
Kasus. Yogyakarta: Gava Media.
Nasution. M Yunan, 1989, Pegangan Hidup 4, Solo: CV. Ramadhani.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, Tentang
Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Pdf.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT.
Dian Rakyat.
Putranto, Rahma Huda. 2014. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan
Pengamatan Melalui Metode Think Talk Write Dengan Media Video
Pada Siswa Kelas V SDN Girirejo Kabupaten Magelang. Pdf.
S. Margono, 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sartiyati, Kurban Sebagai Simbol Dalam Ajaran Islam. Pdf
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Sriyanti, Lilik dkk. 2014. Teori-Teori Pembelajaran. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak Dua.
Subur. 2015. Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Yogyakarta: Kalimedi.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: CV. Widya Karya.
Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka bani Quraisy.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Wahidmurni. 2008. Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan:
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Skripsi. Malang: PPS UIN
Malang.
Wiriaatmaja, Rochiati, 2007, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Nama Sekolah : MTs Al-Falah Jetis
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : IX / Ganjil
Alokasi waktu : 2x40 menit (1 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Mempraktekkan tata cara penyembelihan, qurban dan aqiqah
B. Kompetensi Dasar
1.2. Menjelaskan ketentuan qurban
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian qurban dan dalilnya
Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat binatang yang dapat dipakai untuk
qurban
Siswa dapat menjelaskan hal yang disunatkan dalam qurban
Siswa dapat menjelaskan waktu pelaksanaan qurban
D. Materi Pembelajaran
Qurban
E. Metode Pembelajaran
Ceramah : metode ini biasanya digunakan untuk memulai kegiatan
pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Think
Write
Talk
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Uraian Kegiatan waktu
1. Kegiatan awal
Apersepsi :
Guru mengucapkan salam.
Mengajak siswa berdo‟a bersama, dan absensi.
Apersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi
penyembelihan (Qurban).
10 menit
2. Kegiatan inti
Guru mengadakan pre-test
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses
pelaksanaan metode think write and talk.
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Satu kelompok terdiri
dari 5 orang siswa.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka kembali
hasil belajar di rumah yang sudah di siapkan pada masing-masing
kelompok.
Guru memotivasi siswa suapaya aktif dalam diskusi kelompok
dan menuliskan hasil pada selembar kertas.
Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta menuliskan hasil
diskusi kelompok.
Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap
kelompok.
Setelah 25 menit masing-masing dari perwakilan kelompok
mengirimkan peserta untuk maju kedepan menjelaskan hasil
diskusi yang di tulis.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok
salah satu untuk bertanya.
Setelah selesai siswa dipersilakan kembali menuju masing-masing
kelompok
60 Menit
Guru menanyakan kepada siswa, mana yang diskusinya paling
baik, guru memberi penghargaan.
Guru mengadakan tes ulangan
3. Kegiatan Akhir
Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa berdoa
bersama
Guru mengucapkan salam
10 Menit
G. Sumber Belajar dan media pembelajaran
Sumber Al-Quran terjemah
Buku acuan Paket Fiqih Depag
Buku tentang Qurban dan Aqiqah
FC. materi Qurban dan Aqiqah
Alat. Buku tulis dan pena
LKS
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus 1I
Nama Sekolah : MTs Al-Falah Jetis
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : IX / Ganjil
Alokasi waktu : 2x40 menit (1 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
2. Mempraktekkan tata cara penyembelihan, qurban dan aqiqah
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menjelaskan ketentuan aqiqah
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian aqiqah
Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat binatang yang dapat dipakai untuk
aqiqah
Siswa dapat menjelaskan hal yang disunatkan dalam aqiqah
Siswa dapat menjelaskan waktu pelaksanaan aqiqah
D. Materi Pembelajaran
Aqiqah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah : metode ini biasanya digunakan untuk memulai kegiatan
pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Think
Write
Talk
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Uraian Kegiatan waktu
1. Kegiatan awal
Apersepsi : 10 menit
Guru mengucapkan salam.
Mengajak siswa berdo‟a bersama, dan absensi.
Apersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi
penyembelihan (Aqiqah).
2. Kegiatan inti
Guru mengadakan pre-test
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses
pelaksanaan metode think write and talk. Mengoreksi ulang
pemahaman kepada dua kelompok yang sebelumnya belum
mengerti tugas.
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Satu kelompok
terdiri dari 5 orang siswa.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka
kembali hasil belajar di rumah yang sudah di siapkan pada
masing-masing kelompok.
