peningkatan sikap kedisiplinan dalam …repository.usd.ac.id/2942/2/121134096_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM
PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Resita Kurnia Dewi
121134096
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM
PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Resita Kurnia Dewi
121134096
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, memberkati, dan membimbing
hidupku.
Ayah dan ibuku serta keluarga besarku yang selalu mendukung dan
memberi semangat untukku.
Carolus Ade S. yang selalu memberikan semangat, perhatian, dan
dukungan untukku.
Sahabat-sahabatku Nia, Septi, Dias, Dewi, Siska, Titin, dan Vita yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu
(1 Petrus 5 : 7)
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang
harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak
(Aldus Huxley)
Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya
itu hasilnya nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari dalam diri
kita sendiri, yakni kenyataan. Kenyataan yang harus dihadapi sepahit apapun
keadaannya.
(Andrea Hirata)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Resita Kurnia Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Resita Kurnia Dewi
Nomor Mahasiswa : 121134096
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN
MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI
SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 27 Januari 2016
Yang menyatakan
Resita Kurnia Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN
MENGGUNAKAN MODEL PARADIKMA PEDAGOGI REFLEKTIF
BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN
Oleh:
Resita Kurnia Dewi (121134096)
Universitas Sanata Dharma
2016
Sikap kedisiplinan siswa kelas III SDN Kledokan yang rendah, terlihat dari hasil
pembagian kuesioner kondisi awal. Melihat hasil kondisi awal mendorong peneliti untuk
meningkatkan sikap kedisiplinan di kelas III SDN Kledokan. Solusi pemecahan masalah
tersebut adalah menggunakan model Paradikma Pedagogi Reflektif. Penelitian ini
bertujuan untuk 1) menggambarkan dan mengetahui pelaksanaan pembelajaran model
pedagogi reflektif untuk meningkatkan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn
bagi siswa kelas III SD Negeri Kledokan 2) meningkatkandan mengetahui
peningkatan sikap kedisiplinan pada pelajaran PKn menggunakan model paradigma
pedagogi reflektif dapat bagi siswa kelas III SDN Kledokan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Siklus I terdiri 2 pertemuan dan siklus II terdiri 1 pertemuan. Subjek penelitian
adalah siswa Kelas III SDN Kledokan Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 31
siswa. Model yang digunakan dalam pembelajaran yaitu paradikma pedagogi
reflektif. Objek penelitian ini adalah sikap kedisiplinan siswa dalam pembelajaran
PKn. Data sikap kedisiplinan siswa diperoleh dari lembar kuesioner kedisiplinan
yang diisi oleh siswa pada akhir siklus I dan II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan siswa meningkat
menggunakan model pembelajaran paradikma pedagogi reflektif. Peningkatan sikap
kedisiplinan siswa pada kondisi awal nilai rata-ratanya adalah 71,32 dengan
persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 64,51% (rendah). Capaian siklus
I rata-rata nilai sikap adalah 83,52 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan
minimal cukup 93,55% (sangat tinggi). Sedangkan capaian siklus II dengan rata-rata
nilai 86,71 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 100%
(sangat tinggi).
Kata kunci : sikap, kedisiplinan, paradikma pedagogi reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING DISCIPLINE ATTITUDE IN LEARNING PKN BY USING
REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM MODEL
IN GRADE III SDN KLEDOKAN
By:
Resita Kurnia Dewi (121134096)
Sanata Dharma University
2016
The students’ discipline of grade III SDN Kledokan was low. It was seen from
the result of questionnaire’s distribution in initial condition. Based on that condition,
researcher was interested to improve discipline in the class III SDN Kledokan. The
solution of this problem was using reflective pedagogy paradigm model. The aim of
the study were 1) to describe and to know the reflective pedagogy learning model in
improving discipline in learning PKn for students grade III in SDN Kledokan 2) to
improve and to determine the discipline improvement in learning PKn using
reflective pedagogy paradigm model for students grade III in SDN Kledokan.
This research was a classroom action research which conducted in two cycles.
The first cycle consisted of two meetings and the second cycle consisted of one
meeting. The subject of the research were 31 students of third grade in SDN
Kledokan in 2015/2016Academic Year. The model that used was reflective pedagogy
paradigm. The object of this study was the students’ discipline attitude in learning
PKn. The data was obtained from questionnaire which filled by the students in the
end of first and second cycle.
The results showed that the students’ discipline attitude was increased based
on three aspects: cognitive, affective, and co native by using reflective pedagogy
paradigm model. The improvement of students' discipline attitudes on the initial
conditions was 71,32 with percentage 64,51%. The attainment in first cycle was
83,53 and the percentage of students’ discipline was 93,55% (very high). Whereas,
second cycle’s attainment was 86,71 and the percentage of students’ discipline was
100% (very high).
Keywords: attitude, discipline, reflective pedagogy paradigm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN
DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan kasih-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., SS., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang
dengan penuh ketelitian memeriksa skripsi ini.
6. Para dosen Program Studi PGSD beserta karyawan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis.
7. Mulyadi, S.Pd., selaku Kepala SDN Kledokan yang telah memberikan ijin
penelitian kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah.
8. Tri Nafiah, S.Pd., selaku guru kelas III SDN Kledokan yang telah memberikan
bantuan selama penelitian di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 27 Januari 2016
Penulis,
Resita Kurnia Dewi
9. Siswa/siswi SDN Kledokan tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan
waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.
10. Ayah dan Ibuku yang senantiasa menyertiaku dengan doa dan dorongan
semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Keluarga besar simbah Rono Sukarto yang selalu mendoakan dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Orang terdekatku, Carolus Ade Sulistiyo, terima kasih atas segala motivasi dan
semangatnya.
13. Sahabat-sahabatku Nia, Septi, Dias, Dewi, Siska, Titin, dan Vita terima kasih
karena selalu memberikan dukungan dan semangat.
14. Teman-temanku satu payung, Ika, Johan, Yosi, Astrid, Bravi, Purnomo, Oka,
Nugraha, dan Hilda terima kasih atas dukungan dan semangatnya serta
persaudaraan yang telah terjalin selama ini.
15. Temanku Agatha Dwi L. yang membantu menyusun abstract penelitian ini.
16. Teman-teman mantan kelas C PGSD angkatan 2012 terima kasih atas dukungan
dan semangatnya.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu oleh penulis yang telah
memberikan bantuan dan dorongan baik yang berwujud material maupun
spriritual bagi penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LatarBelakangMasalah ........................................................................ 1
B. BatasanMasalah .................................................................................. 5
C. RumusanMasalah ................................................................................ 6
D. TujuanPenelitian ................................................................................. 6
E. ManfaatPenelitian................................................................................ 7
F. DefinisiOperasional ............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 9
A. TinjauanPustaka .................................................................................. 9
1. PendidikanKewarganegaraan (PKn) ............................................... 9
2. Sikap............................................................................................... 10
3. Nilai ................................................................................................ 12
4. Kedisiplinan .................................................................................... 13
5. ParadigmaPedagogiRefleksi ............................................................ 16
B. HasilPenelitian yang Relevan .............................................................. 21
C. KerangkaBerfikir................................................................................. 24
D. HipotesisPenelitian .............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 26
A. JenisPenelitiandanDesainPenelitian ..................................................... 26
B. Setting Penelitian ................................................................................ 29
1. TempatPenelitian ............................................................................ 29
2. SubyekPenelitian ............................................................................ 29
3. ObyekPenelitian .............................................................................. 29
4. WaktuPenelitian .............................................................................. 30
C. RencanaTindakan ................................................................................ 30
D. TeknikPengumpulan Data .................................................................. 40
1. Observasi ........................................................................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kuesioner........................................................................................ 41
3. Wawancara ..................................................................................... 42
4. Dokumentasi ................................................................................... 42
E. InstrumenPenelitian ............................................................................. 43
1. PedomanWawancara ....................................................................... 43
2. LembarObservasi ............................................................................ 44
3. Kuesioner........................................................................................ 45
F. TeknikPengujianInstrumen .................................................................. 50
1. ValiditasInstrumen .......................................................................... 50
2. UjiReliabilitas ................................................................................. 60
G. TeknikAnalisis Data ........................................................................... 62
H. IndikatorKeberhasilan ......................................................................... 67
I. JadwalPenelitian .................................................................................. 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN ..................................... 70
A. DeskripsiPenelitian.............................................................................. 70
B. Proses Penelitian ................................................................................. 72
C. HasilKuesionerSiswa ........................................................................... 83
D. Pembahasan ........................................................................................ 94
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 101
A. Kesimpulan ......................................................................................... 101
B. KeterbatasanPenelitian ........................................................................ 102
C. Saran .................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103
CURRICULUM VITTE ................................................................................. 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1PedomanWawancaradengan Guru .................................................... 43
Tabel 3.2 LembarObservasiSikapSiswa .......................................................... 44
Tabel 3.3 PengukuranKuesioner Item PositifdanNegatif ................................. 46
Tabel 3.4Sebaran Item Positifdan Item Negatif ............................................... 47
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner ......................................................................... 49
Tabel 3.6KriteriaRevisi ................................................................................... 52
Tabel 3.7Hasil Expert JudgementPerangkatPembelajaran ............................... 53
Tabel 3.8KriteriaRevisi ................................................................................... 55
Tabel 3.9 Expert JudgementKuesioner ............................................................ 55
Tabel 3.10 HasilValiditasSikapKedisiplinanSiswa .......................................... 58
Tabel 3.11 Hasilkuesioner yang valid untuksetiapindikator ............................. 59
Tabel 3.12KoefisienReliabilitas ...................................................................... 61
Tabel 3.13HasilReliabilitas ............................................................................. 61
Tabel 3.14Kriteria PAP Tipe 1 ........................................................................ 62
Tabel 3.15 Rentangskorkeseluruhansikapdisiplin ............................................ 64
Tabel 3.16Rentangskordari criteria sikapdisiplinmenurutaspekkognitif ........... 65
Tabel 3.17Rentangskordari criteria sikapdisiplinmenurutaspekafektif ............. 65
Tabel 3.18Rentangskordarikriteriasikapdisiplinmenurutaspekkonatif .............. 66
Tabel 3.19 IndikatorKeberhasilanPeraspek...................................................... 67
Tabel 3.20 IndikatorKeberhasilanSecaraKeseluruhan ...................................... 68
Tabel 3.21JadwalPenelitian ............................................................................. 69
Tabel 4.1 HasilSkalaSikapSiklus I AspekKognitif ........................................... 83
Tabel 4.2 HasilSkalaSikapSiklus I AspekAfektif............................................. 85
Tabel 4.3 HasilSkalaSikapSiklus I AspekKonatif ............................................ 86
Tabel 4.4 HasilSkalaSikapSiklus IKeseluruhan ............................................... 87
Tabel 4.5HasilSkalaSikapSiklus II AspekKognitif .......................................... 89
Tabel 4.6HasilSkalaSikapSiklus II AspekAfektif ............................................ 90
Tabel 4.7HasilSkalaSikapSiklus II AspekKonatif ............................................ 91
Tabel 4.4 HasilSkalaSikapSiklus II Keseluruhan ............................................. 92
Tabel 4.9PersentasePencapaianSiswa .............................................................. 94
Tabel 4.8 PeningkatanSikapKedisiplinanSiswaPeraspek ................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 SkemaPenelitian yang Relevan .................................................... 23
Gambar 3.1 Model SiklusKemmisdan Mc. Taggart ........................................ 27
Gambar 4.1 GrafikPersentaseSikapKedisiplinanSiswa
SecaraKeseluruhan ....................................................................... 95
Gambar 4.2 GrafikPersentaseSikapKedisiplinanSiswa
SecaraPeraspek ............................................................................. 98
Gambar 4.3 GrafikPeningkatanNilaiSikapKedisiplinanSiswa
Peraspek ....................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SuratIjinPenelitian ...................................................................... 106
Lampiran 2 SuratKeterangan ......................................................................... 107
Lampiran 3 SilabusPembelajaran .................................................................. 108
Lampiran 4 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP)
Siklus I Pertemuan 1 ................................................................... 114
Lampiran 5 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP)
Siklus I Pertemuan 2 ................................................................... 124
Lampiran 6 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP)
Siklus II Pertemuan 1 .................................................................. 134
Lampiran 7 KuesionerSebelumValidasi ........................................................ 146
Lampiran 8 KuesionerSetelahValidasi .......................................................... 152
Lampiran 9 ContohSoalEvaluasiSiklus I Pertemuan 1
yangDikerjakanSiswa ................................................................. 158
Lampiran 10 ContohSoalEvaluasiSiklus I Pertemuan 2
yangDikerjakanSiswa ................................................................. 159
Lampiran 11 ContohSoalEvaluasiSiklus II Pertemuan 1
yangDikerjakanSiswa ................................................................. 160
Lampiran 12 ContohKuesionerAkhirSiklus I yang DikerjakanSiswa ............. 161
Lampiran 13 ContohKuesionerAkhirSiklus II yang DikerjakanSiswa ............ 165
Lampiran 14 ValidasiInstrumenPembelajaranolehDosen 1 ........................... 169
Lampiran 15 ValidasiInstrumenPembelajaranolehDosen 2 ........................... 173
Lampiran 16 ValidasiInstrumenPembelajaranoleh Guru ............................... 177
Lampiran 17 Data KognitifSiswaAkhirSiklus I ............................................ 181
Lampiran 18 Data AfektifSiswaAkhirSiklus I .............................................. 183
Lampiran 19 Data KonatifSiswaAkhirSiklus I .............................................. 185
Lampiran 20 Data KognitifSiswaAkhirSiklus II ........................................... 187
Lampiran 21 Data AfektifSiswaAkhirSiklus II ............................................. 189
Lampiran 22 Data KonatifSiswaAkhirSiklus II ............................................ 191
Lampiran 23 AnalisisButirKuesioner ............................................................ 193
Lampiran 24 ValiditasKuesioner ................................................................... 194
Lampiran 25 HasilObservasiKelas ................................................................ 202
Lampiran 26 HasilWawancara Guru Kelas .................................................... 203
Lampiran 27 AksiSiswaPertemuan I ............................................................ 204
Lampiran 28 AksiSiswaPertemuan II ........................................................... 205
Lampiran29 AksiSiswaPertemuan III ........................................................... 206
Lampiran 30 Foto-fotoPenelitian ................................................................... 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I akan membahas enam bagian pendahuluan dari penelitian yaitu latar
belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kunci pembangunan di masa yang akan datang.
Manusia dapat belajar mengembangkan potensi diri sehingga dapat tercapai
sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas melalui pendidikan. Arti
pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan
terencana seseorang untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa dapat dengan aktif mengembangkan potensi diri, sehingga siswa
mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, bernegara (Suyadi, 2013 : 4).
Fungsi dan tujuan pendidikan menurut UU RI Nomer 20 tahun 2003 adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cukup,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jawab (Kurniawan, 2013: 38). Pendidikan sangat penting ditanamkan sejak anak
usia dini melalui pendidikan dasar.
Pendidikan dasar menurut KBBI merupakan pendidikan terendah yang
diwajibkan bagi semua warga negara. Pendidikan dasar yang berlaku di Indonesia
adalah jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak.
Pendidikan dasar inilah menjadi dasar bagi pendidikan menengah. Pendidikan
dasar di Indonesia dimulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah
Pertama. Materi yang diberikan untuk jenjang pendidikan di SD diantaranya
adalah Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Penjaskes, Seni Budaya dan
Prakarya, Pendidikan Agama dan PKn.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan di SD. PKn adalah pendidikan yang mengarahkan siswa untuk
menjadi warga negara yang demokratis, yang menghargai perbedaan, dan
mencintai keadilan dan kebenaran (Utami, 2010: 2). PKn merupakan mata
pelajaran dimana didalamnya memuat pendidikan karakter yang ditujukan untuk
anak-anak di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang
mengembangkan nilai dari pandangan hidup bangsa, agama, dan budaya yang
dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional (Kurniawan, 2013: 39). PKn
merupakan sarana pengembangan sikap. Sikap menurut Azwar (2015: 23-24)
terdiri atas tiga komponen yaitu komponen yaitu kognitif (cognitive), afektif
(affective), dan komponen konatif (conative).
PKn yang merupakan sarana pendidikan karakter hendaknya dapat
disampaikan dengan baik kepada siswa. Menurut observasi yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peneliti tanggal 5 Agustus 2015, pemberian materi PKn di SD disampaikan hanya
sebatas materi pelajaran saja, sehingga siswa kurang dapat memahami nilai yang
dimiliki setiap materi PKn setelah mempelajari. Hal tersebut dikarenakan siswa
menerima materi dengan kemampuan kognitifnya saja. Kemampuan kognitif saja
belum cukup dimiliki siswa. Siswa hendaknya mengamalkan nilai yang
terkandung dalam pelajaran PKn tersebut. Pengamalan dari nilai tersebut dapat
berupa sikap positif yang dilakukan untuk lingkungan sekitar.
Nilai PKn yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah kedisiplinan.
Disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang yang bergabung dalam
suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati
(Mulyasa, 2008: 191). Siswa-siswa kelas III SDN Kledokan mengalami kesulitan
dalam bersikap disiplin. Sikap disini bukan berarti hanya perbuatan namun juga
memuat tiga hal yang penting yaitu: aspek memahami atau kognitif, aspek
menghayati atau afektif, dan aspek melaksanakan atau konatif mengenai nilai
kedisiplinan. Pernyataan tersebut diketahui dari hasil pembagian kuesioner yang
dibagikan tanggal 29 Oktober 2015 kepada siswa kelas III SDN Kledokan.
Pembagian kuesioner mengenai aspek sikap siswa yang meliputi kogtitif, afektif,
dan konatif menunjukkan sikap siswa terhadap kedisiplinan itu dikategorikan
kurang. Aspek kognitif mendapatkan rata-rata 22 atau 45% yang mempunyai
sikap disiplin artinya sangat tidak baik. Aspek afektif mendapatkan rata-rata
18,29atau 32% yang mempunyai sikap disiplin artinya sangat tidak baik. Aspek
konatif memperoleh rata-rata 31,02 atau 55% yang mempunyai sikap disiplin
artinya tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru kelas untuk melihat
kondisi awal siswa di SDN Kledokan di samping pembagian kuesioner.
Wawancara dilakukan peneliti di kelas III SDN Kledokan pada tanggal 5 Agustus
tahun ajaran 2015/2016.Peneliti mengamati dalam hal menaati aturan yaitu siswa
dalamberseragam apakah sesuai aturan, baju dimasukkan, memakai ikat pinggang,
dan sepatu warna hitam. Peneliti juga mengamati kontrol diri siswa, apakah siswa
mendengarkan saat guru menjelaskan. Hal lain yang diamati peneliti adalah
kesadaran siswa saat belajar, apakah mereka mengerjakan sungguh-sungguh untuk
mendapatkan nilai yang baik. Wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru
kelas berkaitan dengan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran di
sekolah. Peneliti berpendapat bahwa terjadi masalah sikap kedisiplinan siswa
dalam aplikasi materi pembelajaran PKn.
Masalah sikap kedisiplinan siswa untuk mengamalkan nilai kurang
disebabkan karena siswa hanya mempelajari pengetahuan kognitif pelajaran PKn
saja. Rendahnya sikap siswa mengenai kedisiplinan disebabkan karena
siswakurang memahami pentingnya nilai kedisiplinan yang mereka pelajari dalam
pelajaran PKn.Peneliti memilih model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk
membantu siswa mampu mewujudkan sikap nilai kedisiplinan dalam pelajaran
PKn. Peneliti memilih menggunakan model PPR karena didalam model tersebut
terdapat kegiatan refleksi dan aksi yang dianggap mendukung untuk peningkatan
sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan. Model PPR juga mengembangkan pola
pikir siswa menjadi siswa yang berkemanusian (Subagya, 2010: 22). Model PPR
mengembangkan competence, conscience, dan compassionyang sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
aspek kognitif, afektif, dan konatif. Langkah-langkah model PPR sendiri diawali
dengan konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Siswa diharapkan
mempunyai pemikiran yang nalar, sikap disiplin dan berinisiatif, serta mampu
mengembangkan integritas pribadi dan berpikir positif. Siswa juga diharapkan
mampu menerima nilai kedisiplinan dengan baik, bukan hanya kemampuannya
kognitifnya saja, namun juga dapat merasakan pentingnya nilai dalam kehidupan
serta dapat melaksanakan nilai tersebut.
Uraian diatas menjadi latar belakang untuk mengetahui peningkatan
mengenai sikap nilai kedisiplinan pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut yang
mendasari penulis untuk membuat tulisan yang berjudul “Peningkatan Sikap
Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi
Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada penggunaan model pedagogi reflektif untuk
meningkatkan sikap nilai kedisiplinan dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Penulis hanya akan membahas materi kedisiplinan dalam
melaksanakan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Materi ini diajarkan
pada kelas III SDN Kledokan semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan
Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat dengan
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar. 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
lingkungan masyarakat sekitar. 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar.
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari hal-hal yang sudah terurai dari latar belakang masalah maka
penelitian ini mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan model paradigma pedagogi reflektif untuk
meningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan pada
pelajaran PKn?
2. Apakah model paradigma pedagogi reflektif dapat meningkatkan sikap nilai
kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan pada pelajaran PKn?
D. Tujuan Penelitian
Berdasar rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan dan mengetahui pelaksanaan model pedagogi reflektif
dalam upaya meningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SD Negeri
Kledokan pada pelajaran PKn.
2. Untuk meningkatkan mengetahui peningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa
kelas III SDN Kledokan pada pelajaran PKn menggunakan model paradigma
pedagogi reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, seperti
diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat membantu siswa kelas III untuk meningkatkan
pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai perjuangan pada
pembelajaran PKn.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang model paradigma
pedagogi reflektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas dan
diterapkan oleh guru kelas.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman metode pembelajaran bagi guru.
4. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat menjadi bekal untuk peneliti saat menjadi guru SD.
F. Definisi Operasional
Berikut definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini:
1. PKn adalah salah satu mata pelajaran wajib yang ada di Sekolah Dasar yang
digunakan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral
sehingga diharapkan dapat mewujudkan perilaku kehidupan sehari-hari siswa
sesuai dengan nilai pancasila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Sikap adalah keteraturan reaksi seseorang terhadap objek sikap dalam hal
perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi)
seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
3. Kedisiplinan adalah kemampuan mengendalikan diri untuk berperilaku tertib
dan patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat.
4. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pola pikir mengembangkan 3C
yaitu competence, conscience,dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjabarkan tentang segala sesuatu yang mendasari teori
penelitian yaitu tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir,
dan hipotesis tindakan.
A. Tinjauan Pustaka
1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib
yang ada di Sekolah Dasar (SD). PKn menjadi sarana untuk reformasi kehidupan
bangsa yang saat ini mengalami kemerosotan nilai dan moral (Utami, 2010: 1).
Menurut Darmadi (2010: 34) Pendidikan Kewarganegaraan berupaya untuk
membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab
dan ikut serta mampu mengenalkan Pancasila dan UUD45. Pengertian PKn dapat
disimpulkan sebagai mata pelajaran nilai dan moral untuk mendidik anak menjadi
warga Indonesia yang baik sesuai Pancasila dan UUD45.
Tujuan PKn dalam Permendiknas RI Nomer 2006 adalah (1) membuat siswa
mempunyai pikiran yang kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaaraan (2) berpatisipasi secara aktif, tanggung jawab, cerdas dalam
bertindak di lingkungan masyarakat, bangsa, dan Negara serta anti korupsi (3)
berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasar
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar mampu hidup berdampingan dengan
bangsa yang lain (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ataupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (Utami, 2010: 2)
Tercapainya tujuan PKn perlu didukung kompetensi pembelajaran yang
sesuai. Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa adalah (1) memiliki kecintaan
dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia (2) memahami
aturan-aturan sosial yang berlaku disekitarnya (3) menghargai keberagaman
agama, suku, budaya, ras, dan golongan sosial ekonomi disekitarnya (4) memiliki
sikap cinta lingkungan (5) memiliki kemampuan perilaku jujur, disiplin, senang
bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai
Pancasila (Utami, 2010: 2).
2. Sikap
Sikap menurut Secord & Backman dalam Azwar (2015: 5) mendefinisikan
sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran
(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitarnya. Sikap adalah suatu bentuk reaksi dari perasaan seseorang
terhadap suatu peristiwa yang sedang dialaminya.
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang menurut
Azwar (2015: 23-24) yaitu komponen yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective),
dan komponen konatif (conative). Komponen kognitif merupakan representasi
sesuatu hal yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Komponen afektif
merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Komponen konatif
merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dimiliki seseorang. Ketiga komponen sikap tersebut saling berkaitan satu sama
lain dan tidak dapat dipisahkan. Apabila ketiga komponen tersebut berjalan dan
terlaksana dengan seimbang maka dapat memunculkan karakter baik pada siswa.
Komponen-komponen karakter yang baik menurut Lickona (2014: 74-79)
terdiri dari aspek pengetahuan moral merupakan ilmu yang dapat dimanfaatkan
ketika seseorang menghadapi tantangan-tantangan moral dalam hidup. Terdapat
enam ranah pengetahuan moral yaitu kesadaran moral, mengetahui nilai-nilai
moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan dan
pengetahuan diri. Aspek pengetahuan moral ini dapat disebut juga sebagai
komponen kognitif dari sikap.
Aspek perasaan moral yang memiliki arti pertimbangan hati untuk
menentukan susuatu tindakan yang benar atau salah. Terdapat enam ranah dalam
perasaan moral yaitu hati nurani, penghargaan diri, empati, menyukai kebaikan,
kontrol diri, dan kerendahan hati. Aspek perasaan moral ini dapat disebut juga
sebagai komponen afektif dari sikap (Lickona, 2014: 79-85).
Aspek tindakan moral yang memiliki arti perbuatan benar atau salah yang
didasari oleh pengetahuan dan perasaan yang siswa miliki. Terdapat tiga ranah
tindakan moral yaitu kompetensi, kehendak, dan kebiasaan. Aspek tindakan moral
ini dapat disebut juga sebagai komponen konatif dari sikap (Lickona, 2014: 86-
87).
