penjadwalan(#10)

59
Departemen Teknik Industri FTI-ITB TI-3122 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Penjadwalan Produksi Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org ©2003

Upload: nasikhuddin

Post on 07-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 1/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI-3122

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Penjadwalan Produksi

Laboratorium Sistem Produksiwww.lspitb.org

©2003

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 2/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

2

Hasil Pembelajaran

• Umum

Mahasiswa mampu menerapkan model matematik,heuristik dan teknik statistik untuk menganalisis danmerancang suatu sistem perencanaan dan pengendalianproduksi

• Khusus

Memahami konsep penjadwalan produksi serta mampumenyusun jadwal produksi

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 3/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

3

Pendahuluan

• Masalah penjadwalan muncul di berbagai macamkegiatan: rumah sakit, universitas, airline,factory

• Output MRP adalah planned order releases

• Terdapat order-order yang berbeda tetapi harusdiproses pada mesin yang sama

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 4/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

4

Model Penjadwalan (1)

Penjadwalan

Single stage

 Multiple stages

Single machine

Parallel/heterogeneous

machines

Flow shop

 Job shop

 Job

 Batch

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 5/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

5

Model Penjadwalan(2)

• Job scheduling (memecahkan masalahsequencing saja, karena ukuran job telahdiketahui)

n jobs on 1 processor

n jobs on m-parallel processors

Flow shop scheduling Job shop scheduling

• Batch scheduling (memecahkan masalah

penentuan ukuran batch dan masalah sequencingsecara simultan)

Single stage

 Multiple stages

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 6/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

6

Pendekatan

• Forward scheduling(penjadwalan maju):penjadwalan yang dimulai segera setelah saat jobsiap; mulai dari time zero dan bergerak searahdengan pergerakan waktu. Jadwal pasti feasibletapi mungkin melebihi due date.

• Backward scheduling (penjadwalan mundur):penjadwalan mulai dari date date dan bergerakberlawanan arah dengan arah pergerakan waktu.

Jadwal pasti memenuhi due date tapi mungkintidak feasible

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 7/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 7

Terminologi(1)

• Processing time (waktu proses): estimasi waktu

penyelesaian pekerjaan (job, task), ti

• Setup time (waktu setup): waktu yangdibutuhkan untuk kegiatan persiapan sebelumpemrosesan job dilaksanakan. Sequence

dependent and independent setup times. si• Flow time (waktu tinggal): waktu antara saat

datang (arrival time) dan saat kirim (deliverydate), Fi

• Saat datang adalah saat job mulai berada di shopfloor (production line), ai

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 8/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 8

Terminologi(2)

• Delivery date (saat kirim): saat pengiriman job dari shop

floor ke proses berikut atau ke konsumen, di• Ready time (saat siap): saat sebuah job siap diproses.

• Due date: saat batas (deadline) untuk job, yang setelahbatas tersebut job dinyatakan terlambat, di

• Makespan: interval waktu total untuk penyelesaian seluruh job

• Completion time (saat selesai): saat suatu job selesaidiproses, ci

• Lateness: deviasi antara saat selesai dan due date, Li = ci -di

• Tardiness (Ti): positive lateness. Earliness (Ei): negativelateness

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 9/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 9

Terminologi(3)

• Slack: sisa waktu sampai due date, SLi = di - ti – 

saat sekarang Gantt chart: adalah peta visualyang menggambarkan loading dan scheduling

• Loading menggambarkan beban mesin

• Schedule menggambarkan urutan (sequence)pemrosesan job, dan menggambarkan saatdimulai dan saat selesai suatu pekerjaan

• Dalam bidang penelitian scheduling, schedule dansequence biasanya mempunyai pengertian yangdapat dipertukarkan (schedule = sequence)

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 10/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 10

Terminologi(4)

• Waiting time adalah waktu job menunggu karena

mesin yang seharus memproses job tersebutsedang memproses job lain

• Idle time adalah waktu mesin tidak bekerja(menganggur) karena tidak ada job yang harus

diprosesPriority rule: aturan penentuan prioritaspemrosesan

• Priority rules: FCFS (first come first serve); SPT(shortest processing time), LPT (longest

processing time), EDD (earliest due date); rasiokritis (critical ratio, CR). CR = (due date – today’s date)/(lead time remaining) atau CR =(due date – today’s date)/(workdays remaining)

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 11/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 11

Terminologi(5)

• Kriteria penjadwalan:

Minimasi shop time: flow time, makespan

Maksimasi utilization (minimasi idle time)

Minimasi WIP  (work in process): Minimasi flow time,minimasi earliness

Minimasi customer waiting time: number of tardy jobs,

mean lateness, maximum lateness, mean queue time

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 12/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 12

Terminologi(6)

• Suatu variant dalam batch scheduling problems

adalah lot streaming.