Guru memotivasi siswa suapaya aktif dalam diskusi kelompok
dan menuliskan hasil pada selembar kertas. Selain itu guru
juga mendorong siswa untuk mengerjakan tugas sesuai
dengan waktu yang disediakan
Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta menuliskan hasil
diskusi kelompok.
Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap
kelompok.
Setelah 25 menit masing-masing dari perwakilan kelompok
mengirimkan peserta untuk maju kedepan menjelaskan hasil
diskusi yang di tulis.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok
salah satu untuk bertanya.
60 Menit
Setelah selesai siswa dipersilakan kembali menuju masing-
masing kelompok
Kelopok lain diperbolehkan untuk bertanya mengenai hal
yang belum jelas.
Guru menanyakan kepada siswa, mana yang diskusinya
paling baik, guru memberi penghargaan berupa bolpoin untuk
diberikan kepada kelompok yang melakukan diskusi terbaik.
Guru mengadakan tes ulangan
3. Kegiatan Akhir
Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa berdoa
bersama
Guru mengucapkan salam
10 Menit
G. Sumber Belajar dan media pembelajaran
Sumber Al-Quran terjemah
Buku acuan Paket Fiqih Depag
Buku tentang Qurban dan Aqiqah
FC. materi Qurban dan Aqiqah
Alat. Buku tulis dan pena
LKS
Nama :
No Absen :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan tepat!
1. Apa yang di maksud dengan penyembelihan?
2. Ada berapa syarat binatang yang di sembelih?
3. Ada berapa syarat orang yang menyembelih binatang? Sebutkan!
4. Mengapa salah satu syarat alat untuk menyembelih binatang harus tajam?
5. Sebutkan salah satu anjuran dalam menyembelih binatang!
6. Bagaimana tata cara menyembelih binatang secara tradisional?
7. Bagaimana pendapat kalian apabila daging yang kita makan sembelihan
dari orang nasrani?
8. Apa yang kalian ketahui tentang qurban?
9. Terdapat dalam surat apakah perintah untuk berqurban?
10. Apa yang melatar belakangi perintah untuk berqurban?
Kunci jawaban
1. Memotong hewan sembelihan dengan memutus saluran makan dan
pernafasan
2. 2
3. 4, beragama islam atau ahli kitab, menyebut nama Allah, berakal sehat,
mumayiz
4. Agar tidak menyiksa binatang
5. Hewan diarahkan ke kiblat, menggunakan alat yang tajam, membaca
shalawat atas nabi Muhammad
6. Menyiapkan lubang, alat yang tajam, binatang yang di sembelih, leher di
letakkan di atas penampungan darah yang di siapkan, hendaknya membaca
basmalah, menyembelih pada pangkal leher agar saluran makan dan
pernafasan terputus.
7. Boleh, karena termasuk ahli kitab.
8. Penyembelihan bintang pada saat hari raya Idul Adha.
9. Al-Kausar
10. Mimpi nabi ibrahim menyembelih nabi Ismail
Nama :
No Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Agus memelihara beberapa ekor ayam di kandangnya. Selain untuk di ambil
telurnya agus juga mengonsumsi dagingnya. Binatang ternak yang di sembelih
menurut aturan syarak, maka sembelihan tersebut menjadi baik dan ....
a. halal di makan
b. enak di makan
c. bersih dan sehat
d. berharga
2. Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada umat islam untuk memperlakukan
binatang yang hendak disembelih dengan baik. Di antara sunnah menyembelih
binatang adalah membaca....
a. syahadat
b. bassmalah
c. istighfar
d. hamdalah
3. Pak anis akan menyembelih seekor bebek. cara menyembelih yang benar adalah
meletakkan alat penyembelihan pada leher dan memotongnya hingga terputus
....
a. leher dan kepalanya
b. saluran nafas dan lehernya
c. saluran kotoran
d. saluran nafas dan saluran makan
4. Menyembelih binatang dengan menggunakan tulang yang tajam hukumnya ....
a. sah
b. sunnah
c. tidak sah
d. wajib
5. Sebagian besar ulama sepakat bahwa hukum berqurban bagi seorang muslim
yang mampu adalah ....
a. mubah
b. wajib
c. sunnah muakad
d. sunnah
6. pada dasarnya, tujuan dilaksanakannya qurban adalah ....
a. untuk menyenangkan diri sendiri dan keluarga
b. untuk bersedekah kepada fakir miskin
c. agar di hormati dan di hargai orang lain
d. lebih mendekatkan diri kepada Allah
7. berikut ini adalah ciri-ciri binatang yang tidak sah untuk qurban adalah ....
a. berbulu lebat
b. berwarna putih dan hitam
c. bertanduk dua
d. kurus sekali
8. Pak Eko ingin menyembelih binatang qurban sendiri. Menurut syariat islam
perbuatan Pak Eko termasuk ....
a. wajib qurban
b. sunnah qurban
c. hukum qurban
d. syarat qurban
9. terdapat pada surat apakah perintah untuk berqurban?
a. Attakasur
b. al kausar
c. attiin
d. al maidah
10.