Interaksi komponen-komponen sikap menurut para ahli psikologi sosial
dalam Azwar (2015: 28) adalah selaras dan konsisten karena ketiga komponen
tersebut mempolakan arah sikap yang sama apabila dihadapkan pada suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
masalah atau kejadian. Komponen sikap dapat dijadikan indikator yaitu: 1)
kognitif; 2) afektif 3) psikomotor atau konatif.
3. Nilai
Nilai berasal dari bahasa latin vale’rê yang mempunyai arti berguna, berdaya,
mampu akan, sehingga dipandang sebagai sesuatu yang baik (Adisusilo, 2012:
56). Nilai menurut Sapriya (2009: 53) merupakan sesuatu berharga yang berupa
seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku seseorang atau kelompok masyarakat
yang terungkap ketika melakukan tindakan atau berpikir. Nilai adalah kualitas
suatu hal yang menjadikan sesuatu itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai,
berguna, dan dapat membuat orang yang menghayatinya bermatabat (Adisusilo,
2012: 56). Nilai dapat dikatakan sebagai sesuatu yang berkualitas dimana
merupakan keyakinan atau prinsip seseorang yang disukai, diinginkan, dikejar,
dihargai, berguna saat sehingga menjadi orang yang bermatabat dalam melakukan
tindakan atau berpikir.
Nilai mempunyai peranan dalam hidup manusia. Menurut Wahana (2004: 92)
peranan nilai untuk kehidupan adalah mengarahkan dan memberi daya tarik pada
manusia untuk membentuk dirinya menggubakan tindakan-tindakan. Nilai
mengarahkan hidup manusia menjadi manusia yang baik. Nilai juga dapat
memotivasi menjadi pedoman hidup manusia” (Adisusilo, 2012: 59). Nilai tidak
bisa lepas dari hidup manusia karena nilai merupakan acuan tingkah laku
manusia. Tahapan nilai menjadi acuan tingkah laku manusia adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Nilai pada tahapan dipikirkan
b. Nilai yang menjadi keyakinan atau tahap niat pada seseorang untuk
melakukan sesatu
c. Tahap nilai telah menjadi keyakinan dan diwujudkan dalam tindakan.
Nilai dibagi menjadi dua, yaitu nilai subtantif dan nilai prosedural. Nilai
subtantif adalah keyakinan yang dipegang pelajar sebagai hasil belajar bukan
hanya penyampaian informasi saja. Nilai prosedural merupakan mendasar yang
harus dimiliki oleh seseorang, misalnya nilai kedisiplinan, tolelansi, kejujuran,
menghormati kebenaran.
4. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin menurut kamus besar
Bahasa Indonesia mempunyai arti kepatuhan terhadap peraturan (KBBI 2008).
Mustari (2014: 35) memaparkan disiplin adalah tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang ada. Disiplin
adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang yang bergabung dalam suatu
sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati (Mulyasa,
2008: 191). Pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin
merupakan tindakan yang patuh dan tertib pada aturan yang ada. Disiplin dapat
ditanamkan dengan menggunakan tiga cara, yaitu: cara otoriter, cara permisif, dan
cara demokratis (Hurlock, 1989: 92).
Cara otoriter adalah cara menanamkan disiplin dengan keras agar perilaku
sesuai dengan yang diinginkan, jika tidak menurut aturan maka akan diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hukuman yang berat tanpa persetujuan. Pujian akan diberikan kepada siswa yang
berhasil melakukan disiplin. Cara permesif adalah cara yang bebas. Siswa diberi
kebebasan untuk melalukan disiplin sesuai dengan hati nuraninya. Cara
demokratis adalah cara mengajarkan disiplin dengan mengenalkan teori-teori
mengenai kedisiplinan tersebut (Hurlock, 1989: 93-94).
Tujuan menanamkan disiplin menurut Hurlock (1989: 93-94) adalah untuk
mengajar siswa bahwa perilaku tidak disiplin selalu akan diikuti hukuman,
namun perilaku disiplin akan mendapatkan pujian. Mengajarkan pada siswa
tingkatan penyesuain yang wajar, tanpa menuntut konformitas yang berlebihan.
Membantu siswa mengembangkan pengendalian diri dan pengarahan diri
sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk membimbing tindakan
mereka. Tujuan disiplin di sekolah menurut Mulyasa(2008: 192) adalah untuk
membantu peserta didik menemukan dirinya, mengatasi, dan mencegah timbulnya
problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang
menyenangkan dalam pembelajaran sehingga dapat mengapai hasil belajar yang
optimal. Mendisiplinkan peserta didik diperlukan strategi. Strategi mendisiplinkan
anak menurut Mulyasa (2011: 27) sebagai berikut:
1. Konsep diri (self-concept), menekankan konsep individu merupakan sikap
yang penting dari setiap perilaku. Hal yang diperlu dilakukan pendidik
untuk menumbuhkan konsep diri adalah bersikap empatik, menerima,
hangat dan terbuka sehingga siswa dapat mengeksplor pikiran dan
perasaannya untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Keterampilan berkomunikasi (communication skills), pendidik perlu
memiliki keterampilan komunikasi yang efektif agar mampu menerima
semua perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan siswa.
3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami (natural and logical
consequences), perilaku siswa yang salah karena telah mengembangkan
kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Pendidik disarankan untuk
menunjukkan perilaku yang salah dan memanfaatkan akibat-akibat logis
dan alami dari perilaku yang salah.
4. Klarifikasi nilai (values clarification), strategi ini dilakukan untuk
membantu siswa dalam menjawab pertanyaan sendiri mengenai nilai-nilai
dan membentuk sistem nilainya sendiri.
5. Analisis transaksional (transactional analysis), seorang pendidik belajar
sebagai orang dewasa terutama saat menghadapi siswa yang mempunyai
masalah.
6. Terapi realitas (reality therapy), sekolah berupaya mengurangi kegagalan
dan meningkatkan keterlibatan. Pendidik hendaknya mempunyai sikap
positif dan tanggungjawab.
7. Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), pendidik mengendalikan
penuh untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan yang ada
disekitar siswa.
8. Modifikasi perilaku (behavior modification), perilaku salah yang
disebabkan oleh lingkungan, sebagai tindakkan remediasi. Sehubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan hal tersebut, pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang
kondusif.
9. Tantangan bagi disiplin (dare to discipline), pendidik diharapkan cekatan,
sangat terorganisasi, dan mempunyai pengendalian yang tegas. Pendekatan
ini mengasumsikan bahwa siswa akan menghadapi berbagai keterbatasan
pada hari pertama masuk sekolah.
5. Paradigma Pedagogi Reflektif
Pedagogi menurut Subagya (2010: 22) merupakan seni mengajar untuk
mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan polapikir dalam menumbuhkembangkan
pribadi siswa menjadi pribadi kristiani/kemanusiaan. Polapikir yang
dikembangkan dalam PPR adalah membentuk siswa menjadi seorang yang
mempunyai nilai kemanusian, dapat merefleksikan semua yang dilakukannya dan
melakukan aksi untuk mewujudkan nilai tersebut (Subagya, 2008: 39). PPR dibuat
oleh para pengajar Jesuit yang didasari pada ciri-ciri pendidikan Jesuit.
Ciri-ciri pendidikan Jesuit adalah mengembangkan pribadi siswa dan
membawa mereka melaksanakan perbuatan yang dipenuhi oleh roh Allah. Siswa
mempunyai pemikiran yang nalar, sikap yang disiplin dan berinisiatif, serta
mengembangkan integritas pribadi dan berpikir jernih (Subagya, 2010: 23). Siswa
diharapkan mempunyai kecerdasan intelektual utuh, religius, mempunyai kasih
dan mempunyai tekat untuk berbuat adil berlandaskan kasih kepada sesama
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tujuan seluruh pendidikan dalam Paradigma Pedagogi Reflektif menurut
Suparno (2015: 18-19) adalah mengembangkan manusia utuh yang gembira dalam
mengabdi Tuhan lewat sesamanya. Hal tersebut diterjemahkan dalam rumusan 3
C yaitu: competence, conscience, dan compassion. Ketiga rumusan tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Competence
Competence mempunyai arti menguasi ilmu pengetahuan/keterampilan sesuai
bidangnya. Siswa setelah mendalami dan mengolah bahan yang telah
dipelajari menjadi kompeten dalam bidang itu atau bahan itu. Maka secara
kognitif atau intelek siswa memang menguasi bahannya dan dapat
menjelaskan bahan itu engan benar. Secara lebih mendalam siswa juga dapat
melakukan sesuatu yang berkaitan hal itu sehingga bukan hanya segi
kognitifnya yang berkembang tetapi juga afeksi dan psikomotornya.
b. Conscience
Conscience berarti mempunyai hatinurani yang dapat membedakan baik dan
tidak baik. Selain mengetahui dan mempunyai kompetensi dalam bidangnya,
kompetensi siswa berkembang dalam membedakan baik dan tidak baik serta
mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang benar. Siswa
diharapkan dapat menganalisis segi baik dan buruknya bahan yang dipelajari,
mengerti alasan-alasan moral dibaliknya, dan hatinya tergerak untuk untuk
memilih yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Compassion
Compassion berarti bahwa siswamempunyai kepekaan untuk berbuat baik
bagi orang lain yang membutuhkan, mempunyai kepedulian kepada orang
lain terutama yang miskin dan kecil. Siswa diharapkan tidak hanya pandai
tetapi sekaligus didorong untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan mau
berbuat sesuatu berkaitan dengan bidangnya dan kemajuan orang lain.
Paradigma Pedagogi Reflektif mempunyai lima unsur utama yang harus
dikembangkan, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Kelima
unsur tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Konteks
Konteks dalam PPR berisi wacana mengenai nilai yang ingin
dikembangkan antara guru dan siswa. Nilai yang dikembangkan dalam
konteks merupakan nilai kemanusiaan. Nilai yang ingin dikembangkan
tersebut kemudian dihayati dan diperjuangkan. Relasi antara guru dan
siswa akan dihormati dan dipuji. Guru dan siswa perlu bersahabat dan
saling membantu satu dengan yang lain dengan semangat dan murah hati
dan dinyatakan dalam suatu yang kongkrit. Unsur dalam PPR selain
konteks adalah pengalaman.
b. Pengalaman
Pengalaman dalam PPR dimaksudkan untuk menambah persaudaraan dan
solidaritas. Penambahan rasa persaudaraan dilakukan dengan cara
bekerjasama dalam kelompok kecil sehingga terjadi interaksi dan
komunikasi yang insentif. Tujuan lain dari siswa mengalami sendiri yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan pemberian contoh secara konkrit karena pengalaman tidak bisa
didapat dari membaca buku tetapi harus mengalami secara langsung hal
tersebut sehingga materi akan mudah untuk diingat.
c. Refleksi
Paradigma Pedagogi Reflektif selain menekankan pada pengalaman juga
menekankan pada refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
bagaimana siswa dapat memahami nilai yang didapat saat melakukan
pelajaran. Guru memfasilitasi siswa dengan membuat pertanyaan-
pertanyaan pancingan untuk siswa. Siswa dalam keadaan hening dan diam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gurunya. Hal yang dilakukan
siswa setelah melakukan refleksi adalah melakukan aksi.
d. Aksi
Aksi disini merupakan kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan siswa
setelah mempelajari pelajaran. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
pada siswanya untuk membangun niat mengenai hal apa yang akan
dilakukan. Siswa diharap menjadi pejuang untuk melaksanakan nilai-nilai
dari refleksi mereka.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk melihat
perkembangan pribadi siswa mereka selain mengembangkan potensi
akademik. Guru dapat menggunakan pertanyaan misalnya dengan
menggunakan kata apakah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kelima unsur yang ada dalam Paradigma Pedagogi Reflektif membawa
kelebihan jika diterapkan dalam pembelajaran. Kelebihan Paradigma Pedagogi
Reflektif seperti yang dijelaskan oleh Subagya (2010: 68) adalah sebagai berikut:
a. dapat diterapkan kepada semua kurikulum
Paradigma Pedagogi Reflektif ini dapat diterapkan dalam semua
kurikulum yang diterapkan pemerintah. Paradigma ini tidak menuntut
tambahan apapun, selain pendekatan baru pada cara mengajarkan mata
pelajaran yang ada.
b. fundamental untuk proses belajar mengajar
Paradigma ini dapat diterapkan pada ranah non-akademik, seperti kegiatan
ekstrakurikuler, olahraga, program pelayanan masyarakat, retret, dan
sebagainya. Paradigma ini dapat membantu siswa menemukan hubungan
antara bagian-bagian dari suatu bidang studi atau dengan bidang-bidang
studi lain.
c. menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik
Paradigma ini memungkinkan para pengajar memperkaya baik isi maupun
susunan yang mereka ajarkan, cara mendorong inisiatif siswa, cara
mendorong siswa untuk aktif dan bertanggung jawab terhadap hasil studi,
dan cara memotivasi siswa untuk menghubungkan apa yang mereka
pelajari dengan pengalaman siswa.
d. mempribadikan proses belajar dan mendorong pelajar merefleksikan
makna dan arti dari apa yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Paradigma ini mendukung integrasi antara pengalaman belajar di ruang
kelas dengan pengalaman di rumah, waktu bekerja, dunia teman sebaya,
dan sebagainya.
e. menekankan matra sosial belajar maupun mengajar
Paradigma ini mendorong kerjasama yang erat dan berbagi pengalaman
serta dialog antar siswa. Melalui interaksi tersebut lama-kelamaan siswa
menjadi sadar bahwa pengalaman-pengalaman yang paling mendalam
timbul dari hubungan yang manusiawi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti akan memaparkan tiga penelitian yang relevan. Penelitian yang
relevan pertama penelitian dari Supriyanto yang berjudul“PenerapanMetode
PembelajaranStudentTeamsAchievementDivision(STAD)untukMeningkatkan
KedisiplinandanHasilBelajarSiswaSMANPlusSukowonoJember”.Penelitiantindak
ankelasinimenunjukkanpeningkatankedisiplinandanhasilbelajarsiswa kelasX-
1SMANPlusSukowonoJemberpadapelajaranekonomimenggunakan
metodepembelajarankooperatiftipeSTAD.Persentaseketuntasanklasikalhasil
belajarsiswadaripra-siklus(56,3%)meningkatsetelahsiklus1(62,5%)dan siklus 2
(87,5%).
Kedua merupakan penelitian dari Istiqomah, dkk. (2010) dengan judul
Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbukan Sikap
Ilmiah Siswa. Penelitian ini mempunyai hasil jika pembelajaran dengan Group
Investigation lebih efektif menumbuhkan sikap ilmiah siswa.Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tersebut menunjukkan bahwa persentase sikap ilmiah kelas Jigsaw lebih tinggi
dari Group Investigation pada kategori sedang dan tinggi, sedangkan pada
kategori sangat tinggi persentase sikap ilmiah kelas Jigsaw lebih rendah daripada
Group Investigation.
Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian dari Widiyanti (2012) yang
berjudul “Pengaruh Pendidikan Karakter dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi
Belajar Terhadap Kepribadian Siswa”. Penelitian dilakukan dengan memberikan
materi pelajaran yang sama terhadap kelas eksperimen dan kontrol namun
pendekatan yang digunakan berbeda. Kelas eksperimen dengan pendekatan PPR
dan kelas kontrol dengan pendekatan konvensional. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) Terdapat perbedaan pengaruh pendidikan karakter dengan pendekatan
Paradigma Pedagogi Reflektif dan pendekatan konvensional terhadap kepribadian
siswa dalam Pendidikan Agama Katolik, (2) Terdapat perbedaan kepribadian
dalam Pendidikan Agama Katolik antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan
motivasi rendah dalam belajar, (3) Terdapat interaksi pengaruh antara pendidikan
karakter dengan pendekatan paradigma pedagogi refleksi dan motivasi belajar
terhadap kepribadian siswa dalam Pendidikan Agama Katolik.
Ketiga penelitian tentang kedisiplinan, sikap dan modelParadigma Pedagogi
Reflektif (PPR) yang telah diungkapkan di atas menunjukan bahwa
modelParadigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat membantu siswa dalam
menunjukkan perannya dalam pembelajaran, meningkatkan sikap kedisiplinan
siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggunakan modelParadigma
Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap peningkatan sikap kedisiplinan siswa kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pada mata pelajaran Pkn di SDN Kledokan. Hubungan tersebut akan dijabarkan
dan dirangkung dalam gambar 2.1.
Gambar 2.1 skema penelitian yang relevan
Gambar 2.1 menjelaskan posisi penelitian diantara penelitian-penelitian yang
relevan. Tiga penelitian yang relevan merupakan penelitian tentang peningkatan
sikap kedisiplinan dengan model Paradigma Pedagogi Reflektif. Ketiga penelitian
tersebut menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dengan judul
Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model
Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang telah ada. Penelitian ini melihat peningkatan sikap
Peningkatan Sikap Kedisiplinan
dalam Pembelajaran PKn
Menggunakan Model Paradigma
Pedagogi Reflektif bagi Siswa
Kelas III SDN Kledokan
Suprianto (2013)
PenerapanMetode
PembelajaranStudentTeamsAc
hievementDivision(STAD)unt
ukMeningkatkan
KedisiplinandanHasilBelajarS
iswaSMANPlusSukowonoJe
mber
Istiqomah, dkk. (2010)
Penggunaan Model
Pembelajaran Group
Investigation untuk
Menumbukan Sikap Ilmiah
Siswa.
Widianti, dkk.(2012).
Pengaruh Pendidikan
Karakter Dengan Pendekatan
PPR Dan Motivasi Belajar
Terhadap Kepribadian Siswa
Peningkatan Kedisiplinan Sikap
Pendekatan PPR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kedisiplinan yang dilihat dari tiga aspek sikap yaitu kognitif, afektif, dan konatif
dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran dimana
didalamnya memuat pendidikan karakter yang ditujukan untuk anak-anak di
Indonesia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan
nilai dari pandangan hidup bangsa, agama, dan budaya yang dirumuskan dalam
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter juga merupakan pendidikan
sikap. Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran
(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh sikap yang perlu dikembangkan adalah
kedisiplinan.
Sikap kedisiplinan bukan hanya pengetahuan saja melainkan meliputi aspek
afektif dan juga konatif. Rendahnya sikap yang dialami oleh siswa dikarenakan
aspek sikap hanya tersampaikan hanya aspek kognitif. Pembelajaran yang cocok
tidak hanya untuk aspek kognitif namun juga perlu adanya pembelajaran aspek
afektif dan konatif. Pembelajaran yang digunakan tidak hanya menggunakan
model ceramah, tetapi sampai pada refleksi dan aksi. Pembelajaran yang baik jika
diawali dengan mengetahui nilai yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Kemudian siswa menggali pengalaman berkaitan dengan pengalaman yang pernah
diperolehnya. Siswa kemudian merefleksikan nilai dan pengalaman yang
diperoleh. Siswa melakukan tindak lanjut, mengenai apa yang akan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
perbuat setelah mengikuti proses pembelajaran. Kurangnya sikap kedisiplinan
siswa dikarenakan siswa hanya mempelajari kognitif.
Peneliti memilih menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif untuk
meningkatan sikap kedisiplinan. Sehingga siswa mempunyai kecenderungan
bersikap disiplin. Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajarannya menekankan pada kemampuan 3C yaitu competence,conscience,
dan compassion. Langkah-langkah pembelajaran model PPR diawali dengan
konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Pembelajaran tidak hanya
memperoleh materi pelajaran namun juga menekankan pada refleksi serta tindak
lanjut dari hal yang telah dipelajari. PPR memuat kegiatan untuk merefleksikan
dan membuat rencana yang akan dilakukan dan mengevaluasi hasil kerja mereka
sehingga PPR ini cocok untuk meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Siswa
dapat belajar pengetahuan dari materi sikap kedisiplinan dengan PPR. Siswa juga
dapat mengetahui dan menghargai sikap kedisiplinan serta terdorong untuk
melakukan sikap kedisiplinan.
D. Hipotesis Penelitian
1. Penerapan langkah model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif yaitu
konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi dalam upaya meningkatkan
sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SD Negeri Kledokan pada pelajaran
PKn.
2. Model paradigma pedagogi reflektif dapat meningkatan sikap kedisiplinan
bagi siswa kelas III SDN Kledokan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III berisi jenis penelitian dan desain penelitian, setting penelitian,
rencana tindakan, teknik pengumpulan data, indikator keberhasilan, instrumen
penelitian, validitas instrumen, reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis penelitian dan desain penelitian
Jenispenelitianyangakandigunakandalampenelitianiniadalah
penelitiantindakankelas(PTK). Mulyasa (2009: 11) memaparkan penelitian
tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
dimunculkan. Kunandar (2008: 45) memaparkan bahwa tujuan utama PTK adalah
untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas danmeningkatkan
kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.Jadi, penelitian ini
dilakukan secara nyata oleh guru sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
pembelajaran di kelas. Model PTK yang dapat dipergunakan untuk melakukan
penelitian tindakan kelas ada beberapa macam. Model tersebut diantaranya seperti
model Kurt Lewin, model Kemmis Mc Taggart, model Dave Ebbut, model John
Elliott, model Hopkins, dan model Mc Kernan (Kusumah, 2010: 19).
PenelitianinimenggunakanmodelpenelitianKemmisdanMc. Taggart.Modelini
dipilih oleh peneliti karena langkah-langkahnyaterdiridariperencanaan,tindakan,
observasi,danrefleksi,yangkeempatnyamerupakansatusiklus.Setelah
suatusiklusdiimplementasikan,akandiadakanrefleksidarisemuakegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yangtelahdilakukan.Kemudiandilakukanperencanaanulanguntuk dilaksanakanpada
siklustersendiri.Skema penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis
dan Mc. Taggart (Aqib, 2011: 16) dapat dilihat pada gambar 3.1.
Sumber: Aqib (2011: 16)
Gambar 3.1 Model Siklus Kemmis dan Mc. Taggart
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa ada empat tahap dalam setiap siklus yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Penjelasan
empat tahap penelitian tersebut menurut Kusumah (2010: 39) adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Observasi Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus I
Siklus II Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tahap perencanaan merupakan tahap untuk menyusun rancangan yang
berkaitan dengan PTK.Perencanaan tersebut meliputi perencanaan pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan
materi pembelajaran, dan sebagainya.Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau implementasi tindakan merupakan realisasi dari
perangkat pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya.Tahap pelaksanaan ini
dilakukan oleh peneliti kelas tersebut.Diharapkan peneliti dapat berpikir kreatif
dan inovatif untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
c. Pengamatan atau Observasi
Kata lain dari tahap pengamatan adalah monitoring.Tahap pengamatan ini
bisa dilakukan oleh peneliti atau kolaborator yang diberi tugas untuk hal tersebut.
Tugas pengamat adalah mencatat semua peristiwa apa yang terjadi di kelas
penelitian.
d. Refleksi
Tahap yang keempat adalah refleksi.Refleksi adalah kegiatan merenung atau
memikirkan sesuatu upaya evaluasi diri terhadap hal yang dilakukan. Kegiatan
refleksi memunculkan kembali masalah yang ada selama penelitian berlangsung
dan tindakan perbaikan apa yang harus dilakukan.
B. Setting penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kledokan yang
beralamatkan di Jln. Garuni III, Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Yogyakarta. Bangunan sekolah tersebut terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang
guru, ruang kelas satu sampai enam, ruang BK, ruang UKS, perpustakaan, kantin
sekolah, ruang komputer, lapangan olah raga, taman bermain, serta toilet guru dan
siswa.
2. Subyek penelitian
SDN Kledokan memiliki jumlah keseluruhan siswa sebanyak 176 siswa
dengan jumlah 29 siswa kelas I , 32 siswa kelas II, 31 siswa kelas III, 31 siswa
kelas IV, 27 siswa kelas V, dan 26 siswa kelas VI. Perekonomiannya bisa
digolongkan menengah ke bawah. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai
wiraswasta yaitu bekerja sebagai pedagang. Penelitian ini mengambil siswa kelas
III di SDN Kledokan dengan jumlah siswa 31 yang terdiri dari 10 siswa laki-laki
dan 21 siswa perempuan.
3. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah sikap siswa yang meliputi pengetahuan,
pemahaman, dan pelaksanaan nilai disiplin siswa di SDN Kledokan pada mata
pelajaran PKn melaksanakan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat
menggunakan model paradigma pedagogi reflektif.
4. Waktu Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Penelitian ini berlangsung dari 30 September 2015 sampai dengan 6
November 2015 di SD Negeri Kledokan.
C. Rencana tindakan
1. Persiapan
Persiapan dalam penelitian ini meliputi :
a. Meminta ijin penelitian kepada Kepala SDN Kledokan.
b. Menganalisis materi pelajaran dengan melakukan wawancara dengan guru
kelas III mengenai permasalahan sikap siswa mengenai nilai kedisiplinan
di sekolah.
c. Melakukan pengamatan pembelajaran siswa kelas III untuk memperoleh
gambaran mengenai kegiatan pembelajaran serta kondisi awal sikap siswa
dalam belajar.
d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas III, yaitu kurangnya sikap
siswa mengenai nilai kedisiplinan untuk melaksanakan aturan-aturan yang
disekitar lingkungannya.
e. Merumuskan masalah dan hipotesis.
f. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.
g. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.
2. Perencanaan tindakan persiklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penelitian ini merupakan PTK yang berawal dari permasalahan sikap siswa
dalam pembelajaran. Penelitian ini menekankan pada peningkatan sikap siswa
terhadap nilai kedisiplinan pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas III SDN
Kledokan dengan materi aturan-aturan yang ada di lingkungan sekitar semester
ganjil tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I
dua kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan. Setiap pertemuan
memerlukan waktu 2 jp (2 x 35 menit).
3. Siklus I
a. Rencana tindakan:
Perencanaan yang dilakukan adalah membuat perangkat pembelajaran yang
berupa RPP, silabus, pembuatan media pembelajaran, dan instrumen penelitian.
Mendata nama siswa kelas III yang mempunyai sikap kurang baik sampai siswa
yang mempunyai sikap paling baik dalam mengikuti pembelajaran di kelas
berdasar hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I ini dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu
masing-masing pertemuan 2 x 35 menit.