• Lot streaming adalah suatu teknik untukmempercepat aliran pengerjaan (the flow of 

work) dengan menentukan transfer lots, yaitulot untuk membawa sebagian part (dari suatubatch yang terdiri part yang identik) yang sudahselesai diproses di suatu mesin (upstream

machine) ke mesin berikut (downstreammachine). Tujuan lot streaming adalah untukmemperpendek makespan dan sekaligus flowtime (yang berarti meminimumkan inventory).

D T k ik I d i FTI ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 13/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 13

Penjadwalan n jobs pada single machine(1)

• Aturan SPT (shortest processing time) untuk

meminimumkan waktu tinggal (flow time) rata-rata:

• Flow time rata-rata akan minimum bila n jobs

yang akan diproses pada sebuah mesin diurutmenurut waktu pemrosesan terpendek (shortestprocessing time, SPT), yaitu:

nn t t t t  121 ...

D t T k ik I d t i FTI ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 14/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 14

Penjadwalan n jobs pada single machine(2)

Waktuproses

1 5

2 8

3 6

4 3

5 106 14

7 7

8 3

Job Waktuproses

4 3

8 3

1 5

3 6

7 72 8

5 10

6 14

Job

Urutan yang dihasilkan: 4-8-1-3-7-2-5-6

Flow time rata-rata: 23,875

3

6

11

17

24

32

42

56

191

23.875

Flow time 

D t T k ik I d t i FTI ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 15/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 15

Penjadwalan n jobs pada single machine(3)

Gantt chart

4 8 1 3 7 2 5 6

Makespan = 56

Waktuproses

4 3 3

8 3 6

1 5 11

3 6 17

7 7 242 8 32

5 10 42

6 14 56

Total 191

Rata-rata 23.875

Job Flow time 

Departemen Teknik Industri FTI ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 16/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 16

Penjadwalan n jobs pada single machine(4)

• Aturan WSPT (Weighted shortest processing

time):

• Bila terdapat n jobs yang akan diproses di sebuahmesin dan setiap job mempunyai bobot Wi, maka

rata-rata flow time akan minimum bila jobtersebut diurut menurut:

n

n

n

n

1

1

2

2

1

1...

Departemen Teknik Industri FTI ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 17/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 17

Penjadwalan n jobs pada single machine(5)

Waktu

proses

1 5 1 5

2 8 2 4

3 6 3 2

4 3 1 3

5 10 2 56 14 3 4.7

7 7 2 3.5

8 3 1 3

Job Boboti

i

Urutan yang dihasilkan: 3-4-8-7-2-6-1-5

Flow time rata-rata: 27,0

Flow time tertimbang rata-rata: 27,46667

Weighted 

Flow time 3 3 6 6 18

4 1 3 9 9

8 1 3 12 12

7 2 7 19 38

2 2 8 27 54

6 3 14 41 123

1 1 5 46 46

5 2 10 56 112

Total 15 Total 216 412

Rata-rata 27 27.46667

Job Bobot Waktu Flow time 

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 18/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 18

Penjadwalan n jobs pada single machine(6)

• Aturan SPT meminimumkan mean lateness

• Bila terdapat n jobs yang akan diproses di sebuahmesin, maka mean lateness akan minimum bila jobs tersebut diurut menurut aturan SPT

1 5 15

2 8 10

3 6 15

4 3 25

5 10 20

6 14 40

7 7 45

8 3 50

 Job Waktu  Due date

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 19/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 19

Penjadwalan n jobs pada single machine(7)

Saat Latenesss

Selesai c-d

4 3 25 3 -22

8 3 50 6 -44

1 5 15 11 -4

3 6 15 17 2

7 7 45 24 -21

2 8 10 32 22

5 10 20 42 22

6 14 40 56 16

Total -29

Rata-rata -3.625

 Job Waktu  Due date

 Maximum lateness: 22

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 20/59

Departemen Teknik Industri FTI ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 20