Terjemah dari ayat di atas adalah ....
a. maka shalatlah untuk Tuhanmu dan bersabarlah
b. maka shalatlah untuk Tuhanmu dan bersedekahlah
c. maka shalatlah untuk Tuhanmu dan berbuat baiklah
d. maka shalatlah untuk Tuhanmu dan berqurbanlah
Isilah titik di bawah ini dengan benar!
1. Berapa bagian yang dapat di konsumsi seorang yang berqurban?
2. Pada tanggal berapa saja kita boleh berqurban?
3. Berapakah usia seokor kambing dikatakan cukup umur untuk berqurban?
4. Sebutkan apa saja hikmah yang dapat diambil dari berqurban!
5. Bagaimana pendapat kalian jika seseorang bequrban pada tanggal 14 Zulhijjah?
Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. D
4. C
5. C
6. D
7. D
8. B
9. B
10. D
1. 1/3 bagian qurban
2. 10, 11, 12 dan 13 Zulhijjah
3. 2 tahun
4. menunjukkan tanda suyukur kepada Allah, mensyiarkan sunah Nabi Ibrahim,
mendekatkan diri kepada Allah dll
5 tidak sah, hal itu hanya dianggap penyembelihan biasa
Nama :
NO absen :
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar!
1. Nabi bersabda bahwa ada hal-hal yang di sunatkan untuk dikerjakan bersamaan
dengan akikah, kecuali ....
a. Memberi nama yang baik
b. Memberi wewangian
c. Mencukur rambut bayi
d. Menyembelih kambing
2. Binatang yang di syariatkan unuk akikah adalah ....
a. Kambing dan kerbau
b. Kambing dan sapi
c. Kambing dan domba
d. Kambing dan unta
3. Pernyataan yang benar tentang jumlah binatang untuk akikah adalah ....
a. Satu ekor kambing untuk perempuan dan satu ekor kambing untuk laki-laki
b. Satu ekor kambing untuk perempuan dan dua ekor kambing untuk laki-laki
c. Du ekor kambing untuk perempuan dan dua ekor kambing untuk laki-laki
d. Dua ekor kambing untuk perempuan dan satu ekor kambing untuk laki-laki
4. Jika ada seseorang yang menyembelih binatang hanya sebagian anggota
badannya saja, maka hukumnya ....
a. Makruh
b. S unnah
c. Haram
d. Mubah
5. Pada dasarnya hukum pelaksanaan akikah adalah ....
a. Makruh
b. Mubah
c. Sunah
d. Wajib
6. Pak Indro ingin mengakikahi bayi perempuannya. Menurut sunnah Rasulullah,
kambing yang akan disembelih Pak Indro adalah ....
a. Satu ekor
b. Tiga ekor
c. Dua ekor
d. Empat ekor
7. Daging akikah dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga sebaiknya ....
a. Sebelum di masak
b. Setelah di masak matang
c. Sesudah dibersihkan
d. Setengah matang
8. Berikut ini adalah hal-hal yang di makruhkan dalam penyembelihan binatang
baik untuk sembelihan, kurban, atau akikah, kecuali ....
a. Menggunakan benda tumpul
b. Memukul binatang yang akan di sembelih
c. Memberi minum air sebanyak-banyaknya
d. Mengucap basmalah
9. Yang tidak di sunahkan saat menyembelih binatang qurban atau akikah ialah
membaca ....
a. Basmalah
b. Hamdalah
c. Shalawat nabi
d. Takbir
10. Tujuan menyembelih akikah pada hari ketujuh kelahiran adalah ....
a. Melaksanakan tradisi keluarga yang sudah turun temurun
b. Membiasakan diri beramal saleh agar di hormati orang lain
c. Mensyukuri nikmat Allah atas kelahiran bayi seperti yang di contohkan Nabi
Muhammad saw
d. Mengikuti kebiasaan di masyarakat agar tidak di kucilkan dalam pergaulan.
B. Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Penyembelihan binatang untuk akikah disunahkan pada hari ke .....
2. Jenis binatang ternak yang di syariatkan untuk akikah adalah ....
3. Jika lahir bayi kembar 4 laki-laki, maka di sunahkan menyembelih binatang
akikah sebanyak ...