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran.
b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa.
c. Guru menanyakan kabar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Guru melakukan presensi.
e. Guru memberikan kontrak belajar.
f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran.
g. Guru membagikan kuesioner penelitian.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi (5 menit)
Competence
a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian aturan. (Konteks)
b. Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan mereka.
(Pengalaman).
c. Guru memberikan penjelasan tentang aturan, bisa menambahkan maupun
membenarkan pendapat dari siswa.
Elaborasi (15 menit)
a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap
kelompoknya terdiri dari 4-5 anak.
b. Guru membagikan puzzle kepada setiap kelompok dan menginstruksikan
siswa untuk menyusunnya yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang
gambar yang ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan.
c. Siswa menyusun puzzle
d. Siswa secara berkelompok mempresentasikan puzzlenya yang berupa
gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e. Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar
kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan
melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat.
Konfirmasi (25 menit)
a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif selama pembelajaran.
c. Siswa diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
Conscience
b. Melakukan refleksi (Refleksi)
- Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
- Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan
waktu secara disiplin?
- Apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar?
Compassion
c. Menetukan aksi (Aksi)
- Siswa membuat daftar daftar aturan yang ada di sekolah dan
lingkungan masyarakat sekitar
- Dapat berperilaku disiplin saat menjumpai aturan-aturan di
lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d. Siswa diberikan latihan soal. (Evaluasi)
e. Pemberian tugas rumah untuk siswa
f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
g. Doa penutup dan salam
Pertemuan 2
1. Kegiatan Awal (5menit)
a. Salam pembuka
b. Doa Pembukaan
c. Presensi
d. Apersepsi
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang siapa yang menaati aturan hari
ini (Konteks).
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
Competence
- Guru menampilkan macam-macam gambar tentang aturan-aturan dan
contohnya yang berlaku di sekolah, rumah dan masyarakat (Pengalaman)
Elaborasi
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam aturan yang
berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti gambar yang sudah
ditampilkan.
c. Guru membagikan macam-macam gambar aturan yang berlaku di
masyarakat.
d. Guru meminta siswa mengelompokkan gambar yang diberikan sesuai
dengan macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat, di sekolah, dan
di rumah.
e. Guru meminta siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Guru meminta kelompok yang telah selesai mengerjakan untuk
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di dalam kelompok
Konfirmasi
a. Guru mengoreksi jawaban siswa.
b. Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami atau kesulitan
selama pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir (15menit)
a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Conscience
b. Guru membagikan kertas refleksi kepada siswa dan meminta siswa
menjawab pertanyaan guru berkaitan tentang pembelajaran yang telah
dialami siswa (Refleksi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Compassion
c. Guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok berlaku di
kelas (Aksi).
d. Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi (Evaluasi).
e. Guru memberikan koesioner kedisiplinan.
f. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan mempersilahkan siswa
untuk istirahat
c. Pengamatan atau Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung proses pembelajaran, cara
kerja kelompok dan sikap masing-masing anggotanya dan mencatat kejadian yang
terjadi selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut bertujuan sebagai tolok ukur
untuk menjalankan siklus selanjutnya.
d. Refleksi
1) Meninjau akhir siklus 1 untuk mengetahui apakah target yang ditentukan
telah tercapai
2) Mencari kekurangan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan mencari
penyebabnya.
3) Merencanakan tindak lanjut untuk menjadi dasar perbaikan di siklus yang
ke 2
4) Menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus selanjutnya.
5) Peneliti membuat kesimpulan mengenai sikap siswa terhadap nilai
kedisiplinan dalam pembelajaran PKn tentang aturan-aturan yang ada
dimasyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
6) Peneliti merancang tindakan untuk siklus berikutnya.
4. Siklus II
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini peneliti kembali menyiapkan RPP, materi, dan soal
evaluasi untuk pembelajaran di siklus II. Selain itu peneliti juga menyiapkan alat
dan bahan untuk kegiatan siswa dalam pembelajaran
b. Pelaksanaan
Pada siklus II ini dilaksanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x
35 menit.
1. Kegiatan Awal (7 menit)
a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
c. Guru menanyakan kabar siswa
d. Guru melakukan presensi
e. Guru memberikan kontrak belajar
f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi (5 menit)
- Guru bertanya kepada siswa mengenai aturan-aturan apa saja yang ada di
lingkungan sekitar dan sikap apa yang harus dimiliki untuk melaksanakan
aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan itu (Konteks).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
- Siswa menjawab sikap apa yang harus dimiliki untuk melaksanakan
aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan menurut
pengalaman yang mereka miliki (Pengalaman).
Elaborasi (30 menit)
Competence
a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap
kelompoknya terdiri dari 5-6 anak.
b. Siswa secara berkelompok mempraktikan cerita yang berwujud dialog
mengenai contoh sikap disiplin atau sikap tidak disiplin yang telah
disiapkan oleh guru di depan kelas.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membedakan mana
sikap disiplin dan yang mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita yang
dipraktikkan.
d. Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap disiplin
atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturan-aturan yang ada di
lingkungan masyarakat.
Konfirmasi (5 menit)
a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif selama pembelajaran.
c. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup (23 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Conscience
b. Melakukan refleksi (Refleksi)
- Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
- Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan
secara disiplin?
- Apakah kamu sudah mengetahui aturan yang ada di lingkungan
masyarakat sekitar?
- Apakah kamu sudah mengetahui contoh perbuatan disiplin dan tidak
disiplin?
Compassion
c. Menetukan aksi (Aksi)
- Membuat aturan-aturan di lingkungan rumah
d. Siswa mengerjakan soal evaluasi (Evaluasi)
e. Pemberian tugas rumah untuk siswa
f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
g. Doa penutup dan salam
c. Pengamatan atau Observasi
Peneliti melakukan pengamatan bagaimana sikap kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran di siklus II. Peneliti juga mencatat beberapa hal penting yang
berhubungan dengan sikap kedisiplinan siswa yang muncul dalam pembelajaran
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Peneliti mengidentifikasi permasalah-permasalahan yang muncul.
Peneliti juga melihat hasil observasi apakah sudah menunjukkan peningkatan.
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik
nontes. Teknik pengumpulan data non tes dalam penelitian ini meliputi observasi,
wawancara, kuesioner dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono 2014: 203) merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis
dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses pengamatan dan
ingatan. Gulo (2002: 116) juga mengungkapkan bahwa observasi atau
pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi
sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Observasi mempunyai dua
jenis yaitu observasi berstruktur (dengan pedoman) dan observasi tidak
berstruktur (tidak menggunakan pedoman) (Kusumah, 2010: 66). Peneliti
menggunakan observasi langsung dengan tipe berstruktur (dengan menggunakan
pedoman) untuk melihat secara nyata kondisi siswa saat melakukan pembelajaran
di kelas. Peneliti mengamati bagaimana sikap siswa dan kedisiplinan siswa saat
mengikuti pembelajaran. Observasi dilakukan ketika peneliti berada di dalam
kelas dan mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memberikan check list pada butir-butir pernyataan yang sesuai dengan apa yang
terjadi di dalam kelas berkaitan dengan kedisiplinan belajar siswa.
2. Kuesioner
Teknikpengumpulandatayangselanjutnyaadalahkuesioner.
MenurutSugiyono(2014:199),kuesionermerupakanteknikpengumpulan
datayangdilakukandengancaramemberiseperangkatpernyataanatau
pernyataantertuliskepadarespondenuntukdijawabnya.Kuesioner mempunyai dua
jenis yaitu kuesioner berstruktur atau tertutup yang berisi pertanyaan disertasi
jawaban dan kuesioner tidak berstruktur atau terbuka yang berisi pertanyaan tidak
disertai jawaban (Kusumah, 2010: 78). Peneliti menggunakan jenis kuesioner
tertutup untuk mencari data.Penelitimenyebar
kuesioneruntukmemperolehhasilkedisiplinansiswadalamkegiatan
pembelajarandikelas.Dalamkuesionerterdapat20pernyataanatau
pertanyaanyangakandipiliholehsiswasesuaidenganyangsiswa alami dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara memberi tanda silang(X) pada kolom jawaban.
Pertanyaan yang ada dalam kuesioner mengandung tiga ranah yang harus
dikembangkan oleh siswa yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (pemahaman), dan
konatif (pelaksanaan).
Pernyataan yang dibuat merupakan pernyataan yang berkaitan dengan sikap
kedisiplinan. Sikap kedisiplinan tersebut dibagi menjadi tiga indikator yaitu
aturan-aturan dirumah, sekolah dan masyarakat, menyadari dan mengontrol diri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
serta kesadaran akan tujuan. Pernyataan dibuat menjadi pernyataan 13 favorable
dan 7 pernyataan unfavorable.
3. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah, 2010: 77). Wiriaatmadja,
(2007: 117) mengungkapkan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang- orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Wawancara
mempunyai dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur (Kusumah,
2010: 77). Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak
terstruktur. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara oleh karena itu
wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara
dilakukan secara langsung yaitu dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas dan
siswa tanpa perantara. Peneliti melakukan wawancara sebelum melakukan
penelitian. Pertanyaan yang diajukan peneliti merupakaan pertanyaan mengenai
sikap siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan konatif terhadap nilai
kedisiplinan.
4. Dokumentasi
Dokumentasimerupakancatatanperistiwayangsudahberlalu
(Sugiyono,2014:329).Penelitimenggunakanteknikpengumpulandata
berupadokumenuntukmemperolehdatatentangprestasisiswa.Hasil
penelitianjugaakansemakindapatdipercayadenganadanyafoto-foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
selamaprosespembelajaran.Penilaianuntukaspekkognitifpeneliti menggunakan
nilai evaluasi.
E. Instrumen penelitian
Instrumenpenelitianyangdigunakanpenelitiyaitupedomanwawancara, lembar
observasi sikap, dan kuesioner.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan peneliti untuk mencari kondisi awal yang
dilakukan dengan mewawancarai guru kelas. Garis besar pertanyaan yang
diajukan peneliti berdasarkan indikator sikap kedisiplinan. Pedoman wawancara
dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Pedoman Wawancara dengan Guru
Indikator Pernyataan Jawaban
Keterangan Ya Tidak
Aturan-aturan di rumah, sekolah dan
masyarakat
Apakah semua
siswa menaati peraturan sekolah?
Apakah semua
siswa melaksanakan
peraturan kelas?
Apakah siswa
memakai seragam
sesuai dengan
aturan sekolah?
Menyadari dan
mengontrol diri
Apakah ada siswa
yang telat
mengumpulkan tugas? Jika ada
seberapa sering?
Apakah ada jadwal
piket kelas? Jika ada apakah semua siswa
melaksanakan tugas
piket sesuai jadwal?
Apakah semua siswa masuk kelas
tepat waktu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Indikator Pernyataan Jawaban
Keterangan Ya Tidak
Kesadaran akan tujuan
Apakah semua
siswa memiliki
sikap dan nilai kedisiplinan yang
baik pada raport?
Apakah ada manajemen kelas di
dalam kelas? Jika
ada, apakah semua
siswa menerapkannya?
Tabel 3.1 menunjukkan tentang pedoman wawancara yang digunakan peneliti
untuk mengetahui masalah yang ada di kelas III. Wawancara dilakukan dengan
guru kelas untuk memperoleh kondisi awal siswa.
2. Lembar Observasi
Observasidilakukanolehpenelitiyangmengacupadaaktivitasgurudan
siswaselamapembelajaranberlangsung. Observasi yang dilakukan adalah dengan
memberikan deskipsi kepada proses pembelajaran yang ada di kelas.Observasi
yang dilalukan peneliti diantaranya mengamati hal-hal yang berkaitan dengan
pembelajaran yang terdapat di kelas yaitu: a) proses pembelajaran b) pengelolaan
kelas c) metode pembelajaran. Format lembar observasi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Lembar Observasi Sikap Siswa
Indikator Aspek yang diamati Deskripsi Hasil
Pengamatan
Proses pembelajaran
Siswa memperhatikan guru saat melakukan pembelajaran
Siswa tidak ramai sendiri pada saat
proses pembelajaran berlangsung
Aktivitas belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Indikator Aspek yang diamati Deskripsi Hasil
Pengamatan
Pengelolaan kelas Siswa menjalankan aturan yang
berlaku di kelas
Metode pembelajaran Guru melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah dalam
model Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
Tabel 3.2 merupakan pernyataan yang akan diamati peneliti saat melakukan
observasi di kelas III. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti digunakan
untuk mencari permasalahan pembelajaran di kelas III serta untuk menguatkan
data pada penulisan latar belakang.
3. Kuesioner
Instrumenpenilaianyangdigunakanpenelitiadalah
penilaiannontes.Instrumennontesyangdigunakandalampenelitian
berupalembarkuesioner.Kuesionerdigunakanuntukmengukurranah kognitif,
afektif,dan konatif dalamhalkedisiplinansiswaselamaproses pembelajaran.
Kuesioner disusun berdasarkan indikator kedisiplinan. Kuesioner terdiri dari 47
item pernyataan atau pertanyaan yang terbagi menjadi 24 item positif dan 23
item negatif. Item positif sering disebut dengan favorabel dan item negatif sering
disebut unfavorabel. Pengisian kuesioner menggunakan cara memberi tanda
check list pada kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju) pada setiap pernyataan yang sesuai dengan kenyataan yang
ada pada siswa. Pengukuran kuiseoner menggunakan skala Likert dengan skor
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3
Pengukuran Kuesioner Item Positif dan Negatif
No. Kategori Skor Keterangan
1. Item positif
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Cukup
4 Setuju
5 Sangat Setuju
2. Item negatif
5 Sangat Tidak Setuju
4 Tidak Setuju
3 Cukup
2 Setuju
1 Sangat Setuju
Tabel 3.3 pengukuran kuesioner item positif dan negatif menunjukkan
penjabaran skor untuk item positif dan negatif. Penjabaran skor untuk item
positif adalah skor 1 memiliki arti bahwa responden sangat tidak setuju pada
pernyataan kuesioner. Skor 2 memiliki arti bahwa responden tidak setuju pada
pernyataan kuesioner. Skor 3 memiliki arti bahwa responden ragu-ragu pada
pernyataan kuesioner. Skor 4 memiliki arti bahwa responden setuju pada
pernyataan kuesioner. Skor 5 memiliki arti bahwa responden sangat setuju pada
pernyataan kuesioner. Penjabaran skor untuk item negatif yaitu, skor 5 memiliki
arti bahwa responden sangat tidak setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 4
memiliki arti bahwa responden tidak setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 3
memiliki arti bahwa responden ragu-ragu pada pernyataan kuesioner. Skor 2
memiliki arti bahwa responden setuju pada pernyataan kuesioner. skor 1
memiliki arti bahwa responden sangat setuju pada pernyataan kuesioner. Pilihan
alternatif jawaban “Cukup” tidak digunakan dalam penelitian ini dengan alasan
siswa memiliki kecenderungan untuk memelilih aternatif jawaban “cukup”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
daripada memilih alternatif jawaban yang lain.
Item positif dan item negatif yang ada di dalam kuesioner peningkatan sikap
kedisiplinan dijabarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.4
Sebaran Item Positif dan Item Negatif
Aspek No
Item
Item Positif No Item Item Negatif
Kognitif
8. Saya memahami bahwa
aturan disiplin dapat membuat hidup lebih teratur
6. Saya melupakan aturan
kedisiplinan di lingkungan sekolah
42. Saya yakin bahwa aturan
disiplin dapat membantu
saya menjadi rajin
43. Saya tidak bersungguh-
sungguh dalam
melaksanakan aturan yang berlaku di
masyarakat
14. Saya menyadari pentingnya
turan yang berlaku di lingkungan yang membuat
hidup lebih tertib dan aman
28. Aturan yang dibuat
membuat saya tertekan dalam melakukan
berbagai macam kegiatan
27. Saya meyakini membuat jadwal kegiatan sehari-hari
dapat menjadikan hidup
teratur
39. Saya memahami pentingnya menaati
peraturan hanya di rumah
saja.
13. Saya mengetahui sikap disiplin penting diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari
17. Saya menyadari bersikap mematuhi aturan
membuat hidup semakin
ruwet
26. Saya masuk kelas tepat waktu agar tidak
mengganggu pelajaran
24. Saya sadar masuk kelas tepat waktu itu membuat
saya tergesa-gesa
46. Saya tahu jika melaksanakan piket itu
dapat menjaga kebersihan
47. Saya tahu piket dapat membuat saya lelah
Afektif
22. Saya merasa senang ketika
melaksanakan aturan di lingkungan sekitar
35. Saya tidak ingin
melaksanakan aturan disiplin di kelas karena
saya merasa bosan
40. Ketika diajak untuk
membolos oleh teman saya menolak.
16. Saya tidak tertarik untuk
menaati peraturan yang sudah dibuat
2. Aturan di sekolah membuat 37. Aturan di sekolah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Aspek No
Item
Item Positif No Item Item Negatif
saya lebih rajin terlalu penting bagi saya
44. Apabila melanggar
peraturan saya siap menerima sanksi
29. Saya tidak mau
menerima sanksi bila saya melangggar aturan
38. Saya merasa ketekunan
dalam belajar, membuat saya pandai
10. Mencoret-coret tembok
merupakan tindakan yang layak dilakukan di
masyarakat karena
menyalurkan rasa seni
21. Saya menghargai teman yang sedang piket dengan
tidak berada di dalam kelas
45. Saya tertarik ajakan teman untuk membolos
saat pelajaran yang tidak
saya sukai
9. Saya senang melakukan piket sesuai jadwal
23. Saya senang membuang sampah di laci kelas
15. Saya bangga memakai
seragam sesuai peraturan sekolah
19. Saya senang memakai
seragam bebas ke sekolah
Konatif
18. Saya sudah melaksanakan
piket di kelas sesuai dengan
jadwal
3. Saya mengerjakan tugas
jika saya diingatkan.
30. Saya datang ke sekolah
tepat waktu.
25. Saya membiarkan teman
yang melanggar
peraturan.
1. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Saya datang terlambat ke sekolah
32. Saya melaksanakan aturan
yang berlaku di masyarakat
dengan sungguh-sungguh.
20. Saya tidak bersungguh-
sungguh dalam
melaksanakan aturan yang dituliskan
36. Saya berniat memperhatikan
penjelasan guru saat pelajaran di kelas
12. Saya mencontek ketika
ulangan, demi memperoleh nilai baik
4. Saya mematikan televisi
ketika sedang belajar
31. Saya malas untuk bangun
pagi
41. Saya membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar
hidup lebih teratur r.
33. Saya terpaksa melakukan piket kelas
7. Saya setiap hari masuk kelas
tepat waktu agar tidak ketinggalan pelajaran
11. Saya malas mengerjakan
pekerjaan rumah karena menyita waktu bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Aspek No
Item
Item Positif No Item Item Negatif
saya
34. Saya memakai seragam
sesuai peraturan sekolah agar tidak mendapat sanksi
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa terdapat 24 item positif dan 23 item negatif
dalam instrumen penelitian tersebut. Item positif tersebut yaitu item 1, 2, 4, 7, 8,
9, 13, 14, 15, 18, 21, 22, 26, 27, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 41, 42, 44, dan 46. Item
negatif yaitu item 3, 5, 6, 10, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 23, 24, 25, 28, 29, 31, 33, 35,
37, 39, 43, 45 dan 47. Sebaran nomor item positif dan item negatif pada tabel
diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini yaitu mengenai kisi-kisi kuesioner :
Tabel 3.5
Kisi-kisi kuesioner
Indikator Aspek Sikap No Item
Aturan-aturan di rumah,
sekolah, dan masyarakat
Kognitif 6, 8, 14, 28, 42, 43
Afektif 2, 16, 22, 29, 35, 37, 40, 44
Konatif 1, 3, 5, 18, 20, 25, 30, 32
Menyadari dan mengontrol diri
Kognitif 13, 17, 27, 39
Afektif 10, 21, 38, 45
Konatif 4, 12, 31, 36
Kesadaran akan tujuan
Kognitif 24, 26, 46, 47
Afektif 9, 15, 19, 23
Konatif 7, 11, 33, 34, 41
Tabel 3.5 menunjukkan sebaran nomor item pada kuesioner penelitian.
Penelitian menggunakan 3 indikator sikap kedisiplinan yaitu aturan-aturan di
rumah, sekolah dan masyarakat, menyadari dan mengontrol diri, dan kesadaran
akan tujuan. Jumlah aspek untuk masing-masing indikator adalah 3 dengan
jumlah soal 47 soal. Indikator untuk aturan-aturan di rumah, sekolah dan
masyarakat berjumlah 22 soal. Indikator menyadari dan mengontrol diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
berjumlah 12 soal. Indikator kesadaran akan tujuan berjumlah 13 soal.
F. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen penelitian menggunakan validasi dan reliabilitas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran
yaitu silabus dan RPP serta kuesioner yang digunakan untuk mengukur
peningkatan kedisiplinan siswa.
1. Validitas Instrumen
Instrumenpenelitiandapatdikatakanbaikapabilainstrumentersebut
validdanreliabel.Instrumenyangdigunakanuntukpenelitian dilakukan uji validitas
dan reliabilitas terlebih dahulu. Hasil penelitian yang valid yaitu ketika terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti. Valid mempunyai arti “dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2014: 173). Suatu tes dapat dikatakan valid
bila alat ukur tersebut melakukan fungsi ukurnya. Penelitian ini menggunakan dua
jenis validitas yaitu:
a. Validitas isi
Validitas isi digunakan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2014: 182). Siregar (2010: 163)
menjelaskan validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen dalam
mengukur isi (konsep) yang harus diisi. Dari pendapat diatas maka dapat
disimpulkan bahwa validitas isi merupakan kesesuaian isi instrumen dengan teori
yang telah diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Fungsidarivaliditasisiyaitusebagaialatpenilaianuntukmengukur isi materi yang
akan diajarkan.
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur peningkatan sikap
kedisiplinan siswa. Validitas isi untuk penelitian ini adalah dengan cara expert
judgment yaitu meminta para ahli untuk meneliti dan mengukur konsep dari
perangkat pembelajaran dan kuesioner.
a) Validasi Perangkat Pembelajaran
Validitas isi perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan oleh
dosen ahli pembelajaran PKn, dosen ahli psikologi, dan guru kelas III. Peneliti
mengujikan perangkat pembelajaran dan perangkat pengambilan data kepada
dosen ahli pembelajaran PKn Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dosen ahli
psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan guru kelas III Sekolah
Dasar Negeri Kledokan. Perangkat pembelajaran yaitu RPP dan silabus serta
perangkat pengambilan data yaitu kuesioner yang kembali kemudian akan diolah
dan jika terdapat kesalahan maka akan direvisi.
Perbaikan dari item perangkat pembelajaran dan kuesioner tidak dapat
dilakukan dengan sembarangan karena terdapat kriteria yang harus dipenuhi.
Rentangskorvalidasiadalah1–4
dengankriteria1=kurangsekali,2=kurang,3=cukup,4=baik.Rata-
ratahasilvalidasiyangkurangdariskor3memperlihatkanbahwa
komponentersebutperludirevisi,sedangkankomponenyangmemilikirata-rata
skorlebihdari3tidakdirevisi.Jikavalidatormemberikankomentarsecarapositif
padakomponenyangmemilikiskorkurangdari3,makakomponentersebuttetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
direvisi.Jikakomponenmemilikiskoryanglebihdari3namunmendapatkan
komentaryangnegatif,makakomponentersebuttetapdirevisijuga.Peneliti
menggunakanangka3sebagaipassingscorekarenaskor3merupakanmedian. Kriteria
revisi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kriteria Revisi
Kriteria Pernyataan Revisi/Tidak Revisi
≤ 3 Negatif Revisi
≤ 3 Positif Revisi
≥ 3 Negatif Revisi
≥ 3 Positif Tidak Revisi
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa apabila rata-rata skor yang diperoleh dari
masing-masing nomor item dalam setiap indikator ≤ 3 berisi pernyataan negatif
berarti pernyataan perlu dilakukan revisi. Apabila rata-rata skor yang diperoleh ≤
3 namun berisi pernyataan negatif, maka pernyataan tidak perlu dilakukan revisi.
Rata-rata skor ≥ 3 dan berisi pernyataan negatif maka perlu dilakukan revisi. Skor
yang memiliki rata-rata ≥ 3 dan berisi pernyataan negatif, maka pernyataan perlu
direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.7
hasil expert judgment Perangkat Pembelajaran
Validator Komponen Nilai
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Validator I 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3, 476
Validator II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3,952
Validator III 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3, 333
Rata-rata 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,3 3,6 3,6 3,3 3,6 3,6 4 3,3 3,3 3,3 3,6 3,6 3,3 3,6 3,376
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa rata-rata untuk perangkat pembelajaran
dengan nomor item 1 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 2 sebesar 3,6. Rata-rata
item nomor 2 dari validator sebesar 3,6. Item nomer 3 mempunyai rata-rata 3,6.
Nomor item 4 mempunyai rata-rata 3,6. Rata-rata item nomer 5 sebesar 3,6. Item
nomor 6 mempunyai rata-rata 3,6. Rata-rata item nomor 7 sebesar 3,6. Rata-rata
item nomor 8 sebesar 3,3. Rata-rata item nomor 9 dan 10 sebesar 3,6. Rata-rata
item nomor 11 sebesar 3,3. Rata-rata item nomor 12 dan 13 sebesar 3,6. Rata-rata
item nomor 14 sebesar 4. Rata-rata item nomor 15, 16, dan 17 sebesar 3,3. Rata-
rata item nomor 18 dan 19 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 20 sebesar 3,3. Rata-
rata item nomor 21 sebesar 3,6. Rata-rata keseluruhan dari 3 validator item nomor
1 sampai dengan 21 sebesar 3,376. Rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 dan
komentar yang diberikan positif, maka perangkat pembelajaran layak digunakan
untuk penelitian.
b) Validasi Instrumen Penelitian
Validasi isi selanjutnya adalah validasi kuesioner. Validitas isi bertujuan
untuk meminta para ahli agar meneliti dan mengukur konsep dari kuesioner.
Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen dan guru yang merupakan
ahli dari pembelajaran dan instrumen penelitian. Peneliti berencana akan
mengujikan kuesionernya kepada 1 dosen ahli PKn Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 1 dosen ahli evaluasi pembelajaran, dan 1 guru sekolah dasar.