Penjadwalan n jobs pada single machine(8)

• Aturan EDD (earliest due date)

• Aturan EDD meminimumkan maximum latenesspada sebuah mesin

Saat Latenesss

Selesai c-d2 8 10 8 -2

1 5 15 13 -2

3 6 15 19 4

5 10 20 29 9

4 3 25 32 7

6 14 40 46 67 7 45 53 8

8 3 50 56 6

Total 36

Rata-rata 4.5

 Job Waktu  Due date

Maximum lateness:

9

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 21/59

Departemen Teknik Industri FTI ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 21

Penjadwalan n jobs pada single machine(9)

• Algoritma Hodgson meminimumkan jumlah job yang tardy

pada sebuah mesin

Step 1. Urut semua job sesuai EDD; bila tidak ada atau hanyasatu job yang tardy (positive lateness) maka stop. Bila lebihdari sebuah maka lanjutkan ke Step 2

Step 2. Mulai dari awal sampai akhir job pada urutan EDD,identifikasi tardy job yang paling awal. Bila tidak tardy jobmaka lanjutkan ke Step 4. Bila ada, maka lanjutkan ke Step 3

Step 3. Misal tardy job tersebut berada di urutan ke i. Pilih jobyang mempunyai waktu proses terpanjang di antara i buah jobtersebut. Keluarkan job terpilih tersebut. Hitung saat selesai

yang baru, dan kembali ke Step 2.

Step 4. Tempatkan job yang dikeluarkan dalam urutansembarang di ujung belakang urutan

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 22/59

Departemen Teknik Industri FTI ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 22

Penjadwalan n jobs pada single machine(10)

i 2 1 3 5 4 6 7 8

ti 8 5 6 10 3 14 7 3

ci 8 13 19 29 32 46 53 56

di 10 15 15 20 25 40 45 50

Li -2 -2 4 9 7 6 8 6

i 1 3 5 4 6 7 8

ti 5 6 10 3 14 7 3

ci 5 11 21 24 38 45 48

di 15 15 20 25 40 45 50

Li -10 -4 1 -1 -2 0 -2

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 23/59

Departemen Teknik Industri FTI ITB

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 23

Penjadwalan n jobs pada single machine(11)

i 1 3 4 6 7 8

ti 5 6 3 14 7 3

ci 5 11 14 28 35 38

di 15 15 25 40 45 50

Li -10 -4 -11 -12 -10 -12

i 1 3 4 6 7 8 2 5

ti 5 6 3 14 7 3 8 10

ci 5 11 14 28 35 38 46 56

di 15 15 25 40 45 50 10 20

Li -10 -4 -11 -12 -10 -12 36 36

Jumlah tardy job: 2

Rata-rata lateness adalah 1,625, dan maximum lateness adalah 36

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 24/59

p

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 24

Penjadwalan n jobs pada single machine(12)

 Mean Flow Weighted Mean Maximum No. of Mean

 Rule Time Mean Flow Lateness Lateness Tardy Tardiness

Time Jobs

SPT 23,875 29 -3,625 22 4 7,75WSPT 27 27,467 -0.5 36 4 10,625

EDD 32 31733 4,5 9 6 5

Slack 32,125 31,133 4,625 9 6 5

Hodgson 29,125 29,867 1,625 36 2 9

Wilkerson 28,875 30,667 1,375 16 3 4

Perbandingan perfomansi scheduling rule

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 25/59

p

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 25

Penjadwalan n jobs, parallel machines(1)

• Algoritma meminimkan mean flow timr pada

mesin paralel Step 1. Urut semua jobs dengan urutan SPT

Step 2. Jadwalkan job tersebut satu per satu padamesin yang memiliki beban minimum. Bila beban mesinsama, pilih sembarang mesin

i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ti 5 6 3 8 7 2 3 5 4 2

i 6 10 3 7 9 1 8 2 5 4

ti 2 2 3 3 4 5 5 6 7 8

Urutan SPT

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 26/59

p

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 26

Penjadwalan n jobs, parallel machines (2)

i 6 10 3 7 9 1 8 2 5 4

ti 2 2 3 3 4 5 5 6 7 8

M1

M2

M3 3 1 5

2910

6 7 8 4

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 27/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 27

Penjadwalan n jobs, parallel machines (3)