4. Salah satu sunah dalam pelaksanaan akikah adalah ....
5. Apa perbedaan qurban dengan akikah ....
Kunci jawaban A
Kunci Jawaban B
1. 7 kelahira bayi
2. Kambing, domba, biri-
bir
3. 8 ekor kambing
4. Saat penyembelihan
berdoa, membaca
basmalah, membaca shalawat nabi, membaca takbir, daging di bbagikan setelah
matang
5. Dilaksanakan saat hari raya idul adha, dan dilkukan saat setelah kelahiran bayi
1. B
2. C
3. B
4. C
5. C
6. A
7. B
8. D
9. B
10. D
Lembar observasi siswa siklus I
No Kegiatan/aspek yang diamati
Keterangan
kurang cukup baik Baik sekali
1. Antusias siswa dalam mengikuti KBM
2. Keaktifan siswa dalam diskusi
3. Ketelitian siswa dalam menghimpun hasil diskusi
4. Keaktifan siswa dalam bertanta
5. Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar
6. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Lembar observasi siswa siklus II
No Kegiatan/aspek yang diamati
Keterangan
kurang cukup baik Baik sekali
1. Antusias siswa dalam mengikuti KBM
2. Keaktifan siswa dalam diskusi
3. Ketelitian siswa dalam menghimpun
hasil diskusi
4. Keaktifan siswa dalam bertanta
5. Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar
6. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Kolaborator Sayyid Muhammad Ridlo Nim 111-13-280
Lembar observasi guru siklus I
No. Kegiatan/aspek yang di
amati
Keterangan
kurang cukup baik Baik sekali
1. Kesesuaian RPP
2. Penyampaian materi
yang jelas
3. Penggunaan waktu
sesuai rencana
4. Penggunaan metode
5. Perhatian terhadap
peserta didik
6. Memberi motivasi
terhadap peserta didik
Lembar observasi guru siklus I
No. Kegiatan/aspek yang di
amati
Keterangan
kurang cukup baik Baik sekali
1. Kesesuaian RPP
2. Penyampaian materi
yang jelas
3. Penggunaan waktu
sesuai rencana
4. Penggunaan metode
5. Perhatian terhadap
peserta didik
6. Memberi motivasi
terhadap peserta didik
Kolaborator Sayyid Muhammad Ridlo Nim 111-13-280
Nilai Hasil Pra Siklus
No Nama Nilai Hasil
1. A. Faiz 64 Tidak tuntas
2. Amini 36 Tidak tuntas
3. Arif Bowo 65 Tidak tuntas
4. Dwi Sulistyo 75 Tuntas
5. Khoirunnisa 69 Tidak tuntas
6. Margiani 65 Tidak tuntas
7. Mismiyadi 64 Tidak tuntas
8. M. Sulaiman A 77 Tuntas
9. Nur Hidayati 32 Tidak tuntas
10. Rahayu Nur Istiqomah 35 Tidak tuntas
11. Risma A.P.D 73 Tuntas
12. Saiful Maulana 70 Tuntas
13. Silfia Rahmawati 76 Tuntas
14. Suwarto 85 Tuntas
15. Sugiarti 56 Tidak tuntas
16. Tri Nuryanto 57 Tidak tuntas
17. Tri Wahyono 49 Tidak tuntas
18. Wahyu Prasetyo 69 Tidak tuntas
19. Yuni Avita 69 Tidak tuntas
20. F. Anang S 52 Tidak tuntas
Hasil Nili Pretes dan Postes Siklus I
NO. Nama Nilai Hasil
Pretes Postes
1. A. Faiz 55 80 Tuntas
2. Amini 35 55 Tidak tuntas
3. Arif Bowo 60 80 Tuntas
4. Dwi Sulistyo 75 80 Tuntas
5. Khoirunnisa 60 55 Tidak tuntas
6. Margiyani 75 90 Tuntas
7. Mismiyadi 60 90 Tuntas
8. M. Sulaiman 65 80 Tuntas
9. Nur Hidayati 65 75 Tuntas
10. Rahayu Nur Istiqomah 65 65 Tidak tuntas
11. Risma A.P.D 60 65 Tidak tuntas
12. Saiful Maulana 65 75 Tuntas
13. Silfia Rahmawati 65 75 Tuntas
14. Suwarto 80 80 Tuntas
15. Sugiyarti 40 85 Tuntas
16. Tri Nuryanto 60 60 Tidak tuntas
17. Tri Wahyono 75 80 Tuntas
18. Wahyu Prasetyo 80 85 Tuntas
19. Yuni Avita 85 90 Tuntas
20. F. Anang S 60 65 Tidak tuntas