Kuesioner yang kembali kemudian akan diolah dan jika terdapat kesalahan maka
akan direvisi. Rentang skor yang digunakan dalam validasi 1 - 4 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
penjabaran 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik. Revisi kuesioner
menggunakan rentang skor seperti yang ada dalam tabel berikut.
Tabel 3.8
Kriteria Revisi
Rentang Skor Pernyataan Revisi/Tidak Revisi
31 – 40 Positif Tidak Revisi
21 – 30 Positif Tidak Revisi
11 – 20 Negatif Revisi
1 – 10 Negatif Revisi
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa apabila rentang skor yang diperoleh dari
jumlah skor semua nomor item antara 31 - 40 berisi pernyataan positif berarti
pernyataan tidak perlu dilakukan revisi. Apabila rentang skor yang diperoleh
antara 21 – 30 dengan pernyataan positif, maka pernyataan tidak perlu dilakukan
revisi. Rentang skor 11 - 20 dan berisi pernyataan negatif maka perlu dilakukan
revisi. Jumlah skor yang memiliki rentang 1 - 10 dan berisi pernyataan negatif,
maka pernyataan perlu direvisi.
Tabel 3.9
Expert judgment Kuesioner
Validator Komponen Nilai
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Validator I 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 35
Validator II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Validator III 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 34
Rata-rata 11 11 10 12 12 10 11 11 10 11 36,333
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa jumlah skor validator I adalah 35 dengan
pernyatan positif, maka kuesioner tidak perlu revisi. Jumlah skor validator II
adalah 40 dengan pernyatan positif, maka kuesioner tidak perlu revisi. Jumlah
skor validator III adalah 34 dengan pernyatan positif, maka kuesioner tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
revisi. Rata-rata jumlah skor yang diperoleh adalah 36,33, maka kuesioner layak
untuk digunakan dalam penelitian.
2. Validitas Muka
Siregar (2010:163) memaparkan validitas muka ialah kemampuan suatu
instrumen untuk mengukur isi yang harus diukur. Validitas muka menunjukkan
kualitas suatu indikator tampak beralasan atau logis untuk mengukur suatu
variabel (Morrisan, 2012:104).
Validitasrupadigunakanuntukmengujivaliditasdarikuesioner.
ValidasirupakuesionerdiujikankepadasiswakelasIV.Penelitimenanyakan
kepadasiswayangbernamaAridanHudatentangkejelasankalimatdarikuesionerdenga
nbertanya,“Apakahadapertanyaandarikuesioneryangsayaberikan?”.
KemudianArimenjawab,“jelas kok
kuesionernya.”Hudamenjawab,“Kuesionernyamudah dandapat saya
pahami”.UngkapanAridanHudamenegaskanbahwakalimatdarikuesioner sudah
jelas dan mudah untuk dijawab.
3. Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu
alat ukur dalam mengukur suatu konsep yang diukurnya (Siregar, 2010:163).
Instrumen penelitian dikonstruksi dengan aspek-aspek yang akan diukur dengan
landasan teori dan selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Ahli yang diminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
untuk meneliti umumnya bergelar doktor atau ahli dalam bidang yang diteliti
(Sugiyono, 2014: 177).
a. Pengujian kuesioner skala sikap
Penelitian ini menerapkan validitas konstruk terhadap 47 item pernyataan
mengenai sikap kedisiplinan siswa. Intrumen diujicobakan kepada 31 responden
yaitu siswa sekolah dasar negeri Nanggulan. Penentuan responden dilakukan
secara acak. Validitas konstruk yang didapat dari 31 responden tersebut kemudian
di analisis menggunakan menggunakan SPSS 16. Pengujian dilakukan dengan
mengkorelasikan skor menggunakan korelasi Product Moment (Martono, 2010:
243). Rumus dari korelasi Product Moment.
Gambar 3.2 Rumus Korelasi
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
Σx = Jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
Σy = Jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)
Σx2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
Σy2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N = Jumlah responden
Tabel 3.10 menjabarkan hasil dari validitas konstruk. Perhitungan dengan
korelasi Product Moment menggunakan program SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.10
Hasil Validitas Kuesioner Sikap Kedisiplinan Siswa
No. No item r hitung r tabel Valid / Tidak Valid
1. Item 1 0,538** 0,355 Valid
2. Item 2 0,091 0,355 Tidak Valid
3. Item 3 0,054 0,355 Tidak Valid
4. Item 4 0,173 0,355 Tidak Valid
5. Item 5 0,113 0,355 Tidak Valid
6. Item 6 0,038 0,355 Tidak Valid
7. Item 7 0,330 0,355 Tidak Valid
8. Item 8 0,247 0,355 Tidak Valid
9. Item 9 0,260 0,355 Tidak Valid
10. Item 10 0,055 0,355 Tidak Valid
11. Item 11 -0,148 0,355 Tidak Valid
12. Item 12 0,448* 0,355 Valid
13. Item 13 0,161 0,355 Tidak Valid
14. Item 14 0,318 0,355 Tidak Valid
15. Item 15 0,487** 0,355 Valid
16. Item 16 -0,142 0,355 Tidak Valid
17. Item 17 0,180 0,355 Tidak Valid
18. Item 18 0,589** 0,355 Valid
19. Item 19 0,365* 0,355 Valid
20. Item 20 -0,118 0,355 Tidak Valid
21. Item 21 0,459** 0,355 Valid
22. Item 22 0,273 0,355 Tidak Valid
23. Item 23 0,079 0,355 Tidak Valid
24. Item 24 0,005 0,355 Tidak Valid
25. Item 25 0,236 0,355 Tidak Valid
26. Item 26 0,309 0,355 Tidak Valid
27. Item 27 0,437* 0,355 Valid
28. Item 28 0,220 0,355 Tidak Valid
29. Item 29 0,189 0,355 Tidak Valid
30. Item 30 0,729** 0,355 Valid
31. Item 31 0,620** 0,355 Valid
32. Item 32 0,455* 0,355 Valid
33. Item 33 -0,007 0,355 Tidak Valid
34. Item 34 0,570** 0,355 Valid
35. Item 35 0,379* 0,355 Valid
36. Item 36 0,808** 0,355 Valid
37. Item 37 0,380* 0,355 Valid
38. Item 38 0,275 0,355 Tidak Valid
39. Item 39 0,401* 0,355 Valid
40. Item 40 0,338 0,355 Tidak Valid
41. Item 41 0,384* 0,355 Valid
42. Item 42 0,531** 0,355 Valid
43. Item 43 0,387* 0,355 Valid
44. Item 44 0,346 0,355 Tidak Valid
45. Item 45 0,320 0,355 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No. No item r hitung r tabel Valid / Tidak Valid
46. Item 46 0,566** 0,355 Valid
47. Item 47 0,459** 0,355 Valid
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa item tidak valid terdapat dalam nomer 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 33, 38, 40, 44,
dan 45. Item nomor 1, 12, 15, 18, 19, 21, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 42,
43, 46, dan 47 merupakan item-item yang valid. Item yang valid dengan tanda (*)
dan memiliki taraf kepercayaan sebesar 95%. Seluruh item dengan tanda (**)
memiliki taraf kepercayaan 99%. Hasil validitas konstruk terdapat 27 item yang
tidak valid, maka penelitian hanya menggunakan 20 item untuk menganalisis
perhitungan-perhitungan selanjutnya. Penggunaan rtabeladalah dengan melihat
rhitung >rtabel dan item tersebut dinyatakan valid. Penentuan rtabel dengan melihat
jumlah populasi yang ada (Sugiyono, 2014: 455). Hasil analisis uji validitas yang
menggunakan program SPSS 16 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Hasil
20 item kuesioner yang valid dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.11
Hasil kuesioner yang valid untuk setiap indikator No. Indikator Sikap Nomer Soal
1. Kognitif 27, 39, 42, 43, 46, 47
2. Afektif 15, 19, 21, 35, 37
3. Konatif 1, 12, 18, 30, 31, 32, 34, 36, 41
Tabel 3.11 menunjukkan hasil kuesioner yang valid untuk setiap indikator
sikap. Jumlah kuesioner yang valid adalah 20 item. Indikator sikap kognitif
terdapat dalam item soal 27, 39, 42, 43, 46, dan 47. Indikator sikap afektif terdapat
dalam item soal 15, 19, 21, 35, dan 37. Indikator sikap konatif terdapat dalam item
soal 1, 12, 18, 30, 31, 32, 34, 36, dan 41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2014: 364) reliabilitas berkenaan dengan derajad
konsistensi dan kestabilan data atau temuan.Reliabilitas mempunyai sebutan lain
seperti taraf kepercayaan, keajegan, keterandalan, konsisten, dan kestabilan
karena jawaban yang sama. Alat ukur disebut reliable ataumempunyai keandalan
jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Penelitianini menggunakan rumus
Alpha Cronbach. Berikut adalah rumus koefisien AlphaCronbach (Siregar, 2010:
176):
Gambar 3.3 Rumus Alpha Cronbach
Keterangan :
r11 = Cronbach’s coefficient alpha
k = jumlah pecahan
= total dari varian masing-masing pecahan
= varian total skor
Hasil dari perhitungan yang telah diperoleh menunjukkan ketetapan suatu alat
dalam mengukur apa saja yang alat itu ukur. Tabel 3.12 menjelaskan antara
koefisien reliabilitas beserta keterangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.12
Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif -0,20 Sangat rendah
Sumber: Masidjo (1995:209)
Tabel 3.12 menunjukkan jika koefisien reliabilitas ada diantara 0,91 – 1,00
maka dinyatakan sangat tinggi. Koefisien reliabilitas ada diantara 0,71 – 0,90
maka dinyatakan tinggi. Koefisien reliabilitas ada diantara 0,41 – 0,70 maka
dinyatakan cukup. Koefisien reliabilitas berada diantara 0,21 – 0,40 maka
dinyatakan rendah. Koefisien reliabilitas berada diantara kurang dari 0,20 maka
hubungan dinyatakan sangat rendah.
Hasil analisis dari validitas yang berjumlah 20 item yang valid
diolahreliabilitasnya. Item-item yang valid tersebut diolah reliabilitasnya
menggunakan program SPSS 16. Hasil dari pengolahan dapat dilihat pada tabel
3.13.
Tabel 3.13
Hasil Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.856 .867 20
Tabel 3.13 menunjukkan nilai reliabilitas Cronbach Alpha (α) sebesar 0,856.
Hasil dari analisis diperoleh α = 0,856, maka reliabilitas dinyatakan tinggi. Hasil
analisis untuk uji reliabiltas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
G. Teknik analisis data
Sugiyono(2014: 333)menjelaskanbahwadalampelaksanaan
tindakankelas,adaduajenisdatayangdapatdikumpulkanolehpenelitiyaitu
datakuantitatifmerupakanteknikanalisisdatamenggunakanmetodestatistik
yangsudahtersedia. Datakualitatifberupakata-kataataukalimat,sehinggamampu
memberikansuatugambaranpadakeadaansepertihasilwawancaradenganguru
kelassertakomentarsiswaterhadappembelajaranyangtelahdilaksanakandan soal-
soalevaluasiyangdiujikan.Datakuantitatifdianalisismenggunakananalisis
statistikdeskriptifagardapatmemberikansuatugambaranterhadapkeberhasilan
tindakan.Teknikstatistikdeskriptifpadapenelitianiniadalahmencari jumlah skorrata-
rata sikap kedisiplinan siswasetiapaspek kemudian menghitung menggunakan
PAP tipe 1.
Masijo mengartikan Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang
membandingkan prestasi belajar siswa dengan patokan yang ditetapkan
sebelumnya oleh guru (Masijo, 1995: 151). PAP mempunyai dua tipe yaitu PAP
tipe 1 dan PAP tipe 2. Perbedaan PAP tipe 1 dan PAP tipe 2 terletak passing score
PAP tipe 2 lebih rendah dari pada PAP tipe 1. Peneliti menggunakan PAP tipe 1
untuk menghitung data yang diperoleh. Berikut adalah tabel kriteria PAP tipe 1:
Tabel 3.14
Kriteria PAP tipe 1 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Keterangan
90% - 100% A Sangat Baik
80% - 89% B Baik
65% - 79% C Cukup Baik
55% - 64% D Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
di bawah 55% E Sangat Tidak Baik
Dari tabel 3.14 diketahui bahwa siswa dikatakan memiliki sikap kedisiplinan
jika berada pada rentang skor 65% - 100% atau siswa dikatakan memiliki sikap
kedisiplinan jika mendapatkan skor C atau cukup. Langkah untuk menganalisis
kedisiplinan siswa adalah sebagai berikut:
a. Penskoran
Penskorankuesionerdilakukandengancarabilasiswamengisi kuesioner dengan
nilai setiap pernyataan 1-5 sesuai dengan jawaban siswa memilih adalah SS
(Sangat Setuju), adalah S (Setuju), R (Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat
Tidak Setuju). Jawaban R (Ragu) dengan nilai 3 dihilangkan dalam penelitian ini
karena merupakan jawaban bias.
b. Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap siswa
c. Menghitung jumlah skor seluruh siswa
d. Menghitung rata-rata skor kelas
Jumlah skor setiap siswa = jumlah skor dari setiap item
Jumlah skor seluruh siswa = jumlah skor item semua siswa
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
e. Menghitung nilai rata-rata
f. Menentukan rentang skor berdasarkan kriteria sikap kedisiplinan
menggunakan PAP tipe 1
Tabel 3.15
Rentang skor dari kriteria sikap kedisiplinan Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Nilai Huruf Keterangan
90% - 100% 90 – 100 A Sangat Tinggi
80% - 89% 80 – 89 B Tinggi
65% - 79% 65 – 79 C Cukup
55% - 64% 55 – 64 D Rendah
di bawah 55% 20 – 54 E Sangat Rendah
Tabel 3.15 berisi rentang skor yang digunakan untuk melihat sikap
kedisiplinan siswa. Rentang skor 90 – 100 mempunyai kriteria “sangat tinggi”.
Rentang skor 80 – 89 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang skor 65 – 79
mempunyai kriteria “cukup”. Rentang skor 55 – 64 mempunyai kriteria
“rendah”. Rentang skor 54 – 20 mempunyai kriteria “sangat rendah”. Rentang
skor minimal adalah 20 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan siswa menjawab
semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang tidak mengisi
kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh kuesioner
terisi. Selain penilaian tabel kognitif juga terdapat tabel afektif dan konatif. Tabel
peraspek dapat dilihat dibawah ini.
Nilai rata-rata = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 3.16
Rentang skor dari kriteria sikap disiplin menurut aspek kognitif
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Nilai Huruf Keterangan
90% - 100% 27 – 30 A Sangat Tinggi
80% - 89% 24 – 26,99 B Tinggi
65% - 79% 19,5 – 23,99 C Cukup
55% - 64% 16,5 – 19,49 D Rendah
di bawah 55% 6 – 16,49 E Sangat Rendah
Tabel 3.16 berisi rentang skor pada aspek kognitif yang digunakan untuk
melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 27 – 30 mempunyai kriteria
“sangat tinggi”. Rentang skor 24 – 26,99 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang
skor 19,5 – 23,99 mempunyai kriteria “cukup”. Rentang skor 16,5 – 19,49
mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 6 – 16,49 mempunyai kriteria “sangat
rendah”. Rentang skor minimal adalah 6 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan
siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang
tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh
kuesioner terisi. Selain penilaian tabel kognitif juga terdapat tabel afektif dan
konatif. Tabel aspek afektif dapat dilihat di tabel 3.17 sebagai berikut:
Tabel 3.17
Rentang skor dari kriteria sikap disiplin menurut aspek afektif
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Nilai Huruf Keterangan
90% - 100% 22,5 – 25 A Sangat Tinggi
80% - 89% 20 – 22,49 B Tinggi
65% - 79% 16,25 – 19,99 C Cukup
55% - 64% 13,75 – 16,24 D Rendah
di bawah 55% 5 – 13,74 E Sangat Rendah
Tabel 3.17 berisi rentang skor pada aspek afektif yang digunakan untuk
melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 22,5 – 25 mempunyai kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
“sangat tinggi”. Rentang skor 20 – 22,49 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang
skor 16,25 – 19,99 mempunyai kriteria “cukup”. Rentang skor 13,75 – 16,24
mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 5 – 13,74 mempunyai kriteria “sangat
rendah”. Rentang skor minimal adalah 5 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan
siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang
tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh
kuesioner terisi. Tabel yang terakhir dalam sikap kedisiplinan adalah aspek
konatif. Tabel penilaian aspek konatif dapat dilihat di tabel 3.18 sebagai berikut:
Tabel 3.18
Rentang skor dari kriteria sikap disiplin menurut aspek konatif
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Nilai Huruf Keterangan
90% - 100% 40,5 – 45 A Sangat Tinggi
80% - 89% 36 – 40,04 B Tinggi
65% - 79% 29,25 – 35,99 C Cukup
55% - 64% 24,75 – 29,24 D Rendah
di bawah 55% 9 – 24,74 E Sangat Rendah
Tabel 3.18 berisi rentang skor pada aspek afektif yang digunakan untuk
melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 40,5 – 45 mempunyai kriteria
“sangat tinggi”. Rentang skor 36 – 40,04 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang
skor 29,25 – 35,99 mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 24,75 – 29,24
mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 9 – 24,74 mempunyai kriteria “sangat
rendah”. Rentang skor minimal adalah 9 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan
siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang
tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh
kuesioner terisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
g. Menghitung persentase kriteria jumlah siswa disiplin minimal cukup
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini ingin meningkatkan tiga aspek dalam sikap kedisiplinan siswa,
yaitu: (1) kognitif, yang berhubungan dengan pengetahuan siswa kedisiplinan (2)
afektif, yang berhubungan dengan kesadaran siswa mengenai pentingnya disiplin
dan (3) konatif, yang berhubungan dengan pelaksanaan sikap disiplin siswa.
Tabel 3.19
Indikator Keberhasilan Peraspek
Aspek Deskriptor Kondisi
Awal
Target
Capaian
Siklus I
Target
Capaian
Siklus II
Instrumen
Aspek 1:
Kognitif
Persentase 55% 65% 75%
Non Tes
Rata-rata 22 24 26
Aspek 2: Afektif
Persentase 68% 75% 80%
Rata-rata 18,29 20 22
Aspek 3:
Konatif
Persentase 45% 65% 75%
Rata-rata 31,03 35 40
Keseluruhan Persentase 64,51% 80% 85%
Rata-rata 71,32 80,00 85,00
Tabel 3.19 menunjukkan tentang indikator keberhasilan pemahaman,
penghayatan, dan pelaksanaan kedisiplinan dalam penelitian ini. Indikator sikap
kedisiplinan yang pertama dilihat dari aspek kognitifnya, kondisi awal untuk
aspek kognitif adalah 55%, sedangkan target indikator keberhasilannya dalam
siklus I adalah 65% dan pada siklus II adalah 70%. Indikator sikap kedisiplinan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥100%
Presentase siswa disiplin minimal cukup =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang kedua adalah aspek afektif, kondisi awalnya adalah 68%, sedangkan target
indikator keberhasilannya dalam siklus I adalah 75% dan pada siklus II adalah
80%. Indikator sikap kedisiplinan yang ketiga dilihat dari aspek konatif, kondisi
awalnya adalah 45%, sedangkan target indikator keberhasilannya dalam siklus I
adalah 65% dan pada siklus II adalah 75%.
Tabel 3.20
Indikator Keberhasilan Secara Keseluruhan
Indikator Deskriptor Kondisi
Awal
Target
Sikap
Kedisiplinan
Siswa
Persentase siswa yang memenuhi kriteria:
64,51%
85%
Rata-rata siswa 71,32 85,00
Tabel 3.20 menunjukkan indikator keberhasilan pemahaman, penghayatan,
dan pelaksanaan kedisiplinan dalam penelitian ini. Indikator sikap kedisiplinan
untuk kondisi awal adalah 64,51% dengan rata-rata 71,32, sedangkan target
indikator keberhasilannya adalah 85% dengan rata-rata 85,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
I. Jadwal penelitian
Tabel 3.21
Jadwal Penelitian
No. Keterangan
Bulan
Juli
2015
Agst
2015
Sept
2015
Okt
2015
Nov
2015
Des
2015
Jan
2016
1. Survei ke sekolah
2. Penyusunan proposal penelitian
3. Perjanjian kepada pihak SDN
Kledokan untuk melakukan
penelitian
4. Konsultasi Bab 1, 2, dan 3
5. Pengamatan pemasalahan
6. Pelaksanaan Siklus
7. Pembuatan Laporan
8. Ujian skripsi
Tabel 3.21 menunjukkan jadwal penelitian yang dimulai dari bulan Juli 2015
dan berakhir pada bulan Januari 2016. Survei ke sekolah dimulai pada bulan Juli
2015. Penyusunan proposal penelitian dimulai bulan Juli 2015. Perjanjian kepada
pihak SDN Kledokan untuk melakukan penelitian dilakukan pada bulan Juli 2015.
Konsultasi bab 1, 2, dan 3 dimulai dari bulan Agustus 2015 sampai bulan
September 2015. Pengamatan pemasalahan dilakukan dibulan Agustus 2015.
Pelaksanaan siklus dimulai dari bulan Oktober 2015 sampai November 2015.
Pembuatan laporan dimulai dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Desember
2015. Ujian skripsi dilaksanakan pada bulan Januari 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian
meliputi deskripsi penelitian, proses penelitian, hasil kuesioner siswa dan
pembahasan.
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini mengacu siklus yang dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yang
mempunyai 2 siklus yaitu penelitian siklus I dan penelitian siklus II. Penelitian ini
mengambil satu Standar Kompetensi dengan tiga Kompetensi dasar untuk 2 siklus
tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 kali pertemuan untuk 2 siklus. Siklus I dua
pertemuan dan Siklus II satu pertemuan. Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2jp
atau 2 x 35 menit. Tahap-tahap dalam setiap siklus PTK meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti dalam melakukan
penelitian ini bekerjasama dengan teman sejawat untuk membantu
mendokumentasikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
khususnya mata pelajaran PKn. Peneliti menggunakan perangkat pembelajaran
yang dibuat dan telah divalidasi oleh dosen ahli PKn, dosen ahli psikologi, guru
kelas, dan uji kuesioner pada siswa.
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana penelitian. Hal
ini merupakan kesepakatan dari guru kelas. Guru kelas berpendapat bahwa
peneliti lebih paham dan mengerti tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang akan digunakan untuk mengajar. Penelitian ini dilakukan di kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dengan jumlah siswa 31 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner yang dilaksanakan tanggal 30 September 2015 sampai
dengan 6 November 2015. Berikut merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti
selama siklus I dan II.
B. Proses Penelitian
1. Siklus I
Penelitian siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan observasi
dan menemukan masalah dalam proses pembelajaran yaitu rendahnya sikap
kedisiplinan dalam mata pelajaran PKn. Rendahnya sikap siswa tersebut dilihat
dari siswa yang hanya belajar pengetahuan kognitifnya saja tanpa mempelajari
nilai yang ada dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
masalah tersebut maka peneliti membuat rancangan pembelajaran untuk dapat
meningkatkan sikap kedisiplinan siswa sehingga siswa tidak hanya belajar
pengetahuannya saja tetapi juga memahami dan melaksanakan nilai yang ada
dalam suatu materi pelajaran yang didapatnya. Peneliti merancang bahwa
pembelajaran ini menggunakan model Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR).
Peneliti membuat perangkat pembelajaran pertemuan 1 dan 2 yaitu silabus, RPP,
lembar kerja kelompok, rubrik penilaian, soal evaluasi dan kunci jawaban serta
instrumen penelitian berupa kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pertemuan 1 dan
pertemuan 2.
- Pertemuan I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2015 dengan
alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan
materi mengenal aturan dan menyebutkan pengertian aturan serta contoh-contoh
aturan.
Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengucapkan salam selamat
pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi.” Peneliti kemudian
menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa
menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar
“apakah sudah siap belajar? Jika sudah, keluarkan buku PKn kalian”. Siswa
menjawab “sudah, baik bu”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan
yang akan dipelajari hari ini yaitu pengertian aturan dan contoh-contohnya. Hal
yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi
tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang tau contoh
aturan?”. Salah satu siswa menjawab, “membuangan sampah pada tempatnya”.
Peneliti menjawab “ya bagus”. Siswa juga ada yang menjawab “jangan mencoret-
coret tembok”. Peneliti menjawab, “ya benar”.
Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh-
contoh aturan “aturan itu apa?”. Siswa menjawab, “norma”. Peneliti mengatakan,
“ya tepat sekali”. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa, “siapa yang tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pengertian norma atau aturan?”. Peneliti menjawab sendiri pertanyaan tersebut
karena siswa hanya diam, “norma atau aturan adalah ketentuan yang dibuat dan
mengikat kelompok masyarakat”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5
kelompok untuk bermain menyusun puzzle gambar tentang contoh-contoh aturan
yang ada di masyarakat. Siswa bersama dengan kelompoknya menyusun puzzle
gambar tersebut menjadi gambar tersebut dan menuliskan nama aturan dari
gambar tersebut.
Peneliti meminta siswa untuk menjelaskan gambar yang terbentuk didepan
kelas, “kelompok siapa yang mau menjelaskan gambar?”. Siswa kelompok satu
mengangkat tangan. Siswa kelompok satu maju kedepan kelas dan menjelaskan
gambar puzzle yang didapat, “teman-teman ini gambar anak-anak yang
melakukan piket”. Peneliti bertanya, “melakukan piket adalah contoh peraturan
dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kelas”. Peneliti menjawab, “iya, tepat
sekali. Bisa juga merupakan aturan sekolah”. Peneliti bertanya kepada siswa,
“kelompok mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok tiga mengangkat
jari. Siswa kelompok tiga mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman
ini gambar orang sedang ronda malam”. Peneliti bertanya, “ronda malam adalah
contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kampung”. Peneliti
menjawab, “iya, betul”. Peneliti bertanya kepada siswa, “selanjutnya kelompok
mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok empat mengangkat jari. Siswa
kelompok empat mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini
gambar orang yang berbaris sebelum masuk kelas”. Peneliti bertanya, “berbaris
sebelum masuk kelas adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menjawab, “di sekolah”. Peneliti menjawab, “iya, betul lagi”. Peneliti bertanya
kepada siswa, “selanjutnya kelompok yang mana yang ingin presentasi lagi?”.