Job Waktu Flow time  Job Waktu Flow time  Job Waktu Flow time 

6 2 2 10 2 2 3 3 3

7 3 5 9 4 6 1 5 8

8 5 10 2 6 12 5 7 15

4 8 18

Total 35 20 26

Rata-rata 8.75 6.666667 8.666667

Rata-rata flow time: 8,01

 Makespan: 18

M1 M2 M3

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 28/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 28

Penjadwalan n jobs, parallel machines (3)

2. Algoritma meminimumkan sekaligus mean flow time dan

makespan pada mesin paralel

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 29/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 29

Penjadwalan n jobs, serial machines

• Penjadwalan job shop

• Kriteria: minimasi makespan• Flow shop 2 mesin: Algoritma Johnson (1956),

optimal

• Flow shop m mesin: Algoritma Campbell, Dudek

dan Smith (CDS)• Urutan pemrosesan n job di seluruh mesin adalah

sama

• Panjang makespan ditentukan dengan membuatGantt chart untuk jadwal terpilih: Setiap jobhanya diproses di satu mesin pada saat yangsama, dan setiap mesin hanya memprosessebuah job pada saat yang sama

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 30/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 30

 Algoritma Johnson(1)

• Step 1. Tentukan waktu proses yang terpendek di

antara seluruh job dalam daftar job yang akandiproses

• Step 2a. Bila waktu proses terpendek berada dimesin M1, maka jadwalkan job dengan waktu

terpendek itu pada posisi paling kiri pada urutanyang dimungkinkan, dan lanjutkan ke Step 3.

• Step 2b. Bila waktu proses terpendek berada dimesin M2, maka jadwalkan job dengan waktu

terpendek itu pada posisi paling kanan padaurutan yang dimungkinkan, dan lanjutkan keStep 3.

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 31/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 31

 Algoritma Johnson(2)

• Step 2c. Bila terdapat beberapa nilai waktu

proses terpendek, maka pilih sembarang; dan jadwalkan job dengan waktu proses terpilih diposisi paling kiri atau kanan sesuai dengankeberadaan waktu proses terpilih tersebut.

• Step 3. Keluarkan job yang sudah dijadwalkandari daftar job. Bila masih ada job yang belumdijadwalkan, maka kembali ke Step 1. Bilaseluruh job sudah dijadwalkan maka stop.

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 32/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 32

 Algoritma Johnson(3)

 Job

t  j1

t  j2

 Job1  Job2  Job3  Job4  Job5

3 5 1 6 7

6 2 2 6 5

 Job3  Job1  Job4  Job5  Job2

3

1 4 5 2

2541324

M=24

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 33/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 33

 Algoritma Campbel, Dudek and Smith(1)

Step 1. Set K=1. Hitung (m=jumlah mesin):

Step 2. Gunakan Algoritma Johnson untuk penentuan urutanpekerjaan dengan menyatakan

k iit t 

1

,

*

1,

k mii t t 

1

1,

*

2,

*

1,1, ii t t 

*

2,2, ii t t 

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 34/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 34

 Algoritma Campbel, Dudek and Smith(2)

• Step 3. Hitung makespan untuk urutan tersebut.

Catat jadwal dan makespan yang dihasilkan

• Step 4. Jika K=m-1 maka pilih jadwal denganmakespan terpendek sebagai jadwal yangdigunakan, lalu stop. Jika K<m-1 maka K=K+1

dan kembali ke Step 1.

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 35/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 35

 Algoritma Campbel, Dudek and Smith(3)

Job i 

Mesin 1 Mesin 2 Mesin 1 Mesin 2

1

2

3

4

5

6

K=1 K=2Job i  Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3

1 4 3 5

2 3 3 4

3 2 1 6

4 5 3 2

5 6 4 7

6 1 8 3

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 36/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 36

Job shop scheduling(1)

• Flow shop: aliran kerja unidirectional

• Job shop: aliran kerja tidak unidirectional

 M k 

 In process jobs In process jobs

 New jobs

Completed jobs

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 37/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 37

Job shop scheduling (2)

• Flow shop: Indeks (i , j )

 Job M 1  M 2  M m… 

 J 1

 J 2

 J n

 … … … 

… 

… 

…  …  … … 

… 

… 

…  … 

… 

… 

Waktu proses

•  Job shop: Indeks (i, j, k )

Waktu operasi ke j untuk pemrosesan job i di mesin k 

 job operasi mesin

t ijk 

t ij: Waktu proses job i di mesin j

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 38/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 38