Nilai Hasil Pretes dan Postes Siklus II
NO. Nama Nilai Hasil
Pretes Postes
1. A. Faiz 85 95 Tuntas
2. Amini 55 65 Tidak tuntas
3. Arif Bowo 75 90 Tuntas
4. Dwi Sulistyo 95 95 Tuntas
5. Khoirunnisa 65 85 Tuntas
6. Margiyani 60 80 Tuntas
7. Mismiyadi 50 80 Tuntas
8. M. Sulaiman 75 85 Tuntas
9. Nur Hidayati 65 75 Tuntas
10. Rahayu Nur Istiqomah 65 75 Tuntas
11. Risma A.P.D 75 80 Tuntas
12. Saiful Maulana 75 100 Tuntas
13. Silfia Rahmawati 75 80 Tuntas
14. Suwarto 70 85 Tuntas
15. Sugiyarti 75 95 Tuntas
16. Tri Nuryanto 60 70 Tuntas
17. Tri Wahyono 65 85 Tuntas
18. Wahyu Prasetyo 45 80 Tuntas
19. Yuni Avita 65 75 Tuntas
20. F. Anang S 55 75 Tuntas
DOKUMENTASI
Foto Pra Siklus
Kegiatan Belajar Siklus I
Kegiatan belajar Siklus II
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Sayyid Muhammad Ridlo
Nim : 111-13-280
Dosen P.A : Dra. Maryatin, M. Pd.
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama
Islam
No Jenis Kegiatan Pelaksana Jabatan Nilai
1 Sertifikat OPAK STAIN
SALATIGA 2013 oleh DEMA
26-27 Agustus
2013 Peserta 3
2 Sertifikat OPAK TARBIYAH
2013 oleh HMJ Tarbiyah 29 Agustus 2013 Peserta 3
3
Sertifikat Library User
Education oleh UPT
Perpustakaan
16 September 2013 Peserta 2
4
Sertifikat Musabaqah Tilawatil
Quran tema MTQ wahan
Apresiasi untuk mencetak Insan
Qur‟anioleh JQH
23 Oktober 2013 Peserta 2
5
Sertifikat Seminar Nasional
Enterpreneurship oleh gerakan
pramuka Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandi
16 November 2014 Peserta 8
6 Workshop Tilawah Nasional
oleh JQH-Al Furqon 30 Mei 2015 Peserta 8
7 Seminar Hari Hak Untuk Tahu
oleh Dekan Fakultas dakwah 22 September 2015 Peserta 2
8 Bedah Buku “Muda 7 Warna”
oleh Hmj PAI 23 September 2015 Peserta 2
9 Seminar Nasional “Peran Media 19 November 2015 Peserta 8
Massa terhadap Kelestarian
Lingkungan Hidup” oleh HMJ
KPI Fakultas Dakwah
10
National Seminar “English-
Preneurship: do you dare to be
the next moslem business
owner?” oleh HMJ TBI
27 November 2015 Peserta 8
11 Seminar Nasional Isis Rahmatan
lil Alami nya mana oleh PMII 19 Desember 2015 Peserta 8
12 Dialog Interaktif LDMI oleh
HMI 21 September 2016 Peserta 2
13
Seminar Nasional Memandang
Jurnalisme dari Perspektif
Gender oleh LPM Dinamika
24 September 2016 Peserta 8
14
Seminar Nasional Optimalisasi
Sumberdaya Insani dalam
Menghadapi Dunia Wirausaha
oleh HMJ D3 Perbanka Syariah
29 September 2016 Peserta 8
15
Workshop Leadership dan
Achievment Motivation Training
oleh FK WAMA
1-2 Oktobr 2016 Peserta 2
16
Seminar Nasional Dimanakah
Kiblat Pendidikan Kita? Oleh
DEMA FTIK
9 November 2016 Peserta 8
17
Seminar Nasional
Edupreneurship “Strategi
Marketing
Kunci Sukses Wirausaha oleh
Mapel kewirausahaan
13 November 2016 Panitia 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sayyid Muhammad Ridlo
NIM : 111 13 280
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 27 Desember 1994
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Ayah : Mufid
Nama Ibu : Umiyatun
Nomor Hp/Wa : 085712042715
Alamat : Jl. Masjid Besar, Krajan, RT 010/RW 002, Kel. Tengaran,
Kec. Tengaran, Kab. Semarang
Nomor Hp : 085712042715
Riwayat Pendidikan : SDN 02 Tengaran, Lulus Tahun 2007
MTsN Salatiga, Lulus Tahun 2010
MAN Salatiga, Lulus Tahun 2013