Siswa kelompok dua mengangkat jari terlebih dahulu daripada kelompok lima.
Siswa kelompok dua mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini
gambar ikut kerja bakti”. Peneliti bertanya, “ikut kerja bakti adalah contoh
peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kampung”. Peneliti
menjawab, “iya, benar”. Peneliti mengatakan, “sekarang kelompok lima silahkan
mempresentasikan jawabannya”. Siswa kelompok lima maju ke depan. Siswa
kelompok lima mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar
murid yang sedang mendengarkan guru”. Peneliti bertanya, “murid yang sedang
mendengarkan guru adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa
menjawab, “di sekolah”. Peneliti menjawab, “iya, benar”.
Siswa sudah mengerti mengenai contoh-contoh aturan. Siswa kemudian
mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya
adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa,
“hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab, “Norma, pengertian aturan
dan contoh-contoh aturan”. Peneliti menjawab, “tepat, sekali”. Peneliti kemudian
melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana
perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?”. Siswa menjawab,
“senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan
kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti
menanyakan kepada siswa, “apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?”. Siswa menjawab, “sudah, ada
aturan disekolah dan dimasyarakat”.
Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi
yang akan dilakukan siswa adalah membuat daftar aturan-aturan yang ada
dilingkungan sekolah dan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah
melakukan aksi adalah penutup. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan
untuk beristirahat dan salam serta ucapan terimakasih.
- Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Oktober 2015 dengan
alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan
materi mengenal aturan dimasyarakat.
Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ke dua adalah
mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat
pagi”. Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian
hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan
siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, ayo keluarkan buku
PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik”. Peneliti kemudian menyampaikan
tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu mengenal aturan dimasyarakat.
Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan
apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang tahu
contoh aturan dimasyarakat?”. Salah satu siswa menjawab, “membuangan sampah
pada tempatnya”. Peneliti menjawab “ya bagus”. Siswa juga ada yang menjawab
“ronda malam”. Peneliti menjawab, “ya tepat sekali”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh
aturan “aturan dimasyarakat itu apa?”. Siswa menjawab, “aturan yang dibuat
dimasyarakat”. Peneliti mengatakan, “ya tepat sekali”. Peneliti mengulas jawaban
siswa, “aturan dimasyarakat adalah aturan yang dibuat oleh sekelompok
masyarakat yang bertujuan untuk membuat tertib warga-warganya”. Peneliti
bertanya kepada siswa, “lalu apa pengertian dari aturan disekolah?”. Seorang
siswa menjawab, “aturan di sekolah adalah atuaran yang dibuat oleh sekolah
supaya murid-muridnya tertib”. Peneliti menjawab, “tepat sekali”. Peneliti
kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok. Peneliti membagikan gambar
aturan yang ada dimasyarakat dan disekolah kepada sejumlah kelompok. Siswa
bersama dengan kelompoknya mendiskusikan gambar yang merupakan gambar
aturan dimasyarakat dan yang mana merupakan gambar diaturan disekolah.
Peneliti meminta siswa untuk maju dan menempelkan gambar sesuai dengan
tempatnya. Siswa secara bergantian maju menempelkan gambar tentang contoh
aturan ditempat yang telah disediakan. Peneliti mengoreksi letak gambar itu benar
atau salah bersama dengan siswa. Gambar yang disiapkan peneliti berjumlah 22
gambar. Gambar yang aturan dimasyarakat berjumlah 9 gambar dan gambar yang
ada di lingkungan sekolah berjumlah 13 gambar. Jawaban siswa menempelkan
gambar aturan sesuai dengan tempatnya betul semua. Kegiatan selanjutnya yang
dilakukan peneliti adalah membagikan soal evaluasi.
Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti.
Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti
bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
“aturan yang ada dimasyarakat dan disekolah”. Peneliti menjawab, “tepat, sekali”.
Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada
siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran PKn hari ini?”.
Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau
bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja
sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu sudah mengetahui
contoh aturan yang ada disekolah dan dimasyarakat?”. Siswa menjawab, “sudah”.
Peneliti menanyakan kepada siswa, “jika ada aturan, apa yang akan kalian
lalukan?”. Siswa menjawab, “mematuhinya”.
Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi
yang akan dilakukan siswa adalah menyebutkan aturan yang ada dilingkungan
sekolah. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup.
Peneliti meminta siswa mengerjakan kuesioner akhir siklus I. Peneliti menutup
pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat, salam, dan ucapan terimakasih.
c. Observasi
Kegiatanobservasiyang dilakukan
penelitiselamaprosespembelajaranberlangsung.Observasidilakukanolehpenelitiunt
ukmengamatisiswa dalammengerjakantugaskelompok,soalevaluasiakhir
pertemuan,dankuesionerakhirsiklus.Penelitimelakukanobservasijuga bertujuan
untuk mengenal karakter dari siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
d. Refleksi
Peneliti melakukanrefleksiuntukmelihatkembaliprosespembelajaranyang
sudahdilakukanyaituberkaitandenganpelaksanaandengan perencanaan
pembelajaran.Penelitimeninjautentangsikap siswaselamaprosespembelajaran
berdasarkanaktivitasyangdilakukanolehsiswa.Penelitimeninjaujawabantugas
kelompok,evaluasiakhirpertemuan,dankuesioner akhir siklus untuk melihat
ketercapaian indikator khususnya mengenai prestasi belajar.
PertemuanpertamadilakukanhariKamistanggal22Oktober2015pada
pukul09.40-10.50.Penelititelah melakukanpelaksanaanpembelajaran sesuaidengan
RPPyangtelahdibuat.Penelitidalammelakukanpembelajaranmenggunakan model
paradigma pedagogi reflektifdenganmediapembelajaransesuaidenganyangtelah
direncanakannya yaitu puzzle gambar.
PertemuankeduadilaksanakanpadahariKamistanggal26Februari2015 pukul
09.40-10.50. Pembelajarandapatterlaksana sesuaidenganyangtelah
direncanakannya. Media yang digunakan yaitu gambar-gambar.
Penelitimenerimasaran dari teman sejawat yang membantu mengambil gambar
sebagai gambar dokumentasi agaranak-anak
priatidakdijadikansatukelompoksupayatidakramaisendiridandapatmengerjakan
tugas.
Hambatan yang dialami peneliti saat berlangsungnya siklus I adalah saat
dibentuk kelompok belajar, terdapat siswa yang tidak mau bergabung dengan
kelompok yang didapat. Peneliti kemudian membujuk siswa tersebut agar mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
belajar dikelompoknya. Peneliti mengatakan bahwa semua itu adalah teman dan
tidak boleh membeda-bedakan teman.
2. Siklus II
Penelitian siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
a. Perencanaan
TahapperencanaanyangdilakukanolehpenelitisetelahmelakukansiklusI masih
terdapatpermasalahandalampembelajaranyaitumengenai kurang terlihat
meningkatnya sikap kedisiplinan siswa dalam mata pelajaran PKn. Peneliti
merencanakanuntukmelanjutkanprosespembelajaranyaitumelakukansiklusII
yangbertujuanuntukdapatmeningkatkan sikap kedisiplinan siswa.
Tahapperencanaan siklus II ini pembelajaran yang diterapkan
masihsamadengan siklus Iyaitu menggunakan pembelajaran dengan metode
paradigma pedagogi reflektif.Peneliti menyiapkan perangkat
pembelajaran.Perangkatpembelajaranyangdipersiapkanyaitusilabus, RPP untuk 1
pertemuan,bahanajar untuk 1 pertemuan,tugaskelompok untuk 1 pertemuan,
soal evaluasi untuk 1 pertemuan dan kunci jawabannya, serta perangkat penelitian
berupa kuesioner untuk akhir siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan saja. Kegiatan yang
dilakukan peneliti di siklus yang kedua ini hampir sama dengan siklus I, hanya
saja media berbeda. Pertemuan dilaksanakan pada hari Kamis, 5 November 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dengan alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50
dengan melaksanakan aturan.
Kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengawali pembelajaran dalam
penelitian ini adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa
menjawab “selamat pagi”. Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat
“bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian
memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah,
ayo keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik”. Peneliti
kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu
melaksanakan aturan. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi
adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada
siswa “siapa yang sudah melakukan aturan disekolah maupun dirumah?”. Semua
siswa menjawab, “saya”. Peneliti menjawab “ya bagus sekali, berarti kalian anak
yang patuh aturan dan displin”.
Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh
aturan “aturan apa yang telah kalian patuhi?”. Salah satu siswa menjawab,
“melaksanakan piket kelas”. Peneliti mengatakan, “ya bagus sekali”. Peneliti
menanyakan hal yang sama. Salah satu siswa menjawab yang lain, “mengikuti
kerja bakti menyapu jalan”. Peneliti memberikan jawaban, “bagus sekali”. Peneliti
kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok. Peneliti membagikan naskah
drama yang telah dibuat kepada semua kelompok. Peneliti menjelaskan tugas
yang diberikan agar siswa mempelajari teks tersebut dan mempraktikkan didepan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kelas. Siswa bersama dengan kelompoknya belajar naskah drama yang telah
diberikan peneliti.
Peneliti meminta setiap kelompok untuk maju menampilkan drama dari teks
yang dipelajari. Kelompok siswa secara bergantian maju mempraktikan cerita
mengenai menaati aturan dan melanggar aturan. Peneliti memberi reward berupa
tepuk tangan setelah ada kelompok yang maju. Peneliti menyiapkan 5 cerita
mentang melaksanakan aturan dan melanggar aturan. Kegiatan selanjutnya yang
dilakukan peneliti setelah semua kelompok siswa praktik didepan kelas adalah
membagikan soal evaluasi.
Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti.
Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti
bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab,
“pelanggaran aturan dan menepati aturan”. Peneliti menjawab, “ya, benar sekali”.
Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada
siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran PKn hari ini?”.
Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau
bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja
sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu lakukan jika ada sebuah
aturan?”. Siswa menjawab, “mematuhinya”. Peneliti mengatakan kepada siswa,
“bagus, sekali”.
Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi
yang akan dilakukan siswa adalah menyebutkan aturan yang ada dilingkungan
rumah. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Peneliti meminta siswa mengerjakan kuesioner akhir siklus II. Peneliti menutup
pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat, salam, dan ucapan terimakasih.
c. Observasi
ObservasiyangdilakukanpadasiklusIIiniyaitusikap kedisiplinansiswa.Sikap
kedisiplinan siswa diamati oleh penelitimenggunakan kuesioner.Sikap
kedisiplinanyangdiamatipenelitiberdasarkanhasil pekerjaansiswayaitutugas
kelompok,soalevaluasiakhirpertemuan,dankuesioner akhir siklus.
d. Refleksi
PenelitimengevaluasihasilpembelajaranpadasiklusIIbahwapembelajaran
dapatberjalansesuaidenganrencana.Alokasiwaktuyang
digunakan2jampelajaran.RPPjugadapatdijalankandenganlancardanberurutan.
Mediayangdigunakanjugasesuaiyaitunaskah drama.Penelitimenemukanmasalah
ketikamengadakankerjakelompokyaituadasiswayangbingungdalammembagi
pemeran cerita siswa perempuan tidak mau memerankan karakter laki-laki.
Penelitikemudian mengganti nama laki-laki menjadi nama perempuan.
C. Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Penelitian ini berisi dua rumusan masalah yaitu bagaimana meningkatkan
sikap nilai kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan dengan model
paradigma pedagogi reflektif pada pelajaran PKn dan apakah model paradigma
pedagogi reflektif dapat meningkatkan sikap nilai kedisiplinan bagi siswa kelas III
SDN Kledokan pada pelajaran PKn. Sikap kedisiplinan siswa dilihat dengan
menggunakan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Berikut penjabaran
untuk hasil analisis dari kedua rumusan masalah.
a. Siklus I
Kualitas proses pembelajaran PKn pada tema sikap kedisiplinan dengan
materi aturan-aturan yang ada dalam masyarakat dapat dilihat dari tiga aspek
kedisiplinan yaitu sikap kognitif, afektif, dan konatif yang terdapat dalam
pernyataan kuesioner yang telah diisi oleh siswa kelas III. Peneliti mendapatkan
data berupa hasil skala sikap yang telah diisi oleh siswa kelas III pada tahap akhir
siklus pertama.Peneliti kemudian memberi skor pada kueisoner jawaban siswa
dengan rentang skor 1-5 sesuai dengan skala Linkert yang digunakan. Hasil skala
sikap yang telah diisi oleh siswa kelas III dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil
Skala Sikap Siklus I Aspek Kognitif
No Responden Kognitif
Skor Keterangan
k7 k15 k17 k18 k19 k20
1 5 2 4 2 4 1 18 TB
2 4 4 4 4 4 4 24 B
3 5 4 5 5 5 4 28 SB
4 4 4 4 2 2 1 17 TB
5 5 5 4 5 4 4 27 SB
6 5 1 2 2 4 4 18 TB
7 5 5 5 5 5 5 30 SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Responden Kognitif
Skor Keterangan
k7 k15 k17 k18 k19 k20
8 4 4 5 4 5 5 27 SB
9 5 4 5 5 4 4 27 SB
10 5 5 5 5 5 5 30 SB
11 4 5 5 5 5 5 29 SB
12 5 1 5 2 5 1 19 TB
13 5 5 5 5 5 5 30 SB
14 4 4 2 5 1 2 18 TB
15 4 5 5 4 5 4 27 SB
16 5 4 4 5 5 4 27 SB
17 5 2 2 4 4 2 19 TB
18 5 4 5 4 5 4 27 SB
19 2 4 4 2 4 2 18 TB
20 4 4 4 5 5 5 27 SB
21 1 4 5 4 5 4 23 CB
22 5 5 5 5 5 5 30 SB
23 4 5 4 5 5 4 27 SB
24 5 5 5 4 5 5 29 SB
25 4 4 5 1 5 5 24 B
26 5 5 5 5 5 5 30 SB
27 5 2 5 2 4 1 19 TB
28 5 4 5 5 5 5 29 SB
29 4 2 1 2 5 4 18 TB
30 4 4 5 4 1 1 19 TB
31 4 5 5 4 4 4 26 B
Jumlah skor 761
Rata-rata skor kelas 24, 54
Rata-rata nilai 81,8
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 21
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 68%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada aspek kognitif siklus I terdapat 21 siswa
atau 68% siswa yang memahami nilai kedisiplinan dan terdapat 10 siswa yang
belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek kognitif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
24, 54. Nilai sikap disiplin aspek kognitif adalah 81,8. Hasil untuk aspek afektif
dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Hasil Skala Sikap Siklus I Aspek Afektif
No Responden Afektif
Skor Keterangan k3 k5 k6 k12 k14
1 5 2 4 2 2 15 TB
2 4 2 4 1 4 15 TB
3 5 1 5 5 5 21 B
4 4 4 4 5 4 21 B
5 4 4 4 5 4 21 B
6 4 4 2 4 1 15 TB
7 5 5 5 5 5 25 SB
8 5 5 4 5 5 24 SB
9 5 4 5 5 5 24 SB
10 5 5 4 5 5 24 SB
11 5 4 5 4 4 22 B
12 5 5 5 5 5 25 SB
13 5 5 5 5 5 25 SB
14 5 5 4 4 5 23 SB
15 5 2 2 4 1 14 TB
16 4 4 4 5 5 22 B
17 5 1 5 5 4 20 B
18 5 2 1 2 4 14 TB
19 4 4 4 1 1 14 TB
20 5 5 4 5 5 24 SB
21 4 5 5 5 4 23 SB
22 5 5 1 5 5 21 B
23 5 5 4 5 5 24 SB
24 5 2 1 2 4 14 TB
25 5 4 1 5 5 20 B
26 5 5 5 5 5 25 SB
27 5 5 4 5 5 24 SB
28 5 5 5 5 5 25 SB
29 5 4 4 4 4 21 B
30 5 4 5 5 5 24 SB
31 5 4 4 4 4 21 B
Jumlah skor 650
Rata-rata skor 20, 96
Rata-rata nilai 83,84
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 24
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 77%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada aspek afektif siklus I terdapat 24 siswa
atau 77% siswa yang menghayati nilai kedisiplinan dan terdapat 7 siswa yang
belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek afektif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
20, 96. Nilai sikap disiplin aspek afektif adalah 83, 84. Hasil untuk aspek konatif
dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Skala Sikap Siklus I Aspek Konatif
No
Responden
Konatif Skor Keterangan
k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16
1 5 4 2 4 1 2 4 4 2 28 TB
2 4 2 4 2 2 4 2 4 4 28 TB
3 5 5 1 5 5 5 5 5 5 41 SB
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39 B
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 43 SB
6 5 5 4 5 5 5 4 5 5 43 SB
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
8 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43 SB
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 SB
11 5 5 4 4 5 5 5 5 4 42 SB
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
14 2 4 4 2 4 1 2 4 5 28 TB
15 4 4 4 5 5 4 4 5 4 39 B
16 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43 SB
17 5 2 2 4 2 2 5 1 4 27 TB
18 4 2 2 4 2 2 5 5 2 28 TB
19 4 2 4 2 1 4 2 4 4 27 TB
20 4 5 5 5 4 4 5 5 5 42 SB
21 4 4 5 5 4 5 4 5 5 41 SB
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
23 4 5 5 5 4 5 4 5 5 42 SB
24 4 4 2 4 5 2 1 4 2 28 TB
25 5 5 4 2 1 5 1 5 1 29 CB
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
27 5 5 4 4 4 4 5 5 4 40 B
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
29 4 2 1 2 4 2 2 5 4 26 TB
30 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 SB
31 4 5 4 2 1 5 1 2 4 28 TB
Jumlah skor 1178
Rata-rata skor 38
Rata-rata nilai 84,44
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 22
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 71%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada aspek konatif siklus I terdapat 22 siswa
atau 71% siswa yang melaksanakan nilai kedisiplinan dan terdapat 9 siswa yang
belum melaksanakan nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek konatif adalah
38. Nilai sikap disiplin aspek konatif adalah 84, 44.
Disamping nilai dan persentase peraspek, peneliti membahas nilai dan
persentase secara keseluruhan dari sikap kedisiplinan siswa. Hasil secara
keseluruhan sikap kedisiplinan siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil sikap kedisiplinan siswa siklus I kriteria minimal cukup keseluruhan
No
Responden
Item Kuesioner Skor Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 4 5 2 2 4 5 4 1 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 1 61 Tidak Baik
2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 Cukup Baik
3 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 90 Sangat Baik
4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 1 77 Cukup Baik
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 91 Sangat Baik
6 5 5 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 5 1 1 5 2 2 4 4 76 Cukup Baik
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat Baik
8 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 94 Sangat Baik
9 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 96 Sangat Baik
10 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98 Sangat Baik
11 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 93 Sangat Baik
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 2 5 1 89 Baik
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat Baik
14 2 4 5 4 5 4 4 2 4 1 2 4 4 5 4 5 2 5 1 2 69 Cukup Baik
15 4 4 5 4 2 2 4 5 5 4 4 4 5 1 5 4 5 4 5 4 80 Baik
16 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 92 Sangat Baik
17 5 2 5 2 1 5 5 4 2 2 5 5 1 4 2 4 2 4 4 2 66 Cukup Baik
18 4 2 5 2 2 1 5 4 2 2 5 2 5 4 4 2 5 4 5 4 69 Cukup Baik
19 4 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 1 4 1 4 4 4 2 4 2 59 Tidak Baik
20 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 93 Sangat Baik
21 4 4 4 5 5 5 1 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 87 Sangat Baik
22 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat Baik
23 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 93 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No
Responden
Item Kuesioner Skor Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
24 4 4 5 2 2 1 5 4 5 2 1 2 4 4 5 2 5 4 5 5 71 Cukup Baik
25 5 5 5 4 4 1 4 2 1 5 1 5 5 5 4 1 5 1 5 5 73 Cukup Baik
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat Baik
27 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 2 4 5 2 4 1 83 Baik
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 99 Sangat Baik
29 4 2 5 1 4 4 4 2 4 2 2 4 5 4 2 4 1 2 5 4 65 Cukup Baik
30 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1 1 87 Baik
31 4 5 5 4 4 4 4 2 1 5 1 4 2 4 5 4 5 4 4 4 75 Cukup Baik
Jumlah skor seluruh siswa 2589
Rata-rata skor kelas 83,52
Nilai rata-rata sikap kedisiplinan 83,52
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
29
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 93,55%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan siklus I terdapat 29 siswa
atau 93,55% siswa yang mempunyai sikap kedisiplinan dan terdapat 2 siswa yang
belum mempunyai sikap kedisiplinan. Rata-rata kelas siklus I adalah 83,52. Nilai
rata-rata sikap kedisiplin adalah 83, 52.
a. Siklus II
Peneliti melakukan siklus II setelah siklus I selesai. Peneliti pembagikan
kuesioner skala sikap terhadap responden di akhir siklus II. Hal tersebut bertujuan
untuk melihat target akhir siklus II apakah sudah terpenuhi atau belum. Hasil
skala sikap akhir siklus II yang telah diisi oleh siswa kelas III dapat dilihat pada
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.5
Hasil Skala Sikap Siklus II Aspek Kognitif
No Responden Kognitif
Skor Keterangan k7 k15 k17 k18 k19 k20
1 4 4 5 4 5 5 27 SB
2 5 4 5 4 5 4 27 SB
3 5 4 5 4 5 4 27 SB
4 5 4 4 4 4 4 25 B
5 5 4 5 4 5 5 28 SB
6 5 4 5 5 4 4 27 SB
7 5 4 5 5 5 5 29 SB
8 4 5 5 5 5 5 29 SB
9 5 4 5 5 4 5 28 SB
10 5 5 5 5 5 4 29 SB
11 4 5 4 4 5 4 26 B
12 5 1 4 4 4 1 19 TB
13 5 5 5 5 5 5 30 SB
14 5 4 5 5 4 4 27 SB
15 5 5 5 4 4 5 28 SB
16 5 5 4 5 5 4 28 SB
17 5 2 5 5 5 2 24 B
18 4 5 4 4 5 4 26 B
19 4 4 4 4 4 4 24 B
20 5 5 4 5 5 5 29 SB
21 5 4 5 4 5 4 27 SB
22 5 5 5 5 5 5 30 SB
23 1 5 4 2 1 4 17 TB
24 4 2 2 2 4 5 19 TB
25 4 4 5 1 5 5 24 B
26 5 5 5 5 5 5 30 SB
27 5 5 5 4 5 2 26 B
28 5 4 5 5 5 4 28 SB
29 4 4 4 4 4 4 24 B
30 4 4 5 4 1 1 19 TB
31 2 4 4 5 4 4 23 CB
Jumlah Skor 804
Rata-rata Skor 25, 93
Rata-rata nilai 86,43
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 27
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 87%
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada aspek kognitif siklus II terdapat 27 siswa
atau 87% siswa yang memahami nilai kedisiplinan dan terdapat 4 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek kognitif adalah
25, 93. Nilai sikap disiplin aspek kognitif adalah 86, 43. Hasil untuk aspek afektif
dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Skala Sikap Siklus II Aspek Afektif
No Responden Afektif
Skor Keterangan k3 k5 k6 k12 k14
1 4 5 5 5 5 24 SB
2 5 4 5 4 4 22 B
3 4 4 4 4 4 20 B
4 4 2 4 1 4 15 TB
5 4 4 4 5 4 21 B
6 5 4 2 5 4 20 B
7 5 5 5 5 5 25 SB
8 5 5 5 5 5 25 SB
9 5 5 5 5 5 25 SB
10 5 5 4 5 5 24 SB
11 5 4 5 5 4 23 SB
12 5 5 5 5 5 25 SB
13 5 5 5 5 5 25 SB
14 5 2 2 2 4 15 TB
15 5 5 4 4 4 22 B
16 4 4 4 4 4 20 B
17 5 2 5 1 2 15 TB
18 5 5 5 4 4 23 SB
19 4 5 4 4 4 21 B
20 5 5 4 5 5 24 SB
21 5 5 5 5 4 24 SB
22 5 5 5 5 5 25 SB
23 4 2 1 5 2 14 TB
24 5 5 5 5 5 25 SB
25 5 4 1 2 2 14 TB
26 5 5 5 5 5 25 SB
27 5 4 4 4 4 21 B
28 5 5 5 5 5 25 SB
29 4 4 1 2 4 15 TB
30 5 4 5 5 5 24 SB
31 5 4 4 4 4 21 B
Jumlah Skor 667
Rata-rata Skor 21, 51
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 25
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 81%
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada aspek afektif siklus II terdapat 25 siswa
atau 81% siswa yang menghayati nilai kedisiplinan dan terdapat 6 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek afektif adalah
21, 51. Nilai sikap disiplin aspek afektif adalah 86, 04. Hasil untuk aspek konatif
dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.7
Hasil Skala Sikap Siklus II Aspek Konatif
No Responden Konatif
Skor Keterangan k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16
1 4 4 5 5 5 4 2 5 5 39 B
2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 43 SB
3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42 SB
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 B
5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 41 SB
6 4 5 4 4 4 5 4 5 5 40 B
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
8 5 5 4 5 4 5 5 5 5 43 SB
9 5 2 5 4 4 2 1 2 2 27 TB
10 5 5 5 5 2 5 5 5 5 42 SB
11 5 5 4 5 4 4 4 5 5 41 SB
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
14 4 5 5 4 4 5 5 5 4 41 SB
15 4 4 2 4 2 1 2 4 4 27 TB
16 5 5 5 4 5 4 5 4 5 42 SB
17 4 5 5 5 4 4 2 5 5 39 B
18 4 2 2 1 2 4 4 4 5 28 TB
19 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34 CB
20 4 5 5 5 5 4 5 5 4 42 SB
21 4 5 5 4 5 5 5 5 5 43 SB
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
23 4 5 5 4 5 5 5 5 2 40 B
24 5 4 2 2 5 2 4 2 1 27 TB
25 5 5 4 2 1 5 1 4 1 28 TB
26 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 SB
27 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43 SB
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
29 5 5 4 5 4 2 4 4 4 37 B
30 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 SB
31 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37 B
Jumlah Skor 1217
Rata-rata Skor 39, 25
Rata-rata nilai 87,22
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 26
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 84%
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada aspek konatif siklus II terdapat 26 siswa
atau 84% siswa yang melaksanakan nilai kedisiplinan dan terdapat 5 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
belum melaksanakan nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek konatif adalah
39, 25. Nilai sikap disiplin aspek konatif adalah 87, 22.