Job shop scheduling (2)

Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3

Job J1 4 3 2

Job J2 1 4 4

Job J3 3 2 3

Job J4 3 3 1

Waktu Proses

Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3

Job J1 1 2 3

Job J2 2 1 3

Job J3 3 2 1

Job J4 2 3 1

Routing

t 233 = 4 t 31…  = 33 1= t 431

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 39/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 39

Geser-kiri (left-shift)

• Geser-kiri lokal (local left-shift )

penyesuaian (menjadi lebih cepat) saat mulai (start time) suatuoperasi dengan tanpa mengubah urutan

• Gese-kiri global (global left-shift )

penyesuaian sehingga suatu operasi dimulai lebih cepat tanpamenyebabkan delay operasi lain

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 40/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 40

Jenis jadwal pada job shop (1)

1. Jadwal semiaktif 

adalah satu set jadwal yang tidak memungkinkan lagi untukmelakukan geser-kiri lokal

adalah satu set jadwal yang tidak memiliki superfluous idletime

Superfluous idle time terjadi pada jadwal yang apabila suatu operasidimulai lebih awal tidak menyebabkan perubahan urutan pada

mesin manapun

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 41/59

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 42/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 42

Jenis jadwal pada job shop (2)

4

3

3

3

4

4

2

2

2

1

1

1

M1

M2

M3

Geser-kiri lokal tidak bisa dilakukan (menggeser saat mulaitanpa mengubah urutan)

Saat mulai operasi (1,1,1) bisa dilakukan tanpa menyebabkan

delay pada operasi lain (tapi harus mengubah urutan)

1

1

1

1

1

1

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 43/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

43

Jenis jadwal pada job shop (3)

2. Jadwal Aktif 

adalah satu set jadwal yang tidak memungkinkan lagi untukmelakukan geser-kiri global

3. Jadwal non-delay 

adalah jadwal aktif yang tidak membiarkan mesin menjadi idle 

bila suatu operasi dapat dimulai

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 44/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

44

Jenis jadwal pada job shop(4)

 All schedule

SAA ND

**

SA = semiactive

A = active

ND = non-delay

* = optimal

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 45/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

45

 Algoritma Pembangkitan Jadwal Aktif(1)

PSt  = Jadwal parsial yang terdiri t buah operasi terjadwal

St   = Set operasi yang dapat dijadwalkan pada stage t , setelahdiperoleh PSt  

 t  = Waktu tercepat operasi dapat dimulai

 t  = Waktu tercepat operasi dapat diselesaikan

Berikut adalah algoritma untuk mendapatkan/membangkitkan salahsatu jadwal aktif 

t S jt S j

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 46/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

46

 Algoritma Pembangkitan Jadwal Aktif(2)

Step 1. Tentukan t =0, dan kemudian mulai dengan PS0 sebagai

 jadwal parsial nol. Tentukan seluruh operasi tanpa predecessor  sebagai S0.

Step 2. Tentukan dan mesin m* yaitu mesintempat  * dapat direalisasikan

Step 3. Untuk setiap operasi yang membutuhkan mesin m* dan berlaku , buat jadwal parsial baru dengan

menambahkan operasi j pada PSt dengan saat mulai operasi pada  j  

 jS j t   

min*

t S j*    j

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 47/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6

47

 Algoritma Pembangkitan Jadwal Aktif(3)

Step 4. Untuk setiap jadwal parsial baru PSt+1, yang dihasilkan pada

Step 3, perbaharui (up date) set data berikut: Keluarkan operasi j dari St  

Tambahkan suksesor langsung operasi j ke dalam St+1 

Naikkan nilai t dengan 1

Step 5. Untuk setiap PSt+1 yang dihasilkan pada Step 3, kembali keStep 2. Lanjutkan langkah-langkah ini sampai suatu jadwal aktif 

dihasilkan.