Disamping nilai dan persentase peraspek, peneliti membahas nilai dan
persentase secara keseluruhan dari sikap kedisiplinan siswa. Hasil secara
keseluruhan sikap kedisiplinan siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil sikap kedisiplinan siswa siklus II kriteria minimal cukup keseluruhan
No Responden
Item Kuesioner
Skor Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 90 Sangat Baik
2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 92 Sangat Baik
3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 89 Baik
4 5 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 78 Cukup Baik
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 90 Sangat Baik
6 4 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 87 Baik
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 99 Sangat Baik
8 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97 Sangat Baik
9 5 2 5 5 5 5 5 4 4 2 1 5 2 5 4 2 5 5 4 5 80 Baik
10 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 95 Sangat Baik
11 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 90 Sangat Baik
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 4 1 89 Baik
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat Baik
14 4 5 5 5 2 2 5 4 4 5 5 2 5 4 4 4 5 5 4 4 83 Baik
15 4 4 5 2 5 4 5 4 2 1 2 4 4 4 5 4 5 4 4 5 77 Cukup Baik
16 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 90 Sangat Baik
17 4 5 5 5 2 5 5 5 4 4 2 1 5 2 2 5 5 5 5 2 78 Cukup Baik
18 4 2 5 2 5 5 4 1 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 77 Cukup Baik
19 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 79 Cukup Baik
20 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 95 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Responden
Item Kuesioner
Skor Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 94 Sangat Baik
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat Baik
23 4 5 4 5 2 1 1 4 5 5 5 5 5 2 5 2 4 2 1 4 71 Cukup Baik
24 5 4 5 2 5 5 4 2 5 2 4 5 2 5 2 1 2 2 4 5 71 Cukup Baik
25 5 5 5 4 4 1 4 2 1 5 1 2 4 2 4 1 5 1 5 5 66 Cukup Baik
26 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99 Sangat Baik
27 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 90 Sangat Baik
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 98 Sangat Baik
29 5 5 4 4 4 1 4 5 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 76 Cukup Baik
30 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1 1 87 Baik
31 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 81 Baik
Jumlah skor seluruh siswa 2688
Rata-rata skor kelas 86,71
Nilai rata-rata sikap kedisiplinan
86,71
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup 31
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
100%
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan siklus IIseluruh siswa atau
100% siswa mempunyai sikap kedisiplinan. Rata-rata kelas siklus I adalah 86,71.
Nilai rata-rata sikap kedisiplin adalah 86,71.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
D. Pembahasan
PelaksanaanpenelitiansiklusIdanIItelahberjalansesuaidenganinstrument
penelitian.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuipeningkatansikap
kedisiplinansiswakelasIIISDNegeri Kledokan.Penelitimelaksanakan penelitian
pada mata pelajaran PKn dengan tema aturan yang ada dimasyarakat. Standar
Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat dengan
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar. 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar. 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat
sekitar.PemilihanKDberdasarkanataskesepakatangurukelaskarenamerasabahwa
keaktifandanprestasibelajarsiswamasihrendah.Untukitupenelitimemilih
pembelajaran dengan metode pedagogi
reflektif.Materiajaryangdigunakanberkaitandengan aturan yang ada di sekolah, di
rumah, dan dimasyarakat.
Peneliti menggunakan skala sikap untuk mengetahui sikap kedisiplinan siswa
yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Pencapaian pada siklus I dan
siklus II secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.9 dan tabel 4.10.
Tabel 4.9
Persentase pencapaian siswa
Indikator Deskriptor Kondisi
Awal
Target Pencapaian
Sikap
Kedisiplinan
Siswa Siklus I
56%
68,33%
77%
Sikap
Kedisiplinan
Siswa Siklus
56%
76,6%
84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
II
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pada siklus I sikap kedisiplinan
siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat ketika pada kondisi awal
persentase sikap kedisipinan siswa sebesar 56% sedangkan pada akhir siklus I
meningkat menjadi 77%. Persentase sikap kedisiplinan siswa pada siklus I
mengalami peningkatan dan juga telah mencapai target yaitu 68,33% yang
ditetapkan peneliti sebelumnya. Pada siklus II sikap kedisiplinan siswa juga
mengalami peningkatan dari kondisi awal 56% meningkat menjadi 84% dengan
target 76,6%. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa kelas III mulai dari kondisi
awal, siklus I, sampai siklus II dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut.
Gambar 4.1
Grafik Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Secara Keseluruhan
Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat adanya peningkatan sikap kedisiplinan
siswa pada siklus I sebesar 29,04% dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II
terjadi peningkatan sebesar 6,45% dari kondisi awal. Jika melihat pada PAP tipe I
sikap kedisiplinan siswa mengalami peningkatan dari kriteria“Tidak Baik” pada
64.51%
93.55% 100.00%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kondisi awal dan terjadi peningkatan menjadi“Sangat Baik” pada siklus I, dan
meningkat lagi menjadi “Sangat Baik” pada akhir siklus II. Dengan demikian
jumlah siswa yang telah menunjukkan sikap kedisiplinan telah mengalami
peningkatan dan indikator keberhasilan telah tercapai, sehingga siklus dapat
dihentikan.
Penghitungan peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dan keseluruhan
dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini.
Tabel 4.10
Peningkatan sikap kedisiplinan siswa
No. Aspek yang
Diamati
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Rata-
rata
Nilai
Persentase
siswa disiplin
Rata-
rata
Nilai
Persentase
siswa
disiplin
Rata-
rata
Nilai
Persentase
siswa disiplin
1. Kognitif 73,3 55% 81,8 65% 86,43 87%
2. Afektif 73,16 68% 83,84 77% 86,04 81%
3. Konatif 68,95 45% 84,44 71% 87,22 84%
4. Keseluruhan 71,32 64,51% 83,52 93,55% 86,71 100%
Pada tabel 4.10 dapat dilihat adanya peningkatan sikap kedisiplinan siswa
pada aspek kognitif, afektif, dan konatif. Pada aspek kognitif telah mengalami
peningkatan dari kondisi awal dengan persentase sebesar 55% dan nilai rata-rata
73,3 pada siklus I meningkat menjadi 68% dengan nilai rata-rata 81,8. Selanjutnya
pada siklus II aspek kognitif mengalami peningkatan menjadi 87% dengan nilai
rata-rata 86,43. Sehingga pada siklus II ini target yang ditetapkan telah tercapai
karena telah mencapai bahkan melebihi 70%.Pada PAP tipe I kriteria aspek
kognitif mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu “Tidak Baik” menjadi
“Cukup Baik” pada siklus I dan menjadi “Baik” pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Senada dengan aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan.
Pada siklus I aspek afektif mengalami peningkatan dari kondisi awal yang
persentasenya sebesar 68% dengan nilai rata-rata 73,16 meningkat menjadi 77%
pada siklus I dengan nilai rata-rata 83,84. Pada siklus I target belum terpenuhi
karena telah belum mencapai 77,5%. Sedangkan pada siklus II aspek afektif sudah
mencapai target 77,5% karena mengalami peningkatan menjadi 81% dengan nilai
rata-rata 86,04. Pada PAP tipe I kriteria aspek afektif pada kondisi awal dan
siklus I mempunyai kriteria sama yaitu “Cukup Baik”dan pada siklus II menjadi
“Baik”.
Aspek yang terakhir adalah aspek konatif.Aspek konatif mengalami
peningkatan dari kondisi awal yang sebesar 45% dengan rata-rata 68,95
meningkat menjadi 71% dengan nilai rata-rata 84,44 pada siklus I. Kemudian
pada siklus II aspek konatif juga mengalami peningkatan menjadi 84% dengan
nilai rata-rata 87,22. Target telah terpenuhi pada siklus I karena telah mencapai
70%. Jika melihat PAP tipe I kriteria aspek konatif mengalami peningkatan yaitu
dari “Sangat Tidak Baik” pada kondisi awal, menjadi “Cukup Baik” pada siklus I
dan menjadi “Baik” pada siklus II.
Sikap kedisiplinan secara keseluruhan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
dilihat dari kondisi awal 64,51% dengan nilai rata-rata 71,32 menningkat menjadi
93, 55% dengan nilai rata-rata 83,52 pada siklus I. Kemudian pada siklus II
meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-rata 86,71.
Dengan demikian sikap kedisiplinan siswa baik dari aspek kognitif, afektif,
maupun konatif telah mengalami peningkatan. Selain itu pada siklus II semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
aspek telah mencapai target yang ditentukan sebelumnya. Selanjutnya grafik
peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat dilihat pada grafik di bawah
ini.
Gambar 4.2
Grafik Persentase Peningkatan Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek
Jika melihat pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif telah
mengalami peningkatan sebesar 13% pada siklus I dari kondisi awal. Sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 32% dari kondisi awal. Senada dengan
aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aspek
afektif mengalami peningkatan sebesar 9% dari kondisi awal. Sedangkan pada
siklus II aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 13% dari kondisi awal.
Selanjutnya pada aspek konatif meengalami peningkatan sebesar 26% dari kondisi
awal. Pada siklus II aspek konatif kembali mengalami peningkatan sebesar 39%
dari kondisi awal.
55%
68%
45%
68%
77%71%
87%81%
84%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kognitif Afektif Konatif
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Disamping peningkatan jumlah siswa yang disiplin, nilai sikap kedisiplinan
juga mengalami peningkatan. Peningkatan nilai sikap kedisiplinan dari kondisi
awal, siklus I, dan siklus II tentang tiga aspek sikap yaitu aspek kognitif, afektif,
dan konatif.Grafik peningkatan nilai sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.3
Grafik Peningkatan Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek
Gambar grafik diatas menunjukkan peningkatan nilai sikap kedisiplinan siswa
peraspek. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek kognitif adalah 73,33
sedangkan untuk siklus I 81,8 dan siklus II 86,43. Nilai sikap kedisiplinan untuk
kondisi awal aspek afektif adalah 73,16 sedangkan untuk siklus I menjadi 83,84
dan siklus II 86,04. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek konatif
68,95 siklus I 84,44 dan siklus II 87,22.
73.33 73.1668.95 71.32
81.8 83.84 84.44 83.5286.43 86.04 87.22 86.71
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kognitif Afektif Konatif Keseluruhan
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, jumlah siswa yang telah
memiliki sikap kedisiplinan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun konatif
telah mengalami peningkatan. Hal tersebut berarti indikator keberhasilan sudah
tercapai. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif yang mengajak siswa untuk dapat berefleksi atas hal yang mereka alami
dan melakukan aksi nyata. Penelitian ini dapat diakhiri dan tidak dilanjutkan ke
siklus III karena target sudah terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Bab V terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain
kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Penelitimelaluipenelitiandenganjudul:“Peningkatan Sikap Kedisiplinan
dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif
bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan”dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan model Paradigma Pedagogi Reflektif dalamupaya peningkatan
sikap kedisiplinan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif pada
mata pelajaran PKn pada siswa kelas III SD Negeri Kledokan tahun ajaran
2015/2016 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: guru
menyampaikan materi pelajaran dengan media, guru menggali pengalaman
siswa dan mengaitkannya dengan materi, siswa merefleksikan pembelajaran,
guru mengajak siswa melakukan aksi, dan guru mengevaluasi hasil belajar
siswa.
2. Penerapan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan
sikap kedisiplinan siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif
pada mata pelajaran PKn menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif
pada siswa kelas III SD Negeri Kledokan tahun ajaran 2015/2016. Hal
tersebut ditunjukkan dengan hasil kuesioner yang dikerjakan sendiri oleh
siswa. Persentase jumlah siswa yang mencapai sikap minimal cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kedisiplinan pada kondisi awal nilai rata-ratanya adalah 71,32 dengan
persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 64,51% (rendah),
capaian siklus I rata-rata nilai sikap adalah 83,52 dengan persentase jumlah
siswa kedisiplinan minimal cukup 93,55% (sangat tinggi). Sedangkan capaian
siklus II dengan rata-rata nilai 86,71 dengan persentase jumlah siswa
kedisiplinan minimal cukup 100% (sangat tinggi).
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dilakukan secara mandiri oleh
peneliti tanpa didampingi oleh guru kelas, sehingga siswa sulit
dikondisikan karena menganggap peneliti bukan guru mereka.
2. Pembentukan kelompok belajar kurang efektif jika siswa memilih
kelompoknya sendiri, karena siswa menjadi ramai saat proses
pembelajaran berlangsung.
C. Saran
Adabeberapasarandaripenelitiberdasarkanpenelitianyangtelahdilaksanakan.B
erikutinisaranyangdiberikanolehpeneliti:
1. Bagipenelitiyangakanmelakukanpenelitiansebaiknya didampingi oleh guru
kelas supaya siswa dapat dikondisikan.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya lebih
memperhatikandalampembagiankelompok,
agarsiswadapatbekerjasamadenganbaikdalamkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, S. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya.
Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Darmadi, Hamid. 2010.Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Alfabeta.
Fathurrohman, Puput, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter.
Bandung: Refika Aditama.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hurlock, B Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Istiqomah, H. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation
untuk Menumbukan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. ISSN: 1693-1246.
Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi &
Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,
Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Az – Ruzz Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta Barat: PT. Indeks.
Lickona. 2014. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa
Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.
Martono, Nanang. 2010. Statistik sosial: Teori dan aplikasi program SPSS.
Yogyakarta: Gava Media.
Masijo, B. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Morrisan. 2012. Metode penelitian survei. Jakarta: PT. Kencana
Prenadamedia.
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mustari, Mohamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Subagya, Chris. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Subagya, Chris. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif Mendampingi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SiswaMenjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma
Pedagogi Refleksi (PPR). Yogyakarta: Unversitas Sanata Dharma.
Supriyanto, D. 2013. Penerapan metode pembelajaran student teams
achievement division (STAD) untuk meningkatkan kedisipslinan dan
hasil belajar siswa SMAN plus sukowono jember. (Skripsi yang tidak
dipublikasikan): Universitas Jember, Jember.
Suryadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Utami. 2010. Praktik PAKEM PKn SD: Panduan praktis .mengajar PKn di
kelas II dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan (Jilid2). Jakarta:
Erlangga.
Wahana, Paulus. 2010. Nilai Etika Aksiologia Max Scheler. Yogyakarta:
Kanisius.
Widiyanti. 2012. Pengaruh Pendidikan Karakter dengan Pendekatan PPR
Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa. (Skripsi yang
tidak dipublikasikan): Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Wiriaatmadja, Rochiati, 2007. Metode Tindakan Kelas. Bandung:
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 3
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN Kledokan
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/Program : III
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Pengalaman
Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
Jenis
Kegiatan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
2.1 Mengenal
aturan-
aturan yang
berlaku di
lingkungan
masyarakat
sekitar
Aturan-aturan
yang ada di
lingkungan
masyarakat
Dapat
menyebutkan
pengertian
aturan.
Dapat
menyadari
bahwa aturan
itu penting
Competence
2.1.1 Menjelaskan
pengerti aturan
yang berlaku di
sekolah dan
masyarakat sekitar.
Conscience
Individu
dan
kelompok
Proses dan
hasil
1. Aturan
dibuat
untuk
membuat
....
a. Kacau
b. Tentera
c. Gelisah
2 x 35
menit
Buku PKn
siswa,
Kartu
puzzle
tentang
kedisiplin
an, soal
evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Dapat
membuat
aturan yang
ada di sekolah
maupun di
rumah.
2.1.2 Menyatakan sikap
disiplin dalam
melakukan aturan
yang ada di
sekolah dan
lingkungan
masyarakat sekitar.
Compassion
2.1.3 Membuat daftar
aturan yang ada di
sekolah dan
lingkungan
masyarakat sekitar.
2. Seluruh
anggota
mampu
mempresen
tasikan
hasil
diskusi
dengan
sungguh-
sungguh,
menggunak
an bahasa
Indonesia
yang
mudah
dipahami .
2.2
Menyebutkan
Tujuan
aturan di
Mengetahui
tujuan aturan
Competence Individu
dan
Proses dan 1. Aturan di
rumah
2 x 35 Buku PKn
siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
contoh aturan-
aturan yang
berlaku di
lingkungan
masyarakat
sekitar
lingkungan
mayarakat
Pentingnya
aturan di
lingkungan
mayaraka
Macam-
macam
aturan di
lingkungan
masyarakat
Contoh
aturan di
lingkungan
masyarakat
Mengetahui
macam-
macam aturan
di lingkungan
masyarakat.
2.2.1 Membedakan sikap
menaati aturan dan
melanggar aturan
dengan gambar
Consciense
2.2.2 Mengerjakan soal
yang diberikan
dengan percaya
diri
2.2.3 Menyatakan
sikap disiplin
dalam melakukan
aturan yang
dibuat di
lingkungan
masyarakat
Compassion
kelompok hasil tangga
dibuat oleh
....
2. Seluruh
siswa
bersungguh
-sungguh
mengerjaka
n tugas
yang
diberikan
didalam
kelompok
menit kartu
gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2.2.4 Bekerjasama
dengan baik
2.2.5 Menyampaikan
hasil diskusi
tentang aturan
yang berlaku di
masyarakat
2.2.6 Membuat contoh
aturan yang
berlaku di kelas
2.3
Melaksanakan
aturan-aturan
yang berlaku
di lingkungan
masyarakat
sekitar.
Aturan-aturan
yang ada di
lingkungan
masyarakat
Mendeskripsik
an contoh
tindakan yang
sesuai aturan.
Membuat
aturan
dimasyarakat
Competence
2.3.1 Mendeskripsikan
contoh tindakan
yang sesuai dengan
aturan.
Conscience
Individu
dan
kelompok
Proses dan
hasil
1. Jika
membuan
g sampah
sebaiknya
dibuang di
….
2. Dapat
2 x 35
menit
Buku PKn
siswa,
Simulasi/
praktik
aturan
yang ada,
Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2.3.2 Menyatakan sikap
disiplin dalam
pembelajaran
dikelas untuk
mencontohkan
aturan-aturan yang
ada dalam
masyarakat sekitar
Compassion
2.3.3 Terlibat dalam
kegiatan
berkelompok untuk
menjunjukkan
sikap disiplin atau
tidak disiplin saat
mencontohkan
aturan-aturan yang
ada di lingkungan
masyarakat sekitar
mengikuti
pelajaran
dengan
tertib
tidak
ramai
sendiri
saat
pelajaran
dan tidak
bermain
ketika
berada
dalam
kelas.
evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Semester : I (satu)
Standar Kompetensi : 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
Guru Kelas,
Tri Nafiah, S.Pd.
NIP. 19890903 200902 2 001
Yogyakarta, 22 Oktober 2015
Mahasiswa,
Resita Kurnia Dewi
NIM. 121134096
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung
jawab ( responsibility )
Dan Ketelitian ( carefulness)
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd.
NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SDN Kledokan
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/ Semester : III/ 1
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
C. Indikator
Competence
2.1.1 Menyebutkan pengerti aturan yang berlaku di sekolah dan masyarakat
sekitar.
Conscience
2.1.2 Menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan yang ada di
sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar.
Compassion
2.1.3 Membuat daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan
masyarakat sekitar
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
2.3.1.1 Siswa mampu menyebutkan arti aturan yang berlaku di sekolah dan
masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Conscience
2.3.2.2 Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan
yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar.
Compassion
2.3.3.3 Siswa mampu membuat daftar aturan yang ada di sekolah dan
lingkungan masyarakat sekitar.
E. Materi Pembelajaran
Aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran
Model : Pedagogi Refletif
Metode : diskusi, tanya jawab, dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
c. Guru menanyakan kabar siswa
d. Guru melakukan presensi
e. Guru memberikan kontrak belajar
f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
g. Guru membagikan kuesioner penelitian
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi (5 menit)
a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian aturan.
b. Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan mereka.
c. Guru memberikan penjelasan tentang aturan, bisa menambahkan maupun
membenarkan pendapat dari siswa
Elaborasi (15 menit)
a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap
kelompoknya terdiri dari 4-5 anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Guru membagikan puzzle kepada setiap kelompok dan menginstruksikan
siswa untuk menyusunnya yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang
gambar yang ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan.
c. Siswa menyusun puzzle
d. Siswa secara berkelompok mempresentasikan puzzlenya yang berupa
gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat.
e. Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar
kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan
melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat.
Konfirmasi (25 menit)
a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif selama pembelajaran.
c. Siswa diberi kesempatan bertanya
d. Siswa diberikan latihan soal.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
a. Melakukan refleksi
- Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
- Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan
waktu secara disiplin?
- Apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar?
b. Menetukan aksi
- Siswa membuat daftar daftar aturan yang ada di sekolah dan
lingkungan masyarakat sekitar
- Dapat berperilaku disiplin saat menjumpai aturan-aturan di lingkungan
sekitar
c. Pemberian tugas rumah untuk siswa
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
e. Doa penutup dan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
H. Alat dan Sumber
Media : Puzzle
Alat/ Bahan : kertas karton, lem, dan gambar aturan di
sekolah/masyarakat
Sumber belajar : Hernawan, Edi. & Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan
Nasional: Jakarta
I. Penilaian
1. Teknik : Tes dan Nontes
2. Jenis : Tertulis dan Observasi
3. Bentuk : Uraian
4. Instrumen : Terlampir
5. Rubrik Penilaian : Terlampir
Penilaian Afektif (Observasi)
Kompetensi yang dinilai:
Kerjasama dalam kelompok
Rubrik Penilaian
Aspek yang
Dinilai
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
4 3 2 1
Kerjasama Seluruh siswa
mampu
bekerjasama
dan menjaga
ketenangan
dengan baik
dalam
kelompok saat
menyelesaikan
tugas yang
diberikan.
Seluruh siswa
mampu
bekerjasama
dengan baik
dalam
kelompok,
tetapi sebagian
anggota ada
yang ramai atau
mengganggu
teman saat
menyelesaikan
tugas yang
Sebagian siswa
mampu
bekerjasama
dan menjaga
ketenangan
dengan baik
dalam
kelompok saat
menyelesaikan
tugas yang
diberikan. Siswa
didampingi guru
agar dapat
Seluruh siswa di
dalam kelompok
tidak dapat
bekerjasama dan
menjaga
ketenangan dengan
baik dalam
kelompok saat
menyelesaikan
tugas yang
diberikan. Siswa
didampingi guru
agar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
diberikan, tetapi
dengan.
menyelesaikan
tugas yang
diberikan.
menyelesaikan
tugas yang
diberikan.
Ketepatan
waktu
menyelesaikan
soal
Siswa mampu
menyelesaikan
soal lebih cepat
dari waktu yang
ditentukan.
Siswa mampu
menyelesaikan
soal tepat
waktu.
Siswa
menyelesaikan
soal terlambat <
5 menit.
Siswa
menyelesaikan
soal terlambat > 5
menit.
No Nama Kerjasama dalam kelompok
BT MT MM SM
1 Budi
2 Susi
3 dst.
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MM :Mulai Membudaya
SM : Sudah Membudaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Penilaian Kognitif (Non-tes)
Kompetensi yang dinilai:
Menyebutkan arti aturan
Rubrik Penilaian:
Aspek yang
Dinilai
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Menyebutkan
arti aturan
Siswa mampu
menguraikan
arti aturan
yang berlaku
di sekolah dan
di masyarakat
secara lengkap
dan jelas
menggunakan
bahasa
Indonesia
yang baik,
disertai
dengan
contoh.
Siswa mampu
menguraikan
arti aturan
yang berlaku
di sekolah dan
di masyarakat
secara
lengkap tetapi
kurang jelas
dan bahasa
yang
digunakan
sulit
dipahami,
disertai
dengan
contoh.
Siswa mampu
menguraikan
arti aturan
yang berlaku
di sekolah dan
di
masyarakat,
tetapi kurang
lengkap dan
jelas, disertai
contoh.
Siswa
menguraikan
arti aturan
yang berlaku
di sekolah dan
di masyarakat,
tetapi kurang
lengkap, jelas,
dan contoh
yang diberikan
kurang tepat.
Penilaian Kognitif (Tes)
Instrumen penilaian: pilihan ganda
Tes tertulis: skor
Skor maksimal: 100
Jumlah soal: 10
Bobot persoal: 10
Penilaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Konversi Nilai
(0-100) Predikat Klasifikasi
81 – 100 A SB (Sangat Baik)
66 – 80 B B (Baik)
51 – 65 C C (Cukup)
0 – 50 D K (Kurang)
Penilaian Psikomotorik (Observasi dan Non-tes)
Kompetensi yang dinilai:
Presentasi kelompok
Membuat daftar kegiatan harian secara pribadi
Rubrik Penilaian:
Aspek
yang
Dinilai
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Presentasi Seluruh anggota
mampu
mempresentasikan
hasil diskusi
dengan sungguh-
sungguh,
menggunakan
bahasa Indonesia
yang mudah
dipahami.
Seluruh anggota
mampu
mempresentasikan
hasil diskusi
dengan sungguh-
sungguh, tetapi
bahasa yang
digunakan masih
sulit dipahami.
Sebagian anggota
mampu
mempresentasikan
hasil diskusi dengan
sungguh-sungguh,
tetapi bahasa yang
digunakan masih
sulit dipahami.
Seluruh anggota
belum mampu
mempresentasik
an hasil diskusi
dengan
sungguh-
sungguh, bahasa
yang digunakan
juga masih sulit
dipahami.
Membuat
daftar
kegiatan
Siswa mampu
membuat daftar
kegiatan secara
rinci dan runtut,
Siswa mampu
membuat daftar
kegiatan secara
rinci dan runtut,
Siswa mampu
membuat daftar
kegiatan secara
runtut tetapi kurang
Siswa belum
mampu
membuat daftar
kegiatan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
disertai
keterangan
lengkap serta
menggunakan
bahasa tulis yang
tepat dan rapi.
disertai
keterangan tetapi
kurang lengkap,
menggunakan
bahasa tulis yang
tepat dan rapi.
rinci dan
keterangan kurang
lengkap, bahasa
tulis yang
digunakan tepat
tetapi kurang
lengkap.
runtut, rinci,
tanpa
keterangan dan
bahasa yang
digunakan
kurang tepat dan
kurang rapi.
Guru kelas III
Tri Nafiah, S.Pd.
NIP. 19890903 200902 2 001
Yogyakarta, 22 Oktober 2015
Mahasiswa,
Resita Kurnia Dewi
NIM. 121134096
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd.
NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran
Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang paling
tepat!
1. Aturan dibuat untuk membuat ....
a. kacau
b. tenteram
c. gelisah
2. Aturan keluarga berlaku untuk ....
a. ayah dan ibu
b. kakak dan adik
c. semua anggota keluarga
3. Sebelum berangkat sekolah
sebaiknya ....
a. minta doa restu
b. minta uang saku
c. minta iuran sekolah
4. Regu piket sebaiknya datang ....
a. lebih awal
b. tepat waktu
c. terlambat
5. Dalam berteman di sekolah
sebaiknya ....
a. memilih yang pandai
b. memilih yang kaya
c. tidak membedakan
6. Jika bertamu, yang pertama kamu
lakukan ....
a. duduk di kursi tamu
b. masuk ruang tamu
c. mengucap salam
7. Kamu harus berbuat sopan
terhadap ....
a. siapa saja
b. orang tua
c. kakak
8. Yang menjadi kepala keluarga
adalah ....
a. Ayah
b. Kakek
c. Ibu
9. Kebersihan kelas adalah tanggung
jawab ....
a. regu piket
b. semua warga kelas
c. bapak/ibu guru
10. Poskamling adalah tempat untuk
....
a. ronda malam
b. musyawarah
c. pertemuan warga
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. A
4. A
5. C
6. C
7. A
8. A
9. B
10. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : SDN Kledokan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : 3/ I (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35menit (2 jp)
a. Standar Kompetensi
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
b. Kompetensi Dasar
2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar
c. Indikator
1. Competence
- Membedakan sikap menaati aturan dan melanggar aturan dengan
gambar
2. Consciense
4. Mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri
5. Menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan yang dibuat di
lingkungan masyarakat
3. Compassion
d. Bekerjasama dengan baik
e. Menyampaikan hasil diskusi tentang aturan yang berlaku di
masyarakat
f. Membuat contoh aturan yang berlaku di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
d. Tujuan Pembelajaran
1. Competence
- Siswa mampu membedakan 3 sikap menaati aturan dan melanggar
aturan dengan gambar
2. Conscience
h. Siswa mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya
diri
i. Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan
yang dibuat di lingkungan masyarakat
3. Compassion
A. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok
B. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi mengenai aturan yang
berlaku di masyarakat
C. Siswa mampu membuat 3 contoh aturan yang berlaku dikelas
dengan benar
e. Materi Pembelajaran
1. Pentingnya aturan di lingkungan mayarakat
2. Macam-macam aturan di lingkungan masyarakat
3. Contoh aturan di lingkungan masyarakat
f. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
2. Metode Pembelajaran: Picture and Picture (Mengelompokkan
gambar)
g. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5menit)
a. Salam pembuka
b. Doa Pembukaan
c. Presensi
d. Apersepsi
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang siapa yang menaati
aturan hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
- Guru menampilkan macam-macam gambar tentang aturan-aturan
dan contohnya yang berlaku di sekolah, rumah dan masyarakat
b. Elaborasi
- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
- Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam aturan
yang berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti gambar yang
sudah ditampilkan
- Guru membagikan macam-macam gambar aturan yang berlaku di
masyarakat
- Guru meminta siswa mengelompokkan gambar yang diberikan
sesuai dengan macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat,
di sekolah, dan di rumah.
- Guru meminta siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam
kehidupan sehari-hari
- Guru meminta kelompok yang telah selesai mengerjakan untuk
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di dalam
kelompok
c. Konfirmasi
- Guru mengoreksi jawaban siswa
- Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami atau
kesulitan selama pembelajaran
- Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi
- Guru memberikan koesioner kedisiplinan
3. Kegiatan Akhir (15menit)
a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
b. Guru membagikan kertas refleksi kepada siswa dan meminta siswa
menjawab pertanyaan guru berkaitan tentang pembelajaran yang
telah dialami siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. Guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok
berlaku di kelas
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan mempersilahkan
siswa untuk istirahat
h. Sumber Belajar
Hermawan, Edi, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk
SD/MI kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Murwanti, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk Sekolah
Dasar III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
i. Penilaian
Teknik : Tes dan Nontes
Jenis : Tertulis dan Observasi
Bentuk : Isian Singkat
Instrumen : Terlampir
Rubrik Penilaian : Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Penilaian
a. Penilaian Competence
Rubrik Penilaian
Kompetensi yang dinilai:
a. Menjelaskan tujuan dibuatnya aturan di lingkungan masyarakat
b. Menjelaskan macam-macam aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat
c. Memberikan contoh aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat
Aspek yang
dinilai
Baik Cukup Berlatih Lagi
3 2 1
Tujuan
dibuatnya aturan
Menyebutkan 3
atau lebih tujuan
dibuatnya aturan
di lingkungan
masyarakat
dengan benar
dan tepat
Menyebutkan 2
atau lebih tujuan
dibuatnya aturan di
lingkungan
masyarakat dengan
benar dan tepat
Menyebutkan 1
atau lebih tujuan
dibuatnya aturan di
lingkungan
masyarakat dengan
benar dan tepat
Macam-macam
aturan
Menyebutkan 2
macam aturan
yang berlaku di
masyarakat
dengan benar
dan tepat
Menyebutkan 1
macam aturan yang
berlaku di
masyarakat dengan
benar dan tepat
Menyebutkan
macam aturan yang
berlaku di
masyarakat tetapi
belum benar
Menyebutkan
contoh aturan
Menyebutkan 3
atau lebih
contoh aturan
yang berlaku di
masyarakat
dengan benar
Menyebutkan 2
atau lebih contoh
aturan yang
berlaku di
masyarakat dengan
benar
Menyebutkan 1
atau lebih contoh
aturan yang berlaku
di masyarakat
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
b. Penilaian Conscience
Kompetensi yang diniai:
4. Mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri
5. Menyadari pentingnya aturan yang dibuat di lingkungan
masyarakat
Nilai Karakter yang
Dikembangkan
Indikator
Percaya Diri h. Mengerjakan soal dengan
percaya diri (mandiri)
i. Mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas
Kesadaran akan aturan j. Menaati aturan yang berlaku
k. Pentingnya dibuat aturan dalam
kehidupan
No Nama
Percaya Diri Kesadaran akan aturan
BT MT MB SM BT MT MB SM
Keterangan:
BT: Belum Terlihat (apabila siswa belum memperlihatkan rasa
percaya diri dan belum menunjukkan kesadaran akan dibuatnya
aturan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
MT: Mulai Terlihat (apabila siswa sudah memperlihatkan rasa
percaya diri atau menunjukkan kesadaran akan aturan yang
berlaku)
MB: Mulai Berkembang (apabila siswa sudah mulai
memperlihatkan rasa percaya diri dan menunjukkan kesadaran
akan aturan yang berlaku, tetapi masih kadang-kadang)
SM: Sudah Membudaya (apabila siswa sudah memperlihatkan
rasa percaya diri dan menunjukkan kesadaran akan aturan yang
berlaku serta menjadi kebiasaan siswa)
c. Penilaian Compassion
Kompetensi yang dinilai:
a. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok
b. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi mengenai
aturan yang berlaku di masyarakat
c. Siswa mampu membuat 3 contoh aturan yang berlaku di
kelas
Aspek yang
dinilai
Baik Cukup Berlatih Lagi
3 2 1
Kerjasama dalam
kelompok
Seluruh siswa
bersungguh-
sungguh
mengerjakan
tugas yang
diberikan
didalam
kelompok
Sebagian siswa
bersungguh-
sungguh
mengerjakan
tugas yang
diberikan
didalam
kelompok,
sekalipun dalam
pengawasan guru
Seluruh siswa
bermain-main
dalam
mengerjakan
tugas didalam
kelompok,
sekalipun sudah
diperingatkan
dan diawasi guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Menyampaikan
hasil diskusi
Penjelasan hasil
diskusi mudah
dipahami dan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baku dan
benar.
Penjelasan
mudah dipahami,
tetapi beberapa
kata belum dan
kurang sesuai
dengan bahasa
Indonesia yang
baku dan benar
Penjelasan
kurang dipahami,
ada beberapa kata
belum dan
kurang sesuai
sesuai dengan
bahasa Indonesia
yang baku dan
benar
Membuat aturan
yang berlaku di
kelas
Siswa mampu
membuat 3
contoh aturan
yang berlaku di
kelas dengan
benar.
Siswa mampu
membuat 2
contoh aturan
yang berlkau di
kelas dengan
benar
Siswa mampu
membuat 1
contoh aturan
yang berlaku di
kelas dengan
benar.
Guru kelas III
Tri Nafiah, S.Pd.
NIP. 19890903 200902 2 001
Yogyakarta, 29 Oktober 2015
Mahasiswa,
Resita Kurnia Dewi
NIM. 121134096
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd.
NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Soal Evaluasi
1. Aturan di rumah tangga dibuat oleh ....
2. Agar masyarakat lebih tenang dan tenteram perlu dibuat ....
3. Tilang biasanya dikeluarkan oleh ....
4. i
Makna rambu tersebut adalah ....
5. o
Gambar tersebut menunjukkan daerah bebas ....
6. Pelanggar aturan masyarakat pasti mendapatkan ....
7. Jika ... kita harus mengetuk pintu atau memberi salam.
8. Setiap pukul 19.00, televisi harus dimatikan.
Aturan tersebut merupakan contoh aturan di ....
9. Sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia adalah ....
10. Bertamu tidak boleh melebihi pukul 24.00.
Aturan tersebut merupakan aturan di ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Kunci Jawaban
1. Kepala keluarga (Ayah)
2. Aturan
3. Polisi
4. Dilarang Parkir
5. Rokok
6. Sanksi
7. Bertamu
8. Di rumah
9. Pancasila
10. Lingkungan Masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SDN Kledokan
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/ Semester : III/ 1
Pertemuan : 3
Alokasi Wakru : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
B. Kompetensi Dasar
2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat
sekitar.
C. Indikator
Competence
2.3.1 Mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai dengan aturan.
Conscience
2.3.2 Menyatakan sikap disiplin dalam pembelajaran dikelas untuk
mencontohkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat sekitar
Compassion
2.3.3 Terlibat dalam kegiatan berkelompok untuk menjunjukkan sikap
disiplin atau tidak disiplin saat mencontohkan aturan-aturan yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
2.3.1.1 Siswa mampu mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai aturan
melalui kegiatan role play dengan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Conscience
2.3.2.2 Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam pembelajaran dikelas
untuk mencontohkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat sekitar
dengan kompak.
Compassion
2.3.3.3 Siswa mampu terlibat dalam kegiatan berkelompok untuk
menjunjukkan sikap disiplin atau tidak disiplin saat mencontohkan
aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar dengan
membuat aturan yang ada dirumah.
E. Materi Pembelajaran
Aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran
Model : Pedagogi Reflektif
Metode : Role play, presentasi, ceramah interaktif
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (7 menit)
a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran
b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa
c. Guru menanyakan kabar siswa
d. Guru melakukan presensi
e. Guru memberikan kontrak belajar
f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi (5 menit)
- Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai aturan-aturan apa saja
yang ada di lingkungan sekitar dan sikap apa yang harus dimiliki untuk
melaksanakan aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan
aturan itu.
Elaborasi (30 menit)
a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap
kelompoknya terdiri dari 5-6 anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
b. Siswa secara berkelompok mempraktikan cerita yang berwujud dialog
mengenai contoh sikap disiplin atau sikap tidak disiplin yang telah
disiapkan oleh guru di depan kelas.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membedakan mana
sikap disiplin dan yang mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita
yang dipraktikkan.
d. Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap
disiplin atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturan-aturan yang
ada di lingkungan masyarakat.
Konfirmasi (5 menit)
a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif selama pembelajaran.
c. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya
3. Kegiatan Penutup (23 menit)
a. Siswa mengerjakan soal evaluasi
b. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
c. Melakukan refleksi
- Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
- Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan
secara disiplin?
- Apakah kamu sudah mengetahui aturan yang ada di lingkungan
masyarakat sekitar?
- Apakah kamu sudah mengetahui contoh perbuatan disiplin dan tidak
disiplin?
d. Menetukan aksi
- Membuat aturan-aturan di lingkungan rumah
e. Pemberian tugas rumah untuk siswa
f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
g. Doa penutup dan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
H. Alat dan Sumber
Media : Naskah cerita tentang kedisiplinan
Alat/ Bahan : Kertas gambar, pewarna.
Sumber belajar : Hernawan, Edi. & Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta
I. Penilaian
Teknik : Tes dan Nontes
Jenis : Tertulis dan Observasi
Bentuk : Isian singkat
Instrumen : Terlampir
Rubrik Penilaian : Terlampir
Mengetahui,
Guru kelas III
Tri Nafiah, S.Pd.
NIP. 19890903 200902 2 001
Yogyakarta, 5 November 2015
Mahasiswa,
Resita Kurnia Dewi
NIM. 121134096
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd.
NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Soal Evaluasi Pembelajaran
Lengkapi kalimat berikut.
1. Jika membuang sampah sebaiknya dibuang di ….
2. Menjaga kebersihan rumah merupakan tanggung jawab ….
3. Tidak terlambat datang kesekolah merupakan contoh sikap ….
4. Orang yang melanggar aturan akan dikenakan ….
5. Aturan yang ada disekitar kita harus di ….
6. Melakukan ronda malam merupakan contoh pelaksanaan aturan di ….
7. Tidak ramai saat guru menjelaskan merupakan contoh pelaksanaan aturan di
….
8. Setiap aturan dalam kehidupan sehari-hari harus dilaksanakan dengan
penuh ….
Selamat Mengerjakan
Nama : ………………………………………
No. Absen : ……………………………………
Ayo Kerjakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Kunci Jawaban :
1. Tempat sampah
2. Semua orang yang ada dirumah.
3. Disiplin
4. Sanksi
5. Ditaati atau dilaksanakan
6. Rumah
7. Sekolah
8. Tanggung jawab
Nilai :
betulx 5
40x 100 = ⋯
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Conscience, Compassion
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria Baik(3) Cukup(2) Kurangbaik (1)
Disiplin dalam
mengikuti pelajaran
dikelas
(Conscience)
Dapat mengikuti
pelajaran dengan
tertib tidak ramai
sendiri saat pelajaran
dan tidak bermain
ketika berada dalam
kelas.
Dapat mengikuti
pelajaran dengan
tertib tidak ramai
sendiri saat pelajaran
namun bermain
ketika berada dalam
kelas.
Tidak dapat mengikuti
pelajaran dengan
tertib tidak ramai
sendiri saat pelajaran
dan tidak bermain
ketika berada dalam
kelas.
Terlibat dalam
kegiatan
berkelompok
membuat poster
tentang contoh sikap
disiplin dan tidak
disiplin
(Compassion)
Terlibat aktif
membuat aturan-
aturan tentang contoh
sikap disiplin dan
tidak disiplin di
lingkungan rumah dan
dapat berinteraksi
dengan teman-
temannya.
Terlibat aktif
membuat aturan-
aturan tentang
contoh sikap disiplin
dan tidak disiplin di
lingkungan rumah
namun tidak dapat
berinteraksi dengan
teman-temannya.
Tidak terlibat aktif
membuat aturan-
aturan tentang contoh
sikap disiplin di
lingkungan rumah dan
tidak disiplin dan
dapat berinteraksi
dengan teman-
temannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Soni Tukang Tidur
Soni merupakan anak laki-laki yang tinggal dengan kedua orang tuanya dan
kakaknya yang bernama Bejo. Dia adalah anak yang malas, apalagi jika harus
bangun pagi.
Ibu : Son, ayo bangun nanti kamu terlambat sekolah.
Soni : Sebentar lagi Bu, Soni masih ngantuk.
Ibu : Nanti kalau terlambat sekolah bagaimana?
Soni : Tidak apa-apa Bu. Sekolahnya juga dekat Bu.
Jam menunjukkan pukul 06.30, Soni baru bangun dari tempat tidur dan menuju
kamar mandi. Pukul 06.45 Soni selesai mandi kemudian menuju ke ruang makan
untuk sarapan.
Bejo : Ibu, Ayah. Bejo berangkat sekolah dulu ya. Selamat pagi ibu dan ayah.
Ayah : Soni tidak kamu tunggu Jo?
Bejo : Nanti kalau Bejo menunggu Soni, Bejo bisa terlambat Yah.
Ibu : Hati-hati di jalan ya Jo, perhatikan penjelasan dari Ibu Guru.
Saat Bejo berangkat ke sekolah pukul 06.45, Soni baru sarapan. Akhirnya dia
berangkat dari rumah pukul 07.00. Soni sampai di sekolah pukul 07.10.
Soni : Bu guru, maaf saya terlambat.
Ibu Guru : Kenapa kamu datang terlambat? Padahal kakakmu Bejo tidak
terlambat?
Soni : Maaf Bu, jalannya macet sehingga saya jadi terlambat. Selain itu saya
juga terlambat bangun.
Ibu Guru : Lain kali kamu tidak boleh terlambat datang ke sekolah lagi. Sebagai
hukumannya kamu harus menulis surat pernyataan jika kamu tidak akan terlambat
lagi sebanyak 200 halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Es Krim dan Selokan
Suatu hari Irma sedang berjalan-jalan ditaman dan tidak sengaja melihat Budi
yang sedang makan es krim bersama Ilham.
Irma : Budi, Ilham, kalian disini juga?
Budi : Iya Ir, kami suka dengan es krim yang dijual di taman ini. Kamu mau?
Ilham : Bener banget Ir, es krim disini rasanya sangat enak apalagi yang rasa
vanilla.
Karena es krim sudah habis mereka berdua membuang bungkus es di selokan
yang ada ditaman.
Irma : Bud, Ham. Membuang sampah di selokan itu tidak baik.
Budi : Ah, tidak apa-apa. Lagian itu hanya sampah kecil.
Tiba-tiba Pak guru ada dibelakang Irma, Budi dan Ilham.
Pak Guru : Walaupun hanya sampah kecil namun bisa membahayakan kita semua
Budi dan Ilham. Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat banjir
saat musim hujan. Sampah yang kecil jika setiap hari dibuang di sekolan lama-
lama juga akan jadi banyak. Besok lagi jangan diulangi lagi perbuatan kalian.
Budi & Ilham : Maafkan kami Pak Guru. Kami berjanji tidak akan
mengulanginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Rumah Baru
Dori bersama keluarganya pindah rumah karena tempat kerja ayahnya pindah,
yang semula di Jakarta pindah ke Semarang. Oleh karena itu Dori harus
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebagai warga yang baik, ayah Dori
harus memberitahu ketua RT desa setempat.
Ayah Dori : Permisi, Pak. Selamat Siang.
Ketua RT :Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Ayah Dori : Maaf pak, saya warga baru di desa ini. Saya pindahan dari
Jakarta. Saya pindah bersama dengan istri dan kedua anak saya. Semoga bapak
mau menerima saya sebagai warga baru disini.
Ketua RT : Dengan senang hati, saya mewakili warga desa menerima bapak
disini. Dan saya harap bapak betah di desa ini.
Ayah Dori :Terima kasih banyak pak. Kalau begitu sama pamit dahulu.
Permisi.
Sesampainya halaman dirumah Ayah Dori bertemu dengan Dori.
Ayah Dori : Mau kemana nak?
Dori : Mau keliling desa pak.
Ibu Dori tiba-tiba keluar dari dalam rumah.
Ibu : Nak, kalau bertemu orang jangan lupa member salam ya. Jadilah
warga yang baik.
Dori : Iya Ibu. Dori pergi dulu yaa yah dan ibu.
Ibu : Hati-hati dijalan nak.
Diperjalanan Dori bertemu dengan orang-orang desa. Dori tidak lupa pesan
ibunya untuk menyapa mereka. Dua bulan tinggal di desa itu, Dori dikenal oleh
seluruh warga desa sebagai anak yang sopan.
Budi : Ah, tidak apa-apa. Lagian itu hanya sampah kecil.
Tiba-tiba Pak guru ada dibelakang Irma, Budi dan Ilham.
Pak Guru : Walaupun hanya sampah kecil namun bisa membahayakan kita semua
Budi dan Ilham. Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat banjir
saat musim hujan. Sampah yang kecil jika setiap hari dibuang di sekolan lama-
lama juga akan jadi banyak. Besok lagi jangan diulangi lagi perbuatan kalian.
Budi & Ilham : Maafkan kami Pak Guru. Kami berjanji tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Patuh Aturan
Hari ini Risma berangkat ke sekolah pukul 06.30 setelah sarapan pagi karena takut
terlambat sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah Risma tidak lupa berpamitan dengan
orang tuanya.
Risma : Ayah dan Ibu, saya berangkat kesekolah dulu ya.
Ibu : Hati-hati di jalan ya, Nak.
Ayah : Jangan nakal di sekolah. Jika sudah pulang, langsung pulang ke rumah ya Nak.
Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Risma berangkat ke sekolah dengan
menaiki sepedanya. Risma sampai di sekolah pukul 06.45 karena jarak sekolah dengan
rumah tidak terlalu jauh. Bel sekolah pun berbunyi jam 07.00. Semua anak-anak masuk
kedalam kelas mereka.
Mamad : Siap, beri hormat
Anak-anak : Selamat pagi Bu Guru.
Soni : Bu Guru, maaf saya terlambat.
Guru : Soni, mengapa kamu terlambat lagi?
Soni : Maaf bu, saya bangun kesiangan.
Guru : Soni, kamu harus belajar seperti Risma. Dia tidak pernah datang terlambat ke
sekolah. Risma, mengapa kamu tidak pernah terlambat?
Risma : Begini Bu, saya tidak tidur malam. Setelah belajar, saya tidur.
Setelah jam belajar selesai. Risma segera mengambil sepedanya. Namun saat dia
mengambil sepeda datanglah Soni menghampirinya.
Soni : Ris, ayo maen dulu.
Risma : Maaf Son, aku mau pulang dahulu. Aku belum minta ijin dengan orang tuaku.
Soni : Yasudah kalau begitu.
Setelah sekolah Risma langsung pulang kerumah karena Risma anak yang disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Rumah Baru
Dori bersama keluarganya pindah rumah karena tempat kerja ayahnya pindah,
yang semula di Jakarta pindah ke Semarang. Oleh karena itu Dori harus
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebagai warga yang baik, ayah Dori
harus memberitahu ketua RT desa setempat.
Ayah Dori : Permisi, Pak. Selamat Siang.
Ketua RT :Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Ayah Dori : Maaf pak, saya warga baru di desa ini. Saya pindahan dari
Jakarta. Saya pindah bersama dengan istri dan kedua anak saya. Semoga bapak
mau menerima saya sebagai warga baru disini.
Ketua RT : Dengan senang hati, saya mewakili warga desa menerima bapak
disini. Dan saya harap bapak betah di desa ini.
Ayah Dori :Terima kasih banyak pak. Kalau begitu sama pamit dahulu.
Permisi.
Sesampainya halaman dirumah Ayah Dori bertemu dengan Dori.
Ayah Dori : Mau kemana nak?
Dori : Mau keliling desa pak.
Ibu Dori tiba-tiba keluar dari dalam rumah.
Ibu : Nak, kalau bertemu orang jangan lupa member salam ya. Jadilah
warga yang baik.
Dori : Iya Ibu. Dori pergi dulu yaa yah dan ibu.
Ibu : Hati-hati dijalan nak.
Diperjalanan Dori bertemu dengan orang-orang desa. Dori tidak lupa pesan
ibunya untuk menyapa mereka. Dua bulan tinggal di desa itu, Dori dikenal oleh
seluruh warga desa sebagai anak yang sopan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 7
KUESIONER SEBELUM VALIDASI
KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Yogyakarta, Agustus 2015
Salam sejahtera,
Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik
untuk mengisi kuesioner.
Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan
pengetahuan dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik
diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait
dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan
mempengaruhi nilai adik-adik.
Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya
ucapkan terima kasih
Salam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait
dengan pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah
satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang
meliputi SS, S, TS, STS. Berikut arti dari pilihan tersebut :
SS → Jika pernyataan sangat setuju
S → Jika pernyataan setuju
TS → Jika pernyataan tidak setuju
STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap
sesuai dengan kondisi adik-adik.
Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang
diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adik-
adik isikan bersifat pribadi sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu berpikir positif
terhadap permasalahan yang
saya hadapi
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
DATA IDENTITAS PRIBADI
Nama : ...................
Usia : ......... tahun
Kelas : ...................
No. Absensi : ...................
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (*)
(*) coret yang tidak perlu
PERNYATAAN :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengumpulkan tugas
tepat waktu
12 Saya mencontek ketika
ulangan, demi memperoleh
nilai baik
15 Saya bangga memakai
seragam sesuai peraturan
sekolah
18 Saya sudah melaksanakan
piket di kelas sesuai dengan
jadwal
19 Saya senang memakai
seragam bebas ke sekolah
21 Saya menghargai teman yang
sedang piket dengan tidak
berada di dalam kelas.
27 Saya meyakini membuat
jadwal kegiatan sehari-hari
dapat menjadikan hidup
teratur
30 Saya datang ke sekolah tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
waktu
31 Saya malas untuk bangun
pagi
32 Saya melaksanakan aturan
yang berlaku di masyarakat
dengan sungguh-sungguh.
34 Saya memakai seragam
sesuai peraturan sekolah agar
tidak mendapat sanksi
35 Saya tidak ingin
melaksanakan aturan disiplin
di kelas karena saya merasa
bosan
36 Saya berniat memperhatikan
penjelasan guru saat pelajaran
di kelas
37 Aturan di sekolah tidak
terlalu penting bagi saya
39 Saya memahami pentingnya
menaati peraturan hanya di
rumah saja.