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 48/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 48

Jadwal Aktif(1)

MesinStage 1 2 3 st     j  t ij     j    * m* PSt 

0 0 00 111

212

313

412

0 4

0 1

0 3

0 3

4

1

3

3

1 2

212

1 0 1 0

221313

412

0

10

1

4

43

3

4

53

4

3 3

313111

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 49/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 49

Jadwal Aktif(2)

Mesin

Stage 1 2 3 st     j  t ij     j    * m* PSt 

0 1 32 111

221

322412

0 4

1 4

3 21 3

4

5

54

4 1 111

3 4 1 3

221

322

412

4

4

3

1

3

4

2

3

7

8

5

4 4 2

412122

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 50/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 50

Jadwal Aktif(3)

Mesin

Stage 1 2 3 st     j  t ij     j    * m* PSt 

4 4 34 122

221

322423

4 3

4 4

4 24 3

7

8

67

6 2

322

5 4 6 3

221

331423

6

4

64

3

4

33

9

8

97 7 3

423122

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 51/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 51

Jadwal Aktif(4)

Mesin

Stage 1 2 3 st     j  t ij     j    * m* PSt 

4 6 76 122

221

331431

6 3

4 4

6 37 1

9

8

98

8 1

221

7 8 6 7

233

331431

6

8

88

3

4

31

9

12

119 9 1

431122

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 52/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 52

Jadwal Aktif(5)

MesinStage 1 2 3 st     j  t ij     j    * m* PSt 

9 6 78 122

233

331

6 3

8 4

9 3

9

12

12

9 2 122

9 9 9 7

233

331

9

8

9

2

4

3

11

12

12

11 3 133133

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 53/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 53

Jadwal Aktif(6)

MesinStage 1 2 3 st     j  t ij     j    * m* PSt 

9 9 1110 233

331

11 4

9 3

15

12 12 1

331

11 12 9 11 11 4 15 15 3 233233

12 9 15

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 54/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 54

Jadwal Aktif(7)

M1

M2

M3 313 423 133 233

412 322 122

111 221 331

212

431

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 55/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 55

 Algoritma Pembangkitan Jadwal Non-delay (1)

Step 1. Tentukan t=0, dan kemudian mulai dengan PS0 sebagai

 jadwal parsial nol. Tentukan seluruh operasi tanpa predecessor  sebagai S0.

Step 2. Tentukan dan mesin m* yaitu mesintempat   * dapat direalisasikan

Step 3. Untuk setiap operasi yang membutuhkan mesin m* dan berlaku , buat jadwal parsial baru dengan

menambahkan operasi j pada PSt dengan saat mulai operasi pada  j  

 jS j t 

  

min*

t S j*    j

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 56/59

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 6 56

 Algoritma Pembangkitan Jadwal Non-delay (2)

Step 4. Untuk setiap jadwal parsial baru PSt+1, yang dihasilkan pada

Step 3, perbaharui (up date) set data berikut: Keluarkan operasi j dari St  

Tambahkan suksesor langsung operasi j ke dalam St+1 

Naikkan nilai t dengan 1

Step 5. Untuk setiap PSt+1 yang dihasilkan pada Step 3, kembali keStep 2. Lanjutkan langkah-langkah ini sampai seluruh jadwal aktif 

dihasilkan.

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 57/59

TI3122-Perencanaan danPengendalian Produksi - Minggu 6 57

JADWAL NON DELAY ATURAN PRIORITAS SPT 

Mesin Stage 

1  2  3  St  Cj  tij  rj  C*  m*  PSt 111  0  4  4 212  0  1  1 313  0  3  3 

0  0  0  0 

412 

0  1 2 3 

111212313

122  4  3  7 221  4  4  8 322  3  2  5 

1  4  1  3 

412  1  2  4  1  2 

412

122  4  3  7 221  4  4  8 322  4  2  6 

2  4  4  3 

423  4  3  7 

4  1 2 3 

221322423

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 58/59

TI3122-Perencanaan danPengendalian Produksi - Minggu 6 58

Mesin Stage 

St 

Cj 

tij 

rj 

C* 

m* 

PSt 

122 6  3  9 233 8  4 12 331 8  3 11 

3  8 6 7 

431 

6  2  122

133 9  2 11 233 8  4 12 331 8  3 11 

4  8 9 7 

431 8  1  9 

8  3 233 

431

133 12 2 14 5  9 9 12 331 9  3 12 9  1 

331

6  12 9 12 133 12 2 14 12  3  133

8/3/2019 Penjadwalan(#10)

http://slidepdf.com/reader/full/penjadwalan10 59/59

HASIL PENJADWALAN NON DELAY

Mesin 1

Mesin 2

Mesin 3

212

423 133

412

313

111

233

322

3 4 7 8 12

122

1 4 6 9

221 431 331

4 8 9 12

14