41 Saya membuat jadwal
kegiatan sehari-hari agar
hidup lebih teratur
42 Saya yakin bahwa aturan
disiplin dapat membantu saya
menjadi rajin
43 Saya tidak bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan
aturan yang berlaku di
masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
46 Saya tahu jika melaksanakan
piket itu dapat menjaga
kebersihan
47 Saya tahu piket dapat
membuat saya lelah
(*) coret yang tidak perlu
Periksalah kembali lembar skala,
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati
Terima kasih atas kerjasamanya ya, adik-adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 8
KUESIONER SETELAH VALIDASI
KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Yogyakarta, Agustus 2015
Salam sejahtera,
Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik
untuk mengisi kuesioner.
Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan
pengetahuan dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik
diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait
dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan
mempengaruhi nilai adik-adik.
Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya
ucapkan terima kasih
Salam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait
dengan pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah
satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang
meliputi SS, S, TS, STS. Berikut arti dari pilihan tersebut :
SS → Jika pernyataan sangat setuju
S → Jika pernyataan setuju
TS → Jika pernyataan tidak setuju
STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap
sesuai dengan kondisi adik-adik.
Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang
diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adik-
adik isikan bersifat pribadi sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu berpikir positif
terhadap permasalahan yang
saya hadapi
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
DATA IDENTITAS PRIBADI
Nama : ...................
Usia : ......... tahun
Kelas : ...................
No. Absensi : ...................
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (*)
(*) coret yang tidak perlu
PERNYATAAN :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengumpulkan tugas
tepat waktu
2 Saya mencontek ketika
ulangan, demi memperoleh
nilai baik
3 Saya bangga memakai
seragam sesuai peraturan
sekolah
4 Saya sudah melaksanakan
piket di kelas sesuai dengan
jadwal
5 Saya senang memakai
seragam bebas ke sekolah
6 Saya menghargai teman yang
sedang piket dengan tidak
berada di dalam kelas.
7 Saya meyakini membuat
jadwal kegiatan sehari-hari
dapat menjadikan hidup
teratur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
8 Saya datang ke sekolah tepat
waktu
9 Saya malas untuk bangun
pagi
10 Saya melaksanakan aturan
yang berlaku di masyarakat
dengan sungguh-sungguh.
11 Saya memakai seragam
sesuai peraturan sekolah agar
tidak mendapat sanksi
12 Saya tidak ingin
melaksanakan aturan disiplin
di kelas karena saya merasa
bosan
13 Saya berniat memperhatikan
penjelasan guru saat pelajaran
di kelas
14 Aturan di sekolah tidak
terlalu penting bagi saya
15 Saya memahami pentingnya
menaati peraturan hanya di
rumah saja.
16 Saya membuat jadwal
kegiatan sehari-hari agar
hidup lebih teratur
17 Saya yakin bahwa aturan
disiplin dapat membantu saya
menjadi rajin
18 Saya tidak bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan
aturan yang berlaku di
masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
19 Saya tahu jika melaksanakan
piket itu dapat menjaga
kebersihan
20 Saya tahu piket dapat
membuat saya lelah
(*) coret yang tidak perlu
Periksalah kembali lembar skala,
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati
Terima kasih atas kerjasamanya ya, adik-adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 9
CONTOH SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 1
YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 10
CONTOH SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 2
YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 11
CONTOH SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1
YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 12
CONTOH KUESIONER AKHIR SIKLUS I
YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 13
CONTOH KUESIONER AKHIR SIKLUS II
YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 14
VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN OLEH DOSEN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 15
VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN OLEH DOSEN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 16
VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN OLEH GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 17
DATA KOGNITIF SISWA AKHIR SIKLUS I
No Nama Siswa k7 k15 k17 k18 k19 k20 Skor Keterangan
1 Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu 5 2 4 2 4 1 18 TB
2 Anisa Ramadhani 4 4 4 4 4 4 24 B
3 Mustika Neng Waris 5 4 5 5 5 4 28 SB
4 Agustina Dyah Ayu 4 4 4 2 2 1 17 TB
5 Aluna Auditya Paramitha 5 5 4 5 4 4 27 SB
6 Alif Elsan Putra 5 1 2 2 4 4 18 TB
7 Devia Ananta Rahmadani 5 5 5 5 5 5 30 SB
8 Dina Nofitasari 4 4 5 4 5 5 27 SB
9 Ery Yuniati 5 4 5 5 4 4 27 SB
10 Firstya Fadhila 5 5 5 5 5 5 30 SB
11 Fahrie Bagas Saputra 4 5 5 5 5 5 29 SB
12 Inocentia Shania Nahak 5 1 5 2 5 1 19 TB
13 Ilham Maulana Kurniawan 5 5 5 5 5 5 30 SB
14 Lindhy Chazyra Praba 4 4 2 5 1 2 18 TB
15 Lifia Rahmadani 4 5 5 4 5 4 27 SB
16 Muhammad Lutfi Amarta 5 4 4 5 5 4 27 SB
17 Muhammad Ridho Prayitna Putra 5 2 2 4 4 2 19 TB
18 Muhammad Firman Aryasatya N. 5 4 5 4 5 4 27 SB
19 Najwa Nurhanifa Fani 2 4 4 2 4 2 18 TB
20 Olivia Prabawati 4 4 4 5 5 5 27 SB
21 Putra Zakka Maulana 1 4 5 4 5 4 23 CB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
No Nama Siswa k7 k15 k17 k18 k19 k20 Skor Keterangan
22 Sekar Charisma Pertiwi 5 5 5 5 5 5 30 SB
23 Shayla Bintang Ar Rahma 4 5 4 5 5 4 27 SB
24 Naurah Quentessa Siti Zulaikha 5 5 5 4 5 5 29 SB
25 Dafid Falintino 4 4 5 1 5 5 24 B
26 Mardhiah Nafisah 5 5 5 5 5 5 30 SB
27 Muhammad Febriansyah 5 2 5 2 4 1 19 TB
28 Zahra Aliya Wibowo 5 4 5 5 5 5 29 SB
29 Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K 4 2 1 2 5 4 18 TB
30 Nike Agustin Setiawati 4 4 5 4 1 1 19 TB
31 Tiara Oktavi Romadhoni 4 5 5 4 4 4 26 B
Jumlah 136 121 134 121 761
Rata-rata 24, 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 18
DATA AFEKTIF SISWA AKHIR SIKLUS I
No Nama Siswa k3 k5 k6 k12 k14 Skor Keterangan
1 Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu 5 2 4 2 2 15 TB
2 Anisa Ramadhani 4 2 4 1 4 15 TB
3 Mustika Neng Waris 5 1 5 5 5 21 B
4 Agustina Dyah Ayu 4 4 4 5 4 21 B
5 Aluna Auditya Paramitha 4 4 4 5 4 21 B
6 Alif Elsan Putra 4 4 2 4 1 15 TB
7 Devia Ananta Rahmadani 5 5 5 5 5 25 SB
8 Dina Nofitasari 5 5 4 5 5 24 SB
9 Ery Yuniati 5 4 5 5 5 24 SB
10 Firstya Fadhila 5 5 4 5 5 24 SB
11 Fahrie Bagas Saputra 5 4 5 4 4 22 B
12 Inocentia Shania Nahak 5 5 5 5 5 25 SB
13 Ilham Maulana Kurniawan 5 5 5 5 5 25 SB
14 Lindhy Chazyra Praba 5 5 4 4 5 23 SB
15 Lifia Rahmadani 5 2 2 4 1 14 TB
16 Muhammad Lutfi Amarta 4 4 4 5 5 22 B
17 Muhammad Ridho Prayitna Putra 5 1 5 5 4 20 B
18 Muhammad Firman Aryasatya N. 5 2 1 2 4 14 TB
19 Najwa Nurhanifa Fani 4 4 4 1 1 14 TB
20 Olivia Prabawati 5 5 4 5 5 24 SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
No Nama Siswa k3 k5 k6 k12 k14 Skor Keterangan
21 Putra Zakka Maulana 4 5 5 5 4 23 SB
22 Sekar Charisma Pertiwi 5 5 1 5 5 21 B
23 Shayla Bintang Ar Rahma 5 5 4 5 5 24 SB
24 Naurah Quentessa Siti Zulaikha 5 2 1 2 4 14 TB
25 Dafid Falintino 5 4 1 5 5 20 B
26 Mardhiah Nafisah 5 5 5 5 5 25 SB
27 Muhammad Febriansyah 5 5 4 5 5 24 SB
28 Zahra Aliya Wibowo 5 5 5 5 5 25 SB
29 Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K 5 4 4 4 4 21 B
30 Nike Agustin Setiawati 5 4 5 5 5 24 SB
31 Tiara Oktavi Romadhoni 5 4 4 4 4 21 B
Jumlah 650
Rata-rata 20,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 19
DATA KONATIF SISWA AKHIR SIKLUS I
No Nama Siswa k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16 Skor Keterangan
1 Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu 5 4 2 4 1 2 4 4 2 28 TB
2 Anisa Ramadhani 4 2 4 2 2 4 2 4 4 28 TB
3 Mustika Neng Waris 5 5 1 5 5 5 5 5 5 41 SB
4 Agustina Dyah Ayu 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39 B
5 Aluna Auditya Paramitha 5 5 4 5 5 4 5 5 5 43 SB
6 Alif Elsan Putra 5 5 4 5 5 5 4 5 5 43 SB
7 Devia Ananta Rahmadani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
8 Dina Nofitasari 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43 SB
9 Ery Yuniati 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
10 Firstya Fadhila 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 SB
11 Fahrie Bagas Saputra 5 5 4 4 5 5 5 5 4 42 SB
12 Inocentia Shania Nahak 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
13 Ilham Maulana Kurniawan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
14 Lindhy Chazyra Praba 2 4 4 2 4 1 2 4 5 28 TB
15 Lifia Rahmadani 4 4 4 5 5 4 4 5 4 39 B
16 Muhammad Lutfi Amarta 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43 SB
17 Muhammad Ridho Prayitna Putra 5 2 2 4 2 2 5 1 4 27 TB
18 Muhammad Firman Aryasatya N. 4 2 2 4 2 2 5 5 2 28 TB
19 Najwa Nurhanifa Fani 4 2 4 2 1 4 2 4 4 27 TB
20 Olivia Prabawati 4 5 5 5 4 4 5 5 5 42 SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
No Nama Siswa k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16 Skor Keterangan
21 Putra Zakka Maulana 4 4 5 5 4 5 4 5 5 41 SB
22 Sekar Charisma Pertiwi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
23 Shayla Bintang Ar Rahma 4 5 5 5 4 5 4 5 5 42 SB
24 Naurah Quentessa Siti Zulaikha 4 4 2 4 5 2 1 4 2 28 TB
25 Dafid Falintino 5 5 4 2 1 5 1 5 1 29 CB
26 Mardhiah Nafisah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
27 Muhammad Febriansyah 5 5 4 4 4 4 5 5 4 40 B
28 Zahra Aliya Wibowo 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
29 Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K 4 2 1 2 4 2 2 5 4 26 TB
30 Nike Agustin Setiawati 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 SB
31 Tiara Oktavi Romadhoni 4 5 4 2 1 5 1 2 4 28 TB
Jumlah 1178
Rata-rata 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 20
DATA KOGNITIF SISWA AKHIR SIKLUS II
No Nama Siswa k7 k15 k17 k18 k19 k20 Skor Keterangan
1 Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu 4 4 5 4 5 5 27 SB
2 Anisa Ramadhani 5 4 5 4 5 4 27 SB
3 Mustika Neng Waris 5 4 5 4 5 4 27 SB
4 Agustina Dyah Ayu 5 4 4 4 4 4 25 B
5 Aluna Auditya Paramitha 5 4 5 4 5 5 28 SB
6 Alif Elsan Putra 5 4 5 5 4 4 27 SB
7 Devia Ananta Rahmadani 5 4 5 5 5 5 29 SB
8 Dina Nofitasari 4 5 5 5 5 5 29 SB
9 Ery Yuniati 5 4 5 5 4 5 28 SB
10 Firstya Fadhila 5 5 5 5 5 4 29 SB
11 Fahrie Bagas Saputra 4 5 4 4 5 4 26 B
12 Inocentia Shania Nahak 5 1 4 4 4 1 19 TB
13 Ilham Maulana Kurniawan 5 5 5 5 5 5 30 SB
14 Lindhy Chazyra Praba 5 4 5 5 4 4 27 SB
15 Lifia Rahmadani 5 5 5 4 4 5 28 SB
16 Muhammad Lutfi Amarta 5 5 4 5 5 4 28 SB
17 Muhammad Ridho Prayitna Putra 5 2 5 5 5 2 24 B
18 Muhammad Firman Aryasatya N. 4 5 4 4 5 4 26 B
19 Najwa Nurhanifa Fani 4 4 4 4 4 4 24 B
20 Olivia Prabawati 5 5 4 5 5 5 29 SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
No Nama Siswa k7 k15 k17 k18 k19 k20 Skor Keterangan
21 Putra Zakka Maulana 5 4 5 4 5 4 27 SB
22 Sekar Charisma Pertiwi 5 5 5 5 5 5 30 SB
23 Shayla Bintang Ar Rahma 1 5 4 2 1 4 17 TB
24 Naurah Quentessa Siti Zulaikha 4 2 2 2 4 5 19 TB
25 Dafid Falintino 4 4 5 1 5 5 24 B
26 Mardhiah Nafisah 5 5 5 5 5 5 30 SB
27 Muhammad Febriansyah 5 5 5 4 5 2 26 B
28 Zahra Aliya Wibowo 5 4 5 5 5 4 28 SB
29 Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K 4 4 4 4 4 4 24 B
30 Nike Agustin Setiawati 4 4 5 4 1 1 19 TB
31 Tiara Oktavi Romadhoni 2 4 4 5 4 4 23 CB
Jumlah 804
Rata-rata 25, 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 21
DATA AFEKTIF SISWA AKHIR SIKLUS II
No Nama Siswa k3 k5 k6 k12 k14 Skor Keterangan
1 Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu 4 5 5 5 5 24 SB
2 Anisa Ramadhani 5 4 5 4 4 22 B
3 Mustika Neng Waris 4 4 4 4 4 20 B
4 Agustina Dyah Ayu 4 2 4 1 4 15 TB
5 Aluna Auditya Paramitha 4 4 4 5 4 21 B
6 Alif Elsan Putra 5 4 2 5 4 20 B
7 Devia Ananta Rahmadani 5 5 5 5 5 25 SB
8 Dina Nofitasari 5 5 5 5 5 25 SB
9 Ery Yuniati 5 5 5 5 5 25 SB
10 Firstya Fadhila 5 5 4 5 5 24 SB
11 Fahrie Bagas Saputra 5 4 5 5 4 23 SB
12 Inocentia Shania Nahak 5 5 5 5 5 25 SB
13 Ilham Maulana Kurniawan 5 5 5 5 5 25 SB
14 Lindhy Chazyra Praba 5 2 2 2 4 15 TB
15 Lifia Rahmadani 5 5 4 4 4 22 B
16 Muhammad Lutfi Amarta 4 4 4 4 4 20 B
17 Muhammad Ridho Prayitna Putra 5 2 5 1 2 15 TB
18 Muhammad Firman Aryasatya N. 5 5 5 4 4 23 SB
19 Najwa Nurhanifa Fani 4 5 4 4 4 21 B
20 Olivia Prabawati 5 5 4 5 5 24 SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
No Nama Siswa k3 k5 k6 k12 k14 Skor Keterangan
21 Putra Zakka Maulana 5 5 5 5 4 24 SB
22 Sekar Charisma Pertiwi 5 5 5 5 5 25 SB
23 Shayla Bintang Ar Rahma 4 2 1 5 2 14 TB
24 Naurah Quentessa Siti Zulaikha 5 5 5 5 5 25 SB
25 Dafid Falintino 5 4 1 2 2 14 TB
26 Mardhiah Nafisah 5 5 5 5 5 25 SB
27 Muhammad Febriansyah 5 4 4 4 4 21 B
28 Zahra Aliya Wibowo 5 5 5 5 5 25 SB
29 Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K 4 4 1 2 4 15 TB
30 Nike Agustin Setiawati 5 4 5 5 5 24 SB
31 Tiara Oktavi Romadhoni 5 4 4 4 4 21 B
Jumlah 667
Rata-rata 21, 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 22
DATA KONATIF SISWA AKHIR SIKLUS II
No Nama Siswa k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16 Skor Keterangan
1 Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu 4 4 5 5 5 4 2 5 5 39 B
2 Anisa Ramadhani 5 4 5 5 4 5 5 5 5 43 SB
3 Mustika Neng Waris 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42 SB
4 Agustina Dyah Ayu 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 B
5 Aluna Auditya Paramitha 5 5 4 5 5 4 4 4 5 41 SB
6 Alif Elsan Putra 4 5 4 4 4 5 4 5 5 40 B
7 Devia Ananta Rahmadani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
8 Dina Nofitasari 5 5 4 5 4 5 5 5 5 43 SB
9 Ery Yuniati 5 2 5 4 4 2 1 2 2 27 TB
10 Firstya Fadhila 5 5 5 5 2 5 5 5 5 42 SB
11 Fahrie Bagas Saputra 5 5 4 5 4 4 4 5 5 41 SB
12 Inocentia Shania Nahak 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
13 Ilham Maulana Kurniawan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
14 Lindhy Chazyra Praba 4 5 5 4 4 5 5 5 4 41 SB
15 Lifia Rahmadani 4 4 2 4 2 1 2 4 4 27 TB
16 Muhammad Lutfi Amarta 5 5 5 4 5 4 5 4 5 42 SB
17 Muhammad Ridho Prayitna Putra 4 5 5 5 4 4 2 5 5 39 B
18 Muhammad Firman Aryasatya N. 4 2 2 1 2 4 4 4 5 28 TB
19 Najwa Nurhanifa Fani 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34 CB
20 Olivia Prabawati 4 5 5 5 5 4 5 5 4 42 SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
No Nama Siswa k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16 Skor Keterangan
21 Putra Zakka Maulana 4 5 5 4 5 5 5 5 5 43 SB
22 Sekar Charisma Pertiwi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
23 Shayla Bintang Ar Rahma 4 5 5 4 5 5 5 5 2 40 B
24 Naurah Quentessa Siti Zulaikha 5 4 2 2 5 2 4 2 1 27 TB
25 Dafid Falintino 5 5 4 2 1 5 1 4 1 28 TB
26 Mardhiah Nafisah 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 SB
27 Muhammad Febriansyah 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43 SB
28 Zahra Aliya Wibowo 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 SB
29 Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K 5 5 4 5 4 2 4 4 4 37 B
30 Nike Agustin Setiawati 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 SB
31 Tiara Oktavi Romadhoni 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37 B
Jumlah 1217
Rata-rata 39, 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 23
ANALISIS BUTIR KUESIONER
K
1
K
2
K
3
K
4
K
5
K
6
K
7
K
8
K
9
K
1
0
K
1
1
K
1
2
K
1
3
K
1
4
K
1
5
K
1
6
K
1
7
K
1
8
K
1
9
K
2
0
K
2
1
K
2
2
K
2
3
K
2
4
K
2
5
K
2
6
K
2
7
K
2
8
K
2
9
K
3
0
K
3
1
K
3
2
K
3
3
K
3
4
K
3
5
K
3
6
K
3
7
K
3
8
K
3
9
K
4
0
K
4
1
K
4
2
K
4
3
K
4
4
K
4
5
K
4
6
K
4
7
skor
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5 4 2 2 5 1 177
4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 2 5 5 4 4 5 5 4 4 2 2 5 5 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 5 4 1 2 174
5 4 2 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 212
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 1 4 5 1 2 4 5 5 5 4 4 5 2 5 203
5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 212
5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 4 5 4 5 4 1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 208
5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 217
4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 214
4 4 1 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 2 4 1 5 2 5 197
5 4 4 5 4 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 1 4 5 4 4 5 4 1 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 5 2 5 5 5 202
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 1 217
5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 213
5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 217
5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 213
5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 4 5 5 4 2 1 4 4 4 4 5 5 1 4 5 5 2 1 1 5 1 1 188
5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 1 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 4 5 4 211
5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 1 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 4 5 4 211
4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 1 4 5 4 5 5 4 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 205
4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 1 4 5 4 5 5 4 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 2 5 4 206
4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 188
4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 215
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 4 5 5 5 1 5 5 5 4 212
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 4 1 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 1 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 205
4 5 2 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 5 5 4 4 4 4 4 190
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 213
5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 215
5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 2 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 4 207
4 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 2 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 203
4 5 2 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 190
5 5 4 5 1 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 5 5 5 1 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 2 5 4 5 2 198
5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 24
VALIDITAS KUESIONER
skortotal
skortotal Pearson
Correlation
1
Sig. (2-
tailed)
N 31
item1 Pearson
Correlation
.538**
Sig. (2-
tailed)
.002
N 31
item2 Pearson
Correlation
.091
Sig. (2-tailed)
.628
N 31
item3 Pearson
Correlation
.054
Sig. (2-
tailed)
.772
N 31
item4 Pearson
Correlation
.173
Sig. (2-
tailed)
.351
N 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
item5 Pearson
Correlation
.113
Sig. (2-
tailed)
.544
N 31
item6 Pearson
Correlation
.038
Sig. (2-tailed)
.840
N 31
item7 Pearson
Correlation
.330
Sig. (2-
tailed)
.070
N 31
item8 Pearson
Correlation
.247
Sig. (2-
tailed)
.180
N 31
item9 Pearson
Correlation
.260
Sig. (2-
tailed)
.158
N 31
item10 Pearson
Correlation
.055
Sig. (2-
tailed)
.768
N 31
item11 Pearson
Correlation
-.148
Sig. (2- .428
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
tailed)
N 31
item12 Pearson
Correlation
.448*
Sig. (2-
tailed)
.012
N 31
item13 Pearson
Correlation
.161
Sig. (2-tailed)
.388
N 31
item14 Pearson
Correlation
.318
Sig. (2-
tailed)
.081
N 31
item15 Pearson
Correlation
.487**
Sig. (2-
tailed)
.005
N 31
item16 Pearson
Correlation
-.142
Sig. (2-
tailed)
.447
N 31
item17 Pearson
Correlation
.180
Sig. (2-
tailed)
.332
N 31
item18 Pearson .589**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Correlation
Sig. (2-
tailed)
.000
N 31
item19 Pearson
Correlation
.365*
Sig. (2-
tailed)
.044
N 31
item20 Pearson Correlation
-.118
Sig. (2-
tailed)
.526
N 31
item21 Pearson
Correlation
.459**
Sig. (2-
tailed)
.009
N 31
item22 Pearson
Correlation
.273
Sig. (2-
tailed)
.137
N 31
item23 Pearson
Correlation
.079
Sig. (2-
tailed)
.673
N 31
item24 Pearson
Correlation
.005
Sig. (2-
tailed)
.980
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
N 31
item25 Pearson
Correlation
.236
Sig. (2-
tailed)
.201
N 31
item26 Pearson
Correlation
.309
Sig. (2-tailed)
.091
N 31
item27 Pearson
Correlation
.437*
Sig. (2-
tailed)
.014
N 31
item28 Pearson
Correlation
.220
Sig. (2-
tailed)
.234
N 31
item29 Pearson
Correlation
.189
Sig. (2-
tailed)
.308
N 31
item30 Pearson
Correlation
.729**
Sig. (2-
tailed)
.000
N 31
item31 Pearson
Correlation
.620**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Sig. (2-
tailed)
.000
N 31
item32 Pearson
Correlation
.455*
Sig. (2-
tailed)
.010
N 31
item33 Pearson Correlation
-.007
Sig. (2-
tailed)
.969
N 31
item34 Pearson
Correlation
.570**
Sig. (2-
tailed)
.001
N 31
item35 Pearson
Correlation
.379*
Sig. (2-
tailed)
.036
N 31
item36 Pearson
Correlation
.808**
Sig. (2-
tailed)
.000
N 31
item37 Pearson
Correlation
.380*
Sig. (2-
tailed)
.035
N 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
item38 Pearson
Correlation
.275
Sig. (2-
tailed)
.135
N 31
item39 Pearson
Correlation
.401*
Sig. (2-tailed)
.026
N 31
item40 Pearson
Correlation
.338
Sig. (2-
tailed)
.063
N 31
item41 Pearson
Correlation
.384*
Sig. (2-
tailed)
.033
N 31
item42 Pearson
Correlation
.531**
Sig. (2-
tailed)
.002
N 31
item43 Pearson
Correlation
.387*
Sig. (2-
tailed)
.032
N 31
item44 Pearson
Correlation
.346
Sig. (2- .056
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
tailed)
N 31
item45 Pearson
Correlation
.320
Sig. (2-
tailed)
.080
N 31
item46 Pearson
Correlation
.566**
Sig. (2-tailed)
.001
N 31
item47 Pearson
Correlation
.459**
Sig. (2-
tailed)
.009
N 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 25
HASIL OBSERVASI KELAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 26
HASIL WAWANCARA GURU KELAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 27
AKSI SISWA PERTEMUAN I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 28
AKSI SISWA PERTEMUAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 29
AKSI SISWA PERTEMUAN III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 30
FOTO - FOTO PENELITIAN
Pemberian pengarahan kepada
siswa mengenai tugas menyusun
puzzle.
Siswa menyusun puzzle.
Siswa mengidentifikasigambar
puzzle yang telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Siswa secara bergantian membedakan norma di sekolah
dan di masyarakat melalui gambar.
Mengoreksi hasil pekerjaan siswa
membedakan aturan di sekolah
dan di masyarakat.
Salah satu siswa
mempresentasikan norma kepada teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 31
CURRICULUM VITTE
Resita Kurnia Dewi, dilahirkan tanggal 11 Juni 1993, di Kulon
Progo, DIY. Telah menempuh pendidikan di TK Santa Theresia
tahun 1997 dan selesai tahun 2000. Peneliti kemudian melanjutkan
sekolah di SD Kanisius Wates tahun 2000 dan berhasil
menyelesaikan sekolah tahun 2006. Tamat SD, peneliti
melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Peneliti bersekolah di SMPN 1 Wates pada
tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009. Peneliti melanjutkan sekolah di SMAN 2
Wates pada tahun 2009 dan lulus tahun 2012. Saat ini peneliti masih tercatat sebagai
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2012 sampai
tahub 2016. Penulis melakukan tugas akhir dengan menyusun skripsi yang berjudul
“Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model
Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI